skripsi peran komunikasi interpersonal dalam …

46
i SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN KESADARAN TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN (Penelitian Deskriftif Kualitatif di Forum Generasi Muda Peduli Kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta) Oleh : M KHAIRUL APRIATAMA NIM: 15530017 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

i

SKRIPSI

PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

(Penelitian Deskriftif Kualitatif di Forum Generasi Muda Peduli

Kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Oleh :

M KHAIRUL APRIATAMA

NIM: 15530017

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

(Penelitian Deskriftif Kualitatif di Forum Generasi Muda Peduli

Kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Habib Muhsin, S.Sos.,M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 3: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …
Page 4: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …
Page 5: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

v

MOTTO

Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam

beribadah), dan hanya kepada Tuhanmu-lah berharap. (Q.S Al Insiraah : 6-

8)

Fikirkan tujuan dan motivasi sebelum bertindak

Tidak ada yang tidak mungkin jika usaha telah di barengi doa

Yang berlalu jadikanlah pelajaran hidup, karenan yang sedang terjadi

adalah penentu masa depan

Jangan terlalu repot untuk menghentikan orang yang bias membuatmu

jatuh, karna kelak kesuksesanmulah yang membuatnya sadar

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

Page 6: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

vi

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini. Kupersembahkan karya ini kepada:

1. Bapak dan ibuku tercinta, terimakasih atas segala doa, kasih sayang, cinta,

dorongan, kepercayaan, jerih payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

2. Almamaterku

Page 7: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi

interpersonal dan hambatannya, dalam meningkatkan kesadaran terhadap masalah

kependudukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Peneliti melakukan pengumpulan data sesuai dengan peristiwa yang

ada. Peneliti kemudian melakukan pemaknaan data, menarik kesimpulan dari hasil

pemaknaan tersebut.

Sumber data penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data kemudian menarik kesimpulan atau verifikasi. Data kualitatif

yang sudah diverifikasi kemudian dilakukan teknik untuk mengabsahkan data

dengan menggunakan triangulasi metode dan sumber, yaitu membandingkan dan

mengecek balik data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

membandingkan data hasil wawancara dengan instansi, dan anggota FORSADA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi

Interpersonal di FORSADA dapat disimpulkan bahwa sudah dilakukan

pelaksanaan komunikasi Interpersonal dengan cukup baik. Dilihat dari

kekompakan setiap anggota dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan. Namun

adapu hambatan di tinjau diri beberapa aspek yaitu, psikologis, sosiologis,

sematik, mekanis dan ekologis jug terdapat di dalam komunikasi interpersonal

yang dilakukan FORSADA.

Page 8: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “ Peran Komunikasi

Interpersonal Dalam Meningkatkan Kesadaran Terhadap Masalah Kependudukan

(Penelitian Deskriftif Kualitatif di Forum Generasi Muda Peduli Kependudukan

Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian

persyaratan guna meraih Sarjana Ilmu Komunikasi. Penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu diucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang tidak pernah berhenti melimpahkan semua

nikmat dan anugrahnya

2. Kedua orang tua Bapak dan Mama yang senantiasa memberikan dukungan

baik moral maupun moril, terimakasih atas kasih sayang yang begitu

besar.

3. Bpk. Habib Muhsin, S.Sos.,M.Si Selaku Ketua STPMD APMD sekaligus

Dosen Pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk

membeimbing dan mengarahkan selama penyusunan skripsi.

4. Bpk. Ade Chandra, Sos., M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak

memberikan ilmunya.

6. Ibu Joenanti selaku Kepala bidang Pengendalian Penduduk yang telah

memberikan izin untuk penelitian

Page 9: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

ix

7. Teman-teman FORSADA yang bersedia menjadi narasumber demi

melanvcarkan penelitian.

8. Teman-teman yang selalu menyemangati dalam melaksanakan penelitian

dan penyusunan skripsi.

Dan semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah ikut

membantu dan memberikan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa, manusia tidak ada yang sempurna sehingga

apabila ada kesalahan dalam penusunan maupun penulisan skripsi ini, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang menbanyun agar skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

Yogyakarta 01 Oktober 2018

Penulis

M Khairul Apriatama

Page 10: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN. ......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 9

C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 9

D. KERANGKA TEORI ................................................................................ 9

a. Pengertian Komunikasi ........................................................................ 9

b. Unsur-Unsur Komunikasi .................................................................. 10

c. Komunikasi Interpersonal .................................................................. 13

a. Fungsi Komunikasi Interpersonal ...................................................... 14

b. Unsur-unsur Komunikasi Interpersonal ............................................. 15

Page 11: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

xi

c. Kalsifikasi Komunikasi Interpersonal ................................................ 16

d. Tujuan Komunikasi Interpersonal ...................................................... 16

e. Efektivitas Komunikasi Interpersonal ................................................ 18

f. Hambatan Komunikasi Interpersoal ................................................... 21

E. METODE PENELITIAN ......................................................................... 23

a. Jenis Penelitian ................................................................................... 22

b. Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................................... 23

c. Penentuan Sumberdata ....................................................................... 24

d. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 24

e. Teknik Analisi Data ........................................................................... 26

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. .................................................... 29

A. Profil FORSADA. .................................................................................... 29

B. Visi dan Misi. ........................................................................................... 32

C. Struktur Organisasi. ................................................................................. 32

D. Program Kerja FORSADA. ..................................................................... 34

1. Forum Grup Diskusi. .......................................................................... 41

2. Penulisan Buletin ............................................................................... 42

3. Jambore Kependudukan. .................................................................... 42

4. Bakti Sosial Kependudukan ............................................................... 46

5. Penyuluhan Kependudukan ................................................................ 47

6. Pembuatan Media Promosi ................................................................ 48

7. Duta Kependudukan ........................................................................... 49

Page 12: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

xii

BAB III. SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. ................................................. 56

A. IDENTIFIKASI NARASUMBER ............................................................ 56

B. SAJIAN DATA ......................................................................................... 57

a. Komunikasi Antar Sesama Anggota.................................................... 58

b. Komunikasi Dengan Masyarakat ......................................................... 60

c. Komunikasi Interpersonal FORSADA dalam Meningkatkan

kesadaran terhadap Masalah Kepedudukan ......................................... 62

C. PEMBAHASAN ........................................................................................ 66

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 74

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 74

B. SARAN ...................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 79

LAMPIRAN .............................................................................................................. 80

Page 13: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Logo FORSADA ........................................................................................................ 30

Anggota FORSADA .................................................................................................. 42

Pembukaan jamboree kependudukan DIY 2017 ........................................................ 43

Peserta jamboree kependudukan 2017 ....................................................................... 44

Penampilan yel yel peserta jamboree ......................................................................... 44

Trauma hiling terhadap anak korban banjir ............................................................... 46

Sosialisasi kepada finalis duta mahasiswa ................................................................. 47

Penyuluhan isu kependudukan ................................................................................... 51

Narasumber talk show hari guru ................................................................................ 52

Sharing on air di RRI Jogja ........................................................................................ 52

Sosialisasi kepada masyarakat kampung KB ............................................................. 53

Pembawa acara workshop .......................................................................................... 54

Bakti sosial korban banjir Sriharjo ............................................................................. 54

Kunjungan kampung KB ........................................................................................... 55

Page 14: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

xiv

DAFTAR TABEL

Identitas Anggota Inti FORSADA ............................................................................. 33

Matrik Program Kerja Internal ................................................................................... 34

Matrik Program Kerja Eksternal ................................................................................ 36

Data Narasumber yang diwawancarai ........................................................................ 58

Data Sosialisasi tahun 2017-2018 .............................................................................. 61

Page 15: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

1

BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia, dilihat dari data BPS atau Badan Pusat Statistik, sensus

penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa.

Namun berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas) di perkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tanun 2018

mencapai 265 juta jiwa. Sedangkan proyeksi Sebagai negara kepulauan

Indonesia mempunyai persebaran penduduk yang tidak merata, Fakta ini

dapat diartikan sebagai berkah sekaligus musibah. Dikatakan berkah karena

indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang dapat dijadikan

sumber tenaga kerja bagi industri. Namun disisi lain, besarnya jumlah

penduduk juga menjadi tanggungan bagi negara Indonesia. Terlebih jika

penduduk tersebut juga tidak produktif dalam multiplayer bagi prekonomian.

Dilihat juga dari cita-cita yang ingin diraih oleh pemerintah dalam hal

pengendalian laju pertumbuhan penduduk (LPP) hingga akhir tahun 2014,

adapun cita cita yang di maksud adalah terwujudnya penduduk tumbuh

seimbang. Terkait dengan cita-cita besar pemerintah tersebut, tidak lepas

dengan keberadaan remaja yang juga dapat membantu terwujudnya penduduk

tumbuh seimbang.

Page 16: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

2

Indonesia juga dalam waktu dekat ini akan memiliki masa dimana

banyaknya jumlah penduduk usia produktif sehingga menurunkan resiko

ketergantungan. Sehingga pada masa inilah yang disebut dengan bonus

demografi. Peluang kemakmuran suatu negara karena besarnya proporsi

penduduk produktif usia 15-64 tahun, bonus demigrafi ini dapat dikatakan

peluang sekaligus musibah bagi Indonesia, hal ini merupakan dampak dari

adanya perlambatan pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia dalam

beberapa dekade terakhir. Perlambatan jumlah penduduk ini salah satunya

disebabkan oleh angka kelahiran di Indonesia yang menurun.

Menghadapi bonus demografi tersebut Indonesia diharapkan mampu

meningkatkan kualitas setiap penduduk sehinggan memenuhi syarat

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Menyongsong bonus demografi

memang perlu persiapan dan program yang matang dari segala elemen salah

satunya dari segi pendidikan. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding

lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang

pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang

signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.

Kaitannya dengan bonus demografi tentunya peran remaja saat ini

sangatlah penting, demi menunjang penduduk yang produktif, dimana jumlah

remaja saat ini sangatlah besar sehingga remaja harus mampu bersaing dan

memiliki kreativitas yang tinggi. Dengan tinggiya populasi remaja saat ini,

Indonesia dihadapkan dengan tugas-tugas untuk mewujudkan remaja yang

produktif agar tidak terjadi musibah dimana meningkatnya jumlah remaja

melainkan remaja-remaja yang tidak produktif, hal ini dapat terjadi akibat

Page 17: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

3

rendahnya pengetahuan dan kreatifitas serta meningkatnya kriminalitas pada

remaja.

Untuk mengatasi masalah diatas pemerintah pusat sebagai penanggung

jawab berhak mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan langsung

dengan masalah kependudukan ini. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan

kebijakan melalui peraturan perundang-undangan mengenai masalah

kependudukan, dimana Undang-Undang yang dimaksud adalah Undang-

Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga yang dimana pada Pasal 20 yang berbunyi :

“Untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas,

Pemerintah menetapkan kebijakan keluarga berencana melalui

penyelenggaraan program keluarga berencana”. UU No.52 Tahun 2009,

Tentang Perkembangan Kependuduk dan Pembagunan Keluarga, Pasal 20 )

Kebijakan keluarga berencana sebagaimana yang dimaksud diatas

dilaksanakan untuk membantu calon pasangan suami istri yang ada dalam

masyarakat dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi

secara bertanggung jawab tentang :

Usia ideal perkawinan

Usia ideal melahirkan

Jumlah ideal anak

Jarak ideal kelahiran anak

Penyuluhan kesehatan reproduksi

Page 18: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

4

Selain undang–undang yang telah disebutkan diatas, pemerintah (Presiden)

juga mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun

2010 Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, pada

Pepres ini disebutkan pula tugas, fungsi serta wewenang dari BKKBN itu

sendiri. Seperti yang terdapat pada Pasal 2 yang berbunyi: BKKBN

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah dibidang pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. (PP No.62 Tahun 2010,

Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Pasal 2)

Pada umumnya jumlah penduduk sangat perlu untuk diperhatikan, tidak

hanya oleh pemerintah melainkan oleh masyarakat, dimana BKKBN atau

yang disingkat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Adalah badan pemerintahan non departemen Indonesia yang bertugas

melaksanakan tugas pemerintah dibidang keluarga berencana dan keluarga

sejahtera. Lembaga pemerintahan ini memiliki slogan dua anak cukup, dari

slogan ini dapat kita ketahui bahwa pemerintah telah memperhatikan

pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang setiap tahunnya meningkat.

Munculnya slogan ini diakibatkan karena pemikiran masyarakat di masa

lalu, dimana jika mereka memiliki banyak anak maka mereka beranggapan

akan memiliki banyak rezeki. Namun pada kenyataannya tidak, karena

banyaknya jumlah penduduk yang tidak produktif yang dapat dihasilkan dari

prilaku tersebut, makan hal ini akan menjadi beban bagi negara, sebab

tingginya tingkat kelahiran dalam satu keluarga akan menjadi tanggungan

bagi keluarga tersebut untuk menghidupi dan memberi pendidikan, jika

semua itu tidak terlaksana maka muncullah masyarakat-masyarakat yang

Page 19: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

5

tidak produktif akibat selogan banyak anak banyak rezeki. Dan masyarakan

tidak produktif inilah yang menjadi tanggungan bagi negara Indonesia.

Dapat kita lihat pada saat ini remaja-remaja sudah mulai maju dan mampu

berfikir kedepan, pasalnya banyak bermunculannya organisasi-organisasi

yang dibentuk oleh remaja akibat kepedulian remaja terhadap masadepan

dirinya dan bangsa Indonesia, adapun beberapa organisasi remaja yang ada di

Yogyakarta yang mengangkat masalah-masalah kependudukan seperti Duta

Remaja GenRe, Duta remaja, FORSADA, Karang Taruna dan masih banyak

lagi organisasi atau forum yang berdiri akibat kepedulian remaja terhadap

kependudukan dan keluarga berencana.

Organisasi-organisasi remaja ini sangatlah penting keberadaannya demi

membantu pemerintah untuk menjalankan cita citanya, karena dengan adanya

organisasi-organi sasi ini pemerintah secara langsung didukung oleh remaja

dalam menyebarkan isu-isu kependudukan yang positif antar remaja,

sehingga komunikasi yang disampaikan dalam membangun aspek-aspek

kependudukan yang di inginkan oleh pemerintah akan tersampaikan dengan

versi sesama remaja.

Salah satu organisasi remaja yang sangat gencar dalam mengatasi masalah

kependudukan salah satunya adalah Forum Generasi Muda Peduli

Kependudukan atau yang lebih di kenal dengan FORSADA, forum atau

organisasi ini lahir di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana kota gudeg ini

memiliki banyak sekali remaja yang bisa dikatakan masuk ke dalam usia

produktif. Baik itu remaja asli maupun pendatang sebagai pelajar atau

mahasiswa yang menetap. Sehingga ini merupakan tugas bagi pemerintah

Page 20: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

6

serta remaja yang peduli, sebagai penyalur aspirasi pemerintah dalam

menyampaikan masalah masalah kependudukan, agar dapat diterima oleh

remaja, sehingga mampu mencapai target Indonesia dalam melaksanakan

bonus demografi.

Berbicara masalah remaja terkadang kita harus mampu memahami ego

serta pemikiran masing-masing remaja yang berbeda-beda, karena di masa

remaja merupakan masa yang sangat rentan terjadinya pemberontakan,

dikarenakan usia remaja merupakan usia transisi antara awal usia anak-anak

sampai usia awal dewasa. Dengan rentannya usia remaja ini perlu adanya

dorongan yang positif agar terciptanya remaja yang cerdas dan kreatif,

sehingga mampu menjadi pelaku bonus demografi yang menguntungkan bagi

negara.

Salahsatu cita-cita dari FORSADA adalah menjadikan remaja kreatif,

positif dan mampu bersaing sehingga memberikan arti bonus demografi yang

positif. Maka dari itu FORSADA terus melakukan pendekatan terhadap

remaja khususnya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bukti

pengabdian FORSADA dalam mempersiapkan Bonus Demografi di tahun

2025. Selain sosialisasi, banyak juga aksi-aksi positif yang dilakukan seperti

penyuluhan kreatif, jambore kependudukan dan duta kependudukan. Acara

yang telah di laksanakan ini terbukti mampu menarik minat remaja utuk ikut

serta dalam menyongsong bonus demografi serta peduli terhadap

kependudukan.

Dalam kaitannya menyampaikan isu kependudukan yang sangat kreatif

ini, selain mampu menarik minat remaja juga di lirik oleh BKKBN yang

Page 21: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

7

memang satu visi dan misi dengan sub bidang kependudukan yang ada di

pemerintahan. Dengan ini FORSADA melakukan komunikasi yang sangat

luarbisa yang tidak banyak organisasi remaja mampu melakukannya. Dengan

berbekal tekat dan percaya diri Dalam melakukan komunikasi yang baik dan

positif serta mengedepankan etika dalam berkomunikasi membuat forsada

mampu bertahan dan berkembang menjadi Forum Generasi Muda Peduli

Kependuduan yang dikenal di seluruh Indonesia, selain itu FORSADA juga

berdiri sebagi cerminan atau contoh dari banyak organisasi serupa yang di

dirikan bersama sama dengan BKKBN yang ada di luar Yogyakarta. Dari

prestasinya ini FORSADA mampu menjadi role model bagi organisasi lain

dam mampu mengembangkan sayap di seluruh indonesi.

Dalam kaitannya bersosialisasi FORSADA bekerjasama dengan beberapa

perguruan tinggi dan sekolah di Yogyakarta diantaranya Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, SMA BOPKRI 1, dan SMAN 1 Banguntapan

yang menjadi langganan bagi FORSADA dalam menyiarkan masalah

kependudukan di usia remaja, pada sosialisasi ini dilakukan dengan cara yang

sangat kreatif dengan memberikan permainan-permainan yang menarik

sehingga peserta tidak merasakan jenuh pada saat sosialisasi. Selain itu

kampung-kampung KB yang menjadi kampung binaan dari BKKBN juga

menjadi sasaran tempat bertukar fikiran tentang masalah kependudukan,

dimana FORSADA sering menjadi pembicara tentang masalah kependudukan

yang diadakan oleh BKKBN.

Tidak hanya dengan bersosialisasi FORSADA juga terjun langsung

membantu masyarakat yang tertimpa bencana, ini merupakan bentuk

Page 22: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

8

kepedulian dari sebuah forum remaja yang peduli terhadap masal-masalah

kependudukan. Contohnya seperti melakukan baktisosial yang merupakan

bentuk kepedulian FORSADA terhadap sesama, dimana dalam kesempatan

ini FORSADA melakukan baktisosial di Dusun Kedungmiri Desa Sri Harjo

kabupaten Bantul. Pada hari Kamis 7 desember 2017 lalu, dimana dusun ini

tertimpa musibah banjir akibat meluapnya sungai yang ada di daerah tersebut.

Dengan mengadakan trauma hiling pada anak-anak yang terkena bencana

FORSA mampu memulihkan senyum mereka kembali, selain itu pemberian

bantuan berupa pakaian lauyak pakai dan sembako yang berguna bagi

masyarakat yang terkena bencana.

Dalam menyebarkan isu-isu kependudukan yang positif terhadap remaja,

FORSADA melakukannya dengan sangat kreatif sehingga menimbulkan

minat besar bagi remaja untuk bergabung bersama FORSADA. Dengan

dilaksanakannya Jambore Kependudukan setiap tahunnya, kegiatan ini sangat

diminati dikalangan remaja dilihat dari jumlah pendaftar setiap tahunnya yang

selalu meningkat dan melebihi kuota yang ditentukan. Pada jambore tahun

2017 FORSADA menargetkan 150 peserta dalam aksi jambore

kependudukan, namun nyatanya peseta yang mendaftar melebihu kuota dua

kali lipat dilihat dari antusias peseta mendaftar dan mengunduk formulir

melalui web yang telah disiapkan. Tidak hanya sampai disitu FORSADA

juga membuat gebrakan baru di kalangan remaja baru-baru ini dengan

mengadakan sebuah pemilihan yaitu Duta Remaja, dimana duta ini

merupakan wadah untuk mencari remaja-remaja yang berbakat, kreatif dan

mampu menyebarkan isu-isu kependudukan pada masyarakat. Dalam acara

Page 23: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

9

pemilihan duta ini FORSADA tidak hanya memilih, melainkan membekali

peserta dengan mendatangkan langsung beberapa ahli dibidang

kependudukan sebagai pembicara dalam pembekalan para finalis Duta

Kependudukan DIY.

Dari banyaknya prestasi yang telah dilakukan FORSADA membuat

banyak kalangan di BKKBN pusat dan remaja ingin mengetahui bagaimana

organisasi ini terbentuk, bahkan siapa saja penggerak organisasi ini yang

selalu melakukan sosialisasi dan juga membuat acara untuk remaja peduli

kependudukan terhadap remaja.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah peran komunikasi interpersonal di FORSADA ( Forum

Generasi Muda Peduli Kependudukan ) dalam meningkatkan kesadaran

terhadap masalah kependudukan ?.

C. Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang

di gunakan FORSADA untuk meningkatkan kesadaran generasi muda

terhadap masalah kependudukan.

2. Menetahui hambatan yang ada didalam komunikasi interpersonal yang di

gunakan FORSADA untuk meningkatkan kesadaran generasi muda

terhadap masalah kependudukan.

D. Kerangka Teori

a. Pengertian Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak pernah lepas dari

kegiatan berkomunikasi, dikarenakan komunikasi sangatlah penting untuk

Page 24: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

10

menjalin sebuah silaturahmi selain itu juga berkomunikasi juga berarti

menyampaikan maksud dan tujuan seseorang atau kelompok yang berisi

makna atau pesan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:585), komunikasi

merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang

atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Sementara itu, Effendy (2006:9-11) mengemukakan bahwa:

komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata

dalam bahasa latin communication, dan bersumber dari kata communis

yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.

Menurutnya juga, proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada

orang lain (komunikan).

Sedangkan Deddy Mulyana (2005:62) menjelaskan bahwa

komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka. Hampir sejalan dengan pengertian tersebut, Arni Muhammad

(2005:4-5), mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran

pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima

pesan untuk mengubah tingkah laku.

b. Unsur-unsur Komunikasi

Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, bahwa terdapat

komponen atau unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur dalam komunikasi

merupakan syarat yang wajib dipenuhi dalam komunikasi agar pesan

Page 25: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

11

dapat tersampaikan dengan baik. Adapun unsur-unsur yang ada dalam

kegiatan komunikasi antara lain :

1. Sumber

merupakan unsur paling utama dalam berkomunikasi, unsur

tersebut merupakan komunikator atau orang yang menyampaikan

pesannya sendiri. Sumber pesan tersebut dapat berupa orang, lembaga,

buku, dan lain sebagainya. Widjaja (2000:30).

2. Pesan

pesan adalah sesuatu yang disampaikan dari sumber ke penerima.

Didalam pesan terdapat inti pesan yaitu makna, jadi pesan merupakan

bungkusan dari makna yang ingin disampaikan oleh komunikator ke

komunikan. Yuyun (2006:9).

3. Saluran/Media

Adalah sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dari

seorang komunikator kepada komunikan. Adapun beberapa media

yang dimaksud yaitu media cetak, media elektronik, dan media sosial

Suranto (2010:6)

4. Decoding

Adalah proses penetapan makna pada lambang yang disampaikan

komunikator kepada komunikan. Dengan kata lain Decoding

merupakan proses penguraian informasi yang didapatkan oleh

komunikan atau reaksi yang ditimbulkan setelah mendapatkan pesan.

Page 26: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

12

5. Penerima/Komunikan

Adalah penerima pesan dari komunikator. Namun tugas dari

penerima tidak hanya semata-maata menerima pesan saja, akan tetapi

ia juga menganalisis dan menafsirkan sehingga dapat memahami

makna pesan.

6. Respon

Adalah tanggapan dan reaksi yang diberikan komunikan ketika

menerima pesan.

7. Umpan balik ( feedback)

Merupakan sebuah balasan atau memberi respon kembali apa

yang disampaikan komunikator. Umpan balik memberikan gambaran

kepada komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang

dilakukannya. Adapun beberapa jenis feedback dalam komunikasi

yaitu :

1) feedback positif-feedback negative

2) feedback netral-feedback zero

3) feedback internal-feedback eksternal

4) feedback verbal-feedback non-verbal.

8. Gangguan

Gangguan merupakan sifat yang melekat pada komunikasi,

karena dapat mengubah dan mencampuri penerimaan pesan. Adanya

gangguan komunikasi ini dapat menyebabkan gangguan dan

perubahan presepsi yang diterima oleh komunikan Secara umum

Page 27: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

13

gangguan dalam berkomunikasiterdiri dari dua hal yaitu: faktor

internal, dan faktor eksternal. Effendy (2003:1)

c. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi

diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di

antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Arni,

(2005:158-159).

Menurut De Vito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian

pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau

sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan

peluang untuk memberikan umpan balik segera Effendy (2003:30).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara

tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi

orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.

Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang,

seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan

sebagainya Mulyana Deddy (2005:73).

Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah

komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini

dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau

perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.

Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan

komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan,

komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau

Page 28: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

14

negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan

pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.

Untuk memperjelas apakah suatu komunikasi merupakan komunikasi

interpersonal, Everett M. Rogers dalam Liliweri (1991: 13)

mengemukakan beberapa ciri-ciri komunikasi interpersonal yang

membedakan dengan bentuk komunikasi lainnya. Ciri-cirinya adalah :

a. Arus pesan cenderung dua arah

b. Konteks komunikasinya terbuka

c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

d. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi

e. Kecepatan jangkauan terhadap audience besar

f. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap

McDavid & Harari (1993) Fungsi komunikasi interpersonal sebagai

berikut.

A. Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan respon/umpan balik. Hal ini sebagai salah

satu tanda efektivitas proses komunikasi.

b. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/umpan

balik.

c. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu

komunikator dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain

dengan cara persuasi.

Page 29: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

15

B. Unsur-Unsur Komunikasi Interpersonal Burgon & Huffner (2002):

a. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal

maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini

maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata

dan telinga.

b. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi

yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan

unsur subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses

komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi dengan orang

tersebut.

c. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya

dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi

komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada

suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan

kembali ini yang disebut sebagai recalling.

d. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi

untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses

ini meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan

berfikir kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadap proses

komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap proses

komunikasi yang selanjutnya.

Page 30: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

16

C. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal

Muhammad (2004:159-160) mengembangkan klasifikasi

komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial,

interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.

a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,

anggota keluarga, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan

emosional yang kuat.

b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan

seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting

bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.

Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara

tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik,

teknologi dan lain sebagainya.

c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang

yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut

informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh

mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan

menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.

d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di

mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya

jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk

mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

D. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Page 31: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

17

Komunikasi interpersonal mempunyai 6 tujuan., antara lain

Muhammad (2004:165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah

menemukan personal atau pribadi. Bila individu terlibat dalam

pertemuan interpersonal dengan individu lain maka individu

tersebut belajar banyak tentang diri sendiri maupun orang lain.

Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada

individu untuk berbicara tentang apa yang disukai, atau mengenai

dirinya sendiri. Sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi

mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan

membicarakan diri sendiri dengan orang lain, individu

memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan,

pikiran, dan tingkah laku pribadi.

b. Menemukan Dunia Luar

Komunikasi interpersonal menjadikan individu dapat

memahami lebih banyak tentang diri sendiri dan orang lain yang

berkomunikasi dengannya. Banyak informasi yang seseorang

ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak

jumlah informasi yang datang dari media massa hal itu seringkali

didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui

interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

Page 32: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

18

Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah

membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak

waktu dipergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan

untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang

lain.

d. Berubah Sikap dan Tingkah Laku

Banyak waktu dipergunakan untuk mengubah sikap dan

tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Setiap

individu boleh memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang

baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca

buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu

benar atau salah.

E. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas

umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati

(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif

(positiveness), dan kesetaraan (equality). Devito (1997;259-264).

a. Keterbukaan (Openness)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari

komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang

efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini

tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan

semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi

biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada

Page 33: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

19

kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang

biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek

keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator

untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang

yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan

peserta percakapan yang menjemukan. Setiap orang ingin orang lain

bereaksi secara terbuka terhadap apa yang diucapkan. Tidak ada

yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan

ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. seseorang

memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan

terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan”

perasaan dan pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui

bahwa perasaan dan pikiran yang seseorang lontarkan adalah

memang miliknya dan orang tersebut bertanggungjawab atasnya.

b. Empati (empathy)

kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami

orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu,

melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah

merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan

berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang

mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan

yang sama dengan cara yang sama.

Page 34: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

20

c. Sikap mendukung (supportiveness)

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana

terdapat sikap mendukung (supportiveness). Komunikasi yang

terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang

tidak mendukung. Seseorang memperlihatkan sikap mendukung

dengan bersikap deskriptif, bukan evaluatif, spontan, bukan

strategik, dan profesional, bukan sangat yakin.

d. Sikap positif (positiveness)

Setiap individu mengkomunikasikan sikap positif dalam

komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: menyatakan

sikap positif dan secara positif mendorong orang yang menjadi

teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua

aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi

interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap

diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi

pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak

ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang

yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara

menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

e. Kesetaraan (Equality)

Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah

seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik,

atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang

yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari

Page 35: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

21

ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila

suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam

bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa

masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk

disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai

oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat

sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada

sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak

mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua

perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita

menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl Rogers, kesetaraan

meminta seseorang untuk memberikan ”penghargaan positif tak

bersyarat” kepada orang lain.

Dalam melakukan komunikasi seringkali komunikan tidak saling

memahami maksud pesan atau informasi dari komunikator. Hal ini

disebabkan beberapa masalah, dan adapun beberapa hal yang sering

menghambat komunikasi diantaranya:

F. Hambatan Komunikasi Interpersonal

a. Komunikator

1. Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.

2. Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang

gugup.

3. Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia

terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki.

Page 36: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

22

b. Media

1. Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi

komunikasi (microphone, telepon, power point, dan lain

sebagainya).

2. Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah

tertentu sehingga signal telepon selular tidak dapat

ditangkap.

3. Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang

digunakan pada komunitas tertentu. Misalnya kata-kata

“wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai

sudah sembuh dari sakit sedangkan versi orang Jawa

Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu.

4. Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang

mempengaruhi proses komunikasi.

c. Komunikan

1. Hambatan biologis, misalnya komunikan yang tuli.

2. Hambatan psikologis, misalnya komunikan yang tidak

berkonsentrasi dengan pembicaraan.

3. Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu

malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang

lelaki.

Page 37: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

23

E. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif, untuk

mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang ada di FORSADA,

dalam meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap masalah

kependudukan.

Adapun pertimbangan untuk menggunakan penelitian kualitatif

adalah:

1. Penelitian kualitatif memiliki sumber data yang langsung secara alami,

dalam hal ini sumber data alaminya adalah organisasi itu sendiri dan

orang-orang yang terkait di dalamnya.

2. Penelitian kualitatif bersifat deskriftif, yaitu dalam bentuk kata-kata

atau gambar, data yang diperoleh berupa transkrip wawancara,

dokumentasi pribadi dan lain-lain

3. Penelitian kualitatif menekankan pada makna, dan fokus terkait

langsung dengan interaksi manusia yang menjadi objek penelitian,

dalam hal ini proses terjadinya sosialisasi dan kinerja yang dilakukan

FORSADA, seperti kegiatan rapat internal, dan kegiatan sosialisasi

terhahap masyarakat.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di FORSADA BKKBN Daerah Istimewa

Yogyakarta, karena terkait sekertariat Forsada yang memang berada di

gedung bidang pengendalian penduduk BKKBN DIY . Selain itu penelitian

Page 38: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

24

ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 sampai bulan Februari tahun

2018.

c. Penentuan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua

sumber data yaitu :

1. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya Sumadi (1987:93).

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah

anggota FORSADA,sedangkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pembanding atau informan. Dan

perlu diketahui bahwa pengambilan sampel dalam penelitian ini secara

purposive sampling dengan sampel berjumlah 8 orang.

2. Sumber data skunder, data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang

dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-

lain, bisa juga data berupa dokumen-dokumen dari suatu lembaga yang

diteliti. Dalam penelitian ini, dokumentasi gambar dan angket

merupakan sumber data sekunder.

d. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung analisis dan perencanaan dalam penelitian ini,

sangat diperlukan data pendukung baik dari lingkup organisasi FORSADA,

BKKBN, dan remaja yang terkait dengan sosialisi yang di lakukan oleh

FORSADA.

Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara:

Page 39: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

25

1. Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung dengan personil

yang mengetahui tentang objek yang sedang diteliti. Seperti

mewawanarai Ketua FORSADA, Ketua Bidang Pengendalian

Penduduk BKKBN DIY, serta anggota Forsada yang mengetahui

tentang FORSADA. Dimana peneliti melakukan wawancara secara

langsung dengan narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah

disusun secara terstruktur, agar penulis dapat mengetahui secara jelas

dan terperinci informasi yang dibutuhkan.

2. Observasi atau pengamatan, dengan melakukan pencatatan secara

cermat dan sistematis, serta melakukan pengamatan peristiwa, kejadian,

pose dan sejenisnya disertai dengan data yang perlu diobservasi

langsung di lokasi objek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan

yang dilakukan oleh FORSADA, seperti halnya dalam kegiatan rapat

yang dilakukan FORSADA, peneliti melakukan pengamatan secara

langsung, melihat apa yang terjadi sehinga penulis mendapatkan hasil

observasi yang nyata. Hasil dari observasi dapat dikomfirmasikan

dengan hasil penelitan, dari observasi ini memungkinkan penulis utuk

menafsirkan sendiri temuan dan bagimana menginterpretasikannya,

selain itu juga penulis dapat mencatat situasi yang tidak dapat didi

temui dalam wawancara.

3. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumen atau arsip kegiatan

yang telah dilakukan oleh FORSADA, peneliti juga mengambil bukti

dokumentasi sebagai bukti fisik penelitian. Di samping itu juga di

lakukan dengan membaca buku literatur, artikel, dan lain-lain yang

Page 40: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

26

dapat mendukung penulis untuk mendapatkan informasi tentang

FORSADA.

4. Tinjauan Literatur, peneliti membaca buku buku yang dapat membantu

peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data yang relevan.

Tinjauan literatur digunakan sebagai bagian dari komponen teknik

pengumpulan data.

e. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh

adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur

klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara

(observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya

diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan(melalui pencatatan,

pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap

menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang

diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika

sebagai alat bantu analisis.

Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/ferivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data ,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai sesuatu yang

saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat

sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang

membangun wawasan umum yang disebut “analisis” Silalahi (2009:

Page 41: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

27

339).Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

mencakup transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data

dan triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik

kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan:

1. Reduksi Data

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi

data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data

berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang berorientasi

kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat

ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus,

membuat partisi, dan menulis memo.

2. Triangulasi

Selain menggunakan reduksi data peneliti juga menggunakan teknik

Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana

dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian Moloeng (2004:330).

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang

berbeda Nasution, (2003:115) yaitu wawancara, observasi dan

dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran

data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain

Page 42: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

28

itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran

peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Adapun

untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai

berikut

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Page 43: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

29

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Profil FORSADA

Penduduk Indonesia sebagian besar hidup didaerah pedesaan yang masih

memiliki rasa kekeluargaan antar sesama. Kependudukan di Indonesia memiliki

empat ciri-ciri umum yaitu Jumlah penduduk yang semakin bertambah, sebagian

besar penduduk berusia muda, persebaran penduduk tidak merata pada setiap

pulau, sebagain besar penduduk berkerja di sektor pertanian.

Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah.

Dilihat dari cita-cita yang ingin diraih oleh pemerintah dalam hal pengendalian

laju pertumbuhan penduduk (LPP) hingga akhir tahun 2014, adapun cita-cita

yang dimaksud adalah terwujudnya penduduk tumbuh seimbang. Terkait dengan

cita-cita besar pemerintah tersebut, tidak lepas dengan keberadaan remaja yang

juga dapat membantu terwujudnya penduduk tumbuh seimbang. Dapat dilihat

dari dukungan yang dapat dilakukan oleh remaja, yaitu pendewasaan usia

perkawinan (PUP), ini sebagai wujud kepedulian terhadap permasalahan

kuantitas penduduk, serta berpendidikan tinggi dapat mewujudkan kepedulian

remaja terhadap permasalahan kualitas penduduk.

Kualitas sumber daya manusia merupakan indikator kualitas penduduk

Indonesia. Kualitas penduduk menurut PBB dapat dilihat dari tiga aspek yaitu

pendidikan, tingkat kesehatan, serta pendapatan. Kualitas penduduk merupakan

komponen penting dalam menunjang pembangunan. Penduduk yang berkualitas

Page 44: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

30

akan menunjang pembangunan yang lebih baik. Jumlah penduduk yang besar

jika tidak diikuti dengan kualitas penduduk yang baik hanya akan menimbulkan

masalah dan menjadi beban pembangunan.

Cara meningkatkan kualitas penduduk salah satunya yaitu melalui

meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan Tidak hanya sampai disitu,

menyebarkan isu-isu kependudukan yang positif juga termasuk dalam dukungan

remaja terhadap kependudukan di Indinesia.

Forum generasi muda peduli kependudukan atau yang sering di kenal dengan

FORSADA ini berdiri pada tanggal 22 November 2014 dengan masa bakti

selama 2 tahun (2014-2016) dan sejak itu aktif melakukan sosialisasi kepada

sebayanya. FORSADA bertempat kedudukan di kantor BKKBN DIY Jalan

Kenari no 58 lantai 2 ruang bidang Pengendalian Penduduk.

Gambar 2.1. Logo FORSADA

FORSADA beranggotakan remaja dari berbagai latar belakang disiplin ilmu

yang peduli terhadap masalah dan isu kependudukan. Forum ini juga ditujukan

untuk para remaja yang diharapkan sadar dan peduli tentang kependudukan dan

dapat ikut serta dalam mensukseskan setiap program kependudukan. dan karena

Page 45: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

31

sudah habis masa baktinya, sehingga pada tanggal 1 Desember 2016 yang lalu,

Kepengurusan FORSADA masa bakti 2016-2018 dikukuhkan oleh Kepala

Perwakilan BKKBN DIY, yang pada awalnya FORSADA berdiri atas dasar

kepedulian beberapa remaja dalam masalah kependudukan pada saat itu,

Memperhatikan data Sensus Penduduk Tahun 2010, bahwa 24,15 % penduduk

DIY adalah remaja (usia 10-24 Tahun), dan untuk mewujudkan Penduduk

Tumbuh Seimbang (PTS) tidak hanya dapat dilakukan melalui pengendalian

jumlah penduduk, perencanaan keluarga dan slogan “2 anak Cukup” tetapi dapat

dimulai dari komitmen para remaja.

Dalam kiprahnya FORSADA sangat dikenal dari banyak kalangan remaja

maupun pemerintahan, banyaknya kegiatan yang sukses diselenggarakan dan

juga FORSADA mampu memperkenalkan masalah kependudukan kepada

remaja dan masyarajat. Tekat untuk menjadikan remaja indonesia menjadi

remaja yang produktif di era bonus demografi. Dimana pada saat itu usia

produktif di harapkan mampu bersaing dan memiliki kreativitas yang tinggi.

Karena pada era bonus demografi nanti akan terjadi melimpahnya usia muda

yang siap untuk bekerja, jika tidak di siapkan sejak awal, maka bonus demografi

akan menjadi masalah kependudukan yang sangat berat. Karena akan ada

banyak remaja yang tidak produktif (pengangguran) dan bisa menjadi beban

bagi negara

Page 46: SKRIPSI PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM …

32

B. Visi Dan Misi

Dalam membantu memenuhi tujuan dan target kerja, tentunya dibantu dengan

adanya visi dan misi dari sebuah organisasi tersebut, dan adapun visi misi dari

FORSADA adalah sebgai berikut.

VISI

Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda terhadap Isu-Isu Kependudukan

melalui Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Perilaku

MISI

1. Mempromosikan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional yaitu Generasi Muda Peduli Kependudukan.

2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku generasi muda tentang

berbagai aspek yang terkait dengan kependudukan.

3. Melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang isu-isu

kependudukan dengan menjalin kemitraan bersama elemen masyarakat.

C. Struktur Organisasi

Organisasi ini bisa di katakan organisasi yang kecil, namun kiprahnya yang

cukup besar, membuat nama FORSADA terkenal di kalangan remaja dan

masyarakat khusunya yang peduli terhadap kependudukan. Dan adapun struktur

organisasi dari FORSADA terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara , Devisi

iternal dan eksternal.

Dalam organisasi ini terbentuk dua devisi yaitu divisi Internal dan Eksternal.

Dimana divisi internal bertugas untuk menyiapkan data dan materi, melakukan