silvia anggraini newbana

Upload: gmanse

Post on 14-Jul-2015

396 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN PUDING HITAM (Graptophyllum pictum Griff) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA

DRAFT SKRIPSI

OLEH : SILVIA ANGGRAINI 03 04 065

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA YAYASAN PERINTIS PADANG

2011

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alhamdulillahi robbil alamin atas berkat, rahmat dan kurnia-Nya yang telah memberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN PUDING HITAM (Graptophyllum pictum Griff) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA . Skripsi ini diajukan untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu ( S- 1 ) Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari doa, dorongan dan semangat yang diberikan dari orang tuaku Alfian Effendi (papa), Hj. Azwida. Z (mama), Oky Yulianda (suami), Chellyne Gauhara (my Princes), Margaret Veniosa, Guthe Jaeng Manse dan Aristy Alfaz (adik), dan semua keluarga besar. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada : Bapak Drs. H. Yasril Ilyas MSi, Apt dan Ibu Ria Afrianti, M. Farm, Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, arahan dan nasehat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan sripsi ini. Bapak Prof. H. Syahrial Harun, Apt selaku ketua Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang. Bapak dan Ibu dosen, seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang. Yang telah banyak mencurahkan ilmu

i

tak ternilai dalam membantu penulisdalam menyelesaikan perkuliahan dan penelitian. Ibu Farida Rahim, M.Farm, Apt, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberika motivasi dan bimbingan akademis selama ini. Teman- teman angkatan yang telah memberikan doa, dorongan, dukungan, dan semangat penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan penelitian. Semua kebaikan dan keikhlasan yang diberikan kepada penulis, semoga dibalas oleh Allah SWT dan menjadi amal soleh di sisi- NYA. Amiin Ya Robbal alamiin. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dan masyarakat umumnya. Namun, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan berarti tanpa adanya kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini.

Padang, Juli 2011

(penulis)

ii

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian uji toksisitas akut ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophyllum pictum Griff) terhadap mencit betina putih. Hewan dibagi atas 4 kelompok yaitu kelompok I, II,III yang menerima dosis secara berurutan 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB dan 4000 mg/kg BB serta kelompok kontrol. Jumlah hewan yang mati selama 24 jam dicatat,dan pada hewan yang masih hidup dilanjutkan dengan pengamatan efek toksik tertunda selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah berat badan, volume makan, volume minum, volume urin, berat feses dan berat organ relatif: hati, jantung dan ginjal. Hasil pennelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol Graptophyllum pictum Griff tidak memyebabkan kematian sampai dosis 4000 mg/kg BB, sehingga tidak di tentukan nilai LD50, pada pengamatan efek toksik tertunda pemberian ekstrak mempengaruhi volume minum, volume urin dan berat organ relatif hati secara berkmakna. Dalam pengujian efek toksisitas akut, kerja ekstrak berpengaruh terhadap volume minum, volume urin dan berat organ hati, tetapi tidak signifikan dengan uji lanjut Duncan.

iii

ABSTRACT

The acute toxicity test of ethanolic extract of the of Graptophylum Pictum Griff to female white mice has been studied. The animals were divided 3 group of five (group I, II, III) each orally received 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB dan 4000 mg/kg BB, respeclively and control group. Amoun of animal deaths during 24 hours after administration of the extract. Delayed toxicity effect was further observed for survived animals for 14 days. The parameter observed were body weight, volume of dringking, eating, urine, feces and relative weight of liver, kidney and heart. The results of research indicated that the ethanolic extract of the stem bark of Graptophylum Pictum Griff did not cause death at the doses up to 4000 mg/KgBB, consequently the LD 50 was not defined. On the observation of delayed toxicity effect, the administration of the extract significantly influenced the volume of dringking, volume of irine and the relative weight of the liver (p >0,05) but not significant at the continuing test of apart Duncan.

iv

DAFTAR ISIUJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN PUDING HITAM (Graptophyllum pictum Griff) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA............i SILVIA ANGGRAINI...................................................................................i 03 04 065................................................................................................i SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA....................................................i YAYASAN PERINTIS..................................................................................i PADANG...................................................................................................i 2011.......................................................................................................ii KATA PENGANTAR...................................................................................i Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alhamdulillahi robbil alamin atas berkat, rahmat dan kurnia-Nya yang telah memberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN PUDING HITAM (Graptophyllum pictum Griff) TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA . Skripsi ini diajukan untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu ( S- 1 ) Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang........................................................i Selesainya skripsi ini tidak lepas dari doa, dorongan dan semangat yang diberikan dari orang tuaku Alfian Effendi (papa), Hj. Azwida. Z (mama), Oky Yulianda (suami), Chellyne Gauhara (my Princes), Margaret Veniosa, Guthe Jaeng Manse dan Aristy Alfaz (adik), dan semua keluarga besar.............................................................................i Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada :.............................................i Bapak Drs. H. Yasril Ilyas MSi, Apt dan Ibu Ria Afrianti, M. Farm, Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, arahan dan nasehat dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan sripsi ini...................................................................................................i Bapak Prof. H. Syahrial Harun, Apt selaku ketua Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang........................................................i Bapak dan Ibu dosen, seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang. Yang telah banyak

v

mencurahkan ilmu tak ternilai dalam membantu penulisdalam menyelesaikan perkuliahan dan penelitian.............................................i Ibu Farida Rahim, M.Farm, Apt, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberika motivasi dan bimbingan akademis selama ini...............................................................................................ii Teman- teman angkatan yang telah memberikan doa, dorongan, dukungan, dan semangat penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan penelitian.........................................................................................ii Semua kebaikan dan keikhlasan yang diberikan kepada penulis, semoga dibalas oleh Allah SWT dan menjadi amal soleh di sisi- NYA. Amiin Ya Robbal alamiin........................................................................ii Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dan masyarakat umumnya. Namun, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan berarti tanpa adanya kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini..........................................................................ii Padang, Juli 2011.................................................................................................ii (penuli s)............................................................................................................ii ABSTRAK................................................................................................iii Telah dilakukan penelitian uji toksisitas akut ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophyllum pictum Griff) terhadap mencit betina putih. Hewan dibagi atas 4 kelompok yaitu kelompok I, II,III yang menerima dosis secara berurutan 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB dan 4000 mg/kg BB serta kelompok kontrol. Jumlah hewan yang mati selama 24 jam dicatat,dan pada hewan yang masih hidup dilanjutkan dengan pengamatan efek toksik tertunda selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah berat badan, volume makan, volume minum, volume urin, berat feses dan berat organ relatif: hati, jantung dan ginjal. Hasil pennelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol Graptophyllum pictum Griff tidak memyebabkan kematian sampai dosis 4000 mg/kg BB, sehingga tidak di tentukan nilai LD50, pada pengamatan efek toksik tertunda pemberian ekstrak mempengaruhi volume minum, volume urin dan berat organ relatif hati secara berkmakna. Dalam pengujian efek toksisitas akut, kerja ekstrak berpengaruh terhadap volume minum, volume urin dan berat organ hati, tetapi tidak signifikan dengan uji lanjut Duncan............................iii

vi

ABSTRACT.............................................................................................iv The acute toxicity test of ethanolic extract of the of Graptophylum Pictum Griff to female white mice has been studied. The animals were divided 3 group of five (group I, II, III) each orally received 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB dan 4000 mg/kg BB, respeclively and control group. Amoun of animal deaths during 24 hours after administration of the extract. Delayed toxicity effect was further observed for survived animals for 14 days. The parameter observed were body weight, volume of dringking, eating, urine, feces and relative weight of liver, kidney and heart. The results of research indicated that the ethanolic extract of the stem bark of Graptophylum Pictum Griff did not cause death at the doses up to 4000 mg/KgBB, consequently the LD 50 was not defined. On the observation of delayed toxicity effect, the administration of the extract significantly influenced the volume of dringking, volume of irine and the relative weight of the liver (p >0,05) but not significant at the continuing test of apart Duncan....................iv DAFTAR ISI..............................................................................................v DAFTAR PUSTAKA..............................................................................lxxv LAMPIRAN .........................................................................................lxxv DAFTAR TABEL..................................................................................lxxvi DAFTAR GAMBAR.............................................................................lxxvii ........................................................................................................lxxvii DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................lxxviii Lampiran Halaman ........................................................................lxxviii 8. Perbedaan organ hati, jantung, dan ginjal pada mencit kontrol dengan organ mencit yang diberi dosis 4000 mg/kg BB. 44....................................................................................................lxxviii BAB I......................................................................................................1 PENDAHULUAN.......................................................................................1 Wilayah Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman obat-obatan tradisional yang perlu di kembangkan dan diolah menjadi obat-obat tradisional yang berkualitas. Maka dari itu kita perlu adakan penelitian lebih lanjut dari tanaman-tanaman tersebut seperti salah satu tanaman obat dari daun puding hitam (Graphtopyllum pictum Griff) yang banyak tersebar didataran tinggi diwilayah Indonesia (Wijaya, 1995)...............1

vii

Daun puding hitam (Graphtopyllum pictum Griff) merupakan tumbuhan perdu yang termasuk family achantaceae tanaman yang berasal dari Irian ini dikenal dengan beberapa nama lokal, puding hitam (Sumbar); demung, tulak, wungu (Jawa); daun temen-temen, hendeuleum (Sunda); temen (Bali) karotong (Madura); daun putri, dongoro (Ambon) kobi-kobi (Ternate); secara tradisional puding hitam ini dapat digunakan untuk obat wasir, ambeyen, melancarkan haid,dan sembelit (Ningharmanto, 2009)............................................................................1 Daun puding hitam telah dilakukan beberapa penelitian ilmiah yang sangat terbatas, diketahui memiliki kandungan kimia antara lain alkaloid, glikosid, steroid, saponin, tanin, asam formiak (Lukas, 2001). 1 Dalam usaha meningkatkan pemanfaatan tumbuhan puding hitam (Graptophyllum pictum Griff) sebagai obat baik untuk penggunaan secara tradisional, penggunaan simplisia, maupun penggunaan fitofarmaka, diperlukan informasi mengenai keamanan pemakaiannya, untuk menilai keamanan tersebut perlu dilakukan uji toksisitas (Loomis,1978)........................................................................................2 Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas akut, dengan menentukan nilai dosis letal median (LD 50) toksisikan. LD 50 didefinisikan sebagai dosis tunggal suatu bahan yang dapat membunuh 50 % hewan percobaan. ............................................................................................2 Pada pengujian toksisitas akut diamati gejala keracunan akut, organ sasaran yang mungkin dirusak, serta memberikan petunjuk rentang dosis yang sebaiknya digunakan untuk pengujian. Penentuan LD 50 digunakan hewan percobaan mencit dengan pemberian secara oral. Diamati kelainan tingkah laku adanya stimulasi atau depresi terhadap system saraf pusat, aktivitas motorik, pernafasan dan jumlah kematian selama 24 jam (Lu Frank. 1992). ...........................................................2 Pada hewan yang masih hidup setelah 24 jam, dilakukan pengamatan uji tertunda sampai hari ke 14, pengamatan yang dilakukan adalah : penimbangan berat badan, pengukuran konsumsi air minum, pengukuran konsumsi makan dan pengukuran volume urin, dan penimbangan berat feses, data parameter berat badan, konsumsi air minum, konsumsi makan, volume urin, pengukuran feses dianalisa dengan anova dua arah, sedangkan berat organ relatif di analisa dengan anova satu arah dan dilanjutkan dengan uji lanjut berjarak Duncan. Nilai LD 50 dihitung dengan menggunakan analisa probit (Anderson, 1975)....................................................................................2 2.5.1. Uji toksisitas akut.........................................................................8

viii

Uji toksisitas akut prinsipnya adalah mencari kisaran dosis kasar berdasarkan dugaan toksisitas obat yang diperoleh dari pengetahuan tentang struktur senyawa uji dan informasi sebelumnya tentang toksisitas senyawa yang secara sruktur berhubungan dengan senyawa uji. Selanjutnya kisaran dosis yang diperoleh dipersempit sehingga didapatkan seri dosis yang dapat menyebabkan kematian antara 1090% hewan percobaan (Loomis,A.T, 1978)............................................8 Kemudian dicatat urutan efek yang timbul setelah pemberian senyawa uji, waktu timbulnya gejala-gejala, waktu timbul kematian dan kesembuhan dari gejala-gejala tersebut. Harga LD50 ditentukan dari dosis yang digunakan berdasarkan konsep statistik (Loomis,A.T, 1978). ...............................................................................................................9 Suatu obat dinilai aman bila resiko pemakainnya kecil, tetapi tidak ada suatu obat yang benar-benar bebas dari suatu resiko penggunaan obat selama masih dalam batas-batas yang wajar. Untuk menentukan keamanan obat dilakukan dengan memberikan dosis rendah dan terus meningkat sambil mengamati dengan seksama efek toksisnya (Loomis,A.T,1978)..................................................................................9 Efek toksis dikelompokkan menurut mekanisme kerjanya sebagai berikut (casarrett and Doulls, 1978) :....................................................9 a)Efek lokal dan Sistemik ......................................................................9 Efek Lokal dapat diakibatkan oleh senyawa kaustik, misalnya, pada saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit. Efek lokal seperti ini menggambarkan perusakan umum pada sel-sel hidup. Efek sistemik terjadi hanya setelah toksikan diserap dan tersebar kebagian lain tubuh......................................................................................................9 b)Efek Berpulih dan Nirpulih ..................................................................9 Efek toIak berpulih terjadi jika efek itu dapat hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, efek nirpulih akan menetap atau justru bertambah parah setelah pajanan toksikan dihentikan......................................................9 c). Efek Segera dan tertunda .............................................................10 Efek segera Yaitu efek yang timbul segera setelah satu kali pajanan. Sedangkan efek tertunda timbul beberapa waktu setelah pajanan.....10 Penelitian toksisitas pada hewan percobaan seringkali menunjukkan serangkaian efek akibat paparan toksikan dalam berbagai dosis untuk berbagai masa pemaparan. Pengujian ini perlu dilakukan untuk memperhatikan resiko yang berkaitan dengan pemaparan zat kimia

ix

dalam kondisi khusus karena tidak satupun zat kimia yang dapat dikatakan arnan sepenuhnya, setiap zat kimia akan bersifat toksik pada tingkat dosis tertentu (loomis,AT, 1978). ...................................10 Toksisitas merupakan istilah relatif yang biasa digunakan dalam membandingkan suatu zat kima dengan zat kimia lainnya Membandingkan zat kimia seperti itu tidak memberikan informasi tentang mekanisme biologi yang terjadi dan juga kondisi bagaimana zat kimia tersebut berbahaya. Setiap zat kimia pada dasarnya bersifat racun dan terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian. Saat ini telah dikenal banyak faktor yang menentukan apakah suatu zat kirnia bersifat racun atau tidak, tapi dosis merupakan faktor utama yang menentukan...........................................................10 Dari uji toksisitas akut akan didapatkan informasi (Frank, 1994) :......10 a.Spectrum toksisitas akut tentang organ sasaran yang mungkin dirusak dan efek toksisitas spesifiknya serta memberikan petunjuk tentang dosis yang sebaiknya digunakan untuk pengujian lama.........10 b. Gejala-gejala yang timbul sebelum kematian dan penyebab kematian..............................................................................................10 c.Harga LD50 sebagai dosis tunggal suatu bahan yang secara statistic akan membunuh 50% hewan percobaan. ........................................11 Untuk melihat tingkat toksisitas suatu senyawa sering digunakan klasifikasi berikut :...............................................................................11 Tabel I. Klasifikasi toksisitas senyawa berdasarkan harga LD50 (Frank, 1994)....................................................................................................11 Tipe......................................................................................................11 Lethal dose (LD50)...............................................................................11 Praktis tidak toksik...............................................................................11 Sedikit toksik .......................................................................................11 Agak toksik...........................................................................................11 Toksik...................................................................................................11 Sangat toksik........................................................................................11 Super toksik.........................................................................................11 >15 g/kgBB..........................................................................................11

x

5-15 g/kgBB..........................................................................................11 0,5-5 g/kgBB.........................................................................................11 50-500 mg/kgBB..................................................................................11 5-50 mg/kgBB......................................................................................11 < 5 mg/kgBB........................................................................................11 2.5.2. metoda perhitungan LD50.........................................................11 Metoda penetuan LD50 yang umum digunakan ada 2 macam yaitu metoda grafik dan metoda yang tercantum dalam Farmakope Indonesia. Kedua metode ini bedasarkan pengukuran persentase individu yang responsive pada dosis terrtentu (Thomson, 1985).........11 a)Metoda grafik....................................................................................11 Metoda ini dikembangkan oleh Miller dan Trainter yaitu menggunakan kertas log probit yang didisain desain untuk perhitungan dosis respon. Nilai probit pada sisi kanan dengan 3 7 dan persentase kematian pada sisi kiri. Garis horizontal menyatakan log dosis yang digunakan. Plot antara nilai log dosis terhadap nilai robit akan berupa garis lurus. Dari kurva baku dapat ditentukan harga LD50. ..................................11 Tabel 2. Nilai Probit (Goldstein, et al, 1979).........................................11 0...........................................................................................................12 1...........................................................................................................12 2...........................................................................................................12 3...........................................................................................................12 4...........................................................................................................12 5...........................................................................................................12 6...........................................................................................................12 7...........................................................................................................12 8...........................................................................................................12 9...........................................................................................................12 0...........................................................................................................12

xi

-............................................................................................................12 2.67......................................................................................................12 2.98......................................................................................................12 3.12......................................................................................................12 3.25......................................................................................................12 3.36......................................................................................................12 3.44......................................................................................................12 3.56......................................................................................................12 3.60......................................................................................................12 3.66......................................................................................................12 10.........................................................................................................12 3.72......................................................................................................12 3.77......................................................................................................12 3.83......................................................................................................12 3.87......................................................................................................12 3.92......................................................................................................12 3.96......................................................................................................12 4.01......................................................................................................12 4.05......................................................................................................12 4.09......................................................................................................12 4.12......................................................................................................12 20.........................................................................................................12 4.16......................................................................................................12 4.19......................................................................................................12 4.23......................................................................................................12 4.26......................................................................................................12

xii

4.29......................................................................................................12 4.33......................................................................................................12 4.36......................................................................................................12 4.39......................................................................................................12 4.42......................................................................................................12 4.45......................................................................................................12 30.........................................................................................................12 4.48......................................................................................................12 4.50......................................................................................................12 4.53......................................................................................................12 4.56......................................................................................................12 4.59......................................................................................................12 4.62......................................................................................................12 4.64......................................................................................................12 4.67......................................................................................................12 4.70......................................................................................................12 4.72......................................................................................................12 40.........................................................................................................12 4.75......................................................................................................12 4.77......................................................................................................12 4.80......................................................................................................12 4.82......................................................................................................12 4.85......................................................................................................12 4.87......................................................................................................12 4.90......................................................................................................12 4.93......................................................................................................12

xiii

4.95......................................................................................................12 4.98......................................................................................................12 50.........................................................................................................12 5.00......................................................................................................12 5.03......................................................................................................12 5.05......................................................................................................12 5.07......................................................................................................12 5.10......................................................................................................12 5.13......................................................................................................12 5.15......................................................................................................12 5.18......................................................................................................12 5.20......................................................................................................12 5.23......................................................................................................12 60.........................................................................................................12 5.25......................................................................................................12 5.28......................................................................................................12 5.31......................................................................................................12 5.33......................................................................................................12 53.6......................................................................................................12 5.39......................................................................................................12 5.41......................................................................................................12 5.44......................................................................................................12 5.47......................................................................................................12 5.50......................................................................................................12 70.........................................................................................................12 5.52......................................................................................................12

xiv

5.55......................................................................................................12 5.58......................................................................................................12 5.61......................................................................................................12 5.64......................................................................................................12 5.67......................................................................................................12 5.71......................................................................................................12 5.74......................................................................................................12 5.77......................................................................................................12 5.81......................................................................................................12 80.........................................................................................................12 5.84......................................................................................................12 5.88......................................................................................................12 5.92......................................................................................................12 5.95......................................................................................................12 5.99......................................................................................................12 6.04......................................................................................................12 6.08......................................................................................................12 6.13......................................................................................................12 6.18......................................................................................................12 6.23......................................................................................................12 90.........................................................................................................12 6.28......................................................................................................12 6.34......................................................................................................12 6.41......................................................................................................12 6.48......................................................................................................12 6.56......................................................................................................12

xv

6.65......................................................................................................12 6.75......................................................................................................12 6.75......................................................................................................12 7.05......................................................................................................12 7.33......................................................................................................12 b)Metoda yang tertera dalam Farmakope Indonesia edisi III ( Depkes, 1979 )...................................................................................................12 LD50 dihitung menggunakan rumus :..................................................12 m = a b (pi 0,5)............................................................................12 Dimana : .............................................................................................12 m = Log LD50 ....................................................................................12 a = log dosis terendah yang masih menyebabkan kematian 100% pada kelompok hewan percobaan................................................................12 b = beda logaritma dosis yang berurutan............................................12 pi = jumlah hewan yang mati menerima dosis atau konsentrasi dibagi dengan jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis atau konsetrasi 1..........................................................................................12 Persyaratan untuk menggunakan Farmakope Indonesia :...................12 1.Menggunakan seri dosis atau konsentrasi dengan pengenceran berkelipatan tetap................................................................................12 2.Jumlah hewan dalam tiap kelompok harus sama..............................12 3.Dosis atau konsentrasi diatur sedemikian rupa sehingga memnerikan efek dari 0% sampai 100% dan perhitungan dibatasi pada kelompok percobaan yang memberikan efek 0% - 100%.....................................13 a)Tinjauan Umum.................................................................................13 Hati terletak dalam rongga abdomen bagian atas (Japaries, W, 1996). Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, rata-rata sekitar 1500 gram, atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Bagian bawah hati adalah cekung dan merupan atap ginjal kanan, lambung, pancreas dan usus (Price, S.A, 1994). .................................................13

xvi

Hati memiliki dua lobus utama, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis yang tidak terlihat dari luar. Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiforme yang dapat dilihat dari luar. Ligamentum falsiforme berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen. Hati memiliki dua suplai darah yaitu dari saluran cerna dan limpa melalui venaporta dan dari aorta melalui arteri hepatika. Sekitar sepertiga darah yang masuk berasal dari arteria dan duapertiganya dari venaporta (Japaries, W, 1996), (Price, S. A, 1994). .............................................................................................................13 b)Jenis Kerusakan Hati.........................................................................14 Perlemakan Hati (Steatosis).................................................................14 Perlemakan hati adalah hati yang mengandung lipid lebih dari 5%. Adanya kelebihan dalam hati dapat dibuktikan secara histokimia. Lesi dapat bersifat akut, seperti yang disebabkan oleh etionin, fosfor, atau tetrasiklin. Etanol dan metotreksat dapat menyebabkan lesi akut atau lesi kronik. Beberapa toksikan, seperti tetrasiklin, menyebabkan butiran lemak kecil dalam suatu sel, sementara toksikan lainnya seperti etanol, menyebabkan butiran lemak besar, yang menggantikan inti........................................................................................................14 Nekrosis Hati........................................................................................14 Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. nekrosis merupakan kerusakan akut. Beberapa zat kimia telah dibuktikan atau dilaporkan menyebabakan nekrosis huti. Nekrosis hati merupakan suatu manifestasi toksik yang berbahaya tetapi tidak selalu kritis karena hati mempunyai kapasitas pertumbuhan kembali yang luar biasa.............14 Kolestasis.............................................................................................15 Jenis kerusakan hati yang biasanya bersifat akut ini, lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis, jenis kerusakan hati ini juga lebih sulit diinduksi pada hewan, kecuali mungkin dengan steroid. Tampaknya zat kolestatik bekerja melalui beberapa mekanisme. .........................................................................15 Sirosis...................................................................................................15 Sirosis ditandai oleh adanya septa kolagen yang terbesar disebagian besar hati. Kumpulan hepatosit muncul sebagai nodul yang dipisahkan oleh lapisan berserat ini.......................................................................15

xvii

Patogenesisnya tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi dalam sebagian besar kasus, tampaknya sirosis berasal dari nekrosis sel tunggal karena kurangnya mekanisme perbaikan. Tidak cukupnya aliram darah didalam hati mungkin menjadi faktor pendukung................................15 Hepatitis yang mirip Hepatitis Virus.....................................................15 Berbagai macam obat mengakibatkan suatu sindrom klinis yang tidak dapat dibedakan. dari hepatitis virus. Gambaran klinis dapat berbeda menurut penderita...............................................................................15 Mekanisme kerjanya juga beragam selain menyebabkan reaksi hipersensitivitas, tampaknya obat tertentu bekerja melalui kelainan metabolisme........................................................................................15 Karsinogenesis.....................................................................................16 Karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma adalah jenis neoplasma ganas yang paling urnum pada hati.karsinoma sel hati yang tidak berdiferensiasi. Pentingnya dengan adannya hiperplassia saluran empedu mungkin merupakan suatu reaksi fisiologis terhadap pajanan toksikan................................................................................................16 a)Tinjauan umum.................................................................................16 Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu diantara kedua paru-paru. Seacara fungsional jantung dibagi menjadi alt pompa kanan yang memompa darah vena ke sirkulasi apru-paru dan alat pompa kiri memompa darah bersih ke peredaran darah sistemik (Price, S. A, 1994)............................................................................................16 Efek toksik pada jantung antara lain dapat berupa kardiomiopati. Kardiomiopati adalah kelainan otot jantung yang tidak jelas penyebabnya. Pad pemeriksaan secara fisis sering ditemukan jantung membesar. Kardiomiopati dapat terjadi karena hipoksia jantung, misalnya disebabkan oleh anti hipertensi (Jota, S, 1987).....................16 b)Jenis Kerusakan Jantung ...................................................................16 Kardiomiopati.......................................................................................16 Biasanya efek toksikan berupa polisitemia, gondok dan tanda-tanda iritasi gastrointestinal misalnya, muntah-muntah dan diare. Tetapi, adanya toksikan dalam bir sebagai suatu stabilisator busa pernah menyebabkan beberapa kasus kardiomiopati yang berbahaya dan fatal. Efek toksikan pada jantung sangat meningkat bila terdapat malnutrisi, terutama kekurangan asam amino tertentu. Di antara

xviii

peminum bir berat, keadaan ini muncul karena tingginya kandungan kalori dalam bir....................................................................................16 Gangguan pada sintesis Asam Nukleat................................................17 Antibiotik yang merupakan obat antineoplastik yang efektif dapat menyebabkan hipotensi, takikardia, dan atrofi sel otot jantung serta edema interstisial dan fibrosis. Efek obat ini pada jantung penting karena pendeknya waktu paroh protein kontraktil (l-2 minggu). Kemungkinan cara kerja lain mencakup pennhambatan enzim, peroksidasi lipid membran, dan hipotensi akibat pelepasan histamin. 17 Aritmia.................................................................................................17 Beberapa fluorocarbon mampu menghasilkan aritmia jantung. Efek ini diperantarai oleh sensitisasi jantung terhadap epinefrin, depresi kontraktilitas, penurunan aliran darah koroner, dan peningkatan refleks dalam impuls simpatik dan vagus dalam jantung setelah iritasi mukosa pada saluran nafas...............................................................................17 Depresi Miokardium.............................................................................17 Beberapa senyawa organik yang larut lipid, misalnya anestetik umum, menekan kontraktilitas jantung. Mungkin cara kerjanya berupa pemuaian non spesifik pada berbagai membran sel akibat penyisipan molekul yang tidak terpengaruh secara kimia dalam daerah hidrofob protein utuh dan fosfolipid membran...................................................17 a)Tinjauan Umum.................................................................................18 Ginjal merupakan organ berbentuk seperii kacang, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, dan beratnya antara 120-150 gram. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati (Price, S. A, 1994), (Japaries, W, 1992).........................................18 Kedua ginjal terdiri dari 2,4 juta nefron dan tiap nefron dapat membentuk urin. Nefron terdiri dari glomerulus (tempat cairan difiltrasi) dan tubulus (tempat cairan yang difiltrasi diubah menjadi urin sehingga sampai ke pelvis renalis). Secaraa umum ginjal terdiri dari korteks (sebelah luar) dan medulla (sebelah dalam) (Aulia, 1996)......18 b)Nefrotoksikan dan Tempat Kerjanya ................................................18 Glomerulus...........................................................................................18

xix

Antibiotik dapat meningkatkan permeabilitas glomerulus terhadap protein seperti albumin. Ini diduga disebabkan oleh perubahan muatan listrik membran dasar glomerulus. Sebaliknya, antibiotik aminoglikosid, seperti gentamisin dan kanamisin, mengurangi filtrasi glomerulus, selain mcmpengaruhi tubulus ginjal.....................................................18 Tubulus Proksimal................................................................................19 Karena terjadi absorpsi dan sekresi tubulus proksimal, kadar toksikan pada tubulus proksimai sering lebih tinggi. Selain itu, kadar sitokrom P450 pada tubulus proksimal lebih tinggi untuk mendetoksifikasi atau mengaktifkan toksikan. .......................................................................19 Tetrasiklin dan amfoterisin-B mempengaruhi tubulus distal, yang mengakibatkan berkurangnya keasaman urin, karena salah satu fungsi tubulus adalah sekresi ion hidrogen.....................................................19 Campuran analgesik yang mengandung aspirin dan fenasetin dapat menyebabkan payah ginjal kronis, dengan adanya efek toksik terutama pada medulla, yakni pada, lengkung henle, sel interstisial, dan kumpulan tubulus. Beberapa efek mungkin merupakan hasil vasokonstriksi vasa recta akibat penghambatan sintesis suatu vasodilator yaitu, prostaglandin...........................................................19 BAB III...................................................................................................20 WAKTU DAN METODA...........................................................................20 3.1Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................20 Penelitian ini dilakukan lebih kurang selama 3 bulan dilaboratorium penelitian Farmakologi Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Yayasan Perintis Padang......................................................................20 3.2Peralatan Dan Bahan.......................................................................20 3.2.1Alat ..............................................................................................20 Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah ;. .20 Rotari evaporator, Lumpang dan stamfer, oven, furnes desikator, erlemeyer, gelas ukur, becker glas, kaca arloji, cawan penguap, timbangan digital, timbangan hewan, kandang mencit, jarum suntik oral, peralatan bedah, spatel, corong, kapas dan tissue......................20 3.2.2Bahan...........................................................................................20 3.3Metodologi Penelitian......................................................................20

xx

3.3.1Pengambilan Sampel....................................................................20 Tanaman daun puding hitam (Graphtopyllum pictum Griff) diambil didaerah Sumani, kecamatan Singkarak kabupaten Solok, Sumatera Barat....................................................................................................20 3.3.2Identifikasi Sampel.......................................................................21 Untuk identifikasi digunakan bagian tumbuhan yang lengkap terdiri dari daun, bunga, ranting dan akar yang diidentifikasi di Laboratorium Herbarium UNAND................................................................................21 3.3.3Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Puding Hitam (Graphtopyllum pictum Griff).........................................................................................21 Sampel daun puding hitam (Graphtopyllum pictum Griff) dicuci bersih, terlebih dahulu setelah itu dikering anginkan, kemudian ditimbang sebanyak 1 kg. Setelah itu dipotong-potong / dirajang, lalu dimasukkan kedalam botol berwarna coklat............................................................21 Kemudian dilakukan maserasi dengan menggunakan etanol 96% sampai terendam, dan biarkan ditempat gelap selama 3-5 hari sambil sekali-kali diaduk. Pisahkan hasil maserasi dengan penyaringan menggunakan kertas saring. Lalu ulangi maserasi sampai 3 kali, sehingga didapatkan hasil maserasi agak bening. Maserat dikumpulkan, lalu di rotary evaporator agar pelarut menguap sehingga diperoleh ekstrak etanol kental............................................................21 3.3.4Pemeriksaan Kandungan Kimia....................................................21 3.3.5Penentuan Susut pengeringan ....................................................23 Ekstrak ditimbang sebanyak 1 gram, dimasukkan kedalam krus porselen yang telah dipanaskan pada suhu 1050C selama 30 menit dan telah ditarakan. Ratakan zat dalam krus porselen dengan menggoyangkan krus, masukan dalam oven pada suhu 1050C selama 2 jam lalu dinginkan dalam desikator dan timbang sampai diperoleh bobot tetap (Depkes,1979)..................................................................23 3.3.6Penatapan Kadar Abu...................................................................23 Ambil 1 gram Ekstrak Etanol yang telah digerus dan ditimbang dengan seksama, masukan kedalam krus porselen yang telah di pijar dan di tarakan. Pijar perlahan-lahan pada suhu 600 0C 25 0C hingga arang habis, dinginkan dalam desikator dan timbang hingga diperoleh berat konstan................................................................................................23

xxi

3.3.7Penyiapan Hewan Percobaan.......................................................24 Hewan percobaan yang digunakan adalah Mencit putih betina, berumur + 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 gram sebanyak 20 ekor dibagi atas empat kelompok. Mencit diaklimatisasi dalam ruangan penelitian selama 1 minggu. Berat badan ditimbang setiap hari dan diamati tingkah lakunya. Hewan dianggap sehat bila bobot badan tetap (deviasi maksimal 10%) secara visual menunjukkan perilaku normal (Depkes, RI, 1979)................................................................................24 3.3.8Perencanaan Dosis.......................................................................24 Dosis ektrak etanol daun puding hitam (Graphtopyllum pictum Griff) yang digunakan terdiri dari 3 variasi dosis yaitu : : .............................24 Kelompok 1 = 1000 mg/kg BB...........................................................24 Kelompok 2 = 2000 mg/kg BB...........................................................24 Kelompok 3 = 4000 mg/kg BB...........................................................24 Kelompok 4 (kontrol) = Na CMC 0,5%..................................................24 3.3.9Pembuatan Sediaan ....................................................................24 3.3.9.1Pembuatan Larutan Kontrol.......................................................24 Sebanyak 50 mg Na CMC 0,5 %, ditaburkan diatas air panas sebanyak 5 ml, biarkan selama 15 menit, kemudian gerus hingga menjadi masa yang homogen, kemudian encerkan dengan air suling hingga volume 10 ml (Lu Frank,1992)..........................................................................24 3.3.9.2Pembuatan Sedian Uji...............................................................25 Ekstrak etanol daun puding hitam ditimbang berdasrkan kosentrasi masing-masing dosis ditambah 1 ml Na.CMC yang telah dikembangkan, gerus hingga homogen dan cukupkan dengan air suling sampai 10 ml. Kosentrasi yang dibuat dengan rumus.........................25 VAO = .................................................................................................25 3.3.9.3Pemberian Sediaan Uji..............................................................25 Dosis yang digunakan adalah 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB dan 4000 mg/kg BB. Sebelum diberikan sediaan uji, hewan percobaan dipuasakan selama 18 jam, setelah itu pemberian sediaan uji diberikan hanya satu kali pemberian. Lalu dilakukan pengamatan selama 24 jam, jika ada yang mati, dicatat. .................................................................25

xxii

3.3.10Pengamatan Efek Toksik Tertunda Selama 14 hari ...................25 Pada mencit yang masih hidup setelah 24 jam sampai 14 hari setelah pemberian sediaan uji, maka di amati gejala-gejala toksik yang timbul dan juga dilakukan pengamatan terhadap :.........................................25 3.3.11Penentuan LD 50 dan Pengamatan Gejala Toksiknya ...............27 Pengamatan jumlah hewan yang mati dalam jangka selang waktu 24 jam dicatat. Pengamatan dilanjutkan selama 14 hari untuk melihat efek toksik tertunda, pada hari ke 14 hewan dikorbankan diambil organ hati, jantung dan ginjal. Ditimbang berat masing-masing organ, bandingkan dengan kontrol. Diperhatikan perbedaan tampakkan fisik antara hewan perlakuan dan kelompok kontrol. ........................................................27 BAB IV..................................................................................................28 HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................28 4.1Hasil................................................................................................28 Dari pengujian toksisitas akut ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) di peroleh hasil sebagai berikut :............28 1.Hasil maserasi 1 Kg daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) di perleh ekstrak etanol kental sebanyak 49,2 gram (lampiran 3) dengan susut pengeringan 24,3 % (lampiran 6, tabel II).....................28 2.Pemberian ekstrak daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) pada dosis 1000 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB, dan 4000 mg/kg BB tidak menyebabkan kematian, hanya gejala toksik yang dapat diamati seperti gerakan hiperaktif, ekor berdiri dan bulu berdiri tetapi bisa pulih setelah 24 jam.............................................................................28 3.Pada pengamatan gejala toksik tertunda selama 14 hari setelah pemberian sediaan uji diketahui data sebagai berikut :.......................28 a). Selama 14 hari pengamatan, tidak terlihat adanya gejala toksik yang terjadi. ........................................................................................28 b). Perubahan berat badan tidak di pengaruhi oleh perlakuan secara bermakna dan tidak signifikan pada uji lanjut berjarak Duncan (lampiran 7).........................................................................................28 c). Volume konsumsi air minum dipengaruhi oleh poerlakuan secara bermakna tapi tidak signifikan pada uji lanjut berjarak Duncan (lampiran 7). .......................................................................................29

xxiii

d). Konsumsi makan tidak dipengaruhi oleh perlakuan secara bermakna. ...........................................................................................29 e). Berat feses tidak dipengaruhi oleh perlakuan secara bermakna.. .29 f). Volume urin dipengaruhi secara bermakna.....................................29 g). Berat Organ Relatif.........................................................................29 - Jantung tidak dipengaruhi oleh perlakuan secara bermakna.............29 - Hati dipengaruhi oleh perlakuan secara bermakna...........................29 - Ginjal tidak di pengaruhi oleh perlakuan secara bermakna .............29 4.2 Pembahasan...................................................................................29 Daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) diperoleh dari daerah Sumani, Kec. Singkarak, Kab. Solok. Identifikasi daun puding hitam (Graptophylum Pictum Griff) dilakuakan di laboratorium herbarium UNAND. ...............................................................................................29 Daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) sebanyak 1 Kg dimaserasi dengan menggunakan etanol 96% didalam botol berwarna coklat selama 5 hari sambil sesekali diaduk, sari etanol disaring dan ampasnya dimaserasi kembali dengan perlakuan yang sama sampai 3 kali pengulangan. Maserat dikumpulkan dan pelarut diuapkan dengan mengguanakan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental sebanyak 49,2 gram.............................................................................29 Pelarut yang digunakan dalam maserasi adalah etanol yang merupakan pelarut yang memenuhi syarat kefarmasian dalam pembuatan ekstrak. Keuntungan dari etanol karena relatif aman bagi peneliti dan hewan percobaan. Selain itu pemilihan etanol juga berdasarkan sifatnya yanga universal yang dapat melarutkan hampir semua zat baik yang polar maupun yang non polar. Etanol merupakan pelarut polar yang dapat membuat ikatan hydrogen sehingga dengan mudah menempati ruang antar ion atau molekul, sehingga molekul dan senyawa akan terpisah dan tejadi proses kelarutan (Depkes, 1985)....................................................................................................30 Berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan kimia dari daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) diperoleh positif alkaloid, flavonoid, fenolik, dan saponin. Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah mencit putih (Mus Muculus) betina dengan umur 2bulan dengan berat badan antara 20 30 gram. Jumlah mencit yang digunakan adalah 24 ekor (horbinson, 2001; Lu, 1995). .30

xxiv

Penelitian didahului dengan aklimatisasi hewan percobaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan percobaan dan tehindar dari stress. Selama aklimatisasi ini di lihat apakah mencit memiliki prilaku normal dan penyimpangan berat badan tidak lebih dari 10% (Depkes RI, 1997). Dosis yang digunakan dalam penelitiian kali ini adalah 1000 mg/KgBB, 2000mg/KgBB, dan 4000mg/KgBB. ....................................30 Dalam pengujian toksisitas suatu senyawa kimia sebaiknya menggunakan dosis yang tinggi selama tidak menimbulkan kematian pada hewan percobaan (Horbinson, 2001). Pada ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) perlu dilakukan pengujian keamanan sebelum melakukan uji klinis dan uji praklinis yaitu uji toksisitas yang meliputi uji toksisitas akut, uji toksisitas sub akut, uji toksisitas subkronik, dan uji toksisitas spesifik. Pada penelitian ini dilakuakan uji toksisitas akut...............................................................31 Uji toksisitas akut merupakan salah satu uji keamanan obat yang baru pada tahap pra klinis. Suatu obat yang berasal dari tanaman akan dapat diajukan sebagai fitofarmaka yang salah satu syaratnya adalah jika aman setelah uji pra klinis. Sementara tidak ada bahan kimia yang dapat menjamin benar-benar aman (bebas resiko), karena setiap bahan kimia adalah toksik pada dosis tertentu (mutchler, E, 1991). Paracelsus menyatakan bahwa dosislah yang membuat zat menjadi racun dan dosis yang tepat membedakan suatu racun dari obat, (Muchtar, A, 1983)...............................................................................31 Hewan yang di gunakan adalah mencit putih betina, karena mudah pananganannya dan murah.obat diberikan secara oral, rute ini dipilih karena cara pemberiannya cukup mudah dan juga merupakan rute umum yang biasa dipakai untuk penggunaan obat. Koelasi hasil dengan rute ini akan cukup menggambarkan efek yang di timbulkan pada uji klinis.......................................................................................31 Pada rute oral obat akan mengalami sirkulasi enterohepatik yang akan memperlihatkan signifikansi jika terjadi kerusakan hati. Karena jika suatu senyawa masuk kedalam siklus enterohipatik, maka sekurangkurangnya sebagian dari senyawa akan di lokalisis didalam organ yang terlibat dalam daur tersebut (Loomis A. T, 1978).................................32 Sebelum pemberian zat uji, hewan di puasakan selama 18 jam dan minum tetap diberikan. Pengosongan saluran cerna bertujuan agar penyerapan obat tidak terhambat sehingga tidak mempengaruhi efeknya pada perut kosong. Efek racun akan bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan perut yang berisi makanan (Husni, M, 1983).. . .32

xxv

Pemberian ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) menggunakan 3 tingkatan dosis, terlihat pada pemberian dosis 1000 mg/KgBB, 2000 mg/KgBB, dan 4000 mg/KgBB tidak menyebabkan kematian sehingga tidak dapat di tentukan nilai LD 50, hanya menyebabkan efek yang menyerupai gejala stimulan seperti gerakan yang hiperaktif, ekor berdiri dan bulu berdiri tetapi dapat pulih setelah 24 jam.....................................................................................32 Mencit yang diberi ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff) menunjukan penurunan berat badan pada hari ke-1 setelah pemberian zat uji. Namun pada hari berikutnya menunjukan peningkatan berat badan. Tetapi tidak dengan hewan kontrol yang terus naik.............................................................................................32 Untuk volume makan pada mencit yang diberi ekstrak etanol daun puding hitam pada hari pertama agak menurunkan selera makan, tetapi tidak untuk hari-hari berikutnya, tettapi tidak untuk mencit pada kelompok kontrol yang selalu meningkat dari hari ke hari...................33 Berat feses pada mencit yang diberi ekstrak etanol daun puding hitam tidak begitu berbeda dengan mencit kelompok kontrol, tergantung selera makan nya dan tidak mengalami penurunan. ..........................33 Untuk volume minum pada mencit yang diberi ekstrak daun puding hitam terus mengalami peningkatan yang lebih banyak dari kelompok kontrol..................................................................................................33 Begitu juga dengan volume urin, untuk kelompok mencit yang diberi sediaan ekstrak etanol daun puding hitam, lebih banyak atau terus meningkat pada hari pertama tama, terutama pada dosis 4000 mg/kg BB, seterusnya normal kembali. Tapi pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan begitu berarti atau normal............................33 Organ relatif mencit seperti hati, jantung, dan ginjal, pada mencit yang diberi ekstrak etanol daun puding hitam, untuk organ hati pada dosis 4000 mg/kg BB lebih kecil atau lebih ringan dibandingkan organ hati pada mencit kontrol. Begitu juga dengan organ jantung dan ginjal, rata-rata pada mencit yang diberi dosis lebih kecil atau lebih ringan dari mencit kelompok kontrol. Semakin tinggi dosis yang diberikan, maka organ-organ nya akan lebih ringan atau mengecil.....................33 BAB V...................................................................................................34 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................34 5.1 Kesimpulan.....................................................................................34

xxvi

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :.....34 5.2 Saran..............................................................................................34 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksik spesifik dan uji biokimia organ hati pada hewan percobaan akibat pemberian ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff)..........34 Lampiran 4. Skema kerja pengujian toksisitas akut ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff)..........................................40 ............................................................................................................40 Gambar 3. Skema kerja pengujian toksisitas akut ekstrak etanol daun puding hitam (Graptophylum pictum Griff)..........................................40 Lampiran 5 . Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Ekstrak etanol Daun Puding Hitam (Graptophylum pictum Griff)......................41 Table 3. Pemeriksaan Kandungan Kimia Daun Puding Hitam.............41 No.........................................................................................................41 Kandungan Kimia.................................................................................41 Pereaksi................................................................................................41 Hasil.....................................................................................................41 1...........................................................................................................41 Alkaloid................................................................................................41 Mayer...................................................................................................41 +..........................................................................................................41 2...........................................................................................................41 Flavonoid..............................................................................................41 Mg/HCl..................................................................................................41 +..........................................................................................................41 3...........................................................................................................41 Terpenoid.............................................................................................41 Anhidra Asetat/H2SO4..........................................................................41

xxvii

-............................................................................................................41 4...........................................................................................................41 Steroid..................................................................................................41 Anhidra Asetat/H2SO4..........................................................................41 -............................................................................................................41 5...........................................................................................................41 Saponin................................................................................................41 Air.........................................................................................................41 +..........................................................................................................41 6...........................................................................................................41 Fenolik..................................................................................................41 FcCl3....................................................................................................41 +..........................................................................................................41 Keterangan :.........................................................................................41 (+) = Bereaksi.....................................................................................41 (-) = Tidak Bereaksi.............................................................................41 Lampiran 6. Penentuan Susut Pengeringan dan Kadar Abu Ekstrak Etanol Daun Puding Hitam...................................................................42 Tabel 4. Penentuan Susut Pengeringan Ekstrak Etanol Daun Puding Hitam...................................................................................................42 keterangan...........................................................................................42 Berat (gram).........................................................................................42 A...........................................................................................................42 22.0099................................................................................................42 B...........................................................................................................42 23.0321................................................................................................42 C...........................................................................................................42

xxviii

22.2557................................................................................................42 Keterangan :.........................................................................................42 A = berat krus porselein kosong.........................................................42 B = berat krus porselein kosong + sampel sebelum di keringkan......42 C = berat krus porselein kosong + sampel setelah di keringkan........42 Perhitungan Persentase Susut Pengeringan.........................................42 keterangan...........................................................................................43 Berat (gram).........................................................................................43 A...........................................................................................................43 22.0099................................................................................................43 B...........................................................................................................43 23.0321................................................................................................43 C...........................................................................................................43 22.2557................................................................................................43 Keteragnan :.........................................................................................43 A = berat krus porselein kosong.........................................................43 B = berat krus porselein kosong + sampel sebelum di keringkan......43 C = berat krus porselein kosong + sampel setelah di keringkan........43 Perhitungan Persentase Kadar Abu......................................................43 Lampiran 7. Perbedaan organ hati, jantung, dan ginjal pada mencit kontrol .................................................................................................44 dengan organ mencit yang diberi dosis 4000 mg/kg BB.....................44 .............................................................................................................44 A...........................................................................................................44 B...........................................................................................................44 Gambar 5. Organ tubuh mencit (Hati, Jantung dan Ginjal)..................44

xxix

Keterangan : ........................................................................................44 A.Organ mencit normal (Kontrol).........................................................44 B.Organ mencit diberi dosis 4000 mg/kg BB........................................44 Lampitan 8. Data Hasil Pengamatan Lanjutan Hingga Hari Ke-14........45 Tabel 6. Perubahan Berat Badan .........................................................45 dosis.....................................................................................................45 Perubahan Berat Badan (gr) Hari Ke....................................................45 Rata-rata..............................................................................................45 2...........................................................................................................45 4...........................................................................................................45 6...........................................................................................................45 8...........................................................................................................45 10.........................................................................................................45 12.........................................................................................................45 14.........................................................................................................45 Kontrol..................................................................................................45 25.5......................................................................................................45 26.2......................................................................................................45 26.9......................................................................................................45 27.6......................................................................................................45 28.1......................................................................................................45 28.6......................................................................................................45 28.7......................................................................................................45 27.371..................................................................................................45 1000 mg/kg BB.....................................................................................45 23.........................................................................................................45

xxx

23.2......................................................................................................45 23.8......................................................................................................45 24.2......................................................................................................45 24.6......................................................................................................45 24.9......................................................................................................45 25.5......................................................................................................45 24.171..................................................................................................45 2000 mg/kg BB.....................................................................................45 24.1......................................................................................................45 23.9......................................................................................................45 24.3......................................................................................................45 24.9......................................................................................................45 25.4......................................................................................................45 25.7......................................................................................................45 24.1......................................................................................................45 24.629..................................................................................................45 4000 mg/kg BB.....................................................................................45 22.7......................................................................................................45 22.9......................................................................................................45 23.5......................................................................................................45 24.2......................................................................................................45 25.........................................................................................................45 25.7......................................................................................................45 26.........................................................................................................45 24.286..................................................................................................45 .............................................................................................................45

xxxi

Gambar 4. Grafik Perubahan Berat Badan...........................................45 Lampiran 8 (lanjutan). Data Perbahan Volume Makan ........................46 Tabel 7. Perubahan Volume Makan .....................................................46 dosis.....................................................................................................46 Perubahan Volume Makan (gr) Hari Ke................................................46 Rata-rata..............................................................................................46 2...........................................................................................................46 4...........................................................................................................46 6...........................................................................................................46 8...........................................................................................................46 10.........................................................................................................46 12.........................................................................................................46 14.........................................................................................................46 Kontrol..................................................................................................46 2.76......................................................................................................46 3.012....................................................................................................46 3.178....................................................................................................46 3.278....................................................................................................46 3.566....................................................................................................46 3.772....................................................................................................46 3.968....................................................................................................46 3.362....................................................................................................46 1000 mg/kg BB.....................................................................................46 2.634....................................................................................................46 2.578....................................................................................................46 2.866....................................................................................................46

xxxii

3.148....................................................................................................46 3.26......................................................................................................46 3.444....................................................................................................46 3.494....................................................................................................46 3.061....................................................................................................46 2000 mg/kg BB.....................................................................................46 2.476....................................................................................................46 2.518....................................................................................................46 2.668....................................................................................................46 2.87......................................................................................................46 2.982....................................................................................................46 3.188....................................................................................................46 3.414....................................................................................................46 2.874....................................................................................................46 4000 mg/kg BB.....................................................................................46 2.402....................................................................................................46 2.418....................................................................................................46 2.556....................................................................................................46 2.736....................................................................................................46 2.894....................................................................................................46 3.076....................................................................................................46 3.374....................................................................................................46 2.779....................................................................................................46 .............................................................................................................46 Gambar 5. Grafik Perubahan Volume Makan........................................46 Lampiran 8 (lajutan). Data Perubahan Berat Feses..............................47

xxxiii

Tabel 8. Perubahan Berat Feses ..........................................................47 dosis.....................................................................................................47 Perubahan Berat Feses (gr) Hari Ke.....................................................47 Rata-rata..............................................................................................47 2...........................................................................................................47 4...........................................................................................................47 6...........................................................................................................47 8...........................................................................................................47 10.........................................................................................................47 12.........................................................................................................47 14.........................................................................................................47 Kontrol..................................................................................................47 0.264....................................................................................................47 0.278....................................................................................................47 0.324....................................................................................................47 0.352....................................................................................................47 0.38......................................................................................................47 0.42......................................................................................................47 0.512....................................................................................................47 0.361....................................................................................................47 1000 mg/kg BB.....................................................................................47 0.254....................................................................................................47 0.284....................................................................................................47 0.292....................................................................................................47 0.304....................................................................................................47 0.314....................................................................................................47

xxxiv

0.32......................................................................................................47 0.33......................................................................................................47 0.300....................................................................................................47 2000 mg/kg BB.....................................................................................47 0.26......................................................................................................47 0.276....................................................................................................47 0.29......................................................................................................47 0.304....................................................................................................47 0.308....................................................................................................47 0.318....................................................................................................47 0.324....................................................................................................47 0.297....................................................................................................47 4000 mg/kg BB.....................................................................................47 0.232....................................................................................................47 0.242....................................................................................................47 0.25......................................................................................................47 0.27......................................................................................................47 0.286....................................................................................................47 0.304....................................................................................................47 0.33......................................................................................................47 0.273....................................................................................................47 .............................................................................................................47 Gambar 6. Grafik Perubahan Berat Feses ...........................................47 Lampiran 8 (lanjutan). Perubahan Volume Minum pada Mencit...........48 Tabel 9. Perbahan Volume Minum .......................................................48 dosis.....................................................................................................48

xxxv

Perubahan Volume Minum (ml) Hari Ke................................................48 Rata-rata..............................................................................................48 2...........................................................................................................48 4...........................................................................................................48 6...........................................................................................................48 8...........................................................................................................48 10.........................................................................................................48 12.........................................................................................................48 14.........................................................................................................48 Kontrol..................................................................................................48 4.7........................................................................................................48 5.04.............................