skripsi kemampuan menulis deskriptif dalam bahasa makassar...

85
SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR MELALUI MEDIA GAMBAR: STUDI KASUS SDN 212 INPRES PANGKAJENE KABUPATEN MAROS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Sastra Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin O l e h IHYA ULUMIDDIN Nomor Pokok : F51111 652 Universitas Hasanuddin Makassar 2018

Upload: duonghanh

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR

MELALUI MEDIA GAMBAR: STUDI KASUS SDN 212 INPRES

PANGKAJENE KABUPATEN MAROS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian

guna memperoleh gelar Sarjana Sastra

Pada Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Hasanuddin

O l e h

IHYA ULUMIDDIN

Nomor Pokok : F51111 652

Universitas Hasanuddin

Makassar

2018

Page 2: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan
Page 3: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

i

MOTO

Allah Melihat Malaikat Mencatat

- Tiada Hari tanpa Belajar

- Pastikan beriman (SQ), berilmu (IQ) dan beramal (EQ)

- "Together We Build, Together We Can", yang berarti "Bersama kita membangun, bersama kita

pasti bisa"

- Iman, Ilmu, dan Pelayanan

- Disiplin dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan

Page 4: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

ii

ABSTRAK

IHYA ULUMIDDIN. 2017. “Kemampuan Menulis Deskriptif dalam Bahasa Makassar Melalui Media

Gambar: Studi Kasus SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros” (dibimbing oleh Ery Iswary dan

Pammuda)

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar dan peranan media gambar dengan kemampuan menulis deskriptif siswa kelas V SDN 212

Inpres Pangkajene Kabupaten Maros setelah menggunakan media gambar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data hasil

penelitian kualitatif lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros yang berjumlah 20 siswa. Terdiri dari 11

siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Hasil penelitian ini Menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak

8 siswa dari 20, sebanyak 12 memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Nilai rata-rata siswa kelas V

SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten Maros, pada tahap I yang berjumlah 20 siswa adalah 70.95.

Dengan demikian, dikategorikan belum mampu karena rata-rata nilai siswa tidak mencapai standar

kelulusan yaitu 75. Selanjutnya, pada tes kedua siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan

sebanyak 9 siswa dari 20 siswa. Nilai rata-rata siswa kelas V SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten

Maros, pada tahap II yang berjumlah 20 siswa 72.8. Peranan media gambar dengan kemampuan menulis

siswa tes tahap I dan tahap II. Tes tahap II hanya meningkat sebanyak 1.85%. Meskipun ada peningkatan

penelitian ini tetap disimpulkan bahwa media gambar belum dapat membantu siswa secara signifikan

dalam menulis deskriptif karena nilai rata-rata siswa tidak mencapai nilai standar kelulusan yaitu 75.

Kata Kunci : menulis deskriptif, bahasa Makassar, media gambar, peranan media gambar

Page 5: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

iii

Page 6: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

iv

Page 7: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia kesehatan dan

panjang umur sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

adalah salah satu persyaratan akademik yang mutlak harus dipenuhi dalam mengikuti ujian akhir

guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan Sarjana Guru Bahasa Daerah

Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari adanya berbagai kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini sebagai

akibat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis

selalu membuka diri untuk menerima koreksi dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak

sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Koreksi atau kritik tersebut tidak saja berguna untuk

memperbaiki karya tulis ini tetapi juga berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang

penulis geluti selama ini.

Pada kesempatan yang berharga ini, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Alimuddin,S.Pd dan Ibunda

Aisyah,S.Pdi yang telah mendoakan dan memberikan curahan kasih sayang yang begitu tulus

serta bimbingan dan pengorbanan yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan sarjana seperti sekarang.

Demikian pula, terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Ibu

Dr. Ery Iswary, M.Hum selaku pembimbing I. dan Bapak Pammuda, S.S,M.Si. selaku

pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, Tanpa bantuan dari mereka

skripsi ini pasti tidak akan terwujud seperti sekarang.

Page 8: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

vi

Selain itu, penulis juga telah mendapat bantuan, dorongan, semangat, dan bimbingan

berbagai pihak. Untuk itu, selayaknyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan kepada:

1. Dr. Syahrul Yasin Limpo M.H., M.Si. selaku Gubernur Sulawesi Selatan yang telah

menyetujui diadakannya Program Pendidikan Sarjana Guru Bahasa Daerah;

2. Prof. Dr. Dwi Aries Tina Pulubuhu, M.A. selaku Rektor Universitas Hasanuddin dan

Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, dan Wakil Rektor IV Universitas

Hasanuddin;

3. Bapak Prof. Dr. Akin Duli, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Hasanuddin dan Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakin Dekan III Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Hasanuddin;

4. Bapak Dr. Muhlis Hadrawi, S.S.M.Hum. Selaku Ketua Departemen Sastra Bugis

Makassar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Bapak. Pammuda, S.S.M.Si

selaku Sekretaris Departemen Sastra Daerah dan Bapak Suardi Ismail, S.E sebagai

Kepala Sekretariat Kantor Departemen Sastra Daerah Fakultas Sastra Universitas

Hasanuddin;

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing penulis menekuni berbagai mata kuliah

dari awal hingga akhir studi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin;

6. Para pegawai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin yang telah membantu

menyelesaikan urusan administrasi akademik penulis;

7. Rekan-rekan di PSGBD angkatan IV yang selalu setia menjalin kebersamaan dalam suka

dan duka, memberikan motivasi pada saat jenuh melanda, membuat tersenyum pada saat

sedih dan mengingatkan pada saat lupa.

Page 9: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

vii

Semoga segala bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak tersebut mendapat

balasan dari Allah Yang Maha Pengasih. Semoga karya ini dapat diterima sebagai sumbangan

pikiran penulis untuk pembangunan bangsa, khususnya pada aspek pembinaan dan

pengembangan bahasa daerah sebagai bahasa lokal yang menjadi simbol keberagaman bangsa

dan Negara Republik Indonesia.

Makassar, 12 Januari 2018

Ihya Ulumiddin

Page 10: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

viii

DAFTAR ISI

MOTTO .........................................................................................................i

ABSTRAK ................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Batasan Masalah ................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................... 7

1. Teori Behavioristik ............................................................................. 7

2. Pembelajaran Menulis ......................................................................... 7

3. Menulis Deskriptif ............................................................................ 10

4. Bahasa Makassar ............................................................................... 14

5. Media Gambar .................................................................................. 17

B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 24

C. Kerangka Pikir .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 28

B. Lokasi Penelitian .............................................................................. 28

C. Data dan Sumber Data. ..................................................................... 29

D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Menulis Deskriptif Bahasa Makassar .............................................. 37

B. Peranan Media Gambar Dengan kemampuan Menulis .................... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 60

B. Saran ................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 62

LAMPIRAN ................................................................................................ 64

Page 11: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Keadaan Populasi Siswa .................................................................... 29

Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 30

Tabel 3.3 Lembar Penilaian ................................................................................ 31

Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Menulis .................................................................... 36

Tabel. 4.1 Daftar Tenaga Kerja SDN 212 Inpres Pangkajene ............................. 38

Tabel 4.2 Skor Perolehan Siswa Tes Tahap I ...................................................... 41

Tabel 4.3 Skor Perolehan Siswa Tes Tahap II ..................................................... 42

Tabel 4.4. Kata Yang Salah Pada Penulisan Tes Tahap I ................................... 43

Tabel. 4.5. Kata Yang Salah Pada Penulisan Tes Tahap II .................................. 45

Tabel. 4.6. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 1 ................................. 50

Tabel. 4.7. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 2 ................................. 50

Tabel. 4.8. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 3 ................................. 51

Tabel. 4.9. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 4 ................................. 51

Tabel. 4.10. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 5 ............................... 52

Tabel. 4.11. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 6 ............................... 52

Tabel. 4.12. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 7 ............................... 53

Tabel. 4.13. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 8 ............................... 53

Tabel. 4.14. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 9 ............................... 54

Tabel. 4.15. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 10 ............................. 54

Tabel. 4.16. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 11 ............................. 55

Tabel. 4.17. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 12 ............................. 55

Tabel. 4.18. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 13 ............................. 56

Page 12: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

x

Tabel. 4.19. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 14 ............................. 56

Tabel. 4.20. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 15 ............................. 57

Tabel. 4.21. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 16 ............................. 57

Tabel. 4.22. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 17 ............................. 58

Tabel. 4.23. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 18 ............................. 58

Tabel. 4.24. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 19 ............................. 59

Tabel. 4.25. Analisis Hasil Tes I dan Tes II Kode Sampel 20 ............................. 59

Page 13: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

xi

DAFTAR GAMBAR

Tabel. 2.1. Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran ............ 18

Tabel. 2.2. Penggunaan Media Visual Gambar ................................................... 22

Tabel. 2.3. Media Audio ...................................................................................... 22

Tabel. 2.4. Pemanfaatan Media Audiovisual ....................................................... 23

Tabel. 4.1. Sekolah SDN 212 Inpres Pangkajene ................................................ 37

Page 14: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan

keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar Bahasa setelah

kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca dibandingkan dengan tiga

kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan

oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan

kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur

di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Baik unsur bahasa maupun

unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan yang runut

dan padu.

Tarigan (2008:68), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Seperti halnya kemampuan berbicara, kemampuan menulis mengandalkan

kemampuan berbahasa yang berisfat aktif dan produktif. Kedua keterampilan

berbahasa ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada

pada pikiran dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui bahasa.

Perbedaannya terletak pada cara yang digunakan untuk mengungkapkannya. Pikiran

dan perasaan dalam berbicara diungkapkan secara lisan, sedangkan peyampaian

pesan dalam menulis dilakukan secara tertulis. Perbedaan cara menyampaikan pesan

Page 15: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

2

ini ditandai dengan ciri-ciri yang berbeda dan tuntutan yang berbeda dalam

penggunaannya. Perbedaan-perbedaan itu tentu akan tercermin pula pada

pegajarannya, termasuk pada penyelenggaraan tes bahasanya.

Menurut Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui

bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan

bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.

Menggunakan bahasa sehari-hari, berbicara dilakukan dalam jumlah dan

frekuensi yang lebih tinggi daripada menulis. Banyak hal yang terjadi dan dialami

oleh seorang pemakai bahasa yang perlu diungkapkan secara lisan kepada orang lain.

Kadang-kadang pengungkapan pikiran dan perasaan yang dialami itu perlu segera

dilakukan, tanpa banyak waktu untuk mempersipkan diri dengan waktu yang cukup

dan mengatur apa yang akan diungkapkan secara rapi. Tanggapan dari apa yang

diungkapkannya pun akan dapat langsung diketahui dari lawan bicara.

Kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah tetapi melalui proses

pembelajaran. Untuk dapat menuliskan huruf sebagai lambang bunyi siswa harus

berlatih dari cara memegang alat tulis serta menggerakkan tangan dangan

memperhatikan apa yang harus ditulis (digambarkan). Siswa harus dilatih mengamati

lambang bunyi tersebut, memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu

sampai dapat menuliskanya sampai benar. Agar bermakna, proses belajar menulis

permulaan ini dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal huruf-huruf yang

diajarkan.

Page 16: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

3

Menurut Manyambeang, dkk (1996:12-13) dalam bahasa Makassar terdapat

gabungan satu bunyi konsonan, yaitu ng dan ny. Huruf-huruf f, kh, sy, v, x dan z tidak

terdapat dalam bahasa Makassar. Huruf-huruf tersebut hanya diguakan untuk menulis

kata-kata asing yang terserap ke dalam bahasa Makassar. Huruf k pada akhir kata

melambangkan bunyi hamzah. Penulisan gabungan huruf ng dan ny yang

melambangkan bunyi panjang ng dan ny yang pertama menjadi n.

Contoh:

minynyak dituliskan minnyak

langnga dituliskan lannga

Setiap suku kata bahasa Makassar ditandai oleh sebuah vokal. Vokal itu dapat

didahului atau diikuti oleh konsonan. Adapun polanya sebagai berikut:

a. V : a – ta, e – rok, i – sok, o – lok, u – rak.

b. VK : an – jo, em – ba, in – ro, on – jok, um – ba.

c. KV : ba – sa, gi – gi, ce – rak, lo – jo, tu – na.

d. KVK : san –dak, rem – ba, tin – ting, bom – bang, rung – ka.

Mampu menulis deskriptif bahasa Makassar menjadi harapan yang semestinya

dimiliki oleh siswa sekolah dasar, namun kenyataan yang terjadi di sekolah dari hasil

observasi di SDN 212 Inpres Pangkajene belum mampu menulis deskriptif bahasa

Makassar dalam pembelajaran Bahasa Daerah Makassar. Peneliti mencoba untuk

menemukan metode pengajaran yang menarik sehingga peneliti mengajukan judul

Kemampuan Menulis Deskriptif dalam Bahasa Makassar: Studi Kasus Siswa Kelas V

SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. Penelitian yang relevan tidak

Page 17: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

4

mendapatkan perhatian yang serius dalam penanganan problem yang dimiliki siswa

dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat

memberikan pembuktian tentang kemampuan siswa sekolah dasar dalam menulis kata

deskriptif bahasa Makassar dalam pembelajaran Bahasa Daerah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang muncul

terkait dengan penelitian ini. Sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar melalui media gambar siswa

kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros.

2. peranan media gambar dengan kemampuan menulis deskriptif siswa kelas V SDN

212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros setelah menggunakan media gambar.

3. Kemampuan membentuk sebuah kata Siswa Kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene

Kabupaten Maros.

4. Kemampuan menyusun kalimat bahasa Makassar Siswa Kelas V SDN 212 Inpres

Pangkajene Kabupaten Maros.

C. Batasan Masalah

Merujuk pada identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, agar penelitian

ini tidak terlalu luas, peneliti hanya berfokus pada objek masalah mengenai

Kemampuan menulis deskriptif dalam bahasa Makassar dengan huruf latin melalui

media gambar Siswa Kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros.

Page 18: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros?

2. Bagaimanakah peranan media gambar dengan kemampuan menulis deskriptif

siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros setelah

menggunakan media gambar?

E. Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar

melalui media gambar siswa kelas V SDN 212 I npres Pangkajene Kabupaten

Maros.

2. Untuk mendeskripsikan peranan media gambar dengan kemampuan menulis

deskriptif siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros

setelah menggunakan media gambar.

Page 19: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

6

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis dan

praktis.

1. Manfaat Praktis:

a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejauh

mana kemampuan siswa kelas V Sekolah dasar dalam kemampuan menulis

deskriptif dalam bahasa Makassar.

b. Bagi Guru bahasa daerah; dapat memberikan informasi secara tertulis maupun

sebagai referensi mengenai kemampuan siswa Sekolah dasar dalam menulis

deskriptif dalam bahasa Makassar menggunakan media gambar.

2. Manfaat Teoritis

Beberapa manfaat secara teoretis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Fakultas Ilmu Budaya, hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi studi atau kajian mengenai kemampuan menulis

deskriptif dalam bahasa Makassar.

b. Bagi Pemerintah, bisa dijadikan bahan referensi dan sekaligus menjadi dasar

evaluasi dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Daerah bagi siswa sekolah

dasar dalam hal menulis deskriptif dalam bahasa Makassar.

Page 20: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Behavioristik

Teori yang relevan untuk penelitian ini adalah teori belajar behavioristik peneliti

akan melihat perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran bahasa makassar.

Dengan kata lain belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman (Gage, Berliner, 1984). Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara

stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia

dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang

penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus

adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi

atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses

yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak

dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon,

oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh

siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur.

2. Pembelajaran Menulis

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis

kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai

pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima

Page 21: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

8

pesan. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang

kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi

tulisannya serta menuangkannya dalam ragam bahasa tulis (Suparno, 2011:1.29).

Pada dasarnya menulis bukan hanya melahirkan pikiran atau perasaan saja,

melainkan juga merupakan pengungkapan ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman

hidup seseorang dalam bahasa tulis. Sebagai proses, menulis merupakan serangkaian

kegiatan yang terjadi dan melibatkan beberapa tahap, yaitu pramenulis, penulisan,

dan pascapenulisan. Selain sebagai proses, menulis juga merupakan kegiatan yang

kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur dan berbagai persyaratan yang

berkaitan dengan teknik penulisan (Saddhono, 2014:151-153).

Susanto (2013:247-248) menyatakan menulis merupakan kemampuan

menggunakan pola-pola bahasa dalam penyampaiannya secara tertulis untuk

mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Menulis adalah satu cara mengoperasikan

otak secara totalitas yang juga menyertakan raga, jari, dan tangan. Karena menulis

merupakan proses berpikir, maka menulis bersifat sentral dalam proses belajar.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan menulis memiliki arti yang

sangat penting, yaitu: (1) menulis dalam arti mengekspresikan atau mengemukakan

pikiran, perasaan, dalam bahasa tulis; dan (2) menulis dalam arti melahirkan bunyi-

bunyi bahasa, ucapan, dalam bentuk tulisan untuk menyampaikan pesan berupa

pikiran dan perasaan.

Sejalan dengan pendapat di atas, Dalman (2014:3-4) menyatakan bahwa menulis

merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis.

Page 22: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

9

Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau

kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat

memahaminya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis

kepada pihak lain dengan menggunakan pola-pola bahasa yang produktif dan

ekspresif secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan yang ingin

disampaikan.

a. Manfaat Menulis

Menulis memiliki banyak manfaat diantaranya: (1) Peningkatan kecerdasan; (2)

Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas; (3) Penumbuhan keberanian; dan (4)

Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi (Dalman, 2014:6).

Selanjutnya, menurut Susanto (2013:254-255) manfaat menulis adalah: (1) menulis

membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui; (2) menulis

menghasilkan ide-ide baru; (3) menulis membantu mengorganisasikan pikiran dan

menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri; (4) menulis membuat

pikiran seseorang siap untuk di baca dan di evaluasi; (5) menulis membantu

menyerap dan menguasai informasi baru; dan (6) menulis membantu memecahkan

masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam

suatu konteks visual, sehingga dapat diuji.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis dapat memberikan manfaat

dalam menghasilkan ide-ide baru, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan daya

Page 23: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

10

insiatif dan kreativitas, selain itu menulis juga membantu menyerap, menguasai dan

mengumpulkan informasi baru, membantu mengorganisasikan pikiran, serta

membantu memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya.

b. Keterampilan Menulis

Suatu tulisan atau karangan dapat dilihat dari segi bahasa yang digunakan, isi

tulisan, dan bentuk atau cara penyajiannya. Isi tulisan atau karangan harus relevan

dengan judul karangan, atau judul karangan harus tergambar dalam isi. Judul

karangan harus mengandung tiga aspek, yaitu relevan, menarik, dan singkat. Judul

atau kepala karangan melambangkan tema yang merupakan intisari dari seluruh

karangan (Saddhono, 2014:155).

3. Menulis Deskriptif

Deskriptif merupakan ragam wacana atau tulisan yang melukiskan atau

menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan

perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya

imajinasi pembaca sehingga seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri

apa yang dialami penulisnya (Saddhono, 2014:159). Penlis Berpendapat peranan

fikiran seperti yang dijelaskan diatas dapat disebut penuangan fikiran secara

deskriptpdalam bentuk tertulis.

Suparno (2011:1.11) menyatakan bahwa deskripsi adalah ragam wacana yang

melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesankesan dari pengamatan,

pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau

memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga seolah-olah

Page 24: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

11

melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Tulisan

deskripsi memiliki beragam ciri yang membedakan dengan tulisan jenis lain.

Dalman (2014:94) menyatakan bahwa deskripsi merupakan karangan yang

melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata

secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah dapat turut merasakan

atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya.

Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan jenis

tulisan, ragam wacana atau karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu

objek, lokasi, keadaan atau benda dengan kata-kata sehingga pembaca dapat ikut

merasakan dan melihat sendiri objek tersebut.

Segala sesuatu yang digambarkan dalam tulisan deskripsi merupakan hasil

pengamatan panca indera manusia.

Tulisan deskripsi memiliki beragam ciri yang membedakan dengan tulisan jenis lain.

Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri tulisan deskripsi adalah:

1. Deskripsi memperlihatkan detail atau perincian tentang objek;

2. Deskripsi bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi

pembaca;

3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang

menggugah;

4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar

dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam,

warna, dan manusia;

Page 25: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

12

5. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.

Dalman (2014:41) mengemukakan tulisan deskripsi mempunyai ciri-ciri khas,

yaitu sebagai berikut:

1. Deskripsi memperlihatkan detail atau perincian tentang objek;

2. Deskripsi bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi

pembaca;

3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang

menggugah;

4. Deskripsi memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan

dirasakan. Misalnya: benda, alam, warna, dan manusia.

Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri tulisan deskripsi

antara lain: suatu karangan yang berisi perincian-perincian yang jelas tentang suatu

objek, dapat menimbulkan pesan dan kesan bagi pembaca, menarik minat,

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, menimbulkan daya imajinasi dan

sensitivitas pembaca, serta membuat si pembaca seolah-olah mengalami langsung

objek yang dideskripsikan. Langkah-langkah Menulis Deskripsi.

Suparno (2011:4.22) mengemukakan empat langkah dalam menulis deskripsi

sebagai berikut.

a) menentukan objek yang akan dideskripsikan;

b) merumuskan tujuan pendeskripsian;

c) menetapkan bagian yang akan dideskripsikan, yaitu dengan cara menyajikan

informasi tentang objek yang akan dideskripsikan. Contohnya deskripsi

Page 26: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

13

tentang hewan dan tumbuhan, maka dapat dideskripsikan ciri-ciri fisik,

manfaat, dan asal objek tersebut;

d) memerinci dan mensistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan yang akan

dideskripsikan, hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu

memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang

dideskripsikan.

Kosasih (Dalman, 2014:100) menyarankan bahwa langkah-langkah menulis

deskripsi sebagai berikut.

1. menentukan topik, tema, dan tujuan karangan;

2. merumuskan judul karangan;

3. menyusun kerangka karangan;

4. mengumpulkan bahan atau data;

5. mengembangkan kerangka karangan;

6. membuat cara mengakhiri dan menyimpulkan tulisan;

7. menyempurnakan karangan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis deskripsi

tidak boleh sembarangan, melainkan ada cara atau langkah-langkah dalam menulis

deskripsi. Sehingga tulisan deskripsi yang dibuat dapat tersusun dengan baik dan isi

yang terkandung di dalamnya dapat diterima oleh pembaca dan seolah-olah pembaca

dapat melihat dan merasakannya.

Page 27: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

14

4. Bahasa Makassar

Bahasa Makassar sebagai salah satu bahasa daerah yang banyak pendukungnya di

Sulawesi Selatan, sampai saat ini masih tetap berperan sebagai alat penghubung

dalam berbagai kehidupan masyarakat. Bahasa Makassar merupakan pendukung

kebudayaan daerah yang telah memiliki sejarah dan tradisi yang cukup lama da terus

berkembang sampai dewasa ini. Tradisi lama itu meliputi bidag seni, hokum,

ekonomi, dan kebudayaan. Dari sejarah da tradisi itu terlihat pula bahwa bahasa

Makassar dipelihara dan dikembangkan dengan baik oleh para penuturnya.

Basang, dkk (1979:2-3) Dalam bahasa Makassar sekarang ini biasanya

ditonjolkan lima macam dialek, yaitu dialek Lakiung, dialek Turatea, dialek

Bantaeng, dialek Konjo, dan dialek Selayar.

a. Dialek Lakiung

Digunakan di kota Ujung Pandang dan sekitarnya; Kabupaten Gowabagian barat

mulai dari Salutoa ke muara Sungai Jeknekberang; Kabupaten Takalar dan pulau-

pulau sekitarnya; sebagian Kabupaten Jeknekponto mulai dari Allu ke barat;

Kabupaten Maros bagian barat; Kabupaten Pangkajeknek Kepulauan bagian barat;

dan sebagaian pesisir Kabupaten Pinrang.

b. Dialek Turatea

Dipakai di Kabupaten Jeknekponto mulai dari sebelah timur Allu sampai

pebatasan Kabupaten Bantaeng dan membujur ke pedalaman bagian utara sampai

perbatasan Malakaji.

Page 28: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

15

c. Dialek Bantaeng

Digunakan di Kabupaten Bantaeng dan daerah pesisir barat Kabupaten Bulukkumba.

d. Dialek Konjo

Menempati wilayah yang sangat luas di pedalaman, yaitu mulai dari kabupaten

Pangkajeknek dan Kepulauan pada lengkung utara sungai Pangkajeknek - sekitar

bendungan Mappatuwe - Tabo-tabo kearah tenggara. Kemudian, memotong ke

Kecamatan Balocci di lereng gunung Bulussaraung melintasi bagian timur Kabupaten

Maros, sebelah selatan Camba dan memasuki Kabupaten Bone bagian selatan sekitar

Bontocani.

e. Dialek Bira-Selayar

Terdapat mulai dari Ujung Bira menyeberang ke pulau Selayar meliputi dua

kecamatan, yaitu Bontotekne dan Bontoharu sampai ke perbatasan Desa Laiyolo.

Manyambeang, dkk (1996:8) Perlu pula diketahui bahwa dalam abjad bahasa

Makassar tidak dikenal [ə]. Disamping itu, aksara lontarak atau anrong lontarak

tidak memiliki konsonan. Konsonannya implisit pada anrong lontarak-nya sehingga

cara membacanya bergantung pada konteks kalaimatnya. Hal seperti ini dapat dilihat

pada kata / pr /.Kata ini dapat dibaca atas beberapa bunyi, seperti panrak, pakrang,

panrang, dan parrak.

Contoh:

Panraki sapedana „rusak sepedanya‟

Pakrangi lampua „padamkan lampu‟

Page 29: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

16

Panrangi anakna „bandel anaknya‟

Parraki ganganna „asin sayurnya‟

Manyambeang, dkk (1996:12-13) Dalam bahasa Makassar terdapat gabungan satu

bunyi konsonan, yaitu ng dan ny. Huruf-huruf f, kh, sy, v, x dan z tidak terdapat dalam

bahasa Makassar. Huruf-huruf tersebut hanya diguakan untuk menulis kata-kata asing

yang terserapke dalam bahasa Makassar. Huruf k pada akhir kata melambangkan

bunyi hamzah. Penulisan gabungan huruf ng dan ny yang melambangkan bunyi

panjang ng dan ny yang pertama menjadi n.

Contoh:

minynyak dituliskan minnyak

langnga dituliskan lannga

Setiap suku kata bahasa Makassar ditandai oleh sebuah vokal. Vokal itu dapat

didahului atau diikuti oleh konsonan. Adapun polanya sebagai berikut:

a. V : a – ta, e – rok, i – sok, o – lok, u – rak.

b. VK : an – jo, em – ba, in – ro, on – jok, um – ba.

c. KV : ba – sa, gi – gi, ce – rak, lo – jo, tu – na.

d. KVK : san –dak, rem – ba, tin – ting, bom – bang, rung – ka.

Usaha pelambangan bunyi konsonan dalam aksara lontarak pernah dirintis pada

Konferensi PGRI Se-Sulawesi Selatan dan Tenggara di Sengkang pada tanggal 25-30

November 1957 dan melahirkan beberapa konsep bentuk aksara. Akan tetapi, konsep-

konsep itu belum berterima di dalam masyarakat sehingga aksara lontarak yang asli

tetap dipakai. (Manyambeang, dkk, 1996:7-8).

Page 30: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

17

5. Media Gambar

Apabila diperhatikan, dalam kehidupan sehari-hari banyak pihak yang

memanfaatkan berbagai media untuk berbagai keperluan. Misalnya, dalam dunia

bisnis, banyak perusahaan yang menginginkan agar produknya laku di pasaran

dengan cara melakukan promosi atau iklan dengan memanfaatkan berbagai sarana,

seperti televisi, radio, surat kabar, brosur, leaflet, poster atau media lainnya. Sarana-

sarana tersebut pada dasarnya adalah media atau perantara agar informasi mengenai

produknya itu dapat diserap/diterima oleh masyarakat, dan pada akhimya masyarakat

diharapkan dapat menggunakan atau membelinya. Dunia bisnis dapat dikatakan

merupakan pihak yang paling banyak menggunakan media untuk keperluan-

keperluan bisnisnya tersebut. Selanjutnya, tentu orang pemah memperhatikan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru pada saat menyajikan bahan ajar

kepada para siswanya. Guru pada umumnya sering menggunakan media

pembelajaran dengan tujuan agar informasi atau bahan ajar tersebut dapat diterima

dan diserap dengan baik oleh para siswa. Sebagai wujud bahwa bahan ajar tersebut

dapat diterima oleh para siswa dibuktikan dengan terjadinya perubahan-perubahan

perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Dalam mengatasi sikap pasif siswa, media pembelajaran juga memiliki berbagai

kegunaan, antara lain menimbulkan kcgairahan belajar, memfokuskan / menarik

perhatian, memungkinkan atau setidaknya mendekatkan interaksi langsung dengan

lingkungan nyata, memberikan perangsang yang sama untuk mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Page 31: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

18

Menurut Heinich, dkk. (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media

berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang

secara harfiah berarti "perantara", yaitu perantara mmber pesan (a source) dengan

penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini, seperti film, televisi,

diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instrukrur. Contoh media

tersebut bisa lipertimbangkan sebagai, media pembelajaran jika membawa pesan-

pesan Messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga

Mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods) dalam

proses pembelajaran yang digambarkan dalam Bagan berikut ini:

Bagan 2.1 Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran

Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat

pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari

suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa

melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang

disebut metode.

Page 32: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

19

Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian

lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Coba Anda perhatikan beberapa

pengertian media pembelajaran berikut ini.

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran Schramm, 1977).

2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film,

video, slide, dan sebagainya (Briggs, 1977).

3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk

teknologi perangkat kerasnya (NEA, f 969).

Dalam merancang kegiatan pembelajaran, Anda perlu memperhatikan komponen

tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran, serta sumber belajar.

Penjelasan tentang komponen metode pembelajaran telah Anda pelajari pada

Kegiatan Belajar I. Pada Kegiatan Belajar 2 ini, secara lebih rinci Anda akan

diarahkan untuk mempelajari media pembelajaran dan sumber belajar. Setelah

mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini diharapkan Anda akan dapat memilih media dan

sumber belajar yang tepat, yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah Anda

rencanakan.

1. Pengertian Media Pembelajaran

Secara harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara Dalam kaitannya

dengan proses komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur

pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian

tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut.

Page 33: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

20

Pertama, NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana

komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat

kerasnya. Kedua, Wilbur Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran

sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaalkan untuk kepentingan

pembelajaran. Ketiga, Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri

siswa.

Jadi, dapat disimpulkan secara lebih sedcrhana bahwa media pembelajaran adalah

sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya

Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada

diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan

pembelajaran. Contohnya, seorang guru ingin menjclaskan tentang daur hidup kupu-

kupu mulai dari larva/ulat. Agar lebih konkret, guru dapat membuat atau

memperlihatkan gambar atau foto atau CD tentang proses terbentuknya kupu-kupu.

Taupa guru harus menjclaskan panjang-lebar, siswa akan menjadi lebih mengeni

tentang daur hidup kupu-kupu dari media yang diperlihatkan guru. Contoh lain, jika

Anda ingin agar siswa dapat mcnunjukkan letak Indonesia di Benua Asia maka

sebaiknya Anda menggunakan peta dan menunjukkan letak Indonesia di peta

tersebut. Dengan demikian siswa Anda akan mengeni dan dapat menunjukkan letak

Indonesia di peta tersebut.

Page 34: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

21

Memperhatikan begitu banyak media yang dapat digunakan untuk kepentingan

pembelajaran, beberapa ahli mencoba mengidentifikasi dan membuat klasiflkasi

media. Sebagai contoh, Schramm mcngklasifikasikan media menjadi dua jenis, yaitu

media sedcrhana (papan tulis, gambar, poster, peta) dan media canggih (radio, film,

televisi, komputer). Lain lagi dengan Bretz yang mcngklasifikasikan media

bcrdasarkan tiga unsur, yaitu: suara, bentuk, dan gerak. Bretz diantaranya

menggolongkan media ke dalam kelompok media cetak, media audio, media visual

diam, media visual gerak, media audiovisual diam, dan media audiovisual gerak.

Selain itu Tosti dan Ball juga menyusun pengelompokan media menjadi enam

kelompok media penyaji, yaitu (a) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar

diam, (b) kelompok kedua: media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga: media audio,

(d) kelompok keempat: media gambar hidup/film, (e) kelompok kelima: media

televisi, dan (f) kelompok keenam: multi media.

Dari berbagai pengelompokan media pembelajaran tersebut, secara sedcrhana

media pembelajaran dapat dipiiah menjadi liga bagian saja, yaitu sebagai berikut.

a. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra

pcnglihalan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru untuk

membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual ini terdiri atas

media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual) dan media yang dapat

diproyeksikan (projected visual) Media yang dapat diproyeksikan ini dapat berupa

Page 35: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

22

gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion pictures). Contoh dari media

visual adalah poster, foto, dan slide.

Gambar 2.2 Penggunaan Media Visual Gambar/Poster

b. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya

dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, pcrasaan, perhatian, dan kemauan

para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio

adalah bentuk dari media audio. Penggunaan media audio dalam kegiatan

pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan

aspek-aspek keterampilan mendengarkan Dari sifatnya yang auditif, media ini

mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media

lainnya.

Gambar 2.3 Media Audio

Page 36: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

23

c. Media Audio visual

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau

biasa disebut media pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila Anda menggunakan

media ini akan semakin lengkap dan optimallah penyajian bahan ajar kepada para

siswa. Selain itu, media ini dalam batasan batas tertentu dapat juga menggantikan

peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi

(narasumber) karena penyajian materi dapat digantikan oleh media. Oleh sebab itu,

peran guru beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para

siswa untuk belajar. Contoh dari media audiovisual di antaranya program

video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, dan program slide suara

(soundslide), dan pembelajaran dengan komputer.

Gambar 2.4 Pemanfaatan Media Audiovisual

2. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran, media memiliki banyak fungsi/kegunaan, antara Iain untuk

mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi, sikap pasif siswa dalam belajar,

dan mengatasi keterbatasan fisik kelas.

Kegunaan mdia dalam mengatasi hambatan proses komunikasi antara lain untuk

mengatasi verbalisme (ketergantungan untuk menggunakan kata-kata lisan dalam

memberikan penjelasan), artinya dengan kata-kata lisan yang mungkin abstrak dapat

Page 37: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

24

digambarkan dan dibantu dengan penggunaan media sehingga verbalisme dapat

diminimalkan atau bahkan ditiadakan, seperti pepatah a picture worth a thousand

words (satu gambar senilai dengan seribu kata). Misalnya, menunjukkan gambar

seekor dinosaurus akan lebih membuat siswa tahu bentuk dinosaurus, daripada jika

Anda hanya menceritakannya saja.

Berkaitan dengan keterbatasan fisik kelas, media memiliki kegunaan untuk

memperkecil objek yang terlalu besar (dapat dibantu dengan media slide atau model),

mcmpcrbcsar objek yang terlalu kecil (dapat dibantu dengan mikroproyektor, gambar,

atau film), menyederhanakan objek yang terlalu rumit (dapat dibantu dengan

diagram, bagan), dan menggambarkan objek yang terlalu luas, misalnya gempa bumi

atau iklim (dapat dibantu dengan media film, gambar).

B. Penelitian yang Relevan

Risky Septyo Aji, 2013. Dengan judul Skrisinya. Upaya Meningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar

Siswa Kelas IV SD Singosaren Banguntapan Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) kolaborasi. Subjek

penelitian siswa kelas IV SD Singosaren Banguntapan Bantul Yogyakarta Tahun

ajaran 2012/2013 dengan jumlah 31 siswa. Peningkatan keterampilan menulis

karangan deskripsi pada siklus I sebesar 5,49, yang kondisi awal nilai rerata 65,06,

meningkat menjadi 70,55. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada

siklus II sebesar 9,81, yang kondisi awal nilai rerata 65,06 meningkat menjadi 74,87.

Page 38: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

25

Karunia Yeni Susilowaty, 2015. Dengan judul skripsinya. Peningkatan

Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Model Induktif Kata Bergambar Pada

Siswa Kelas II SDN Karanganyar 02 Kota Semarang. hasil penelitian diketahui

bahwa: (1) keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 32 dengan kriteria

cukup, pada siklus II memperoleh skor 43 dengan kriteria baik dan pada siklus III

memperoleh skor 50 dengan kriteria sangat baik; (2) aktivitas siswa pada siklus I

memperoleh skor rata-rata 30,96 dengan kriteria cukup, pada siklus II memperoleh

skor rata-rata 35 dengan kriteria baik dan pada siklus III memperoleh skor rata-rata

43,6 dengan kriteria sangat baik; (3) hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis

deskripsi pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 70,54 dengan ketuntasan belajar

klasikal 67,7%, pada siklus II 74,73 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 70%,

dan pada siklus III memperoleh nilai rata-rata 77,61 dengan ketuntasan belajar

klasikal sebesar 83,9%.

C. Kerangka Pikir

Aspek-aspek kemampuan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat aspek itu merupakan catur tunggal keterampilan berbahasa.

Keempat aspek itu berbeda satu sama lainnya. Berbeda dari prosesnya, tetapi

keempatnya saling berhubungan satu sama lainnya, tidak bisa dilepaskan. Dengan

demikian keempat aspek itu perlu mendapat perhatiannya sepenuhnya di dalam

pengajaran bahasa Indonesia, demi tercapainya tujuan pengajaran bahasa Indonesia.

Menulis merupakan unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara

penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik dan tidak mengesampingkan ketiga

Page 39: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

26

aspek berbahasa yang lain. Menulis dijabarkan sebagai kegiatan menuangkan idea

atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media dalam menyampaikan

pesan dari tulisan yang dibuat di media tersebut.

Menulis deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan

sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan

menulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkann terciptanya

imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat, mengalami

dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

Manyambeang, dkk (1996:12-13) Dalam bahasa Makassar terdapat gabungan satu

bunyi konsonan, yaitu ng dan ny. Huruf-huruf f, kh, sy, v, x dan z tidak terdapat dalam

bahasa Makassar. Huruf-huruf tersebut hanya diguakan untuk menulis kata-kata asing

yang terserapke dalam bahasa Makassar. Huruf k pada akhir kata melambangkan

bunyi hamzah. Penulisan gabungan huruf ng dan ny yang melambangkan bunyi

panjang ng dan ny yang pertama menjadi n.

Contoh:

minynyak dituliskan minnyak

langnga dituliskan lannga

Mampu menulis kata deskriptif bahasa Makassar menjadi harapan yang

semestinya dimiliki oleh siswa sekolah dasar, namun kenyataan yang terjadi di

sekolah dari hasil observasi di SDN 212 Inpres Pangkajene belum mampu menulis

kata deskriptif bahasa Makassar dalam pembelajaran Bahasa Daerah Makassar. Maka

peneliti mengajukan judul

Page 40: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

27

“Kemampuan menulis kata deskriptif bahasa Makassar Melalui Media Gambar

Siswa Kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros”.

Kerangka Pikir

Kemampuan

Menulis

Deskriptif

Bahasa Makassar

Peranan Media

Gambar dengan

Kemampuan

Menulis

Kemampuan

Menulis Deskriptif

Dalam Bahasa

Makassar Melalui

Media Gambar:

Hasil Tulisan

Siswa dalam

Bahasa

Makassar

Tidak

Signifikan

Signifikan

Tahap I

Tahap II

Page 41: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitianyangdigunakandalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Data hasil penelitian kualitatif lebih berkenaan dengan interpretasi

terhadap data yang ditemukan dilapangan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten

Maros yang berjumlah 20 siswa. Terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan. Tempat ini dijadikan sebagai objek penelitian karena SDN 212 Inpres

Pangkajene masih mengajarkan bahasa Makassar secara utuh dan siswa masih sering

menggunakan bahasa Makassar di lingkungan sekolah, tetapi secara konsep siswa

masih belum memahami penulisan deskriptif bahasa Makassar. Sehingga peneliti

menganggap sekolah ini representatif untuk dijadikan sebagai studi kasus dalam

penelitian. Jumlah Siswa SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros, diperoleh

dari tata usaha SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros Tahun Ajaran

2016/2017.

Page 42: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

29

Tabel 3.1 Populasi siswa SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros

No. Kelas I-VI Jumlah

1.

2. 3.

4.

5.

6.

I

II III

IV

V

VI

18 orang

9 orang 15 orang

20 orang

20 orang

27 orang

Jumlah 109 orang

C. Data dan Sumber Data

Data yang diambil adalah kertas kerja yang telah disediakan yang ditulis oleh

Siswa Kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros, pada pembelajaran

Bahasa daerah Makassar di kelas. Sumber Data adalah siswa Kelas V SDN 212

Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. Dikarenakan siswa kelas V sudah mempelajari

menulis deskriptif melalui media gambar.

D. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan alat atau instrumen demi

menunjang hasil penelitian. Intrumen yang digunakan peneliti adalah semua alat yang

menunjang kegiatan khususnya dalam mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki,

mengolah, menganalisis, dan menyajikan data-data secara sistematis dan objektif. Hal

itu bertujuan untuk memecahkan masalah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes, yakni dalam

bentuk tes tulis melalui media gambar. Data yang didapatkan dari instrumen

penelitian kemudian digunakan untuk mendeskripsikan hasil pencapaian evaluasi

Page 43: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

30

terhadap siswa di SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros dalam menulis

deskriptifmelalui media gambar.

Tabel 3.2 Lembar kerja siswa

Kode sampel :

Gambar 1:

…………………………………..

…………………………………..

…………………………………..

Gambar 2:

…………………………………..

…………………………………..

………………………………….

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:

1. Teknik tes menulis deskriptif melalui media gambar dan rekaman audio

visual. Teknik tes bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis deskrptif

bahasa Makassar setiap siswa yang berjumlah 20 siswa, menggunakan tes

tulis.

2. Teknik rekaman audio visual berutujuan sebagai dokumentasi yang dapat

ditinjau ulang agar akurat dalam aspek penilaian jika terjadi kebimbangan

dalam penilaian dan sebagai bukti autentik. Rekaman audio visual berfungsi

Page 44: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

31

sebagai bukti dalam proses penelitian. Setiap siswa diminta menulis deskriptif

bahasa Makassar pada lembar kerja yang telah disediakan.

Langkah-langkah tes menggunakan media gambar dalam pembelajaran

kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar melalui media gambar siswa kelas V

SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros.

Tindakan Tahap I

1) Membuka pelajaran dengan mengucap salam.

2) Mengecek kehadiran siswa.

3) Menjelaskan materi tentang menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar.

4) Memperkenalkan kembali media gambar yang berupa gambar seorang anak

membersihkan halaman dan gambar orang sedang shalat berjamaah.

5) Menjelaskan penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis

deskriptif bahasa makassar melalui media gambar.

6) Memberikan contoh menulis deskriptif melalui media gambar.

7) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum

dimengerti.

8) Membagikan lembaran tes gambar kepada siswa.

9) Menugaskan siswa untuk mengamati gambar yang telah dibagikan.

10) Menugaskan siswa untuk menulis deskriptif sesuai dengan media gambar

yang dibagikan.

11) Mengawasi siswa ketika mengerjakan tugas menulis deskriptif.

Page 45: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

32

12) Memberikan bimbingan secara individual kepada siswa yang mengalami

kesulitan dalam menulis deskriptif.

Kegiatan Akhir

1) Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar hasil menulis deskriptif..

2) Mengadakan refleksi terhadap tes I yang telah dilakukan.

3) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Tindakan Tahap II

Kegiatan Awal

1) Membuka pelajaran dengan mengucap salam.

2) Mengecek kehadiran siswa.

3) Menginformasikan pada siswa terhadap tes II menulis deskriptif bahasa

makassar melalui media gambar.

4) Menyinggung kembali tes I menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar.

5) Membagikan lembar tes media gambar pada siswa.

6) Kegiatan Inti tes II menulis deskriptif bahasa makassar melalui media

gambar.

Kegiatan Akhir

1) Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar hasil menulis deskriptif.

2) Mengadakan refleksi terhadap tes II yang telah dilakukan.

3) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 46: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

33

Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan keterampilan

menulis deskriptif siswa. Adapun kisi-kisi yang digunakan menurut Ahmad Rofiudin

(1996: 273) adalah sebagai berikut.

Indikator penilaian tes menulis deskripsi tampak berikut ini.

1. Isi karangan dengan penilaian: (skor 1-20)

a. Kesesuaian isi karangan sehingga bermakna, menarik, tepat. jalan pikiran

baik, skor 17-20;

b. Pada umumnya baik, tetapi tidak dikembangkan sehingga terjadi banyak

pengulangan, skor 13-16;

c. Pengembangan kurang relevan dengan isi karangan, skor 9-12;

d. Karangan tidak relevan dengan isi karangan yang diminta, skor 5-8;

e. Tidak tampak usaha karangan bermakna berdasarkan karangan, skor 0-4.

b. Organisasi karangan (skor 1-20):

a. Paragraf tersusun rapi, pemakaian kalimat topik baik, organisasi meyakinkan,

alur karangan mudah diikuti, skor 17-20.

b. Fakta tersusun dalam paragraf dengan baik, tetapi agak berbelit-belit, skor 13-

16;

c. Ada usaha menyusun paragraf dengan baik tetapi batas ide tiap paragraf tidak

jelas, skor 9-12;

d. Urutan paragraf sulit diikuti, sulit dipahami

e. Paragraf tidak terencana, skor 0-4.

c. Penggunaan bahasa, (skor 1-20):

Page 47: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

34

a. Kalimat benar, cermat meskipun sedikit ada kesalahan rata bahasa, skor 1720;

b. Kalimat lancar, cermat, tetapi ada beberapa kesalahan tata bahasa

menyebabkan kalimat menjadi rancu, skor 13-16;

c. Kesalahan bahasa yang cukup prinsip yang menyebabkan kalimat tidak

gramatikal, skor 9-12;

d. Ada beberapa kalimat yang tidak dapat dipahami, skor 5-8;

e. Kalimat dalam karangan tidak dapat dipahami, skor 0-4.

d. Pilihan Kata, (skor 1-20):

a. Pemakaian kata lancar, tepat, tidak bermakna ganda, skor 17-20;

b. Kata jelas tetapi kurang tepat penggunaannya, skor 13-16;

c. Kata kurang jelas dan kurang tepat penggunaannya, skor 9-12;

d. Banyak kata tidak tepat menyebabkan kalimat sulit dipahami, skor 5-8;

e. Pemakaian kata tidak tepat, bentuk kata semua salah, skor 0-4.

e. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20):

a. Pemakaian ejaan dengan tanda baca baik sekali, penulisan suku kata

semuanya benar, skor 17-20;

b. Ada kesalahan ejaan dan tanda baca, skor 13-16;

c. Banyak kesalahan ejaan & tanda baca tetapi masih dapat dipahami, skor 912;

d. Kesalahan ejaan dan tanda baca banyak sekali, skor 5-8;

e. Penggunaan ejaan dan tanda baca serba salah, skor 0-4.

(Diadaptasi dari Nurgiyantoro, 2005)

Page 48: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

35

Apabila telah diperoleh nilai, kemudian bentuk nilai diberi makna ke dalam

bentuk kualitatif yang dimasukan ke dalam rentang skala angka yang mengacu pada

pendapat Nurgiyantoro, (2009: 307-308) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Deskriptif Bahasa Makassar

Kode

Sampel Aspek yang dinilai Skor

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20):

2. Organisasi karangan (skor 1-20):

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20):

4. Pilihan Kata, (skor 1-20):

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20):

F. Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis proses yang

diperoleh melalui observasi dan lembar penilaian tes siswa. Langakah menganalisis

data; a) data observasi dan catatan lapangan dianalisis dengan cara membaca kembali

lembar observasi yang telah diisi, b) data dokumentasi dianalisis dengan melihat

kembali dokumentasi yang telah dibuat. Untuk memperoleh nilai tiap aspek

digunakan rumus sebagai berikut:

skor perolehan

Nilai tiap aspek = x 100

skor maksimum

Page 49: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

36

Untuk menentukan nilai rata-rata tiap aspek digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x : nilai rata-rata

: nilai keseluruhan siswa kelas V

N : jumlah siswa kelas V

Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Menulis

No Skala Angka Keterangan

1 85 – 100 Sangat baik

2 70 – 84 Baik

3 55 – 69 Cukup

4 40 – 54 Kurang

Tolak ukur kemampuan menulis kata deskriptif bahasa Makassar siswa melalui

media gambar ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

Jika jumlah siswa mencapai 85% yang mendapat nilai 75 ke atas dianggap

mampu, dan jika jumlah siswa kurang dari 85% yang mendapat nilai 75 ke bawah

maka dianggap tidak menulis kata deskriptif bahasa Makassar.

Page 50: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

A. Menulis Deskriptif Bahasa Makassar

1. Menulis Deskriptif Bahasa Makassar Menggunakan Media Gambar

Sekolah Dasar Negeri 212 Inpres Pangkajene terletak di Desa Pallantikang

Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 4.1 Sekolah SDN 212 Inpres Pangkajene 2017

a. Kondisi Umum Sekolah

Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 212 Inpres Pangkajene pada tahun

ajaran 2017/2018 adalah 109 Siswa, Khusus murid kelas V sebanyak 20 Orang. SDN

212 Inpres Pangkajene mempunyai tenaga kerja yang terdiri dari Satu Kelapa Sekolah

Dan Enam Tenaga Pendidik, adapun data siswa dan tenaga kependidikan SDN 212

Inpres Pangkajene tahun ajaran 2017/2018sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Tenaga Kerja SDN 212 Inpres Pangkajene

Page 51: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

38

No Nama Jabatan JK Tanggal

Lahir NIP

1 Alimuddin,S.ag Kepala Sekolah L 1960-12-31 196012311986111012

2 Mantasia,S.Pd Guru Kelas I –II P 1970-04-05 197004052006042003

3 St Rahma,S.Pd Guru Kelas III P 1993-10-28

4 Maya Romanti.S.Pd Guru Kelas IV P 1986-06-30

5 Irna Yuliana,S.Pd Guru Kelas V P 1995-12-03

6 Nurasni, S.Pd Guru Kelas VI P 1975-11-29 197511292006042014

7 ZakariahS.Pdi Guru Pendais L 1986-08-14

Sumber: Tata Usaha SDN 212 Inpres Pangkajene Maros Tahun Ajaran 2017/2018

Sarana dan prasarana yang adadi SDN 212 Inpres Pangkajene adalah sebagai berikut :

a. Ruang Kelas (I-VI)

b. Kantor

c. Perpustakaan

d. Lapangan Upacara / Olah raga

Bab IV ini, akan mendeskripsikan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian

dan jawaban terhadap rumusan masalah. Hal yang dipaparkan dalam penelitian ini

adalah secara khusus mendeskripsikan menulis deskriptif bahasa makassar

menggunakan huruf latin dengan media gambar, siswa kelas V SDN 212 Inpres

Pangkajene Kabupaten Maros.

Langkah-langkah tes menggunakan media gambar dalam pembelajaran

kemampuan menulis deskriptif bahasa makassar melalui media gambar siswa kelas V

SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros.

Page 52: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

39

Tindakan Tahap I

1) Membuka pelajaran dengan mengucap salam.

2) Mengecek kehadiran siswa.

3) Menjelaskan materi tentang menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar.

4) Memperkenalkan kembali media gambar yang berupa gambar seorang anak

membersihkan halaman dan gambar orang sedang shalat berjamaah.

5) Menjelaskan penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis

deskriptif bahasa makassar melalui media gambar.

6) Memberikan contoh menulis deskriptif melalui media gambar.

7) Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum

dimengerti.

8) Membagikan lembaran tes gambar kepada siswa.

9) Menugaskan siswa untuk mengamati gambar yang telah dibagikan.

10) Menugaskan siswa untuk menulis deskriptif sesuai dengan media gambar

yang dibagikan.

11) Mengawasi siswa ketika mengerjakan tugas menulis deskriptif.

12) Memberikan bimbingan secara individual kepada siswa yang mengalami

kesulitan dalam menulis deskriptif.

Kegiatan Akhir

2) Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar hasil menulis deskriptif..

3) Mengadakan refleksi terhadap tes I yang telah dilakukan.

Page 53: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

40

4) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

5) Tindakan Tahap II

6) Kegiatan Awal

7) Membuka pelajaran dengan mengucap salam.

8) Mengecek kehadiran siswa.

9) Menginformasikan pada siswa terhadap tes II menulis deskriptif bahasa

makassar melalui media gambar.

10) Menyinggung kembali tes I menulis deskriptif bahasa makassar melalui

media gambar.

11) Membagikan lembar tes media gambar pada siswa.

12) Kegiatan Inti tes II menulis deskriptif bahasa makassar melalui media

gambar.

Kegiatan Akhir

1) Meminta siswa untuk mengumpulkan lembar hasil menulis deskriptif.

2) Mengadakan refleksi terhadap tes II yang telah dilakukan.

3) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 54: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

41

2. Skor perolehan tes tahap I dan II

Hasil penelitian yang diperoleh dari tes tahap I dan Tahap II disajikan secara

rinci dalam table berikut ini:

Tabel 4.2 Skor Perolehan Siswa pada Tahap I

Inisial

Aspek yang dinilai

Skor Isi

karangan

(skor 1-

20)

Organisasi

karangan

(skor 1-20)

Penggunaan

bahasa,

(skor 1-20)

Pilihan

Kata,

(skor 1-

20)

Penggunaan

ejaan dan

tanda baca,

skor (1-20)

1. 19 16 16 15 14 80

2. 18 18 16 14 12 78

3. 16 16 16 8 12 68

4. 16 16 12 12 12 68

5. 18 17 16 12 12 75

6. 16 13 12 12 15 68

7. 16 12 16 15 17 76

8. 18 16 16 15 15 80

9. 16 16 16 12 16 76

10. 17 16 15 15 14 77

11. 12 12 10 11 10 55

12. 15 11 12 10 10 58

13. 18 17 18 8 9 70

14. 16 15 12 12 12 67

15. 16 13 14 12 13 68

16. 8 12 12 12 16 60

17. 18 17 18 16 16 85

18. 12 12 16 12 16 68

19. 12 16 16 12 12 68

20. 18 16 16 12 12 74

Jumlah 315 297 295 247 265 1419

Page 55: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

42

Siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak 8 siswa dari 20

siswa kelas V SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten Maros. sebanyak 12

memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Karena siswa yang lulus dibawah dari

85%. Nilai rata-rata siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros,

pada tahap I yang berjumlah 20 siswa adalah 70.95.

Tabel 4.3 skor perolehan siswa pada tahap II

Inisial

Aspek yang dinilai

Skor Isi

karangan

(skor 1-

20)

Organisasi

karangan

(skor 1-

20)

Penggunaan

bahasa,

(skor 1-20)

Pilihan

Kata,

(skor 1-

20)

Penggunaan

ejaan dan

tanda baca,

skor (1-20)

1. 17 15 15 14 14 75

2. 17 18 15 15 12 77

3. 16 16 16 12 12 72

4. 17 18 12 12 12 71

5. 18 17 16 12 16 79

6. 16 16 16 12 14 74

7. 16 18 17 17 16 84

8. 17 16 12 10 12 67

9. 16 16 16 12 16 76

10. 15 12 15 15 14 71

11. 12 9 11 11 12 55

12. 15 12 12 12 13 64

13. 18 18 18 8 9 71

14. 17 17 16 14 14 78

15. 15 12 14 10 12 63

16. 8 12 12 12 16 60

17. 19 17 18 16 16 86

18. 19 14 16 19 16 84

19. 19 16 16 12 12 75

20. 16 16 16 14 12 74

Jumlah 323 305 299 259 270 1456

Page 56: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

43

Siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak 9 siswa dari 20

siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. Sebanyak 11 siswa

memeroleh nilai di bawah standar kelulusan. Karena siswa yang lulus tidak mencapai

85%. Nilai rata-rata siswa kelas V SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten Maros,

pada tahap II yang berjumlah 20 siswa, yaitu 72.8.

3. Kata yang salah penulisan

Setelah dilakukan analisis ditemukan beberapa kata yang salah dalam

penulisan daskriptif bahasa Makassar dengan menggunakan huruf latin. Secara

lengkap disajikan pada tabel berikut ini:

Tes tahap I menggunakan media gambar shalat berjamaah, gambar tersebut

dipilih untuk menggali pemahanan siswa dalam beribadah, dalam tes penulisan

deskriptif, hasil yang ditemukan kata yang salah penulisan deskriptif.

Tabel 4.4 Kata yang salah penulisan pada tahap I

Kode

Sampel Penulisan Kata yang Salah

Penulisan Kata yang

Benar

1

2

Segang sigang

Nyia niak

Di ri

Amakei ammakei

3

Di ri

Sigan sigang

Siagan sigang

4

Di ri

Assanbayan assambayang

Nia niak

Make make

Segah segang

Makkei makei

5 Saga sagang

Page 57: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

44

Nia niak

Di ri

Ampina ampikna

6

Mangena manggena

Asambayangi assambayangi

Buranea buraknea

bida-bida bidak-bidaki

Bayinea bainea

Ammak ammakei

Aro akrok

Kacinikan kacinikang

Saga siagang

7

Abbarrasa abbarrasak

Ballana ballakna

Sagang siagang

8

Nia niak

Siagan siagang

Pammonean pammoneang

9 Nia niak

Ampinna ampikna

10 Nasaba nasabak

11 Caradena carakdekna

12

Asabayangi assambayangi

Sagangasengi siagang ngasengi

Asaribatang assarikbattang

Asambayami assambayangmi

Agalemi anngallemi

Sehjada sajada

Songko songkok

Talako talakko

13

Ballana ballakna

Nia niak

Bulan bulang

14

Mangena manggena

Siaga siagang

Ballana ballakna

Ampa nampa

15

Nia niak

Bijjana bijanna

Sanbayan sambayang

16 Aalampa aklampa

Page 58: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

45

Anjjari anjari

Tawwa taua

17

Assambayan assambayang

Siagan siagang

Songko songkok

Ammakai ammake

Nia niak

18

Bijanku bijangku

Mai mae

Anjoren anjoreng

tongan-tonganna tontonganna

19

Siagagi siagangi

Aksiampiki assiampiki

Leklen lekleng

Amakai ammakei

akbidak-bida akbidak-bidak

Nia niak

20

Asabayangi assambayangi

Ajo anjo

Mana manga

Amakai ammakei

Tomi tommi

Soko songkok

Talako talakko

Bangia banngia

Asabayang assambayang

Magaribi mangaribi

Nia niak

Angiga anginga

poko-poko pokok-pokok

dalekana dallekanna

Tabel 4.5 Kata yang salah penulisan pada tahap II

Tes tahap II menggunakan media gambar seorang anak perempuan

membersihkan halaman rumah, gambar tersebut dipilih, untuk menggali kepedulian

siswa terhadap lingkungan sekitarnya, hasil yang ditemukan kata yang salah

penulisan deskriptif.

Page 59: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

46

Kode

Sampel Penulisan Kata yang Salah

Penulisan Kata yang

Benar

1

abbarrasa abbarrasak

ballana ballakna

ruku-rukuna rukuk-rukukna

2

Di ri

Nyia niak

ballana ballakna

pabarrasakna pabbarrasakna

dalekang dallekang

3

Di ri

abbarrasa abbarrasak

poko-poko pokok-pokok

4

akbarasa abbarrasak

Lohroh loro

Di ri

Anpa nampa

Lehba lebbak

dalekan dallekang

5

ballana ballakna

poko-poko pokok-pokok

Nia niak

Di ri

6

abbarasa abbarrasak

dalekan dallekang

Balana ballakna

annigalaki annikgalaki

pabarasa pabbarrasak

Nia niak

poko-poko pokok-pokok

Sega sigang

Todogi tongi

7

abbarrasa abbarrasak

ballana ballakna

sagang siagang

Capiu capiuk

pabbarasa pabbarrasak

8

abbararasa abbarrasak

ballana ballakna

Nia niak

Siagan siagang

Page 60: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

47

dallekan dallekang

9 balakna ballakna

10 abbararasa abbarrasak

11

antakasi antangkasi

dallekan dallekang

Sega siagang

ballana ballakna

Ana anak

Tawwa taua

12

abarasaki abbarrasaki

dalekang dallekang

abarasa abbarrasak

patunuaga pattuanga

Lebaki lebbaki

pabarasana pabbarrasakna

13

abbarasa abbarrasak

ballana ballakna

Nia niak

pamoneang pammoneang

poko-poko pokok-pokok

Njo anjo

pabbarasana pabbarrasakna

pabbarasa pabbarrasak

14

barasaki barrasaki

pabarasa pabbarrasak

Siaga siagang

ballana ballakna

15

abarasa abbarrasak

Nia niak

ballana ballakna

16

ballaana ballakna

mangkasaki tangkasaki

ammelaa ammelak

17

abbarasa abbarrasak

dalekan dallekang

ballana ballakna

pabbarasa pabbarrasak

sikopan sikopang

18

akbakrasa abbarrasak

dalekannga dallekanna

Page 61: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

48

19

akrapun anrappung

Rawah rawa

Segan siagang

Akpela ammelak

pammonean pammoneang

20

abarasaki abbarrasaki

dalekan dallekang

Balana ballakna

angeragi anngerangi

pabarasa pabbarrasak

angeratomi anggerang tommi

niatomo niak tommo

Tampa tampak

poko-poko pokok-pokok

dallekan dallekang

Balana ballakna

Bala ballak

B. Peranan Media Gambar Dengan Kemampuan Menulis

Berdasarkan penyajian data di atas, dapat diuraikan secara rinci peranan

penerapan media gambar dan kemampuan siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene

Kabupaten Maros, menulis deskriptif bahasa makassar menggunakan huruf latin.

Peranan dan penerapan media gambar dalam tes menulis deskriptif, pada

umumnya baik, tetapi tidak dikembangkan sehingga terjadi banyak pengulangan kata.

Kata kurang jelas dan kurang tepat penggunaannya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tes penggunaan media gambar menulis deskriptif tidak signifikan.

Indikator penilaian tes menulis deskriptif

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20)

2. Organisasi karangan (skor 1-20)

3. Penggunaan bahasa (skor 1-20)

Page 62: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

49

4. Pilihan kata (skor 1-20)

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca (skor 1-20)

a. Tes tahap I

Siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak 8 siswa dari 20

siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. sebanyak 12

memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Sehingga siswa yang memperoleh nilai

75 sebagai standar kelulusan dibawah dari 85%.

b. Tes tahap II

Siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak 9 siswa dari 20

siswa, kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros. sebanyak 11

memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Sehingga siswa yang memperoleh nilai

75 sebagai standar kelulusan dibawah dari 85%. Dapat disimpulkan bahwa pada

tahap I siswa belum mampu menulis deskriptif bahasa makassar menggunakan huruf

latin. Nilai rata-rata siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros,

pada tahap I yang berjumlah 20 siswa 72.8. Dapat disimpulkan bahwa pada tahap II

siswa belum mampu menulis deskriptif bahasa makassar menggunakan huruf latin.

Nilai rata-rata siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros, pada

tahap II yang berjumlah 20 siswa adalah 70.95.

Page 63: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

50

Tabel 4.6 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 1

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

1.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 17 19

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 15 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 15 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 14 15

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 14 14

Jumlah 75 80

Tes tahap I siswa sampel 1 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 75. Tes tahap II siswa sampel 1 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 80. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 1 dinyatakan lulus.

Tabel 4.7 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 2

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

2.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 17 18

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 18 18

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 15 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 15 14

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 12

Jumlah 77 78

Tes tahap I siswa sampel 2 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 77. Tes tahap II siswa sampel 2 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 78. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 2 dinyatakan lulus.

Page 64: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

51

Tabel 4.8 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 3

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

3.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 8 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 12

Jumlah 68 72

Tes tahap I siswa sampel 3 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Tes tahap II siswa sampel 3 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 72. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 3 dinyatakan tidak lulus.

Tabel 4.9 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 4

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

4.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 17

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 18

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 12

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 12

Jumlah 68 71

Tes tahap I siswa sampel 4 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Tes tahap II siswa sampel 4 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 71. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 4 dinyatakan tidak lulus.

Page 65: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

52

Tabel 4.10 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 5

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

5.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 18 18

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 17 17

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 16

Jumlah 75 79

Tes tahap I siswa sampel 5 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 75. Tes tahap II siswa sampel 5 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 79. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 5 dinyatakan lulus.

Tabel 4.11 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 6

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

6.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 13 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 15 14

Jumlah 68 74

Tes tahap I siswa sampel 6 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Tes tahap II siswa sampel 6 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 74. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 6 dinyatakan tidak lulus.

Page 66: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

53

Tabel 4.12 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 7

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

7.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 18

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 17

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 15 17

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 17 16

Jumlah 76 84

Tes tahap I siswa sampel 7 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 76. Tes tahap II siswa sampel 7 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 84. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 7 dinyatakan lulus.

Tabel 4.13 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 8

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

8.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 17 18

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 10 15

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 15

Jumlah 67 80

Tes tahap I siswa sampel 8 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 67. Tes tahap II siswa sampel 8 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 80. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 8 dinyatakan lulus.

Page 67: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

54

Tabel 4.14 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 9

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

9.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 16 16

Jumlah 76 76

Tes tahap I siswa sampel 9 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 76. Tes tahap II siswa sampel 9 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 76. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 9 dinyatakan lulus.

Tabel 4.15 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 10

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

10.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 15 17

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 15 15

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 15 15

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 14 14

Jumlah 71 77

Tes tahap I siswa sampel 10 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 71. Tes tahap II siswa sampel 10 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 77. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 10 dinyatakan lulus.

Page 68: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

55

Tabel 4.16 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 11

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

11.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 12 12

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 9

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 10 11

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 11 11

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 10 12

Jumlah 55 55

Tes tahap I siswa sampel 11 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 55. Tes tahap II siswa sampel 11 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 55. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 11 dinyatakan tidak lulus.

Tabel 4.17 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 12

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

12.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 15 15

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 11 12

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 12

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 10 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 10 13

Jumlah 58 64

Tes tahap I siswa sampel 12 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 58. Tes tahap II siswa sampel 12 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 64. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 12 dinyatakan tidak lulus.

Page 69: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

56

Tabel 4.18 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 13

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

13.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 18 18

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 17 18

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 18 18

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 8 8

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 9 9

Jumlah 70 71

Tes tahap I siswa sampel 13 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 70. Tes tahap II siswa sampel 13 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 71. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 13 dinyatakan tidak lulus.

Tabel 4.19 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 14

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

14.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 16 17

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 15 17

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 14

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 14

Jumlah 67 78

Tes tahap I siswa sampel 14 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 67. Tes tahap II siswa sampel 14 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 78. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 14 dinyatakan lulus.

Page 70: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

57

Tabel 4.20 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 15

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

15.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 15 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 13

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 14 14

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 10 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 13

Jumlah 63 68

Tes tahap I siswa sampel 15 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 63. Tes tahap II siswa sampel 15 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 15 dinyatakan tidak lulus.

Tabel 4.21 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 16

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

16.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 8 8

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 12

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 12 12

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 16 16

Jumlah 60 60

Tes tahap I siswa sampel 16 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 60. Tes tahap II siswa sampel 16 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 60. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 16 dinyatakan tidak lulus.

Page 71: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

58

Tabel 4.22 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 17

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

17.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 18 19

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 17 17

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 18 18

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 16 16

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 16 16

Jumlah 85 86

Tes tahap I siswa sampel 17 memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 85. Tes tahap II siswa sampel 17 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 86. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 17 dinyatakan lulus.

Tabel 4.23 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 18

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

18.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 12 19

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 12 14

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 19

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 16 16

Jumlah 68 84

Tes tahap I siswa sampel 18 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Tes tahap II siswa sampel 18 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 84. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 18 dinyatakan lulus.

Page 72: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

59

Tabel 4.24 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 19

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

19.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 12 19

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 12

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 12

Jumlah 68 75

Tes tahap I siswa sampel 19 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 68. Tes tahap II siswa sampel 19 memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 75. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 19 dinyatakan lulus.

Tabel 4.25 Analisis hasil Tes I dan Tes II kode sampel 20

Kode

Sampel Aspek yang dinilai

Skor

Tes I Tes II

20.

1. Isi karangan dengan penilaian (skor 1-20): 18 16

2. Organisasi karangan (skor 1-20): 16 16

3. Penggunaan bahasa, (skor 1-20): 16 16

4. Pilihan Kata, (skor 1-20): 12 14

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (1-20): 12 12

Jumlah 74 74

Tes tahap I siswa sampel 20 tidak memenuhi standar kelulusan 75, nilai yang

diperoleh siswa, yaitu nilai 74. Tes tahap II siswa sampel 20 tidak memenuhi standar

kelulusan 75, nilai yang diperoleh siswa, yaitu nilai 74. Dapat disimpulkan bahwa

siswa sampel 20 dinyatakan tidak lulus.

Page 73: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa, siswa kelas V SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten

Maros, kemampuan menulis deskriptif bahasa Makassar menggunakan huruf latin

dengan media gambar.

1. Pada tes pertama siswa yang memperoleh nilai 75 standar kelulusan sebanyak

8 siswa dari 20 siswa kelas V SDN 212 inpres Pangkajene Kabupaten Maros,

sebanyak 12 memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Nilai rata-rata

siswa kelas V SDN 212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros, pada tahap I

yang berjumlah 20 siswa adalah 70.95. Dengan demikian, dikategorikan

belum mampu karena rata-rata nilai siswa tidak mencapai standar kelulusan

yaitu 75. Selanjutnya, pada tes kedua siswa yang memperoleh nilai 75 standar

kelulusan sebanyak 9 siswa dari 20 siswa. Nilai rata-rata siswa kelas V SDN

212 Inpres Pangkajene Kabupaten Maros, pada tahap II yang berjumlah 20

siswa 72.8. Oleh karena itu, kemampuan siswa dikategorikan belum mampu

karena rata-rata nilai siswa tidak mencapai standar kelulusan yaitu 75. Setelah

menggunakan media gambar, kemampuan siswa hanya meningkat sebanyak

1.85%. Meskipun ada peningkatan penelitian ini tetap disimpulkan bahwa

siswa belum mampu menggunakan media gambar dalam menulis deskriptif

karena nilai rata-rata siswa tidak mencapai nilai standar kelulusan yaitu 75.

Page 74: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

61

2. Peranan media gambar dengan kemampuan menulis siswa tes tahap I dan

tahap II. Tes tahap II hanya meningkat sebanyak 1.85%. Meskipun ada

peningkatan penelitian ini tetap disimpulkan bahwa media gambar belum

dapat membantu siswa secara signifikan dalam menulis deskriptif karena nilai

rata-rata siswa tidak mencapai nilai standar kelulusan yaitu 75.

B. Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai, alternatif pembelajaran siswa

menulis deskriptif bahasa Makassar menggunakan huruf latin. Setelah mengetahui,

terdapat banyak kesalahan menulis latin kata dalam bahasa Makassar. Peneliti

memberikan saran sebagai berikut. Kepada guru pengampuh muatan lokal,

hendaknya pada pembelajaran bahasa daerah, siswa dialtih menulis kosakata, serta

aktif menggunakan bahasa Makassar sebagai wujud mencintai kearifan lokal Maros

yang menggunakan bahasa Makassar. Bagi peneliti lain, hendaknya termotivasi

melanjutkan penelitian kemampuan siswa menulis deskriptif bahasa Makassar

menggunakan huruf latin. Yang lebih variatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu

pendidikan siswa, guru, serta sekolah kearah yang lebih baik lagi, karena penelitian

ini masih jauh dari kesempurnaan.

Page 75: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

62

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh, 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar.

Depdiknas. Jakarta.

Basang, Djirong dan Arief, Aburaerah. 1975. Struktur Bahasa Makassar. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Burhan, Nurgiyantoro. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa. BPEF.

Yogyakarta.

Dalman, H. 2014. Keterampilan Menulis. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Irawan, Prasetya. 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

UI: DIA FISIP UI.

Iskandarwassid dan H.Dadang Suendar 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Manyambeang, Abd.Kadir, dkk.1996. Tata Bahasa Makassar. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru.

PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Saddhono, Khundaru dan Slamet. 2014. Pembelajaran dan Keterampilan Berbahasa

Indonesia, Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Semi. 2003. Ciri-ciri Karangan Deskripsi. Diunduh dari

http://www.sarjanaku.com/2012/09/karangan-deskripsi-pengertian-danciri.html(diakses 16/01/2015, pukul: 21:00 WIB).

Suparno. 2011. Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka.Jakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana

Prenadamedia Group. Jakarta.

Susilowaty, Yeni, Karunia. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi

Melalui Model Induktif Kata Bergambar Pada Siswa Kelas II SDN

Page 76: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

63

Karanganyar 02 Kota Semarang. lib.unnes.ac.id/20533/ (Diunduh hari 24

Desember 2016, Pukul 22.23 WITA)

Taringan H. Guntur 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Angkasa. Bandung.

Wahid, Sugira. 2010. Manusia Makassar. Makassar: Pustaka Refleksi.

Page 77: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

64

LAMPIRAN

Page 78: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

65

Page 79: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

66

Page 80: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan

67

Page 81: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan
Page 82: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan
Page 83: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan
Page 84: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan
Page 85: SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPTIF DALAM BAHASA MAKASSAR …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjY... · guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Pendidikan