skripsi faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan …

110
SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG TAHUN 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU P07524517090 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG

TAHUN 2018

SELVI MARIANI DOLOKSARIBU P07524517090

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG

TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV

OLEH : SELVI MARIANI DOLOKSARIBU

NIM . P07524517090

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 4: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 5: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN SKRIPSI, JULI 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA AM.KEB BROMO UJUNG TAHUN 2018

IX + 59 Halaman + 10 Tabel + 9 Lampiran

Abstrak

Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai standar pelayanan yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan, yang menjadi masalah yaitu kurangnya pencapaian dari target yang ditentukan target K1 97% pencapaian 94,99% target K4 95% pencapian 86,70% dengan kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi kunjungan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1), serta akses dari pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standart paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada trimester I, sekali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III yang bertujuan untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey analitik dengan rancangan Cross Sectional yang dimulai dari bulan april sampai bulan juni dilakukan terhadap 60 responden ibu hamil TM III yang diambil dengan teknik Non Probability Sampling yaitu Accidental Sampling, data dikumpul dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu tingkat pendidikan ibu (p =0,00), tingkat pekerjaan p =0,02), tingkat pengetahuan (p =0,001), sikap (p =0,001) dan yang tidak berhubungan dengan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu umur ibu hamil (p =0,52) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

Perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya berupa konseling dan penyuluhan arti pentingnya pemeriksaan kehamilan semasa hamil.

Kata kunci : Kunjungan Antenatal Care (ANC) Daftar pustaka : 26 buku dan 13 jurnal (2010-2017)

Page 6: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

ii

MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY THESIS, JULY 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU FACTORS RELATED TO ANTENATAL CARE VISIT (ANC) IN AFRIANA AM.KEB INDEPENDENT MIDWIFE CLINIC BROMO UJUNG 2018 IX + 59 Pages + 10 Tables + 9 Attachments

Abstract

Antenatal Care (ANC) is a health service provided by health workers to the mother during the pregnancy period and carried out according to the midwifery service standards that have been set. Some of the problems in the implementation of ANC are: achievement of less target, K1 target is 97% achieved 94.99%, K4 target is 95% achieved 86.70%, Antenatal program policy on frequency of antenatal care visits, and the access to maternal health services according standard at least 4 times (K4) with a distribution once in the first trimester, once in the second trimester, and twice in the third trimester. This study aims to determine the factors associated with Antenatal Care (ANC) visits in AfrianaAm.keb Independent Midwife Clinic Bromo Ujung 2018.

This research was an analytic survey study with Cross Sectional design, started from April to June which was conducted on 60 TM III pregnant women obtained through Non Probability Sampling technique, Accidental Sampling tehnique. The data were collected through questionnaires and analyzed with chi square test.

Through the research, it was found that the factors related to Antenatal Care (ANC) visit were as follows: maternal education level (p = 0,00), employment level (p = 0,02), level of knowledge (p = 0,001), attitude (p = 0,001) and not related to the Antenatal Care visit (ANC) was the age of pregnant women (p=0.52) at Afriana Am.keb Independent Midwife Clinic Bromo Ujung 2018.

The quality and quantity of health services provided by health workers to mothers during pregnancy need to be improved, in the form of counseling and counseling about the importance of pregnancy examinations during pregnancy. Keywords : Antenatal Care Visit (ANC) Reference : 26 books and 13 journals (2010-2017)

Page 7: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

iii

Kata Pengantar

Puji syukur Kehadirat Tuhan YME, atas semua berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.KebBromo Ujung Tahun 2018”, sebagai salah satu

syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada

Program Studi D-IV Alih Jenjang Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI

Medan. Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada : 1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan

yang memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan yang telah memberi kesempatan menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

3. Melva Simatupang, SST, M.Kes, selaku ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan Priode Tahun 2013-2018, yang telah

memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dan sebagai

dosen Ketua Penguji yang telah memberikan masukan dan saran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan Priode Tahun 2018-2023, yang telah

memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Arihta Sembiring, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bebaskita Br Ginting, SSiT, MPH, selaku Dosen Pembimbing Pendamping

yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Hj Idau Ginting, SST, M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang

telah memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

iv

8. Afriana Am.Keb, selaku ibu klinik PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pada ibu

hamil Trimester ketiga di Bromo Ujung.

9. Terimakasih dan syukur yang teristimewa buat Bapaku yang kekal dan

Sahabat sejati penulis Tuhan Yesus Kristus untuk segala berkat dan

pertolongan-Nya.

10. Teristimewa kepada orang tua penulis yang sangat luar biasa yaitu Ayah

tersayang Mangasa Doloksaribu dan Ibunda tercinta Lamria Sihombing

serta abang tersayang dan terganteng yaitu Rico Ricardo Doloksaribu,

Rivando Kristanto Doloksaribu dan kakak tersayang dan tercantik Septriani

Rosalina Doloksaribu serta sipudan kami yang paling bawel Poppy Agustina

Doloksaribu yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan baik

materi maupun moral sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir ini.

11. Buat sahabat penulis,Sendy Novitasari Sitorus, Eunike Tambunan, LIMBAT

(Lima Batak) terimakasih atas doa, dukungan, canda tawa dan kebersamaan

yang telah terjalin selama ini.

12. Ibu dan keluarga responden atas kerjasamanya yang baik , dan rekan

seangkatan dan pihak terkait yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala atas segala amal

yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang

memanfaatkan.

.

Medan, Juli 2018

Selvi Mariani Doloksaribu

Page 9: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

v

DAFTAR ISI

Halaman Abstrak .......................................................................................................... i Kata Pengantar ............................................................................................ iii Daftar Isi ....................................................................................................... v Daftar Tabel.................................................................................................. vii Daftar Bagan ................................................................................................ viii Daftar Lampiran .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

C.1 Tujuan Umum ..................................................................... 4 C.2 Tujuan Khusus.................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4 D.1 Bagi Penulis ........................................................................ 5 D.2 Bagi Klinik Bersalin ............................................................. 5 D.3 Bagi Institusi ....................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian.......................................................................... 6 F. Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ..................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kehamilan Antenatal Care ................................................ 8 A.1 Pengertian Kehamilan ........................................................ 8 A.2.Tujuan Asuhan Kehamilan ................................................. 9 A.3 Tujuan Utama ANC ............................................................ 10 A.4 Pelayanan Asuhan Standar Antenatal ............................... 10 A.5 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care ................. 12 A.6 Lokasi Pelayanan Antenatal Care ...................................... 14

B. Kunjungan Antenatal Care .............................................................. 15 B.1 Pengertian Kunjungan Antenatal Care (ANC) ................... 15 B.2 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan Awal ................. 16 B.3 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan Ulang ................ 17 B.4 Cakupan Pelayanan Antenatal ........................................... 19 B.5 Pelayanan Antenatal Lengkap ........................................... 19

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kujungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil .......................................................................................... 19

C.1 Umur ................................................................................... 20 C.2 Pendidikan ......................................................................... 22 C.3 Pekerjaan ........................................................................... 24 C.4 Pengetahuan ..................................................................... 25 C.5 Sikap ................................................................................... 28

D. Kerangka Teori ................................................................................. 33 E. Kerangka Konsep ............................................................................. 34 F. Defenisi Operasional ........................................................................ 34

G. Hipotesis ........................................................................................... 36

Page 10: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

vi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .......................................... 37 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 37

B.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 37 B.2 Waktu Penelitian ................................................................. 37

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 37 C.1 Populasi .............................................................................. 37 C.2 Sampel ................................................................................ 38 C.3 Kriteria Sampel ................................................................... 38

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................ 39 E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian .................................... 39 F. Prosedur Pengolahan Data ............................................................ 40 G. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen .......................................... 41 H. Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 42

H.1 Pengolahan ........................................................................ 42 H.2 Analisis Data ....................................................................... 42

I. Etika Penelitian ............................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................... 44

A.1 Analisis Univariat ................................................................ 44 A.2 Analisi Bivariat .................................................................... 45

B. Pembahasan ..................................................................................... 48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................... 58 B. Saran ............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59 LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

vii

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman Tabel 2.1 Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil YangSudah

Pernah Diimunisasi 11

Tabel 2.2 Pemberian Imunisasi TT Untuk Ibu Hamil Yang Belum Pernah Diimunisasi

11

Tabel 2.3 Defenisi Operasional 34 Tabel 3.1 Waktu Penelitian 37 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Berdasarkan

Umur, Pendidikan,Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

44

Tabel 4.2 Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

45

Tabel 4.3 Analisis Bivariat Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

46

Tabel 4.4 Analisis Bivariat Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

46

Tabel 4.5 Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

47

Tabel 4.6 Analisis Bivariat Hubungan Sikap dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

48

Page 12: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

viii

DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 33

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 34

Page 13: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Izin Melakukan Survey Awal

Permohonan Persetujuan Menjadi Responden

Kuisioner Penelitian

Lembar Kuesioner Penelitian

Kartu Bimbingan

Surat Ijin Meneliti

Surat Balasan Klinik Ijin Meneliti

Surat Balasan Klinik Selesai Melakukan Penelitian

Master Tabel

Hasil Olahan Data

Page 14: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ANC (Antenatal Care) merupakan program terencana berupa observasi,

edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan: menjaga agar

ibu sehat selama kehamilan; persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi

yang dilahirkan sehat; proses kehamilan dan persalinan yang aman dan

memuaskan; memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan;

merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi;

dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal (Fitrayeni dkk,

2015).

Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai

standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( Vinny

dkk, 2016).

Pemanfaatan pelayanaan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di

Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.Hal ini

cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan

pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk

deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting untuk segera

ditangani.Akan tetapi, komplikasi kehamilan dan persalinan dapat dicegah

dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur (Riskesdas,

2013).

Salah satu indikator untuk menilai mutu pelayanan Antenatal adalah

dapat dikaji dari tingkat kualitas pelayanan antenatal dengan kepatuhan bidan

dalam menerapkan standart pelayanan antenatal /kehamilan yang dilakukan

dalam pelayanan. Kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi

kunjungan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan

baru ibu hamil (K1), serta akses dari pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai

standart paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada trimester I, sekali

pada trimester II, dan dua kali pada trimester III (Elisabeth, 2013).

Page 15: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

2

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan

pelayanan antenatal. Angka cakupan kunjungan ulang pemeriksaan ibu hamil

(K4) adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pelayanan antenatal sesuai

standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali

pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga

umur kehamilan. Indikator K4 adalah indikator yang digunakan untuk menilai

kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC yang merujuk pada periode

trimester saat melakukan pemeriksaan kehamilan (Kemenkes, 2013).

Secara nasional target pelayanan kunjungan Antenatal sudah sesuai

dengan target pelayanan kunjungan Antenatal Care sesuai Standard Pelayanan

Minimal (SPM) yaitu 95% pada tahun 2015. Yang menjadi masalah yaitu

kurangnya pencapaian dari target yang ditentukan. Kunjungan pertama (K1)

diindonesia tahun 2014 yaitu target K1 sebesar 97% tetapi pencapaiannya

94,99% dan cakupan pelayanan Antenatal empat kali kunjungan (K4) dengan

target K4 sebesar 95%, tetapi pencapaiannya sebesar 86,70%, sedangkan

cakupan pelayanan kunjungan antenatal pertama di Sumatera Utara 2014 yaitu

target 97% tetapi pencapaiannya 92,6%, taget K4 di Sumatera Utara sebesar

95% tetapi pencapaiannya 86,32%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan

Kota Medan tahun 2013, cakupan K1 di Kota Medan sebesar 88,55% dan

cakupan K4 sebesar 83,20% Cakupan K1 di Kecamatan Medan Denai sebesar

78,99% dan cakupan K4 sebesar 77 ,70% (Kemenkes, 2015).

Keberlangsungan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan dapat

dilihat dari kunjungan pertama (K1) hingga kunjungan K4 dengan waktu

kunjungan sesuai dengan trimester kehamilan. Cakupan K1 ideal secara

nasional adalah 81,6% dan cakupan K4 secara nasional adalah 70,4%.

Berdasarkan data tersebut, ditemukan selisih dari cakupan K1 ideal dan K4

secara nasional yang memperlihatkan bahwa terdapat 12% dari ibu yang

menerima K1 ideal tidak melanjutkan ANC sesuai standar minimal (K4).

Rendahnya K1 menunjukkan bahwa jangkauan pelayanan antenatal serta

kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat mash perlu ditingkatkan

dan rendahnya K4 menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan

menangani resiko tinggi obstetril (Dhita, 2017).

Page 16: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

3

Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) dipengaruhi oleh banyak faktor.Selain

kinerja tenaga kesehatan dalam hal ini adalah pelayanan sesuai standart, juga

banyak dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, pendidikan, pekerjaan,

penghasilan, pengetahuan dan sikap, paritas, umur, serta geografis (Depkes RI,

2001).

Ada banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab keadaan tersebut,

menurut teori Green dalam Notoatmodjo (2016) terdapat faktor predisposisi

(Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan dan Sikap ibu hamil), faktor

pemungkin (Sarana dan Prasarana, Transport, Penghasilan keluarga, jarak dan

fasilitas kesehatan) dan faktor penguat (Sikap dan perilaku petugas kesehatan,

tokoh agama dan tokoh masyarakat) yang dapat mempengaruhi perilaku

seseorang termasuk mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan

kunjungan ANC (Notoatmodjo, 2016).

Hasil survey data awal yang dilakukan peneliti di Praktek Mandiri Bidan

Afriana Am,Keb Bromo Ujung diperoleh informasi dari 7 orang ibu hamil TM III, 2

orang diantaranya rutin memeriksakan kehamilannya setiap trimester 1 sampai

trimester 3 kepelayanan kesehatan. Sedangkan 5 orang ibu hamil yang lainnya

mengatakan bahwa dia tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur

sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh petugas kesehatan karena tidak ada

keluhan, merasa dirinya sehat karena pada kehamilan yang lalupun tidak

melakukan kunjungan kehamilan tetapi tidak mengalami komplikasi baik dalam

kehamilan, persalinan maupun nifas, mereka akan melakukan kunjungan

kehamilan apabila ada keluhan dan tidak mengetahui standart kunjungan

pelayanan antenatal care.

Hasil penelitian Jane M dkk, 2014, yang dilakukan dipuskesmas motoling

kabupaten Minahasa Selatan bahwa ada hubungan pemanfaatan pelayanan K1

dan K4 (pendidikan, pekerjaan) yang kuat dengan kunjungan Antenatal Care

dan tidak terdapat hubungan umur ibu hamil dengan pemanfaatan pelayanan K1

dan K4.

Penelitian Dwi Feni, 2017, faktor kelengkapan kunjungan Antenatal Care

(ANC) menunjukkan ada hubungan pengetahuan, sikap ibu hamil, sosial

ekonomi, jarak dan dukungan suami dengan kunjungan ANC tetapi tidak terdapat

hubungan paritas dengan kunjungan ANC.

Page 17: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

4

Tetapi pada Penelitian Linda, 2017, faktor-faktor yang berhubungan

dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Danurejan I Kota

Yogyakarta menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan

kunjungan K4, namun tidak ada hubungan antara pendidikan dengan

kunjungan K4.

Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang “

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di

Praktek Mandiri Bidan (PMB) Afriana Am.Keb Bromo Ujung Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui

“Adakah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal

Care (ANC) pada ibu hamil TM III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Afriana

Am.Keb Bromo Ujung 2018?

C. Tujuan Penelitian C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kunjungan ANC pada ibu hamil di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb

Bromo Ujung tahun 2018.

C.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor(Umur,Pendidikan,

Pekerjaan, Pengetahuan dan Sikap) ibu hamil yang melakukan

kunjungan ANC di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo

Ujung.

2. Untuk menganalisis faktor-faktor(Umur,Pendidikan, Pekerjaan,

Pengetahuan dan Sikap) ibu hamil dengan kunjungan ANC di

Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo Ujung.

D. Manfaat Penelitian D.1 Manfaat Teoritis

Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran

terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pelayanan antenatal.

Page 18: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

5

D.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti

bahwa ibuhamil perlu atau harus di lakukan pengawasan untuk

menghindaribahaya yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan

dan nifassehingga penulis dapat mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan ibu hamil yaitu : umur, pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan dan sikap dalam melaksanakan ANC.

2. Bagi Klinik Bersalin Dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan agar

dapat memberikaninformasiSebagai masukan dalam rangka

memberikan KIE pada pelayananantenatal careterutama diwilayah

BPS

3. Bagi Institusi

Dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan dokumentasi

perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

Page 19: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

6

E. Keaslian Penelitian

No Judul Penelitian

Nama Tahun & Tempat

Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1 Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pemanfaatan Pelayanan K1 Dan K4 Di Puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan

Jane M, dkk, 2014 puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan

Observasional analitik

dengan pendekatan

cross sectional

Variabel Bebas : Umur, Pendidikan, dan pekerjaan Variabel Terikat: karakteristik dan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4

Variable yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4 pendidikan (p = 0,000; OR = 0,038), pekerjaan (p = 0,003; OR = 9,750)., dan tidak terdapat hubungan umur dengan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4 (p = 0,840)

2 Faktor kelengkapan kunjunganantenatal care di Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan tahun 2017

Dwi Feni2017 Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan

Analitik Observasional dengan desain, chi squaresecara simple random sampling dengan proporsi.

Variabel Bebas : paritas ibu hamil, tingkat pengetahuan, sikap, sosial ekonomi, jarak, dukungan suami Variabel Terikat: Kelengkapan Kunjungan antenatal care

Variabel yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care adalah pengetahuan ibu hamil (p=<0,001), Sikap ibu hamil (p=0,003), Sosial ekonomi (p=0,037), Jarak (p=<0,001), dukungan suami (p=<0,001), dan tidak terdapat hubungan paritas (p=0,497).

Page 20: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

7

A. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu

Pembeda Jane M , dkk Dwi Feni Selvi Mariani

Judul

Penelitian

Hubungan Antara

Karakteristik Ibu Hamil

Dengan Pemanfaatan

Pelayanan K1 Dan K4

Di Puskesmas Motoling

Kabupaten Minahasa

Selatan Tahun 2014

Faktor kelengkapan

kunjunganantenatal

care di Puskesmas Sei

Kepayang Kabupaten

Asahan Tahun 2017

Faktor-Faktor yang

berhubungan

dengan kunjungan

ANC di PMB Afriana

Am.Keb bromo

ujung tahun 2018

Variabel

Penelitian

Variabel Bebas:

Umur, Pendidikan, dan

pekerjaan

Variabel Terikat: karakteristik dan

pemanfaatan

pelayanan K1 dan K4

Variabel Bebas:

paritas ibu hamil,

tingkat pengetahuan,

sikap, sosial ekonomi,

jarak, dukungan suami

Variabel Terikat:

Kelengkapan

Kunjungan antenatal

care

Variabel Bebas:

Umur, pendidikan,

pekerjaan,

pengetahuan dan

sikap

Variabel Terikat:

Kunjungan

antenatal care

(ANC)

Tempat

Penelitian

Puskesmas Motoling

Kabupaten Minahasa

Selatan

Pusesmas Sei

Kepayang Kabupaten

Asahan

PMB Afriana

Am.Keb Bromo

Ujung Medan

Desain

Penelitian

observasional analitik

dengan pendekatan

cross sectional dengan

metode

total sampling

Analitik Observasional

dengan desain,

chi squaresecara

simple random

sampling dengan

proporsi.

survey analitik

dengan pendekatan

cross

sectionaldengan

metode non

probability sampling

yaitu accidental

sampling

Page 21: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kehamilan (Antenatal Care) A.1 Pengertian Asuhan Kehamilan

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstetrik untuk optimalisasi maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014).

Asuhan kehamilan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawab bidan dalam memberian pelayanan kepada klien yang

mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa

kehamilan. Asuhan antenatal sangat penting dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya oleh bidan untuk menjamin agar proses fisiologis selama kehamilan

dapat berjalan secara normal karena kehamilan yang sebelumnya fisiologis

sewaktu-waktu dapat berubah menjadi masalah atau komplikasi (Ayu

Mandriwati dkk, 2017)

Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang

diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan ( Ai

Yeyeh, 2013).

Asuhan antenatal memiliki enam fungsi yaitu:

1) Penatalaksanaan masalah simptomatik maternal

2) Penatalaksanaan masalah simptomatik janin

3) Skrining dan pencegahan masalah janin

4) Skrining dan pencegahan masalah maternal

5) Persiapan pasangan untuk melahirkan

6) Pesiapan pasangan untuk merawat anak

Dua fungsi yang pertama, sama seperti yang dilakukan diklinik rawat

jalan(terapi gejala), dua fungsi yang kedua berkaitan dengan berbagai

skrining, fungsi yang ketiga merupakan bagian dari penyuluhan

kesehatan (Margery. 2013).

Disebagian besar negara inggris, bidan mengendalikan kliniknya

sendiri dengan mengunjungi ibu hamil dirumah. Pada awalnya, mungkin

ibu yang beresiko rendah tidak perlu kunjungan rutin ke spesialis obstetric

Page 22: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

9

karena bagi mereka kurang atau tidak berguna, tetapi setelah tahu

komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan bayinya akibat tidak

dilakukannya pemeriksaan kehamilan kepetugas kesehatan akan

berdampak buruk bagi dirinya dan si calon bayi. Kini, banyak ibu hamil

melakukan melakukan kunjungan rutin dengan membawa catatan

kehamilannya, yang menyebabkan pemahaman yang lebih baik

mengenai apa yang terjadi. Banyak ibu hamil melakukan kunjungan

asuhan antenatal dari usia kehamilan 14 minggu dan berkunjung secara

berkala (Margery. 2013).

A.2 Tujuan Asuhan Kehamilan

Menurut Walyani, 2017 tujuan asuhan antenatal care (ANC) adalah:

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan dan mempertahankan keehatan fisik, mental dan social

pada ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum kebidanan dan pembedahan

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI Eksklusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

A.3 Tujuan utama ANC

Tujuan utama ANC menurut Romauli, 2015, menurunkan kesakitan dan

kematian maternal dan perinatal dengan upaya bidan:

1) Memonitor kemajuan kehamilan dalam upaya memastikan kesehatan

ibu dan perkembangan bayi normal.

2) Mengenali penyimpangan dari keadaan normal dan memberikan

pelaksanaan dan pengobatan yang diperlukan.

3) Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan

psikologis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan komplikasi.

Page 23: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

10

Mengacu pada penjelasan diatas, bagi ibu hamil dan suami/keluarga

dapat mengubah pola berpikir yang hanya dapat kedokter jika ada

permasalahan dengan kehamilannya. Karena dengan pemeriksaan

kehamilan yang teratur, diharapkan proses persalinan dapat berjalan

dengan lancer dan selamat. Dan yang tak kalah penting adalah kondisi

bayi yang dilahirkan juga sehat begitu pula dengan ibunya.

A.4 Pelayanan Asuhan Standar Antenatal

Menurut (Midwifery Update, 2016), Dalam melakukan

pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan

yang berkualitas sesuai standar (10T) terdiri dari:

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi ada nya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan atau 1 kg

penambahan setiap bulannya, menunjukkan adanya gangguan

pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali

kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada bumil.

2) Pengukuran tekanan darah

Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi ada nya

hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg).

3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I

untuk skrining ibu hami beresiko KEK.

4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)

Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi

pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.

5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus

toksoid sesuai status imunisasi. Untuk mencegah terjadi nya tetanus

neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada kontak pertama dengan ibu

hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.

Page 24: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

11

Tabel 2.1 Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Yang Sudah Pernah

Diimunisasi Pernah Pemberian dan Selang Waktu Minimal 1 kali TT2, 4 minggu setelah TT1 ( pada kehamilan) 2 kali TT3, 6 bulan setelah TT2 ( pada kehamilan, Jika selang waktu

minimal terpenuhi) 3 kali TT4, 1 tahun setelah TT3 4 kali TT5, 1 tahun setelah TT4 5 kali Tidak perlu lagi

Tabel 2.2

Pemberian Imunisasi TT Untuk Ibu Hamil Yang Belum Pernah Diimunisasi

Pemberian Selang Waktu Minimal TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan) TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan) TT3 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu

minimal terpenuhi) TT4 1 tahun setelah TT3 TT5 1 tahun setelah TT4

Sumber: Kemenkes, 2013

6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet

tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama

kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama. Cara pemberian tablet

FE 1x1 hari dan diminum pada malam hari sesudah makan dengan air

putih dan jus yang mengandung vitamin C untuk membantu proses

penyerapan.

7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini dilakukan

untuk mengetahui letak janin.

8) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah

(Hb), pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila

belum pernah dilakukan sebelumnya).

9) Tatalaksana kasus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu

hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan.

Page 25: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

12

10) Pelaksanaan temu wicara

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal

yang meliputi : Kesehatan ibum, perilaku hidup bersih dan sehat, peran

suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda

bahaya pada kehamilan, Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar

kesehatan ibu hamil.

A.5 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat

penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe

Motherhood” yaiyu meliputi: Keluarga Berencana, Antenatal Care,

Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri. Pendekatan

pelayanan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai

dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3

(tiga) pesan kunci yaitu:

a) Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b) Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang

adekuat.

c) Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan

dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan

penanganan komplikasi keguguran.

Kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi kunjungan Antenatal

sebaiknya 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai

berikut : (Elisabeth, 2013).

a. Minimal satu kali trimester pertama (K1) hingga usia 14 minggu,

tujuannya:

1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membehayakan

jiwa.

2) Mencegah masalah, misalnya : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan

tradisional yang berbahaya.

3) Membangun hubungan saling percaya.

4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi.

Page 26: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

13

5) Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olah raga, istrahat,

seks, dan sebagainya).

b. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 14-28 minggu tujuanya:

1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan

jiwa.

2) Mencegah maalah, misalnya : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan

tradisional yang berbahaya.

3) Membangun hubungan saling percaya.

4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi.

5) Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olah raga, istrahat,

seks, dan sebagainya).

6) Kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala

pre-eklamsia, pantau TD, evaluasi edema, peroteinuria), gamely,

infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan

7) Mengulang perencanaan persalinan.

c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28-36 minggu dan

setelah 36 minggu sampai lahir, tujuannya:

1) Sama seperti kunjungan II dan III

2) Mengenali adanya kelaianan letak dan presesntasi

3) Memantapkan rencana persalinan

4) Mengenali tanda-tanda persalinan.

Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal

kunjungan harus lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal

asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program kesehatan ibu dan

anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan

singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalak

K1, K2, K3 dan K4 (Prawirohardjo, 2014).

Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu

hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan

upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai

kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama

kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran

kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan

perubahan anatomic dan fisiologik kehamilan seperti yang telah diuraikan

Page 27: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

14

sebelumnnya. Bila diperlukan dapat dilakukan uji hormonal kehamilan

dengan menggunakan berbagai metode yang tersedia (Prawirohardjo,

2014).

A.6 Lokasi Pelayanan Antenatal Care Menurut Depkes 2014, tempat pemberian pelayanan antenatal care

dapat bersifat statis dan aktif meluputi:

a) Puskesmas /puskesmas pembantu

b) Pondok bersalin desa

c) Posyandu

d) Rumah penduduk (pada kunjungan rumah)

e) Rumah sakit pemerintah/swasta

f) Rumah sakit bersalin

g) Tempat praktek swasta (bidan dan dokter)

B. Kunjungan Antenatal Care (ANC) B.1 Pengertian Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Kunjungan Antenatal care adalah kunjungan ibu hamil kebidan

atau kedokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan

antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai

kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan

diagnosis kehamilan, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.

Kunjungan antenatal care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberi

perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan

bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi

bagi ibu dan petugas kesehatan (Arihta, 2012).

Kunjungan antenatal adalah kunjungan ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya yang terdiri dari dua kunjungan yaitu

kunjungan pertama dan kunjungan ulang. Untuk menghindari resiko

kompliskasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu hamil

melakukan kunjungan antenatal yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk 1

kali kunjungan bersama dengan suami/keluarga (Asrina dkk, 2015).

Page 28: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

15

Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari

faktor resiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Antenatal Care untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap

kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan

memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau

memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-

kelainan yang mungkin terjadi pada kehamilan tersebut akan cepar

diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik

terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan Antenatal

Care (ANC) (Winkjosastro, 2002).

B.2 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan Awal B.2.1 Pengertian Kujungan Awal

Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu

hamil ketempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama

kehamilan hingga sebelum minggu ke-14 (Walyani, 2017). B.2.2 Tujuan Kunjungan Awal

Menurut Ai Yeyeh 2013, tujuan asuhan kehamilan pada kunjungan

awal meliputi:

1) Mengumpulkan informasi mengenai ibu hamil yang dapat membantu

bidan dalam membina hubungan yang baik dan rasa saling percaya

antara ibu dan bidan. 2) Mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi. 3) Menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tafsiran

tanggal persalinan. 4) Merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu.

Tujuannya adalah memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi

ibu dan bayi, menegakkan hubungan saling percaya, mendeteksi

komplikasi-komplikasi kehamilan, mempersiapkan kelahiran,

memberikan pendidikan.

Page 29: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

16

B.2.3 Standar Pelayanan Antenatal Kunjungan Awal

Standar pelayanan antenatal pada kunjungan pertama ibu hamil

meliputi tahap pencatatan/ data subjektif yang dikaji dari ibu meliputi:

anamnesis (identitas ibu hamil, kehamilan sekarang, riwayat kehamilan

dan persalinan yang lalu, riwayat penyakit yang dulu dan sekarang,

masalah-masalah yang timbul dalam kehamilan sekarang, riwayat sosial

ekonomi, serta penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

(Kusmiyati, 2013).

Maksud dari anamnesa adalah mendeteksi komplikasi-komplikasi

dan menyiapkan kelahiran dengan mempelajari keadaan kehamilan

sekarang dan kehamilan terdahulu, keseharan umum, kondisi sosio-

ekonomi. Pada kunjungan antenatal pertama bidan dapat menggunakan

data untuk menghitung usia kehamilan dan tanggal persalinan. Setelah

anda mengetahui umur kehamilan dengan tepat, anda dapat memberikan

konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa terjadi dan dapat

mendeteksi adanya komplikasi dengan yang lebih baik (Elisabeth, 2013).

Pada tahap pemeriksaan dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik,

laboratorium, dan pemeriksaan obstetrik. Tahap pemberian terapi yaitu

pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT), pemberian obat rutin seperti tablet

Fe, kalsium, multivitamin, dan mineral lainnya serta obat-obatan khusus

atas indikasi dan penyuluhan/konseling (Kusmiyati, 2013).

Selama kunjungan antenatal pertama kita mulai

mengumpulkan informasi mengenai ibu untuk membantu kita dalam

membangun hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi

dan merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan. Dalam kunjungan-

kunjungan berikutnya kita mengumpulkan informasi mengenai kehamilan

untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan memberikan asuhan individu

yang khusus (Elisabeth, 2013).

Page 30: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

17

B.3 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan B.3.1 Pengertian Kunjungan Ulang

Yang dimaksud dengan kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil

dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai dengan standard antenatal selama 1 periode

kehamilan berlangsung ( Ai yeyeh, 2013).

Kunjungan ulang merupakan kesempatan untuk melanjutkan

pengumpulan data yang diperlukan untuk mengelola masa kehamilan dan

merencanakan kelahiran serta asuhan bayi baru lahir ( Buku Saku

Kebidanan Varney, 2010).

Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan

antenatal pertama sampai memasuki persalinan (Kusmiyati, 2013).

B.3.2 Tujuan Kunjungan Ulang

Menurut Nurul 2012, Tujuan kunjungan ulang yaitu:

1) Mendeteksi komplikasi-komplikasi.

2) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.

3) Pemeriksaan fisik terfokus.

B.3.3 Standar Pelayanan Antenatal Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi komplikasi,

mempersiapkan kelahiran, mendeteksi kegawatdaruratan,atau tanda

bahaya melalui pemeriksaan fisik yang terarah atau laboratorium serta

penyuluhan bagi ibu hamil. Kegiatan yang dilakukan yaitu anamnesa

tentang keluhan utama, pemeriksaan umum, obstetrik, pengkajian data

focus (riwayat, deteksi komplikasi, keidaknyamanan, pemeriksaan fisik,

laboratorium), imunisasi TT bila perlu, pemberian obat rutin khusus dan

penyuluhan (Asrinah, 2015).

Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan antenatal akan memungkinkan

bidan dan ibu hamil menetapkan pola asuhan antenatal yang tepat.

Page 31: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

18

B.3.4 Menetapkan Jadwal Kunjungan Sesuai Dengan Perkembangan Kehamilan

Bersama-sama dengan ibu hamil bidan melakukan diskusi

sehubungan dengan hasil dan rencana tindakan yang sudah dilakukan,

kemudian bidan menyarankan kepada ibu untuk melakukan rencana

kunjungan, jika mengikuti standart kunjungan bahwa ibu dapat melakukan

kunjungan minimal 4 kali selama kehamilannya sehingga jika ibu datang

pada kunjungan awal ini pada trimester pertama, sehingga ibu

dijadwalkan kunjungan ulang pada umur kehamilan pada trimester kedua

satu kali dan trimester ketiga dua kali, jika ibu ingin melakukan kunjungan

ideal, maka ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan setiap bulan pada

umur kehamilan pada umur kehamilan trimesyer pertama, setelah umur

kehamilan 28 minggu, maka ibu datang dua minggu satu kali dan setelah

umur kehamilan diatas 36 minggu datang seminggu satu kali sampai

umur kehamilan 40 minggu. Jika ibu mendapatkan satu atau beberapa

tanda bahaya, ibu diharapkan datang berkunjung walau belum waktunya

melakukan kunjungan ( Ai Yeyeh dkk,2013)

B.4 Cakupan Pelayanan Antenatal Cakupan pelayanan antenatal adalah persentasi ibu hamil yang telah

mendapatkan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan di suatu

wilayah kerja yang terdiri dari cakupan K1 dan cakupan K4.Cakupan K1

adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapatkan pelayanan

antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu. Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ( Sylvianingsih, 2016).

B.5 Pelayanan Antenatal Lengkap

Antenatal care lengkap atau yang sering disebut dengan K4 adalah

seorang ibu hamil yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling

sedikit 4 kali selama kehamilannya dengan distribusi pemberian

pelayanan yang dianjurkan adalah 1 kali pada trimester I, satu kali pada

trimester II, dan dua kali pada trimester III ( Sylvianingsih, 2016).

Page 32: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

19

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil

Menurut Notoatmodjo (2016) yang dikembangkan oleh Lawrence Green

Kunjungan ANC oleh ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor.Pembagian

faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam memanfaatkan

pelayanan kesehatan berdasarkan teori Lawrence Green (1980), yaitu

berasal dari faktor perilaku (behavior cause) dan faktor di luar perilaku (non-

behavior causes).

Sedangkan dalam pembagian menurut konsep dan perilaku sesorang

seperti yang dikemukakan oleh Green meliputi faktor predisposisi

(predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat

atau (reinforcing factor).

Faktor predisposisi (predisposing factor) adalah faktor yang

mempermudah terjadinya perubahan perilaku seseorang. Faktor ini

mencakup 3 kelompok karakteristik predisposisi yaitu: 1. Ciri-ciri demografi

meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga.

2.Struktur sosial meliputi jenis pekerjaan, pendidikan, ras, agama, dan

kesukuan. 3. Kepercayaan kesehatan meliputi keyakinan, pengetahuan dan

sikap masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dokter dan penyakitnya.

Faktor pemungkin (enabling factor) adalah faktor yang memfasilitasi

perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana berupa

kelengkapan alat-alat kesehatan dan prasarana berupa penghasilan

keluarga, jarak tempat tinggal, media informasi, kebijakan pemerintah atau

fasilitas kesehatan bagi masyarakat seperti,rumah sakit, poliklinik, posyandu,

dokter atau bidan praktik swasta.

Sedangkan, faktor penguat (reinforcing factor) adalah faktor yang

mendorong atau memperkuat terwujudnya dalam sikap dan perilaku petugas

kesehatan atau petugas lainnya, yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat. Faktor ini mencakup faktor sikap dan perilaku petugas

kesehatan, tokoh agama took masyarakat dan para petugas

kesehatan,dukungan suami dan dukungan keluarga.

Page 33: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

20

Menurut Romauli (2015) Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan

Antenatal Care (ANC) meliputi: Faktor Lingkungan, Faktor sosial (fasilitas

kesehatan,umur, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan), faktor budaya

dan adat istiadat, dan faktor ekonomi/pendapatan.

C.1 Umur

Menurut (KBBI, 2008) Umur adalah lama waktu hidup atau sejak

dilahirkan.Umur sangat menentukan sesuatu kesehatan ibu, ibu dikatakan

beresiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35

tahun.Umur berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan

tindakan yang dilakukan.(Walyani, 2017).

Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih dipercaya

dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya, jika kematangan

usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir akan lebih dewasa. Dan lebih

di jelaskan bahwa Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir

secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan dan memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi dalam

memeriksakan kehamilannya (Walyani, 2017).

Menurut Prawirohardjo (2014) bahwa kematian maternal yang terjadi pada

wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali

lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 21-35 tahun.

Kematian maternal meningkat kembali setelah usia diatas 35 tahun.

Kehamilan diusia muda atau remaja (dibawah usia 20 tahun) akan

mengakibatkan rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hal ini

dikarenakan pada usia tersebut ibu mungkin belom siap untuk mempunyai

anak dan alat-alat reproduksi ibu belom siap untuk hamil sedangkan usia tua

(diatas 35 tahun) akan menimbulkan kecemasan terhadap kehamilan dan

persalinan serta alat-alat reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil.

Menurut Padila (2014), umur sangat menentukan status kesehatan ibu, ibu

dikatakan berisiko tinggi apabila ibu hamil berusia di bawah 20 tahun dan di

atas 35 tahun. Umur di bawah 20 tahun dikhawatirkan mempunyai risiko

komplikasi yang erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi wanita, diatas

35 tahun mempunyai risiko tinggi karena adanya kemunduran fungsi alat

Page 34: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

21

reproduksi, dan kasus kematian maternal lebih tinggi pada ibu yang hamil

dengan usia beresiko.

Sedangkan menurut Lawrence Green (2016) Usia seseorang menjadi

salah satu factor yang mempengaruhi seseorang melakukan perubahan

perilaku kesehatan. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola piker

seseorang. Semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin

membaik, hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya

(Notoatmodjo, 2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Juwaher (2011) cakupan

yang memiliki umur 20-35 tahun (tidak resti) sebagian besar melakukan

pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar (> 4 kali), dibandingkan

dengan yang berumur <20 atau >35 tahun (resti) (Walyani, 2017).

C.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat

diperlukan untuk mengembangkan diri, semakin tinggi tingkat pendidikan

semakin mudah menerima dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

Menurut Lawrence Green (2016), tingkat pendidikan merupakan factor

predisposisi seseorang untuk berperilaku sehingga latar belakang pendidikan

merupakan factor yang sangat mendasar untuk memotivasi seseorang

terhadap perilaku kesehatan dan referensi belajar seseorang. Tingkat

pendidikan ibu sangat mempengaruhi frekuensi kunjungan ANC. Semakin

paham ibu mengenai pentingnya ANC, maka ibu tersebut akan semakin

tinggi kesadarannya untuk melakukan kunjungan ANC. Status pendidikan

juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan responden yang

memiliki pendidikan sekolah menengah dan atas menghadiri klinik ANC lebih

dibandingkan dengan wanita yang memiliki pendidikan sekolah dasar dan

bawah.

Pendidikan ibu tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana

seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam

hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih

rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah

menerima gagasan baru. Demikian hal nya dengan ibu yang berpendidikan

Page 35: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

22

tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara teratur demi menjaga

keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya (Walyani, 2017).

Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas

perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan

kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan

pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat

pendidikan seseorang.Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin baik juga pengetahuannya tentang

sesuatu. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah kadang ketika

tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya maka ia tidak

tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan kehamilan yang baik

dan berpengaruh juga terhadap kunjungan kehamilannya (Romauli, 2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adhesi (2014) Hasil uji

statistik diperoleh p =0,022 berarti ada hubungan tingkat pendidikan dengan

kunjungan antenatal care di Puskesmas Candipuro Kabupaten Lampung

Selatan. Diperoleh juga nilai OR; 95%CI sebesar 3,1 (1,2-7,7) yang

menunjukkan bahwa ibu hamil yang berpendidikan tinggi memiliki peluang

sebesar 3 kali dapat melakukan kunjungan ANC lengkap dibandingkan

dengan ibu yang berpendidikan rendah.

Ruang lingkup pendidikan menurut Sylvianingsih (2016) yang diambil dari

Notoatmodjo (2007) terdiri dari pendidikan formal, informal, dan non formal.

a. Pendidikan formal

Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di

rumah dalam lingkungan keluarga, mempunyai bentuk atau organisasi

tertentu seperti terdapat di sekolah atau di universitas.

b. Pendidikan informal

Pendidikan informal berlangsung tanpa organisasi, yakni tanpa orang

tertentu yang diangkat atau ditunjuk sebagai pendidikan, tanpa suatu

program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, dan tanpa

eveluasi yang formal berbentuk ujian.

c. Pendidikan non formal

Pendidikan non formal meliputi berbagai usaha khusus yang

diselenggarakan secara terorganisasi terutama generasi muda dan orang

dewasa. Tidak dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak berkesempatan

Page 36: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

23

mengikuti pendidikan sekolah, dapat memilki pengetahuan praktis dan

keterampilan dasar yang mereka perlukan sebagai warga masyarakat

yang produktif.

Menurut Kemdikbud (2015) Pendidikan di Indonesia mengenal dua

jenjang pendidikan, yaitu pendidikan rendah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan Rendah meliputi tingkat SD/MI/Paket A , tngkat

SLTP/MTs/Paket B. Pendidikan tinggi yang mencakup tingkat SMU/SMK

dan program pendidikan diploma, sarjana, magister, dokter, dan spesialis

yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

C.3 Pekerjaan

Pekerjaan merupakan aktifitas keluar rumah maupun didalam rumah

kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Status pekerjaan akan

memudahkan seseorang mendapatkan pelayanan kesehatan. Factor

pekerjaan dapat menjadi factor ibu dalam melakukan kunjungan ANC

dalam melakukan pemenfaatan kesehatan (L. Green, 2016).

Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita

pekerja, ia boleh tetap masuk sampai menjelang partus. Pekerjaan

jangan sampai dipaksakan sehingga istrahat yang cukup selama kurang

lebih 8 jam perhari. Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan

sehari-hari asal hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak

(Walyani, 2017).

Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan tingkat

kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan

yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja, karena pada ibu yang

bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi

dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk

mendapatkan informasi seputar keadaannya. Tenaga kesehatan perlu

mengkaji hal ini untuk mendapatkan data mengenai kedua hal tersebut.

Dengan mengetahui data ini, maka tenaga kesehatan dapat memberikan

informasi dan penyuluhan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien

(Romauli, 2015).

Page 37: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

24

Pada sebagian masyarakat diindonesia, pekerjaan merupakan hal

penting yang harus menjadi prioritas karena berkaitan dengan

pendapatan yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

Hal ini merupakan model yang selama ini berkembang terutama dinegara

maju seperti Indonesia. Pada masyarakat dengan perekonomian

menengah kebawah, perilaku untuk menjadikan pekerjaan sebagai hal

yang prioritas adalahsuatu hal yang wajar mengingat selama ini

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terutama pada masyarakat

dengan perekonomian menengah kebawah. Hal ini secara langsung akan

menurunkan motivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal

care (Kurnia dkk, 2013)

Penelitian Juhawer (2009) didapatkan bahwa ibu yang tidak bekerja

sebagian besar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan

standar (lebih dari 4 kali) dibandingkan ibu yang bekerja (Walyani, 2017).

Pekerjaan ibu yang dimaksudkan adalah apabila ibu beraktifitas ke luar

rumah maupun di dalam rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Ibu

yang bekerja akan memiliki sedikit waktu untuk memeriksakan

kehamilannya dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja.

Sedangkan ibu yang tidak bekerja, akan memiliki banyak waktu untuk

memeriksakan kehamilannya (Walyani, 2017).

C.4 Pengetahuan C.4.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakini indera

pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(Wawan, dkk, 2017).

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh factor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,

Page 38: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

25

bukan berarti seorang yang berpendidikan rendah mutlak

berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan

tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan

seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan aspek negative (Wawan dkk, 2017).

Menurut L.Green (2016) Pengetahuan salah satu indikator

seseorang dalam melakukan tindakan. Jika seseorang didasari dengan

pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan

memahami pentingnya menjaga kesehatan dan motivasi untuk

diaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan merupakan factor

penting yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan

kunjungan ANC. Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi mengenai

kesehatan kehamilan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar

untuk memenuhi kewajiban, melainkan menjadi sebuah kebutuhan

untuk kehamilannya.

C.4.2 Tingkat Pengetahuan

Enam tingkat pengetahuan menurut wawan, dkk (2017), yaitu:

1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya, mengingat kembali termasuk (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan

yang diterima.

2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

luas. 3) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

yang nyata. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-

komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

Page 39: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

26

5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukan kepada suatu

kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian

di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation) 11 Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan

untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

C.4.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2013) cara memperoleh kebenaran

pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1. Memperoleh Pengetahuan dengan Cara Tradisional

(a) Cara coba-coba

Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak

berhasil maka dicoba lagi.

(b) Cara kekuasaan (otoritas)

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada

kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.

(c) Berdasarkan pengalaman Pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman

yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi pada masa yang lalu.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut dengan

metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodologi

penelitian.

Page 40: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

27

C.4.4 Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto, (2006) dalam buku A, Wawan (2017) pengetahuan

seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yaitu :

1. Baik : Hasil presentase ≥50%

2. Kurang Baik : Hasil presentase ≤50%

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cholifah (2015) menunjukkan

bahwa ibu yang mencapai K4 hampir seluruhnya (94,4%) pengetahuan

baik dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan kurang baik.

Sedangkan ibu yang tidak tercapai K4 seluruhnya (100,0%)

pengetahuan kurang dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan baik,

maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan ibu dengan

pencapaian K4.

Pengetahuan memiliki dampak terhadap pemanfaatan pelayanan

antenatal. Hasil penelitian Mardiyah (2014) menyatakan terdapat

hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan pelayanan

antenatal, semakin tinggi pengetahuan ibu hamil maka akan semaki

tinggi pemanfaatan pelayanan antenatalnya dan sebaliknya.

Ketidaktahuan ibu hamil tentang manfaat pemeriksaan antenatal

akan berdampak pada menurunnya motivasi ibu untuk datang

kepelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.

C.5 Sikap C.5.1 Pengertian

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang

terhadap suatu stimulasi atau objek, sehingga perbuatan yang akan dilakukan

manusia tergantung pada permasalahan dan berdasarkan keyakinan atau

kepercayaan masing – masing individu (Pieter dan Lumongga, 2016).

Menurut Lestari (2015), sikap adalah suatu proses penilaian yang

dilakukan seseorang terhadap suatu objek atau situasi yang disertai adanya

perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk

membuat respon atau berprilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya.

Dari keterangan diatas ternyata sikap mempunyai karakter, lemah kuatnya

karakter sangat mempengaruhi dari perilaku seseorang. Sikap yang kuat

Page 41: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

28

dimiliki oleh seseorang untuk memeriksakan dirinya (ANC) akan membawa

perilaku yang nyata dalam pelaksanaan ANC.

C.5.2 Komponen Sikap Menurut Wawan dan Dewi ( 2017) menyaakan bahwa ada 3 komponen

yang membentuk sikap yaitu:

a) Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang

berhubungan dengan bagamana orang mempersepsi terhadap sikap. b) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau tidak senangterhadap objek

sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa yang

tidak senang merupakan hal yang negative. Komponen ini menunjukkan

arah sikap yaitu positif dan negative. c) Komponen konotatif (komponen perilaku) yaitu komponen yang

berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.

Komponen ini menunjukkan intensitas sikap yaitu, menunjukkan besar

kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap

objek sikap.

C.5.3 Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki berbagai tingkatan

(Wawan dan Dewi, 2017), yaitu :

a. Menerima (Receiving)

Dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memeperhatikan stmulasi

yang diberikan (objek).

b. Merespon (Responding)

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (Valuing)

Memberikan orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah

atau suatu indikasi sikap.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

Page 42: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

29

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

C.5.4 Sifat Sikap Menurut Wawan, 2017 Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula

bersifat negative.

a) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan objek tertentu.

b) Sikap negative terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,

membenci, tidak menyukai objek tertentu.

C.5.5 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Sikap Menurut Lestari (2015) beberapa faktor yang ikut berperan dalam

membentuk sikap antara lain :

a. Pengalaman pribadi

Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan

akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat

mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai

pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis.

b. Orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen

sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap

penting, sesorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak

dan tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita

kecewakan atau seseorang yang berati khusus bagi kita akan banyak

mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Diantara orang

yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang

yang satatus sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru,

teman kerja, istri tau suami dan lain - lain.

a. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya

yang mempunyai norma longgar bagi pergaulan hetero seksual, sangat

Page 43: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

30

mungkin kita akan mempunyai sikap yang mendukung terhadap masalah

kebebasan pergaulan hetero seksual. Apabila kita hidup dalam budaya

sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok, maka sangat

mungkin kita akan mempunyai sikap negative terhadap kehidupan

individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan.

b. Media massa

Media massa sebagai sarana komunikasi. Berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dll, mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya. Media massa

membawa pula pesan - pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang.

c. Institusi/lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu system

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

d. Faktor emosional

Bentuk sikap tidak semuanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang.Kadang-kadang, suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai

semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego.

Page 44: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

31

C.5.6 Pengukuran Sikap Model Likert

Skala likert telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur

persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang

diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan

kepada responden (Sukardi, 2011).

Untuk menskor skala kategori likert, jawaban diberi bobot atau disamakan

dengan nilai kuantitatif seperti berikut ini :

a. Untuk pertanyaan/pernyataan positif (Favorable)

Sangat Setuju : 4

Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

b. Untuk pertanyaan/pernyataan negative (Unfaforable)

Sangat Setuju : 1

Setuju : 2

Tidak Setuju : 3

Sangat Tidak Setuju : 4

Page 45: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

32

D. Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya, maka kerangka

teoritis dapat digambarkan sebagai berikut: Menurut Lawrence Green, faktor-

faktor yang mempengaruhi kunjungan Antenatal Care (Notoatmodjo, 2016).

UMUR

Keterangan : Diteliti

Tidak diteliti

Perilaku Kesehatan

Faktor Perilaku (behavior cause)

Faktor Diluar Perilaku(non-behavior

Faktor Predisposisi (predisposing factor)

Faktor Enabeling pemungkin/pendorong)

faktor penguat (reinforcing factor)

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pengetahuan

Sikap Ibu Hamil

Sarana PraSarana

Alat-alat kesehatan

Penghasilan Keluarga, Jarak tempat tinggal, Media Informasi, Transport kebijakan Pemerintah dan Fasilitas Kesehatan

Sikap dan Perilaku petugas kesehatan, Tokoh agama Tokoh Masyarakat Petugas Kesehatan, Dukungan Suami Dukungan Keluarga

Kunjungan ANC

Page 46: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

33

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin

diteliti. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep dijabarkan kedalam variabel-

variabel yang dapat diamati dan diukur.

Berdasarkan tinjauan dan tujuan penelitian, maka kerangka

konsep dalam penelitian ini adalah:

Variabel Independet Variabel Dependent

F. Defenisi Operasional

Defenisi operasional bertujuan mengoperasionalkan variabel-variabel.

Semua konsep dan variabel didefenisikan dengan jelas sehingga kemungkinan

terjadinya kerancuan dalam pengukuran, analisis serta kesimpulan dapat

terhindar.

1. Variabel Independent

No Variabel Defenisi Alat Ukur

Skala Ukur

Hasil Ukur

1.

Umur

Lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan sampai penelitian dilakukan.

Kuesio Ner berupa checklist

Ordinal

Dengan penentuan : 1. Beresiko< 20 tahun

/ >35 Tahun 2. Tidak Beresiko 20-

35 tahun

Faktor-Faktor: 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Pengetahuan 5. Sikap

Kunjungan ANC

Page 47: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

34

No Variabel Defenisi Alat Ukur

Skala Ukur

Hasil Ukur

2 Pendidikan

Pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan seorang ibu.

Kuesio ner berupa checklist

Ordinal Dengan penentuan: 1. Pendidikan Rendah

(jenjang pendidikan SD, SLTP,Sederajat,

2. Pendidikan Tinggi (SMA/SMU sederajat, diploma dan sarjana).

3 Peker jaan

Suatu tugas atau kerja yang mengha silkan uang bagi seseorang.

Kuesio Ner berupa checklist

Nomi nal

Dengan penentuan: 1. Tidak Bekerja (yang

mendapatkan penghasilan)

2. Bekerja (yang tidak mendapatkan penghasilan)

4 Penge tahuan Ibu Hamil tentang kunjungan ANC

Segala sesuatu yang diketahui responden tentang Kunjungan kehamilan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur kemampuan responden menjawab pertanyaan

Kuesio Ner berupa checklist

Ordinal Sebanyak 20 pernyataan. Dengan ketentuan:

1. Kurang Baik: hasil presentase ≤50%

2. Baik: hasil presentase ≥50%

5. Sikap Ibu Hamil dengan kunungan ANC

Respon atau reaksi ibu hamil tentang kunjungan ANC dengan menggunakan kuesioner

Kuesio ner berupa checklist

Ordinal

Dengan ketentuan: Kuesioner dengan 20 pernyataan. Dengan ketentuan: 1. Negatif:≤54 SS:1, S:2, TS:3, STS:4 2. Positif : ≥54 SS:4, S:3, TS:2, STS:1

Page 48: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

35

3. Variabel Dependent No Variable Defenisi Alat Ukur Skala

Ukur Hasil Ukur

1 Kunjungan ANC

Jumlah total kunjungan ibu hamil trisemester III dalam memeriksa kan kehamilannya yang dihitung mulai trimester I yang periksa diklinik bromo ujung

kuesioner

Ordinal dengan ketentuan 1. Tidak Teratur ( < 4 kali

dengan ketentuan: TMI1 kali, TM II 1 kali, TM III 2 kali)

2. Teratur (>4 kali dengan ketentuan TMI1 kali, TM II 1 kali, TM III 2 kali)

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang berisi kesimpulan

sementara tentang hubungan antara beberapa variabel yang

memungkinkan untuk dibuktikan secara empiris. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah “hubungan antara analisis faktor-faktor (Umur,

Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, dan Sikap) ibu hamil dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana

Am.Keb Bromo Ujung.

Page 49: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. DesainPenelitian Dan Jenis Penelitian

A.1 Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu

jenis penelitian dengan metode kuantitatif.yang mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, kuesioner

berupa cheklis atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama (point

time approanch) (Notoatmodjo,2012). Bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor

Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Praktek Mandiri

Bidan (PMB) Afriana Am.Keb Bromo Ujung Tahun 2018.

B. LokasidanWaktuPenelitian B.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan diPraktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb

Bromo Ujung.Alasan pemilihan tempat penelitian karena jumlah ibu hamil

trimester III yang melakukan kunjungan di Praktek Mandiri Bidan Afriana

Am.Keb tersebut mulai dari bulan Maret sampai April 2018 cukup banyak

berjumlah 65 ibu hamil dilihat dari daftar kunjungan ibu hamil, sehingga

memungkinkan peneliti untuk mendapatkan sampel yang sesuai.

B.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari pengajuan judul penelitian hingga

seminar akhir yaitu bulan Februari sampai dengan Juli 2018. Pengumpulan

data dimulai dari bulan Mei sampai Juni di Praktek Mandiri Bidan Afriana

Am.Keb Bromo Ujung.

C. PopulasidanSampelPenelitian C.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).Pada penelit ian ini populasinya

adalahwanita hamil yang usia kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu

Page 50: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

37

Trimester III yang datang memeriksakan kehamilannya di PMB

Afriana Am.Keb Bromo Ujung yang berjumlah 65 responden.

C.2 Sampel Cara pengambilan sampel menggunakan metode Non Probability

Sampling dengan teknik Accidental Sampling yaitu semua ibu hamil

trimester III yang kebetulan siapa saja bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu

cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017).

Pengambilansampelpadapenelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Mei

sampai minggu ketiga bulan Juni. Dengan kriteria Inklusi dan Eksklusi yaitu

ibu yang memeriksakan kehamilannya denganusia kehamilan Trimester III

28 minggu sampai 40 minggudi PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung, pada

saat penelitian beberapa responden tidak bersedia dijadikan sebagai

sampel/responden dengan alasan sibuk/bekerja sehingga didapat 60

responden.

C.3 Kriteria Sampel

Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak

untuk diteliti, dengan criteria sebagai berikut:

1. Ibu hamil dengan usia kehamilan TM III yang memeriksakan

kehamilan di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung.

2. Ibu hamil TM III yang bersedia menjadi renponden

3. Tidak ada kelainan jiwa.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak layak untuk

diteliti yaitu:

1. Ibu hamil dengan usia kehamilan TM I dan TM II yang memeriksakan

kehamilan di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung.

2. Ibu hamil dengan usia TM III yang memeriksakan kehamilan diluar

PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung

3. Ibu yang tidak kooperatif (bersifat kerja sama)

Page 51: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

38

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Jenis Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung,

yaitu :

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan adalah lembar kuesioner yang telah diisi

oleh responden

2. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan adalah daftar kunjungan pemeriksaan

kehamilan Trimester III di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo

Ujung.

D.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan:

Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin untuk

melakukan penelitian di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung. Setelah

mendapatkan izin, kemudian saat ibu datang keklinik untuk memeriksakan

kehamilannya, lalu peneliti melakukan wawancara apakah sesuai dengan

kriteria peneliti dan juga dilakukan pengumpulan data.

Jika sesuai dengan kriteria, peneliti akan menjelaskan tujuan dari

penelitian dan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, peneliti menjelaskan cara

pengisian kuesioner terlebih dahulu, kemudian kuesioner dibagikan dan

setelah selesai kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan kemudian

peneliti juga akan mengumpulkan data dari PMB Afriana Am.Keb dengan

melihat rekam medik pemeriksaan kehamilan.

E. Alat ukur/Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk mengolah data

sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner (Notoatmodjo, 2012).

Page 52: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

39

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah

matang, dimana responden (dalam hal angeket) dan interview (dalam hal

observasi) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda

tertentu (Notoadmodjo, 2012).

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini adalah:

1. Tahap I: Perijinan

Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin kepada

institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan untuk

melakukan study pendahuluan, pengambilan data dan penelitian terhadap

kunjungan ibu hamil Trimester III di Klinik Dina bromo ujung.

2. Tahap II: Penarikan Sampel

Pada tahap ini peneliti menetapkan sampel yang akan digunakan

yaitu ibu hamil Trimester III dari bulan Februari-Maret.

3. Tahap III: Persetujuan Responden

Peneliti memberikan inform consent sebagai lembar persetujuan yang

bersedia menjadi responden dalam penelitian tanpa ada unsure paksaan.

4. Tahap Pengumpulan Data

Peneliti melakukan observasi dengan mengumpulkan data ibu hamil

dengan lembar checklist dan kuesioner sebagai panduan dan buku

kunjungan ibu hamil dari klinik Dina. Peneliti akan menjelaskan tujuan dari

penelitian, kemudian Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden,

peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner terlebih dahulu, Kemudian

kuesioner dibagikan dan setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali

oleh peneliti.

5. Tahap IV: Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian dimasukkan kedalam computer

dan dianalisis dengan bantuan system komputerisasi.

6. Tahap V: Penarikan Kesimpulan

Hasil dari analisis kemudian ditarik kesimpulan.

Page 53: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

40

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen atau alat ukur data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner yang akan di uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.

a. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan

dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya digunakan. Uji validitas

yang digunakan untuk mengukur kuisioner pengetahuan dan sikap adalah dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik product momen. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

rXY = Koefisien Korelasi

N = Banyaknya Sampel

ΣX = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel

X ΣY = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y

b.Uji realibilitas dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Alpa

Cronbach (α) dengan rumus sebaga berikut :

Keterangan : α = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing item

H. Pengolahan dan Analisa Data H.1 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan langkah–langkah

sebagai berikut :

Page 54: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

41

1. Pengeditan (Editing)

Editing adalah proses yang dilakukan untuk menilai kelengkapan data.

Peneliti mengecek kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat

kelengkapan, kejelasan jawaban dengan pertanyaan. Apabila terdapat

pertanyaan yang belum terisi atau jawaban yang kurang jelas, peneliti

kembali menanyakan langsung kepada responden. Proses ini dilakukan

ditempat pengumpulan data.

2. Pengkodean (Coding)

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Setelah data diperoleh, penulis

melakukan pengkodean untuk mempermudah analisis data.

3. Pemasukan data (Entering)

Pemasukan data merupakan proses memasukkan data kedalam program

pengolahan data untuk dilakukan analisis menggunakan program statistik

dengan komputer. Setelah dilakukan pengkodean, peneliti memasukkan

data untuk dilakukan proses pengolahan data.

4. Pembersihan (Cleaning)

Merupakan pemebersihan seluruh data supaya terhindar dari kesalahan

sebelum dilakukan proses analisis data. Peneliti memeriksa kembali seluruh

proses mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang diinput

tidak terdapat kesalahan sehingga analisis dapat dilakukan dengan benar.

Proses cleaning dapat dilakukan dengan bantuan program analisis statistik-

computer.

H.2 Analisa Data

Setelah dilakukan pentabulasian maka dilakukan analisis data dengan

menggunakan program yang disesuaikan dengan langkah - langkah sebagai

berikut:

1. Analisis Data Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-

masing variabel penelitian dengan menyajikan distribusi frekuensi variabel

dependent dan variabel independent. Tabel distribusi independent yaitu

faktor-faktor (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap)

sedangkan variabel dependentnya yaitu kunjungan Antenatal Care (ANC).

Page 55: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

42

2. Analisis Data Bivariat

Analisis data bivariat ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

hubungan faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan

ANC dengan menggunakan uji statistik Chi square (α=0,05) untuk melihat

ada/ tidaknya hubungan yang bermakna antara variabel independent dengan

variabel dependent. .

Hasil statistik yang uji Chi square (α=0,05) di bandingkan nilai р pada

tingkat signifikan tertentu sesuai dengan derajat kebebasan yang diperoleh

dengan rumus:

Df

Keterangan: R = Row (jumlah baris)

C = Colom (jumlah kolom)

Apabila nilai р < dari α=0,05 maka ada hubungan atau perbedaan

antara dua variabel tersebut. Apabila nilaip> dari α=0,05 maka tidak ada

hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan identitas responden,

melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut

pertanyaan persetujuan (informend consent) antara peneliti dan responden

penelitian dengan mengisi lembar persetujuan disertai tandatangan

responden, sebelum menandatangani surat persetujuan, peneliti menjelaskan

judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan

kepada responden bahwa penelitian tidak akan membahayakan bagi

responden. Peneliti memberikan jaminan kepada responden dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden melainkan hanya

menulis kode hasil penelitian yang akan disajikan. Semua informasi yang

telah dikumpulkan, dimana data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian dan apabila peneliti telah selesai maka data tersebut

akan dimusnahkan (Notoadmodjo, 2012).

Page 56: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil analisis uivariat dan bivariat faktor-faktor yang berhubungan dengan

kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb

Bromo Ujung Tahun 2018 dapat dilihat pada table-tabel berikut ini:

A.1 Analisis Univariat

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Berdasarkan Umur, Pendidikan,Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri

Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

No Variabel Jumlah (n=60)

Persentase (%)

1 Umur Beresiko 8 13.3 Tidak Beresiko 52 86.7 2 Pendidikan Pendidikan Rendah 37 61.7 Pendidikan Tinggi 23 38.3 3 Pekerjaan Tidak Bekerja 28 46.7 Bekerja 32 53.3 4 Pengetahuan Kurang Baik 42 70.0 Baik 18 30.0 5 Sikap Negatif 42 70.0 Positif 18 30.0 6. Kunjungan Antenatal

Care (ANC) Tidak Teratur 35 58.3 Teratur 25 41.7

Page 57: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

44

Sumber Data Primer, 2018.

Dari tabel diatas dari 60 responden ibu hamil pada kategori Umur

mayoritas tidak beresiko sebanyak 52 orang (86.7%), kategori Pendidikan

mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 37 orang (61.7%), kategori

Pekerjaan mayoritas yang bekerja sebanyak 32 orang (53.3%), kategori

Pengetahuan mayoritas berpengetahuan kurang baik sebanyak 42 orang

(70.0%), kategori Sikap mayoritas dengan sikap yang negatif sebanyak 42

orang (70.0%), dan kategori Kunjungan Antenatal Care (ANC) mayoritas

melakukan kunjungan tidak teratur sebanyak 35 orang (58.3%).

A.2 Analisis Bivariat Hubungan antara umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

Kunjungan Antenatal Care ( ANC)

Umur Tidak Teratur

Teratur Total p value

RP 95%CI

F % F % F % Beresiko <20/>35

6 75 2 25 8 100.0 0.52

1.35

0.84 – 2.15

Tidak Beresiko (20-35)

29 55.8 23 44.2 52 100.0

Sumber Data Primer 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 8 responden yang beresiko

mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 6 orang (75%), dari

52 responden yang tidak beresiko mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan

ANC sebanyak 29 orang (55.8%).

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai

p=0.52 (p>0.05), diperoleh nilai RP sebesar 1.3 (95%CI=0.84 - 2.15),

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kunjungan

Antenatal care (ANC).

Page 58: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

45

Tabel 4.3

Analisis Bivariat Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

Kunjungan Antenatal Care ( ANC)

Pendidi kan

Tidak Teratur

Teratur Total p valu RP 95%CI

F % F % F %

Pendidikan Rendah

30 81.1 7 18.9 37 100.0 0.00

3.73

1.70 – 8.23

Pendidikan Tinggi

5 21.7 18 78.3 23 100.0

Sumber Data Primer 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 37 responden yang berpendidikan

rendah mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 30 orang

(81.1%), sementara dari 23 responden yang berpendidikan tinggi mayoritas

teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 18 orang ( 78.3%).

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai p=

0.01 (p<0.05) berarti hubungan antara pendidikan dengan kunjungan ANC,

diperoleh nilai RP sebesar 3.73 (95%CI=1.70 - 8.23) menunjukkan ada bahwa

ibu yang berpendidikan rendah lebih berpeluang 3.73 kali tidak teratur

melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi.

Tabel 4.4

Analisis Bivariat Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

Kunjungan Antenatal Care ( ANC)

Peker jaan

Tidak Teratur

Teratur Total p value RP 95%CI

F % F % F %

Tidak Bekerja

21 75 7 25 28 100.0

0.02

1.71

1.10 – 2.69

Bekerja 14 43.8 18 56.3 32 100.0

Sumber Data Primer 2018

Page 59: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

46

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 28 responden yang tidak bekerja

mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 21 orang (75%),

sementara dari 32 responden yang bekerja mayoritas teratur melakukan

kunjungan ANC sebanyak 18 orang (56.3%).

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai

p=0.02 (p<0.05) berarti ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan ANC,

diperoleh nilai RP sebesar 1.71 (95%CI=1.10 - 2.69) menunjukkan bahwa ibu

yang tidak bekerja lebih berpeluang 1.71 kali tidak teratur melakukan kunjungan

ANC dibandingkan ibu yang bekerja.

Tabel 4.5

Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

Kunjungan Antenatal Care ( ANC)

Pengeta

huan

Tidak Teratur

Teratur Total p value RP 95%CI

F % F % F %

Kurang Baik

31 73.8 11 26.2 42 100.0

0.001

3.32

1.37 – 8.03

Baik 4 22.2 14 77.8 18 100.0

Sumber Data Primer 2018 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang

berpengetahuan kurang baik mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC

sebanyak 31 orang (73.8%), sementara dari 18 responden yang berpengetahuan

baik mayoritas teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 14 orang (77.8%).

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai

p=0.001 (p<0.05) berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan

ANC, diperoleh nilai RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa

ibu yang berpengetahuan kurang baikberpeluang 3.32 kali tidak teratur

melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik.

Tabel 4.6

Analisis Bivariat Hubungan Sikap dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018

Page 60: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

47

Kunjungan Antenatal Care ( ANC)

Sikap Tidak Teratur

Teratur Total p value RP 95%CI

F % F % F %

Negatif 31 73.8 11 26.2 42 100.0

0.001

3.32

1.37 – 8.03

Positif 4 22.2 14 77.8 18 100.0

Sumber Data Primer 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang bersikap negatif

mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 31 orang (73.8%),

sementara dari 18 responden yang bersikap positif mayoritas teratur melakukan

kunjungan ANC sebanyak 14 orang (77.8%).

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai p=

0.001 (p<0.05) berarti ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ANC,

diperoleh nilai RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu

yang bersikap negatif lebihberpeluang 3.32kali tidak teratur melakukan

kunjungan ANC dibandingkan ibu yang bersikap positif.

B. Pembahasan B.1 Hubungan Umur Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden tidak

beresiko (20-35 tahun) berjumlah 52 orang, sementara responden yang

beresiko (<20/>35 tahun) berjumlah 8 orang. Diperoleh nilai RP sebesar 1.35

(95%CI=0.84 - 2.15). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi

square nilai p=0.52 sehingga dapat diartikan tidak ada hubungan umur

dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana

Am.keb Bromo Ujung.

Suatu hal yang cukup baik karena mayoritas ibu hamil berada dalam

kategori umur yang aman untuk hamil, namun masih banyak ibu hamil di usia

yang aman sebanyak 29 orang (55.8%) yang tidak melakukan kunjungan

antenatal care secara teratur, dalam kategori umur yang beresiko juga

bukanlah persentase yang sedikit, sebanyak 6 orang (75%) tidak melakukan

kunjungan antenatal care tidak teratur, karena umur tersebut sangat

Page 61: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

48

berpengaruh terhadap kehamilan. Umur beresiko sangat berpengaruh

terhadap kehamilan dan persalinan, besar kemungkinan kehamilan dan

persalinan akan mengalami penyulit ataupun komplikasi.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Adhesty (2014) bahwa ada hubungan umur dengan kunjungan antenatal care

diperolehp =0,012. Hasil ini juga tidak didukung dengan penelitian Linda

(2017) bahwa ada hubungan umur dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di

Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta dengan nilai p=0.000.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Juwaher (2011) cakupan yang memiliki umur 20-35 tahun (tidak resti)

sebagian besar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar (>

4 kali), dibandingkan dengan yang berumur <20 atau >35 tahun (resti).

Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih dipercaya

dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya, jika kematangan

usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir akan lebih dewasa. Dan lebih

di jelaskan bahwa Ibu yang mempunyai umur produktif akan lebih berpikir

secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan dan memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi dalam

memeriksakan kehamilannya (Walyani, 2017).

Menurut Prawirohardjo (2014) bahwa kematian maternal yang terjadi pada

wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali

lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 21-35 tahun.

Kematian maternal meningkat kembali setelah usia diatas 35 tahun.

Kehamilan diusia muda atau remaja (dibawah usia 20 tahun) akan

mengakibatkan rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hal ini

dikarenakan pada usia tersebut ibu mungkin belom siap untuk mempunyai

anak dan alat-alat reproduksi ibu belom siap untuk hamil sedangkan usia tua

(diatas 35 tahun) akan menimbulkan kecemasan terhadap kehamilan dan

persalinan serta alat-alat reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil.

Perbedaan hasil penelitian ini dapat saja terjadi karena karakteristik

individu antara satu wilayah dengan wilayah lain berbeda. Pada kasus

temuan penelitian ini ibu hamil di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb

Bromo Ujung belum menyadari peruntukan dan manfaat pelayanan

Page 62: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

49

kesehatan terlepas berapapun umurnya. Artinya perilaku tidak memanfaatkan

pelayanan kesehatan tidak dapat ditentukan atau bergantung dari umur ibu

hamil, temuan penelitian ini juga tidak mengindikasikan perilaku apapun jika

dikaitkan dengan definisi umur

Hasil ini didukung oleh penelitian dari Jane M,dkk (2014) menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan pelayanan K1

dan K4 dengan nilai probabilitas sebesar 0,840, artinya nilai p lebih besar dari

0,05. Hasil yang sama juga dilakukan oleh Vicky, dkk (2014) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,564.

Teori perilaku menurut Lawrence Green (2016) telah menjadikan umur

sebagai bagian karakteristik individu (heredity) yang dapat memberikan

kontribusi terhadap perilaku kesehatan individu.Berdasarkan penjelasan

tersebut maka penulis berpendapat bahwa pada kasus kunjungan ANC di

Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung menunjukkan kurangnya

keterkaitan antara umur responden dengan adanya perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan ANC, Sehingga dapat dikatakan bahwa umur tidak

turut mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan antenatal

care.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.52

(p<0.05) maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek

Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

B.2 HubunganPendidikan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden

berpendidikan rendah berjumlah 37 orang dan sebanyak 30 orang (81.1%)

tidak teratur melakukan kunjungan ANC, sementara responden yang

berpendidikan tinggi berjumlah 23 orang dan sebanyak 18 orang (78.3%)

melakukan kunjungan ANC secara teratur. Diperoleh nilai RP sebesar 3.73

(95%CI=1.70 - 8.23) menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan rendah

lebih berpeluang 3.73 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC

dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi, hal ini berarti bahwa dengan

pendidikan ibu hamil yang rendah maka dapat mempengaruhi kunjungan

antenatal care menjadi tidak lengkap. Berdasarkan hasil uji statistik

Page 63: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

50

didapatkan hasil chi square nilai p=0.00 sehingga dapat diartikan ada

hubungan pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek

Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhesty

(2014) bahwa ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan antenatal

care diperolehp =0,022. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Vinny dkk

(2016)bahwa ada hubungan pendidikan dengan keteraturan pemeriksaan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea

Kota Manado dengan nilai p=0.000.

Secara teori tingkat pendidikan dianggap penting karena dari pendidikan

seseorang dapat mengetahui dan melaksanakan perannya sesuai dengan

tujuan organisasi. Teori ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green

(2016), tingkat pendidikan merupakan faktor seseorang untuk berperilaku

sehingga latar belakang pendidikan merupakan faktor yang sangat mendasar

untuk memotivasi seseorang terhadap perilaku kesehatan dan referensi

belajar seseorang. Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi frekuensi

kunjungan ANC. Semakin paham ibu mengenai pentingnya ANC, maka ibu

tersebut akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan kunjungan

ANC. Status pendidikan juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan

responden yang memiliki pendidikan sekolah menengah dan atas menghadiri

klinik ANC lebih dibandingkan dengan wanita yang memiliki pendidikan

sekolah dasar dan bawah. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah

kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya

maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan

kehamilan yang baik dan berpengaruh juga terhadap kunjungan

kehamilannya.

Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas

perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan

kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan

pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat

pendidikan seseorang.Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin baik juga pengetahuannya tentang

sesuatu (Romauli, 2015).

Page 64: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

51

Dari penjelasan di atas penulis berpendapat bahwa tingkat pendidikan

tetap menjadi elemen penting dalam pembentukan perilaku yang secara

spesifik dapat diimplementasikan pada ibu hamil dalam melakukan

kunjungan ANC. Dimana secara proporsi dari hasil penelitian ini bahwa ibu

hamil dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah tidak banyak didalam

memanfaatkan Pelayanan kesehatan untuk mendapatkan ANC dibandingkan

dengan ibu hamil yang berpendidikan tinggi, hal tersebut dikarenakan dengan

tingkat pendidikan yang lebih rendah kurangnya informasimengenai

kesehatannya maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan

perawatan kehamilan yang baik.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.00

(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek

Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

B.3 Hubungan Pekerjaan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden yang

bekerja berjumlah 32 orang, dan sebanyak 18 orang (56.3%) melakukan

kunjungan ANC secara teratur, sementara responden yang tidak bekerja

berjumlah 28 orang, dan sebanyak 21 orang (75%) tidak melakukan

kunjungan antenatal care secara teratur. Dalam kategori yang dikatakan

bekerja adalah mereka yang melakukan suatu kegiatan untuk mendapatkan

nafkah bagi kehidupan pribadi maupun keluarga. Diperoleh nilai RP sebesar

1.71 (95%CI=1.10 - 2.69) menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja lebih

berpeluang 1.71 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC dibandingkan

ibu yang bekerja, hal ini berarti bahwa dengan pekerjaan ibu hamil yang tidak

bekerja maka dapat mempengaruhi kunjungan antenatal care menjadi

tidaklengkap.Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi square nilai

p=0.02 sehingga dapat diartikan ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.

Page 65: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

52

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jane M dkk

(2014) bahwa ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan antenatal

care diperolehp =0,003.

Dan sesuai dengan teori Romauli (2015) Pekerjaan seseorang akan

menggambarkan aktifitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang

didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja

mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak

bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki

kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai

banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaannya.

Tenaga kesehatan perlu mengkaji hal ini untuk mendapatkan data mengenai

kedua hal tersebut.Dengan mengetahui data ini, maka tenaga kesehatan

dapat memberikan informasi dan penyuluhan yang tepat sesuai dengan

kondisi pasien (Romauli, 2015).

Pekerjaan merupakan aktifitas keluar rumah maupun didalam rumah

kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Status pekerjaan akan memudahkan

seseorang mendapatkan pelayanan kesehatan. Factor pekerjaan dapat

menjadi factor ibu dalam melakukan kunjungan ANC dalam melakukan

pemenfaatan kesehatan (L. Green, 2016).

Secara ekonomi pekerjaan dapat meningkatkan kemampuan pendapatan

seseorang yang memudahkannya membiayai kesehatannya. Pada

masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah, perilaku untuk

menjadikan pekerjaan sebagai hal yang prioritas adalah suatu hal yang wajar

mengingat selama ini pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terutama

pada masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah. Hal ini secara

langsung akan menurunkan motivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan

antenatal care (Kurnia dkk, 2013).

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa

pekerjaan berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari sehingga kemungkinan

ibu berada di luar rumah dan memungkinkan ibu memiliki interaksi lebih luas

di lingkungan sosialnya sehingga informasi dan pengalaman baru dapat

diperoleh dengan mudah termasuk yang berkaitan dengan perilaku

kesehatan

Page 66: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

53

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.02

(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek

Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

B.4 Hubungan Pengetahuan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden

berpengetahuan kurang baik berjumlah 42 orang dan sebanyak 31 orang

(73.8%) tidak teratur melakukan kunjungan antenatal care, sementara

responden yang berpengetahuan baik berjumlah 18 orang dan sebanyak 14

orang (77.8%) melakukan kunjungan antenatal secara teratur. Diperoleh nilai

RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu yang

berpengetahuan kurang baik lebih berpeluang 3.32 kali tidak teratur

melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu berpengetahuan baik, hal ini

berarti bahwa dengan pengetahuan ibu hamil yang kurang baik maka dapat

mempengaruhi kunjungan antenatal care menjadi tidak lengkap. Berdasarkan

hasil uji statistik didapatkan hasil chi square nilai p=0.001 sehingga dapat

diartikan ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhesty

(2014) bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan antenatal care

diperolehp =0,044. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Dwi Feny

(2017)bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kelengkapan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sei KepayangKabupaten Asahan

dengan nilai p=0.001.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori L.Green (2016) Pengetahuan

salah satu indicator seseorang dalam melakukan tindakan. Jika seseorang

didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka orang

tersebut akan memahami pentingnya menjaga kesehatan dan motivasi untuk

diaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan merupakan factor penting

yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC.

Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan kehamilan

menganggap kunjungan ANC bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban,

melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk kehamilannya.

Page 67: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

54

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cholifah (2015) menunjukkan bahwa

ibu yang mencapai K4 hampir seluruhnya (94,4%) pengetahuan baik

dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan kurang baik. Sedangkan ibu

yang tidak tercapai K4 seluruhnya (100,0%) pengetahuan kurang

dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan baik, maka dapat disimpulkan

ada hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4.

Pengetahuan memiliki dampak terhadap pemanfaatan pelayanan

antenatal. Hasil penelitian Mardiyah (2014) menyatakan terdapat hubungan

antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, semakin

tinggi pengetahuan ibu hamil maka akan semaki tinggi pemanfaatan

pelayanan antenatalnya dan sebaliknya.

Ketidaktahuan ibu hamil tentang manfaat pemeriksaan antenatal akan

berdampak pada menurunnya motivasi ibu untuk datang kepelayanan

kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Rendahnya

kelengkapankunjungan ANC ibu hamil ini karenamasih ada responden yang

tidak mengetahuitentang standar kunjungan ANC dari kebijakanPemerintah,

yaitu 1 kali trimester pertama,1 kali trimester kedua, dan 2 kali trimesterketiga

dengan layanan 10 T, dan juga harussesuai dengan Standar Pelayanan

Kebidanan(SPK), yang meliputi anamnesis, pemeriksaanfisik, pemeriksaan

laboratorium rutin dankhusus, serta intervensi umum dan khusus.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa

proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik lebih banyak yang

memanfaatkan kunjungan ANC dibandingkan responden dengan proporsi

pengetahuan yang rendah. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya

pengetahuan yang lebih baik responden semakin terbuka untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan, dengan adanya pengetahuan maka

responden menjadi semakin memahami terhadap manfaat dari suatu perilaku

kesehatan yang akan dilakukannya, dengan demikian akan semakin

meningkatkan perilaku ibu dalam upaya menjaga dan melindungi

kehamilannya melalui kunjungan antenatal care.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.001

(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di

Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

Page 68: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

55

B.5 Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden yang

bersikap negative berjumlah 42 orang dan sebanyak 31 orang (73.8%) tidak

teratur melakukan kunjungan antenatal care, sementara responden yang

bersikap posititif berjumlah 18 orang dan sebanyak 14 orang (77.8%)

melakukan kunjungan antenatal secara teratur. Diperoleh nilai RP sebesar

3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu yang bersikap negatif

lebih berpeluang 3.32 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC

dibandingkan ibu yang bersikap positif, hal ini berarti bahwa dengan sikap ibu

hamil yang negatif maka dapat mempengaruhi kunjungan antenatal care

menjadi tidak lengkap.Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi

square nilai p=0.001dapat diartikan ada hubungan sikap dengan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Feny

(2017) bahwa ada hubungan sikap dengan kunjungan antenatal care

diperolehp =0,003. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Dwi Asihani

(2010)bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kelengkapan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Rumah Bersalin Permata Bunda Sragen dengan

nilai p=0.003.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Menurut Lestari (2015), sikap

adalah suatu proses penilaian yang dilakukan seseorang terhadap suatu objek

atau situasi yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar

kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berprilaku dalam cara

yang tertentu yang dipilihnya. Dari keterangan diatas ternyata sikap

mempunyai karakter, lemah kuatnya karakter sangat mempengaruhi dari

perilaku seseorang. Sikap yang kuat dimiliki oleh seseorang untuk

memeriksakan dirinya (ANC) akan membawa perilaku yang nyata dalam

pelaksanaan ANC.

Sikap terdiri dari komponen kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep

untuk membentuk sikap yang utuh, dan berperannya pengetahuan berfikir,

keyakinan, dan emosi yang merupakan reaksi atau respon yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, kehidupan,

emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan kecendrungan

Page 69: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

56

untuk bertindak, tetapi belum merupakan suatu tindakan. Untuk itu diperlukan

upaya meyakinkan ibu tentang manfaatpelayanan ANC sedini mungkin

penanganan yang tepat bagi kelabgsungan kesehatan kehamilan ibu.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa Sikap

sangat mempengaruhi kunjungan ANC ibu. Hal tersebut disebabkan sikap

mampu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu sehingga

mencerminkan bahwa sikap akan mempengaruhi tingkah laku manusia dalam

melakukan sesuatu, dan terkadang sikap yang kuat akan membentuk karakter

yang disebut prinsip. Orang yang memiliki prinsip untuk selalu hidup sehat,

akan mencoba sebaik mungkin dan melakukan apa saja untuk kesehatannya

apalagi untuk janin dan ibu hamil sebagai salah satu bagian dari keluarga dan

kehidupannya, salah satunya dengan melakukan kunjungan ANC dengan

baik.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.001

(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan sikap dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek

Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

Page 70: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Hasil analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan

Antenatal Care (ANC) yaitu tingkat pendidikan ibu(p =0,00), tingkat

pekerjaan p =0,02), tingkat pengetahuan (p =0,001), sikap (p =0,001) dan

yang tidak berhubungan dengan dengan kunjungan Antenatal Care

(ANC) yaitu umur ibu hamil(p =0,52), di Paktek Mandiri Bidan Afriana

Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.

B. Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel yang

berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) dan dapat

dilakukan uji instrumen penelitian dan uji hipotesis, karena dalam

penelitian ini secara statistik bermakna.

2. Bagi Klinik Bersalin

Untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil agar bagi Praktek Mandiri

BidanAfriana Am.keb Bromo Ujung disarankan untuk meningkatkan

pengetahuan para ibu hamil melalui penyuluhan tentang pentingnya

Antenatal Care.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana atau

tambahan kepustakaan/referensi bagi pembaca di perpustakaan

Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

Page 71: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

58

DAFTAR PUSTAKA Arihta.2012. Pengaruh Motivasi dan Persepsi Ibu Hamil Tentang Risiko

Kehamilan Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012. Medan.

Asrinah, dkk. 2015.Asuhan Kebidanan Masa kehamilan,Yogyakarta: Graha Ilmu. Ayu, dkk.2017. Jurnal Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan

Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil, Lampung. Ayu Mandriwati, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis

Kompetensi Edisi 3, Jakarta: EGC Dinkes Sumut. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,Medan: Dinas

Kesehatan Sumatera Utara (diakses 21 februari 2018). Dhita,Rodiani. 2017. Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan

Kejadian Anemia pada IbuHamil Trimester III. Lampung. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta. Dwi Feni. 2017. Faktor Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas

Sei Kepayang Kabupaten asahan. Asahan. Lalita Elisabeth M.F, 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor: IN MEDIA. Fitrayeni, dkk.2015, Penyebab Rendahnya Kelengkapan Kunjungan

Antenatal Care Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran Tahun 2015. Padang.

IBI.2016. Buku Acuan Midwifery Update Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. IKAPI. 2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney Edisi 2, Jakarta: EGC. Jannah Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan kebidanan Kehamilan,

Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Jane, dkk.2014, Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pemanfaatan

Pelayanan K1 Dan K4 Di Puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014.Minahasa.

Jenni, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor: IN MEDIA. Kemenkes.2015 (a).Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Page 72: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

59

.2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Kemendikbud . 2015. Rencana Strategis 2015. Jakarta Kusmiyati, Yuni, dan Puji. 2013. Asuhan Ibu Hamil, Yogyakarata: Fitramaya. Kurnia, dkk.2013. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan

Antenatal Care.Mojokerto. Linda. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan K4 Pada Ibu

Hamil Di Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta Tahun 2017. Yogyakarta.

Lalita, Elisabeth M.F. 2013. Asuhan Kebidanan kehamilan. Bogor: IN

MEDIA. Lestari, Titik. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Morgan, Margery. 2013. ABC Asuhan Antenatal Edisi 4, Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Novita Adhesty. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care(Di Puskesmas Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun2014).Lampung

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka

Cipta. .2016. ILmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Padila. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Prawirohardjo, S.2014. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: Bina

Pustaka.

Pudiastutik. 2012,Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi, Yogyakarta: Nuha Medika.

Rahma, dkk. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Rawat Inap Panjang Bandar Lampung. Lampung.

Rismahara, dkk.2014. Pengaruh Kunjungan antenatal Care Dan Deteksi Risiko Kehamilan terhadap Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Medan.

Page 73: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

60

Romauli, S. 2015. Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Muha Medika. Rukiyah, A.Y, dan Yulianti, Lia. 2013. Asuhan Kebidanan 1 kehamilan,

Jakarta Timur: Cv. Trans info Media.

Titik, dkk.2013, Analisis Pengaruh Penerapan Standart Pelayanan Kehamilan Terhadap Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Gemolong Sragen Tahun 2011.Gemolong.

Vicky, dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Mempunyai Bayi di kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. Medan.

Vinny, dkk.2016,Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Ibu Hamil Dengan Keteraturan

Pemeriksaan Antental Care (Anc) Di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado Tahun 2016. Manado.

Walyani, E. S, dan Purwoastuti, E. T.2017. Asuhan Kebidanan Pada

Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Wawan dan Dewi, 2017.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Page 74: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes MEDAN, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Selvi Mariani Doloksaribu

NIM : P07524517090

Program Studi : D-IV

Jurusan : Kebidanan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Poltekkes Kemenkes Medan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty- Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul:

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNGTAHUN 2018

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Medan berhak menyimpan mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : Agustus 2018

(Selvi Mariani Doloksaribu)

Page 75: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

PERNYATAAN

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK

MANDIRI BIDANAFRIANA Am.KebBROMO UJUNG TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut

dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2018 Selvi Mariani Doloksaribu P07524517090

Page 76: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 77: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 78: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 79: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 80: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 81: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

KUESIONER HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANC

ANGKET PENELITIAN

Judul : Hubungan faktor sosial dan ekonomi ibu hamil dengan kunjungan

ANC

Tanggal pengisian :

Petunjuk :Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah

disediakan sesuai pilihan anda.

A. Data Demografi

1. Nama Ibu :

2. Alamat :

3. Agama :

4. Usia ibu saat ini.......... Tahun

5. Usia Kehamilan saat ini ......... Minggu

6. Paritas (anak yang pernah dilahirkan) : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10

7. Pendidikan terakhir ibu

Pendidikan rendah (SD,SMP sederajat)

Pendidikan Menengah (SMA, SMK sederajad)

PT (Perguruan Tinggi)

8. Pekerjaan ibu

Bekerja (PNS, Wiraswasta, Wirausaha, dll)

Tidak Bekerja

Page 82: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Pernyataan untuk Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Keterangan : 1. Benar 2. Salah

No

Pernyataan benar

Salah

1.

Pemeriksaan kehamilan adalah kunjungan ibu hamil

kebidan atau kedokter sedini mungkin segera setelah

diketahui hamil untuk mendapatkan pelayanan

pemeriksaan kehamilan.

2.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4xselama

kehamilan

3.

Salah satu manfaat pemeriksaan kehamilan untuk

mengetahui secara dini kasus resiko tinggikehamilan.

4.

Ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke

tempatpelayanan kesehatan untuk

mendapatkanpenyuluhan, penimbangan berat

badan,pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet

Fe,imunisasi TT, deteksi dini resiko tinggi sertapengobatan

bila ada penyakit yang menyertai pada

kehamilan.

5.

Ibu hamil memeriksakan kehamilannya minimal pada

trimester satu selama 1 kali, trimester kedua selama 1 kali

dan pada trimester ketiga selama 1 kali serta sewaktu-

waktu bila ada keluhan.

6.

Resiko ibu hamil yang kurang gizi menyebabkan janin

tidak berkembang, perdarahan sewaktu melahirkan dan ibu

mudah terkena penyakit serta bayi yang dilahirkan berat

badannya kurang dari 2500 gram.

7.

Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya

dapat membahayakan kesehatan janin dan ibu sewaktu

melahirkan.

8.

Resiko tinggi dari kehamilan apabila ada penyakit

kurang darah, darah tinggi, perdarahan dan sesak nafas.

Page 83: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

9.

Keadaan ibu yang bisa memperlancar proses persalian

apabila periksa hamil yang teratur, pemberian imunisasi TT,

ibu dalam kondisi sehat, kecukupan gizi serta kemantapan

dalam memilih penolong persalinan, tempat persalinan dan

pendamping persalinan.

10.

Untuk mencegah terjadinya anemia (kurang darah)

selama kehamilan ibu dianjurkan untuk minum tablet

tambah darah selama hamil paling sedikit 90 tablet

11

Ibu hamil harus segera memeriksakan kehamilannya

apabila ada keluhan sewaktu-waktu

12

Faktor makanan, frekuensi pemeriksaan kehamilan,

faktor psikologis dapat mempengaruhi selama kehamilan

13

Pemeiksaan kehamilan dapat juga dilakukan selain

petugas kesehatan (dukun, ibu, mertua)

14

Apabila ibu sedang mengalami bengkak dikaki, tangan

dan wajah dan sakit dikepala (pusing) maka ibu tidak harus

memeriksakannya ketenaga kesehatan karena hal tersebut

wajar terjadi dalam masa kehamilan.

15

Muntah berlebihan dan tidak mau makan pada hamil

muda merupakan hal biasa yang terjadi pada ibu hamil

sehingga tidak berbahaya.

16

Jumlah kunjungan kehamilan terpenuhi sama dengan

jumlah usia kehamilan

17

Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan tidak akan

mengganggu kondisi kesehatan ibu dan janin.

18

Ibu hamil dengan riwayat kehamilan yang dulu tidak

baik tidak mungkin terulang lagi pada kehamilan

selanjutnya.

19

Ketuban Pecah dini tidak menyebabkan infeksi

20

Kehamilan yang sehat apabila besar perut ibu sesuai

umur kehamilan, gizi ibu terpenuhi, jarak anak lebih dari 2

tahun dan ibu tidak mempunyai penyakit yang menyertai

kehamilannya.

Page 84: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Pernyataan untuk Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia, ada 4 jawaban

alternatif

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan

agar bisa melahirkan dengan lancar.

2. Selama kehamilan memeriksakan

kehamilan minimal 4 kali

3. Perdarahan sewaktu bersalin bisa akibat

anemia sewaktu hamil

4. Pemeriksaan kehamilan adalah hal yang

sangat penting dilakukan ibu hamil

5. Pemeriksaan kehamilan yang pertama

sebaiknya dilakukan pada saat ibu

mengalami terlambat haid.

6. Penyuluhan tentang pemeriksaan

kehamilan penting dilaksanakan untuk ibu-

ibu yang sedang hamil

7. Seorang ibu hamil makannya harus lebih

banyak dari orang biasa dan tidak perlu

pantang makanan tertentu supaya bayi

dan ibunya sehat.

8. Menurut orang tua ibu hamil tidak boleh

makan ikan lele, belut karena berpengaruh

pada janin yang dikandungnya atau pada

proses persalinan.

Page 85: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

9. Tetangga ibu umurnya 37 tahun, sekarang

sedang hamil anak yang ke 6. Kelima

anakyang lain sehat-sehat dan belum

pernahmengalami gangguan persalinan,

sehinggatetangga ibu tersebut tenang-

tenang sajadan tidak pernah kontrol

kehamilannya.

10. Tetangga ibu hamil anak ke 2, tetap tidak

mau memeriksakan kehamilan seperti

kehamilannya sebelumnya, sebab

walaupun persalinannya bermasalah

anaknya tetapsehat.

11. Pentingnya pemeriksaan kehamilan harus

disampaikan kepada saudara atau

tetangga yang hamil

12. Suntik TT tidak perlu dalam kehamilan

13. Tidak memeriksakan kehamilanpun ibu

dan janin tetap sehat

14. Memeriksakan kehamilan hanya pada

kehamilan pertama, kehamilan seterusnya

tidak perlu memeriksakan

15. Ibu hamil dalam memeriksakan

kehamilannya cukup dirumah dukun saja,

seperti yang dilakukan tetangga, dan

mereka melahirkan dengan normal baik

tanpa gangguan apapun.

16 Bila tempat pelayanan kesehatan jauh, ibu

hamil tidak perlu periksa kehamilanya.

17 Meski dilarang tidak boleh periksa hamil

oleh keluarga (suami, ibu, mertua), ibu

tetap akan memeriksakan kehamilan

18 Bila ibu merasa nyaman ibu tidak perlu

melakukan pemeriksaan kehamilan

Page 86: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

19 Ibu Amir yang sedang hamil, malas

memeriksakan kehamilan karena jauh dari

pelayanan kesehatan dan jika periksa

kehamilan diberi buku KIA yang harus

diisi. Bagi ibu Amir hal ini sangat

merepotkan.

20 Ibu hamil dianjurkan melakukan

pemeriksaan kehamilan setiap bulan

selama kehamilan

Page 87: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Kunjungan pemeriksaan ANC

1. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan selama kehamilan ini?

a) Kurang dari 4 kali

b) 4 kali atau lebih

2. Pada usia kehamilan 0-3 bulan, berapa kali ibu memeriksakan

kehamilan?

a) Tidak pernah

b) 1 kali atau lebih

3. Pada usia kehamilan 4-6 bulan, berapa kali ibu memeriksakan

kehamilan?

a) Tidak pernah

b) 1 kali atau lebih

4. Pada usia kehamilan 7-9 bulan, berapa kali ibu memeriksakan

kehamilan?

a) Tidak pernah/1 kali

b) 2 kali atau lebih

Page 88: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Kisi – kisi Pengetahuan Ibu tentang Pemeriksaan Kehamilan

Dimensi Indikator No Item

Positif Negatif

Kognitif Mengetahuipengertian pemeriksaan kehamilan dan manfaat, tujuan

1,2,3,4 16, 17, 19

Afektif Bisa membedakan bahaya

kehamilan 5,6,7, 8,9, 10 11,12,

13,14,15,18, 20

Kisi – kisi Sikap Ibu Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dimensi Indikator No Item

Positif Negatif

Kognitif Pemeriksaan Kehamilan

disenangi 1,7,8 11, 12

Afektif Rasa bangga bila memeriksakankehamilan

2,3,4,5,6,9

10, 13,14,15,16,17,18,19,20

Page 89: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

MASTER TABEL PENELITIAN

No. Res

usia Pen Pek PENGETAHUAN Tot Kat

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 1 2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 9 KB 2 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7 KB 3 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 14 B 4 2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 8 KB 5 2 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 7 KB 6 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 13 B 7 3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 KB 8 3 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 8 KB 9 3 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 KB 10 2 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 B 11 2 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 11 B 12 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5 KB 13 2 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 8 KB 14 2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 8 KB 15 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 8 KB 16 2 2 2 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 KB 17 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 9 KB 18 2 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 9 KB 19 2 2 2 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 o 1 1 1 1 10 KB 20 2 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6 KB 21 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6 KB 22 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6 KB 23 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 KB

Page 90: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

24 2 2 2 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 10 KB 25 2 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 KB 26 2 2 2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 B 27 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 10 KB 28 2 2 2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 B 29 2 2 2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 10 KB 30 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 9 KB 31 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 B 32 2 2 2 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 14 B 33 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 6 KB 34 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 10 KB 35 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8 KB 36 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 5 KB 37 2 1 2 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 7 KB 38 2 1 2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 9 KB 39 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 B 40 2 1 2 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 8 KB 41 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 KB 42 2 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 11 B 43 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 KB 44 2 1 2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 11 B 45 2 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 B 46 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 10 KB 47 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 15 KB 48 2 2 2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 B 49 3 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 B 50 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 9 KB 51 2 2 2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 B 52 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 10 KB 53 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 6 KB

Page 91: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Keterangan Tabel Kategori Usia

Usia : Usia Ibu Hamil 1. <20 tahun

Pen : Pendidikan Terakhir Ibu 2. 20-35 tahun

Pek : Pekerjaan Ibu 3. >35 tahun

Tot : Total Keseluruhan

Kat : Kategori Kategori Pendidikan 1. Pendidikan Rendah

2. Pendidikan Tinggi

Kategori Pekerjaan 1. Tidak Bekerja

2. Bekerja

Kategori Pengetahuan 1. Kurang baik <11

54 2 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 8 KB 55 3 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10 KB 56 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10 KB 57 2 2 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 12 B 58 2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 KB 59 2 2 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15 B

60

2 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7 KB

Page 92: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

2. Baik

No. Res

SIKAP Tot Ket KUNJUNGAN ANC

Tot ket

P1

P 2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

P 10

P 11

P 12

P 13

P 14

P 15

P 16

P 17

P 18

P 19

P 20

P1

P2

P3

P4

1 1 2 2 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 2 4 1 4 1 38 N 1 0 0 1 2 BL 2 2 2 3 4 2 3 2 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 46 N 1 1 0 1 3 BL 3 1 1 3 3 2 3 4 3 3 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 4 52 N 1 1 1 1 4 L 4 2 2 1 4 2 4 4 3 3 2 1 3 4 1 2 1 3 2 1 1 46 N 1 1 1 1 4 L 5 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 4 1 2 1 3 1 4 1 41 N 1 1 0 0 2 BL 6 4 4 4 4 1 4 2 2 4 2 1 2 2 1 2 4 4 1 4 1 54 P 1 1 1 1 4 L 7 1 2 1 1 4 3 4 3 4 3 1 3 1 3 2 2 1 2 1 1 43 N 0 1 1 0 2 BL 8 4 3 2 4 1 4 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 3 1 4 1 43 N 0 1 1 1 3 BL 9 2 2 2 2 2 4 1 2 3 2 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1 40 N 0 0 0 1 1 BL 10 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 1 2 2 4 3 2 3 53 N 1 1 1 1 4 L 11 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 56 P 1 1 1 0 3 BL 12 1 1 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1 36 N 0 0 1 0 1 BL 13 1 2 4 4 2 1 4 2 3 2 1 2 4 1 2 1 1 1 4 1 43 N 0 1 1 1 3 BL 14 1 2 4 4 2 4 1 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 46 N 1 0 1 0 2 BL 15 1 1 4 4 2 4 2 2 2 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 48 N 1 0 1 0 2 BL 16 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 58 P 1 1 1 1 4 L 17 3 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 45 N 1 1 1 1 4 L 18 1 1 1 4 2 4 4 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 45 N 1 0 1 0 2 BL 19 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 3 3 4 4 4 65 P 1 1 1 1 4 L 20 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 1 1 1 2 1 48 N 0 0 1 0 1 BL 21 1 1 1 1 2 4 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 4 1 4 1 33 N 0 1 1 0 2 BL 22 4 2 4 4 2 4 1 1 1 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 49 N 0 0 1 0 1 BL 23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 42 N 1 1 1 0 3 BL 24 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 4 4 4 66 P 1 1 1 1 4 L

Page 93: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

25 2 2 4 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 1 2 3 4 1 4 1 42 N 0 0 1 1 2 BL 26 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 56 P 1 1 1 1 4 L 27 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 1 47 N 1 1 1 0 3 BL 28 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 3 2 4 4 1 4 1 59 P 1 1 1 1 4 L 29 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 60 P 1 1 1 1 4 L 30 3 1 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 48 N 0 1 1 1 3 BL 31 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 52 N 1 1 1 1 4 L 32 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 3 4 1 60 P 1 1 1 1 4 L 33 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 1 2 4 4 1 4 1 43 N 0 0 1 1 2 BL 34 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 49 N 1 0 1 1 3 BL 35 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 N 0 0 1 0 1 BL 36 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 37 N 0 0 0 1 1 BL 37 1 2 1 4 2 1 3 4 1 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 45 N 1 0 1 0 2 BL 38 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 1 2 2 3 2 4 4 1 4 1 48 N 1 0 1 1 3 BL 39 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 70 P 1 1 1 1 4 L 40 3 3 3 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 47 N 1 1 1 0 3 BL 41 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 47 N 0 0 1 0 1 BL 42 1 2 1 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 52 N 1 1 1 1 4 L 43 1 1 4 4 2 4 1 2 4 1 1 2 2 1 2 4 4 1 4 1 47 N 1 1 1 1 4 L 44 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 56 P 0 1 0 1 2 BL 45 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 4 4 4 4 1 66 P 1 1 1 1 4 L 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 1 3 1 1 1 1 1 46 N 1 0 1 0 2 BL 47 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 67 P 1 1 1 1 4 L 48 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 1 54 P 1 1 1 0 3 BL 49 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 P 1 1 0 1 3 BL 50 1 1 4 4 2 4 4 1 1 4 2 1 2 4 1 2 4 4 1 4 48 N 0 0 1 0 1 BL 51 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 71 P 1 1 1 1 4 BL 52 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 1 3 2 42 N 1 0 1 0 2 BL 53 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 1 4 1 45 N 0 1 1 1 3 BL 54 4 2 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 4 1 4 1 42 N 1 1 1 0 3 BL

Page 94: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

55 2 2 4 4 2 3 3 2 4 2 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 43 N 1 1 1 1 4 L 56 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 4 1 4 1 1 46 N 1 1 1 1 4 L 57 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 3 69 P 1 1 1 1 4 L 58 2 2 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 35 N 1 1 1 1 4 L 59 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 4 1 2 4 4 3 4 3 61 P 1 1 1 1 4 L 60 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 4 1 46 N 1 1 1 1 4 L

Keterangan Tabel

No. Res : Nomor Responden Tot : Total Keseluruhan Kat : Kategori N : Negatif P :Positif BL : Belum Lengkap L : Lengkap

Page 95: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Analisis Univariat

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BERESIKO 8 13.3 13.3 13.3

TIDAK BERESIKO 52 86.7 86.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

PENDIDKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 37 61.7 61.7 61.7

Tinggi 23 38.3 38.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Bekerja 28 46.7 46.7 46.7

Bekerja 32 53.3 53.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Baik 42 70.0 70.0 70.0

Baik 18 30.0 30.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 96: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Negatif 42 70.0 70.0 70.0

Positif 18 30.0 30.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

KUNJUNGAN ANC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Teratur 35 58.3 58.3 58.3

Teratur 25 41.7 41.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Analisis Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

USIA * KUNJUNGAN ANC 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

Page 97: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

USIA * KUNJUNGAN ANC Crosstabulation

KUNJUNGAN ANC

Total Tidak Teratur Teratur

USIA BERESIKO Count 6 2 8

% within USIA 75.0% 25.0% 100.0%

Residual 1.3 -1.3

TIDAK BERESIKO Count 29 23 52

% within USIA 55.8% 44.2% 100.0%

Residual -1.3 1.3 Total Count 35 25 60

% within USIA 58.3% 41.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.055a 1 .304 Continuity Correctionb .412 1 .521 Likelihood Ratio 1.112 1 .292 Fisher's Exact Test .449 .265

Linear-by-Linear Association 1.037 1 .308 N of Valid Cases 60

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Approximate

Significance

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .131 .304

N of Valid Cases 60

Page 98: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for USIA

(BERESIKO / TIDAK

BERESIKO)

2.379 .438 12.911

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Tidak Teratur 1.345 .843 2.147

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Teratur .565 .164 1.950

N of Valid Cases 60

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PENDIDKAN *

KUNJUNGAN ANC 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

PENDIDKAN * KUNJUNGAN ANC Crosstabulation

KUNJUNGAN ANC

Total Tidak Teratur Teratur

PENDIDKAN Rendah Count 30 7 37

% within PENDIDKAN 81.1% 18.9% 100.0%

Residual 8.4 -8.4

Tinggi Count 5 18 23

% within PENDIDKAN 21.7% 78.3% 100.0%

Residual -8.4 8.4 Total Count 35 25 60

% within PENDIDKAN 58.3% 41.7% 100.0%

Page 99: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 20.549a 1 .000 Continuity Correctionb 18.180 1 .000 Likelihood Ratio 21.525 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 20.207 1 .000 N of Valid Cases 60

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.58.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Approximate

Significance

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .505 .000

N of Valid Cases 60

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for PENDIDKAN

(Rendah / Tinggi) 15.429 4.256 55.928

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Tidak Teratur 3.730 1.691 8.225

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Teratur .242 .120 .487

N of Valid Cases 60

Page 100: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PEKERJAAN *

KUNJUNGAN ANC 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

PEKERJAAN * KUNJUNGAN ANC Crosstabulation

KUNJUNGAN ANC

Total Tidak Teratur Teratur

PEKERJAAN Tidak Bekerja Count 21 7 28

% within PEKERJAAN 75.0% 25.0% 100.0%

Residual 4.7 -4.7

Bekerja Count 14 18 32

% within PEKERJAAN 43.8% 56.3% 100.0%

Residual -4.7 4.7 Total Count 35 25 60

% within PEKERJAAN 58.3% 41.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.000a 1 .014 Continuity Correctionb 4.783 1 .029 Likelihood Ratio 6.152 1 .013 Fisher's Exact Test .019 .014

Linear-by-Linear Association 5.900 1 .015 N of Valid Cases 60

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.67.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 101: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Symmetric Measures

Value

Approximate

Significance

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .302 .014

N of Valid Cases 60

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for PEKERJAAN

(Tidak Bekerja / Bekerja) 3.857 1.278 11.638

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Tidak Teratur 1.714 1.096 2.681

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Teratur .444 .218 .905

N of Valid Cases 60

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PENGETAHUAN *

KUNJUNGAN ANC 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

PENGETAHUAN * KUNJUNGAN ANC Crosstabulation

KUNJUNGAN ANC

Total Tidak Teratur Teratur

PENGETAHUAN Kurang Baik Count 31 11 42

% within PENGETAHUAN 73.8% 26.2% 100.0%

Residual 6.5 -6.5

Baik Count 4 14 18

% within PENGETAHUAN 22.2% 77.8% 100.0%

Residual -6.5 6.5 Total Count 35 25 60

% within PENGETAHUAN 58.3% 41.7% 100.0%

Page 102: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 13.796a 1 .000 Continuity Correctionb 11.755 1 .001 Likelihood Ratio 14.130 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 13.566 1 .000 N of Valid Cases 60

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Approximate

Significance

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .432 .000

N of Valid Cases 60

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

PENGETAHUAN (Kurang

Baik / Baik)

9.864 2.670 36.442

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Tidak Teratur 3.321 1.374 8.030

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Teratur .337 .191 .592

N of Valid Cases 60

Page 103: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

SIKAP * KUNJUNGAN ANC 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

SIKAP * KUNJUNGAN ANC Crosstabulation

KUNJUNGAN ANC

Total Tidak Teratur Teratur

SIKAP Negatif Count 31 11 42

% within SIKAP 73.8% 26.2% 100.0%

Residual 6.5 -6.5

Positif Count 4 14 18

% within SIKAP 22.2% 77.8% 100.0%

Residual -6.5 6.5 Total Count 35 25 60

% within SIKAP 58.3% 41.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 13.796a 1 .000 Continuity Correctionb 11.755 1 .001 Likelihood Ratio 14.130 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 13.566 1 .000 N of Valid Cases 60

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 104: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

Symmetric Measures

Value

Approximate

Significance

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .432 .000

N of Valid Cases 60

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for SIKAP

(Negatif / Positif) 9.864 2.670 36.442

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Tidak Teratur 3.321 1.374 8.030

For cohort KUNJUNGAN

ANC = Teratur .337 .191 .592

N of Valid Cases 60

Page 105: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 106: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 107: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 108: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 109: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
Page 110: SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

NAMA : SELVI MARIANI DOLOKSARIBU

TTL : SARULLA, 07 MARET 1995

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : KRISTEN PROTESTAN

ANAK KE : 4 DARI 5 BERSAUDARA

TELEPON : 082366724743 EMAIL : [email protected]

ALAMAT : JL. PENDIDIKAN PASAR SARULLA

KECAMATAN PAHAE JAE PAHAE JAE

II. DATA ORANG TUA

NAMA AYAH : MANGASA DOLOKSARIBU

NAMA IBU : LAMRIA SIHOMBING, S.Pd

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

FORMAL TAHUN 2001-2007 : SD NEGERI NO.173432 PAHAE

JAE

TAHUN 2007-2010 : SMP NEGERI 1 PAHAE JAE

TAHUN 2010-2013 : SMA NEGERI 1 PAHAE JAE TAHUN 2014-2017 : DIII KEBIDANAN POLTEKKES

KEMENKES MEDAN

TAHUN 2017-2018 : DIV KEBIDANAN POLTEKKES

KEMENKES M EDAN