skripsi -...

15
SKRIPSI FANI ROCHMAH KURNIAWATI AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: others

Post on 13-Oct-2019

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

SKRIPSI

FANI ROCHMAH KURNIAWATI

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA

DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR

Candida albicans DENGAN METODE

BIOAUTOGRAFI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

ii

Lembar Pengesahan

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA

DAUN Moringa Oleifera TERHADAP JAMUR Candida

albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh :

FANI ROCHMAH KURNIAWATI

201210410311047

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP.

NIP UMM. 11408040453 NIP UMM. 11309070469

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

iii

Lembar Pengujian

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA

DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR Candida

albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 3 Juni 2016

Oleh :

FANI ROCHMAH KURNIAWATI

NIM : 201210410311047

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P.

NIP UMM. 114. 0804. 0453 NIP UMM. 113. 0907. 0469

Penguji III Penguji IV

Sovia Aprina basuki, S.Farm., M.Si., Apt Enggrid Juni, M.Farm., Apt.

NIP UMM. 114. 0804. 0452 NIP UMM. -

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Sehingga tugas akhir

yang berjudul “AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA DAUN

Moringa Oleifera TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN

METODE BIOAUTOGRAFI” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan

syarat terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada

jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun

Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. dan Engrid Juni Astuti, M.Farm.,

Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok

Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt.,

selaku Ketua Program Studi Farmasi, Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si.,

Apt., selaku kepala laboratorium farmasi dan dr. Hawin Nurdiana, M. Kes.

selaku kepala laboratorium Biomedik PPD UMM, semua Dosen Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang, Laboran-laboran, Mbak Bunga, Mba

Fat dan Pak Joko atas segala bimbingannya.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

v

4. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt., sebagai dosen wali saya yang senantiasa

dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya.

5. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Moh. Sukirman Fajar dan Ibu Indah

Tri Haryuni, dan juga kepada adik tercinta Ananda Dwi Rakhmat Kurniawan

atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan penulis, atas curahan kasih

sayang yang tiada hentinya, serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan

kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan

tinggi.

6. Untuk Luluk Ayu Safitri, Novita Karimah Athirah, Kuntum, Novita, Dewi,

Septia, Fathimah, Siska, Erlinda, Laila, Rizqy, dan Mahfudoh, sahabat yang

selalu mendengar keluh kesah penulis, memberikan dorongan agar lebih

semangat dalam meyelesaikan penelitian skripsi ini.

7. Ririn, Rahmi, Ninuk, Ainun, Renny, Yuanita, Mbak Reska, dan Mbak

Fatilah, teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai akhir.

8. Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Farmasi B 2012. Semoga

kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan. Dan semua pihak

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuannya, baik moril maupun material.

Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin Ya

Rabbal’Alamain.

Wassalamualaikum, warohmatullahi wabarokaatuh

Malang, 21 Mei 2016

Penulis,

Fani Rochmah Kurniawati

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

vi

RINGKASAN

Pengetahuan tentang tanaman yang berkhasiat sebagai obat berdasar pada

pengalaman dan keterampilan yang diwariskan secara turun temurun. Sejak

berabad-abad yang lalu nenek moyang kita sudah menggunakan bahan alam

sebagai obat tradisional (Sari, 2006). Salah satu dari tumbuhan obat itu sendiri

adalah daun kelor (Moringa oleifera L.). M. oleifera merupakan tumbuhan

pekarangan dan secara turun temurun masih sering dimanfaatkan sebagai

tumbuhan obat. Hal ini dikarenakan oleh metabolit sekunder yang terdapat dalam

M. oleifera yang dapat berkhasiat sebagai antifungi (Immy et al., 2015).

Saat ini beberapa antifungi yang sering digunakan adalah nistatin dan

golongan azol. Pada umumnya antifungi tersebut digunakan untuk terapi

kandidiasis. Kandidiasis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur Candida

albicans. Candida albicans merupakan jamur patogen oportunistik yang dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit pada manusia (Zulkifli et al., 2013).

Resistensi C. albicans terhadap flukonazol dan nistatin sebesar 41,18% dan

2,95%. Oleh karena itu diperlukan ada nya penemuan obat baru untuk mengatasi

masalah resistensi C. albicans terhadap antifungi (Astuti, 2013 dan Eni, 2005).

Maka dari itu, diadakannya penelitian yang meneliti tentang aktivitas M.

oleifera sebagai antifungi. M. oleifera mengandung senyawa fitokimia seperti

alkaloid, flavonoid, karbohidrat, glikosida, protein, saponin, tanin, steroid, dan

terpenoid. Dan kandungan senyawa yang memberikan efek sebagai antifungi

adalah flavonoid, saponin, dan tannin (Akinyenye et al., 2014; Ojiako, 2014; Patel

et al., 2014; Budi, 2012).

Ekstraksi daun Moringa oleifera dilakukan dengan metode maserasi

bertingkat mulai dari pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Metode ini

bertujuan untuk memisahkan senyawa yang terkandung di dalam daun Moringa

oleifera berdasarkan dengan kepolarannya. Serbuk kering daun M. oleifera

diekstraksi dengan 2500 ml n-heksana dengan proses washing time selama 2 jam

dan pengadukan selama 4 jam dengan kecepatan 1006 rpm. Kemudian disaring

dengan corong buchner dan kemudian dipekatkan dengan rottary evaporator

setelah itu di oven dengan suhu 40ºC selama 24 jam hingga diperoleh ekstrak

kental yang selanjutnya disebut dengan fraksi n-heksana daun M. oleifera. Pada

penelitian ini proses ekstraksi dilakukan sebanyak 4 kali. Pada penelitian ini profil

KLT menggunakan fase gerak n-heksana : etil asetat : asam format (6,5 : 3,5 : 3

tetes) yang kemudian diberi penampak noda untuk mengetahui golongan senyawa

yang terdapat pada fraksi n-heksana daun M. oleifera. Pada tahap ini dilakukan

proses hidrolisis yang menunjukkan spot noda yang lebih baik sehingga fraksi n-

heksana hasil hidrolisis ini yang digunakan untuk uji bioautografi.

Pengujian antifungi dilakukan menggunakan metode bioautografi kontak.

Metode ini bertujuan untuk mengetahui spot noda hasil KLT yang memiliki

aktivitas sebagai antifungi. Konsentrasi fraksi n-heksana daun M. oleifera yang

digunakan adalah 20.000 ppm atau 20 mg/ml yang ditotolkan pada plat KLT

sebanyak 1 kapiler atau 50 µl. Sebelum penotolan, plat KLT di oven terlebih

dahulu selama 15 menit pada suhu 110ºC. Fase gerak yang digunakan adalah n-

heksana : etil asetat : asam format (6,5 : 3,5 : 3 tetes). Setelah dieluasi kemudian

muncul spot noda lalu diamati dengan UV 365 nm dan 254 nm. Kemudian

dilakukan uji aktivitas antifungi, plat KLT dipotong sesuai dengan spot noda yang

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

vii

terbentuk. Kemudian disterilisasikan pada LAF selama 15 menit, lalu ditempel

pada media yang telah diinokulasikan jamur dan plat KLT ikut diinkubasi selama

24 jam dengan suhu 37ºC sesuai dengan masa tumbuh jamur itu sendiri. Kontrol

positif yang digunakan adalah nistatin dengan konsentrasi 10 µl/disk (1000 UI/ml)

dan kontrol negatif plat KLT yang dieluasi tanpa totolan. Dan juga dilakukan

pengujian antifungi dari crude fraksi tanpa dilakukan eluasi.

Hasil optimasi eluen yang digunakan adalah n-heksana : etil asetat : asam

format (6,5 : 3,5 : 3 tetes). Kandungan senyawa yang terdapat dalam fraksi n-

heksana daun Moringa oleifera adalah polifenol, flavonoid, terpenoid, dan

antrakinon. Hasil uji identifikasi menghasilkan 6 spot noda. Dengan Rf 1 = 0,35;

Rf 6 = 0,94 merupakan senyawa flavonoid. Rf 2 = 0,58; Rf 3 = 0,66; Rf 4 = 0,73;

Rf 5 = 0,81; Rf 6 = 0,94 merupakan senyawa terpenoid. Rf 3 = 0,66 merupakan

senyawa antrakinon. Rf 4 = 0,73; Rf 5 = 0,81 merupakan senyawa polifenol. Pada

pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya

aktivitas antifungi fraksi n-heksana maupun crude fraksi daun M. oleifera

terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Hal ini dapat dikarenakan transfer

senyawa aktif tidak sempurna bisa juga terjadi karena komponen senyawa tersebut

terlalu sedikit sehingga masih tertinggal di dalam kromatogram.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..……………………………………………………………..i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

RINGKASAN ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1 Deskripsi Tanaman ........................................................................................ 4

2.1.1 Klasifikasi Daun Kelor (Moringa oleifera) ................................................... 4

2.1.1 Nama Daerah ................................................................................................. 5

2.1.2 Morfologi ....................................................................................................... 5

2.1.3 Kandungan Senyawa ..................................................................................... 5

2.1.4 Kegunaan Tanaman ....................................................................................... 6

2.1.5 Bukti Aktivitas Antimikroba Daun Kelor ..................................................... 6

2.2 Tinjauan Tentang Candida albicans .............................................................. 7

2.2.1 Klasifikasi Candida albicans ......................................................................... 7

2.2.2 Morfologi dan Identifikasi Candida albicans................................................ 8

2.2.3 Epidemiologi dan Gambaran Klinik .............................................................. 8

2.2.4 Patogenesis dan Patologi ............................................................................. 10

2.3 Tinjauan Tentang Antifungi ........................................................................ 10

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

xi

2.3.1 Tinjauan Tentang Nistatin ........................................................................... 10

2.3.2 Komponen Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman sebagai Antifungi ...... 11

2.4 Uji Kepekaan Antimikroba .......................................................................... 15

2.5 Tinjauan Tentang Ekstrak dan Ekstraksi ..................................................... 17

2.5.1 Ekstrak ......................................................................................................... 17

2.5.2 Metode Ekstraksi ......................................................................................... 18

2.5.3 Tinjauan Tentang Maserasi Bertingkat ........................................................ 19

2.6 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) .................................................. 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 21

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 24

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 24

4.2 Alat Penelitian ............................................................................................. 24

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ....................................................................... 24

4.2.2 Proses Ekstraksi ........................................................................................... 24

4.2.3 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 24

4.2.4 Identifikasi Profil KLT ................................................................................ 25

4.3 Bahan Penelitian .......................................................................................... 25

4.3.1 Bahan Uji ..................................................................................................... 25

4.3.2 Ekstraksi ...................................................................................................... 25

4.3.3 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 25

4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT .............................................................. 25

4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ............................................................................ 26

4.4.1 Sterilisasi Kering ......................................................................................... 26

4.4.2 Sterilisasi Basah ........................................................................................... 26

4.5 Metode Penelitian ........................................................................................ 26

4.5.1 Rancangan Penelitian................................................................................... 26

4.6 Variabel Penelitian....................................................................................... 27

4.6.1 Variabel Bebas ............................................................................................. 27

4.6.2 Variabel Terikat ........................................................................................... 27

4.7 Definisi Operasional .................................................................................... 27

4.8 Prosedur Kerja ............................................................................................. 27

4.8.1 Pembuatan Simplisia ................................................................................... 27

4.8.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut n-Heksana ............................... 27

4.8.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT ............................................................... 29

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

xii

4.8.4 Identifikasi Komponen Senyawa ................................................................. 29

4.8.5 Preparasi Media ........................................................................................... 30

4.8.6 Preparasi Jamur ............................................................................................ 30

4.8.7 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 31

4.8.8 Analisis Data ................................................................................................ 32

4.9 Bagan Alur Penelitian .................................................................................. 32

4.9.1 Kerangka Operasional ................................................................................. 32

4.9.2 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ..................................................................... 33

4.9.3 Proses Identifikasi Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis .................. 34

4.9.4 Preparasi Media ........................................................................................... 35

4.9.5 Preparasi Jamur ............................................................................................ 36

4.9.6 Pengujian Bioautografi ................................................................................ 37

BAB V HASIL ...................................................................................................... 38

5.1 Determinasi Daun Moringa oleifera L. ....................................................... 38

5.2 Persiapan Simplisia Daun Moringa oleifera L. ........................................... 38

5.3 Persiapan Fraksi n-Heksana Daun Moringa oleifera L. .............................. 39

5.4 Optimasi Fase Gerak Fraksi n-Heksana Daun Moringa oleifera L. ............ 40

5.5 Identifikasi Golongan Senyawa yang Terdapat pada Fraksi n-Heksana Daun

Moringa oleifera L. ..................................................................................... 41

5.5.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ............................................... 41

5.5.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ............................................. 41

5.5.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ............................................. 42

5.5.4 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT ......................................... 43

5.5.5 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT.............................. 44

5.5.6 Hasil Pengukuran Nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis .......................... 45

5.6 Hasil Uji Antifungi Ekstrak n-Heksana daun Moringa oleifera dengan

Metode Bioautografi terhadap Candida albicans ........................................ 46

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 48

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56

LAMPIRAN .......................................................................................................... 60

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ........................................................................... 61

2. Surat Pernyataan .................................................................................... 62

3. Determinasi Kelor (Moringa oleifera L.) .............................................. 63

4. Sertifikat Bakteri .................................................................................... 64

5. Perhitungan ............................................................................................ 65

6. Tabel Hasil Penelitian ............................................................................ 66

7. Hasil Pewarnaan Jamur Candida albicans ............................................ 73

8. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni dengan Colony Counter .................. 75

9. Gambar Alat dan Bahan Penelitian ....................................................... 76

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

56

DAFTAR PUSTAKA

Abdallah, E.M., 2015. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa

oleifera Lamk. Growing in Sundan. Journal of Advantaces in Medical

and Pharmaceutical Sciences, Vol. 5, No. 1, p 1-5

Akinyenye, A.J., Solanke, E.O., Adebiyi, I.O., 2014. Phytocemical and

Antimikrobial Evaluation of Leaf an Seed of Moringa oleifera L. Extracts.

International Journal of Research in Medical and Health Sience, Vol. 4,

No. 6, p. 1-10.

Ananda, Y.P., 2012. Perbandingan Efektivitas Rebusan Daun Tembakau

(Nicotiana tabacum) dan Sodium Hypoclorite Sebagai Pembersih Gigi

Tiruan Resin Akrilik Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Skripsi

Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Anonim, 2011. Mekanisme Resitensi Terhadap Agen Antifungal. Jumat, 18

Februari 2011. https://netsains.net/2011/02/mekanisme-resistensi-terhadap-

antifungal/. Diakses tanggal 17 November 2015.

Anonim, 2014. Candida albicans. Sabtu, 19 April 2014.

https://id.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans. Diakses tanggal 18 Oktober

2015.

Anonim, 2014. Peluncuran Buku Status Kekinian Keanekaragaman Hayati

Indonesia. Senin, 28 April 2014. http://www.menlh.go.id/peluncuran-buku-

status-kekinian-keanekaragaman-hayati-indonesia/. Diakses tanggal 31

Agustus 2015.

AOAC, 2002. AOAC Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical

Methods for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC International

Gaithersburg, No. 12-19, p. 1-38

Azizah, B., Salamah N., 2013. Strandarisasi Parameter Non Spesifik dan

Perbandingan Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi

Rimpang Kunyit. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Yogyakarta: Universitas

Ahmad Dahlan.

Bipin, D.L., Anita, S.P., Hariprasad, M.P., Ankit, S.K., Kushal, K.H., 2014. A

Comprehensive Working, Principles and Aplications of Thin Layer

Chromatography.Research Journal of Pharmaceutical, Biological and

Chemical Science. p. 486.

Budi R., Agitya R.E., Made A.S.D.S., 2012. Uji Aktivitas Antijamur dan

Bioautografi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.)

Terhadap Malassezia furfur. Semarang : Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.

Choma, I.M., Grzelak, E.M., 2010. Bioautography Detection in Thin-Layer

Chromatography. Elsevier, p 1-8.

Devendra, B.N., Srinivas, N., Talluri, V.S.S.L.P., Latha, P.S., 2011. Antimicrobial

Activity of Moringa oleifera Lam., Leaf Extract, Againts Selected Bacterial

and Fungal Strains. International Journal of Pharma and Bio Sciences,

Vol 2, Issue 3, p 13-18.

Dyah S., 2010. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji Buah

Merah (Pandanus conoideus Lamk.). Surakarta : Skripsi Fakultas Ilmu

dan Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

57

Dzen, S.M., Roekistiningsih., Santoso S., Winarsih S., Sumarno., Islam S.,

Noorhamdani A.S., Murwani S., Santosaningsih D., 2003. Bakteriologi

Medik. Malang : Bayumedia Publishing, hal. 131-139.

Eni K., 2005. Mekanisme Infeksi Candida albicans pada Permukaan Sel.

Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis, p 304-313.

Eni K., Astuti, E., Darmono., 2008. Sensitivitas Metode Bioautografi Kontak dan

Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu

Kefarmasian Indonesia, Vol. 6, No. 2, p 75-79.

Eni K., Lusi S., Estie A., 2008. Penentuan Golongan Bercak Senyawa Aktif

Ekstrak N-heksana Alpinia galanga terhadap Candida albicans dengan

Bioautografi dan Kromatografi Lapis Tipis. JITV, Vol 13, No 4, p 323-328

Fajar L.A., Ibnu M.A., 2013. Ekstraksi Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendra

L.) Menggunakan Pelarut Etanol dengan Metode Maserasi Ekstraksi.

Banten : Laporan Penelitian. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Fajrianti, I. Optimasi Metode Penentuan Tanin (Analisis Tanin secara

Spektrofotometri dengan Pereaksi Orto-Fenantrolin). Yogyakarta : Laporan

Penelitian Dosen. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga.

Gandhy Y.B., 2012. Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium

polianthum [Wight] Walp.) Terhadap Candida albicans ATCC 10231

Secara In Vitro. Surakarta : Naskah Publikasi Mencapai derajad Sarjana

Kedokteran.

Handa, S.S., Khanuja, S.P.S., Longo, G., Rakesh, D.D., 2008. Extraction

Technologies for Medical and Aromatic Plant. International Center for

Science and High Technology.

Hoetomo, M.M., Ervianti, E., Srihartati, E. Uji Kepekaan Antijamur Spesies

Candida dengan Metode Mikrodilusi pada Kandidiasis Vulvovaginalis

(Sensitivity Test to Candida sp. Using Microdelution Methods in

Vulvovaginal Candidiasis). Surabaya : Artikel Penelitian Dokter Spesialis

Kulit dan Kelamin.

Immy S.R., Evy A., Suripto., 2015. Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis

Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Obat Di

Pulau Lombok. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, Vol. 1, No. 2, p. 388-

381.

Jawetz, E., Melnick, J., Adelberg, E., 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke

20, Jakarta : EGC.

Jayanta K.P., Eun S.K., Kyounghee O., Hyeon-Jeong K., Yangseon K., Kwang-

Hyun B., 2014. Antibacterial Effect of Crude Extract and Metabolites of

Phytolacca americana on Phatogens Responsible for Periodontal

Inflammatory Diseases and Dental Caries. Research Article BMC

Complementary and Alternative Medicine.

Johnson, A.G., Ziegler, R., Fitzgerald, T.J., Lukasewycz, O., Hawley, L., 1994.

Mikrobiologi dan Imunologi. Edisi Seri ringkasan, Jakarta : Bimarupa

Aksara, hal 191-192.

Katzung, B.G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi pertama, Jakarta :

Salemba Medika, hal 111, 122.

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

58

Komariah., Ridhawati S., 2012. Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut.

Majalah Kedokteran FK UKI, Vol. 27, No. 1, p 39-47.

Krisnadi, A.D., 2015. Kelor Super Nutrisi. Maret, 2015.

http://kelorina.com/ebook.pdf. Diakses tanggal 16 Oktober 2015.

Ma’mun, S.S., F. Manoi, B. S. Sembiring, Tritianingsih, M. Sukmasari, A. Gani,

Tjitjah F., D. Kustiwa, 2006. Teknik Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

Purwoceng. Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat dan

Aromatik. p 314-324.

Muhanad, R.A., Kiki, M.Y., Esti, R.S., 2015. Identifikasi Senyawa yang Memiliki

Aktivitas Antibakteri pada Getah Pelepah Pisang Manggala (Musa X

Paradisiaca L.) dengan metode bioautgrafi kontrak. Prosiding Penelitian

SPeSIA Unisba.

Mukhriani. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.

Jurnal Kesehatan. Vol. VII/No. 2, hal 361-367.

Narwal, S.S., 2009. Isolation, Identification and Caracterization of

Allochemicals/Natural Produk, p 103.

Naufalin, R., Jenie, B.S.R., Kusnandar, F., Sudarwamto, M., Rukmini, H., 2005.

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Kecombrang Terhadap Bakteri

Patogen dan Perusak Pangan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan,

Vol. XVI, No. 2, hal 119-125.

Nur F.A., 2013. Perbandingan Resistense Candida albicans dan Candida non

albicans Terhadap Flukonazol dan Nistatin (Kajian pada Bilasan Orofaring

Penderita Human Immunodeficiency Virus di RSUP DR. Sardjito,

Yogyakarta). Yogyakarta : Tesis S2 Kedokteran Klinik UGM.

Ojiako. E.N., 2014. Phytocemical Analysis and Antimicrobial Screening of

Moringa oleifera Leaves Extract. The International Journal of

Engineering and Science, Vol. 3, Issue. 3, p 32-35.

Patel, P., Nivedita, P., Dhara, P., Sharav, D., Dhananjay, M., 2014. Phytochemical

Analysis and Antifungal Activity of Moringa oleifera. International

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, Vol. 6, Issue. 5, p.

144-147.

Ramakrishnan, R., Krishnan, M.R.V., 1994. Tannin-Classification, Analysis and

Aplications. Ancient Science of Life, Vol. XIII, No. 3 & 4, p. 232-238.

Riky A., Bambang C., 2014. Efek Hidrolisis Ekstrak Daun Iler (Coleus

scutellarioides) Terhadap Aktivitas Inhibisi Enzim α-glukosidase. Jurnal

Sains dan Matematika, Vol. 22 (1), p. 15-19.

Riza, Z.A., Gholib, D., 2013. Pengujian Ekstrak Etanol, Etil Asetat, dan Minyak

Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica (L) Less.) Terhadap Trichophyton

mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Secara In Vitro. Seminar

Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Romario, A.R., Hosea, J.E., Adhitya, Y., 2012. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid

dalam Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Penelitian Program Studi

Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.

Rosiska L., Widodo F.M., Eko N.D., 2012. Aktivitas Antijamur Senyawa Bioaktif

Ekstrak Gelidium latifolium Terhadap Candida albicans. Jurnal

Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, Vol. 1, No. 1, p. 1-8.

Sapri, Ana F., Rizka N., 2014. PENGARUH UKURAN SERBUK SIMPLISIA

TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32883/1/jiptummpp-gdl-fanirochma-44567-1-pendahul-n.pdf · pengujian antifungi dengan metode bioautografi tidak menunjukkan adanya aktivitas

59

(Annona Muricata L.) DENGAN METODE MASERASI. Prosiding

Seminar Nasional Kimia. ISBN: 978-602-19421-0-9

Sari, L.O.R.K., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan

Manfaat dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No. 1,

hal 1-7.

Sovia L., 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloid. Medan :

Karya Ilmiah Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Sovia L., 2006. Terpenoid dan Steroid. Medan : Karya Ilmiah Departemen

Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Sumatera Utara.

Sulistyawati, D., Mulyati, S., 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu

Mete (Anacardium occidentale, L) Terhadap Candida albicans. Biomedika.

Vol. 2, No. 1, hal 47-51.

Tim Mikrobiologi FK UB., 2003. Bakteriologi Medik. Edisi ke 1, Malang :

Bayumedia Publishing.

Vibhute S.K., Kasture V.S., Kendre P.N., Wagh G.S., 2014. Synthesis of Silver

Nanoparticles from Moringa oleifera: Formulation and Evaluation Against

Candidia albicans. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,

ISSN No 2231 – 6876, hal. 1581 – 1587.

Zulkifli A., Anna U., Evy Y., Zubairi D., 2013. Profil Pasien TB-HIV dan Non

TB-HIV Di RSCM. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 41, No. 4, p. 195-

199.