skripsi editan bab 3
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
1/6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
struktural sebagaimana yang banyak digunakan dalam penelitian kesusastraan.
Metode deskriptif kualitatif adalah cara kerja yang menguraikan atau
menggambarkan objek penelitian dan menelaah unsur-unsur yang terdapat dalam
objek penelitian itu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Ali (dalam Wardiah,
!!"#$% bah&a tujuan utama metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat
penggambaran tentang sesuatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.
Metode ini bertujuan memberikan gambaran secara faktual mengenai hal-hal yang
diteliti. Prosedur pelaksanaannya adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan
kajian perpustakaan sehingga pada akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan. 'i
samping itu, pendekatan struktural adalah pengkajian aspek-aspek yang membangun
karya sastra seperti tema, alur, latar, penokohan, gaya penulisan, gaya bahasa serta
hubungan harmonis antar aspek yang mampu membuatnya menjadi sebuah karya
sastra (emi, )**"#$+%.
Menurut (eeu&, )**)#$)% strukturalisme sastra adalah pendekatan yang
menekankan pada unsur-unsur di dalam (segi intrinsik% karya sastra. ujuan analisis
struktural adalah membongkar dan memaparkan secermat, semendetail, serta
semendalam keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang
"
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
2/6
33
bersama-sama menghasilkan makna secara menyeluruh. ikana, (!!#+%
menjelaskan fungsi pendekatan struktural. Pertama, memberikan implikasi dan tujuan
penting, pengaplikasiaannya ialah me&ujudkan suasana berkreasi secara serius.
edua, pendekatan struktural bertujuan mengajar para penulis atau bersifat legeslatif,
memberikan panduan bagaimana menghasilkan karya yang baik. etiga,
meningkatkan apresiasi dan daya kepahaman para pembaca.
trukturalisme merupakan sebuah pendekatan yang memandang karya sastra
sebagai sebuah struktur yang terbangun dari unsur-unsur yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya secara totalitas dan otonom. truktur berarti tata hubung
antara bagian-bagian suatu karya sastra atau kebulatan karya itu sendiri. arya sastra
bersifat otonom, artinya karya sastra terbangun atas unsur-unsur di dalam karya sastra
itu sendiri tanpa pengaruh dari unsur-unsur luarnya. otalitas berarti unsur-unsur yang
saling berkaitan menjadi sebuah kesatuan dan tunduk pada kaidah sistem karya sastra
(/urgiyantoro, !!+#"$%.
Penelitian struktural akan memandang karya sastra sebagai sosok yang berdiri
sendiri, mengesampingkan unsur di luar karya sastra. arya sastra yang dipandang
bermutu, manakala karya tersebut mampu menjalin unsur-unsur secara padu dan
bermakna. Hubungan antar unsur hendaknya memiliki tujuan dan bersifat estetis.
'engan demikian aspek bentuk dan isi merupakan hal yang harus dikedepankan
dalam penelitian. Penekanan struktural adalah memandang karya sastra sebagai teks
mandiri. Penelitian dilakukan secara objektif yaitu menekankan aspek intrinsik karya
sastra. eindahan karya sastra bergantung penggunaan bahasa yang khas dan relasi
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
3/6
34
antar unsur yang mapan. 0nsur-unsur itu tidak jauh berbeda dengan sebuah 1artefak2
(benda seni% yang bermakna. Artefak tersebut terdiri atas unsur dalam teks seperti,
ide, tema, plot, latar, &atak, tokoh, gaya bahasa dan sebagainya yang jalin-menjalin
rapi. 3alinan antar unsur tersebut akan membentuk makna yang utuh pada sebuah teks
(4ndras&ara, !!"#5%.
arya sastra dapat dianalisis dengan dua cara. Pertama, menganalisis unsur-
unsur yang terkandung dalam karya sastra. edua, menganalisis karya melalui
perbandingannya dengan unsur-unsur di luarnya, yaitu kebudayaan pada umumnya.
Mekanisme tata hubungan sintagmatis memberikan pemahaman dalam kaitannyadengan jumlah unsur dalam karya, sedangkan mekanisme tata hubungan
paradigmatik memberikan pemahaman dalam kaitannya karya dengan masyarakatyang menghasilkan. Analisis pertama dilakukan melalui pendekatan intrinsik,
sedangkan analisis yang kedua dilakukan melalui pendekatan ekstrinsik (6atna,
!!7#+-+*%.
8ebih lanjut, 6atna (!!7#+-+*% mengemukakan tentang prinsip
antarhubungan dalam struktural yang merupakan pemegang peranan penting. ebagai
kualitas totalitas, antarhubungan merupakan energi, moti9ator terjadinya gejala yang baru, mekanisme yang baru, yang pada gilirannya menampilkan makna-makna yang
baru. anpa antarhubungan sesunggunhnya unsur tidak berarti, tanpa antarhubungan
unsur-unsur hanya berfungsi sebagai agregasi. Antarhubungan dengan demikianmerupakan kualitas energi unsur. 0nsur-unsur memiliki fungsi yang berbeda-beda,
dominasinya tergantung pada jenis, kon9ensi, dan tradisi sastra.
:erdasarkan beberapa pendapat pakar di atas, analisis dengan pendekatan
struktural ini akan difokuskan pada aspek intrinsik. 0nsur intrinsik adalah unsur-
unsur cerita fiksi yang secara langsung berada di dalam, menjadi bagian, dan ikut
membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan. eperti apa yang diungkapkan ee&
(dalam urnia&an, !!*#"%, bah&a pada pripsipnya, analisis struktural ini bertujuan
untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, serinci, dan sedalam mingkin
keterkaitan dan keterjalinan semua unsur karya sastra, yang bersama-sama
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
4/6
35
menghasilkan makna yang menyeluruh. 'engan demikian, langkah kerja analisis
strukturalisme ini yaitu dengan memaparkan secermat mungkin unsur-unsur yang
membangun karya sastra, diantaranya# judul cerita, tema, amanat, tokoh, latar, alur,
gaya bercerita, dan hubungan antar unsur.
;leh karena hubungan antar unsur dalam karya sastra bersifat padu dan
menyeluruh, maka analisis strukturalisme pada karya sastra dapat dimulai dari unsur
manapun. :iasanya analisis struktural dimulai dari unsur yang dianggap paling kuat
dan menonjol dalam cerita karena hal penting dari analisis structural adalah pada
kemampuannya untuk menjelaskan dan memaparkan keterjalinan antar unsur yang
membangun karya sastra, bukan analisis dari setiap unsur.
3.2 Instrumen Penelitian
Instrumen utama atau instrumen kunci (key instrument )
penelitian ini adalah peneliti sendiri dikenal dengan instrumen
manusia (human instrument ). Peneliti kualitatif sebagai human
instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat
simpulan atas temuannya (Sugiyono, !!"#). $anusia sebagai
instrumen kunci dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan
karena manusia adalah mahkluk penafsir dan memiliki mobilitas
yang tinggi dalam pergerakan mencari data secara terus%menerus
sampai data dinilai memadai.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
5/6
3&
3.3 Sumber Data
'ata yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui cerita yang ada
di dalam buku Kumpulan Cerita Anak-anak karya . Haryanto Arkoboesono. :uku
ini diterbitkan oleh :alai Pustaka pada cetakan kelima tahun !!+. :uku ini terdiri
atas 5 halaman dan terbagi atas empat belas subjudul, yaitu# ()% /enek dan eekor
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 3
6/6
3'
cerita dalam Kumpulan Cerita Anak-anak karya . Haryanto Arkoboesono, dan dari
cerita-cerita tersebut akan dicari nilai-nilai edukatif yang terkandung di dalamnya.
3..2 Teknik Analisis Data
eknik pengolahan data yang digunakan adalah kualitatif. emi ()**"#"%
menyebutkan bah&a penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan
angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman terhadap interaksi antar konsep yang
sedang dikaji secara empiris. Artinya, teknik ini digunakan dengan cara pemaparan
yang tidak bersifat hitung menghitung dan dapat diproses dengan cara menganalisis
cerita untuk melihat strukturnya yang dominan dalam Kumpulan Cerita Anak-anak
karya . Haryanto Arkoboesono dengan menggunakan pendekatan struktural. 'engan
demikian, pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah pada struktur cerita anak,
yaitu pada judul cerita, tema, amanat, latar, tokoh, gaya bercerita, dan hubungan antar
unsur. elanjutnya pengolahan data berupa nilai edukatif, yaitu nilai kedamaian, nilai
penghargaan, nilai cinta dan kasih sayang, toleransi, kejujuran, kerendahan hati, kerja
sama atau tolong menolong, kebahagiaan, kesederhanaan, kebebasan, persatuan, dan
tanggung ja&ab.