skripsi dampak target lending terhadap kinerja
TRANSCRIPT
SKRIPSI
DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA
MARKETING
(Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang)
Oleh :
Tri Yogi Riandika
141274210
Jurusan: Perbankan Syariah (PBS)
Fakultas: Ekonomi Dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H/2019 M
ii
DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJAMARKETING
(Studi Kasus pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro
Madani Kantor Cabang Tulang Bawang)
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
SKRIPSI
Oleh:
TRI YOGI RIANDIKA
NPM. 141274210
Pembimbing I : Imam Mustofa, M.S.I
Pembimbing II : Dharma Setyawan, MA
Jurusan: S1 Perbankan Syariah (PBS)
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
1440 H/2019 M
iii
iv
v
vi
DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA MARKETING
(Studi Kasus Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani KantorCabang Tulang Bawang)
ABSTRAK
OlehTri Yogi Riandika
Perkembangan perekonomian selalu di iringi dengan permintaan akankebutuhan pendanaan, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam hal ini banksyariah, memegang peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhanpendanaan. Bank syariah menjadi aktor penting dalam mengawal potensiperkembangan perekonomian suatu wilayah. Lending merupakan bentuk nyatadari peranan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan, dalamaktivitasnya melakukan penyaluran dana atau lending, bank syariah menyususnsebuah rencana jangka pendek yakni Rencana Bisnis Bank (RBB) dimana salahsatu pembahasan di dalamnya berisi target besaran lending yang harus dicapai tiapperiodenya. Penetapan akan besaran target yang harus dicapai tiap periodenyaoleh bank syariah ini, berdampak terhadap kinerja marketing sebagai divisipelaksana aktivitas lending. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak yangdihasilkan atas penetapan target lending terhadap kinerja karyawan divisimarketing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor CabangTulang Bawang. Kajian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitianjenis lapangan (field research) dengan sifat deskrptif kualitatif, kemudianpengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan observasi. Penelitianini menyimpulkan bahwa target lending yang ditetapkan oleh bank syariahberdampak positif dan juga negatif bagi kinerja marketing. Dengan ditargetkannyabesaran lending yang harus dicapai tiap periodenya oleh divisi marketing,menanamkan rasa tanggung jawab karyawan akan pekerjaannya, selain itu insentifdari capaian lending juga mendorong marketing meningkatkan kinerjanya.Namun, disisi lain penetapan besaran lending juga menjadi beban tersendiri bagimarketing, dengan kondisi ekonomi daerah sekitar yang tidak menentu membuatmarketing kesulitan merealisasikan target yang ditetapkan, belum lagi persainganproduk dengan bank lain yang tentu menjadikan target lending semakin sulituntuk dicapai divisi marketing.
Kata Kunci: Lending, target, marketing, dampak, dan bank syariah.
vii
viii
MOTTO
ن إلا ما سعى نس ٣٩وأن لیس للإ
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya” (QS. An-Najm : 39)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Saya
persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Imade Dana Putera dan Ibu Sopiah yang tidak
pernah lelah mendo’akan dan mendukung penelitian baik dalam bentuk
moril, materil serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi yang
tidak terbatas. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu mencurahkan
kasih sayang kepada mereka.
2. Bapak Imam Mustofa, M.S.I dan Bapak Dharma Setyawan, MA selaku
pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan dalam proses
penulisan skripsi.
3. Kepada Tiara Wina Citra, terimakasih sudah menemani, mengingatkan,
mendukung, dan mendoakan selalu dalam penyusunan skripsi ini, serta
teman-teman seperjuangan Faqih, Elga, Juli, Aan, Ridho, Arif Zulbahri,
Agung, Aji, Yogi, Agus ali. Serta teman-teman S1 Perbankan Syariah ’14
dan teman-teman KKN Adi sakti, Marzuki ali, dan lainya yang telah
membantu membentuk karakter dan mewarnai aktivitas perkuliahanku.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas
taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Dampak target Lending Terhadap Kinerja Marketing
(Studi kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani Kantor
Cabang tulang Bawang)”
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1
Perbankan Syariah di IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis megucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu, diantaranya :
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan, do’a, dan motivasi untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Prof. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro
3. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
4. Bapak Imam Mustofa, MSI.selaku pembimbing I yang telah memberi
dukungan bantuan, perhatian, dan bahan masukan yang bersifat membantu
dalam menyusun proposl skripsi ini.
5. Bapak Dharma Setyawan, MAselaku pembimbing II yang telah memberi
dukungan bantuan, perhatian, dan bahan masukan yang bersifat membantu
dalam menyusun proposl skripsi ini.
xi
6. Bapak/Ibu dosen IAIN Metro yang telah memberi ilmu pengetahuan dan
sarana prasarana selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif yang dapat membantu
memperbaiki hasil penelitian ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih bagi para dosen, dan semua orang
yang membantu atas selesainya skripsi ini, dan tidak lupa penulis selalu berharap
semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pendidikan perbankan syariah.
Metro, Januari 2019
Tri Yogi RiandikaNPM.141274210
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iii
NOTA DINAS................................................................................................iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ORISINILITAS PENELITIAN ...................................................................vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN.........................................................................................viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1B. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 7C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 8D. Penelitian Relevan............................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11
A. Lending/pembiayaan .......................................................................... 111. Pengertian..................................................................................... 112. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah ..................................... 123. Implementasi Lending .................................................................. 14
B. Kinerja Marketing .............................................................................. 161. Definisi......................................................................................... 162. Bekerja dan kinerja dalam Islam.................................................. 18
C. Sistem insentif/kompensasi ................................................................ 191. Pengertian..................................................................................... 212. Bentuk-bentuk kompensasi .......................................................... 22
D. Motivasi ............................................................................................. 231. Pengertian..................................................................................... 24
xiii
2. Alat-alat motivasi ......................................................................... 243. Bentuk-bentuk motivasi ............................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 26
A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................................... 26B. Sumber Data....................................................................................... 27C. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 28D. Teknik Analisis Data.......................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 31
A. Gambaran Umum BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang ........... 311. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.... 312. Visi dan Misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang ............ 323. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani.................................... 334. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang... 345. Layanan Utama ............................................................................ 366. Jaringan Kantor ............................................................................ 417. Mitra Usaha.................................................................................. 42
B. Mekanisme Penetapan Target Lending .............................................. 44C. Analisis Dampak Target Lending Terhadap Kinerja Marketing........ 46
1. Dampak Positif .............................................................................. 512. Dampak Negatif............................................................................. 52
BAB V PENUTUP........................................................................................ 55
A. Kesimpulan ........................................................................................ 55B. Saran................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1. Laporan Publikasi Lending Seluruh BPRS Periode Agustus
2017 hingga Januari 2018.
2. Tabel 4.2. Laporan Keuangan Publiksasi Triwulan BPRS Metro Madani
Periode Maret dan Juni 2018.
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Skema Pembiayaan.
2. Gambar 4.1. Strukutur Organisasi BPRS Metro Madani KC TulangBawang.
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing2. Surat Tugas3. Surat Izin Research4. Surat Keterangan Bebas Pustaka5. Alat Pengumpul Data6. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi7. Laporan Keuangan BPRS Metro Madani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan semakin berkembangnya perekonomian suatu negara,
semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan. Namun, dana
pemerintah yang bersumber dari APBN sangat terbatas untuk menutup
kebutuhan pendanaan, karenanya pemerintah menggandeng dan mendorong
pihak swasta atau lembaga keuangan seperti bank untuk ikut serta berperan
dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Pihak swasta,
secara individual maupun kelembagaan juga memiliki keterbatasan dalam
melakukan pendanaan. Oleh karenanya, perbankan memegang peranan
penting dan strategis dalam kaitanya penyediaan permodalan pengembangan
sektor produktif.1
Bank merupakan badan usaha yang memiliki usaha pokok menarik
dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kemudian menyalurkannya
kepada masyarakat yang membutuhkan dana.2 Salah satu fungsi bank yang
begitu penting adalah penyaluran dana/lending. Bank syariah dalam
melakukan aktivitasnya menyalurkan dana diwujudkan dalam bentuk
pembiayaan. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana.
Pembiayaan sangat bermanfaat bagi bank syariah, nasabah, dan pemerintah.
1 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2005), h. 15.
2 Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi aksara, 2004), h. 4.
2
Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar diantara penyaluran dana
lainnya yang dilakukan oleh bank syariah. Sebelum menyalurkan dana
melalui pembiayaan, bank syariah perlu melakukan analisis pembiayaan yang
mendalam.3
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) itu sendiri menurut
Undang-undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 (butir 4) merupakan bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.4
Hampir setiap lembaga yang melakukan aktivitas penjualan produk
ataupun jasa selalu menggunakan tenaga sales force (tenaga penjualan).
Mereka memegang penting peranan dalam menjembatani hubungan antara
keinginan perusahaan dengan konsumen.5 Dalam konteks perbankan, bagian
marketing merupakan ujung tombak bank syariah dalam memasarkan produk
dan jasa bank sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan lending bank syariah.
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga
membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.6 Untuk itu,
fungsi bagian marketing sangatlah penting untuk mendorong tercapainya
pemasaran produk-produk bank kepada para nasabah.
Fungsi marketing erat kaitanya dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang merupakan pelaksana dari kegiatan marketing tersebut. Dewasa ini di
3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2014), h. 105.4 Undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 15 Moeheriono, Pengukukran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2012), h. 235.6 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015), h. 196.
3
lingkungan bisnis semakin meluas kesadaran bahwa sumber daya manusia
merupakan unsur dan aset perusahaan yang paling penting. Artinya semakin
disadari bahwa manusia tidak bisa diperlakukan sama dengan alat produksi
lainya.7 Perubahan-perubahan fundamental dalam lingkungan bisnis telah
mengakibatkan perubahan dramatis pada sifat-sifat penting SDM dan
menunjukan makin pentingnya SDM bagi bisnis atau organisasi.8
Dalam melakukan pekerjaan, SDM memerlukan pemicu semangat
atau spirit bekerja. Sebagai pendorong bagi sumber daya manusia untuk
bekerja adalah motivasi. Dalam kehidupannya manusia melakukan
bermacam-macam aktivitas dan salah satunya adalah prilaku manusia itu
sendiri. Prilaku manusia hanyalah cerminan yang paling sederhana dari
motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan perusahaan maka antara
motivasi dan permintaan perusahaan harus saling mendukung.9
Target itu sendiri secara bahasa berarti sasaran atau batas ketentuan
dan sebagainya, yang telah ditetapkan untuk dicapai.10 Maka target lending
disisni berarti sasaran atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga
keuangan syariah mengenai besaran jumlah lending yang harus dicapai oleh
marketing selaku petugas pembiayaan pada suatu periode.
7 Sondang. P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h. 131.8 Lina Anatan, “Meraih Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan Melalui Pengintegrasian
Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Strategi Bisnis” dalam Jurnal Manajemen, (Bandung:Universitas Kristen Maranatha), No. 2/Desember 2010, h. 1.
9 Ita Amiati dan Supriyanto, “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja KaryawanBagian Marketing Bank Syariah” dalam FAI MASLAHAH, (Bekasi: Universitas Islam “45”), No1/juni 2012, h. 3.
10 Aplikasi luring resmi badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa indonesia edisi V, diaksespada kamis 20 september 2018.
4
Pada umumnya, penetapan target akan selalu diiringi dengan
pemberian reward atau kompensasi apabila target dapat dicapai oleh seorang
karyawan bagian marketing. Kompensasi merupakan hal yang penting, yang
merupakan dorongan atau motivasi utama seorang karyawan untuk bekerja.
Hal ini berarti bahwa karyawan menggunakan pengetahuan, keterampilan,
tenaga dan waktu, bukan semata-mata ingin membaktikan atau mengabdikan
diri pada perusahaan, tetapi ada tujuan lain yaitu imbalan atau balas jasa atas
hasil yang telah diberikan. Dalam konteks perbankan, reward atau
kompensasi biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai.11
Masalah Kompensasi selain sensitif karena menjadi pendorong
sesorang untuk bekerja, juga karena berpengaruh terhadap moral dan disiplin
tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi manapun
seharusnya dapat memberikan kompensasi yang seimbang dengan beban
kerja yang dipikul tenaga kerja. Dengan demikian, tujuan pembinaan tenaga
kerja adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang berdayaguna dan
berhasilguna dapat terwujudkan.12
Membahas bank syariah dalam aktivitasnya menyalurkan dana kepada
masyarakat, bank syariah akan menargetkan jumlah penyaluran dana yang
harus dilakukan pada periode tertentu kepada para petugas penyaluran dana
yakni Account Officer (AO). Setiap AO akan diberikan target tertentu oleh
11 Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 195.
12 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 181.
5
bank syariah mengenai berapa jumlah pembiayaan atau penyaluran dana yang
harus direalisasikan pada periode tertentu sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Begitu pula apa yang dilakukan oleh Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Metro Madani Kantor Cabang (KC) Tulang Bawang.
BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang dipilih sebagai lokasi
penelitian atas dasar beberapa faktor diantaranya, lembaga keuangan syariah
ini bukan saja merupakan kantor cabang pertama yang didirikan, namun juga
merupakan salah satu BPRS pertama yang berdiri di lokasi penelitian yakni
pada 14 Januari 2008. Selain itu, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
dianggap telah memiliki segudang pengalaman dalam hal pembiayaan, dan
ikut merasakan naik turunnya kondisi ekonomi di lokasi penelitian dengan
masa operasional de;apan tahun lebih.
Sama halnya dengan lembaga keuangan syariah lainya. BPRS Metro
Madani KC Tulang Bawang memberikan target capaian lending yang harus
dilaksanakan oleh bagian marketing pada setiap periodenya. Hasil wawancara
Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, Enda Suhendra
menjelaskan bahwa target lending yang harus dilaksanakan pada BPRS Metro
Madani akan semakin meningkat setiap periodenya. Dengan asumsi bahwa
bank seharusnya mengalami perkembangan seiring berjalannya periode, maka
target yang di berikan untuk melakukan lending juga akan meningkat
bersamaan dengan hal tersebut.13
13 Hasil wawancara dengan Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang,Enda Suhendra pada Selasa 22 Mei 2018, pukul 14.06 WIB.
6
Pemaparan dari kepala cabang BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang mengenai kenaikan target lending ini, relevan dengan apa yang
terjadi pada BPRS secara global. Dimana menurut data statistik yang
dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pembiayaan BBRS
pada periode 2017 hingga 2018 terus mengalami kenaikan. Pada januari
2017, jumlah lending BPRS mencapai Rp. 6.710.400.000.000 dan pada
januari 2018 mencapai Rp. 7.769.021.000.000.14
Lebih lanjut Syarif Husin, Acount Officer BPRS Metro Madani KC
Tulang Bawang menjelaskan bahwa target yang di berikan akan berbeda
antara kantor pusat dengan kantor cabang maupun antar kantor cabang
dengan cabang lain menyesuaikan kondisi wilayah dan kondisi dari bank
yang bersangkutan. Sedangkan untuk BPRS Metro Madani Kantor Cabang
Tulang Bawang sendiri, pada periode 2017-2018 diberikan target lending
sebesar Rp. 330.000.000 perbulan untuk setiap karyawan bagian marketing
dimana pada BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang jumlah
karyawan bagian marketing saat ini berjumlah tiga orang.15
Pemberian target dalam kegiatan pembiayaan bank itu sendiri,
tentunya akan memiliki dampak kepada kinerja para karyawan bagian
marketing yang merupakan pelaksana dari kegiatan tersebut. Meskipun tujuan
dari penetapan target itu sendiri baik, namun dampak yang dihasilkan belum
tentu baik pula. Ketika jumlah target yang ditetapkan selaras dengan kondisi
14 www.ojk.go.id diakses pada kamis 20 september 201815 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Acount Officer (AO) BPRS Metro Madani
Tulang Bawang pada Selasa 22 Mei 2018 pukul 11.30 WIB.
7
realitas ekonomi yang dihadapi, tentu dampaknya akan baik bagi karyawan,
namun apabila penetapan target itu dinilai tidak sesuai dengan kondisi
ekonomi yang dihadapi, tidak menutup kemungkinan para karyawan akan
mengabaikan aspek kehati-hatian dalam melakukan analisis pembiayaan demi
mencapai target yang ditetapkan.
Dari penjabaran latar belakang diatas, yang menjadi fokus penelitian
bagi peneliti ialah bagaimana kemudian dampak yang terjadi dari pemberian
atau pembebanan target kepada para karyawan BPRS Metro Madani KC
Tulang Bawang terhadap kinerja mereka. Apakah kemudian dengan adanya
target lending, karyawan bagian marketing menjadi begitu terbebani melihat
realita atau kondisi yang terjadi di lapangan dimana begitu sulit melakukan
pembiayaan dalam kondisi ekonomi global yang tidak begitu baik serta
adanya persaingan dari pihak ekstern. Apakah justru marketing menjadi
termotivasi dalam bekerja dengan adanya target dan reward atau kompensasi
atas tercapainya target.
B. Pertanyaan Penelitian
Melihat fokus penelitian yang peneliti jabarkan diatas, maka yang
menjadi pertanyaan penelitian adalah bagaimana dampak target lending
terhadap kinerja marketing pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui dampak yang terjadi dari target lending yang
diberikan terhadap kinerja marketing BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
kajian ilmu/pengetahuan dan wawasan tentang lending atau
pembiayaan di suatu bank, perlakuan sistem targeting terhadap
marketing dalam melakukan pembiayaan, reward atas pencapaian
lending, dan pengaruhnya terhadap karyawan bagian marketing pada
lembaga keuangan khususnya BPRS Metro Madani. Juga sebagai
bahan rujukan atau referensi dalam membuat penelitian serupa
dimasa mendatang mengenai dampak target lending terhadap kinerja
marketing.
b. Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan pertimbangan, masukan atau saran bagi lembaga keuangan
syariah khususnya BPRS Metro Madani dalam menetapkan target
pembiayaan kepada para marketingnya, juga secara khusus sebagai
masukan bahan penilaian kekepada pihak komisaris dan direksi
9
tentang aspek-aspek yang menjadi pertimbangan dalam penentuan
keputusan penetapan target lending pada sebuah lembaga keuangan
syariah agar marketing mencapai kinerja yang diharapkan.
D. Penelitian Relevan
Adapun setelah melakukan pengkajian pustaka, peneliti tidak
menemukan judul penelitian yang serupa dengan penelitian yang peneliti
tulis, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan pembahasannya
beserta yakni:
1. Skripsi berjudul “PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN” (studi kasus: PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Khasannah Ummat Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas) yang di
tulis oleh Ahmad Fauzi NPM 1223203047. Mahasiswa jurusan Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Purwokerto. Skripsi ini membahas mengenai pengaruh
dari pemberian kompensasi terhadap kinerja yang dilakukan oleh
karyawan.
2. Skripsi yang berjudul “PENGARUH ETOS KERJA ISLAM
TERHADAP KINERJA KARYAWAN” (studi kasus pada karyawan
BMT Al-Muhsin Metro Utara) yang ditulis oleh Muhammad Rasyid
Amin NPM 1296874. Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah,
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
10
Metro. Skripsi ini membahas tentang etos kerja islam serta pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan.
3. Skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI MARKETING DAN
KREDIT PT. WOM FINANCE CABANG DEPOK” yang ditulis oleh
Achmad Syukriansyah Putra. Mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini membahas mengenai
beban kerja yang diterima oleh para karyawan PT. WOW finance serta
dampak yang terjadi terhadap kinerja para karyawan ketika menerima
beban kerja.
Dari beberapa penelitian relevan yang ada, terdapat persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang peneliti tulis. Relevansi penelitian ini
dengan ketiga penelitian diatas ialah membahas mengenai faktor-faktor yang
menjadi pengaruh atau berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada suatu
organisasi. Sedangkan yang menjadi pembeda antara penelitian ini dengan
penelitian relevan diatas adalah penelitian ini membahas aspek yang lebih
spesifik yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu dampak dari penetapan
target pembiayaan yang harus dicapai pada lembaga keuangan syariah dalam
hal ini BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Lending/Pembiayan
1. Pengertian Lending/Pembiayaan
Menurut Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, Lending berasal
dari kata Lend yang berarti meminjamkan atau menyediakan dana/uang
secara temporer pada suatu kondisi dimana uang yang ekuivalen akan
dikembalikan.1
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip
syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.
Pemilik dana percaya pada pengguna dana, bahwa dana yang diberikan
dalam bentuk pembiayaan pasti akan terbayar. Penerima pembiayaan
mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima
pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang telah
diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam
akad pembiayaan.2
1 Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015), h. 339.
2 Ismail, Perbankan Syariah., h. 105-106.
12
Pengertian lain menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah
satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.3
Pembiayaan diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik sendiri maupun
lembaga.4
2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syari’ah
Menurut undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syari’ah5 yang dimaksud dengan pembiayaan adalah
penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna.
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.
e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.
3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema insanipress, 2001), h. 160.
4 Nur Rianto Al arif, Dasar-dasar pemasaran bank syari’ah, (Bandung: Alfabeta, 2012),h. 42.
5 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008.
13
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syari’ah
dan/atau Unit Usaha Syari’ah (UUS) dan pihak yang mewajibkan pihak
yang dibiyayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa
imbalan, atau bagi hasil.
Sedangkan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah itu sendiri
menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.6 Dalam perbankan syariah, pembiayaan
yang diberikan kepada pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip
syariah. Aturan yang digunakan yaitu sesuai dengan hukum Islam.
Pembiayaan yang diberikan bank syariah berbeda dengan kredit
yang diberikan oleh bank konvensional. Dalam perbankan syariah,
returns atas pembiayaan tidak dalam bentuk bunga, akan tetapi dalam
bentuk lain sesuai dengan akad-akad yang disediakan di bank syariah.7
6 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 12.7 Ismail, Perbankan Syariah., h. 106.
14
3. Implementasi Lending/Pembiayaan
a. Implementasi pembiayaan dalam perbankan syariah menurut sifat
penggunaannya terbagi menjadi dua diantaranya:
1) Pembiayaan Konsumtif
Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Seperti pembelian rumah, motor, dan lain-
lain.
2) Pembiayaan Produktif
Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan yang sifatnya produktif, seperti pembiayaan modal
kerja, pembiayaan pembelian barang modal, serta investasi.8
Gambar 2.1. Skema Pembiayaan.
8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 161
Pembiayaan
Konsumtif Produktif
Modal Kerja Investasi
15
b. Implementasi pembiayaan dalam perbankan syariah dilakukan melalui
produk dengan prinsip pembiayaan syariah berdasarkan tujuan
penggunannya diantaranya:
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Produk Jual beli Murabbahah, Salam, Istishna
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa
Produk Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)
3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk Mudharabah dan Musyarakah
4) Pembiayaan dengan akad pelengkap
Produk Hiwalah, Rahn, Qard, Khafalah, dan Wakalah.
Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk memiliki
barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk
mendapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja
sama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.
Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank
ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa
yang dijual. Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan
ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi
hasil.9
9 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2014), h.97-98.
16
B. Kinerja Marketing
1. Definisi Kinerja Marketing
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan
untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk
mencapai tujuannya.10
Pengertian lain menyebutkan kinerja adalah hasil yang diperoleh
oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented
ataupun non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Secara lebih tegas Amstron dan Baron mengatakan kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi.
Lebih jauh, Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, visi, misi,
10 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori KePraktik., (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 309.
17
dan tujuan organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis
organisasi.11
Dari pemaparan beberapa definisi diatas, maka dapat dikatakan
bahwa kinerja marketing merupakan kinerja yang lebih mengarah pada
tingkatan prestasi kerja karyawan divisi marketing. Kinerja marketing
merefleksikan bagaimana karyawan divisi marketing memenuhi
keperluan pekerjaan bagian divisinya dengan baik.
Marketing memiliki kinerja yang baik apabila yang bersangkutan
memahami akan fungsi dan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu
seorang karyawan bagian divisi marketing harus memiliki bekal atau
pengetahuan yang luas tentang pekerjaannya sehingga tahu betul tentang
tugas yang mesti dilakukannya. Dari aspek personal diperlukan adanya
tanggung jawab dan kesadaran yang mendalam untuk menciptakan suatu
kinerja yang baik, sebab dapat dikatakan bahwa kinerja yang baik
berkaitan dengan kesadaran karyawan terhadap pekerjaan mereka.12
11 Irham Fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2016), h. 176.
12 Mukhlishotul Jannah, “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan”,Jurnal Ekonomi islam, (Banten: ISLAMICONOMIC), Vol 4/2013, h. 6.
18
2. Bekerja dan Kinerja dalam Islam
Islam sebagai agama pemberi rahmat bagi dunia juga telah
memberikan pembahasan perihal bekerja dan bagaimana memiliki etos
kerja serta kinerja yang baik, hal ini, tertera dalam surat Al-Ahqaf ayat
19:
لھم وھ ولكل ا عملوا ولیوفیھم أعم م ت م ١٩م لا یظلمون درج
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telahmereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.13
Dari ayat tersebut bahwasanya Allah pasti akan membalas setiap
amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan.
Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
menunjukkan kinerja yang baik pula bagi organisasinya maka ia akan
mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan
keuntungan bagi organisasinya.
Kita dapat mengambil pelajaran dari ayat di atas bahwa setiap
manusia yang bekerja akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa
yang di kerjakannya. Seperti Allah SWT akan menaikkan derajat bagi
mereka yang bekerja.
Bekerja dalam pandangan Islam berarti melakukan aktivitas
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian seorang
13 Departemen Agama RI. Al-Qur’an surat Al-Ahqaf (46) ayat 19, (Surabaya: KaryaAgung Surabaya, 2006)..
19
muslim akan memproleh dan menghasilkan nilai tambah sehingga
kebutuhan materi mereka terpenuhi. Islam tidak mengharuskan
tangannya menengadah keatas mengharap belas kasihan orang lain akan
tetapi justru sebaliknya, tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di
bawah, ini berarti kita diwajibkan selalu bekerja demi ridla Allah.14
C. Sistem Insentif/kompensasi
Lembaga keuangan bank dalam mencapai tujuannya bergantung pada
kinerja pegawai. Maka dari itu pemberian kompensasi sangatlah penting
untuk menunjang kepuasan kinerja karyawan agar produktivitas karyawan
semakin baik. Begitu juga dengan memberikan kompensasi atas kinerja para
karyawan akan meberikan timbal balik kontribusi untuk kelangsungan hidup
pada organisasi Perbankan.15
Guna mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak
organisasi yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari sitem imbalan
yang berlaku bagi para karyawan. Berbagai sistem insentif yang dikenal
dewasa ini dapat digolongkan pada dua kelompok utama, yaitu sistem insentif
pada tingkat individual dan pada tingkat kelompok. Pada tingkat individual
beberapa jenis insentif diantaranya ialah piecework, bonus, komisi, kurva
kematangan, dan insentif bagi eksekutif. Sedangkan insentif pada tingkat
14 Istina Rakhmawati, “Dampak Produktifitas Kerja Islami Bagi Kinerja Karyawan”,dalam jurnal Iqtishidia, (Jawa Tengah: ES STAIN Kudus), Vol. 9, No. 1/Maret 2016, h. 177.
15 RA. Ritawati, “Peran Kompensasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PadaPerbankan Syariah Palembang”, dalam I-Finance, (Palembang: Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam Universitas Islam Negeri Raden Fatah), Vol. 1. No. 1/Juli 2015, h. 59.
20
kelompok antara lain mencangkup insentif produksi, bagi keuntungan, dan
pengurangan biaya.16
Dari keempat jenis insentif tingkat individual diatas, dalam praktiknya
BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang menerapkan sistem insentif berupa
bonus bagi para karyawan khususnya bagian marketing ketika mereka mampu
mencapai target lending yang diharapkan. Bonus merupakan sistem insentif
yang diberikan pada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa hingga
mencapai atau melampaui ekspektasi dari perusahaan, sehingganya karyawan
tersebut mendapat bonus atau reward atas kinerja mereka.17
Adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar
bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah
untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang seseorang
menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya
untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan
menerima imbalan tertentu. Berangkat dari hal ini, dewasa ini imbalan tidak
lagi di pandang semata-mata hanya untuk pemuasan kebutuhan materil akan
tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.18
Kepentingan para pekerja harus mendapat perhatian dalam arti bahwa
kompensasi yang diterimanya atas jasa yang diberikan kepada organisasi
harus memungkinkannya mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai
16 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 268.17 Ibid., h. 269.18 Ibid., h. 252.
21
insan yang terhormat. Tegasnya, kompensasi tersebut memungkinkannya
untuk mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak.19
Pemahaman kompensasi disini tidak sama dengan upah. Upah
merupakan salah satu perwujudan riil dari kompensasi yang diberikan. Bagi
perusahaan, upah adalah perwujudan kompensasi yang paling besar yang
diberikan kepada karyawan. Pengertian kompensasi itu sendiri selain terdiri
dari upah dapat berupa tunjangan innatura, fasilitas perumahan, fasilitas
kendaraan, tunjangan keluarga, kesehatan, dan sebagainya.20
1. Pengertian Kompensasi (reward)
Reward atau sering kita sebut sebagai kompensasi merupakan
bentuk pemberian balas jasa yang diberikan kepada seorang karyawan
atas prestasi pekerjaan yang dilakukan, baik berbentuk finansial maupun
non finansial.21
Sedangkan menurut Siswanto Sastrohadiwiryo, kompensasi
adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan
sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.22
2. Bentuk-bentuk Kompensasi (reward)
19 Ibid., h. 253.20 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional., h. 181.21 Irham fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi., h. 64.22 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional., h. 181.
22
Reward atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan secara
umum dibagi dalam 3 pilihan yaitu:
a. Reward dalam bentuk finansial tunai. Ini diterima langsung oleh
karyawan tersebut seperti gaji (Salary), bonus, uang lembur, dan
sejenisnya yang bersifat uang tunai yang biasanya bias saja ditransfer
ke rekening karyawan atau bisa juga dengan mengambil ke bagian
keuangan langsung, tergantung mekanisme yang ditetapkan
perusahaan.
b. Reward dalam bentuk finansial tunjangan. Pemberian reward seperti
ini dalam bentuk tanggungan biaya kesehatan, biaya melahirkan,
uang cuti, jaminan asuransi, biaya pemeliharaan rumah, pengisian
pulsa telepon, dan sejenisnya.
c. Reward dalam bentuk non finansial. Penerimaan reward dalam
bentuk non finansial ini seperti kenyamanan bekerja dengan suasana
ruangan kantor yang sesuai dengan harapan karyawan. Seperti
komputer yang lengkap, jaringan internet dengan akses yang cepat,
AC, meja yang bagus, toilet yang bersih, pencahayaan yang terang,
dan lain sebagainya.23
D. Motivasi
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang
mampu, cakap, dan etrampil dalam bekerja, tetapi yang terpenting mereka
mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
23 Irham fahmi, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi., h. 64-65.
23
optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak ada
artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau untuk bekerja keras dengan
menggunakan keterampilan yang dimilikinya. Dengan begitu, motivasi
menjadi penting karena dengan motivasi setiap individu karyawan mau
bekerja keras dan antusias dalam mencapai tujuan dari perusahaan dengan
optimal.24
Dalam melakukan suatu pekrjaan, setiap karyawan membutuhkan
motivasi yang ada pada dirinya agar timbul suatu semangat atau gairah dalam
bekerja. Ada dua rangsangan motivasi yaitu dari dalam diri karyawan itu
sendiri dan dari faktor luar karyawan. Setiap karyawan memiliki perbedaan
motivasi pada dirinya dalam bekerja, ada yang menginginkan suatu
penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, dan rasa puas dalam melakukan
pekerjaan yang hanya bisa dirasakan oleh karyawan itu sendiri.25
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan,
daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau
perbuatan. Kata movere dalam bahasa inggris sering disepadankan
24 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), h. 92.
25 Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis., h.170.
24
dengan motivation yang berarti pemberian motif. Seseorang melakukan
sesuatu denagn sengaja tentunya mempunyai motif atau tujuan yang
mendorongnya melakukan tindakan tersebut.26
Manajemen modern berpendapat, bahwa tingkah laku manusia
didorong oleh motif-motif tertentu, dan prilaku/pekerjaan akan berhasil
apabila didasarkan pada motivasi yang ada. Staf atau pekerja dapat
dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan, tetapi ia tidak dapat dipaksa
untuk menghayati perbuatan tersebut sebagaimana mestinya.27
2. Alat-alat Motivasi
a. Materil Insentif, merupakan alat motivasi yang diberikan berupa
uang atau barang yang mempunyai nilai pasar, sehingga memberikan
kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah, uang, dan lain-
lain.
b. Nonmateril Insentif, yakni alat motivasi yang diberikan itu berupa
barang/benda yang tidak ternilai, sehingga hanya memberikan
kepuasan/kebanggaan rohani saja. Misalnya medali, piagam, dan lain
sebagainya.
c. Kombinasi Materil dan Nonmateril Insentif, yaitu alat motivasi yang
diberikan berupa materil (uang atau barang) dan nonmaterial
26 Ibid., h. 171.27 Oemar Hamalik, Psikologi Manajemen Penuntun Bagi Pemimpin, (Bandung: Trigenda
Karya, 1993), h.71.
25
(piagam atau medali), sehingganya memenuhi kebutuhan ekonomis
serta kebutuhan atau kepuasan rohani.28
3. Bentuk-bentuk Motivasi
Setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang mampu
menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat bekerja.
Spirit yang didapat dari seseorang tersebut bersumber dari dirinya sendiri
maupun dari luar. Dimana kedua bentuk tersebut akan lebih baik apabila
ikut bersama menjadi pendorong motivasi seseorang. Motivasi muncul
dalam 2 bentuk yaitu:29
a. Motivasi Ekstrinsik (dari luar)
Yakni motivasi yang muncul dari luar diri seseorang,
kemudian selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun
dan menumbuhkan semangat motivasinya sehingga merubah sikap
yang dimiliki saat ini kea rah yang lebih baik.
b. Motivasi Intrinsik (dari dalam)
Yakni motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang
dalam diri orang tersebut yang selanjutnya kemudian
mempengaruhinya dalam melakukan sesuatu yang bernilai dan
berarti.
28 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas., h. 9929 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 191.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau yang
biasa dikenal dengan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam
terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus.1
Tujuan dari penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi
lingkungan sesuatu unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat.2 Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah
dampak target lending terhadap kinerja karyawan pada BPRS Metro
Madani KC Tulang Bawang.
2. Sifat Penelitian
Selaras dengan judul penelitian yang diambil maka penelitian ini
bersifat deskriptif kualitatif. Yang dimaksud penelitian deskriptif disini
adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
kejadian yang terjadi saat sekarang.3 Sedangkan penelitian kualitatif itu
1 Kartini Kartono, Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar Maju, 1996),h. 32.
2 Suryana, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), h.14.
3 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2011), h. 34.
27
sendiri merupakan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.4
Penelitian ini akan terfokus pada deskripsi mengenai gambaran
target lending dan dampaknya terhadap kinerja karyawan serta motivasi
yang mempengaruhi kinerja para karyawan pada BPRS Metro Madani
KC Tulang Bawang.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data
yakni sumber data primer dan sumber data skunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti
secara langsung dari sumbernya.5 Menurut Suharsimi Arikunto, yang
dimaksud dengan data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-
kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang
dilakukan oleh subyek yang dipercaya, dalam hal ini adalah subyek
penelitian/informan yang berkenaan dengan komponen yang diteliti.6
Sumber data primer dalam penelitian ini berupa data-data yang
diperoleh dari BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang, serta
keterangan dari beberapa narasumber yakni Pimpinan Cabang dan
Account Officer dari BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang.
4 Ibid, h. 34.5 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 225.6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 22.
28
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang telah
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.7 Sumber data sekunder ini
diharapkan dapat menunjang peneliti dalam mengungkap data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga sumber data yang dibutuhkan
menjadi lengkap. Adapun yang menjadi acuan data sekunder dalam
penelitian adalah buku, jurnal, artikel, sumber-sumber tertulis lainnya
atau data yang berkaitan dengan dokumen BPRS Metro Madani KC
Tulang Bawang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Selain dengan mengumpulkan data lapangan (field research), dalam
penelitian ini dibutuhkan data pelengkap yang berupa dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:
1. Wawancara/interview
Wawancara yaitu teknik untuk mengumpulkan data yang akutrat
untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan
data.8 Wawancara dilakukan deangan cara bebas terpimpin, karena untuk
menghindari pembicaraan yang menyimpang dari permasalahan yang
akan diteliti. Dengan membuat pertanyaan- pertanyaan sebelum
dilakukannya wawancara. Pada saat wawancara peneliti membaca
7 Ibid , h. 39.8 Muhamad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), h.151.
29
pertanyaan yang telah dibuat, sekaligus untuk dicatat dan ceklist
pertanyaan yang telah terjawab.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada Enda
Suhendra selaku Pimpinan Cabang, dan seluruh karyawan bagian
marketing pada BPRS Metro Madani KC. Tulang Bawang diantaranya
Syarif Husin, M. Salim, dan Dewi Sartika.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data berupa data
tertulis yang menggandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran
tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah
penelitian.9
Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dicari dan
dikumpulkan oleh peneliti diperoleh dari arsip-arsip dan data lainya yang
berkaitang dengan target lending dari BPRS Metro Madani KC. Tulang
Bawang.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah di baca dan diinterprestasikan.10 Kemudian
mengorganisasikan data, dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang paling penting
9 Ibid, h. 152.10 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,
1995), h. 263.
30
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.11
Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kualitatif
dengan pengumpulan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan, ataupun
data lainnya. Proses analisis data dilakukan dengan mempelajari seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara dan dokumentasi. Maka
langkah selanjutnya memilih dan mengambil data-data mana saja yang
diperlukan. Data-data yang telah dipilih kemudian dikategorisasikan hingga
tersusun secara sistematis.12
Setelah peneliti mendapatkan data yang diperlukan, maka untuk
menganalisis data, peneliti menggunakan cara berfikir induktif. berfikir
induktif berangkat dari data-data khusus dan fakta empiris dilapangan
disusun, diolah, dikaji kemudian ditarik maknanya dalam bentuk pernyataan
atau kesimpulan yang bersifat umum.13
Dengan menggunakan cara berfikir induktif, data berupa fakta-fakta
yang bersifat khusus kemudian dianalisis dan dan disimpulkan sehingga
pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum. Pada
penelitian ini, data yang dikumpulkan ialah data yang berhubungan dengan
target lending serta aspek-aspek yang memotivasi para karyawan yang
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPRS Metro Madani KC.
Tulang Bawang.
11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), h., 248.
12Ibid., h. 178.
13 Nana Sudjana, Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2011), h. 7.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
1. Sejarah BPRS Metro Madani
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani (BPRS Metro
Madani) salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah
Islam dalam kegiatan operasionalnya. Dasar hukum UU nomor 7 tahun
1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU nomor 10
tahun 1998 dan terakhir UU nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.1
PT BPRS Metro Madani mulai beroperasional tanggal 20
September 2005, didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar notaris
Hermazulia, SH di Bandar Lampung no. 1 tanggal 03 Maret 2005 yang
di syahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia (HAM) nomor
C-16872 HT.01.01.TH.2005 tanggal 17 Juni 2005. Izin usaha dari Bank
Indonesia nomor 7/54/KEP.GBI/2005 tanggal 8 September 2005.2
Kantor cabang Unit II Tulang Bawang itu sendiri, merupakan
Cabang pertama BPRS Metro Madani yang berdiri sejak 14 Januari
2008.3 Dimana Saat ini PT. BPRS Metro Madani memiliki 4 (empat)
1 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018
2 Ibid.,3 Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani Kantor
Cabang Tulang Bawang pada kamis 4 oktober 2018.
32
kantor cabang, 1 (satu) kantor Kas dan 1 (satu) Kantor Layanan Kas
Kantor cabang kedua di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung
Tengah sejak 01 Nopember 2009, Cabang ketiga di Daya Asri
Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat sejak 23 Juli
2012, cabang keempat di Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan sejak
26 Agustus 2013 dan Kantor Kas Metro di 15a Kampus Kota Metro sejak
01 Oktober 2011, serta Kantor Layanan Kas di RSU Muhamadiyah
Metro sejak 15 Oktober 2012.NPWP Nomor 02.247.5-321.000 tanggal
27 Januari 2007.4
2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani
1. Visi BPRS Metro Madani
Mewujudkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani
yang berkemajuan, bermartabat dan membawa kemaslahatan umat.
2. Misi BPRS Metro Madani:
a. Menjalankan usaha Perbankan Syariah sesuai syariah Islam,
yang sehat dan terpercaya.
b. Memberikan pelayanan terbaik dan professional kepada
nasabah, share holder dan karyawan.5
4 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
5 Ibid.,
33
3. Struktur Kepengurusan BPRS Metro Madani
Kepengurusan PT. BPRS Metro Madani sesuai Undang - Undang
Perseroan Terbatas dan ketentuan Bank Indonesia tentang Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah terdiri dari:6
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Hi. Marzuki Noor, M.S.
Komisaris : Indah Purnomowati, S.Ip.,M.Esy
b. Dewan Pengawas Syariah
Ketua DPS : Drs. H. Hadi Rahmat, M.A. (Alm)
Anggota DPS : Ust. Ahmad Sujino, M.Pdi
c. Dewan Direksi
Direktur Utama : Ratna Kartika Sari, S.E., M.Si.
Direktur : H. Suhartono Niti Prawiro, S.E.
6 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
34
4. Struktur Kepengurusan BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
Struktur kepengurusan BPRS Metro Madani Kantor Cabang
Tulang Bawang itu sendiri tentunya tidak jauh berbeda dengan kantor
cabang lain, dimana setiap kantor memiliki jumlah kepengurusan yang
disesuaikan dengan wilayah operasional kantor tersebut.7 Secara lengkap
struktur kepengurusan BPRS Metro Madani Kantor Cabang Tulang
Bawang terdiri dari:
a. Kepala Cabang : Enda Suhendra, SE
b. Marketing : Syarif Husin, SE
: M. Salim, Amd
: Dewi Sartika, SE
c. Legal Admin : Achmad Misfani, SH
d. Customer Service : Heti Susanti, Amd
e. Teller : Dwi Yulianto
7 Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani KantorCabang Tulang Bawang pada kamis 4 oktober 2018.
35
Gambar 4.1. Strukutur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang.8
8 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018
Kepala Cabang
Marketing Umum
Teller
CS-Supp.oprasional Legal-admin
36
5. Layanan Utama
Saat ini PT. BPRS Metro Madani telah melayani lebih dari 11.500
nasabah penyimpan dana dan lebih dari 2.000 nasabah UMKM yang
telah menggunakan layanan pembiayaan dari BPRS Metro Madani.9
Sebagai lembaga yang befungsi menjadi intermediasi antara masyarakat
yang memiliki kelebihan dana (shahibul maal) dengan masyarakat yang
membutuhkan dana (mudharib), dalam menjalankan operasional
perbankan syariah, produk – produk BPRS Metro Madani adalah sebagai
berikut :
a. Pendanaan
Produk Penghimpunan Dana terdiri dari:
1) Tabungan dengan prinsip Wadiah (titipan) :
Tabungan Syariah Metro Madani (TSMM) adalah tabungan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat kapan saja
nasabah membutuhkan.10
2) Tabungan dengan prinsip Mudharabah
Tabungan yang penarikannya sesuai dengan tujuannya antara
lain : Tabungan Haji iB, Tabungan Qurban iB, tabungan
Pendidikan iB, tabungan walimah iB.11
9 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018
10 Ibid.,11 Ibid.,
37
3) Deposito Investasi dengan prinsip Mudharabah
Simpanan yang ditujukan untuk berinvestasi dalam jangka
waktu tertentu dan berbagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati. Jangka waktu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
dan 12 bulan.12
b. Pembiayaan
Produk Pembiayaan BPRS Metro Madani atas dasar akad
Syariah antara lain:
1) Prinsip Jual beli
a) Murabahah
Merupakan produk dimana Bank akan membelikan
barang-barang yang dibutuhkan nasabah dengan harga
pokok dan menjual kepada nasabah dengan margin atau
keuntungan. Cara pembayarannya dapat dilakukan dengan
jangka waktu yang disepakati bersama dengan jatuh
tempo.13
12 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018
13 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.
38
b) Salam
Pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana barang
yang diperjual belikan belum ada. Oleh karenanya barang
diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan
tunai.14
c) Istishna
Pembiayaan dengan prinsip jual beli untuk
memenuhi kebutuhan nasabah khusus untuk barang yang
memerlukan proses produksi atau pesanan terlebih dahulu.
Spesifikasi dan harga pesanan disepakati di awal akad
dengan pembayaran secara bertahap sesuai
kesepakatan.15
2) Prinsip bagi hasil
a) Mudharabah
Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan
atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik
modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana
tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan
mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan
berdasarkan nisbah yang disepakati.16
14 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.
15 Ibid.,16 Ibid.,
39
b) Musyarakah
Akad musyarakah pada BPRS Metro Madani,
kerjasama antara nasabah dengan bank dengan prisip bagi
hasil, yang porsinya sesuai dengan proporsi penyertaan.
Bank sebagai penanam modal sedangkan nasabah
sebagai mitra penanam modal sekaligus mengelola
langsung objek yang dibiayai bersama tersebut.17
3) Sewa menyewa
a) Ijarah
Adalah akad anatara bank dengan nasabah sebagai
penyewa suatu barang dan bank menerima imbalan jasa
atas barang yang disewakanya. Objek kontrak adalah
manfaat penggunaan asset.18
b) Ijarah muntahiyah bittamlik
ijarah muntahiya bitamlik adalah akad sewa yang
berakhir dengan pemindahan kepemilikan dimana nasabah
pada akhir masa sewa diberi opsi untuk memiliki
barang/asset yang disewakan.19
17 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.
18 Ibid.,19 Ibid.,
40
4) Pinjam meminjam Qordh / Qardhul hasan
Adalah akad pinjaman uang, dimana pada perbankan
biasa diaplikasikan pada sektor talangan haji, pinjaman tunai,
pinjaman pada usaha kecil, serta pinjaman kepada pengurus
bank.20
5) Jasa pelayanan :
a) Ijarah multijasa
Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan
manfaat seperti jasa pendidikan, umroh, travel dan jasa
lainya yang halal dan baik.21
b) Kerjasama talangan haji/umroh
Menyediakan jasa talangan haji yang akan
mempermudah pemesanan kursi haji, sehingga memberikan
kepastian memperoleh porsi keberangkatan haji.22
6) Gadai Emas Syariah : Rahn
Gadai emas syariah (rahn emas) diperuntukan bagi
masyarakat yang membutuhkan uang tunai dengan proses cepat,
mudah, murah dan tanpa bunga. Pinjaman ini didasarkan
pada akad qardh yaitu pinjaman tanpa kelebihan apapun.
20 Wawancara dengan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro Madani KC TulangBawang Pada Kamis 04 Oktober 2018.
21 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
22 Ibid.,
41
Nasabah cukup menyertakan agunan barang emas baik berupa
perhiasan atau barang lain yang terbuat dari emas.
7) Pembiayaan untuk UMKM Mikro dan Guru
c. Pelayanan Payment point
Melayani pembayaran tagihan jasa telekomunikasi, rekening
listrik dan transfer antar bank online.23
6. Jaringan Kantor
a. Kantor Pusat Metro
Jalan Diponegoro No. 5 Metro Pusat, Kota Metro Provinsi
Lampung, Telphone/fax: (0725) 44365 / 49669
b. Kantor Cabang Unit II
Jalan Lintas Timur Unit II Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati
Agung Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung, Telphone/fax
: (0726) 750601
c. Kantor Cabang Kalirejo
Jalan Jendral Sudirman Pasar Kalirejo, Lampung Tengah, Propinsi
Lampung, Telphone/fax : (0729) 370400
d. Kantor Cabang Tulang Bawang Barat
Jalan Jendral Sudirman Desa Daya Murni Kecamatan Tumijajar
Kabupaten Tulang Bawang Barat, Propinsi Lampung, Telphone/fax :
(0724) 3200016/ (0724) 3200015
23 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
42
e. Kantor Cabang Jatimulyo
Jalan Senopati no 99 Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Lampung
Selatan, Propinsi Lampung Telp/ Fax : (0721) 8011920 / (0721)
8011918
f. Kantor Kas Metro
Jalan KH Dewantara 15 A Kampus Kota Metro, Propinsi Lampung,
Telphone/fax : (0725) 45332/49669. 24
7. Mitra Usaha
a. Kelembagaan :
Kementerian Perumahan Rakyat, Yayasan Dana Sejahtera
Mandiri, Bapertarum-PNS, PT. Permodalan Nasional Madani, PT.
Finnet, Trimitra Bandung, PT Pos Indonesia, PT. Syariah Alif System,
Lazizmu, Dana Sehat Muhammadiyah Metro, PT. Telkom, PT. PLN
Persero, RSU Muhammadiyah Metro, PT. Asuransi Takaful, PT.
Asuransi Bumi Putera Syariah, PDM Kota Metro, PCM Kota Metro,
Asuransi Al Amin.25
b. Perbankan :
Bank Syariah Mandiri, Bank Niaga Syariah, Bank Danamon
Syariah Jakarta, Bank BNI Syariah Tanjung Karang, BPRS Kotabumi,
BPRS Lampung Barat, BPRS Tani Tulang Bawang Barat, BPRS
24 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
25 Ibid.,
43
Lampung Timur, BPRS Tanggamus, BPRS Bandar Lampung, BPRS
MAU, BPRS Lampung Tengah, Bank Muamalat Indonesia, BPR
Konvensional di wilayah Propinsi Lampung.26
c. BMT :
BMT Mentari, BMT Surya Abadi, BMT Al Hasanah, BMT
Sepakat, BMT Sabilil Muttaqin, BMT El Darussalam, BMT Duta
Jaya, KSPS Sejahtera, Kopsas Adil Sejahtera, Koprasi BMT Lestari,
BMT Mulia, BMT Mitra Jaya Abadi, KSPS Arsyada, KSPS Sekar
Wangi, KSPS BMT Al Furqon, kop Syariah Mekar Abadi, KSPPS
Safana Ahza Yumna, KSPPS BMT Azkia, BTM Utama, KSPPS BMT
Koprima Muttaqien, BMT Mitra Jaya Abadi, KJKS Laa Roiba.27
d. Lembaga Pendidikan :
Universitas Muhammadiyah Metro, SMK/MA Muhammadiyah
Kota Metro, Yayasan Gajah Mada, Yayasan Kartika, Pos Daya Kota
Metro, SMK/SMP/MI di Tulang Bawang tengah dan Barat, STAI
Tulang Bawang, Bakti Mulia Institute, Yayasan Pendidikan Ganesha
Dharma Bangsa, Idea Indonesia Metro serta sekolah-sekolah dari
tingkat TK sampai perguruan tinggi di Kota Metro dan sekitarnya.28
26 Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang pada kamis 4 oktober2018.
27 Ibid.,28 Ibid.,
44
B. Mekanisme Penetapan Target Lending
Mekanisme penetapan target lending pada BPRS Metro Madani
dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, Tahapan-demi tahapan
dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan
diimplementasikan oleh BPRS Metro Madani itu sendiri dari periode ke
periode.
Mengenai mekanisme penetapan target lending ini, BPRS Metro
Madani KC Tulang Bawang hanya menerima dan mengimplementasikan apa
yang telah digulasikan oleh BPRS Metro Madani Pusat. Hal ini dikarenakan
wewenang untuk menetapkan rencana mengenai berapa besaran target
lending yang harus tercapai setiap periodenya ada pada kantor pusat.29
Sedangkan pembahasan mengenai besaran ketentuan target lending
yang diturunkan dari kantor pusat, merupakan hasil dari Rencana Bisnis Bank
(RBB) yang dikeluarkan oleh BPRS Metro Madani sebagai lembaga
keuangan, dimana RBB merupakan suatu perencanaan kegiatan bank
diringkas dalam jangka pendek dan jangka menengah agar segala kegiatan di
masa mendatang terencana dengan baik. RBB ini sendiri disusun oleh komite
khusus yang dibentuk oleh kantor pusat. Dalam RBB ini pula tercantum
secara lengkap berapa besaran target lending yang harus direalisasikan oleh
kantor pusat maupun kantor cabang setiap periodenya.30
29 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
30 Ibid.,
45
Mengenai permberlakuan sistem insentif (reward) terhadap
pencapaian lending, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang juga
menerapkannya pada aktivitas lending nya sama halnya dengan kantor pusat
maupun kantor cabang lain. Reward merupakan gaji tambahan di luar gaji
pokok yang akan diterima karyawan apabila seorang karyawan dalam hal ini
karyawan divisi marketing, mampu mencapai atau bahkan melebihi jumlah
target lending yang ditentukan tiap periodenya.31
Mengenai jumlah besaran reward itu sendiri, jumlah reward yang di
terima besarannya tergantung kepada jumlah outstanding atau dana
pembiayaan yang telah terealisasi pada suatu periode. Sedangkan mengenai
waktu pemberian reward kepada karyawan itu sendiri dilakukan setiap tiga
bulan sekali.32
Misal ketika seorang karyawan divisi marketing pada bulan januari
sampai dengan maret berhasil mencapai terget lending pada tiap bulannya,
maka karyawan tersebut baru akan menerima insentif pada akhir bulan maret,
dengan besaran yang disesuaikan dengan jumlah outstanding yang berhasil
dicapai. Begitu pula apabila semisal karyawan marketing hanya berhasil
mencapai target pada bulan januari saja, maka karyawan tersebut hanya akan
menerima reward dengan besaran yang disesuaikan dari outstanding yang
karyawan tersebut capai pada bulan dimana ia berhasil mencapai target.
31 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional., h. 181.
32 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
46
Namun, pemberian reward tetap dilaksanakan pada akhir bulan ketiga, bukan
pada akhir bulan januari dimana ia berhasil mencapai terget lending.33
C. Analisis Dampak Target Lending Terhadap Kinerja Marketing
Lending Menurut Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, berasal dari
kata Lend yang berarti meminjamkan atau menyediakan dana/uang secara
temporer pada suatu kondisi dimana uang yang ekuivalen akan
dikembalikan.34
Sedangkan dalam konteks perbankan, lending atau pembiayaan
merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain
selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana
kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya pada pengguna dana, bahwa
dana yang diberikan dalam bentuk pembiayaan pasti akan terbayar. Penerima
pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga
penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang
telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam
akad pembiayaan.35
33 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
34 Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015), h. 339.
35 Ismail, Perbankan Syariah., h. 105-106.
47
Aktivitas penyaluran dana/lending BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang mengikuti apa yang telah menjadi aturan dari kantor pusat melalui
RBB yakni menetapkan target yang harus dicapai dalam pelaksanaan
lending/penyaluran dana. 36
Tabel 4.1. Laporan Publikasi Lending Seluruh BPRS Periode Agustus
2017 hingga Januari 2018.37
Dari tabel diatas, lending Bank Pembiayaan Rakyat Syariah secara
keseluruhan terus mengalami peningkatan tiap periodenya. Data yang
dikeluarkan oleh OJK mengenai lending seluruh BPRS pada bulan agustus
36 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
37 www.ojk.go.id diakses pada senin 26 November 2018
Dalam Jutaan Rupiah.
Akad2017
AgustusSept Okt Nov Des
2018
Januari
Mudharabah 152.094 141.360 138.952 130.231 124.497 130.514
Musyarakah 813.934 794.946 801.512 806.589 776.696 725.859
Murabahah 5.669.969 5.697.837 5.760.220 5.806.307 5.904.751 5.964.912
Salam 13 13 13 13 0 0
Istishna 19.934 18.479 18.667 19.629 21.426 21.292
Ijarah 29.137 21.486 21.859 21.925 22.316 23.667
Qard 160.675 156.675 155.290 159.702 189.866 160.939
Multijasa 699.492 725.485 725.068 727.917 724.398 741.837
Total 7.545.248 7.556.280 7.621.581 7.672.312 7.763.951 7.769.021
48
2017 hingga januari 2018 tercatat terus mengalami peningkatan tiap
bulannya. Dari data tersebut, menggambarkan bahwasanya keputusan
meningkatkan target lending setiap periodenya pada Rencana Bisnis Bank
(RBB) berdampak baik bagi kinerja bank syariah khususnya pada sektor
lending.
Namun, kenaikan tingkat lending BPRS secara konstan hanya terjadi
pada sektor pembiayaan konsumtif yakni pada akad murabahah, sedangkan
pada sektor produktif masih tercatat naik turun. Hal ini tentu menjadi problem
tersendiri bagi BPRS dimana mereka harus memperhatikan lagi lending pada
sektor produktif, dimana efek dari pembiayaan sektor produktif tentunya akan
lebih bermanfaat dalam meningkatkan taraf perekonomian.
Penetapan target lending untuk BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang sendiri untuk saat ini, besaran targetnya dirasa berat untuk dicapai
oleh karyawan divisi marketing.38 Hal ini bukan tanpa alasan, setidaknya ada
dua faktor yang menyulitkannya untuk mencapai target lending yang
ditetapkan diantaranya:
1. Kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang memang sedang sulit.
Kondisis ekonomi masyarakat begitu berpengaruh terhadap
kemampuan lending bank syariah, ketika daya beli masyarakat itu
rendah, maka masyarakat akan enggan untuk berspekulasi dengan
38 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Account officer BPRS Metro Madani TulangBawang, pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.00 WIB.
49
meminjam dana di bank syariah, dan cenderung untuk tetap berada di
posisi aman dengan menikmati penghasilan sehari-hari mereka.39
2. Persaingan produk dengan bank lain.
Persaingan produk dengan bank lain merupakan salah satu faktor
eksternal yang dialami, dimana pada kondisi ini marketing kerap
kesulitan memasarkan produknya karena masyarakat lebih tergiur dengan
produk bank lain yang relatif lebih meringankan nasabah. Faktor ini juga
merupakan faktor klasik yang dialami oleh para marketing.40
Dari dua faktor ini lah yang kemudian dirasa berat bagi karyawan
divisi marketing untuk mencapai target lending yang ditetapkan. Dengan
jumlah target yang semakin meningkat tiap periodenya, ini akan semakin
menyulitkan divisi marketing apabila tidak diiringi dengan kondisi ekonomi
masyarakat yang baik pula dan inovasi produk-produk yang lebih bisa
bersaing. Apabila kondisi ini terus berlanjut, maka akan berdampak negatif
bagi kinerja para karyawan divisi marketing, dan dampak terburuknya,
karyawan yang telah mencapai titik jenuh tidak menutup kemungkinan untuk
melakukan resign (berhenti bekerja).
39 Ibid.,40 Hasil wawancara dengan Syarif Husin, Account officer BPRS Metro Madani Tulang
Bawang, pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.00 WIB.
50
Tabel 4.2. Laporan Keuangan Publiksasi Triwulan BPRS Metro Madani
Periode Maret dan Juni 2018.41
Ribuan Rp.Pos-pos Posisi Maret 2018 Posisi Juni 2018
AKTIVAKas 320,013 312,456Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0Penempatan Pada Bank Lain 25,027,806 17,623,857,000Piutang Murabahah 33,446,194 33,848,459Piutang Salam 0 0Piutang Istishna' 0 0Pembiayaan Mudharabah 8,326,094 10,082,399Pembiayaan Musyarakah 3,600,000 4,575,000Ijarah 0 0Qardh 3,604,455 3,369,084Piutang Multijasa 263,867 220,856Penyisihan Penghapusan Aktiva 588,446 666,279Aktiva Istishna' 0 0Persediaan 0 0Aktiva Tetap dan Inventaris 4,741,576 4,760,523Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap 2,286,180 2,360,757Aktiva Lain-Lain 1,314,783 1,902,438JUMLAH AKTIVA 77,770,162 73,668,036
Dari data publikasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) ini, jumlah lending BPRS Metro Madani pada produk Murabhahah
mengalami kenaikan, begitu pula pada produk dengan prinsip bagi hasil
seperti Mudharabah dan Musyarakah. Hal ini seiring dengan data lending
pada BPRS secara keseluruhan dimana tercatat mengalami kenaikan setiap
periodenya. Ini membuktikan bahwasanya kebijakan menaikan target lending
setiap periodenya pada RBB masih berdampak baik bagi bank syariah,
41 www.ojk.go.id diakses pada senin 26 November 2018
51
terbukti dengan kinerja lending pada bank syariah yang terus mengalami
kenaikan.
Meskipun target lending yang ditetapkan dirasa berat untuk dicapai,
akan tetapi dengan adanya target lending, karyawan punya acuan dalam
melakukan pekerjaan, dengan adanya tuntutan target lending, akan muncul
etos kerja pada diri karyawan dimana karyawan akan melakukan pekerjaan
secara maksimal untuk mencapai hal yang ditetapkan oleh bank.42
Penetapan target dalam pelaksanaan lending ini, tentunya akan
berdampak bagi para pelaksana kegiatan penyaluran dana yakni karyawan
divisi marketing. Marketing menjadi divisi yang paling merasakan dampak
dari penetapan besaran target lending dalam bank, baik dampak positifnya
maupun dampak negatifnya. Hal ini karena meskipun tujuan penetapan target
lending itu baik, namun dampak yang dihasilkan belum tentu akan baik pula,
dengan kata lain bukan hanya akan berdampak positif bagi marketing, namun
juga akan berdampak negatif pula. Berikut beberapa dampak positif dan
negatif yang timbul dari penetapan target lending bagi marketing itu sendiri
diantaranya:
1. Dampak Positif
a. Memberikan tambahan motivasi kepada karyawan.
Pemberian target, akan diikuti dengan adanya kompensasi
bagi karyawan apabila target tercapai, maka akan tumbuh motivasi
42 Hasil wawancara dengan Account officer BPRS Metro Madani Tulang Bawang, M.Salim pada kamis 4 oktober 2018, pukul 10.30 WIB.
52
kerja dalam diri karyawan untuk mencapai target yang diberikan.
Motivasi dalam diri ini yang kemudian mempengaruhi kinerja
karyawan menjadi lebih baik.
b. Mempertahankan loyalitas karyawan.
Tujuan utama perusahaan memberikan kompensasi adalah
untuk memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan
mempertahankan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan.
Dengan pemberian target lending yang sesuai dengan kondisi
lapangan yang dialami, karyawan akan merasa lebih mudah dalam
mencapai target yang diberikan sehingga kompensasi juga akan
didapatkan oleh karyawan.
c. Menyadarkan pentingnya tanggung jawab.
Waktu dan target yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan
pekerjaan membuat karyawan memiliki tujuan kerja yang jelas. Hal
ini dapat melatih karyawan agar senantiasa berpegang pada tanggung
jawab, dengan begitu karyawan akan punya etos kerja yang baik bagi
dirinya dan perusahaan.
2. Dampak Negatif
a. Karyawan akan merasa terbebani.
Persaingan jasa perusahaan pembiayaan yang semakin tinggi
diharapkan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kinerja
perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan. Dalam hal ini
53
apabila karyawan memiliki beban kerja yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan dengan pembebanan target yang berlebih, maka
dapat memicu turunnya semangat dan kinerja dari karyawan.
b. Loyalitas karyawan kepada perusahaan akan berkurang.
Ketika target yang diberikan besarannya sesuai dengan
kondisi di lapangan maka dampaknya akan positif bagi karyawan,
namun bila targetnya dirasa tidak sesuai ataupun berlebih, maka hal
ini akan berdampak negatif bagi karyawan dimana akan memicu
berkurangnya loyalitas karyawan atau bahkan dampak terburuknya
adalah karyawan akan resign (berhenti) dari pekerjaanya.
Bank syariah dalam hal ini memiliki upaya-upaya untuk
menanggulangi dampak negatif yang di timbulkan salah satunya ialah
pemberlakuan insentif, upaya bank syariah dalam meningkatkan kinerja
marketingnya dengan memberlakukan sistem insentif ternilai cukup berhasil.
Mengenai hal ini, semua karyawan divisi marketing sependapat, dimana
dengan adanya insentif bagi karyawan, akan muncul motivasi tersendiri
dalam upaya para marketing mencapai target yang ditetapkan setiap
periodenya. Meskipun semua karyawan divisi marketing sependapat bahwa
insentif bukan satu-satunya faktor yang memotivasi karyawan dalam
mencapai target, setidaknya pemberlakuan insentif begitu membantu para
karyawan, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap pekerja termasuk
juga karyawan membutuhkan bonus atau reward atas apa yang telah mereka
54
capai, sebagai apresiasi atas kerja kesar mereka untuk lembaga dalam hal ini
bank syariah.43
Sehubungan dengan upaya lembaga dalam meningkatkan kinerja
karyawan, BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang selain juga menerapkan
insentif atas target yang dibebankan, juga melakukan beberapa upaya agar
para karyawan khususnya divisi marketing mampu mencetak kinerja yang
maksimal.
Mengenai hal ini, ada beberapa upaya yang selama ini telah dilakukan
dan masih dilakukan secara berkala oleh BPRS Metro Madani yakni pelatihan
bagi karyawan. Khusus untuk karyawan divisi marketing, setiap karyawan
akan menerima setidaknya empat pelatihan untuk benar-benar siap terjun di
lapangan dan mampu memiliki kinerja yang baik diantaranya, pelatihan dasar
perbankan syariah, pelatihan analisis pembiayaan, pelatihan analisis risiko
kemacetan, serta in house training.44
Upaya-upaya yang dilakukan oleh bank syariah ini dilakukan dengan
tujuan agar para karyawan divisi marketing yang bekerja di BPRS Metro
Madani mempunyai modal pemahaman mengenai perbankan syariah serta
memiliki kemampuan analisis yang baik. Dengan begitu, bank mengharapkan
risiko-risiko yang terjadi akibat kegagalan analisis dapat di perkecil.45
43 Wawancara dengan M. Salim dan Syarif Husin, Account Officer BPRS Metro MadaniKC Tulang Bawang pada 04 Oktober 2018.
44 Hasil wawancara dengan Kepala Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang, EndaSuhendra pada kamis 4 oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
45 Ibid.,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Target lending yang ditetapkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Metro Madani Kantor Cabang Tulang Bawang berdampak terhadap kinerja
karyawan divisi marketing. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara
kepada karyawan divisi marketing dimana mereka merasakan efek dari
penetapan target terhadap lending yang harus di realisasikan. Target lenidng
yang ditetapkan berdampak positif dan juga negatif bagi karyawan divisi
marketing.
Adanya target yang ditetapkan terhadap pelaksanaan lending,
menyadarkan karyawan akan pentingnya tanggung jawab. Waktu dan target
yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan membuat karyawan
memiliki tujuan kerja yang jelas, hal ini dapat melatih karyawan agar
senantiasa berpegang pada tanggung jawab. Pemberian reward atas
pencapaian target juga menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan
kinerja. Namun, ketika target lending yang ditetapkan jumlahnya dirasa
cukup besar oleh marketing untuk dapat direalisasikan. Kinerja karyawan
akan menurun karena mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan target
dari bank dan belum lagi dengan adanya persaingan produk dari bank lain.
Dampak terburuknya karyawan akan melakukan resign apabila sudah merasa
begitu tertekan dengan kondisi yang dialami.
56
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini
diantaranya adalah:
1. Dalam menentukan ataupun menetapkan target yang harus dicapai dalam
pelaksanaan lending ataupun penyaluran dana, diharapkan BPRS Metro
Madani lebih memperhatikan serta menyesuaikan besaran target dengan
aspek-aspek seperti kondisi ekonomi yang terjadi pada masyarakat
sekitar, agar tidak terlalu menyulitkan bagi marketing untuk memenuhi
apa yang menjadi tuntutan bank syariah.
2. Diharapkan untuk BPRS Metro Madani juga lebih memperhatikan lagi
sistem insentif yang setimpal dengan kerja keras karyawan marketing.
Kebutuhan materil dari para karyawan harus diperhatikan lagi karena ini
menjadi suntikan motivasi bagi para karyawan untuk mencetak kinerja
yang baik.
3. Dengan penetapan target lending yang tinggi, diharapkan BPRS Metro
Madani membuat produk-produk yang lebih mudah bersaing dengan
produk bank lain agar penyaluran dana yang diharapkan dapat terealisasi
dengan semestinya.
57
DAFTAR PUSTAKA
.
Al arif, Nur Rianto, Dasar-dasar pemasaran bank syari’ah, (Bandung: Alfabeta,2012)
Al-Qur’an for office, Al-Qur’an surat Al-Ahqaf (46) ayat 19
Amiati, Ita dan Supriyanto, “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap KinerjaKaryawan Bagian Marketing Bank Syariah” dalam FAI MASLAHAH,(Bekasi: Universitas Islam “45”), No 1/juni 2012.
Anatan, Lina, “Meraih Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan MelaluiPengintegrasian Fungsi Sumber Daya Manusia Dalam Strategi Bisnis”dalam Jurnal Manajemen, (Bandung: Universitas Kristen Maranatha), No.2/Desember 2010.
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gemainsani press, 2001).
Aplikasi luring resmi badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, KementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasaindonesia edisi V, diakses pada kamis 20 september 2018.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008).
Dokumentasi pada BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang.
Fahmi, Irham, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2013).
Fahmi, Irham, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2016).
Hamalik, Oemar, Psikologi Manajemen Penuntun Bagi Pemimpin, (Bandung:Trigenda Karya, 1993).
Hasibuan, Malayu S.P., Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi aksara, 2004).
Hasibuan, Malayu S.P., Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: KENCANA, 2014).
58
Jannah, Mukhlishotul, “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap KinerjaKaryawan”, Jurnal Ekonomi islam, (Banten: ISLAMICONOMIC), Vol4/2013.
Karim, Adiwarman A, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2014)
Kartono, Kartini, Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: CV Mandar Maju,1996).
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015).
Moeheriono, Pengukukran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2012).
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2013).
Muhamad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008).
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2005).
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2011).
Putra, Achmad Syukriansyah, “Analisis pengaruh beban kerja terhadap kinerjakaryawan divisi marketing dan kredit Pt. Wom finance cabang depok”skripsi dipresentasikan dalam ujian skripsi Program Sarjana Alih JenisManajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor, Pada tahun 2012.
Rakhmawati, Istina, “Dampak Produktifitas Kerja Islami Bagi KinerjaKaryawan”, dalam jurnal Iqtishidia, (Jawa Tengah: ES STAIN Kudus),Vol. 9, No. 1/Maret 2016.
Ritawati, RA., “Peran Kompensasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan PadaPerbankan Syariah Palembang”, dalam I-Finance, (Palembang: FakultasEkonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah), Vol. 1.No. 1/Juli 2015.
Rivai, Veithzal, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA untuk PerusahaanDari Teori Ke Praktik., (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 309.
Sastrohadiwiryo, Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001).
59
Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2005).
Siagian, Sondang. P., Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005).
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:LP3ES, 1995).
Sudjana, Nana, Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2011).
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2012).
Suryana, Metodelogi Penelitian, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,2010).
Suwatno, Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public danbisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014).
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis, (Surabaya: Gitamedia Press,2015).
Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 12.
Undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 1.
Undang-undang Nomor 21 tahun 2008.
Wawancara dengan M. Salim, Acount Officer (AO) BPRS Metro Madani TulangBawang.
Wawancara dengan Pimpinan Cabang BPRS Metro Madani Tulang Bawang,Enda Suhendra.
Wawancara dengan Syarif Husin, Acount Officer (AO) BPRS Metro MadaniTulang Bawang.
www.ojk.go.id diakses pada kamis 20 september 2018.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro Madani KC
Tulang Bawang
Wawancara dengan Account Officer BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
Dokumentasi Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
Data Lending BPRS Seluruh Indonesia tahun 2017-2018
Dokumentasi Brosur Produk-produk BPRS Metro Madani
ALAT PENGUMPUL DATA (APD)
DAMPAK TARGET LENDING TERHADAP KINERJA MARKETING
PADA BPRS METRO MADANI KANTOR CABANG TULANG BAWANG
A. Wawancara dengan Enda Suhendra, Kepala Cabang BPRS Metro
Madani KC Tulang Bawang
1. Kapan dan bagaimana sejarah berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang?
2. Apa visi dan misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang?
3. Apa saja produk-produk pembiayaan BPRS Metro Madani KC Tulang
Bawang saat ini?
4. Saat ini siapa saja yang ada dalam struktur organisasi BPRS Metro Madani
KC Tulang Bawang?
5. Bagaimana mekanisme penetapan target lending?
6. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penetapan jumlah target
lending?
7. Apa reward and punishment bagi karyawan divisi marketing yang berhasil
maupun tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan?
8. Bagaimana kinerja karyawan divisi marketing ketika diberlakukan sistem
target dalam aktivitas lending?
9. Apa yang melatar belakangi pemberian reward (insentif) kepada
karyawan?
10. Bagaimana mekanisme pemberlakuan sitem insentif pada karyawan?
11. Apa saja upaya lembaga dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan
divisi marketing?
B. Wawancara dengan Karyawan Divisi Marketing
1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap penetapan target lending?
2. Apa dampak yang dirasakan karyawan dengan adanya penetapan target
lending?
3. Selama ini apa saja upaya yang dilakukan karyawan untuk dapat
merealisasikan target yang ditetapkan oleh lembaga?
4. Bagaimana persepsi karyawan tentang reward yang diberikan dari
penetapan target lending?
5. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk dapat
menerima insentif dari lembaga?
6. Apa saja kendala yang dihadapi karyawan untuk mencapai target lending
yang ditetapkan?
7. Faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi karyawan dalam
meningkatkan kinerjanya untuk mencapai target lending?
C. Dokumentasi
1. Sejarah Berdirinya BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
2. Visi dan Misi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
3. Produk-produk BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
4. Struktur Organisasi BPRS Metro Madani KC Tulang Bawang
5. Data lending tahun 2018
Metro, Oktober 2018
Peneliti,
Tri Yogi RiandikaNPM. 141274210