skripsi pengaruh baby spa (solus per aqua) terhadap

91
SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK BUNDA RIANI MARTUBUNG MEDAN TAHUN 2018 LESTARI FEBRIANTY P07524517017 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV 2018

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

SKRIPSI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 3-6 BULAN

DI KLINIK BUNDA RIANI MARTUBUNG MEDAN TAHUN 2018

LESTARI FEBRIANTY P07524517017

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

SKRIPSI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 3-6 BULAN

DI KLINIK BUNDA RIANI MARTUBUNG MEDAN TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV

LESTARI FEBRIANTY P07524517017

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV

2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 4: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 5: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

OLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

Juli 2018

Lestari Febrianty

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 3-6 BULAN DI KLINIK BUNDA RIANI MARTUBUNG MEDAN TAHUN 2018 Viii + 48 halaman, 5 tabel, 5 gambar, 9 lampiran

Abstrak

Perkembangan motorik merupakan sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang mampu menggerakkan tubuhnya. WHO menyatakan 20-40% bayi mengalami keterlambatan, sedangkan Indonesia mencapai angka 16%. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada perkembangan motorik adalah dengan melakukan baby spa. Tujuan penelitian ini untuk melihat bahwa treatment yang dilakukan dapat meningkatkan perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani Martubung Medan.

Desain penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimen Design dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi dengan usia 3-6 bulan dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling yang dipilih secara Perposive Sampling yang terdiri dari 30 responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik bayi. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon signed rank test (a<0,05).

Hasil penelitian menunjukkan perkembangan bayi sesudah dilakukan baby spa lebih tinggi dari pada sebelum baby spa. dengan nilai p=0,003. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesa diterima berarti ada pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik bayi.

Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk mengembangkan promosi dan edukasi tentang baby spa kepada masyarakat khususnya pada orang tua untuk meningkatkan perkembangan motorik bayi.

Kata Kunci : Baby spa, Perkembangan motorik Daftar bacaan : 30 (2001 – 2017)

Page 6: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 7: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Baby Spa (Solus Per Aqua) Terhadap

Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan di Klinik Bunda Riani Martubung

Medan Tahun 2018”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena iru pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada:

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

RI Medan.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes RI Medan.

3. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku Ketua jurusan D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

5. Idau Ginting, SST, M.Kes selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktu

dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan

masukan, kritik, dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Eva Mahayani Nasution, SST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping

sekaligus selaku penguji II yang telah meluangkan waktu dan kesempatan

bagi penulis untuk berkosultasi dan memberikan kritikan serta saran dalam

penulisan skripsi ini.

7. Arihta Br. Sembiring, SST, M.Kes selaku ketua penguji yang telah

memberikan kritikan dan masukan dala penulisan skripsi ini.

8. Pihak Klinik Bunda Riani Martubung yang telah mengizinkan saya

melakukan penelitian.

9. Hormat dan kasih sayang yang besar kepada kedua orangtua, ayahanda

tercinta Supiandi dan ibunda tersayang Nurleli yang teleh memberikan

Page 8: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

dukungan, bimbingan dan asuhan dengan penuh cinta dan kasih kepada

penulis

10. Kedua kakak dan adik tersayang, Widya Astuti dan Bella Sabila yang selalu

mendukung dan mendoakan penulis.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Program studi D-IV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Medan yang telah berbagi pengalaman, masukan dan

memberikan dukungan moral terhadap penulis dalam pembuatan proposal

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak demi kebaikan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun bagi pembacanya.

Medan, Juli 2018

Lestari Febrianty

Page 9: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................... ........................................................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ........................................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ........................................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ........................................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ........................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... ........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 4 C.1 Tujuan Umum ...................................................................... 4 C.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4 E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS ....................................................................

........................................................................................................................ 6

A. Perkembangan Motorik .............................................................. 6 A.1 Definisi ................................................................................. 6

A.2 Aspek-aspek Perkembangan Motor .................................... 6

A.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik........... 8

B. .................................................................................................................... Baby Spa ................................................................................................................ 9

B.1 Baby Spa ............................................................................. 9

B.2 Manfaat Baby Spa ............................................................... 9

Page 10: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

B.3 Langkah-langkah Baby Spa ................................................ 10

B.4 Tahapan-tahapan Baby Spa ................................................ 10

B.5 Bahan Alamiah untuk Baby Spa .......................................... 11

B.6 Gerakan Tahapan Baby Spa ............................................... 11

C. Kerangka Teori ........................................................................... 30

D. Kerangka Konsep ....................................................................... 30

E. Defenisi Operasional .................................................................. 31

F. Hipotesis ...................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................ ..................................................................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 34

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................... 35

E. Alat Ukur/Instrument dan Bahan Penelitian ............................... 36

F. Prosedur Penelitian .................................................................... 37

G. Pengolahan Data ........................................................................ 38

H. Etika Penelitian ........................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 40

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 40 B. Pembahasan ............................................................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 48

A. Kesimpulan .................................................................................. 48 B. Saran ........................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi ...................................... 7

Tabel 2.2. Defenisi Operasional ................................................................... 31

Tabel 4.1. Data Demografi Responden ........................................................ 44

Tabel 4.2 Perkembangan Motorik Sebelum dan Sesudah Baby Spa ........ 45

Tabel 4.3 Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik ............. 45

Page 12: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tahapan Pijat Bayi (68 langkah) .......................................... 13

Gambar 2.2. Tahap-tahap Renang (4 langkah) ........................................ 29

Gambar 2.3. Kerangka Teori .................................................................... 30

Gambar 2.4. Kerangka Konsep ................................................................ 30

Page 13: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR LAMPIRAN

HalaIman

1. Form Usulan Skripsi ...............................................................................

2. Lembar Persetujuan ...............................................................................

3. Data Statistik ..........................................................................................

4. Lembar Denver II ...................................................................................

5. Lembar Observasi Denver II ..................................................................

6. Lembar Observasi Pelaksanaan Baby Spa ..........................................

7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden .............................................

8. Surat Izin Melakukan Penelitian ............................................................

9. Surat Balasan Penerimaan Penelitian ...................................................

10. Lembar Konsul .......................................................................................

Page 14: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 15: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak akan melewati masa tumbuh kembang yang

berkesinambungan mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam masa

perkembangannya, terdapat masa kritis yang memerlukan stimulasi atau

rangsangan yang berguna bagi potensi perkembangan anak (Mahyunani, 2014).

Masa bayi hingga usia 2 tahun disebut priode 1000 hari kelahiran. Masa ini

merupakan masa tersingkat dari semua priode perkembangan, sehingga sangat

penting untuk memenuhi nutrisi dan stimulus yang optimal karena, setelah priode

ini terlewati otak akan tumbuh melambat dan tidak pernah bisa tumbuh cepat

kembali (Julianti, 2017).

Menurut World Health Organitation (WHO) (2017), Secara global sekitar

20-40% bayi usia 0-2 tahun mengalami masalah keterlambatan dalam proses

perkembangan (Bhandari, 2017). Prevalensi masalah perkembangan anak

diberbagai negara maju dan berkembang diantaranya Amerika sebesar 12-16 %,

Argentina 22%, dan Hongkong 23% dan 13-18% Indonesia. Beberapa penelitian

yang telah di evaluasi berdampak kegagalan bahkan memperpendek usia hidup

(Sitaresmi et.al., 2008).

Menurut Depkes RI (2006) menyatakan bahwa 16% bayi di Indonesia

mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat.

Pada masa bayi dan balita, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,

kesadaran sosial, emosional dan intelejensi berjalan sangat cepat dan merupakan

landasan perkembangan berikutnya. Pada tahun 2010 di Rumah Sakit Umum Dr.

Soetomo di Surabaya, 133 kasus gangguan perkembangan motorik kasar dan

motorik halus (Suryawan dan Narendra, 2010).

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jawa tengah (2010) melakukan pemeriksaan

terhadap 2.634 anak dari usia 0 – 72 bulan. Dari hasil pemeriksaan untuk

perkembangan ditemukan normal sesuai dengan usia 53%, meragukan

(membutuhkan pemeriksaan lebih dalam) sebanyak 13%, penyimpangan

perkembangan sebanyak 34%. Dari hasil perkembangan 10% terkena motorik

kasar (seperti duduk dan berjalan), 30% motorik halus (seperti menulis dan

memegang), 44% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian. Berdasarkan

Page 16: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

data diatas terlihat bahwa angka meragukan dan penyimpangan perkembangan

masih cukup besar di Indonesia (Hanifah dan Febriani, 2014).

Ditinjau dari data dan informasi kesehatan Sumatera Utara (2016), angka

kelahiran hidup berjumlah 312.707 bayi, melihat tingginya angka kelahiran hidup

pada bayi, penting sekali memberi stimulus pada masa golden age sehingga tidak

terjadi keterlambatan perkembangan.

Berdasarkan status tumbuh kembang bayi dan balita di Kota Medan dalam

profil kesehatan Sumatera Utara (2012), sebanyak 15.1% bayi mengalami gizi

kurang yang kemudian menyebabkan keterlambatan dalam proses perkembangan

meliputi motorik halus, motorik kasar, bahasa dan prilaku sosial.

Menurut Permenkes RI No. 66 (2014) agar tumbuh kembang anak optimal

diperlukan kondisi yang mendukung diantaranya hubungan anggota keluarga dan

lingkungan keluarga yang memberikan kasih sayang, keadaan fisik mental sosial

yang sehat, terjangkau oleh pelayanan kesehatan, makanan yang cukup dan gizi

seimbang, anak mendapatkan kesempatan memperoleh stimulasi tumbuh

kembang dan pendidikan dini di keluarga dan masyarakat, anak mempunyai

kesempatan melakukan kegiatan dan bermain permainan yang merangsang

perkembangan.

Dalam menstimulasi perkemabangan anak, pijat bayi dapat membantu

agar anak menmproleh rangsangan yang sesuai. Pijat bayi merupakan salah satu

tradisi yang diwariskan nenek moyang kita yang terbukti khasiatnya dapat

membantu menstimulasi perkembangan. Seiring berkembangnya teknologi Pijat

bayi kemudian dimodifikasi dengan pola yang lebih modern hingga menjadi tren

baru yang dikenal dengan istilah Baby spa. Baby Spa merupakan perawatan

tubuh pada bayi yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi berendam

atau berenang dan pijat bayi. Berendam dan berenang akan merangsang gerakan

motorik bayi. Gerakan di dalam air akan membuat semua anggota tubuh bayi akan

terlatih, selain itu kemampuan mengontrol otot bayi akan lebih meningkat.

Pemijatan berfungsi supaya bayi lebih responsif, dapat lebih banyak menyapa

dengan kontak mata, lebih banyak tersenyum, lebih banyak bersuara, lebih banyak

menanggapi, lebih cepat mempelajari lingkungan dan lebih tanggap terhadap

lingkungan (Galeria, 2014).

Page 17: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Sebuah penelitian dari University of Science and Technology di Nowergia

mengatakan bayi yang bisa berenang ternyata memiliki keseimbangan yang lebih

baik, dan mampu menggapai obyek-obyek di sekitarnya lebih mudah daripada bayi

yang bukan perenang. Banyak riset menunjukkan bayi membutuhkan rangsangan

dini diberbagai bagian tubuh dan alat-alat indera untuk membantu bayi dalam

penyesuaian diri terhadap lingkungan barunya (Soetjiningsih, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan dilingkup Mom’me Organic Baby and Baby

Spa di Semarang, ditemukan 6 dari 10 bayi dicurigai mengalami keterlambatan

perkembangan dengan skrinning menggunakan Denver Development Skrinning

Test II (Budi et.al., 2015).

Sebuah penelitan yang dilakukan oleh Esti Rahmawati Wahyuningtyas di

My Baby Spa Surabaya, menunjukkan bahwa 13 dari 20 bayi dicurigai mengalami

keterlambatan perkembangan dengan menggunakan skrinning menggunakan

DDST II, dari hasil penelitian setelah dilakukannya baby spa terdapat peningkatan

hasil, awalnya 13 bayi masuk dalam kategori caution (waspada), mengalami

penurunan 10% menjadi hanya 11 bayi, sedangkan untuk kategori normal

mengalami peningkatan data sebanyak 10% dari 5 bayi menjadi 7 bayi sedangkan

kategori advance (meningkat) tidak terjadi peningkatan maupun penuruanan

hanya bayi menjadi lebih aktif.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan pada bulan pebruari terkait telah dilakukannya baby spa

terdapat 20 bayi dan 3 diantaranya dicuragai mengalami keterlambatan

perkembangan, setelah diberikn perlakuan baba spa 18 bayi memperlihatkan

perkembangan yang sesuai diantaranya 6 bayi berumur 3 bulan sudah bisa

mengangkat kepalanya dan memegang mainan, 6 bayi berumur 5 bulan sudah

dapat telentang tengkurap sendiri dan dapat menggapai benda dan 1 bayi

berumur 6 bulan sudah dapat duduk tanpa dipegang sedangkan 2 bayi lainnya

menolak untuk dilakukan pengukuran.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Baby SPA (Solus Per Aqua) Terhadap

Perkembangan Motorik pada Bayi Usia 3-6 Bulan di Klinik Bunda Riani Martubung

Medan Tahun 2018”.

Page 18: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dalam penulisan diatas,

maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah ada pengaruh baby spa

terhadap perkembangan motorik pada bayi usia 3-6 Bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan Tahun 2018.

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik pada

bayi Usia 3-6 Bulan di klinik bersalin Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018.

C.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui perkembangan motorik pada bayi usia 3-6 bulan di

Klinik Bunda Riani sebelum dilakukannya baby spa.

b. Untuk mengetahui perkembangan motorik pada bayi usia 3-6 bulan di

Klinik Bunda Riani sesudah dilakukannya baby spa.

c. Untuk mengetahui peningkatan perkembangan pada bayi usia 3-6 bulan di

Klinik Bunda Riani.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi bagi

menunjang keilmuan ilmiah dan sebagai acuan untuk mengisi skripsi

selanjutnya.

D.2 Manfaat Praktik

1. Bidang Akademik/ilmiah

Sebagai bahan bacaan menambah wawasan mengenai baby spa dalam

membantu menstimulasi perkembangan.

2. Bagi Peneliti

Menjadi pengalaman nyata sebagai peneliti pemula dan menambah

pengetahuan mengenai cara memberikan stimulasi dengan baby spa.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

E. KEASLIAN PENELITIAN

Berdasarkan penelusuran terhadap judul penelitian skripsi ditemukan 4

jurnal terkait dengan pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik bayi

yakni:

1. Pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia

3-6 bulan di Mom’me Organic Baby Spa and Kids Spa kota Semarang.

2. Pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar bayi di My

baby Spa Surabaya.

3. Perbedaan pengaruh pemberian massage baby dan baby spa terhadap

peningkatan gross motor pada bayi di bawah umur 6 bulan.

4. Hubungan frekuensi baby spa dengan perkembangan bayi usia 4-6 bulan.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 21: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Perkembangan Motorik

A.1 Defenisi

Menurut Soetjiningsih, perkembangan (development) adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan. Sedangkan menurut Makrum, perkembangan berkaitan dengan

masalah perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ atau individu, termasuk

perubahan aspek perilaku sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.

Perkembangan motorik adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak

yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang

menjadi seseorang mampu menggerakkan dan proses persyarafan yang

menjadikan seseorang mampu menggerakan tubuhnya.

Perkembangan motorik halus merupakan kemampuan yang berhubungan

dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata-

tangan. Sedangkan perkembangan motorik kasar adalah kemampuan yang

membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh dengan otot-

otot besar (Galeria, 2014).

A.2 Aspek-aspek Perkembangan Motorik

Berbagai aspek motorik yang harus dipantau pada pergerakan motorik

kasar dan halus bayi adalah, sebagai berikut :

1) Gerak kasar (motorik kasar) aspek yang berhubungan dengan kemampuan

anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot

besar, seperti duduk, berdiri, berjalan. Perkembangan otak yang pesat

tentu berpengaruh terhadap motorik kasar dan motorik halus karena

stimulasi sentuhan yang bertahap dan terus menerus merangsang

homunculus serebri yaitu bagian otak yang berperan sebagai pusat

gerakan otot-otot dan keseimbangan tubuh sehingga dapat

mengoptimalkan perkembangan.

2) Gerak halus (motorik halus) aspek yang berhubungan dengan kemampuan

anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

Page 22: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang

cermat, seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan lain lain.

3) Kemampuan bicara dan bahasa aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, bicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah. Otak bayi diibaratkan seperti sirkuit-

sirkuit yang berdiri sendiri namun, dengan adanya rangsangan nonverval

akan membantu otak yang menghubungkan sel-sel otak. Jika semakin

banyak sel yang terhubung, anak akan semakin pintar.

4) Sosialisasi dan kemandirian aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak seperti, makan sendiri dan membereskan

mainan setelah selesai digunakan, berpisah dengan ibu atau pengasuh,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Pemberian

stimulasi visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak

terhadap lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan

menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya (Dian, 2015).

Tabel 2.1

Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Umu

r

BB

(Kg)

PB

(Cm)

Gerakan

Kasar

Gerakan

Halus

Komunikas

Bicara

Sosial

Kemandirian

1

Bln

3,0 -

4,3

49,8 –

54,6

Tangan &

Kaki

bergerak

aktif

Kepala

menoleh ke

samping

Bereaksi

terhadap

bunyi

lonceng

Menatap

wajah ibu

atau

pengasuh

2

Bln

3,6 –

5,2

52,6 –

58,1

Mengangkat

kepala

ketika

tengkurap

Bersuara Tersenyum

Spontan

3

Bln

4,2 –

6,0

55,5 –

61,1

Kepala

tegak

didudukkan

Memegang

mainan

Tertawa/

bertenak

Memandang

tangannya

4

Bln

4,7 –

6,7

57,8 –

63,7

Page 23: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

5

Bln

5,3 –

7,3

59,8 –

65,9

Tengkurap

telentang

sendiri

Meraih dan

menggapai

Menoleh

kearah

datangnya

suara

Meraih

mainan

6

Bln

6,8 –

7,6

61,6 –

67,8

Duduk

Tanpa

berpeganga

n

Memasukkan

biskuit ke

mulut 7

Bln

6,2 –

8,3

63, 2

– 69,

5

Mengambil

mainan

dengan

tangan

kanan & kiri

8

Bln

6,6 –

8,8

64, 6 -

71,0

Berdiri

Berpeganga

n

Bersuara ma.. ma.. ma

9

Bln

7,0 –

9,2

66,0 –

72,3

Menjimpit Bersuara

ma.. ma.. ma

Membalikkan

tangan

10

Bln

7,3 –

9,5

67,2 –

73,6

Memukul

mainan ke

tangan

kanan dan

kiri

Bertepuk

tangan

11

Bln

7,6 –

9,9

68,5 –

74,9

Memanggil

mama papa

Menunjukkan

meminta

12

Bln

7,8 –

10,2

69,6 –

76,1

Berdiri tanpa

berpeganga

n

Memasukan

makanan ke

cangkir

Bermain dengan orang lain

Sumber: Dewi, 2015

A.3 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Motorik

Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik baik motorik kasar dan

halus antara lain:

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dan mempunyai peran dalam

mencapai hasil perkembangan anak.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi

bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.

Faktor lingkungan dibagi menjadi:

Page 24: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

a. Faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan

(faktor prenatal) mulai dari konsepsi sampai lahir antara lain gizi ibu

hamil, mekanisme persalinan, zat kimia, hormon, radiasi, infeksi, stres,

imunitas dan anoksia embrio atau gangguan pada plasenta/tali pusat

yang menyebabkan BBLR.

b. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor

postnatal) digolongkan menjadi lingkungan biologis, faktor fisik, faktor

psikososial, dan faktor keluarga dan adat istiadat (Maryanti, 2011).

B. Baby Spa

B.1 Baby SPA (Solus Per Aqua)

Spa merupakan singkatan dari solus per aqua artinya solus

perawatan/pengobatan, per dengan, aqua air. Spa berasal dari nama sebuah kota

kecil di provinsi Liege, Belgia yaitu kota Spa. Di kota tersebut terdapat sebuah

mata air yang mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke 14. Konon

orang yang berendam di mata air kota Spa dapat sembuh dari berbagai gangguan

kesehatan.

Spa berarti sehat melalui air. Spa adalah suatu sistem pengobatan atau

perawatan dengan media air atau istilahnya Hydrotherapi. Menurut Permenkes

No. 1205/Memkes/X/2004 Spa merupakan upaya tradisional yang menggunakan

pendekatan holistik melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode

kombinasi antara hydrotherapi (terapi air) dan massage (pijat) yang dilakukan

secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran dan perasaan (Julianti,

2017).

Baby spa telah lama di praktekkan oleh bangsa-bangsa lain di berbagai

belahan dunia untuk mengoptimalkan tumbuh kembang pada bayi. Karena pada

masa ini anak mengalami masa keemasan yang merupakan tahap saat anak mulai

peka dan sensitif untuk menerima rangsangan (Galenia, 2014).

B.2 Manfaat Bayi Spa

1. Merangsang gerakan motorik bayi

2. Keseimbangan tubuh lebih baik

3. Bayi tidak takut terhadap air

Page 25: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

4. Mengasah kemandirian, keberanian dan kepercayaan diri

5. Meningkatkan IQ (kecerdasan berfikir dan konsentrasi)

6. Sarana bermain yang meyenangkan bagi bayi

7. Meningkatkan kualitas tidur siang dan malam hari

8. Nafsu makan meningkat

9. Berbicara lebih cepat (Julianti, 2017).

B.3 Langkah-langkah Baby Spa

Perlengkapan yang perlu disiapkan untuk baby spa adalah :

1. handuk

2. bak mandi ukuran panjang, lebar dan kedalaman 1 meter.

3. pelampung/neck ring yang dilingkarkan di leher bayi

4. air yang digunakan harus selalu bersih, hanya sekali pakai.

5. bawa mainan tahan air dan mengapung di air (Julianti, 2014).

B.4 Tahapan-tahapan Baby Spa

1. Periksa kondisi bayi

Kondisi bayi sehat, dalam keadaan senang dan tidak memiliki kelainan

bawaan dengan usia 3 bulan berat mencapai 5 kg.

2. Senam/Baby Gym

Senam ini dilakukan sekitar 5 menit dengan tujuan untuk menyiapkan otot

dan sendi tubuh. Bayi diharapkan mampu menggerakkan anggota tubuh

dengan cepat, kuat dan nyaman.

3. Berenang/Baby Swim

Lama berenang 10 menit, dengan suhu air 34-35 ºC, pada usia diatas 6

bulan boleh di tingkatkan menjadi 15 menit kemudian paling lama 30 menit.

Berenang melatih otot motorik kasar dan halus mendapat banyak latihan dan

bermanfaat.

4. Pijat/Baby massage

Sentuhan pijatan dimulai dari kaki, perut, dada, tangan, wajah dan

punggung.

5. Lap bayi dan beri ASI (Julianti, 2014).

B.5 Bahan Alamiah untuk Baby Spa

Page 26: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Bahan untuk Spa anak haruslah alamiah, tidak menimbulkan efek samping

pada kulit, sebaiknya aman, enak jika tertelan dan harus menarik bagi anak. Bahan

yang umumnya dipakaisebagai berikut:

1. Susu

Mandi berendam dalam air hangat dicampur dengan susu memberikan

manfaat, ketika pori-pori terbuka nutrisi yang terkandung dalam susu

menyerap secara lebih dalam, jika dilakukan pada anak kulit, kulit anak

akan menjadi lembut dan sangat lembut.

2. Stroberi

Stroberi bermanfaat menjaga kesehatan kulit, menyegarkan kulit dan

memperkecil pori-pori. Kandungan didalam stroberi memberi efek dingin

terhadap kulit.

3. Cokelat

Cokelat mengandung bahan makanan almond, almond mengandung serat

protein, vit A, vit B, mineral dan asam folat. Bermanfaat untuk

mengencangkan, melembutkan dan menutrisi kulit.

4. Madu

Merupakan nutrisi untuk kulit, madu berfungsi untuk melembabkan,

melembutkan, membua kulit berkilau, mencegah kulit kering dan

mengencangkan kulit. Juga dapat digunakan untuk membersihkan rambut

dan kulit kepala serta menyuburkan rambut (Julianti, 2017).

B.6 Gerakan Tahapan Baby SPA

1. Pijat Bayi

Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga

peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh

bayi. Seni pijat adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan.

Pijat meliputi manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh dengan tujuan

pengobatan serta sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan

gerakan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh (Galenia, 2014).

a. Manfaat Pijat Bayi

Page 27: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

1. Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan, bayi yangdipijat secara

teratur sejak lahir sering memperoleh peningkatan berat badan yang

lebih cepat dari bayi lainnya mungkin karena pijatan merangsang

produksi hormon hormon pertumbuhan.

2. Stimulasi sentuh dapat merangsang semua sistem sensorik dan

motorik yang berguna untuk pertumbuhan otak, membentuk

kecerdasan emosi, intrapersonal dan untuk merangsang

kecerdasan-kecerdasan lain.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh, pemijatan dapat meningkatkan

kekebalan tubuh, dan dengan pijat dapat meningkatkan kekebalan

sel pertumbuhan alami (natural killer cells).

4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap. Hal ini

disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Umumnya bayi

yang dipijat akan tertidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan

(Alertness) dan konsentrasi. Perubahan ini terjadi dengan cara

menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta

serta tetha yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Electro

Enchephatograp).

5. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bounding).

Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya akan

mengalirkan kekuatan jalinan kasih diantara keduannya. Pada

perkembangan anak, sentuhan orangtua adalah dasar

perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara

timbal balik.

6. Meningkatkan produksi ASI, Teknik pemijatan bayi yang tepat akan

meningkatkan beberapa hormon saluran cerna, oleh sebab itu bayi

akan cepat merasa lapar dan sering minum ASI. Tentu saja itu

memberikan umpan balik kepada ibu. Makin sering ASI diisap oleh

bayi, sehingga merangsang produksi ASI yang semakin lancar

(Galenia, 2014).

Page 28: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

b. Tahapan Pijat Bayi

Pijat kaki dan tangan, yaitu menguatkan otot dan tulang, merangsang

saraf motorik disamping menghilangkan ketegangan dan memperlancar

peredaran darah.

1. Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki adalah bagian

paling tidak sensitif. Oleh karena itu, kaki merupakan tempat terbaik

untuk memulai pijatan. Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal

paha.

2. Kemudian gerakan tangan kebawah secara bergantian seperti

sedang memerah susu sapi. Gerakan ini disebut perahan india.

Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali.

3. Kemudian remas kaki sikecil dengan keduatangan.

4. Setelah itu buat gerakan seperti memeras mulai dari pangkal paha

sampai ujung kaki. Lakukan gerakan ini selama 15 kali.

5. Pijatlah telapak kakinya menggukan kedua ibu jari bunda secara

bergantian.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

6. Lakukan pijatan ini dari arah tumit keperbatansan jari kaki. Lakukan

sebanyak 60 kali

7. Pegang pergalangan kaki dengan tangan kiri.

8. Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan, lakukan juga

pemijatan pada jari-jari kaki dengan gerakan memilin.

9. Pegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan ujung

telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk menekan bantalan

kaki atau bagian bawah jari.Lakukan hal ini selama 5 detik.

10. Lalu pindahkan telunjuk kebagian tengah telapak kaki. Lakukan

gerakan ini selama 5 detik.

11. Gerakan selanjutnya adalah thumb press. Tekan-tekan telapak kaki

si kecil dengan menggunkan kedua ibu jari.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

12. Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah, atas, tengah,

dan kembali kebawah. Lakukan ini sebanyak empat kali putaran.

13. lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada punggung kaki, dari

jari kaki kearah pergelangan kaki. Lakukan ini sebanyak 60 kali.

14. Masih

dengan ibu jari, buatlah lingkaran-lingkaran kecil disekeliling

pergelangan kaki dan mata kaki. Lakukan dengan lembut sebangak

60 kali.

15. Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau perahan cara

swedia. Gerakan seperti memeras susu sapi ini sama seperti Indian

milking, tetapi lakukan dari pergelangan kaki menuju pangkal paha.

Lakukan sebanyak 15 kali.

16. Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal paha kearah

bawah sebanyak 8 kali.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

17. Lakukan semua gerakan pada kaki lainnya.

18. Jangan lupa, usap kedua kaki sikecil dengan tekanan lembut dari

paha kearah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir untuk

bagian kaki.

19. Water wheel A :

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengusap dari

dada kebawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.

Lakukan sebanyak 30 kali.

20. Water wheel B:

Letakan satu tangan di atasperut, kemudian tangan yang lain

mengusap dari dada kearah perut sebanyak 15 kali.

21. Open book

Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar perut dan

gerakan kearah samping kiri dan kanan.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

22. Sun

and

moon

Pertama-tama buat gerakan sun, yaitu membuat satu lingkaran

penuh searah jarum jam dengan tangan kiri.

23. Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk

gambar matahari) lakukan gerakan ini beberapa kali.

24. Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan gerakan moon.

Gearakan ini, yaitu membuat gerakan setengah lingkaran. Gunakan

tangan kanan dan mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai

bagian kiri perut bayi.

25. Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan kiri selalu

membuat bulatan penuh (sun/matahari)

Page 33: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

26. Sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah

lingkaran (moon/bulan).

27. Langkah selanjutnya adalah I Love You.

Gerakan ini berfungsi untuk mencegah

kolik pada si kecil. Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke

bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk

huruf "l".

28. Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi membentuk huruf "L"

terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas. kemudian dari kiri atas

ke kiri bawah.

29. Selanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut bayi membentuk

huruf "U" terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke

atas.

30. Kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.

Lakukan gerakan ini sebanyak 4 (empat) putaran.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 35: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

31. Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-jari berjalan.

Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan bunda pada perut bayi

bagian kanan.

32. Lakukan gerakan seperti berjalan dengan menggunakan jari-jari

dari perut bagian kanan ke bagian kiri. Ulang sebanyak 6-7 kali.

Gerakan ini berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung

udara pada perut si kecil.

33. Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati dengan

meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan bunda di tengah

dada bayi.

34. Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher

.

35. Kemudian ke samping di atas tulang selangka.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

36. Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan kembali ke ulu

hati.

37. Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan tangan ka

membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada ke arah b

kanan, dan kembali ke perut kiri.

38. Kemudian tangan kiri dari tengah dada ke arah bahu kiri.

39. Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah

sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat pembengkakan kelenjar

daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

40. Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada tangan kiri

dengan gerakan milking atau perahan cara India. Lakukan

sebanyak 20 kali.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

41. Selanjutnya adalah gerakan seperti memeras tangan si kecil, mulai

dari pangkal tangan sampai ke ujung tangan sebanyak 6-7 kali.

42. Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari bunda

secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke jari-jari tangan.

Lakukan sebanyak 40 kali.

43. Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi bunda. Masih dengan

ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil di sekeliling pergelangan

tangan lakukan sebanyak 60 kali.

44. Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan juga

pemijatan pada jari-jari tangan dengan gerakan memilin.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

45. Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari pangkal

tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali.

46. Lakukan seluruh gerakan pada tangan lainnya.

47. Untuk memijat daerah muka tidak perlu menggunakan minyak pijat.

48. Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan dahi.

49. Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari tengah dahi

keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi, lakukan

sebanyak 10 kali.

Page 39: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

50. Letakkan kedua ibu jari bunda di antara kedua alis mata.

51. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata.

52. Kemudian di atas kelopak mata, mulai dari

tengah ke samping, lakukan sebanyak empat kali.

53. Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari bunda pada

pertengahan alis Kemudian tekan ibu jari bunda dari pertengahan

alis.

54. Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan

ke samping lalu ke atas seolah membuat bayi tersenyum. Lakukan

sebanyak enam kali.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

55. Letakkan kedua ibu jari bunda di atas mulut di bawah sekat hidung.

56. Gerakkan kedua ibu jari bunda dari tengah ke samping sebanyak 10

kali.

57. Letakkan kedua ibu jari bunda di tengah dagu dan pijat ke arah

samping sebanyak 10 kali.

58. Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran lingkaran kecil di

daerah rahang bayi.

59. Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan tekanan lembut

pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

60. Tengkurapkan bayi melintang di depan bunda dengan kepala

sebelah.

61. Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah kanan. punggung

bayi, pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju

mundur menggunakan kedua telapak tangan.

62. Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi

ke leher.

63. Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi dengan tangan kanan dan

dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai

bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi.

64. Ulangi gerakan memijat punggung tadi, tetapi kali ini tangan kanan

memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki

bayi.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

65. Buat gerakan melingkar kecil jari bunda, batas tengkuk sampai ke

pantat di punggung menggunakan dari sebelah kiri dan kanan.

66. Buatlah gerakan lingkaran lingkaran kecil di daerah punggung

bagian bawah.

67. Kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

68. Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher ke arah

bawah sampai pantat si kecil.

Gambar 2.1 Tahapan Pijat Bayi

2. Senam Bayi

Senam bayi merupakan latihan untuk membantu stimulasi

pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf dan motorik bayi secara

optimal. Melalui senam bayi, kedekatan (bounding) antara ibu dan bayi

akan semakin kuat. Dengan senam bayi juga bisa mengetahui

perkembangan yang salah pada bayi secara dini sehingga dapat

dilakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh normal.

Senam bayi sangat penting untuk menguatkan otot-otot dan juga sendi-

Page 43: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

sendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri, dan

berjalan. Senam bayi dilakukan berdasarkan pola perkembangan bayi

(Julianti, 2017).

a. Manfaat Senam Bayi:

1. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan

pergerakan bayi yang lebih optimal.

2. Sebagai salah satu cara deteksi dini terhadap adanya kelainan

pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Deteksi yang

dilakukan lebih dini merupakan tindak yang tepat untuk

penanganan agar bayi tubuh dengan normal.

3. Meningkatkan kemampuan intelegensia yang kompleks pada bayi

termasuk belajar mengoordinasi.

4. Menguatkan otot dan persendian pada bayi sebagai persiapan bayi

untuk duduk, berdiri dan berjalan kelak.

5. Membuat tubuh bayi lebih bugar dan sehat.

6. Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh

7. Mengoptimalkan fungsi pendengaran, penglihat dan tumbuh

kembang bayi.

8. Sentuhan yang diberikan orangtua ketika melakukan gerakan

senam ini dapat mempererat ikatan kasih sayang antara orangtua

dan bayi.

9. Melancarkan peredaran darah, menyehatkan jantung, dan

meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan kewaspadaan.

10. Meningkatkan perkembangan sensorik dan motorik bayi.

11. Meningkatkan kekebalan tubuh (Riksani, 2013).

b. Tahap-tahap Senam Bayi

1. Sebelum melakukan renang, sebaiknya lakukan pemanasan pada

si kecil.

2. Gerakkan tangan kanan si kecil ke arah atas sehingga ketiaknya

terbuka, sedangkan tangan kiri ditaruh di depan dada, Lakukan

delapan kali dan bergantian pada tangan lainnya.

3. Lakukan gerakan membuka dan menutup tangan di depan dada

sebanyak delapan kali.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

4. Selanjutnya adalah gerakan silang, taruh tangan si kecil di depan

dada, bergan antara tangan kiri dan kanan.

5. Tekuk kaki sehingga dengkul berada di perut bersamaan dengan

itu lengan kanan sehingga bertemu dengan bayi, hitungan dan juga

sebaliknya sebanyak delapan hitungan.

6. Tekuk kedua kaki sehingga dengkul menyentuh perut. Lakukan

gerakan lni kaki kanan dan kaki kiri bergantian delapan kali.

Kemudian lakukan dengan kanan dan kaki kiri bersamaan.

7. Lakukan gerakan kaki kiri menyilang pada kaki kanan dan

sebaliknya, juga sebanyak delapan hitungan.

8. Angkat kedua kaki si kecil membentuk sudut 90 derajat. Lakukan

sebanyak delapan hitungan (Julianti, 2017).

3. Renang Bayi

Renang merupakan olahraga pertama yang aman untuk

diperkenalkan pada bayi Hal ini dikarenakan bayi sudah terbiasa berenang

di dalam caran ketuban selama sembilan bulan dalam kandungan. Cairan

ketuban itu membuat bayi merasa aman, nyaman, dan hangat. Oleh

karena itu, sejak lahir bayi anda telah memiliki kemampuan instingtif untuk

bergerak di dalam air dan tidak akan merasa ketakutan.

a. Manfaat berenang bagi bayi

1. Menghilangkan rasa takut pada air.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial sejak bayi.

3. Sarana bermain yang menyenangkan.

4. Menciptakan bonding (ikatan kasih sayang) antara orangtua dan

anak.

5. Membantu pertumbuhan otot bayi.

6. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari berbagai

penyakit.

7. Mengasah life skill meliputi keberanian, kemandirian, dan rasa

percaya diri.

8. Mengurangi ketakutan terhadap olahraga air saat dewasa nantinya.

9. Membangun sistem saraf, membuat bayi mudah untuk tidur dan

juga menambah nafsu makan.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

10. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru.

11. Gerakan bayi saat berenang dapat merangsang pertumbuhan saraf

saraf tepi sehingga saraf otaknya akan menjadi lebih aktif dan

diharapkan dapat meningkatkan tingkat kecerdasannya –––––

(Riksani, 2013).

b. Tahap-tahap renang

1. Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil sebelum

berenang.

2. Pastikan klip berada di belakang kepala dan dagu si kecil berada

pada cekungan yang ada pada neck ring.

3. Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air. Gerakkan tangan

dan kakinya di dalam air.

4. Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan seluruh anggota

tubuhnya.

Gambar 2.2 Tahap-tahap Renang Bayi

C. Kerangka Teori

Page 46: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Berdasarkan teori-teori yang telah dibahas sebelum.nya, maka kerangka

konsep dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Teori

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka yang merupakan mode

konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori

atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk

masalah yang ingin diukur melalui, peelitian-penelitian yang akan dilakukan

(Hidayat, 2013).

Variabel independen Variabel dependen

Baby SPA Perkembangan

- Baby Massage Motorik

- Baby Gym - Halus

- Baby Swim - Kasar

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

E. Defenisi Operasional

Perkembangan

Bayi usia 3-6 bulan

Bahasa Motorik halus Motorik kasar Personal sosial

pertumbuhan

Perlakuan Baby Spa

Baby Gym (senam bayi)

Baby Swim (Renang bayi)

Baby Massage (Pijat bayi)

Baby Gym : 5 menit

- Menyiapkan otot-otot dan sendi

tubuh agar kuat, cepat dan

nyaman saat menyentuhkan

kakinya ke air

Baby Swim : 10 menit

- Otot motorik mendapat banyak

latihan dan syaraf bayi menjadi

lebih matang

Baby Massage : 15 menit

- Meningkkatkan kelenturan dan

persendian tubuh bayi menjadi

kuat dan kokoh

Page 47: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karateristik yang diamati

Tabel 2.2

Defenisi Operasioanal

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Independen

1 Baby Spa

Perawatan dengan

metode kombinasi

antara terapi air dan

pijat pada bayi 3-6

bulan

Baby Massage :

Stimulasi dengan teknit

memijat pada bayi

Baby Gym :

Stimulasi dengan

melakukan gerakan-

gerakan senam pada

bayi

Baby Swim :

Stimulasi dengan

berendam di air untuk

melatih otot otot bayi

menjadi lebih aktif

Lembar

Obsevasi

Dilakukan Nominal

Dependen

2 Perkembangan

Motorik

Proses tumbuh

kembang kemampuan

gerak seorang anak

Motorik Halus :

Berhubungan dengan

keterampilan fisik yang

melibatkan otot-otot

kecil seperti gerakan

mata dan tangan

memegang mainan,

meraih dan menggapai

serta mengambil

mainan.

Motorik Kasar:

DDST II Advance

Normal

Caution

Ordinal

Page 48: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Berhubungan dengan

kemampuan yang

membutuhkan

keseimbangan yang

melibatkan otot-otot

besar seperti kepala

tegak didudukkan,

telentang, tengkurao

sendiri duduk tanpa

berpegangan serta

berdiri.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya

secara empiris. Berdasarkan pengkajian teori dan penelitian yang relevan serta

kerangka konsep penelitian maka, ditarik suatu kesimpulan dari hipotesis, hal ini

dimaksudkan sebagai pengarah pendoman dan tuntutan dalam pelaksanaan

pengumpulan maupun pengolahan dan penelitian baik data dilapangan maupun

data melalui literarur (Notoatmodjo, 2016).

Adapun hipotesis yang dimaksud adalah :

Ha : Ada pengaruh pelaksanaan baby spa (Solus Per Aqua) terhadap

perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan Tahun 2018.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 50: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

A.1 Jenis Penelitian

Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis quasi

eksperimen atau percobaan (Eksperiment Research), yang bertujuan untuk

mengetahui suatu pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan

tertentu.

Penelitian eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan

pendekatan rancangan pra-experimental design yaitu sesuatu penelitian dengan

melakukan kegiatan percobaan untuk mengetahui adakah pengaruh baby spa

terhadap perkembangan motorik pada bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan Tahun 2018 setelah dilakukan perlakuan kemudian melakukan

pengukuran selanjutnya.

A.2 Desain Peneltian

Desain penelitian ini menggunakan pengukuran (observasi) atau posttes

yaitu One Group Pretest Postest untuk melihat ada pengaruh baby spa terhadap

perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani Martubung

Medan. Metode ini tidak terdapat kelompok kontrol, hasil posttest tidak mungkin

dibandingkan dengan yang lain.

Pretest Perlakuan Posttest

Gambar A Desain Penelitian

01 : Observasi sebelum diberi perlakuan baby spa

X : Perlakuan (baby spa)

02 : Observasi sesudah dilakukan baby spa

01 X 02

Page 51: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bunda Riani Martubung Medan.

B.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2018.

C. Populasi dan Sampel

C.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Notoatmodjo, 2016). Adapun populasi target dalam penelitian ini

adalah seluruh bayi dengan usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani Martubung

berjumah 40 orang.

C.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling dalam

penelitian ini adalah Perposive Sampling yaitu pengambilan data berdasarkan ciri

atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumya (Hidayat, 2010). Adapun

sampel target dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan usia 3-6 bulan yang

memenuhi kriteria sebagai berikut.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti yaitu :

1. Semua bayi usia 3-6 bulan yang telah dilakukan baby spa minimal 1x

2. Semua bayi usia 3-6 bulan yang orangtuanya bersedia bayinya dijadikan

responden.

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, yaitu :

1. Semua bayi usia 3-6 bulan yang mempunyai riwayat lahir prematur.

2. Semua bayi usia 3-6 bulan yang sedang sakit.

Dari 40 bayi, terdapat 30 bayi yang dapat dijadikan sampel.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

D. Jenis dan Cara Pangumpulan Data

D.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu

data yang langsung diperoleh/diambil oleh peneliti dengan cara melakukan

observasi terhadap perkembangan pada bayi usia 3-6 bulan sebelum dan sesudah

diberi perlakuan baby spa.

D.2 Cara Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan pada bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan yaitu melalui beberapa tahap

1. Tahap persiapan

Meminta surat survei awal untuk pengambilan data yang diperoleh dari

institusi Kemudian melakukan studi pendahuluan untuk melihat

perkembangan motorik pada bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dibantu oleh karyawan setempat dimulai dari memberikan

lembar permohonan dan persetujuan kemudian ditandatangani oleh

orangtua yang bayinya dijadikan responden. Kemudian melakukan pretest

perkembangan motorik menggunakan lembar observasi sebelum diberi

perlakuan baby spa berupa baby gym, baby swimming dan baby massage

selama 3 kali seminggu sebanyak 12 kali. Setelah itu melakukan

pengukuran kembali sebagai posttest terhadap perkembangan motorik

responden. Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kembali

kelengkapan data.

3. Tahap pelaporan

Hasil obesrvasi data diolah dan dilakukan analisis data menggunakan

komputer. Setelah analisis selesai maka dibuat pembahasan dan

kesimpulan yang disusun kedalam skripsi.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa Denver Development

Skrinning Test II (DDST II). Test ini mudah dan cepat (15-20 menit) secara

individual dengan orangtua dan pemeriksa.

Menurut Susilaningrum (2013), perkembangan yang dinilai dalam Denver

II meliputi personal sosial (bersosialisasi dan berinterkasi dengan lingkungan),

gerakan motorik halus (memegang suatu benda atau menggambar), bahasa

(respon suara, mengikuti perintah, dan bicara spontan), dan gerakan motorik kasar

(berhubungan dengan sikap tubuh).

Prosedur pelaksanaan Denver II dilakukan sebagai berikut:

1) Menetapkan umur sebagai patokan

2) Menarik garis vertikal saat test dilakukan pada lembar DDST

3) Memperlihatkan tanda atau kode pada ujung kotak sebelah kiri.

4) Menyimpulkan DDST

Skoring penilaian item tes

1) ‘L’ = lulus/lewat/pass

Anak melakukan item dengan baik

2) ‘G’ = gagal/fail

Anak tidak dapat melalukan tugas dengan bauk

3) ‘TAK’ = tidak ada kesempatan/no oportunity

Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada

hambatan. Skor ini hanya digunakan untuk item dengan kode ‘L’

4) ‘M’ = Menolak/ refusal

Anak menolak melakukan tes.

Intervensi hasil tes

1) Advance :

Bila anak dapat melakukan tugas pada item sebelah kanan garis umur

2) Normal :

Anak gagal/menolak tugas pada item sebelah kanan garis umur, atau anak

lulus, gagal/menolak dimana garis umur berada di antara 25% - 75% (warna

putih)

3) Caution :

Apabila anak gagal/menolak tugas pada item dimana garis umur berada

diantara 75% - 90% (warna hijau)

Page 54: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

4) Delay :

Apabila anak gagal/menolak tugas pada item yang disebelah kiri garis umur

5) No Opportunity :

Anak mengalami hambatan, anak tidak ada kesempatan untuk melakukan

uji coba-hambatan, orangtua melaporkan anak mengalami hambatan.

Dalam menghitung umur menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan

dan 12 bulan untuk 1 tahun. Dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari

dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan

keatas.

F. Prosedur Penelitian

Survei pendahuluan di Klinik Bunda Riani

Data yang diambil adalah data

perkembangan bayi usia 3-6 bulan

Bayi dengan kriteria Inklusi Bayi dengan kriteria Eksklusi

Dilakukan pretest (pengukuran

perkembangan Motorik awal)

Diberi perlakuan Baby Spa

Dilakukan posttest (pengukuran

perkembangan Motorik akhir)

Melakukan Analisis Data

Page 55: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

G. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan

atau angka ringkasan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus terentu.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer. Analisa

merupakan kegiatan yang digunakan untuk memanfaatkan data sehingga

dapatlah suatu kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesa.

G.1 Pengolahan data

a. Editing (penyuntingan data)

Dilakukan penyuntingan data dengan cara memeriksa kelengkapan

data yang diambil untuk menghindari kesalahan atau kekurangan dari

penilaian pengukuran.

b. Coding (Mengklasifikasi)

Coding adalah mengklasifikasikan responden kedalam kategori

dengan memberikan kode pada variabel perkembangan motorik yaitu

kode 1 untuk kategori caution, 2 untuk kategori normal dan 3 untuk

kategori advance.

c. Entry (Memasukkan)

Entry data dilakukan untuk memasukkan data yang sudah diperoleh

kedalam program komputer untuk diolah menggunakan computer.

d. Tabulating (Pengolahan)

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel hasil uji statistik.

dimasukkan ke dalam tabel untuk mempermudah dalam menganalisa

data.

G.2 Analisa data

1) Analisa Univariat

Analisa data dengan mendistribusikan variabel penelitian yaitu

variabel independen (baby spa) dan variabel dependen (perkembangan

motorik). Data yang ditampilkan dalam proporsi atau narasi dan tabel yaitu

perkembangan motorik bayi sebelum dan sesudah dilakukan baby spa di

Klinik Bunda Riani Martubung Medan.

2) Analisa Bivariat

Page 56: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu

sebelum eksperimen (01) disebut pretest dan observasi sesudah

eksperimen (02) disebut posttest. Analisa bivariat dalam penelitian ini

digunakan untuk mencari pengaruh baby spa terhadap perkembangan

motorik bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bunda Riani Martubung Medan tahun

2018.

Dalam penelitian ini menggunkan uji wilcoxon dengan signifikan

0.05 sebagai pengganti uji-t sempel berpasangan (paired t-test)

dikarenakan data penelitan tidak berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan

melalui uji normalitas menggunkan Kolomogorov Smirnov. Dengan

ketentuan apabila data berdistribusikan normal (p value > a), maka

menggunakan Uji paired sample-test tetapi jika tidak brdistribusi normal

maka menggunakan uji wilcoxon. Pengambilan keputusan pada a= 0,05

adalah:

a. Ha diterima apabila nilai probabilitas (p value )< 0,05

b. Ho ditolak apabila nilai probabilitas (p value )> 0,05

H. Etika Penelitian

Penelitian ini telah disertai dengan pernyataan bahwa sudah disetujui oleh

komite Etik Poltekkes Kemenkes Medan untuk melakukan penelitian di Klinik

Bunda Riani Martubung.

Terhadap responden, peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan, serta

memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang terjadi selama dan

sesudah pengumpulan data. Selanjutnya peneliti meminta persetujuan kepada

responden dengan menandatangani lembar persetujuan. Segala informasi yang

didapat dari responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Data-data yang

diperoleh semata-mata dipergunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan,

serta tidak dipublikasikan kepada pihak lain.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 58: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

A.1 Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bunda Riani Martubung Medan tahun

2018 yang beralamat di jalan Pancing V Lingk. 02, Martubung, Medan. Klinik ini

merupakan klinik yang menangani persalinan secara normal dengan penggunaan

BPJS, rawat jalan dan inap sebagai media pengobatan berada di lantai 1 (ruangan

bawah) serta melayani perawatan bayi seperti baby spa yang terdiri dari baby

swim, baby gym dan baby massage berada di lantai 2 (ruangan atas).

Klinik Bunda Riani berada di Jalan Pancing V Lingkungan 2 dengan luas

daerah sebesar 7,2 km dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pancing 3

2. Sebelah Timur bebatasan denganTangkahan

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec.Medan Deli

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Pasar 6 Martubung

A.2 Data Demografi

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung bulan mei hingga Juni

2018 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang di Klinik Bersalin Bunda Riani

Medan dengan melakukan observasi langsung kepada responden yang dilakukan

oleh peneliti untuk melihat bagaimana pengaruh perkembangan motorik bayi usia

3-6 bulan sebelum dan sesudah dilakukan baby spa.

Page 59: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Tabel 4.1 Data Demografi Responden Bayi yang Dilakukan Baby Spa

di Klinik Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018

Data

Demografi Frekuensi Presentasi (%)

1. Usia

3 Bulan 3 10

4 Bulan 12 40

5 Bulan 9 30

6 Bulan 6 20

Total 30 100

2. Jenis Kelamin

Laki-laki 12 40

Perempuan 18 60

Total 30 100

Dari data yang diperoleh tentang karakteristik demografi didapat dari 30

orang responden usia 3-6 bulan, menunjukkan responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 18 orang (60%), dan laki-laki sebanyak 12 orang (40 %).

A.3 Analisis Univariat

Hal yang didistribusikan adalah perkembangan motorik bayi sebelum dan

sesudah dilakukan baby spa di Klinik Bersalin Bunda Riani Martubung Medan

Tahun 2018.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Tabel 4.2 Perkembangan Motorik Bayi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Baby Spa di

Klinik Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018

Perkembangan Motorik

Sebelum Sesudah

Kategori F % F %

Advance 3 10 6 20

Normal 21 70 24 80

Caution 6 20 0 0

Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui perbandingan bayi saat sebelum

dan sesudah diberi perlakuan baby spa yaitu terjadi peningkatan pada katgori

advance sebanyak 3 bayi (10%) dan meningkat pada kategori normal sebanyak 3

bayi (10%).

A.4 Analisa Bivariat

Analisis pengaruh baby spa terhadap perkembangan bayi usia 3-6 bulan

di klinik Bersalin Bunda Riani Martubung Medan dapat dilihat berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Bayi di

Klinik Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018

Sesudah-sebelum baby spa

Selisih Peningkatan Nilai p

Sebelum Sesudah

0.003

Advance 3 6

Normal 21 24

Caution 6 0

Total 30 30

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji wilcoxon menunjukkan terjadi peningkatan pada

kategori Advance dan Normal, sedangkan pada kategori caution telah terjadi

penurunan dengan nilai sig. 0.003. dan <0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan Ho di tolak, berarti ada pengaruh baby spa terhadap perkembangan

motorik bayi.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

B. Pembahasan

B.1 Perkembangan Motorik Bayi Sebelum Dilakukan Baby Spa di Klinik

Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukannya baby spa di Klinik

Bunda Riani dari 30 bayi usia 3-6 bulan ditemui 6 bayi dengan perkembangan

motorik yang meragukan (caution). Hal ini disebabkan bayi yang memiliki riwayat

lahir dengan berat badan lahir rendah kemudian juga disebabkan ibu jarang

memberikan ASI eksklusif atau dengan alasan ASI tidak lancar.

Menurut Mahyunani (2010) agar tumbuh dan berkembang secara optimal

nutrisi dan kasih sayang yang cukup sangat dibutuhkan, nutrisi pada bayi 0-6 bulan

dapat diperoleh dari pemberian Asi Eksklusif, selain itu bayi juga membutuhkan

stimulasi yang tepat, karena anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih

cepat berkembang daripada yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi.

Sebagaimana dijalaskan oleh Nina Sardjunani bahwa betapa perbaikan

gizi dan stimulasi yang tepat pada sangat penting bagi kelompok bayi di 1000 hari

pertama kehidupannya karena dapat menunjung tumbuh kembang bayi hingga

usia 2 tahun, oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan bayi bukan hanya

disebabkan oleh faktor genetik semata melainkan juga faktor lingkungan hidup

yang baik dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan (Piyatna, 2014).

Selain nutrisi dan lingkungan yang baik, baby spa merupakan salah satu

cara yang dapat membantu bayi meningkatkan perkembangan motoriknya melalui

kegiatan berenang yang membuat bayi semakin aktif bergerak, bukan hanya itu

kegiatan memijat tentu saja menciptakan hubungan kasih sayang (Galeria, 2014).

Seperti penelitian yang diakukan oleh Dhamayanti (2006) yang menyatakan,

terdapat 494 anak berusia 15-18 bulan yang terdiri dari 246 anak perempuan dan

248 anak laki-laki, dari data tersebut dicurigai gangguan perkembangan terjadi

pada 57 anak (12%).

Hasil penelitian Usman di daerah yang berkonflik mengungkapkan bahwa

setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai usianya. Akan tetapi

faktor lingkungan merupakan faktor penentu kelangsungan kenormalan suatu

perkembangan pada anak. Dari 40 anak yang dilakukan pengukuran

perkembangan, 13 orang diragukan perkembangannya.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Pengukuran yang dilakukan oleh wahyuningtyas menunjukkan bahwa

terdapat dari 20 bayi 13 bayi yang termasuk dalam kategori Caution, hal ini juga

disebabkan karena kurangnya stimulasi.

Peneliti mengansumsikan bahwa perkembangan motorik bayi dapat

terhambat apabila anak tersebut memiliki riwayat berat badan lahir rendah, ibu

tidak memberikan ASI dan gizi yang tidak terpenuhi.

B.2 Perkembangan Motorik Bayi Sesudah Dilakukan Baby Spa di Klinik

Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018

Berdasarkan hasil penelitian sesudah dilakukannya baby spa di Klinik bunda

Riani perkembangan motorik bayi dalam kategori Normal dan advance. Hal ini

dikarenakan ibu lebih aktif dan sesering mungkin membawa bayi untuk melakukan

perawatan baby spa.

Air dan senam membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.

Mengembangkan kemampuan motorik, keseimbangan tubuh lebih baik,

mengasah kemandirian, keberanian dan kepercayaan diri, serta meningkatkan IQ,

nafsu makan bayi menjadi meningkat ibu pun dapat memberikan asupan gizi lebih

baik dibandingkan dengan sebelumnya sehingga bayi lebih bugar dan sehat, maka

dari itu sangat terlihat pengaruh yang didapatkan setelah rutin melakukan baby

spa (Julianti, 2017).

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, secara statistik menunjukkan

bahwa IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi terlihat lebih tinggi

ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau baru diajarkan berenang

setelah usia 5 tahun. Dalam riset ini, anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika

mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional, dan

sosialnya pun terbukti lebih baik (Galeria, 2014).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi (2015), menunjukkan bahwa

bayi yang rutin melakukan baby spa mayoritas mengalami perkembangan normal

yaitu sebesar 86,7% dan yang mengalami Perkembangan dicurigai hanya sebesar

13,3%. Sedangkan bayi yang tidak rutin melakukan baby spa mayoritas

mengalami perkembangan yang dicurigai yaitu sebesar 52,5% dan yang

mengalami perkembangan normal hanya sebesar 47,4%.

Dari hasil pre-test yang dilakukan oleh Esti Rahmawati (2016), dari 20 bayi

sebanyak 5 bayi termasuk dalam kategori normal menjadi sebanyak 7 bayi dan

Page 63: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

sedangkan untuk kategori advance tidak terjadi kenaikan atau penurunan akan

tetapi bayi menjadi lebih aktif dalam bergerak ataupun merespon lingkungan

sekitar.

Seperti yang dianjurkan peneliti karena treatment dalam baby spa

bermanfaat bagi perkembangan mental bayi. Berenang sejak lahir sangat baik

untuk kesehatan dan pengembangan bayi serta pengenalan awal akan mencegah

bayi mengalami ketakutan air yang dapat berkembang dikemudian hari dalam

masa kanak-kanak.

B.3 Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Bayi di klinik

Bunda Riani Martubung Medan Tahun 2018.

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari 30 bayi, pada awalnya 3 bayi

termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan 3 bayi dalam

kategori advance. Setelah mendapat perlakukan baby spa yang terdiri dari baby

gym (5 menit) kermudian dilanjutkan baby swim (15 menit) dan diakhiri dengan

baby maassage (10 menit) untuk setiap bayi selama 1 bulan dengan frekuensi 3

kali dalam satu minggu maka diperoleh hasil pengukuran, 26 bayi termasuk dalam

kategori normal dan 6 bayi lainnya dalam kategori advance.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji t menunjukkan p=

0,003 (<0,05), artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara baby spa dengan

perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan.

Baby spa yang dilakukan secara rutin sangat baik bagi pertumbuhan kulit

bayi. Sebab dalam 28 hari kulit selalu melakukan regenerisasi sehingga akan

selalu ada sisa-sisa kulit yang mengelupas setiap harinya. Disinilah peoses mandi

memiliki peran penting untuk membersihkannya, sehingga kecendrungan sakit

akan minim (Galenia, 2016).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang di kemukakan Budi (2015)

menunjukan bahwa baby spa lebih terbukti bahwa kemampuan kontrol motorik

akan berkembang lebih pesat dari pada jika ia hanya bermain di lantai, karena

pada saat berenang di dalam air, efek gravitasi sangat rendah sehingga

memungkinkan untuk bayi bergerak lebih banyak dan semua otot pun dapat

bekerja dengan optimal. Bayi mengeluarkan energi yang lebih besar pada saat

melakukan berenang selama 15 menit dengan media air hangat shingga bayi

mengeluarkan energi dalam tubuh yang lebih banyak. Setelah bayi melakukan

Page 64: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

treatment baby spa daya tanggap serta daya kerja otak dan otak akan menjadi

lebih baik sehingga bayi mengalami peningkatan dalam pekembangan motorik

baik kasar maupun halus.

Pada hasil penelitan Esti Rachmawati 2014 menunjukkan bahwa dari 20

bayi terdapat peningkatan hasil yang awalnya pada saat pretest 13 bayi yang

termasuk dalam kategori caution, mengalami penurunan sebanyak 2 orang (10%)

menjadi hanya 11 bayi saja yang termasuk didalamnya, sedangkan untuk kategori

normal mengalami kenaikan data sebanyak 2 bayi (10%) yang dapat dilihat dari

hasil pretest sebanyak 5 bayi kategori normal menjadi 7 bayi sedangkan advance

tidak terjadi penaikan maupun penuruan akan tetapi bayi menjadi lebih aktif.

Pentingnya memberikan stimulasi yang tepat bagi bayi untuk mendukung

pertumbuhan pada masa tumbuh kembang dapat dilakukan dengan baby spa.

Peningkatan pertumbuhan yang terjadi pada bayi yang telah mengikuti baby spa

yaitu, nafsu makan bayi semakin meningkat sehingga berat badan bayi semakin

bertambah dan bayi terlihat sehat serta mengalami peningkatan baik dari berat

badan , tinggi badan, lingkar kepala jika dibandingkan dengan bayi dengan usia

yang sma yang tidak diberi perlakuan baby spa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terapi baby spa

adalah perawatan yang dirancang yaitu baby massage, baby gym dan baby swim

untuk memberikan stimulasi positif pada bayi berusia 3 bulan sampai 2 tahun yang

berpengaruh bagi Pertumbuhan dan Perkembangan bayi. Manfaat lain setelah

dilakukan baby spa membuat bayi nyaman (relaksasi) dan mengantuk (cepat

tidur).

Page 65: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 66: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul "Pengaruh Baby Spa (Solus Per

Aqua) Terhadap Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan Tahun 2018" maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengukuran 30 bayi sebelum mendapat perlakuan baby spa, 3

bayi termasuk dalam kategori caution, 24 bayi dalam kategori normal dan

3 bayi dalam kategori advance.

2. Setelah mendapat perlakukan baby spa terjadi peningkatan dari 3 bayi

dalam kategori caution, menjadi normal dan 3 bayi lainnya dalam kategori

advance.

3. Dengan diberi perlakuan baby spa terlihat peningkatan perkembangan

yang signifikan, sehingga tidak terdapat bayi yang mengalami

keterlambatan perkembangan berarti ada pengaruh baby spa terhadap

perkembangan motorik bayi diklinik Bunda Riani Medan Tahun 2018,

dengan p= 0,003 (<0,05).

B. Saran

B.1 Tempat Penelitian

Diharapkan petugas kesehatan yang berada di Klinik Bunda Riani

Martubung Medan perlu mengembangkan promosi dan edukasi tentang baby spa

kepada masyarakat khususnya orang tua bayi untuk meningkatkan perkembangan

motorik baik kasar dan halus terhadap bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

memberikan penyuluhan yang disertai dengan demonstrasi pemberian leaflet

yang dapat dilakukan melalui posyandu-posyandu oleh petugas kesehatan.

B.2 Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan agar dapat menjadikan Baby Spa

sebagai visi dan misi oleh seluruh bidan sehingga dapat berperan aktif dalam

langkah upaya preventif dalam asuhan bayi dan neonatus dan mencegah

tejadinya keterlamabatan dalam perkembangan.

B.3 Peneliti Selanjutnya

Page 67: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan atau

melakukan penelitian dengan variabel, skala penelitian dan tempat penelitian yang

berbeda yang berhubungan dengan pengaruh baby spa terhadap perkembangan

motorik bayi usia 3-6 bulan dan dapat mengkaji seberapa jauh efektifitas baby spa

terhadap perkembangan bayi dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih

besar agar hasil penelitian lebih efektif.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieka Cipta

Bhandari, N., 2017. Ongoing Research Project Overview. India

Budi, U., et.al., 2015. Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 3-6 Bulan Di Mom’me Organic Baby And Kids Spa. Semarang

Data dan Informasi Sumatera Utara, 2016. Angka Kelahiran Bayi dan Balita. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI., 2006. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Direktorat jendral Bina kesehatan Masyarakat

Dewi, Q.S. dan Anggun T., 2015. Hubungan Frekuensi Baby Spa dengan Perkembangan Bayi Usia 4-6 Bulan. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan. Vol. 11, No. Juni 2015.

Dian, A., 2015. Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba

Medika

Galenia, 2014. Home Baby Spa. Jakarta: Prevarication

Hanifah, L. dan Febriani M., 2014. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan

Hidayat, A.A.A., 2013. Metode Penelitian kebidanan dan Teknik Analisa Edisi Kedua. Jakarta: Selemba Medika

Julianti, 2017. Rahasia Baby Spa. Jakarta: Writepreneur Club

Kementrian Kesehatan dan Pusat R.I., 2015. Perkembangan Motorik Bayi:

Jakarta

Litbangkes, B., 2010. Riset Kebutuhan Dasar. Jakarta: Kementrian Republik Indonesia

Maryanti, D., 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: TIM

Maryunani, A., 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media

Nanny, V., 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, S., 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pediatric A.A., 2001. Developmental Surveillence and Scrinning of Infants and Youing Children. July: 108 (1):192

Page 69: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

Priyatna, A. Dan Uray B.A., 2014. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Profil Kesehatan Sumatera Utara, 2012. Tumbuh Kembang Bayi dan Balita.

Medan: Dinas Kesehatan Sumatera Utara

Rizki, C.D., et.al., 2015. Teori dan Konsep Tumbuh Kembang. Yogyakarta: Nuha Medika

Riksani, R., 2013. Dari Rahim Hingga Besar. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.

Saryono, 2011. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sigmundson, H., 2009. Baby Swimming: Exploring The Effects of Early Intervention on Subsequent Motor Abilties. University of Sience and

Tecnology Norwegian

Sitaresmi, M.N. Ismail, D. Wahab, A., 2008. Risk factors of Developmental Delay: a community based study. Paediatrica Indonesian.

Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Bandung: CV. Alfabeta

Suryawan, A. Narendra, M.B., 2010. Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak,

RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Susilaningrum, 2012. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Taradiva, D. dan Khotimah, S., 2015. Perbedaan Pengaruh Pemberian Massage Baby dan Spa Baby Terhadap Peningkatan Gross Motor pada Bayi di Bawah Usia 6 Bulan. Universitas Aisyiah Yogyakarta

Page 70: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 71: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 72: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 73: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 74: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 75: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 76: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 77: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 78: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

LEMBAR OBSERVASI I. Data Demografi

No. Responden : Umur Bayi : Jenis Kelamin : ( ) Laki- laki ( ) Perempuan

II. Lembar Observasi

Umur Gerakan Kasar Dilakuk

an Gerakan Halus

Dilakukan

1 Bln Kepala terangkat 45° Mengikuti ke garis tengah

2 Bln

Mengikuti lewat garis tngh

Kepala terangkat 90° Duduk kepala tegak Menumpu badan pada Kaki

3 Bln

Memegang icik-icik Tangan bersentuhan Menatap benda 180°

Dada terangkat menumpu pd lengan Membalik Bangkit kepala tegak

4 Bln

Mengamati manik-manik

5 Bln

Meraih

6 Bln Mencari benang Menggaruk manik-manik Memindahkan kubus

Duduk tanpa pegangan

7 Bln

Mengambil 1 kubus

Berdiri dengan pegangan

8 Bln

Bangkit untuk berdiri Bangkit terus duduk

Memegang dgn ibu jari Membentukkan 2 kubus Menaruh kubus di cangkir

9 Bulan

10 Bulan

Berdiri 2 detik

11 Bln

12 Bln Berdiri sendiri

Mencoret coret

Membungkuk kmd. Berdiri Berjalan dgn baik

Page 79: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN BABY SPA

No Langkah Baby Spa Ya Tidak

1 Pijat Bayi

• Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki.

Kaki adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh

karena itu, kaki merupakan tempat terbaik

untuk memulai pijatan. Pertama, peganglah

kaki bayi pada pangkal paha.

• Kemudian gerakan tangan ke bawah secara

bergantian seperti sedang memerah susu sapi.

• Gerakan ini disebut perahan india. Lakukan

gerakan ini sebanyak 15 kali.

• Kemudian remas kaki si kecil dengan kedua

tangan.

• Setelah itu buat gerakan seperti memeras

mulai dari pangkal paha sampai ujung kaki.

Lakukan gerakan ini selama 15 kali.

• Pijatlah telapak kalinya menggukan kedua ibu

jari bunda secara bergantian.

• Lakukan pijatan ini dari arah tumit ke

perbatansan jari kaki. Lakukan sebanyak 60

kali.

• Pegang pergalangan kaki dengan tangan kiri.

Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan

kanan, lakukan juga pemijatan pada jari-jari

kaki dengan gerakan memilin.

• Pegang pergelangan kaki dengan tangan

kanan. Tekan ujung telapak kaki dengan ibu

jari, sedangkan telunjuk menekan bantalan

kaki atau bagian bawah jari. Lakukan hal ini

selama 5 detik.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Lalu pindahkan telunjuk ke bagian tengah

telapak kaki. Lakukan gerakan ini selama 5

detik.

• Gerakan selanjutnya adalah thumb press.

Tekan-tekan telapak kaki si kecil dengan

menggunkan kedua ibu jari.

• Lakukan dengan lembut pada bagian bawah,

tengah, atas, tengah, dan kembali ke bawah.

Lakukan ini sebanyak empat kali putaran.

• lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari

pada punggung kaki, dari jari kaki ke arah

pergelangan kaki. Lakuin ini sebanyak 60 kali.

• Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran-

lingkaran kecil di sekeliling pergelangan kaki

dan mata kaki. Lakukan dengan lembut

sebangak 60 kali.

• Langkah selanjutnya adalah swedish milking

atau perahan cara swedia. Gerakan seperti

memeras susu sapi ini sama seperti indian

milking, tetapi lakukan dari pergelangan kaki

menuju pangkal paha. Lakukan sebanyak 15

kali.

• Lakukan gerakan memilin atau rolling dari

pangkal paha ke arah bawah sebanyak 8 kali.

• Lakukan semua gerakan pada kaki lainnya.

• Jangan lupa, usap kedua kaki si kecil dengan

tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan

kaki. Ini merupakan gerakan akhir untuk bagian

kaki.

• Water wheel A :

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti

mengusap dari dada ke bawah perut,

Page 81: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

bergantian dengan tangan kanan dan kiri.

Lakukan sebanyak 30 kali.

• Water wheel B:

Letakan satu tangan di atas perut, kemudian

tangan yang lain mengusap dari dada ke arah

perut sebanyak 15 kali.

• Open book

Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri

pusar perut dan gerakan ke arah samping kiri

dan kanan.

• Sun and moon

Pertama-tama buat gerakan sun, yaitu membuat

satu lingkaran penuh searah jarum jam

dengan tangan kiri

• Kemudian kembali ke daerah kanan bawah

(seolah membentuk gambar matahari) lakukan

gerakan ini beberapa kali.

• Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan

gerakan moon. Gearakan ini, yaitu membuat

gerakan setengan lingkaran. Gunakan tangan

kanan dan mulai dari bagian kanan bawah

perut bayi sampai bagian kiri perut bayi.

• Lakukan gerakan sun and moon ini

bersamaan. Tangan kiri selalu membuat

bulatan penuh (sun/matahari)

• Sedangkan tangan kanan akan membuat

gerakan setengah lingkaran (moon/bulan).

• Langkah selanjutnya adalah I Love You.

Gerakan ini berfungsi untuk mencegah kolik

pada si kecil. Pijatlah perut bayi mulai dari

bagian kiri atas ke bawah dengan

menggunakan jari-jari tangan kanan

membentuk huruf "l"

Page 82: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi

membentuk huruf "L" terbalik, mulai dari kanan

atas ke kiri atas. kemudian dari kiri atas ke kiri

bawah.

• Selanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut

bayi membentuk huruf "U" terbalik, mulai dari

kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas.

• Kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di

perut kiri bawah. Lakukan gerakan ini

sebanyak 4 (empat) putaran.

• Gerakan selanjutnya adalah walking fingers

atau jari-jari berjalan. Letakkan ujung jari-jari

salah satu tangan bunda pada perut bayi

bagian kanan.

• Lakukan gerakan seperti berjalan dengan

menggunakan jari-jari dari perut bagian kanan

ke bagian kiri. Ulang sebanyak 6-7 kali.

Gerakan ini berfungsi untuk mengeluarkan

gelembung-gelembung udara pada perut si

kecil.

• Buatlah gerakan yang menggambarkan love

atau hati dengan meletakkan ujung-ujung jari

kedua telapak tangan bunda di tengah dada

bayi.

• Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher

• Kemudian ke samping di atas tulang selangka.

• Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk

love dan kembali ke ulu hati.

• Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai

dengan tangan ka membuat gerakan memijat

Page 83: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

menyilang dari tengah dada ke arah b kanan,

dan kembali ke perut kiri.

• Kemudian tangan kiri dari tengah dada ke arah

bahu kiri.

• Setelah itu, kembali ke perut bagian kanan.

Lakukan bergantian sebanyak 14 kali

• Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak

dari atas ke bawah sebanyak 10 kali. Namun,

jika terdapat pembengkakan kelenjar daerah

ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

• Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan

otot pada tangan kiri dengan gerakan milking

atau perahan cara India. Lakukan sebanyak 20

kali.

• Selanjutnya adalah gerakan seperti memeras

tangan si kecil, mulai dari pangkal tangan

sampai ke ujung tangan sebanyak 6-7 kali.

• Pijatlah punggung tangan menggunakan

kedua ibu jari bunda secara bergantian, mulai

dari arah pergelangan ke jari-jari tangan.

Lakukan sebanyak 40 kali.

• Gerakan ke pergelangan jari jaritangan bayi

bunda. Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran

lingkaran kecil di sekeliling pergelangan tangan

lakukan sebanyak 60 kali.

• Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda,

lakukan juga pemijatan pada jari-jari tangan

dengan gerakan memilin.

• Lakukan gerakan memilin atau rolling pada

tangan dari pangkal tangan ke pergelangan

sebanyak 8 kali.

• Lakukan seluruh gerakan pada tangan lainnya.

Page 84: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Untuk memijat daerah muka tidak perlu

menggunakan minyak pijat. 2. Letakkan jari-jari

kedua tangan bunda pada pertengahan dahi.

• Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada

pertengahan dahi.

• Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai

dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan

kiri seolah menyetrika dahi, lakukan sebanyak

10 kali.

• Letakkan kedua ibu jari bunda di antara kedua

alis mata.

• Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara

lembut pada alis mata.

• Kemudian di atas kelopak mata, mulai dari

tengah ke samping, lakukan sebanyak empat

kali

• Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari

bunda pada pertengahan alis.

• Kemudian tekan ibu jari bunda dari

pertengahan alis.

• Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi

dengan membuat gerakan ke samping lalu ke

atas seolah membuat bayi tersenyum. Lakukan

sebanyak enam kali.

• Letakkan kedua ibu jari bunda di atas mulut di

bawah sekat hidung.

• Gerakkan kedua ibu jari bunda dari tengah ke

samping sebanyak 10 kali.

• Letakkan kedua ibu jari bunda di tengah dagu

dan pijat ke arah samping sebanyak 10 kali.

• Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran

lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Dengan mempergunakan ujung- ujung jari,

berikan tekanan lembut pada daerah belakang

telinga kanan dan kiri.

• Tengkurapkan bayi melintang di depan bunda

dengan kepala sebelah.

• Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di

sebelah kanan. punggung bayi, pijatlah

sepanjang punggung bayi dengan gerakan

maju mundur menggunakan kedua telapak

tangan.

• Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat

bayi, lalu kembali lagi ke leher.

• Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi

dengan tangan kanan dan dengan tangan kiri,

platah mulai dari leher ke bawah sampai

bertemu dengan tangan kanan yang menahan

pantat bayi.

• Ulangi gerakan memijat punggung tadi, tetapi

kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan

gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.

• Buat gerakan melingkar kecil jari bunda, batas

tengkuk sampai ke pantat di punggung

menggunakan dari sebelah kiri dan kanan.

• Buatlah gerakan lingkaran lingkaran kecil di

daerah punggung bagian bawah

• Kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah

pantat.

• Terakhir, buat gerakan menggaruk dari

pangkal leher ke arah bawah sampai pantat si

kecil.

2 Senam Bayi

• Sebelum melakuka renang, sebaiknya lakukan

pemanasan pada sikecil.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Gerakkan tangan kanan si kecil ke arah atas

sehingga ketiaknya terbuka, sedangkan

tangan kiri ditaruh di depan dada. Lakukan

delapan kali dan bergantian pada tangan

lainnya.

• Lakukan gerakan membuka dan menutup

tangan di depan dada sebanyak delapan kali.

• Selanjutnya adalah gerakan silang. Taruh

tangan si kecil di depan dada, bergan antara

tangan kiri dan kanan.

• Tekuk kaki sehingga dengkul berada di perut,

bersamaan dengan itu lengan kanan sehingga

bertemu dengan bayi. hitungan dan juga

sebaliknya sebanyak delapan hitungan.

• Tekuk kedua kaki sehingga dengkul

menyentuh perut. Lakukan gerakan lni kaki

kanan dan kaki kiri bergantian delapan kali.

Kemudian lakukan dengan kanan dan kaki kiri

bersamaan.

• Lakukan gerakan kaki kiri menyilang pada kaki

kanan dan sebaliknya, juga sebanyak delapan

hitungan

• Angkat kedua kaki si kecil membentuk sudut 90

derajat. Lakukan sebanyak delapan hitungan.

3 Renang Bayi

• Pasangkan neck ring atau pelampung leher

pada si kecil sebelum berenang.

• Pastikan klip berada di belakang kepala dan

dagu si kecil berada pada cekungan yang ada

pada neck ring.

• Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air.

Gerakkan tangan dan kakinya di dalam air.

Page 87: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

• Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan

seluruh anggota tubuhnya.

Page 88: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 89: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 90: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP
Page 91: SKRIPSI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Lestari Febrianty

TTL : Sei Apung, 10 Pebruari 1995

Alamat : Dusun III Sei Apung Tanjungbalai Asahan

Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Anak ke : 2

No Hp : 085297651495

Email : lestarifebrianty008@gmailcom

Nama Orang Tua

Ayah : Supiandi

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu : Nurleli

Pekerjaan : PNS

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2001-2007 : SDN 132407 Tanjung Balai

Tahun 2009-2010 : SMPN 1 Tanjung Balai

Tahun 2010-2013 : SMAN 1 Tanjung Balai

Tahun 2013-2016 : Stikes RS Haji Medan

Tahun 2017-2018 : D-IV Poltekkes Kemenkes RI Medan