skripsi : hubungan motivasi dengan perilaku mengotrol kadar gula darah

Upload: sujana-skep-ns

Post on 16-Oct-2015

504 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    1/98

    HUBUNGAN MOTIVASI PENDERITA DIABETES MELLITUSDENGAN PERILAKU (MENGONTROL) KADAR GULA

    DARAH DI PUSKESMAS PANONGAN

    KAB. MAJALENGKA TAHUN 2012

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    2/98

    HUBUNGAN MOTIVASI PENDERITA DIABETES MELLITUS

    DENGAN PERILAKU (MENGONTROL) KADAR GULADARAH DI PUSKESMAS PANONGAN

    KAB. MAJALENGKA TAHUN 2012

    SKRIPSI

    Di j k S b i S l h S t S t U t k M i G l

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    3/98

    Di j k S b i S l h S t S t U t k M i G l

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    SKRIPSI

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan

    Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

    Cirebon, September 2012

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    4/98

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan Tim Penguji

    Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Cirebon

    guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Keperawatan (S.Kep)Pada tanggal 1 Oktober 2012

    Mengesahkan

    Program Studi Ilmu Keperawatan

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon

    Ketua Sidang

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    5/98

    PERNYATAAN

    1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untukmendapatkan gelar akademik (diploma dan sarjana), baik dari STIKes

    Cirebon maupun Perguruan Tinggi lain.

    2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

    3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang telah ditulis ataudipublikasikan arang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

    sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan naskah pengarang dan di

    cantumkan dalam daftar pustaka.

    4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hariterdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

    diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

    berlaku diperguruan tinggi ini.

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    6/98

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon

    Program Studi Ilmu Keperawatan

    Tahun 2012

    ABSTRAK

    Sujana

    4201.0111.B.036

    HUBUNGAN MOTIVASI PENDERITA DIABETES MELLITUS

    DENGAN PERILAKU (MENGONTROL) KADAR GULA DARAHDI PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA

    TAHUN 2012

    Xiii+81 halaman, 2 tabel, 8 gambar, 8 lampiran

    Diabetes mellitus merupakan penyakit progresif kronis yang dapat

    i b lk k lik i d b b i it l Di b t lit tid k bi

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    7/98

    College of Health Science of Cirebon

    Program Study of Nursing Science

    Year 2012

    ABSTRACT

    Sujana

    4201.0111.B.036

    THE RELATIONSHIP MOTIVATE PATIENT DIABETES MELLITUS

    BEHAVIORALLY (CONTROL) BLOOD SUGAR RATE IN PUSKESMASPANONGAN REGENCY MAJALENGKA YEAR 2012

    Xiii+81 Pages, 2 tables, 8 picture, 8 enclosure

    Diabetes Mellitus represent chronic progressive disease which can generate

    complication at various vital organ. Diabetes Melitus cannot be healed, but can be

    lessened or controlled its blood sugar rate. Activity control rate of sugar of blood

    l l t b d t t th h i f li ti d i d t

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    8/98

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

    dengan judul Hubungan Motivasi Penderita Diabetes Mellitus Dengan

    Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah Di Puskesmas Panongan

    Kabupaten Majalengka Tahun 2012.

    Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat

    dalam menempuh pendidikan S1 Keperawatan STIKes Cirebon.

    Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan

    skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari banyak kekurangan

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    9/98

    4. Awaludin Jahid Abdilah, S.Kp, selaku Ketua Program Studi Ilmu

    Keperawatan STIKes Cirebon.

    5. Akhmad Hidayat, SKM, selaku Kepala UPTD Puskesmas Panongan

    Kabupaten Majalengka

    6. Uus Husni M., S.Kp., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Utama skripsi yang

    selalu memberikan arahan dan bimbinganya

    7. Healty S.S., S.Kep, Ners, selaku Dosen Pembimbing Pendamping skripsi yang

    selalu memberikan arahan dan bimbinganya

    8. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moril

    maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu

    t

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    10/98

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL DALAM...................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN........................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN............................................................ iii

    PERNYATAAN TERTULIS ............................................................ iv

    ABSTRAK.......................................................................................... v

    KATA PENGANTAR......................................................................... vii

    DAFTAR ISI....................................................................................... ixDAFTAR TABEL............................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    11/98

    BAB IIIKERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI

    OPERASIONAL.................................................................. 41

    3.1 Kerangka Konsep.......................................................... 41

    3.2 Hipotesis........................................................................ 41

    3.3 Definisi Operasional, Variabel dan Cara Pengukuran... 42

    BAB IVMETODE PENELITIAN..................................................... 43

    4.1 Rancangan Penelitian.................................................... 43

    4.2 Variabel Penelitian........................................................ 43

    4.3 Populasi dan Sampel...................................................... 43

    4.3.1 Populasi....................................................................... 43

    4.3.2 Sampel........................................................................ 44

    4.4 Instrumen Penelitian...................................................... 45

    4.5 Metode Pengumpulan Data........................................... 46

    4.6 Uji Coba Kuesioner....................................................... 46

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    12/98

    DAFTAR TABEL

    Nomor Judul Tabel Halaman

    2.1

    5.1

    Kadar Glukosa Sewaktu dan Puasa

    Hasil Analisis Hubungan Motivasi Penderita Diabetes

    Mellitus dengan Perilaku Mengontrol Kadar Gula

    Darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka

    Tahun 2012

    13

    55

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    13/98

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Judul Gambar Halaman

    2.1

    2.2

    3.1

    5.1

    5.2

    5.3

    Determinan Perilaku Manusia

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

    Kerangka Konsep

    Distribusi Motivasi Penderita Diabetes Mellitus

    Mengontrol Kadar Gula darah di PuskesmasPanongan Kabupaten Majalengka Tahun 2012

    Distribusi Perilaku Penderita Diabetes Mellitus

    Mengontrol Kadar Gula darah di Puskesmas

    Panongan Kabupaten Majalengka Tahun 2012

    Hubungan Motivasi Penderita Diabetes Mellitus

    39

    40

    41

    53

    54

    54

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    14/98

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Judul Gambar Halaman

    Lampiran 1

    Lampiran 2

    Lampiran 3

    Lampiran 4

    Lampiran 5

    Lampiran 6

    Lampiran 7

    Lampiran 8

    Jadwal Kegiatan Skripsi

    Informed consent

    KisiKisi Instrumen Penelitian

    Instrumen / Kuesioner Penelitian

    Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kuesioner

    Hasil Uji Statistik

    Surat Ijin Penelitian

    Daftar Riwayat Hidup

    66

    67

    68

    70

    73

    77

    83

    84

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    15/98

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik

    progesif, dengan manifestasi gangguan metabolik glukosa dan lipid, disertai

    komplikasi kronik sampai dengan kerusakan organ tubuh(1). Diabetes melitus

    tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi atau dikontrol kadar gula

    darahnya(2).

    Ancaman diabetes mellitus kini semakin meluas, berdasarkan data dari

    Federasi Diabetes Dunia (IDF) tahun 2011, pada tahun 2030 mendatang sebanyak

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    16/98

    mellitus(3). Survey Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, menyebutkan

    jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia naik dari 8,4 juta pada tahun 2000

    menjadi 21,3 juta tahun 2010, dan diantara mereka baru sekitar 30% yang berobat

    teratur(4).

    Di Puskesmas Panongan jumlah penderita diabetes mellitus yang sudah

    terdiagnosis dan tercatat pada tahun 2009 sebanyak 116 kasus, tahun 2010

    sebanyak 132 kasus, dan pada tahun 2011 sebanyak 142 kasus atau meningkat

    7,6 % dari tahun 2010, dari angka tersebut hanya 36 orang (25,3%) yang tercatat

    berkunjung ke Puskesmas secara teratur untuk cek kadar gula darah(5).

    Banyaknya penderita diabetes mellitus di Indonesia disinyalir sebagai akibat

    dari faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan,

    b l k k k i i fi ik l h d b b b i

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    17/98

    Pengontrolan kadar gula darah secara teratur harus dilakukan untuk

    mencegah terjadinya komplikasi kronis, dan dengan pengontrolan yang teratur

    penderita diabetes mellitus dapat hidup secara normal(6). Pengontrolan diabetes

    mellitusyang baik dapat mengurangi komplikasi 20 sampai 30 %(7).

    Ada empat cara pengelolaan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula

    darah yang dikenal dengan empat serangkai pengelolaan diabetes mellitus, yaitu

    edukasi, perencanaan makanan, latihan jasmani dan intervensi medis. Bila

    penderita diabetes mellitus taat dan disiplin serta mau berperilaku sehari-hari

    dengan baik dan mengikuti empat serangkai dalam pengelolaan diabetes mellitus,

    maka kualitas kesehatan penderita diabetes mellitus juga akan baik(8).

    Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau

    bj k b k i d ki d ki i l k h

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    18/98

    Motivasi penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah

    terdiri dari dua jenis, yaitu motivasi intrinsik yang datangnya dari dalam diri

    individu itu sendiri, seperti kedisiplinan dalam diet, kepatuhan dan keteraturan

    dalam latihan fisik, teratur dalam berobat atau terapi medis dan keinginan untuk

    meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya dan motivasi ekstrinsik yang

    datangnya dari luar diri sendiri seperti dukungan keluarga, teman dekat, tokoh

    masyarakat, dukungan ekonomi dan dukungan petugas kesehatan(11).

    Penulis melakukan studi pendahuluan pada tanggal 12-14 Juni 2012 di

    Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka, hasil wawancara terhadap 10 orang

    penderita diabetes mellitus, 7 orang diantara mereka mangaku enggan datang ke

    Puskesmas untuk kontrol (cek) gula darah, hal tersebut disebabkan belum adanya

    k l h k i d j l ki di b lli h l bi

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    19/98

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

    dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah ada

    hubungan antara motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku

    (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka

    tahun 2012 ?

    1.3 Tujuan

    1.3.1Tujuan Umum

    Untuk mengetahui hubungan motivasi penderita diabetes mellitus

    dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas Panongan,

    K b M j l k h 2012

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    20/98

    1.4 Ruang Lingkup Penelitian

    Karena keterbatasan waktu pada penelitian ini, variabel yang diteliti hanya

    motivasi penderita diabetes mellitus dan variabel perilaku (mengontrol) kadar

    gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012, dengan

    sasaran 142 penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berada di wilayah kerja

    Puskesmas Panongan tahun 2011. Jenis penelitian korelasi dengan menggunakan

    metode cross sectional.

    1.5 Kegunaan Penelitian

    1.5.1Guna Teoritis

    1. Bagi ilmu keperawatan

    D di k l h k i kh di P k

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    21/98

    3. Bagi peneliti lain

    Memberikan dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya dalam

    meneliti motivasi dan perilaku penderita diabetes mellitus dalam

    mengontrol kadar gula darah.

    1.5.2Guna Praktis

    1. Bagi puskesmas

    Memberikan informasi faktual kepada Puskesmas Panongan

    tentang pentingnya motivasi bagi penderita diabetes mellitus dalam

    mengontrol kadar gula darah, sehingga dapat dijadikan acuan dalam

    memberikan konseling kepada penderita diabetes mellitus yang pada

    khi d i k k k j d i di b lli k

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    22/98

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Diabetes Mellitus

    2.1.1 Pengertian Diabetes Mellitus

    Diabetes melitus merupakan suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh

    adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi atau penurunan efektifitas

    insulin. Gangguan metabolik ini mempengaruhi metabolisme dari karbohidrat,

    protein, lemak, air dan elektrolit. Gangguan metabolisme tergantung pada adanya

    kehilangan aktivitas insulin dalam tubuh dan pada banyak kasus akhirnya

    menimbulkan kerusakan selular, khususnya sel endotelial vaskular pada mata,

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    23/98

    2.1.2 Etiologi dan Patofisiologi

    Etiologi dan patofisiologi dari diabetes mellitus dapat dijelaskan sebagai

    berikut :

    1. Etiologi

    Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan

    insulin dalam tubuh yang mencukupi maka tidak dapat bekerja secara normal

    atau terjadinya gangguan fungsi insulin. Insulin berperan utama dalam

    mengatur kadar glukosa dalam darah, yaitu 60-120 mg/dl waktu puasa dan

    dibawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan (orang normal)(13).

    Kekurangan Insulin disebabkan karena terjadinya kerusakan sebagian

    kecil atau sebagian besar dari sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar

    k b f i h ilk i li d b b f k

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    24/98

    2) Virus dan Bakteri

    Virus yang menyebabkan diabetes mellitus adalah rubella, mumps,

    dan human coxsackievirus B4. Diabetes mellitus akibat bakteri masih

    belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup

    berperan menyebabkan diabetes mellitus(12).

    3) Bahan Toksin atau Beracun

    Ada beberapa bahan toksik yang mampu merusak sel betasecara

    langsung, yakni allixan, pyrinuron (rodentisida), streptozotocin (produk

    dari sejenis jamur)(12).

    4) Asupan Makanan

    Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan

    d k b ik b i f k b b

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    25/98

    waktu tidak gemuk. Zat-zat itulah yang menyebabkan resistensi terhadap

    insulin(12).

    2. Patofisiologi

    Pengolahan bahan makanan dimulai di mulut kemudian ke lambung dan

    selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pencernaan itu makanan di pecah

    menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat menjadi glukosa, protein

    menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makan itu

    akan diserap oleh usus dan kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan

    diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-organ didalam

    tubuh sebagai bahan bakar.

    Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    26/98

    (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel

    akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh

    darah meningkat(12).

    Efek samping insulin adalah penambahan berat badan yang mungkin

    diduga karena tiga penyebab(12):

    1) Insulin diketahui memiliki efek anabolik (pembentukan tubuh).

    2) Ketika kontrol terdapat glisemia yang baik mulai dicapai karena adanya

    terapi insulin, sedikit gula yang hilang didalam urin.

    3) Pengobatan insulin membuat orang merasa lebih baik.

    2.1.3 Glukosa Darah

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    27/98

    salah satu atau lebih hasil pemeriksaan gula darah dengan kriteria sebagai

    berikut(14):

    1) Kadar gula darah sewaktu (plasma vena) lebih atau sama dengan 200

    mg/dl

    2) Kadar gula darah puasa (plasma vena) lebih atau sama dengan 126

    mg/dl

    3) Kadar glukosa plasma lebih atau sama dengan 200 mg/dl pada 2 jam

    sesudah beban glukosa 75 gram pada tes toleransi glukosa oral

    (TTGO).

    Tabel 2.1 Kadar Glukosa Sewaktu dan Puasa

    Kadar Glukosa Darah Sewaktu Bukan DM Belum Pasti DM DM

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    28/98

    4)Kegemukan

    5)Pola makan yang salah

    6)Minum obat yang dapat menaikkan kadar glukosa darah

    7)Stres

    4. Gejala diabetes mellitus

    Gejala dan tanda diabetes mellitus dapat dikelompokkan menjadi

    gejala akut dan kronik, yaitu(13):

    1)Gejala akut

    Gejala diabetes mellitus dari penderita satu dengan lainnya tidak

    selalu sama. Gejala tersebut dibawah ini adalah gejala yang pada

    umumnya timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    29/98

    panas, tebal dikulit, kram, mudah mengantuk, pada wanita akan gatal

    disekitar kemaluan, kemampuan seksual menurun dan bisa impoten

    sedangkan untuk ibu hamil sering mengalami keguguran atau

    kematian janin dalam kandungan dengan bayi berat lahir lebih

    dari 4 kg.

    5. Komplikasai diabetes mellitus

    Komplikasi diabetes mellitus dapat muncul secara akut maupun

    kronik, yaitu timbul beberapa bulan atau beberapa tahun setelah

    mengidap penyakit diabetes mellitus(13).

    Komplikasi akut yang sering timbul adalah hipoglikemia dan koma

    diabetik. Hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    30/98

    6. Pencegahan penyakit diabetes mellitus

    Ada 10 cara untuk mencegah atau memerangi komplikasi diabetes

    mellitus, yang dikenal SINDROM 10 = GULOH-SISAR(13), yaitu :

    1)G (gula)

    Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman yang terlalu manis.

    2)U (Urat = asam urat)

    Batasi makanan yang banyak mengandung Purin, karena purin

    dapat menimbulkan hiperurisemia dengan efek samping antara lain

    mudah timbul agresi trombosit (penggumpalan darah) yang dapat

    memacu timbulnya ateroklerosis atau penyempitan pembuluh darah,

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    31/98

    5)S (Sigaret)

    Hindari atau berhenti merokok

    6)H (Hipertensi)

    Cegahlah konsumsi garam yang berlebihan

    7)I (Inaktifitas)

    Lakukan olahraga teratur setiap hari untuk menghilangkan kalori

    sekitar 300kkl atau 2000 kkal/minggu, atau jalan kaki sekitar 30 menit

    dalam sehari, lima hari dalam seminggu.

    8)S (Stress)

    Usahakan tidur nyenyak minimal 6 jam sehari agar dapat

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    32/98

    (2) Jenis DM yang disebabkan kekurangan makan (malnutrition) ada

    di daerah yang kekurangan pangan(13).

    2)Kelompok berdasarkan klinis atau medis

    (1) Diabetes mellitus (DM)

    DM tipe I atau DMTI (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)

    DMTTI (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin)

    DMTM (Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi)

    Diabetes Mellitus yang behubungan atau sindrom tertentu.

    (2) Gangguan toleransi glukosa

    Gangguan ini terjadi pada kelompok tidak gemuk, gemuk

    dan berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu.

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    33/98

    (1) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal

    dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan

    obat penurunan glukosa oral dan aktifitas fisik.

    (2) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai

    berat badan yang normal.

    (3) Menghindari atau menanganin komplikasi atau pasien yang

    menggunakan insulin seperti hipoglikemia

    (4) Meningkatkan derajat kesehatan sacara keseluruhan melalui gizi

    yang optimal.

    Sedangkan tujuan diet lainya(13):

    (1) Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    34/98

    Dengan pengaturan makan dapat diupayakan sedemikian rupa

    sehingga kegemukan dapat dikurangi. Dengan demikian kepekaan sel

    terhadap kerja insulin meningkat, kadar gula darah dapat menurun.

    Dalam waktu singkat saja sudah dapat mengurangi gejala-gejala

    meskipun berat badan belum terpengaruh. Disamping itu dengan

    berkurangnya kegemukan akan mengurangi faktor resiko komplikasi

    menahun. Dalam menyusun pengaturan makan ada beberapa hal yang

    harus diperhatikan antara lain :

    (1) Kebutuhan kalori

    Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan

    mempertahankan berat badan ideal. Komposisi energi adalah 60

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    35/98

    Umur

    Penurunan kebutuhan kalori diatas 40 tahun harus dikurangi

    5 % untuk tiap dekade antara 40 59 tahun, sedangkan antara

    60-69 tahun dikurangi 10 % dan diatas 70 tahun dikurangi 20 %.

    Aktifitas fisik

    Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang

    berbeda pula.

    Kehamilan atau laktasi

    Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori

    per hari dan pada trimester 2 dan 3 diperlukan tambahan 350

    kalori per hari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    36/98

    berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang.

    Setiap kelompok bahan makanan dianggap mempunyai nilai gizi

    yang kurang lebih sama. Dikelompokkan menjadi 7 kelompok

    bahan makanan yaitu :

    Golongan 1 : bahan makanan sumber karbohidrat

    Golongan 2 : bahan makanan sumber protein hewani

    Golongan 3 : bahan makanan sumber protein nabati

    Golongan 4 : sayuran

    Golongan 5 : buahbuahan

    Golongan 6 : minyak

    Golongan 7 : makanan tanpa kalori

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    37/98

    Karbohidrat

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes mellitus

    makin meningkat sesuai dengan cara hidup modern yang memicu

    cara hidup kebarat-baratan yaitu dengan meningkatnya refined

    carbohydrate terutama dikota besar, karbohidrat jenis itu terdapat

    pada bakeri seperti cake, roti halus cepat sekali diserap dan akan

    meningkatkan kadar glukosa darah.

    Pemanis

    Makanan yang manis tidak seluruhnya dari gula pasir atau

    gula buah yang sederhana, kombinasinya dengan protein, lemak

    dan karbohidrat dapat memperlambat penyerapan gula sederhana.

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    38/98

    meningkatkan kualitas hidup diabetesi serta memberikan

    keuntungan secara psikologis(15).

    (5) Obat antidiabetika oral

    Ada tiga jenis obat anti diabetes yang ada di Indonesia(13),

    yaitu :

    Tipe 1 (Short Acting)

    Jenis ini memiliki paruh waktu sekitar 4 jam, daya

    kerjanya cepat, diberikan 1-3 kali sehari (pagi siang sore).

    Yang termasuk kelompok ini adalah restinon, orinase, nadisan,

    dymelors.

    Tipe 2 (Intermediate Acting)

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    39/98

    1) Pemeriksaan fisik lengkap yang meliputi kesehatan umum seperti

    berat badan, tekanan darah dan sebagainya.

    2) Pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan gula darah

    puasa, pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan, urine lengkap,

    lemak (kolesterol HDL, LDL dan trigliserida), ureum dan kreatinin.

    3) Pemeriksaan spesialisasi antara lain pemeriksaan mata, syaraf dan

    jantung.

    2.2 Konsep Motivasi

    2.2.1 Pengertian

    Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    40/98

    1. Teori kepuasan (content theory)

    Yaitu pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan

    individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu.

    Teori yang memusatkan pada faktor dalam diri orang yang menguatkan,

    mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya, yang memotivasi

    semangat seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan.

    2. Teori motivasi proses (process theory)

    Yaitu merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja

    serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini, maka hasilnya

    akan diperoleh baik di hari esok. Jadi hasi yang diperolehnya tercermin dalam

    bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang, hasil hari ini

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    41/98

    1. Jenis kelamin

    Tingkah laku antara pria dan wanita mempunyai perbedaan, hal ini

    terjadi karena pengaruh hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian

    tugas. Oleh karena itu pria cenderung lebih termotivasi melakukan sesuatu

    karena fisik yang kuat(18). Jenis kelamin merupakan aspek identitas yang

    sangat berarti, wanita dan pria mempunyai pengalaman yag berbeda tentang

    pembentukan identitas jenis kelamin. Identitas jenis kelamin terbentuk sekitar

    usia tiga tahun. Anak laki-laki dan perempuan mulai mengenal tingkah laku

    dan ciri-ciri kepribadian yaang sesuai bagi masing-masing jenis

    kelaminnya(19).

    Wanita dan pria mempunyai perbedaan secara psikologis dimana wanita

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    42/98

    informal. Hasil dari proses belajar adalah seperangkat perubahan tingkah

    laku. Seseorang yang berpendidikan tinggi tingkah lakunya akan berbeda.

    4. Pengetahuan

    Besar kecilnya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan berpengaruh

    pada tingkah lakunya.

    5. Kebudayaan

    Kebudayaan antar daerah berbeda-beda dan ini sangat berpengaruh pada

    tingkah lakunya.

    6. Sosial ekonomi

    Lingkungan sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku

    seseorang. Keadaaan ekonomi keluarga yang relatif mencukupi akan mampu

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    43/98

    1. Sikap

    Sikap merupakan penilaian terhadap stimulus atau obyek, sehingga

    seseorang tersebut akan menilai atau bersikap enggan terhadap stimulus

    tersebut. Sikap sering diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun orang

    lain.

    2. Harapan

    Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi

    kebutuhan tertentu dari seorang individu yang di dasarkan atas pengalaman

    yang telah lampau, baik pengalaman dari sendiri maupun dari orang lain.

    3. Dukungan keluarga

    Dukungan keluarga itu merupakan dukungan-dukungan sosial yang

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    44/98

    1. Kategori pertama

    Keadaan yang ideal, mengetahui motivasi kita yang sebenarnya dan

    tindakan/perilaku kita sesuai dengan motivasi kita (Saya tahu apa yang saya

    mau dalam mengontrol kadar gula darah).

    2. Kategori kedua

    Kita tahu motivasi kita yang sebenarnya namun oleh karena berbagai

    macam hal, tindakan atau perilaku kita tidak sesuai (saya tahu tetapi sulit

    untuk mengontrol kadar gula darah).

    3. Kategori ketiga

    Kita tidak tahu motivasi kita yang sebenarnya, yang kita pikirkan hanya

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    45/98

    suatu aktivitas pada manusia itu sendiri. Perilaku adalah semua kegiatan atau

    aktifitas organisme tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau tidak

    langsung(20).Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

    (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

    stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka

    teori skiner disebut teori S - O - Ratau Stimulus Organisme Respon. Skiner

    membedakan adanya dua respons, yaitu

    (20)

    :

    1. Respondent respons atau reflexsive

    Yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsanganrangsangan (stimulus)

    tertentu. Stimulus semacam ini disebut electing stimulation karena

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    46/98

    penghargaan dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut

    akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.

    2.3.2 Bentuk Perilaku

    Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, maka perilaku dapat

    dibedakan menjadi dua :

    1. Bentuk pasif

    Adalah respons internal, yaitu respon yang terjadi didalam diri manusia

    dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain (Covert behaviour),

    respons atau reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi,

    pengetahuan/kesadaran dan sikap. Misalnya seorang ibu tahu bahwa

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    47/98

    2.3.3 Perilaku Kesehatan

    Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme)terhadap

    stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

    kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Perilaku kesehatan dapat

    diklasifikasikan menjadi 3 kelompok(20):

    1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintanance)

    Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau

    menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana

    sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek, yaitu :

    1) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan

    (health promotion behavior), misalnya makan makanan yang bergizi, olah

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    48/98

    4) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health rehabilitation

    behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan

    kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya melakukan diet,

    mematuhi anjuran-anjuran dokter dalam rangka pemulihan kesehatan.

    2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan

    Adalah respons seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik

    sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini

    menyangkut respons terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas

    kesehatan, dan obat-obatannya, yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi,

    sikap dan penggunaan fasilitas, petugas, dan obat-obatan.

    3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior)

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    49/98

    3) Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah

    cair, termasuk didalamnya sistem pembuangan sampah dan air limbah

    yang sehat, serta dampak pembuangan limbah yang tidak baik.

    4) Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi,

    pencahayaan, lantai, dan sebagainya.

    5) Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk

    (vektor), dan sebagainya.

    2.3.4 Determinan Perilaku

    Perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal

    ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    50/98

    2.3.5 Strategi Perubahan Perilaku

    Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO

    dikelompokan menjadi tiga(18):

    1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan

    Perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga

    ia mau berperilaku seperti yang diharapkan. Cara ini dapat ditempuh misalnya

    degan adanya peraturan/undang-undang yg harus dipatuhi masyarakat. Cara ini

    menghasilkan perilaku yang cepat, tetapi belum tentu berlangsung lama, karena

    belum/tidak didasari kesadaran sendiri.

    2. Pemberian informasi

    Pemberian informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    51/98

    ini timbul karena adanya dorongan faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku

    dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus.

    Woodhworth, mengungkapkan bahwaperilaku terjadi karena adanya

    motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai

    dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa dorongan tadi

    tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme

    timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam

    arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya

    mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku(21).

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa motivasi sebagai penyebab dari timbulnya

    perilaku menurut Woodworth mempunyai 3 (tiga) karakteristik, yaitu(21):

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    52/98

    juga karena adanyafaktor belajar. Faktor dorongan ini dikonsepsikan sebagai

    kumpulan energi yang dapat mengaktifkan tingkah laku atau sebagai motivasional

    faktor, dimana timbulnya perilaku menurut Hull adalah fungsi dari tiga hal yaitu :

    kekuatan dari dorongan yang ada pada individu, kebiasaan yang didapat dari hasil

    belajar, serta interaksi antara keduanya(21).

    Berdasarkan uraian di atas, baik konsep yang dikemukakan Woodhworth

    maupun Hull, keduanya menjelaskan bahwa motivasi berkaitan erat dengan

    perilaku.

    2.5 Perilaku Mengontrol Kadar Gula darah

    Ada empat cara pengelolaan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula

    (8)

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    53/98

    pengontrolan yang teratur penderita diabetes mellitus dapat hidup secara

    normal(6). Pengontrolan diabetes mellitusyang baik dapat mengurangi komplikasi

    20 sampai 30 %(7).

    Ada empat cara pengelolaan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula

    darah yang dikenal dengan empat serangkai pengelolaan diabetes mellitus, yaitu

    edukasi, perencanaan makanan, latihan jasmani dan intervensi medis. Bila

    penderita diabetes mellitus taat dan disiplin serta mau berperilaku sehari-hari

    dengan baik dan mengikuti empat serangkai dalam pengelolaan diabetes mellitus,

    maka kualitas kesehatan penderita diabetes mellitus juga akan baik(8).

    Perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala

    kejiwaan, yaitu pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi dan

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    54/98

    Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau

    kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan

    timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan,

    memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatuperilakuuntuk

    memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri(10).

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang untuk

    berperilaku, yaitu(18):

    1. Faktor Internal : Jenis kelamin, sikap, kepribadian, pengalaman, harapan.

    2. Faktor eksternal : Lingkungan, pendidikan, pengetahuan, kebudayaan dan

    sosial ekonomi.

    Gambar 2.2 Faktorfaktor yang Mempengaruhi Motivasi

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    55/98

    BAB III

    KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN

    DEFINISI OPERASIONAL

    3.1 Kerangka Konsep

    Perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang

    mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan

    yang ingin dicapai, karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan

    yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan

    diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan

    dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    56/98

    3.2.2 Hipotesis Alternatif (Ha)

    Ada hubungan antara motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku

    (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka

    tahun 2012.

    3.3 Definisi Operasional, Variabel, dan Cara Pengukuran

    VariabelDefinisi

    OperasionalCara Ukur Alat Ukur

    Hasil

    UkurSkala

    Motivasipenderita

    diabetes

    mellitus

    Dorongan daridalam diri

    individu dan

    dorongan dari

    luar individu yang

    menyebabkan

    penderita diabetes

    mellitus

    Kuesioner Kuesioner Tinggi :jika skor

    total

    mean

    Ordinal

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    57/98

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1 Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi yaitu suatu penelitian yang

    bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara gejala yang satu

    dengan gejala lainya atau variabel satu dengan variabel lainya(23). Menggunakan

    metode cross sectional atau potong silang yang dicirikan dengan variabel

    independent (bebas) dan variabel dependent (terikat) diukur pada waktu yang

    bersamaan(24).

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    58/98

    Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 yang

    berada di wilayah kerja Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2011

    berjumlah 142 orang.

    4.3.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila populasi

    kurang dari 100 maka populasi yang ada semua dijadikan sampel (total sampling),

    tetapi jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

    atau lebih dari populasi(24).

    Maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang atau 25% dari

    populasi. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    59/98

    2. Menentukan interval dengan cara membagi jumlah populasi dengan jumlah

    sampel yang dibutuhkan.

    3. Menentukan sampel pertama dengan cara melotre sesuai dengan nomor urut

    interval.

    4.4 Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

    mengumpulkan data(24).

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang

    dibuat sendiri berdasarkan kisi-kisi instrumen yang disusun menurut indikator dari

    variabel motivasi penderita diabetes mellitus dan variabel perilaku (mengontrol)

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    60/98

    indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

    instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item

    instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi (berjenjang),

    seperti : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak

    pernah (TP)(25).

    4.5 Metode Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dilakukan

    dengan cara peneliti berkunjung ke rumah penderita (home visite). Data yang

    diambil adalah primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

    dengan menggunakan instrumen alat pengambilan data berupa kuesioner dan data

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    61/98

    konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama (internal consistency

    reliability)(24).

    Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasipearsonproduct

    moment, yaitu menggunakan analisis butir (item) yakni mengkorelasikan skor tiap

    butir (item) pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir

    pertanyaan. Item mempunyai validitas tinggi jika koefisien korelasinya minimal

    sebesar 0,3(25). Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan metode internal

    consistency yang diukur dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, jika

    koefisien cronbach alpha lebih besar dari pada 0,6 maka dinyatakan bahwa

    instumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah handal

    (reliabel)(26).

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    62/98

    4.7 Pengolahan Data

    Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel motivasi dan perilaku diberi

    skor sesuai dengan bobot jawaban dari pertanyaan yang disediakan, pengolahan

    data dilakukan dengan tahapan sebaga berikut(27):

    1.Editing

    Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban

    kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan penelitian.

    Hal ini dilakukan dilapangan sehingga apabila terdapat data yang meragukan

    ataupun salah maka dapat ditanyakan lagi kepada responden.

    2. Coding

    Kegiatan mengklasifikasikan data atau pemberian kode-kode pada

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    63/98

    5. Cleaning

    Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan,

    dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan melihat

    distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.

    6. Tabulating

    Tabulasi data yang telah lengkap disusun sesuai dengan variabel yang

    dibutuhkan lalu dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Setelah

    diperoleh hasil dengan cara perhitungan, kemudian nilai tersebut dimasukan ke

    dalam kategori nilai yang telah dibuat.

    4.8 Analisa Data

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    64/98

    Analisis univariat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

    berikut(24):

    Keterangan : P = Persentase kategori

    F = Frekuensi kategori

    N = Jumlah responden

    Hasil persentase setiap kategori tersebut dideskripsikan dengan

    menggunakan kategori sebagai berikut(24):

    0 % : Tidak seorangpun

    1-25 % : Sebagian kecil

    P =N

    Fx 100%

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    65/98

    Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan

    rumus sebagai berikut(26):

    Keterangan :

    x: chi square

    O : frekuensi observasi

    E : frekuensi harapan

    Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis dengan tingkat

    kepercayaan 95%, yaitu sebagai berikut(26):

    1) Jika nilaisig p (0,05), maka Ho ditolak, yang artinya variabel tersebut

    X =

    E

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    66/98

    1.Informed Consent

    Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada

    responden tentang penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui tujuan

    penelitian secara jelas. Jika responden setuju maka diminta untuk mengisi

    lembar persetujuan dan menandatanganinya, dan sebaliknya jika responden

    tidak bersedia, maka peneliti tetap menghormati hak-hak responden.

    2.Anominity

    Responden tidak perlu mengisi identitas diri (tidak mencantumkan nama

    responden) dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan responden.

    3.Privacy

    Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang lain dan mungkin

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    67/98

    BAB V

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1 Hasil Penelitian

    Pengumpulan data dilakukan pada tangal 30 Juli 2012 sampai dengan

    4 Agustus 2012 terhadap 36 responden penderita diabetes mellitus tipe 2 di

    wilayah kerja Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka.

    Adapun hasil dari penelitian dapat dilihat pada bagian di bawah ini, sebagai

    berikut :

    1. Hasil penelitian motivasi penderita diabetes mellitus mengontrol kadar gula

    darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    68/98

    2. Hasil penelitian perilaku penderita diabetes mellitus mengontrol kadar gula

    darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012

    Gambar 5.2 Distribusi Perilaku Penderita Diabetes Mellitus Mengotrol Kadar GulaDarah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka Tahun 2012

    Berdasarkan gambar 5.2 di atas, sebagian besar responden (63,9%)

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    % 36,1 63,9 100

    Jumlah 13 23 36

    Perilaku

    Aktif

    Perilaku

    Pasif Jumlah

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    69/98

    Berdasarkan gambar 5.3 di atas, 92,9% responden dengan motivasi tinggi

    memiliki perilaku aktif sedangkan responden dengan motivasi rendah 100%

    memiliki perilaku pasif dalam mengontrol kadar gula darah.

    Hasil perhitungan dengan menggunakan uji statistik Chi Square yang

    diolah dengan Statistical Product and ServiceSolution(SPSS) 16for Windows

    menghasilkan nilaisig p< (0,05) dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti

    Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara motivasi

    penderita diabetes mellitus dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah di

    Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012.

    Tabel 5.1 Hasil analisis hubungan motivasi penderita diabetes mellitus denganperilaku mengontrol kadar gula darah di Puskesmas Panongan KabupatenMajalengka tahun 2012

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    70/98

    Rendahnya motivasi penderita diabetes mellitus mengontrol kadar gula

    darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka dapat dipengaruhi oleh

    beberapa faktor, antara lain faktor intrinsik berupa keinginan dari dalam diri

    penderita diabetes mellitus itu sendiri yang memiliki niat dan kesadaran yang

    tinggi untuk mengontrol kadar gula darahnya, dan faktor ekstrinsik berupa daya

    dukung dari lingkungan tempat penderita berada.

    Motivasi intrinsik adalah dorongan berupa energi aktif yang timbul dari

    dalam diri individu itu sendiri atas dasar kemauan sendiri yang menyebabkan

    terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan,

    perasaan, dan emosi, sehingga mendorong seseorang untuk bertindak atau

    melakukan sesuatu atas kesadaranya sendiri serta akan lebih banyak memiliki ide

    http://www.duniapsikologi.com/kematangan-emosi-pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi/http://www.duniapsikologi.com/kematangan-emosi-pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi/
  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    71/98

    mahalnya biaya pemeriksaan kadar gula darah, kurangnya sosialisasi program

    puskesmas terkait pengendalian kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus,

    dan kurangnya kegiatan konseling tentang cara mengontrol kadar gula darah,

    merupakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi rendahnya motivasi penderita

    diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darah di Puskesmas Panongan

    Kabupaten Majalengka.

    Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau

    kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan

    timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan,

    memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatuperilakuuntuk

    memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri(10).

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    72/98

    menggunakan metode konseling untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

    keterampilan individu dan keluarga dalam mengelola penyakit diabetes mellitus.

    Pengetahuan merupakan seluruh kemampuan individu untuk berpikir dan

    bertindak secara terarah dan efektif, sehingga orang yang mempunyai

    pengetahuan tinggi akan mudah menyerap informasi, saran, dan nasihat.

    Meningkatnya pengetahuan penderita diabetes mellitus tentang penyakitnya akan

    mampu meningkatkan motivasi penderita diabetes mellitus dalam mengontrol

    kadar gula darah.

    Sikap merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung pada suatu

    objek, dimana seseorang akan melakukan kegiatan jika sikapnya mendukung

    terhadap obyek tersebut, sebaliknya seseorang tidak melakukan kegiatan jika

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    73/98

    5.2.2Perilaku Penderita Diabetes Mellitus Mengontrol Kadar Gula Darah di

    Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka Tahun 2012

    Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (63,9%)

    memiliki perilaku yang pasif dalam mengontrol kadar gula darah di Puskesmas

    Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012.

    Pasifnya perilaku penderita diabetes mellitus mengontrol kadar gula darah

    di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    salah satu faktor dominan yang mempengaruhinya adalah rendahnya motivasi

    penderita diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darah.

    Perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang

    mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    74/98

    6. Kategori kedua

    Tahu motivasi yang sebenarnya, namun oleh karena berbagai macam hal

    tindakan atau perilaku tidak sesuai.

    7. Kategori ketiga

    Tidak tahu motivasi sebenarnya, yang dipikirkan hanya proses

    tindakannya saja, yang penting tindakanya tidak negatif.

    8. Kategori keempat

    Tidak tahu motivasi sebenarnya sehingga tindakan atau perilakunya tidak

    sesuai/salah.

    Untuk merubah perilaku pasif penderita diabetes mellitus dalam mengontrol

    kadar gula darah, perawat di Puskesmas Panongan harus meningkatkan perannya

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    75/98

    perilaku (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten

    Majalengka tahun 2012.

    Motivasimerupakan suatu tenaga yang terdapat dalam diri manusia yang

    menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasi tingkah laku (Perilaku). Perilaku

    ini timbul karena adanya dorongan faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku

    dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus.

    Perilakuterjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang

    mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan

    yang ingin dicapai, karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan

    yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan

    diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan

    http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/
  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    76/98

    dikemukakan oleh Hull yang menegaskan bahwa perilakuseseorang dipengaruhi

    oleh motivasi atau dorongan oleh kepentingan mengadakan pemenuhan atau

    pemuasan terhadap kebutuhan yang ada pada diri individu(21).

    Berdasarkan uraian di atas, baik konsep yang dikemukakan Woodhworth

    maupun Hull, keduanya menjelaskan bahwa motivasi berkaitan erat dengan

    perilaku.Kedua konsep tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

    oleh peneliti di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2012, bahwa

    ada hubungan yang bermakna anatara motivasi penderita diabetes mellitus dengan

    perilaku (mengontrol) kadar gula darah.

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    77/98

    BAB VI

    SIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden

    penderita diabetes mellitus tentang hubungan motivasi penderita diabetes mellitus

    dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas Panongan

    Kabupaten Majalengka tahun 2012, penulis mengambil kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Sebagian besar responden (61,1%) memiliki motivasi yang rendah dalam

    mengontrol kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    78/98

    meningkatkan motivasi dan perilaku masyarakat khususnya penderita diabetes

    mellitus melalui peningkatan kegiatan perberdayaan kesehatan keluarga dan

    melakukan pendidikan kesehatan dalam pengelolaan diabetes secara mandiri

    (diabetes self management education) dengan menggunakan metode konseling

    dan intervensi perilaku untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    individu dan keluarga dalam mengelola penyakit diabetes mellitusi.

    6.2.2Bagi STIKes Cirebon

    STIKes Cirebon sebagai institusi pendidikan bidang kesehatan dapat

    menjalin kerjasama, baik dengan institusi pelayanan kesehatan (puskesmas)

    maupun dengan masyarakat, dalam meningkatkan dan memfasilitasi tercapainya

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    79/98

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Batis, Krisnawati. Epidemiologi Penyakit Diabetes Mellitus. Depok: FKMUI; 2004

    2. FK Unair.Diabetes merupakan penyakit global yang serius; (diunduh tanggal12 Juni 2012). Tersedia dari :http://www.fk.unair.ac.id/

    3. Atepafia. Ancaman Diabetes Mellitus; (diunduh tanggal 12 Juni 2012).Tersedia dari : http://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-

    mellitus

    4. WHO. Diabetes Mellitus Ancaman global; (diunduh tanggal 12 Juni 2012).Tersedia dari :http://www.who.int/topic/diabetesmellitus/en/

    5. Puskesmas Panongan. Profil Puskesmas Panongan Tahun 2011. Majalengka:Puskesmas Panongan; 2011

    6. Sarwono. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta: Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia; 2002

    http://www.fk.unair.ac.id/http://www.fk.unair.ac.id/http://www.fk.unair.ac.id/http://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-mellitushttp://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-mellitushttp://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-mellitushttp://www.who.int/topic/diabetesmellitus/en/http://www.who.int/topic/diabetesmellitus/en/http://www.who.int/topic/diabetesmellitus/en/http://www.who.int/topic/diabetesmellitus/en/http://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-mellitushttp://pantonanews.com/707-wekipedia-diabetes-mellitushttp://www.fk.unair.ac.id/
  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    80/98

    14. Perkeni. Consensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta:

    Balai Pustaka FKUI; 2006

    15. Lutan, R.Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB; 2003

    16. Suchri Suarli dan Yanyan Bachtiar. Manajemen Keperawatan DenganPendekatan Praktis. Bandung: Balatin Pratama; 2007

    17. Moekijat.DasarDasar Motivasi. Bandung: Vioner Jaya; 2002

    18. Walgito, Bimo.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta; 2003

    19.Nungki. Pengembangan Kawasan Pinggiran Kota Melalui Pendekatan CityMarketing. Surabaya: FTSP ITS; 2007

    20.Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT RinekaCipta; 2007

    21. Marioteguh.Hubungan Motivasi Dengan Perilaku; (diunduh tanggal 12 Juni2012). Tersedia dari :http://artikel-duniapsikologi-blogspot.com

    http://artikel-duniapsikologi-blogspot.com/http://artikel-duniapsikologi-blogspot.com/http://artikel-duniapsikologi-blogspot.com/http://artikel-duniapsikologi-blogspot.com/
  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    81/98

    LAMPIRAN 2

    I NFORMED CONSENT

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : _________________________________________________________

    Alamat : _________________________________________________________

    _________________________________________________________

    Dalam hal ini bersedia memberikan informasi tentang diri saya dan apa

    yang saya ketahui pada penelitian yang berjudul Hubungan Motivasi Penderita

    Diabetes Mellitus Dengan Perilaku Mengontrol Kadar Gula Darah Di

    Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka Tahun 2012 .

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    82/98

    LAMPIRAN 4

    KUESIONER PENELITIAN

    IDENTITAS RESPONDEN

    Nama / Umur : .. / Thn

    Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan.

    Agama :

    Tempat Tinggal :

    PETUNJUK PENGISIAN

    1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti.

    2. Setiap pertanyaan harus diisi dengan satu jawaban, yang sesuai dengan apa

    yang anda rasakan dan anda alami yang sesungguhnya dalam mengontrol

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    83/98

    NO PERNYATAAN SL SR KD JR TP

    1 Saya mempunyai keinginan yang kuat

    untuk mencari informasi tentang cara

    mengontrol kadar gula darah

    2 Saya merasa mempunyai keinginan

    kuat untuk memeriksa (cek) kadar

    gula darah sesuai jadwal yang telah

    ditentukan.

    3 Saya mempunyai keyakinan kadar

    gula darah dapat turun/normal dengan

    kontrol teratur

    4 Saya mempunyai jadwal rutin untuk

    mengontrol kadar gula darah

    5 Saya mengontrol kadar gula darah

    atas kemauan sendiri

    6 Saya merasa mempunyai keinginankuat untuk mengatur diet karena ada

    perhatian dari orang terdekat/keluarga

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    84/98

    B. Perilaku Responden Mengontrol Kadar Gula Darah

    NO PERNYATAAN SL SR KD JR TP

    11 Melakukan diet dengan mengurangi

    karbohidrat

    12 Melakukan diet dengan mengurangi

    lemak

    13 Melakukan diet dengan mengurangi

    protein

    14 Melakukan diet dengan mengurangi

    pemanis15 Melakukan diet dengan meningkatkan

    konsumsi serat larut air

    16 Minum obat penurun kadar gula darah

    17 Melakukan olahraga

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    85/98

    HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

    (OUTPUT SPSS 16)

    Scale: Reliabilitas soal

    Case Processing Summary

    N %

    Cases Valid 20 100.0

    Excludeda 0 .0

    Total 20 100.0

    a. Listwise deletion based on all variablesin the procedure.

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .978 20

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    86/98

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    Soal 1 36.65 166.976 .825 .976

    Soal 2 36.75 169.987 .793 .977

    Soal 3 35.90 170.937 .670 .978

    Soal 4 37.05 166.050 .834 .976

    Soal 5 36.30 172.326 .827 .976

    Soal 6 37.05 172.050 .808 .977

    Soal 7 37.35 171.924 .766 .977

    Soal 8 37.10 173.779 .782 .977

    Soal 9 37.25 171.882 .768 .977

    Soal 10 36.45 165.103 .853 .976

    Soal 11 37.20 167.958 .899 .976

    Soal 12 37.20 167.958 .899 .976

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    87/98

    INTERPRETASI HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

    KUESIONER PENELITIAN

    1. Hasil uji validitas

    Nomor Item Corrected Item-TotalCorrelation

    rTabelProduct Moment

    Kesimpulan

    1 Soal 1 0.825 0.456 Valid

    2 Soal 2 0.793 Valid

    3 Soal 3 0.670 Valid

    4 Soal 4 0.834 Valid

    5 Soal 5 0.827 Valid

    6 Soal 6 0.808 Valid7 Soal 7 0.766 Valid

    8 Soal 8 0.782 Valid

    9 Soal 9 0.768 Valid

    10 Soal 10 0.853 Valid

    11 Soal 11 0.899 Valid

    12 Soal 12 0.899 Valid

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    88/98

    REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENELITIAN

    1. Motivasi Penderita Diabetes Mellitus

    No.Nama

    Responden

    Soal Kategori

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Tn. Tm 1 1 2 0 2 1 0 1 1 1 10 Rendah

    2 Tn.Wr 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 17 Tinggi

    3 Tn. Ws 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18 Tinggi

    4 Ny. Ac 1 1 3 0 1 1 0 1 1 1 10 Rendah

    5 Tn. Sp 3 3 4 2 4 3 2 3 2 4 30 Tinggi

    6 Ny. Ts 0 1 1 0 2 1 0 1 1 1 8 Rendah

    7 Tn. Nj 1 0 2 0 2 1 0 1 1 1 9 Rendah

    8 Ny. Sh 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 26 Tinggi9 Tn.Rh 1 1 2 0 2 1 1 1 0 1 10 Rendah

    10 Ny.Ce 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 14 Rendah

    11 Ny.Wl 1 1 2 0 2 1 0 1 1 1 10 Rendah

    12 Tn.Ik 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 35 Tinggi

    13 Ny.Gn 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 23 Tinggi

    14 Tn.Ak 1 1 2 1 2 1 1 3 1 3 16 Rendah

    15 Ny.Ta 2 1 3 1 2 1 0 1 0 1 12 Rendah

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    89/98

    2. Perilaku Mengontrol Kadar Gula Darah

    No.Nama

    RespondenSoal

    Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 Tn. Tm 1 1 1 4 1 1 0 1 1 1 12 Pasif

    2 Tn.Wr 2 2 2 4 2 2 1 2 1 2 20 Aktif

    3 Tn. Ws 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 22 Aktif

    4 Ny. Ac 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Pasif

    5 Tn. Sp 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 30 Aktif

    6 Ny. Ts 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 10 Pasif

    7 Tn. Nj 1 1 1 4 1 1 0 1 1 0 11 Pasif

    8 Ny. Sh 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 29 Aktif

    9 Tn.Rh 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 11 Pasif

    10 Ny.Ce 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 12 Pasif

    11 Ny.Wl 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 10 Pasif

    12 Tn.Ik 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 33 Aktif

    13 Ny.Gn 2 2 2 4 2 4 1 4 2 2 25 Aktif

    14 Tn.Ak 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 14 Pasif

    15 Ny.Ta 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 Pasif

    16 Ny.Aw 2 2 2 4 2 4 2 4 3 3 28 Aktif

    17 Ny.Ot 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 24 Aktif

    18 Tn.Sy 1 1 1 3 1 0 1 1 0 1 10 Pasif

    19 Ny.Ai 1 1 1 2 1 1 0 2 1 1 11 Pasif

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    90/98

    LAMPIRAN 6

    HASIL UJI STATISTIK

    Frequencies

    Statistics

    Motivasi Penderita Diabetes Mellitus

    N Valid 36

    Missing 0

    Motivasi Penderita Diabetes Mellitus

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Rendah 22 61.1 61.1 61.1

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    91/98

    Frequencies

    Statistics

    Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah

    N Valid 36

    Missing 0

    Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Pasif 23 63.9 63.9 63.9

    Aktif 13 36.1 36.1 100.0

    Total 36 100.0 100.0

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    92/98

    Crosstabs

    Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Motivasi Penderita DiabetesMellitus * Perilaku(Mengontrol) Kadar GulaDarah

    36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

    Motivasi Penderita Diabetes Mellitus * Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah Crosstabulation

    Perilaku (Mengontrol)

    Kadar Gula Darah

    Total

    Pasif

    Jika Skor

    Total =

    Mean

    Motivasi Penderita Tinggi Jika Skor Total Count 1 13 14

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    93/98

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig.

    (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

    Pearson Chi-Square 31.975a 1 .000

    Continuity Correctionb 28.077 1 .000

    Likelihood Ratio 39.887 1 .000

    Fisher's Exact Test .000 .000

    Linear-by-Linear Association 31.087 1 .000

    N of Valid Casesb 36

    a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,06.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Risk Estimate

    Value

    95% Confidence Interval

    Lower Upper

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    94/98

    LAMPIRAN 1

    JADWAL KEGIATAN SKRIPSI

    LA

    No. Kegiatan

    Waktu

    Juni 2012 Juli 2012 Agustus 2012 September 2012

    Mg

    1

    Mg

    2

    Mg

    3

    Mg

    4

    Mg

    1

    Mg

    2

    Mg

    3

    Mg

    4

    Mg

    1

    Mg

    2

    Mg

    3

    Mg

    4

    Mg

    1

    Mg

    2

    Mg

    3

    Mg

    4

    1 Pembekalan Skripsi

    2 Pengajuan Judul

    3Penunjukan Pembimbing1 dan 2

    4 Bimbingan Skripsi

    5 Pendaftaran SeminarProposal

    6 Seminar Proposal

    7Penelitian danPenyusunan Skripsi

    8Pendaftaran SidangSkripsi

    9 Sidang Skripsi

    10 Perbaikan Skripsi

    11 Penyerahan Skripsi

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    95/98

    MPIRAN 3

    KISIKISI INSTRUMEN PENELITIAN

    Variabel Indikator Deskriptor

    Motivasi

    penderita

    diabetes

    mellitus

    Motivasi intrinsik

    Motivasi ekstrinsik

    Dorongan untuk mengontrol kadar gula darah yang datangnya dari dalam diri individu

    Adanya keinginan untuk mencari informasi tentang cara mengontrol gula darah

    Adanya keinginan untuk cek gula darah sesuai jadwal

    Adanya keyakinan kadar gula darah dapat terkendali dengan kontrol teratur

    Adanya jadwal rutin untuk mengontrol kadar gula darah

    Dorongan untuk mengontrol kadar gula darah yang datangnya dari luar diri individu Adanya dukungan keluarga dalam pengaturan diet

    Adanya dukungan keluarga untuk olahraga teratur

    Adanya perhatian keluarga untuk minum obat

    Adanya dukungan keluarga untuk cek kadar gula darah

    Adanya dukungan dari petugas kesehatan melalui konseling

    Variabel Indikator Deskriptor

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    96/98

    Perilaku

    (mengontrol)

    kadar gula

    darah

    Pengaturan diet

    Olahraga

    Edukasi

    Intervensi medis

    Pengaturan makan (diet) merupakan kunci pengendalian diabetes mellitus, khususnya yang

    tergolong NIDDM

    Mengurangi karbohidrat karena kadar gula dalam darah tinggi

    Mengurangi lemak karena adanya glukoneogenesis melalui pemecahan lemak

    Mengurangi protein karena adanya glukoneogenesis melalui pemecahan protein

    Mengurangi pemanis karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat karena

    pemanis merupakan bentuk karbohidrat yang paling sederhana (monosacharida)

    Meningkatkan konsumsi serat karena makanan dengan kandungan serat tinggi memiliki

    indeks glikemik yang rendah karena diabsorpsi lambat oleh saluran cerna,

    dan dapat menurunkan hiperglikemi postprandial secara signifikan dan dapat menurunkan

    kadar lipid serum.

    Olahraga dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa darah secara langsung melalui

    peningkatan penggunaan glukosa oleh otot yang aktif

    Edukasi melalui konseling dapat meningkatkan pengetahuan penderita dalam mengontrol

    kadar gula darah

    Penatalaksanaan medis untuk mengendalikan kadar gula darah dengan menggunakan obat

    antidiabetik oral/sistemik.

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    97/98

    LAMPIRAN 5

    REKAPITULASI HASIL UJI COBA KUESIONER

    No.Nama

    Responden

    Soal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

    1 Ny. I 1 2 4 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1

    2 Ny. Sn 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

    3 Tn. St 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2

    4 Ny. E 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

    5 Ny. Ik 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2

    6 Ny. Wr 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 1 1 1 2 1 3 0 1 1 1

    7 Tn. K 3 3 4 2 3 2 2 2 1 3 1 1 1 3 2 3 0 1 1 1

    8 Ny. N 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 4 2 4 1 2 1 2

    9 Tn. D 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 210 Ny. R 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 3 1 2 0 1 1 1

    11 Ny. O 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1

    12 Ny. Ks 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3

    13 Tn. M 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1

    14 Ny. C 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 4 2 4 3 3 2 2

    15 Ny. E 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 3 1 1 1 2

    16 Tn. Ds 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

    17 Tn. Sn 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 3 3 4 2 4 1 3 2 2

    18 Tn. Rs 2 2 3 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1

    19 Tn. Sr 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3

    20 Ny. U 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1

  • 5/26/2018 SKRIPSI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENGOTROL KADAR GULA DARAH

    98/98