skripsi eka setyawati.pdf

169
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: EKA SETYAWATI NIM: 208082000002 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Upload: lyngoc

Post on 13-Jan-2017

253 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Eka Setyawati.pdf

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK

MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG

MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

EKA SETYAWATI

NIM: 208082000002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: Skripsi Eka Setyawati.pdf

ii

Page 3: Skripsi Eka Setyawati.pdf

iii

Page 4: Skripsi Eka Setyawati.pdf

iv

Page 5: Skripsi Eka Setyawati.pdf

v

Page 6: Skripsi Eka Setyawati.pdf

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

1. Nama : Eka Setyawati

2. Jenis kelamin : Perempuan

3. Tempat/tanggal lahir : Jakarta/ 07 September 1990

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Pangkalan Rt 008/04 No. 16 Pondok

Ranggon Kec. Cipayung Jakarta Timur

13860

6. Telepon : 085695057805/021-8456670

7. E-mail : [email protected]

II. Data Pendidikan Formal

1. 1995 - 1996 : TK Fisabilillah

2. 1996 - 2002 : SDN 01 Pagi Pondok Ranggon

3. 2002- 2005 : SMP Negeri 230 Jakarta

4. 2005 - 2008 : SMA Bina Dharma Jakarta

5. 2008 - 2013 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta (Pajak).

Page 7: Skripsi Eka Setyawati.pdf

vii

FACTORS AFFECTING THE WILLINGNESS TO PAY TAX INDIVIDUAL TAX

PAYERS ARE DOING INDEPENDENT

ABSTRACT

Eka Setyawati

This studyaimed to analyze the effect of paying taxes awareness, knowledge of tax

laws, a good perception of the taxation system, and the quality of service to the

willingness to pay taxes individual tax payers who do the work free. Sample of 100

respondents was selected by convenience sampling technique in the District of Ciputat

Timur. Data obtained by distributing questionnaires. Analysis of the data using linear

regression and determine the hypothesis used t test and f test.

The results showed that awareness of paying taxes with a beta value of 0.235,

knowledge of tax laws with a beta value of 0.217, the perception of a good tax system

with a beta value of 0.339, and the quality of the service with a beta value of 0.431 and a

significant positive effection the willingness to pay taxes individual tax payers who do the

work free.Variables that have the most significant effect on the willingness to pay taxes

an individual tax payer who performs is the quality of service. With most of the beta value

among the other independent variables of (0.431).

Keywords : Paying tax awareness, Knowledge of tax regulation, a good perception of

the taxation system, Quality of service and Willingness to pay taxes.

Page 8: Skripsi Eka Setyawati.pdf

viii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK

MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN

PEKERJAAN BEBAS

ABSTRAK

Eka Setyawati

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak,

pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas sistem perpajakan, dan

kualitas pelayanan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas. Sampel terpilih sebanyak 100 responden dengan teknik

convenience sampling di Kecamatan Ciputat Timur. Data diperoleh dengan membagikan

kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linier berganda, dan untuk menentukan

hipotesis digunakan uji t, dan uji F.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajak dengan nilai beta

sebesar 0.235, pengetahuan peraturan perpajakan dengan nilai beta sebesar 0.217,

persepsi yang baik atas sistem perpajakan dengan nilai beta sebesar 0.339, dan kualitas

pelayanan dengan nilai beta sebesar 0.431 berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas.Variabel yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas adalah

kualitas pelayanan. Dengan nilai beta yang paling besar diantara variable independen

lainnya sebesar (0.431).

Kata Kunci : Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Peraturan Perpajakan, Persepsi

yang baik atas Sistem Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Kemauan

untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan

Pekerjaan Bebas.

Page 9: Skripsi Eka Setyawati.pdf

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang

Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas”. Shalawat beserta salam semoga

terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabat. Peneliti sangat bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana

(S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta tetap

menuntun peneliti dijalan yang benar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Terimakasih kepada Bapak dan Mamah tercinta yang selalu memberikan

limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-putusnya

untuk penulis. Saudara-saudara yang “cetarrrr membahana”, terimakasih Teh

Citi, A Misnan, DeAi, A’alip dan keponakanku Shabara atas kisah yang

mengharu biru dan kepada segenap keluarga tercinta yang selalu memberikan

dukungan moril maupun materiil kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan ilmu

pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga akhirnya

skripsi ini bisa terselesaikan.

Page 10: Skripsi Eka Setyawati.pdf

x

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, semangat,

dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga

akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terimakasih atas segala bimbingan dan

konsultasi yang telah diberikan selama ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan.

7. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Mas Heri, Mas Azis, Mba Ani

dan Mpo Heni yang telah membantu peneliti dalam mengurus segala

kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Terimakasih kepada sahabat-sahabat tercinta yang setia membantu peneliti,

Citra yang selalu menginspirasi, Irna yang selalu memotivasi, Alifah yang

selalu menyemangati, Afni dan Sallytha yang memberi pelajaran hidup kepada

peneliti untuk lebih mendewasakan diri. Sahabat terbaik terimakasih atas

bantuan dan do’anya.

9. Teman-teman seperjuangan satu angkatan 2008 khususnya Akuntansi A, Tika,

Putri, Mba Ani, Samsiyah, Aya, Iis, Anjani, Anggi, Irma, Silvi, Kiki, Mila,

Nike, TehLusi, Ka Dina, Maulana, Helmi, Sandy, Fazlun, Nawang, Fauzan,

Muchsin, Rizki yang sama-sama berjuang dan saling membantu dalam

menyelesaikan tugas-tugas akhir kuliah.

10. Teman-teman di luar sana yang telah memberi pengalaman berharga kepada

peneliti, Dimas, Linda, Yuri, Novita, Iing, Kak Andi, Kak Dimas, Mas Andri,

Kiki, Encis. Terimakasih atas perhatian, doa dan bantuannya

11. Terimakasih Mas Taufik dan keluarga atas perhatian, semangat, doa dan kasih

sayangnya, setia dan sabar menunggu penulis hingga merampungkan skripsi

ini.

12. Dan seluruh pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu, terimakasih banyak

telah membantu proses penyusunan skripsi ini.

Page 11: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xi

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti

harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Jakarta, Mei 2013

Eka Setyawati

Page 12: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 11

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 13

A. Kajian Teori .................................................................................... 13

1. Definisi Pajak .............................................................................. 13

2. Kemauan Membayar Pajak .......................................................... 20

2.1 Kesadaran Membayar Pajak ................................................. 22

2.2 Pengetahuan Peraturan Perpajakan ....................................... 25

2.3 Persepsi yang Baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan ........ 27

2.4 Kualitas Pelayanan ............................................................... 30

Page 13: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xiii

3. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas ... 33

B. Penelitian-penelitian Terdahulu ..................................................... 36

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ..................................................... 41

1. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................... 41

2. Kerangka Pemikiran ................................................................... 47

D. Hipotesis .......................................................................................... 48

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 49

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 49

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 49

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 51

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 52

1. Statistik Deskriptif ..................................................................... 52

2. Uji Kualitas Data ......................................................................... 52

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 54

4. Uji Regresi Linear Berganda ...................................................... 56

5. Uji Hipotesis ............................................................................... 58

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ................................ 61

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 69

1. Sejarah Singkat KPP Pratama Serpong ...................................... 69

2. Wilayah Kerja ............................................................................. 70

3. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 72

4. Karakteristik Responden ............................................................. 72

B. Hasil Analisis Data ......................................................................... 74

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................... 75

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 77

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 83

4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................. 88

5. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 92

Page 14: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xiv

BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 103

A. Kesimpulan ................................................................................... 103

B. Implikasi ........................................................................................ 105

C. Keterbatasan dan Saran .................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 109

LAMPIRAN ....................................................................................................... 113

Page 15: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian-penelitian Terdahulu ...................................................... 36

3.1 Pengukuran Terhadap Variabel Independen.................................... 65

3.2 Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 66

4.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Serpong ............................................. 70

4.2 Distribusi Kuesioner Penelitian ...................................................... 72

4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 73

4.4 Data Responden Berdasarkan Usia................................................. 73

4.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 74

4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 76

4.7 Hasil Uji Validitas Kesadaran Membayar Pajak ............................. 78

4.8 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Peraturan Perpajakan ................... 79

4.9 Hasil Uji Validitas Persepsi yang Baik Atas Efektifitas Sistem

Perpajakan ....................................................................................... 80

4.10 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan .......................................... 80

4.11 Hasil Uji Validitas Kemauan Membayar Pajak .............................. 81

4.12 Hasil Uji Reliabilitas Data .............................................................. 82

4.13 Hasil Uji Mulitikolonieritas ............................................................ 85

4.14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................. 88

4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 91

4.16 Hasil Uji Statistik t ......................................................................... 93

4.17 Hasil Uji Statitik F .......................................................................... 95

Page 16: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 47

4.1 Hasil Uji Normalitas Data (P – P Plot) ......................................... 84

4.2 Hasil Uji Heteroskedestisitas ........................................................ 87

Page 17: Skripsi Eka Setyawati.pdf

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner ....................................................................................... 113

2 Data Mentah Kuesioner.................................................................. 121

3 Hasil Olahan Data Penelitian ........................................................ 141

Page 18: Skripsi Eka Setyawati.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

sumber penerimaan merupakan suatu hal yang sangat wajar, terlebih ketika

sumber daya alam, khususnya minyak bumi tidak bisa lagi diandalkan.

Penerimaan dari sumber daya alam mempunyai umur yang relatif terbatas,

suatu saat akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini berbeda dengan pajak,

sumber penerimaan ini mempunyai umur yang tidak terbatas, terlebih dengan

semakin bertambahnya jumlah penduduk. Peranan penerimaan perpajakan dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara

nominal maupun presentase terhadap seluruh pendapatan negara. Hal ini

diiringi dengan meningkatnya APBN dari tahun ke tahun. Ini memberikan tugas

kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk senantiasa melakukan usaha

untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak (Widayati dan Nurlis, 2010).

Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri

dari sektor pajak dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan secara

menyeluruh pada tahun 1983, yaitu melalui perubahan sistem pemungutan

Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Official

Page 19: Skripsi Eka Setyawati.pdf

2

Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang

kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

oleh wajib pajak, sedangkan Self Assessment System yaitu suatu sistem

pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang (Resmi, 2007).

Agenda aksi Direktorat Jenderal Pajak berupa usaha ekstensifikasi dan

intensifikasi pajak, dimana usaha ekstensifikasi dilakukan dengan menggali atau

memperluas objek pajak baru melalui perubahan perundang-undangan.

Sedangkan usaha intensifikasi ditempuh melalui perbaikan kualitas

pengumpulan dilapangan tanpa harus merubah undang-undang yang berlaku.

Usaha intensifikasi lebih murah dan efisien daripada usaha ekstensifikasi. Masih

banyak wajib pajak potensial yang belum terdaftar sebagai wajib pajak aktual.

Ketidaktaatan dalam membayar pajak tidak hanya terjadi pada lapisan

pengusaha saja tetapi juga terjadi pada pekerja professional, sedangkan

perkembangan usaha kecil dan menengah sangat dinamis yang barang kali jauh

meninggalkan jangkauan pajak. Meskipun jaring pengaman bagi wajib pajak

(berupa Nomor Pokok Wajib Pajak) agar melaksanakan kewajiban

perpajakannya sudah dipasang terutama bagi usaha kecil menengah masih lepas

dari jeratan pajak (Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).

Pemungutan pajak bukan pekerjaan yang mudah disamping peran aktif

dari petugas perpajakan, juga dituntut kesadaran dari wajib pajak itu sendiri.

Kemauan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan hal yang penting.

Page 20: Skripsi Eka Setyawati.pdf

3

Penyebab kurangnya kemauan membayar pajak antara lain asas perpajakan

yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak secara langsung dapat

dinikmati oleh para wajib pajak. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak pernah

tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak

(Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).

Sangatlah relevan bila menempatkan kesadaran dalam membayar pajak

dari para wajib pajak bukan hanya sekedar sebagai wacana, tetapi lebih dari itu,

kita seharusnya juga memandang kesadaran dalam membayar pajak sebagai

objek sorotan secara objektif. Perlakuan tersebut memang tidak berarti akan

menempatkan wajib pajak dipihak yang lebih baik, tetapi harus diakui secara

jujur bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pajak

dikarenakan masih sangat minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat

mengenai pajak (Pardi, 2011). Selain itu, wajib pajak juga masih

mempersepsikan pajak itu sebagai pungutan wajib bukan sebagai wujud peran

serta mereka karena mereka merasa belum melihat dampak nyata pajak bagi

negara dan masyarakat, apalagi ditambah persepsi mereka terhadap aparat

pajak. Selama ini persepsi wajib pajak terhadap aparat pajak cenderung negatif,

terlihat pada pelayanan pada wajib pajak, apalagi disaat terjadi penelitian dan

pemeriksaan pajak banyak yang berpendapat bahwa aparat pajakpun yang

berkuasa. Kualitas dan profesionalisme aparat pajak telah menjadi pertanyaan

besar (Supriyati dan Hidayati, 2008).

Page 21: Skripsi Eka Setyawati.pdf

4

Pelayanan publik oleh birokrasi publik merupakan salah satu

perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi negara. Pelayanan publik

adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan (Kiswanto, 2008). Secara garis besar

instansi-instansi pemerintah biasanya dikembangkan untuk dua hal. Pertama

untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan,

pengadministrasian, dan pengawasan yang berkaitan dengan kewajiban-

kewajiban kenegaraan; dan kedua, untuk memberikan pelayanan umum.

Pelanggan memilih untuk meminta pelayanan dari instansi pemerintah, antara

lain karena motif-motif yang berkaitan dengan keharusan melaksanakan

kewajiban kepada negara hanya melalui instansi pemerintah tertentu saja,

misalnya pelayanan untuk pembayaran pajak (Sartika dan Rini 2010).

Ketentuan umum dan tata cara peraturan perpajakan telah diatur dalam

undang-undang, tak terkecuali mengenai sanksi perpajakan. Sanksi diperlukan

untuk memberikan pelajaran bagi pelanggar pajak. Dengan demikian,

diharapkan agar peraturan perpajakan dipatuhi oleh para wajib pajak. Wajib

pajak akan memenuhi kewajiban perpajakan bila memandang bahwa sanksi

perpajakan akan lebih banyak merugikannya (Arum, 2012). Tetapi dilapangan

dapat terjadi seorang wajib pajak yang berskala besar dapat melakukan

kesepakatan dengan oknum petugas pajak untuk melakukan pengurangan

jumlah nominasi pajak sang wajib pajak. Pihak yang diuntungkan adalah wajib

Page 22: Skripsi Eka Setyawati.pdf

5

pajak dan oknum petugas pajak, sedangkan pihak yang paling dirugikan adalah

pihak pemerintah. Semua ini bersumber dari kurangnya kesadaran tentang

perpajakan baik dari pihak wajib pajak dan petugas pajak (Widayati dan Nurlis,

2010).

Pancawati Hardiningsih dan Nila Yulianawati (2011), melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak

dengan menggunakan sampel terpilih sebanyak 94 responden dengan teknik

convinien random sampling di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara

yang melaporkan SPT 2009. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner.

Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa

sikap wajib pajak terhadap kesadaran membayar pajak berpengaruh dan

signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sikap wajib pajak terhadap

pengetahuan peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan

membayar pajak, sikap wajib pajak terhadap pemahaman peraturan perpajakan

tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak, persepsi efektifitas

sistem perpajakan juga tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak,

dan untuk kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar

pajak. Secara keseluruhan model tersebut fit.

Penelitian dari Atiqah dan Verisca Dena Fitria (2010), tentang pengaruh

pengetahuan pajak, kualitas pelayanan, pemeriksaan dan kesadaran terhadap

kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan surat pemeberitahuan (SPT).

Penelitian ini dilakukan terhadap wajib pajak orang pribadi yang berada di

Page 23: Skripsi Eka Setyawati.pdf

6

wilayah Jakarta Selatan.Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilakukan

muali tanggal 03 Agustus sampai dengan 19 Agustus 2010. Peneliti mengambil

sampel sebanyak 4 KPP dari keseluruhan KPP yang berada di Jakarta Selatan.

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 kuesioner dan jumlah kuesioner

yang kembali adalah sebanyak 80 kuesioner atau 80%, sehingga yang dapat

dioleh berjumlah 80 kuesioner. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah

variabel pengetahuan pajak, kualitas pelayanan, pemeriksaan, dan kesadaran

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Penelitian ini menjelaskan semakin

besar pengetahuan perpajakan, kualitas pelayanan, pemeriksaan, dan kesadaran

maka akan semakin besar kepatuhan wajib pajak yang akan meningkatkan

penerimaan negara dari sektor pajak untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

negara yang dapat memberikan kesejahteraan rakyat. Variabel yang paling

dominan adalah variabel kesadaran wajib pajak.

Penelitian lain oleh Tatiana Ratung dan Priyo Hadi (2009), tentang

dampak program sunset policy terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

kemauan membayar pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak

yang memiliki usaha yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) Kota Salatiga. Teknik sampling yang digunakan untuk

menentukan sampel adalah purposive sampling dengan kriteria sampel

merupakan wajib pajak yang mempunyai NPWP. Hasil penelitian menunjukkan

Page 24: Skripsi Eka Setyawati.pdf

7

bahwa kebijakan sunset policy memberikan pengaruh positif terhadap ketiga

faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak. Kebijakan sunset

policy direspon secara positif oleh wajib pajak, yaitu dengan semakin

meningkatnya kemauan membayar pajak. Hal ini berarti harapan terjadinya

penerimaan pajak yang signifikan dari adanya kebijakan ini bukanlah sesuatu

yang mustahil.

Penelitian Widayati dan Nurlis (2010) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas. Analisis dalam penelitian ini menggunakan

persamaan regresi berganda. Berdasarkan uji parsial faktor kesadaran

membayar pajak dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kemauan wajib pajak

untuk membayar pajak. Sedangkan faktor pengetahuan dan pemahaman tentang

peraturan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan

membayar pajak.

Penelitian M. Khoiru Rusydi dan Fathoni (2008) dengan judul pengaruh

kualitas pelayanan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kota

Batu. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak PKB di Kota Batu dan

sekitarnya yang menjadi pelanggan di kantor samsat Batu. Penelitian ini

menggunakan metode judgment sampling, yang mempergunakan

pertimbangan-pertimbangan atau kriteria tertentu dalam pemilihan sampelnya.

Penelitian ini mendapatkan hasil yang secara simultan atau secara bersama-

Page 25: Skripsi Eka Setyawati.pdf

8

sama variabel kualitas pelayanan yang meliputi variabel reliability,

responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan wajib pajak PKB di kantor samsat Batu. Secara parsial

variabel kualitas pelayanan yang meliputi reliability, responsiveness,

assurance, emphaty, dan tangibles mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kepuasan wajib pajak PKB di kantor samsat Batu dengan arah hubungan positif

atau sifat hubungan searah.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih dan Yulianawati (2011), adapun

perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Pada penelitian Hardiningsih dan Yulianawati menggunakan kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, pemahaman peraturan

perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan

kualitas pelayanan sebagai variabel independen. Sedangkan pada penelitian

ini adanya perubahan variabel pada penelitian Hardiningsih dan

Yulianawati yaitu pada variabel pemahaman peraturan perpajakan. Pada

penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.

2. Sampel yang digunakan adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas terdaftar di KPP Pratama Serpong khususnya di kecamatan

Ciputat Timur, sedangkan penelitian sebelumnya adalah wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas terdaftar di KPP Pratama Jepara

Page 26: Skripsi Eka Setyawati.pdf

9

khususnya di dua kecamatan yaitu kecamatan Tahunan dan kecamatan

Jepara.

3. Selain itu, penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 sedangkan penelitian

sebelumnya dilakukan pada tahun 2011.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

lebih lanjut dengan memberikan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB

PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN

BEBAS”.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial antara kesadaran

membayar pajak terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

2. Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial antara pengetahuan

peraturan perpajakan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

3. Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial anatara persepsi yang baik

atas efektifitas sistem perpajakan terhadap kemauan untuk membayar pajak

wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?

Page 27: Skripsi Eka Setyawati.pdf

10

4. Apakah terdapat pengaruh positif secara parsial antara kualitas pelayanan

terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas?

5. Apakah terdapat pengaruh positif secara simultan antara kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik

atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas?

6. Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh positif secara parsial antara kesadaran

membayar pajak terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

b. Untuk menganalisis pengaruh positif secara parsial antara pengetahuan

peraturan perpajakan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Page 28: Skripsi Eka Setyawati.pdf

11

c. Untuk menganalisis pengaruh positif secara parsial antara persepsi

yang baik atas efektifitas sistem perpajakan terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas.

d. Untuk menganalisis pengaruh positif secara parsial antara kualitas

pelayanan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

e. Untuk menganalisis pengaruh positif secara simultan antara kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang

baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas.

f. Untuk menganalisis variabel independen manakah yang lebih dominan

mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini di harapkan akan menambah bahan referensi atau

acuan bagi studi tentang faktor yang mempengaruhi kemauan

membayar pajak atau penelitian dengan objek yang sejenis.

Page 29: Skripsi Eka Setyawati.pdf

12

b. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong

Untuk memberikan evaluasi dan masukan yang dapat berguna

mengenai bagaimana tingkat pelayanan terhadap wajib pajak yang

telah dilakukan.

c. Bagi masyarakat atau pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemauan,

kesadaran, kualitas pelayanan dan persepsi yang baik terhadap

perpajakan di Indonesia.

d. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih

banyak dan lebih luas mengenai hal-hal yang mempengaruhi kemauan

untuk membayar pajak. Selain itu, dapat membandingkan antara yang

di pelajari di perkuliahan dengan yang di temukan dalam praktek.

Page 30: Skripsi Eka Setyawati.pdf

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Definisi Pajak

Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2007 ( Himpunan Undang-

Undang Perpajakan, 2010 ) adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh wajib

pajak pribadi atau badan yang sifatnya memaksa berdasarkan undang-

undang dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Tentang perpajakan ada beberapa pendapat dari para ahli yang

dikutip dari Sukrisno dan Estralita (2009), antara lain:

Pajak menurut Andriani adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

oleh yang membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

mendapat prestasi kembali, langsung dapat ditunjuk, dan berguna untuk

membiayai berbagai pengeluaran umum terkait dengan tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan”.

Menurut Smeets adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-

norma umum, dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukkan secara individual maksudnya adalah untuk membiayai

pengeluaran pemerintah”.

Page 31: Skripsi Eka Setyawati.pdf

14

Menurut Anderson Herschel M., & Brock Horace R adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor

pemerintah bukan akibat pelanggaran hukum namun wajib dilaksanakan

berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapat

imbalan yang langsung dan proporsional agar pemerintah dapat

melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan”.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada negara yang dapat dipaksakan

tanpa adanya kontraprestasi langsung yang diatur dalam undang-undang

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara demi

kemakmuran rakyat.

a. Fungsi Pajak

Berdasarkan definisi pajak yang telah dijabarkan sebelumnya,

secara implisit terlihat ada dua fungsi pajak berdasarkan Resmi (2009),

yaitu:

1) Fungsi Penerimaan (Budgetary)

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah

untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.

Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun

intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan

peraturan berbagai jenis pajak seperti pajak penghasilan (PPh),

Pajak pertambahan nilai (PPN) dan Pajak penjualan atas barang

mewah (PPnBM), Pajak bumi dan bangunan (PBB).

Page 32: Skripsi Eka Setyawati.pdf

15

2) Fungsi Mengatur (Regulator)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi,

serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

3) Fungsi Stabilitas

Fungsi ini berhubungan dengan kebijakan untuk menjaga

stabilitas harga (melalui dana yang diperoleh dari pajak)

sehingga laju inflasi dapat dikendalikan.

4) Fungsi Retribusi

Dalam fungsi retribusi, lebih ditekankan unsur pemerataan dan

keadilan dalam masyarakat. Fungsi ini terlihat dari adanya

lapisan tarif dalam pengenaan pajak. Contohnya dalam pajak

penghasilan, semakin besar jumlah penghasilan maka akan

semakin besar pula jumlah pajak yang terutang.

5) Fungsi Demokrasi

Pajak dalam fungsi demokrasi merupakan wujud sistem gotong

royong. Fungsi ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan

pemerintah kepada masyarakat pembayar pajak.

Page 33: Skripsi Eka Setyawati.pdf

16

b. Jenis Pajak

Menurut Resmi (2009) terdapat berbagai jenis pajak yang dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokkan menurut

golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungutnya.

1) Menurut golongannya pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

(a) Pajak langsung

Pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada

orang lain atau pihak lain.

Contoh: Pajak Penghasilan (PPh). PPh dibayar atau

ditanggung oleh pihak-pihak tertentu yang memperoleh

penghasilan tersebut.

(b) Pajak Tidak Langsung

Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN terjadi karena

terdapat pertambahan nilai terhadap barang atau jasa.

2) Menurut sifatnya pajak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

(a) Pajak Subjektif

Pajak yang pengenaanya memerhatikan keadaan pribadi

wajib pajak atau pengenaan yang memerhatikan keadaan

subjeknya.

Page 34: Skripsi Eka Setyawati.pdf

17

Contoh: Pajak Penghasilan (PPh). Dalam PPh terdapat

subjek pajak (wajib pajak) orang pribadi.

(b) Subjek Pajak Objektif

Pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik

berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak (wajib pajak)

maupun tempat tinggal.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB).

3) Menurut lembaga pemungutnya pajak dikelompokkan menjadi

dua, yaitu:

(a) Pajak Negara (Pajak Pusat)

Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.

Contoh: PPh, PPN dan PPnBM, PBB, serta Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

(b) Pajak Daerah

Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik Daerah

Tingkat I maupun Daerah Tingkat II dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga daerah masing-masing.

Page 35: Skripsi Eka Setyawati.pdf

18

Contoh: Pajak Daerah Tingkat I (provinsi) antara lain; Pajak

Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor.

c. Asas Pemungutan Perpajakan

Dalam memungut pajak dikenal beberapa asas pemungutan

perpajakan yaitu (Mardiasmo, 2009):

1) Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib

pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan

yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini

berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.

2) Asas sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang

bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal

wajib pajak.

3) Asas kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

Berdasarkan asas pemungutan pajak tersebut dapat disimpulkan

bahwa negara berhak mengenakan pajak atas seluruh

penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya

dan negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang

Page 36: Skripsi Eka Setyawati.pdf

19

bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal

wajib pajak.

d. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan

yaitu (Resmi, 2009):

1) Official Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri

jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam

sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut

pajak sepenuhnya berada ditangan para aparatur perpajakan.

Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan

pemungutan pajak banyak tergantung pada aparatur perpajakan

(peranan dominan ada pada aparatur perpajakan).

2) Self Assessment System

Adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang

terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif

serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya

Page 37: Skripsi Eka Setyawati.pdf

20

berada ditangan wajib pajak. wajib pajak diberi kepercayaan

untuk:

(a) Menghitung sendiri pajak yang terutang,

(b) Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang,

(c) Membayar sendiri pajak yang terutang,

(d) Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang, dan

(e) Mempertanggungjawabkan pajak yang terutang.

3) With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan) yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

2. Kemauan Membayar Pajak

Menurut Devano dan Rahayu (2006), kemauan membayar pajak

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pelayanan pada wajib pajak,

penegakan hukum perpajakan, tarif pajak, dan sistem administrasi

perpajakan.

Konsep kemuan membayar pajak (willingness to pay tax)

dikembangkan melalui dua subkonsep yaitu, konsep kemauan membayar

pajak dan konsep pajak. Pertama, konsep kemauan membayar pajak.

Page 38: Skripsi Eka Setyawati.pdf

21

Kemauan membayar pajak merupakan suatu nilai dimana seseorang rela

untuk membayar, mengorbankan atau menukarkan sesuatu untuk

memperoleh barang atau jasa (Widaningrum dalam Musyaroqoh, 2010).

Kedua, konsep pajak. Menurut Mr. Dr. NJ. Taylor (Waluyo, 2007) pajak

adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh negara dan terutang kepada

pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa

adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.

Berdasarkan definisi dari kedua subkonsep diatas, maka dapat

dikembangkan suatu definisi untuk kemauan membayar pajak. Kemauan

membayar pajak dapat diartikan sebagai suatu nilai yang rela

dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan) yang

digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung (Tatiana dan Hari,

2009).

Kemauan wajib pajak membayar pajak merupakan perilaku wajib

pajak terhadap pajak tersebut. Pandangan atau perasaan disertai oleh

kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan ketentuan pajak tersebut.

Perilaku tersebut tidak hanya berkaitan dengan respon atau reaksi terhadap

stimulus (rangsangan) secara fisiologis, tapi juga melibatkan pengetahuan,

keyakinan, dan penalaran. Kemauan membayar pajak dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara,

Page 39: Skripsi Eka Setyawati.pdf

22

pelayanan pada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan, dan tarif pajak

(Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).

Untuk mencapai target pajak, perlu ditumbuhkan terus-menerus

kemauan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Mengingat kemauan wajib pajak untuk membayar

pajak merupakan faktor penting bagi peningkatan penerimaan pajak, maka

secara intensif perlu dikaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kemauan wajib pajak, dalam hal ini wajib pajak dengan pekerjaan bebas.

Adapun penjelasan untuk masing-masing faktor adalah sebagai berikut:

2.1 Kesadaran Membayar Pajak

Kesadaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002),

kesadaran adalah keinsafan, keadaan mengerti akan hal dirasakan atau

dialami oleh seseorang. Kesadaran identik dengan kemauan yaitu suatu

dorongan dari alam sadar berdasarkan pertimbangan pikiran dan

perasaan serta seluruh pribadi yang menimbulkan kegiatan yang

terarah tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan

pribadinya. Sehingga kesadaran perpajakan adalah kesadaran

mengetahui atau mengerti perihal pajak (Atiqah dan Fitria, 2010).

Kesadaran dan kepedulian sukarela wajib pajak sangat sulit

untuk diwujudkan seandainya dalam definisi „pajak‟ tidak ada frase

“yang dapat dipaksakan” dan “yang bersifat memaksa”. Bertitik tolak

dari frase ini menunjukkan membayar pajak bukan semata-mata

Page 40: Skripsi Eka Setyawati.pdf

23

perbuatan sukarela atau karena suatu kesadaran. Frase ini memberikan

pemahaman dan pengertian bahwa masyarakat dituntut untuk

melaksanakan kewajiban kenegaraan dengan membayar pajak secara

sukarela dan penuh kesadaran sebagai aktualisasi semangat gotong-

royong atau solidaritas nasional untuk membangun perekonomian

nasional. Sampai sekarang kesadaran masyarakat membayar pajak

masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan.

Umumnya masyarakat masih sinis dan kurang percaya terhadap

keberadaan pajak karena masih merasa sama dengan upeti,

memberatkan, pembayarannya sering mengalami kesulitan, ketidak

mengertian masyarakat apa dan bagaimana pajak. Namun masih ada

upaya yang dapat dilakukan sehingga masyarakat sadar sepenuhnya

untuk membayar pajak dan ini bukan sesuatu yang mustahil terjadi.

Ketika masyarakat memiliki kesadaran maka membayar pajak akan

dilakukan secara sukarela bukan keterpaksaan (Susanto, 2012).

Menurut Irianto (2005), menguraikan beberapa bentuk

kesadaran membayar pajak yang mendorong wajib pajak untuk

membayar pajak. Terdapat tiga bentuk kesadaran utama terkait

pembayaran pajak. Pertama, kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk

partisipasi dalam menunjang pembangunan negara. Dengan menyadari

hal ini, wajib pajak mau membayar pajak karena merasa tidak

dirugikan dari pemungutan pajak yang dilakukan. Pajak disadari

Page 41: Skripsi Eka Setyawati.pdf

24

digunakan untuk pembangunan negara guna meningkatkan

kesejahteraan warga negara. Kedua, kesadaran bahwa penundaan

pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak sangat merugikan

negara. Wajib pajak mau membayar pajak karena memahami bahwa

penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak

berdampak pada kurangnya sumber daya finansial yang dapat

mengakibatkan terhambatnya pembangunan negara. Ketiga, kesadaran

bahwa pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat dipaksakan.

Wajib pajak akan membayar karena pembayaran pajak disadari

memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak

setiap warga negara.

Kesadaran membayar pajak ini tidak hanya memunculkan

sikap patuh, taat dan disiplin semata tetapi diikuti sikap kritis juga.

Semakin maju masyarakat dan pemerintahannya, maka semakin tinggi

kesadaran membayar pajaknya namun tidak hanya berhenti sampai

disitu justru mereka semakin kritis dalam menyikapi masalah

perpajakan, terutama terhadap materi kebijakan di bidang

perpajakannya, misalnya penerapan tarifnya, mekanisme pengenaan

pajaknya, regulasinya, benturan praktek di lapangan dan perluasan

subjek dan objeknya. Masyarakat di negara maju memang telah

merasakan manfaat pajak yang mereka bayar. Bidang kesehatan,

pendidikan, sosial maupun sarana dan prasarana transportasi yang

Page 42: Skripsi Eka Setyawati.pdf

25

cukup maju maupun biaya operasional aparat negara berasal dari pajak

mereka. Pelayanan medis gratis, sekolah murah, jaminan sosial

maupun alat-alat transportasi modern menjadi bukti pemerintah

mengelola dana pajak dengan baik. Dengan digalakannya kesadaran

akan pajak ini diharapkan Indonesia akan menuju kesejahteraan yang

selama ini diharapkan (Susanto, 2012).

Karakteristik wajib pajak yang dicerminkan oleh kondisi

budaya, sosial, dan ekonomi akan dominan membentuk perilaku wajib

pajak yang tergambar dalam tingkat kesadaran mereka dalam

membayar pajak. Penyuluhan pajak yang dilakukan secara intensif dan

kontinyu akan dapat meningkatkan pemahaman wajib pajak tentang

kewajiban membayar pajak sebagai wujud kegotong royongan

nasional dalam menghimpun dana untuk kepentingan pembiayaan

pemerintahan dan pembangunan nasional (Suryadi 2006, dalam

Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).

2.2 Pengetahuan Peraturan Perpajakan

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau

segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu yang

dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal,

dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal, atau

yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. Pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

Page 43: Skripsi Eka Setyawati.pdf

26

dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik yang

langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum (Mardiasmo, 2009). Jadi kesimpulannya

pengetahuan perpajakan adalah kemampuan seorang wajib pajak

dalam mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak

berdasarkan undang-undang yang akan mereka bayar maupun manfaat

pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.

Menurut Ruppert (1998) dalam Kertajaya (2007) menerangkan

ada tiga cara seseorang untuk mendapatkan informasi sebagai sumber

pengetahuan antara lain:

a. Pengetahuan diperoleh melalui belajar. Seseorang memperoleh

pengetahuan melalui sebuah proses belajar dengan didampingi

seorang atau beberapa orang pengajar.

b. Pengetahuan diperoleh melalui alat dan teknologi. Seseorang

memperoleh pengetahuan melalui media-media sumber informasi

seperti media cetak dan elektronik.

c. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan perasaan.

Seseorang yang mengalami proses perjalanan dalam hidupnya

memiliki informasi lebih luas dibandingkan dengan orang lainnya.

Hal ini terjadi karena proses perjalanan yang dijalani berbeda-

beda.

Page 44: Skripsi Eka Setyawati.pdf

27

Menurut Carolina dan Simanjuntak (2010), pengetahuan pajak

adalah informasi pajak yang dapat digunakan wajib pajak sebagai

dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh

arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajibannya dibidang perpajakan. Sedangkan menurut (Palil 2005,

dalam Carolina dan Meythi, 2010) pengetahuan pajak merupakan

persyaratan dasar dalam penerapan self assessment system.

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa pengetahuan perpajakan

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh wajib pajak

mengenai perpajakan, yang dapat dijadikan sebagai suatu informasi

dalam bertindak dan mengambil keputusan sehubungan dengan hak

dan kewajibannya dibidang perpajakan. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa seorang wajib pajak atau masyarakat memiliki

pengetahuan pajak diperoleh dari media cetak dan media elektronik,

mengetahui dan memahami pentingnya membayar pajak, mengetahui

sistem perpajakan di Indonesia, memahami dan memiliki kemampuan

menghitung besaran nilai pajak, serta mengetahui undanng-undang

perpajakan.

2.3 Persepsi yang Baik atas Efektivitas Sistem Perpajakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), persepsi

adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

pancainderanya. Menurut Leavit dalam Pangestuti (2012) persepsi

Page 45: Skripsi Eka Setyawati.pdf

28

dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang

melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas, persepsi adalah pandangan

atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu.

Persepsi merupakan fungsi psikis yang dimulai dari proses

sensasi, tetapi deteruskan dengan proses mengelompokkan,

menggolong-golongkan, mengartikan, dan mengkaitkan beberapa

rangsangan sekaligus. Istilah persepsi biasanya digunakan untuk

mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun

sesuatu kejadian yang dialami. Persepsi juga dapat didefinisikan

sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data

indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa

sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan

diri kita sendiri (Shaleh, 2004).

Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisasi

atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan

aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas

memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai (Widayati dan

Nurlis, 2010).

Page 46: Skripsi Eka Setyawati.pdf

29

Secara umum persepsi dapat diartikan sebagai proses

pemberian arti terhadap rangsangan yang datang dari luar. Menurut

Gibson,et,al1997 dalam Dewi, 2011, persepsi berperan dalam

penerimaan rangsangan, mengaturnya dan menerjemahkan atau

menginterprestasikan rangsangan yang sudah teratur itu untuk

mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap, sedangkan yang

dimaksud dengan sikap adalah perasaan positif dan negatif atau

keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui

pengalaman yang memberikan pengaruh khusus kepada respon

seseorang terhadap orang, objek dan keadaan. Dengan kata lain

perilaku seseorang akan dipengaruhi akan persepsi orang tersebut.

Oleh karena persepsi selalu diawali dengan pemahaman terhadap objek

persepsi, maka konteks persepsi dalam penelitian ini dimaksudkan

sebagai aktualisasi sikap yang dicerminkan dalam pemahaman dan

penafsiran dari wajib pajak orang pribadi atas pengenaan pajak

penghasilan. Maksudnya adalah, apakah pajak penghasilan yang

dikenakan kepada wajib pajak orang pribadi dirasa sudah sesuai

dengan kemampuannya (ability to pay) atau belum.

Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, wajib

pajak dapat mendaftar dan mengakses data perpajakannya tanpa batas

waktu dan tempat. Dalam penelitian Widayati dan Nurlis (2010)

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh

Page 47: Skripsi Eka Setyawati.pdf

30

signifikan terhadap kemauan membayar pajak karena wajib pajak

masih belum banyak yang menggunakan media online sebagai sarana

pembayaran pajak. Namun, apabila wajib pajak sudah memaksimalkan

sistem perpajakan yang baru, wajib pajak akan lebih dimudahkan

dalam pembayaran pajaknya. Wajib pajak hanya perlu membuka situs

Ditjen Pajak dan mengisi kolom ijin yang sudah disediakan. Data SPT

wajib pajak juga lebih aman karena tersimpan dalam bentuk elektronik

dan ter-enkripsi (memiliki kode kunci). Selain itu, terdapat sistem

pelaporan e-SPT dan e-filling yang memudahkan wajib pajak dan lebih

cepat dalam melaporkan pajak.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, mengakses internet

sudahlah sangat mudah. Wajib pajak sudah dapat membeli modem dan

paket internet dari berbagai provider dengan harga yang terjangkau

yang ditawarkan. Bahkan beberapa fasilitas umum sudah menyediakan

jaringan wifi secara gratis, sehingga mempermudah wajib pajak dalam

membayar pajak sehingga akan menimbulkan persepsi yang baik dan

kemauan untuk membayar pajak pun semakin meningkat (Handayani,

2012).

2.4 Kualitas Pelayanan

Kualitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002),

adalah tingkat baik buruknya sesuatu, kadar, derajat, ataupun taraf.

Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), adalah

Page 48: Skripsi Eka Setyawati.pdf

31

perihal atau cara melayani, kemudahan yang diberikan sehubungan

dengan jual beri barang atau jasa.

(Menurut Boediono, 2003) “Pelayanan adalah suatu proses

bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan

kepekaan dan hubungan interpersonal agar tercipta kepuasan dan

keberhasilan.”

(Menurut Supadmi, 2009), “Pelayanan yang berkualitas adalah

pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan

tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat

dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan secara terus menerus.”

(Menurut Jatmiko, 2006), “Pelayanan adalah cara melayani

(membantu, mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang

dibutuhkan seseorang). Sementara fiskus itu adalah petugas pajak.

Sehingga pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak

dalam membantu, mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang

dibutuhkan seseorang (dalam hal ini adalah wajib pajak).”

Pelayanan adalah cara melayani (membantu menurus atau

menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang). Kualitas

layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang

dapat dipertanggung jawabkan serta harus dilakukan secara terus-

menerus (Dewi, 2011).

Secara sederhana definisi kualitas adalah suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang

menginginkannya. Sedangkan pelayanan mengandung pengertian

Page 49: Skripsi Eka Setyawati.pdf

32

pemberian fasilitas berupa informasi, motivasi dan sarana dengan

tujuan agar pihak yang dilayani merasa aman, nyaman, puas, dan

dihargai (Atiqah dan Fitria, 2010). Kualitas layanan merupakan faktor

yang menjadi pertimbangan terpenting dalam memberikan pelayanan

pada masyarakat. Karena kualitas pelayanan yang kurang memuaskan

akan membuat pembayar pajak merasa terganggu dan merasa

dirugikan dalam hal waktu dan pelayanan (Sukarno dan Nirawati,

2007).

Menurut Kotler (dalam Rusydi dan Fathoni, 2008), ada 5 (lima)

dimensi kualitas pelayanan, yaitu:

a. Bukti Fisik/Berwujud (Tangibles)

Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya

kepada pihak eksternal yang meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta

penampilan pegawainya.

b. Keandalan (Reliability)

Kemampuan perusahaan unutk memberikan pelayanan sesuai

yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

c. Ketanggapan (Responsiveness)

Suatu kemauan unutk membantu dan memberikan pelayanan

yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian

informasi yang jelas.

Page 50: Skripsi Eka Setyawati.pdf

33

d. Jaminan (Assurance)

Pengetahuan, sopan santun dan kemampuan dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, risiko

atau keraguan.

e. Empati (Empathy)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

Menurut Gunadi (2006), Pimpinan penyelenggara pelayanan

publik wajib secara berkala mengadakan evaluasi terhadap kinerja

penyelenggara pelayanan dilingkungan instansinya masing-masing,

dalam upaya mengetahui keberhasilan pelaksanaan pelayanan yang

prima kepada masyarakat, perlu dilakukan pengukuran sampai sejauh

mana pihak yang kita layani merasa puas atas layanan yang kita

lakukan.

3. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas

Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketentuan dan

tata cara umum perpajakan, salah satu yang dikenai kewajiban untuk

menyetorkan pajak adalahwajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas. Kewajiban pajak ini dikenai atas orang pribadi yang

memiliki pekerjaan bebas. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang

Page 51: Skripsi Eka Setyawati.pdf

34

dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus untuk

memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja.

Pekerjaan bebas dapat dibagi atas dua kelompok yaitu, pekerjaan

bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli (liberal profesional service) dan

pekerjaan bebas lainnya (other personal service). Pekerjaan bebas yang

dilakukan oleh tenaga ahli adalah pekerjaan yang dilakukan oleh

pengacara, PPAT, akuntan, dokter, notaris, arsitek, dan konsultan.

Sedangkan pekerjaan bebas yang dilakukan diluar tenaga ahli seperti artis,

seniman, atlet, penulis, peneliti, penceramah, dan profesional lainnya yang

bekerja secara independen, bukan sebagai karyawan (Gatot, 2009).

Tata cara penghitungan PPh Orang Pribadi untuk wajib pajak yang

melakukan pekerjaan bebas masih diperbolehkan menggunakan norma

penghitungan penghasilan netto selama peredaran usahanya selama satu

tahun tidak melebihi Rp 4.800.000.000,00 (empat milyar delapan ratus juta

rupiah). Jika memilih cara ini, maka orang tersebut wajib

menyelenggarakan pencatatan atas peredaran usaha dan penghasilannya

(UU No. 28 Tahun 2007). Penghitungan PPh yang terutang (dalam hal ini

PPh 21) adalah jumlah kumulatif Penghasilan Kena Pajak (PKP) dalam

satu tahun takwim dikalikan tarif pasal 17. PKP diperoleh dari total

penghasilan bruto dikali 50%. Adapun tarif pasal 17 adalah:

a. ≥ 50 juta : 5%

b. ≤ 50 juta-250 juta : 15%

Page 52: Skripsi Eka Setyawati.pdf

35

c. ≤ 250 juta-500 juta : 25%

d. ≤ 500 juta : 30%

Wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di

Indonesia harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan

keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung Penghasilan Kena

Pajak atau harga perolehan atau penyerahan barang-barang atau jasa, guna

penghitungan jumlah pajak yang terhutang berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan. Bagi wajib pajak yang karena

kemampuannya belum memadai, dimungkinkan untuk dibebaskan dari

kewajiban mengadakan pembukuan, dalam arti bahwa sepanjang

kemampuan untuk mengadakan pembukuan belum dimiliki, wajib pajak

dibenarkan untuk hanya membuat catatan-catatan sederhana yang memuat

data-data pokok yang dapat dipakai untuk melakukan penghitungan pajak

yang terhutang bagi wajib pajak yang bersangkutan (Arum, 2012).

Menurut data Ditjen Pajak, wajib pajak pribadi umumnya tidak

membuat pembukuan atas harta yang dimilikinya. Wajib pajak pribadi juga

kerap tidak melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran atas

harta tersebut. Berdasarkan catatan aparat pajak, para wajib pajak pribadi

umumnya juga melakukan transaksi secara tunai. Oleh karena itu, banyak

transaksi maupun investasi yang sebenarnya terjadi tapi tidak tercatat

(Arum, 2012).

Page 53: Skripsi Eka Setyawati.pdf

36

B. Penelitian Terdahulu

Peneliti merujuk pada beberapa penelitian terdahulu dalam melakukan

penelitian, yaitu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Penelitian

Terdahulu

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Tatiana dan

Hari

(2009)

Dampak

program

sunset policy

terhadap

faktor-faktor

yang

mempengaru

hi kemauan

membayar

pajak (Studi

pada wajib

pajak orang

pribadi

pelaku usaha

di wilayah

KPP

Pratama)

Variabel:

Kesadaran

membayar

pajak, Persepsi

yang baik atas

efektifitas

sistem

perpajakan ,

Kemauan

membayar

pajak,

Metode:

Regresi

Berganda

Variabel:

Sunset policy,

Pemahaman

peraturan

perpajakan,

kualitas

pelayanan

Sampel Tatiana

dan Hadi:

WPOP terdaftar

di KPP Pratama

Salatiga

Sedangkan

sampel peneliti:

Wajib pajak yang

melakukan

pekerjaan bebas

yang terdaftar di

KPP Pratama

Serpong

Kebijakan

sunset policy

memberikan

pengaruh

positif

terhadap

ketiga faktor-

faktor yang

mempengaru

hi kemauan

membayar

pajak

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 54: Skripsi Eka Setyawati.pdf

37

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

Penelitian

Terdahulu

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Atiqah dan

Fitria

(2010)

Pengearuh

pengetahuan

perpajakan,

kualitas

pelayanan,

pemeriksaan

dan kesadaran

terhadap

kepatuhan

wajib pajak

dalam

menyampaikan

surat

pemberitahuan

(SPT)

Variabel:

Kesadaran

membayar

pajak, kualitas

pelayanan

Metode:

Regresi

Berganda

Variabel:

Pengetahuan

perpajakan,

pemeriksaan,

kepatuhan wajib

pajak dalam

menyampaikan

SPT

Sampel Atiqah

dan Fitria:

WP terdaftar di

4 KPP dari

keseluruhan

KPP yang yang

berada di Jakarta

Selatan

Sedangkan

sampel peneliti:

WPOP yang

melakukan

pekerjaan bebas

yang terdaftar di

KPP Pratama

Serpong

Pengetahuan

pajak, kualitas

pelayanan,

pemeriksaan

dan kesadaran

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

kepatuhan

wajib pajak

dalam

menyampaikan

SPT

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 55: Skripsi Eka Setyawati.pdf

38

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

Penelitian

Terdahulu

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Widayati dan

Nurlis

(2010)

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Kemauan

untuk

Membayar

Pajak Wajib

Pajak Orang

Pribadi yang

Melakukan

Pekerjaan

Bebas

Variabel:

Kesadaran

membayar

pajak,

Pengetahuan

peraturan

perpajakan,

Persepsi yang

baik atas

efektifitas

sistem

perpajakan,

Kemauan

membayar

pajak

Metode:

Regresi

Berganda

Variabel:

Kualitas

pelayanan,

Pemahaman

peraturan

Perpajakan

Sampel Widayati

dan Nurlis:

WPOP yang

melakukan

pekerjaan bebas

terdaftar di KPP

Jakarta Gambir

Tiga

Sedangkan

sampel peneliti:

Wajib pajak yang

melakukan

pekerjaan bebas

yang terdaftar di

KPP Pratama

Serpong

Pengetahuan

dan

Pemahaman

tentang

Peraturan

Pajak

berpengaruh

terhadap

Kemauan

Membayar

Pajak,

Kecuali

Kesadaran

Membayar

Pajak dan

Persepsi yang

Baik atas

Efektifitas

sistem

Perpajakan

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 56: Skripsi Eka Setyawati.pdf

39

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

Penelitian

Terdahulu

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Hardiningsih

dan

Yulianawati

(2011)

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Kemauan

Membayar

Pajak

Variabel:

Kesadaran

membayar

pajak,

Pengetahuan

peraturan

perpajakan,

Persepsi yang

baik atas

efektifitas

sistem

perpajakan,

Kualitas

pelayanan,

kemauan

membayar

pajak

Metode:

Regresi linier

Berganda

Variabel:

Pemahaman

peraturan

perpajakan

Sampel

Hardiningsih dan

yulianawati:

WP yang berada

di Kecamatan

Tahunan dan

Kecamatan Jepara

Sedangkan

sampel peneliti:

WPOP yang

melakukan

pekerjaan bebas

yang terdaftar di

KPP Pratama

Serpong

Kesadaran

membayar

pajak dan

kualitas

pelayanan

berpengaruh

positif

terhadap

kemauan

membayar

pajak.

Variabel

pengetahuan,

pemahaman,

dan persepsi

efektifitas

sistem

perpajakan

tidak

berpengaruh

terhadap

kemauan

membayar

pajak.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 57: Skripsi Eka Setyawati.pdf

40

Tabel 2.1 ( Lanjutan )

Penelitian

Terdahulu

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Handayani

(2012)

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Kemauan

untuk

Membayar

Pajak Wajib

Pajak Orang

Pribadi yang

Melakukan

Pekerjaan

Bebas

Variabel:

Kesadaran

membayar

pajak,

Pengetahuan

peraturan

perpajakan,

Persepsi yang

baik atas

efektifitas

sistem

perpajakan

,Kemauan

membayar

pajak.

Metode:

Regresi

Berganda

Variabel:

Pemahaman

peraturan

perpajakan,

hubungan antara

tingkat

kepercayaan

terhadap sistem

pemerintahan dan

hukum, kualitas

pelayanan

Sampel

Handayani:

WPOP yang

melakukan

pekerjaan bebas

terdaftar di KPP

Pratama

Purwokerto

Sedangkan

sampel peneliti:

Wajib pajak yang

melakukan

pekerjaan bebas

yang terdaftar di

KPP Pratama

Serpong

Pengetahuan

dan

Pemahaman

Perpajakan,ke

sadaran

membayar

pajak dan

tingkat

kepercayaan

terhadap

sistem

pemerintahan

dan hukum

berpengaruh

terhadap

Kemauan

Membayar

Pajak.

Persepsi yang

Baik atas

Efektifitas

sistem

Perpajakan

tidak

berpengaruh

positif

terhadap

kemauan

membayar

pajak

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 58: Skripsi Eka Setyawati.pdf

41

C. Kerangka Pemikiran

1. Keterkaitan Antar Variabel

a. Kesadaran Membayar Pajak dengan Kemauan Membayar Pajak

Menurut hasil penelitian Tatiana dan Hari (2009) kesadaran

membayar pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar

pajak. Hasil penelitian Hardiningsih dan Yuliananwati (2011),

kesadaran membayar pajak berpengaruh positif terhadap kemauan

membayar pajak. Kesadaran perpajakan timbul dari dalam diri wajib

pajak sendiri, tanpa dilakukannya pemeriksaan. Hal paling

menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan

wajib pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya. Ketidak

mauan wajib pajak melakukan kewajiban tersebut adalah asas

perpajakan, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak

langsung dinikmati oleh para wajib pajak. Keinginan pemerintah untuk

meningkatkan jumlah wajib pajak dengan tujuan akhir untuk

meningkatkan jumlah penerimaan negara, bukanlah pekerjaan yang

ringan. Kesadaran wajib pajak atas perpajakan amatlah diperlukan

untuk meningkatkan kemauan membayar pajak (Hardiningsih dan

Yulianawati, 2011).

Page 59: Skripsi Eka Setyawati.pdf

42

b. Pengetahuan Peraturan Perpajakan dengan Kemauan Membayar

Pajak

Widayati dan Nurlis (2010) hasil penelitiannya untuk variabel

pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan

berpengaruh terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012), menyatakan

bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan

berpengaruh terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang pajak mempengaruhi

kemauan untuk membayar pajak oleh wajib pajak. Pembayaran pajak

oleh wajib pajak dilakukan apabila sanksi pajak dipandang sebagai

kekuatan yang dapat memaksa wajib pajak untuk mematuhi undang-

undang dan peraturan perpajakan. Masyarakat akan membayar pajak

apabila sanksi pajak dipandang dapat dilaksanakan secara adil, logis,

konsisten, dan dapat menjangkau para pelanggar. Hal ini menunjukkan

bahwa responden dalam penelitian tersebut telah mengetahui dan

memahami peraturan perpajakan sehingga memiliki kemauan untuk

membayar pajak, dikarenakan adanya sanksi yang diterapkan dalam

peraturan perpajakan.

Page 60: Skripsi Eka Setyawati.pdf

43

c. Persepsi yang Baik atas Efektivitas Sistem Perpajakan dengan

Kemauan Membayar Pajak

Berdasarkan hasil penelitian Tatiana dan Hari (2009),

menunjukkan bahwa wajib pajak mau membayar pajak apabila jumlah

pajak yang harus dibayar tidak memberatkan atau menyulitkan wajib

pajak. Hal ini pada akhirnya membentuk persepsi yang baik oleh wajib

pajak mengenai perpajakan.

Hasil penelitian dari Widayati dan Nurlis (2010), hal-hal yang

mengindikasikan efektifitas sistem perpajakan yang saat ini dapat

dirasakan oleh wajib pajak antara lain: Pertama, adanya sistem

pelaporan melalui e-SPT dan e-Filling. Wajib pajak dapat melaporkan

pajak secara lebih mudah dan cepat. Kedua, pembayaran melalui e-

Banking yang memudahkan wajib pajak dapat melakukan pembayaran

dimana saja dan kapan saja. Ketiga, penyampaian SPT melalui drop

box yang dapat dilakukan diberbagai tempat, tidak harus di KPP

tempat wajib pajak terdaftar. Keempat, adalah bahwa peraturan

perpajakan dapat diakses secara lebih cepat melalui internet, tanpa

harus menunggu adanya pemberitahuan dari KPP tempat wajib pajak

terdaftar. Kelima, adalah pendaftaran NPWP yang dapat dilakukan

secara online melalui e-register dari website pajak. Hal ini akan

memudahkan wajib pajak untuk memperoleh NPWP secara lebih

cepat.

Page 61: Skripsi Eka Setyawati.pdf

44

d. Kualitas Pelayanan dengan Kemauan Membayar Pajak

Pengertian kualitas pelayanan menurut American Society for

Quality Control dalam Rusydi dan Fathoni (2008) adalah keseluruhan

ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu jasa dalam hal

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah

ditentukan atau bersifat laten.

Pada penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011), kemauan

wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak

tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu

pelayanan yang terbaik kepada wjaib pajak. Fiskus yang bertanggung

jawab dan mendayagunakan SDM sangat dibutuhkan guna

meningkatkan kemauan dalam membayar pajak. Para wajib pajak akan

mau dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak tergantung pada

bagaimana petugas pajak tersebut memberikan pelayanan yang terbaik

kepada wajib pajak. Untuk mewujudkan pelayanan yang baik, petugas

harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dibidang perpajakan

serta dalam hal perundang-undangan.

Sementara itu, menurut Parasuraman et.al. (1985) dalam

Rusydi dan Fathoni (2008) memodifikasi menjadi lima dimensi pokok

dalam penilaian mereka terhadap kualitas jasa/pelayanan yaitu:

tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.

Page 62: Skripsi Eka Setyawati.pdf

45

e. Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Peraturan

Perpajakan, Persepsi yang Baik atas Efektifitas Sistem

Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kemauan

Membayar Pajak

Penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih dan Yulianawati

(2011), Handayani (2012), Widayati dan Nurlis (2010), Tatiana dan

Hari (2009), serta Atiqah Fitria (2010) menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang cukup signifikan antara kesadaran membayar pajak,

pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap kemauan untuk

membayar pajak.

Kesadaran wajib pajak diharapkan mampu meningkatkan

kemauan wajib pajak untuk membayar pajak, dengan didukung oleh

pengetahuan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan yang berlaku,

wajib pajak diharapkan menyetorkan pajaknya dengan jujur dan tepat

waktu. Dengan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan

dari wajib pajak diharapkan dapat meningkatkan hal-hal yang

bermanfaat dan yang dibutuhkan oleh wajib pajak dari aparat pajak.

Dalam kondisi wajib pajak merasa puas atas kualitas pelayanan

terhadap wajib pajak yang diciptakan oleh aparat pajak, maka mereka

akan cenderung melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Page 63: Skripsi Eka Setyawati.pdf

46

Selain kemudahan dan kenyamanan untuk membayar pajak,

wajib pajak memerlukan pelayanan yang berkualitas sehingga

membuat masyarakat merasa tidak dirugikan atas kewajiban

membayar pajak tersebut. Pelayanan yang berkualitas harus

diupayakan dapat memberikan rasa aman, kelancaran, nyaman, dan

kepastian hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga

diharapkan pemerintah dapat mengurangi kebocoran-kebocoran pajak

yang dilakukan oleh petugas kantor pelayanan pajak atau dari

pemerintah.

Berdasarkan keterkaitan antar variabel dan uraian di atas, maka

gambaran menyeluruh tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Melakukan Pekerjaan Bebas adalah seperti pada gambar sebagai berikut:

Page 64: Skripsi Eka Setyawati.pdf

47

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

1. Kesadaran membayar pajak(X1) 2. Pengetahuan Peraturan Perpajakan

(X2) 3. Persepsi yang Baik atas

Efektivitas Sistem

Perpajakan(X3) 4. Kualitas pelayanan(X4)

Kemauan untuk

Membayar Pajak WP OP

yang Melakukan Pekerjaan

Bebas (Y)

Convinience Sampling

Judul:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak

Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas

Variabel Penelitian

Uji Kualitas Data

Uji Asumsi Klasik:

1. Multikolonieritas

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis:

1. Uji F

2. Uji t

Uji Regresi Linier Berganda:

1. Uji Regresi Berganda

2. Uji Koefisien Determinasi

(R2)

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 65: Skripsi Eka Setyawati.pdf

48

D. Hipotesis

Ha1 : Kesadaran membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kemauan membayar pajak.

Ha2 : Pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kemauan membayar pajak.

Ha3 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

Ha4 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan

membayar pajak.

Ha5: Kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi

yang baik atas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan, berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Page 66: Skripsi Eka Setyawati.pdf

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian di dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui adanya

pengaruh dari kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan,

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan

terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas. Penelitian ini mengkaji kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di kecamatan Ciputat

Timur.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2009), adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu (Sugiyono, 2010)

Page 67: Skripsi Eka Setyawati.pdf

50

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas, dalam hal ini pengusaha meubel dan furniture

di wilayah kecamatan Ciputat Timur yang terdaftar di KPP Pratama

Serpong.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, menarik beberapa populasi untuk menjadi

sampel, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono, 2010). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode convinience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi

luasnya prosedur pemilihan responden. Convinience sampling berarti unit

sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk

mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007).

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, dalam hal ini pengusaha meubel

dan furniture di wilayah kecamatan Ciputat Timur yang terdaftar di KPP

Pratama Serpong.

Page 68: Skripsi Eka Setyawati.pdf

51

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan langsung dari

lapangan (tidak melalui perantara), berupa opini subjek (orang) secara

individual atau kelompok hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner merupakan

penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada

responden, yaitu wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas, dalam hal ini pengusaha meubel dan furniture di kecamatan Ciputat

Timur yang terdaftar di KPP Serpong. Kuesioner merupakan metode

pengumpulan data dengan memberikan tanggung jawab kepada responden

untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Metode kuesioner atau angket

yang digunakan peneliti, yakni menggunakan instrument cheklist (daftar

cocok), untuk melihat kecenderungan responden.

Dimana pada jawaban dari setiap pertanyaan yang peneliti berikan

telah tersedia pilihan jawabannya. Sehingga responden hanya memberikan

tanda cheklist pada kotak jawaban yang ada. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan peneliti adalah skala likert yang menggunakan ukuran

interval sebagai nilai skalanya.

Page 69: Skripsi Eka Setyawati.pdf

52

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo,

2008). Sedangkan menurut Supriyanto (2009) adalah data yang diperoleh

dalam bentuk sudah jadi, yaitu: diolah dan disajikan oleh pihak lain. Dalam

hal ini peneliti mendapatkan data yang sudah ada yang dikumpulkan oleh

pihak lain, dan juga dari berbagai sumber baik dari buku-buku, jurnal,

media internet, maupun studi pustaka lainnya.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,

2009).

2. Kualitas Data

Dalam menganalisis data penelitian ini peneliti menggunakan

metode sebagai berikut:

Page 70: Skripsi Eka Setyawati.pdf

53

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Pengujian validitas ini

menggunakan pendekatan Pearson Correlation. Jika korelasi antara

skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai

tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut

dikatakan valid, dan sebaliknya.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Ghozali (2009), uji reliabilitas dikatakan untuk suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji

reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach Alpha. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur koefisien

Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan

nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Apabila Cronbach Alpha dari suatu

variabel > 0,6 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian

tersebut adalah reliabel/dapat diandalkan. Sebaliknya jika nilai

Cronbach Alpha <0,6 maka butir pertanyaan tidak reliabel (Ghozali,

2009).

Page 71: Skripsi Eka Setyawati.pdf

54

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik pada data primer ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal.

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Jika melihat hanya mellaui histogram, akan kurang meyakinkan

untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2009).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan

(Ghozali, 2009):

Page 72: Skripsi Eka Setyawati.pdf

55

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Dikatakan terjadi multikolonieritas jika antar

independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90),

maka hal ini merupakan indikasi adannya multikolonieritas. Tidak

adanya kolerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti

bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan

karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen

(Ghozali, 2009).

Page 73: Skripsi Eka Setyawati.pdf

56

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2009).

4. Uji Regresi Linier Berganda

a. Regresi Linier Berganda

Menurut Usman dan Akbar (2006), analisis regresi berganda

digunakan apabila kita ingin meramalkan pengaruh variabel dua buah

variabel prediktor (X) atau lebih terhadap suatu variabel kriterium (Y)

atau untuk membuktikan bahwa terdapat atau tidak terdapatnya

hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih

dengan sebuah variabel terikat (Y).

Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan

dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen

berhubungan positif dan negatif (Priyatno, 2010)

Page 74: Skripsi Eka Setyawati.pdf

57

Dalam penelitian ini rumus regresi berganda yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Ɛ

Keterangan:

Y : Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Melakukan Pekerjaan Bebas

α : Konstanta (harga Y, bila X=0)

β : Koefisiensi regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan

nilai variabel independen)

X1 : Kesadaran Membayar Pajak

X2 : Pengetahuan Peraturan Perpajakan

X3 : Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan

X4 : KualitasPelayanan

ε : error

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai

koefisiensi determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

Page 75: Skripsi Eka Setyawati.pdf

58

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2009).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam

model. Setiap tamabahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

Secara matematis jika nilai R2

= 1, maka adjusted R2

= R2

= 1

sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R

2 = (1-k)/(n-k), jika k > 1,

maka adjusted R2 akan bernilai negatif (Ghozali, 2009).

5. Uji Hipotesis

a. Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya mengukur seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai

berikut:

Page 76: Skripsi Eka Setyawati.pdf

59

1) Quick look: Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik krisis menurut tabel.

Apabila nilai statistik thasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai ttabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009).

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t untuk menguji signifikansi

koefisien regresi dengan ketentuan sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikasi antara

kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan,

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan

kualitas pelayanan terhadap kemauan untuk membayar pajak

wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikasi antara kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi

yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas

Page 77: Skripsi Eka Setyawati.pdf

60

pelayanan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak

orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

b. Uji statistik F (signifikansi simultan)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel

independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat).

Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter

dalam model sama dengan nol, atau;

Ho: b1 = b2 =……..= bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan

nol, atau:

Ha : b1 ≠ b2 ≠……..≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel independen.

(Ghozali, 2009).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Quick look: Bila nilai F lebih besar dari pada 5 maka Ho dapat

ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua

Page 78: Skripsi Eka Setyawati.pdf

61

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut

tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar dari pada nilai Ftabel, maka Ho

ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2009).

E. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini tediri atas variabel

independen dan variabel dependen, yaitu:

1. Variabel Independen (X)

a. Kesadaran Membayar Pajak (X1)

Kesadaran identik dengan kemauan yaitu suatu dorongan dari

alam sadar berdasarkan pertimbangan pikiran dan perasaan serta

seluruh pribadi yang menimbulkan kegiatan yang terarah tercapainya

tujuan tertentu yang berhubungan dengan pribadinya. Sehingga

kesadaran perpajakan adalah kesadaran mengetahui atau mengerti

perihal pajak (Atiqah dan Fitria, 2010). Dalam penelitian ini kesadaran

membayar pajak diukur dengan menggunakan indikator yang

diperkenalkan oleh Hardiningsih dan Yulianawati (2011), yaitu:

1) Pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang

pembangunan negara.

Page 79: Skripsi Eka Setyawati.pdf

62

2) Penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak

sangat merugikan negara.

3) Pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat dipaksakan.

4) Membayar pajak tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayar

akan merugikan negara.

5) Pemungutan pajak sesungguhnya juga dirasakan oleh mereka

sendiri tapi tidak secara langsung dinikmati oleh para wajib pajak.

6) Membayar pajak akan terbentuk rencana untuk kemajuan

kesejahteraan rakyat.

b. Pengetahuan Peraturan Perpajakan (X2)

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata

laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pengetahuan akan pengetahuan perpajakan masyarakat melalui

pendidikan formal maupun non formal akan berdampak positif

terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Sebagian besar

wajib pajak memperoleh pengetahuan pajak dari petugas pajak, selain

itu juga ada yang diperoleh dari radio, televisi, majalah pajak, surat

kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak, dan

adapula yang diperoleh dari penelitian pajak. Namun frekuensi

pelaksanaan kegiatan tersebut tidak sering dilakukan. Bahkan,

pengetahuan tentang pajak belum secara komprehensif menyentuh

Page 80: Skripsi Eka Setyawati.pdf

63

dunia pendidikan (Supriyati dan Hidayati, 2008). Dalam penelitian ini

pengetahuan wajib pajak diukur dengan indikator yang diperkenalkan

oleh Supriyati dan Hidayati (2008) yaitu:

1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang

2) Pajak berguna bagi masyarakat

3) Tidak dapat imbalan langsung

4) Adanya sanksi perpajakan

5) Self Assessment System

6) Kepemilikan NPWP

c. Persepsi yang Baik atas efektifitas Sistem Perpajakan (X3)

Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisasi

atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan

aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas

memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai (Widayati dan

Nurlis, 2010). Dalam penelitian ini persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan diukur dengan indikator yang diperkenalkan oleh

Widayati dan Nurlis (2010), yaiut:

1) Pembayaran pajak melalui e-Banking.

2) Pembayaran SPT melalui e-SPT dan e-Filling.

3) Penyampaian SPT melalui drop box.

Page 81: Skripsi Eka Setyawati.pdf

64

4) Update peraturan pajak terbaru secara online melalui internet.

5) Pendaftaran NPWP melalui e-Register.

d. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan

memberikan pelayanan yang memuaskan, dapat memberikan

pelayanan dengan tanggapan, kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat

dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak. Di samping itu, juga

kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik,

memahami kebutuhan wajib pajak, tersedianya fasilitas fisik termasuk

sarana komunikasi yang memadai dan pegawai yang cakap dalam

tugasnya (Supadmi, 2008). Dalam penelitian ini kualitas pelayanan

diukur dengan indikator yang digunakan oleh Rusydi dan Fathoni

(2008), yaitu:

1) Bukti fisik / Berwujud (Tangibles)

2) Keandalan (Reliability)

3) Ketanggapan (Responsiveness)

4) Jaminan (Assurance)

5) Empati (Empathy)

Alat yang digunakan untuk mengukur variabel kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan pajak, persepsi yang baik atas

efektivitas sistem perpajakan, kualitas pelayanan dan ketegasan sanksi

perpajakan adalah dengan menyebarkan kuisioner. Agar data hasil

Page 82: Skripsi Eka Setyawati.pdf

65

kuesioner yang terkumpul dapat diolah dan dianalisis diperlukan suatu

skala pengukuran atas jawaban setiap reponden. Dalam hal ini skala 5

tingkat (likert) untuk mengukur kesadaran membayar pajak,

pengetahuan peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektivitas sistem

perpajakan, dan kualitas pelayanan yang terdiri dari sangat setuju,

setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kelima

penelitian ini diberi bobot sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pengukuran Terhadap Variabel Independen

2. Variabel Dependen (Y)

Kemauan membayar pajak sebagai suatu nilai yang rela

dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan) yang

digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung (Tatiana dan Hari,

2009). Dalam penelitian ini diukur dengan indikator yang digunakan oleh

Hardiningsih dan Yulianawati (2010), yaitu:

No Uraian Skala

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RR) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Page 83: Skripsi Eka Setyawati.pdf

66

a. Konsultasi sebelum melakukan pembayaran pajak.

b. Dokumen yang diperlukan dalam membayar pajak.

c. Informasi mengenai cara dan tempat pembayaran pajak.

d. Informasi mengenai batas waktu pembayaran pajak.

e. Membuat alokasi dana untuk membayar pajak.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Kesadaran

membayar

pajak (Tatiana

dan Hadi,

2009)(X1)

1. Indikasi Tingkat

Kesadaran

2. Fungsi Pajak

1. Pajak merupakan bentuk

partisipasi dalam

menunjang

pembangunan negara.

2. Penundaan pembayaran

pajak dan pengurangan

beban pajak sangat

merugikan negara.

3. Pajak ditetapkan dengan

UU dan dapat

dipaksakan.

4. Membayar pajak tidak

sesuai dengan yang

seharusnya dibayar akan

merugikan negara.

5. Pemungutan pajak

sesungguhnya juga

dirasakan oleh mereka

sendiri tapi tidak secara

langsung dinikmati oleh

para wajib pajak.

6. Membayar pajak akan

terbentuk rencana untuk

kemajuan kesejahteraan

rakyat

Likert

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 84: Skripsi Eka Setyawati.pdf

67

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Pengetahuan

Peraturan

Perpajakan

(Handayani,

2012)(X2)

1. Sumber

informasi

pengetahuan

wajib pajak

2. Pemahaman

wajib pajak

tentang

pentingnya

membayar

pajak

3. Mengetahui

sistem

perpajakan di

Indonesia

4. Kemampuan

wajib pajak

menghitung

besaran nilai

pajak

5. Mengetahui

undang-

undang

perpajakan

1. Media untuk

mendapatkan informasi

2. Memahami pentingnya

fungsi pajak

3. Self assessment system,

withholding, dan

official assessment

system

4. Ketepatan dalam

menghitung nilai pajak

5. Mengetahui ketentuan

dan tata cara umum

perpajakan

Likert

Persepsi yang

Baik Atas

Efektifitas

Sistem

Perpajakan

(Tatiana dan

Hari, 2009)

(X3)

Sistem

komputerisasi

yang

memudahkan

wajib pajak

1. e-SPT

2. e-Filling

3. Situs Ditjen Pajak

4. e-Registration

5. drop box

Likert

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 85: Skripsi Eka Setyawati.pdf

68

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Variabel Sub

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

Kualitaas

pelayanan

(Hardinigsi

h dan

Yulianawati

, 2011) (X4)

Proses

bantuan

melalui

kepekaan

dan

hubungan

inter

personal

guna tujuan

keberhasilan

1. Fiskus telah memberikan

pelayanan pajak dengan baik

2. Dalam menentukan pajak,

ketetapan tarifnya telah adil

3. Anda merasa bahwa penyuluhan

yang dilakukan oleh Fiskus dapat

membantu pemahaman anda

mengenai hak dan kewajiban

anda selakuWP

4. Fiskus senantiasa memperhatikan

keberatan WP atas pajak yang

dikenakan

5. Mengarahkan tanpa

mempengaruhi

Likert

Kemauan

Membayar

Pajak

(Widayati

dan Nurlis,

2010)(Y)

1. Dorongan

diri Sendiri

2. Peraturan

Perpajakan

1. Konsultasi sebelum melakukan

pembayaran pajak

2. Mendaftarkan diri sebagai Wajib

Pajak

3. Dokumen yang diperlukan dalam

membayar pajak

4. Informasi mengenai cara dan

tempat pembayaran pajak

5. Informasi mengenai batas waktu

pembayarn pajak

6. Membuat alokasi dana untuk

membayar pajak

Likert

Page 86: Skripsi Eka Setyawati.pdf

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan objek Penelitian

1. Sejarah Singkat KPP Pratama Serpong

Berdasarkan Peraturan Menteri keuangan Republik Indonesia

Nomor: 55/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang bertujuan untuk menerapkan

struktur organisasi baru guna mendukung dan meningkatkan efektifitas dan

efisiensi sistem administrasi perpajakan. Implementasi dari proses ini

dilakukan dengan memodernisasi Kantor Wilayah DJP Banten dan

mendirikan kantor pelayanan pajak modern dengan nama Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Serpong. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong yang

dahulu bernama KPP Serpong yang berdiri tahun 1994, berkedudukan di

Jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405 Bumi Serpong Damai

Tangerang.Menempati area tanah seluas 2000 m2dan gedung seluas 3.743

m2, terdiri atas dua lantai.

Adapun visi dan misi yang dimilikin oleh KPP Pratama Serpong

adalah menjadi Intitusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem

administrasi pekerpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya

Page 87: Skripsi Eka Setyawati.pdf

70

masyarakat dengan integritas dan profesionalisme tinggi. Menghimpun

penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang Perpajakan yang

mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan

Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

2. Wilayah Kerja

Berdasarkan Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor: 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 memiliki wilayah

kerja meliputi 4 (empat) kecamatan, yaitu: Kecamatan Pondok Aren,

Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Ciputat.

Seiring dengan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Tangerang

berdampak terhadap wilayah kerja KPP Pratama Serpong dari 4 kecamatan

menjadi 6 (enam) kecamatan, yaitu: Kecamatan Serpong, Kecamatan

Serpong Utara, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan

Pamulang, dan Kecamatan Pondok Aren. Pembagian wilayahnya seperti

pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Wilayah Kerja KPP Pratama Serpong

KECAMATAN KELURAHAN WASKON

SERPONG

BUARAN

CIATER

SERPONG

CILENGGANG

RAWA BUNTU

LENGKONG GUDANG

LENGKONG WETAN

RAWA MEKAR JAYA

LENGKONG GUDANG TIMUR

1

1

2

1

1

1

1

1

1

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 88: Skripsi Eka Setyawati.pdf

71

Tabel 4.1 (lanjutan)

KECAMATAN KELURAHAN WASKON

SERPONG UTARA

CIPUTAT

PAMULANG

CIPUTAT TIMUR

PONDOK AREN

JELUPANG

PONDOK JAGUNG

PAKULONAN

PAKUJAYA

PAKUALAM

LENGKONG KARYA

PONDOK JAGUNG TIMUR

CIPAYUNG

CIPUTAT

SARUA

SARUA INDAH

JOMBANG

SAWAH BARU

SAWAH

KEDAUNG

BAMBU APUS

PONDOK CABE ILIR

PONDOK CABE UDIK

PAMULANG TIMUR

PAMULANG BARAT

BENDA BARU

PONDOK BENDA

PISANGAN

PONDOK RANJI

CEMPAKA PUTIH

CIREUNDEU

REMPOA

RENGAS

PERIGI

PERIGI BARU

PONDOK KACANG BARAT

PONDOK KACANG TIMUR

PONDOK PUCUNG

PONDOK AREN

JURANG MANGU BARAT

JURANG MANGU TIMUR

PONDOK KARYA

PONDOK BETUNG

PONDOK JAYA

2

2

2

3

2

2

3

4

4

4

4

4

4

4

1

1

1

1

1

1

1

1

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

Sumber: KPP Pratama Serpong

Page 89: Skripsi Eka Setyawati.pdf

72

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan data yang terkumpul dalam penelitian ini melalui

kuesioner yang dibagikan kepada sebanyak 130 responden yaitu wajib

pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Serpong mulai tanggal 3

februari sampai dengan 17 februari 2013 dan kuesioner yang kembali

sebanyak 100 responden, sehingga kuesioner yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah 100 responden. Rincian distribusi kuesioner dalam

penelitian disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Distribusi Kuesioner Penelitian

Keterangan Kuesioner Jumlah Presentase

Penyebaran kuesioner 130 100%

Kuesioner yang terkumpul 100 76,923%

Kuesioner yang tidak terkumpul 30 23,077%

Kuesioner yang dapat diolah 100 76,923%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2013

4. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi

yang terdaftar pada KPP Pratama Serpong. Berikut deskriptif identitas

responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan pendidikan

terakhir.

Page 90: Skripsi Eka Setyawati.pdf

73

a. Deskripsi responden wajib pajak berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3

Data responden wajib pajak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 77 77%

Wanita 23 23%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2013

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 77 orang atau 77%

responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 23

orang atau 23% berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi responden Wajib Pajak berdasarkan usia.

Tabel 4.4

Data Responden wajib pajak berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase

25-30 16 16%

31-40 21 21%

41-50 49 49%

51-60 11 11%

61-70 3 3%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa responden didominasi pada

usia antara 41 tahun sampai 50 tahun yaitu sekitar 49 orang atau 49%,

usia 25-30 sekitar 16 orang atau 16%, usia 31-40 sekitar 21 orang atau

21%, usia 51-60 sekitar 11 orang atau 11%, dan usia 61-70 sekitar 3

orang atau 3%.

Page 91: Skripsi Eka Setyawati.pdf

74

c. Deskripsi responden wajib pajak berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 4.5

Data responden wajib pajak berdasarkan pendidikan terakhir

Pendidikan Jumlah Persentase

SD 10 10%

SLTP 25 25%

SMA 50 50%

D3 8 8%

S1 7 7%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 50 responden atau sebesar

50%. Responden yang berpendidikan terakhir Strata Satu (S1)

berjumlah 7 orang atau sebesar 7%, serta responden yang

berpendidikan Diploma Tiga (D3) berjumlah 8 orang atau sebesar 8%,

dan reponden yang berpendidikan terakhir SD dan SLTP masing-

masing berjumlah 10 orang atau 10% untuk yang lulusan SD, dan 25

orang atau 25% untuk yang lulusan SLTP.

B. Analisis dan Pembahasan

Analisis data dilakukan dengan cara yakni uji statistik deskriptif, uji

kualitas data, uji asumsi klasik dan model regresi linear berganda, data yang

tersedia bagi variabel dependen yaitu kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas dan variabel independen

Page 92: Skripsi Eka Setyawati.pdf

75

yang terdiri dari kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan,

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan.

Analisis dilakukan dengan menguji pengaruh keempat variabel

independen terhadap variabel dependen kemauan untuk membayar pajak secara

simultan melalui uji F, secara parsial melalui uji t dan untuk mengetahui

variabel manakah yang lebih dominan mempengaruhi kemauan untuk

membayar pajak.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data. Statistik deskriptif berkaitan dengan

pengumpulan dan peringkat data, yang menggambarkan karakteristik

sampel yang digunakan dalam penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas terdaftar di KPP Pratama Serpong.

Analisis ini menjelaskan karakteristik target populasi terutama

mencakup mean, nilai ekstrim yaitu nilai minimum dan nilai maksimum

serta standar deviasi.

Page 93: Skripsi Eka Setyawati.pdf

76

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kesadaran Membayar Pajak 100 13.00 30.00 24.8900 3.05470

Pengetahuan Peraturan

Perpajakan

Persepsi yang baik atas

Efektifitas Sistem Perpajakan

100

100

17.00

15.00

33.00

25.00

25.6400

20.8300

3.56334

2.11801

Kualitas Pelayanan

Kemauan untuk Membayar

Pajak WP OP yang melakukan

Pekerjaan Bebas

100

100

18.00

23.00

30.00

40.00

24.9200

32.3500

2.14937

3.61918

Valid N (listwise) 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.6 menjelaskan pada variabel kesadaran membayar pajak

jawaban minimum responden sebesar 13 dan maksimum sebesar 30 dengan

rata-rata (mean) total jawaban 24,89 dan standar deviasi 3,054. Variabel

pengetahuan peraturan perpajakan jawaban minimum responden 17 dan

maksimum sebesar 33 dengan rata-rata (mean) total jawaban 25,64 dan

standar deviasi 3,563. Pada variabel persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan minimum jawaban responden sebesar 15 dan maksimum

sebesar 25 dengan rata-rata (mean) total jawaban 20,83 dan standar deviasi

2,118. Untuk variabel kualitas pelayanan minimum jawaban responden 18

dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata (mean) total jawaban 24,92 dan

standar deviasi 2,149. Variabel kemauan untuk membayar pajak wajib

Page 94: Skripsi Eka Setyawati.pdf

77

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas jawaban minimum

responden sebesar 23 dan maksimum sebesar 40 dengan rata-rata (mean)

32,35 dan standar deviasi 3,619. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data

dari penelitian ini cukup baik, karena nilai mean lebih besar dari nilai

standar deviasi yang mengindikasikan bahwa standar error dari setiap

variabelnya kecil.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Pengujian validitas ini

menggunakan pendekatan Pearson Correlation. Jika korelasi antara

skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai

tingkat signifikansi dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut

dikatakan valid, dan sebaliknya.

Page 95: Skripsi Eka Setyawati.pdf

78

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas instrumen Kesadaran

Membayar Pajak terhadap 100 responden.

Tabel 4.7

Uji Validitas Instrumen Kesadaran Membayar Pajak

Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

K1 .737** .000 Valid

K2 .666** .000 Valid

K3 .787** .000 Valid

K4 .817** .000 Valid

K5 .729** .000 Valid

K6 .761** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.7 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel

yang memiliki subvariabel Kesadaran Membayar Pajak (K) berada

pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa pernyataan dalam penelitian ini valid.

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapakan sesuatu yang diukur

pada kuesioner tersebut.

Page 96: Skripsi Eka Setyawati.pdf

79

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas instrumen Persepsi

yang baik atas Efektifitas sistem Perpajakan terhadap 100 responden.

Tabel 4.8

Uji Validitas Instrumen Pengetahuan Peraturan Perpajakan

Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

P1 .654** .000 Valid

P2 .596** .000 Valid

P3 .522** .000 Valid

P4 .351** .000 Valid

P5 .633** .000 Valid

P6 .578** .000 Valid

P7 .665** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.8 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel

yang memiliki subvariabel Pengetahuan Peraturan Perpajakan (P)

berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam penelitian ini valid.

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

Tabel 4.9 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel

yang memiliki subvariabel Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem

Perpajakan (PE) berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0.05,

maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam penelitian ini valid.

Page 97: Skripsi Eka Setyawati.pdf

80

Tabel 4.9

Uji Validitas Instrumen Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem

Perpajakan

Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

PE1 .468** .000 Valid

PE2 .557** .000 Valid

PE3 .667** .000 Valid

PE4 .638** .000 Valid

PE5 .635** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

Tabel 4.10 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk

variabel yang memiliki subvariabel Kualitas Pelayanan (KP) berada

pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa pernyataan dalam penelitian ini valid.

Tabel 4.10

Uji Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan

Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

KP1 .658** .000 Valid

KP2 .553** .000 Valid

KP3 .591** .000 Valid

KP4 .656** .000 Valid

KP5 .593** .000 Valid

KP6 .741** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Page 98: Skripsi Eka Setyawati.pdf

81

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

Tabel 4.11 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk

variabel yang memiliki subvariabel Kemauan untuk Membayar Pajak

WP OP yang Melakukan Pekerjaan Bebas (KM) berada pada tingkat

signifikansi yaitu dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam penelitian ini valid

Tabel 4.11

Uji Validitas Instrumen Kemauan untuk Membayar Pajak WP

OP yang Melakukan Pekerjaan Bebas

Pernyataan Pearson

Correlation

Sig. Keterangan

KM1 .628** .000 Valid

KM2 .593** .000 Valid

KM3 .531** .000 Valid

KM4 .590** .000 Valid

KM5 .540** .000 Valid

KM6 .714** .000 Valid

KM7 .478** .000 Valid

KM8 .616** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Hal ini berari bahwa semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

Page 99: Skripsi Eka Setyawati.pdf

82

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Ghozali (2005), uji reliabilitas dikatakan untuk suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji

reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar

dari 0.06 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2005).

Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji reliabilitas instrumen

terhadap 100 responden yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Serpong.

Tabel 4.12

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

N of

Item

Keterangan

Kesadaran membayar pajak 0.788 6 Reliabel

Pengetahuan Peraturan

Perpajakan

0.734 7 Reliabel

Persepsi yang baik atas

Efektifitas Sistem Perpajakan

0.731 5 Reliabel

Kualitas Pelayanan 0.747 6 Reliabel

Kemauan untuk Membayar

Pajak WP OP yang

Melakukan Pekerjaan Bebas

0.740 8 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Cronbach’s Alpha> 0,06. Dan sebaliknya reliabilitas

suatu konstruk variabel dikatakan tidak baik jika memiliki nilai

Page 100: Skripsi Eka Setyawati.pdf

83

Cronbach Alpha< 0,60. Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas

yaitu tabel 4.11 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari

0,06.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti

bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang

relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Data-data bertipe skala pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa

uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel

independen terhadap variabel dependen. Berikut gambar grafik uji

normalitas data pada grafik pp – plot.

Page 101: Skripsi Eka Setyawati.pdf

84

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan grafik normal pp - plot pada gamabr 4.1

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini

karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal

sehingga memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Page 102: Skripsi Eka Setyawati.pdf

85

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) T.K .924 1.082

T.P .767 1.304

T.PE

T.KP

.942

.768

1.062

1.302

a. Dependent Variable: T.KM

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai Tolerance mendekati angka 1 dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) disekitar angka 1. Kesadaran membayar pajak

mempunyai nilai tolerance 0.924, pengetahuan peraturan perpajakan

mempunyai nilai tolerance 0.767, persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.942, dan kualitas

pelayanan mempunyai nilai tolerance 0.768. Dan kesadaran membayar

pajak mempunyai nilai VIF 1.082, pengetahuan peraturan perpajakan

mempunyai nilai VIF 1.304, persepsi yang baik atas efektifitas sistem

perpajakan mempunyai nilai VIF 1.062, dan kualitas pelayanan

mempunyai nilai VIF 1.302.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

tidak terdapat masalah multikolonieritas karena nilai tolerance di atas

0.10 dan nilai VIF (variance inflation factor) dibawah 10.

Page 103: Skripsi Eka Setyawati.pdf

86

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka dapat disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan residualnya

SRESID. Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y diprediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Page 104: Skripsi Eka Setyawati.pdf

87

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Dari grafik scatterplots pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik-

titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga layak dipakai untuk

memprediksi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas berdasarkan masukan

variabel independen kesadaran membayar pajak, pengetahuan

peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem

perpajakan, dan kualitas pelayanan.

Page 105: Skripsi Eka Setyawati.pdf

88

4. Hasil Uji Regresi Berganda

a. Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis

regresi berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk

memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubah satu

demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat hingga

yang paling lemah. Untuk menentukan persamaan regresi dapat dilihat

tabel dibawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficients”

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.134 4.851

T.K 0.235 0.105 0.198

T.P 0.217 0.099 0.214

T.PE

T.KP

0.339

0.431

0.150

0.164

0.198

0.256

a. Dependent Variabel: KM

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Page 106: Skripsi Eka Setyawati.pdf

89

Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui bahwa nilai koefisien

dari persamaan regresi. Dari output didapatkan model persamaan

regresi:

Y= α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4

Y = 3,134 + 0,235 X1+ 0,217X2 + 0,339 X3 + 0,431X4

Keterangan:

Y = kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi kesadaran membayar pajak

β 2 = Koefisien regresi pengetahuan peraturan perpajakan

β 3 = Koefisien regresi persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan

β 4 = Koefisien regresi kualitas pelayanan

X1 = kesadaran membayar pajak

X2 = pengetahuan peraturan perpajakan

X3 = persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan

X4 = kualitas pelayanan

Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 3,134 artinya

kesadaran membayar pajak (X1), pengetahuan peraturan perpajakan

(X2), persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan (X3), dan

Page 107: Skripsi Eka Setyawati.pdf

90

kualitas pelayanan (X4) dianggap konstan maka kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas konstan sebesar 3,134.

Koefisien regresi variabel kesadaran membayar pajak (X1)

sebesar 0,235 artinya kesadaran membayar pajak mengalami kenaikan

2%, maka kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,235 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Koefisien regresi variabel pengetahuan peraturan perpajakan

(X2) sebesar 0,217 artinya pengetahuan peraturan perpajakan

mengalami kenaikan 2%, maka kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas (Y) akan

mengalami peningkatan sebesar 0,217 dengan asumsi variabel

independen lain nilainya tetap.

Koefisien regresi variabel persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan (X3) sebesar 0,339 artinya persepsi yang baik atas

efektifitas sistem perpajakan mengalami kenaikan 3%, maka kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,339

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X4) sebesar

0,431 artinya kualitas pelayanan mengalami kenaikan 4%, maka

Page 108: Skripsi Eka Setyawati.pdf

91

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas (Y) akan mengalami peningkatan sebesar

0,431 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

b. Uji Koefisiensi determinasi (R2)

Untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel

independen (kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan

perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan

kualitas pelayanan) secara serentak terhadap variabel dependen

(kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas). Ini menunjukkan seberapa besar

persentase variasi variabel dependen, koefisien dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0.553a 0.306 0.277 3.07822

a. Predictors: (Constant), T.K, T.PE, T.KP, T.KS

b. Dependent Variable: T.KM

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.15 Model Summary, diperoleh nilai

Adjusted R2 sebesar 0,277. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variabel independen (kesadaran membayar

Page 109: Skripsi Eka Setyawati.pdf

92

pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas

efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan) terhadap variabel

dependen (kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas) sebesar 27,7%. Atau variasi variabel

independen yang digunakan dalam model (kesadaran membayar pajak,

pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan) mampu menjelaskan

sebesar 27,7% variansi variabel dependen (kemauan untuk membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas).

Sedangkan sisanya sebesar 72,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini

(Ghozali, 2009), seperti variabel pemahaman peraturan perpajakan,

sunset policy, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan.

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat

pada tinglat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada

Page 110: Skripsi Eka Setyawati.pdf

93

tabel 4.16, jika nilai probability t < 0,05, maka Ha diterima, sedangkan

jika nilai probability t > 0,05 maka Ha ditolak.

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik t

Coefficients”

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.134 4.851 0.646 0.520

Kesadaran Membayar Pajak 0.235 0.105 0.198 2.228 0.028

Pengetahuan peraturan

perpajakan

0.217 0.099 0.214 2.191 0.031

Persepsi yang baik atas

Efektifitas Sistem

Perpajakan

Kualitas Pelayanan

0.339

0.431

0.150

0.164

0.198

0.256

2.252

2.525

0.027

0.010

a. Dependent Variabel: T.KM

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Tabel 4.16 diatas dapat diketahui tingkat signifikan untuk

masing-masing variabel bebas. Dari keempat variabel bebas tersebut

yang dimasukkan dalam model regresi menghasilkan nilai yang

signifikan p value< 0,05. Ini terlihat dari variabel bebas kesadaran

membayar pajak diperoleh t hitung = 2,228 yakni lebih besar dari t tabel =

1,98. Dengan demikian berarti bahwa secara individual kesadaran

membayar pajak berpengaruh positif terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

Page 111: Skripsi Eka Setyawati.pdf

94

bebas. Demikian pula diperoleh nilai signifikan sebesar 0,028 < 0,05

yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulannya bahwa

Ha1 diterima.

Untuk variabel bebas yang kedua pengetahuan peraturan

perpajakan diperoleh nilai t hitung = 2,191 > t tabel. Hal ini berarti bahwa

secara parsial pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh positif

terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas. Demikian juga hasil signifikan

menunjukkan nilai 0,31< 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan. Kesimpulannya Ha2 diterima.

Untuk variabel bebas ketiga yaitu persepsi yang baik atas

efektifitas sistem perpajakan diperoleh nilai t hitung = 2,252 > t tabel. Hal

ini berarti bahwa secara parsial persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan berpengaruh secara positif terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas. Demikian juga hasil signifikan menunjukkan nilai 0,027 < 0,05

yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulannya Ha3

diterima.

Untuk variabel bebas yang keempat kualitas pelayanan

diperoleh nilai t hitung = 2,525 > t tabel. Hal ini berarti bahwa secara

parsial kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

Page 112: Skripsi Eka Setyawati.pdf

95

bebas. Demikian juga hasil signifikansi menunjukkan nilai 0,010 <

0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulannya

Ha4 diterima

b. Hasil Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara

bersama-sama atau simultan variabel independen terhadap variabel

dependen atau terikat. Kriteria yang digunakan adalah apabila

probabilitas > 0,05 maka Ho diterima sedangkan sebaliknya jika

probabilitas < 0,05 maka Ho ditolah.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 396,586 4 99,147 10,464 ,000b

Residual 900,164 95 9,475

Total 1296,750 99 a. Dependent Variable: T.KM

b. Predictors: (Constant), T.P, T.K, T.PE, T.KP

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05

(0,000 < 0,05) ini berarti bahwa variabel independen yaitu kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang

baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan

mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan)

Page 113: Skripsi Eka Setyawati.pdf

96

terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kesadaran membayar

pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas

efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan berpengaruh

signifikan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Dengan demikian semakin

tinggi kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan,

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas

pelayanan maka semakin tinggi pula tingkat kemauan untuk membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

tersebut.

Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas

Hasil uji hipotesis 1 yang ditunjukkan pada tabel 4.16 nilai t hitung

pada variabel kesadaran membayar pajak (X1) adalah 2,228 dengan tingkat

signifikansi 0,028. Karena niali t hitung2,228 lebih besar dari t tabel 1,98 dan

nilai signifikansinya 0,028 lebih kecil dari probabilitas signifikan α = 0,05.

Maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

kesadaran membayar pajak terjadi koefisien bernilai positif dan signifikan

Page 114: Skripsi Eka Setyawati.pdf

97

antara kesadaran membayar pajak dengan kemauan untuk membayar pajak

wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, semakin tinggi

tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak semakin tinggi pula

tingkat kemauan membayar pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011), yang menyatakan bahwa

kesadaran membayar pajak berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kemauan untuk membayar pajak.

Hal ini menunjukkan sikap wajib pajak tentang kesadaran terhadap

perpajakan cukup baik.Artinya kesadaran wajib pajak cukup dimengerti

bagaimana masyarakat yang memiliki kewajiban membayar pajak secara

berkala guna perkembangan negara khususnya pembangunan masyarakat

luas. Selain itu semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dalam

membayar pajak maka semakin tinggi pula tingkat kemauan membayar

pajak. Hal ini perlu dipertahankan oleh pihak-pihak terkait agar para wajib

pajak tetap sadar akan pajak dan mereka telah mempunyai pandangan

positif terhadap pajak.

Page 115: Skripsi Eka Setyawati.pdf

98

Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh pengetahuan peraturan perpajakan

terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas

Hasil uji hipotesis 2 yang ditunjukkan pada tabel t hitung pada

variabel pengetahuan peraturan perpajakan (X2) adalah 2,191 dengan

tingkat signifikansi 0,031. Karena nilai t hitung 2,191 lebih besar dari t tabel

1,98 dan nilai signifikansinya 0,031 lebih kecil dari probabilitas signifikan

α = 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan

bahwa pengetahuan peraturan perpajakan terjadi koefisien bernilai positif

dan signifikan antara pengetahuan peraturan perpajakan dengan kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas, semakin wajib pajak memiliki pengetahuan tentang

perpajakan maka akan meningkatkan kemauan wajib pajak untuk

membayar pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Handayani (2012), yang menyatakan bahwa pengetahuan peraturan

perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kemauan membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Faktor pengetahuan sangat penting peranannya dalam membantu

wajib pajak melaksanakan kewajibannya, khususnya pengetahuan tentang

peraturan perpajakan dan sanksi dendanya. Sebagian wajib pajak

memperoleh pengetahuan pajak dan petugas pajak, selain itu juga ada yang

diperoleh dari radio, televisi, majalah pajak, surat kabar, internet, buku

Page 116: Skripsi Eka Setyawati.pdf

99

perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak dan ada juga yang diperoleh

dari pelatihan pajak atau kursus pajak. Tanpa adanya pengetahuan, wajib

pajak akan mengalami kesulitan dalam mendaftarkan diri, mengisi SPT dan

membayar pajaknya (Supriyati dan Hidayati, 2008).

Pembayaran pajak oleh wajib pajak dilakukan apabila sanksi pajak

dipandang sebagai kekuatan yang memaksa wajib pajak untuk mematuhi

undang-undang dan peraturan perpajakan. Masyarakat akan membayar

pajak apabila sanksi pajak dipandang dapat dilaksanakan secara adil, logis,

konsisten, dan dapat menjangkau para pelanggar (Handayani, 2012). Hal

ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini yang mengetahui

dan paham tentang peraturan perpajakan memiliki kemauan untuk

membayar pajak, dikarenakan adanya sanksi yang diterapkan dalam

peraturan perpajakan.

Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib

pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

Hasil uji hipotesis 3 yang ditunjukkan pada tabel 4.16 nilai t hitung

pada variabel persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan (X3)

adalah 2,252 dengan tingkat signifikansi 0,027. Karena nilai t hitung 2,252

lebih besar dari t tabel 1,98 dean nilai signifikansinya 0,027 lebih kecil dari

probabilitas signifikan α = 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima,

Page 117: Skripsi Eka Setyawati.pdf

100

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan terjadi koefisien bernilai positif dan signifikan dengan

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas, semakin wajib pajak memiliki persepsi yang

baik atas efektifitas sistem perpajakan maka akan meningkatkan kemauan

wajib pajak untuk membayar pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tatiana dan Hari (2009) yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel

persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dengan kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas.

Wajib pajak mau membayar pajak apabila jumlah pajak yang harus

dibayar tidak memberatkan atau menyulitkan wajib pajak. Penegasan

sanksi pajak bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakan

dengan benar, dinilai telah memperhatikan unsur keadilan dengan baik.

Dengan adanya sistem perpajakan yang baru akan sangat membantu dan

memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Dengan begitu wajib pajak dapat melihat adanya transparansi dalam

pengenaan pajak. Hal-hal ini pada akhirnya membentuk persepsi yang baik

oleh wajib pajak mengenai perpajakan.

Page 118: Skripsi Eka Setyawati.pdf

101

Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas

Hasil uji hipotesis 4 yang ditunjukkan pada tabel 4.16 nilai t hitung

pada variabel kualitas pelayanan (X4) adalah 2,525 dengan tingkat

signifikansi 0,010. Karena nilai t hitung 2,525 lebih besar dari t tabel 1,98 dan

nilai signifikansinya 0,010 lebih kecil dari probabilitas signifikan α = 0,05.

Maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas

pelayanan nilai positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan

kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka

semakin meningkat kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Hal ini menunjukkan sikap wajib pajak cukup memiliki

kepercayaan terhadap pelayanan yang berkualitas yang telah dilakukan

oleh fiskus, bahwa wajib pajak telah mendapatkan pelayanan yang cukup

baik dari aparat pajak dengan selalu memperhatikan keinginan wajib pajak.

Maka pelayanan berkualitas tetap dijaga dan diperhatikan oleh Kantor

Pajak maupun Ditjen Pajak. Pelayanan yang berkualitas harus diupayakan

dapat memberikan 4K yaitu keamanan, kelancaran, kenyamanan, dan

kepastian hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga

Page 119: Skripsi Eka Setyawati.pdf

102

diharapkan pemerintah dapat mengurangi kebocoran-kebocoran pajak yang

dilakukan oleh petugas kantor pelayanan pajak atau dari pemerintah.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hardiningsih dan Yulianawati (2011), Handayani (2012), Tatiana dan Hari

(2009), Widayati dan Nurlis (2010), Arum (2012), Atiqah dan Fitria

(2010), dan Sartika dan Rini (2010).

Page 120: Skripsi Eka Setyawati.pdf

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kesadaran membayar

pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas

sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap kemauan untuk membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.Responden

dalam penelitian ini berjumlah 100 orang wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas, dalam hal ini pengusaha meubel dan furniture

diwilayah kecamatan Ciputat Timur yang terdaftar di KPP Pratama Serpong.

Data yang diambil berdasarkan dari hasil kuesioner yang diisikan kepada para

responden dan di analisa dengan menggunakan model regresi berganda, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa kesadaran

membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas. Hal ini mendukung penelitian Hardiningsih dan

Yulianawati (2011).

Page 121: Skripsi Eka Setyawati.pdf

104

2. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa pengetahuan

peraturan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan

untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan

pekerjaan bebas. Hal ini mendukung penelitian Handayani (2012) dan

Widayati dan Nurlis (2010).

3. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa persepsi yang

baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas. Hal ini mendukung penelitian Tatiana dan

Hari (2009).

4. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas. Hal ini mendukung penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011).

5. Kesadaran membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi

yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas pelayanan,

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan untuk membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Handayani

(2012), Tatiana dan Hadi (2009), Hardiningsih dan Yulianawati (2011),

Widayati dan Nurlis (2010).

Page 122: Skripsi Eka Setyawati.pdf

105

6. Variabel independen yang paling dominan pada penelitian ini adalah

variabel kualitas pelayanan. Dengan nilai beta yang paling besar diantara

variabel independen lainnya yaitu sebesar 0,431.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, menunjukkan bahwa variabel kesadaran

membayar pajak, pengetahuan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas

efektifitas sistem perpajakan, dan kualitas perpajakan berpengaruh secara

signifikan terhadap kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

yang melakukan pekerjaan bebas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pandangan kepada pihak terkait yang senantiasa dihadapkan pada usaha

ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Perlu disosialisasikan sikap sadar

membayar pajak agar masyarakat mau untuk membayar pajak. Sosialisasi ini

dapat melalui iklan di televisi, radio maupun surat kabar serta media lainnya.

Perlu secara berkala Direktorat Jenderal Pajak mengadakan acara yang

mendidik serta menghibur masyarakat agar memiliki kesadaran untuk

membayar kewajiban perpajakan. Sosialisasi di acara tertentu dengan cara

mengundang tokoh yang disegani oleh kalangan profesional tertentu.

Dalam hal ini menunjukkan sikap wajib pajak tentang kesadaran

terhadap perpajakan cukup baik. Artinya kesadaran wajib pajak cukup

dimengerti bagaimana masyarakat yang memiliki kewajiban membayar pajak

secara berkala guna pembangunan negara khususnya pembangunan masyarakat

Page 123: Skripsi Eka Setyawati.pdf

106

luas. Selain itu semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dalam membayar

pajak maka semakin tinggi pula tingkat kemauan membayar pajak. Hal ini perlu

dipertahankan oleh pihak-pihak yang terkait agar para wajib pajak tetap sadar

akan pajak dan mereka telah mempunyai pandangan positif terhadap pajak.

Selain itu, pengetahuan tentang perpajakan juga sangat penting bagi

wajib pajak, karena dengan adanya pengetahuan tentang perpajakan maka akan

semakin meningkatkan kepdulian wajib pajak terhadap pembangunan negara.

Tanpa adanya pengetahuan, wajib pajak akan mengalami kesulitan dalam

mendaftarkan diri, mengisi SPT dan membayar pajak sehingga dapat

menghambat wajib pajak itu sendiri untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

Maka dari itu pengetahuan tentang peraturan perpajakan sangat berdampak bagi

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak itu sendiri.pengetahuan pajak bisa

didapatkan melalui media elektronik maupun media massa. Saat ini sudah

sangat mudah mendapatkan informasi tentang perpajakan dan undang-undang

tentang perpajakan.

Hal ini pada akhirnya membentuk persepsi yang baik oleh wajib pajak

mengenai perpajakan. Saat ini sistem perpajakan yang baru sudah berbasis

internet sehingga memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya. Wajib pajak hanya perlu membuka situs Ditjen Pajak untuk

memperoleh informasi mengenai perpajakan. Untuk pembayaran pajaknya

sendiri sudah bisa melalui layanan e-banking sehingga memudahkan wajib

pajak. Dalam pelaporan SPTpun sudah menjadi lebih efektif dengan adanya e-

Page 124: Skripsi Eka Setyawati.pdf

107

SPT, wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pajak. Untuk mengetahui

peraturan perpajakan terbaru dan pendaftaran NPWP dapat dengan mudah

dilakukan melalui website pajak.

Selain kemudahan dan kenyaman untuk membayar pajak, wajib pajak

memerlukan pelayanan yang berkualitas sehingga membuat masyarakat merasa

tidak dirugikan atas kewajiban membayar pajak tersebut. Pelayanan yang

berkualitas harus diupayakan dapat memberikan 4K yaitu, keamanan,

kelancaran, kenyamanan, dan kepastian hukum yang dapat dipertanggung

jawabkan. Sehingga diharapkan pemerintah dapat mengurangi kebocoran-

kebocoran pajak yang dilakukan oleh petugas kantor pelayanan pajak atau dari

pemerintah.

C. Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan maupun kelemahan. Disisi

lain, keterbatasan dan kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini dapat

menjadi masukan bagi penelitian yang akan datang. Adapun saran dan

keterbatasan-keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen yang mempengaruhi

kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

melakukan pekerjaan bebas, sehingga penulis mengharapkan partisipasi

aktif peneliti berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi

Page 125: Skripsi Eka Setyawati.pdf

108

yang melakukan pekerjaan bebas seperti variabel ketegasan sanksi

perpajakan, pemahaman peraturan perpajakan, dan lain-lain

2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel pengusaha meubel dan furniture

di kecamatan Ciputat Timur yang terdaftar di KPP Pratama Serpong,

sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas wilayah

cangkupan agar diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya

lebih tinggi.

3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel 100 responden. Sehingga

diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak sampel

untuk dapat memperoleh hasil yang lebih akurat mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang

pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

Page 126: Skripsi Eka Setyawati.pdf

109

DAFTAR PUSTAKA

Atiqah dan Verisca Dena Fitria. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas

Pelayanan, Pemeriksaan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

dalam Menyampaikan SPT”. Akuntabilitas, Vol. 3 No. 1, 2010.

Arum, Harjanti Puspa. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan

Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas”. Diponegoro Journal of

Accounting, Vol. 1, No. 1, 2012.

Boediono, Drs. “Pelayanan prima perpajakan”. Jakarta: kawulamuda, 1999.

Carolina, Verani dan Timbul H.Simanjuntak. “Pengaruh Tax Knowledge dan

Persepsi Tax Fairness Terhadap Tax Compliance Wajib Pajak Badan yang

terdaftar di KPP Madya Bandung”. Prosiding Seminar Nasional, Bandung,

2010.

Carolina, Verani, Meythi dan Riki Martusa, “Tax Culture: Dasar Pelaksanaan

Reformasi Perpajakan Menuju Kepatuhan Sukarela”. Simposium Nasional

Perpajakan III, Bandung, 2010.

Devano, S dan Siti Rahayu. “Perpajakan: Konsep, Teori, Isu”, Kencana, Jakarta,

2006.

Dewi, Mira Riangga. “Persepsi Wajib Pajak atas Pengenaan Pajak Penghasilan:

Anteseden dan Konsekuensinya”. Skripsi Uneversitas Diponegoro Semarang,

2011.

Gatot Faisal, M. S. “How to be a Smarter Taxpayer: Bagaimana menjadi Wajib Pajak

yang Cerdas. Grasindo, Jakarta, 2009.

Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS”. Universitas

Diponegoro Edisi IV, Jakarta, 2009.

Page 127: Skripsi Eka Setyawati.pdf

110

Gunadi. “Pelaksanaan Pelayanan Prima di Lingkungan Birokrasi”. Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Pusdiklat Pegawai Depkeu Magelang,

2006.

Handayani, Sapti Wuri. ”Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar

pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas”. Makalah

Simposium Nasional Perpajakan, 2012.

Hamid, Abdul. ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS, Jakarta, 2007.

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kemauan Membayar Pajak”. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No.

1, 2011.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, ”Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”. BPFE, Yogyakarta, 2008.

Irianto, Slamet Edi. ”Politik Perpajakan: Membangun Demokrasi Negara”, UII Press,

Yogyakarta, 2005.

Jatmiko, Nugroho, Agus. ”Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi

Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap wajib pajak orang pribadi di kota

Semarang)”. Tesis Universitas Diponegoro, 2006.

Kertajaya, Himawan, ”Perilaku Sosial Dalam Ekonomi”. Aksara, Jakarta, 2007.

Kiswanto dan M. Wahyuddin. ”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat UPPD Dipenda Propinsi

Jateng Kabupaten Sragen”. Jurnal Daya Saing, 2008.

Mardiasmo. “Perpajakan edisi revisi 2009”, Edisi XIV, Andi, Yogyakarta, 2009.

Mulyodiwarno, Nuryadi. “Catatan Tentang Kebijakan Sanksi Perpajakan Sejak

Undang-undang KUP 2007”. Inside Tax, Jakarta, 2007.

Page 128: Skripsi Eka Setyawati.pdf

111

Musyaroqoh, Riqah. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Wajib

Pajak dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak

Orang Pribadi”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Pangestuti, Dian Hayyu. “Pengaruh Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak, dan

Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

Pajak Sewa Atas Tanah dan/atau Bangunan”. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012.

Pardi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak dalam Memenuhi

Kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan di Surabaya”. 2010.

Priyatno, Dwi. “Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik”, PT

Buku Kita, Yogyakarta, 2010.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,

Balai Pustaka, Jakarta, 2002.

Resmi, Siti. “Perpajakan: Teori dan Kasus”, Salemba empat, 2009.

Rusdyi, M. Khoiru dan Fathoni. “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Batu”. Terakreditasi SK Dirjen

Dikti No.43/Dikti/KEP/2008.

Santoso, Singgih. “Buku latihan SPSS statistik multivariabel”. Gramedia, Jakarta,

2004.

Sartika dan Rini. “Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak dan

Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam

Memenuhi Kewajiban Perpajakan” Akuntabilitas, Vol.3 No.1, 2010.

Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab, “Psikologi Suatu Pengantar

Dalam Perspektif Islam”, Kencana, Jakarta, 2004.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. CV. Alfabeta, Bandung,

2009.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Cetakan ke-16, Bandung: Alfabeta, 2010.

Page 129: Skripsi Eka Setyawati.pdf

112

Sukarno, Gendut dan Lia Nirawati. “Kontribusi Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Membayar Pajak”. Jurnal Neo-Bisnis, Vol.1 No.2, 2007.

Sukrisno, Agoes dan Estralita Trisnawati. “Akuntansi Perpajakan”, Salemba Empat,

2009.

Supadmi, Ni Luh. “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas

Pelayanan”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.4 No.2, 2009.

Supriyati dan Nur Hidayati. “Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib

Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Akuntansi dan Teknologi

Informasi, Vol.7 No.1, 2008.

Supriyanto, “Metodologi Riset Bisnis”, Indeks, Jakarta, 2009.

Susanto, Herry, 2012. “Membangun Kesadaran dan Kepedulian Sukarela Wajib

Pajak”.

http://www.pajak.go.id/content/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-

sukarela-wajib-pajak.

Tatiana, Vanessa dan Priyo Hari. “Dampak Program Sunset Policy terhadap Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak”. Makalah

Simposium Nasional Perpajakan II, 2009.

Undang-Undang No.28 tahun 2007, Tentang Perubahan Ketentuan dan Tata Cara

Umum Perpajakan.

Waluyo. “Perpajakan Indonesia”. Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Widayati dan Nurlis. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar

Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas”.

Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Page 130: Skripsi Eka Setyawati.pdf

113

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK

MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG

MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

EKA SETYAWATI

NIM: 208082000002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013/1434 H

Page 131: Skripsi Eka Setyawati.pdf

114

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Februari 2013

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Eka Setyawati

NIM : 208082000002

Jurusan/Smt. : Akuntansi / IX

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK

MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG

MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

menjadi respoden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktunya. Data yang diperoleh

hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai

pendataan di tempat Bapak/Ibu/Saudara/i tinggal, sehingga kerahasiaannya akan saya

jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan

faktor kunci untuk mengetahui Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan Peraturan

Perpajakan, Persepsi yang Baik atas Efektivitas Sistem Perpajakan, dan Kualitas

Page 132: Skripsi Eka Setyawati.pdf

115

Pelayanan, Terhadap Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi

yang Melakukan Pekerjaan Bebas.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan dan pernyataan secara hati-hati dan

menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu

nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan ini dan sejumlah

pertanyaan agak sedikit kontroversial, mungkin anda akan bersifat netral, akan

tetapi usahakan memilih rating yang lebih menunjukkan perasaan

Bapak/Ibu/Saudara/i.

Apabila di antara Bapak/Ibu/Saudara/i ada yang membutuhkan hasil

penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi saya (telp. dan email

tertera di bawah).Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk

mengisi dan menjawab semua pertanyaan dan pernyataan dalam penelitian ini, saya

sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof.Dr. Azzam Jasin, MBA Fitri Damayanti, SE, M.Si

NIP. - NIP. 19810731 200604 2 003

Hormat saya,

Peneliti

( Eka Setyawati )

Page 133: Skripsi Eka Setyawati.pdf

116

A. Deskriptif Responden

*) Nama :

Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan

Usia :

Pendapatan/tahun :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Pilihlah salah satu alternatif jawaban untuk setiap pernyataan berdasarkan

pendapat anda dengan membubuhkan tanda ( ) atau ( X ).

Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban:

SS = Sangat setuju

S = Setuju

R = Ragu

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

*boleh tidak diisi

Page 134: Skripsi Eka Setyawati.pdf

117

B. KESADARAN MEMBAYAR PAJAK

No. Uraian SS S R TS STS

1 Pajak ditetapkan dengan Undang-Undang (UU) dan

dapat dipaksakan.

2 Pajak merupakan bentuk pengabdian masyarakat

kepada negara.

3 Membayar pajak merupakan bentuk partisipasi dalam

menunjang pembangunan negara.

4 Penundaan pembayaran pajak dan pengurangan pajak

dapat merugikan negara.

5 Pembayaran pajak yang tidak sesuai akan berakibat

pada kerugian yang akan ditanggung negara.

6 Membayar pajak akan terbentuk rencana untuk

kemajuan kesejahteraan rakyat.

C. PENGETAHUAN PERATURAN PERPAJAKAN

No. Uraian SS S R TS STS

1 Pengetahuan Wajib Pajak tentang pajak dapat dengan

mudah diperoleh dari media massa (seperti televisi,

dan radio), spanduk, reklame, dan media cetak

lainnya.

2 Masyarakat mengetahui fungsi dan manfaat pajak

yang digunakan untuk membiayai pembangunan

negara dan sarana umum bagi masyarakat.

3 Masyarakat mengetahui bagaimana cara mengisi SPT

dengan benar, membuat laporan keuangan, dan cara

membayar pajak dengan benar.

Page 135: Skripsi Eka Setyawati.pdf

118

No. Uraian SS S R TS STS

4 Masyarakat mengetahui bagaimana cara menghitung

jumlah pajak yang ditanggungnya.

5 Masyarakat telah mengetahui bahwa dalam Undang-

Undang perpajakan, bagi Wajib Pajak yang terlambat

atau tidak membayar pajak dapat diberikan sanksi

administrasi (denda) dan sanksi pidana (penjara).

6 Pajak bersifat memaksa sehingga apabila terjadi

pelanggaran maka akan dikenakan sanksi

7 Saya tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dari pajak yang saya bayarkan

D. Persepsi Efektifitas Sistem Perpajakan

No. Uraian SS S R TS STS

1 Pembayaran pajak melalui e-banking mudah, aman,

dan terpercaya.

2 Pelaporan pajak melalui e-SPT dan e-Filling sangat

efektif.

3 Penyampaian SPT melalui drop box dapat dilakukan

dimana saja dan memudahkan Wajib Pajak.

4 Peraturan pajak terbaru dapat di update melalui

internet dengan mudah dan cepat.

5 Pendaftaran NPWP dapat dilakukan melalui

e-Registration dari website pajak..

Page 136: Skripsi Eka Setyawati.pdf

119

E. KUALITAS PELAYANAN

No. Uraian SS S R TS STS

1 Petugas pajak bersikap ramah dan sopan dalam

melayani setiap Wajib Pajak.

2 Petugas pajak cepat tanggap atas keluhan dan

kesulitan yang dialami oleh Wajib Pajak.

3 Petugas pajak memberikan informasi dan penjelasan

dengan jelas dan mudah dimengerti oleh Wajib Pajak

serta memberikan solusi yang tepat.

4 Dalam penyelenggaraan pajak, sejauh ini fiskus

berkapasitas untuk mengarahkan tanpa

mempengaruhi Wajib Pajak.

5 Fasilitas Call Center atau Kring Pajak adalah salah

satu sarana bertanya Wajib Pajak selain datang ke

KPP.

6 Kualitas pelayanan yang memuaskan akan membuat

Wajib Pajak merasa tertolong dan menguntungkan

dalam hal waktu dan pelayanan.

F. KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK

No. Uraian SS S R TS STS

1 Wajib Pajak menyiapkan dokumen yang diperlukan

untuk membayar pajak.

2 Wajib Pajak berusaha mencari informasi mengenai

tempat dan cara membayar pajak.

Page 137: Skripsi Eka Setyawati.pdf

120

No. Uraian SS S R TS STS

3 Wajib Pajak berusaha mencari informasi mengenai

batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak.

4 Sebelum melalukan pembayaran pajak, Wajib Pajak

melakukan konsultasi dengan pihak yang memahami

tentang peraturan pajak.

5 Wajib Pajak mendaftarkan sendiri sebagai Wajib

Pajak untuk mendapatkan NPWP.

6 Wajib Pajak menyampaikan SPT atas kemauan dan

keinginan sendiri.

7 Wajib Pajak mengalokasikan dana untuk membayar

pajak.

8 Wajib Pajak membayar pajak sesuai dengan

peraturan perpajakan yang berlaku.

Page 138: Skripsi Eka Setyawati.pdf

121

Lampiran 2: Data Mentah Hasil Jawaban Responden

Jawaban Responden Untuk Variabel Kesadaran Membayar Pajak

NO K1 K2 K3 K4 K5 K6 T.K

1 4 4 5 5 4 3 25

2 5 4 3 3 4 4 23

3 4 4 3 3 4 4 22

4 4 4 3 3 4 4 22

5 4 4 5 3 4 5 25

6 5 5 4 5 5 4 28

7 4 4 4 4 4 5 25

8 5 5 5 5 5 5 30

9 4 4 4 4 4 4 24

10 5 4 4 4 4 4 25

11 5 4 4 5 4 4 26

12 4 3 4 4 4 4 23

13 5 3 5 5 5 5 28

14 4 4 4 4 4 4 24

15 4 3 4 4 4 4 23

16 4 4 4 4 4 3 23

17 5 5 5 5 5 5 30

18 4 4 4 4 4 4 24

19 4 4 4 4 4 4 24

20 5 5 5 5 5 5 30

21 4 4 4 4 4 4 24

22 4 4 4 4 4 4 24

23 4 3 4 5 5 3 24

24 5 4 5 4 4 4 26

25 4 4 5 5 4 4 26

26 2 2 2 2 3 2 13

27 4 5 5 3 3 4 24

28 4 4 4 4 4 4 24

29 4 2 4 4 4 4 22

Page 139: Skripsi Eka Setyawati.pdf

122

NO K1 K2 K3 K4 K5 K6 T.K

30 4 4 4 4 4 3 23

31 4 4 5 4 4 3 24

32 5 4 5 5 4 4 27

33 5 4 4 5 5 4 27

34 5 4 5 4 4 4 26

35 4 4 5 5 4 4 26

36 4 4 4 4 4 4 24

37 4 4 4 4 4 4 24

38 4 4 4 4 4 4 24

39 4 4 5 4 4 4 25

40 4 4 5 5 5 3 26

41 4 4 4 4 4 3 23

42 5 5 5 5 5 5 30

43 5 5 5 5 5 5 30

44 4 4 4 4 4 4 24

45 5 4 4 4 5 5 27

46 5 5 5 5 5 5 30

47 4 4 4 4 5 5 26

48 5 4 4 5 4 4 26

49 4 3 4 4 4 3 22

50 4 4 3 4 3 3 21

51 4 3 4 3 3 3 20

52 5 4 4 5 4 4 26

53 5 2 4 4 4 4 23

54 4 3 4 4 4 4 23

55 5 4 4 5 5 4 27

56 5 5 5 4 4 5 28

57 4 5 5 5 5 5 29

58 5 4 4 4 4 4 25

59 5 4 4 4 4 4 25

60 5 3 4 3 4 3 22

61 4 4 4 5 4 4 25

62 4 4 3 3 3 3 20

Page 140: Skripsi Eka Setyawati.pdf

123

NO K1 K2 K3 K4 K5 K6 T.K

63 4 4 4 4 4 4 24

64 4 4 4 4 4 4 24

65 5 5 5 5 5 5 30

66 4 4 4 4 4 4 24

67 4 4 4 4 4 3 23

68 4 4 4 4 4 4 24

69 3 4 4 3 4 4 22

70 4 4 4 4 4 4 24

71 4 4 4 4 4 4 24

72 4 4 4 4 4 4 24

73 4 4 4 4 4 4 24

74 5 5 5 5 5 5 30

75 5 5 5 5 5 5 30

76 5 5 5 5 5 5 30

77 4 4 4 4 4 4 24

78 4 4 5 5 5 5 28

79 5 1 5 5 5 5 26

80 4 4 2 4 4 2 20

81 5 5 5 5 5 5 30

82 4 4 4 4 4 4 24

83 5 4 4 4 4 4 25

84 5 5 4 4 4 4 26

85 4 3 3 3 2 4 19

86 5 5 5 5 5 5 30

87 5 5 5 5 5 5 30

88 5 5 5 5 5 5 30

89 5 4 4 4 4 4 25

90 4 4 4 4 4 4 24

91 5 4 3 4 4 4 24

92 4 4 5 5 3 4 25

93 4 4 4 4 4 4 24

Page 141: Skripsi Eka Setyawati.pdf

124

NO K1 K2 K3 K4 K5 K6 T.K

94 5 5 4 4 4 4 26

95 5 5 5 5 4 4 28

96 3 4 4 3 4 3 21

97 2 4 4 2 4 4 20

98 2 2 3 3 4 4 18

99 3 4 4 4 5 3 23

100 4 4 3 4 5 3 23

Page 142: Skripsi Eka Setyawati.pdf

125

Jawaban Responden Untuk Variabel Pengetahuan Peraturan

Perpajakan

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 T.P

1 4 4 3 4 3 2 4 24

2 4 4 2 3 2 4 4 23

3 4 5 4 4 3 3 4 27

4 4 5 2 3 5 4 4 27

5 3 5 4 4 5 3 5 29

6 4 2 4 5 3 4 5 27

7 2 2 2 4 3 3 2 18

8 4 2 4 4 4 4 4 26

9 4 5 2 3 4 4 5 27

10 3 2 3 5 4 2 4 23

11 2 4 4 3 5 4 4 26

12 4 5 5 5 5 5 3 32

13 4 4 4 5 4 4 4 29

14 2 4 3 4 3 4 4 24

15 3 4 4 4 4 4 3 26

16 3 4 4 5 3 4 2 25

17 4 4 5 4 5 4 5 31

18 3 5 5 3 4 4 4 28

19 4 4 4 3 4 5 5 29

20 3 3 4 4 4 4 4 26

21 4 4 4 4 4 4 4 28

22 5 5 4 3 5 5 5 32

23 3 4 3 4 4 3 4 25

24 4 4 4 2 2 4 4 24

25 4 2 3 4 3 4 4 24

26 4 5 4 4 4 4 4 29

27 4 4 4 3 4 4 3 26

28 3 4 4 4 2 3 4 24

29 4 3 2 4 4 4 4 25

30 3 3 4 4 3 3 3 23

31 4 3 2 2 4 4 4 23

Page 143: Skripsi Eka Setyawati.pdf

126

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 T.P

32 4 4 4 3 4 4 4 27

33 4 4 4 4 4 4 4 28

34 4 4 4 3 3 3 3 24

35 3 3 4 4 5 3 3 25

36 1 4 4 4 4 4 3 24

37 5 5 4 5 2 4 2 27

38 4 5 4 3 4 4 3 27

39 2 4 4 4 4 4 4 26

40 4 3 3 3 3 3 3 22

41 4 5 4 4 4 4 4 29

42 4 4 5 5 4 4 4 30

43 5 2 4 4 5 2 2 24

44 4 4 4 4 4 4 4 28

45 4 3 4 4 4 4 4 27

46 5 4 5 4 5 5 4 32

47 2 2 4 4 4 3 2 21

48 4 2 4 4 4 4 4 26

49 4 4 4 4 4 2 4 26

50 4 4 2 5 4 4 4 27

51 1 4 4 4 4 4 4 25

52 4 5 4 4 4 5 4 30

53 5 4 5 5 5 4 5 33

54 4 4 4 4 3 3 3 25

55 4 3 3 4 2 2 2 20

56 3 3 3 3 3 3 3 21

57 4 5 4 5 4 4 3 29

58 4 4 4 3 3 4 5 27

59 4 4 5 5 4 4 4 30

60 1 3 4 3 3 3 2 19

61 3 4 4 4 4 4 4 27

62 2 2 4 4 4 3 3 22

63 3 2 4 4 4 3 3 23

Page 144: Skripsi Eka Setyawati.pdf

127

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 T.P

64 4 2 4 4 4 2 4 24

65 4 2 2 5 4 4 5 26

66 4 4 4 4 4 4 4 28

67 3 4 5 4 5 4 4 29

68 3 3 4 4 3 3 3 23

69 1 5 5 4 3 2 1 21

70 4 4 4 5 4 4 5 30

71 3 3 4 3 4 4 2 23

72 2 3 4 4 3 4 5 25

73 2 2 4 3 2 2 2 17

74 3 2 2 4 3 3 3 20

75 2 2 3 4 3 3 4 21

76 4 5 4 3 4 4 5 29

77 4 2 2 4 4 4 4 24

78 3 4 4 3 2 4 4 24

79 4 4 4 4 4 4 4 28

80 2 2 4 4 2 4 2 20

81 2 3 2 2 4 4 3 20

82 3 3 4 4 2 5 4 25

83 4 5 3 2 2 5 4 25

84 5 4 4 5 4 4 5 31

85 5 4 4 5 4 5 4 31

86 4 4 5 4 5 4 5 31

87 5 4 4 4 4 5 5 31

88 4 4 5 4 3 3 5 28

89 4 5 4 4 5 4 4 30

90 4 4 3 4 4 4 5 28

91 4 4 5 4 3 4 3 27

92 3 3 4 4 3 3 3 23

93 4 4 3 2 2 4 4 23

94 3 3 4 5 3 3 4 25

95 4 4 4 3 4 5 5 29

Page 145: Skripsi Eka Setyawati.pdf

128

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 T.P

96 2 2 3 4 3 3 3 20

97 2 4 2 3 2 2 2 17

98 3 2 2 4 2 5 2 20

99 3 3 3 2 2 4 4 21

100 4 2 4 4 4 4 4 26

Page 146: Skripsi Eka Setyawati.pdf

129

Jawaban Responden Untuk Variabel Persepsi yang Baik atas

Efektifitas Sistem Perpajakan

NO PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 T.PE

1 4 4 3 3 4 18

2 5 4 3 5 3 20

3 5 4 3 3 4 19

4 4 4 3 3 4 18

5 4 4 4 3 5 20

6 4 4 3 3 4 18

7 5 4 4 4 5 22

8 3 4 5 5 4 21

9 5 5 5 5 5 25

10 5 5 4 4 5 23

11 5 5 5 4 4 23

12 5 5 5 5 5 25

13 4 4 3 4 4 19

14 5 4 4 4 5 22

15 5 4 5 5 4 23

16 4 4 4 4 4 20

17 4 4 4 2 4 18

18 5 5 5 5 5 25

19 5 5 5 5 5 25

20 5 4 3 2 4 18

21 4 3 3 3 4 17

22 4 4 4 4 4 20

23 4 2 4 5 4 19

24 3 3 3 3 3 15

25 5 4 5 4 5 23

26 3 4 4 4 4 19

27 4 5 4 4 4 21

28 4 5 4 4 4 21

29 5 5 5 5 5 25

30 4 4 3 4 4 19

31 4 4 4 4 4 20

Page 147: Skripsi Eka Setyawati.pdf

130

NO PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 T.PE

32 5 5 4 4 4 22

33 4 3 5 4 4 20

34 5 5 4 4 4 22

35 4 4 3 5 4 20

36 5 5 4 5 4 23

37 5 5 4 5 3 22

38 4 5 4 4 5 22

39 5 4 4 4 2 19

40 4 5 4 4 3 20

41 4 5 5 5 4 23

42 5 5 5 5 5 25

43 4 4 4 5 5 22

44 3 5 4 5 5 22

45 4 5 3 5 5 22

46 5 4 4 5 5 23

47 3 4 5 5 5 22

48 4 4 5 4 3 20

49 4 4 4 5 5 22

50 3 4 3 4 2 16

51 4 5 5 3 3 20

52 5 4 4 5 5 23

53 3 5 4 5 5 22

54 5 3 3 5 5 21

55 4 4 4 4 3 19

56 3 4 3 5 5 20

57 4 5 3 5 5 22

58 4 4 4 5 5 22

59 4 4 3 4 3 18

60 5 4 3 4 3 19

61 4 4 3 4 4 19

62 5 4 5 4 4 22

63 4 4 4 4 4 20

Page 148: Skripsi Eka Setyawati.pdf

131

NO PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 T.PE

64 5 4 3 5 2 19

65 4 5 5 5 5 24

66 5 5 4 5 4 23

67 4 5 3 5 4 21

68 5 4 5 3 3 20

69 3 5 4 3 3 18

70 5 4 4 4 3 20

71 5 5 4 5 5 24

72 4 5 4 5 4 22

73 4 5 5 4 4 22

74 5 4 5 4 4 22

75 4 4 5 5 4 22

76 3 5 4 5 4 21

77 4 4 4 5 4 21

78 4 4 4 4 4 20

79 4 4 4 4 4 20

80 4 5 4 4 4 21

81 4 5 4 5 3 21

82 4 4 4 4 4 20

83 5 5 5 4 4 23

84 5 5 4 5 5 24

85 5 5 4 3 3 20

86 4 5 3 4 4 20

87 4 5 4 5 4 22

88 4 5 3 4 4 20

89 4 4 4 4 4 20

90 5 5 5 4 4 23

91 4 4 3 3 4 18

92 5 4 3 4 4 20

93 4 4 4 5 5 22

94 4 3 3 5 5 20

95 4 5 4 4 5 22

Page 149: Skripsi Eka Setyawati.pdf

132

NO PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 T.PE

96 4 4 3 4 4 19

97 3 4 3 4 3 17

98 3 4 4 5 4 20

99 4 4 2 3 3 16

100 4 5 3 5 4 21

Page 150: Skripsi Eka Setyawati.pdf

133

Jawaban Responden Untuk Variabel Kualitas Pelayanan

NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 T.KP

1 4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 4 4 4 24

3 5 4 5 5 5 5 29

4 5 4 4 4 4 5 26

5 3 5 5 4 4 3 24

6 5 4 5 5 4 5 28

7 4 3 3 4 4 4 22

8 5 4 4 4 4 4 25

9 4 4 4 4 4 4 24

10 4 4 4 3 4 4 23

11 4 4 4 4 4 4 24

12 5 4 5 4 5 5 28

13 4 4 4 4 4 4 24

14 4 4 4 4 4 5 25

15 4 4 4 4 3 4 23

16 4 4 4 4 4 4 24

17 4 5 5 5 4 5 28

18 5 4 4 4 4 4 25

19 4 4 4 4 4 4 24

20 4 5 5 5 5 5 29

21 4 5 5 4 4 4 26

22 5 5 5 5 5 5 30

23 4 5 5 5 4 5 28

24 4 4 4 4 4 5 25

25 4 4 4 5 4 4 25

26 4 4 4 4 4 4 24

27 4 4 4 3 4 5 24

28 4 4 4 4 4 4 24

29 5 4 4 5 4 5 27

30 4 4 4 4 4 4 24

31 5 4 4 5 5 5 28

32 4 4 4 4 2 4 22

Page 151: Skripsi Eka Setyawati.pdf

134

NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 T.KP

33 4 4 4 4 4 5 25

34 4 4 4 5 4 4 25

35 4 5 4 4 5 5 27

36 4 4 4 3 2 4 21

37 5 4 4 4 5 5 27

38 4 4 4 3 4 4 23

39 4 4 5 5 4 4 26

40 4 4 4 4 4 4 24

41 4 4 4 4 4 5 25

42 4 5 5 5 4 5 28

43 4 4 4 4 4 4 24

44 5 5 5 5 5 5 30

45 4 4 4 4 2 4 22

46 4 4 4 5 4 5 26

47 4 4 5 5 4 5 27

48 4 4 4 4 4 4 24

49 5 4 4 4 4 4 25

50 4 4 4 5 4 4 25

51 4 4 4 4 4 4 24

52 4 4 4 4 4 4 24

53 5 5 5 5 2 5 27

54 4 4 4 5 2 4 23

55 4 4 4 4 3 4 23

56 4 4 4 4 5 5 26

57 5 4 3 4 5 5 26

58 4 4 4 4 2 4 22

59 4 4 4 4 4 4 24

60 5 5 5 4 4 5 28

61 4 4 4 4 3 4 23

62 4 3 4 4 4 4 23

63 4 4 4 4 4 4 24

Page 152: Skripsi Eka Setyawati.pdf

135

NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 T.KP

64 4 4 4 4 5 1 22

65 4 4 4 5 4 4 25

66 4 4 4 4 4 5 25

67 4 4 4 4 5 5 26

68 3 3 3 4 4 3 20

69 3 3 3 3 3 3 18

70 4 3 3 4 4 4 22

71 4 5 4 5 2 5 25

72 5 4 4 4 4 4 25

73 4 4 4 4 4 4 24

74 4 4 4 4 4 4 24

75 4 4 3 4 4 4 23

76 4 4 4 5 5 5 27

77 4 4 4 4 4 4 24

78 4 4 4 4 4 4 24

79 4 4 4 4 4 4 24

80 4 4 4 4 2 4 22

81 4 4 4 4 3 4 23

82 4 4 4 4 4 4 24

83 5 4 4 4 4 4 25

84 5 4 4 5 5 5 28

85 5 3 3 5 5 5 26

86 5 4 4 5 5 5 28

87 5 4 4 5 5 5 28

88 5 4 4 5 5 5 28

89 5 4 4 4 5 5 27

90 4 3 3 5 5 5 25

91 5 5 4 4 4 5 27

92 5 4 5 5 4 4 27

93 4 4 4 4 4 5 25

94 5 4 3 4 4 5 25

Page 153: Skripsi Eka Setyawati.pdf

136

NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 T.KP

95 5 5 5 4 4 4 27

96 4 4 4 4 4 4 24

97 4 4 4 4 2 4 22

98 4 4 4 4 3 4 23

99 4 4 4 4 4 4 24

100 5 4 4 4 4 4 25

Page 154: Skripsi Eka Setyawati.pdf

137

Jawaban Responden Untuk Variabel Kemauan Membayar Pajak

NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 T.KM

1 4 4 4 4 3 4 4 4 31

2 4 4 4 3 3 3 4 3 28

3 4 4 3 3 4 5 5 4 32

4 5 5 4 4 4 4 4 4 34

5 5 5 4 4 4 4 5 5 36

6 4 4 4 5 4 5 4 4 34

7 4 4 3 4 4 3 3 3 28

8 5 4 4 4 4 4 4 4 33

9 4 3 4 5 5 4 4 4 33

10 5 5 4 5 5 4 4 4 36

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 5 5 4 5 5 5 5 5 39

13 5 5 5 5 4 4 4 4 36

14 5 1 2 3 4 4 5 3 27

15 4 4 5 5 5 4 4 4 35

16 5 5 5 4 4 5 4 4 36

17 5 5 5 5 5 5 5 4 39

18 5 4 5 5 2 2 4 3 30

19 2 2 4 2 4 5 5 4 28

20 5 5 4 5 4 4 4 4 35

21 5 5 3 4 4 4 4 4 33

22 5 5 5 5 5 5 5 5 40

23 4 3 3 4 4 4 3 4 29

24 4 4 4 4 4 4 4 4 32

25 5 5 3 3 4 4 4 3 31

26 4 4 1 3 4 3 4 4 27

27 5 2 5 2 5 3 3 4 29

28 3 4 4 4 4 4 3 4 30

29 5 5 2 4 4 5 4 4 33

30 4 3 3 4 4 4 4 4 30

31 5 4 4 5 5 5 5 4 37

32 5 4 4 4 4 4 4 4 33

33 5 5 4 5 4 4 2 1 30

Page 155: Skripsi Eka Setyawati.pdf

138

NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 T.KM

34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

35 5 3 4 4 3 4 5 5 33

36 5 5 3 4 4 4 4 3 32

37 5 3 4 5 5 3 4 3 32

38 4 5 4 4 4 5 4 4 34

39 4 4 3 4 4 2 4 4 29

40 4 4 5 4 4 4 3 4 32

41 5 5 2 4 4 4 4 4 32

42 5 4 5 4 5 5 4 4 36

43 5 5 2 5 4 5 4 4 34

44 5 2 4 4 5 5 5 5 35

45 5 5 4 5 5 5 5 5 39

46 5 5 5 5 5 5 4 4 38

47 5 5 4 5 5 5 4 4 37

48 4 3 4 3 3 3 4 3 27

49 5 5 4 4 4 5 4 4 35

50 5 4 4 5 5 5 5 5 38

51 3 3 3 4 3 3 4 3 26

52 5 5 4 5 5 5 5 5 39

53 5 4 5 5 4 5 5 5 38

54 5 5 3 4 4 5 5 3 34

55 4 3 2 4 4 3 2 4 26

56 5 5 3 5 5 5 4 5 37

57 5 5 4 5 4 5 4 4 36

58 5 5 5 2 4 5 4 4 34

59 4 4 3 4 5 3 3 4 30

60 4 4 3 5 4 3 5 3 31

61 4 5 5 5 4 4 3 3 33

62 4 4 3 3 4 4 4 3 29

63 4 4 4 4 4 4 4 4 32

64 5 5 4 4 4 2 5 4 33

65 5 5 4 5 4 5 5 4 37

66 5 4 3 4 5 4 4 4 33

Page 156: Skripsi Eka Setyawati.pdf

139

NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 T.KM

67 5 5 3 3 4 4 4 3 31

68 3 2 2 3 4 3 3 3 23

69 3 3 3 3 3 3 3 3 24

70 4 3 3 4 4 3 4 3 28

71 5 5 4 4 5 5 5 4 37

72 5 4 3 4 4 4 4 4 32

73 4 4 4 4 4 4 4 4 32

74 4 5 5 5 3 4 4 4 34

75 5 5 3 4 3 4 3 3 30

76 5 5 4 4 4 4 4 3 33

77 5 5 4 5 5 4 4 4 36

78 4 4 4 4 4 4 4 4 32

79 4 4 4 4 4 4 4 4 32

80 4 3 4 4 4 4 4 4 31

81 5 4 3 3 3 3 4 3 28

82 4 4 4 4 4 4 4 4 32

83 4 4 4 5 4 4 5 4 34

84 5 4 4 5 4 5 5 4 36

85 3 3 3 5 5 3 5 3 30

86 4 4 4 4 3 4 4 3 30

87 5 5 4 5 4 5 5 4 37

88 4 4 4 5 3 3 3 4 30

89 4 4 3 3 4 4 5 3 30

90 4 4 3 4 4 5 5 3 32

91 3 3 5 2 4 4 5 3 29

92 4 5 3 4 4 4 3 3 30

93 5 5 3 5 5 3 3 3 32

94 5 5 3 5 5 4 4 4 35

95 3 3 3 5 4 5 5 4 32

96 3 4 3 3 4 1 5 3 26

97 4 5 3 3 4 3 4 4 30

Page 157: Skripsi Eka Setyawati.pdf

140

NO KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 T.KM

98 5 1 2 5 4 3 3 4 27

99 3 4 3 4 3 3 3 3 26

100 5 5 5 4 4 4 4 4 35

Page 158: Skripsi Eka Setyawati.pdf

141

Lampiran 3: Hasil Penghitungan SPSS 17

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kesadaran Membayar Pajak 100 13.00 30.00 24.8900 3.05470

Pengetahuan Peraturan

Perpajakan

Persepsi yang baik atas

Efektifitas Sistem Perpajakan

100

100

17.00

15.00

33.00

25.00

25.6400

20.8300

3.56334

2.11801

Kualitas Pelayanan

Kemauan untuk Membayar

Pajak WP OP yang melakukan

Pekerjaan Bebas

100

100

18.00

23.00

30.00

40.00

24.9200

32.3500

2.14937

3.61918

Valid N (listwise) 100

Page 159: Skripsi Eka Setyawati.pdf

142

HASIL UJI VALIDITAS KESADARAN MEMBAYAR PAJAK Correlations

K1 K2 K3 K4 K5 K6 T.K

K1

Pearson Correlation 1 ,396** ,427** ,609** ,395** ,481** ,737**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

K2

Pearson Correlation ,396** 1 ,417** ,378** ,346** ,393** ,666**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

K3

Pearson Correlation ,427** ,417** 1 ,624** ,472** ,594** ,787**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

K4

Pearson Correlation ,609** ,378** ,624** 1 ,630** ,443** ,817**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

K5

Pearson Correlation ,395** ,346** ,472** ,630** 1 ,516** ,729**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

K6

Pearson Correlation ,481** ,393** ,594** ,443** ,516** 1 ,761**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

T.

K

Pearson Correlation ,737** ,666** ,787** ,817** ,729** ,761** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 160: Skripsi Eka Setyawati.pdf

143

HASIL UJI VALIDITAS PENGETAHUAN PERATURAN PERPAJAKAN Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 T.KS

P1

Pearson Correlation 1 ,278** ,102 ,137 ,254* ,332** ,447** ,654**

Sig. (2-tailed) ,005 ,312 ,173 ,011 ,001 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P2

Pearson Correlation ,278** 1 ,295** -,092 ,206* ,326** ,261** ,596**

Sig. (2-tailed) ,005 ,003 ,361 ,040 ,001 ,009 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P3

Pearson Correlation ,102 ,295** 1 ,270** ,285** ,106 ,088 ,522**

Sig. (2-tailed) ,312 ,003 ,007 ,004 ,296 ,382 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P4

Pearson Correlation ,137 -,092 ,270** 1 ,243* -,049 ,043 ,351**

Sig. (2-tailed) ,173 ,361 ,007 ,015 ,626 ,669 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P5

Pearson Correlation ,254* ,206* ,285** ,243* 1 ,214* ,350** ,633**

Sig. (2-tailed) ,011 ,040 ,004 ,015 ,033 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P6

Pearson Correlation ,332** ,326** ,106 -,049 ,214* 1 ,422** ,578**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,296 ,626 ,033 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

P7

Pearson Correlation ,447** ,261** ,088 ,043 ,350** ,422** 1 ,665**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,382 ,669 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

T.P

Pearson Correlation ,654** ,596** ,522** ,351** ,633** ,578** ,665** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 161: Skripsi Eka Setyawati.pdf

144

HASIL UJI VALIDITAS PERSEPSI EFEKTIFITAS Correlations

PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 T.PE

PE1

Pearson Correlation 1 ,145 ,226* ,020 ,083 ,468**

Sig. (2-tailed) ,150 ,024 ,840 ,412 ,000

N 100 100 100 100 100 100

PE2

Pearson Correlation ,145 1 ,276** ,203* ,134 ,557**

Sig. (2-tailed) ,150 ,005 ,042 ,185 ,000

N 100 100 100 100 100 100

PE3

Pearson Correlation ,226* ,276** 1 ,232* ,224* ,667**

Sig. (2-tailed) ,024 ,005 ,020 ,025 ,000

N 100 100 100 100 100 100

PE4

Pearson Correlation ,020 ,203* ,232* 1 ,368** ,638**

Sig. (2-tailed) ,840 ,042 ,020 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

PE5

Pearson Correlation ,083 ,134 ,224* ,368** 1 ,635**

Sig. (2-tailed) ,412 ,185 ,025 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

T.PE

Pearson Correlation ,468** ,557** ,667** ,638** ,635** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 162: Skripsi Eka Setyawati.pdf

145

HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS PELAYANAN Correlations

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 T.KP

KP1

Pearson Correlation 1 ,189 ,200* ,315** ,332** ,468** ,658**

Sig. (2-tailed) ,060 ,047 ,001 ,001 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

KP2

Pearson Correlation ,189 1 ,721** ,226* -,020 ,268** ,553**

Sig. (2-tailed) ,060 ,000 ,024 ,842 ,007 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

KP3

Pearson Correlation ,200* ,721** 1 ,346** ,033 ,199* ,591**

Sig. (2-tailed) ,047 ,000 ,000 ,742 ,047 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

KP4

Pearson Correlation ,315** ,226* ,346** 1 ,240* ,402** ,656**

Sig. (2-tailed) ,001 ,024 ,000 ,016 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

KP5

Pearson Correlation ,332** -,020 ,033 ,240* 1 ,288** ,593**

Sig. (2-tailed) ,001 ,842 ,742 ,016 ,004 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

KP6

Pearson Correlation ,468** ,268** ,199* ,402** ,288** 1 ,714**

Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,047 ,000 ,004 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

T.KP

Pearson Correlation ,658** ,553** ,591** ,656** ,593** ,714** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 163: Skripsi Eka Setyawati.pdf

146

HASIL UJI VALIDITAS KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK Correlations

KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 T.KM

KM1

Pearson

Correlation

1 ,455** ,158 ,344** ,295** ,334** ,126 ,268** ,628**

Sig. (2-tailed) ,000 ,116 ,000 ,003 ,001 ,211 ,007 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM2

Pearson

Correlation

,455** 1 ,226* ,323** ,115 ,303** ,058 ,095 ,593**

Sig. (2-tailed) ,000 ,024 ,001 ,255 ,002 ,567 ,345 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM3

Pearson

Correlation

,158 ,226* 1 ,196 ,097 ,281** ,162 ,247* ,531**

Sig. (2-tailed) ,116 ,024 ,050 ,337 ,005 ,106 ,013 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM4

Pearson

Correlation

,344** ,323** ,196 1 ,292** ,250* ,066 ,268** ,590**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,050 ,003 ,012 ,514 ,007 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM5

Pearson

Correlation

,295** ,115 ,097 ,292** 1 ,359** ,206* ,370** ,540**

Sig. (2-tailed) ,003 ,255 ,337 ,003 ,000 ,040 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM6

Pearson

Correlation

,334** ,303** ,281** ,250* ,359** 1 ,367** ,438** ,714**

Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,005 ,012 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM7

Pearson

Correlation

,126 ,058 ,162 ,066 ,206* ,367** 1 ,365** ,478**

Sig. (2-tailed) ,211 ,567 ,106 ,514 ,040 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

KM8

Pearson

Correlation

,268** ,095 ,247* ,268** ,370** ,438** ,365** 1 ,616**

Sig. (2-tailed) ,007 ,345 ,013 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

T.K

M

Pearson

Correlation

,628** ,593** ,531** ,590** ,540** ,714** ,478** ,616** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 164: Skripsi Eka Setyawati.pdf

147

UJI RELIABILITAS KESADARAN MEMBAYAR PAJAK

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,788 ,897 7

UJI RELIABILITAS PENGETAHUAN PERATURAN PERPAJAKAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,734 ,778 7

UJI RELIABILITAS PERSEPSI EFEKTIFITAS

UJI RELIABILITAS KUALITAS PELAYANAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,747 ,811 6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,731 ,743 5

Page 165: Skripsi Eka Setyawati.pdf

148

UJI RELIABILITAS KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of Items

,740 ,814 8

HASIL UJI NORMALITAS

Page 166: Skripsi Eka Setyawati.pdf

149

HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) T.K .924 1.082

T.P .767 1.304

T.PE

T.KP

.942

.768

1.062

1.302

a. Dependent Variable: T.KM

Page 167: Skripsi Eka Setyawati.pdf

150

HASIL UJI HETEROSKEDESTISITAS

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Coefficients”

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.134 4.851

T.K 0.235 0.105 0.198

T.P 0.217 0.099 0.214

T.PE

T.KP

0.339

0.431

0.150

0.164

0.198

0.256

b. Dependent Variabel: KM

Page 168: Skripsi Eka Setyawati.pdf

151

HASIL ANALISIS KOEFISIEN DETERMINASI R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 0.553a 0.306 0.277 3.07822

a. Predictors: (Constant), T.K, T.PE, T.KP, T.KS

b. Dependent Variable: T.KM

HASIL UJI STATISTIK t

Coefficients”

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.134 4.851 0.646 0.520

Kesadaran Membayar Pajak 0.235 0.105 0.198 2.228 0.028

Pengetahuan peraturan

perpajakan

0.217 0.099 0.214 2.191 0.031

Persepsi yang baik atas

Efektifitas Sistem

Perpajakan

Kualitas Pelayanan

0.339

0.431

0.150

0.164

0.198

0.256

2.252

2.525

0.027

0.010

b. Dependent Variabel: T.KM

HASIL UJI STATISTIK F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 396,586 4 99,147 10,464 ,000b

Residual 900,164 95 9,475

Total 1296,750 99 a. Dependent Variable: T.KM

b. Predictors: (Constant), T.P, T.K, T.PE, T.KP

Page 169: Skripsi Eka Setyawati.pdf