skripsi hubungan body image dan pola makan ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo...

92
SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC BOARDING SCHOOL Mugi Susilo Wardani NIM. 35.2014.7.2.0996 PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR 2018

Upload: others

Post on 29-Mar-2021

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

SKRIPSI

HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI

ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Mugi Susilo Wardani

NIM. 35.2014.7.2.0996

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

ii

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC
Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulilah, puji syukur kehadiran Allah yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Body Image dan Pola Makan dengan Status Gizi pada Mahasiswi Islamic Boarding School”. Skripsi ini dilakukan di Universitas Darussalam Gontor kampus putri Mantingan dalam waktu 1 bulan. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Gizi di Universitas Darussalam Gontor. Penelitian ini menyajikan tentang gambaran persepsi body image dan pola makan yang dihubungkan dengan status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding School. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat sebagai acuan penelitian selanjutnya. Saya tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata selain ucapan beribu-ribu terima kasih kepada kedua orang tua saya tercinta bapak Naripin Parris dan ibu Uratul Aini yang telah memberikan doa, cinta, kasih sayang serta semangat dan dukungan yang baik.

Banyak pihak yang telah membantu saya dalam penelitian ini. Saya ucapkan beribu-ribu terima kasih kepada:

1. Al-Ustadz Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. selaku Rektor Universitas Darussalam Gontor.

2. Al-Ustadz Dr. Nur Hadi Ihsan, MIRKH. selaku pengasuh Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri.

3. Al-Ustadzah Hj. Drg. Ruskia Oktavia, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor.

4. Al- Ustadzah Fathimah, S.Gz., MKM, selaku ketua Program Ilmu Gizi.

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

v

5. Al- Ustadzah Dianti Desita Sari, S.Pt., M.Si, dan Al- Ustadzah Susi Nurohmi, S.Gz., M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, doa serta motivasi selama penulisan dan penyusunan skripsi.

6. Asatidz dan Ustadzat Dosen serta seluruh staff Program Studi Gizi atas Segala bantuan, kritik dan saran selama masa perkuliahan penulis.

7. Mahasisiwi Universitas Darussalam Gontor Kampus Mantingan yang telah ikut serta berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian penulis.

8. Keluarga-keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat.

9. Teman-teman Gizi dan Farmasi untuk persahabatan, dukungan, dorongan dan kenangan selama 4 tahun ini.

10. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini dan memberikan doa, dukungan, semangat bagi penulis untuk berjuang dan memberikan yang terbaik.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ponorogo, 25 April 2018

Penulis

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

vi

HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Mugi Susilo Wardani

35.2014.7.2.0996

ABSTRAKMasa remaja merupakan masa perubahan yang berlangsung sangat

cepat dalam pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial para remaja. Pemenuhan kebutuhan zat gizi pada masa remaja perlu diperhatikan. Karena, pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan status gizi untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan fisik dan psikis serta perubahan gaya hidup, kebiasaan makan pada remaja yang mempengaruhi kebutuhan asupan zat gizi. Pola makan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap status gizi. Pola makan dapat dinilai secara langsung dari kualitas dan kuantitas hidangan. Perubahan fisik yang menjadi respon mahasiswi berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan postur tubuhnya dan membangun pemikiran tentang body image. Pembatasan konsumsi jenis makanan salah satu upaya untuk diet, kebiasaan diet yang tidak terkontrol bertujuan untuk mendapatkan tubuh yang ideal akan berdampak pada kesehatan yang negatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan body image dan pola makan dengan status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding School. Penelitian survei observasional dengan pendekatan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 85 responden dengan menggunakan teknik acak sederhana. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner body image BSQ dan FRS serta kuesioner FFQ. Analisis data menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian hubungan antara body image (FRS) dengan status gizi (p=0,002, r=0,334) body image (BSQ) dengan status gizi (p=0,005, r=0,299) dan hasil penelitian hubungan pola makan dengan status gizi kebiasaan sarapan (p=0,532, r=0,069), kebiasaan makan siang (p=0,762, r=-0,033) dan kebiasaan makan malam (p=0,407, r=-0,091). Kesimpulan menunjukkan semakin tinggi ketidak puasan terhadap body image akan semakin tinggi status gizi yang berlebih. Tidak adanya hubungan antara pola makan dengan status gizi.Kata kunci : body image, pola makan, remaja, status gizi.

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................... iLEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................. iiLEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iiiLEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................. ivABSTRAK ........................................................................................... viDAFTAR ISI ........................................................................................ ixDAFTAR TABEL................................................................................. xiiDAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 31.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 31.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 3

1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................... 31.4.1 Bagi Masyarakat ............................................................... 31.4.2 Bagi Institusi ..................................................................... 41.4.3 Bagi Peneliti ...................................................................... 4

1.5 Keaslian Penelitian ....................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 72.1 Remaja .......................................................................................... 72.2 Body Image ................................................................................... 8

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

viii

2.2.1 Usia ................................................................................... 102.2.2 Media Massa .................................................................... 102.2.3 Teman Sebaya ................................................................... 112.2.4 Lingkungan Keluarga ........................................................ 11

2.3 Pola Makan ................................................................................... 112.3.1 Lingkungan Alam .............................................................. 132.3.2 Lingkungan Sosial............................................................. 142.3.3 Lingkungan Budaya dan Agama ....................................... 14

2.4 Status Gizi ................................................................................... 142.4.1 Aktifitas Fisik .................................................................... 162.4.2 Faktor Individu .................................................................. 162.4.3 Lingkungan Sekolah dan Teman Sebaya .......................... 16

2.5 Hubungan Body Image dengan Status Gizi .................................. 162.6 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi .................................. 182.7 Kerangka Teori ............................................................................. 192.8 Kerangka Konseptual ................................................................... 192.9 Hipotesis ...................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 213.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 213.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 213.3 Subjek Penelitian .......................................................................... 21

3.3.1 Populasi Sampel ................................................................ 213.3.2 Besar Sampel..................................................................... 21

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................ 223.5 Definisi Operasional .................................................................... 233.6 Alur Pengambilan Data ................................................................ 253.7 Teknis Analisis ............................................................................. 253.8 Rancangan Kerja .......................................................................... 28

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

ix

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 294.1 Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 294.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 30

4.2.1 Karakteristik Responden ................................................... 304.3 Analisis Univariat ......................................................................... 31

4.3.1 Distrubusi Variabel Responden ......................................... 314.4 Analisis Bivariat ........................................................................... 35

4.4.1 Uji Normalitas ................................................................... 354.4.2 Hubungan Body Image dengan Status Gizi ....................... 354.4.3 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi ....................... 36

4.5 Pembahasan .................................................................................. 374.5.1 Karakteristik Responden .................................................. 374.5.2 Persepsi Body Image Responden ...................................... 384.5.3 Pola Makan ...................................................................... 414.5.4 Status Gizi ......................................................................... 434.5.5 Hubungan Body Image dengan Status Gizi ....................... 444.5.6 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi ....................... 45

4.6 Kontribusi Terhadap Islamisasi .................................................... 47

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 515.1 Kesimpulan .................................................................................. 515.2 Saran ............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 53LAMPIRAN ........................................................................................ 57

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian .............................................................. 4Tabel 2. Kategori Status Gizi Berdasarkan IMT ................................ 15Tabel 3. Definisi Oprasional .............................................................. 23Tabel 4. Rancangan Kerja .................................................................. 28Tabel 5. Distribusi Karakteristik Responden ..................................... 30Tabel 6. Distribusi Variabel Responden ............................................. 31Tabel 7. Distribusi Pola Makan Responden ....................................... 33Tabel 8. Hasil Analisis Hubungan Body Image dengan Status Gizi .. 35Tabel 9. Hasil Analisis Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi .. 36

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teoritis Penelitian ........................................... 19Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian ..................................... 19Gambar 3. Siluet Bentuk Tubuh berdasarkan Metode FRS .............. 27

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Master Data Penelitian ................................................... 55Lampiran 2. Master Data Kebiasaan Makan ...................................... 59Lampiran 3. Output SPSS .................................................................... 63Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian .................................................. 68Lampiran 5. Informend Consent .......................................................... 70Lampiran 6. Kuesioner Penelitian ....................................................... 71Lampiran 7. (Body Shape Questionnaire) BSQ ................................... 75Lampiran 8. Kuesioner Food Frequensi Kuentitatif ............................ 79

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahPerubahan masa remaja yang berlangsung sangat cepat dalam

pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial para remaja. Masa ini merupakan masa peralihan yang ditandai dengan adanya pertambahan massa otot, jaringan lemak tubuh dan perubahan hormon. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi kebutuhan gizi remaja. Pemenuhan kebutuhan zat gizi masa remaja perlu diperhatikan. Karena, pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan status gizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis serta perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang dapat mempengaruhi kebutuhan dan asupan zat gizi.1

Pola makan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap status gizi. Pola makan dapat di nilai secara langsung dari kualitas dan kuantitas hidangan. Status gizi pada kelompok > 18 tahun rerata dengan masalah status gizi obesitas, walaupun masalah status gizi kurus juga masih terdapat. Angka obesitas pada perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Berdasarkan karakteristik dengan status gizi obesitas cenderung lebih tinggi yang tinggal diperkotaan, berpendidikan lebih tinggi dan ekonomi yang menengah atas.2

Data di Indonesia status gizi menurut IMT penduduk usia > 18 tahun menunjukkan bahwa sebesar 8,7% mengalami gizi kurang, sedangkan 13,5% mengalami gizi lebih (overweight) dan 15,4% mengalami obesitas.3

1 Hardinsyah and I. Dewa Nyoman Supariasa, Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi (2016).2 Ampera Miko and Putri Bela Dina, “Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status

Gizi pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh”, Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, vol. 1, no. 2 (2016), pp. 83–7.

3 Riset kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI (2013).

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

2

Sementara itu, populasi penduduk Indonesia menurut kelompok umur (20-24 tahun) dan jenis kelamin perempuan pada tahun 2016 berjumlah 10.657.300 juta atau sekitar 8,28% dari jumlah penduduk.4 Perubahan fisik yang menjadi respon mahasiswi berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan postur tubuhnya dan membangun pemikiran tentang body image. Body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya berupa penilaian negatif atau positif. Ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya muncul karena dalam pikirannya ingin memiliki konsep tubuh yang ideal akan tetapi merasa bahwa tubuhnya sendiri belum memenuhi keriteria tubuh ideal.5 Remaja yang merasa tidak puas dengan penampilan dirinya, menyebabkan konsep persepsi tubuh yang buruk (persepsi negatif) dan dapat menimbulkan dorongan untuk menjadi kurus. Dampak selanjutnya akan meningkatkan gangguan makan yang termasuk pengendalian makan, binge-eating dan efek negatif lainnya. Gangguan makan merupakan masalah remaja dengan perubahan perilaku makan menjadi kurang baik, persepsi negatif terhadap bentuk tubuh dan pengontrolan berat badan yang kurang tepat.6

Berbagai usaha yang dapat dilakukan mahasiswi agar mendapatkan tubuh yang ideal. Pembatasan konsumsi jenis makanan salah satu upaya untuk diet, kebiasaan diet yang tidak terkontrol bertujuan untuk mendapatkan tubuh yang ideal akan berdampak pada kesehatan yang negatif. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan body image dan pola makan dengan status gizi pada mahasiswi Islamic

4 drh Didik Budijanto et al., “Data and Information Indonesia Health Profile 2016”, in Yoeyoen Aryantin Indrayani S.Ds; B. B. Sigit; Sinin (2016), p. 168, http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016 - smaller size - web.pdf.

5 Septian Dini Irawan and Safitri, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet Mahasiswi Universitas Esa Unggul”, Jurnal Psikologi, vol. 12, no. 1 (2014).

6 Mohamad Yulianto Kurniawan, Dodik Briawan, and Rezzy Eko Caraka, “Persepsi Tubuh Dan Gangguan Makan Pada Remaja”, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, vol. 11, no. 3 (2015), pp. 105–14.

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

3

Boarding School.

1.2 Rumusan Masalah1) Bagaimana hubungan body image dan pola makan dengan status

gizi pada mahasiswi Islamic Boarding School ?

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan body image dan pola makan dengan status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding School.

1.3.2 Tujuan Khusus1) Mengetahui karakteristik mahasiswi Islamic Boarding

School.2) Mengetahui gambaran body image mahasiswi Islamic

Boarding School.3) Mengetahui pola makan mahasiswi Islamic Boarding

School.4) Mengetahui status gizi mahasiswi Islamic Boarding School.5) Mengetahui hubungan body image dengan status gizi pada

mahasiswi Islamic Boarding School.6) Mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi pada

mahasiswi Islamic Boarding School.

1.4 Kegunaan Penelitian1.4.1 Bagi Masyarakat

1) Menerapkan pola hidup yang sehat dalam mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan.

2) Memberikan masukan kepada remaja putri tentang memandang body image secara positif sehingga dapat menerapkan pola makan yang baik dan sehat serta dapat menggambarkan body image yang ideal bagi remaja putri.

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

4

1.4.2 Bagi InstitusiSebagai bahan kajian lebih lanjut tentang cara pandangan

mahasiswi terhadap persepsi body image yang negatif sehingga dapat mengembangkan kebiasaan pola makan yang sehat sehingga dapat menjadikan generasi yang unggul dan berprestasi.

1.4.3 Bagi Peneliti1) Menambah pengetahuan dan pengalaman langsung bagi

peneliti dalam memahami permasalahan kesehatan remaja putri serta pola hidup yang sehat terhadap remaja putri.

2) Dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapat selama kuliah.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1. Keaslian PenelitianPenelitian Judul Keaslian Penelitian

Widianti, 2012 Hubungan Antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang

Penelitian sebelumnya menggunakan variabel prilaku makan berkaitan dengan konsumsi makan sehari-hari sedangkan pada penelitian saya pola makan yang menggambarkan tentang jumlah, jenis makanan. Dan kebiasaan makan. Perbedaan sampel dan tempat penelitian.

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

5

Penelitian Judul Keaslian Penelitian

Hidayat, 2014 Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Perternakan Universitas Andalas

Penelitian sebelumnya meneliti pengaruh persepsi body image terhadap konsumsi pangan dan aktivitas fisik. Sedangkan, pada penelitian ini meneliti persepsi body image dengan 2 metode dan pola makan dengan status gizi. Perbedaan sampel dan tempat penelitian.

Bening dan Margawati, 2015

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Diponegoro

Penelitian sebelumnya meneliti pengetahuan gizi, body image, asupan energi dan status gizi. Sedangkan, yang membedakan dengan penelitian sebelumnya pada body image dengan 2 metode dan pola makan dengan status gizi. Perbedaan sampel dan tempat penelitian.

Serly, 2015 Hubungan Body Image, Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2014

Penelitian sebelumnya meneliti asupan energi dan aktivitas fisik dengan status gizi. Sedangkan, pada penelitian ini meneliti pola makan dan kebiasaan makan dengan status gizi. Perbedaan sampel dan tempat penelitian

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC
Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 RemajaRemaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak

menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis dan psikososial.7 Remaja adalah periode perkembangan selama individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.8 Periode remaja akhir dalam proses perkembangannya mengalami perubahan, baik dari segi fisik maupun psikis. Perubahan yang sangat pesat menimbulkan respon tersendiri berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya dan membangun body image yang positif.9 Remaja akhir yang tubuhnya sedang berkembang seharusnya mendapatkan komponen nutrisi yang lengkap, penting untuk masa perkembangan.10

Menurut World Health Organization (WHO) batasan usia remaja berdasarkan usia, masa remaja terbagi menjadi tida gologan, yaitu remaja awal (early adolescence) berusia 10-14 tahun, remaja pertengahan (middle adolescence) berusia 15-17 tahun dan remaja akhir (late adolescence) berusia 18-21 tahun. Remaja akhir yang terjadi antara usia 18 sampai 21 tahun yang di tandai dengan pemahaman yang abstrak masih perlu dikembangkan namun remaja mungkin masih kembali ke pola pemikiran yang kurang kompleks ketika mereka sedang stress; orientasi masa depan yang di perlukan untuk memahami hubungan antara perilaku dan resiko

7 Fillah Fithra Dieny and Enik Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”, Universitas Diponegoro.

8 Hardinsyah and Supariasa, Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi.9 Irawan and Safitri, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet Mahasiswi

Universitas Esa Unggul”.10 Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi (2010).

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

8

kesehatan kronis; sosial, emosional, keuangan, fisik dan kebebasan dari orang tua; pengembangan diri merupakan nilai-nilai dan keyakinan yang memadu keputusan moral, etika dan kesehatan.11

Karakteristik perkembangan remaja dalam mencapai identitas diri, antara lain menilai diri secara objektif dan berencana mewujudkan sesuai dengan kemampuannya. Remaja akhir (late adolescence) tahap ini merupakan masa konsolidasi menuju periode masa dewasa. Karakteristik remaja akhir antara lain berorientasi pada masa depan dan membuat rencana, meningkatkan kebebasan, konsisten pada nilai dan kepercayaan, mengembangkan hubungan yang lebih dekat, serta pemilihan makanan tidak lagi disadarkan pada kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi, kesenangan dan supaya tidak kehilangan status.12

2.2 Body ImageBody image adalah gambaran tubuh seseorang baik yang dilihat

sendiri maupun oleh orang lain. Namun, penilaian orang lain ataupun persepsi lingkungan sosial mengenai body image lebih dianggap sebagai penilaian yang ideal (trend).13 Body image merupakan konsep diri yang berkaitan dengan tingkat perkembangan, perubahan proporsi tubuh dan persepsi dari ukuran tubuh di bandingkan dengan media gambar yang populer.14

Citra tubuh (body image) adalah persepsi seseorang terhadap penampilan bentuk tubuhnya. Citra tubuh sebagai salah satu aspek psikologis

11 Kathleen L and Sylvia Escott-Stum, “Krause’s Food & Nutrition Therapy”, Krause’s, Food and Nutrition Therapy (2008).

12 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

13 Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono, Toto Sudargo, and Retna Siwi Padmawati, “Persepsi Mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan terhadap Citra Tubuh Ahli Gizi”, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, vol. 8, no. 1 (2011), pp. 42–9.

14 L and Escott-Stum, “Krause’s Food & Nutrition Therapy”.

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

9

yang menunjukkan adanya perhatian terhadap bentuk tubuh.15Body image merupakan suatu konsep pribadi seseorang tentang penampilan fisiknya. Masing-masing orang memiliki penilaian sendiri akan bentuk tubuhnya.16 Pada penelitian Marita et al (2014)17 menyebutkan bahwa body image merupakan konsep diri yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik tentang individu menggambarkan dirinya sendiri. Gambaran individu terhadap dirinya sendiri belum tentu benar-benar mempresentasikan keadaan yang sebenarnya.

Body image memiliki 2 katagori yaitu body image positif dan body image negatif. Body image positif seseorang yang menerima bentuk tubuh yang dimiliki. Sedangkan, body image negatif seseorang yang tidakpuas dengan bentuk tubuh yang dimiliki.18 Body image negatif merupakan masalah serius yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental, perilaku makan dan keterbatasan aktifitas fisik.19 Aspek body image antara lain body image satisfaction yaitu perasaan puas atau tidaknya seseorang terhadap ukuran tubuh, bentuk tubuh dan berat badan. Social physique anxiety seperti perasaan cemas seseorang akan pandangan orang lain tentang tubuh dan bagian tubuhnya yang kurang menarik jika berada ditempat umum. Appearance comparison merupakan perbandingan yang dilakukan

15 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

16 Merinta Sada, Veni Hadju, and Djunaedi M. Dachlan, “Hubungan body image, pengetahuan gizi seimbang, dan aktifitas fizik terhadap status gizi mahasiswa politeknik kesehatan jayapura”, Media Gizi Masyarakat Indonesia, vol. 2, no. 1 (2012), pp. 44–8.

17 Gita Arum Dwi Marita, Istar Yuliadi, and Nugraha Arif Karyanta, “Hubungan antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk”, Jurnal of Nutrition and Health, vol. 2 (2014), pp. 145–53.

18 Anastasia Veriska Claudine Sumangkut, “Hubungan antara Body Image dengan Tingkat Penyesuaian Diri menurut Robert Peck pada Wanita Dewasa Madya”, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2016), pp. 14–5.

19 Vilda Ana Veria and Tiara Fani, “Body Image, pengetahuan gizi, perilaku makan sebagai prediktor status gizi dan dasar pendidikan gizi pada remaja putri”, Universitas Dian Nuswantoro (2014).

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

10

seseorang akan berat badan, ukuran tubuh, dan bentuk badannya dengan berat badan, ukuran tubuh dan bentuk tubuh orang lain.

Body image atau citra tubuh remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

2.2.1 UsiaRemaja dengan rentan usia 13-20 tahun mengalami

perkembangan yang pesat akan identitas, gambar diri dan peran sesuai pada tahap perkembangan. Umumnya terjadi pada remaja putri, yang mengalami kenaikan berat badan pada masa pubertas dimana remaja putri merasa tidak senang akan penampilannya dan menyebabkan gangguan pola makan.20

2.2.2 Media Massa Media massa yang berasal dari majalah ataupun artis dalam

telivisi, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan tubuh dan sebagai pembanding dari bentuk tubuh seseorang, terutama pada remaja putri karena ingin terlihat cantik dan bentuk tubuh ideal yang dapat menentukan kefeminiman seseorang perempuan, citra hidup yang baik, kepercayaan diri yang tinggi dan hubungan sosial yang lebih baik.21 Citra tubuh pada remaja banyak dipengaruhi oleh iklan dan media massa yang menampilkan bentuk tubuh kurus sebagai bentuk tubuh ideal. Iklan-iklan tentang program penurunan berat badan banyak menarik minat kaum remaja, terutama remaja putri yang menginginkan tubuh langsing.22 Media muncul dimana memberikan gambaran berbagai macam jenis makanan. Remaja lebih banyak

20 Putri Chairiah, “Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri”, Universitas Indonesia (2012).

21 Tejoyuwono, Sudargo, and Padmawati, “Persepsi Mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan terhadap Citra Tubuh Ahli Gizi”.

22 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

11

menghabiskan waktunya didepan komputer atau mendapat informasi melalui internet. Konsumsi media yang tinggi dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih makanan yang dikonsumsi.23

2.2.3 Teman SebayaHubungan pertemanan secara emosional menyediakan

keamanan dan kenyamanan bagi remaja putri untuk saling berbagi. Hubungan sesama teman juga membentuk cara pandang yang sama, khususnya pendapat tentang tubuh yang ideal. Pengaruh dari teman terdekat sangat besar terhadap seseorang remaja putri.24

2.2.4 Lingkungan KeluargaLingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh. Komentar negatif dari keluarga atau anggota keluarga terhadap citra tubuh anak tentang berat badannya dapat membuat anak melakukan perilaku makan yang tidak sehat untuk mencapai bentuk tubuh yang ideal. Citra tubuh juga dapat dipengaruhi oleh kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan yang berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap.25 Harapan, pandangan dan pesan secara verbal atau non verbal dalam keluarga juga berkontribusi terhadap pembentukan body image.26

2.3 Pola MakanPola makan yaitu informasi yang memberikan gambaran mengenai

macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap harinya oleh seseorang dan merupakan ciri khas suatu kelompok masyarakat tertentu. Kebiasaan makan adalah cara ndividu atau kelompok memilih pangan

23 Chairiah, “Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri”.24 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi

dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.25 Ibid.26 Chairiah, “Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri”.

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

12

dan mengonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisikologi, sosial dan budaya.27 Pola konsumsi makan adalah susunan makanan yang biasa dimakan mencakup jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang atau penduduk dalam frekuensi dan jangka waktu tertentu.28 Kebiasaan makan yang terlihat lebih sering kelompok remaja dibandingkan dengan kelompok usia lain yang tidak teratur dalam konsumsi makanan, lebih sering mengemil, makan dari rumah (makanan cepats saji), diet dan memilih-milih makanan.29

Pola makan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap status gizi. Pola makan dapat dinilai secara langsung dari kuantitas dan kualitas hidangan yang dimakan.30 Namun, pola makan terbentuk sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan, pola makan yang seimbang dan pemilihan bahan makanan yang tepat. Remaja putri sering terpengaruh dengan pola makan yang tidak sehat, mereka menginginkan penurunan berat badan secara drastis dengan melakukan diet ketat bahkan sampai terganggunya pola makan.31 Pola makan yang seimbang yaitu sesuai dengan kebutuhan disertai pemilihan bahan makanan yang tepat akan menghasilkan status gizi yang baik. Asupan makanan yang melebihi kebutuhan berat badan dan penyakit lain disebabkan oleh kelebihan zat gizi.32

Aspek-aspek pola makan berupa keteraturan makan, seperti memperlihatkan waktu makan (pagi, siang dan malam). Keteraturan makan dilihat dari waktu yang digunakan untuk makan dan apakah setiap waktu-

27 Ibid.28 Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan

RI.29 L and Escott-Stum, “Krause’s Food & Nutrition Therapy”.30 Miko and Dina, “Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status Gizi pada Mahasiswi

Poltekkes Kemenkes Aceh”.31 Arisman, Buku Ajaran Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan (2010).32 Sebtina Desty Anggraeni, “Hubungan antara Body Image dengan Frekuensi

Makan, Jenis Makanan dan Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri 7 Surakarta”, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2015).

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

13

waktu itu dipenuhinya dengan melakukan kegiatan makan. Kebiasaan makan, dapat dilihat dari cara makan, tempat makan dan beberapa aktivitas yang dilakukan ketika makan. Dilihat dari cara makan seperti duduk, berdiri atau sampil berbaring. Tempat makan seperti sesuatu yang dapat membuat peningkatan selera makan dan aktifitas apa saja yang dapat membuat seseorang menghabiskan makanannya. Alasan makan, merupakan makan dilakukan karena tuntutan kebutuhan fisiologis (rasa lapar), kebutuhan psikologis (mood, perasaan, kondisi hati) dan kebutuhan psikologis (konformitas antara teman sebaya, gensi). Bermacam-macam alasan yang membuat seseorang memenuhi kebutuhan makanan yang dicapai. Jenis makanan yang dimakan seseorang akan senang dan meningkatkan selera makannya jika disajikan dengan jenis makanan yang disukai. Jenis makanan yang tidak disukai maka tidak akan dimakan.

Dua faktor yang mempengaruhi pola makan, yaitu faktor intristik dan faktor ekstrinsik. Faktor intristik adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri yang meliputi asosiasi emosional, keadaan jasmani dan kewajiban serta penilaian yang lebih terhadap makanan. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia yang meliputi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan agama antara lain:

2.3.1 Lingkungan AlamPola makan masyarakat di Indonesia pada umumnya dipengaruhi

oleh jenis bahan makanan yang mudah didapat dan diperoleh sekitarnya. Apa yang ada di lingkungan itulah yang dikonsumsi.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

14

2.3.2 Lingkungan SosialLingkungan sosial memberi gambaran yang jelas tentang

perbedaan kebiasaan makan. Setiap bangsa dan suku bangsa memiliki kebiasaan makan yang berbeda sesuai dnegan kebudayaan.

2.3.3 Lingkungan Budaya dan AgamaLingkungan budaya berkaitan dengan kebiasaan makan yang

meliputi nilai-nilai kehidupan dan kewajiban sosial. Agama juga memberikan pedoman dan batasan dalam kebiasaan makan. Dalam Hadist menunjukkan bahwa “makanlah setelah lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang” (HR. Muslim).

2.4 Status Gizi Status gizi adalah suatu keadaan seseorang yang diakibatkan oleh

konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama.33 Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absopsi) dan penggunaan zat gizi makanan didalam tubuh. Status gizi merupakan faktor penting untuk menilai seseorang dalam keadaan sehat atau tidak menderita penyakit akibat gangguan gizi, baik secara mental maupun fisik.34 Status gizi remaja dipengaruhi oleh faktor kebiasaan makan dan gangguan pola makan.35

Pengukuran status gizi dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT) yang biasa digunakan untuk mengukur status gizi usia remaja dan

33 Salsa Bening and Ani Margawati, “Perbadaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Dipenogoro”, Jurnal of Nutrition college, vol. 3, no. 4 (2014), pp. 715–22, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.

34 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

35 Abdul Kadir A, “Kebiasaan Makan dan Gangguan Pola Makan serta Pengaruhya terhadap Status Gizi Remaja”, Jurnal Publikasi Pendidikan, vol. 4, no. 1 (2016).

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

15

dewasa.36 Status gizi merupakan menifestasi dari keadaan tubuh dan asupan zat gizi yang diperoleh dari makanan yang setiap hari dimakan. Penentuans status gizi remaja dapat ditentukan dengan pengukuran antropometri yaitu berat badan (bb) dan tinggi badan (TB).37 Data status gizi diperoleh dengan menentukan BMI38 dihitung memakai rumus:

12

waktu yang lama.33 Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang

atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absopsi)

dan penggunaan zat gizi makanan didalam tubuh. Status gizi merupakan faktor

penting untuk menilai seseorang dalam keadaan sehat atau tidak menderita

penyakit akibat gangguan gizi, baik secara mental maupun fisik.34 Status gizi

remaja dipengaruhi oleh faktor kebiasaan makan dan gangguan pola makan.35

Pengukuran status gizi dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT)

yang biasa digunakan untuk mengukur status gizi usia remaja dan dewasa.36

Status gizi merupakan menifestasi dari keadaan tubuh dan asupan zat gizi yang

diperoleh dari makanan yang setiap hari dimakan. Penentuans status gizi

remaja dapat ditentukan dengan pengukuran antropometri yaitu berat badan

(bb) dan tinggi badan (TB).37 Data status gizi diperoleh dengan menentukan

BMI38 dihitung memakai rumus:

𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 = 𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩 𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩 (𝒌𝒌𝒌𝒌)𝑰𝑰𝑻𝑻𝑩𝑩𝒌𝒌𝒌𝒌𝑻𝑻 𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝟐𝟐(𝒎𝒎𝟐𝟐)

Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian dikategorikan untuk menentukan

status gizi, status gizi dibedakan menjadi 4 kategori.

Tabel 2. Kategori Status Gizi Berdasarkan IMT

Indeks Massa Tubuh (BMI) Kategori

< 18,5 Kurang 18,5-22,9 Normal 23-26,9 Overweight

> 27 Obesitas

33 Salsa Bening and Ani Margawati, “Perbadaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Dipenogoro”, Jurnal of Nutrition college, vol. 3, no. 4 (2014), pp. 715–22, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc. 34 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”. 35 Abdul Kadir A, “Kebiasaan Makan dan Gangguan Pola Makan serta Pengaruhya terhadap Status Gizi Remaja”, Jurnal Publikasi Pendidikan, vol. 4, no. 1 (2016). 36 Veria and Fani, “Body Image, pengetahuan gizi, perilaku makan sebagai prediktor status gizi dan dasar pendidikan gizi pada remaja putri”. 37 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”. 38 Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian dikategorikan untuk menentukan status gizi, status gizi dibedakan menjadi 4 kategori.

Tabel 2. Kategori Status Gizi Berdasarkan IMTIndeks Massa Tubuh (BMI) Kategori

< 18,5 Kurang

18,5-22,9 Normal

23-26,9 Overweight

> 27 Obesitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ada dua, yaitu faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu asupan makan dan penyakit infeksi.39 Sedangkan faktor penyebab tidak langsung yaitu:

36 Veria and Fani, “Body Image, pengetahuan gizi, perilaku makan sebagai prediktor status gizi dan dasar pendidikan gizi pada remaja putri”.

37 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

38 Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi.39 Dieny and Sulistyowati, “Hubungan Body Image, Aktifitas Fisik, Asupan Energi

dan Protein dengan Status Gizi pada Siswi SMA”.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

16

2.4.1 Aktifitas FisikAktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga secara sederhana dan penting bagi pemeliharaan fisik, mental dan kualitas hidup sehat. Aktifitas fisik diperlukan remaja untuk menjaga berat badan ideal dan kebugaran tubuh. Aktifitas fisik menyebabkan pembakaran kalori tubuh, sehingga dapat mempengaruhi berat badan.

2.4.2 Faktor IndividuFaktor indivisu yang dapat mempengaruhi status gizi antara

lain umur yang berperan penting dalam pemilihan makanan, jenis kelamin menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang dan pengetahuan remaja yang cukup dapat mengubah perilaku makan sehingga dapat memilih makanan yang bergizi sesuai selera dan kebutuhan tubuh.

2.4.3 Lingkungan Sekolah dan Teman SebayaTahap pemilihan makanan penting bagi remaja. Pemilihan

makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi, kesenangan dan supaya tidak kehilangan status. Pada masa remaja pengaruh teman sebaya lebih menonjol daripada keluarga.40

2.5 Hubungan Body Image dengan Status GiziPenelitian sada et al (2012)41 menyatakan bahwa hasil uji antara

body image terhadap status gizi menurut IMT dan lingkar perut dengan menggunakan uji chi-square, terdapat hubungan yang bermakna antara body image dan status gizi menurut IMT. Sikap responden terhadap

40 Chairiah, “Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri”.41 Sada, Hadju, and Dachlan, “Hubungan body image, pengetahuan gizi seimbang,

dan aktifitas fizik terhadap status gizi mahasiswa politeknik kesehatan jayapura”.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

17

body image mengacu pada puas atau ketidakpuasnya seseorang terhadap bentuk tubuhnya saat ini. Penelitian yang dilakukan Anggraeni (2012),42 menyatakan bahwa terdapat 12% remaja yang merasa gemuk padahal status gizinya normal. Hal ini memperlihatkan bahwa subjek yang mempunyai tubuh yang ideal namun cenderung menilai ukuran tubuhnya lebih besar dari ukuran sebenarnya.

Menurut penelitian Widianti dan Candra (2012),43 adanya korelasi yang bermakna menunjukkan bahwa semakin tinggi ketidakpuasan terhadap body image, maka status gizi semakin tidak normal (obesitas atau overweight). Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh pada remaja dengan menganggap tubuhnya terlalu gemuk membuat remaja melakukan upaya penurunan berat badan dengan cara yang salah, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi status gizinya. Ketidakpuasan tersebut dikarenakan merasa bahwa tubuhnya terlalu gemuk dan tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya sehingga terlihat tidak proposional.

Hasil penelitian tentang hubungan citra tubuh (body image) dan pola konsumsi makan dengan status gizi mahasiswi tingkat 1 Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang Tahun 2014 mengemukan mahasiswi dengan status gizi lebih akan merasa tidakpuas dnegan body image daripada mahasiswi dengan status gizi kurus.44

2.6 Hubungan Pola Makan dengan Status GiziPola makan dapat dinilai secara langsung dari kualitas makanan. Jika

makanan memenuhi kebutuhan tubuh, baik kuantitas maupun kualitasnya, maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatan yang baik dan keadaan

42 Anggraeni, “Hubungan antara Body Image dengan Frekuensi Makan, Jenis Makanan dan Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri 7 Surakarta”.

43 Nur Widianti and Aryu Candra K, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang”, Jurnal of Nutrition college, vol. 1, no. 1 (2012), pp. 398–404, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.

44 Chairiah, “Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri”.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

18

status gizi yang baik dapat terpenuhi. Frekuensi makan juga berhubungan dengan rasa lapar dan nafsu makan. Meningkatnya frekuensi makan akan meningkatkan jumlah zat gizi yang diperoleh tubuh. Apabila seseorang tidak memperoleh jumlah dan jenis makanan yang cukup dari waktu konsumsi setiap harinya, maka daya tahan tubuh akan berkurang sehingga tenaga dan kemampuan akan menurun.45

Faktor yang berhubungan dengan status gizi adalah pola konsumsi. Konsumsi pangan remaja perlu diperhatikan karena pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga kebutuhan untuk pertumbuhan dan aktifitas juga meningkat.46 Kekurangan asupan energi jika berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama akan mengakibatkan menurunnya berat badan dan kekurangan gizi. Namun, jika konsumsi energi secara berlebihan, maka dapat mengakibatkan kenaikan berat badan dan jika terus berlanjut akan menyebabkan kegemukan dan resiko penyakit degeneratif.47

45 Miko and Dina, “Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status Gizi pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh”.

46 Arisman, Buku Ajaran Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan.47 Lida Khalimatus Sa’diya, “Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Pra

Sekolah Di Paud Tunas Mulia Claket Kecamatan Pacet Mojokerto”, Midwiferia, vol. 1, no. 2 (2015), pp. 69–76, http://journal.umsida.ac.id/files/2.Lida_Khalimatus.pdf.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

19

2.7 Kerangka Teori

16

2.7. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teoritis Penelitian

Sumber :Modifikasi Anggraeni, 2012; Dieny, 2014.

2.8. Kerangka Konseptual

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa body image dan pola makan dapat

mempengaruhi status gizi remaja.

2.9. Hipotesis

Ha = Body image mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding

School.

Ha = Pola makan mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding

School.

Status Gizi Pola Makan

Body Image

BODY IMAGE

Status Gizi

POLA MAKAN Frekuensi makan Kebiasaan makan Keteraturan makan Jenis makanan

Usia Media sosial Teman sebaya Lingkungan keluarga

Faktor Intristik Faktor Ekstrinsik

Gambar 1. Kerangka Teoritis Penelitian

Sumber :Modifikasi Anggraeni, 2012; Dieny, 2014.

2.8 Kerangka Konseptual

16

2.7. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teoritis Penelitian

Sumber :Modifikasi Anggraeni, 2012; Dieny, 2014.

2.8. Kerangka Konseptual

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa body image dan pola makan dapat

mempengaruhi status gizi remaja.

2.9. Hipotesis

Ha = Body image mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding

School.

Ha = Pola makan mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding

School.

Status Gizi Pola Makan

Body Image

BODY IMAGE

Status Gizi

POLA MAKAN Frekuensi makan Kebiasaan makan Keteraturan makan Jenis makanan

Usia Media sosial Teman sebaya Lingkungan keluarga

Faktor Intristik Faktor Ekstrinsik

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

20

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa body image dan pola makan dapat mempengaruhi status gizi remaja.

2.9 Hipotesis Ha = Body image mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic

Boarding School.

Ha = Pola makan mempengaruhi status gizi pada mahasiswi Islamic Boarding School.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian survei observasional dengan

menggunakan desain penelitian cross-sectional study, yaitu variabel dependen dan variabel independen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Darussalam

Gontor Kampus Putri. Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November - April 2018.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi

Universitas Darusalam Gontor Kampus Putri pada Program Studi Hubungan Internasional, Manajemen Bisnis, Ekonomi Islam dan Dirosah Islamiah yang bertempat di asrama berjumlah 349 orang.

3.3.2 Besar SampelBesar sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan

populasi yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi diantaranya adalah mahasiswi Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri yang berusia 18-21 tahun, mahasiswi bersedia menjadi sampel penelitian dengan mengisi data formulir. Kriteria eksklusi yaitu mahasiswi Universitas Darussalam Gontor Program Studi Gizi dan Farmasi, mahasiswi yang sedang sakit, dan mahasiswi menderita penyakit kronis atau infeksi.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

22

Pada penelitian ini jumlah populasi dengan usia 18-21 tahun berjumlah 349 orang.

Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin 1991 sebagai berikut:

18

Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin 1991 sebagai berikut:

𝑛𝑛 = 3491 + 349(0,1)2 = 349

1 + 349𝑥𝑥0,12 = 3494,49 = 78

Estimasi Dropout 10%

78 +10% (8) = 86

Keterangan :

n = Ukuran / besar sampel

N = Ukuran populasi

e = (0,1) Presentase kelonggaran penelitian kesalahan pengambilan

sampel yang masih bisa di tolerir.

Bedasarkan perhitungan jumlah sampel didapatkan hasil besar

sampel sebanyak 86 orang akan tetapi menjadi 85 orang dikarenakan 1

orang memiliki status gizi kurang sehingga dikeluarkan dari sampel

penelitian. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik acak sederhana (Simple Random Sampling) dimana setiap

responden dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai responden.

3.4. Variabel Penelitian

Body image sebagai variabel bebas berfungsi untuk mengetahui

presepsi bentuk tubuh pada individu, pola makan sebagai variabel bebas

berfungsi untuk mengetahui bahan makanan yang dimakan yaitu frekuensi

makanan yang meliputi kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan

kebiasaan makan malam, konsumsi kabohidrat, protein, lemak, sayuran, buah,

serba-serbi, fast food, soft drink dan snack. Status gizi sebagai variabel

tergantung berfungsi untuk mengetahui keadaan tubuh dan asupan zat gizi yang

diperoleh dari makanan yang setiap hari dikonsumsi.

Estimasi Dropout 10%

78 +10% (8) = 86

Keterangan:

n = Ukuran / besar sampel

N = Ukuran populasi

e = (0,1) Presentase kelonggaran penelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa di tolerir.

Bedasarkan perhitungan jumlah sampel didapatkan hasil besar sampel sebanyak 86 orang akan tetapi menjadi 85 orang dikarenakan 1 orang memiliki status gizi kurang sehingga dikeluarkan dari sampel penelitian. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling) dimana setiap responden dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden.

3.4 Variabel PenelitianBody image sebagai variabel bebas berfungsi untuk mengetahui

presepsi bentuk tubuh pada individu, pola makan sebagai variabel bebas berfungsi untuk mengetahui bahan makanan yang dimakan yaitu frekuensi makanan yang meliputi kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan kebiasaan makan malam, konsumsi kabohidrat, protein, lemak, sayuran, buah, serba-serbi, fast food, soft drink dan snack. Status gizi sebagai variabel

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

23

tergantung berfungsi untuk mengetahui keadaan tubuh dan asupan zat gizi yang diperoleh dari makanan yang setiap hari dikonsumsi.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3. Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Oprasional Cara pengumpulan

data Katagori Skala

1. Body Image Gambaran seseorang mengenai persepsi tentang bentuk tubuh yang dinilai dari harapan akan bentuk tubuh dan penilaian terhadap bentuk tubuh aktual48

Menggunakan kuesioner gambar Figur Rating Scale (FRS)kuesioner Body Shape Questionare (BSQ)

1. Negatif2. Positif

1. Negatif (≥110)

2. Positif (≤110)

Ordinal

Ordinal

2. Pola Makan Prilaku makanan seseorang terhadap bahan makanan yang konsumsi setiap hari terkait dengan kebiasaan makan pokok, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, kebiasaan makan malam, kebiasaan makan < jam 19.00 dan kebiasaan makan > jam 19.0049

Kuesioner kebiasaan makan

1. Jarang (≤4x/mgg)

2. Sering (≥4x/mgg)

Ordinal

48 Muhammad Taufik Hidayat, “Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas”, Institut Pertanian Bogor (2014).

49 Ibid.

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

24

No Variabel Definisi Oprasional Cara pengumpulan

data Katagori Skala

3 Status Gizi Keadaan kesehatan tubuh seseorang atau kelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan50

Status gizi dinilai dengan indikator antropometri Indeks Massa Tubuh (IMT)

1. Status gizi lebih

2. Status gizi normal

Ordinal

Metode penelitian yang digunakan seperti wawancara langsung, pengisian kuesioner dan pengukuran langsung dengan responden. Data yang dikumpulkan merupakan data primer berupa karakteristik responden meliputi nama, umur, uang saku dan indeks massa tubuh. Data gambaran persepsi body image dengan melakukan wawancara kuesioner persepsi body image dengan menggunakan metode Figure Rating Scale (FRS). Data persepsi body image menggunakan kuesioener dengan metode Body Shape Questionnaire (BSQ).

Data pola makan meliputi frekuensi makan, kebiasaan makanan meliputi kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan kebiasaan makan malam, kebiasaan makan malam < dari jam 19.00, kebiasaan makan malam > 19.00, konsumsi kabohidrat, protein, lemak, sayuran, buah, serba-serbi, fast food, soft drink dan snack, pengambilan data menggunakan kuesioner perilaku makan dan lembar Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang dikonsumsi dalam kurun waktu 1 bulan terakhir karena pada waktu itu masih memiliki daya ingat terhadap apa yang di konsumsi.

Data pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan pengukuran antropometri yaitu berat badan menggunakan timbangan injak, dengan cara meletakkan timbangan injak di tempat yang datar, dan responden

50 Anggraeni, “Hubungan antara Body Image dengan Frekuensi Makan, Jenis Makanan dan Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri 7 Surakarta”.

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

25

berdiri diatas timbangan injak serta melihat hasilnya. Tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise, yang diletakkan pada dinding yang datar, responden berdiri tegak dengan pandangan lurus kedepan serta melihat hasilnya. Data status gizi yang diperoleh dengan cara pengukuran menggunakaan antropometri menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Pada usia < 18 tahun menggunakan z score IMT/U, sedangkan > 19 tahun menggunakan IMT.51

3.6 Alur Pengambilan Data

21

3.6. Alur Pengambilan Data

Mencari data sekunder

Menanyakan data kepada sekertaris Dewan Mahasiswi (DEMA)

Mendata mahasiswi yang berusia (18-21 tahun)

Mencari sampel dengan menggunakan simple random sampling

Mengunjungi responden untuk kesediaan menjadi sampel penelitian

3.7. Teknis Analisis

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel, yaitu karakteristik responden (umur, uang saku,

prodi) dan variabel status gizi, body image, dan pola makan. Data yang

diperoleh akan diolah secara deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dengan mengkategorikan setiap

variabel dan presentase dari masing-masing variabel.

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara

body image dengan status gizi yaitu body image menggunakan metode BSQ

dan FRS. Serta, hubungan pola makan dengan status gizi pada penelitian ini

pola makan mengcangkup kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang dan

kebiasaan makan malam. Teknik statistik untuk menguji hipotesis yaitu non

parametrik karena data bersifat katagorik, skala ordinal dan ordinal, sehingga

menggunakan uji Spearman.

Pada penelitian ini, pola makan mahasiswi dinilai menggunakan

wawancara kuesioner kebiasaan makan dan Food Frequency Questionnaire

(FFQ). Pada kuesioner kebiasaan makan untuk mengetahui frekuensi

kebiasaan makanan pokok, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan

kebiasaan makan malam, kebiasaan makan malam < dari jam 19.00 dan

kebiasaan makan malam > 19.00, sedangkan pada kuesioner Food Frequency

Wawancara kuesioner FFQ dan body image

Pengukuran berat badan dan tinggi badan

3.7 Teknis AnalisisAnalisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel, yaitu karakteristik responden (umur, uang saku, prodi) dan variabel status gizi, body image, dan pola makan. Data yang diperoleh akan diolah secara deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dengan mengkategorikan setiap variabel dan presentase dari masing-masing variabel.

51 Kementrian Kesehatan RI, Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak (2011).

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

26

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara body image dengan status gizi yaitu body image menggunakan metode BSQ dan FRS. Serta, hubungan pola makan dengan status gizi pada penelitian ini pola makan mengcangkup kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang dan kebiasaan makan malam. Teknik statistik untuk menguji hipotesis yaitu non parametrik karena data bersifat katagorik, skala ordinal dan ordinal, sehingga menggunakan uji Spearman.

Pada penelitian ini, pola makan mahasiswi dinilai menggunakan wawancara kuesioner kebiasaan makan dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Pada kuesioner kebiasaan makan untuk mengetahui frekuensi kebiasaan makanan pokok, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan kebiasaan makan malam, kebiasaan makan malam < dari jam 19.00 dan kebiasaan makan malam > 19.00, sedangkan pada kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) responden untuk mengingat makanan apa saja yang telah dikonsumsi sebulan terakhir untuk mengetahui frekuensi makan, konsumsi kabohidrat, protein, lemak, sayuran, buah, serba-serbi, fast food, soft drink dan snack. Selanjutnya, responden mengisi kuesioner kebiasaan makan yang memiliki 12 pertanyaan meliputi kebiasaan makan dalam sehari-hari, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, dan kebiasaan makan malam, apabila masing-masing menjawab setiap hari (>1x/hr), sering (4-6x/mg), jarang (<3x/bln) dan tidak pernah.

Gambaran body image mahasiswi dinilai menggunakan metode Figure Rating Scale (FRS) metode ini menggunakan gambar 1 sampai 9. Sembilan gambar tersebut dikembangkan 3 pertanyaan yaitu : gambar mana yang sesuai dengan ukuran tubuh responden, gambar tubuh mana yang responden inginkan, dan gambar yang ideal menurut peneliti. Ketiga pertanyaan tersebut responden harus memilih gambar yang mereka anggap paling sesuai dengan pendapat mereka. Berikut adalah gambar siluet yang digunakan pada metode Figure Rating Scale (FRS).

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

27

Gambar 3. Siluet Bentuk Tubuh berdasarkan Metode FRS

Gambar diatas menunjukkan bentuk tubuh yang diberi skala 1 hingga 9, dimana 1 menunjukkan bentuk tubuh paling kurus hingga 9 yang menunjukkan bentuk tubuh paling gemuk. Berdasarkan persepsi masing-masing responden, maka mereka akan menentukan bentuk tubuh mereka berdasarkan skala tersebut. Penentuan kategori bentuk tubuh berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut nomor gambar yaitu gambar 1 dan 2 kategori kurus (IMT ≤18,5); gambar 3 dan 4 kategori normal (IMT 18,5-22,9); gambar 5 dan 6 kategori overweight (IMT 23-26,9); gambar 7, 8, dan 9 kategori obesitas (IMT ≥27). Penentuan rentan nilai IMT berdasarkan nomor gambar yaitu gambar 1 (≤ 17), gambar 2 (17-18,4), gambar 3 (18,5-19,9), gambar 4 (21,3-22,9), gambar 5 (23-24,4), gambar 6 (24,5-26,9), gambar 7 (27-28,4), gambar 8 (28,5-29,9), dan gambar 9 (≥ 30).

Klasifikasi body image terdiri dari 2 yaitu body image positif dan body image negatif. Pada metode Body Shape Questionnaire (BSQ) yaitu mahasiswi diminta untuk mengisi kuesioner. Metode Body Shape Questionnaire (BSQ) mempunyai 34 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memiliki nilai antara 1 (tidak pernah) hingga 6 (selalu). Setelah itu jawaban dijumlahkan sehingga memiliki total nilai 34-204. Adapun klasifikasi penilaian metode Body Shape Questionnaire (BSQ) yaitu, persepsi body image negatif (>110) dan persepsi body image positif (<110).

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

28

3.8 Rancangan Kerja

Tabel 4. Rancangan Kerja

23

kategori obesitas (IMT ≥27). Penentuan rentan nilai IMT berdasarkan nomor

gambar yaitu gambar 1 (≤ 17), gambar 2 (17-18,4), gambar 3 (18,5-19,9),

gambar 4 (21,3-22,9), gambar 5 (23-24,4), gambar 6 (24,5-26,9), gambar 7 (27-

28,4), gambar 8 (28,5-29,9), dan gambar 9 (≥ 30).

Klasifikasi body image terdiri dari 2 yaitu body image positif dan body

image negatif. Pada metode Body Shape Questionnaire (BSQ) yaitu mahasiswi

diminta untuk mengisi kuesioner. Metode Body Shape Questionnaire (BSQ)

mempunyai 34 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memiliki nilai

antara 1 (tidak pernah) hingga 6 (selalu). Setelah itu jawaban dijumlahkan

sehingga memiliki total nilai 34-204. Adapun klasifikasi penilaian metode

Body Shape Questionnaire (BSQ) yaitu, persepsi body image negatif (>110)

dan persepsi body image positif (<110).

3.8. Rancangan Kerja

Tabel 5. Rancangan Kerja

No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menyusun Proposal Penelitian

2 Ujian Proposal Penelitian

3 Revisi Proposal Penelitian

4 Melakukan Penelitian

5 Pengelolaan Data

7

Penyusun Laporan Hasil Penelitian

9 Ujian Skripsi

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor merupakan perguruan

tinggi waqaf yang berada di bawah naungan Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagai salah satu bagian dari lembaga pendidikan agama disebut Pondok Pesantren. Sebagaimana sistem pesantren, kampus UNIDA Gontor tidak hanya memiliki tri pusat pendidikan, akan tetapi catur pusat pendidikan yang terdiri dari masjid sebagai pusat kegiatan, kyai sebagai figur sentralnya, asrama sebagai penjelma masyarakat dan keluarga, kegiatan akademik sebagai pendidikan formalnya.

UNIDA Gontor juga menerapkan sistem asrama penuh, dimana masjid, asrama, ruang kuliah, perpustakaan, perkantoran, sarana olah raga, perumahan dosen, dan fasilitas lainnya terletak di dalam sebuah kampus terintegrasi, yang dengan itu menciptakan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan interaksi antara para mahasiswa dan dosen secara intensif. Sistem asrama yang eksklusif menjamin penanaman nilai persaudaraan (ukhuwwah), keikhlasan, kesederhanaan toleransi, dan jiwa kemandirian.

Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor berdiri pada tanggal 4 Juli 2014. UNIDA Gontor Kampus Putri yang terletak di kota Ngawi, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan. Mantingan, Kabupaten. Ngawi. Mahasiswi yang termasuk dalam penelitian ini yaitu mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional, Manajemen Bisnis, Ekonomi Islam dan Dirosah Islamiah yang berjumlah 349 mahasiswi, akan tetapi yang memenuhi kriteria berjumlah 85 responden.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

30

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik RespondenKarakteristik responden yang menjadi penelitian ini meliputi

usia, uang saku, program studi. Data yang diperoleh akan diolah secara deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian data karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 5. Distribusi Karakteristik Responden

Karakteristik RespondenTotal

n %

Usia (Tahun)

18 17 20

19 37 43,5

20 21 24,7

21 10 11,8

Uang Saku (Rp/Bln)

Rendah (≤ Rp 500.000) 20 23,5

Sedang (Rp 500.000 -1.000.000) 61 71,8

Tinggi (≥ Rp 1.000.000) 4 4,7

Program Studi

Hubungan Internasional 20 23,5

Managemen Bisnis 17 20

Ekonomi Islam 11 12,9

Dirosah Islamiah 37 43,5

Berdasarkan 85 data yang diperoleh, rentang usia subjek berada pada usia remaja akhir, yaitu 18-21 tahun. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa kelompok usia dengan frekuensi terbesar yaitu usia 19 tahun 43,5% responden, sedangkan frekuensi terkecil usia 21 tahun 11,8% responden. Rata-rata usia responden 19 tahun.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

31

Berdasarkan hasil data kelompok uang saku, dapat diketahui bahwa kelompok uang saku per bulan dengan frekuensi terbesar yaitu uang saku katagori sedang Rp 500.000-1.000.000 sebesar 71,8% responden, sedangkan frekuensi terkecil uang saku dengan katagori tinggi ≥ Rp 1.000.000 sebesar 4,7% responden.

Berdasarkan hasil data program studi dapat diketahui bahwa kelompok program studi mahasiswi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus Putri frekuensi terbesar yaitu Program Studi Dirosah Islamiah 43,5% responden, sedangkan frekuensi terkecil yaitu Program Studi Ekonomi Islam 12,9% responden.

4.3 Analisis Univariat4.3.1 Distrubusi Variabel Responden

Tabel 6. Distribusi Variabel RespondenVariabel n %Body Image (FRS)

Negatif 72 84,7

Positif 13 15,3

Body Image (BSQ)

Negatif (skor ≥ 110) 17 20

Positif (skor ≤ 110) 68 80

Kebiasaan makan pokok

Jarang 43 50,6

sering 42 49,4

Kebiasaan sarapan

Jarang 10 11,8

Sering 75 88,2

Kebiasaan makan siang

Jarang 31 36,5

Sering 54 63,5

Kebiasaan makan malam

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

32

Variabel n %Jarang 19 22,4

Sering 66 77,6

Makan malam ≤ jam 19.00

Jarang 54 63,5

Sering 31 36,5

Makan malam ≥ jam 19.00

Jarang 25 29,4

Sering 60 70,6

Status Gizi

Lebih 43 50,6

Normal 42 49,4

Berdasarkan hasil persepsi body image menggunakan metode Figure Rating Scale (FRS) dapat diketahui frekuensi terbanyak persepsi body image negatif 84,7% responden dan frekuensi terkecil persepsi body image positif 15,3% responden. Persepsi body image menggunakan metode Body Shape Questionnaire (BSQ) terhadap 85 responden diperoleh hasil bahwa frekuensi terbanyak persepsi body image positif 80% responden dan frekuensi terkecil persepsi body image 20% responden.

Berdasarkan pola makan mahasiswi meliputi kebiasaan makan pokok, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang dan kebiasaan makan malam, kebiasaan makan malam < jam 19.00 dan kebiasaan makan > jam 19.00. Pada kebiasaan makan pokok frekuensi tertinggi katagori jarang sebanyak 50,6% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori sering sebanyak 49,4% responden. Pada kebiasaan sarapan frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 88,2% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 11,8% responden. Pada kebiasaan makan siang frekuensi

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

33

tertinggi katagori sering sebanyak 63,5% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 36,5% responden. Pada kebiasaan makan malam frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 77,6% responden, sedangkan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 22,4% responden. Pada kebiasaan makan malam < jam 19.00 frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 63,5% responden, sedangkan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 36,5% responden. Pada kebiasaan makan malam > jam 19.00 frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 70,6% responden, sedangkan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 29,4% responden.

Berdasarkan tabel diperoleh data kelompok status gizi dengan frekuensi tertinggi pada status gizi lebih 50,6% responden, frekuensi terendah pada status gizi normal 49,4% responden.

Tabel 7. Distribusi Pola Makan Responden

Variabel FFQJarang Sering

n % n %Sumber karbohidrat

Nasi 0 0 85 100Mie basah 61 71,8 24 28,2

Sumber proteinAyam 33 38,8 52 61,2Telur 33 38,8 52 61,2Tempe 15 17,6 70 82,4Tahu 23 27 62 73

Sumber lemak Minyak 1 1,2 84 98,8Santan 62 72,9 23 27,1

Sayur Wortel 38 44,7 47 55,3 Kol hijau 49 57,6 36 42,4

Buah-buahan

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

34

Variabel FFQJarang Sering

n % n % Mangga 60 60,6 25 39,4 Pisang 62 72,9 23 27,1

Serba-serbi Gula pasir 26 30,6 59 69,4 Kecap 50 58,8 35 41,2

Snack Makanan kemasan 70 82,4 15 17,6 Makanan gurih 78 91,7 7 8,3

Fastfood Gorengan 34 40 51 60 Mie instan 52 61,2 33 38,8

Minuman kemasan Teh kemasan 56 65,9 29 34,1 Minuman berwarna 75 88,2 10 11,8

Berdasarkan hasil data Food Frequency Questionare dapat disimpulkan jenis makanan yang paling sering dikonsumsi pada sumber karbohidrat yaitu nasi 100% dan mie basah 28,2%. Sumber protein hewani dan nabati yang sering dikonsumsi daging ayam 61,2%, telur ayam 61,2%, tempe 82,4% dan tahu 73%. Sumber lemak yang sering dikonsumsi yang bersumber minyak 98,8% dan santan 27,1%. Sumber sayuran yang sering dikonsumsi wortel 55,3% dan kol hijau 42,4%. Buah-buahan yang sering dikomsumsi buah manga 39,4% dan pisang 27,1%. Serba-serbi yang paling sering dikonsumsi gula pasir 69,4% dan kecap 41,2%. Pada snack makanan kemasan 17,6% dan makanan yang gurih-gurih 8,3%. Makanan cepat saji (fastfood) yang paling sering dikonsumsi gorengan 60% dan mie instan 38,8%. Pada minumanan kemasan yang paling sering dikonsumsi teh kemasan 34,1% dan minuman berwarna 11,8%.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

35

4.4 Analisis Bivariat

4.4.1 Uji NormalitasAnalisis hubunga antara variabel independen dengan variabel

dependen terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data dengan Kolmogrov-Smirnov. Pada hasil uji Test of Normality menggunakan one-sampel Kolmogrov-Smirnov Test karena jumlah sampel >50 kedua variabel mempunyai nilai p 0,00 sehingga (p<0,05), kedua veriabel mempunyai distribusi tidak normal. Sehingga analisis bivariat menggunakan uji Spearman rank.

4.4.2 Hubungan Body Image dengan Status Gizi

Tabel 8. Hasil Analisis Hubungan Body Image dengan Status Gizi

VariabelStatus Gizi

PValue

rLebih Normaln % n %

Body image (FRS) Negatif 8 47,1 9 52,9 0,002

0,334 Positif 35 51,5 33 48,5

Body Image (BSQ) Negatif 41 56,9 31 43,1 0,005

0,299 Positif 2 15,4 42 49,4

Berdasarkan hasil analisis hubungan body image (FRS) dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,002 (r=0,334) mengatakan bahwa adanya hubungan body image (FRS) dengan status gizi yang signifikan. Pada hubungan body image (BSQ) dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,005 (r=0,299) mengatakan bahwa adanya hubungan body image (BSQ) dengan status gizi yang signifikan.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

36

4.4.3 Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi

Tabel 9. Hasil Analisis Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi

Pola Makan

Status GiziP

ValuerLebih Normal

n % n %

Kebiasaan makan pokok

Jarang 21 48,8 22 51,2 0,747 -0,035

sering 22 52,4 20 47,6

Kebiasaan sarapan

Jarang 6 60 4 40 0,532 0,069

sering 37 49,3 38 50,7

Kebiasaan makan siang

Jangan 15 48,4 16 51,6 0,762 -0,033

Sering 28 51,9 26 48,1

Kebiasaan makan malam

Jarang 8 42,1 11 57,9 0,407 -0,091

Sering 35 53 31 47

Makan malam ≤ jam 19.00

Jarang 29 53,7 25 46,3 0,454 0,082

Sering 14 45,2 17 54,8

Makan malam ≥ jam 19.00

Jarang 11 44 14 56 0,439 -0,085

Sering 32 53,3 28 46,7

Berdasarkan hasil analisis hubungan pola makan dengan status gizi memiliki nilai p. Pada kebiasaan makan pokok dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,747 (r=-0,035) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan pokok dengan status gizi. Pada kebiasaan sarapan dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,532 (r=0,069) mengatakan bahwa tidak adanya

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

37

hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi. Pada kebiasaan makan siang dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,762 (r=-0,033) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan siang dengan status gizi. Pada kebiasaan makan malam dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,407 (r=-0,091) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan malam dengan status gizi. Pada kebiasaan makan malam ≤jam 19.00 dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,454 (r=0,082) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan malam ≤jam 19.00 dengan status gizi. Pada kebiasaan makan malam ≥ jam 19.00 dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,439 (r=-0,085) mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan malam ≥ jam 19.00 dengan status gizi.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Karakteristik Responden Rentang usia subjek berada pada usia remaja akhir, yaitu 18-

21 tahun. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa kelompok usia dengan frekuensi terbesar yaitu usia 19 tahun 43,5% responden, sedangkan frekuensi terkecil usia 21 tahun 11,8% responden. Rata-rata usia responden 19 tahun. Pada rentan usia tersebut, subjek termasuk dalam tahap remaja menengah (middle adolescence) dimana penampilan menjadi faktor penting bagi remaja putri, sehingga mereka lebih memperhatikan persepsi body image agar terlihat ideal. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh sering terjadi pada remaja putri, dibandingkan wanita dewasa. Hal tersebut dikarenakan remaja lebih mudah terpengaruhi oleh media dan tren zaman.52

52 Widianti and Candra K, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang”.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

38

Kelompok uang saku per bulan dengan frekuensi terbesar yaitu uang saku katagori sedang Rp 500.000-1.000.000 sebesar 71,8% responden, sedangkan frekuensi terkecil uang saku dengan katagori tinggi ≥ Rp 1.000.000 sebesar 4,7% responden. Pada penelitian Hartono (2016),53 bahwa uang saku berpengaruh terhadap pola konsumsi mahasiswi. Uang saku yang diperoleh mahasiswi setiap bulannya menjadi ciri khas yang diakolasikan untuk membeli makanan daripada berbelanja barang sehingga semakin tinggi uang saku maka semakin tinggi pola konsumsi mahasiswi.

Kelompok program studi mahasiswi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus Putri frekuensi terbesar yaitu Program Studi Dirosah Islamiah 43,5% responden, sedangkan frekuensi terkecil yaitu Program Studi Ekonomi Islam 12,9% responden.

4.5.2 Persepsi Body Image RespondenBody image adalah gambaran seseorang mengenai bentuk

dan ukuran tubuhnya sendiri, gambaran dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran tubuh aktual, perasaan tentang bentuk tubuhnya serta harapan terhadap bentuk tubuh dan ukuran tubuh yang diinginkan. Banyak faktor yang dapat meliputi body image yaitu persepsi, imajinasi, emosi dan sensasi fisik seseorang terhadap bentuk tubuhnya. Tidak bersifat statis, melainkan akan senantiasa berubah, terutama dipengaruhi mood, lingkungan dan pengalaman fisik.54

Persepsi tubuh positif menurut FRS adalah apabila persepsi tubuh saat ini sama dengan persepsi bentuk tubuh ideal yang diinginkan, sedangkan persepsi tubuh negatif apabila persepsi tubuh saat ini

53 Putu Hendry Ryan Hartanto, “Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Acuan dan Uang Saku terhadap Pola Konsumsi Mahasiswi dalam Menggunakan Jasa Salon Dikota Yogyakarta” (2016).

54 Hidayat, “Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas”.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

39

berbeda dengan persepsi tubuh yang diinginkan. Berdasarkan data pada hasil pengukuran body image melalui Figur Rating Scale (FRS) menjelaskan mengenai perbandingan persepsi tubuh aktual responden berdasarkan gambar yang diberi terhadap status gizi aktual yang telah diukur sebelumnya.55 Sebanyak 52,9% responden dengan status normal memiliki ketidakpuasan terhadap persepsi body image, pada responden yang memiliki status gizi lebih 47,1% responden memiliki ketidakpuasan terhadap persepsi body image. Hal ini memperlihatkan bahwa subjek memiliki tubuh yang berlebih namun mereka cenderung menilai ukuran tubuhnya lebih kecil dari ukuran sebenarnya dan begitupun sebaliknya, subjek yang mempunyai tubuh yang berlebih namun mereka merasa ukuran tubuhnya lebih kecil atau ideal.

Ketidakpuasan body image pada remaja terjadi karena ketidak sesuaian bentuk tubuhnya dengan bentuk tubuh yang diinginkan. Masa pubertas pada remaja bersamaan dengan peningkatan lemak tubuh. Akibatnya terdapat perubahan komposisi tubuh yang dapat menyebabkan remaja sering merasa tidak puas dengan tubuhnya.56 Remaja putri cenderung lebih tidak puas dengan penampilan tubuhnya dan melebih-lebihkan ukuran tubuhnya dibandingkan pria. Dalam penelitian disebutkan bahwa body image merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan dengan status gizi seseorang.57

Setiap orang memiliki persepsi bentuk tubuh ideal yang berbeda, karena persepsi bentuk tubuh seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik internal maupun eksternal. Beberapa mengatakan bahwasannya faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

55 Ibid.56 Widianti and Candra K, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan

dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang”.57 Bening and Margawati, “Perbadaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan

Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Dipenogoro”.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

40

persepsi bentuk tubuh seseorang yaitu lingkungan keluarga, teman sebaya dan pengaruh media massa.58

Pada metode BSQ ini semakin tinggi nilai total skor pada BSQ menunjukkan adanya persepsi tubuh yang semakin buruk. BSQ dikembangkan untuk menilai persepsi individual yang sangat memperhatikan bentuk tubuhnya, terutama perhatian terhadap perasaan gemuk atau rasa takut gemuk.59 Berdasarkan tabel 7 pada body image menggunakan metode Body Shape Questionnaire (BSQ) dapat dilihat bahwa sebanyak 43,1% responden dengan status normal memiliki ketidakpuasan terhadap persepsi body image, pada responden yang memiliki status gizi lebih 56,9% responden memiliki ketidakpuasan terhadap persepsi body image.

Persepsi tubuh atau body image gambaran seseorang terhadap bentuk tubuh dan ukuran tubuhnya, gambaran ini dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan ukuran tubuh aktual, perasaan tentang bentuk tubuhnya dan keinginan terhadap bentuk tubuh dan ukuran tubuh yang diharapkan, apabila keinginan tersebut tidak sesuai dengan keadaan tubuh aktual, maka hal tersebut dianggap sebagai persepsi tubuh yang negatif, sebaliknya apabila harapan tersebut sesuai dengan kondisi tubuh aktualnya maka hal tersebut dianggap sebagai persepsi tubuh yang positif.60

Gambaran tubuh merupakan pengalaman, perasaan, sikap dan evaluasi diri yang dimiliki individu tentang tubuhnya yang meliputi bentuk tubuh, berat tubuh dan ukuran tubuh yang berkaitan dengan

58 Pusparini et al., “Studi Kualitatif Persepsi Citra Tubuh Remaja yang Kurus dan Gemuk Serta Upaya untuk Mencapai Tubuh Ideal pada Siswi SMA Negeri 1 Kota Bogor”, Jurnal Kesehatan, vol. 6, no. 1 (2013), pp. 15–28.

59 Hidayat, “Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas”.

60 Sada, Hadju, and Dachlan, “Hubungan body image, pengetahuan gizi seimbang, dan aktifitas fizik terhadap status gizi mahasiswa politeknik kesehatan jayapura”.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

41

penampilan fisik sehingga dapat bersifat positif atau negatif. Persepsi tubuh pada umumnya dialami oleh mereka yang menganggap bahwa penampilan adalah faktor yang paling penting dalam kehidupan. Hal ini umumnya terjadi pada usia remaja, mereka beranggapan bahwa tubuh yang kurus dan langsing adalah yang ideal bagi wanita.61

4.5.3 Pola Makan Pola makan merupakan cara makan baik di rumah maupun

diluar yang meliputi frekuensi dan waktu makan, jenis makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi, merupakan makanan yang disukai dan makanan yang termasuk pantangan pada masyarakat umumnya.62 Pada penelitian ini pola makan mahasiswi meliputi kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang dan kebiasaan makan malam. Pada kebiasaan sarapan frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 88,2% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 11,8% responden. Pada kebiasaan makan siang frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 63,5% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 36,5% responden. Pada kebiasaan makan malam frekuensi tertinggi katagori sering sebanyak 77,6% responden, sedangkan pola makan frekuensi terendah katagori jarang sebanyak 22,4% responden. Pada kebiasaan makan malam ≤jam 19.00 dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,339 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan malam ≤jam 19.00 dengan status gizi. Pada kebiasaan makan malam ≥ jam 19.00 dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,760 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan

61 Aprilia Arieska Fajri K, Fatmalina Febry, and Rini Mutahar, “Gambara Citra Tubuh dan Faktor-Faktor yang Berhubungan terhadap Status Gizi Remaja Putri SMAN 17 Palembang dan SMA Nurul Iman Palembang TAHUN 2009”, Jurnal Ilmu Kesehatan, vol. 5, no. 2 (2014), pp. 127–33.

62 Kadir A, “Kebiasaan Makan dan Gangguan Pola Makan serta Pengaruhya terhadap Status Gizi Remaja”.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

42

malam ≥ jam 19.00 dengan status gizi.

Kebiasaan makan (food habit) merupakan cara individu atau kelompok individu dalam memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, sosial dan budaya. Kebiasaan makan merupakan tingkah laku individu atau kelompok dalam memenuhi makan merupakan tingkah laku individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhannya untuk makan yang meliputi kepercayaan, sikap dan pemilihan makanan. Sikap terhadap makanan tersebut dapat bersifat negatif atau positif. Sikap terhadap makanan tersebut dipengaruhi nilai-nilai effectiv di lingkungan (alam, budaya, sosial dan ekonomi) tempat individu atau kelompok tersebut tumbuh. Remaja memiliki kebiasaan makan sering kali melewatkan sarapan, menyukai makanan selingan dan tinggi lemak, tinggi kalori, tinggi natrium (garam) dan makanan cepat saji (fast food), cenderung memilih-milih jenis pangan dan rendahnya konsumsi buah dan sayur.63

Berdasarkan hasil data Food Frequency Questionare dapat disimpulkan jenis makanan yang paling sering dikonsumsi pada sumber karbohidrat yaitu nasi 100% dan mie basah 28,2% dikarenakan penduduk mayoritas berasal dari Indonesia sehingga makanan pokok tersebut yang dikonsumsi setiap hari. Sumber protein hewani dan nabati yang sering dikonsumsi yaitu daging ayam 61,2%, telur ayam 61,2%, tempe 82,4% dan tahu 73%, sumber protein mudah didapat dan dijangkau oleh masyarakat di pasaran sehingga mahasiswi lebih sering mengonsumsinya. Sumber lemak yang sering dikonsumsi yaitu minyak 98,8% yang digunakan untuk menggoreng, menumis makanan dalam jumlah yang banyak tiap harinya serta makanan yang disantan 27,1%. Sumber sayuran yang sering dikonsumsi yaitu

63 Veria and Fani, “Body Image, pengetahuan gizi, perilaku makan sebagai prediktor status gizi dan dasar pendidikan gizi pada remaja putri”.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

43

wortel 55,3%, kol hijau 42,4%, karena sayuran yang tidak musiman sehingga mudah didapatkan setiap hari di pasaran. Buah-buahan yang sering dikonsumsi yaitu buah manga 39,4% dan pisang 27,1% yang mudah didapat dipasaran dan buah ini tidak musiman sehingga mudah dijangkau. Serba-serbi yang paling sering dikonsumsi yaitu gula pasir 69,4% kebiasaan mengonsumsi teh sehinggaa adanya penambahan gula pasir dan kecap 41% pada makanan. Snack atau makanan kemasan 17,6% dan makanan yang gurih-gurih 8,3%. Kebiasaan makan cemilan yang membuat mahasiswi malas untuk memakan makanan utama. Mahasiswi yang lebih suka makanan yang cepat saji (fastfood) dan praktis sehingga lebih sering mengonsumsi gorengan 60% dan mie instan 38,8%. Pada minuman kemasan yang paling sering dikonsumsi adalah teh kemasan 34,1% dan minuman berwarna 11,8% kebiasaan mengonsumsi minuman kemasan dan berwarna yang dingin dapat menyegarkan tenggorokan sehingga mahasiswi sering mengonsusinya.

4.5.4 Status giziBerdasarkan tabel 7 diperoleh data kelompok status gizi

dengan frekuensi tertinggi pada status gizi lebih 50,6% responden, frekuensi terendah pada status gizi normal 49,4% responden. Status gizi merupakan keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama. Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung melalui pengukuran antropometri dan penilaian biokimia. Indikator yang digunakan tergantung pada waktu, biaya, tenaga dan tingkat ketelitian yang diharapkan serta

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

44

banyaknya orang yang akan dinilai status gizinya.64

4.5.5 Hubungan Body Image dengan Status GiziPada penelitian ini hubungan body image (FRS) dengan status

gizi memiliki nilai p-value 0,002 mengatakan bahwa adanya hubungan body image (FRS) dengan status gizi yang signifikan. Pada hubungan body image (BSQ) dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,005 mengatakan bahwa adanya hubungan body image (BSQ). Body image adalah persepsi, pemikiran dan perasaan seseorang tentang tubuhnya. Secara konsep psikologi body image berarti persepsi dan perilaku terhadap tubuh yang merupakan perwujudan dari pengalaman. Body image mempengaruhi pandangan positif dan negatif terhadap individu tersebut. Perilaku ini dapat dikelompokkan sebagai perilaku normal hingga ekstrim. Ketidakpuasan terhadap body image, seperti merasa kegemukan akan memotivasi seseorang untuk melakukan aktivitas fisik.

Metode BSQ ini semakin tinggi nilai total skor pada BSQ menunjukkan adanya ketidak puasan terhadap persepsi bentuk tubuh. BSQ dikemangkan untuk menilai persepsi individu yang sangat memperhatikan bentuk tubuhnya, terutama perhatian terhadap perasaan gemuk atau rasa takut gemuk. Hasil penelitian ini juga mengemukan bahwa wanita cenderung terlalu melebih-lebihi ukuran tubuhnya dibantingkan pria. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sada et al (2012),65 menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara body image dengan status gizi. Status gizi merupakan keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang

64 Bening and Margawati, “Perbadaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Dipenogoro”.

65 Sada, Hadju, and Dachlan, “Hubungan body image, pengetahuan gizi seimbang, dan aktifitas fizik terhadap status gizi mahasiswa politeknik kesehatan jayapura”.

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

45

lama. Keadaan gizi seseorang terdapat pada keseimbangan antara perkembangan fisik dan perkembangan mental intelektual. Status gizi dapat dipengaruhi 2 faktor yaitu konsumsi makanan dan kesehatan. Konsumsi makanan juga dapat dipengaruhi zat gizi dalam makanan, program pemberian makanan dalam keluarga, kebiasaan makanan, pemeliharaan kesehatan, lingkungan, fisik.66

4.5.6 Hubungan Pola Makan dengan Status GiziPola makan merupakan faktor resiko dari kejadian obesitas pada

remaja dimana remaja yang memiliki pola makan berlebih mempunyai resiko berat badan lebih dan begitu sebaliknya dengan remaja yang memiliki pola makan kurang dari kebutuhan tubuhnya. Hal ini bisa dikarenakan pola diet ketat pada remaja putri atau lebih sering mengonsumsi cemilan dibanding makanan pokok sehingga asupan nutrisinya tidak terpenuhi. Sedangkan faktor yang menyebabkan mahasiswa dengan status gizi lebih dikarenakan terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, lemak maupun protein, juga karena kurang bergerak.67

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa pada kebiasaan sarapan dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,532 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang sigfikan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi. Pada kebiasaan makan siang dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,762 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang sigfikan antara kebiasaan makan siang dengan status gizi. Pada kebiasaan makan malam dengan status gizi memiliki nilai p-value 0,407 mengatakan bahwa tidak adanya hubungan yang sigfikan antara kebiasaan makan malam dengan status gizi.

66 Sa’diya, “Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah Di Paud Tunas Mulia Claket Kecamatan Pacet Mojokerto”.

67 Pujiati, Arneliwati, and Siti Rahmalia, “Hubungan antara Perilaku Makan dengan Status Gizi pada Remaja Putri”, Jurnal Online Mahasiswa, vol. 7, no. 2 (2015), pp. 12–21.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

46

Ketakutan akan menjadi gemuk menyebabkan remaja melawan waktu makan dan prilaku ini dianggap sebagai langkah awal untuk menurunkan berat badan. Selain makan malam, remaja sering melewatkan waktu pagi (sarapan). Tidak makan pagi justru dapat menyebabkan kegemukan. Hal tersebut dikarenakan rasa lapar akibat makan pagi sehingga lebih banyak memakan cemilan (ngemil) di siang hari, padahal cemilan memberikan kontribusi lemak yang cukup besar terhadap tubuh.

Sebagian besar remaja putri lebih memperhatikan berat badan dan bentuk tubuhnya dibandingkan dengan makanan. Hal ini berakibat pada pembatasan asupan makanan yang salah. Pembatasan makanan dikarenakan remaja merasa tubuhnya gemuk sehingga mereka ingin memperbaiki penampilan fisiknya. Pembatasan konsumsi makanan dengan tidak memperhatikan kaidah gizi dan kesehatan untuk mendapatkan tubuh yang ideal (langsing) justru akan berdampak negatif pada status gizi remaja.68

4.6 Kontribusi Terhadap IslamisasiPersepsi body image dapat dilihat dari keadaan bentuk tubuhnya,

body image juga mendorong seseorang untuk berprilaku sehat dengan pola makan yang seimbang dan teratur, sehingga penilaian body image seseorang berpengaruh terhadap status gizi individu menjadi normal, overweight ataupun obesitas. Pada hasil penelitian ini bahwa semakin tinggi tentang persepsi body image negatif atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya sendiri maka akan semakin tinggi status gizi lebih. Allah berfirman dalam surat Al-Qamar ayat 49 surat ke 54:

68 Widianti and Candra K, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang”.

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

47

Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS: Al-Qamar 54:49). Dan dalam surat At-Tin ayat 4 surat ke 95 berbunyi :

Artinya: “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin 95:4).

Orang yang memiliki bentuk tubuh yang lebih maka dia akan berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cara apapun yang baik bagi kesehatan seperti aktifitas sehari-hari, pola makan yang baik dan benar, memilih makanan yang beraneka ragam dan bervariasi, dan mengatur jadwal makan yang baik dan tepat. Allah menurunkan ayat dalam surah (Qs. Ar-Ra’d/13:11).

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

48

Dia” (Qs. Ar-Ra’d/13:11). Allah telah menurunkan ayat sebagaimana segala sesuatu yang telah Dia ciptakan sesuai dengan qodarnya dan Dia menetapka ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

Dalam Islam tidak menganjurkan makan dan minum berlebihan yang dapat menyebabkan sakit. Islam menyuruh berpuasa karena dapat menyehatkan dan menyembuhkan penyakit. Makanlah makanan yang telah Allah berikan kepada hambanya yang halal, baik, bergizi, dan tidak membahayakan kesehatan. Janganlah memakan makanan yang haram dan tidak halal, serta berbahaya bagi keehatan. Allah berfirman dalam surat Abasa ayat 24-32 surat ke 80 berbunyi :

Artinya : “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian, dan anggur dan sayur-sayuran, dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-kebun (yang) rindang, dan buah-buahan serta rerumputan, (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu” (QS ‘Abasa 80:24-32).

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

49

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 1. Karakteristik responden kelompok usia dengan frekuensi terbesar

yaitu usia 19 tahun sebanyak 43,5% responden. Kelompok uang saku per bulan dengan frekuensi terbesar yaitu uang saku katagori sedang Rp 500.000-1.000.000 sejumlah 71,8% responden. Kelompok program studi mahasiswi frekuensi terbesar yaitu Program Studi Dirosah Islamiah 43,5% responden.

2. Gambaran body image metode FRS sebanyak 84,7% responden merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya dan 15,3% responden merasa puas terhadap bentuk tubuhnya. Gambaran body image metode BSQ sebanyak 80% responden merasa puas terhadap bentuk tubuhnya dan 20% responden merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya.

3. Sebagian besar pola makan dengan kebiasaan makan pokok katagori jarang sebanyak 50,6% responden. Kebiasaan sarapan katagori sering sebanyak 88,2% responden. Kebiasaan makan siang katagori sering sebanyak 63,5% responden. Kebiasaan makan malam katagori sering sebanyak 77,6% responden. Kebiasaan makan malam < jam 19.00 katagori sering sebanyak 63,5% responden. Kebiasaan makan malam > jam 19.00 katagori sering sebanyak 70,6% responden.

4. Status gizi lebih sebanyak 50,6% responden dan status gizi normal 49,4% responden

5. Terdapat hubungan body image dengan status gizi pada mahasiswi islamic boarding school.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

50

6. Tidak terdapat hubungan pola makan dengan status gizi pada mahasiswi islamic boarding school.

5.2 Saran1. Disarankan untuk responden dengan status gizi baik hendaknya

mempertahankan status gizinya. Sedangkan yang termasuk status gizi lebih dapat memperbaiki status gizi upaya menjadi lebih baik dengan cara olahraga rutin, pengaturan pola makan yang baik sesuai dengan kebutuhan. Bagi mahasiswi yang memiliki ketidakpuasan terhadap body image perlu bimbingan atau konseling, khususnya dalam prilaku makan sehingga tidak menimbulkan masalah gizi.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mencari faktor lain yang berpengaruh terhadap status gizi mahasisiwi islamic boarding school.

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

51

DAFTAR PUSTAKA

AlQur’anu AlKarim, Abasa: 24-32, At-Tin:4, Al-Qamar:49.Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama. EGCAnggraeni, S.D. 2012. Hubungan antara Body Image dengan Frekuensi

Makan, Jenis Makanan dan Status Gizi Remaja Putri di SMA Negeri 7 Surakarta. Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arisman. 2010. Buku Ajaran Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Bening, S dan A, Margawati. 2014. Perbedaan Pengetahuan Gizi, Body Image, Asupan Energi dan Status Gizi pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Universitas Diponegoro. Jurnal of Nutrition College 3(4): 715-722

Chairiah, P. 2012. Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja Putri. Thesis. Depok: Universitas Indonesia.

Dieny, F.F. 2014. Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta. Gaha Ilmu.

Fajri, A.A, F. Febry, R. Mutahar. 2014. Gambaran Citra Tubuh dan Faktor-faktor yang berhubungan terhadap Status Gizi Remaja Putri SMAN 17 Palembang dan SMA Nurul Iman Palembang Tahun 2009. Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat. 5 (2): 127-133

Hardinsyah dan I.D.N, Supariasa. 2016. Ilmu Gizi : Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC.

Hartanto, P.H.R. 2016. Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Acuan, dan Uang Saku terhadap Pola Konsumsi Mahasiswi dalam Menggunakan Jasa Salon di Kota Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma.

Hidayat, M.T. 2014. Pengaruh Persepsi Body Image Terhadap Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Irawan, S.D dan Safitri. 2010. Hubungan Antara Body Image Dan Prilaku Diet Mahasisiwi Universitas Esa Unggul. Disertasi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul.

Kadir, A. 2016. Kebiasaan Makan dan Gangguan Pola Makan serta Pengaruhnya terhadap Status Gizi Remaja. Jurnal Publikasi

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

52

Pendidikan 4 (1)Kementrian Kesehatan RI. 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan

Indonesia 2016. Jakarta Kurniawan, M.Y dan D. Briawan. 2014. Persepsi Tubuh dan Gangguan

Makan pada Remaja Perempuan. Jurnal Gizi dan Pangan. 9(2): 103-108

Kusumajaya, N.A.A. 2007. Persepsi Remaja terhadap Body Image (Citra Tubuh) Kaitannya dengan Pola Konsumsi Makan dan Status Gizi. Jurnal Skala Husada 5 (2): 114-25.

Marita, G.A.D, I. Yuliadi, N.A. Karyanta. 2014. Hubungan Antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negri 2 Nganjuk. Jurnal of Nutrition and Healt. 2(1): 23-28.

Mahan, L.K and S.E. Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy. International Edition. Ed ke-12. Missouri: Saunders Elsevier.

Miko, A dan P. B. Dina. 2016. Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status Gizi Pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh. Jurnal Action: Aceh Nutritional Journal 1 (2) 83-87

Pusparini, Refdanita, TC. Maigoda, dan D. Briawan. 2013. Studi Kualitatif Persepsi Citra Tubuh Remaja Yang Kurus Dan Gemuk Serta Upaya Untuk Mencapai Tubuh Ideal Pada Siswi SMA Negri 1 Kota Bogor. Jurnal Kesehatan 6 (1): 15-28.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013. 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Sada, M. V. Hadju, D. Dachlan, 2012. Hubungan Body Image, Pengetahuan Gizi Seimbang, dan Aktifitas Fisik terhadap Status Gizi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jayapura. Media Gizi Masyarakat Indonesia 2 (1): 44-48.

Sa’diya, LK . 2015. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah di PAUD Tunas Mulia Claket Kecamatan Pacet Mojokerto. Midwiferia 1 (2)

Serly, V. 2015. Hubungan Body Image, Asupan Energi dan Aktifitas Fisik dengan Status Gizi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2014. Jom FK 2 (2)

Sumangkut, AVC. 2016. Hubungan Antara Body Image Dengan Tingkat Penyesuaian Diri Menurut Robert Peck Pada Wanita Dewasa Madya.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

53

Disertasi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.Tejoyuwono, A.A.T, T. Sudargo, R.S. Padmawati. 2011. Persepsi Mahasiswa

Program Studi Gizi Kesehatan Citra Tubuh Ahli Gizi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 8 (1): 42-49.

Veria, V.A dan T. Fani. 2014. Body Image, Pengetahuan Gizi, Perilaku Makan sebagai Prediktor Status Gizi dan Dasar Pendidikan Gizi pada Remaja Putri. Thesis. Semarang. Universitas Dian Nuswantoro.

Pujiati, Arneliwati, S. Rahmalia. 2015. Hubungan antara Perilaku Makan dengan Status Gizi pada Remaja. JOM. 2 (2): 1345-1352

Widianti, N dan A. Candra. 2012. Hubungan antara Body Image dan Perilaku Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Theresiana Semarang. Jurnal of Nutrition College 1 (1): 398-404

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC
Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

55

LAMPIRAN

Lampiran 1. Master Data Penelitian

No nama Tgl Lahir Usia BB TB IMT Status GiziBody Image

FRS BSQ

1 RD 16-Jun-98 19 76,5 161 29,51 Obesitas Negatif Positif

2 SF 06-Mar-99 19 46,2 156,4 18,88 Normal Negatif Positif

3 ZMS 11-Mei-97 20 55,9 161 21,56 Normal Negatif Positif

4 AHL 12-Apr-98 20 45,9 146,6 21,35 Normal Negatif Positif

5 FMN 23-Sep-98 19 61,6 154 25,97 Overweight Negatif Positif

6 NSI 29-Nov-98 19 46,9 154,6 19,62 Normal Positif Positif

7 AFS 29-Apr-99 19 44,2 148,6 20,01 Normal Negatif Positif

8 NLP 29-Okt-98 19 47,3 150,5 20,88 Normal Negatif Positif

9 RA 20-Okt-98 19 49,8 151,2 21,78 Normal Negatif Positif

10 HA 16-Mei-98 19 71,5 157 29 Obesitas Negatif Positif

11 SIZ 30-Des-98 19 61,1 150,7 26,9 Overweight Negatif Positif

12 AKN 16-Jul-99 18 50,1 155,2 20,79 Normal Negatif Positif

13 MVS 02-Feb-98 20 50,5 145 24,01 Overweight Negatif Positif

14 NSS 30-Agu-97 20 53 165 19,46 Normal Negatif Positif

15 DYK 11-Jul-98 19 89 158,5 35,42 Obesitas Negatif Negatif

16 S 01-Nov-96 21 60,4 152,6 25,93 Overweight Negatif Negatif

17 R 31-Okt-98 19 57,2 157 23,2 Overweight Negatif Positif

18 KAP 12-Okt-98 19 48,6 147,5 22,33 Normal Positif Positif

19 SAN 23-Nov-99 18 53,6 149,8 23,88 Normal Negatif Positif

20 AN 10-Mar-99 19 73,7 152,6 31,64 Obesitas Negatif Negatif

21 MF 01-Jun-98 19 61 160 23,82 Overweight Negatif Positif

22 NNANF 22-Sep-99 18 59,2 159,2 23,35 Normal Negatif Negatif

23 DSM 10-Sep-99 18 49,2 148,9 22,19 Normal Negatif Positif

24 NAM 09-Agu-97 20 51,5 151 22,58 Normal Positif Positif

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

56

No nama Tgl Lahir Usia BB TB IMT Status GiziBody Image

FRS BSQ

25 AAZ 04-Agu-99 18 47,1 160 18,39 Normal Negatif Positif

26 PIG 03-Mar-98 20 51 162 19,43 Normal Negatif Positif

27 MA 11-Agu-97 20 54,6 155,3 22,63 Normal Positif Positif

28 KN 23-Nov-97 20 45,5 150,2 20,16 Normal Negatif Positif

29 FHM 06-Mei-98 20 53,6 152,3 23,1 Overweight Negatif Positif

30 AH 05-Feb-99 19 45,9 149 20,67 Normal Negatif Positif

31 NS 12-Mar-99 19 66,6 158,4 26,54 Overweight Negatif Negatif

32 N 24-Jul-98 19 48 145,6 22,64 Overweight Negatif Positif

33 TM 18-Mar-98 20 50,4 146,7 23,41 Overweight Negatif Positif

34 MA 14-Mei-97 21 54 146,6 25,12 Overweight Negatif Positif

35 AMA 29-Agu-99 18 77 155 32,04 Obesitas Negatif Positif

36 ARP 06-Mei-99 19 72,2 150,3 31,96 Obesitas Negatif Negatif

37 SM 25-Jun-98 19 55 160,2 21,43 Normal Negatif Positif

38 IEW 02-Feb-97 21 50,9 155 21,18 Normal Negatif Positif

39 GQW 24-Jun-99 18 46,4 153 19,82 Normal Positif Positif

40 RT 03-Des-97 20 53,9 154,5 22,58 Normal Positif Positif

41 SN 13-Sep-97 20 50,3 153,7 21,29 Normal Positif Positif

42 NVA 06-Nov-98 19 49,4 156,8 20,09 Normal Negatif Positif

43 CF 17-Agu-98 19 76,2 156,2 31,23 Obesitas Negatif Negatif

44 NU 22-Apr-98 20 70 146,9 32,43 Obesitas Negatif Positif

45 NR 22-Jul-96 21 54,6 156,5 22,29 Normal Negatif Positif

46 NS 10-Jun-98 19 56,9 148,5 25,8 Overweight Negatif Positif

47 SM 13-Jul-98 19 54 154,5 22,62 Normal Positif Positif

48 ZL 16-Nov-99 18 55,9 158,8 22,16 Normal Negatif Positif

49 W 17-Nov-98 19 48,9 147,1 22,59 Normal Positif Positif

50 ARP 30-Okt-97 20 76,2 167,4 27,19 Obesitas Negatif Negatif

51 AS 09-Feb-98 20 57,9 157 23,48 Overweight Negatif Positif

52 FL 20-Feb-98 20 46 155 19,14 Normal Negatif Positif

53 MRM 14-Des-98 19 62,2 155,3 25,78 Overweight Negatif Negatif

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

57

No nama Tgl Lahir Usia BB TB IMT Status GiziBody Image

FRS BSQ

54 AF 12-Jul-97 20 46,8 150,5 20,66 Normal Negatif Positif

55 RAP 07-Nov-98 19 62 165 22,77 Normal Negatif Positif

56 AM 26-Sep-97 20 62,2 151,4 27,13 Obesitas Negatif Positif

57 RL 18-Nov-98 19 52,1 158,6 20,71 Normal Negatif Positif

58 WNS 02-Okt-99 18 71,3 147,2 32,9 Obesitas Negatif Positif

59 LZ 30-Jun-96 21 50,6 158,7 20,09 Normal Negatif Positif

60 ANN 11-Mei-99 18 45,8 156,2 18,77 Normal Negatif Positif

61 NAW 03-Mei-99 18 56 155 23,3 Normal Negatif Positif

62 KJ 09-Jul-98 19 47 145 22,35 Normal Positif Positif

63 YB 05-Jun-99 18 41,8 143,6 20,27 Normal Negatif Positif

64 AIZI 04-Nov-98 19 60,4 153,2 25,73 Overweight Negatif Positif

65 CAP 12-Mei-98 19 58 146 27,2 Obesitas Negatif Negatif

66 AZ 10-Jun-97 20 80 160 31,25 Obesitas Negatif Positif

67 EL 02-Apr-97 21 62,8 154,8 26,2 Overweight Negatif Positif

68 RH 18-Agu-96 21 75,4 146,7 35,03 Obesitas Negatif Negatif

69 R 06-Jun-96 21 58,7 146,4 27,38 Obesitas Negatif Positif

70 NI 25-Mei-98 19 69,5 144,1 33,47 Obesitas Negatif Positif

71 QBRF 18-Jul-98 19 53 144,3 25,45 Overweight Positif Positif

72 AZ 16-Jun-98 19 64 155,3 26,53 Overweight Negatif Positif

73 NESF 28-Agu-97 20 55,4 149 24,95 Overweight Positif Negatif

74 RRF 03-Jun-99 18 67 150,5 29,58 Obesitas Negatif Positif

75 FNN 01-Nov-98 19 55,6 154 23,44 Overweight Negatif Positif

76 AM 04-Okt-98 19 59,5 158,6 23,65 Overweight Negatif Positif

77 AFH 21-Jul-98 19 49 146 22,98 Normal Positif Positif

78 TSALB 04-Agu-99 18 66,5 151,5 28,97 Overweight Negatif Positif

79 BDH 14-Nov-99 18 74,1 155,3 30,72 Obesitas Negatif Negatif

80 II 30-Mei-97 20 61,1 156,2 25,04 Overweight Negatif Negatif

81 AMF 10-Mei-99 18 60,4 165,5 22,05 Normal Negatif Positif

82 FRM 03-Jan-96 21 48,6 153 20,76 Normal Negatif Positif

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

58

No nama Tgl Lahir Usia BB TB IMT Status GiziBody Image

FRS BSQ

83 EAM 11-Apr-99 19 47 149 21,17 Normal Negatif Positif

84 NS 10-Jan-97 21 67 155 27,88 Obesitas Negatif Positif

85 MI 12-Sep-99 18 55,7 149 25,08 Overweight Negatif Positif

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

59

Lampiran 2. Master Data Kebiasaan Makan

No NamaMakanan

PokokMakan

SarapanMakan Siang

Makan Malam

Makan Malam< 19.00

Makan Malam> 19.00

1 RD Jarang Jarang Jarang Jarang Jarang Sering

2 SF Jarang Jarang Jarang Jarang Jarang Sering

3 ZMS Jarang Jarang Jarang Jarang Seirng Jarang

4 AHL Jarang Sering Sering Sering Jarang Jarang

5 FMN Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

6 NSI Sering Sering Sering Jarang Seirng Sering

7 AFS Sering Sering Sering Jarang Seirng Jarang

8 NLP Jarang Jarang Sering Sering Jarang Jarang

9 RA Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

10 HA Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

11 SIZ Sering Sering Sering Sering Jarang Jarang

12 AKN Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

13 MVS Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

14 NSS Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

15 DYK Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

16 S Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

17 R Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

18 KAP Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

19 SAN Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

20 AN Jarang Jarang Jarang Sering Jarang Sering

21 MF Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

22 NNANF Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

23 DSM Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

24 NAM Sering Sering Sering Jarang Jarang Sering

25 AAZ Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

26 PIG Sering Sering Jarang Sering Jarang Sering

27 MA Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

60

No NamaMakanan

PokokMakan

SarapanMakan Siang

Makan Malam

Makan Malam< 19.00

Makan Malam> 19.00

28 KN Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering

29 FHM Sering Sering Jarang Sering Jarang Sering

30 AH Jarang Sering Sering Sering Jarang Jarang

31 NS Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

32 N Sering Sering Sering Jarang Seirng Sering

33 TM Sering Sering Sering Jarang Jarang Sering

34 MA Sering Sering Jarang Sering Jarang Sering

35 AMA Sering Sering Jarang Sering Jarang Jarang

36 ARP Jarang Jarang Sering Jarang Jarang Sering

37 SM Sering Sering Sering Jarang Jarang Sering

38 IEW Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

39 GQW Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

40 RT Jarang Sering Jarang Jarang Seirng Jarang

41 SN Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

42 NVA Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

43 CF Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

44 NU Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

45 NR Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

46 NS Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

47 SM Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

48 ZL Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

49 W Sering Sering Sering Jarang Jarang Sering

50 ARP Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

51 AS Jarang Jarang Jarang Sering Seirng Sering

52 FL Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

53 MRM Jarang Sering Sering Sering Seirng Sering

54 AF Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

55 RAP Jarang Sering Jarang Sering Seirng Jarang

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

61

No NamaMakanan

PokokMakan

SarapanMakan Siang

Makan Malam

Makan Malam< 19.00

Makan Malam> 19.00

56 AM Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

57 RL Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

58 WNS Jarang Jarang Jarang Jarang Seirng Jarang

59 LZ Sering Sering Sering Jarang Seirng Jarang

60 ANN Jarang Sering Jarang Sering Seirng Sering

61 NAW Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

62 KJ Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

63 YB Jarang Sering Jarang Jarang Seirng Jarang

64 AIZI Jarang Sering Sering Sering Jarang Jarang

65 CAP Jarang Sering Sering Sering Jarang Jarang

66 AZ Jarang Sering Sering Jarang Jarang Jarang

67 EL Sering Sering Sering Jarang Seirng Sering

68 RH Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

69 R Sering Sering Sering Sering Seirng Jarang

70 NI Jarang Sering Sering Sering Seirng Sering

71 QBRF Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

72 AZ Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

73 NESF Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering

74 RRF Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

75 FNN Jarang Sering Jarang Sering Jarang Sering

76 AM Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

77 AFH Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

78 TSALB Sering Sering Sering Sering Seirng Sering

79 BDH Sering Sering Sering Sering Jarang Sering

80 II Jarang Sering Sering Sering Jarang Jarang

81 AMF Jarang Sering Sering Sering Jarang Sering

82 FRM Sering Jarang Sering Jarang Jarang Sering

83 EAM Jarang Sering Jarang Sering Jarang Jarang

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

62

No NamaMakanan

PokokMakan

SarapanMakan Siang

Makan Malam

Makan Malam< 19.00

Makan Malam> 19.00

84 NS Sering Sering Jarang Sering Jarang Sering

85 MI Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Jarang

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

63

Lampiran 3. Output SPSS

55

3. Output SPSS umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 18 17 20.0 20.0 20.0

19 37 43.5 43.5 63.5

20 21 24.7 24.7 88.2

21 10 11.8 11.8 100.0 Total 85 100.0 100.0

uang_saku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid rendah 20 23.5 23.5 23.5

sedang 61 71.8 71.8 95.3

tinggi 4 4.7 4.7 100.0 Total 85 100.0 100.0

prodi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid HI 20 23.5 23.5 23.5

MB 17 20.0 20.0 43.5

EI 11 12.9 12.9 56.5 DI 37 43.5 43.5 100.0

Total 85 100.0 100.0

bodyimage_FRS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid negatif 72 84.7 84.7 84.7

positif 13 15.3 15.3 100.0

Total 85 100.0 100.0

bodyimage_BSQ

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid negatif 17 20.0 20.0 20.0

positif 68 80.0 80.0 100.0

Total 85 100.0 100.0

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

64

56

makan_pokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 43 50.6 50.6 50.6

sering 42 49.4 49.4 100.0

Total 85 100.0 100.0

kebiasaan_pagi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 10 11.8 11.8 11.8

sering 75 88.2 88.2 100.0

Total 85 100.0 100.0

kebiasaan_siang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 31 36.5 36.5 36.5

sering 54 63.5 63.5 100.0

Total 85 100.0 100.0

kebiasaan_malam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 19 22.4 22.4 22.4

sering 66 77.6 77.6 100.0

Total 85 100.0 100.0

makankrg_7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 54 63.5 63.5 63.5

sering 31 36.5 36.5 100.0

Total 85 100.0 100.0

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

65

57

makanlbh_7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid jarang 25 29.4 29.4 29.4

sering 60 70.6 70.6 100.0

Total 85 100.0 100.0

status_gizi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid lebih 43 50.6 50.6 50.6

normal 42 49.4 49.4 100.0

Total 85 100.0 100.0

Tests of Normality

bodyimage_FRS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi negatif .275 72 .000 .777 72 .000

positif .505 13 .000 .446 13 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

bodyimage_BSQ

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi negatif .350 14 .000 .731 14 .001 positif .357 71 .000 .716 71 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

makan_pokok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .345 43 .000 .637 43 .000

sering .351 42 .000 .636 42 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

66

58

Tests of Normality

kebiasaan_pagi

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .286 9 .033 .727 9 .003

sering .313 76 .000 .756 76 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality kebiasaa

n_siang

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .312 30 .000 .753 30 .000

sering .308 55 .000 .758 55 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

kebiasaan_malam

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .269 17 .002 .743 17 .000

sering .321 68 .000 .750 68 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

makankrg_7

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .358 54 .000 .635 54 .000 sering .362 31 .000 .635 31 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

makanlbh_7

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

status_gizi jarang .367 25 .000 .634 25 .000

sering .357 60 .000 .635 60 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

67

59

Hubungan Body Image (BSQ dan FRS) dengan Status Gizi Correlations

bodyimage_BSQ

bodyimage_FRS status_gizi

Spearman's rho bodyimage_BSQ Correlation Coefficient 1.000 .111 .334**

Sig. (2-tailed) . .312 .002

N 85 85 85

bodyimage_FRS Correlation Coefficient .111 1.000 .299** Sig. (2-tailed) .312 . .005

N 85 85 85

status_gizi Correlation Coefficient .334** .299** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .005 . N 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Hubungan kebiasaan makan dengan Status Gizi

Correlations

kebiasaan_pagi

kebiasaan_siang

kebiasaan_malam status_gizi

Spearman's rho

kebiasaan_pagi Correlation Coefficient 1.000 .254* .418** .069

Sig. (2-tailed) . .019 .000 .532

N 85 85 85 85

kebiasaan_siang Correlation Coefficient .254* 1.000 .004 -.033

Sig. (2-tailed) .019 . .970 .762

N 85 85 85 85

kebiasaan_malam

Correlation Coefficient .418** .004 1.000 -.091

Sig. (2-tailed) .000 .970 . .407

N 85 85 85 85

status_gizi Correlation Coefficient .069 -.033 -.091 1.000

Sig. (2-tailed) .532 .762 .407 .

N 85 85 85 85 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

60

Correlations

makan_pokok makankrg_7 makanlbh_7 status_gizi

Spearman's rho makan_pokok Correlation Coefficient 1.000 .082 .328** -.035

Sig. (2-tailed) . .454 .002 .747

N 85 85 85 85

makankrg_7 Correlation Coefficient .082 1.000 .060 .082

Sig. (2-tailed) .454 . .586 .454

N 85 85 85 85

makanlbh_7 Correlation Coefficient .328** .060 1.000 -.085

Sig. (2-tailed) .002 .586 . .439

N 85 85 85 85

status_gizi Correlation Coefficient -.035 .082 -.085 1.000

Sig. (2-tailed) .747 .454 .439 .

N 85 85 85 85 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

68

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Pengukuran Tinggi Badan Responden

Pengukuran Berat Badan Responden

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

69

Pengisian Kuesioner Responden

Wawancara Kuesioner FFQ

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

70

Lampiran 5. Informend Consent

(INFORMEND CONSENT)

Saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan mengerti mengenai penelitian “Hubungan Body Image dan Pola Makan dengan Status Gizi Mahasiswi Islamic Boarding School”, dengan ini saya:

Nama : ______________________________

NIM : ______________________________

Prodi/Semester : ______________________________

Umur : ______________________________

Menyatakan SETUJU untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini dengan memberikan informasi yang yang dibutuhkan penelitian sebagai betikut:

1. Identifikasi diri2. Pengukuran berat badan (BB)3. Pengukuran tinggi badan (TB)4. Pengisian kuesioner kebiasaan makan dan persepsi body image5. Wawancara kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun untuk digunakan sebagi mana mestiya.

Ngawi,       2017

Responden

(          )

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

71

Lampiran 6. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN“Hubungan Body Image dan Pola Makan dengan Status Gizi

pada Mahasiswi Islamic Boarding School”

I. Identitas Responden1. ID Responden :2. Nama :3. Tempat,Tanggal Lahir :        ,   /   /  4. Umur :    Tahun5. Uang saku :6. Prodi/semester :

II. Status GiziBB : kgTB : cmIMT (kg/m2) :

III. POLA MAKANPilih salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini yang paling tepat. Jawablah dengan memberi tanda (ξ) pada kotak pilihan anda.

A. Kebiasaan Makan (selama 1 bulan terakhir)

No Pertanyaan Nilai

1 Dalam sehari berapa kali anda mengkonsumsi makanan pokok 1. 1 x/hari 2. 2 x/hari 3. 3 x/hari 4. > 3 x/hari

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

72

No Pertanyaan Nilai

2 Apakah anda memiliki kebiasaan sarapan sebelum beraktifitas sehari-hari?1. Ya. Pada pukul..................2. Tidak. Alasan....................

3 Jika Ya, seberapa sering anda mengkonsumsi sarapan per minggu?1. Setiap hari (1-3x/hari)2. Kadang-kadang (4-6x/minggu)3. Jarang (1-3x/minggu)4. Tidak pernah

4 Apakah anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan siang?1. Ya 2. Tidak. Alasan.........................

5 Pada pukul berapa kebiasaan makan siang anda dalam 1 bulan terakhir? pukul.............1. Pukul 12.00-14.002. < pukul 12.00 atau > pukul 14.00 alasan.....................

6 Seberapa sering kebiasaan makan siang anda pada waktu tersebut?1. Setiap hari (1-3x/hari)2. Kadang-kadang (4-6x/minggu)3. Jarang (1-3x/minggu)4. Tidak pernah

7 Apakah anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan malam?1. Ya 2. Tidak. Alasan..........................

8 Pada pukul berapa kebiasaan makan malam anda dalam 1 bulan terakhir? pukul.............1. Pukul ≤ 17.002. pukul 17.00-19.003. > pukul 19.00 alasan...............................

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

73

No Pertanyaan Nilai

9 Seberapa sering kebiasaan makan malam anda pada waktu tersebut?1. Setiap hari (1-3x/hari)2. Kadang-kadang (4-6x/minggu)3. Jarang (1-3x/minggu)4. Tidak pernah

10 Pada pukul berapa anda mengkonsumsi makan terakhir pada malam hari selama 1 bulan ini?1. < pukul 19.002. ≥ pukul 19.00

11 Jika anda memiliki kebiasaan mengokonsumsi makan terakhir pada malam hari < pukul 19.00, seberapa sering kebiasan tersebut?1. Setiap hari (1-3x/hari)2. Kadang-kadang (4-6x/minggu)3. Jarang (1-3x/minggu)4. Tidak pernah

12 Jika anda memiliki kebiasaan mengokonsumsi makan terakhir pada malam hari ≥ pukul 19.00, seberapa sering kebiasan tersebut?1. Setiap hari (1-3x/hari)2. Kadang-kadang (4-6x/minggu)3. Jarang (1-3x/minggu)4. Tidak pernah

13 Berapa jam jarak antara makan terakhir dengan waktu tidur anda?............. jam1. ≥ 3 jam2. < jam

TOTAL

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

74

Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan dibawah !

No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Nomer berapa bentuk tubuh anda saat ini

2 Nomer berapa bentuk tubuh yang anda inginkan

3 Nomer berapa bentuk yang ideal bagi anda

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

75

Lampiran 7. (Body Shape Questionnaire) BSQ

(Body Shape Questionnaire) BSQ

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini yang berhubungan dengan body image (citra tubuh), jawablah dengan memberi tanda (O) pada kotak pilihan anda.

Tidak Pernah

| Jarang

| | Kadang-kadang

| | | Sering

| | | | Sangat Sering

| | | | | Selalu

| | | | | |

1. Apakah anda merasa bosan dengan bentuk tubuh anda?

1 2 3 4 5 6

2. Apakah anda begitu khawatir tentang bentuk tubuh dan merasa harus diet?

1 2 3 4 5 6

3. Apakah anda berfikir bahwa paha, pinggul atau kaki terlalu besar bagi anda?

1 2 3 4 5 6

4. Apakah anda merasa takut bahwa mungkin tubuh anda menjadi (gemuk atau kurus)? *coret salah satu

1 2 3 4 5 6

5. Apakah anda merasa khawatir dengan tubuh anda yang gemuk sehingga membuat baju anda tidak cukup ?

1 2 3 4 5 6

6. Apakah perasaan penuh/kenyang setelah makan menjadikan anda merasa gemuk?

1 2 3 4 5 6

7. Apakah bentuk tubuh anda tidak ideal dan membuat anda menangis?

1 2 3 4 5 6

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

76

Tidak Pernah

| Jarang

| | Kadang-kadang

| | | Sering

| | | | Sangat Sering

| | | | | Selalu

| | | | | |

8. Apakah anda takut berlari karena kekhawatiran lemak yang berlebih akan terlihat jelas ketika berlari?

1 2 3 4 5 6

9. Setelah melihat perempuan kurus membuat anda sadar tentang bentuk tubuh anda?

1 2 3 4 5 6

10. Apakah anda khawatir tentang paha yang melebar ketika duduk?

1 2 3 4 5 6

11. Apakah makan dalam jumlah kecil membuat anda merasa gemuk?

1 2 3 4 5 6

12. Pernahkah anda memperhatikan bentuk perempuan lain dan merasa bahwa bentuk tubuh anda lebih gemuk dibandingkannya?

1 2 3 4 5 6

13. Apakah anda berfikir bahwa tubuh anda mengganggu kemampuan anda untuk berkonsentrasi (ex: sambil menonton televisi, membaca, dan mendengarkan percakapan)?

1 2 3 4 5 6

14. Apakah saat tidak berpakaian (ex: ketika mandi) membuat anda merasa gemuk?

1 2 3 4 5 6

15. Apakah anda menghindari memakai pakaian yang membuat bentuk tubuh anda terlihat gemuk?

1 2 3 4 5 6

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

77

Tidak Pernah

| Jarang

| | Kadang-kadang

| | | Sering

| | | | Sangat Sering

| | | | | Selalu

| | | | | |

16. Apakah anda membayangkan untuk menghilangkan daerah tubuh yang kelebihan lemak?

1 2 3 4 5 6

17. Apakah setelah makan permen, kue, atau makanan berkalori tinggi membuat anda merasa gemuk?

1 2 3 4 5 6

18. Apakah anda tidak pergi suatu acara karena merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh anda?

1 2 3 4 5 6

19. Apakah anda merasa terlalu besar dan bulat? 1 2 3 4 5 6

20. Apakah anda merasa malu dengan tubuh anda? 1 2 3 4 5 6

21. Apakah kekhawatiran terhadap bentuk tubuh membuat anda diet?

1 2 3 4 5 6

22. Apakah anda merasa bahagia ketika perut anda kosong(ex: dipagi hari)?

1 2 3 4 5 6

23. Apakah anda berfikir tentang bentuk tubuh saat ini karena anda kurang bisa mengendalikan diri?

1 2 3 4 5 6

24 Apakah anda khawatir jika orang lain melihat lipatan lemak disekitar pinggang atau perut anda?

1 2 3 4 5 6

25. Apakah anda merasa itu tidak adil jika wanita lain lebih langsing daripada anda?

1 2 3 4 5 6

26. Apakah anda memutahkan makanan yang anda makan agar merasa lebih kurus?

1 2 3 4 5 6

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

78

Tidak Pernah

| Jarang

| | Kadang-kadang

| | | Sering

| | | | Sangat Sering

| | | | | Selalu

| | | | | |

27. Ketika anda duduk apakah anda merasa mengambil terlalu banyak ruang/space (ex: duduk disofa atau dikursi bis)?

1 2 3 4 5 6

28. Apakah anda khawatir tentang pipi anda menjadi cubby/tembem?

1 2 3 4 5 6

29. Saat bercermin, apakah anda merasa tubuh anda buruk yang terlihat gemuk?

1 2 3 4 5 6

30. Apakah anda mencubit daerah tubuh anda untuk melihat berapa banyak lemak disana?

1 2 3 4 5 6

31. Apakah anda menghindari situasi atau tempat dimana orang bisa melihat tubuh anda (Ex: kolam pemandian umum)?

1 2 3 4 5 6

32. Apakah anda mengkonsumsi obat pencahat supaya merasa terlihat kurus?

1 2 3 4 5 6

33 Apakah anda merasa malu dengan kondisi tubuh anda ketika sedang berkumpul dengan orang lain?

1 2 3 4 5 6

34 Apakah anda merasa khawatir dengan bentuk tubuh anda sehingga anda merasa harus berolahraga?

1 2 3 4 5 6

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

79

Lampiran 8. Kuesioner Food Frequensi Kuentitatif

KUESIONER FOOD FREQUENSI KUENTITATIF

No Bahan Makanan

Frekuensi

x/hr4-6/mgg

< 3x/mgg

Setiap hari

Sering JarangTidak

pernah

SUMBER KABOHIDRAT

1. Nasi putih

2. Roti tawar

3. Roti gandum

4. Biskuit

5. Singkong

6. Mie basah

7. Jagung

8. Bihun

9. Kentang

10. Tiwul

11. Ubi

SUMBER PROTEIN

12. Daging ayam

13. Daging kambing

14. Daging sapi

15. Telur ayam

16. Telur bebek

17. Sarden

18. Sosis

19. Ikan patin

20. Ikan pindang

21. Ikan lele

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

80

No Bahan Makanan

Frekuensi

x/hr4-6/mgg

< 3x/mgg

Setiap hari

Sering JarangTidak

pernah

22. Ikan nila

23. Abon

24. Susu

25. Kacang hijau

26. Tempe

27. Tahu

28. Dan lain-lain

SUMBER LEMAK

29. Kelapa

30. Mentega, merek

31. Santan

32. Keju

33. Minyak

SAYUR

34. Ketimun

35. Sawi

36. Taoge kacang hijau

37. Terong

38. Kangkung

39. Buncis

40. Kacang panjang

41. Labu siam

42. Wortel

43. Daun singkong

44. Bayam

45. Kol

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

81

No Bahan Makanan

Frekuensi

x/hr4-6/mgg

< 3x/mgg

Setiap hari

Sering JarangTidak

pernah

46. Kubis

47. Kembang kol

48. Daun pepaya

49. Jamur

50. Daun kelor

BUAH-BUAHAN

51. Buah naga

52. Apel

53. Jambu air

54. Jambu biji

55. Jeruk manis

56. Mangga

57. Pepaya

58. Salak

59. Melon

60. Semangka

61. Pear

62. Belimbing

63. Nanas

64. Pisang

65. Anggur

66. Durian

67. Klengkeng

SERBA-SERBI

68. Gula

69. Madu

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN ...repo.unida.gontor.ac.id/487/1/mugi susilo watermark.pdfvi HUBUNGAN BODY IMAGE DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI ISLAMIC

82

No Bahan Makanan

Frekuensi

x/hr4-6/mgg

< 3x/mgg

Setiap hari

Sering JarangTidak

pernah

70. Kecap manis

71. Sirup

72. Coklat

73. Sambel kacang

74. Saus

75. Sambal terasi

76. Mie instan

77. Gorengan

78. Siomay

79. Sarden

80. Batagor

81. Mie ayam

82. Bakso

83. Peyedap makanan

84. Dan lain-lain

MINUMAN SOFT DRINK

87. Teh kemasan

88. Minuman jus kemasan

89. Minuman soda

90. Minuman berwarna

91. Minuman isotonik

92. Minuman berenergi

93. Jamu

94. Kopi

95. Dan lain-lain