skripsi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

119
SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BUPATI TAKALAR HAWANIA NIM: 1057 2033 2211 Di ajukan Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA

KANTOR BUPATI TAKALAR

HAWANIA

NIM: 1057 2033 2211

Di ajukan Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Skripsi ini telah di periksa dan di terima oleh panitia ujian skripsi fakultas ekonomi dan

bisnis dengan surat keputusan Rektor universitas muhammadiyah Makassar Nomor: tahun

1437 H/ 2015 M dan telah di pertahankan di depan penguji pada hari Sabtu Tanggal 07

November 2015, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan

manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Muharram 1437 H

07 November 2015 M

Panitia Ujian :

1. Pengawas umum : Dr.H.Irwan Akib,M.Pd (…………………………..)

(Rektor unismuh makassar)

2. Ketua : Dr.H.Mahmud Nuhung,M.A (…………………………..)

(Dekan fakultas ekonomi dan bisnis)

3. Sekretaris : Drs.H.Sultan Sarda,MM (……………………….….)

(Pembantu dekan I Fakultas ekonomi dan bisnis)

4. Penguji :

a. Moh.Aris Pasigai,SE.MM (……………….…………)

b. Dr.Agus Salim,HR,SE.MM (……….…………………)

c. Drs.H.Abd Wahab Saleh,M.Si (…………….……………)

d. Samsul Risal,SE.MM (…….……………………)

Page 3: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Kantor Bupati Takalar

Nama Mahasiswa : Hawania

Nim : 105720332211

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jenjang Pendidikan : Strata Satu (SI)

Menyatakan bahwa skripsi ini telah di periksa dan telah di pertahankan di depan panitia

penguji skripsi strata satu (SI) pada tanggal 07 November 2015, fakultas ekonomi dan bisnis

universitas muhammadiyah Makassar.

Makassar, November 2015

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Agus Salim HR,SE,MM Abd Salam HB,SE,M.SI

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen

Dr.H. Mahmud Nuhung,SE,M.A Moh.Aris Pasigai,SE.MM

NBM:497 794 NBM:109 344 85

Page 4: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

v

ABSTRAK

HAWANIA. Stambuk, 105720332211. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Bupati Takalar. Agus Salim HR selaku pembimbing I

dan Abd. Salam HB selaku pembimbing II.

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor daerah bupati takalar, dan 2. Untuk

mengetahui tingkat kinerja pegawai pada kantor daerah bupati takalar.

Pengawasan di maksud di sini bukan semata-mata tujuan untuk mencari

kesalahan seseorang, akan tetapi adakalanya bisa memperbaiki sebelum kesalahan

berlanjut, berarti pengawasan adalah bagaimana memperbaiki sesuatu yang di

inginkan.

penelitian ini memakai metode diskriptif kualitatif populasi sebanyak 175 dan

sampel sebanyak 44 responden. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah

Analisa Regresi Linier Sederhana.

Kata Kunci : Budaya Organisasi,Kinerja Pegawai.

Page 5: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan

hidayah-nya jualah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “pengaruh

budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor daerah bupati takalar”

sebagai tugas akhir untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana

ekonomi pada jurusan manajemen, fakultas ekonomi dan bisnis universitas

muhammadiyah Makassar.

Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunan skipsi ini. Namun berkat

petunjuk, usaha, arahan dan bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak, maka

segala hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu,

perkenangkanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur kepada

Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan nikmatnya hingga hari ini, semoga

hamba dapat mempersembahkan sesuatu yang sepatutnya dilakukan sebagai seorang

hamba yang ia cintai. Salam dan salawat selalu tercurahkan kepada baginda

Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi penerang kehidupan kita dengan

risalanya. Penulis juga mengucapkan terimah kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Dr.Irwan akib, M.Pd, Rektor Univesitas Muhammadiyah Makassar

beserta staf atas segala bentuk pelayanannya.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

vii

2. Bapak Dr.H. Mahmud Nuhung,M.A, Dekan Fakultas Ekonomi Unversitas

Muhammadiyah Makassar beserta staf atas segalah bentuk pelayanannya.

3. Bapak Moh.Aris Pasigai,SE.MM, selaku ketua jurusan manajemen yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi dan petunjuk sejak

penyusunan rancangan penelitian sampai selesai skripsi ini.

4. Bapak Dr.Agus Salim HR,SE.MM dan Bapak Abd. Salam HB,SE,M.SI,

selaku pembimbing I dan pembimbing II yang rela meluangkan waktunya

untuk memberikan motivasi, petunjuk dan bimbingan serta saran-saran sejak

penyusuanan rancangan penelitian sampai selesainya skripsi ini.

5. Bapak dan ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan.

6. Ibu Esther Tammu, selaku kasubag. Kepegawaian bagian organisasi dan tata

laksana sekretariat daerah kab.takalar, dan segenap pegawainya yang telah

memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian.

7. Buat keluaga yang teristimewa ayahanda dan ibunda tercinta yang telah

membesarkan, mengasuh dan memberi dorongan di sertai do’a yang tulus

ikhlas demi kesuksesan penulis dalam menuntut ilmu.

8. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar khususnya

jurusan manajemen (Man-7) Angkatan 2011

Semoga segala bentuk bantuan, dukungan, arahan, dan bimbingan

yang telah diberikan mendapat pahala dan rahmat Allah SWT. Akhirnya

Page 7: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

viii

penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak yang memerlukannya.Amin.

Makassar, September 2015

penulis

Page 8: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................iv

ABSTRAK ........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI .....................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................5

D. Manfaat penelitian ..................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Budaya..................................................................................6

B. Pengertian Organisasi .............................................................................7

C. Pengertian Budaya Organisasi ................................................................9

D. Unsur-unsur Budaya ...............................................................................10

E. Nilai-nilai Budaya Organisasi .................................................................12

F. Etika Manusia Dalam berbudaya ............................................................18

G. Jenis-jenis Budaya Organisasi ................................................................23

H. Tujuan Budaya Organisasi ......................................................................24

I. Fungsi Budaya Organisasi ......................................................................25

J. Pengertian Kinerja Pegawai ....................................................................26

K. Kriteria Kinerja Pegawai ........................................................................29

L. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ........................33

M. Kerangka Pikir .......................................................................................35

N. Hipotesis ................................................................................................38

Page 9: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................39

B. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................39

C. Jenis dan Sumber Data ...........................................................................40

D. Populasi dan Sampel ..............................................................................41

E. Metode Analisis .....................................................................................42

F. Defenisi Operasional Variabel ................................................................43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .....................................................................................46

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................................46

2. Penyajian Data ...........................................................................56

B. Pembahasan ..........................................................................................80

1. Pelaksanaan Budaya Organisasi .................................................80

2. Tingkat Pencapaian Kinerja .......................................................81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................84

B. Saran ....................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................86

Page 10: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1: Dimensi Waktu Kinerja .......................................................... 31

GAMBAR 2: Skema Kerangka Pikir ............................................................ 37

Page 11: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Sebagai Tindakan Koordinasi …………………………………………… 58

Tabel 2 Membagi Informasi ………………………………………….................... 59

Tabel 3 Menampilkan Perasaan dan Emosi ……………………………………… 61

Tabel 4 Produktivitas Kinerja Pegawai …………………………………………….. 63

Tabel 5 Efisiensi Kinerja Pegawai ……………………………………………….. 65

Tabel 6 Kepuasan Kinerja Pegawai ………………………………………………. 66

Tabel 7 Kemampuan Beradaptasi Pegawai ……………………………………….. 68

Tabel 8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Pegawai Pada Kantor Bupati

Takalar…………………………………………………………………… 69

Tabel 9 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian ………………. 70

Tabel 10 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana …………………… 72

Page 12: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pencapaian tujuan nasional di perlukan adanya pegawai

negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasilah, undang-undang

dasar 1945 negara, dan pemerintah serta yang bersatu padu, bermental baik,

berwibawa, berdaya guna, bersih, bermutu tinggi dan sadar akan tanggung

jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan

selaku warga Negara, aparatur Negara dan abdi masyarakat.

Sebagaimana dalam undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang

pokok-pokok kepegawaian bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan

nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum,

berperadaban modern, demokrasi, makmur, adil dan bermoral tinggi, di

perlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur Negara yang bertugas

sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan

merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan

kepada pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Agar dapat menunjang kegiatan pemerintah dan pembangunan yang

demikian luas, setiap lembaga perintah memerlukan sumber daya manusia atau

pegawai yang kompeten dan berkualitas serta bedidikasi tinggi dalam

melaksakan dan mengembangkan tugas serta tanggung jawabnya dengan baik,

sebab pegawai merupakan unsur penting dalalm menunjang keberhasilan suatu

organisasi. Utamanya dalam instansi pemerintah hendaknya tercermin sosok

Page 13: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

2

aparatur Negara yang jujur, adil, di siplin, profesional dan sadar akan tanggung

jawabnya sebagai pelayan public sehingga mampu mewujudkan pemerintahan

yang baik seperti yang di cita-citakan.

Dengan mutu dan kompetensi yang di miliki oleh pegawai maka setiap

kegiatan dalam instansi tersebut akan dapat berjalan secara efektif sehingga

dapat mencapai suatu tujuan yang di cita-citakan secara maksimal. Salah satu

kompetensi yang penting di miliki oleh para pegawai bahkan setiap personil

dalam instansi adalah kemampuan menjalin komunikasi secara efektif baik

internal maupun ekternal, karena seperti yang di ketahui bahwa dalam suatu

instansi terdiri dari orang-orang dengan berbagai perangai, latar belakan dan

kepentingan yang berbeda-beda tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh

untuk di arahkan terhadap tujuan yang sama yang telah di tetapkan. Penyatuan

perbedaan-perbedaan ini menuju satu tujuan memerlukan adanya jalinan kerja

sama yang baik di antara pegawai dan pimpinan. Adapun kerja sama tersebut

dapat terjalin dengan baik apabila di dukung oleh pelaksanaan komunikasi

yang baik pula karena komunikasi merupakan alat untuk memupuk saling

pengertian antara masing-masing individu sehingga dapat menciptakan suasana

kerja yang menyenangkan di mana di dalamnya terwujud kerja sama,saling

pengertian, saling menghormati, dan mengakaui eksistensi setiap anggotanya

yang pada akhirnya hubungan kerja yang terjadi dalam organisasi dapat

berjalan dengan baik misalnya bawahan dapat menyampaikan pendapat, saran,

usulan, seperti yang di harapkan oleh bawahan maupun pimpinannya.

Page 14: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

3

Sebagaimana Romli, (2005: 7) menyatakan bahwa “komunikasi

merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu

anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi,

mengoordinasikan aktivitas organisasi dan ikut memainkan peran dalam

hamper semua tindakan organisasi yang relevan”.

Dengan demikian, jelaskan bahwa budaya organisasi adalah kelaziman

untuk mengatur hubungan antar individu dan kelompok.Setiap organisasi

menetapkan peran kepada masing-masing anggotannya agar peran-peran itu

kemudian di operasionalkan ke dalam tugas dan fungsi pegawai. Selanjutnya

agar tugas dan fungsi tersebut dapat di laksanakan dengan tepat maka di

perlukan pelaksanaan komunikasi yang efektif sehingga dapat menciptakan

kerja sama yang kompak antar pegawai yang pada akhirnya akan berdampak

pada peningkatan efektivitas kerja demi pencapaian tujuan yang telah di

tetapkan sebelumnya.

Peningkatan kinerja tersebut dapat di lihat dari kemampuan instansi

dalam mencapai hasil pada program kerja yang telah di rencanakan

sebelumnya. Hal ini memberi konsekuensi pada perlunya kesadaran dari setiap

pegawai untuk menjalin kerja sama yang baik antar anggotanya melalui

pembinaan komunikasi yang baik sebab tidak dapat di pungkiri bahwa semakin

baik komunikasi yang terjalin dalam organisasi maka akan semakin baik pula

tingkat efektivitas kerja pegawai. Di mana tinggkat kinerja yang tinggi

merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan instansi.

Page 15: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

4

Begitu pun pada Kantor Daerah Bupati Takalar yang berkedudukan

sebagai unsur pelayanan administrasi dalam rangka membantu anggota Bupati

Takalar menjalankan tugas dan wewenannya kepada rakyat dengan baik harus

menjalin kerja sama melalui penciptaan komunikasi yang baik di antara semua

unit-unit kerja maupun dengan pihak luar organisasi. Seperti yang telah di

kemukakan sebelumnya bahwa penyelengaraan komunikasi yang baik secara

langsung akan berdampak pada tingkat kinerja pegawai yang baik pula.

Kinerja pegawai pada Kantor Daerah Bupati Takalar masih perlu

adanya peningkatan.Peningkatan kinerja tersebut salah satunya dapat di

bangun melalui sumber daya manusia dengan melakukan komunikasi yang

baik. Dalam hubungan kerja, komunikasi dalam lingkungan kerja khususnya

komunikasi atasan dan bawahan menjadi hal yang penting karena bias

mengetahui kemauan setiap individu yang ada dalam organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka di lakukan penelitian dengan judul

”pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Daerah

Bupati Takalar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pokok

yang akan di teliti adalah:

“Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor

Daerah Bupati Takalar ?”

Page 16: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan tujuan sebagai berikut:

Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Daerah Bupati Takalar.

D. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini, di harapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a) Bagi Kantor Daerah Bupati Takalar. Di harapkan penelitian ini akan dapat

memberi dampak positif dalam membina budaya organisasi demi

meningkatkan kinerja pegawainya.

b) Bagi peneliti. Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti

untuk memperdalam pengetahuan di bidang manajemen sumber daya

manusia khususnya mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai.

c) Bagi peneliti lain. Penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai

referensi yang dapat manjadi bahan perbandingan dalam melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

Page 17: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,

adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,

sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada

budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa

budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya

bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan

perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi

banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami

kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam

definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang

dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas

keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk

berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika,

“keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di

Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-

Page 18: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

7

anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan

dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang

paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan

hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka

yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan

memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu

yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-

Determinism.

B. Pengertian Organisasi

Secara umum organisasi di ketahui dengan suatu tempat terjadinya

kerjasama antara kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sebagaimana pendapat Sutarto yang di kutip dalam mahtika (2006: 95)

menyatakan bahwa: “organisasi adalah sistem saling pengaruh antar orang

dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Robbins (2002: 3) mengemukakan bahwa: “organisasi merupakan

struktur koordinasi terencana yang formal,melibatkan dua orang atau lebih

dalam rangka mencapai tujuan bersama.”jadi dapat di ketahui bahwa di dalam

organisasipasti terdiri dari satu orang yang menjalankan organisasi tersebut.

Sehingga suatu organisasi tidak akan dapat berjalan atau beraktivitasjika di

Page 19: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

8

antara orang-orang di dalamnya tidak bisa berkomunikasi satu sama lain

karena budaya merupakan kunci utama terciptanya kerja sama antar individu

dan bagian-bagian dalam organisasi menjalankan tugas dan tanggung jawab

yang brebeda tetapi harus di arahkan pada pencapaian tujuan yang sama

melalui koordinasi tugas yang tepat.

Mahtika yang mengutip pendapat Daniel (2006: 110) menyatakan

bahwa; “organization is an as semble of individual who perform distinct but

inter-related and coordinated function in order that one or more tasks can be

completed” (organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-

fungsiyang berbeda tetapi saling berhubungan dan di koordinasikan agar

supaya sebuah tugas atau lebih dapat di selesaikan).

Menurut Schein dalam Muhammad (2009: 23). Organisasi adalah

koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan

umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan

tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa tujuan, saling berhubungan

satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia

untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.

Dengan demikian dapat di katakan bahwa organisasi merupakan suatu

kesatuan sistem yang saling berpengaruh satu sama lain dalam kegiatan

kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di

tetapkan sebelumnya. Agar setiap aktivitas yang berlangsung di dalamnya

dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang di harapkan maka di

perlukan pelaksanaanya budaya yang efektif di antara pegawai.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

9

C. Pengertian Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan

budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang

bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya

membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan

bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok

masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman

berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti

terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam

memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut

beberapa ahli:

a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schernerhorn, hunt, Osborn (2001:391)

budaya organisasi adalah system yang di percayai dan nilai yang di

kembangkan oleh organisasi di mana hal itu menuntun perilaku dari anggota

organisasi itu sendiri.

b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang di kutip oleh Munandar (2001:263),

budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi

berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada

bagian-bagian organisasi.

c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama

yang di anut oleh anggota-anggota organisasi itu.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

10

d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang di terima

oleh organisasi untuk bertindaj dan memecahkan masalah, membentuk

karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mampu

mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus di ajarkan kepada

anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam

mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang di hadapi.

e. Menurut Cushway dan lodge (GE:2000), budaya organisasi merupakan system

nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara

para karyawan berperilaku. Dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan

budaya organisasi dalam penelitian ini adalah system nilai organisasi yang di

anut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan

berperilaku dari para anggota organisasi.

D. Unsur-unsur Budaya

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur

kebudayaan. Ia menyebutka sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur

kebudayaan universal tersebut adalah:

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah

mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi

pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman

sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga

mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan

hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan

kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan

Page 22: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

11

mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang

menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :

a. Kesenian

Yaitu Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan

suatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah

kesenian yang dapat memuaskan.

b. System teknologi dan peralatan

Yaitu System yang di timbulkan karena manusia mampu menciptakan

barang-barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup

dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.

c. System organisasi masyarakat

Yaitu System yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun

di ciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki

kelemahan dan kelebihan masing-masing antar individu sehingga timbul rasa

untuk berorganisasi dan bersatu.

d. Bahasa

Yaitu Sesuatu yang berawal dari sebuah kode, tulisan hingga beruba

sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesame manusia. Bahkan

sudah ada bahasa yang di jadikan bahasa universal seperti bahasa inggris.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

12

e. System mata pencaharian hidup dan system ekonomi

Yaitu System yang timbul karena manusia mampu menciptakan

barang-barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup

dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.

f. System pengetahuan

Yaitu System terlahir Karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran

yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda

pula, sehingga perlu di sampaikan agar yang lain juga mengerti.

g. System religi

Yaitu Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang

muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan maha kuasa.

E. Nila-Nilai Budaya Organisasi

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai

apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.

Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan

mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk

umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan

kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau

tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat

dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. tak heran apabila

antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan

Page 24: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

13

tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai

persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-

pembaharuan. Sementara apda masyarakat tradisional lebih cenderung

menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu

keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.

Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi

umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan

seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan

bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu

terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial

dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan

peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan

diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial

juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok

masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai

satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol)

perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang

berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

a. Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut:

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian

rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara

umum)

Page 25: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

14

2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang

tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek

atau prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna

pada kehidupan seseorang (simon,1973).

3. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran

atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974).

b. Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:

1) Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang

2) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang

konsisten.

3) Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.

4) Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari

seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta

memegang teguh dan mempertahankannya.

c. Untuk praktik sebagai pegawai profesional, diperlukan nilai-nilai yang

sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan:

1) Menghargai martabat individu tanpa prasangka.

2) Melindungi seseorang dalam hal privasi.

3) Bertanggung jawab untuk segala tindakannya.

Page 26: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

15

d. Nilai- Nilai yang Sangat Diperlukan Oleh seorang pegawai

1). Kejujuran

Adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena

bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan

kejujuran di mana harus dicari. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia,

dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt.

2). empati

Adalah respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres

emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan

keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan

masalah, dan mengambil perspektif orang lain.

3). Lemah Lembut

Adalah menahan diri untuk tidak membalas dendam atas perlakuan

buruk orang lain yang menyakitkan hati dengan balasan yang sama.

Sedangkan sabar adalah menerima dengan lapang dada keadaan yang tidak

menyenangkan, seperti kehilangan orang yang dicintai, sakit parah, tertimpa

musibah atau kehilangan harta.

4). Ketepatan setiap tindakan

Adalah dalam bertindak tidak serta merta ada, namun hal ini didasari

oleh data yang tepat. teknik pengumpulan data saya rasa di Indonesia tidak

lagi masalah, data di instansi pemerintah menumpuk dan tumpang tindih

antara departemen satu dengan yang lain.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

16

7). Keadilan

Adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam

hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat

memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. Dalam bahasa inggris

keadilan adalah justice. Makna justice terbagi atas dua yaitu makna justice

secara atribut dan makna justice secara tindakan. Makna justice secara

atribut adalah suatu kuasalitas yang fair atau adil. Sedangkan makna justice

secara tindakan adalah tindakan menjalankan dan menentukan hak atau

hukuman.

e. Tehnik Mempelajari Nilai-Nilai

Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat

menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria

sebagai berikut:

1) Menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang

2) Menegaskan didepan umum , apabila cocok

3) Memilih dari berbagai alternatif

4) Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya

5) Memilih secara bebas

6) Bertindak

7) Bertindak denngan pola konsisten

f. Keyakinan

Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:

1.Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui

pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan

2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu

memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat

dipercaya

Page 28: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

17

3. Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yang berjalan dari satu

generasi ke generasi yang lain

g. Sikap

Sikap adalah suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan

kepada orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai

atau keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:

1) Memberi contoh, teladan atau model peran

Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang

diterimanya.

2) Membujuk atau meyakinkan

Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak

terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang.

3) Mengajarkan melalui budaya

Budaya dan agama mempengaruhi prilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap

individu dapat menerima keyakinan tersebut

4) pilihan terbatas

Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan

tidak mempunyai pilihan secara bebas

5) Menetapkan melalui peraturan-peraturan

Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol prilaku

seseorang adalah sebagai berikut:

a) Prilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan diterapkan

dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan datang.

b) Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga tidak

mempertimbangkan nilai benar atau salah.

c) Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat

membedakan baik dan buru, benar atau salah.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

18

F. Etika Manusia dalam Berbudaya

Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimologis,

etika adalah ajaran tentang baik–buruk, yang diterima umum atau tentang

sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya

dengan moral (mores dalam bahasa latin), akhlak, atau kesusilaan. Etika

berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan

masalah–masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak susila,

baik dan buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan

nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik–buruk perbuatan manusia.

Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada

tiga jenis makna etika sebagai berikut :

a. Etika dalam arti nilai–nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang

atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.

b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini adalah

kode etik)

c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk . Disini

etika sama artinya dengan filsafat moral.

Etika sebagai nilai dan norma etik atau moral berhubungan dengan

makna etika yang pertama. Nilai–nilai etik adalah nilai tentang baik buruk

kelakuan manusia. Nilai etik diwujudkan kedalam norma etik, norma moral,

norma kesusilaan.

Norma etik berhubungan dengan manusia sebagai individu karena

menyangkut kehidupan pribadi. Pendukung norma etik adalah nurani individu

Page 30: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

19

dan bukan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat

yang terorganisir. Norma ini dapat melengkapi ketidakseimbangan hidup

pribadi dan mencegah kegelisahan diri sendiri.

Norma etik ditujukan kepada umat manusia agar tebetuk kebaikan

akhlak pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia

melakukan perbuatan jahat. Membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya.

Tidak hanya dilarang oleh norma kepercayaan atau keagamaan saja, tetapi

diperasaan juga sebagai bertentangan dengan (norma) kesusilaan dalam setiap

hati nurani manusia. Norma etik hanya membebani manusia dengan

kewajiban–kewajiban saja.

Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat

otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi ditujukan kepada sikap

batin manusia. Batinnya sendirilah yang mengancam perbuatan yang

melanggar norma kesusilaan dengan sanksi. Tidak ada kekuasaaan diluar

dirinya yang memaksakan sanksi itu. Kalau terjadi pelanggaran norma etik,

misalnya pencurian atau penipuan, maka akan timbullah dalam hati nurani si

pelanggar itu rasa penyesalan, rasa malu, takut, dan merasa bersalah.

Daerah berlakunya norma etik relatif universal, meskipun tetap

dipengaruhi oleh ideologi masyarakat pendukungya. Perilaku membunuh

adalah perilaku yang amoral, asusila atau tidak etis. Pandangan itu bisa

diterima oleh orang dimana saja atau universal. Namun, dalam hal tertentu,

perilaku seks bebas bagi masyarakat penganut kebebasan kemungkinan bukan

Page 31: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

20

perilaku yang amoral. Etika masyarakat Timur mungkin berbeda dengan etika

masyarakat barat.

Norma etik atau norma moral menjadi acuan manusia dalam

berperilaku. Dengan norma etik, manusia bisa membedakan mana perilaku yang

baik dan juga mana perilaku yang buruk. Norma etik menjadi semacam das

sollen untuk berperilaku baik. Manusia yang beretika berarti perilaku manusia

itu baik sesuai dengan norma–norma etik.

Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karya manusia.

Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai–nilai

etik pula. Etika berbudaya mengandung tuntutan atau keharusan bahwa budaya

yang diciptakan manusia mengandung nilai–nilai etik yang kurang lebih

bersifat universal atau diterima sebagian besar orang. Budaya yang memiliki

nilai–nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan,

bahakan mampu meningktkan harkat dan martabat manusia itu sendiri.

Sebaliknya, budaya yang beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan

atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan.

Namun demikian, menentukan apakah suatu budaya yang dihasilkan

manusia itu memenuhi nilai–nilai etik ataukah menyimpang dari nilai etika

adalah bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini masyarakat

pendukung kebudayaan . Hal ini dikarenakan berlakunya nilai–nilai etik

bersifat universal, namun amat dipengaruhi oleh ideologi masyarakatnya.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

21

Contohnya, budaya perilaku berduaan dijalan antara sepasang muda

mudi, bahkan bermesraan di hadapan umum. Masyarakat individual

menyatakan hal demikian bukanlah perilaku yang etis, tetapi akan ada sebagian

orang atau masyarakat yang berpandangan hal tersebut merupakan

suatu penyimpangan etik.

Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni.

Estetika berkaitan dengan nilai indah–jelek (tidak indah). Nilai estetika berari

nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara

sempit, dan estetik murni.

a. Secara luas keindahan mengandung ide kebaikan, bahwa segala sesuatunya

yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide

kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal,

seperti watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebajikan

yang indah. Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada apakah

merupakan hasil seni, alam, moral, dan intelektual.

b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan

(bentuk dan warna).

c. Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam

hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan,

pendengaran, perabaan dan perasaan, yang semuanya dapat menimbulkan

persepsi (anggapan) indah.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

22

Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan

nilai tentang baik–buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang

indah–jelak. Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsur keindahan (secara

estetik murni maupun secara sempit, baik dalam bentuk, warna, garis, kata,

ataupun nada). Budaya yang estetik berarti budaya tersebut memiliki unsur

keindahan.

Apabila nilai etik bersifat relatif universal, dalam arti bisa diterima

banyak orang, namun nilai estetik amat subjektif dan partikular. Sesuatu yang

indah bagi seseorang belum tentu indah bagi orang lain. Misalkan dua orang

memandang sebuah lukisan. Orang yang pertama akan mengakui keindahan

yang terkandung dalam lukisan tersebut, namun bisa jadi orang kedua sama

sekali tidak menemukan keindahan di lukisan tersebut.

Oleh karena subjektif, nilai estetik tidak bisa dipaksakan pada orang lain.

Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengakui keindahan sebuah lukisan

sebagaimana pandangan kita. Nilai–nilai estetik lebih bersifat perasaan, bukan

pernyataan.

Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya diupayakan untuk

memenuhi unsur keindahan. Manusia sendiri memang suka akan keindahan. Di

sinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Semua kebudayaan

pastilah dipandang memiliki nilai–nilai estetik bagi masyarakat pendukung

budaya tersebut. Hal–hal yang indah dan kesukaannya pada keindahan

diwujudkan dengan menciptakan aneka ragam budaya.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

23

Namun sekali lagi, bahwa suatu produk budaya yang dipandang indah oleh

masyarakat pemiliknya belum tentu indah bagi masyarakat budaya lain.

Contohnya, budaya suku–suku bangsa Indonesia. Tarian suatu suku berikut

penari dan pakaiannya mungkin dilihat tidak ada nilai estetikanya, bahkan

dipandang aneh oleh warga dari suku lain, demikian pula sebaliknya.

Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata–mata dalam berbudaya

harus memenuhi nilai–nilai keindahan. Lebih dari itu, estetika berbudaya

menyiratkan perlunya manusia (individu atau masyarakat) untuk menghargai

keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainya. Keindahan adalah subjektif,

tetapi kita dapat melepas subjektivitas kita untuk melihat adanya estetika dari

budaya lain. Estetika berbudaya yang demikian akan mampu memecah sekat–

sekat kebekuan, ketidak percayaan, kecurigaan, dan rasa inferioritas

antar budaya.

G. Jenis-jenis Budaya Organisasi

Jenis-jenis budaya organisasi dapat di tentukan berdasarkan proses

informasi dan tujuannya.

1. Berdasarkan proses informasi

Robert E.Quinn dan Michael R.McGrath (dalam buku Moh.Pabundu Tika)

membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi sebagai berikut.

a. Budaya rasional

Dalam budaya ini, proses informasi individual (klarifikasi sasaran

pertimbangan logika, perangkat, pengarahan). Diasumsikan sebagai sarana

Page 35: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

24

tujuan kinerja yang di tujukkan (efisiensi, produktivitas dan keuntungan

atau dampak).

b. Budaya ideoligis

Dalam budaya ini, pemprosesan informasi intuitif (dari pengetahuan

yang dalam,pendapat dan inovasi). Diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan

revitalisasi(dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan pertumbuhan).

H. Tujuan Budaya Organisasi

Menurut Mithzal (2009) " Budaya organisasi merupakan suatu unit

terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu

sasaran tertentu atau serangkaian sasaran". Sedangkan menurut Wiber (1968)

adalah struktur birokrasi , menurut Sutarto (1995) "organisasi sebagai

kumpulan orang, proses pembagian kerja dan system kerjasama atau system

sosial". Jones (1995) mendefinisikan organisasi sebagai respons terhadap

makna nilai-nilai kreatif untuk memuaskan kebutuhan manusia. Akhirnya

menurut Barnard (anonym, 2000) adalah suatu system aktivitas yang

dikoordinasikan secara sadar oleh dua orang atau lebih sekalipun para ahli

manajemen memberikan definisi berbeda-beda tentang organisasi, namun

sedang tujuan organisasi antara lain :

1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang di

miliknya dalam mencapai tujuan.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

25

2. Mencapai tujuan secara lebuh efektif dan efisien karena di lakukan

bersama-sama.

3. Mengembankan sumber daya dan teknologi bersama-sama.

4. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.

5. Wadah mengelolah lingkungan bersama-sama.

6. Wadah mencari keuntungan bersama-sama.

7. Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan (motif kekuasaan).

8. Wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan)

I. Fungsi Budaya Organisasi

Keberadaan budaya organisasi dalam suatu perusahaan atau organisasi

tidak hanya sekedar slogan saja namun mempunyai fungsi dan manfaatnya.

Banyak perusahaan membuat atau mendisain budaya organisasi dengan

mengeluarkan uang miliaran rupiah. Tujuannya agar organisasi tersebut

memiliki budaya organisasi yang kuat sehingga dapat menjadi landasan dalam

mencapai tujuan organisasi.

Menurut Robbins dan Judge (2008: 262), bahwa:

“Kultur memiliki sejumlah fungsi dalam sebuah organisasi, yaitu:

1. Penentu batas-batas, artinya budaya menciptakan perbedaan atau distingsi

antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.

2. Memuat rasa identitas anggota organisasi.

3. Memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada

kepentingan individu.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

26

4. Meningkatkan kestabilitas sistem sosial, kultur adalah perekat sosial yang

membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai

apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh karyawan.

5. Kultur mendefinisikan aturan main:

Dalam definisinya, bersifat samar, tanmaujud, implisit, dan begitu

adanya. Tetapi, setiap organisasi mengembangkan sekumpulan inti yang berisi

asumsi, pemahaman, dan aturan-aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-

hari ditempat kerja. Hingga para pendatang baru mempelajari aturan, mereka

tidak diterima sebagai anggota penuh organisasi.

J. Pengertian Kinerja Pegawai

Istilah Kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang di capai oelh

seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya,

( Mangkunegara,2005 : 67 ).

Menurut Muchdarsyah ( 2009 : 17 ) kinerja adalah suatu pendekatan

iterdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana,

aplikasi penggunaancara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber

secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Kinerja di sini

mengikutsertakan sumber daya yang ada seperti halnya sumber daya manusia

dan skill atau keterampilan, barang, modal, teknologi, manajemen informasi,

energy dan sumber daya lainnya.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

27

Peningkatan kinerja adalah suatu kegiatan jangka panjang dan

berkesinambungan ( Sustainability Activities ), di rencanakan secara sistematik

termasuk prioritasnya, di terapkan secara bertahap sesuai kondisi organisasi

serta melibatkan banyak oran. Hasilnya sering tidak dapat di rasakan dalam

waktu pendek, namun bila di laksanakan dengan baik dapat mengubah budaya

kerja pada gilirannya budaya perusahaan. Upaya peningkatan kinerja dapat di

mulai dengan memberikan perhatian yang mendasar kepada sumber daya

manusia sebagai pelaku, salah satu di antaranya dalam bentuk pengembangan

diri.

Menurut Agus Dharma ( 2001 ) ada standar yang meliputi cara

pengukuran atas kinerja yang mencakup dalam tiga hal, yaitu :

a. Kualitas Kerja

b. Kuantitas Kerja

c. Ketepatan Waktu

Dalam perseptif islam bekerja tidak hanya sebatas budaya saja, karena

pekerjaan merupakan proses yang prekuensi logisnya adalah amal yang akan

kita terima. Dalam konteks ini pekerjaan tidak hanya bersifat ibadah dan

ukhrowi, akan tetapi juga kerja-kerja social yang bersifat duniawi.

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Anwar ( 2005 : 67-68 ) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja, yaitu :

a. Faktor Kemampuan ( Ability )

Page 39: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

28

Secara Psikologis, kemampuan ( ability ) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi ( IQ ) dan kemampuan reality (Knowledge + skill ).

Artinya, setiap pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan

yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya,

maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang di harapkan. Oleh karena itu,

pegawai perluh di tempatkan sesuai dengan keahlianya.

Menurut Siswanto ( 2005 : 236 ), kemampuan meliputi beberapa hal,

yaitu :

a) Kualitas Kerja ( quality of work )

b) Kuantitas Kerja (quantity of work )

c) Pengetahuan tentang pekerjaan ( knowledge of job )

d) Kerjasama (coorperation )

e) Pengambilan Keputusan (judgement )

b. Faktor Motivasi ( Motivatian )

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang

terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental yang mendorong diri

pegawai untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Sikap mental

seorang pegawai harus siap secara psikopisik ( siap secara mental, fisik, tujuan

dan situasi ). Artinya seorang pegawai harus memiliki sikap mental, mampu

secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan di capai, dan

memanfaatkan situasi kerja.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

29

Menurut David c. Mc Clelland dan Anwar Prabu Mangkunegara

( 2005 : 82 ), berpendapat bahwa ada hubungan positif antara motif berprestasi

dengan pencapaian kinerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri

pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar

mampu mencapai kinerja yang maksimal.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Keith

Davis ( dalam Sedarmayanti, 2009 : 122 ), merumuskan :

a) Performance = Ability + Motivation

b) Ability = Knowledge + Skill

c) Motivation = Attitude + Situation

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja seseorang terkait

dengan kemampuan ( ability ) dan motivasi ( motivation ). Kemampuan sendiri

di pengaruhi oleh faktor pendidikan ( knowledge ) dan keahlian ( skill ),

sedangkan motivasi di pengaruhi oleh sikap

( attitude ) dan situasi ( situation ) yang kemudian menggerakkan seseorang

tersebut menuju pencapaian tujuan.

K. Kriteria Kinerja Pegawai

kriteria kinerja ( performance criteria) adalah dimensi di man kinerjka

perseorangan tim atau unit kerja diberi penialian, hal tersebut adalah

pengharapan kinerja yang dilakukan oleh individu atau tim untuk memenuhi

strategi perusahaan, saat menilai kinerja tugas dan anggota perusahaaan,

Page 41: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

30

perusahaan dapat menggunakan tiga tipe kriteria kinerja : kepribadian, prilaku,

dan hasil objektif.

1. kriteria berdasarkan kepribadian (trait based criteria) fokus pada karakteristik

personal seprti kesetiaan, keandalan, kemampuan berkomunikasi, dan

kepemimpinanm kriteria tersebut akan menunjukan seprti apa orang tersebut

bukan apa yang doilakukan atau diselesaikan dalam pekerjaan.

2. Kriteria prilaku ( behavior kriteria ) fokus pada bagaimna kerja meraka

dilakasanakan , kriteria perilaku dapat malakukan dalam perilaku berdasarkan

tugas atau hitungan perilaku secara umum, seperti ketidakhadiran,

keterlambatan, kecerobohan, aspek positif dari kriteria prilaku yang terlibat

dapat digunakan dalam berbagi pekerjaan yang berbeda memugkinkan penilai

memasukannya sebagi daktor pertimbangan diluar kontrol pekerja yang

mempengaruhi kinerja seta memperbolehkan evaluasi yang mungkin

memasukan prilaku.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

31

Ivancevisch (2007: 24) membagi kriteria kinerja berdasarkan 3 model

dimensi waktu, yaitu:

Kriteria

Waktu

Gambar 1.

Dimensi Waktu Kinerja

Kriteria dari masing-masing ketiga model dimensi waktu dari kinerja

di atas dapat di jelaskan sebagai berikut.

Kualitas

Produktivitas

Efisiensi

Kepuasan

Kualitas

Kemampuan beradaptasi

Efisiensi

Kepuasan

Kualitas

Kelangsungan

Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

Page 43: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

32

a) Kualitas didefinisikan sebagai terpenuhinya ekspektasi dan kebutuhan

konsumen dari barang maupun jasa yang di hasilkan oleh suatu organisasi

b) Produktivitas merefleksikanhubungan antara input (misalnya jam kerja,

usaha, penggunaan peralatan) dan output (misalnya PC yang di hasilkan

keluhan konsumen yang di tangani, dan sebagainya).

c) Efisiensi didefinisiakan rasio dari output. Kriteria jangka pendek tidak

berfokus pada seluruh siklus input-proses-output, tapi lebih berfokus pada

elemne input dan proses.di antara pengukuran efisiensi adalah tingkat

pengembalian moral atau aktiva, biaya atau per klien. Pengukuran efisiensi

harus di lakukan dalam istilah rasio manfaat terhadap biaya atau terhadap

waktu merupakan umum dari pengukuran ini.

d) Kepuasan. Kepuasan dan moral merupakan istilah serupa yang berkenaan

dengan sejauh mana organisasi memenuhi kebutuhan karyawan mencakup

pengukuran atas sikap karyawan, perputaran tenaga kerja, absen,

keterlambatan dan keluhan.

e) Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan sampai sejauh mana organisasi

merespon perubahan internal dan eksternal. Kemampuan beradaptasi pada

konteks ini merujuk pada kemampuan manajemen untuk merasakan

perubahan dalam lingkungan dan perubahan dalam organisasi itu

sendiri.ketidakefektifan dalam produksi, efisiensi, dan kepuasan dapat

menandakan adannya kebutuhan mengadaptasi praktik dan kebijakan

manajerial.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

33

f) Perkembangan/kelangsungan. Kriteria ini mengukur organisasi

meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi tuntutan lingkungan.

Sebuah organisasi harus melakukan investasi untuk dirinya sendiri agar

kesempatannya bertahan dalam jangka panjang meningkat.

L. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja pegawai

Organisasi seringkali menghadapi berbagai persoalan ketika terjadi

interaksi dengan lingkungan terutama apabila lingkungannya tidak stabil dan

terus berkembang. Oleh sebab itu, organisasi perlu menyesuaikan diri dengan

kondisi lingkungan yang berubah-ubah tersebut agar dapat mengatasi masalah-

masalah yang terjadi. Di samping itu, pada saat yang sama organisasi juga

menghadapi masalah internal, yang mengharuskan organisasi mengatasinya

sehingga tetap terjadi suatu keterpaduan dalam fungsi organisasi. Upaya

mengatasi masalah-masalah eksternal dan internal tersebut, organisasi perlu

membentuk suatu budaya organisasi yang kuat dan sehat, bila ingin

mempertahankan diri, bahkan jika ingin terus tumbuh dan berkembang menjadi

organisasi yang efektif. Suatu efektifitas diperlukan dalam berbagai aktifitas

atau kegiatan, termasuk dalam kegiatan berorganisasi. Saat ini efektifitas

organisasi menjadi masalah penting dalam kesehariaanya. Topik ini tidak akan

menghilang dari bahasan manajemen serta ilmu organisasi. Efektifitas

organisasi ini dapat dilihat dari berbagai segi dan sudut pandang, baik dilihat

dari teori maupun yang lain. Namun, di kalangan para ahli masih terdapat

perbedaan pengertian mengenai konsep efektifitas organisasi itu sendiri dan

alat ukurnya.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

34

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata efektif dapat

diartikan dapat membawa hasil atau berhasil guna. Sedangkan organisasi

merupakan kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian (orang) untuk

tujuan tertentu atau bias disebut juga kelompok kerja sama antara orang-orang

yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian lain dari kata efektifitas

adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya

kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Istilah efektif berasal dari

bahasa inggris effective artinya berhasil, sesuatu yang dilakukan berhasil dengan

baik. Robbins (2005:27) mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat pencapaian

organisasi jangka panjang dan jangka pendek. Rumah sakit misalnya, dikatakan

efektif jika ia berhasil memenuhi kebutuhan para kliennya dan rumah sakit itu

efisien jika ia dapat hal itu dengan biaya yang rendah. Gibson et al (1992:25)

mengemukakan definisi keefektifan sebagai penilaian yang kita buat sehubungan

denga prestasi individu, kelompok dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka

terhadap prestasi yang diharapkan, makin lebih efektif kita menilai mereka.

Pendapat ini menyatakan istilah keefektifan dengan prestasi. Pengertian ini sama

dengan yang dikemukakan Etzioni (1976:8) bahwa efektivitas aktual dari suatu

organisasi tertentu ditentukan oleh tingkat sejauh mana organisasi tersebut

meralisasikan tujuannya.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

35

M. Kerangka Pikir

Organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Mereka bekrja sama melakukan berbagai

kegiatan organisasional di antaranya untuk menentukan tujuan yang ingin di

capai, menyusun rencana kerja, mengelola dan memperlancar pelaksanaan

rencana kerja, termasuk menyusun peraturan, mengambil keputusan dan

berhubungan dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar organisasi.

Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut, para pegawai maupun pimpinan harus

berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain karena komunikasi organisasi

memilki tujuan utama yaitu sebagai tindakan koordinasi, membagi informasi,

serta untuk menampilkan perasaan dan emosi.

Jadi budaya merupakan sarana untuk menyatukan arah dan pandangan

serta pikiran antara pimpinan dan bawahan,sehingga bawahan dapat

memperoleh informasi dan petunjuk yang jelas dalam melaksanakan perintah

maupun intruksi dari pimpinan agar tidak menimbulkan keragu-raguan dan

kesalahpahaman yang pada akhirnya akan dapat mempengaruhi kinerja

pegawai para bawahannya.

Begitupun budaya dengan pihak luar (eksternal) perlu dijalin secara

efektif agar organisasi tetap mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat

dalam mengembangkan organisasi misalnya dengan memperhatikan dan

menanggapi segala kritik maupun saran dari masyarakat.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

36

Mencapai tujuan organisasi. Usaha yang baik dilakukan untuk

mencapai tujuan tersebut antara lain dengan memberi solusi/perintah,

mengadakan pertemuan dan memberikan penjelasan, perbandingan atau

nasihat kepada para pegawai dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya.

Kinerja menujukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam

pencapaian tujuan organisasi berdasarkan aktivitas-aktivitas yang di lakukan

dan supaya segala aktivitas pegawai berjalan secara sinergis satu sama lain

maka di perlukan adanya proses transmisi informasi (komunikasi) di antara

pegawai maupun pimpinan organisasi. Untuk mengetahui kinerja pegawai

dapat di lihat dari tingkat produktivitas kerja melaksanakan pekerjaan secara

efisien, pegawai mendapat kepuasan kerja serta setiap pegawai harus mampu

melakukan interaksi denan pegawai-pegawai yang berada di unit lain dalam

organisasi sebab setiap pegawai walaupun berada pada unit yang berbeda tetapi

harus tetap saling berkomunikasi sehingga informasi yang di butuhkannya dari

unit lain dapat di perolehnya dalam rangka pelaksanaan tugas secara efektif

dan efisien. Jadi, dapat di simpulkan bahwa semakin efektif proses budaya

organisasi maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

37

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada skema kerangka pikir berikut ini:

Skema Kerangka Pikir

Gambar 2.

Kantor Pemerintah Daerah

Kab. Takalar

Study Empirik:

1. Kuesioner/ Angket

2. Regresi Sederhana

3. Wawancara

4. Dokumentasi

Studi Teoritis:

1. Teori Budaya

Organisasi Oleh Edgar

H. Schein

2. Teori Budaya

Organisasi Oleh

Stephenn P. Robbins

Objek Studi

Rumusan Masalah:

Hipotesis:

Metode Analisis:

HASIL SKRIPSI

Page 49: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

38

N. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang di uraikan di atas, maka dapat di

kemukakan hipotesis sebagai berikut:

“diduga bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai

pada kantor Bupati Takalar.”

Page 50: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di kantor Daerah Bupati Takalar jln.

Jenderal Sudirman. Waktu yang di gunakan dalam penelitian ini adalah selama

2 (dua) bulan, mulai dari tanggal 21 April 2015 sampai tanggal 22 Juni 2015.

Namun waktu yang di butuhkan secara keseluruhan adalah selama ± 6 (enam)

bulan, mulai pada tahap persiapan sampai pada tahap skripsi.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Data-data yang di butuhkan oleh peneliti di kumpulkan melalui teknik

pengumpulan data sebagai berikut.

1. Kuesioner/angket adalah pengumpilan data dengan menggunakan angket

atau daftar pertanyaan yang di berikan kepada pihak-pihak yang terlibat

nantunya dalam penelitian pada Kantor Dearah Bupati Takalar.

2. Observasi adalah pengumpulan data yang di lakukan dengan mengamati

secara langsung objek penelitian dalam hal ini pegawai Bupati Takalar.

3. Wawancara adalah pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan

kepada pihak-pihak yang terlibat nantinya dalam penelitian pada Kantor

Daerah Bupati Takalar.

4. Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa pengumpulan arsip atau

data-data lainnya yang di butuhkan dalam analisis.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

40

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut:

1. Data kuantitatif yaitu berupa keterangan yang diperoleh dan interview

seperti sumber daya yang digunakan. Dan bisa di artikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

2. Data kualitatif yaitu berupa angkatan-angkatan seperti besarnya biaya

yang ada pada sumber data yang diperoleh. Dan sering disebut sebagai

metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting).

Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kausalitas, yaitu

untuk melihat hubungan antar variable.Untuk melihat hubungan antar dua

variable yang di teliti di gunakan analisis statistic deskriptif dan analisis

statistic referensial. Sementara itu, sumber data dalam penelitian ini

adalah:

1. Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari pengamatan

dan wawancara dengan pimpinan dan karyawan-karyawan yang

bersangkutan.

2. Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari bukti-bukti berupa

bahan tulisan (dokumentasi) pada perusahaan itu, serta instansi-instansi

terkait yang di peroleh dari informasi.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

41

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 80) “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas : obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

kemudian di tarik kesimpulannya”, yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah pegawai pada Kantor Daerah Bupati Takalar yang berjumlah 175

orang (pegawai).

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81) “ sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan

besarnya sampel yang di ambil, Arikunton (2006: 134) mengemukakan

bahwa “untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari; (a)

kemampuan penelitian peneliti di lihat dari waktu, tenaga dan nada, (b)

sempit luasnya wilaya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data, dan (c) besar kecilnya resiko yang di

tanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja

jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka di tentukan sampel

sebesar 25%. Dengan demikian jumlah sampel yang akan di jadikan

Page 53: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

42

responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 43,75 orang yang di

bulatkan menjadi 44 orang.

E. Metode Analisis

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang di ajukan

mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Bupati Takalar, maka teknik analisis data yang akan di gunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial dengan pendekatan analisis regresi linear sederhana.

Analisis regresi sederhana di gunakan untuk mengetahui pengaruh

budaya organisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Pemerintah

Daerah (pemdah) Kab. Takalar. Menurut Sugiyono (2010: 188) rumus

analisis.

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan

sebelumnya maka metode analisis yang digunakan adalah:

1. Metode Deskriftif adalah mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk

mengadakan suatu kegiatan organisasi.

2. Analisis Regresi linear sederhana adalah untuk mengetahui pengaruh

budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor pemerintah daerah

(pemdah) kab. Takalar.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

43

Regresi sederhana adalah sebagai berikut:

Y=a+b (X)

Keterangan:

Y = Subjek/nilai variabel kinerja pegawai

X = Subjek/nilai variabel budaya organisasi

a = harga konstanta

b = angka arah atau koefisien regresi yang menujukkan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada pengaruh nilai

variabel independen.

Untuk keperluan regresi linear sederhana di gunakan uji-F melalui

table Anava. Hipotesis yang di terima adalah:

Ho:α :β = 0, melawan Hi : α≠ 0 atau β≠ 0

Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada

taraf signifikan 5% maka Ho di tolak yang menyatakan bahwa budaya

organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, begitu pula sebaliknya

apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka Ho di

terima yang menyatakan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh

terhadap kinerja.

F. Defenisi Operasional Variabel

Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan, maka di buat suatu

defenisi operasional sebagai berikut:

Page 55: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

44

Variabel Defenisi Operasional Indikator Keterangan

Buadaya

Organisasi

Budaya organisasi

adalah budaya yang

mengikat anggota

kelompok

masyarakat menjadi

satu kesatuan

pandangan yang

menciptakan

keseragaman

berperilaku atau

bertindak. Seiring

dengan bergulirnya

waktu, budaya pasti

terbentuk organisasi

dan dapat pula di

rasakan manfaatnya

dalam memberi

kontribusi bagi

efektivitas organisasi

secara keseluruhan

Sebagai tindakan

koordinasi

Membagi

informasi

Menampilkan

perasaan dan

emosi

(Schein,1992 :12)

Page 56: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

45

Variabel Defenisi Operasional Indikator Keterangan

Kinerja

Pegawai

Kinerja pegawai adalah

istilah kinerja berasal

dari kata job

performance atau actual

performance (prestasi

kerja atau prestasi

sesungguhnya yang

dicapai oelh seseorang).

Pengertian kinerja

(prestasi kerja)

merupakan hasil secara

kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh

seseorang karyawan

dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan

tanggung jawabnya

yang diberikan

kepadanya.

Produktivitas

kinerja

Efisiensi

kinerja

Kepuasan

kinerja

pegawai

Kemampuan

beradaptasi

(mangkunegara,

2006: 67)

Page 57: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a). Sejarah Singkat

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, kedudukan Kasubag.

Kepegawaian Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Sekretariat Daerah Kab.

Takalar adalah merupakan unsur pelayanan administrasi dalam rangka

membantu anggota Bupati menjalankan tugas dan kewenangannya, dan dalam

pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada pimpinan Bupati. Kasubag.

Kepegawaian Bagian Organisasi dan Tata Laksana di pimpin oleh sekretariat

Daerah Kab. takalar yang di angkat oleh kepala daerah dan dari pegawai

negeri sipil yang memenuhi syarat atau persetujuan pimpinan. Selanjutnya di

sebutkan bahwa sekretariat Bupati Kab. Takalar merupakan unsur pelayanan

terhadap anggota Bupati Kab. Takalar serta dalam melaksanakan tugas

sekretariat Daerah Kab. Takalar menyelenggarakan fungsi:

a) memfasilitasi rapat anggota Bupati Takalar

b) pelaksanaan urusan rumah tangga Bupati Takalar

c) pengelolaan tata usaha Bupati Takalar

berdasarkan ketentuan di atas, maka sekretariat Daerah Kab. Takalar

di atur berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut di

atas.sekretariat Daerah Kab. Takalar di atur dalam pasal 29 undang-undang

nomor 32 Tahun 2004 dan pasal 2 peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007

46

Page 58: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

47

tentang organisasi perangkat daerah. Tugas pokok dan fungsi sekretariat

Daerah Kab. takalar adalah memberikan pelayanan administrasi serta

menfasilitasi tugas-tugas Bupati Takalar.

Bertitik tolak dari tugas pokok dan fungsi sekretariat Daerah Kab.

takalar baik selaku unsur pelayanan administrasi dalam membantu tugas-tugas

dan kewenangan Bupati Takalar baik yang bersifat administrasi maupun

operasional,secara keseluruhan dapat di katakan berjalan sesuai rencana yang

di agendakan, namun demikian bukan berarti tidak mengalami hambatan dan

kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang dapat di rasakan

berpengaruh langsung seperti masih terbatasnya sarana dan prasarana serta

sumber daya manusia dan semua yang di anggap berpengaruh dalam

lingkungan strategis dapat di antisipasi dengan cara mendayagunakan semua

potensi sumber daya yang di miliki oleh sekretariat Daerah Kab. Takalar,

termasuk memanfaatkan tenaga PTT sehingga tidak ada satu pekerjaan yang

di anggap terbengkalai.

a. Struktur Organisasi

Untuk menunjang keterlaksanaan tugas-tugas kesekretariatan Bupati

Takalar, maka disusunlah struktur organisasi sebagai berikut:

1. Sekretariat Bupati

2. Bagian umum,terdiri dari:

(a) Subbagian tata usaha adalah Mengatur dan menyelenggarakan urusan

surat menyurat serta penyimpanan arsip/dokumen;

Page 59: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

48

(b) Subbagian humas adalah dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian,

membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Umum,

yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan dan

petunjuk teknis kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan yang

berhubungan dengan kegiatan tersebut.

(c) Subbagian protocol adalah mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Bagian Humas dalam melaksanakan penyusunan bahan keprotokolan.

melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

3. Bagian rapat-rapat, terdiri dari:

(a) Sub bagian rapat adalah mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Bagian Persidangan dalam memberikan layanan dan memfasilitasi

penyelenggaraan rapat-rapat di dalam dan luar gedung serta

penyusunan dan pembuatan risalah rapat-rapat

(b) Sub bagian hokum adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan perumusan produk hukum daerah, dokumentasi dan

sosialisasi produk hukum daerah dan peraturan perundang-undangan,

serta pemberian pelayanan bantuan hukum bagi Pemerintah Daerah.

(c) Sub bagian dokumentasi adalah mempunyai tugas menyiapkan

koordinasi pembinaan dan petunjuk pelaksanaan di bidang

dokumentasi dan informasi hukum, sosialisasi peraturan perundang-

undangan serta mengelola perpustakaan.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

49

4. Bagian keuangan, terdiri dari

a) Sub bagian anggaran adalah sebagaimana dimaksud dalam pasal 54

ayat (4) huruf a, mempunyai tugas melaksanakan urusan penyiapan

bahan penyusunan program dan anggaran.Dalam pelaksanaan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan

Anggaran menyelenggarakan fungsi penyiapan bahan penyusunan

program dan anggaran.

b) Sub bagian perbendaharaan adalah untuk mengurangkan kos

pembelian bagi bahan mentah, komponen, mesin, peralatan,

aksesori yang tidak dapat diperoleh dari sumber-sumber tempatan,

menggalakkan pertumbuhan industri tempatan yang berorientasikan

eksport dan mengurangkan kos pengeluaran barang-barang supaya

dapat bersaing di pasaran antarabangsa.

c) Sub bagian verifikasi dan akuntansi adalah manfaatnya meng-kross

antara dokumen permintaan barang yang dikeluarkan oleh bagian

yang memerlukan vs dokumen Purchasing Order (PO) yang

dikeluarkan oleh bagi pembelian/pengadaan vs dokumen penerimaan

barang yang dikeluarkan oleh bagian gudang penerimaan.

5. Bagian perlengkapan, terdiri dari:

a) Sub bagian perencanaan dan analisa kebutuhan adalah Melaksanakan

penyusunan rencana formasi kepegawaian, pengembangan pegawai,

dan urusan kesejahteraan pegawai, serta pengelolaan data dan

informasi kepegawaian.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

50

b) Sub bagian pengadaan dan penyimpanan adalah mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan di

bidang pembinaan kebutuhan, pengadaan dan distribusi serta

inventarisasi asset.

c) Sub bagian inventarisasi dan pemeliharaan adalah Inventarisasi

berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti daftar

barang-barang, bahan, dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan

prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-

barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara

tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.

a. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Kasubag. Kepegawaian Bagian Organisasi

dan Tata Laksana, Sekretariat Daerah Kab. Takalar di atur dalam peraturan

walikota Makassar Nomor 23 tahun 2009 yang dinyatakan bahwa sekretariat

Daerah Kab. Takalar mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaa

tugas dan fungsi Kasubag. Kepegawaian Bagian Organisasi dan Tata Laksana

dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang di perlukan oleh

Bupati sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut sekretariat Bupati mempunyai

fungsi:

a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan Bupati

Page 62: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

51

b. penyelenggaraan administrasi keuangan Bupati

c. penyelenggaraan rapat-rapat Bupati

d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan Bupati

1) Bagian Umum

Bagian umum dipimpin oleh kepala bagian mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan fasilitas rapat, fasilitas perjalan dinas, surat

menyurat, penyusunan kepegawaian sekertariat Daerah Kab. Takalar serta

menyiapkan pembinaan pengembangan humas, keprotokolan, penerimaan

aspirasi serta penyiapan dan penyebarluasan informasi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas ,

bagian umum menyelenggarakan fungsi:

(a) Penyiapan bahan bimbingan persiapan tempat rapar, pertemuan,

penerimaan tamu-tamu.

(b) Penyiapan bahan bimbingan fasilitas termasuk konsumsi yang diperlukan

untuk rapat, pertemuan dan penerimaan tamu;

(c) Penyiapan bahan bimbingan persiapan perjalanan dinas pimpinan dan

anggota Bupati serta sekretaris dan staf sekretariat Bupati;

(d) Penyiapan bahan bimbingan urusan pengembangan humas, penerimaan

aspirasi, pengkajian data dan penyajian informasi;

(e) Penyiapan bahan bimbingan penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan

Bupati dan sekretariat Bupati;

Page 63: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

52

(f) Pengelolaan administrasi urusan tertentu

Bagian umum terdiri dari:

a. Subbagian tata usaha, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,

fasilitas rapat-rapat dan surat menyurat serta urusan kepegawaian

sekretariat Daerah Kab. Takalar;

b. Subbagian humas, mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan

pengembangan kehumasan, penerima aspirasi serta penyiapan dan

penyebarluasan informasi;

c. Subbagian protocol, mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan

pelaksanaan keprotokolan Bupati;

2). Bagian Rapat-rapat

Bagian rapat-rapat di pimpin oleh seorang kepala bagian mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan penyelenggaraan rapat-rapat, materi rapat,

risalah/kesimpulan rapat, produk-produk hukum, pengkoordinasian,

peninjauan/kunjunan kerja Kasubag. Kepegawaian Bagian Organisasi dan

Tata Laksana.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas,

bagian rapat-rapat menyelenggarakan fungsi:

(a) penyiapan bahan bimbingan penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat;

(b) penyiapan bahan bimbingan pengkoordinasian pelaksanaan rapat-rapat;

(c) penyiapan bahan bimbingan rancangan agenda/jadwal rapat;

Page 64: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

53

(d) penyiapan bahan bimbingan pembuatan risalah rapat-rapat Bupati;

(e) penyiapan bahan bimbingan pengkoordinasian rancangan peraturan

daerah yang akan diajukan oleh Bupati;

(f) penyiapan bahan bimbingan penghimpunan dan pengdokumentasian

hasil-hasil sidang/rapat;

(g) penyiapan bahan bimbingan penataan dokumen kegiatan anggota Bupati,

pengolahan data dan informasi serta pembinaan perpustakaan;

(h) pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Bagian rapat-rapat terdiri dari:

- Subbagian rapat, mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyelenggaraan rapat-rapat, materi rapat dan risalah/kesimpulan rapat.

- Subbagian hukum, mempunyai tugas melakukan penyiapan produk-

produk hukum.

- Subbagian dokumentasi, mempunyai tugas melakukan pengkoordinasian

dan peninjauan/kunjungan kerja Bupati.

3). Bagian Keuangan

Bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan rencana anggaran kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

dan secretariat Daerah Kab. Takalar, mengurus dan menatausahakan

keuangan serta penyiapan laporan pertanggunjawaban keuangan Bupati dan

sekretariat Daerah Kab. Takalar.

Page 65: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

54

Untuk menyelenggarakan tugastersebut bagain keuanagan

mempunyai fungsi sebagai berikut:

(a) penyiapan bahan bimbingan penyusunan rencana anggaran Bupati dan

sekretariat Daerah Kab. Takalar;

(b) penyiapan bahan bimbingan pengkoordinasian jadwal kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan, peruntukan dan penggunaan keuangan

Bupati dan sekretariat Daerah Kab. Takalar;

(c) penyiapan bahan bimbingan pengurusan dan penatausahaan keuangan

Bupatidan sekretariat Daerah Kab. Takalar;

(d) penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis penyususnan

pembukuan/pertanggunjawaban keuangan Bupati dan sekretariat Daerah

Kab. Takalar;

(e) pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Bagian keuangan terdiri dari subbagian anggaran, subbagian

perbendaharaan, subbagian verifikasi dan akuntansi yang mempunyai

tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran Bupati dan

sekretariat Daerah Kab. Takalar.

Page 66: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

55

4). Bagian Perlengkapan

Bagian perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan pengadaan perlengkapan kebutuhan Bupati dan sekretariat Daerah

Kab. Takalar, pemeliharaan/pengawasan gedung/kantor, rumah jabatan

piminan Bupati, kendaraan dinas dan barang inventaris lainnya. penyiapan

bahan bimbingan penyusunan pedoman dan teknis pembinaan perlengkapan

pimpinan anggota Bupati serta sekretariat Daerah Kab. Takalar;

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas,

bagian perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

(a) penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengadaan

perlengkapan dan kebutuhan Bupati dan sekretariat Daerah Kab.Takalar;

(b) penyiapan bahan bimbingan dan petunjuk teknis pendistribusian barang;

(c) penyiapan bahan bimbingan teknis penyimpanan dan pemeliharaan

barang;

(d) Melakukan pemeliharaan/pengawasan gedung/kantor, rumah jabatan

pimpinan Bupati, kendaraan dinas dan barang inventaris lainnya; dan

(e) Pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Bagian perlengkapan terdiri dari:

a. Subbagian perencanaan dan analisa kebutuhan, mempunyai tugas

melaksanakan perumusan penentuan kebutuhan barang dan dituangkan

dalam perkiraan anggaran serta melakukan rincian pemenuhan kebutuhan

barang dewan dan sekretariat Daerah Kab.Takalar.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

56

b. Subbagian pengadaan dan penyimpanan, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pengadaan perlengkapan kebutuhan dewan dan

sekretariat Daerah Kab.Takalar.

c. Subbagian inventarisasi dan pemeliharaan, mempunyai tugas melakukan

pemeliharaan/pengawasan gedung/kantor rumah jabatan maupun dewan,

kendaraan dinas dan barang inventaris lainnya.

2. Penyajian Data

Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari angket atau kuesioner yakni berupa daftar pertanyaan yang terkait kedua

variabel yang diteliti yaitu variabel yang di teliti yaitu variabel budaya

organisasi dan variabel kinerja pada secretariat Daerah Kab.Takalar, di mana

setiap responden mempunyai total skor masing-masing pada kedua variabel

yang dimaksud. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengaruh variabel (X)

terhadap variabel (Y) sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya

yang dapat dilihat hasil perhitungan di bawah ini.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Untuk memperoleh gambaran budaya organisasi dan kinerja pegawai

pada kantor Bupati Takalar, maka kedua variabel dibuatkan tabel frekuensi

dan persentase. Dimana variabel budaya (variabel X) di ukur dengan

menggunakan kategori baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik

sedangkan variabel kinerja pegawai (variabel Y) diukur dengan kategori

Page 68: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

57

tinggi, cukup tinggi, rendah, sangat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel-tabel berikut.

1). Deskriptif Budaya Organisasi

(a) Sebagai Tindakan Koordinasi

Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen melakukan

berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan

kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatuhkan dan menyelaraskan

pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha

mencapai tujuan organisasi.

Budaya yang terjalin dalam organisasi bertujuan untuk

mengkoordinasikan sebagian dan seluruh tugas dan fungsi organisasi yang

dibagi dalam suatu bagian dan sub bagian yang melaksanakan visi dan misi

organisasi dibawah pimpinan seorang ortala dalam hal ini pada sekretariat

Daerah Kab. takalar.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

58

Tabel 1

Sebagai Tindakan Koordinasi

No Interval Kategori frekuensi persentase (%)

1.

2.

3.

4

13-16 Selalu 26 59,09

10-12 Sering 16 36,36

7-9 Kadang-kadang 2 4,54

4-6 Tidak Pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil Olah Angket 1 s/d 4

pada sekretariat Daerah Kab.takalar terlihat bahwa selalu ada

koordinasi dalam pembagian setiap tugas yang ada dalam organisasi maka akan

mampu menciptakan kerja sama yang baik pula dalam rangka pencapain tujuan

organisasi. Adanya kerja sama yang kompak dalam organisasi utamanya dalam

suatu kelompok kerja atau bagian kerja akan mampu mendorong pencapaian

hasil kerja yang memuaskan sehingga tujuan organisasipun akan mampu

tercapai secara maksimal. Usaha yang dapat di lakukan untuk mencapai tujuan

tersebut antara lain dengan memberi instruksi/perintah, mengadakan pertemuan

dan memberikan penjelasan, bimbingan atau nasehat.

Sebagai hasil wawancara pada tanggal 21 Maret 2015 ortala Esther

Tammu “secara berkala kami mengadakan rapat dengan seluruh staf untuk

memberikan penjelasan mengenai pembagian tugas dan membicarakan

masalah lembaga”.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

59

(b) Membagi Informasi

Salah satu tujuan budaya yang penting adalah menghubungkan

seluruh porsenil yang ada dalam organisasi dengan tujuan yang hendak

dicapai.budaya dapat mengarahkan manusia dan aktivitas mereka dalam

organisasi melalui pembagian informasi tentang tujuan yang hendak dicapai,

arah dari suatu tugas, bagaiman usaha mencapai hasil dan pengambilan

keputusan. Jadi, untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan budaya pada

sekretariat Daerah melalui indikator membagi informasi dapat dilihat pada

tabel dibawah ini yang merupak hasil olah angket pertanyaannya no. 5 s/d 7

Tabel 2

Membagi Informasi

No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

12-14 Selalu 9 20,45

9-11 Sering 17 38,63

6-8 Kadang-kadang 18 40,90

3-5 Tidak Pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil Olah Data Angket No.5 s/d 7

Hasil olah data diatas menunjukkan bahwa pada sekretariat

Daerah Kab.takalar pembagian informasi dari pimpinan kepada bawahan

hanya kadang-kadang dilakukan misalnya, tentang bagaimana suatu tugas

harus dilaksanakan karena tidak semua tugas dan pekerjaan yang diberikan

Page 71: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

60

pimpinan harus selalu dijelaskan cara mengerjakannya kecuali pekerjaan

tersebut baru di tugaskan kepada.

Seperti yang diungkapkan sekretariat Daerah Kab.Takalar pada

wawancara tanggal 21 Maret 2015 bahwa: “tidak semua pekerjaan yang

diberikan kepada bawahan harus dijelaskan terlebih dahulu tetapi tergantung

jenis pekerjaannya, jika pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang baru,

maka perluh dijelaskan sebaik mungkin agar pegawai dapat memahami dan

mengerti dengan baik”.

(c) Menampilkan Perasaan dan Emosi

Perluh diketahui bahwa dalam suatu organisasi ada sekumpulan

manusia yang bekerja sendiri maupun bekerja sama dengan orang lain

begitupun pada sekretariat Daerah Kab.Takalar. Mereka mempunyai

kebutuhan,keinginan, perasaan dan emosi yang harus diungkapkan kepada

orang lain. Pegawai dalam organisasi mempunyai keinginan bahkan

kebutuhan untuk menyatakan kegembiraan atas pekerjaan dan prestasi yang

mereka lakukan, tetapi mereka mungkin juga ingin mengatakan perasaan

marah karena gagal me;aksanakan tugas yang diberikan, mereka juga dapat

mengungkapkan kekhawatiran dan kecemasan yang akan dihadapi baik diri

sendiri, kelompok maupun organisasi.

Untuk mengetahui indikator budaya bertujuan menampilkan

perasaan dan emosi dapat dilihat pada tabel hasil olah angket no. 8 s/d 10.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

61

Tabel 3

Menampilkan Perasaan dan Emosi

No. Interval kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

12-14 Selalu 8 18,18

9-11 Sering 23 52,27

6-8 Kadang-kadang 13 29,54

3-5 Tidak pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil Olah Data Angket No. 8 s/d 10

Hasil olah data angket diatas menunjukkan bahwa pegawai pada

sekretariat Daerah Kab.takalar sering memperoleh kesempatan

menyampaikan kritik maupun saran-saran kepada pimpinan. Misalnya saja

menampilkan perasaan senang dan puas atas gaji yang diberiakan atau

perasaan puas atas kepemimpinan yang demokratis bahkan pegawai sering

mengajukan kritik dan saran kepada pmpinannya dan ditanggapi secara

terbuak dan bijaksana pula. Pimpinan yang baik adalah seorang yang

mampu bersikap bijak dan terbuka terhadap setiap kritikan dan saran yang

diberiakan para bawahan demi kemajuan diri sendiri dan organisasi sehingga

setiap langkah pada pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan melalui

proses kerja sama yang kompak.

Hal tersebut dapat senada dengan apa yang disampaikan oleh

Bapak Djabal Rumpang,S,A.P,M,Adm.SDA, Pada tanggal 21 Maret 2015

sebagai berikut:

Page 73: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

62

Setiap pelaksanaan rapat, para staf diberi kesempatan untuk

menyumbangkan saran dan pendapatnya baik itu tentang adanya

pelaksanaan kebijakan yang tidak sesuai atau saran-saran menuju perbaikan

dan pengembangan organisasi. Saran, kritik maupun pendapat para pegawai

dapat mereka salurkan melalui surat atau menyampaikannya secara

langsung, bahkan apabila saya sedang tidak dikantor mereka dapat

menghubungi saya via Telepon atau SMS.

Hal tersebut membuktikan bahwa pimpinan sangat terbuka

terhadap setiap pendapat, saran maupun kritikan yang disampaikan oleh para

bawahan karena setiap kritik yang ada di anggap sebagai suatu yang dapat

membantu dalam pengembangan organisasi.

Berdasarkan hasil perhitungan dari indikator-indikator Budaya di

atas yang berjumlah 10 item pertanyaan maka untuk menentukan bagaimana

pelaksanaan budaya organisasi pada sekwan Daerah Kab.Takalar, maka

kualitas jawaban dari 44 responden dikategorikan menjadi 4 bagian yaitu:

baik,cukup baik,kurang baik,tidak baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

1. Deskripsi Kinerja Pegawai

Kualifikasi mutu jawaban responden menyangkut kinerja pegawai

pada kantor Bupati Takalar juga akan disajikan pada tabel distribusi

frekuensi, dimana variabel ini terdiri dari produktivitas kerja pegawai (4

pertanyaan), efeisiensi kerja pegawai (4 pertanyaan) dikategorikan dalam 4

kelas yaitu tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah. Untuk lebih

jelasnya mengenai gambaran kinerja pegawai pada sekretariat Daerah

Kab.Takalar dapat dilihat pada tabel hasil olah data angket berikut ini.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

63

a) Produktivitas Kinerja Pegawai

Produktivitas merupakan salah satu indikator dalam mengukur tingkat

kinerja pegawai sebab produktivitas kerja adalah suatu kemampuan yang

memperoleh manfaatn yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang

tersedia dan menghasilkan luaran (output) yang optimal bahkan kalau

mungkin maksimal. Sehingga secara otomatis apabila seorang pegawai

mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya akan

dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya.

Adapun indicator produktivitas kerja yang terdiri dari 4 pertanyaan yakni no

11 s/d 14 dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Produktivitas Kinerja Pegawai

No. Interval Kategori Frekuensi persentase (%)

1.

2.

3.

4.

13-16 Selalu 26 59,09

10-12 Sering 17 38,63

7-9 Kadang-kadang 1 2,27

4-6 Tidak pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil Olah Data Angket No. 11 s/d 14

Dari hasil olah data angket yang telah diisi oleh 20 responden

menyatakan bahwa pegawai pada kantor bupati takalar selalu melaksanakan

pekerjaannya secara produktif. Adapun produktivitas kerja pegawai dapat

lebih ditingkatkan apabila secretariat Daerah Kab.Takalar memiliki

Page 75: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

64

pegawai yang terampil dan peralatan kerja yang memadai. Oleh karena itu,

pegawai harus senantiasa mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dapat

menambah pengetahuan dan keterampilannya.

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara pada tanggal 21 Maret

2015 dengan Ibu Esther Tammu. Selaku kepegawaian di ortala yang

menyatakan bahwa:”dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia

selain melalui program diklat, saya juga biasanya mengikutkan beberapa

staf saya ketika ada karyawan yang melakukan kegiatan. Selain untuk

memfasilitasi kegiatan tetapi juga untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan mereka”.

b) Efisiensi Kinerja

Merealisasikan kinerja merupakan hal yang sangat penting bagi

organisasi karena dengan adanya kinerja diharapkan pekerjaan akan

terlaksana secara efisiensi dan efektif.

Utamanya pelaksanaan tugas secara efesien sangat dituntut dalam suatu

organisasi sebab dengan penerapan efisiensi kerja maka organisasi akan

dapat lebih berkembang sebab prinsip efisiensi penggunaan keluaran baik

tenaga, waktu dan biaya seminimal mungkin demi memperoleh hasil atau

output semaksimalnya.Demikian pula pada sekretariat daerah demi

peningkatan kinerja perluh penerapan efisiensi dalam setiap pelaksanaan

tugas yang dilaksanakannya. Adapun pelaksanaan efisiensi tersebut dapat

dilihat pada uraian tiap pertanyaan pada tabel di bawah ini.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

65

Tabel 5

Efisiensi Kinerja Pegawai

No. Interval kategori Frekuensi persentase (%)

1.

2.

3.

4.

13-16 Selalu 20 45,45

10-12 Sering 18 40,90

7-9 Kadang-kadang 6 13,63

4-6 Tidak pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil olah data angket no. 15 s/d 18

Dapat dilihat bahwa pegawai pada sekretariat Daerah Kab.Takalar selalu

menerapkan prinsip efisiensi dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga tidak

terjadi pemborosan waktu, tenaga maupun material. Efisiensi waktu tersebut

dapat tercapai apabila para pegawai dapat mengatur waktu atau melakukan

pembagian waktu pada tiap-tiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat

selesai tepat pada waktunya dan pengalokasian waktu misalnya pegawai

membuat jadwal penyelesaian tugas dilihat dari urgensinya sehingga pekerjaan

yang penting dapat lebih didahulukan penyelesaiannya

c) Kepuasan Kinerja Pegawai

Tingkat kesenangan yang di rasakan seseorang atas peranan atau

pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka

mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan

dan organisasi tempat mereka berada. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja

Page 77: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

66

pegawai pada sekretariat daerah kab. Takalar dapat dilihat pada tabel berikut ini

yang merupakan uraian dari setiap item pertanyaan yang mewakili indicator

kepuasan kerja yang terdiri dari 3 pertanyaan yaitu pertanyaan no 19 s/d 21.

Tabel 6

Kepuasan Kinerja Pegawai

No Interval Kategori Frekuensi persentase (%)

1

2

3

4

11-12 Selalu 12 27,27

9-10 Sering 22 50,00

7-8 Kadang-kadang 10 22,27

4-6 Tidak Pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Angket No. 19 s/d 21

Hasil olah data angket no 19 s/d 21 menunjukkan bahwa pegawai pada

sekretariat daerah kab. Takalar sering memperoleh informasi yang dapat

membantu penyelesaian tugasnya dengan cepat begitu pula dengan gaji yang

diperoleh telah dirasa sesuai dengan hasil kerja yang mereka capai sehingga

pegawai telah memiliki kepuasan kerja dan hal tersebut dapat meningkatkan

motivasi kerja pegawai sehingga kinerja pun akan lebih baik.

Menurut ibu haji Gumri. Selaku kepala bidang di organisasi tata laksana

pada wawancara pada tanggal 21 April 2015 bahwa;”sejauh ini saya rasa arahan

maupun informasi yang pegawai peroleh sudah lumayan karena sesuai dengan

kebutuhannya dalam melaksanakan pekerjaannya”.

Page 78: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

67

d) Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan manusia terbatas dalam segala hal, sehingga dengan

keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan

kebutuhannya tanpa melalui kerja sama dengan orang lain. Setiap orang yang

masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang

yang bekerja didalamny maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut.

Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan

organisasi dapat tercapai.

Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai melalui indikator

kemampuan pegawai menyesuaikan diri terhadap lingkungan internal maupun

eksternal organisasi dapat dilihat pada tabel 7.

Page 79: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

68

Tabel 7

Kemampuan Beradaptasi Pegawai

No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1

2

3

4

13-16 Selalu 33 75,00

10-12 Sering 11 25,00

7-9 Kadang-kadang 0 00,00

4-6 Tidak Pernah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber : Hasil Olah Data Angket No. 22 s/d 25

Tabel 7 menunjukkan bahwa pegawai pada sekretariat daerah kab.

Takalar selalu dapat menyesuaikan diri dalam organisasi seperti mampu

bekerja sama dengan rekan kerja dan menyesuaikan diri dengan suasana baru

dalam organisasi atau adanya perubahan kebijakan tertentu tentang

perubahan jabatan maupun tanggung jawabnya.

Sebagai hasil wawancara dengan Kasubag.Kepegawaian Bagian

Organisasi dan Tata Laksana Bupati Takalar sebagai berikut:

Selama ini setiap ada perubahan jabatan dan penambahan pegawai

tidak perna ada masalah dalam menjalin komunikasi antara pegawai lama

dengan pegawai baru. Adanya perubahan jabatan yang secara otomatis

merubah tugas-tugas yang dilaksanakannya sampai hari ini juga tidak pernah

menjadi masalah karena pegawai saya bisa menyesuaikan diri dan memang

harus bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan struktur tersebut.

Berdasarkan hasil persentase diatas terkait indicator kinerja

pegawai seperti produktivitas,efisiensi,kepuasan kerja dan kemampuan

Page 80: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

69

beradaptasi pegawai. Maka untuk menentukan besarnya tingkat kinerja

pegawai pada sekretariat daerah kab.takalar dapat digunakan tabel distribusi

frekuensi di bawah ini dengan pembagian kategori tinggi, cukup tinggi,

rendah dan sangat rendah.

Tabel 8

Distribusi Frekuensi dan Persentase Kinerja Pegawai Pada Kantor

Bupati Takalar

No Interval Kategori Frekuensi persentase (%)

1

2

3

4

51-60 Tinggi 15 34,09

39-50 Cukup Tinggi 29 65,90

27-38 Rendah 0 00,00

15-26 Sangat Rendah 0 00,00

Jumlah 44 100,00

Sumber: Hasil Olah Data Angket No. 11 s/d 25

Tingkat kinerja pegawai pada kantor sekretariat daerah kab.takalar

berada pada pada kategori cukup tinggi di tinjau dari indicator produktivitas

kerja pegawai,efesiensi kerja,kepuasan pegawai dan kemampuan beradaptasi

pegawai. Hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata (mean) untuk variabel Y

(kinerja pegawai) 49,18 berada pada rentang 39-50 dengan kategori cukup

tinggi dan standar deviasi 6,278.

Hasil penelitian diatas, juga selaras dengan hasil wawancara dengan

ibu Dra. Haji gumri,M.AP pada tanggal 21 April 2015 yang menyatakan

bahwa:

Page 81: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

70

Berkat arahan dan kesadaran yang membangun, kinerja pegawai pada

kantor bupati takalar menurut saya sudah baik,ini dilihat dari tingkat

kemampuan para pegawai menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.dimana

setiap pegawai merasa bahwa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

merupakan suatu kewajiban karena apabila pekerjaan ditunda maka otomatis

akan berdampak pada bertumpuknya pekerjaan lain. Hal itu pula yang

membedakan kantor kami dengan kantor lain karena kalau di kantor lain

mungkin sering terjadi pegawai yang menunda-nunda pekerjaan.

b. Analisis Statistik Infrensial

1) Uji Normalitas Data

Sebelum di lakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu perlu di

ketahui apakah data penelitian ini sudah memenuhi persyaratan penggunaan

statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Pengujian

persyaratan analisis untuk penggunaan statistik adalah data yang di peroleh

sekurang-kurangnya berdistribusi normal.

Uji normalitas data di maksudkan untuk mengetahui kenormalan data

tentang budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor bupati

takalar, sehingga dapat di lanjutkan dengan perhitungan statistic parametris.

Kriteria dari pengujian ini adalah dengan membandingkan harga Chi Kuadrat

hitung dengan harga Chi kuadrat tabel.

Sugiyono (2010: 172) mengemukakan bahwa “bila harga Chi Kuadrat

hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel (X2h ≤ X2

t)

Page 82: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

71

Maka distribusi data dinyatakan normal, dan apabila lebih besar

dinyatakan tidak normal”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rangkuman hasil

pengujian normalitas data penelitian sebagai berikut:

Tabel 9

Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian

Variabel X2Hitung X2

tabel Df Keterangan

X: Budaya organisasi

Y : kinerja pegawai

21,682

17,818

26,296

26,296

16

16

Normal

Normal

Berdasarkan tabel 9 secara jelas dapat dilihat hasil uji normalitas

data bahwa nilai dari chi kuadrat hitung variabel budaya organisasi sebesar

21,682 lebih kecil dari chi kuadrat tabel 26,296 dengan df 16 sedangkan, dan

variabel kinerja pegawai pada sekretriat daerah kab. Takalar,dengan chi

kuadrat hitung besar 17,818 lebih kecil dari chi kuadrat tabel 26,296 dengan

df sebesar 16. Dari pengujian statistic diatas,menunjukkan bahwa variabel

kinerja pegawai maupun variabel budaya organisasi memenuhi kriteria data

berdistribusi normal.

2) Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yang berbunyi

“terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

bupati takalar”, maka di gunakan analisis regresi linear sederhana.

Page 83: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

72

Tabel 10

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Variabel B Fhitung Sig. thitung Sig

Konstanta 22,542 4,658 0,000

30,998 0,000

Budaya organisasi 0,840 5,568 0,000

α: 0,05 r2: 0, 425

r:0,652

Berdasarkan tabel 10 diketahui analisis perhitungan persamaan

regresi diperoleh nilai a= 22,542 dan b=0,840 sehingga persamaan regresinya

adalah:

Ӯ =22,542 + 0,840 x

Untuk keperluan regresi linear sederhana di gunakan Uji-F melalui

tabel anova.Hipotesis yang di terima adalah: H0 : α : β = 0, melawan Hi : α ≠ β

≠ 0

Dari hasil perhitungan Uji F diperoleh Fhitung sebesar 30,998 dan

Ftabel(0,05 :1 :44) sebesar 4,06 atau nilai Fhitung lebih besar dar Ftabel.oleh

karena Fo≥Fi maka Hi diterima yang menyatakan bahwa budaya organisasi

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berarti ada sifat ketergantungan

variabel Budaya Organisasi maupun variabel lainnya dengan kinerja pegawai

atau dapat dikatakan bahwa hipotesis berbunyi “ada pengaruh budaya

Page 84: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

73

organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor bupati takalar adalah

diterima.

Untuk operasionalnya persamaan regresi yant telah terbukti

signifikan itu dapat di contohkan dengan perhitungan, jika misalnya x = 10

maka:

Ӯ = 22,542 + 0,840.10

= 22,542 + 8,4

= 30,942

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka apabila nilai Budaya

Organisasi 10, maka dapat diramalkan nilai atau skor kinerja pegawai sebesar

30,942. Hal ini berarti bahwa kenaikkan satu harga X dapat memberikan

konstribusi terhadap peningkatan kinerja pegawai.

Adapun besarnya nilai koefisien korelasi (r) adalah sebesar 0,652

dengan koefisien determinasinya adalah r2 = 0,425 atau 42,5% yang berarti

bahwa kontribusi budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

bupati takalar sebesar 42,5 % sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain

sebesar 57,5 % seperti motivasi kerja pegawai, kemampuan kerja, suasana

kerja, lingkungan dan teknologi yang digunakan dalam organisasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh gie dalam

http://eprints.undiip.ac.id/12755/yang diakses pada tanggal 8 april 2015

pukul 13.05 wita bahwa: “faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan

kinerja adalah motivasi, kemampuan kerja, suasana kerja,lingkungan kerja,

perlengkapan dan fasilitas prosedur kerja “.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

74

3) Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi produc moment dimaksudkan untuk mengetahui ada tidak

hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

bupati takalar.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi produc moment, diperoleh

korelasi antara budaya organoisasi (variabel X) dan kinerja pegawai (variabel

Y). koefisien r=0,652 setelah dikonsultasikan pada tabel interprestasikan nilai

r berada pada interval 0,60 – 0,799 yang memiliki tingkat pengaruh yang

kuat. Ini berarti terdapat hubungan korelasional yang positif antara budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai.

Untuk mengetahui apakah korelasi hasil perhitungan tersebut

signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai r hitung sebesar

0,652 dengan nilai r tabel pada taraf signifikan 5 persen sebesar 0,297. Oleh

karena itu r hitung ˃ r tabel, menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

bupati takalar.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

75

Tabel 11

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kinerjapegwai . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: budayaorganisasi

Page 87: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

76

1. Koefisien

Tabel 12

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .212a .045 .022 4.09968

Page 88: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

77

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .212a .045 .022 4.09968

a. Predictors: (Constant),Kinerjapegawai

Berdasarkan tabel di atas dalam perhitungan ialah sebesar 0.046

atau sama dengan 43,75 %. Hal ini menunjukkan bahwa presentase

sumbangan pengaruh variabel independen ( Budaya Organisasi ) terhadap

variabel dependen ( Kinerja Pegawai ) sebesar 43.75 % yang

mencerminkan terjadinya hubungan. Atau variasi variabel independen

yanh di gunakan dalam model ( Budaya Organisasi ) mampu menjelaskan

sebesar 43.75 % variasi variabel dependen ( Kinerja Pegawai . sedangkan

sisanya 25 % di pengaruhi atau di jelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak di teliti dalam penelitian ini.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

78

2. Uji F

Tabel 13

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 33.067 1 33.067 1.967 .168a

Residual 705.911 42 16.807

Total 738.977 43

a. Predictors: (Constant), Kinerjapegawai

b. Dependent Variable: budayaorganisasi

Berdasarkan tabel di atas, dengan nilai Fhitung 1,967 > Ftabel

5 maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan

antara buadaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

Page 90: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

79

3. Uji T

Tabel 14

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 21.987 5.730 3.837 .000

Kinerja

pegawai

.174 .124 .212 1.403 .168

a. Dependent Variable:

budayaorganisasi

Pada kolom coefficients di peroleh nilai koefisien/parameter regresi linear

sederhana a= 21,987, b= 0,174. Sehingga persamaan regresi yang di peroleh

adalah :

Y = 21,987 + 0,174

a. Variabel Budaya Organisasi

Di hasilkan nilai t-hitung sebesar 3,837 lebih besar dari t-tabel 1,403

( 3,837 > 1,403 ) atau nilai sig. 0,000 < 0,168 artinya dapat di simpulkan bahwa

variabel bebas secara parsial di terima. Jadi dapat di simpulkan bahwa berarti

ada pengaruh signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

Page 91: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

80

Berdasarkan hasil uji t di atas maka dapat di simpulkan bahwa variabel

yang paling dominan mempengaruhi budaya organisasi adalah variabel kinerja

pegawai dengan nilai t hitung yang paling besar ( 3,837 )

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Budaya Organisasi

Pelaksanaan budaya organisasi yang baik merupakan salah satu

faktor penting untuk meningkatkan kinerja pegawai pada kantor bupati

takalar karena budaya organisasi adalah kelaziman untuk mengatur

hubungan antar individu dan kelompok sehingga dapat menghasilkan

pekerjaan yang baik. Hasil penelitian menujukkan bahwa budaya organisasi

pada kantor bupati takalar berada dalam kategori cukup baik ditinjau dari

segi budaya sebagai tindakan koordinasi, membagi adat istiadat dan

menampilkan emosi dan perasaan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Davis yang dikutip oleh The Liang

Gie, (1999: 62) “komunikasi yang lebih baik menghasilkan pelaksanaan

pekerjaan yang lebih baik, sedang perpaduan antara kemahiran dan kemauan

kerja itu menghasilkan karya yang terbaik”. Apalagi dalam sebuah

organisasi menetapkan peran kepada masing-masing anggotanya agar peran-

peran itu kemudian dioperasionalkan kedalam tugas dan fungsi pegawai.

Selanjutnya agar tugas dan fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan tepat

maka diperlukan pelaksanaan komunikasi yang efektif sehingga dapat

menciptakan kerja sama yang kompak antar pegawai.

Page 92: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

81

2. Tingkat Pencapaian Kinerja

Kinerja pada kantor bupati takalar berada pada kategori cukup

tinggi. Tingkat kinerja pegawai yang cukup tinggi tersebut dapat berdampak

pada hasil kerja yang memuaskan sehingga tujuan organisasi pun akan dapat

dicapai secara maksimal.

Untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai dapat dilihat dari

kriteria bagaimana tingkat produktivitas kerja, pegawai melaksanakan

pekerjaan secara efisien, pegawai mendapat kepuasan kerja serta setiap

pegawai harus mampu melakukan interaksi dengan pegawai-pegawai yang

berada diunit lain dalam organisasi sebab setiap pegawai walaupun berada

pada unit yang berbedatetapi harus tetap saling berkomunikasi sehingga

informasi yang dibutuhkannya dari unit lain dapat diperolehnya dalam

rangka pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien. Kemampuan

beradaptasi tersebut tidak hanya dengan pegawai baru tetapi juga

kemampuan beradaptasi dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan

adanya kebijakan-kebijakan yang baru yang di terapkan.

Kemampuan untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi sebagai

salah satu indikator kinerja dapat tercapai apabila terjalin komunikasi yang

baik sebagai dikemukakan oleh Hammer (Liliweri, 2004:243) yang

menetapkan tema sentral dari efektivitas komunikasi adalah:

Kemampuan untuk menyesuaikan diri atau menghadapi tekanan,

yakni kemampuan seorang karyawan terutama pimpinan untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, apalagi kalau

Page 93: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

82

perubahan itu dirasakan cukup menekan keadaan mental atau psikologis.

Komunikasi yang efektif mengandalkan kemampuan individual yang

menghadapi keadaan yang ambigu atau tidak pasti.

3. Pengaruh budaya organisasi terhadap Kinerja pegawai

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui

bahwa terdapat hubungan antara variabel budaya organisasi dan peningkatan

Kinerja pegawai pada kantor bupati takalar. Demikian pula hasil analisis

data juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor bupati takalar sehingga

hipotesis dalam penelitian ini yang mengatakan bahwa “ada pengaruh

budaya organisasi terhadap Kinerja pegawai pada kantor bupati takalar”.

Dapat diterima. Jadi jelaslah bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh

yang kuat dalam menentukan tingkat Kinerja pegawai sehingga setiap

pegawai maupun pimpinan organisasi harus senatiasa melakukan budaya

yang efektif untuk mencapai hasil kerja yang efektif pula.

Sebagaimana diungkapkan oleh Liliweri (2004: 30) bahwa “jika kita

membahas organisasi sebagai perilaku manusia yang bekerja bersanma-sama

dalam organisasi maka kata kunci untuk efektivitas organisasi terletak pada

efektivitas budaya”. Hal ini membuktikan bahwa budaya organisasi sangat

berperan demi tercapainya tujuan organisasi melalui peningkatan kinerja

para pegawai. Oleh karena itu menjadi kewajiban setiap unsur yang ada

dalam organisasi untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan

Page 94: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

83

sebaik-baiknya, sembari dengan itu, budaya organisasi yang baik yang

akanmemastikan semuanya terlaksana sebagaimana yang

diharapkan.Kasubag. kepegawaian bagian organisasi dan tata laksana pada

kantor bupati takalar pada wawancara selasa 21 April 2015 bahwa:

Tentu saja budaya sangat berpengaruh dalam meningkatkan

efektivitas dan kinerja pegawai, sebab budaya menjadi kunci utama

kesuksesan suatu pekrjaan, bila dari awal saja budaya yang terjalin kurang

baik maka tentu saja pada akhirnya maksud dari apa yang kita inginkan atau

tujuan yang ingin dicapai tidak akan terwujud sebagaimana yang

diharapkan.

Hal tersebut membuktikan bahwa variabel budaya organisasi

memiliki kontribusi yang besar terhadap variabel kinerja pegawai. Tetapi

tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi tingkat kinerja tersebut selain budaya organisasi seperti

motivasi pegawai, kemmampuan kerja, suasana dan lingkungan kerja

pegawai. Sebagaimana dikemukakan oleh Gie dalam

http://eprints.undip.ac.id/12755/ yang diakses pada tanggal 8 Maret 2015

pukul 13:05 wita bahwa: “faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan

kinerja adalah motivasi, kemampuan kerja, suasana kerja, lingkungan kerja,

perlengkapan dan fasilitas prosedur kerja.

Page 95: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diuraikan pada bab sebelumnya

mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

bupati takalar maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Budaya organisasi pada Kantor Bupati Takalar dalam kategori cukup baik

dengan indikator sebagai tindakan koordinasi, membagi informasi dan

menampilkan emosi dan perasaan.

2. Kinerja pegawai pada Kantor Bupati Takalar termasuk dalam kategori cukup

tinggi dengan indikator tinggi produktivitas kerja pegawai,efisiensi kinerja

dan kepuasan kerja.

3. Ada pengaruh kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Bupati Takalar.

4. Dapat di simpulkan bahwa variabel yang mempengaruhi budaya organisasi

adalah variabel kinerja pegawai dengan nilai t hitung yang paling dominan

(3,837).

B. Saran

Setelah di kemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian

pada Kantor Bupati Takalar, maka di ajukan beberapa saran yang dapat di

jadikan pertimbangan yaitu:

Page 96: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

85

1. Diharapkan untuk meningkatkan jalinan budaya yang baik diantara pegawai

pada Kantor Bupati Takalar baik itu dengan pimpinan, bawahan,sesama

rekan kerja maupun pihak-pihak yang terkait dengan organisasi.

2. Diharapkan para pegawai Bagian Organisasi dan Tata Laksana dapat lebih

meningkatkan kinerjanya melalui pencapaian hasil kerja yang lebih

maksimal sehingga dapat mencapai target yang telah ditentukan

sebelumnya.

3. Dalam rangkah meningkatkan kinerja pegawai diharapkan pimpinan

maupun para bawahan dapat menjalin hubungan budaya yang baik dalam

rangka pelaksanaan tugas masing-masing karena Budaya memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja pegawai.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

86

DAFTAR PUSTAKA

Antoni,A. 2003. Kamus Lengkap Ekonomi.Gitamedia Press

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Hermanto dan Winarno.2008.Ilmu Social dan Budaya.Jakarat: Bumi Aksara

Ismawati,Esti.2012.Ilmu Social Budaya Dasar.Jakarta:Ombak

Ivancevich, Konopaske dan Matteso. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi

jilid I. Erlangga: Jakarta

Liliweri, Alo. 2004. Wacana Komunikasi Kantor. Bandung: Mandar Maju.

Mahtika, Hanafie . 2006. Ilmu Administrasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Makassar: Badan penerbit UNM Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi

Organisasi.

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan mengefektifikan organisasi Jakarta:

BumiAksara.. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pangewa, Maharuddin. 2004. Perilaku Keorganisasian Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. .

2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PP RI Tahun 2001 Cetakan 11. 2011. Tentang PNS. Bandung: Citra Umbara.

Riduwan. 2009. Pengantar Statistika Social Cetakan Kedua.Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima.

Jakarta: Erlangga.

Romli, Khomsahrial. 2005.Komunikasi Organisasi Lengkap.Jakarta: Grasindo.

Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sarjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada

Page 98: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

87

Siagian, Sondang. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

BumiAksara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatifdan R&D. Bandung:

Alfabeta.

The Liang Gie. 1999. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Librty

Yogyakarta.

Tyson dan Jackson. 2000. The Essence of Organisasition Behavior (Perilaku

Organisasi) Edisi ke-2. Yogyakarta: ANDI.

Wursanto, 2003.Etika Komunikasi Kantor.Yogyakarta: Kanisiur.

Page 99: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

88

Lampiran 1.

Kisi-kisi Angket Penelitian

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor

Bupati Takalar

Variabel

penelitian

Indikator No. Item

Instrumen

Responden

Budaya

Organisasi

1. Sebagai tindakan

koordinasi

2. Membagi

informasi

3. Menampilkan

perasaan dan

emosi

1,2,3,4

5,6,7

8,9,10,

Pegawai kantor

Bupati Takalar

Kinerja

1. Produktivitas

kerja

2. Efisiensi kinerja

3. Kepuasan kinerja

pegawai

4. Kemampuan

beradaptasi

11,12,13,14

15,16,17,18

19,20,21

22,23,24,25

Page 100: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

89

Lampiran 2.

INSTRUMEN PENELITIAN/KUESIONER

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Kantor Bupati Takalar

No.Angket…….

I.Pengantar

Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data penelitian “Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bupati

Takalar”. Sesuai dengan maksud diatas, maka input Bapak dan ibu berupa

informasi (data) sebagai kontribusi yang sangat berharga dan berguna sehingga

hasil penelitian ini (output) diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh

pimpinan lembaga yang kita cintai ini dalam upaya peningkatan efektivitas kerja

dan penyempurnaan pelaksanaan Budaya Organisasi.

Oleh karena itu saya mohon Bapak/Ibu dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam angket ini sesuai dengan kenyataan sebenarnya sehingga hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran yang nyata tentang fenomena

yang diteliti.

Demikian penyampaian dan harapan saya, atas bantuan dan kesediaan

Bapak/Ibu/sdr (i) meluangkan waktu untuk mengisi angket ini, saya ucapkan

banyak terima kasih

Makassar, 21 Maret 2015

Hawania

Page 101: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

90

II. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah kuesioner ini dengan teliti

sebelum Bapak/Ibu mengisi atau

memberikan jawaban.

2. Dimohon untuk dapat menjawab semua

pertanyaan yang disediakan sesuai

dengan kenyataan.

3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu

huruf didepan alternatif jawaban yang

Bapak/Ibu pilih sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

Ketrangan sebenarnya :

S = Selalu Skor 4

S = Sering Skor 3

KK = Kadang-kadang Skor 2

TP = Tidak Pernah Skor 1

III.Identitas Responden

1. Pangkat/Golongan:……………………

3. Jabatan …………………….

2. Unitkerja :……………………

IV. Variabel Budaya Organisasi

Budaya Organisasi yaitu Budaya yang mengikat anggota kelompok

masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman

berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti

terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi

kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Page 102: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

91

Adapun pertanyaan-pertanyaannya sebagai berikut:

1. Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, apakah Bapak/Ibu terlebih dahulu

diberikan pengarahan tentang cara mengerjakan suatu pekerjaan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah Bapak/Ibu telah memahami dengan jelas tugas dan wewenang

masing-masing ?

a. Selalu memahami c. Kadang memahami

b. Sering memahami d. tidak memahami

3. Apakah pimpinan memberikan arahan dan petunjuk terhadap anggota

kelompok dalam menyusun tugasnya masing-masing ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

4. Apakah pimpinan menetapkan hubungan kerja yang jelas antara satu orang

dengan orang yang lain ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

5. Apakah Bapak/Ibu memperoleh informasi/laporan dari hasil pencapaian

tujuang organisasi ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

6. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan suatu tugas, apakah

Bapak/Ibu mengajukan pertanyaan kepada pimpinan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

7. Apakah setiap pimpinan memberikan perintah selalu bersifat singkat dan

jelas?

a. Selalu c. Kadang-kadang

Page 103: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

92

b. Sering d. tidak pernah

8. Bagaimana sikap pimpinan terhadap setiap kritik maupun saran yang

disampaikan oleh bawahannya ?

a. Selalu terbuka c. kadang terbuka

b. Sering terbuka d. tidak terbuka

9. Apakah Bapak/Ibu selalu menyampaikan perasaan puas terhadap

pekerjaan yang dilakukan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

10. Ketika melakukan kesalahan dalam bekerja, apakah Bapak/Ibu mendapat

teguran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

V. Variabel Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai adalah istilah kinerja berasala dari kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesngguhnya yang di capai

oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakan merupakan hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan

kepadanya, ( Mangkunegara, 2006 : 67 ).

Adapun pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

11. Pada kantor Bapak/Ibu apakah penyelesaian pekerjaan telah ditunjang

dengan peralatan dan perlengkapan serta teknologi yang memadai ?

a. Selalu memadai c. Kadang memadai

b. Sering memadai d. Tidak memadai

12. Peralatan kerja yang tersedia dikantor Bapak/Ibu, apakah dapat membantu

meningkatkan produktivitas kerja pegawai ?

a. Selalu membantu c. Kadang membantu

Page 104: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

93

b. Sering membantu d. Tidak membantu

13. Melalui kegiatan pendidikan dan latihan yang diikuti, apakah Bapak/Ibu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan

peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan ?

a. Selalu memperoleh c.Kadang memperoleh

b. Sering memperoleh d. Tidak memperoleh

14. Apakah pimpinan menempatkan pegawai pada bidang kerja yang sesuai

dengan keahlian dan bidang ilmu masing-masing ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Dalam melaksanakan pekerjaan, apakah Bapak/Ibu selalu menyusun

jadwal kerja ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan waktu lama dalam penyelesaian

pekerjaan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Apakah Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Apakah Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan inisiatif sendiri

atau harus menunggu perintah dari pimpinan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Gaji yang Bapak/Ibu peroleh apakah telah sesuai dengan hasil kerja yang

di laksanakan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Bagaimana cara berbudaya Bapak/Ibu dengan sesama rekan kerja ?

a. Selalu berbudaya c. Kadang berbudaya

Page 105: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

94

b. Sering berbudaya d. Tidak berbudaya

21. Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan penyediaan informasi yang

dibutuhkan dalam melakukan pekerjaannya ?

a. Selalu memuaskan c.Kadang memuaskan

b. Sering memuaskan d. Tidak memuasakan

22. Apakah Bapak/Ibu dapat menyesuaikan diri untuk bekerjasama dengan

anggota baru ?

a. Selalu menyesuaikan diri c.Kadang menyesuaikan diri

b. Sering menyesuaikan diri d.Tidak menyesuaikan diri

23. Apakah Bapak/Ibu berupaya meningkatkan serta mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan melalui kursus/pelatihan sesuai dengan

kebutuhan tugasnya ?

a. Selalu berupaya c. Kadang berupaya

b. Sering berupaya d. Tidak berupaya

24. Apakah Bapak/Ibu mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan

yang sedang dipangku sekarang ?

a. Selalu mampu c. Kadang mampu

b. Sering mampu d. Tidak mampu

25. Menurut Bapak/Ibu apakah budaya dapat mempengaruhi kinerja?

a. Selalu mempengaruhi c.Kadang mempengaruhi

b. Sering mempengaruhi d.Tidak mempengaruhi

Page 106: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

95

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan arahan/petunjuk kepada bawahan

sebelum mereka mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan ?

2. Apakah para pegawai diberi kesempatan untuk menyampaikan saran dan kritik

terhadap atasan dan bagaimana Bapak menanggapi saran dan kritikkan

tersebut?

3. Bagaimana pelakasanaan budaya yang terjalin diantara para pegawai

utamanya pegawai baru ?

4. Apakah Budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai ?

5. Dapatkah setiap pegawai menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ?

6. Apakah setiap pegawai selalu memperoleh informasi yang dibutuhkannya

terkait tugas dan wewenangnya ?

7. Usaha-usaha apa yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawai ?

Page 107: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

96

Lampiran 4

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BUPATI TAKALAR

Variabel (X) = Budaya Organisasi

Res. Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 26

2 2 4 2 4 3 3 2 4 3 2 29

3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 31

4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36

5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 32

6 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 25

7 3 4 3 4 4 2 4 4 2 2 32

8 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 29

9 3 2 3 3 4 2 2 4 2 3 28

10 2 4 3 3 3 3 2 4 2 4 30

11 2 4 3 3 2 3 2 4 2 3 28

12 4 4 2 2 3 4 2 2 2 4 29

13 2 2 1 3 1 3 2 4 3 2 23

14 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 30

15 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

17 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 30

18 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 36

19 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 34

20 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 27

21 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 35

22 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 32

23 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 30

24 2 3 4 2 2 3 2 3 2 4 27

25 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 29

26 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 27

27 2 3 4 4 2 4 3 3 2 2 29

28 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 36

29 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 35

30 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 30

31 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 37

32 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 29

33 3 4 4 4 4 4 4 4 1 2 34

34 2 3 2 4 2 2 3 3 4 2 27

Page 108: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

97

35 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 29

36 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 29

37 3 3 2 3 2 3 2 3 1 4 26

38 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 29

39 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 23

40 2 3 3 3 2 3 4 3 4 2 29

41 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 22

42 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 23

43 4 3 2 4 3 2 2 3 3 4 30

44 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 29

Jumlah 129 145 136 138 123 129 126 148 117 128

Page 109: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

98

Lampiran 5

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BUPATI TAKALAR

Variabel (Y) = Kinerja pegawai

Res Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Total 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 47

2 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 50

3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 2 2 3 2 2 39

4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 39

5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 2 4 4 39

6 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 53

7 3 4 4 2 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 51

8 2 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 51

9 3 3 2 2 3 1 4 2 4 3 3 3 3 4 4 44

10 2 2 2 2 3 2 4 1 3 4 3 4 2 4 4 42

11 3 3 2 2 1 3 2 3 1 4 2 2 3 2 2 35

12 3 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 4 3 4 4 46

13 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 47

14 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 4 4 3 4 45

15 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 44

16 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 55

17 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62

18 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44

19 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 54

20 2 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 49

21 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 47

22 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 47

23 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 44

24 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 48

25 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44

26 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 48

27 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 47

28 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 46

29 2 4 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 48

30 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42

31 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 50

32 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 47

33 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 55

34 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42

Page 110: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

99

35 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42

36 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 43

37 2 3 4 2 4 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 43

38 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 45

39 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 43

40 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 43

41 3 4 3 2 2 4 1 2 3 3 2 3 3 3 4 42

42 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42

43 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 41

44 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 44

Jumlah 129 140 151 123 125 120 131 122 123 145 132 139 142 149 151

Page 111: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

100

Lampiran 6

Regression

[DataSet 0]

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 kinerjapegawaia . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: budayaorganisasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .212a .045 .022 4.09968

a. Predictors: (Constant), kinerjapegawai

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 33.067 1 33.067 1.967 .168a

Residual 705.911 42 16.807

Total 738.977 43

a. Predictors: (Constant), kinerjapegawai

b. Dependent Variable: budayaorganisasi

Page 112: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

101

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.987 5.730 3.837 .000

Kinerjapegawai .174 .124 .212 1.403 .168

a. Dependent Variable: budayaorganisasi

Page 113: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

102

Lampiran 7

NAMA-NAMA RESPONDEN PADA KANTOR BUPATI TAKALAR

No Nama Nip Gol Jabatan

1 Dra. Ermita 19661129 1995032002 III/d Kasubag Perlengkapan dan RT

2 Syainal Mannan,S.STP.MSi 19770505 1997111001 III/d Kabag Umum

3 Rustam,S.Sos 19740110 2007011020 III/b Staf

4 H.Sahlan Gasri,SH 19600405 1985031021 IV/b Kepala Bagian Umum

5 Nini Ernaningsih,SH 19860705 2009032009 III/b Pengolah Bahan Penyelesaian tindak lanjut

Pemeriksaan

6 Bungawati,SH.MH 19720528 2000032005 III/d Kasubag peraturan Perundang-undangan

7 Hj.Dr.Asrullah Syam 19650812 1990031104 IV/b Kabag kesra

8 Rosmila,S.Sos 19731025 1997032003 III/d Kasubag Keagamaan

9 Kaharuddin,SE 19800312 3007011007 III/2 Pengadministrasian Bantuan Rumah Ibadah

10 Muh.Iqbal,SEMM 19780918 2006041012 III/d Kasubag Penanaman Modal dan BUD

11 Djabal

Rumpang,S.AP,M.Adm.SDA

19821127 20100 1018 III/a Penyusunan Rencana Kegiatan Promosi

Potensi Daerah

12 Hj.Ratnadewi.B,SE 19700131 1995032001 III/d Kasubag Pertanian,Kelautan dan Perikanan

13 Mustafa,S.Sos 19660515 1991031021 III/d Kasubag Humas

14 Haji Soho 19631001 1986032012 III/d Kasubag Perhubungan Keraky dan

Pariwisata

15 Ismail,SE.M.Si 19720502 1994021004 III/d Kasubag Perencanaan Pembangunan

16 Asriany,S.ST 19861024 2014012019 III/d Pengolah Data Program Pekerjaan Umum

17 Drs.Muh Syahrir 19610624 1982031011 IV/b Kabag Perekonomian

18 H.Indara 19601231 1981011030 III/d Kasubag Koperasi Usaha Kecil Menengah

Page 114: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

103

19 Sirajuddin Saraba,S.Sos.M.si 19750624 1993111001 IV/b Kabag Humas,Santel dan PDE

20 Hj. Wahidah,M.S.Sos 19631121 1985032010 III/d Kasubag Informasi dan PDE

21 Hj,Nurmala,S.Sos 19640224 1985022004 III/d Kasubag Sandi dan Telekom

22 Drs.Syahriar,M.AP 19966051 5198611003 IV/b Kabag Administrasi Pembangunan

23 Abd.Kadir,S.Kom,M.AP 19740615 2008011201 III/b Kasubag

24 Hasbuddin alli,SH.MH 19600405 2000031010 III/d Kasubag Dokumentasi Hukum

25 Mustakim 19700730 1990031001 III/c Kasubag Bantuan Hukum dan HAM

26 Muh.Ayyub,S.Sos 19631231 1987031395 III/d Staf

27 Anita latif 19840229 2005022001 III/a Pengelola Bahan Kegiatan Penyuluhan

Hukum

28 Dila herlinawati,SE 19820610 2010012039 III/a Pengelola Data Rencana Pembangunan

Daerah

29 Ince Maulana Yusuf,SH 19601231 1985031162 III/a Kepala Bagian Ortala

30 Dra.Hj Gumri,M.AP 19650522 1992032007 III/d Kasubag Organisasi Perangkat Daerah

31 Andi Zulhaedah,SSTP 19820828 2001122001 III/d Kasubag Ketatalaksana

32 Abd Haris 19621008 1990031007 III/b Pengelolah Data Entri Pegawai

33 Agustiati,S.Sos 19640806 1989032014 III/b Penyelenggaraan Tata Usaha Bagian Ortala

34 Hj Mariaty,S.Sos 19730223 1994032002 III/b Pengadaan Administrasi Pegawai

35 Ida Musfirah,S.H 19710215 2009032 III/b Penganalisis Tata laksana

36 Hj Rostini Haeruddin,S.H 19690904 2009032 III/b Pengadministrasian Pegawai

37 Haerah Husain,S.IP 19740415 2009031003 III/b Pengelolah Data Pelayanan Publik

38 Fitrianti,S.P,M.AP 19760926 2009012002 III/b Penganalisis dan Pengelolah Data Jabatan

39 Muh.Sabri,SE.MM 19720821 2010011005 III/b Pengelolah Data pelayanan Publik

40 Musyahidah,S.Sos 19771111 2010012010 III/b Pengelolah Data dan Penataan Kelembagaan

Page 115: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

104

41 Kamran,S.Sos 19720616 2010011004 III/a Penganalisis Tata Laksana

42 Muhammad Amri 19840809 2006041005 II/c Pengelolah Data Ankuntabilitas Kinerja

43 Muriati 19750524 2010012006 II/b Pengelolah Data Entri Pegawai

44 Fatriani 19831115 2010012028 II/a Pengelolah Data Pembina OPD

Page 116: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

105

RIWAYAT HIDUP

Hawania, di lahirkan di pangka je’ne pada tanggal

10 Februari 1992 penulis merupakan anak kedua

(2) dari 2 bersaudara yang merupakan anak dari

pasangan BACI DG SERANG dan COPO DG

NGINTANG.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun

1999 SD INPRES KO’MARA 1 dan berhasil menyelesaikan sekolah dasar pada

tahun 2005 setelah tamat dari SD penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 3

POLONG BANGKENG UTARA dan tamat pada tahun 2008 kemudian pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMK NEGERI 6

TAKALAR dan tamat pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi

dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen.

Page 117: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

106

Page 118: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 119: SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

RIWAYAT HIDUP

Hawania, di lahirkan di pangka je’ne pada tanggal 10

Februari 1992 penulis merupakan anak kedua (2) dari 2

bersaudara yang merupakan anak dari pasangan BACI DG

SERANG dan COPO DG NGINTANG.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 1999 SD

INPRES KO’MARA 1 dan berhasil menyelesaikan sekolah

dasar pada tanggal 2004 setelah tamat dari SD penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 3

POLONG BANGKENG UTARA dan tamat pada tahun 2007 kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan di SMK NEGERI 6 TAKALAR dan tamat pada

2011.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dan terdaftar

sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Program Studi Manajemen.