(skripsi) oleh tri adinda anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/skripsi tanpa...

67
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT KELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PSAK NO. 60 (REVISI 2014) PADA SEKTOR AGRIKULTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: tranxuyen

Post on 04-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKATKELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PSAK

NO. 60 (REVISI 2014) PADA SEKTOR AGRIKULTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA

(Skripsi)

Oleh

Tri Adinda Anggraini

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKATKELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN

PSAK NO. 60 (REVISI 2014) PADA SEKTOR AGRIKULTUR YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

TRI ADINDA ANGGRAINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio

leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan, terdahap

tingkat keluasan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Sampel penelitian

ini perusahaan agrikultur yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan metode purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak

18 perusahaan. Analisis data yang digunakan regresi berganda. Hasil penelitian ini

menunjukan rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas berpengaruh negatif dan

tidak signifikan, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat keluasan kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan tahunan perusahaan.

Kata kunci : Likuiditas, leverage, Profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur

kepemilikan, laporan keuangan tahunan.

Page 3: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

ABSTRACT

THE EFFECT OF CORPORATE CHARACTERISTICS ON THE LEVEL OFEXPOSURE TO DISCLOSURE OF FINANCIAL STATEMENTS BASED ON

PSAK NO. 60 (REVISION 2014) IN AGRICULTURAL SECTORSREGISTERED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

By

TRI ADINDA ANGGRAINI

This study aims to determine the effect of liquidity ratio, leverage ratio,profitability, firm size, and ownership structure on the level of exposure todisclosure of financial statements. The sample in this study was AgriculturalCompanies Listed on the Indonesia Stock Exchange. Sampling was done usingpurposive sampling method and the number of samples was 18 companies. Dataanalysis used multiple regression technique. The results in this study indicate theliquidity ratio, leverage ratio, profitability has a negative and insignificant effect,the firm size and ownership structure have a positive significant effect on the levelof exposure to disclosure of financial statements.

Keywords: Liquidity, leverage, profitability, firm size, ownership structure,financial statements

Page 4: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT

KELUASAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN

PSAK NO. 60 (REVISI 2014) PADA SEKTOR AGRIKULTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

Tri Adinda Anggraini

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi
Page 6: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi
Page 7: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi
Page 8: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pulau Panggung pada tanggal 25 Agustus

1996 dengan nama Tri Adinda Anggraini. Penulis adalah anak

ketiga dari empat bersaudara, dari Bapak M. Jaini dan Ibu

Henny Asmarwani. Penulis menyelesaikan pendidikan Dasar di

SD Negeri 18 Muara Enim pada tahun 2008. Sekolah Menengah

Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 1 Muara Enim dan diselesaikan pada

tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di

SMAN 1 Muara Enim tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi

mahasiswi, penulis terdaftar sebagai Staff tim kreatif Kominfo BEM Unila tahun

2015-2017 dan sebagai anggota aktif Himakta Unila.

Page 9: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah

diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan karyaku ini untuk:

Kedua orang tuaku

Bapak M. Jaini dan Ibu Henny Asmarwani

Saudaraku

Nainna Anjanni Adel Lestari

Yunni Darnila Sari

Sukma Apriando Gusti Pratama

Desy Ramadhani

Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.

Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

Page 10: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

MOTTO

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

(Qs. Ar-Rahman: 61)

“Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada

mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada

mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.”

(Qs. Al-Insan: 11-12)

“Jadilah orang yang mengenalmu dan memilikimu merasa beruntung karna dirimu”

(Tri Adinda Anggraini)

Page 11: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur atas keridhoan Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak

lupa penulis sanjungkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan yang baik

dan pemimpin bagi kaumnya.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat

Keluasan Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK No. 60 (Revisi

2014) Pada Sektor Agrikultur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat

membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 12: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing 1

dan ibu Chara Pratami T. Tubarad, S.E., M.Acc., Akt., CIBP., CA. selaku Dosen

Pembimbing 2 yang telah memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan

semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Nurdiono, S.E., M.M., Akt selaku Pembimbing Akademik selama

masa perkuliahan.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis selama

menempuh program pendidikan S1.

8. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff

keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan

skripsi, terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.

9. Ibuku tercinta Henny Asmarwani dan Bapakku Muhammad Jaini yang selalu

mendoakan dan menjadi penyemangat serta selalu mendoakanku untuk

menyelesaikan studi ini. Terima kasih atas kasih sayang danpengorbanan yang

telah diberikan kepadaku.

10. Teruntuk Saudara-saudaraku Yuk Tari, Yuk Yuni, Rando, Cici yang selalu

memberikan dukungan dan semangat.

Page 13: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

11. Para pejuang, teman curhat dan sahabatku AYAM BETINA Eka, Agus, Dinda,

Ninda, Katrin, Sendy, Tika, Umi, Indah, Merta, Wulan, Rahel yang selalu ada

setiap saat ku membutuhkan. Terima kasih selalu siap di saat sulit.

12. Teuruntuk Rahmad Hidayat, terimakasih selama ini sudah menemani dan

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, serta selalu

mendengarkan kelu kesah dariku.

13. Sahabat terbaik yang selalu bisa mendengarkan segala keluh kesah walaupun

sudah jauh jaraknya Yunda, Ranti Ndut, Rina terimakasih selalu masih menjadi

yang terbaik.

14. Keluarga Ikam Sumsel, Clara, Ani, Clara Citra, Mutia, Mita, Leli, Puspa,

Loulita, Andre, Rio, Deka, Sabila, Gita, dan banyak lainnya. Terimakasih kalian

telah memberikan tawa, keluarga, dan rasa seperti dikampung halaman

15. Teman hidup selama 40 hari yang sangat kurindukan. Fitri, Uty, Anul, Riyan,

Eko dan Jodi. Semoga komunikasi kita tetap terjaga.

16. Kementrian Kominfo BEM Unila yang aku sayangi. Mba Nina, Kak Ben, Eka,

Rahmad, Bagus, Aini, Ridwan, Bayu, dan Evi. Terimakasih telah memberikan

pengalaman sebagai keluarga manis di Kementrian Kominfo BEM Unila.

17. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, Faisal, Famella,

Novyanti, Ely, Fricil, Andi, Ketut, Rangga, Kakdin, Bila, Winda, Saha dan yang

lainnya serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

18. Almamaterku tercinta, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Lampung.

Page 14: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagisemua pihakdan semoga

Tuhan memberikan berkat dan karunia-Nya untuk kita semua.

BandarLampung, 31 Januari 2019Penulis,

Tri Adinda Anggraini

Page 15: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1Latar Belakang.................................................................................................. 1

1.2Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.3Tujuan Penelitian.............................................................................................. 4

1.4Manfaat Penelitian............................................................................................ 4

II. KAJIAN PUSTAKA.................................................................................... 6

2.1.Landasan Teori ................................................................................................ 6

2.1.1 Signalling Theory ......................................................................................... 6

2.1.2 Stakeholder Theory ...................................................................................... 8

2.1.3 Laporan Keuangan ....................................................................................... 9

2.1.4 Karakteristik Perusahaan ........................................................................... 10

2.1.4.1 Jenis Usaha atau Industri ....................................................................... 10

2.1.4.2 Struktur Kepemilikan ............................................................................. 11

2.1.4.3 Tingkat Likuidasi .................................................................................... 11

2.1.4.4 Tingkat Profitabilitas ............................................................................. 12

2.1.4.5 Ukuran Perusahaan ................................................................................. 12

2.1.5 Standar Akuntansi Keuangan.................................................................... 13

2.1.5.1 Laporan Posisi Keuangan ...................................................................... 16

2.1.5.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ................. 19

i

Page 16: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

2.1.5.3 Pengungkapan Lain ................................................................................ 19

2.1.5.4 Pengungkapan Risiko ............................................................................. 20

2.2.Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 21

2.3.Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 26

2.4.Hipotesis ......................................................................................................... 26

III. METODE PENELITIAN.......................................................................... 28

3.1Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................... 28

3.2Jenis Data dan Sumber Data ......................................................................... 29

3.3Metode Penelitian........................................................................................... 29

3.4Variabel Penelitian ......................................................................................... 30

3.4.1 Variabel Dependen ..................................................................................... 30

3.4.2 Variabel Independen .................................................................................. 33

3.5Teknik Analisis Data...................................................................................... 36

3.6Teknik Analisis Data...................................................................................... 37

3.6.1 Uji Normalitas ............................................................................................ 37

3.6.2 Uji Multikolinieritas................................................................................... 38

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 38

3.7Pengujian Hipotesis........................................................................................ 39

3.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).............................................. 39

3.7.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .......................... 39

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 41

4.1Data dan Sampel .................................................................................... 41

4.2Analisis Data ................................................................................................... 41

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 42

4.2.2 Analisis Regresi Berganda ........................................................................ 45

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 47

4.2.3.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 47

4.2.3.2 Uji Multikoliniearitas ............................................................................. 48

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 50

4.2.3.4 Uji Autokorelasi ...................................................................................... 51

4.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................................... 52

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi R2................................................................ 52

ii

Page 17: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

4.2.4.2 Uji Signifikanpsi Simultan (Uji Statistik F) ........................................ 53

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)....................... 55

4.2.5 Pembahasan dan Hasil Analisis ............................................................ 57

4.2.5.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap PengungkapanInstrumen Keuangan Perusahaan ....................................................................... 57

4.2.5.2 Pengaruh Tingkat Struktur perusahaan (IO) terhadap PengungkapanInstrumen Keuangan Perusahaan ....................................................................... 58

4.2.5.3 Pengaruh Tingkat Leverage terhadap Pengungkapan InstrumenKeuangan Perusahaan.......................................................................................... 59

4.2.5.4 Pengaruh Tingkat Likuiditas terhadap Pengungkapan InstrumenKeuangan Perusahaan.......................................................................................... 60

4.2.5.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan InstrumenKeuangan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan ....................................... 62

V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 64

5.1Kesimpulan ..................................................................................................... 64

5.2Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 65

5.3Saran................................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

Page 18: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Ikhtisar Perubahan PSAK 60 revisi 2014 ................................................ 15Tabel 2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 21Tabel 3 Checklist Pengungkapan PSAK 60 (revisi 2014) .................................... 31Tabel 4 Kriteria Penerimaan Sampel .................................................................... 41Tabel 5 Statistik Deskriptif ................................................................................... 42Tabel 6 Uji Koefisien Regresi............................................................................... 45Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................... 48Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 52Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)...................................................... 53Tabel 10 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................... 54Tabel 11 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .......................... 56Tabel 12 Hasil Penelitian ...................................................................................... 63

iv

Page 19: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran............................................................................. 26Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Model Regresi .................................................... 48Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 51

v

Page 20: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir semua negara di dunia menggunakan standar akuntansi berbasis

IFRS (International Financial Reporting Standards). International

Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial

Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan

akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntansi berbasiskan prinsip

yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan pengungkapan yang

jelas dan transparan mengenai substansi transaksi ekonomi, penjelasan

hingga mencapai kesimpulan tertentu dan akuntansi terkait transaksi

tersebut. Saat ini Indonesia telah berkiblat pada standar akuntansi keuangan

berbasis IFRS, walaupun dalam perjalanannya masih ada beberapa standar

akuntansi yang terus direvisi secara berkesinambungan. Salah satu standar

akuntansi keuangan yang direvisi adalah kebijakan mengenai instrumen

keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi 2006) yang

berisi penyajian dan pengungkapan intrumen keuangan dan PSAK 55 (revisi

2006) yang berisi tentang pengakuan dan pengukuran intrumen keuangan.

Page 21: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

2

Pada tahun 2010, IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) merevisi kembali PSAK

50 (revisi 2006). PSAK 50 (revisi 2006) yang tadinya berisi tentang

penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan setelah direvisi PSAK 50

(revisi 2010) hanya berisi tentang penyajian instrumen keuangan sedangkan

kebijakan mengenai pengungkapan instrumen keuangan dipisahkan ke

dalam PSAK 60 (revisi 2010). PSAK 50 dan 60 (revisi 2010) berlaku efektif

mulai 1 Januari 2012. Secara konten PSAK 50 (revisi 2010) hampir sama

dengan PSAK 50 (2006) perbedaannya terdapat istilah puttable instrument

(instrumen yang memiliki opsi jual) yang dikategorikan dan disajikan

sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan sebagai

instrumen ekuitas jika memenuhi syarat seperti yang disebutkan dalam

PSAK 50 (revisi 2010). Sedangkan PSAK 60 (revisi 2010) berisi tentang

pengungkapan instrumen keuangan dan risiko. Sehingga pada saat 2014

PSAK 60 direvisi kembali menjadi PSAK 60 (revisi 2014) Instrumen

Keuangan: Pengungkapan yang diadopsi dari IFRS 7 dan efektif 1 Januari

2015.

Bagi pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan, laporan keuangan

merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan guna memberikan

informasi mengenai suatu keadaan yang ada di perusahaan dan suatu bentuk

pertanggungjawaban pada masa pelaporan. Dalam memberikan sebuah

laporan keuangan, perusahaan diharapkan dapat lebih transparan, relevan

dan mengikuti standar akuntansi keuangan yang berlaku di negaranya dalam

mengungkapkan informasi keuangan perusahaan, sehingga dapat membantu

Page 22: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

3

para pengambil keputusan seperti investor, kreditur, dan pemakai informasi

lainnya.

Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat dalam

suatu perusahaan yang dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya jenis

usaha, struktur kepemilikan, tingkat likuiditasm tingkat profitabilitas,

ukuran perusahaan (Safitri, 2008). Dalam penelitian ini karakteristik yang

digunakan meliputi tingkat likuiditas, tingkat leverage, tingkat

profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan.

Indonesia merupakan negara dengan berjuta-juta bahkan lebih kekayaan

alam agrikulturnya. Hal tersebut membuat Indonesia dipandang sebagai

negara agraris. Dalam menunjang perkembangan Indonesia, perusahaan

sektor agrikultur semestinya menjadi salah satu tolak ukur bagi negara

Indonesia terutama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan

demikian, pelaporan keuangan pada perusahaan di sektor agrikultur

diharapkan untuk mengikuti standar yang berlaku secara umum guna

kemajuan perusahaan serta negaranya.

Penelitian ini berfokus kepada pengaruh karakteristik perusahaan terhadap

tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan berdasarkan PSAK 60

(revisi 2014) pada perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2015 sampai 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu “Apakah rasio likuiditas, rasio

leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan,

Page 23: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

4

berpengaruh secara signifikan terdahap tingkat keluasan kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan sektor agrikultur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio

leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan,

berpengaruh secara signifikan terdahap tingkat keluasan kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan sektor agrikultur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memahami secara mendalam fenomena yang

diteliti pada setting penelitian dan diungkapkan dengan apa adanya.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti

mengenai pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, profitabilitas,

ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan terhadap tingkat

keluasan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan

perusahaan sektor agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Bagi investor, diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan

pertimbangan untuk pihak eksternal dalam mengambil keputusan

dan bahan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan.

Page 24: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

5

3. Bagi emiten, diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

perusahaan mengenai minimum disclosure agar informasi yang

disajikan dapat bermanfaat untuk analisis dan pengambilan

keputusan investasi.

4. Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai

tambahan referensi untuk melanjutkan penelitian sejenis yang telah

ada.

Page 25: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

6

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Signalling Theory

Signalling theory merupakan teori mengenai penyampaian informasi dari

manajer kepada pihak yang berkepentingan (investor atau kreditur). Jika

dilihat dari sisi investor asumsi teori ini menjelaskan bahwa informasi yang

diungkapkan perusahaan atau organisasi diharapkan dapat memberikan

kabar positif atau goodnews kepada para investor dan pemangku

kepentingan lainya sehingga investor diharapkan dapat menangkap signal

yang diberikan oleh organisasi melalui informasi yang disampaikan

perusahaan tersebut.

Jika dalam perspektif pengungkapan laporan perusahaan, teori signalling

dapat menjelaskan bagaimana manajer harus memberikan informasi yang

memadai mengenai informasi lebih yang dihadapi perusahaan. Signalling

theory merupakan salah satu teori yang melatarbelakangi masalah asimetri

informasi (Sulistyaningsih dan Gunawan, 2016).

Dalam Teori Sinyal dikemukakan mengapa perusahaan memiliki dorongan

untuk mengungkapkan informasi keuangan terhadap pihak eksternal

Page 26: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

7

perusahaan (Hargyantoro, 2010). Dorongan perusahaan untuk memberikan

informasi adalah untuk mengurangi asimetri informasi antara pihak agent

dan principal (Hargyantoro, 2010). Miller dan Whiting (2005)

mengindikasikan bahwa suatu perusahaan pasti akan melakukan sinyal yang

berupa informasi positif mengenai kondisi perusahaan yang diharapkan

dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

Informasi yang ada dilakukan sebagai pengungkapan atas kinerja

perusahaan yang nantinya dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi.

Pengungkapan informasi perusahaan secara memadai kepada pemilik maka

hal tersebut merupakan sinyal baik (good news) bagi perusahaan. Salah satu

sinyal tersebut dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan

dapat mengurangi ketidakpastian mengenai masa depan perusahaan

(Hargyantoro, 2010). Pihak pemilik cenderung memilih melakukan

pengungkapan dengan harapan pihak investor dapat menginterpretasikannya

sebagai sinyal positif mengenai kinerja perusahaan dan mampu mengurangi

asimetri informasi. Pengungkapan merupakan suatu sinyal, karena dengan

pengungkapan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Agustina, 2008),

memberi informasi mengenai apa yang telah dilakukan oleh manajemen

untuk merealisasikan keinginan pemilik, dan memberi informasi-informasi

lainnya yang dapat membuat keyakinan bahwa perusahaan tersebut lebih

baik dari perusahaan lainnya (Hargyantoro, 2010).

Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang

baik mengenai perusahaannya ke publik secepat mungkin, misalnya melalui

jumpa pers. Namun pihak diluar perusahaan tidak tahu kebenaran dari

Page 27: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

8

informasi yang disampaikan tersebut. Jika manajer dapat memberi sinyal

yang meyakinkan, maka publik akan terkesan dan hal ini akan terefleksi

pada harga sekuritas. Jadi dapat disimpulkan karena adanya asymetric

information, pemberian sinyal kepada investor atau publik melalui

keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat penting (Mubarok dan

Rohman, 2013).

Berdasarkan penjelasan diatas, teori signaling merupakan teori yang erat

kaitannya dalam pengungkapan instrumen keuangan pada laporan keuangan

perusahaan karena menyampaikan sinyal khusus kepada pengguna

informasi keuangan.

2.1.2 Stakeholder Theory

Teori pemangku kepentingan (stakeholder theory) adalah kebijakan koleksi

dan praktik yang berkaitan dengan pemangku kepentingan, nilai, kepatuhan

terhadap persyaratan hukum, menghormati masyarakat dan lingkungan,

serta komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan

berkelanjutan (Ghozali dan Chairi, 2007). Pemangku kepentingan pada

dasarnya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sumber daya ekonomi

yang digunakan oleh perusahaan. Bila pemangku kepentingan

mengendalikan sumber daya ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka

perusahaan akan bereaksi dengan cara memuaskan keinginan para

pemangku kepentingan tersebut (Moeljadi, 2014). Oleh karena itu teori

pemangku kepentingan umumnya terkait dengan bagaimana caranya

mengelola pemangku kepentingan mereka.

Page 28: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

9

Teori ini juga mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya

beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat

untuk pemangku kepentingannya (Putu, et al., 2014). Terutama pemangku

kepentingan yang mempunyai kekuatan terhadap ketersediaan sumber daya

yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, seperti tenaga kerja,

pelanggan dan pemilik (Gozali dan Chairi, 2007). Oleh karena itu

kelangsungan hidup organisasi bergantung pada dukungan para pemangku

kepentingan sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan

tersebut. Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para

pemangku kepentingan perusahaan adalah dengan mengungkapkan

menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan perundangan-undangan

yang berlaku sebagaimana mestinya. Dengan demikian maka pemangku

kepentingan dapat mengetahui kondisi perusahaan secara jelas.

2.1.3 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2015).

Jadi, melalui laporan keuangan dapat dilihat perkembangan dan posisi

keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan berfungsi

sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-

pihak yang berkentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja perusahaan (Hery, 2016).

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, serta materi penjelasan

Page 29: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

10

yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, skedul dan

informasi tambahan lainnya yang berkaitan laporan tersebut. Tujuan laporan

keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,

dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) (IAI,

2002).

2.1.4 Karakteristik Perusahaan

Menurut Shehu (2012), karakteristik perusahaan (firm characteristics)

sebagai variabel-variabel insentif yang secara relatif melekat pada setiap

tingkat perusahaan selama waktu tertentu (The firm characteristics are those

incentive variables that relatively sticky at firms level across time).

Sedangkan menurut Safitri (2008) karakteristik perusahaan merupakan ciri

khas atau sifat yang melekat dalam suatu entitas usaha yang dapat dilihat

dari beberapa segi, diantaranya jenis usaha atau industri, struktur

kepemilikan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan.

2.1.4.1 Jenis Usaha atau Industri

Menurut Robert (1992) pada penelitian anggraini (2006), tipe industri

adalah jenis entitas bisnis berdasarkan sektor usaha yang digerakkannya.

Tipe industri diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu tipe industri high

profile dan low profile. Tipe industri high profile merupakan perusahaan

yang mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan,

tingkat risiko politik yang tinggi atau tingkat kompetensi yang ketat.

Page 30: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

11

Sedangkan, low profile merupakan perusahaan yang mempunyai tingkat

risiko politik dan tingkat kompetensi yang rendah sehingga tidak terlalu

mendapat sorotan dari masyarakat luas mengenai aktivitas yang

digerakkannya.

2.1.4.2 Struktur Kepemilikan

Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), struktur kepemilikan merupakan

jenis institusi atau perusahaan yang memegang saham terbesar dalam suatu

perusahaan. Struktur kepemilikan dapat berupa investor individual,

pemerintah, dan institusi swasta. Struktur kepemilikan terbagi dalam

beberapa kategori. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi

kepemilikan oleh institusi domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan

dan individual domestik.

2.1.4.3 Tingkat Likuidasi

Menurut Munawir (2010), likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih. Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat

likuiditas yang baik apabila tingkat likuiditas berada di atas standar 1 : 1.

Dengan menentukan tingkat likuiditas yang baik merupakan suatu tindakan

hati-hati dari perusahaan dalam mengantisipasi suatu keadaan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat likuiditas suatu perusahaan

memegang peranan yang penting dan dapat menjadi perhatian utama apabila

perusahaan mengadakan analisis finansial, sebab tingkatan likuiditas suatu

Page 31: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

12

perushaan merupakan salah satu faktor lain yang menentukan berhasil

tidaknya suatu perusahaan dikelola.

2.1.4.4 Tingkat Profitabilitas

Menurut Cecilia, et al., (2015) para investor melakukan overview suatu

perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi, karena

mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan

gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan yang

tercermin dalam keuntungan yang dicapai perusahaan pada suatu periode

tertentu. Tingkat Profitabilitas juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan

dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Dikatakan perusahaan

rentabilitasnya baik apabila mampu memenuhi target laba yang telah

ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya.

Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan

(Kasmir, 2015).

2.1.4.5 Ukuran Perusahaan

Menurut Nurhayati (2013) Perusahaan besar dapat dengan mudah

mengakses ke pasar modal, sehingga memiliki fleksibilitas dan kemampuan

untuk mendapatkan dana. Dari sisi kepemilikan aset, perusahaan besar

memberikan keleluasaan pada manajemen dalam mengendalikan

perusahaan sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan

(size) merupakan skala yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya

suatu perusahaan (Oktari, et al., 2016).

Page 32: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

13

2.1.5 Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK

IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI)

serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah

pengawasannya. Pada 1 Januari 2015 Indonesia secara garis besar akan

konvergen dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang

berlaku efektif 1 Januari 2014. DSAK IAI telah berhasil meminimalkan

perbedaan antara kedua standar, dari tiga tahun di 1 januari 2012 menjadi

satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk komitmen

Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku satu-

satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara (IAI, 2018)

Standar akuntansi keuangan yang berlaku ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi para pemangku kepentingan di Indonesia. Salah satu yang

termasuk dalam standar akuntansi keuangan di Indonesia yakni mengatur

persyaratan pengungkapan dalam laporan keuangan terhadap instrumen

keuangan. Persyaratan tersebut diatur dalam PSAK 60 (revisi 2010)

Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK 60 (revisi 2010) ini

sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan meskipun persyaratan PSAK 50 (revisi 2006)

tidak berubah. Kemudian pada 29 April 2014 DSAK-IAI mengesahkan

PSAK 60 (revisi 2010) menjadi PSAK 60 (revisi 2014) yang diadopsi dari

IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures.

Page 33: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

14

Menurut IAI (2014) terdapat perbedaan PSAK 60 (revisi 2014) dengan

IFRS 7, antara lain:

1. IFRS 7 paragraf 42D(f) tentang referensi terhadap IFRS 9 Financial

Instruments tidak diadopsi. Hal ini dikarenakan Indonesia belum

mengadopsi IFRS 9, sehingga referensi yang digunakan adalah PSAK

55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang diadopsi

dari IAS 39 Financial Instruments: Recognation and Measurement.

2. IFRS 7 paragraf 43 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak

diadopsi. Opsi penerapan dini dihilangkan karena penerapan dini hanya

dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait

diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.

3. IFRS 7 paragraf 44-44J tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi

tidak diadopsi karena tidak relevan.

4. IFRS 7 paragraf 44K-44X tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi

tidak diadopsi karena hal tersebut tidak relevan. Adopsi IFRS 7 menjadi

PSAK 60 telah menggunakan IFRS 7 yang telah mengakomodir

amandemen tersebut.

5. IFRS 7 paragraf 45 tentang penarikan standar lain. IFRS 7 menarik IAS

30 Disclosure in the Financial Statements of Banks and Similiar

Financial Instituions. Penarikan tersebut tidak relevan karena IAS 30

tidak diadopsi.

6. IFRS 7 paragraf IGI3 tentang catatan kaki Improvment to IFRSs yang

diterbitkan Mei 2008 tidak diadopsi. Adopsi IFRS 7 menjadi PSAK 60

Page 34: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

15

telah menjggunakan IFRS 7 yang telah mengakomodir penyesuaian

amandemen tersebut.

7. IFRS 7 paragraf IG40B tentang contoh penghentian pengakuan tidak

diadopsi karena tidak relevan. Hal ini karena Indonesia belum

mengadopsi IFRS 9 Financial Instruments.

8. IFRS 7 paragraf IG41 tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena

tidak relevan.

Tujuan PSAK 60 adalah mengatur entitas untuk memberikan pengungkapan

dalam laporan keuangannya yang memungkinkan pengguna untuk

mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan bagi posisi dan kinerja

keuangan entitas tersebut. Disamping sifat dan tingkat resiko yang muncul

akibat instrumen keuangan tersebut selama periode berjalan dan pada

tanggal pelaporan serta bagaimana entitas tersebut mengelola resiko

tersebut. PSAK 60 mensyaratkan untuk mengungkapkan instrumen-

instrumen keuangan (IAI, 2014):

Tabel 1 Ikhtisar Perubahan PSAK 60 revisi 2014

No. Pokok Bahasan PSAK 60 revisi 2014 PSAK 60 revisi 2010 update2012

1 Nilai wajar Pengaturan pengungkapan danhirarki nilai wajar mengacu padaPSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

Mengatur tentangpengungkapan metode danasumsi yang diterapkan dalammenentukan nilai wajar untuksetiap kelompok aset keuanganatau liabilitas keuanganMemberikan pengaturanmengenai level hirarki nilaiwajar (paragraf 28–30).

Pengungkapan nilai wajar tidakdisyaratkan:1. ketika jumlah tercatat adalah

perkiraan nilai wajar.2. untuk investasi dalam instrumen

ekuitas yang tidak memiliki

Pengungkapan nilai wajartidak disyaratkan:1. ketika jumlah tercatat adalah

perkiraan nilai wajar.2. untuk investasi derivatif

yang tidak mempunyai

Page 35: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

16

harga kuotasian di pasar aktifuntuk instrumen yang identik.

3. untuk kontrak yang mengandungfitur partisipasi tidak mengikat

kuotasi harga pasar aktifdan derivatif yang terkaitdengan instrumen ekuitastersebut.

3. untuk kontrak yangmengandung fiturpartisipasi tidak mengikat.

2 Saling hapus Entitas yang memenuhi persyaratanpenyajian saling hapus dalamPSAK 50 atau entitas yang tundukpada perjanjian induk untukmenyelesaikan secara neto(enforceable master nettingarrangement) atau perjanjianserupa mengungkapkan informasikuantitatif dan kualitatif.Informasi kuantitatif seperti:1. jumlah bruto aset dan liabilitas

keuangan yang diakui.2. jumlah yang disalinghapuskan

sesuai kriteria PSAK 50paragraf 45.

3. jumlah neto yang disajikandalam laporan posisikeuangan.

4. jumlah yang tunduk padaperjanjian induk untukmenyelesaikan secara netoatau perjanjian serupa.

Entitas mengungkapkanjumlah yang dapatdisalinghapuskan sesuai PSAK50 terkait dengan eksposurmaksimum risiko kredit.

3 Pengalihan asetkeuangan

Memberikan persyaratanpengungkapan yang berbeda untukentitas yang mengalihkan asetkeuangan yang tidak dihentikanpengakuannya secara keseluruhandan pengungkapan aset keuanganyang dihentikan secarakeseluruhan.

Memberikan persyaratanpengungkapan yang samauntuk entitas yangmengalihkan aset keuangankeuangan yang tidakdihentikan pengakuannyasecara keseluruhan dan asetkeuangan yang dihentikansecara keseluruhan.

Sumber: http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

2.1.5.1 Laporan Posisi Keuangan

a. Kategori Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan. Nilai tercatat dari

masing-masing kategori, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55,

Page 36: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

17

harus diungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan

atas laporan keuangan.

b. Aset Keuangan atau Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui

laba rugi. Entitas mengungkapkan metode yang digunakan untuk

memenuhi persyaratan, jika entitas meyakini bahwa pengungkapan yang

memenuhi persyaratan tidak menyajikan secara jujur perubahan nilai

wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang dapat di atribusikan

pada perubahan risiko kredit, alasan-alasan yang menghasilkan

kesimpulan tersebut dan faktor-faktor relevan yang dipercayai entitas.

c. Reklasifikasi. Jika entitas sudah mereklasifikasi suatu aset keuangan

sebagai aset yang diukur (i) pada harga perolehan atau biaya amortisasi,

bukan pada nilai wajarnya; atau (ii) pada nilai wajar, bukan pada harga

perolehan atau biaya amortisasi, PSAK 60 mensyaratkan bahwa entitas

itu mengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam atau

dihapus dari masing-masing kategori serta alasan reklasifikasi tersebut.

d. Saling Hapus Aset Keuangan Dan Liabilitas Keuangan. Jika suatu

entitas telah mengalihkan aset keuangan dengan suatu cara yang

mengakibatkan sebagian atau seluruh aset keuangan itu tidak memenuhi

syarat penghapusan dan pengakuan, PSAK 60 mensyaratkan bahwa

entitas itu mengungkapkan sifat aset itu, sifat risiko dan manfaat

kepemilikan yang tetap dimiliki entitas itu, nilai tercatat dari aset itu serta

liabilitas terkaitnya, nilai tercatat dari aset awal, saldo aset yang tetap

diakui oleh entitas itu, serta nilai tercatat dari liabilitas terkaitnya.

Page 37: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

18

e. Agunan. Jika ada agunan (collateral) tertentu, PSAK 60 mensyaratkan

bahwa entitas itu mengungkapkan nilai tercatat dari aset keuangan yang

dijamin dalam liabilitas atau liabilitas kontijensi, termasuk saldo yang

telah direklasifikasi serta syarat dan ketentuan penjamin tersebut.

f. Akun Penyisihan Kerugian Kredit. Jika aset keuangan mengalami

penurunan nilai karena kerugian kredit dan entitas mencatat penurunan

nilai dalam pos terpisah (misalnya pos penyisihan digunakan untuk

mencatat penurunan nilai individual atau pos serupa yang digunakan

untuk mencatat penurunan nilai kolektif atas aset keuangan) daripada

secara langsung mengurangi nilai tercatat aset keuangan, maka entitas

mengungkapkan suatu rekonsiliasi perubahan pada akun tersebut selama

periode untuk setiap kelompok aset keuangan.

g. Instrumen Keuangan Majemuk dengan Derivatif Melekat. Jika

entitas menerbitkan instrumen yang mengandung komponen liabilitas

dan ekuitas (lihat PSAK 50:Instrumen Keuangan: Penyajian paragraf 31)

dan instrumen tersebut memiliki beberapa derivatif melekat yang

nilainya saling tergantung satu sama lain (seperti callable convertibledebt

instrument), maka entitas mengungkapkan keberadaan fitur tersebut.

h. Wanprestasi dan Pelanggaran Untuk utang pinjaman (loans payable)

yang diakui pada tanggal pelaporan, PSAK 60 mensyaratkan

mengungkapkan:

1. Rincian tentang segala Wanprestasi selama periode syarat jumlah

pokok pinjaman, bunga, dana tebusan, atau penebusan dari utang

pinjaman tersebut.

Page 38: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

19

2. Nilai tercatat dari utang pinjaman dalam Wanprestasi pada tanggal

pelaporan.

3. Apakah Wanprestasi telah dipulihkan, atau syarat utang pinjaman

dinegosiasikan ulang, sebelum laporan keuangan disahkan pihak

berwenang untuk dikeluarkan.

2.1.5.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

a. Pos-Pos Penghasilan, Beban, Keuntungan dan Kerugian. PSAK 60

mensyaratkan pengungkapkan pos-pos penghasilan (income), beban

(expense),keuntungan (gain) atau kerugian (loss) berikut ini pada laporan

laba-rugi komprehensif atau dalam laporan perubahan ekuitas, atau dalam

catatan atas laporan keuangan.

2.1.5.3 Pengungkapan Lain

a. Kebijakan akuntansi. Sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan paragraf 117, entitas mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan

akuntansi yang signifikan, dasar pengukuran yang digunakan dalam

menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan

untuk pemahaman suatu laporan keuangan.

b. Akuntansi Lindung Nilai. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut

secara terpisah untuk setiap jenis lindung nilai yang diuraikan dalam PSAK

55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (yaitu lindung nilai

atas nilai wajar, lindung nilai atas arus kas, dan lindung nilai atas investasi

neto pada operasi luar negeri).

c. Nilai Wajar Kecuali yang diuraikan, untuk setiap kelompok aset

keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari

Page 39: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

20

kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang

memungkinkan untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya.

2.1.5.4 Pengungkapan Risiko

PSAK 60 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengungkapkan informasi

yang memungkinkan pengguna laporan keuangannya untuk mengevaluasi

sifat dan tingkat risiko yang muncul akibat instrumen keuangan yang

dihadapi entitas tersebut pada tanggal pelaporan.Risiko itu biasanya

meliputi, namun tidak berbatas pada, risiko kredit, risiko likuiditas, dan

risiko pasar.PSAK 60 secara khusus mensyaratkan pengungkapan baik

informasi kualitatif maupun informasi kuantitatif.

a. Pengungkapan kualitatif. Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari

instrumen keuangan, entitas mengungkapkan (a) eksposur risiko dan

bagaimana risiko itu timbul. (b) Tujuan, kebijakan, dan proses

pengelolaan risiko dan metode yang digunakan untuk mengukur risiko

tersebut. (c) Segala perubahan butir (a) dan (b) dari periode sebelumnya.

b. Pengungkapan Kuantitatif. Jika data kuantitatif yang diungkapkan

pada tanggal pelaporan memperlihatkan risiko yang dihadapi suatu

entitas selama periode berjalan, maka entitas tersebut harus

mengungkapkan informasi yang representatif. Guna memenuhi

persyaratan ini, suatu entitas dapat mengungkapkan jumlah tertinggi,

terendah, dan rata-rata resiko yang akan dihadapinya selama periode

berjalan. Jenis risiko yang termasuk dalam pengungkapan kuantitatif

adalah Risiko kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko Pasar.

Page 40: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

21

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2 Penelitian Terdahulu

No Penelitian Tujuan Variabeldependen

Hasil

1 Febriati

AnalisisPenerapanPSAK 55 AtasCadanganKerugianPenurunan Nilai

Untukmengetahuisejauh manapenerapan PSAK55 (revisi 2011)atas pengakuandan pengukurancadangankerugianpenurunan nilaipada PT. BRI(Persero) Tbk.

Penerapan PSAK55

Hasil penelitian inidapat diketahui bahwadalam penentuancadangan kerugianpenurunan nilai PT. BRI(Persero) Tbk. masihmengacu pada PSAK 50(revisi 2006). Tetapidalam proses pengakuandan pengukuran CKPNyang diterapkan PT.BRI (Persero) Tbk. telahsesuai dengan PSAKyang telah menjadiacuan PSAK revisiterbaru yang telahdisahkan oleh IAI yaituPSAK 55 (revisi 2011).

2 Kaya

The Influence 0fFirm-SpecificCharacteristicson The Extent OfVoluntaryDisclosure inXBRL EmpiricalAnalysis of SECFilings

Untukmenyelidikisecara empirispengaruhbeberapakarakteristikspesifikperusahaan padatingkatpengungkapansukarela dalambahasa pelaporanbisnis eXtensible(XBRL).

Voluntarydisclosure inXBRL empirical

Hasil menunjukkanbahwa ukuranperusahaan dan tingkatinovasi perusahaansecara signifikan danpositif terkait dengantingkat pengungkapansecara keseluruhan.

3 Larasati, danSupatmi

PengungkapanInformasi AsetKeuangan danImpairment-nyadi PerbankanmenurutPSAK 50 dan 60

Untukmendeskripsikantingkat kepatuhanbank-bank diIndonesia ataspenerapan standartersebut.

Pengungkapaninformasi asetkeuangan danimpairmentnya

Hasil penelitianmenunjukkan asetkeuangan jenis pinjamanyang diberikan danpiutang, memiliki totalaset keuangan palingbesar sedangkan tersediauntuk dijual memilikipenurunan nilai yang

Page 41: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

22

paling besar. Selain itudari tahun 2010-2012,semakin tinggi tingkatkepatuhan perbankanuntuk penerapan PSAK50 dan 60, dan semakinbanyak jumlahperbankan yangmengungkapkankebijakan instrumenkeuangan yang sangatspesifik.

4 Longgorung, danRudy

PengungkapanInformasi AsetKeuanganMenurut PSAK60 Pada PT.Bank RakyatIndonesia(Persero) Tbk

Untukmengetahuiapakahpengungkapaninformasi asetkeuangan padaPT. Bank RakyatIndonesia(persero) Tbktelah sesuaidengan PSAK 60penyesuaian2012.

PSAK 60 padaPT. Bank RakyatIndonesia

Hasil penelitianmenunjukkan bank BRIdalam pengungkapanaset keuangannya sudahsesuai dengan PSAK 60penyesuaian 2012 tetapimanajemen belummenerapkanpengungkapan gagalbayar dan pelanggaran.Sebaiknyamanajemenbank BRI menerapkankeseluruhan dari PSAK60 penyesuaian 2012sesuai dengan standaryangtelah ditentukan.

5 Murdianingrumdan Marita

PengungkapanAset Keuangandan Impairmentpada SektorPerbankanmenurut PSAK60 di Indonesia.

Untukmengetahuiapakahpengungkapanaset keuangan danimpairment padasektor perbankanmenurut PSAK 60di Indonesia.

PSAK 60 Hasil penelitian inimenunjukkan bahwaperusahaan sektor bankdi Indonesia telahmelakukanpengungkapan laporankeuangannya sesuaidengan peraturan yangditetapkan, yaitu PSAK60.

6 Nugroho

PengaruhKarakteristikPerusahaanTerhadapTingkatKeluasanPengungkapanLaporanKeuangan padaSektor IndustriMakanan danMinuman yang

Untukmengetahuipengaruh secarasimultan dansecara parsialrasio likuiditas,rasio leverage,profitabilitas,ukuranperusahaan danstrukturkepemilikanterhadap tingkatluas kelengkapan

Tingkat keluasanpengungkapanlaporan keuanganpada sektorindustri makanandan minumanyang terdaftar diBursa EfekIndonesia

Hasil penelitian terlihatbahwa kelengkapanpengungkapan wajiblaporan keuangan adalahminimum sebesar44,12% dan maksimumsebesar 85,29% denganrata-rata sebesar64,30%. Hal inimenunjukkan bahwabelum semua informasiyang disyaratkan dalamperaturan BapepamNo.SE-02/PM/2002

Page 42: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

23

Terdaftar diBursa EfekIndonesia

pengungkapanlaporan keuangantahunanperusahaan yangterdaftar di BursaEfek Indonesia.

tanggal 27 Desember2002, pengungkapanwajib diungkapkansecara lengkap olehperusahaan (emiten).

7 Pangkey danRobert

EvaluasiPenerapanPengungkapanInformasi AsetKeuanganMenurut PSAK60 Pada PT.Bank NegaraIndonesia(Persero) Tbk

Untukmengetahuiapakah penerapanpengungkapaninformasi asetkeuangan padaPT. Bank RakyatIndonesia(persero) Tbktelah sesuaidengan PSAK 60penyesuaian2014.

PSAK 60 pada PTBank NegaraIndonesia

Hasil dari penelitianmenunjukkan bahwapengungkapan atas asetkeuangan PT. BankNegara Indonesia(persero) Tbk sebagianbesar telah sesuaidengan PSAK 60Instrumen Keuangan:Pengungkapan.Meskipun begitu masihada beberapa poin yangbelum sesuaipengungkapannyadengan PSAK 60 sepertidalam pengungkapangagal bayar danpelanggaran sertapengungkapan tentangsaling hapus asetkeuangan dan liabilitaskeuangan.

8 Pulumbara, danAnneke

AnalisisPenerapanPSAK 50:Penyajian danPsak 55:Pengakuan danPengukuran AtasCadanganKerugianPenurunan NilaiPada PT. BankCentral Asia(Persero) Tbk

Untukmengetahuisejauh manapenerapan PSAK50 dan 55 atascadangankerugianpenurunan nilaipada PT. BankCentral Asia Tbk.

Penerapan PSAK50 dan 55

Hasil penelitianmenunjukkan bahwadalam proses penyajian,pengakuan, pengukurandan penentuan cadangankerugian penurunannilai PT. Bank CentralAsia Tbk telah mengacupada PSAK 50 danPSAK 55. Pimpinan PT.Bank Central Asia Tbkdiharapkan agar standarakuntansi yang telahditerapkan tetapdipertahankan denganbaik dan konsisten agarPT. Bank Central AsiaTbk dapat menghasilkanlaporan keuangan yangakurat dan terpercaya.

9 Raharjo

Pengaruh

Untukmengetahuiapakah struktur

Kualitaspelaporankeuangan dan

Hasil penelitianmenunjukkan bahwadari tiga variabel yang

Page 43: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

24

KarakteristikPerusahaanTerhadapKualitasPelaporanKeuangan danDampaknyaTerhadapEfisiensiInvestasi

perusahaan,monitoringperusahaan dankinerjaperusahaanberpengaruhterhadap kualitaspelaporankeuangan danapakah strukturperusahaan,monitoringperusahaan,kinerjaperusahaan dankualitas pelaporankeuanganberpengaruhterhadap efisiensiinvestasi.

dampaknyaterhadap efisiensiinvestasi

dianalisis, hanya kinerjadan pengawasan yangberpengaruh terhadapkualitas pelaporankeuangan. Variabelstruktur perusahaantidak berpengaruhterhadap kualitaspelaporan keuangan. Halserupa dengan efisiensiinvestasi, hasilmenunjukkan bahwaseluruh variabel bebas(struktur, pengawasan,kinerja, kualitaspelaporan keuangan)tidak berpengaruhsecara langsungterhadap efisiensiinvestasi.

10 Rotty dan Sonny

AnalisisPenerapanPengungkapanInformasi AsetKeuanganMenurut PSAK60 (Studi padaPT. BankTabunganPensiunNasional Tbk)

untuk mengetahuiapakah PT. BankBTPN Tbk.Cabang GirianKota Bitung yangdalampengungkapaninformasi asetkeuangannyatelah sesuaidenganPernyataanStandarAkuntansiKeuangan(PSAK) 60penyesuaiantahun 2014.

PSAK 60 pada PTBank TabunganPensiun Nasional

Hasil penelitianmenunjukkan bankBTPN dalampengungkapan asetkeuangannya sudahsesuai dengan PSAK 60penyesuaian 2014tetapimanajemen belummenerapkanpengungkapanreklasifikasi,wanprestasi danpelanggaran. Sebaiknyamanajemen bank BTPNmenerapkan keseluruhandari PSAK 60penyesuaian 2014 sesuaidengan standaryangtelah ditentukan.

11 Suhardjanto danAryane

PengungkapanRisiko Finansialdan Tata KelolaPerusahaan:Studi EmpirisPerbankanIndonesia

Untuk mengujiperan tata Kelolaperusahaan dalampengungkapanrisiko Finansial(financial riskdisclosure) padaperbankanIndonesia.

Pengungkapanrisiko finansialdan tata kelolaperusahaan

Hasil dari pengujianhipotesis menunjukkanTata kelola perusahaanmempengaruhi Tingkatpengungkapan risikofinansial. Variabel Tatakelola perusahaan yangmempengaruhi tingkatPengungkapan risikofinansial berupa ukuranDewan komisaris danjumlah rapat dewankomisaris. Variabel

Page 44: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

25

lainnya yaitu komposisikomisaris

Independen, komposisikomite audit independenDan jumlah rapat komiteaudit tidak berpengaruhTerhadap pengungkapanrisiko finansial.

12 Supriyadi danHerman

AnalisisPengungkapanInformasi AsetKeuanganBerdasarkanPSAK 60 padaPT. BankCentral Asia Tbk

Untukmenganalisiskesesuaianpengungkapaninformasi asetkeuangan BankBCA denganPSAK No. 60.

PSAK 60 pada PTBCA

Hasil penelitianmenunjukkan bahwaBank BCA masihmengacu pada PSAK 60revisi 2010 namun daripembahasan dapatdisimpulkan bahwapengungkapan mengenaiaset keuangan danliabilitas keuangan,pengungkapan lain sertasifat dan cakupan resikoyang timbul dariinstrumen keuangantelah sesuai denganPSAK 60 revisi 2014.Hanya terdapat beberapapoin mengenai gagalbayar dan pelanggaran,akuntansi lindung nilaitidak diungkapkankeberadaannya secaramemadai dalam catatanatas laporan keuanganperusahaan.

13 Yasean, et al.,

The ValueRelevance ofFinancialInstrumentsDisclosure:Evidence FromJordan

Untukmenyelidikihubungan antaratata kelolaperusahaan dankarakteristikkeuangan dantingkatpengungkapantanggung jawabsosial perusahaan(csr) di amerikaserikat. Tatakelola perusahaandan karakteristikkeuangan iniadalah rapatdewan, usia rata-

Tata kelolaperusahaan dankarakteristikkeuangan

Hasil menunjukkanbahwa meskipun buktidisediakan bahwainformasi FI adalah nilaiyang relevan selama duaperiode penyelidikan,informasi yangdiberikan setelahpenerapan IFRS 7 lebihkuat terkait dengan nilaipasar. Analisis sub-komponen FIDmengungkapkan bahwarincian tentang neraca,nilai wajar, daninformasi risiko pentingketika menilai ekuitas.Secara keseluruhan,

Page 45: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

26

rata anggotadewan, kehadiranwanita di dewan,ukuran dewan,dualitas chiefexecutive officer,leveragekeuangan,profitabilitas,ukuranperusahaan,komposisi dewandan komitmendewan terhadapcsr.

hasil menunjukkanbahwa investor menilaiinformasi terkait FIketika membuatkeputusan penetapanharga ekuitas mereka.Hasilnya menunjukkanbahwa kepatuhandengan persyaratanpengungkapan wajibIFRS memangmenghasilkan laporankeuangan yang relevan.

Sumber: Jurnal-jurnal tahun 2011-2017

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis

PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan adalah salah satu PSAK

yang sebagian besar langsung diadopsi dari IFRS 7. Karena dianggap dapat

diterapkan pada perusahaan di Indonesia dan sesuai dengan kebutuhan

pengungkapan laporan keuangan. Pada perusahaan terdapat karakteristik

perusahaan yang ciri khasnya melekat yang dapat dilihat dari beberapa segi,

diantaranya jenis usaha, struktur kepemilikan, tingkat likuiditasm tingkat

Rasio Likuiditas

Rasio Leverage

Profitabilitas

UkuranPerusahaan

StrukturKepemilikan

KeluasanKelengkapan

PengungkapanLaporan

KeuanganTahunan

Variabel DependenVariabel Independen

HHHHH

Page 46: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

27

profitabilitas, ukuran perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka

hipotesis yang dikemukakan adalah :H : Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keluasan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan.H : Struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh secara signifikan

terhadap keluasan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

tahunan.H : Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap keluasan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan.H : Likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap keluasan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan.H : Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap keluasan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan.

Page 47: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut (Sugiyono. 2005) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang

bergerak dibidang agrikultur dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel menurut (Indriantoro dan Supomo, 2014) adalah sebagian anggota

dari populasi yang dipilih menggunakan proses tertentu sehingga dapat

mewakili populasi. Penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan

jenis metode purposive sampling. Teknik sampling ini di dalam

pengambilan sampelnya, peneliti menentukan kriteria dari populasi. Jenis

metode pemilihan berdasarkan pertimbangan dan kuota (Indriantoro dan

Supomo, 2014). Adapun kriteriannya yaitu :

1. Perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI);

2. Perusahaan agrikultur yang menerbitkan laporan keuangan 2015- 2017;

Page 48: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

29

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

penelitian bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website

resmi perusahaan: www.idx.co.id. Data tersebut diperoleh dari laporan

keuangan periode 2015 sampai 2017 pada seluruh perusahaan agrikultur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan

perusahaan agrikultur dipilih karena Indonesia terkenal sebagai negara

agraris dan diharapkan dapat ikut serta dalam pengembangan perekonomian

negara Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif

adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data

yang dianalisis merupakan laporan keuangan 2015 sampai 2017. Kemudian,

data kuantitatif yakni berupa angka-angka yang muncul pada

perhitungungan karakteristik perusahaan, antara lain rasio likuiditas,

leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan yang

diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan agrikultur di BEI

periode 2015 sampai 2017.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan

untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh karakteristik perusahaan

terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan berdasarkan

PSAK 60 (revisi 2014) pada perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2015 sampai 2017. Menurut Indriantoro dan

Page 49: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

30

Supomo (2012), Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-

masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi.

Metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode

dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu melakukan aktivitas pengarsipan

dan penyalinan dari sumber-sumber sekunder yaitu berupa laporan tahunan

perusaaan. Data tentang indeks kelengkapan pengungkapan diambil dari

laporan tahunan perusahaan pada tahun 2015-2017. Data tentang rasio

likuiditas, rasio leverage, profitabilitas, jumlah asset, dan saham publik

dapat diambil dari laporan keuangan perusahaan agrikultur di BEI periode

2015-2017.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian,

karena sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan

penelitian tanpa variabel. Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan

untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan

ditariklah sebuah kesimpulan. Variabel penelitian dalam penelitian ini,

yakni variabel dependen dan independen.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2011)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan 2015-2017. Adapun

Page 50: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

31

variabel dalam penelitian ini didapat melalui hasil Disclosure Index dengan

teknik scoring.

Pengukuran disclosure index ini menggunakan teknik scoring sesuai dengan

penelitian dari Vergauwe dan Gaeremynck (2013), yaitu jika item yang

perlu diungkapkan dapat diterapkan (applicable) dalam perusahaan dan item

tersebut diungkapkan oleh perusahaan diberi skor 1, jika item tersebut tidak

diungkapkan diberi skor 0, dan jika item tersebut tidak dapat diterapkan

dalam perusahaan akan diberi tanda N/A (Not Applicable) dan dikurangkan

dari jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh masingmasing perusahaan.

DISCL= ∑∑Keterangan:

DISCL: Disclosure Index

∑SCR: Skor pengungkapan yang sebenarnya

∑MAX: Skor maksimal yang dapat diperoleh masing-masing

perusahaan

Tabel 3

Checklist Pengungkapan PSAK 60 (revisi 2014)

No. Persyaratan Pengungkapan

Laporan Posisi Keuangan

1 Nilai tercatat kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan

2 Metode yang digunakan untuk memenuhi persyaratan, jumlah perubahan aset keuanganatau liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi

3 Jumlah yang direklasifikasikan ke dalam atau dihapus dari masing-masing kategori sertaalasan reklasifikasi tersebut.

Jika suatu entitas telah mengalihkan aset keuangan dengan suatu cara yangmengakibatkan sebagian atau seluruh aset keuangan itu tidak memenuhi syarat

Page 51: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

32

penghapusan dan pengakuan.

Entitas harus mengungkapkan:

4 Sifat aset itu,

5 Sifat risiko dan manfaat kepemilikan yang tetap dimiliki entitas itu,

6 Nilai tercatat dari aset itu serta liabilitas terkaitnya

7 Nilai tercatat dari aset awal,

8 Saldo aset yang tetap diakui oleh entitas itu,

9 Serta nilai tercatat dari liabilitas terkaitnya.

Jika ada agunan tertentu, entitas mengungkapkan:

10 Nilai tercatat dari aset keuangan yang dijamin dalam liabilitas atau liabilitas kontijensi,

11 Saldo yang telah direklasifikasi,

12 Syarat dan ketentuan penjamin tersebut.

Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit dan entitasmencatat penurunan nilai dalam pos terpisah, entitas mengungkapkan:

13 Suatu rekonsiliasi perubahan pada akun tersebut selama periode untuk setiap kelompokaset keuangan.

14 Keberadaan fitur instrumen yang mengandung komponen liabilitas dan ekuitas yangmemiliki beberapa derivatif melekat yang nilainya saling bergantung satu sama lain

Wanprestasi dan Pelanggaran

15 Rincian tentang segala Wanprestasi selama periode syarat jumlah pokok pinjaman,bunga, dana tebusan, atau penebusan dari utang pinjaman tersebut.

16 Nilai tercatat dari utang pinjaman dalam Wanprestasi pada tanggal pelaporan.

17 Apakah wanprestasi telah dipulihkan, atau syarat utang pinjaman dinegosiasikan ulang,sebelum laporan keuangan disahkan pihak berwenang untuk dikeluarkan.Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

18 Pos-pos penghasilan (income),

19 Beban (expense),

20 Keuntungan (gain) atau kerugian (loss).

Pengungkapan Lain

Page 52: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

33

21 Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan

22 Kebijakan akuntansi lain yang relevan

23 Lindung nilai atas nilai wajar,

24 Lindung nilai atas arus kas,

25 Lindung nilai atas investasi neto pada operasi luar negeri

26 Nilai wajar dari kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yangmemungkinkan untuk dibandingkan dengan jumlah tercatatnya.Pengungkapan Risiko

2728

29

Pengungkapan kualitatif(a) eksposur risiko dan bagaimana risiko itu timbul.(b) Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan untukmengukur risiko tersebut.(c) Segala perubahan butir (a) dan (b) dari periode sebelumnya.

30Pengungkapan KuantitatifInformasi yang representatif; jumlah tertinggi, terendah, dan rata-rata resiko yang akandihadapinya selama periode berjalan.

Sumber: Ernst&Young IFRS Presentation and Disclosure Checklist 2013 yangdisesuaikan dengan PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2014)

3.4.2 Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2011) adalah variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Rasio likuiditas. Penelitian ini menggunakan rasio lancar perusahaan

yang dijadikan sampel tahun 2015-2017, Rasio likuiditas adalah rasio

yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur

likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar (current ratio).

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada

waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan

Page 53: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

34

mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya. Rasio

likuiditas ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

CR =

b. Rasio leverage. Penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio (DER)

perusahaan yang dijadikan sampel pada tahun 2015-2017 yang diukur

dengan membagi total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham untuk

mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang. DER (rasio

hutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

DER =

c. Profitabilitas diukur berdasarkan rasio antara laba bersih terhadap

tingkat penjualan. Profitabilitas dihitung dari tahun 2015-2017 dari

perusahaan yang dijadikan sampel. Profitabilitas dalam penelitian ini

diwakili oleh Net Profit Margin (NPM). Net Profit Margin (NPM) adalah

rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak (Alexandri,

2008). Net Profit Margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

NPM =

Keterangan:

NPM: Net Profit Margin

EAT: Laba setelah pajak

Net Sales: Penjualan bersih

d. Ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan dapat

diukur dengan menggunakan total aktiva dari perusahaan sampel tahun

Page 54: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

35

2015-2017. Ukuran perusahaan (size) merupakan skala yang digunakan

dalam menentukan besar kecilnya suatu perusahaan (Oktari et al., 2016).

Perusahaan yang besar akan mendapat perhatian lebih dari pada

perusahaan kecil karena manajemen leluasa mengendalikan perusahaan

sehingga nilai perusahaan akan meningkat .Besar kecilnya perusahaan

diproksi dengan besar kecilnya aset yang dimiliki perusahaan yang

ditentukan dengan nilai dari logaritma natural (Ln) total aset. Size dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:

S = Ln of Total Assets

e. Struktur Kepemilikan. Variabel ini menggunakan jenis struktur

kepemilikan yakni kepemilikan institusi. Kepemilikan institusional (IO)

merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan,

institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dan perwalian serta

institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et, al. 2006). Institusi biasanya

dapat menguasai mayoritas saham karena sumber daya yang lebih besar

dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Oleh karena itu variabel

ini diharapkan dapat mewakili dari beberapa jenis struktur kepemilikan

lainnya. Variabel kepemilikan intitusi ini diukur dengan membagi jumlah

saham yang dimiliki institusi dengan total saham.

% IO =

Page 55: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

36

3.5 Teknik Analisis Data

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Melakukan perhitungan terhadap rasio-rasio variabel yang dianalisis,

yaitu: rasio likuiditas, rasio leverage, net profit margin, ukuran

perusahaan, saham publik, dan menghitung besarnya indeks kelengkapan

pengungkapan.

2. Analisis Deskriptif merupakan suatu metode dalam mengorganisir dan

menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur

mengenai suatu kegiatan.

3. Uji Asumsi Klasik, terdapat empat asumsi yaitu: Uji normalitas dengan

mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik P-P plot,

Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji autokorelasi.

4. Analisi Regresi Berganda dihasilkan dengan cara memasukkan input data

variabel ke fungsi regresi. Analisis persamaan regresi berganda

digunakan untuk mengetahuipengaruh dari beberapa variabel bebas

terhadap satu variabel terikat. Persamaan regresi berganda dapat

dinyatakan sebagai berikut:

INDEX = a + β1CR + β2DER + β3NPM + β4SIZE +β5IO + e

Keterangan:

INDEX = indeks skor pengungkapan laporan keuangan

a = konstanta (tetap)

β1 – β5 = koefisien regresi

CR = rasio likuiditas

DER = rasio leverage

Page 56: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

37

NPM = net profit margin

SIZE = ukuran perusahaan

IO = struktur kepemilikan

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah pengukuran masing-masing variabel kerja dilakukan, selanjutnya

akan dilakukan pengujian statistik untuk menjawab permasalahan utama.

Uji statistik yang dianggap relevan dalam penelitian ini yakni uji asumsi

klasik, terdapat tiga asumsi yaitu yang digunakan:

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi

ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak dalam

model regresi. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula

melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui normalitas

residual adalah dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal

suatu grafik P-P plot. Menurut Ghozali (2013) ketentuannya adalah sebagai

berikut:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 57: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

38

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dengan menggunakan

metode berikut :

a. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (di atas 0,95), maka

hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

b. Menganalisis nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) yang

sifatnya saling berlawanan. Nilai cut off yang umum digunakan untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau

sama dengan nilai VIF > 10.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan grafik pada SPSS. Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah

terjadi Heteroskedatisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Page 58: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

39

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

F-test juga digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,

2013). Uji Statistik F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F

pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi level 0.05

(α= 5%).

F-test (Uji-F) memiliki kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Ha ditolak yaitu apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih dari

nilai α = 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit)

untuk digunakan dalam penelitian.

b. Ha diterima yaitu apabila value < 0,05 atau bila nilai signifikansi kurang

dari atau sama dengan nilai α = 0,05 berarti model regresi dalam

penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara

parsial (uji t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara terpisah

atau parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak

terpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji t digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Pengujian dilakukan pada penelitian ini dengan

Page 59: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

40

menggunakan tingkat signifikansi 0,10 (α = 10%). Dasar pengambilan

keputusan pada uji statistik t adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,10 (sig < 0,10) maka hipotesis

terdukung, yang berarti variabel independen memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen.

Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,10 (sig > 0,10) maka hipotesis

tidak terdukung, yang berarti variabel independen tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen.

Page 60: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

64

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,

struktur kepemilikan perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas

terhadap keluasan pengungkapan instrumen keuangan pada laporan

keuangan tahunan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keluasan pengungkapan laporan keuangan perusahaan (DC). Dengan

demikian hipotesis pertama diterima (H1 diterima).

2. Struktur kepemilikan perusahaan (IO) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keluasan pengungkapan laporan keuangan perusahaan (DC).

Dengan demikian hipotesis kedua diterima (H2 diterima).

3. Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER)

mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap

keluasan pengungkapan laporan keuangan perusahaan (DC). Dengan

demikian, hipotesis ketiga ditolak (H3 ditolak).

Page 61: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

65

4. Likuiditas yang dihitung menggunakan Current Ratio (CR) mempunyai

pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap keluasan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan (DC). Dengan demikian,

hipotesis keempat ditolak (H4ditolak).

5. Profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh negatifdan tidak signifikan terhadap keluasan pengungkapan

laporan keuangan perusahaan (DC). Dengan demikian hipotesis kelima

ditolak (H5 ditolak).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan variable ukuran perusahaan, struktur

kepemilikan perusahaan, leverage, likuiditas, dan profitabilitas. Variabel-

variabel lainnya yang mungkin berpengaruh terhadap keluasan

pengungkapan instrumen keuangan perusahaan (DC). Tidak diuji dalam

penelitian ini.

2. Dalam penelitian ini informasi mengenai item keluasan pengungkapan

laporan keuangan perusahaan dalam Disclosure Checklist (DC) yang

diperoleh melalui data annual report perusahaan belum mencerminkan

kondisi sebenarnya, hal ini dikarenakan tidak semua item keluasan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan diungkapkan secara jelas

sehingga hasil perhitungan indeks masih terbatas. Kemungkinan adanya

faktor subjektifitas yang berbeda tiap peneliti dalam penelitian ini juga

berpengaruh dalam perhitungan Disclosure Checklist (DC).

Page 62: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

66

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa

saran, antara lain:

1. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan,

sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik

dalam populasi dan dapat mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.

2. Pada penelitian ini telah terbukti bahwa proporsi pengaruh variabel

likuiditas, tingkat leverage, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, dan

struktur perusahaan terhadap variabel luas pengungkapan instrumen

keuangan hanya sebesar 9,6% dan 90,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang tidak dimasukkan ke dalam model sehingga untuk penelitian

selanjutnya disarankan agar faktor-faktor lain seperti tipe kepemilikan

perusahaan, umur perusahaan, basis perusahaan, penerbitan sekuritas

pada tahun berikutnya dimasukkan ke dalam model dan untuk

memperoleh penelitian yang lebih baik.

Page 63: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Linda. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap LuasPengungkapan Informasi Keuangan pada Website Perusahaan. JurnalAkuntansi & Auditing, Vol. 2, (2), pp : 12.

Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Cetakan Kesatu.Bandung: Alfabeta.

Anggraini, R dan Reni. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dalam LaporanKeuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yangterdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Akuntansi Nasional IX Padang.http://blog.umy.ac.id diakses 24 Mei 2018.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Cecilia, S. Rambe, dan M.Z.B. Torong. 2015. Analisis Pengaruh Corporate SocialResponsibility, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap NilaiPerusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia,Malaysia, dan Singapura. Simposium Nasional Akuntansi XVIII Medan. 16-19 September: 1-22. https://ejournal.stiesia.ac.id diakses 24 Mei 2018.

Febriati, Ekaputri Ciptani. 2013. Analisis Penerapan Psak 55 Atas CadanganKerugian Penurunan Nilai. Jurnal EMBA,Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 207-217.

Ghozali, Imam dan Chariri Anis. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Hargyantoro, Febrian. 2010. Pengaruh Internet Financial Reporting dan TingkatPengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan SahamPerusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT Grasindo. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: SalembaEmpat

Page 64: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: SalembaEmpat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpaAkuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas TanpaAkuntabilitas Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan.Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2012. Metode Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen , Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kaluti, Stephani Novitasari Christianingsih dan Purwanto. 2014. PengaruhStruktur Kepemilikan dan Kebijakan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro,Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1-12.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-8. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Kaya, Devrimi. 2011. The Influence 0f Firm-Specific Characteristics on TheExtent Of Voluntary Disclosure in XBRL Empirical Analysis of SECFilings. International Journal of Accounting and Information Management,Vol. 22 Issue: 1, pp.2-17.

Kieso, Donald E, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield. 2010. IntermediateAccounting. Diterjemahkan oleh Adhariani, dkk. Edisi 13. Jakarta: SalembaEmpat.

Larasati, Agustina dan Supatmi. 2014. Pengungkapan Informasi Aset Keuangandan Impairment-nya di Perbankan Menurut PSAK 50 dan 60. JurnalEkonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Longgorung, Sifrid S. Pangemanan Dan Rudy J. Pusung. 2015. PengungkapanInformasi Aset Keuangan Menurut Psak 60 Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. Jurnal EMBA, Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal. 524-533.

Martani, dwi. 2016. PSAK 60 (revisi 2014) Pengungkapan Instrumen Keuangan.http://staff.blog.ui.ac.id/martani/. Diakses pada 27 Mei 2018.

Miller, J. C., dan Whiting, R.H. 2005. Voluntary Disclosure of Intellectual Capitaland the Hidden Value. AFAANZ Conference, Melbourne, 3-5 Juli 2005.

Page 65: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

Miller, James C. and Rosalind H. Whiting. 2008. Voluntary Disclosure ofIntellectual Capital and The Hidden Value. Journal of Human ResourceCosting & Accounting. Vol. 12 (1), pp : 26 - 50.

Moeljadi, 2014. Factors Effecting Firm Value: Theoritical Study on Manufactur-ing Firms in Indonesia. South East Asia Journal of Contemporary Business,Economics and Law, 5(2).

Nugroho, Agus Sumarnadi. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan TerhadapTingkat Keluasan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Sektor IndustriMakanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JurnalIlmu & Riset Akuntansi Vol. 1 No. 12 (2012).

Mubarok, Muhammad Andi dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh KarakteristikPerusahaan dan Mekanisme Corporate Governance TerhadapPengungkapan Risiko Dalam Laporan Keuangan Interim. JurnalUniversitas Diponegoro. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UniversitasDiponegoro. Vol. 2, (2), pp : 1-15.

Munawir, S. 2010. Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan KelimaBelas. Yogyakarta: Liberty

Murdianingrum dan Marita. 2015. Pengungkapan Aset Keuangan dan Impairmentpada Sektor Perbankan Menurut PSAK 60 di Indonesia. Jurnal AkuntansiUniversitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Vol 1, No 01.

Nurhayati, M. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran PerusahaanPengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor NonJasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis 5 (2): 144-153.

Oktari, I.G.A.P., L. Handajani, dan E. Widiastuty. 2016. Determinan ModalIntelektual (Intellectual capital) pada Perusahaan Publik di Indonesia danImplikasinya terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional AkuntansiXIX Lampung. 1-29. https://ejournal.stiesia.ac.id diakses 24 Mei 2018.

Pangkey, Lintje Dan Robert. 2016. Evaluasi Penerapan Pengungkapan InformasiAset Keuangan Menurut PSAK 60 Pada PT. Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. Jurnal Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol11, No 2.

Martini, Ni Nyoman G Putu, Moeljadi, Djumahir, dan Atim Djazuli. 2014.Factors Affecting Firms Value of Indonesia Public Manufacturing.International Journal of Business and Management Invention 3(2). Volume3 Issue 2.

Page 66: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

Pulumbara, Jullie J. Sondakh Dan Anneke Wangkar. 2014. Analisis PenerapanPsak 50: Penyajian dan PSAK 55: Pengakuan dan Pengukuran AtasCadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada PT. Bank Central Asia (Persero)Tbk. Jurnal EMBA, Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1350-1358.

Raharjo, Teguh Budi. 2017. Pengaruh Karakteristik Perusahaan TerhadapKualitas Pelaporan Keuangan dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Investasi.Jurnal Ilmu Akuntansi, Volume 10 (2) Oktober 2017, Hal. 391 – 404.

Rotty, Lintje Kalangi dan Sonny Pangerapan. 2016. Analisis PenerapanPengungkapan Informasi Aset Keuangan Menurut PSAK 60 (Studi PadaPT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk). Jurnal EMBA, Vol.4 No.1Maret 2016, Hal. 242-250.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.

Shehu, Usman Hassan. 2012. Firm Characetristics and Financial ReportingQuality of Quoted Manufacturing Firm in Nigeria. Dissertasi. AhmaduBello University, Zaria. Nigeria.

Shien, et.al., 2006. Financial Accounting Theory 3th editon. Pearson PrenticeHall.

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh UkuranPerusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan PerusahaanTerhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. JurnalProceeding PESAT. Vol. 02, 21-22 Agustus 2007, ISSN: 1858-2559.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Afabeta

Suhardjanto dan Aryane Dewi. 2011. Pengungkapan Risiko Finansial dan TataKelola Perusahaan: Studi Empiris Perbankan Indonesia. Jurnal Keuangandan Perbankan, Vol. 15, No. 1 Januari 2011, hlm. 105–118.

Sulistyaningsih dan Barbara Gunawan, 2016. Analisis Faktor-Faktor YangMemengaruhi Risk Management Disclosure. Riset Akuntansi dan KauanganIndonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol.1, (1), pp : 1-11.

Supriyadi dan Herman Karamoy. 2016. Analisis Pengungkapan Informasi AsetKeuangan Berdasarkan PSAK 60 Pada PT. Bank Central Asia Tbk. JurnalEmba, Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 676-687.

Page 67: (Skripsi) Oleh Tri Adinda Anggraini - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55695/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · keuangan, kebijakan tersebut diatur di dalam PSAK 50 (revisi

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Pengungkapan Pelaporan Keuangan (EdisiIII). Yogyakarta: BPFE.

Vergauwe, Skrålan and A. Gaeremynck. 2013. Disclosure Comparability UnderIFRS. http://ssrn.com/abstract=2282593. Diakses tanggal 25 Mei 2018.

Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan TerhadapNilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai VariabelIntervening. Symposium Nasional Akuntansi 9 Padang:1-25.

Yasean Tahat, T. Dunne, S. Fifield, D. Power. 2016. The value relevance offinancial instruments disclosure: evidence from Jordan, Asian Review ofAccounting, Vol. 24 Issue: 4, pp.445-473.