skripsi pengelolaan sumber air berbasis ...repo.apmd.ac.id/533/1/skripsi dian wahyu.pdfyang...

47
SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun Oleh : Dian Wahyu Purwito Jati (14520080) PRODI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

SKRIPSI

PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON

PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Dian Wahyu Purwito Jati (14520080)

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

Page 2: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

2018PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN

KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

iv

Page 3: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,
Page 4: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan skripsi dengan Judul “Pengelolaan Sumber Air

Berbasis Kearifan Lokal di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo, ini

benar-benar merupakan hasil penelitian saya sendiri, serta saya tidak melakukan penjiblakan atau

pengutipan kecuali yang tertulis dalam daftar pustaka. Saya bersedia menanggung resiko/sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini.

Yogyakarta, 3 Oktober 2018

Dian Wahyu Purwito Jati 14520080

iii

Page 5: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

MOTTO

“TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL, TUGAS KITA ADALAH UNTUK

MENCOBA, KARENA DIDALAM MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN

MEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASIL

iv

Page 6: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah

melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

dengan tepat waktu, Skripsi ini berjudul “Pengelolaan Sumber Air Berbasis Kearifan Lokal di

Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo ”. Tujuan dari penyusunan

skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk bisa menempuh Gelar Sarjana Ilmu

Pemerintahan pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”Yogyakarta.

Didalam Pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu

dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya

kepada :

1. Bapak Habib Muhsin. S.Sos, M.Si Selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD”Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Sumarjono, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang dengan segala

kesabaran telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Semua Dosen dan Staf Akademik Program Studi Ilmu Pemerintahan

STPMD“APMD” Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya.

v

Page 7: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

5. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada

penulis secara moril maupun materil hingga skripsi ini dapat selesai.

6. Adik tercinta, anggota keluarga dan kerabat yang senantiasa memberikan doa

dan dukungan semangat kepada penulis.

7. Pacar tercinta, Sri Mulyaningsih yang selalu senantiasa memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Sahabat dan rekan David Darmanto, Mardi Dwi wijaya, Rayan Suryadeni,

Ikbal Hidayat, Yusrul Hana yang tiada henti memberi Dukungan dan Motivasi

kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan semuanya.

Yogyakarta, 3 Oktober 2018

Dian Wahyu Purwito Jati

v

Page 8: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................. iii

MOTTO........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... v

INTISARI........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A...............LATAR BELAKANG......................................................................

.................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................... 8

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN........................ 8

1. Tujuan Penelitian........................................................... 8

2. Manfaat Penelitian........................................................ 9

D. KERANGKA KONSEPTUAL............................................ 10

1. Pengelolaan Sumber Air Berbasis Kearifan Lokal........ 10

2. Keberadaan Pemerintah Desa....................................... 13

E. RUANG LINGKUP............................................................ 16

F. METODE PENELITIAN.................................................... 16

1. Jenis Penelitian.............................................................. 17

vii

Page 9: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

2. Unit Analisis.................................................................. 18

3. Tehnik Pengumpulan Data............................................ 22

a. Observasi (pengamatan).......................................... 22

b. Interview (wawancara)............................................ 22

c. Dokumentasi ........................................................... 23

4. Tehnik Analisis Data..................................................... 23

BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

A. SEJARAH DESA........................................................................... 25

B. GEOGRAFI.................................................................................... 27

1. Luas Wilayah............................................................................ 27

2. Batas Wilayah........................................................................... 27

3. Pembagian Wilayah Administrasi............................................. 27

C. DEMOGRAFI................................................................................. 28

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin................................................. 29

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia................................................................ 29

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................................... 30

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencharian............................................. 31

Page 10: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama............................................................ 33

D. PEMERINTAHAN......................................................................... 33

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pemerintah desa mengeluarkan kebijakan dan program dalam

pengelolaan sumber daya air melalui perdes............................ 36

2. Problematika kultural, teknologi, ekonomi masyarakat dalam

pengelolaan sumber mata air..................................................... 42

3. Pembentukan kelompok pemeliharaan sumber mata air........... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN......................................................................... 47

B. SARAN..................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Deskripsi Informan Mengunakan Teknik Purposive................. 20

Tabel II.1 Nama-Nama Lurah/Kepala Desa Sebelum dan Sesudah Berdirinya

Desa Pagerharjo........................................................................ 26

Tabel II.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin......................... 29

Tabel II.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia......................................... 29

Tabel II.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan................. 30

Tabel II.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian................... 31

Tabel II.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama..................................... 33

viii

Page 12: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah yang terletak di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari tahun ke tahun Kabupaten Kulon Progo rawan

mengalami bencana kekeringan. Tahun 2014 misalnya, seperti yang dilaporkan

oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo bahwa ada

118 titik kekeringan yang meningkat menjadi 200 titik di tahun 2015 (Sutarmi,

2015). Angka tersebut meningkat dari tahun 2012 dan 2013. Area kekeringan di

Kulon Progo meliputi Kecamatan Kokap, Girimulo, Kalibawang, Samigaluh,

sebagian Pengasih dan Sentolo, serta meluas kecamatan lendah dan panjatan.

Kecamatan Samigaluh termasuk kecamatan yang paling sering mengalami

kekeringan (Nugraha, 2013). Kekeringan yang terjadi di Kecamatan Samigaluh

termasuk ke dalam jenis kekeringan meteorologis. Kekeringan meteorologis

menurut Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (2007) adalah

kekeringan yang berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam

satu musim yang mengakibatkan kelembaban tanah dan jumlah air yang tersimpan

lebih rendah dibandingkan dengan kondisi normal.

Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh merupakan wilayah yang kaya

mata air, namun Desa tersebut masih rentan mengalami bencana kekeringan

ketika musim kemarau panjang terjadi. Kondisi ini diakibatkan karena minimnya

1

Page 13: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

pengelolaan mata air secara tepat guna. Adanya kemajuan teknologi serta kearifan

lokal masyarakat yang ada turun temurun dapat dijadikan sebagai basis

pengelolaan mata air secara terpadu dengan melibatkan masyarakat lokal.

Kecamatan Samigaluh memiliki potensi mata air yang cukup melimpah,

namun karena pengelolaan masih minim menjadikan masyarakatnya rentan

mengalami kekeringan ketika terjadi musim kemarau panjang. Wilayah di

Kecamatan Samigaluh yang memiliki potensi mata air cukup melimpah meliputi

Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Sidoharjo dan termasuk Desa Pager

Harjo. Keempat desa tersebut terletak di jajaran perbukitan Menoreh Kulon Progo

yang mana topografi wilayahnya berbukit dengan tingkat kemiringan lahan >15 –

40 % (BPS Kabupaten Kulon Progo, 2016). Mata air di empat desa tersebut

menjadi satu satunya sumber daya air yang digunakan masyarakat guna

memenuhi kebutuhan air setiap hari, sehingga diperlukan pengelolaan mata air

yang berkesinambungan tanpa mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal yang

dimiliki.

Untuk mengatasi kekeringan tersebut, terdapat setidaknya 300 truk tangki

yang disiapkan oleh BPBD. Selain itu, pemerintah kabupaten melalui Surat

Keputusan Bupati No. 341 tahun 2014 menyatakan untuk Siaga Bencana

Kekeringan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bencana kekeringan menjadi

perhatian penting di Kabupaten Kulon Progo khususnya ketika memasuki musim

kemarau panjang. Sejauh ini upaya yang dilakukan adalah pipanisasi atau

penyaluran air bersih dengan menggunakan pipa air. Namun demikian,

2

Page 14: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

dibutuhkan pengelolaan tepat guna, menjaga kesinambungan ketersediaan mata

air.

Kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati sangat

diperlukan tidak saja untuk kepentingan bangsa Indonesia melainkan juga untuk

kepentingan masyarakat dunia secara keseluruhan dan diarahkan untuk

kepentingan jangka panjang. Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan

meningkatkan kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan

sumberdaya manusia (Fauzi, 2004). Oleh karna itu, di perlukan pengelolaan

sumber daya alam yang baik agar menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi manusia dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu

sendiri.

Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang paling hakiki, termasuk

manusia, tanaman dan hewan, oleh sebab itu air perlu dikelola secara optimal agar

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sumber daya air merupakan

sumberdaya alam yang sifatnya terbatas baik secara kualitas maupun kuantitas

untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keterbatsan kuantitas air dapat mengancam

keberlangsungan hidup manusia pada tingkat yang mengkhawatirkan apabila

standar kebutuhan air minimum (basic water requirement) untuk hidup sebanyak

50 l/orang/hari tidak dapat dipenuhi (Gleick, 1996).

Pengelolaan sumberdaya air dalam upaya penanggulangan bencana

kekeringan sudah sepatutnya tidak mengabaikan peran pemerintah desa serta

masyarakat yang kerap kali merasakan dampak langsung dari bencana kekeringan

3

Page 15: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

yang terjadi. Masyarakat memiliki kapasitas untuk berpartisipasi dalam

pengelolaan mata air. Kecamatan Samigaluh memiliki banyak sumber mata air

yang dimanfaatkan oleh masyarakat, Namun masyarakat sering kesulitan dalam

mengakses air karena lokasi yang jauh dari tempat tinggal masyarakat.

Pengelolaan sumberdaya air harus disesuaikan dengan kondisi lokal dan

kearifan lokal pada setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada

suatu komunitas tertentu dapat ditemukan kearifan lokal yang terkait pengelolaan

sumberdaya alam sebagai tata pengaturan lokal yang telah ada sejak masa lalu

dengan sejarah dan adaptasi yang lama. Kearifan lokal tidak hanya berfungsi

sebagai ciri khas suatu komunitas saja, tetapi juga berfungsi sebagai upaya untuk

pelestarian lingkungan ekologis suatu komunitas masyarakat.

Pemerintah desa pada khususnya menjadi perhatian masyarakat seiring

dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman tersebut,

diperlukan pemimpin yang berkualitas sehingga pelayanan publik dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata, cepat dan efektif.

Kepala Desa merupakan sosok yang mempunyai tanggung jawab penuh

terhadap keberhasilan organisasi pemerintah tingkat desa. Dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya kepala desa dibantu oleh perangkat desa yang

bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat baik atau

buruknya pelayanan yang diberikan Perangkat Desa akan sangat tergantung pada

kepala desanya. Kepala desa dalam menjalankan tugasnya harus dapat

memberikan contoh teladan dan panutan yang baik dalam pelayanan kepada

4

Page 16: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

masyarakat, maka Perangkat Desa sebagai bawahannya bukan hanya memberikan

pelayanan, akan tetapi menghormati serta mengikuti apa yang dikatakan dan

dilakukan Kepala Desa, sehingga kondisi seperti ini akan menimbulkan semakin

baiknya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Sebagaimana pemimpin pemerintahan di tingkat yang paling bawah,

Kepala Desa mempunyai peranan yang sangat penting mengarahkan dan

memimpin Perangkat Desa Serta masyarakat di desa menuju keberhasilan

pembangunan baik secara moral maupun material. Namun demikian sampai saat

ini sebagian opini masyarakat menyatakan bahwa pemerintah desa dinilai belum

dapat melayani kebutuhan masyarakat secara optimal. Hal ini dikarenakan Kepala

Desa dalam memimpin penyelenggaraan pemerintah desa dirasa kurang tegas

berkaitan dengan disiplin perangkat desa. Dalam hal ini Kepala Desa yang seperti

inilah yang menjadi permasalahan dan menjadi penghalang dalam proses

pembangunan desa, diantaranya masih belum optimalnya aspek Sumber Daya

Manusia maupun manajemen Pemerintahan Desa. Kepala Desa selalu mendorong

agar perangkat desa semakin baik untuk memanfaatkan peningkatan kemampuan

dan prestasi serta karir SDM professional dalam organisasi pemerintahan.

Dengan diberlakukannya Undang Undang Desa no. 6 tahun 2014 desa

diakui dan diberikan kewenangan penuh untuk mengatur dan mengurus segala

urusan pemerintahanya, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hal asal usul dan atau hak tradisonal yang diakui dan dihormati dalam

Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5

Page 17: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Adapun spirit Undang Undang Desa mengandung beberapa asas penting

sebagai tolak ukur pengelolaan sebuah desa diantaranya Asas desentralisasi atau

Asas Rekonsentrasi merupakan bentuk pelimpahan kewenangan dari pemerintah

pusat kepemerintah desa selain itu juga terdapat Asas Subsidiaritas yang

menekankan pada proses penetapan kewenangan yang dimiliki oleh sebuah desa

jauh sebelum Undang Undang Desa disahkan.

Pada penelitian ini berupaya menjabarkan peran pemerintah desa dalam

aspek asas subsidiaritas sebagai bagian yang tidak terlepas dari tanggung jawab

desa untuk memajukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki, dalam hal ini

Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Kearifan Lokal, dimana pemerintah pusat

menetapkan kewenangan bentuk pengelolaan sumber daya air sepenuhnya kepada

wilayah terkait. Selanjutnya berdasarkan prakarsa lokal keberadaan aktor aktor

penyelenggara pemerintah desa diberikan kesempatan luas merencanakan,

membuat kebijakan, mengelola dan mengembangkan arah desanya bersama

dengan masyarakat lokal. Tidak hanya bicara tentang kesempatan luas yang

dimiliki, tetapi bagaimana prilaku dan kinerja penyelenggara pemerintah desa

dalam menerapkan suatu kebijakan, tetapi bagaimana prilaku dan kinerja

penyelenggara pemerintah desa dalam menerapkan suatu kebijakan serta sejauh

mana melibatkan masyarakat berdasarkan kewenangan desa untuk pelaksanaan

pembangunan, pembinaan serta pemberdayaan masyarakat untuk lebih baik .

Semangat Undang Undang Desa bahkan semangat di balik teks Undang

Undang Desa terkandung Catur Sakti Desa, model pembangunan desa yakni desa

6

Page 18: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

bertenaga secara sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi dan

bermartabat secara budaya, dimaksud desa bertenaga sosial adalah desa menjadi

tempat bagi masyarakat memupuk modal sosial seperti membangun kerukunan,

solidaritas sosial, gotong royong, maupun ketahanan sosial. Modal sosial ini

sangat penting sebab desa-desa di Indonesia sebenarnya sangat kaya modal sosial

tetapi juga rentan secara sosial. Konsep catur sakti tersebut merupakan

pengembangan dari gagasan Tri sakti yang dirumuskan Bung karno. Oleh

pemerintahan Presiden Jokowi gagasan Tri Sakti Bung Karno tersebut

dikembangkan pula sebagai Revolusi Mental yang mengandung Nawacita.

Konsep Revolusi mental Presiden Jokowi ini memiliki semangat yang sama

dengan Undang Undang 6 tahun 2014 yang memberikan otonomi kepada desa

dalam hal Politik, Ekonomi dan kebudayaan (Sutoro, 2014).

Peluang untuk pengelolaan sumberdaya air berbasis masyarakat juga

semakin terbuka setelah pencabutan Undang Undang No. 7 Tahun 2004 tentang

Sumberdaya Air oleh Mahkamah Konstitusi pada tanggal 18 Februari 2015.

Undang Undang No. 7 Tahun 2004 dinilai tidak memenuhi enam prinsip dasar

pembatasan pengelolaan sumberdaya alam sebagaimana diatur dalam UUD 1945

yang pada akhirnya mengakibatkan privatisasi air oleh pengusaha untuk

kepentingan bisnis (Sriyono,2015).

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan yang seringkali meleset,

maka perlu pendekatan yang lain untuk melibatkan masyarakat dalam

pembangunan termasuk dalam hal pengelolaan mata air. Dengan

mempertimbangkan jumlah mata air yang melimpah, sekaligus kondisi

7

Page 19: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

kerentanan yang tinggi terhadap bencana kekeringan ketika memasuki musim

kemarau, maka ada kekurangan dalam pengelolaan mata airnya. Oleh karena itu,

penelitian ini ingin Menganalis Pengelolaan Sumber air berbasis kearifan lokal

sebagai upaya penanggulangan kekeringan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusun dapat merumuskan

masalahnya

“Bagaimana pemerintah desa bersama masyarakat mengelola sumber air berbasis

kearifan lokal secara berkelanjutan ?”

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan

pengelolaan Sumber Air di Desa Pager Harjo . Hal ini didasarkan atas pemikiran

bahwa keberhasilan pengelolaan sumber air tidak hanya tergantung pada

pemerintah, tetapi juga keterlibatan masyarakat. Secara khusus penelitian ini

bertujuan :

a. Untuk menggambarkan pemerintah desa dalam pemenuhuhan

kebutuhan air di Desa PagerHarjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten

Kulon Progo

8

Page 20: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

b. Untuk menggambarkan kemampuan masyarakat bersama pemerintah

desa dalam pengelolaan sumber air berbasis kearifan lokal di Desa

PagerHarjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

a. Manfaat Akademik

Membagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan dapat

memberikan wacana pemikiran khususnya dalam pengelolaan Sumber

Air Berbasis Kearifan Lokal.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai informasi untuk

penelitian lebih lanjut bagi pembaca baik mahasiswa, dosen dan

masyarakat yang ingin meneliti lebih jauh tentang Pengelolaan sumber

Air Berbasis Kearifan Lokal.

9

Page 21: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

D. KERANGKA KONSEPTUAL

1. Pengelolaan Sumber air berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal

Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan

kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya

alam yang tidak baik akan berdampak buruk bagi umat manusia (Fauzi,

2004). Oleh karena itu, diperlukan Pengelolaan sumber daya alam yang

baik akan menghasilkan manfaat yang sebesarnya bagi manusia tidak

mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri. Salah satu

sumberdaya yang penting untuk keberlanjutan kehidupan makhluk hidup

terutama manusia adalah Air. Saleh dan Rasul menjelaskan (2008)

menjelaskan bahwa pengelolaan sumber daya air merupakan upaya

pendayagunaan sumber-sumber air secara terpadu dengan upaya

pengendalian dan pelestarianya. Pada komunitas tertentu dapat

ditemukan kearifan lokal yang terkait dengan pengelolaan sumber daya

alam sebagai tata pengaturan lokal yang telah ada sejak masa lalu dengan

sejarah dan adaptasi yang lama.

Menurut Sirtha (2003) dalam Sartini (2004), menjelaskan bahwa

bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada dalam masyarakat dapat berupa:

Nilai norma, kepercayaan, dan aturan-aturan khusus. Bentuk yang

bermacam-macam ini mengakibatkan fungsi kearifan lokal menjadi

bermacam-macam pula.

Fungsi tersebut antra lain :

10

Page 22: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

a. Kearifan lokal berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber

daya alam.

b. Kearifan lokal berfungsi untuk mengembangkan sumber daya

manusia.

c. Berfungsi sebagai pengembangan kebudayaan ilmu pengetahuan.

d. Berfungsi sebagai patuah, kepercayaan,sastra dan pantangan.

Konsep Integrated Water Resaurces Management (IWRM)

Menurut Agarwal (2000) Pengelolaan sumber daya secara terpadu

(Integrated Water Resaurces Management / IWRM), didefenisikan :

sebagai suatu proses menekankan pada kordinasi pengembangan dan

pengelolaan sumber daya air lahan sumber merata tanpa mengorbankan

kelangsungan ekosistem. Sehingga prinsip dirumuskan dalam bentuk

integrasi dari natural system dan integrasi dari human system. Sedangkan

integrasi human system meliputi presepsi dan pengertian masyarakat

akan sumberdaya air, integrasi antar sektor dan policy pembangunan

nasional, pengaruh pengembangan sumber air terhadap sistem ekonomi

makro, integrasi pembuatan kebijakan, integrasi dari semua stakeholders

dalam perencanaan dan pembuatan keputusan, integrasi dalam

pengelolaan air baku dan air limbah, serta pengelolaan air untuk

kebutuhan.

11

Page 23: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Wong et al, (1999) dalam Norken (2003) menyatakan beberapa kriteria

yang sangat prinsip dari IWRM antara lain :

a. Memberikan kontribusi jangka panjang terhadap ekonomi,

lingkungan dan kesejahteraan sosial.

b. Dapat diulang, tahan lama, terjangkau, dapat diterima oleh

stakeholder termonitor dan terdokumentasi.

c. Menjalin kebutuhan dasar manusia dan ekosistem akan air.

d. Menghasilkan pemanfaatan air yang lebih efisien.

e. Pemerataan distribusi pengunaan air.

f. Mengurangi pemborosan pengunaan air.

g. Meningkatkan kualitas air.

h. Meningkatkan kualitas limbah sebelum disalurkan ke water system.

i. Mengikut sertakan semua stakeholder dan masyarakat dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan air.

j. Melaksanakan kordinasi antar sector dan tingkatan dalam

pemerintahan.

k. Mengembangkan mekanisme dan menghindari dan menyelesaikan

konflik.

12

Page 24: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Sejak itu setiap Negara di dunia mulai secara intensif membuat

berbagai konsep IWRM tersebut, termasuk Indonesia. Pada tahun 2004

Indonesia sudah berhasil membuat undang-undang No 7 tahun 2004

tentang sumber daya air. Undang-Undang No 7 tahun 2014 sudah

menuangkan dan mengatur berbagai aspek tentang IWRM dan telah

ditindak lanjut dengan membuat peta wilayah sungai. Hasing, et.al.,

(2009) mencatat bahwa UU No.7 tahun 2004 yang dibuat oleh

pemerintah Indonesia merupakan salah satu praktek baik dan referensi

dalam melaksanakan IWRM di dunia.

2. Keberadaan Pemerintah Desa Mendorong pengelolaan sumber air

berkelanjutan.

Keberadaan pemerintah desa mendorong pengelolaan

sumber daya air berkelanjutan untuk masyarakat menguat setelah

munculnya UU No 7 2004, Pasal 17 Tentang Sumber Daya Air.

Memberikan wewenang dan tanggung jawab pemerintah desa atau yang di

sebut dengan nama lain meliputi :

a. Mengelola sumber daya air di wilayah desa yang belum dilaksanakan

oleh masyarakat dan atau pemerintah di atasnya dengan

mempertimbangkan asas kemanfaatan umum;

b. Menjaga efektivitas, efesiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan

pengelolaan sumber daya air yang menjadi kewenangannya;

13

Page 25: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

c. Memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari warga desa atau air

sesuai dengan ketersedian air yang ada;

d. Memperhatikan kepentingan desa lain dalam melaksanakan pengelolaan

sumber daya air di wilayahnya.

Menurut (Sutoro, Barori dan Hastowiyono; 2017), dalam

bukunya yang berjudul Desa baru Negara Lama terdapat konsep model

pembangunan desa, Village driven development yaitu model pembangunan

desa, yakni :

a. Pemerintah desa, khususnya kepala desa mengambil prakarsa dan

melakukan konsolidasi gerakan desa membangun ekonomi.

b. Pemerintah desa bersama masyarakat melakukan aksi kolektif

(kebersamaan) membangun ekonomi lokal.

c. Kolektivitas itu memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi aset lokal

yang tersedia dan tentu layak jual.

d. Pengambilan keputusan tentang komoditas, modal, mekanisme,

gerakan dan bagi hasil dilakukan melalui musyawarah desa. Kedepan,

dengan dana desa lebih besar, untuk membangun ekonomi lokal.

Pendekatan yang dilakukan tersebut di atas merupakan

suatu kesatuan yang saling terkait satu sama lain dan saling menunjang

dan mendukung. Model pembangunan desa yaitu Village driven

development yang terkandung Catur Sakti Desa, merupakan

14

Page 26: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

pengembangan dari gagasan yang dirumuskan oleh Bung Karno. Oleh

pemerintahan Jokowi JK gagasan Tri Sakti dikembangkan sebagai

Revolusi Mental yang mengandung Nawacita. Yakni desa bertenaga secara

sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi dan bermartabat

secara budaya (Sutoro; 2014).

• Desa bertenaga secara sosial berarti desa menjadi tempat bagi

masyarakat memupuk modal sosial seperti membangun kerukunan,

solidaritas sosial, gotong royong, maupun ketahanan sosial. Desa

berdaulat secara politik berarti desa mempunyai kewenangan, hak

dan prakarsa untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat. Sesuai asas rekognisi dan subsidiaritas, UU

Desa telah memberi mandat kepada desa tentang kewenangan hak

asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa. Kedua asas dan

kewenangan ini menjadi dasar bagi kemandirian desa, atau sering

disebut “desa membangun” (pembangunan desa). Gagasan desa

berdaulat secara politik ini dulu disebut otonomi desa. Pemerintah

tidak boleh campur tangan terlalu dalam terhadap desa, misalnya

membentuk lembaga-lembaga baru sebagai kanal proyek dari atas.

• Desa bermartabat secara budaya mempunyai dimensi yang luas,

mulai dari merawat kearifan lokal, taat pada aturan hukum, serta

menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan kebajikan. Kearifan

lokal mengandung pranata lokal atau sistem norma yang

mengejawantahkan nilai-nilai, asas, struktur, kelembagaan,

15

Page 27: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

mekanisme, dan religi yang tumbuh, berkembang, dan dianut

masyarakat lokal. Kearifan lokal tersebut memiliki fungsi sebagai

instrumen untuk menjaga keteraturan interaksi antar warga

masyarakat (social order), keteraturan hubungan dengan sang

pencipta dan roh-roh yang dipercaya memiliki kekuatan

supranatural (spiritual order), dan menjaga keteraturan perilaku

masyarakat dengan alam lingkungan atau ecological order

(Rachmad Syafa’at, Saafroedin Bahar, I Nyoman Nurjaya, 2008).

Sesuai dengan UU No. 6/2014 desa memiliki empat domain

dan kewenangan: pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Inilah yang

melahirkan perspektif desa yang melihat bahwa desa adalah entitas atau

kesatuan masyarakat hukum yang meyelenggarakan pemerintahan

(mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat). Secara historis sebelum lahir pemerintahan NKRI,

desa sudah secara mandiri menjalankan pemerintahan (mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat) seperti mengelolaan sumber daya alam

seperti air, sawah , irigasi, hutan , kebun , keamanan, ketenteraman,

kekayaan desa, hubungan sosial dan lain-lain (Sutoro, Barori dan

Hastowiyono; 2017).

16

Page 28: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

E. RUANG LINGKUP

1. Pemerintah desa mengeluarkan kebijakan dan program dalam

mengelola sumber daya air melalui perdes.

2. Problematika kultural, teknologi, ekonomi masyarakat dalam

mengelola sumber mata air.

3. Pembentukan kelompok pemeliharaan sumber mata air.

F. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara dipergunakan untuk melakukan

penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan

data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Menurut

Soerjono Soekanto (1990:457), penelitian merupakan suatu kegiatan yang di

landaskan pada analisis dan kontruksi yang di lakukan secara sistematik,

metodologis, dan konsisten.

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Menurut Burhan Bungin pendekatan kualitatif (Qualitative Research) dalam

penelitian sosial adalah salah satu pendekatan yang pada dasarnya adalah sebuah

label atau nama yang bersifat umum saja dari sebuah rumpun besar metodologi

penelitian. (Burhan Bungin ; 2003 ; 19 ).

17

Page 29: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Penelitian deskriptif (Deskriptive Research) bermaskud membuat

pemeriaan (penyadaran) secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta fakta

dan sifat-sifat populasi tertentu. (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar

2006 ; 4).

Selanjutnya diungkapkan pula oleh Sumadi Suryabrata bahwa penelitian

jenis deskriptif bertujuan untuk membuat pencadraan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

(Sumadi Suryabrata ; 1991 ; 19 ).

Dalam penelitian ini lebih menekankan kepada simbol-simbol diperoleh

selama penelitian. Karna kualitatif lebih bertumpu pada kualitas penelitian bukan

angka-angka seperti halnya kuantitatif.. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan

prosedur pemecahan yang di teliti dengan cara mengambarkan dan menulis

peristiwa dengan berdasarkan fakta-fakta yang ada.

2. Unit Analisis

Lokasi Penelitian terdapat di Desa PagerHarjo, Kecamatan Samigaluh,

Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan

masalah penelitian mengenai pengelolaan sumber air berbasis kearifan lokal yang

merupakan fokus dari peneliti.

Subyek penelitian ini merupakan segala hal yang terkait dengan orang-

orang yang dapat memberikan informasi. Teknik yang digunakan untuk

menentukan informan dengan cara teknik Purposive yaitu mengambil informan

18

Page 30: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh peneliti dalam penentuan informan yang di

anggap relevan untuk memberikan informasi mengenai Pengelolaan mata air

berbasis kearifan lokal sebagai upaya penangulangan kekeringan adalah :

a. Angota BPD

b. Kepala Desa

c. Perangkat Desa : Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan

Dukuh.

d. Tokoh Masyarakat.

Deskripsi informan adalah profil informan yang telah diwawancarai.

Informan-informan inilah yang memberikan informasi yang dibutuhkan dengan

cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan. Dengan menampilkan

identitas informan diharapkan akan memberikan kepercayaan pada hasil

penelitian ini, karena informan yang dimintai keterangan terkait dengan ruang

lingkup penelitian adalah mereka yang berkapasitas untuk menjawabnya sesuai

dengan kedudukan dan jabatan masing-masing informan. Adapun informan yang

dimaksud adalah :

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan suatu perbedaan yang sangat kodrat diciptakan

oleh Allah Swt, adanya perbedaan untuk memungkinkan manusia ciptaanya itu

dapat berkembang dan bertambah banyak. Namun perbedaan tersebut turut

mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, karena

19

Page 31: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

seringkali dipisahkan antara peran laki-laki dan perempuan. Tetapi dalam hal ini

saya memandang dalam segi kepemimpinan baik laki-laki maupun perempuan itu

sama, karena siapapun memiliki hak yang sama untuk menjabat sebagai

pemerintah Desa PagerHarjo.

2. Usia

Kebanyakan masyarakat berpandangan bahwa, semakin tinggi usia

seseorang maka semakin dewasa pula sikap dan prilakunya termasuk pemahaman

terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Peneliti akan memaparkan Usia

para informan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang peneliti ajukan.

3. Stasus Sosial

Status sosial ini juga menjadi penting dalam mendapatkan jawaban yang

valid dari informan. Dalam penelitian ini, Status sosial informan dianggap mampu

mewakili masyarakat Desa PagerHarjo. Peneliti berharap Informan yang akan

diwawancarai dapat mengerti dan tahu tentang dinamika pemerintahan Desa

PagerHarjo, Sehingga Status Sosial informan tersebut menjadi sangat penting.

4. Pendidikan

Pendidikan Seringkali dianggap sebagai salah satu indicator yang

menunjukan seseorang untuk memiliki pengetahuan dan kapasitas yang lebih dari

pada orang yang tidak berpendidikan karena itulah kebanyakan orang yang

berangapan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi

20

Page 32: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

pula pengetahuan dan pemahamanya tentang dinamika kehidupan bermasyarakat

dan aktivitas pemerintahan. Meskipun tidak mutlak, tetapi tingkat pendidikan

informan mempengaruhi kualitas dan validasi atas pertanyaan yang diajukan

dalam rangka mengetahui peran kepala desa dalam meningkatkan kinerja

perangkat desa.

Adapun deskripsi Informan berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Tingkat

Pendidikan, dan Status Sosial Seperti terlihay pada tabel berikut :

TABEL 1.1

Deskripsi Informan

NO Nama Jenis Kelamin

Umur Tingkat Pendidikan

Status Sosial

1 Widayat Laki-Laki 42 SLTA Kepala Desa

2 Setiyoko Laki-Laki 24 S1 Sekretaris Desa

3 Supanto Laki-Laki 37 SLTA Kepala Seksi Kemasyarakat

4 Wahid Cahyono

Laki-Laki 31 S1 Kepala Seksi Pembangunan

5 Sarjo Laki-Laki 54 D2 Wakil Ketua BPD

6 Parjiyo Laki-Laki 56 SLTA Anggota BPD Plono Timur

7 Sardy Laki-Laki 65 D2 Anggota BPD Ngelinggo Timur

8 Teguh Kumoro

Laki-Laki 50 SLTA Anggota BPD Ngelinggo Barat

9 Paulus Prio Saptono

Laki-Laki 35 SMA Dukuh Plono Timur

21

Page 33: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

10 Yuliana Perempuan 58 SMA Dukuh Plono Barat

11 Suroto Laki-Laki 53 SMA Masyarakat12 Kuku

AriatinLaki-Laki 30 SMA Masyarakat

13 Yohana Supriati

Perempuan 62 SMA Masyarakat

14 Agus Wibowo

Laki-Laki 40 SMK Masyarakat

Sumber : Data Primer

Berdasarkan data diatas dapat dianalisis bahwa informan yang berjenis

kelamin Laki-Laki lebih banyak dari informan perempuan yang berjenis kelamin

perempuan, informan berusia 40-60 lebih banyak dari informan yang berusia 21-

30, tingkat pendidikan Strata (S1) /D2/ SLTA /SMA kebanyakan pendidikan akhir

SLTA/SMK, Agama yang dianut oleh informan diatas adalah kebanyakan

sebagaian menganut agama Muslim. Sedangkan Agama Kristen, Hindu, Budha,

Protestan, Katolik hanya sebagian saja.

3. Teknik Pengumpulan Data

Agar mendapatkan data yang akurat dan benar, makan peniliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Sebagai metode pengumpulan data , observasi bisa diartikan sebagai

pengamatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang Nampak dalam suatu

gelajala pada objek penelitian. Unsur-unsur yang Nampak itu disebut dengan data

atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara langsung keadaan dilapangan

22

Page 34: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang di

teliti. (Eko Putro Widoyo ; 2012 ;46).

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses Tanya jawab atau dialog secara lisan

antara pewancara (interview) dengan responden atau orang yang di interviu

dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang di butuhkan oleh peneliti.

Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya

tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam (latent) maupun tampak.

Wawancara merupakan alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan,

pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi serta proyeksi seseorang terhadap masa

depannya. Wawancara digunakan bila jumlah responden relative sedikit. Ada

beberapa factor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu

pewancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara, (Eko Putro

widiyo ; 2012; 46).

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Keuntungan dalam mengunakan

dokumentasi adalah biaya murah, waktu dan tenaga lebih efesien. Sedangkan

kelemahanya adalah data yang di ambil dari dokumen cenderung sudah lama, dan

kalau ada yang salah cetak maka peneliti ikut salah pula mengambil datanya.

23

Page 35: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung

,merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik

obervasi dan wawancara cenderung merupakan data primer atau data yang

langsung didapat dari pihak pertama. (Husni Usman dan Purnomo Setiady akbar

2006;73).

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik interpretatif.

Teknik ini dimaksud untuk memfokuskan pada pengumpulan data yang ada

kemudian dianalisis dengan uraian-uraian bahasa yang sederhana dari

narasumber/informan.

Analisis data menurut Patton (1980:268) adalah proses megatur urutan

data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.

Proses merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan

hipotesis seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha yang memberikan

bantuan pada tema dan hipotesa tersebut (dalam lexy J.Moleong 1990 ; 103).

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan wawancara, observasi dan dokumentasi.

b. Reduksi Data

24

Page 36: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Reduksi data merupakan suatu proses dimana data yang di peroleh dari

lapangan tersebut dilakukan reduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal yang

pokok dan difokuskan pada hal-hal yang penting serta disusun secara

sistematatis dengan tujuan agar data tersebut menjadi lebih mudah

dipahami dan dikendalikan.

c. Penyajian data

Penyajian data atau display data merupakan tampilan atau laporan yang

merupakan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari reduksi data yang

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Pada penelitian ini data disajikan secara sistematis dalam bentuk uraian

deskrptif.

d. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan penelitian dilakukan sesuai dengan data-data yang

diperoleh dalam penelitian dan telah dianalisis. Kesimpulan dalam hal ini

merupakan jawaban dari rumusan pertanyaan penelitian yang dicari

selama proses penelitian.

25

Page 37: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

BAB II

PROFIL DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO

A. SEJARAH DESA

Setiap desa atau daerah memiliki sejarah dan latar belakang yang berbeda, yang

merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah.

Sejarah desa atau daerah selalu menjadi cerita turun temurun dari penduduk

desa atau daerah setempat sehingga sulit untuk mencari fakta, karena masing-masing

individu menjabarkan dengan kapasitas kemampuan dirinya dalam menyerap isi sejarah

tersebut. Dan tidak jarang cerita tersebut dihubungkan dengan mitos pada tempat-

tempat tertentu yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat, seperti halnya di

Desa Purwoharjo memiliki adat dan tradisi yang merupakan identitas desa secara turun-

temurun.

Berdasarkan hal tersebut diatas, akhirnya melahirkan gagasan dan pemikiran dari

Para Tokoh, baik Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan semua elemen

masyarakat yang ada, dengan penuh semangat dan harapan membangun kelurahan

maka timbulah satu ide, bagaimana jika tiga tersebut digabung yaitu Kelurahan Plono

dengan seorang Lurah bernama Slamet Karyo Sentono, dari ketiga kelurahan tersebut

akhirnya digabung menjadi satu kelurahan dan nama kelurahan diambil dari huruf-huruf

tertentu dari tiga kelurahan yaitu P adalah Plono, GER adalah Gegerbajing, dan Jo adalah

Kalirejo maka tersusunlah sebuah kalimat yang berbunyi PAGERHARJO yang berarti desa

yang ramai dan kaya.

1

Page 38: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Tabel. II.1

NAMA – NAMA LURAH / KEPALA DESA

SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA PAGERHARJO

No Periode Nama Lurah/ Kepala Desa Keterangan

1 s/d tahun 1948 Kariyo Sentono Kelurahan Plono

2 s/d tahun 1948 R. Dermo Kelurahan Gegerbajing

3 s/d tahun 1948 R. Udikromo Kelurahan Kalirejo

4 1949 – 1990 Kariyo Sentono Desa Pagerharjo

5 1991 – 1999 Samso Desa Pagerharjo

6 2000 – 2013 Dra. Keksi Wuryaningsih Desa Pagerharjo

7 2014 –sekarang Widayat Desa Pagerharjo

Sumber: Monografi Desa Pagerharjo 2017

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa pada tahun 1948 Desa Pagerharjo

dibagi menjadi 3 (tiga) kelurahan yaitu Kelurahan Plono, Kelurahan Gegerbajing,

Kelurahan Kalirejo dan dipimpin oleh masing-masing lurah. Kelurahan Plono

dipimpin oleh Kariyo Sentono, Kelurahan Gegerbajing dipimpin oleh R. Dermo,

Kelurahan Kalirejo dipimpin oleh R. Udikromo. Dan pada Tahun 1949 ketiga

kelurahan tersebut digabung menjadi satu yaitu PAGERHARJO, dan kelurahan

diganti dengan DESA, maka namanya menjadi DESA PAGERHARJO. Pada

Tahun 1949 sampai pada Tahun 1990 Desa pagerharjo dipimpin oleh Kariyo

2

Page 39: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Sentono, Tahun 1991 sampai Tahun 1999 dipimpin oleh Samso, Tahun 2000

sampai Tahun 2013 dipimpin oleh Dra. Keksi Wuryaningsih, dan Tahun 2014

sampai sekarang Desa Pagerharjo dipimpin oleh Widayat.

B. GEOGRAFIS

Desa PagerHarjo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Samigaluh

Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa pagerharjo memiliki

wilayah seluas 1.069,5115 Ha.

1. Batas Wilayah

Batas wilayah desa pagerharjo adalah sebagai berikut :

a. Utara : KabupatenMagelang

b. Selatan : Desa Banjarsari

c. Barat : Kabupaten Purworejo

d. Timur : Desa Ngargosari Samigaluh

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Wilayah desa pagerharjo dibagi menjadi 20 pedukuhan diantaranya :

a. Pedukuhan Separang

b. Pedukuhan Sarigono

c. Pedukuhan Ngemplak

d. Pedukuhan Plono Barat

3

Page 40: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

e. Pedukuhan Plono Timur

f. Pedukuhan Nglinggo barat

g. Pedukuhan Nglinggo Timur

h. Pedukuhan Jobolawang

i. Pedukuhan Ngaglik

j. Pedukuhan Ngentak

k. Pedukuhan Sinogo

l. Pedukuhan Gegerbajing

m. Pedukuhan Kemesu

n. Pedukuhan Kalirejo Utara

o. Pedukuhan kalirejo Selatan

p. Pedukuhan Kalinongko

q. Pedukuhan jetis

r. Pedukuhan Beteng

s. Pedukuhan Suren

t. Pedukuhan Mendolo

C. DEMOGRAFI

4

Page 41: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Kondisi demografi suatu wilayah merupakan suatu proses perubahan menuju

kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu manusia merupakan obyek dan subyek dalam

pembangunan, yang artinya disini manusia sebagai pelaksana sekaligus sasaran dari

pembangunan tersebut.

Berdasarkan data registrasi penduduk jumlah penduduk warga Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta secara

keseluruhan sejumlah 5.111 jiwa yang terdiri dari 1.467 kepala keluarga.

Jumlah laki-laki : 2.573 jiwa

Jumlah perempuan : 2.538 jiwa

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel II. 2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin

No Keterangan Jumlah Persentase (%)

1. Laki-laki 2.573 50,34 %2. Perempuan 2.538 49,66%

Jumlah 5.111 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data diatas dapat dianalisis bahwa jumlah penduduk

Desa Pagerharjo yang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 50,34

%lebih banyak atau dominan dari jumlah penduduk yang berjenis

kelamin perempuan dengan persentase 49,66%

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

5

Page 42: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

TABEL II.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)1. 0-15 tahun 890 17,41 %

2. 16-55 tahun 3.172 62,06 %

3. Diatas 55 tahun 1.049 20,52 %Jumlah 5.111 100 %

Sumber : Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data sebelumnya dapat dianalisis bahwa penduduk

yang berusia 16 s/d 55 tahun lebih banyak atau dominan yaitu dengan

jumlah 3.172 jiwa dengan persentase 62,06 % dari jumlah penduduk yang

berusia diatas 55 tahun yaitu dengan jumlah 1.049 jiwa dengan persentase

20,52 % dan penduduk berusia 0 s/d 15 tahun dengan jumlah 890 jiwa

dengan persentase 17,41 %.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel II. 4

Jumlah Penduduk BerdasarkanTingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)1. Tidak tamat SD 2 0,10 %2. SD 221 11,52 %3. SLTP 730 38,06 %4. SLTA 872 45,46 %5. Diploma 36 1,88 %6. Sarjana 57 2,97 %

Jumlah 1.918 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

6

Page 43: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Berdasarkan data diatas dapat dianalisis bahwa tingkat

pendidikan SLTA lebih banyak atau dominan yaitu 45,46 % dari Tingkat

pendidikan yang lainnya. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa

pendidikan yang ada di desa pagerharjo relatif normal, dimana

pendidikan dari jenjang SD sampai dengan SLTA jumlahnya tidak

terlalu jauh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat

dijunjung tinggi oleh pemerintah desa pagerharjo untuk meningkatkan

mutu kualitas SDM yang berkualitas dan berkarakter sejak dini.

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tabel II. 5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1. BuruhTani 132 3,39 %

2. Petani 1.905 48,93 %

3. Peternak 1.203 30,90 %

4. Pedagang 60 1,54 %

5. TukangKayu 87 2,23 %

6. TukangBatu 91 2,34 %

7. Penjahit 13 0,33 %

8. PNS 63 1,62 %

9. Pensiunan 92 2,36 %

10. TNS – Polri 8 0,21 %

11. PerangkatDesa 26 0,67 %

7

Page 44: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

12. BuruhIndustri 205 5,27 %

13. TukangCukur 8 0,21 %

Jumlah 3.893 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data sebelumnya dapat dianalisis bahwa mata

pencaharian atau pekerjaan yang paling banyak diminati

masyarakat Pagerharjo adalah petani dengan sejumlah 1.906 orang

(48,93 %) dan yang paling sedikit adalah TNS – Polri dan Tukang

Cukur sebanyak 8 orang (0,21 %). Berdasarkan tabel di halaman

48 dapat dikatakan bahwa di Desa Pagerharjo terdapat mata

pencaharian yang beragam. Namun demikian pemerintah desa

perlu melakukan inovasi untuk membuka lapangan pekerjaan yang

menampung tenaga kerja dari masyarakat setempat agar dapat

mencukupi kebutuhan mereka. Jika dilakukan hal tersebut maka

secara tidak langsung masyarakat dapat menghidupi kehidupannya

sendiri.

8

Page 45: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel II. 6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase 1. Islam 3.924 76,78 %2. Kristen

protestan 425 8,32 %

3. Kristen katolik 759 14,85 %4. Hindu - -5. Budha - -6. Kepercayaan 3 0’06 %

Jumlah 5.111 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data dihalaman sebelumya dapat dianalisis

bahwa warga masyarakat Desa Pagerharjo mayoritas menganut

Agama Islam dengan perbandingan Islam 76,78 %, Katolik 14,85

%, Protestan 8,32 % dan kepercayaan 0,06 %.

D. PEMERINTAHAN

Berbicara mengenai pemerintahan desa berarti mencakup Kepala Desa atau

yang disebut dengan nama lain dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintah desa.

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERMENDAGRI NOMOR 8 TAHUN 2015

DESA PAGERHARJO

9

Page 46: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

Keterangan :

Kepala desa : Widayat

Sekretaris desa : Setiyoko S.Pd

Kaur umum aparatur desa dan aset desa : Heri Yuliati

Kaur Perencanaan dan Keuangan : Karti Maharsiwi

Seksi Pemerintahan : Bambang Untoro

Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan : Wackid Cahyono

Seksi kemasyarakatan : Supanto

10

Page 47: SKRIPSI PENGELOLAAN SUMBER AIR BERBASIS ...repo.apmd.ac.id/533/1/SKRIPSI DIAN WAHYU.pdfyang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Yogyakarta,

(1) Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan Peraturan

Desa tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dengan

berpedoman pada Peraturan Daerah.

(2) Nomenklatur / penyebutan jabatan Kepala Desa, Sekretaris Desa, Dukuh dan

staf tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa, Dukuh dan staf.

(3) Nomenklatur / penyebutan jabatan Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala

Bagian Pembangunan, Kepala Bagian Kemasyarakatan, Kepala Bagian Umum,

dan Kepala Bagian Pendapatan berubah menjadi Kepala Seksi Pemerintahan,

Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan, Kepala Seksi

Kemasyarakatan, Kepala Urusan Umum Aparatur Desa dan Aset, dan Kepala

Urusan Perencanaan dan Keuangan.

(4) Contoh peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum

dalam Lampiran Huruf A dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

(5) Contoh Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Huruf B

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

11