skripsi -...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
FANI ROCHMAH KURNIAWATI
AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA
DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR
Candida albicans DENGAN METODE
BIOAUTOGRAFI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
Lembar Pengesahan
AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA
DAUN Moringa Oleifera TERHADAP JAMUR Candida
albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
Oleh :
FANI ROCHMAH KURNIAWATI
201210410311047
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP.
NIP UMM. 11408040453 NIP UMM. 11309070469
iii
Lembar Pengujian
AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA
DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR Candida
albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI
SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 3 Juni 2016
Oleh :
FANI ROCHMAH KURNIAWATI
NIM : 201210410311047
Tim Penguji :
Penguji I Penguji II
Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P.
NIP UMM. 114. 0804. 0453 NIP UMM. 113. 0907. 0469
Penguji III Penguji IV
Sovia Aprina basuki, S.Farm., M.Si., Apt Enggrid Juni, M.Farm., Apt.
NIP UMM. 114. 0804. 0452 NIP UMM. -
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Sehingga tugas akhir
yang berjudul “AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA DAUN
Moringa Oleifera TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN
METODE BIOAUTOGRAFI” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan
syarat terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada
jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun
Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. dan Engrid Juni Astuti, M.Farm.,
Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang
membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok
Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt.,
selaku Ketua Program Studi Farmasi, Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si.,
Apt., selaku kepala laboratorium farmasi dan dr. Hawin Nurdiana, M. Kes.
selaku kepala laboratorium Biomedik PPD UMM, semua Dosen Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang, Laboran-laboran, Mbak Bunga, Mba
Fat dan Pak Joko atas segala bimbingannya.
v
4. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt., sebagai dosen wali saya yang senantiasa
dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya.
5. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Moh. Sukirman Fajar dan Ibu Indah
Tri Haryuni, dan juga kepada adik tercinta Ananda Dwi Rakhmat Kurniawan
atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan penulis, atas curahan kasih
sayang yang tiada hentinya, serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan
kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan
tinggi.
6. Untuk Luluk Ayu Safitri, Novita Karimah Athirah, Kuntum, Novita, Dewi,
Septia, Fathimah, Siska, Erlinda, Laila, Rizqy, dan Mahfudoh, sahabat yang
selalu mendengar keluh kesah penulis, memberikan dorongan agar lebih
semangat dalam meyelesaikan penelitian skripsi ini.
7. Ririn, Rahmi, Ninuk, Ainun, Renny, Yuanita, Mbak Reska, dan Mbak
Fatilah, teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai akhir.
8. Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Farmasi B 2012. Semoga
kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan. Dan semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuannya, baik moril maupun material.
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin Ya
Rabbal’Alamain.
Wassalamualaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 21 Mei 2016
Penulis,
Fani Rochmah Kurniawati
vi
RINGKASAN
Pengetahuan tentang tanaman yang berkhasiat sebagai obat berdasar pada
pengalaman dan keterampilan yang diwariskan secara turun temurun. Sejak
berabad-abad yang lalu nenek moyang kita sudah menggunakan bahan alam
sebagai obat tradisional (Sari, 2006). Salah satu dari tumbuhan obat itu sendiri
adalah daun kelor (Moringa oleifera L.). M. oleifera merupakan tumbuhan
pekarangan dan secara turun temurun masih sering dimanfaatkan sebagai
tumbuhan obat. Hal ini dikarenakan oleh metabolit sekunder yang terdapat dalam
M. oleifera yang dapat berkhasiat sebagai antifungi (Immy et al., 2015).
Saat ini beberapa antifungi yang sering digunakan adalah nistatin dan
golongan azol. Pada umumnya antifungi tersebut digunakan untuk terapi
kandidiasis. Kandidiasis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur Candida
albicans. Candida albicans merupakan jamur patogen oportunistik yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit pada manusia (Zulkifli et al., 2013).
Resistensi C. albicans terhadap flukonazol dan nistatin sebesar 41,18% dan
2,95%. Oleh karena itu diperlukan ada nya penemuan obat baru untuk mengatasi
masalah resistensi C. albicans terhadap antifungi (Astuti, 2013 dan Eni, 2005).
Maka dari itu, diadakannya penelitian yang meneliti tentang aktivitas M.
oleifera sebagai antifungi. M. oleifera mengandung senyawa fitokimia seperti
alkaloid, flavonoid, karbohidrat, glikosida, protein, saponin, tanin, steroid, dan
terpenoid. Dan kandungan senyawa yang memberikan efek sebagai antifungi
adalah flavonoid, saponin, dan tannin (Akinyenye et al., 2014; Ojiako, 2014; Patel
et al., 2014; Budi, 2012).
Ekstraksi daun Moringa oleifera dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat mulai dari pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Metode ini
bertujuan untuk memisahkan senyawa yang terkandung di dalam daun Moringa
oleifera berdasarkan dengan kepolarannya. Serbuk kering daun M. oleifera
diekstraksi dengan 2500 ml n-heksana dengan proses washing time selama 2 jam
dan pengadukan selama 4 jam dengan kecepatan 1006 rpm. Kemudian disaring
dengan corong buchner dan kemudian dipekatkan dengan rottary evaporator
setelah itu di oven dengan suhu 40ºC selama 24 jam hingga diperoleh ekstrak
kental yang selanjutnya disebut dengan fraksi n-heksana daun M. oleifera. Pada
penelitian ini proses ekstraksi dilakukan sebanyak 4 kali. Pada penelitian ini profil
KLT menggunakan fase gerak n-heksana : etil asetat : asam format (6,5 : 3,5 : 3
tetes) yang kemudian diberi penampak noda untuk mengetahui golongan senyawa
yang terdapat pada fraksi n-heksana daun M. oleifera. Pada tahap ini dilakukan
proses hidrolisis yang menunjukkan spot noda yang lebih baik sehingga fraksi n-
heksana hasil hidrolisis ini yang digunakan untuk uji bioautografi.
Pengujian antifungi dilakukan menggunakan metode bioautografi kontak.
Metode ini bertujuan untuk mengetahui spot noda hasil KLT yang memiliki
aktivitas sebagai antifungi. Konsentrasi fraksi n-heksana daun M. oleifera yang
digunakan adalah 20.000 ppm atau 20 mg/ml yang ditotolkan pada plat KLT
sebanyak 1 kapiler atau 50 µl. Sebelum penotolan, plat KLT di oven terlebih
dahulu selama 15 menit pada suhu 110ºC. Fase gerak yang digunakan adalah n-
heksana : etil asetat : asam format (6,5 : 3,5 : 3 tetes). Setelah dieluasi kemudian
muncul spot noda lalu diamati dengan UV 365 nm dan 254 nm. Kemudian
dilakukan uji aktivitas antifungi, plat KLT dipotong sesuai dengan spot noda yang
vii
terbentuk. Kemudian disterilisasikan pada LAF selama 15 menit, lalu ditempel
pada media yang telah diinokulasikan jamur dan plat KLT ikut diinkubasi selama
24 jam dengan suhu 37ºC sesuai dengan masa tumbuh jamur itu sendiri. Kontrol
positif yang digunakan adalah nistatin dengan konsentrasi 10 µl/disk (1000 UI/ml)
dan kontrol negatif plat KLT yang dieluasi tanpa totolan. Dan juga dilakukan
pengujian antifungi dari crude fraksi tanpa dilakukan eluasi.
Hasil optimasi eluen yang digunakan adalah n-heksana : etil asetat : asam
format (6,5 : 3,5 : 3 tetes). Kandungan senyawa yang terdapat dalam fraksi n-
heksana daun Moringa oleifera adalah polifenol, flavonoid, terpenoid, dan
antrakinon. Hasil uji identifikasi menghasilkan 6 spot noda. Dengan Rf 1 = 0,35;
Rf 6 = 0,94 merupakan senyawa flavonoid. Rf 2 = 0,58; Rf 3 = 0,66; Rf 4 = 0,73;
Rf 5 = 0,81; Rf 6 = 0,94 merupakan senyawa terpenoid. Rf 3 = 0,66 merupakan
senyawa antrakinon. Rf 4 = 0,73; Rf 5 = 0,81 merupakan senyawa polifenol. Pada
pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya
aktivitas antifungi fraksi n-heksana maupun crude fraksi daun M. oleifera
terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Hal ini dapat dikarenakan transfer
senyawa aktif tidak sempurna bisa juga terjadi karena komponen senyawa tersebut
terlalu sedikit sehingga masih tertinggal di dalam kromatogram.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..……………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Deskripsi Tanaman ........................................................................................ 4
2.1.1 Klasifikasi Daun Kelor (Moringa oleifera) ................................................... 4
2.1.1 Nama Daerah ................................................................................................. 5
2.1.2 Morfologi ....................................................................................................... 5
2.1.3 Kandungan Senyawa ..................................................................................... 5
2.1.4 Kegunaan Tanaman ....................................................................................... 6
2.1.5 Bukti Aktivitas Antimikroba Daun Kelor ..................................................... 6
2.2 Tinjauan Tentang Candida albicans .............................................................. 7
2.2.1 Klasifikasi Candida albicans ......................................................................... 7
2.2.2 Morfologi dan Identifikasi Candida albicans................................................ 8
2.2.3 Epidemiologi dan Gambaran Klinik .............................................................. 8
2.2.4 Patogenesis dan Patologi ............................................................................. 10
2.3 Tinjauan Tentang Antifungi ........................................................................ 10
xi
2.3.1 Tinjauan Tentang Nistatin ........................................................................... 10
2.3.2 Komponen Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman sebagai Antifungi ...... 11
2.4 Uji Kepekaan Antimikroba .......................................................................... 15
2.5 Tinjauan Tentang Ekstrak dan Ekstraksi ..................................................... 17
2.5.1 Ekstrak ......................................................................................................... 17
2.5.2 Metode Ekstraksi ......................................................................................... 18
2.5.3 Tinjauan Tentang Maserasi Bertingkat ........................................................ 19
2.6 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) .................................................. 19
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 21
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 24
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 24
4.2 Alat Penelitian ............................................................................................. 24
4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ....................................................................... 24
4.2.2 Proses Ekstraksi ........................................................................................... 24
4.2.3 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 24
4.2.4 Identifikasi Profil KLT ................................................................................ 25
4.3 Bahan Penelitian .......................................................................................... 25
4.3.1 Bahan Uji ..................................................................................................... 25
4.3.2 Ekstraksi ...................................................................................................... 25
4.3.3 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 25
4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT .............................................................. 25
4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ............................................................................ 26
4.4.1 Sterilisasi Kering ......................................................................................... 26
4.4.2 Sterilisasi Basah ........................................................................................... 26
4.5 Metode Penelitian ........................................................................................ 26
4.5.1 Rancangan Penelitian................................................................................... 26
4.6 Variabel Penelitian....................................................................................... 27
4.6.1 Variabel Bebas ............................................................................................. 27
4.6.2 Variabel Terikat ........................................................................................... 27
4.7 Definisi Operasional .................................................................................... 27
4.8 Prosedur Kerja ............................................................................................. 27
4.8.1 Pembuatan Simplisia ................................................................................... 27
4.8.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut n-Heksana ............................... 27
4.8.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT ............................................................... 29
xii
4.8.4 Identifikasi Komponen Senyawa ................................................................. 29
4.8.5 Preparasi Media ........................................................................................... 30
4.8.6 Preparasi Jamur ............................................................................................ 30
4.8.7 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 31
4.8.8 Analisis Data ................................................................................................ 32
4.9 Bagan Alur Penelitian .................................................................................. 32
4.9.1 Kerangka Operasional ................................................................................. 32
4.9.2 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ..................................................................... 33
4.9.3 Proses Identifikasi Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis .................. 34
4.9.4 Preparasi Media ........................................................................................... 35
4.9.5 Preparasi Jamur ............................................................................................ 36
4.9.6 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 37
BAB V HASIL ...................................................................................................... 38
5.1 Determinasi Daun Moringa oleifera L. ....................................................... 38
5.2 Persiapan Simplisia Daun Moringa oleifera L. ........................................... 38
5.3 Persiapan Fraksi n-Heksana Daun Moringa oleifera L. .............................. 39
5.4 Optimasi Fase Gerak Fraksi n-Heksana Daun Moringa oleifera L. ............ 40
5.5 Identifikasi Golongan Senyawa yang Terdapat pada Fraksi n-Heksana Daun
Moringa oleifera L. ..................................................................................... 41
5.5.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ............................................... 41
5.5.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ............................................. 41
5.5.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ............................................. 42
5.5.4 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT ......................................... 43
5.5.5 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT.............................. 44
5.5.6 Hasil Pengukuran Nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis .......................... 45
5.6 Hasil Uji Antifungi Ekstrak n-Heksana daun Moringa oleifera dengan
Metode Bioautografi terhadap Candida albicans ........................................ 46
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 48
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56
LAMPIRAN .......................................................................................................... 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... 61
2. Surat Pernyataan .................................................................................... 62
3. Determinasi Kelor (Moringa oleifera L.) .............................................. 63
4. Sertifikat Bakteri .................................................................................... 64
5. Perhitungan ............................................................................................ 65
6. Tabel Hasil Penelitian ............................................................................ 66
7. Hasil Pewarnaan Jamur Candida albicans ............................................ 73
8. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni dengan Colony Counter .................. 75
9. Gambar Alat dan Bahan Penelitian ....................................................... 76
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, E.M., 2015. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa
oleifera Lamk. Growing in Sundan. Journal of Advantaces in Medical
and Pharmaceutical Sciences, Vol. 5, No. 1, p 1-5
Akinyenye, A.J., Solanke, E.O., Adebiyi, I.O., 2014. Phytocemical and
Antimikrobial Evaluation of Leaf an Seed of Moringa oleifera L. Extracts.
International Journal of Research in Medical and Health Sience, Vol. 4,
No. 6, p. 1-10.
Ananda, Y.P., 2012. Perbandingan Efektivitas Rebusan Daun Tembakau
(Nicotiana tabacum) dan Sodium Hypoclorite Sebagai Pembersih Gigi
Tiruan Resin Akrilik Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Skripsi
Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Anonim, 2011. Mekanisme Resitensi Terhadap Agen Antifungal. Jumat, 18
Februari 2011. https://netsains.net/2011/02/mekanisme-resistensi-terhadap-
antifungal/. Diakses tanggal 17 November 2015.
Anonim, 2014. Candida albicans. Sabtu, 19 April 2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans. Diakses tanggal 18 Oktober
2015.
Anonim, 2014. Peluncuran Buku Status Kekinian Keanekaragaman Hayati
Indonesia. Senin, 28 April 2014. http://www.menlh.go.id/peluncuran-buku-
status-kekinian-keanekaragaman-hayati-indonesia/. Diakses tanggal 31
Agustus 2015.
AOAC, 2002. AOAC Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical
Methods for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC International
Gaithersburg, No. 12-19, p. 1-38
Azizah, B., Salamah N., 2013. Strandarisasi Parameter Non Spesifik dan
Perbandingan Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi
Rimpang Kunyit. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Yogyakarta: Universitas
Ahmad Dahlan.
Bipin, D.L., Anita, S.P., Hariprasad, M.P., Ankit, S.K., Kushal, K.H., 2014. A
Comprehensive Working, Principles and Aplications of Thin Layer
Chromatography.Research Journal of Pharmaceutical, Biological and
Chemical Science. p. 486.
Budi R., Agitya R.E., Made A.S.D.S., 2012. Uji Aktivitas Antijamur dan
Bioautografi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.)
Terhadap Malassezia furfur. Semarang : Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.
Choma, I.M., Grzelak, E.M., 2010. Bioautography Detection in Thin-Layer
Chromatography. Elsevier, p 1-8.
Devendra, B.N., Srinivas, N., Talluri, V.S.S.L.P., Latha, P.S., 2011. Antimicrobial
Activity of Moringa oleifera Lam., Leaf Extract, Againts Selected Bacterial
and Fungal Strains. International Journal of Pharma and Bio Sciences,
Vol 2, Issue 3, p 13-18.
Dyah S., 2010. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji Buah
Merah (Pandanus conoideus Lamk.). Surakarta : Skripsi Fakultas Ilmu
dan Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.
57
Dzen, S.M., Roekistiningsih., Santoso S., Winarsih S., Sumarno., Islam S.,
Noorhamdani A.S., Murwani S., Santosaningsih D., 2003. Bakteriologi
Medik. Malang : Bayumedia Publishing, hal. 131-139.
Eni K., 2005. Mekanisme Infeksi Candida albicans pada Permukaan Sel.
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis, p 304-313.
Eni K., Astuti, E., Darmono., 2008. Sensitivitas Metode Bioautografi Kontak dan
Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, Vol. 6, No. 2, p 75-79.
Eni K., Lusi S., Estie A., 2008. Penentuan Golongan Bercak Senyawa Aktif
Ekstrak N-heksana Alpinia galanga terhadap Candida albicans dengan
Bioautografi dan Kromatografi Lapis Tipis. JITV, Vol 13, No 4, p 323-328
Fajar L.A., Ibnu M.A., 2013. Ekstraksi Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendra
L.) Menggunakan Pelarut Etanol dengan Metode Maserasi Ekstraksi.
Banten : Laporan Penelitian. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Fajrianti, I. Optimasi Metode Penentuan Tanin (Analisis Tanin secara
Spektrofotometri dengan Pereaksi Orto-Fenantrolin). Yogyakarta : Laporan
Penelitian Dosen. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga.
Gandhy Y.B., 2012. Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium
polianthum [Wight] Walp.) Terhadap Candida albicans ATCC 10231
Secara In Vitro. Surakarta : Naskah Publikasi Mencapai derajad Sarjana
Kedokteran.
Handa, S.S., Khanuja, S.P.S., Longo, G., Rakesh, D.D., 2008. Extraction
Technologies for Medical and Aromatic Plant. International Center for
Science and High Technology.
Hoetomo, M.M., Ervianti, E., Srihartati, E. Uji Kepekaan Antijamur Spesies
Candida dengan Metode Mikrodilusi pada Kandidiasis Vulvovaginalis
(Sensitivity Test to Candida sp. Using Microdelution Methods in
Vulvovaginal Candidiasis). Surabaya : Artikel Penelitian Dokter Spesialis
Kulit dan Kelamin.
Immy S.R., Evy A., Suripto., 2015. Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis
Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Obat Di
Pulau Lombok. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, Vol. 1, No. 2, p. 388-
381.
Jawetz, E., Melnick, J., Adelberg, E., 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke
20, Jakarta : EGC.
Jayanta K.P., Eun S.K., Kyounghee O., Hyeon-Jeong K., Yangseon K., Kwang-
Hyun B., 2014. Antibacterial Effect of Crude Extract and Metabolites of
Phytolacca americana on Phatogens Responsible for Periodontal
Inflammatory Diseases and Dental Caries. Research Article BMC
Complementary and Alternative Medicine.
Johnson, A.G., Ziegler, R., Fitzgerald, T.J., Lukasewycz, O., Hawley, L., 1994.
Mikrobiologi dan Imunologi. Edisi Seri ringkasan, Jakarta : Bimarupa
Aksara, hal 191-192.
Katzung, B.G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi pertama, Jakarta :
Salemba Medika, hal 111, 122.
58
Komariah., Ridhawati S., 2012. Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut.
Majalah Kedokteran FK UKI, Vol. 27, No. 1, p 39-47.
Krisnadi, A.D., 2015. Kelor Super Nutrisi. Maret, 2015.
http://kelorina.com/ebook.pdf. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.
Ma’mun, S.S., F. Manoi, B. S. Sembiring, Tritianingsih, M. Sukmasari, A. Gani,
Tjitjah F., D. Kustiwa, 2006. Teknik Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak
Purwoceng. Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik. p 314-324.
Muhanad, R.A., Kiki, M.Y., Esti, R.S., 2015. Identifikasi Senyawa yang Memiliki
Aktivitas Antibakteri pada Getah Pelepah Pisang Manggala (Musa X
Paradisiaca L.) dengan metode bioautgrafi kontrak. Prosiding Penelitian
SPeSIA Unisba.
Mukhriani. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan. Vol. VII/No. 2, hal 361-367.
Narwal, S.S., 2009. Isolation, Identification and Caracterization of
Allochemicals/Natural Produk, p 103.
Naufalin, R., Jenie, B.S.R., Kusnandar, F., Sudarwamto, M., Rukmini, H., 2005.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Kecombrang Terhadap Bakteri
Patogen dan Perusak Pangan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan,
Vol. XVI, No. 2, hal 119-125.
Nur F.A., 2013. Perbandingan Resistense Candida albicans dan Candida non
albicans Terhadap Flukonazol dan Nistatin (Kajian pada Bilasan Orofaring
Penderita Human Immunodeficiency Virus di RSUP DR. Sardjito,
Yogyakarta). Yogyakarta : Tesis S2 Kedokteran Klinik UGM.
Ojiako. E.N., 2014. Phytocemical Analysis and Antimicrobial Screening of
Moringa oleifera Leaves Extract. The International Journal of
Engineering and Science, Vol. 3, Issue. 3, p 32-35.
Patel, P., Nivedita, P., Dhara, P., Sharav, D., Dhananjay, M., 2014. Phytochemical
Analysis and Antifungal Activity of Moringa oleifera. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, Vol. 6, Issue. 5, p.
144-147.
Ramakrishnan, R., Krishnan, M.R.V., 1994. Tannin-Classification, Analysis and
Aplications. Ancient Science of Life, Vol. XIII, No. 3 & 4, p. 232-238.
Riky A., Bambang C., 2014. Efek Hidrolisis Ekstrak Daun Iler (Coleus
scutellarioides) Terhadap Aktivitas Inhibisi Enzim α-glukosidase. Jurnal
Sains dan Matematika, Vol. 22 (1), p. 15-19.
Riza, Z.A., Gholib, D., 2013. Pengujian Ekstrak Etanol, Etil Asetat, dan Minyak
Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica (L) Less.) Terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Secara In Vitro. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Romario, A.R., Hosea, J.E., Adhitya, Y., 2012. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid
dalam Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Penelitian Program Studi
Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.
Rosiska L., Widodo F.M., Eko N.D., 2012. Aktivitas Antijamur Senyawa Bioaktif
Ekstrak Gelidium latifolium Terhadap Candida albicans. Jurnal
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, Vol. 1, No. 1, p. 1-8.
Sapri, Ana F., Rizka N., 2014. PENGARUH UKURAN SERBUK SIMPLISIA
TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK
59
(Annona Muricata L.) DENGAN METODE MASERASI. Prosiding
Seminar Nasional Kimia. ISBN: 978-602-19421-0-9
Sari, L.O.R.K., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No. 1,
hal 1-7.
Sovia L., 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloid. Medan :
Karya Ilmiah Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Sovia L., 2006. Terpenoid dan Steroid. Medan : Karya Ilmiah Departemen
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
Sulistyawati, D., Mulyati, S., 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu
Mete (Anacardium occidentale, L) Terhadap Candida albicans. Biomedika.
Vol. 2, No. 1, hal 47-51.
Tim Mikrobiologi FK UB., 2003. Bakteriologi Medik. Edisi ke 1, Malang :
Bayumedia Publishing.
Vibhute S.K., Kasture V.S., Kendre P.N., Wagh G.S., 2014. Synthesis of Silver
Nanoparticles from Moringa oleifera: Formulation and Evaluation Against
Candidia albicans. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,
ISSN No 2231 – 6876, hal. 1581 – 1587.
Zulkifli A., Anna U., Evy Y., Zubairi D., 2013. Profil Pasien TB-HIV dan Non
TB-HIV Di RSCM. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 41, No. 4, p. 195-
199.