perlindungan hukum terhadap narapidana anak di …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/esti...

100
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun guna memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Disusun Oleh : ESTI SETYAWATI E1A005387 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO 2012

Upload: nguyenthu

Post on 01-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO

SKRIPSI

Disusun guna memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman

Disusun Oleh :

ESTI SETYAWATI

E1A005387

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2012

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

ii

PENGESAHAN ISI DAN FORMAT SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO

Oleh :

ESTI SETYAWATI

E1A005387

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Diterima dan Disahkan

Pada Tanggal.....................2012

Penguji I/ Pembimbing I Penguji II/ Pembimbing I Penguji III

Dr. Noor Aziz Said, S.H.,M.S Dr. Setya Wahyudi, S.H.,M.H Dr. Angkasa, S.H.,M.Hum

NIP.195404261980031004 NIP.196105271987021001 NIP.196409231989011001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman

Hj. Rochani Urip Salami, S.H.,M.S.

NIP. 19520603 198003 2 001

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

1

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan semua sumber

data serta informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat

diperiksa kebenarannya.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Purwokerto, Agustus 2012

Esti Setyawati

E1A005387

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tela h

melimpahkan berkah, rahmat, petunjuk, dan bimbingan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum terhadap

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi salah satu persyaratan

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman.

Melalui skripsi ini penulis menyadari besarnya bantuan dari berbagai

pihak dan penulis selayaknya menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada

1. Allah SWT, atas segala rahmat dan kemudahan yang telah diberikan;

2. Ibu Hj. Rochani Urip Salami S.H.,M.S., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman;

3. Bapak Dr. Noor Aziz Said, S.H.,M.S., selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini;

4. Bapak Dr. Setya Wahyudi, S.H.,M.H., selaku Dosen Pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini;

5. Bapak Dr. Angkasa, S.H.,M.Hum., selaku dosen penguji yang telah

memberikan penilaian dan masukkan saran perbaikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

3

6. Bapak Agus Mardianto, S.H., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan dukungan dan nasehat kepada penulis dari

awal perkuliahan hingga sekarang;

7. Bapak ibuku dan adik-adikku tercinta yang selalu memberikan restu

dan dukungannya bagi penulis;

8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Hanya keikhlasan doa dan untaian kata terima kasih yang penulis dapat

sampaikan, semoga kebaikan kalian semua akan dibalas dengan kebaikan yang

berlipat oleh Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, dengan segala kerendahan

hati penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Untuk itu penulis sangat menghargai dan mengharapkan saran demi perbaikan

skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, terutama dalam rangka pengembangan ilmu hukum pidana.

Purwokerto, Agustus 2012

Esti Setyawati

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

4

HALAMAN PERSEMBAHAN

Thanks t0......

KELUARGA TERCINTAAAA :

Bapak Ibuuuuuuu......... makasiiiiiii .... i banyaaaaakkkkk atas dukungannya selama

ini, kalian bnr2 super hero buad aku, perjuangan kalian bnr2 besar banged sampe

aku jadi sarjana sekarang...... maap ya pak, bu kalo aku baru bs lulus sekarang,

hehehe.......pokoknya skripsi ini bener2 aku persembahkan buad bapak sama ibu

karna tanpa kalian aku ga bs jadi sarjana hukum kaya sekarang .

Eneeeeeennnkkkkk.......... my s ista yang dari kecil sampe skrg tidak bs

terpisahkan, selalu bareng2 ama aku tapi maap yaaa nenk klo buad skrg aku lulus

duluan, hehehehe........ selain adik, km juga teman hidup aku yang paliiiiinggg

baik, yang selalu ada di saat aku senang dan susah...... makasiiiii eneeenk .

Ad000000000.......... adik aku yang paling nakal, yang paling sering bikin aku

kesel......... tapi ado bikin suasana rumah jadi rame dan lebih berwarna..... ado juga

sering aku suruh macem2 walaupun kadang minta upah, hehehehe ..... makasii ya

adooo guthenk .

SARABAT-SARABATKUUUUU :

Basc00mmmm....... Mamihkyuuuuu, Bundokyuuuu, Eneeenk, Nopheeee.... kalian

teman-teman terbaik aku sampe skrg aku lulus, kalian teman-teman tergokil

aku,kalian teman-teman aku disaat lempeng dan disaat belok-belok (walaupun

byk belok-beloknya, hahahaha ), hidup aku jadi lebih berwarna karena kalian,

makasiii yaaa teman-teman atas dukungannya selama ini, moga ajah persahabatan

kita selalu terjaga sampe kita tua nanti . Luph U Bascoommmm .

Teteh Irma, Teteh Dewi, Mba Dinda, Mamah Dyah, Ulan, Andien....... kalian

adalah teman-teman aku waktu aku pertama kali harus berjuang sendiri di pwt,

disaat aku masih takut ngekost dan jauh dari ortu, kalian lah yang menjadi

keluarga kedua aku...... walaupun skrg kita sudah terpisah-pisah, tapi aku pngen

kita tetep bisa bersahabat..... makasiiiiii yaaaaaaa .. .. .. . .. .. . .. ..

Mba Erni, Mba Putri, Mba Desi, Bunda Dian, Atha, Tunk2....... . ka lia n

sahabat-sahabat aku dari SMA sampe skrg, dari aku masih lugu sampe aku sedikit

nakal skrg, hehehehe...... kalian yang bikin masa SMA aku jadi lebih indah dan

berwarna, walaupun dulu kalian juga sering marahin aku kalo aku nakal......

makasiiii yaa temaaaannnnnnnnn .

Eyaaanggg Utiiiii....... temen aku yang paling bawel, walaupun aku sering kesel

ama dia tapi dia adalah salah satu sahabat terbaik aku..... dia sering nemenin aku

klo aku lagi kesepian karena kita emank sama-sama sering kesepian, hahahaha.....

makassiii eyaaangggg..... cepetan nyusul jadi S.H yaaa... semangadh... kejar terus

jin tomang, hahahaha .

Ichaaaaaa......... km adalah teman aku yang sangat unik..... makasiii yaaaa uda jd

teman baik aku selama ini, km selalu semangatin aku buat cepetan lulus, km

selalu bikin rame suasana, aku kangen kamuuuuuu........

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

5

TEMAN-TEMANKuuuuuuu :

Anak=anak GM ............Danny, Om Bowo, Latiep, Ipink, Unggun . . . . . kalian lah

yang bikin aku jadi makin ngerti kota pwt..... kalian juga yang bikin hari-hariku

jadi lebih berwarna selama aku kuliah di pwt....... makasiii yaaaaa .

Om peink ..............makasiii ya om uda sering minjemin aku motor, makasii juga

sering beliin aku makan, makasii juga uda sering ngegendong aku kalo aku

pingsan, hehehehe....... km juga uda bikin rame rumah kalo aku ama enenk

kesepian dirmh ....... makasiiiiii banyaaakkkkk ..... moga langgeng ama enenk.

Upiiiii111111...................... km orang spesial buad aku, km selalu kasii dukungan buad aku

dan km juga sela lu kasii aku sema ngad buad cepet nyelesein skr ipsi

ini.....walaupun km sering juga bikin aku gag semangad buad garap skripsi,

hehehe........makasiii ya upil uda pernah hadir di hidup aku .

Teman=teman kampus .......... anak angkatan 2005 maupun anak angkatan lain

yang kenal aku, makasiii yaaaa kalian uda bantu aku selama aku kuliah di fakultas

hukum UNSOED, dari pertama kali aku masuk sampe skrg aku lulus .

Teman=teman KKN Sumbaga .......... Arul, Anggi, Komeng, Gemma, Dian, Deny,

Arif, Tommy, Minang..... makasii kalian uda jd temen, sahabat, dan keluarga aku

selama KKN...... tanpa klian mgkn KKN jadi sepi dan mgkn aku gag betah di

Sumbaga.

Teman=teman kostan Kartini dan F1a3 ...........kalian lah keluarga aku selama aku

di pwt.....kita tinggal satu atap, makan rame-rame, nonton tipi juga rame-rame,

nggosip rame-rame, hehehehe......

Teman=teman yang 1ain ..........yang ga bs aku sebutin satu per satu, termasuk aa'

rental, mas-mas fotocopyan dan orang-orang yang uda bantu aku selama aku

kuliah di pwt ........ makasiiii semuanyaaaaa........

I !.oYE You A!.!.. . . . . . . . . . . . . . .

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

6

AB STRAK

Perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak adalah bentuk perlindungan

yang diberikan oleh Pemerintah dan Lembaga Negara kepada anak yang

berhadapan dengan hukum untuk menjamin dan melindungi hak-haknya agar

dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskr iminasi. Narapidana Ana k ditempatka n dan dibina di Lembaga

Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan atau LAPAS adalah tempat untuk

melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum

terhadap Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Purwokerto dan

untuk mengetahui apakah perlindungan hukum tersebut sudah sesuai dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Penelit ian

menggunakan metode yuridis sosiologis, dengan spesifikasi penelitian deskriptif

analitis, jenis data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui

wawancara yang ditujukan kepada informan penelitian dan data sekunder yang

diperoleh dari studi kepustakaan. Data tersebut disajikan dalam bentuk uraian

yang disusun secara sistematis.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto mempunyai hak sebagai berikut :

1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;

2. Mendapat perawatan, baik jasmani maupun rohani;

3. Mendapat pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;

4. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa;

5. Menerima kunjungan keluarga;

6. Mendapat remisi, pembebasan bersyarat, dan cuti menjelang bebas;

7. Mendapat hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

P er l i ndu nga n hu ku m t er ha da p Nar a p ida na Ana k di L e mba ga

Pemasyarakatan Purwokerto belum sesuai dengan Undang-undang Nomor 12

Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan karena ada hak-hak Narapidana Anak yang

belum terpenuhi. Pelaksanaan perlindungan hukum bagi Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga belum sesuai dengan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena hak-hak Narapidana

Anak belum sepenuhnya terlaksana.

Kata kunci : perlindungan hukum, Narapidana Anak, Lembaga Pemasyarakatan.

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

ABSTRACT

Children of Prisoners Legal protection is a form ofprotection provided by

the Government and the State Agency for children in conflict with the law to

ensure and protect the rights to life, to grow and develop optimally in accordance

with the dignity of humanity and get protection from violence and discrimination.

Child Prisoners placed and constructed in prison. Prison or prisons is the place

to carry out coaching Prisoners and Correctional Learners.

The purpose of this study was to determine the legal protection of

Prisoners on Prisons Children Class IIA Navan and to determine whether the

protection of the law is in accordance with Law No. 12 Year 1995 on

Correctional and Law No. 23 of 2002 on Child Protection. Juridical sociological

research methods, descriptive analytical research specifications, the type of data

used is primary data obtained through interviews addressed to research

informants and secondary data obtained from the study of literature. The data are

presented in the form of descriptions systematically arranged.

Based on this study result that Children in Prison Inmates Navan has the

following rights:

1.To worship according to his religion or belief;

2.Treatment, both physical and spiritual;

3.Health services and decent food;

4.Get the reading materials andfollow the broadcast media;

5.Receive family visits;

6.Got remission, parole, and leave before free;

7.Got any other rights in accordance with applicable legislation.

Legal protection of Pr isoners on Pr isons Navan Children not in

accordance with Law No. 12 Year 1995 on Corrections because the rights of child

prisoners are not being met. Implementation of legal protection for child

Prisoners on Prisons Navan also not in accordance with Law No. 23 of 2002 on

Child Protection for Child Prisoners' rights have not been fully implemented.

Keywords: legal protection, Child Prisoners, Prisons.

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

8

DAFTAR ISI

Halaman

H A L A M A N J U D U L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii

S U R A T P E R N Y A T A A N . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

KATAPENGANTAR............................................................................. iv

H A L AM A N P E R S E M B A H A N . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

A B S T R A K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v i i i

ABSTRACT............................................................................................. ix

DAFTARISI........................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah............................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tindak Pidana Anak.................................................................. 9

1. Istilah dan Pengertian Tindak Pidana..................................... 9

2. Unsur-Unsur Tindak Pidana................................................... 11

3. T i n d a k P i d a n a A n a k . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 4

4. Narapidana Anak................................................................... 16

B. Jenis P idana dan Tindakan Bagi Anak Nakal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

1 . S a n k s i P i d a n a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

9

2. Sanksi Tindakan.................................................................... 21

C. Perlindungan Hukum terhadap Narapidana Anak........................ 23

1. P er l i ndu n ga n H u ku m s ec a r a u mu m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

2. P er l i ndu n ga n H u ku m t er ha da p a na k . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

3. Perlindungan Hukum terhadap Narapidana Anak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

D. S i s t e m P e m a s y a r a k a t a n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 0

1. Pengertian sistem pemasyarakatan........................................ 30

2. L e m b a g a P e m a s y a r a k a t a n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 2

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pendekatan................................................................... 36

B. Spesifikasi Penelitian................................................................. 36

C. Lokasi Penelitian....................................................................... 37

D. J e n i s d a n S u m b e r D a t a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 7

E. T e k n i k P e m i l i h a n I n f o r m a n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 7

F. Metode Pengumpulan Data........................................................ 38

G. Metode Penyajian Data............................................................... 39

H. M e t o d e A n a l i s i s D a t a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 9

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. H a s i l P e n e l i t i a n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 0

B. Pembahasan.............................................................................. 62

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

10

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 83

B. Saran......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya hidup secara

berkelompok dan melakukan interaksi dengan sesamanya. Dalam hidup

berkelompok dan melakukan interaksi ini, kadang kala akan timbul

berbagai macam masalah dan konflik kepentingan dan hukum adalah salah

satu solusinya. Hukum pada dasarnya ada lah suatu ja lan untuk

menyelesaikan suatu masalah atau konflik kepentingan. Manusia selalu

hidup berkelompok dan berinteraksi seperti yang sudah dijelaskan di atas,

maka kehidupan manusia pun pada dasarnya juga tidak akan pernah lepas

dan selalu menghadapi masalah. Hukum berfungsi untuk menyelesaikan

masalah atau konflik kepentingan tersebut sehingga pada dasarnya

manusia akan hidup dengan hukum dan berhadapan dengan hukum.

Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa,

yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat,

martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi .Orang

tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan

memelihara hak asasi anak sesuai dengan kewajiban yang dibebankan oleh

hukum. Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-

cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan

nasional.

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

12

Anak adalah salah satu bagian terpenting yang tidak dapat

terpisahkan keberlangsungan sebuah Negara. Dengan pentingnya peran

anak ini, dalam Pembukaan UUD 1945 telah diamanatkan kepada bangsa

Indonesia yang termuat dalam salah satu tujuan Negara Republik

Indonesia ada lah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia,

mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjamin setiap anak atas

kelangsungan hidupnya, tumbuh dan berkembang serta berhak atas

per lindungan dari kekerasan dan diskr iminasi.1 Da la m rangka

mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas diperlukan

pembinaan secara terus menerus demi kelangsungan hidup, pertumbuhan

dan perkembangan fisik, mental, dan sosial serta perlindungan dari hal

yang membahayakan mereka.

Dalam hal upaya perlindungan tersebut, kadang-kadang dijumpai

penyimpangan perilaku dikalangan anak, bahkan lebih dari ini terdapat

anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum tanpa mengenal status

sosial dan ekonomi. Seiring dengan laju perkembangan industrialisasi dan

urbanisasi tingkat kejahatan semakin meningkat. Bentuk dan jenis

kejahatan ternyata bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, akan

tetapi anak-anak juga merupakan pelaku kejahatan.

Kejahatan yang dilakukan oleh anak pada umumnya disertai unsur

mental dengan motif subyektif yaitu untuk mencapai satu objek tertentu

dengan disertai kekerasan dan agresi. Umumnya anak remaja sangat

1 Pasal 28 B ayat ( 2) UUD 1945 hasil amandemen

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

13

egoistis dan suka sekali menyalahgunakan harga dirinya.2 Anak dalam usia

remaja merupakan usia yang sangat produktif dan cepat tanggap dalam

menerima hal-hal baru karena pada usia-usia ini perkembangan otak anak

sangatlah cepat. Hal-hal baru yang diterima oleh anak, terkadang tidak

mampu dipahami secara baik oleh si anak dan hal tersebut dapat menjadi

masalah bagi anak-anak itu sendiri dan menyebabkan anak melakukan

kej ahatan.3

Masalah penegakan hak-hak anak dan hukum anak sendiri

sebenarnya sama dengan masalah penegakan hukum secara keseluruhan.

Masalah penegakan hukum anak ini dipengaruhi beberapa faktor

diantaranya adalah :

1. Peraturan hukumnya yaitu peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang masalah hukum tertentu.

2. Aparat penegak hukum yaitu para petugas hukum atau lembaga yang

berkaitan dengan proses berlangsungnya hukum dalam masyarakat.

Untuk menegakkan hak-hak anak dan menegakkan hukum anak,

menghadapi permasalahan umum yang melanda Indonesia yakni

keterbatasan kemampuan para penegak hukum yang memahami

hukum anak dan hak-hak anak, kualitas, pendidikan dan keahlian

masing-masing penegak hukum dan kemampuan organisasi dalam

menegakkan hukum anak dan hak-hak anak.

2 Wagiati Soetodjo,2006. Hukum Pidana Anak. Bandung: Refika Aditama, hlm.2

3

Kartono Kartini.1986.Patologi Sosial 2 ( Kenakalan Remaja ).Jakarta: Rajawali Pers, hlm.5

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

14

3. Budaya hukum masyarakat yaitu struktur sosial dan pandangan

kultural yang berlangsung dan diyakini masyarakat dalam menegakkan

hukum sebaga i pedoma n t ingkah laku sehar i-hari. Masa lah

penegakkan hukum merupakan masalah penting dalam menegakkan

hukum di Indonesia yang menyangkut keyakinan masyarakat pada

hukum dan para penegak hukum di Indonesia.

4. Masyarakat hukum yaitu tempat bergeraknya hukum dalam kehidupan

sehari-hari yang mencakup dengan sejauh mana kepatuhan masyarakat

kepada hukum, kepedulian masyarakat untuk menegakkan hukum

untuk menuju ketertiban dan kedamaian. Dalam hal penegakkan hak-

hak anak, maka masyarakat ada lah bagian terpent ing untuk

menghormati hak-hak anak dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Hukum anak hanya pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk

mengarahkan bagaimana masyarakat bertindak jika masalah anak

ditemukan.4

Untuk melaksanakan pembinaan dan memberikan perlindungan

terhadap anak diperlukan dukungan baik yang menyangkut kelembagaan

maupun perangkat hukum yang lebih memadai, oleh karena itu diperlukan

adanya penyelenggaran pidana anak secara khusus.

Sistem pemenjaraan sangat menekankan pada unsur balas dendam

dan penjeraan sehingga institusi yang dipergunakan sebagai tempat

pembinaan adalah rumah penjara bagi Narapidana dan rumah pendidikan

4 Moh. Joni dan Zulchaina Z. Tanamas,1999,Aspek Hukum Perlindungan Anak,Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, hlm.90

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

15

negara bagi anak yang bersalah. Sistem pemenjaraan yang sangat

menekankan pada unsur balas dendam dan penjeraan yang disertai dengan

lembaga "rumah penjara" secara berangsur-angsur dipandang sebagai

suatu sistem dan sarana yang tidak sejalan dengan konsep rehabilitasi dan

reintegrasi sosial, agar Narapidana menyadari kesalahannya, tidak lagi

berkehendak untuk melakukan tindak pidana dan kembali menjadi warga

ma sya ra ka t ya ng b er t a nggu ng ja wa b ba gi dir i , ke luar ga da n

lingkungannya.

Pidana penjara yang diberikan kepada anak-anak bukanlah solusi

yang tepat, guna mengurangi jumlah kejahatan atau pembinaan bagi anak

untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali. Pemberian pidana tersebut

justru memberikan dampak yang sangat besar terhadap seorang anak.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka sejak tahun 1964 sistem

pembinaan bagi Narapidana dan Anak Pidana telah berubah secara

mendasar yaitu dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan.

Begitu pula institusinya yang semula disebut rumah penjara berubah

menjadi Lembaga Pemasyarakatan berdasarkan Surat Instruksi Kepala

Direktorat Pemasyarakatan Nomor J.H.G.8/506 tanggal 17 Juni 1964.5

Digant inya s istem kepenjaraan menjadi s istem kemasyarakatan

dimaksudkan bahwa selain untuk merumuskan dari pidana penjara,

pemasyarakatan juga merupakan sistem pembinaan dalam bidang

treatment of offender yang multilateral oriented dengan menggunakan

5

Endang Sumiarni.2003.Perlindungan Hukum terhadap Anak Dalam Hukum Pidana.Yogyakarta

Universitas Atmajaya,hlm.429.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

16

pendekatan yang berpusat pada potensi-potensi yang ada pada Narapidana

yang bersangkutan.

Sistem pemasyarakatan merupakan satu rangkaian kesatuan

penegakan hukum pidana, oleh karena itu pelaksanaannya tidak dapat

dipisahkan dari pengembangan konsepsi umum mengenai pemidanaan.

Sistem pemasyarakatan disamping bertujuan untuk mengembalikan Warga

Binaan Pemasyarakatan sebagai warga yang baik juga bertujuan untuk

melindungi masyarakat terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana

oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, serta merupakan penerapan dan

bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

Anak yang bersalah pembinaannya ditempatkan di Lembaga

Pemasyarakatan Anak. Penempatan anak yang bersalah kedalam Lembaga

Pemasyarakatan Anak, dipisah- pisahkan sesuai dengan status mereka

masing-masing yaitu Anak Pidana, Anak Negara dan Anak Sipil.

Lembaga Pemasyarakatan sebagai ujung tombak pelaksanaan asas

pengayoman merupakan tempat untuk mencapai tujuan tersebut diatas

melalui pendidikan, rehabilitasi dan reintegrasi. Namun dalam hal ini

,Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto bukan merupakan

Lembaga Pemasyarakatan Anak. Tetapi didalamnya juga terdapa t

Narapidana Anak walaupun jumlahnya tidak begitu banyak.

Terkait dengan hal tersebut, kiranya perlu dikaji mengena i

perlindungan hukum terhadap anak didalamnya apakah sudah sesuai

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

17

dengan aturan hukum yang ada sebagaimana tercantum dalam Undang-

undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mengingat bahwa

Lembaga Pemasyarakatan ter sebut bukan merupakan Lembaga

Pemasyarakatan Anak. Hal ini menarik minat penulis untuk meneliti dan

menuliskan hasilnya dalam skripsi yang berjudul "PERLINDUNGAN

HUK UM T ERHADAP NARAPIDANA AN AK DI LEMBAGA

PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO ".

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto ?

2. Apakah perlindungan hukum yang dilakukan oleh Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto terhadap Narapidana Anak

sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang

Pemasyarakatan dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto.

2. Untuk mengetahui apakah perlindungan hukum yang dilakukan oleh

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto terhadap Narapidana

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

18

Anak sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 dan

Undang-undang Nomor 23 tahun 2002.

D. ICEGUNAAN PENELITIAN

1. Secara teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hukum

pidana, khususnya hukum pidana anak.

b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya

dan masyarakat secara umum.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi petugas Lembaga

Pemasyarakatan khususnya di Purwokerto dan petugas Lembaga

Pemasyakatan di Indonesia pada umumnya.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINDAK PIDANA ANAK

1. Istilah dan Pengertian Tindak Pidana

Istilah tindak pidana dipakai sebagai pengganti strafbaarfeit.

Dalam perundang-undangan negara kita dapat dijumpai istilah-istilah lain

yang maksudnya juga strafbaarfeit misalnya peristiwa pidana, perbuatan

pidana, perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum, hal yang diancam

dengan hukum dan perbuatan-perbuatan yang dapat dikenakan hukuman.

Sudarto menggunakan istilah tindak pidana dengan alasan

pemakaian istilah yang berlainan itu tidak menjadi soal asal diketahui apa

yang dimaksudkan dan dalam hal ini yang penting adalah isi dari

pengertian itu. Namun lebih condong untuk memakai istilah tindak pidana

seperti yang dilakukan oleh pembentuk undang-undang. Istilah ini sudah

dapat diterima olah masyarakat. Jadi punya sosiologische gelding. 6

Moeljatno menganggap lebih tepat dipergunakan istilah perbuatan

pidana. Menurut Moeljatno, perbuatan pidana adalah perbuatan yang

dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi)

yang berupa pidana tertentu, bagi barangsiapa melanggar larangan

tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa perbuatan pidana adalah perbuatan

yang oleh suatu aturan hukum dilarang dan diancam pidana, asal saja

6

Sudarto, 1991, Hukum Pidana jilid 1 A-B Purwokerto, Purwokerto:Fakultas Hukum Universitas

Jenderal Soedirman, hlm. 5

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

20

dalam pada itu diingat bahwa larangan ditujukan kepada perbuatan, (yaitu

suatu keadaan atau kejadian yang ditimbulkan oleh kelakuan orang),

seda ngka n a nca ma n p ida na nya ditu juka n kepa da ora ng ya ng

menimbulkannya kejadian itu.7

Simons menerangkan bahwa strafbaarfeit ada lah kelakuan

(handeling) yang diancam dengan pidana,yang bersifat melawan

hukum,yang berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh

orang yang mampu bertanggungjawab.

Van Hamel merumuskan bahwa strafbaarfeit adalah kelakuan orang (

menselijke gedraging) yang dirumuskan dalam wet, yang bersifat melawan

hukum, yang patut dipidana (strafwaardig) dan dilakukan dengan

kesalahan.8

Pendapat Simons dan Van Hammel yang mencampuradukkan antara

perbuatan pidana dan pertanggung jawaban pidana ternyata diakui oleh

beberapa ahli hukum pidana Indonesia. Komariah Emong Supardjaja

mengatakan bahwa perbuatan pidana adalah suatu perbuatan manusia yang

memenuhi rumusan delik, melawan hukum dan pembuat bersalah

melakukan perbuatan itu.9

Mengenai pengertian strafbaarfeit, Sudarto membagi menjadi

2(dua) pandangan sebagai berikut :

a. Pandangan monistis yaitu melihat keseluruhan syarat untuk adanya

pidana itu kesemuanya merupakan sifat dari perbuatan.

7 Moeljatno, 1993, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, hlm.54

8 Ibid., hlm. 56

9 Mahrus Ali.2011.Dasar-Dasar Hukum Pidana. Yogyakarta: Sinar Grafika, hlm.99

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

21

b. Pandangan dualistis yaitu pandangan yang memisahkan pengertian

perbuatan pidana (criminal act) dan pertanggungjawaban (criminal

responsibility).1°

Menurut Moeljatno, asas legalitas mengandung tiga pengertian

yaitu :

a. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau

hal itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan undang-

undang.

b. Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh digunakan

analogi.

c. Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut.11

Menurut Wirjono Prodjodikoro bahwa suatu tindak pidana adalah

pelanggran norma-norma dalam tiga bidang hukum lain yaitu hukum

perdata, hukum ketatanegaraan dan hukum tata usaha pemerintah, yang

oleh pembentuk undang-undang ditanggapi dengan suatu hukuman

pidana.12

2. Unsur=unsur Tindak Pidana

Seseorang dapat dijatuhi pidana adalah apabila orang itu telah

memenuhi unsur tindak pidana yang telah dirumuskan KUHP karena pada

umumnya pasal dalam KUHP terdiri dari unsur tindak pidana. Hal ini

sesuai dengan unsur tindak pidana menurut Lamintang yang membagi

10 Sudarto, Op.Cit.hlm. 24

11 Moeljatno,Op. Cit., hlm. 25

12 Wirjono Prodjodikoro,1986. Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia. Bandung: Eresco,

hlm. 54

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

22

unsur tindak pidana menjadi dua macam unsur yakni unsur-unsur subjektif

dan unsur-unsur objektif.

Yang dimaksud dengan unsur-unsur subjektif adalah unsur-unsur

yang melekat pada diri si pelaku atau yang berhubungan dengan diri si

pelaku, dan termasuk ke dalamnya yaitu segala sesuatu yang terkandung di

dalam hatinya. Sedang yang dimaksud dengan unsur-unsur objektif itu

adalah unsur-unsur yang ada hubungannya dengan keadaan-keadaan mana

tindakan-tindakan dari si pelaku itu harus dilakukan.13

Unsur-unsur subjektif dari suatu tindak pidana itu adalah :

a. Kesengajaan atau ketidak jujuran ( dolus/culpa );

b. Maksud atau vornemen pada suatu percobaan ataupoging;

c. Macam-macam maksud atau oogmerk~ misalnya seperti yang terdapat

di dalam kejahatan-kejahatan pencurian, penipuan, pemerasan,

pemalsuan dan lain-lain;

d. Merencanakan terlebih dahulu atau voorbedacthe raad, misalnya

seperti yang terdapat di dalam kejahatan pembunuhan menurut Pasal

340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP);

e. Perasaan takut atau vress seperti yang antara lain terdapat di dalam

rumusan tindak pidana menurut Pasal 308 Kitab Undang-undang

Hukum Pidana (KUHP).

Unsur-unsur objektif dari suatu tindak pidana itu adalah

a. Sifat melanggar hukum atau wederrechtelijkheid;

b. Kualitas dari si pelaku, misalnya "keadaan sebagai seorang pegawai

negeri" di dalam kejahatan jabatan menurut Pasal 415 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) atau "keadaan sebagai pengurus atau

komisaris dari suatu perseroan terbatas" di dalam kejahatan menurut

Pasal 398 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP);

c. Kausalitas, yakni hubungan antara sesuatu tindakan sebagai penyebab

dengan sesuatu kenyataan sebagai akibat.14

13 Lamintang, P.A.F.1997. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti,

hlm.193

14Ibid. hlm. 12-13

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

23

Unsur-unsur tindak pidana dikemukakan oleh ahli hukum dalam

pandangan monistis, sebagaimana dikutip oleh Sudarto adalah sebagai

berikut :

Menurut Simons unsur-unsur strafbaarfeit adalah

a. Perbuatan manusia (positif dan negatif; berbuat atau tidak berbuat atau

membiarkan);

b. Diancam dengan pidana (strafbaargesteld);

c. Melawan hukum (onrechtmatig);

d. Dilakukan dengan kesalahan ( met schuld in verband staand );

e. Oleh orang yang mampu bertanggung jawab ( teorekeningsvatbaar

persoon).

Van Hammel menyebutkan unsur-unsur strafbaarfeit adalah sebagai

berikut

a. Perbuatan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang;

b. Bersifat melawan hukum;

c. Dilakukan dengan masalah;

d. Patut dipidana.

Sedangkan sarjana yang menganut pandangan aliran dualistis

antara lain

a. Pompe

Tindak pidana ada beberapa unsur, yaitu :

1. Perbuatan manusia yang bersifat melawan hukum;

2. Dilakukan dengan kesalahan.

b. Moeljatno

Untuk adanya perbuatan pidana harus ada unsur-unsur :

1. Perbuatan ( manusia ) :

2.Yang memenuhi rumusan dalam Undang-undang ( syarat formil );

3.Bersifat melawan hukum ( syarat materiil ).15

15 Soedarto.1991.Hukum Pidana Jilid I A-B.Purwokerto: Fakultas Hukum Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto, hlm.80-81

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

24

J. Baumman menyebutkan unsur-unsur tindak pidana yaitu adanya

perbuatan yang memenuhi rumusan delik, bersifat melawan hukum

dan dilakukan dengan kesalahan.

Menurut Wirjono Prodjodikoro, beliau mengemukakan definis i

pendek yaitu tindak pidana berarti suatu perbuatan yang pelakunya

dapat dikenakan pidana. Jelas sekali dilihat dari definisi-definisi di atas

tidak adanya pemisahan antara criminal act ( perbuatan pidana ) dan

criminal responsibility (pertanggungjawaban pidana).16

Dapat diambil kesimpulan bahwa suatu perbuatan dikatakan

sebagai tindak pidana apabila perbuatan itu memenuhi syarat-syarat

pemidanaan, yaitu

a. Memenuhi rumusan undang-undang;

b. Bersifat melawan hukum (tidak ada alasan pembenar);

c. Terhadap pelakunya atau orangnya harus ada unsur kesalahan;

d. Orang yang melakukan tindakan mampu bertanggung jawab;

e. Dolus atau Culpa (tidak ada alasan pemaaf).

3. Tindak Pidana Anak

Anak menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun

1997 adalah orang yang dalam perkara Anak Nakal telah mencapai umur

8(delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun dan

belum pernah kawin.

16 Ibid.hlm.24-25

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

25

Anak menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 adalah

seseorang yang belum berusia 18(delapan belas) tahun, termasuk anak

yang masih dalam kandungan.

Anak Nakal menurut Pasal 1 ayat ( 2 ) Undang-undang Nomor 3

tahun 1997 adalah

a. Anak yang melakukan tindak pidana; atau

b. Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak,

baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut

peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang

bersangkutan.

Tindak pidana anak adalah tindak pidana sama seperti yang

dilakukan oleh orang dewasa, hanya yang membedakan adanya sanksi

pidana yang sifatnya lebih ringan daripada sanksi pidana orang dewasa.

Pembedaan perlakuan dan ancaman yang diatur dalam Undang-undang

Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dimaksudkan untuk lebih

melindungi dan mengayomi anak tersebut agar dapat menyongsong masa

depannya yang masih panjang. Sela in itu, pembedaan t ersebut

dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada anak agar melalui

pembinaan akan diperoleh jati dirinya untuk menjadi manusia yang

mandiri, bertanggung jawab dan berguna bagi diri, keluarga, bangsa dan

negara.17

17 Penjelasan atas Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, Bagian Umum.

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

26

Tindak pidana anak menurut penjelasan atas Undang-undang

Nomor 3 tahun 1997 adalah

"Tindak pidana yang dilakukan oleh anak, yang berumur 8 tahun tetapi

belum berumur 18 tahun dan belum kawin atau yang melakukan

perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan

perundang-undangan maupun peraturan hukum lain yang hidup dan

berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan — Pasal 1 angka 1 dan 2

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak."

4. Narapidana Anak

Pengertian narapidana menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun

1995 tentang Pemasyarakatan dalam Pasal 1 angka 7 yaitu :

" Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan

di LAPAS".

Di dalam hal ini, narapidana termasuk juga didalamnya anak

pemasyarakatan, dan di dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995

Pasal 1 angka 8 dijelaskan mengenai Anak Didik Pemasyarakatan.

Anak Didik Pemasyarakatan adalah

a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan

menjalani pidana di LAPAS Anak paling lama samapi umur 18 tahun.

b. Anak Negara yaitu : anak yang berdasarkan putusan pengadilan

diserahkan kepada Negara untuk dididik dan ditempatkan di LAPAS

Anak paling lama sampai umur 18 tahun.

c. Anak Sipil yaitu : anak yang atas permintaan orang tua atau walinya

memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di LAPAS Anak

paling lama sampai berusia 18 tahun.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

27

B. JENIS PIDANA DAN TINDAKAN BAGI ANAK NAKAL

Jenis pidana dan tindakan bagi anak nakal menurut Undang-undang

Nomor 3 tahun 1997 adalah

1. Sanksi pidana

Khusus mengenai sanksi terhadap anak dalam Undang-Undang

Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak ditentukan berdasarkan

perbedaan umur anak yaitu bagi anak yang masih berumur 8 (delapan)

tahun sampai dengan umur 12 ( dua belas) tahun hanya dikenakan

tindakan, sedangkan terhadap anak nakal yang telah mencapai umur diatas

12 (dua belas) tahun sampai umur 18 (delapan belas) tahun dijatuhkan

pidana.

Penjatuhan sanksi pidana menurut Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang

Nomor 3 tahun 1997 yaitu

"Pidana yang dapat dijatuhkan kepada Anak Nakal ialah pidana pokok

dan pidana tambahan."

Menurut Pasal 23 UU No 3 tahun 1997 yaitu 1. Pidana yang dapat dijatuhkan kepada Anak Nakal ialah pidana

pokok dan pidana tambahan.

2. Pidana pokok yang dapat dijatuhkan kepada Anak Nakal ialah

a. Pidana penj ara

b. Pidana kurungan

c. Pidana denda; atau

d. Pidana pengawasan

3. Selain pidana pokok sebagaimana dimaksud diatas terhadap Anak

Nakal dapat juga dijatuhkan pidana tambahan berupa perampasan

barang-barang tertentu dan atau pembayaran ganti rugi.

4. Ketentuan mengenai bentuk dan tata cara pembayaran ganti rugi

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

28

Penjatuhan pidana pokok dan pidana tambahan terhadap anak nakal

berbeda dengan penjatuhan pidana terhadap orang yang sudah dewasa. Hal

ini menjadi hal yang sudah sewajarnya, karena anak-anak tentu masih

mempunyai masa depan yang lebih panjang untuk dijalaninya.

Rincian bentuk-bentuk pidana pokok dan pidana tambahan terhadap

anak nakal yaitu sebagai berikut

1) Pidana penjara

Ketentuan mengenai pidana penjara terhadap anak nakal diatur

dalam Pasal 26 Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 sebagai

berikut

a) Pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 huruf a paling

lama 1/2 (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana penjara

bagi orang dewasa.

b) Apabila anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

angka 2 huruf a, melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, maka

pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak tersebut

paling lama 10 (sepuluh) tahun.

c) Apabila anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

angka 2 huruf a, belum mencapai umur 12 (dua belas) tahun

melakukan tindak pidana yang diancam pidana mati atau

pidana penjara seumur hidup, maka terhadap anak nakal

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

29

tersebut hanya dapat dijatuhkan tindakan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf b.

d) Apabila anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

angka 2 huruf a, belum mencapai umur 12 (dua belas) tahun

melakukan tindak pidana yang tidak diancam pidana mati atau

tidak diancam pidana seumur hidup, maka terhadap anak nakal

tersebut dijatuhkan salah satu tindakan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 24.

2) Pidana kurungan

Pidana kurungan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 huruf a, paling lama

1/2 (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana kurungan bagi

orang dewasa ( Pasal 27 Undang-undang Nomor 3 tahun 1997

tentang Pengadilan Anak).

3) Pidana denda

Pidana denda diatur dalam Pasal 28 Undang-undang Nomor 3

tahun 1997, yaitu

a) Pidana denda yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal paling

banyak 1/2 (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana

denda bagi orang dewasa.

b) Apabila pidana denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

ternyata tidak dapat dibayar maka diganti dengan wajib latihan

kerj a.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

30

c) Wajib latihan kerja sebagai pengganti denda dilakukan paling

lama 90 (sembilan puluh) hari kerja dan lama latihan kerja

tidak lebih dari 4 (empat) jam sehari serta tidak dilakukan pada

malam hari.

4) Pidana pengawasan

Pidana pengawasan adalah pidana yag khusus dikenakan terhadap

anak, yakni yang dilakukan oleh jaksa terhadap perilaku anak

dala m kehidupan sehari-har i di rumah anak tersebut, dan

pember ia n bimb inga n yang dila kuka n oleh pembimbing

kemasyarakatan dimana anak tersebut dibimbing.

Ketentuan mengenai pidana pengawasan terhadap anak diatur

dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 yang

rumusannya sebagai berikut

"Pidana pengawasan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal

sebagaimana dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, paling singkat 3 (tiga)

bulan dan paling lama 2 (dua) tahun."

Mengenai pidana tambahan tidak ada pengaturan yang lebih khusus

dalam Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 ini, sehingga sudah

cukup jelas seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu diatur dalam

Pasal 23 ayat (3) dan ayat (4).

Anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun sampai 18 (delapan

belas) tahun selain dapat dikenakan sanksi pidana juga dapat

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

31

dikenakan sanksi tindakan. Hal ini sesuai dengan rumusan Pasal 22

Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 yaitu

"Terhadap anak nakal hanya dapat dijatuhkan pidana atau tindakan

yang ditentukan dalam Undang-undang ini."

Untuk anak yang belum mencapai umur 12 (dua belas) tahun

melakukan tindak pidana yang diancam pidana mati atau pidana

seumur hidup, maka terhadap anak tersebut hanya dapat dijatuhkan

tindakan menyerahkan kepada Negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan, dan latihan kerja. Hal ini sesuai dengan rumusan Pasal

26 ayat (3) Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang

Pengadilan Anak.

2. Sanksi tindakan

Dalam pengenaan sanksi berupa tindakan, pelaku tindak pidana

dibagi menjadi dua kelompok yaitu tidak dapat dan kurang dapat

dipertanggung jawabkan. Terhadap yang tidak dapat dipertanggung

jawabkan maka tidak dapat dijatuhi pidana, sedangkan terhadap yang

kurang dapat dipertanggung jawabkan pidananya dapat dikurangi atau

dikenakan tindakan.

Menurut Pasal 24 UU No 3 tahun 1997 yaitu

1. Tindakan yang dapat dijatuhkan kepada Anak Nakal ialah

a. Mengembalikan kepada orang tua, wali atau orang tua asuh

b. Menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan, dan latihan kerja; atau

c. Menyerahkan kepada Departemen Sosial, atau Organisasi

Sosial Kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan,

pembinaan dan latihan kerja.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

32

2. Tindakan sebagaimana dimaksud diatas dapat disertai dengan

teguran dan syarat tambahan yang ditetapkan oleh Hakim.

Ditingkat praktis, perbedaan antara sanksi pidana dan sanksi

tindakan sering agak samar, namun di tingkat ide dasar keduanya

memiliki perbedaan fundamental. Keduanya bersumber dari ide dasar

yang berbeda. Sanksi pidana bersumber pada ide dasar " mengapa

diadakan pembinaan ?", sedangkan sanksi tindakan bertolak dari ide

dasar " untuk apa diadakan pembinaan itu?".

Sanksi pidana lebih menekankan unsur pembalasan ( pengimbalan).

Ia merupakan penderitaan yang sengaja dibebankan kepada seorang

pelanggar. Sedangkan sanksi tindakan bersumber dari ide dasar

perlindungan masyarakat dan pembinaan atau perawatan si pembuat.

Sanksi pidana dititik beratkan pada pidana yang diterapkan untuk

kejahatan yang dilakukan, sedangkan sanksi tindakan mempunyai

tujuan yang bersifat sosial.18

Berdasarkan tujuannya, sanksi pidana dan sanksi tindakan juga

bertolak dari ide dasar yang berbeda. Sanksi pidana bertujuan memberi

penderitaan istimewa kepada pelanggar supaya ia merasakan akibat

perbuatannya. Selain ditujukan pada pengenaan penderitaan terhadap

pelaku, sanksi pidana juga merupakan bentuk pernyataan pencelaan

terhadap perbuatan si pelaku.

18 Sholehudin.2002. Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana (Ide Dasar Double Track System dan

Implementasinya).Jakarta: PT. Raja Grafindo, hlm.32

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

33

C. Perlindungan Hukum terhadap Narapidana Anak

Perlindungan hukum terhadap anak yaitu :

1. Perlindungan secara umum

Hukum merupakan karya manusia yang berupa norma-norma dan

berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. Hukum juga merupakan

pencerminan baru kehendak manusia tentang bagaimana seharusnya

masyarakat itu dibina dan diarahkan. Hukum harus memperhatikan

kebutuhan dan kepentingan anggota masyarakat serta memberikan

perlindungan terhadapnya.

Beberapa sarjana kemudian memberikan batasan tentang definisi

hukum sesuai pendapat mereka masing-masing, seperti yang

diungkapkan Immanuel Kant berikut ini :

"Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan kehendak

bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak

bebas dari orang lain, menurut hukum tentang kemerdekaan, hukum

ditujukan terutama pada perilaku pelanggaran yang nyata-nyata dibuat,

bukan untuk penyempurnaan manusia melainkan untuk ketertiban

masyarakat. Hukum merupakan kekuasaan keluar yang memaksa ke

dalam diri manusia yang membebani manusia dengan kewajiban

memberi hak."19

Tujuan dibuatnya hukum dalam lingkungan masyarakat adalah

untuk menjaga keseimbangan kepentingan, ketertiban, keadilan,

ketentraman dan kebahagiaan setiap manusia. Menurut Sudikno

Mertokusumo, hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan

manusia agar kepentingan manusia terlindungi maka hukum harus

19 Sudikno Mertokusumo.1999.<engena/ Hukum sebagai Suatu Pengantar. Yogyakarta:Liberty,

hlm.12

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

34

dilaksanakan. Fungsi hukum menurutnya adalah sebagai instrumen

pengatur dan perlindungan yang diarahkan pada suatu tujuan yaitu

untuk menciptakan hubungan antara subyek hukum secara harmonis,

seimbang, damai dan lain sebagainya.

Perlindungan hukum merupakan suatu bentuk perlindungan yang

diberikan oleh pemerintah kepada setiap warga negara dengan tujuan

untuk mengatur dan menjamin pelaksanaan dalam berbagai sektor

kehidupan dengan tujuan terciptanya keselarasan, keserasian, dan

keseimbangan kehidupan dalam suatu negara.

Perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah kepada setiap

warga negara merupakan suatu jaminan sehingga kita dapat dengan

aman dan tenang melaksanakan berbagai macam kegiatan dalam

berbagai sektor kehidupan artinya bahwa kegiatan tersebut tidak boleh

bertentangan dengan peraturan perundangan, ketertiban umum, dan

kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan adanya rasa aman

dan tenang tersebut, kita sebagai warga negara yang baik diharapkan

dapat turut serta dalam meningkatkan pembangunan nasional yang

nantinya akan berimbas pada kesejahteraan hidup bermasyarakat.

Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan pemerintah adalah

perlindungan hukum anak karena anak mempunyai peranan dan

kedudukan yang sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa

dan negara. Perlindungan hukum anak tentu saja diwujudkan atau

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

35

dimanifestasikan dalam bentuk hak anak yg ditetapkan dalam undang-

undang.

2. Perlindungan hukum terhadap anak

Hak anak dan perlindungannya sering terabaikan akibat dari

kurangnya perhatian keluarga sebagai masyarakat terkecil juga sebagai

akibat dari lingkungan sekitar anak. Pemikiran mengenai jaminan hak

anak serta perlindungannya perlu dimulai pada perbaikan pola

pembinaan anak dalam masyarakat kita,dengan mendasarkan kepada

kasih sayang dan cinta kasih dari orang tua, yang pada gilirannya akan

menumbuhkan rasa kasih sayang dan cinta kepada sesama manusia

pada jiwa sang anak di kemudian hari.

Perlindungan anak merupakan suatu kegiatan bersama yang

dilakukan secara sadar oleh setiap orang, lembaga pemerintah dan

swasta dengan tujuan mengusahakan pengamanan, pengadaan dan

pemenuhan kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah anak sesuai dengan

kepentingan dan hak asasinya.20

Perlindungan anak menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2002

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-

haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi

secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

20 Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, 1984.Simposium Aspek-aspek

Hukum Masalah Perlindungan Anak dilihat dari Segi Pembinaan Generasi Muda. hlm. 53

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

36

Perlindungan ini ada hubungannya dengan beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian, yaitu

1. Pengayoman

Yang dilindungi dapat merasa aman dalam perlindungan tersebut.

Kepentingan dan hak asasinya terjamin dan tidak dirugikan bahkan

diusahakan dikembangkan sehingga dapat mencapai pertumbuhan

fisik, mental dan sosial secara maksimal.

2. Usaha bersama

a) Kegiatan perlindungan adalah suatu kegiatan yang menjadi

tanggung jawab bersama antara pihak-pihak yang dilindungi dan

yang melindungi.

b) Pada perlindungan ini harus ada pertemuan dan saling

pengertian antar mereka sebagai pihak-pihak yang bersangkutan

agar mencapai hasil yang baik. Perlindungan ini adalah hasil

suatu interaksi karena adanya interelasi.

c) Pihak yang dilindungi harus diyakinkan bahwa ia ikut serta

dalam kegiatan perlindungan anak ini dengan berusaha

melindungi dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya.

d) Kegiatan perlindungan bukan merupakan monopoli seorang atau

badan/organisasi swasta maupun pemerintah.

3. Kepentingan bersama

Dilihat dari segi Kamtibmas, perlindungan anak merupakan suatu

usaha di bidang pertahanan nasional, sebab melindungi yang

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

37

dilindungi diri sendiri yag melindungi dikemudian hari dalam arti

luas. Dan dengan melindungi seseorang anak tadi, berarti juga

d i h i n d a r k a n d a r i k e s u l i t a n y a n g m u n g k i n a k a n

menimpa/mengancam yang melindungi (orang tua, pemerintah)

dibandingkan dengan apabila anak tidak dilindungi/dilayani

kepentingannya. Jadi penggunaan dana yang besar secara tepat

bukanlah suatu hal yang sia-sia.

4. Lingkup perlindungan

Perlindungan yang pokok yaitu meliputi pemenuhan kebutuhan

pokok yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.

5. Unsur-unsur yang edukatif

Pemberian perlindungan harus bersifat edukatif dan membangun

dalam arti perlindungan harus diarahkan kepada kemampuan untuk

mengembangkan diri sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk

pembangunan nasional.

Hak anak menurut Pasal 1 UU No 23 tahun 2002 adalah bagian

dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi

oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. Hak

anak di Indonesia secara umum ditentukan dalam Pasal 4 sampai

dengan Pasal 18 UU No 23 tahun 2002.

3. Perlindungan Narapidana Anak

Pentingnya persoalan anak mendorong masyarakat bangsa-bangsa

di dunia memberikan perlindungan yang mendalam terhadap anak.

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

38

Hal ini diawali dengan adanya Deklarasi Jenewa tahun 1924 tentang

Hak-hak Anak yang diakui dalam Deklarasi PBB tentang Universal

Declaration of Human Right (UNHR). Tahun 1948 deklarasi tersebut

mendasari disahkannya tentang Deklarasi Hak-hak Anak (Declaration

of The Right of The Children) oleh Majelis Umum PBB pada tanggal

20 November 1958.

Sejalan dengan apa yang telah di deklarasikan dalam Konvensi

Hak-hak Anak tersebut, Seminar perlindungan anak mengenai Hak-

hak Anak dan Peradilan Anak tahun 1997 menyimpulkan dua

rumusan tentang upaya masyarakat melindungi hak-hak anak dan

peradilan anak yaitu

1. Segala upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang

maupun lembaga pemerintahan dan swasta yang bertujuan untuk

mengusahakan pengamanan, pengadaan, dan pemenuhan

kesejahteraan fisik, mental dan sosial anak dan remaja yang sesuai

dengan kepentingan dan hak asasinya.

2. Segala daya upaya bersama yang dilakukan dengan sadar oleh

perorangan, keluarga, masyarakat, badan-badan pemerintahan dan

swasta untuk pengamanan atau pengadaan dan pemenuhan

kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah anak berusia 0-21 tahun

tidak dan belum menikah sesuai dengan hak asasi manusia dan

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

39

kepentingannya agar dapat mengembangkan dirinya seoptimal

mungkin.21

Perlindungan khusus terhadap anak juga diatur dalam Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di dalam

Pasal 59 yang rumusannya sebagai berikut :

" Pemerintah dan Lembaga Negara lainnya berkewajiban dan

bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada

anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum,

anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara

ekonomi dan atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang

menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan

zat adikt if la innya, anak korban penculikan, penjua lan dan

perdagangan, anak korban kekerasan fisik dan atau mental anak yang

menyandang cacat, dan atau anak korban perlakuan salah dan

penelantaran."

Dalam hukum nasional kita juga telah ditetapkan mengenai

perlindungan terhadap Narapidana Anak atau anak yang berhadapan

dengan hukum. Hal itu diatur dalam Pasal 64 Undang-Undang Nomor

23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang merumuskan :

1. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 meliputi anak yang

berkonflik dengan hukum dan anak korban tindak pidana

merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan

masyarakat.

2. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui :

21 Shanty Dellyana.1998. Wanita dan Anak-Anak di Mata Hukum. Bandung: Armico, hlm.54

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

40

a. Perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat

dan hak-hak anak

b.Penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini

c. Penyediaan sarana dan prasarana khusus

d.Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik

bagi anak

e. Pemantauan dan pencatatan terhadap perkembangan anak yang

berhadapan dengan hukum

f. Pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan

orang tuan dan keluarga

g. Perlindungan dan pemberian identitas melalui media massa dan

untuk menghindari labelisasi.

Menurut Pasal 14 UU No 12 tahun 1995, Narapidana Anak berhak

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya

b. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran

d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak

e. Menyampaikan keluhan

f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa

lainnya yg tidak dilarang

g. Menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, atau orang

tertentu lainnya

h. Mendapatkan pengurangan masa pidana ( remisi )

i. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi

keluarga

j. Mendapatkan kebebasan bersyarat

k. Mendapatkan cuti menjelang bebas

l. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Sistem Pemasyarakatan

1. Pengertian Sistem Pemasyarakatan

Narapidana adalah anggota masyarakat yang dipisahkan dari

induknya dan selama waktu tertentu itu diproses dalam lingkungan tempat

tertentu dengan tujuan, metode, dan sistem pemasyarakatan. Pada suatu

saat Narapidana itu akan kembali menjadi manusia anggota masyarakat

yang baik dan taat hukum.

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

41

Menurut Romli Atmasasmita, pemidanaan merupakan suatu

pembaharuan pidana penjara yang dinilai mempunyai nilai humanisme

ya ng l eb ih b er s i fa t u n iver sa l . P ema s ya r a ka t a n ya ng b er a r t i

memasyarakatkan kembali terpidana sehingga menjadi warga negara yang

baik dan berguna, pada hakekatnya adalah resosialisasi. Menurut Brim dan

Wheeler, resosialisasi digunakan untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang terjadi dalam proses resosialisasi.22

Pembinaan merupakan inti dari sistem pemasyarakatan Narapidana

karena dengan pembinaan maka diharapkan dapat merubah Narapidana

menjadi warga negara yang baik dan dapat kembali hidup bermasyarakat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Yazid Effendi dan Kuat Puji Prayitno

"Pelaksanaan sistem pemasyarakatan Narapidana dibimbing dengan

pembinaan. Pembinaan yang dilakukan diharapkan dapat merubah

Narapidana menjadi warga negara yang baik dan dapat hidup di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan aturan dan norma yag berlaku. Menurut

Master, kontrol seseorang dipengaruhi oleh tekanan sosial, psikologis, dan

biologis."23

Sistem pemasyarakatan merupakan salah satu pilihan pembaharuan

pelaksanaan pidana penjara yang mengandung upaya baru pelaksanaan

pidana penjara dan perlakuan cara baru terhadap Narapidana yang

berlandaskan kemanusiaan yang bersifat universal. Pembaharuan baru

tersebut menumbuhkan pemikiran tentang metode baru untuk mencegah

kejahatan dan memperbaiki penjahat. Sistem pemasyarakatan dapat

22

Romli Atmasasmita.1982.3epenjaraan dalam Suatu Bunga Rampai. Bandung:Armico.hlm.45

23

Yazid Effendi dan Kuat Puji Prayitno.2005.Hukum Penitensier Indonesia. Purwokerto:Fakultas

Hukum Universitas Jenderal Soedirman.hlm.45

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

42

diartikan sebagai kegiatan untuk mewujudkan upaya baru pelaksanaan

pidana penjara dan perlakuan cara baru terhadap Narapidana agar hasil

pembinaan menjadi manusia yang baik.

Sistem pemasyarakatan menurut Undang-undang Nomor 12 tahun

1995 adalah

"Suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga

Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara

terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan

kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,

memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat

diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dapat aktif berperan dalam

pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan

bertanggung jawab".

Konsepsi pemasyarakatan bukan semata-mata merumuskan tujuan

dari pidana penjara, melainkan merupakan suatu sistem pembinaan.

Menurut Bambang Poernomo, sistem pemasyarakatan harus menjadi

kebijaksanaan pelaksanaan pidana atau penal policy sebagai berikut :

a. Sistem pemasyarakatan mengandung kebijaksanaan pidana dengan

upaya baru pelaksanaan pidana penjara yang institusional yang berupa

aspek pidana yang dirasakan tidak enak dan aspek tindakan pembinaan

di dalam dan atau bimbingan diluar lembaga agar melalui langkah-langkah yang selektif dapat menuju kepada deinstitusional atas dasar

kemanusiaan.

b. Sistem pemasyarakatan mengandung perlakuan terhadap Narapidana

agar semakin terintegrasi dalam masyarakat dan memperoleh

bimbingan yang terarah berlandaskan pada pedoman pelaksanaan

pembinaan yag disesuaikan dengan aturan yang ada.24

24 Bambang Poernomo.1986.Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem

Pemasyarakatan.Yogyakarta:Liberty.hlm.89

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

43

2. Lembaga Pemasyarakatan

Apa yang sekarang ini disebut dengan Lembaga Pemasyarakatan

sebenarnya adalah suatu lembaga yang dahulunya dikenal sbagai rumah

penjara, yakni tempat dimana orang-orang yang telah dijatuhi dengan

pidana-pidana tertentu oleh hakim itu harus menjalankan pidana mereka.

Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah

tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik

Pemasyarakatan.

Dirubahnya sistem kepenjaraan menjadi Lembaga Pemasyarakatan

sedikit banyak memberikan dampak positif bagi anak-anak. Anak-anak

yang dimasukkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan tentunya tidak akan

mengalami siksaan badan seperti halnya yang diberikan pada sistem

penjara. Dengan adanya hal tersebut paling tidak mental dan fisik anak

menjadi sedikit terlindungi.

Pemasyarakatan disini berarti memasyarakatkan kembali terpidana

sehingga menjadi warga yang lebih baik dan berguna ( healty reentry into

the community ) pada hakekatnya adalah resosialisasi.25 Dapatlah

dijabarkan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yaitu :

a. Sistem pemasyarakatan selain mengandung unsur rehabilitatif juga

menitikberatkan pada unsur reedukatif.

b. Tujuan memasyarakatkan narapidana berarti :

25

Romli Atmasasmita.1983.3epenjaraan dalam Suatu Bunga Rampai.Bandung: Armico,hlm. 44

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

44

1) Berusaha agar Narapidana/Anak Didik tidak melanggar hukum lagi

di masyarakat kelak

2) Menjadi Narapidana/Anak Didik sebagai peserta yang aktif dan

kreatif dalam pembangunan

3) Membantu Narapidana/Anak Didik kelak bahagia di dunia dan

akhirat.

c. Berdasarkan pada tujuan pokok di atas maka unsur yang sangat

berperan dalam sistem pemasyarakatan ialah :

1) Petugas Lembaga Pemasyarakatan

2) Narapidana

3) Masyarakat.26

Dalam proses resosialisasi ini yang menjadi inti persoalan adalah merubah

tingkah laku Narapidana agar sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai

yang dianut oleh masyarakat bebas pada umumnya.27

Tujuan pemasyarakatan menurut Andi Hamzah yaitu

a. Memasukkan bekas Narapidana ke dalam masyarakat sebagai warga

Negara yang baik jika berdasarkan kemanusiaan;

b. Melindungi masyarakat dari kambuhnya kejahatan bekas Narapidana

yang mengu langi perbua tannya s etela h mer eka kembali ke

masyarakat.28

26

Firdaus DH.2010.http://www.lapasrajabasa-lampung.com/profil/tentang-lapas/104-kata-sambutan-kepala-lembaga-pemasyarakatan-kelas- 1 -bandar-lampung.html.diakses tanggal 11 April

2012

27 Romli Atmasasmita.Op.Cit.hlm.50

28 Eduward Manihuruk.2009.Kendala Pelaksanaan Pembinaan Narapidana.

http://bmuwk.blogsome.com/. Diakses tanggal 24 Mei 2012

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

45

Tujuan pemasyarakatan juga diatur dalam Undang-undang Nomor

12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dalam Pasal 2 yang merumuskan

"Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk

Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya,

menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak

pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat,

dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar

sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab."

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

yuridis sosiologis, hukum dipelajari dan diteliti sebagai suatu studi

mengenai law in action, karena mempelajari dan meneliti hubungan timbal

balik antara hukum dengan lembaga-lembaga sosial yang lain. Studi

terhadap law in action merupakan studi lmu sosial yang non-doktrinal dan

bersifat empiris. Hukum secara empiris merupakan gejala masyarakat,

yang dapat dipelajari sebagai suatu variabel penyebab yang menimbulkan

akibat-akibat pada berbagai segi kehidupan sosial. Selain itu, hukum dapat

dipelajari sebagai variabel akibat yang timbul sebagai hasil akhir dari

berbagai kekuatan dalam proses sosial .&9

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

analitis yaitu apa yang dinyatakan responden dan informan secara tertulis

atau lisan dan juga perilaku yang nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai

sa tu kesa tua n ya ng utuh, t ida k s ema ta - mata ber tu jua n untu k

mengungkapkan kebenaran namun juga untuk memahami suatu kebenaran.

Hasil penelitian yang diperoleh akan diolah sehingga memunculkan

hipotesa yang akan berujung pada ditemukannya kebenaran sementara

29 Ronny Hanitidjo Soemitro.1986 Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta. Ghalia Indonesia.hlm.

13

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

47

sehingga dapat mengungkapkan kebenaran sekaligus memahami suatu

kebenaran berdasarkan fakta empiris yang ditemukan saat penelitian.30

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Purwokerto.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka.

Data sekunder mencakup bahan hukum primer (norma, peraturan dasar,

perundang-undangan dll9, dan bahan hukum sekunder yaitu penjelasan

bahan hukum primer berupa hasil karya dalam bentuk buku-buku dan

artikel.

2. Data primer yaitu berupa data dasar yang diperoleh langsung dari

informan penelitian, bisa berupa uraian lisan atau tertulis yang

ditujukan oleh informan khususnya Narapidana Anak, Petugas Lapas

dan Kepala Lapas.

E. Teknik Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat purposive dengan criterian based selection ya itu penelit i

cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya

30

Hadari Nawawi. 2003. Metodologi Penelitian di Bidang Sosial.Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.hlm. 63

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

48

untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui permasalahan

secara mendalam.31

Informan tersebut berasal dari Narapidana Anak di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto, petugas LAPAS dan Kepala LAPAS. Ketiga

informan tersebut merupakan pihak yang mengetahui keadaan yang

sesungguhnya yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Data primer diperoleh dengan melaksanakan wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada informan

penelitian. Selain menggunakan wawancara dilakukan pula observasi

terhadap perilaku si anak. Teknik wawancara yang dipandang tepat

untuk dipakai dalam penelitian ini adalah teknik wawancara bebas

terpimpin dengan maksud memberikan kebebasan sehingga kewajaran

dapat dicapai dengan maksimal guna memudahkan diperoleh data

secara mendalam.32

2. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka

terhadap peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur dan

dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan obyek atau materi

penelitian.

Studi pustaka merupa kan cara memper oleh da ta -da ta denga n

memfokuskan pada data yang ada pada pustaka-pustaka baik yang

31 ~i~~~hlm.72

32 Soerjono Soekanto dan Sri Pamudji.1985.Penelitian Hukum Normati~.Jakarta: CV. Rajawali,

hlm.27

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

49

terorganisir maupun yang tidak. Studi pustaka dimaksudkan untuk

mencari data sekunder yang dibutuhkan guna memperjelas data primer.

G. Metode Penyajian Data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk uraian yang

disusun secara sistematis, maksudnya bahwa seluruh bahan yang diperoleh

akan dihubungkan antara satu dengan yang lainnya dan disesuaikan

dengan pokok permasalahan sehingga tercipta suatu kesatuan yang utuh

tentang masalah yang diteliti.

H. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis secara normatif kualitatif, yaitu

dengan cara menjabarkan dan menafsirkan data hasil penelitian yang

diperoleh secara sistematis dengan didasarkan pada norma-norma hukum,

khususnya dalam hukum pidana yang relevan dengan pokok-pokok

masalah yang diteliti.

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Data Sekunder

a. Kondisi Umum dan Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A

Purwokerto

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik

Indonesia Nomor M.01.PR.07.03 Tahun1985 Tanggal 26 Februari

1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan

kapasitas tempat kedudukan dan kegiatan kerjanya, ditetapkan sebagai

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, selanjutnya berdasarkan Surat

Keputusan Menter i Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor

M.16.PR.03 Tahun 2003 Tanggal 31 Desember 2003 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan kapasitas tempat

kedudukan dan kegiatan kerjanya, ditetapkan sebagai Lembaga

P e ma s ya r a ka t a n K ela s I I A ya n g m e m b a wa h i L e mb a g a

Pemasyarakatan Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara.

B er dasar ka n S ura t Keputusa n M enter i Kehakima n Nomor

M. 03. UM .01. 06 Ta hun 1983 t ent a ng P enet apa n L emba ga

Pemasyarakatan Tertentu sebagai rumah tahanan ( RUTAN ).

b. Kondisi Sarana dan Prasarana Fisik

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto berdiri sejak Tahun 1823,

di atas tanah seluas 6.250 meter persegi dengan luas gedung 2.370

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

51

meter persegi. Bangunan ini merupakan peninggalan kolonial Belanda

yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman No. 104 Purwokerto, yang

terletak di tengah-tengah kota tidak jauh dari Kabupaten Banyumas,

kompelks pertokoan dan perumahan penduduk. Sejak dibangun

pertama kali, gedung Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto baru

mengalami renovasi pada tahun 2001, gedung kantor mendapat

per lua sa n men ja d i 2 (dua ) la nta i . S ara na f is ik L emba ga

Pemasyarakatan Kelas II A Purwokerto sebagai berikut

1) Perkantoran

Gedung Perkantoran terdiri dari

a) Ruang Kepala;

b) Ruang Kasubag Tata Usaha;

c) Ruang Umum;

d) Ruang Kepegawaian dan Keuangan;

e) Ruang Komandan Jaga;

f) Ruang Kepala Administrasi Keamanan dan Ketertiban;

g) Ruang Keamanan dan Pelaporan Tata Tertib;

h) Ruang Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan

(KPLP);

i) Ruang Administrasi KPLP;

j) Ruang Kasubsi Perawatan dan Pembinaan;

k) Ruang Kasubsi Registrasi;

l) Ruang Kasi BINADIK;

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

52

m)Ruang Keuangan;

n) Ruang Kasi Bimbingan Kerja;

2) Dapur Umu m;

3) Polikl inik;

4) Ruang Latihan Kerja Narapidana;

5) Ruang Gudang;

6) Empat Pos Pengamanan;

7) Satu Pos Penjagaan Luar;

8) Ruang Ibadah/ Masjid;

9) Ruang Perpustakaan;

10) Lapangan olahraga;

11) Garasi Motor/ Mobil; Adapun tempat untuk Narapidana dan

Tahanan terbagi menjadi 2 blok yaitu :

a. Blok P yang terdiri dari 6 kamar yang ditempati Narapidana :

Kamar No. 24,26,22 : Khusus Narapidana

Kamar No. 21 : Narapidana Narkoba

Kamar No. 23 : Narapidana membantu kebersihan

kantor

Kamar No. 10 : Narapidana yang tugas di dapur

b. Blok A yang terdiri dari 21 kamar yang ditempati Tahanan

Kamar No. 19,20 : Ruang Isolasi

Kamar No. 1-9, 12-18 : Kamar Tahanan

Kamar No. 11 : Tahanan Narkoba

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

53

Kapasitas dari blok dan kamar Narapidana dan Tahanan adalah

111 orang, sedangkan penghuni dari Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto adalah 368 orang.

Selain itu, untuk menunjang pekerjaan pegawai di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Purwokerto juga disediakan fasilitas

komputer di setiap sub bagian serta kendaraan inventaris berupa mobil

dan sepeda motor. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan untuk

pegawai dalam menjalankan pekerjaannya.

c. Keadaan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Purwokerto

Jumlah penghuni di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A

Purwokerto pada bulan Juli 2012 adalah 368 orang terdiri dari

Narapidana dan Tahanan.

Jumlah Narapidana dan Tahanan bulan Juli 2012 :

Narapidana : 266 orang

Tahanan : 102 orang

Sedangkan Narapidana Anak sendiri berjumlah 4 orang dan Tahanan

Anak berjumlah 2 orang.

d. Keadaan Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Purwokerto

Jumlah pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Purwokerto pada bulan Juli 2012 sebanyak 99 orang yang terdiri dari

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

54

laki-laki dan wanita. Laki-laki berjumlah 82 orang dan wanita

berjumlah 17 orang.

T a b e l 1 G o l o n g a n d a n J u m l a h P e g a w a i L e m b a g a

Pemasyarakatan

No. Jenis Gol.I Gol.II Gol.III Gol.IV Jumlah

1. A = 6 15 = 21

2. B = 15 46 1 62

3. C = 2 2 = 4

4. D = 2 10 = 12

5. Jumlah = 25 73 1 99

Tabel 2 Dafta r T ingka t P endi d ika n P ega wa i L emba ga

Pemasyarakatan Purwokerto

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SD 1

2. SMP 2

3. SMA 68

4. D3 4

5. S1 23

6. S2 1

7. Jumlah 99

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

55

e. Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto dipimpin

oleh 1 (satu) orang Kepala Unit Pelaksana Teknis ( Kepala Lembaga

Pemasyarakatan ) dan dibantu oleh 13 ( tiga belas ) orang pejabat

struktural yang terdiri dari 5 (lima) orang Kepala Seksi dan 8

(delapan) orang Kepala Sub Seksi dengan organisasi sebagai berikut:

1) Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata

usaha dan rumah tangga Lembaga Pemasyarakatan. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Tata Usaha

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Melakukan urusan kepegawaian

b) Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, dan rumah

tangga Lembaga Pemasyarakatan

Sub Bagian Tata Usaha terdiri atas

a) Urusan Kepegawaian dan Keuangan

Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian dan keuangan

b) Ur usa n umu m

Urusan umum mempunyai tugas melakukan urusan surat

menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

2) Seksi Bimbingan Narapidana Anak Didik dan Kegiatan Kerja

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

56

Seksi Bimbingan Narapidana Anak Didik dan Kegiatan Kerja

mempunyai tugas memberikan bimbingan pemasyarakatan

terhadap Narapidana/ Anak Didik.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Bimbingan

Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja mempunyai fungsi

sebagai berikut

a) M ela kuka n r egis t ras i da n membuat s ta t is t ik s er ta

dokumentasi sidik Narapidana/ Anak Didik.

b) Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi

Narapidana/ Anak Didik.

c) Memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas

sarana kerja dan mengelola hasil kerja.

Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja

terdiri atas

a) Sub seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan

mempunyai tugas melakukan pencatatan, membuat statistik,

dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan dan

penyuluhan rohani, as imilasi, cut i dan pembebasan

Narapidana/ Anak Didik.

b) Sub seksi Perawatan Narapidana/ Anak Didik

Sub seksi Perawatan Narapidana/ Anak Didik mempunyai

tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi

Narapidana/ Anak Didik.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

57

c) Sub seksi Kegiatan Kerja

Sub seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan

bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan

mengelola hasil kerja.

3) Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib

Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas

mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian

tugas pengamanan, menerima laporan harian, dan berita acara dari

satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan

berkala di bidang keamanan dan penegakkan tata tertib.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Seksi Administrasi

Keamanan dan Tata Tertib mempunyai fungsi sebagai berikut

a) Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan

pembagian tugas pengamanan.

b) Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan

pengamanan yang menegakkan tata tertib.

Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri atas

a) Sub seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal

tugas, penggunaan perlengkapan, dan pembagian tugas

pengamanan.

b) Sub seksi Pelaporan dan Tata Tertib, mempunyai tugas

menerima laporan harian dan berita acara dari satuan

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

58

pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan

berkala di bidang keamanan dan penegakkan tata tertib.

4) Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan

Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP)

me mpu nya i t uga s menja ga kea ma na n da la m L emba ga

Pemasyarakatan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut KPLP mempunyai fungsi

sebagai berikut

a) M ela ku ka n p en ja ga a n da n p enga wa sa n t er ha da p

Narapidana/Anak Didik.

b) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.

c) Melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan, dan

pengeluaran Narapidana/Anak Didik.

d) Melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan.

e) Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan

keamanan.

Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan dipimpin oleh

seorang Kepala dan membawahi petugas pengamanan Lembaga

Pemasyarakatan. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga

Pemasyarakatan berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan.

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

59

Struktur Organisasi

Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto

Kepala Lapas

Kepala KPLP

Kasubag TU

Staff KPLP

Kepala Kepegawaian Kaur Dan Keuangan Umum Petugas

Keamanan

Kasi Binadik dan Keg. Kerja Kasi Administrasi dan Kamtib

Kasubsi Registrasi dan Bimkemas Kasubsi Keamanan

Staff Registrasi

Staff Keamanan

KasubsiPerawatan Napi/Anak Didik

Kasubsi Pelaporan dan Kamtib

Staff Perawatan

Staff Pelaporan

Kasubsi Kegiatan Kerja

Staff Kegiatan Kerja

Sumber : Data Sekunder Kasubag TU

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

60

f. Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik

Indonesia Nomor M.01-PR.07.03 Tahun 1985, maka Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto mempunyai tata kerja sebagai berikut

1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Lembaga Pemasyarakatan,

Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Kesatuan Pengamanan,

Kepala Seksi, Kepala Sub Integrasi, dan sinkronisasi baik dalam

lingkungan masing-masing maupun antar LAPAS sesuai dengan

tugas pokok masing-masing.

2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya

masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mangambil

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasi bawahannya masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas

bawahannya.

4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-

masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari

bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

61

penyusunan laporan dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk

kepada bawahannya.

6) Kepala Lembaga Pemasyarakatan menyampaikan laporan kepada

Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.

7) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,

tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan

organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan

kerj a.

8) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi

dibantu oleh Kepala Satuan Organisasi di bawahnya dan dalam

rangka pembinaan bimbingan kepada bawahan masing-masing

wajib mengadakan rapat berkala.

9) Bimbingan teknis Pemasyarakatan kepada LAPAS secara

fungsional dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman yang

bersangkutan.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

62

g. Perlindungan Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Purwokerto

Di dalam pelaksanaan perlindungan Narapidana Anak, Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto melaksanakan program-program pelayanan

sebagai berikut :

1) Pelayanan untuk meningkatkan kualitas keimanan/ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang meliputi pendidikan agama,

pesantren kilat, ibadah agama, ceramah agama, pelajaran baca tulis

huruf Arab dan lain sebagainya dan mendorong Narapidana Anak/

Anak Didik untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan

masing-masing.

2) Pelayanan untuk meningkatkan kualitas keterampilan yang meliputi

pelatihan kerja yaitu pertukangan kayu, kerajinan keset dan sapu,

perbengkelan, kesenian dan pertanian.

3) Pelayanan kualitas kesehatan jasmani dan rohani yang meliputi

pembinaan olahraga, kesehatan, dan perawatan kesehatan jasmani.

4) Pelayanan kesejahteraan Narapidana Anak/ Anak Didik :

a) Pemberian perlengkapan makan, minum, mandi, ibadah dan

tempat tidur yang layak.

b) Pemberian jatah makanan dan minuman sesuai syarat kesehatan

diberikan tiga kali sehari dengan waktu makan sebagai berikut :

- Makan pagi : 07.15 WIB

- Makan s iang : 12.30 WIB

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

63

- Makan sore : 16.00 WIB

Sedangkan jadwal kegiatan harian dan jadwal kunjungan di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto adalah sebagai

berikut :

Tabel 3 Jadwal Kegiatan Har ian Penghuni Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto

No. Jam Kegiatan

1. 04.30-05.30 - Bangun pagi dan shalat subuh

2. 05.30-06.00 - Bersih kamar dan tempat tidur

3.

06 00-07 00 . . - Bersih halaman/lingkungan dan mandi pagi

07.00-07.15 - Apel penjagaan pagi

4. 07.15-07.30 - Makan pagi

5. 08.00-09.00 - Pengajian pagi

6. 09.00-11.30 - Kunjungan dari keluarga

7. 12.00-12.15 - Shalat Zuhur berjamaah

8. 12.15-13.00 - Makan siang

9. 13.00-13.15 - Apel siang

10.

13. 15-14. 00 - Istirahat siang

11.

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

64

No. Jam Kegiatan

12. 14.00-16.00 - Pengajian, olahraga, membersihkan halaman,

mandi sore, shalat Ashar berjamaah

13. 16 00-16 30 . . - Makan sore

16.30-18.00 - Apel sore ( masuk kamar )

14. 18.00-18.30 - Shalat Magrib

15. 19.00-22.00 - Shalat Isya

16. 22.00- .... - Istirahat/ tidur

17.

Sumber : Data Sekunder Kasi Binadik

Narapidana Anak/ Anak Didik selama dalam masa pembinaan di

dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto diberikan hak-hak sesuai

dengan ketentuan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 pasal 14. Hak-

hak yang dimiliki oleh Narapidana Anak/ Anak Didik sama dengan hak-

hak yag dimiliki oleh Narapidana lainnya sesuai dengan ketentuan dalam

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995. Hak-hak 1995. Hak-hak

Narapidana Anak/ Anak Didik adalah

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya;

b. Mendapat perawatan baik perawatan jasmani maupun rohani;

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;

e. Menyampaikan keluhan;

f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa

lainnya yang tidak terlarang;

g. Mendapatkan upah atas pekerjaan yang dilakukan;

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

65

h. Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, orang tertentu

lainnya;

i. Mendapatkan pengurangan masa pidana ( remisi);

j. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi

keluarga;

k. Mendapatkan kebebasan bersyarat;

l. Mendapat cuti menjelang bebas; dan

m. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban petugas dalam rangka pelaksanaan perlindungan

Narapidana Anak/ Anak Didik adalah melindungi Narapidana Anak/

Anak Didik agar dapat melaksanakan hak-haknya dengan baik dan tanpa

tekanan dari petugas. Kewajiban Lembaga Pemasyarakatan dalam

pelaksanaan perlindungan Narapidana adalah

a. Menyediakan petugas untuk memberikan pendidikan dan bimbingan

keagamaan;

b. Menyediakan petugas bimbingan rohani;

c. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran bagi Narapidana

Anak/ Anak Didik;

d. Disediakan petugas pendidikan dan pengajaran;

e. Dalam hal Narapidana Anak/ Anak Didik ada keluhan mengenai

kesehatannya maka dokter atau petugas kesehatan lainnya wajib

memeriksa;

f. Menyediakan makanan yang mencukupi bagi kebutuhan Narapidana

dan dipenuhinya syarat-syarat kesehatan dan gizi;

g. Mendengarkan keluhan dari Narapidana Anak/ Anak Didik yang

hak-hak asasinya terganggu;

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

66

h. Menyediakan bahan bacaan, media massa yang berupa media cetak

dan media elektronik;

i. Memberikan upah bagi Narapidana Anak/ Anak Didik yang bekerja

di Lembaga Pemasyarakatan;

j. Lembaga Pemasyarakatan menyediakan ruangan khusus untuk

menerima kunjungan.

2. Data Primer

Data primer adalah data dasar yang diperoleh langsung dari

lapangan. Dalam hal ini yang berkaitan dan relevan dengan penelitian

ini. Data ini diperoleh dari narasumber yaitu Narapidana Anak dan

pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto. Data primer

ini diperoleh oleh penulis melalui wawancara dengan para responden.

Responden yang dimaksud adalah:

a. Narapidana Anak yang berjumlah 2 orang :

1) S a i f u l N g i b a d , u m u r 1 7 t a h u n , T i n d a k P i d a n a

Penyalahgunaan Narkotika Gol. I Bagi Diri Sendiri ( Pasal

127 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009), pidana 1 tahun 1 bulan.

2) Puja Dewantoro, umur 17 tahun, Tindak Pidana melakukan

kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak untuk

melakukan persetubuhan dengannya/ dengan orang lain ( UU

No. 23 Tahun 2002), pidana 3 tahun subs 3 bulan.

b. Petugas dan Pembina di Lembaga Pemasyarakatan yaitu Efendi

Wahyudi selaku Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

67

Didik LAPAS Purwokerto, Sunarto selaku Kepala Sub Bagian

Tata Usaha LAPAS Purwokerto, Aris Supriyadi selaku Kepala

Sub Seksi Bimaswat LAPAS Purwokerto dan Awalludin selaku

Staff dari Sub Seksi Registrasi.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Aris selaku Kepala

Sub Seksi Bimaswat, Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto menempati kamar tersendiri yang terpisah dengan kamar

Narapidana dewasa. Narapidana Anak ditempatkan di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto bukan di LAP AS Anak karena

permintaan keluarga dengan alasan agar tidak jauh dari keluarga.

Pembinaan yang diberikan kepada Narapidana Anak berupa

pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Pembinaan

kepribadian seperti baca tulis Al-Quran, pengajian, solat berjamaah

bagi yang Muslim dan kebaktian bagi yang Nasrani. Selain itu, dalam

pembinaan kerohanian, Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga

bekerja sama dengan pihak dari luar seperti dari Departemen Agama,

ST AIN, Univer s ita s J endera l S oedir ma n da n Univer s ita s

Muhammadiyah Purwokerto.33

Pembinaan kemandirian dilaksanakan sesuai dengan bakat

masing-masing seperti keterampilan kesenian, pertukangan kayu,

perbengkelan baik bengkel las maupun bengkel motor, kerajinan

membuat keset dan pertanian. Dala m pelaksanaan pembinaan

33 Basil wawancara dengan Pak Sunarto selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha tanggal 23 Juli

2012.

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

68

kemandirian, Narapidana Anak terpisah dengan Narapidana dewasa,

kalaupun dilaksanakan bersama maka akan ada pengawasan dari

petugas Lembaga Pemasyarakatan. Narapidana Anak tidak diwajibkan

untuk mengikuti pembinaan kemandirian dan mereka pun tidak

dipekerjakan seperti Narapidana dewasa.

Pembinaan yang diberikan kepada Narapidana Ana k

b er t u ju a n a ga r p a da s a a t m er e ka k e l u a r da r i L e m b a ga

P emasyara ka ta n, mer eka suda h s iap untuk kemba l i hidup

bermasyarakat. Menurut Pak Aris, Lembaga Pemasyarakatan

merupakan miniatur dari masyarakat.34 Sedangkan fasilitas memadai

diberikan kepada Narapidana Anak bertujuan agar Narapidana Anak

tidak begitu merasakan dampak dari pidana penjara yang seharusnya

Narapidana Anak tidak boleh dikenakan pidana penjara.

Mengenai hak Narapidana Anak, Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan mendapatkan fasilitas yang cukup. Seperti

makanan bergizi 3 kali sehari, mereka juga bebas untuk menonton

televisi, mendengarkan radio, membaca buku dan koran.35 Mereka

juga memiliki hak untuk mendapat kunjungan dari keluarga. Di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga terdapat poliklinik yang di

dalamnya ada 1 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi dan 3 orang

perawat.

34 Hasil wawancara tanggal 23 Juli 2012

35

Hasil wawancara tanggal 23 Juli 2012

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

69

Dari hasil wawancara dengan Puja, dia saat ini masih

berstatus sebagai siswa salah satu SMA di Wangon, hanya saja dia

sekarang ini sedang cuti sekolah karena tersandung kasus dan harus

menja lani pidana di Lembaga Pemasyarakatan Purwoker to.

Menurutnya, di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto tida k

disediakan tenaga pengajar sehingga mereka tidak mendapatkan

pendidikan seperti di sekolah. Begitu juga dengan yang dikatakan oleh

Saiful. Saiful bahkan sudah dikeluarkan dari sekolahnya karena dia

tersandung kasus Narkotika.36

Menurut Pak Awalludin selaku Staff Sub Seksi Registrasi, di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto tidak disediakan tenaga

pengajar karena sampai saat ini Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

tidak bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Selain itu, jarang ada

tenaga pengajar dari luar yang mau mengajar di dalam Lembaga

Pemasyarakatan.37

M engenai pembinaan, di Lembaga Pemasya raka tan

Purwokerto ada 2 pembinaan yaitu pembinaan kepribadian dan

pembinaan kemandirian. Hanya saja Saiful dan Puja tidak mengikuti

pembinaan kemandirian, mereka hanya mengikuti pembinaan

kepribadian seperti pengajian yang diadakan setiap hari Senin, Rabu

dan Sabtu. Menurut Saiful dan Puja, di LAPAS diajarkan juga baca

tulis Al-Quran yang nantinya apabila Narapidana Anak tersebut sudah

36

Hasil wawancara tanggal 24 Juli 2012

37

Hasil wawancara tanggal 24 Juli 2012

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

70

menyelesa ika n memba ca Al -Qura n sa mpa i a khir , mer eka

mendapatkan sertifikat.

Menurut Saiful, dia tidak mengikuti pembinaan kemandirian

karena tidak diperbolehkan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto dengan alasan Saiful adalah terpidana kasus Narkotika

yang merupakan kasus pidana khusus. Sedangkan Puja tida k

mengikuti pembinaan kamandirian karena kemauannya sendiri.38

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

t ela h menda pa tka n pela ya na n keseha ta n denga n ba ik da n

mendapatkan makanan yang bergizi. Menurut Saiful, bila dia sedang

sakit, dia bisa pergi ke poliklinik yang ada di LAPAS untuk diperiksa

dokter dan mendapatkan pengobatan gratis. Saiful dan Puja juga

mengatakan bahwa mereka mendapatkan makanan 3 kali sehari

dengan menu telor, ikan, daging sapi, sayur asem dan mereka juga

mendapatkan susu setiap 2 hari sekali. Mereka juga mendapat buah

walaupun hanya buah pisang.

U n t u k h i b u r a n , N a r a p i d a n a A n a k d i L e m b a g a

Pemsyarakatan Purwokerto hanya bisa mendengarkan radio karena di

dalam kamar mereka tidak disediakan televisi. Televisi hanya

disediakan dikamar Narapidana dewasa. Menurut Puja dan Saiful,

setiap hari mereka hanya mendengarkan radio dan membaca koran.

38 •

Hastl wawancara tanggal 24 Juli 2012

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

71

Puja terkadang bermain gitar untuk mengusir rasa bosan, sedangkan

Saiful bermain catur atau karambol dengan teman sekamarnya.

Narapida na Anak di Lembaga Pemasyarakatan juga

mempunyai hak untuk mendapatkan kunjungan dari keluarganya. Jam

kunjungan keluarga di LAPAS Purwokerto adalah dari jam 09.00

WIB- 11.30 WIB. Hanya saja set iap Narapidana hanya berhak

mendapatkan kunjungan selama 15 menit. Saiful sendiri mendapatkan

kunjungan dari keluarganya setiap hari sedangkan Puja mendapatkan

kunjungan dari keluarganya hanya seminggu sekali dikarenakan

rumahnya jauh dari Purwokerto.39

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

juga mendapatkan remisi. Pada hari raya idul Fitri nanti, Saiful akan

mendapatkan remisi dan itu berarti dia akan bebas, yang seharusnya

dia baru bebas bulan Oktober mendatang. Sedangkan Puja pada Idul

Fitri nanti tidak akan mendapatkan remisi.40 Menurut Pak Awalludin,

Puja tidak mendapatkan remisi karena dia telah melakuka n

pelanggaran register F yaitu Puja melakukan persetubuhan dengan

sesama Narapidana laki-laki di dalam Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto walaupun itu dilakukan dengan dasar suka sama suka.

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

juga berhak mendapatkan cuti menjelang bebas. Menurut Saiful,

Narapidana Anak di LAP AS Purwokerto bisa mendapat cut i

39 Hasil wawancara tanggal 24 Juli 2012

40

Hasil wawancara dengan Pak Awalludin tanggal 24 Juli 2012

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

72

menjelang bebas kalau mereka mengajukan dan mengurus prosedur

cuti menjelang bebas. Saiful sendiri tidak mengajukan prosedur cuti

menjelang bebas karena menurut orang tuanya, Saiful tidak perlu

mengajukan prosedur tersebut walaupun untuk mengurusnya tidak

dikenakan biaya.

Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto, jarang

sekali ada kekerasan antar penghuni, pengelompokkan, pencurian atau

bentuk prisonisasi lainnya. Menurut Puj a, selama dia ada di dalam

LAP AS, dia tidak pernah mengala mi kekerasan atau bentuk

prisonisasi lainnya. Sedangkan menurut Saiful, pernah ada pencurian

dikamarnya. Teman sekamarnya mencuri uang temannya da n

temannya yang mencuri uang tersebut langsung dipukuli secara

bersama-sama.41

B. PEMBAHASAN

1. Perlindungan Hukum terhadap Narapidana Anak di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto

Perlindungan hukum terhadap anak merupakan suatu kegiatan

bersama yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang, lembaga

pemerintah dan swasta dengan tujuan mengusahakan pengamanan,

pengadaan, dan pemenuhan kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah anak

sesuai dengan kepentingan dan hak asasinya.42

41

Hasil wawancara tanggal 24 Juli 2012.

42 Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, 1984,Simposium Aspek-aspek

Hukum Masalah Perlindungan Anak dilihat dari Segi Pembinaan Generasi Muda, hlm.53

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

73

Perlindungan Anak menurut UU No. 23 Tahun 2002 adalah segala

kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat

hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai

dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan

dari kekerasan dan diskriminasi.

Perlindungan khusus terhadap anak juga diatur dalam Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di dalam Pasal

59 yang rumusannya sebagai berikut

" Pemerintah dan Lembaga Negara lainnya berkewajiban dan bertanggung

jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi

darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok

minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi dan atau

seksua l, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korba n

penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya,

anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban

kekerasan fisik dan atau mental anak yang menyandang cacat, dan atau

anak korban perlakuan salah dan penelantaran."

Dalam hal ini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto

memberikan perlindungan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya

da mpa k nega t if d i da la m penja ra a ntara la in mela lui pr ogra m

pembinaannya maupun kegiatan lain yang memang dirancang untuk

mempersiapkan Narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto agar mampu dan sukses untuk menjalani kehidupan bersama

masyarakat ketika keluar dari LAPAS nanti di kemudian hari.

Pelaksa naan pembinaan pemasyara ka tan tentunya harus

memperhatikan prinsip-prinsip pada bimbingan atau pembinaan yaitu

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

74

pengayoman, bimbingan, perawatan, perlindungan hak asasi manusia,

pendidikan dan pengarahan terhadap Narapidana Anak.

Pembinaan Narapidana di Indonesia setelah keluarnya Undang-

undang Nomor 12 Tahun 1995 dilaksanakan Sistem Pemasyarakatan.

Yang dimaksud Sistem Pemasyarakatan adalah :

" Suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga

Binaan Pemasyarakatan berdasarka Pancasila yang dilaksanakan secara

terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan

kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,

memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat

diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dapat aktif berperan dalam

pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan

bertanggung jawab."

Pemasyarakatan disini berarti memasyarakatkan kembali terpidana

sehingga menjadi warga yang lebih baik dan berguna ( healty reentry into

the community) pada hakekatnya adalah resosialisasi.43

Dengan sistem pemasyarakatan tidak saja merumuskan pada tujuan

pidana penjara saja tetapi juga merupakan sistem pembinaan Narapidana

yang mencakup untuk pencegahan kejahatan dan juga untuk membentuk

manusia yang baru yang nantinya bisa berguna dan juga dapat diterima

oleh masyarakat.

Lebih lanjut di dalam sistem pemasyarakatan terdapat proses

pemasyarakatan yang diartikan sebagai suatu proses sejak seorang

Narapidana masuk ke Lembaga Pemasyarakatan sampai lepas kembali ke

tengah-tengah masyarakat.

43

Romli Atmasasmita,1983,Kepenjaraan dalam Suatu Bunga Rampai, Bandung: Armico,hlm.44

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

75

Pemasyarakatan juga berfungsi untuk menyiapkan Warga

Binaannya untuk dapat berinteraksi secara sosial di dalam masyarakat,

karena Narapidana yang telah masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan

biasanya akan merasa terasingkan. Sehingga disini pembinaan dilakukan

untuk mengatasi permasalahan itu. Hal tersebut dijelaskan dalam Pasal 3

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995.

Bagi sistem pemasyarakatan, hukuman atau pidana penjara

merupakan jenis pidana yang terpenting. Sebabnya karena fungsi

pemasyarakatan memiliki 2 ( dua) aspek yang sangat menonjol yaitu

sebagai pembinaan dari pelaksanaan pidana dan sebagai pembinaan

terhadap mereka yang dikenakan pidana atas dijatuhi pidana, khususnya

mereka yang dipidana."

P ela ksa naa n p embina a n Narap ida na Ana k di Lemba ga

Pemasyarakatan Purwokerto berpedoman pada peraturan perundang-

undangan sebagai berikut :

a. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

b. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999

T en ta ng P e mb ina a n da n P e mb i mb inga n W a r ga Bina a n

Pemasyarakatan.

44

Gunakarya Widiada,1988,Sejarah dan Konsepsi Pemasyarakatan,Bandung: CV Armico,hlm.86

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

76

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999

tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan

Pemasyarakatan.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan

perubahan dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999.

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999

Tentang Kerjasama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan

Warga Binaan Pemasyarakatan.

g. Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan ( PPLP) Dirjen Bina

Tuna Warga Departemen Kehakiman Nomor Surat Dp. 3.3/17/1

tanggal 12 Januari 1975.

h. Himpunan peraturan dari Dirjen Pemasyarakatan Bidang Keamanan

dan Ketertiban.

i. Protap Lapas yang dikeluarkan oleh Dirjen Pemasyarakatan.45

Usaha pembinaan itu dilakukan secara terus menerus dengan

terarah dan tertuju sejak masuk dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA

Purwokerto sampai dengan mereka bebas, sehingga apa yang diharapkan

dapat tercapai. Model pembinaan dan bimbingan Narapidana dilakukan

dengan metode sebagai berikut

a. Pembinaan berupa interaksi langsung yang sifatnya kekeluargaan

antara pembina dengan yang dibina ( Warga Binaan Pemasyarakatan)

45

Hasil wawancara dengan Efendi Wahyudi selaku Kepala Seksi Pembinaan Napi dan Anak Didik

Lapas Purwokerto tanggal 23 Juli 2012

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

77

b. Pembinaan bersifat persuasif edukatif yaitu berusaha merubah tingkah

lakunya melalui keteladanan dan memperlakukan adil di antara

sesama mereka sehingga menggugah hatinya untuk melakukan hal-hal

terpuji, menempatkan warga binaan pemasyarakatan sebagai manusia

yang memiliki potensi dan memiliki harga diri dengan hak-hak dan

kewajiban yang sama dengan manusia lainnya.

c. Pembinaan berencana, terus menerus dan sistematika.

d. Pemeliharaan dan peningkatan langkah-langkah keamanan yang

disesuaikan dengan tingkat keadaan yang dihadapi.

e. Pendekatan individual dan kelompok.

f. Dalam rangka menumbuhkan keikhlasan dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas serta menanamkan kesetiaan, ketaatan dan

keteladanan di dalam pengabdiaannya terhadap negara, hukum dan

masyarakat.

Jenis pembinaa n da n b imb inga n t er ha dap war ga binaa n

pemasyarakatan dilaksanakan secara terpadu dengan tujuan agar mereka

setelah selesai menjalani pidananya, pembinaannya dan bimbingannya

dapat menjadi warga masyarakat yang baik.

Pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan disesuaikan

dengan asas-asas yang terkandung dalam Pancasila, Undang-undang

Dasar 1945 dan Standard Minimum Rules ( SMR) yang tercatat dalam

sepuluh prinsip pemasyarakatan. Pada dasarnya arah pelayanan,

pembinaan dan bimbingan yang perlu dilakukan oleh petugas adalah

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

78

memperbaiki tingkah laku warga binaan pemasyarakatan agar tujuan

pembinaan dapat tercapai.

Ruang lingkup pembinaan Narapidana Anak dapat dibagi ke dalam

tiga bidang yaitu:

a. Pembinaan kepribadian yang meliputi :

1) Pembinaan kesadaran beragama, usaha ini diperlukan agar dapat

diteguhkan iman terutama memberikan pengertian agar warga

binaan pemasyarakatan dapat menyadari akibat dari perbuatan

yang benar dan perbuatan-perbuatan yang salah. Pembinaan

kepribadian dilaksanakan melalui bimbingan dan konsultasi.

2) Pembinaan kemampuan intelektual yaitu melalui pendidikan non

formal yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan melalui kursus-kursus, latihan-latihan keterampilan

dan sebagainya. Bentuk pendidikan non formal yang paling mudah

adalah dengan kegiatan-kegiatan ceramah umum dan membuka

kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh informasi dari

luar misalnya membaca koran atau majalah, menonton televisi,

mendengar radio dan sebagainya.

3) Pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat yang juga

dikatakan pembinaan sosial kemasyarakatan yang bertujuan pokok

a ga r N a r a p i da na A na k s e t e l a h b e b a s da r i L e m b a ga

Pemasyarakatan mudah diterima kembali oleh masyarakat

lingkungannya.

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

79

b. Pembinaan Kemandirian diberikan melalui program-program seperti

keterampilan untuk mendukung usaha mandiri seperti kerajinan

tangan, keterampilan untuk mendukung usaha-usaha industri kecil dan

keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan bakatnya masing-

masing.

c. Asimilasi

Pembinaan Narapidana Anak yang dilaksanakan dengan

ber la ndaska n s is t em pema syaraka ta n ini, ber tu jua n untu k

mempersiapkan Narapidan kembali ke dalam kehidupan masyarakat

sebagai warga yang taat dan patuh terhadap hukum, mandiri serta

produktif sehingga dapat berguna bagi pembangunan. Salah satu

upaya yang dapat ditempuh adalah melalui pelaksanaan proses

membawa Narapidana ke dalam kehidupan masyarakat.

Pembinaan asimilasi dapat berbentuk Pembebasan Bersyarat,

Cuti Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Remisi. Di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto hal tersebut telah dilakukan

dengan baik.46

Diharapkan melalui adanya program pembinaan maupun

kegiatan lain yang bertujuan membentuk Anak Didik Pemasyarakatan agar

dapat diterima di masyarakat. Mengingat bahwa tujuan dari pemidanaan

menurut Muladi adalah

46

Basil wawancara dengan Pak Aris selaku Kepala Sub Seksi Bimaswat tanggal 23 Juli 2012

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

80

a. Tujuan pemidanaan adalah pencegahan ( umum dan khusus), salah

satu tujuan utama pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana adalah

mencegah atau menghalangi pelaku tindak pidana tersebut dan juga

orang-orang lain yang mempunyai maksud sama dan karenanya

mencegah kejahatan lebih lanjut. Pencegahan ini mempunyai aspek

ganda yakni yang individual dan yang bersifat umum. Dikatakan ada

pencegahan individual atau pencegahan khusus, bilamana seorang

penjahat dapat dicegah melakukan suatu kejahatan dikemudian hari

apabila ia sudah mengalami dan sudah meyakini bahwa kejahatan itu

membawa penderitaan baginya, disini dianggap mempunyai daya

untuk mendidik dan memperbaiki. Dikatakan ada pencegahan umum

bila penjatuhan pidana yang dilakukan oleh pengadilan dimaksudkan

agar orang lain tercegah untuk melakukan kejahatan.

b. Tujuan pemidanaan adalah perlindungan masyarakat, perlindungan

masyarakat sebagai tujuan pemidanaan mempunyai dimensi yang

bersifat luas, karena secara fundamental ia merupakan tujuan semua

pemidanaan. Secara sempit hal ini digambarkan sebagai kebijaksanaan

pengadilan untuk mencari jalan melalui pemidanaan agar masyarakat

terlindung dari bahaya pengulangan tindak pidana.

c. Tujuan pemidanaan adalah memelihara solidaritas masyarakat,

pemeliharaan solidaritas masyarakat dalam hal mengandung beberapa

pengertian, bahwa pemidanaan bertujuan untuk menegakkan adat

istiadat masyarakat dan mencegah balas dendam perseorangan atau

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

81

balas dendam yang t idak resmi ( privat revenge or an official

retalation). Pengertian kedua berkaitan dengan pernyataan Durkheim

yang menyatakan bahwa tujuan pemidanaan adalah untuk memelihara

atau mempertahankan kepaduan masyarakat yang utuh.

d. Tujuan pemidanaan adalah pengimbalan atau pengimbangan. Van

Bemmelen menyatakan bahwa untuk hukum pidana dewasa ini maka

menghindari atau mencegah orang main hakim sendiri tetapi

merupakan fungsi yang penting sekali dalam penerapan hukum

pidana, yakni memenuhi keinginan akan pembalasan. Hanya saja

penderitaan yang dikaitkan oleh pidana harus dibatasi dalam batsan-

batasan yang paling sempit dan pidana harus menyumbangkan pada

penyesuaian kembali terpidana pada kehidupan sehari-hari dan

disamping itu beratnya pidana tidak boleh melebihi kesalahan

terdakwa, bahkan tidak dengan alasan-alasan prevensi general

apapun.

Lebih khusus tentang tujuan pemidanaan bagi anak tidak dapat

dilepaskan dari tujuan utama untuk mewujudkan kesejahteraan anak yang

pada dasarnya merupakan bagian integral dari kesejahteraan sosial.

D a la m p e l a ksa na a n p e m b i na a n d i da la m L e m b a g a

Pemasyarakatan, ada beberapa hak terpidana yang wajib dilindungi.

Karena ditakutkan akan terjadinya suatu tindakan pelanggaran Hak Asasi

Manusia. Dalam pengaturan Hak Anak juga diatur di dalam Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002 bahwa

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

82

" Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,

dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua,keluarga, masyarakat, pemerintah,

dan negara."

Sebagai negara hukum, hak-hak Narapidana itu dilindungi dan

diakui oleh penegak hukum, khususnya para petugas di Lembaga

Pemasyarakatan. Narapidana juga harus diayomi hak-haknya walaupun

telah melanggar hukum. Sebagaimana hal ini diatur di dalam Pasal 14

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995.

Hak-hak Narapidana Anak yang harus dilindungi menurut Undang-

undang Nomor 12 Tahun 1995 adalah

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;

b. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;

e. Menyampaikan keluhan;

f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya

yang tidak dilarang;

g. Menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, atau orang tertentu

lainnya;

h. Mendapatkan pengurangan masa pidana ( remisi);

i. Mendapatkan kebebasan bersyarat;

j. Mendapatkan cuti menjelang bebas;

k. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto, Narapidana Anak

bebas melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing

walaupun tidak dalam bimbingan orang tua tetapi dalam bimbingan

petugas Lembaga Pemasyarakatan. Di dalam LAPAS Purwokerto,setiap

hari diadakan salat berjamaah di masjid. Narapidana Anak juga mengikuti

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

83

pengajian, ceramah keagamaan dan Baca tulis Al-Quran, dan Bagi yang

Beragama Nasrani juga diadakan keBaktian walaupun hanya di aula.

Menurut Saiful dan Puja, mereka mengikuti pengajian rutin setiap

hari Senin, RaBu dan SaBtu. Mereka terkadang juga Belajar memBaca Al-

Quran, Bahkan menurut Saiful, apaBila mereka dapat menyelesaikan

memBaca Al-Quran, mereka akan mendapatkan sertifikat.

Di dalam LemBaga Pemasyarakatan Purwokerto, Narapidana Anak

tidak mendapatkan pendidikan dan pengajaran untuk melanjutkan

sekolahnya. Hal ini dikarenakan sampai saat ini LemBaga Pemasyarakatan

Purwokerto tidak Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Selain itu,

Pemasyarakatan Purwokerto.47 Saiful Bahkan sudah dikeluarkan dari

sekolahnya karena dia tersandung masalah hukum, sedangkan Puja harus

cuti sekolah terleBih dahulu sampai dia selesai menjalani masa pidananya.

Dengan Narapidana Anak tidak mendapatkan pendidikan dan

pengajaran selama mereka Berada di dalam LemBaga Pemasyarakatan

Purwokerto, maka hak mereka seBagai anak untuk mendapatkan

pendidikan tidak terpenuhi. Di dalam LemBaga Pemasyarakatan

Purwokerto, Narapidana Anak hanya memperoleh pendidikan dari

pemBinaan kemandirian Berupa keterampilan-keterampilan. Namun

kegiatan keterampilan ini tidak wajiB diikuti oleh Narapidana Anak.

Ketersediaan pelayanan kesehatan dan makanan Bagi Narapidana

Anak di dalam LemBaga Pemasyarakatan Purwokerto telah memadai. Di

47 •

Hastl wawancara dengan Pak Awalludin tanggal 24 Juli 2012

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

84

dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto terdapat poliklinik yang

disertai dengan dokter dan perawat. Peralatan yang tersedia telah

memenuhi standar kesehatan dan untuk masalah obat-obatan telah

mencukupi kebutuhan Narapidana. Menurut Saiful, sewaktu dia sakit, dia

mendapatkan perawatan dari dokter di poliklinik dan mendapatkan obat-

obatan secara gratis.

Narapidana Anak di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto

setiap harinya mendapatkan makanan yang cukup bergizi. Mereka

mendapat makanan setiap jam 07.15 WIB, 12.30 WIB dan 16.00 WIB.

Saiful dan Puj a mengatakan bahwa mereka mendapatkan makanan 3 kali

sehari dengan menu telor, ikan, daging, sayur asem dan mereka juga

mendapatkan susu setiap 2 hari sekali. Mereka juga mendapat buah

walaupun hanya buah pisang.

Menurut Pasal 14 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995,

Narapidana Anak berhak untuk mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti

siaran media massa lainnya yang tidak dilarang. Di dalam Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto, terdapat perpustakaan dengan bahan bacaan

seadanya dimana Narapidana Anak bisa mengisi waktu luang mereka

denga n membaca buku ya ng a da . Narap ida na Ana k juga b is a

mendengarkan radio tetapi mereka tidak bisa dengan bebas menonton

televisi karena memang tidak disediakan televisi dikamar mereka.

Salah satu asas dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan adalah

dengan dipidananya seseorang bukan berarti putus hubungan dengan

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

85

keluarga dan orang tertentu lainnya dan itu merupakan salah satu hak bagi

Narapidana Anak untuk mendapatkan kunjungan keluarga, penasihat

hukum, atau orang tertentu lainnya.

Jam kunjungan keluarga di LAPAS Purwokerto adalah dari jam

09.00 WIB- 11.30 WIB. Hanya saja setiap Narapidana hanya berhak

mendapatkan kunjungan sela ma 15 menit. M enurut Saiful, dia

mendapatkan kunjungan dari keluarganya setiap hari sedangkan Puja

mendapatkan kunjungan dari keluarganya hanya seminggu sekali

dikarenakan rumahnya jauh dari Purwokerto. Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto tidak mendapatkan kunjungan dari

penasihat hukum karena kebanyakan dari mereka tidak didampingi

penasihat hukum.

Narapidana Anak juga mempunyai hak untuk mendapatkan remisi,

asimilasi, pembebasan bersyarat dan cuti menjelang bebas. Mengenai

remisi, diatur di dalam Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun

2006 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 yakni

" Setiap Narapidana dan Anak Pidana yang selama menjalani masa pidana

berkelakuan baik berhak mendapatkan remisi."

Menurut Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999

tentang Remisi sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor

28 Tahun 2006, remisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari

a. Remisi umum yang diberikan pada hari peringatan Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus;

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

86

b. Remisi khusus yang diberikan pada hari besar keagamaan yang dianut

oleh Narapidana dan Anak Pidana yang bersangkutan, dengan

ketentuan jika suatu agama mempunyai lebih dari 1 (satu) hari besar

keagamaan dalam 1 (satu) tahun, maka dipilih adalah hari besar yang

paling dimuliakan oleh penganut agama yang bersangkutan.

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga

mendapatkan remisi asalkan mereka berkelakuan baik selama berada di

Lembaga Pemasyarakatan. Menurut Pak Awalludin, Saiful pada hari raya

Idul Fitri tahun ini akan mendapatkan remisi, sedangkan Puja pada hari

raya Idul Fitri tahun ini tidak akan mendapatkan remisi. Puja tidak

mendapatkan remisi karena dia telah melakukan pelanggaran register F

yaitu Puja melakukan persetubuhan dengan sesama Narapidana laki-laki

di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto walaupun itu dilakukan

dengan dasar suka sama suka.

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga

berhak mendapatkan cuti menjelang bebas, tetapi untuk mendapatkan cuti

menjelang bebas Narapidana harus mengajukan dan mengurus prosedur

tertentu terlebih dahulu. Saiful sendiri tidak mengajukan pro sedur cuti

menjelang bebas karena menurut orang tuanya, Saiful tidak perlu

mengajukan prosedur tersebut walaupun untuk mengurusnya tidak

dikenakan biaya.

Di dalam Pasal 14 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995,

disebutkan bahwa Narapidana Anak berhak mendapatkan hak-hak lain

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

87

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Hak-hak lain yang

dimaksud misalnya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dari

kekerasan, penganiayaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.

Sebagaimana seperti yang disebutkan juga di dalam Pasal 16 Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002.

Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto, jarang sekali ada

kekerasan antar penghuni ataupun kekerasan dari petugas LAPAS. Di

Lemba ga P ema syara ka ta n P ur woker to juga ja ra ng s eka l i a da

pengelompokkan dan pencurian. Menurut Puja, selama dia ada di dalam

LAPAS, dia tidak pernah mengalami kekerasan. Sedangkan menurut

Saiful, pernah ada pencurian dikamarnya. Teman sekamarnya mencuri

uang temannya dan temannya yang mencuri uang tersebut langsung

dipukuli secara bersama-sama.

2. Kesesuaian Perlindungan Hukum Narapidana Anak di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto dengan Peraturan Perundangan yang

Berlaku.

Perlindungan anak menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan haknya

agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal

sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapa t

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Hak anak di Indonesia

secara umum ditentukan dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 18 Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002 yaitu antara lain

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

88

1) Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi.

2) Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir,

dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam

bimbingan orang tua.

3) Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan

sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.

4) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai

dengan minat dan bakatnya.

5) Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya,

menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat

kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan

nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

6) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran

penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak

manusiawi.

7) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan

hukum.

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

89

8) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya

dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya

dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.

Narapidana Anak juga termasuk ke dalam anak yang hak-haknya

harus dilindungi seperti halnya anak-anak pada umumnya walaupun

mereka harus berkonflik dengan hukum. Dalam hal ini, hukum Nasional

kita telah menetapkan mengenai perlindungan terhadap Narapidana Anak

atau anak yag berhadapan dengan hukum. Hal ini diatur dalam Pasal 64

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 yang merumuskan

a. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 meliputi anak yang berkonflik

dengan hukum dan anak korban tindak pidana merupakan kewajiban

dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.

b. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui

1) Perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan

hak anak;

2) Penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini;

3) Penyediaan sarana dan prasarana khusus;

4) Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi

anak;

5) Pemantauan dan pencatatan terhadap perkembangan anak yang

berhadapan dengan hukum;

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

90

6) Pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan

orang tua dan keluarga;

7) Perlindungan dari pemberian identitas melalui media massa dan

untuk menghindari labelisasi.

Da r i ha s i l wa wa nca r a , Na r a p ida na A na k d i L e m b a ga

Pemasyarakatan Purwokerto, mendapatkan perlakuan yang baik dari para

petugas LAPAS. Mereka tidak pernah mendapat kekerasan baik dari

petugas LAPAS maupun dari Narapidana yang lain.48 Hal ini juga

dikarenakan kamar maupun kegiatan Narapidana Anak dipisahkan dengan

Narapidana yang sudah dewasa. Di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto,

Narapidana Anak tidak mendapatkan petugas pendamping khusus. Petugas

hanya mendampingi mereka saat mereka melakukan kegiatan tertentu

seperti kegiatan pengajian.

Penyediaan sarana dan prasarana khusus bagi Narapidana Anak

juga tidak ada di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto. Narapidana Anak

mendapatkan sarana dan prasarana yang sama dengan Narapidana yang

lain, yang khusus hanya kamarnya saja. Dalam UU No. 23 Tahun 2002,

Narapidana Anak seharusnya mendapat penjatuhan sanksi yang tepat

untuk kepentingan terbaik anak, walaupun sebenarnya penjatuhan sanksi

berupa pidana penjara memberikan dampak negatif bagi anak.

48 •

Hastl wawancara dengan Narapidana Anak tanggal 24 Juli 2012.

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

91

Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto, Narapidana Anak

dapat dikunjungi oleh keluarganya setiap hari. Hal ini dilakukan untuk

mempertahankan hubungan yang baik antara Narapidana Anak dengan

keluarganya. Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto juga melarang

peliputan mengenai Narapidana Anak melalui media massa karena untuk

menghindari adanya labelisasi dari masyarakat. Di lihat dari penjelasan

tersebut diatas, perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak di

Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto belum sesuai dengan Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002.

Hak-hak Narapidana Anak selain diatur di dalam Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002, juga diatur di dalam Pasal 14 Undang-undang

Nomor 12 Tahun 1995. Di lihat dari pelaksanaannya, perlindungan hukum

yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto kepada

Narapidana Anak belum sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun

1995 karena ada beberapa hak Narapidana Anak yang belum terpenuhi.

Hak-hak yang belum terpenuhi antara lain hak Narapidana Anak untuk

mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan kunjungan dari

penasihat hukum dan hak untuk menyampaikan keluhan sangat terbatas.

Narapidana Anak juga belum sepenuhnya bisa mendapatkan hak cuti

menjelang bebas dan pembebasan bersyarat.

Dengan terpenuhinya hak-hak Narapidana Anak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, diharapkan Narapidana

Anak tersebut tidak kehilangan haknya sebagai anak walaupun mereka

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

92

adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Selain itu, perlindungan

hukum yang diberikan kepada Narapidana Anak bertujuan untuk

mengurangi dampak negatif dari pidana penjara. Oleh karena itu sebisa

mungkin pidana penjara menjadi solusi terakhir bagi anak yang melakukan

tindak pidana karena pidana penjara memiliki dampak negatif bagi anak.

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-undang Nomor

23 Tahun 2002 yakni:

"Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya

dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat

dilakukan sebagai upaya terakhir."

Perlindungan hukum dan pembinaan yang diberikan kepada

Narapidana Anak selama mereka di dalam Lembaga Pemasyarakatan

diharapkan bisa menjadi bekal mereka nanti saat mereka keluar dari

Lembaga Pemasyarakatan dan kembali kepada masyarakat. Dengan

pembinaan tersebut, Narapidana Anak bisa menjadi anak yang lebih baik

lagi sesuai dengan tujuan dari sistem pemasyarakatan.

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

93

BAB V

PENUTUP

A. ICESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan di Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto yaitu dengan terpenuhinya hak-hak

Narapidana Anak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Hak-hak Narapidana Anak yang telah diberikan di dalam Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto yaitu

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;

b. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;

c. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;

d. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa

lainnya yang tidak dilarang;

e. Menerima kunjungan keluarga;

f. Mendapatkan remisi;

g. Mendapatkan kebebasan bersyarat;

h. Mendapatkan cuti menjelang bebas;

i. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

Hak-hak yang belum diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan

Purwokerto dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi

Narapidana Anak antara lain

a. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

b. Hak untuk menyampaikan keluhan;

c. Hak untuk didampingi penasihat hukum;

d. Hak untuk cuti mengunjungi keluarga.

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

94

2. Perlindungan hukum terhadap Narapidana Anak di Lembaga

Pemasyarakatan Purwokerto belum sesuai dengan Undang-undang

Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan karena ada hak-hak

Narapidana Anak yang belum terpenuhi. Pelaksanaan perlindungan

hukum bagi Narapida na Anak di Lembaga Pemasyaraka ta n

Purwokerto juga belum sesuai dengan Undang-undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hal ini dikarenaka n

Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto belum

sepenuhnya mendapatkan haknya sesuai dengan Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002.

B. SARAN

Berdasarkan keadaan yang ada pada saat ini, maka penulis memberikan

saran sebagai berikut

1. Seharusnya masyaraka t dapa t mener ima kembali dan t ida k

mengucilkan Narapidana Anak yang telah keluar dari Lembaga

Pemasyarakatan sehingga mereka merasa nyaman dan tida k

mengulangi kejahatannya lagi dan diharapkan bisa menjadi manusia

yang lebih baik lagi.

2. Perlu diberikan alternatif pidana bagi anak yang telah melakukan

tindak pidana untuk menghindari dampak negatif dari pelaksanaan

pidana penjara seperti yang diatur oleh Undang-undang Nomor 3

Tahunn 1997 yaitu

a. Mengembalikan kepada orang tua, wali, atau orang tua asuh;

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

95

b. Menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan, dan latihan kerja; atau

c. Menyerahkan kepada Departemen Sosial, atau Organisasi Sosial

Kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, pembinaan,

dan latihan kerja.

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

96

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Atmasasmita, Romli. 1983. Kepenjaraan dalam Suatu Bunga Rampai.

Bandung: Armico.

Dellyana, Shanty. 1998. Wanita dan Anak-anak di Mata Hukum. Bandung

Armico.

Endang, Sumiarni. 2003. Perlindungan Hukum terhadap Anak Dalam

Hukum Pidana. Yogyakarta: Universitas Atmajaya.

Gunakarya, Widiada. 1988. Sejarah dan Konsepsi Pemasyarakatan.

Bandung: CV Armico.

Kartono, Kartini. 1986. Patologi Sosial 2 ( Kenakalan Remaja ). Jakarta

Rajawali Pers.

La mintang, P.A.F. 1997. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

M ertokusumo, Sudikno. 1999. Mengenal Hukum Sebagai Suatu

Pengantar. Yogyakarta : Liberty.

Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta : Rineka Cipta.

Nawawi, Hadar i. 2003. Metodologi Penelitian di Bidang Sosial.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pamudji, Sri dan Soerjono Soekanto. 1985. Penelitian Hukum Normatif.

Jakarta : CV. Rajawali.

Poernomo, Bambang. 1986. Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem

Pemasyarakatan. Yogyakarta: Liberty.

Prayitno, Kuat Puji dan Yazid Effendi. 2005. Hukum Penitensier

Indonesia. Purwokerto: Fakultas Hukum Universitas Jenderal

Soedirman

Prodjodikoro, Wirjono. 1986. Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia.

Bandung: Eresco.

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

97

Soedarto. 1993. Hukum Pidana jilid 1 A-B Purwokerto. Purwokerto

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.

Soemitro.HR. 1986. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Soetodjo, Wigati. 2006. Hukum Pidana Anak. Bandung: Refika Aditama.

Sholehudin. 2002. Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana ( Ide Dasar

Double Track System dan Implementasinya ). Jakarta: PT. Raja

Grafindo.

Tanamas Zulchaina Z. dan Moh. Joni.1999.Aspek Perlindungan Hukum

Anak. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

B. PERATURAN PERUNDANGAN

Undang-Undang Dasar 1945

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 tentang

S yara t da n T a ta Ca ra P ela ks a naa n Ha k War ga Bina a n

Pemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999 tentang

Kerjasama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan

Warga Binaan Pemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakat

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/ESTI SETYAWATI.pdf · Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas HA Purwokerto. Tujuan penulisan

98

C. SUMBER LAIN

Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman. 1984.

Simposium Aspek-Aspek Hukum Masalah Perlindungan Anak Dilihat dari

Segi Pembinaan Generasi Muda.

Firdaus, DH. 2010. www. Lapasrajasa-lampung.com/profil/tentang- lapas/104.kata-sambutan-kepala-lembaga-pemasyarakatan-kelas-I-bandar- lampung.html. Diakses tanggal 11 April 2012.

Eduward Manihuruk. 2009. Kendala Pelaksanaan Pembinaan Narapidana

.http://bmuwk.blogsome.com/. Diakses tanggal 24 Mei 2012