skripsi analisis perbandingan keberhasilan dan...

175
SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN PENERIMAAN LIMA E-COMMERCE DI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL DELONE & MCLEAN YANG DIKEMBANGKAN Disusun Oleh : SUBARKAH NUR HIDAYAT 11140930000102 Dosen Pembimbing: 1. A’ang Subiyakto, Ph.D 2. Meinarini Catur Utami, M.T PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M /1440 H

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN PENERIMAAN

LIMA E-COMMERCE DI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL

DELONE & MCLEAN YANG DIKEMBANGKAN

Disusun Oleh :

SUBARKAH NUR HIDAYAT

11140930000102

Dosen Pembimbing:

1. A’ang Subiyakto, Ph.D

2. Meinarini Catur Utami, M.T

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M /1440 H

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN PENERIMAAN

LIMA E-COMMERCE DI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL

DELONE & MCLEAN YANG DIKEMBANGKAN

Disusun Oleh :

SUBARKAH NUR HIDAYAT

11140930000102

Dosen Pembimbing:

3. A’ang Subiyakto, Ph.D

4. Meinarini Catur Utami, M.T

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M /1440 H

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Page 4: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

iii

PENGESAHAN UJIAN

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

iv

PERNYATAAN

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

v

ABSTRAK

Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis Perbandingan Keberhasilan

dan Penerimaan Lima E-commerce Di Indonesia Menggunakan Model DeLone &

McLean yang Dikembangkan di bawah bimbingan A’ang Subiyakto dan

Meinarini Catur Utami.

Internet atau World Wide Web (www) secara dramatis telah memengaruhi

perilaku bisnis. Melalui Teknologi Informasi (IT), internet sekarang dimanfaatkan

untuk mendorong aktivitas bisnis dan pasar. Penjualan barang dan jasa secara

langsung (direct selling) melalui internet ini dinamakan ‘electronic commerce’ (e-

commerce). Laudon dan Traver (2014), mendefinisikan e-commerce sebagai

penggunaan Internet, Web, dan aplikasi mobile untuk melakukan transaksi

komersial. Berdasarkan data dari Consumer News and Business Channel Indonesia

(CNBC Indoensia), terdapat lima e-commerce terbesar yang menduduki pasar di

Indonesia berdasarkan jumlah pengunjungnya per kuartal IV-2018. Dalam hal ini,

peneliti tertarik untuk melakukan pengukuran keberhasilan dan penerimaan kelima

e-commerce menggunakan model DeLone & McLean (2003) yang dikembangkan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi

kesuksesan dan penerimaan kelima e-commerce menggunakan model DeLone &

McLean (2003) yang dikembangkan dan memperoleh tingkat kesuksesan dan

penerimaan kelima e-commerce di Indonesia. Selain menggunakan model tersebut,

penulis juga melakukan pengembangan model dengan memasukkan variabel

Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness dari Technology Acceptance

Model (TAM) milik Davis (1985). Penyebaran kuesioner dilakukan secara online

dengan teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik simple random sampling

dan penentuan jumlah minimum sampel menggunakan rumus Slovin. Selanjutnya

data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Ms. Exel 2016 dan dengan

pendekatan PLS-SEM menggunakan SmartPLS 3.0. Berdasarkan hasil penelitian,

Perceived Ease of Use (PEOU) menjadi faktor yang memengaruhi keberhasilan dan

penerimaan kelima e-commerce di Indonesia. Berdasarkan perhitungan R2, maka

nilai rata-rata tingkat keberhasilan dan penerimaan kelima e-commerce adalah

0,629 atau setara dengan Medium Strenght.

Kata Kunci : E-commerce, Keberhasilan Sistem, Penerimaan Sistem, DeLone &

McLean, TAM, PLS-SEM.

BAB 1-5 + 139 Halaman + xiv Halaman + 24 Gambar + 16 Tabel + Daftar Pustaka

+ Lampiran

Pustaka Acuan (50, 1985-2019)

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat

manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan para sahabat

Nabi.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Hal ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki peneliti. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat

memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang

Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Keberhasilan Dan

Penerimaan Lima E-commerce Di Indonesia Menggunakan Model DeLone &

McLean yang Dikembangkan” akhirnya dapat diselesaikan sesuai yang

diharapkan. Selama skripsi ini tentunya terdapat banyak kesulitan dan hambatan

yang dihadapi, baik dalam pengumpulan data dan lain sebagainya. Namun berkat

bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak

ternilai secara pribadi dipersembahkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga,

sahabat, dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

vii

Sebagai bentuk penghargaan, izinkan peneliti menuangkan dalam bentuk ucapan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Nida’ul Hasanati, S.T.,

MMSI selaku Sekretasi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Aang Subiyakto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Meinarini

Catur Utami, MT sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah dan

bosan untuk membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti selalu

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah banyak

membantu penulis dalam perkuliahan, terutama dalam menyelesaikan

administrasi yang berkaitan dengan skripsi.

7. Bapak Ahmad Taufiq dan Ibu Darsini selaku orang tua tercinta yang selalu

berjuang sekuat tenaga agar penulis dapat menjadi orang yang sukses dan

berpendidikan tinggi. Terima kasih atas segala do’a, nasihat, motivasi, dan

waktumu yang sangat berarti, berharap agar peneliti dapat menjadi seseorang

yang lebih baik lagi, dan kuat dalam menjalani kehidupan serta dapat menjadi

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

viii

anak yang dapat dibanggakan. Terima kasih telah menyayangiku dengan

segala kekurangan yang ada. Tanpamu, hidupku takkan berarti.

8. Lita Realita N.H, Lamis Salsabila N.H dan Zahra Khaerani N.H selaku kakak

dan adik-adik yang membanggakan, yang selalu menyayangi dan mendukung

peneliti sampai selesainya skripsi ini.

9. Dwiayu C. Putriani yang selalu menemani saat proses pengerjaan skripsi.

Selain itu Seluruh teman-teman seperjuangan CCIT Sistem Informasi Pola 2-

2 dan HMI Komfastek yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari semua pihak dibalas pahala yang berlipat-lipat. Selain itu, penulis

menyadari penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata

sempurna sehingga saran dan kritik dapat disampaikan melalui

[email protected]. akhir kata, semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Amiiin yaa

Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Oktober 2019

Subarkah Nur Hidayat

11140930000102

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 15

I.1 Latar Belakang ....................................................................................... 15

I.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 22

I.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian .................................................. 23

I.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 23

I.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 24

I.6 Metodologi Penelitian ............................................................................ 25

I.7 Sistematika Penelitian ............................................................................ 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 27

2.1 Definisi Sistem Informasi ....................................................................... 27

2.2 Model Keberhasilan Sistem Informasi DeLone dan McLean ................ 28

2.2.1 System Quality (Kualitas Sistem) .................................................... 32

2.2.2 Information Quality (Kualitas Informasi) ....................................... 32

2.2.3 Service Quality (Kualitas Layanan) ................................................ 33

2.2.4 Use (Penggunaan) ........................................................................... 33

2.2.5 User Satisfaction (Kepuasan Pengguna) ......................................... 33

2.2.6 Net Benefit (Manfaat Bersih) .......................................................... 34

2.3 Technology Acceptance Model (TAM) .................................................. 34

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

x

2.3.1 Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) ............................... 36

2.3.2 Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) .................................... 37

2.4 E-commerce ............................................................................................ 38

2.4.1 Business-to-Business (B2B) ............................................................ 40

2.4.2 Business-to-Consumer (B2C) ......................................................... 40

2.4.3 Consumer-to-Business (C2B) ......................................................... 41

2.4.4 Consumer-to-Consumer (C2C) ....................................................... 41

2.4.5 Mobile-commerce (M-Commerce) .................................................. 42

2.5 Metode Penelitian Kuantitatif ................................................................ 42

2.6 Populasi dan Teknik Sampling ............................................................... 45

2.6.1 Probability Sampling ...................................................................... 46

2.6.2 Nonprobability Sampling ................................................................ 46

2.7 Skala Likert ............................................................................................ 47

2.8 Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS – SEM) ...... 48

2.9 SmartPLS ................................................................................................ 54

2.10 Penelitian Sejenis ................................................................................... 56

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 61

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 61

3.2 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian .................................... 61

3.2.1 Pengembangan Hipotesis Penelitian ............................................... 63

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 68

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 69

3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ....................................................... 72

3.6 Analisis Data dan Interpretasi Hasilnya ................................................. 73

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

xi

3.7 Prosedur Penelitian ................................................................................. 74

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI ......................................... 75

4.1 E-commerce Indonesia ........................................................................... 75

4.1.1 Tokopedia ........................................................................................ 75

4.1.2 Bukalapak ........................................................................................ 76

4.1.3 Shopee ............................................................................................. 77

4.1.4 Lazada ............................................................................................. 78

4.1.5 Blibli ................................................................................................ 79

4.2 Hasil Analisis ......................................................................................... 80

4.2.1 Hasil Analisis Demografis .............................................................. 80

4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) .......................... 88

4.2.3 Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model) ............................ 103

4.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis ................................................ 127

4.3.1 Interpretasi dan Diskusi Model Pengukuran (Outer Model) ......... 127

4.3.2 Interpretasi dan Diskusi Model Struktural (Inner Model)............. 130

BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 142

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 142

5.2 Saran ..................................................................................................... 144

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 146

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Transaksi e-commerce di Indonesia (2014-2018) ............................. 17

Gambar 1.2 Pengunjung lima e-commerce terbesar di Indonesia ......................... 18

Gambar 1.3 Perilaku Belanja e-commerce di Indonesia ....................................... 19

Gambar 1.4 IS Succes Model (DeLone & McLean, 2003) ................................... 20

Gambar 1.5 Technology Acceptance Model (Davis, 1985).................................. 21

Gambar 2.1 Model Shannon & Waever dan model Mason (1992: 61) ................ 29

Gambar 2.2 Model Keberhasilan SI (DeLone & McLean, 1992) ......................... 30

Gambar 2.3 IS Succes Model (DeLone & McLean, 2003) ................................... 31

Gambar 2.4 Model Theory of Reasoned Action (Davis, Bagozzi, dan Warshaw,

1989) ..................................................................................................................... 35

Gambar 2. 5 Technology Acceptance Model (Davis, 1985).................................. 36

Gambar 2. 6 Model Technology Acceptance Model (Davis, 2009) ...................... 38

Gambar 3. 1 Model Pengembang Groho, Winarno, dan Permanasari (2014) ...... 62

Gambar 3. 2 Pengembangan Model Penelitian ................................................... 64

Gambar 4. 1 Jenis Kelamin Responden Pengguna E-commerce .......................... 81

Gambar 4. 2 Pendidikan Terakhir Responden Pengguna E-commerce ................ 82

Gambar 4. 3 Usia Responden Pengguna E-commerce .......................................... 84

Gambar 4. 4 Tingkat Keberhasilan E-commerce Menurut Penggunanya ............. 85

Gambar 4. 5 Tingkat Penerimaan E-commerce Menurut Penggunanya ............... 87

Gambar 4. 6 Hasil Analisis Path Coeffisien Tokopedia ..................................... 105

Gambar 4. 7 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Bukalapak ................ 109

Gambar 4. 8 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Shopee...................... 114

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

xiii

Gambar 4. 9 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Lazada ...................... 119

Gambar 4. 10 Hasil Analisis Path Coefficient E-commerce Blibli ..................... 124

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Sejenis ................................................................................. 56

Tabel 3. 1 Kode, Indikator dan Referensi Penelitian ............................................ 67

Tabel 3. 2 Variabel, Indikator dan Pernyataan Penelitian ..................................... 70

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model Tokopedia ...................................... 90

Tabel 4.2 Hasil Analisis Pengukuran Model Bukalapak ...................................... 93

Tabel 4. 3 Hasil Analisis Pengukuran Model Shopee ........................................... 96

Tabel 4.4 Hasil Analisis Pengukuran Model Lazada ............................................ 99

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Pengukuran Model Blibli ........................................... 102

Tabel 4.6 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Tokopedia ..................... 108

Tabel 4.7 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Bukalapak ..................... 113

Tabel 4.8 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Shopee .......................... 118

Tabel 4.9 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Lazada ........................... 123

Tabel 4.10 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Blibli ........................... 128

Tabel 4. 11 Ringkasan Penggunaan Indikator untuk Setiap E-commerce .......... 129

Tabel 4. 12 Perbandingan t-test untuk kelima E-commerce ............................... 140

Tabel 4. 13 Hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima E-commerce .......................... 141

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

15

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penjualan barang dan jasa secara langsung (direct selling) melalui internet

dinamakan dengan istilah ‘electronic commerce’ (e-commerce). E-commerce

adalah pendekatan bisnis baru, baik secara elektronik maupun dengan

menggunakan jaringan atau internet. Dengan cara ini, proses jual beli atau

pertukaran produk, jasa dan informasi dilakukan melalui komputer dan internet

(Turban, King, dan Lee, 2006). Laudon dan Traver (2014) mendefinisikan e-

commerce sebagai penggunaan Internet, Web, dan aplikasi mobile untuk melakukan

transaksi komersial. Transaksi komersial ini harus melibatkan pertukaran nilai

(misal, uang) karena tanpa ada pertukaran nilai, menurut Laudon dan Traver (2014),

tidak ada perdagangan (commerce). E-commerce menurut O'Brien dan Marakas

(2010) adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan informasi melalui berbagai

jaringan komputer. E-commerce mengubah bentuk persaingan, kecepatan tindakan,

dan perampingan interaksi, produk, dan pembayaran dari pelanggan ke perusahaan

dan dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan menurut Sutabri (dalam Sidharta dan

Suzanto, 2015) e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran

barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau

jaringan komputer lainnya.

E-commerce berguna dalam mengurangi biaya administrasi dan waktu siklus

proses bisnis, dan meningkatkan hubungan dengan kedua mitra bisnis dan

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

16

pelanggan (Pradana, 2015). Pradana (2015) menjelaskan bahwa E-commerce

adalah strategi komersial baru yqng mengarah kepada peningkatan kualitas produk,

layanan, dan perbaikan di tingkat penyediaan.

Proses yang ada dalam e-commerce adalah presentasi elektronis (pembuatan

situs web) untuk produk dan layanan, pemesanan secara langsung dan tersedianya

tagihan, otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun

nomor kartu redit) dan pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan

penanganan transaksi (Irmawati, 2011). Dalam proses e-commerce, perusahaan

membutuhkan beberapa komponen utama agar operasi dan manajemen aktivitas e-

commerce berjalan dengan baik. Adapun komponen-komponen tersebut adalah

pengendalian akses dan keamanan, pembuatan profil dan personalisasi, manajemen

pencarian, manajemen isi dan katalog, manajemen arus kerja, pemberitahuan

kegiatan, kerjasama dan perdagangan, serta proses pembayaran eletronik (Irmawati,

2011).

Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan e-commerce yang pesat dari

tahun ke tahun. Data eMarketer (Data and Research on Digital for Business

Professionals) menunjukkan bahwa transaksi e-commerce Indonesia mencapai Rp

25,1 triliun pada 2014 dan naik menjadi Rp 69,8 triliun pada 2016, dengan kurs

rupiah Rp 13.200 per dolar Amerika. Demikian pula pada 2018, nilai perdagangan

digital Indonesia terus naik menjadi Rp 144,1 triliun. Berikut ini penulis tampilkan

Gambar grafik 1.1 yang menunjukan transaksi e-commerce di Indonesia mulai dari

tahun 2014 s/d 2018.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

17

Gambar 1.1 Transaksi e-commerce di Indonesia 2014-2018 (Suprapto, 2018)

Berdasarkan data dari Consumer News and Business Channel Indonesia

(CNBC Indoensia), terdapat lima e-commerce terbesar yang menduduki pasar di

Indonesia berdasarkan jumlah pengunjungnya per kuartal IV-2018. Situs Tokopedia

menjadi e-commerce yang paling banyak dikunjungi dengan 168 juta pengunjung,

posisi kedua ditempati oleh Bukalapak dengan 116 juta pengunjung, kemudian

Shopee dengan 67 juta pengunjung, Lazada dengan 58 juta pengunjung dan yang

ke-5 ada Blibli dengan 43 juta pengunjung. Gambar 1.2 menampilkan jumlah

pengunjung Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan Blibli per kuartal IV 2018.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

18

Jumlah pengunjung e-commerce di Indonesia dapat dikelompokkan

berdasarkan wilayah dan usianya. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil riset

Snapcart mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia, yang menunjukkan

bahwa penduduk Pulau Jawa dan Sumatera Utara merupakan pembelanja online

paling dominan. Menurut data geografi, pembelanja e-commerce tertinggi di

Indonesia berasal dari DKI Jakarta (22%), Jawa Barat (21%), Jawa Timur (14%),

Jawa Tengah (9%), Banten (8%), dan Sumatera Utara (6%). Dalam riset tersebut

juga terlihat bahwa berdasarkan usia, 50% pembelanja merupakan Generasi

Milenial (berusia antara 25-34 tahun), disusul Generasi Z (15-24 tahun) sebanyak

31%, Generasi X (35-44 tahun) sebanyak 16%, dan 2% sisanya merupakan

Generasi Baby Boomers (usia 45 tahun keatas). Berikut ini penulis tampilkan

Gambar 1.3 yang menunjukkan tentang perilaku belanja e-commerce di Indonesia

berdasarkan jenis generasinya.

16

80

00

00

0

11

60

00

00

0

67

00

00

00

58

00

00

00

43

00

00

00

T O K O P E D I A B U K A L A P A K S H O P E E L A Z A D A B L I B L I

PER KUARTAL IV 2018

Gambar 1.2 Pengunjung lima e-commerce terbesar di Indonesia (Haris, 2018)

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

19

Peningkatan yang sangat pesat dalam tren online shopping tentu erat

kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen dalam e-commerce

dipengaruhi oleh kepuasan dalam melakukan transaksi secara online. Perilaku

konsumen ini menjadi indikator dalam menyukai suatu online shop dan indikator

terhadap keinginan untuk kembali melakukan online shopping (Saragih dan

Ramdhani, 2012). Selain itu, kepuasan konsumen dalam melakukan transaksi

online juga berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya

akan memengaruhi sikap konsumen dalam melakukan pembelian ulang (intention

to use) (Elvandri, 2011).

Kesuksesan penggunaan sistem informasi adalah seberapa jauh kontribusi

dari produk yang dihasilkan oleh sistem informasi bagi organisasi (Masnoni dan

Lyna, 2009). Sedangkan menurut DeLone dan McLean, kesuksesan sistem

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Generasi Milenial Generasi Z Generasi X Generasi Baby Boomers

Gambar 1.3 Perilaku Belanja e-commerce di Indonesia (Yudi, 2018)

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

20

informasi diukur dari enam faktor, yaitu system quality, information quality, use,

user satisfaction, individual impact, dan organizational impact (DeLone &

McLean, 1992). Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan

secara independen atau terpisah, melainkan secara keseluruhan. DeLone dan

McLean kemudian memperbarui modelnya dan menyebutnya sebagai model

kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean yang diperbarui (DeLone &

McLean, 2003). Model yang diperbarui ini terdiri atas variabel information quality,

system quality, service quality, intention to use/use, user satisfaction dan net

benefits. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 1.4 model kesuksesan sistem

informasi DeLone dan McLean yang diperbarui (DeLone & McLean, 2003):

Gambar 1.4 IS Success Model (DeLone & McLean, 2003)

Selain pengukuran berdasarkan kesuksesan, sebuah sistem informasi juga

harus diukur seberapa besar penerimaannya oleh pengguna. Model TAM, yang

diperkenalkan pertama kali oleh Davis, merupakan salah satu model yang dibangun

untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi diterimanya

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

21

penggunaan teknologi komputer (Davis, 1985). TAM menjelaskan hubungan sebab

akibat antara keyakinan (manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan

penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari

pengguna suatu sistem informasi. Model ini menempatkan penggunaan (usage)

sebagai variabel dependen, serta perceived usefulness dan ease of use sebagai

variabel independen. Perceived usefulness dan perceived ease of use merupakan

variabel utama TAM. Beberapa peneliti menunjukkan adanya hubungan dan

pengaruh positif antara usefulness dan ease of use (Adams, Nelson, dan Todd, 1992;

Igbaria, Guimaraes, dan Davis, 1995; Mao dan Palvia, 2006). End user satisfaction

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain perceived usefulness dan ease

of use (Mahmood, Burn, Gemoets, dan Jacquez, 2000). Gambar 1.5 adalah

menunjukkan model penerimaan teknologi (Davis, 1985):

Gambar 1. 5 Technology Acceptance Model (Davis, 1985)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka penulis ingin melakukan sebuah

penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Keberhasilan dan Penerimaan

Lima E-commerce di Indonesia Menggunakan Model DeLone & McLean yang

Dikembangkan”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan simple random

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

22

sampling untuk pengambilan sampel sedangkan untuk menentukan jumlah

minimum sampel penulis menggunakan teknik Slovin. Selain itu, dalam

pemodelannya penulis menggabungkan dua buah model, yaitu model kesuksesan

sistem informasi DeLone dan McLean (DeLone & McLean, 2003) dan model TAM

(Davis, Bargozzi, dan Warsaw, 1989). Namun tidak semua variabel akan

digabungkan. Pada model TAM, penulis hanya akan mengambil dua variabel, yaitu

perceived usefulness dan perceived ease of use yang merupakan variable utama

TAM. Hal ini diungkapkan oleh beberapa penulis yang mengungkapkan bahwa

adanya hubungan dan pengaruh positif antara usefulness dan ease of use (Groho,

Winarno, dan Permanasari, 2014).

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa

pertanyaan, yaitu:

1. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan dan penerimaan lima

e-commerce di Indonesia menggunakan model DeLone & McLean yang

dikembangkan (2003)?

2. Bagaimana tingkat kesuksesan dan penerimaan pengguna atas lima e-

commerce di Indonesia dengan model DeLone & McLean yang

dikembangkan (2003)?

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

23

I.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Adapun ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Penelitian ini dilakukan terhadap lima e-commerce di Indonesia, yaitu

Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan Blibli.

2. Secara teori, penelitian ini menggunakan model kesuksesan sistem informasi

DeLone & McLean (2003). Model ini terdiri atas variabel information

quality, system quality, service quality, intention to use/use, user satisfaction

dan net benefits. Namun, model ini di-extend dengan variabel perceived ease

of use dan perceived usefulness milik Davis (1989).

3. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

teknik pengumpulan data survei (kuesioner) kepada end user (pengguna

akhir), yaitu meliputi pengguna Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan

Blibli. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling,

sedangkan analisis datanya menggunakan PLS-SEM dengan SmartPLS 3.0.

I.4 Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya, penelitian ini

dilakukan dengan tujuan:

1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan dan penerimaan

lima e-commerce di Indonesia menggunakan model DeLone & McLean yang

dikembangkan (2003).

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

24

2. Mendapatkan tingkat kesuksesan dan penerimaan lima e-commerce di

Indonesia dengan model DeLone & McLean yang dikembangkan (2003).

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mampu memberi kontribusi dan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini dapat sebagai referensi penelitian kuantitatif kesuksesan dan

penerimaan lima e-commerce di Indonesia.

2. Manfaat praktis

a. Bagi pihak perusahaan e-commerce

Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam

mengembangkan sistem yang baik dan efektif untuk pengguna e-

commerce.

b. Bagi kampus

Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi rujukan ataupun referensi

penelitian sejenis untuk pengembangan penelitian.

c. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan

wawasan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku

perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.

d. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keberhasilan dan

penerimaan lima e-commerce di Indonesia.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

25

I.6 Metodologi Penelitian

Berikut adalah metode yang dilakukan dalam pengumpulan data:

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

2. Wawancara

Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan beberapa kali

wawancara dengan berbagai narasumber. Wawancara dilakukan berdasarkan

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun berdasarkan variabel dan indikator

yang terdapat pada penelitian.

3. Studi pustaka

Setelah menentukan topik dalam penelitian, penulis melakukan kajian yang

berkaitan dengan teori dalam topik penelitian. Dalam prosesnya, penulis

mengumpulakan informasi dari berbagai sumber, mulai dari buku, jurnal, skripsi,

hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi) dan sumber-sumber lainnya yang sesuai

(internet, koran, dll).

I.7 Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam lima bab

yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, ruang lingkup dan batasan penelitian, tujuan penelitian,

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

26

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung

dalam anlisis perbandingan keberhasilan dan penerimaan e-

commerce.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini dan metode analisis data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan penjelasan detail mengenai e-commerce dan

membahas hasil-hasil yang diperoleh dari hasil penelitian analisis

perbandingan keberhasilan dan penerimaan lima e-commerce di

Indonesia.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan

masalah serta beberapa saran untuk pengembangan e-commerce.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

27

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Valaich dan Schneider (2012) adalah

kombinasi/gabungan dari hardware, software, dan telecommunication networks

yang digunakan untuk mengumpulkan, menciptakan, dan mendistribusikan data-

data berguna dalam suatu organisasi. Ada tiga elemen dasar dalam setiap sistem

informasi (2012), yaitu: (1) data, yakni material kasar berupa angka dan/atau huruf

yang tak memiliki makna apapun; (2) informasi, yakni data yang telah diolah atau

diberikan konteks tertentu seperti label atau garis; dan (3) pengetahuan

(knowledge), yakni kemampuan untuk memahami informasi yang merupakan tubuh

dari prosedur pengaturan tertentu.

Menurut Laudon (2012), sistem informasi adalah komponen-komponen yang

saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah,

menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Whitten, Bentley, dan Ditman (2009) sistem informasi adalah

pengaturan orang, data, proses, dan informasi yang saling berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah intansi atau organisasi.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

28

2.2 Model Keberhasilan Sistem Informasi DeLone dan McLean

Dalam melakukan pendekatan terhadap sistem informasi, salah satu model

pengukuran keberhasilan suatu sistem informasi dibuat oleh William H. DeLone

dan Ephraim R. McLean dalam penelitian mereka berjudul Information System

Success: The Quest for the Dependent Variable pada tahun 1992. DeLone dan

McLean merasa bahwa pandangan Peter Keen tentang misi sistem informasi yang

menitikberatkan pada evaluasi atas “efektivitas” dan “keberhasilan” sangat krusial

(DeLone & McLean, 2016).

Beberapa belas tahun sebelum publikasi DeLone dan McLean tersebut, Keen

telah mengidentifikasi lima pertanyaan pada pertemuan pertama Konferensi

Internasional Sistem Informasi (ICIS) tahun 1980, yakni: (1) apa saja disiplin ilmu

MIS (Management of Information System)?; (2) apa saja variabel dependennya?;

(3) bagaimana MIS membangun suatu tradisi kumulatif?; (4) Apa hubungan antara

riset MIS dengan teknologi komputer dan dengan praktek MIS?; dan (5) di mana

periset MIS dapat mempublikasi temuan mereka? (DeLone & McLean, 1992).

Pertanyaan kedua inilah, yaitu mengenai variabel dependen dalam riset MIS yang

menjadi fokus sentral DeLone dan McLean dalam mengembangkan model

keberhasilan sistem informasi mereka. Variabel dependen inilah yang ingin diukur

oleh DeLone dan McLean dalam suatu sistem informasi agar risetnya tidak terlalu

spekulatif (DeLone & McLean, 1992).

DeLone dan McLean kemudian membangun suatu model keberhasilan sistem

informasi yang bersandar pada teori komunikasi Shannon dan Weaver tahun 1949

dan riset Mason tahun 1978 yang mengembangkan riset Shannon dan Weaver.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

29

Dalam riset yang dilakukan oleh DeLone dan McLean 1992 mereka

mengelompokkan keberhasilan sistem informasi menjadi tiga bagian, yakni pada

level teknikal, level semantik, dan level efektivitas. Pada level teknikal,

keberhasilan suatu sistem dinilai dari keakurasian dan keefisiensiannya dalam

menghasilkan suatu informasi. Pada level semantik, keberhasilan suatu sistem

dinilai dari kemampuannya untuk menyampaikan maksud yang dituju dari

penyampainya. Sedangkan pada level efektivitas keberhasilan suatu sistem dinilai

dari sejauh mana dampak yang ditimbulkannya terhadap si penerima output.

Kemudian mengembangkan model Shannon & Weaver dengan mengganti

“efektivitas” (effectiveness) menjadi “pengaruh” (influence) dan mendefinisikan

tingkat pengaruh informasi menjadi “suatu serangkaian peristiwa hierarkis yang

muncul atas pengaruh dari penggunaan sistem informasi tersebut” (DeLone &

McLean, 1992). Jadi, Mason mengartikan keberhasilan suatu sistem informasi

dalam bentuk pengaruh yang dihasilkan sistem tersebut pada setiap level penerima

informasinya. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 2.1 model Shannon dan

Waever dan model mason:

Gambar 2. 1 Model Shannon dan Waever dan model Mason (1992)

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

30

Dari dua pengembangan atas model Mason ini, DeLone dan McLean

menemukan enam dimensi keberhasilan sistem informasi (atau disebut D&M

Model) yang terdiri dari Sistem Quality (Kualitas Sistem), Information Quality

(Kualitas Informasi), Use (Kegunaan), User Satisfaction (Kepuasan Pengguna),

Individual Impact (Dampak Individual), dan Organizational Impact (Dampak

Organisasional) (DeLone & McLean, 1992). Hasil penelitian dari DeLone dan

McLean menunjukkan bahwa, di antara enam kategori yang membangun

keberhasilan sistem informasi ini, terdapat suatu keterkaitan yang akan menentukan

berhasil atau tidaknya penerapan suatu sistem informasi. Berikut ini penulis

lampirkan Gambar 2.2 model keberhasilan sistem informasi DeLone & McLean

(DeLone & McLean, 1992):

Gambar 2. 2 Model Keberhasilan SI (DeLone & McLean, 1992)

Publikasi D&M Model ini kemudian membuat periset lain mengeksplorasi,

memodifikasi, dan mengkritisi lebih jauh, seperti misalnya model Seddon (Seddon,

1997). Seddon mengkritik penggunaan “Use” dalam D&M Model karena dianggap

ambigu (DeLone & McLean, 2016). DeLone & McLean merespons kritik ini

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

31

dengan menambahkan variabel “Intention to Use” (Niat Penggunaan) yang harus

didahului oleh “Use” dalam artian proses, dan pengalaman positif dalam “Use”

akan berdampak besar pada “User Satisfaction” dalam artian kausal (DeLone &

McLean, 2016). Periset lain menyarankan ditambahkannya variabel “Service

Quality” dalam D&M Model.

Berdasarkan perkembangan-perkembangan sistem informasi dan kritik serta

masukan tersebut, DeLone dan McLean pada tahun 2003 memperbarui modelnya

dengan memperluas dan menyebutnya sebagai Model Kesuksesan Sistem Informasi

D&M diperbarui (The Reformulated D&M IS Success Model). Berikut ini penulis

lampirkan Gambar 2.3 model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean

yang diperbarui (DeLone & McLean, 2003):

Gambar 2.3 IS Succes Model (DeLone & McLean, 2003)

Seperti yang penulis sebutkan sebelumnya, D&M Model mengalami

beberapa perubahan dan penambahan, yaitu:

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

32

1. Kualitas pelayanan (Sevice quality), pelayanan yang diberikan oleh

pengembang sistem informasi.

2. Penambahan minat memakai (Intention to use) sebagai alternatif dari

pemakaian (Use).

3. Penggabungan antara dampak individual (Individual Impact) dan dampak

organisasional (Organizational Impact) menjadi satu yaitu manfaat bersih

(Net benefit).

Untuk setiap dimensinya, penulis akan jabarkan sebagai berikut:

2.2.1 System Quality (Kualitas Sistem)

Kualitas sistem digunakan untuk mengukur karakteristik yang diinginkan dari

sistem informasi (Ojo, 2017). Dalam penjualan produk, misalnya, pengukuran

kualitas sistem dilakukan melalui apa yang ditawarkan kepada konsumen dan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Fokusnya adalah performa

dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras,

perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan

informasi kebutuhan pengguna (Ojo, 2017).

2.2.2 Information Quality (Kualitas Informasi)

Kualitas informasi berkenaan dengan konten dan karakteristik keluaran

(output) sistem informasi yang pengukurannya dilakukan melalui pengujian

akurasi, reliabilitas, dan kepercayaan (Ojo, 2017). Sedangkan menurut Jogiyanto

(2007), variabelnya meliputi keakuratan informasi (accuracy), relevan (relevance),

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

33

kelengkapan informasi (completeness), ketepatan waktu (timeliness), dan penyajian

informasi (format).

2.2.3 Service Quality (Kualitas Layanan)

Variabel kualitas layanan digunakan untuk mengukur kualitas dukungan oleh

pengembang sistem informasi yang dimensinya antara lain jaminan dan

responsivitas (Ojo, 2017). Layanan dapat berupa update sistem informasi dan

respon dari pengembang jika sistem informasi mengalami masalah. Beberapa

indikator pada kualitas layanan adalah 24 jam kecepatan respon, kemampuan teknik

dan pelayanan setelahnya dari pengembang (Jogiyanto, 2007).

2.2.4 Use (Penggunaan)

Penggunaan mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem

informasi. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk membedakan apakah

pemakaiannya termasuk keharusan yang tidak bisa dihindari atau sukarela. Variabel

ini diukur dengan indikator yang digunakan hanya terdiri dari satu item yaitu

seberapa sering pengguna (user) mengunakan sistem informasi tersebut (frequency

of use) (Jogiyanto, 2007).

2.2.5 User Satisfaction (Kepuasan Pengguna)

Kepuasan pengguna merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan

pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem

informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

34

sistem yang digunakan. Variabel ini diukur dengan indikator yang terdiri atas

efisiensi (efficiency) ̧ keefektifan (effectiveness), dan kepuasan (satisfaction)

(Jogiyanto, 2007).

2.2.6 Net Benefit (Manfaat Bersih)

Manfaaat-manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan dan

pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna baik secara

individual maupun organisasi termasuk di dalamnya produktivitas, meningkatkan

pengetahuan dan mengurangi lama waktu pencarian informasi (Jogiyanto, 2007).

2.3 Technology Acceptance Model (TAM)

TAM yang dikembangkan oleh Davis (1986) sebetulnya adalah

pengembangan dari TRA (Theory of Reasoned Action) dari disiplin ilmu psikologi

(Davis, Bagozzi, dan Warshaw, 1989). Menurut TRA, perilaku spesifik seseorang

ditentukan oleh niat/intensinya (Behavioural Intention/BI) dalam melakukan

perilaku tersebut, dan BI sendiri ditentukan oleh sikap (attitude) dan norma

subjektifnya (1989). Gillmore dkk (2002), misalnya, mengaplikasikan teori ini

dalam studi kasus perilaku seksual remaja dengan asumsi bahwa keputusan seorang

remaja untuk terlibat dalam suatu hubungan dapat diprediksi secara langsung

melalui intensinya untuk mengambil keputusan tersebut. Dengan mengambil basis

teoritis TRA, TAM melihat hubungan kausalitas dua hal ini: persepsi kegunaan dan

kemudahan; serta sikap, intensi pengguna dan perilaku aktual komputer (Davis,

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

35

Bagozzi, dan Warshaw, 1989). Berikut ini penulis lampirkan Gambar 2.4 model

Theory of Reasoned Action:

Gambar 2. 4 Model Theory of Reasoned Action (Davis, Bagozzi, dan Warshaw,

1989)

Tujuan dibentuknya TAM adalah untuk memberikan penjelasan atas penentu

(determinan) penerimaan komputer oleh pengguna. Maka, menurut Chuttur (2009),

persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of

use), dan perilaku penggunaan (attitude toward using) dapat menjelaskan intensi

pengguna. Namun, Davis, Bagozzi, dan Warshaw (Davis, Bagozzi, dan Warshaw,

1989) hanya berfokus pada dua dari tiga faktor tersebut, yakni persepsi kegunaan

dan persepsi kemudahan. Persepsi kegunaan (U) adalah probabilitas subjektif

pengguna bahwa menggunakan sistem spesifik akan meningkatkan kinerjanya di

dalam organisasi, sedangkan persepsi kemudahan (EOU) adalah tingkat ekspektasi

pengguna bahwa sistem berjalan dengan lancar tanpa hambatan (Davis, Bagozzi,

dan Warshaw, 1989). Berikut ini penulis lampirkan Gambar 2.5 Technology

Accepgtance Model (Davis, 1985):

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

36

Gambar 2. 5 Technology Acceptance Model (Davis, 1985)

2.3.1 Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use)

Chuttur (2009) mendefinisikan persepsi kemudahan sebagai “tingkat

kepercayaan individu bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan

meningkatkan kinerjanya.” Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam

menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor:

1. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri, contohnya pengalaman

pengguna terhadap penggunaan teknologi yang sejenis.

2. Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh

pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong

keyakinan pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut.

3. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan

menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme pendukung yang

handal.

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

37

2.3.2 Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)

Chuttur (2009) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai “tingkat

kepercayaan individu bahwa menggunakan sistem tertentu tidak menciptakan

kesulitan fisik dan mental”. Persepsi pengguna terhadap kegunaan teknologi dapat

diukur dari beberapa faktor sebagai berikut:

1. Kegunaan, meliputi beberapa dimensi ukuran yaitu menjadikan pekerjaan

lebih mudah, bermanfaat, dan dapat menambah produktivitas.

2. Efektivitas, meliputi beberapa dimensi ukuran yaitu dapat mempertinggi

efektivitas serta dapat mengembangkan kinerja pekerjaan.

Dalam riset-riset selanjutnya yang dilakukan Davis, TAM mengalami

perubahan cukup signifikan. Chuttur (2009) menemukan bahwa ternyata persepsi

kegunaan dapat berpengaruh langsung kepada penggunaan sistem aktual (actual

system use). Di saat yang sama, ia menemukan bahwa karakteristik sistem juga

dapat memengaruhi secara langsung perilaku pengguna dalam menggunakan sistem

tanpa kebutuhan akan kepercayaan aktual (actual belief). Behavioural Intention

(BI) kemudian dimasukkan sebagai variabel baru yang dipengaruhi secara langsung

oleh persepsi kegunaan (Chuttur, 2009). Berikut penulis lampirkan Gambar 2.6

versi teranyar dari TAM:

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

38

Gambar 2. 6 Model Technology Acceptance Model (Davis, 2009)

2.4 E-commerce

Irmawati (2011), E-commerce adalah sistem pemasaran melalui media

elektronik. E-commerce yang digunakan dalam proses pembelian dan penjualan

produk, jasa dan informasi yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan

komputer (Irmawati, 2011)

Menurut Khan (2016) electronic commerce (selanjutnya disebut e-commerce)

adalah aktivitas menjual dan membeli barang dan/atau jasa melalui medium

internet. Dibentuk pada 1995, dalam perjalanannya, e-commerce dengan cepat

mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan perusahaan lain, pelanggan, dan

pemerintah (Khan, 2016). Dengan teknologi nirkabel (wireless) yang makin maju,

ia telah menjadi fokus utama perusahaan dalam beroperasi dan membentuk strategi

bisnis. Maka, tak heran bila e-commerce saat ini menjadi primadona dalam

transaksi jual-beli karena ia telah mengubah dan merevolusi kehidupan manusia

hari ini (Nanehkaran, 2013).

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

39

Dimulai sekitar tahun 1970-an, istilah electronic commerce merujuk pada

pertukaran data elektronik untuk mengirim dokumen-dokumen bisnis (Nanehkaran,

2013). Semua kemudian berubah ketika World Wide Web (WWW) ditemukan pada

1994. Tak butuh waktu lama, kira-kira kurang dari satu dekade kemudian, e-

commerce menyebar dengan sangat cepat di hampir seluruh negara.

Pradana (2015), e-commerce dapat berjalan dengan baik apabila dijalankan

berdasarkan prinsip 4C ini: connection (koneksi), creation (penciptaan),

consumption (konsumsi) dan control (pengendalian). Prinsip-prinsip ini dapat

memotivasi konsumen yang mengarah pada return of investment (ROI) perusahaan,

yang diukur dengan partisipasi aktif seperti feedback atau review konsumen, dan

share atau merekomendasikan kepada pengguna lain.

Menurut Humdiana dan Indriyani (2005), terdapat tiga klasifikasi e-

commerce, yaitu: e-commerce Busines to Consumer (B2C), Business to Business

(B2B), dan Consumer to Consumer (C2C). Sedangkan menurut Nanehkaran

(2013), e-commerce dapat diklasifikasi menjadi lima jenis: Business-to-Business

(B2B), Business-to-Consumer (B2C), Consumer-to-Business (C2B), Consumer-to-

Consumer (C2C), dan Mobile-commerce (M-Commerce). Selanjutnya, penulis akan

menggunakan klasifikasi dari Nanehkaran (2013) karena penulis rasa cukup

komprehensif dalam melihat hubungan antar pengguna dalam e-commerce.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

40

2.4.1 Business-to-Business (B2B)

B2B adalah tipe transaksi komersil yang terjadi antara satu perusahaan

dengan perusahaan lain dalam hal barang dan jasa (Nanehkaran, 2013). B2B

memiliki karakteristik:

a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah

terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Informasi yang dimiliki

hanya ditukar dengan partner tersebut.

b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format

data yang telah disepakati bersama.

c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk

mengirimkan data.

d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing

intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.4.2 Business-to-Consumer (B2C)

B2C merujuk pada transaksi antara suatu perusahaan dengan konsumen

akhirnya sehingga menciptakan storefronts yang menunjukkan informasi, barang,

dan jasa antara perusahaan dan konsumen (Nanehkaran, 2013). B2C memiliki

karakteristik:

a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secara umum pula dan

dapat diakses secara bebas.

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

41

b. Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang

banyak. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka

service diberikan dengan berbasis web.

c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap

memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen.

d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server.

2.4.3 Consumer-to-Business (C2B)

C2B adalah perpindahan (transfer) barang, jasa, atau informasi dari

konsumen kepada perusahaan. Sebuah model bisnis di mana konsumen akhir

menciptakan produk atau jasa yang akan digunakan perusahaan atau institusi

(Nanehkaran, 2013).

2.4.4 Consumer-to-Consumer (C2C)

Dalam C2C seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya

kepada konsumen lainnya, atau bisa disebut juga orang yang menjual produk dan

jasa ke satu sama lain. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual

pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelanggan

memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam

pelelangan

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

42

2.4.5 Mobile-commerce (M-Commerce)

Istilah M-Commerce ditemukan pada 1997 yang dimaksudkan untuk aktivitas

“menjual dan membeli produk, jasa, dan informasi” melalui perangkat nirkabel

seperti telepon genggam, laptop, dan lain-lain. Perangkat nirkabel ini berinteraksi

melalui jaringan komputer yang mampu melakukan pembelian secara online

(Nanehkaran, 2013).

2.5 Metode Penelitian Kuantitatif

Menurut Sarwono (2006), Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji

teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan

deskripsi statistik, menaksir, dan meramalkan hasilnya. Pada penelitian jenis data

yang diperlukan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu penelitian primer dan

penelitian sekunder, yaitu (Sarwono, 2006) :

1. Penelitian primer

Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama,

biasanya disebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui

pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan

menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

a) Studi kasus

Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan

studinya.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

43

b) Survei

Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk

meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya

survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei

menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin besar sample,

semakin mencerminkan populasi hasilnya.

2. Penelitian sekunder

Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama

sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab

masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang

menggunakan studi kepustakaan.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan berbagai metode,

diantaranya:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah salah satu intrumen pengumpulan data sebagai alat bantu

yang digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data secara tidak

langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).

Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab

oleh responden (Guritno, Sudaryono, dan Untung, 2011).

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

44

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh informasi dengan cara berkomunikasi langsung

maupun tidak langsung antara pewawancara dengan responden (Mustakini,

2008).

c. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik

kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang

diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap

awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau

informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan

observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang

diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan

hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu ditemukan, maka peneliti

dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti (Sarwono, 2006).

d. Studi Pustaka

Studi pustaka, adalah teknik survei terhadap data yang telah ada dengan

menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang

berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian baik dalam

mengumpulkan data atau dalam menganalisis data yang telah pernah

digunakan oeh peneliti-peneliti terdahulu (Nazir, 2009).

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

45

2.6 Populasi dan Teknik Sampling

Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda

yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti. Misalnya jika seorang

eksekutif puncak sebuah bank ingin mengetahui strategi-strategi pemasaran yang

dilakukan semua bank di Jakarta maka semua bank yang ada di Jakarta merupakan

populasi. Dengan kata lain, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Guritno,

Sudaryono, dan Untung, 2011).

Sampel merupakan suatu bagian populasi. Dengan mengambil sampel,

peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap populasi.

Penarikan sampel merupakan proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi. Dan

salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah

menggunakan rumus Slovin (Sugiyono, 2017), sebagai berikut :

𝑛 =𝑁

1+𝑁𝑒2) (2.1)

Dengan 𝑛 adalah, jumlah sampel, sedangkan N adalah jumlah populasi dan e

adalah batas kelonggaran ketidak telitian (dengan nilai batas kelonggaran

ketidaktelitian adalah 5%).

Adapun teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Terdapat dua

metode dasar penarikan sampel, sebagai berikut (Guritno, Sudaryono, dan Untung,

2011):

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

46

2.6.1 Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Beberapa metode penarikan sampel probabilitas adalah sebagai berikut.

1. Simple random sampling

Simple random sampling dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan

sampel populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi.

2. Stratified random sampling

Stratified random sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel

berstrata, yaitu suatu subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang

kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik.

3. Cluster sampling

Cluster sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas

yang memilih subpopulasi yang disebut cluster. Kemudian, setiap elemen di

dalam kelompok (cluster tersebut) dipilih sebagai anggota sampel.

2.6.2 Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel

bersifat subyektif. Dalam hal ini, probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi

tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki

peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa teknik pengambilan

sampel nonprobabilitas sebagai berikut.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

47

1. Convenience sampling

Convenience sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan

kemudahan. Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi unit-

unit penarikan sampel yang mudah dijumpai seperti mahasiswa-mahasiswa

dalam satu kelas, jamaah tempat ibadah, pengunjung toko dan lain-lain.

Seringkali teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk menguji kuesioner

atau penelitian eksplorasi.

2. Quota sampling

Quota sampling adalah penarikan sampel berdasarkan quota. Prinsipnya

adalah karakteristik tertentu yang relevan menjelaskan dimensi populasi.

Peneliti harus mengetahui distribusi populasi.

3. Purposive sampling

Purposive sampling adalah penarikan sampel berdasarkan pertimbangan atau

kriteria tertentu.

4. Snowball sampling

Snowball sampling adalah metode penarikan sampel dengan responden yang

berhasil diperoleh diminta untuk menunjukan responden lainnya secara

berantai.

2.7 Skala Likert

Menurut Djaali (2008), Skala Likert adalah salah satu skala pengukuran sikap

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tertentu. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert,

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

48

pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan

sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat sejak tahun 1932.

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena

sosial (Sugiyono, 2013). Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum

digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan

dalam riset beberapa survei. Skala ini mempunyai empat atau lebih butir pertanyaan

yang dikombinasikan sehingga membentuk suatu skor/nilai yang

merepresentasikan sifat individu, seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku (Syofian,

Setiyaningsih, dan Syamsiah, 2015).

2.8 Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS – SEM)

PLS-SEM merupakan metode analisis yang powerful karena dapat digunakan

pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) serta syarat

asumsi yang lebih fleksibel (Kurniawan dan Yamin, 2011). Software terkenal yang

banyak digunakan untuk PLS-SEM adalah SmartPLS, XLSTAT PLS-PM, Visual

PLS, dan lainnya.

Kurniawan dan Yamin (2011), menyebutkan PLS dapat juga digunakan untuk

tujuan konfirmasi (seperti pengujian hipotesis) dan tujuan eksplorasi. Meskipun

PLS lebih diutamakan sebagai eksplorasi daripada konfirmasi, PLS juga dapat

menduga apakah terdapat atau tidak terdapat hubungan dan kemudian proposisi

untuk pengujian. Tujuan utamanya adalah menjelaskan hubungan antar konstrak

dan menekankan pengertian tentang nilai hubungan tersebut.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

49

Dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah adanya teori yang

memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel, pendekatan

analisis, dan interpretasi hasil. Keunggulan-keunggulan PLS adalah (Abdillah dan

Jogiyanto, 2015):

1. Mampu memodelkan banyak variable dependent dan variable independent

(model kompleks).

2. Mampu mengelola masalah multikolinearitas antar variable independent.

3. Hasil tetap kokoh walaupun terdapat daya yang tidak normal dan hilang.

4. Menghasilkan variabel laten independen secara langsung berbasis cross-

product yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan prediksi.

5. Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif.

6. Dapat digunakan pada sampel kecil.

7. Tidak mensyaratkan data berdistribusi normal.

8. Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda, yaitu: nominal, orginal

dan kontinus.

Kepopuleran penggunaan PLS-SEM di antara para peneliti dan praktisi

adalah karena empat alasan. Pertama, algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk

hubungan antara indikator dengan konstrak laten nya yang bersifat reflektif saja

tetapi algoritma PLS juga dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif. Kedua,

PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sampel size yang kecil.

Ketiga, PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks (terdiri atas

banyak variabel laten dan manifes tanpa mengalami masalah dalam estimasi data.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

50

Keempat, PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew)

(Kurniawan dan Yamin, 2011).

Evaluasi model dalam PLS meliputi dua tahap yaitu evaluasi outer model atau

model pengukuran dan evaluasi terhadap Inner Model atau model struktural.

1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

Evaluasi terhadap model pengukuran meliputi pemeriksaan individual item

reliability, internal consistency atau construct reliability, average variance

extracted, dan discriminant validity. Ketiga pengukuran pertama

dikelompokkan dalam convergent validity. Convergent validity mengukur

besarnya korelasi antara konstruk dengan variabel laten.

a) Convergent validity

Pengukuran convergent validity dilakukan untuk mengukur besarnya

korelasi antara konstruk dengan variabel laten. Pengukuran convergent

validity terdiri dari tiga tahapan pengukuran, diantaranya :

• Individual item reliability

Dalam pemeriksaan individual item reliability dapat dilihat pada

nilai standardized loading factor. Dimana nilai ini menggambarkan

besarnya korelasi pada setiap indikator dengan konstruknya. Nilai

0,7 pada loading factor dapat dikatakan ideal, dimana nilai tersebut

dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstrak. Namun

nilai di atas 0,5 masih bisa digunakan dan dipertimbangkan

(Kurniawan dan Yamin, 2011).

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

51

• Internal consistency reliability

Pada pengukuran internal consistency reliability dilihat dari nilai

composite reliability, nilai tersebut lebih baik digunakan dalam

mengukur internal consistency dibandingkan dengan menggunakan

cronbach’s alpha pada model PLS-SEM. Hal ini karena nilai

composite reliability tidak mengasumsikan kesamaan boot dari tiap

indikator (Kurniawan dan Yamin, 2011). Nilai batas yang digunakan

adalah di atas 0,7 yang berarti dapat diterima, sedangkan diatas 0,8

berarti sangat memuaskan (Subiyakto & Sukmana, 2014; Subiyakto

dkk, 2015).

• Average variance extracted

Nilai pada average variance extracted (AVE) menggambarkan

besaran varian variabel yang dapat dikandung oleh konstrak laten.

Nilai minimal yang digunakan pada AVE agar menunjukkan ukuran

yang baik adalah 0,5. Hal ini berarti variabel laten dapat menjelaskan

rata-rata lebih dari setengah variance dari indikatornya (Kurniawan

dan Yamin, 2011; Subiyakto dkk, 2015).

b) Discriminant validity

Discriminant validity dapat dievaluasi dengan dua tahap, yaitu melihat

nilai cross loading antar indikator dan cross loading Fornell-Lackers’s.

Pada pengukuran cross loading antar indikator, dilakukan dengan cara

membandingkan korelasi antar indikator dengan konstraknya dan

konstrak blok lainnya. Apabila korelasi antar indikator dengan

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

52

konstraknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya,

maka konstrak tersebut mempresiksi ukuran pada blok tersebut lebih baik

dari blok lainnya. Pemeriksaan nilai cross loading Fornell-Lacker’s

dilakukan dengan melihat nilai akar dari AVE. Nilai akar AVE harus

lebih tinggi dari korelasi antar konstrak dengan konstrak lainnya

(Kurniawan dan Yamin, 2011; Subiyakto dkk, 2015).

2. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Ada beberapa tahap untuk mengevaluasi model structural, yaitu melalui

signifikansi hubungan antar konstrak dapat dilihat melalui path coefficient

(β), nilai R2 (coefficient of determination), nilai t-test, pengujian ƒ2 (effect

size), Q2 (predictive relevance), dan q2 (relative impact) (Subiyakto dan

Ahlan, 2014).

a) Path coefficient (β)

Mengevaluasi signifikansi hubungan antar konstrak dapat dilakukan

dengan cara melihat path coefficient (β). Hal ini dilakukan untuk

menggambarkan kekuatan hubungan antar konstrak. (Kurniawan &

Yamin, 2011). Pengujian path coefficient (β) dengan nilai ambang batas

di atas 0,1 mengartikan bahwa path yang dimaksud berpengaruh di dalam

model (Subiyakto dkk., 2016).

b) R2 (coefficient of determination)

Mengevaluasi nilai R2 menjelaskan varian dari tiap target endogenous

variabel menggunakan standar pengukuran 0,67 akurat, 0,33 moderat,

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

53

dan di bawah 0,19 menunjukkan varian yang lemah (Kurniawan dan

Yamin, 2011).

c) t-test

Nilai t-test dilakukan dengan metode bootstrapping (Kurniawan &

Yamin, 2011) melalui uji two-tailed dengan tingkat signifikansi sebesar

5% yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis yang

diterima adalah jika nilai t-test lebih dari 1,96 (Abdillah dan Jogiyanto,

2015).

d) ƒ2 (effect size)

Pengujian ƒ2 dilakukan untuk memprediksi pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya. Nilai ambang batas yang digunakan

diantaranya 0,02 yang berarti berpengaruh kecil, 0,15 berpengaruh

menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Rumus perhitungan ƒ2 adalah

sebagai berikut (Kurniawan dan Yamin, 2011).

𝑓2 = 𝑅2 include – 𝑅2 exclude

1 − 𝑅2 include (2.2)

Dengan R2 include adalah coefficient of determinant, dan R2 exclude

adalah nilai yang ada pada luar R.

e) Q2 (predictive relevance)

Pengujian Q2 dilakukan dengan metode blindfolding untuk memberikan

bukti jika variabel tertentu yang digunakan memiliki keterkaitan

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

54

prediktif dengan variabel lainnya. Ambang batas yang digunakan adalah

diatas nol (Kurniawan dan Yamin, 2011; Abdillah dan Jogiyanto, 2015).

f) q2 (relative impact)

Uji q2 dilakukan dengan metode yang sama seperti pengujian Q2 yaitu

blindfolding. Tujuannya untuk mengukur pengaruh relative dari sebuah

keterkaitan prediktif variabel tertentu dengan variabel lainnya. Nilai

ambang batas yang digunakan sekitar 0,02 yang berarti memiliki

pengaruh kecil, 0,15 berpengaruh menengah atau sedang, dan 0,35

berpengaruh besar (Sugiyakto dan Ahlan, 2014; Subiyakto dkk., 2016).

Rumus perhitungan q2 adalah sebagai berikut:

𝑞2 = 𝑄2 include − 𝑄2 exclude

1 − 𝑄2 include (2.3)

Dengan Q2 include adalah predictive relevance, dan R2 exclude adalah

nilai yang ada pada luar Q.

2.9 SmartPLS

SmartPLS adalah satu dari sekian banyak perangkat lunak yang dapat

digunakan dalam analisis menggunakan PLS-SEM. Perangkat lunak ini

dikembangkan oleh Universitas Hamburg di Jerman (Ghozali, 2015). Berikut

merupakan beberapa komponen dalam SmartPLS:

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

55

1. Variabel Laten

Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur secara

langsung (Santoso, 2012). Variabel jenis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu

variabel eksogen dan variabel endogen di mana variabel eksogen bersifat

independen sedangkan variabel endogen bersifat dependen. Dalam hal ini

variabel eksogen memengaruhi variabel endogen.

2. Observed Variable

Variabel ini biasa disebut sebagai variabel manifest adalah variabel yang

besaran kuantitatifnya dapat diketahui secara langsung, misalnya dari skor

respons subjek terhadap instrumen pengukuran.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

56

2.10 Penelitian Sejenis

Berikut ini penulis lampirkan beberapa penelitian sejenis yang menjadi acuan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis

Referensi Metode dan

Tools Variabel Tujuan Kelebihan Kekurangan

(Groho, Winarno,

dan Permanasari,

2014)

Kuantitatif,

PLS-SEM dan

SmartPLS

kualitas sistem,

kualitas informasi,

kualitas layanan,

kegunaan yang

dirasakan,

kemudahan yang

dirasakan, kepuasan

pengguna, dan

manfaatmanfaat

bersih.

Penelitian ini melakukan

evaluasi kesuksesan

implementasi Aplikasi

Pengelolaan Tugas Belajar

(APTB) di Badan

Pemeriksa Keuangan

diukur dari tingkat

kepuasan dan manfaat yang

dirasakan penggunanya.

Menggunakan referensi

yang lengkap

Banyak menggunakan kata

yang kurang tepat atau sulit

dimengerti

(Laksono, 2017) Kuantitatif,

PLS-SEM dan

SmartPLS

kualitas sistem,

kualitas informasi,

kualitas pelayanan,

dan kepuasan

pengguna

Evaluasi terhadap

kesuksesan penggunaan

SIMDA BMD di

Kabupaten Grobogan

dilakukan guna mengukur

kesuksesan sistem.

Menjelaskan secara detail

permasalahan

Tidak memberikan saran yang

sesuai dengan hasil penelitian

(Solechan dan

Natalistyo, 2011)

SEM dan

LISREL

Kualitas sistem,

kualitas informasi,

penggunaan,

kepuasan pengguna

dampak individual

dan dampak

organisasi

Tujuan dilakukannya

penelitian ini yaitu adanya

fenomena research gap

antara McGill (2003) dan

Livari (2005) tentang

model pengembangan

sistem informasi yang

dikembangkan oleh

DeLone dan McLean

(1992). Research gap

muncul dari

Penggunaan bahasa yang

mudah dimengerti

Tidak memberikan kontribusi

dalam pengembangan model

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

57

ketidaksesuaian dampak

dari hasil penelitian

mereka. Hal ini

memberikan ruang

pengujian studi empiris

mengenai model

pengembangan aplikasi e-

commerce dan dampaknya

pada kepuasan user, kinerja

individu dan kinerja

organisasi (UKM).

(Yuliana, 2016) Structural

Equation

Modeling

berbasis

Variance dan

VisualPLS 1.04

Kualitas Sistem,

Kualitas Informasi,

Penggunaan,

Kepuasan

Pengguna, Dampak

Individual, dan

Dampak

Organisasional

Penelitian ini bertujuan

untuk mengevaluasi sistem

informasi pos yang

diterapkan secara

mandatory dalam

penggunaannya di PT. Pos

Indonesia (persero) Divisi

Regional VI Semarang

menggunakan model

kesuksesan sistem

informasi DeLone dan

McLean (1992) dengan

menganalisis hubungan

antar variabel dalam

model.

Menjelaskan secara detail

dan lengkap hasil penelitian

Tidak lengkap dalam

menjabarkan kesimpulan

(Saputro,

Budiyanto, dan

Santoso, 2015)

Kualitatif dan

Ms. Excel

Kualitas informasi,

kualitas sistem,

kualitas layanan,

penggunaan,

kepuasan

penggunaan,

manfaat bersih

Dapat diketahui

komponen-komponen

yang mendukung atau

menghambat dalam

penggunaan e-government,

sehingga ke depan

diharapkan dapat menjadi

bahan evaluasi untuk

perbaikan.

Penggunaan bahasa yang

mudah dimengerti

Pembahasan permasalahan

yang tidak spesifik

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

58

(Widaryanti, 2008) Kualitatif dan

Ms. Excel

Kualitas sistem,

kualitas informasi,

penggunaan,

kepuasan pengguna,

dampak individual

dan dampak

organisasi

Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang

berpengaruh terhadap

kesuksesan sistem

informasi pada e-

commerce menggunakan

model DeLone & McLean

Menjelaskan secara detail

dan lengkap pembahasan

penelitian

Tidak memberikan saran

(Marsudin, Salamah

dan Rose, 2018)

Corrected Item

Total Correlations dan

SmartPLS

Kulitas sistem,

kualitas informasi,

kualitas layanan,

persepsi

kebermanfaatan dan

penggunaan

Tujuan penelitian ini

adalah untuk

mengidentifikasi

kesuksesan sistem

teknologi informasi di

UKM Tenun Songket

Palembang dengan

penambahan variabel

perceived usefulness.

Penelitian ini

menggunakan empat

variabel dari model

DeLone dan McLean

diperbarui (2003) yaitu

system quality, information

quality, service quality dan

use dengan penambahan

variabel perceived

usefulness dari model

TAM.

Menggunakan referensi yang

lengkap

Tidak memberikan saran

(Hamid dan Ikbal,

2017)

PLS-SEM dan

SmartPLS

Kualitas informasi,

kualitas sistem,

kualitas layanan,

penggunaan,

kepuasan pengguna,

kepercayaan,

manfaat

Tujuan penelitian ini

adalah untuk menguji

dampak kepercayaan

(trust) pada peng gunaan

media pemasaran online (e-

commerce) yang diadopsi

oleh UMKM melalui

penilaian model

Menjelaskan secara detail

permasalahan dan

pembahasan penelitian

Tidak memberikan saran

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

59

kesuksesan sistem

informasi Delone &

McLean (2003). Selain itu

penelitian ini juga

bertujuan untuk

memberikan bukti empiris

tentang model kesuksesan

sistem informasi Delone &

McLean (2003) dalam

kaitannya pada

penggunaan media

pemasaran online (e-

commerce)

(Nurgroho, 2009) Kualitatif dan

Ms. Excel

Kepercayaan,

kemudahan

persepsi, kegunaan

persepsi, motivasi,

karakter individu

dan sistem, niat dan

partisipasi

Penelitian ini mencoba

untuk mengkolaborasi

model-model penelitian

terdahulu dan telah

divalidasi menjadi suatu

model penerimaan

teknologi khususnya e-

commerce. Pada akhir

artikel ini peneliti mencoba

mengajukan model

alternatif yang dapat

dikembangkan atau

dimodifikasi lebih lanjut

untuk digunakan dalam

riset mengenai penerimaan

e-commerce

Menggunakan bahasa yang

mudah digunakan

Tidak memberikan saran

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

60

Pada penelitian ini penulis mengadopsi model penelitian milik Groho,

Winarno, dan Permanasari (2014). Dalam penelitian tersebut, mereka

menggunakan model kesuksesan Sistem Informasi DeLone & McLean yang

diperbaharui (2003) dan menggabungkannya dengan Technology Acceptance

Model (TAM) milik Davis (1985). Namun dalam menggabungkan model yang

diajukan, hanya variabel Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use milik

TAM (Davis, 1985) yang dimasukkan, sehingga dalam penelitian tersebut terdapat

tujuh variabel, yaitu kesuksesan sistem, kesuksesan informasi, kesuksesan layanan,

persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, kepuasan pengguna

dan manfaat bersih. Berdasarkan model penelitian tersebut, pada penelitian ini

penulis juga menggunakan model kesuksesan Sistem Informasi DeLone & McLean

yang diperbaharui (2003) dan menggabungkannya dengan Perceived Usefulness

dan Perceived Ease of Use milik TAM (Davis, 1985). Oleh karena itu tidak ada

perbedaan jumlah variabel antara Groho, Winarno, dan Permanasari (2014) dan

penulis. Namun, keunggulan penulis adalah memberikan kontribusi pengaruh

Perceived Usefulness (PU) terhadap Net Benefit (NB) dan pengaruh Perceived Ease

of Use (PEOU) terhadap Net Benefit (NB). Selain itu, pada penelitian ini penulis

menggunakan metode penelitian kantitatif, sedangkan Groho, Winarno, dan

Permanasari (2014) menggunakan metode kualitatif.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

61

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini secara umum menggunakan pendekatan kuantitatif untuk

mengetahui bagaimana kesuksesan dan penerimaan lima e-commerce di Indonesia

dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kesuksesan dan penerimaan

pengguna atas lima e-commerce yang ada di Indonesia. Salah satu bentuk

pendekatan kuantitatif pada penelitian ini adalah pengumpulan data yang dilakukan

melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan analisis data yang dilakukan

secara statistik dengan menggunakan aplikasi pengolah data statistik SmartPLS 3.0.

3.2 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian

Dalam pengembangan model keberhasilan sistem informasi, penulis

menggunakan model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M

Model) yang di-extend dengan TAM (Technology Acceptance Model). Seperti telah

penulis jelaskan sebelumnya, jika D&M model lebih berfokus pada kualitas sistem,

TAM lebih berfokus pada kegunaan yang dirasakan pengguna. Dalam beberapa

penelitian yang juga menggunakan gabungan dari dua model tersebut, salah satunya

penelitian yang dilakukan Groho, Winarno, dan Permanasari (2014), penulis

melihat bahwa terdapat korelasi positif antara kualitas sistem dengan apa yang

dipersepsikan/dirasakan oleh pengguna sistem tersebut. Groho, Winarno, dan

Permanasari (2014) menyatakan kualitias informasi dalam suatu sistem informasi

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

62

memengaruhi persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan. Groho, Winarno, dan

Permanasari (2014) mengambil lima variabel model D&M, yakni kualitas sistem,

kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, dan manfaat bersih; dan

dua variabel TAM, yakni persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan. Berikut ini

adalah pengembangan model yang dilakukan Groho, Winarno, dan Permanasari

(2014) yang ditunjukkan dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Model Pengembang Groho, Winarno, dan Permanasari (2014)

Mengadopsi pengembangan model tersebut, penulis melihat beberapa

kesamaan dan ketidaksamaan dalam penelitian yang penulis lakukan. Dalam D&M

model yang diperbarui, kepuasan pengguna dan penggunaan saling memengaruhi

untuk memberi dampak pada manfaat bersih. Sementara dalam pengembangan

model Groho, Winarno, dan Permanasari (2014) kepuasan pengguna adalah

dampak langsung dari dua variabel TAM, yakni persepsi kegunaan dan persepsi

kemudahan. Menurut hipotesis yang dibuat Groho, Winarno, dan Permanasari

(2014), dua hipotesis (H8 dan H9) diterima karena keduanya dirasa berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Groho, Winarno, dan

Permanasari (2014) mengafirmasi hipotesis Mahmood dkk. (2000) bahwa terdapat

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

63

korelasi positif antara persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dengan kepuasan

pengguna (end-user satisfaction).

Dengan mengadopsi penelitian-penelitian sebelumnya tersebut, penulis

mengembangkan integrasi D&M model dan TAM seperti dijabarkan berikut ini.

Persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap kepuasan

pengguna. Berbeda dengan pengembangan model Groho, Winarno, dan

Permanasari (2014), penulis melihat hubungan langsung antara persepsi kegunaan

dan persepsi kemudahan dengan manfaat bersih. Namun, sama seperti

pengembangan model Groho, Winarno, dan Permanasari (2014), kepuasan

pengguna menurut penulis tidak memengaruhi dua variabel TAM (bersifat satu

arah).

Jadi, dalam pengembangan model dan hipotesis yang diajukan di sini, penulis

mengganti variabel use dalam D&M model dengan dua variabel TAM, persepsi

kegunaan dan persepsi kemudahan seperti pengembangan model Groho, Winarno,

dan Permanasari (2014) namun tidak mengganti lima variabel dalam D&M model

yang diperbarui. Oleh karena itu, penulis memiliki 15 hipotesis seperti ditunjukkan

pada Gambar 3.2.

3.2.1 Pengembangan Hipotesis Penelitian

Pada Model D&M, kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan

merupakan tiga dimensi pertama di mana ketiganya menunjukkan produk yang

dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Dua dimensi selanjutnya adalah intensi

penggunaan dan kepuasan pengguna yang merupakan dampak/konsekuensi dari

dimensi pertama.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

64

Gambar 3.2 Pengembangan Model Penelitian

Dimensi terakhir, yakni Net Benefit (manfaat bersih) merupakan dampak

(impact) dari keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja

pengguna baik secara individual maupun organisasi termasuk di dalamnya

produktivitas, peningkatan pengetahuan dan pengurangan lama waktu pencarian

informasi (Jogiyanto, 2007). Dalam beberapa penelitian, seperti Ojo (2017),

Wahyuni (2011), dan Wisudiawan (2015) masing-masing hanya memiliki 9

hipotesis, 9 hipotesis, dan 5 hipotesis. Penulis, mengikuti model D&M yang

diperbarui ditambah TAM sehingga penulis memiliki total 15 hipotesis sebagai

berikut.

Dalam variabel Information Quality (IQ) penulis memberikan indikator-

indikator berupa Completeness (IQ1), Accuracy (IQ2), Relevance (IQ3), dan

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

65

Consistency (IQ4) yang diadopsi dari penelitian Laksono (2017). Penulis

berhipotesis bahwa:

H1 : Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)

H2 : Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Usefulness (PU)

H3 : Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US)

Dalam variabel Perceived Ease of Use (PEOU), penulis memberikan

indikator-indikator berupa Easy to learn (PEOU1), Controllable (PEOU2), Clear

& Understandable (PEOU3), dan Easy to use (PEOU4) yang diadopsi dari

penelitian Laksono (2017), penulis berhipotesis bahwa:

H4 : Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap Net

Benefits (NB)

H5 : Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap

Perceived Usefulness (PU)

H6 : Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap

User Satisfaction (US)

Dalam variabel Perceived Usefulness (PU), penulis memberikan indikator-

indikator berupa Work more quickly (PU1), Improve job performance (PU2),

Increase productivity (PU3), dan Make job easier (PU4) yang diadopsi dari

penelitian Laksono (2017), penulis berhipotesis bahwa:

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

66

H7 : Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan terhadap Net

Benefits (NB)

H8 : Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US)

Dalam variabel System Quality (SQ), penulis memberikan indikator-indikator

berupa Reliability (SQ1), Functionability (SQ2), Maintainability (SQ3), dan

Response time (SQ4). Berdasarkan penelitian Laksono (2017), penulis berhipotesis

bahwa:

H9 : System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)

H10 : System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Usefulness (PU)

H11 : System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US)

Dalam variabel Service Quality (SVQ) penulis memberikan indikator-

indikator berupa Interpersonal quality (SVQ1), Responsiveness (SVQ2),

Assurance (SVQ3), dan Emphaty (SVQ4) yang diadopsi dari penelitian Subiyakto

et al. (2015), Hamid & Ikbal (2017), Groho, Winarno, dan Permanasari (2014),

DeLone & McLean, (2003). Penulis berhipotesis bahwa:

H12 : Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)

H13 : Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived

Usefulness (PU)

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

67

H14 : Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US)

Dalam variabel User Satisfaction (US), penulis memberikan indikator-

indikator berupa Efficiency (US1), Effectiveness (US2), Flexibility (US3), dan

Overall Satisfaction (US4) yang diadopsi dari penelitian Hamid & Ikbal (2017),

penulis berhipotesis bahwa:

H15 : User Satisfaction (US) berpengaruh secara signifikan terhadap Net

Benefits (NB)

Dalam variabel Net Benefits (NB), penulis memberikan indikator-indikator

berupa Speed of acomplishing task (NB1), Decrease error rate (NB2), Work effect

(NB3), dan Usefulness in work (NB4) yang diadopsi dari penelitian Davis (1989).

Berikut ini penelitian lampirkan Tabel 3.1 kode, indikator dan referensi yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Kode, Indikator dan Referensi Penelitian

Kode Indikator Referensi

SQ1 Reliability Subiyakto et al. (2015); DeLone & McLean (2003)

SQ2 Functionability

SQ3 Maintainability

SQ4 Response time

IQ1 Completeness Subiyakto et al. (2015); DeLone & McLean (2003)

IQ2 Accuracy

IQ3 Relevance

IQ4 Consistency

SVQ1 Interpersonal quality Subiyakto et al. (2015); DeLone & McLean (2003)

SVQ2 Responsiveness

SVQ3 Assurance

SVQ4 Emphaty

PEOU1 Easy to learn Davis (1989)

PEOU2 Controllable

PEOU3 Clear & Understandable

PEOU4 Easy to use

PU1 Work more quickly Davis (1989)

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

68

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Warga Negara

Indonesia berusia minimal 15 tahun yang menggunakan satu dari lima situs e-

commerce, yakni Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dan Blibli. Penulis

mengambil lima situs e-commerce tersebut karena merupakan lima situs e-

commerce terbanyak yang dikunjungi di Indonesia per Quartal IV tahun 2018. Situs

Tokopedia menjadi e-commerce yang paling banyak dikunjungi dengan 168 juta

pengunjung, posisi kedua ditempati oleh Bukalapak dengan 116 juta pengunjung,

kemudian Shopee dengan 67 juta pengunjung, Lazada dengan 58 juta pengunjung

dan yang ke-5 Blibli dengan 43 juta pengunjung (sumber: cnbcindonesia.com).

Rentang usia yang penulis ambil merujuk pada riset yang memperlihatkan

bahwa berdasarkan usia, 50% pembelanja merupakan Generasi Milenial (berusia

antara 25-34 tahun), disusul Generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31%, Generasi X

(35-44 tahun) sebanyak 16%, dan 2% sisanya merupakan Generasi Baby Boomers

(usia 45 tahun ke atas).

Sampel pada penelitian ini berjumlah 514 sampel. Jumlah sampel tersebut

melebihi dari jumlah minimum sampel yang telah dihitung menggunakan rumus

PU2 Improve job performance

PU3 Increase productivity

PU4 Make job easier

US1 Efficiency Subiyakto et al. (2016)

US2 Effectiveness

US3 Flexibility

US4 Overall Satisfaction

NB1 Speed of accomplishing task Davis (1989)

NB2 Decrease error rate

NB3 Work effect

NB4 Usefulness in work

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

69

Slovin dengan nilai batas toleransi adalah 5%, karena semakin kecil nilai

ketidaktelitiannya maka akan semakin tinggi keakuratannya. Adapun perhitungan

sampel dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2=

452.000.000

1 + 452.000.000 𝑥 0,0025=

452.000.000

1 + 1.130.000=

452.000.000

1.130.001= 399,99 = 𝟒𝟎𝟎

Untuk jumlah responden, penulis mengambil total responden sebanyak 500 orang

dengan minimal 100 responden di masing-masing situs e-commerce tersebut.

Penulis menggunakan Teknik random sampling dan penghitungannya

menggunakan rumus Slovin dengan batas toleransi 5%.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang penulis gunakan berbentuk kuesioner yang terdiri

dari dua bagian, yakni lembar pengantar penelitian dan lembar pertanyaan. Lembar

pengantar penelitian berisi maksud penulis dalam melakukan penelitian. Lembar

pertanyaan berisi 35 pertanyaan berkenaan dengan profil responden dan

penggunaan e-commerce.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima poin skala likert seperti

yang dijelaskan pada sub bab 2.7. Skala likert tersebut tersedia dalam lima alternatif

jawaban, yaitu “sangat tidak setuju” dengan nilai 1 (satu), “tidak setuju” dengan

nilai 2 (dua), “tidak tahu” dengan nilai 3 (tiga), “setuju” dengan nilai 4 (empat), dan

“sangat setuju” dengan nilai 5 (lima). Tabel 3.2 menjelaskan mengenai variabel dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

70

Tabel 3.2 Variabel, Indikator dan Pernyataan Penelitian

VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN

System Quality Reliability (Keandalan): dapat

dipercaya

e-commerce dapat dipercaya

Functionability (Fungsi): sistem

berjalan sebagaimana mestinya.

e-commerce berfungsi dengan

baik

Maintainability (Keterawatan):

sistem diperlihara dengan baik.

e-commerce melakukan update

sistem secara berkala

Response time (Waktu respon):

sistem merespon perintah

dengan cepat dan berjalan dalam

kondisi normal ataupun khusus.

e-commerce merespon dengan

baik perintah yang diberikan

Information Quality Completeness (Kelengkapan):

segala sesuatu yang dibutuhkan

tersedia.

e-commerce memberikan

informasi secara lengkap

(misalkan promo, stock, dll)

Accuracy (Ketepatan): suatu

keadaan atau hal yang sesuai

(keadaan, sifat) tepat.

e-commerce memberikan

informasi secara tepat sesuai

dengan ketertarikan

Relevance (Relevansi): sesuatu

yang berhubungan antara satu

hal dengan hal lainnya.

e-commerce memberikan

informasi yang berkaitan

dengan kebutuhan saya

Consistency (Konsistensi):

ketetapan dan kemantapan

dalam bertindak secara bertahap

e-commerce secara konsisten

memberikan informasi

(misalkan promo, stock, dll)

Service Quality Interpersonal quality (Kualitas

Interpersonal):

e-commerce meningkatkan

kinerja interpersonal saya

Responsiveness (Responsif):

cepat dalam menanggapi suatu

hal

e-commerce bereaksi cepat

seuai dengan perintah

Assurance (Jaminan):

tanggungan yang diberikan

untuk memberikan rasa aman

dan terpercaya

e-commerce memberikan rasa

aman dan terpercaya dalam

layanan transaksi

Emphaty (Empati): sebuah

kondisi yang menjadikan

seseorang merasa iba dan ingin

menbantu

e-commerce mampu

mengadopsi apa yang

diinginkan oleh pengguna

(misalkan promo, hadiah, dll)

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

71

Perceived Usefulness Work more quickly

(Mempercepat pekerjaan):

penggunaan sistem mampu

mempersingkat waktu pekerjaan.

Menggunakan e-commerce

mempercepat kegiatan

berbelanja

Improve job performance

(Meningkatkan kinerja):

penggunaan sistem mampu

meningkatkan kinerja individu

dalam melakukan kegiatan.

Menggunakan e-commerce

meningkatkan kinerja berbelanja

Increase productivity

(Meningkatkan produktivitas):

penggunaan sistem mampu

menambah tingkat produktifitas

individu.

Menggunakan e-commerce

memungkinkan saya

menyelesaikan lebih banyak

kegiatan berbelanja

Make job easier (Mempermudah

pekerjaan): penggunaan sistem

mampu mempermudah

pekerjaan.

Menggunakan e-commerce

mempermudah kegiatan

berbelanja

Perceived Ease of Use Easy to learn (Mudah dipelajari):

pengguna mampu mempelajari

sistem dengan mudah.

Penggunaan e-commerce mudah

untuk dipelajari

Controllable (Dapat dikontrol):

pengguna mampu

mengendalikan sistem untuk

digunakan dan diarahkan.

Penggunaan e-commerce mudah

untuk dikendalikan

Clear & Understandable (Jelas

& dapat dipahami): interaksi

individu dengan sistem jelas dan

mudah dimengerti.

Penggunaan e-commerce jelas

dan mudah dipahami

Easy to use (Mudah digunakan):

pengguna dapat dengan mudah

untuk menggunakan sistem.

Secara umum, e-commerce

mudah untuk digunakan

User Satisfaction Efficiency (Efisiensi):

kemampuan menjalankan tugas

dengan baik dan tepat (dengan

tidak membuang waktu, tenaga,

biaya).

Penggunaan e-commerce

meningkatkan efisiensi dalam

berbelanja

Effectiveness (Efektivitas): suatu

ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu)

Penggunaan e-commerce

meningkatkan efektivitas dalam

berbelanja

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

72

telah tercapai. Dimana makin

besar presentase target yang

dicapai, makin tinggi

efektifitasnya.

Flexibility (Fleksibel):

penyesuaian diri secara mudah

dan cepat.

Penggunaan e-commerce

fleksibel dalam kegiatan

berbelanja saya

Overall Satisfaction (Kepuasan

keseluruhan): pengguna

mendapatkan pengalaman

menggunakan sistem sesuai

ekspektasi dari awal hingga

akhir.

Secara umum, saya merasa puas

menggunakan e-commerce

Net Benefits Speed of acomplishing task

(Kecepatan pekerjaan yang

dicapai): kecepatan suatu sistem

dalam melakukan sebuah

pekerjaan sesuai dengan perintah

yang dierikan.

Menggunakan e-commerce

memberikan kecepatan dalam

kegiatan berbelanja sesuai

dengan yang diinginkan

Decrease error rate

(Menurunkan Tingkat Kesalahan):

sistem mengurangi kesalahan

dalam kegiatan berbelanja.

Penggunaan e-commerce

mengurangi kesalahan dalam

kegiatan berbelanja

Work effect (efek pekerjaan):

sistem memberikan dampak

possotif bagi penggunanya

Penggunaan e-commerce

memberikan dampak yang baik

dalam berbelanja

Usefulness in work (Kegunaan

dalam bekerja):

Penggunaan e-commerce

berguna dalam kegiatan

berbelanja

3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data

Proses pengumpulan data ini dilakukan secara online dan offline dengan

mengajukan kuesioner kepada responden melalui teknik random sampling.

Penyebaran secara offline dilakukan di wilayah Jabodetabek, sedangkan

penyebaran secara online dilakukan melalui tautan yang menuju pada google form

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

73

yang telah penulis sediakan. Penyebaran kuesioner baik online maupun offline

dilakukan mulai tanggal 20 Juli 2019 sampai tanggal 17 Agustus 2019 untuk

mencapai target minimal 500 responden. Jumlah kuesioner yang terkumpul

diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengolah angka MS. Excel 2016.

Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan, peneliti berhasil

mendapatkan kurang lebih 521 responden. Sebanyak 7 di antaranya tidak valid

karena terjadi penginputan ganda pada google form, sehingga kuesioner yang

dinyatakan valid berjumlah 514 kuesioner.

3.6 Analisis Data dan Interpretasi Hasilnya

Berdasarkan pada analisis data dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis

demografis dan analisis statistik. Penulis melakukan analisis data demografis

dengan menggunakan perangkat melakukan analisis data demografis dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah olah angka Ms. Excel 2016. Data

responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan,

usia, e-commerce yang digunakan, serta tingkat keberhasilan dan penerimaan

pengguna. Kedua, penulis melakukan analisis statistik menggunakan SmartPLS

versi 3.0. Mengacu pada sejumlah penelitian terdahulu, penulis melakukan analisis

dengan dua tahap, yaitu analisis measurement model dan structural model.

Measurement model dilakukan untuk menguji realibilitas dan validitas outer model

melalui tahapan pengujiam individual item reliability, internal consistency

reliability, convergent validity, dan discriminant validity. Sedangkan pengujian

structural model dilakukan untuk menguji path coefficient (β), coefficient of

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

74

determination (R2), t-test menggunakan metode bootstrapping, effect size (𝑓2),

predictive relevance (𝑄2), dan relative impact (𝑞2).

3.7 Prosedur Penelitian

Adapun tahap dalam penelitian ini terdiri atas delapan bagian, yakni

mencakup kajian pustaka, pengembangan model, pengumpulan data, analisis data,

interpretasi, dan pembuatan laporan. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 3.3

prosedur penelitian.

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

75

BAB 4

HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1 E-commerce Indonesia

4.1.1 Tokopedia

Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah

naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus

Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT. Tokopedia

berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan

yang sangat pesat. PT. Tokopedia mendapatkan pendanaan awal dari PT Indonusa

Dwitama pada tahun 2009. Pada tahun-tahun berikutnya, Tokopedia kembali

mendapat suntikan dana dari pemodal ventura global seperti East Ventures (2010),

Cyber Agent Ventures (2011), Netprice (2012), dan SoftBank Ventures Korea

(2013). Pada Oktober 2014, Tokopedia menjadi perusahaan teknologi pertama di

Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2

triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI). Pada April

2016, Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi sebesar USD 147 juta

atau sekitar Rp 1,9 triliun.

Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai

pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia

telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di

Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Dengan visi "Membangun sebuah

ekosistem dimana siapa pun bisa memulai dan menemukan apapun", Tokopedia

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

76

telah memberdayakan jutaan pedagang dan konsumen untuk berpartisipasi

dalam masa depan perekonomian. Tokopedia secara konsisten mendukung para

pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk

mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara daring.

4.1.2 Bukalapak

Bukalapak didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky beserta dua orang

temannya semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung, Fajrin Rasyid dan

Nugroho Herucahyono. Bukalapak memiliki makna yang sederhana yaitu semua

orang bisa menggelar barang dagangan nya tanpa modal yang besar dan melakukan

transaksi di sebuah lapak digital. Momentum awal bagi kemajuan Bukalapak adalah

ketika tren pengguna sepeda lipat melonjak pada tahun 2010. Pada saat itu, terdapat

banyak komunitas yang menjual berbagai sepeda dan aksesorisnya dengan harga

terjangkau sehingga meramaikan dan meningkatkan pertumbuhan pengguna di

Bukalapak secara signifikan.

Bukalapak merupakan salah satu pusat perbelanjaan daring (online

marketplace) di Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan toko daring) yang

dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Bukalapak didirikan pada 10 Januari

2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah

rumah kos di Bandung, Jawa Barat. Bukalapak telah menjadi 1 dari 4 unicorn asal

Indonesia pada tahun 2017. Bukalapak secara konsisten berupaya memperluas

literasi digital dan membangun usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

Setelah berdiri kurang lebih satu tahun, Bukalapak mendapat penambahan modal

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

77

dari Batavia Incubator (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin

oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Di tahun 2012,

Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Venturesyang dipimpin oleh

Kuan Hsu. Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh

Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures, Dari laporan keuangan EMTEK

tahun 2015 (pemilik 49% saham Bukalapak), diketahui bahwa Bukalapak telah

mendapatkan dana investasi dari EMTEK total hingga Rp. 439 miliar.

4.1.3 Shopee

Shopee adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di

Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang

didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura

pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand,

Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Karena elemen mobile yang dibangun

sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu dari "5

startup e-commerce yang paling disruptif" yang diterbitkan oleh Tech In Asia.

Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu

mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Pada

tahun 2015, Shopee pertamakali diluncurkan di Singapura sebagai pasar mobile-

sentris sosial pertama dimana pengguna dapat menjelajahi, berbelanja, dan menjual

kapan saja. Terintegrasi dengan dukungan logistik dan pembayaran yang bertujuan

untuk membuat belanja online mudah dan aman bagi penjual dan pembeli. Saat ini

Shopee yang berpusat di Singapura, melakukan ekspansi ke negara ASEAN lain

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

78

dan membuka Shopee Indonesia, Shopee Malaysia, Shopee Thailand, Shopee

Taiwan, Shopee Vietnam dan Shopee Filipina. Shopee pertama kali dimulai sebagai

pasar pelanggan untuk pelanggan (C2C) tetapi telah beralih ke model hibrid C2C

dan Bisnis untuk Pelanggan (B2C) semenjak meluncurkan Shopee Mall yang

merupakan platform toko daring untuk distribusi brand ternama.

4.1.4 Lazada

Lazada diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan berkembang pesat hingga

saat ini. Lazada Indonesia merupakan salah satu bagian dari jaringan retail online

Lazada Group yang beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yang terdiri atas

Lazada Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Thailand, Lazada Vietnam, Lazada

Singapore dan Lazada Filipina dengan total pengguna 550 juta pengguna dari total

keseluruhan enam negara tersebut.

Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli

online dan ritel e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator

teknologi internet asal Jerman yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah

sukses menciptakan berbagai perusahan-perusahaan yang inovatif dan kreatif di

berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Proyek yang

dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda,

traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu

mulai dari merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan

platfrom teknologinya. Namun setelah Lazada mampu berkembang secara mandiri,

Rocket Internet tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

79

ini Rocket Internet lebih berperan dari segi investasi dan pendanaannya. Selain

Rocket Internet, Lazada juga mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor

besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, Investment

AB Kinnevik, Access Industries, dan Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $

520 miliyar. CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah

dari Swedia ke Asia pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada

pasar Asia Tenggara di mana dia sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia

mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang lebih memiliki sekitar lima ratus

karyawan.

4.1.5 Blibli

Blibli.com adalah salah satu situs web perdagangan elektronik di Indonesia.

Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak

perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja

sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang

dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi

kebutuhan pengguna Blibli. Kantor pusat Blibli bermarkas di Jakarta Barat dengan

biaya infrastruktur seperti server dan jaringan hampir mencapai Rp 100 miliar.

Blibli.com pada 29 Februari 2012 meraih penghargaan The Best e-commerce

dari ajang Gadget Award 2012. Penghargaan ini diterima Blibli.com berkat

apresiasi konsumen atas konsistensi Blibli.com dalam menghadirkan berbagai

gadget terbaru, promo menarik yang memanjakan gadget lover, dan program

komunikasi yang kreatif. Penghargaan tersebut diharapkan memacu Blibli.com

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

80

yang ingin menjadikan online shopping sebagai tempat tujuan utama masyarakat

Indonesia yang trend conscious dan lifestylle savvy untuk mendapatkan produk-

produk berkualitas dalam menunjang gaya hidup modern yang smart dan dinamis.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Hasil Analisis Demografis

Hasil analisis jawaban dari responden terhadap pertanyaan dan pernyataan

yang berkaitan dengan profil responden dan penggunaan e-commerce

menghasilkan analisis demografis. Peneliti berhasil mengumpulkan data responden

dalam empat minggu (20 Juli 20018 – 17 Agustus 2018), sebanyak 514 data valid.

Informasi demografis yang dihasilkan meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir,

status pekerjaan, usia, serta tingkat keberhasilan dan penerimaan penggunaan e-

commerce di Indonesia.

1. Jenis Kelamin

Data pengguna e-commerce kelima e-commerce yang dihimpun

memperlihatkan bahwa dari 514 responden pada penelitian ini, dapat kita

lihat bahwa untuk pengguna wanita terbanyak dimiliki oleh e-commerce

Shopee. Sedangkan untuk pengguna laki-laki terbanyak dimiliki oleh e-

commerce Tokopedia. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 4.1 jenis

kelamin responden pengguna e-commerce.

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

81

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden Pengguna E-commerce

Berdasarkan pada Gambar 4.1 diketahui bahwa hasil demografis responden

untuk jenis kelamin mendapatkan hasil yang berbeda-beda untuk tiap e-

commerce. Pada e-commerce Tokopedia responden didominasi oleh laki-laki,

yaitu sebanyak 60% dan 40% untuk perempuan. Hasil berbeda didapat oleh

e-commerce Bukalapak, yaitu 46% untuk laki-laki dan 54% untuk pengguna

perempuan. Hasil yang cukup signifikan didapat oleh e-commerce Shopee

dimana pengguna laki-laki hanya sebesar 20% dan 80% untuk pengguna

perempuan. Selanjutnya Lazada mendapatkan presentase 35% untuk laki-laki

dan 65% untuk pengguna perempuan. Sedangkan Blibli mendapatkan

presentase 37% untuk laki-laki dan 63% untuk perempuan. Berdasarkan data

tersebut, secara keseluruhan responden perempuan pengguna e-commerce

lebih banyak daripada responden pengguna e-commerce laki-laki. Hal ini

mungkin saja terjadi disebabkan penyebaran kuesioner online menggunakan

google form yang lebih banyak diisi oleh teman-teman penulis yang berjenis

kelamin perempuan. Selain itu mungkin saja kebiasaan berbelanja yang

61

47

21

36 3841

55

83

6864

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Laki-laki Perempuan

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

82

dimiliki oleh kebanyakan perempuan menjadi penyebab perempuan lebih

banyak menggunakan e-commerce dibandingkan laki-laki.

2. Pendidikan Terakhir

Data pengguna e-commerce kelima e-commerce yang dihimpun

memperlihatkan bahwa dari 514 responden pada penelitian ini, dapat kita

lihat bahwa untuk pengguna dengan pendidikan terakhir SLTP/A terbanyak

dimiliki oleh e-commerce Blibli, untuk pengguna dengan pendidikan terakhir

Diploma terbanyak dimiliki oleh e-commerce Shopee, selanjutnya pengguna

dengan pendidikan terakhir S1 terbanyak dimiliki oleh e-commerce

Tokopedia dan untuk pengguna dengan pendidikan terakhir S2 terbanyak

dimiliki oleh e-commerce Blibli. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 4.2

pendidikan terakhir responden pengguna e-commerce:

Gambar 4.2 Pendidikan Terakhir Responden Pengguna E-commerce

Berdasarkan pada Gambar 4.2 diketahui bahwa hasil demografis untuk

pendidikan terakhir mendapatkan hasil yang beragam. Hal ini tentunya sesuai

34

48 4839

90

2 4 12 1 0

65

4843

62

91 2 1 2 30

20

40

60

80

100

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

SLTP/A DIPLOMA S1 S2

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

83

dengan segmentasi pasar dari setiap e-commerce ataupun faktor yang lainnya.

Berdasarkan data responden yang berhasil dihimpun untuk e-commerce

Tokopedia mendapatkan presentase SLTP/A: 33%, S1:64%, S2:1%, dan

Diploma:2%. Hasil presentase yang didapat untuk e-commerce Bukalapak

yaitu, SLTP/A:47%, S1:47%, S2:2%, Diploma:4%. Selanjutnya hasil

presentase yang didapat oleh Shopee yaitu: SLTP/A:46%, S1:41%, S2:1%,

Diploma:12%. Hasil presentase yang didapat oleh Lazada yaitu:

SLTP/A:37%, S1:60%, S2:2%, Diploma:1%. Sedangkan hasil presentase

yang didapat Blibli yaitu: SLTP/A:88%, S1:9%, S2:3%, Diploma:0%.

Berdasarkan data di atas, hasil presentase didominasi oleh pengguna yang

berlatar belakang pendidikan terakhir SLTP/A. Hal ini mungkin saja terjadi

dikarenakan penyebaran kuesioner online yang kebanyakan diisi oleh

mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan S1. Hal ini menunjukkan

bahwa responden memiliki jenjang pendidikan yang cukup tinggi sehingga

layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3. Usia

Data pengguna kelima e-commerce yang dihimpun memperlihatkan bahwa

dari 514 responden pada penelitian ini, responden yang memiliki usia 15 –

24 tahun terbanyak dimiliki oleh e-commerce Shope, untuk usia 25 – 34 tahun

terbanyak dimiliki e-commerce Tokopedia, untuk usia 35 – 44 terbanyak

dimiliki oleh e-commerce Blibli, dan untuk usia > 45 tahun terbanyak sama-

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

84

sama dimiliki oleh e-commerce Bukalapak dan Shopee. Berikut ini penulis

lampirkan Gambar 4.3 usia responden pengguna e-commerce:

Gambar 4.3 Usia Responden Pengguna E-commerce

Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa hasil demografis untuk usia

pengguna e-commerce berbeda-beda. Berdasarkan data yang didapatkan dari

responden berbagai usia, berikut ini presentase untuk e-commerce Tokopedia

yaitu: 15 – 24 tahun: 72%, 25 – 34 tahun: 27%, 35 – 44 tahun: 1%, dan > 45

tahun: 0%. Hasil presentase yang didapat untuk e-commerce Bukalapak yaitu,

15 – 24 tahun: 81%, 25 – 34 tahun: 16%, 35 – 44 tahun: 2%, > 45 tahun:1%.

Selanjutnya hasil presentase untuk e-commerce Shopee yaitu: 15 – 24 tahun:

81%, 25 – 34 tahun: 17%, 35 – 44 tahun:1%, > 45 tahun:1%. Hasil presentase

yang didapat Lazada yaitu: 15 – 24 tahun: 73%, 25 – 34 tahun: 25%, 35 – 44

tahun: 2%, > 45 tahun: 0%. Selanjutnya presentase yang didapat oleh e-

commerce Blibli yaitu: 15 – 24 tahun: 78%, 25 – 34 tahun: 19%, 35 – 44

tahun: 3%, > 45 tahun: 0%. Berdasarkan data yang diringkas di atas, dapat

kita simpulkan bahwa mayoritas pengguna e-commerce berada di kisaran 15

73

83 8476

80

28

16 1826

191 2 1 2 31 10

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

15 - 24 25 - 34 35 - 44 > 45

Page 86: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

85

– 24 tahun atau Generasi Z. Hal ini mungkin saja terjadi disebabkan

penyebaran kuesioner yang dilakukan di lingkungan Generasi Z atau

pengguna yang beurmur berkisar 15 – 24 tahun.

4. Tingkat Keberhasilan Lima E-commerce

Data pengguna kelima e-commerce yang dihimpun memperlihatkan bahwa

dari 514 responden pada penelitian ini, responden yang mengatakan

“Berhasil” terbanyak dimiliki oleh e-commerce Shopee dan responden

terbanyak yang mengatakan “Sangat Berhasil” dimiliki oleh e-commerce

Tokopedia. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 4.4 tingkat keberhasilan e-

commerce menurut penggunanya:

Gambar 4.4 Tingkat Keberhasilan E-commerce Menurut Penggunanya

Berdasarkan Gambar 4.4, setiap e-commerce mendapatkan hasil yang

berbeda-beda. Berikut ini hasil presentase tingkat keberhasilan penggunaan

e-commerce Tokopedia yaitu, Berhasil: 60%, Sangat Berhasil: 31%, Kurang

6 3 1 5 123 8 9 1218

6166 68

63

48

3225 26 24 24

0

10

20

30

40

50

60

70

80

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Kurang Berhasil Tidak Tahu Berhasil Sangat Berhasil

Page 87: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

86

Berhasil: 6%, Tidak Tahu: 3%. Hasil yang didapatkan e-commerce

Bukalapak yaitu, Berhasil: 65%, Sangat Berhasil: 24%, Kurang Berhasil: 3%,

Tidak Tahu: 8%. Selanjutnya hasil presentase untuk e-commerce Shopee

yaitu, Berhasil: 65%, Sangat Berhasil: 25%, Kurang Berhasil: 1%, Tidak

Tahu: 9%. Hasil presentase yang didapatkan oleh e-commerce Lazada yaitu,

Berhasil: 61%, Sangat Berhasil: 23%, Kurang Berhasil: 5%, Tidak Tahu:

11%. Yang terakhir adalah hasil presentase yang didapatkan oleh e-commerce

Blibli yaitu, Berhasil: 47%, Sangat Berhasil: 23%, Kurang Berhasil: 12%,

Tidak Tahu: 18%. Berdasarkan data Gambar 4.4, dapat kita simpulkan bahwa

mayoritas responden menjawab “Berhasil” dan “Sangat Berhasil”. Itu

menandakan bahwa pengguna dapat menggunakan e-commerce dengan baik.

Keberhasilan ini tentunya juga didukung oleh data sebelumnya yang

menampilkan pendidikan terakhir dan usia pengguna e-commerce itu sendiri.

Namun berdasarkan hasil perbandingan dari kelima e-commerce tersebut, e-

commerce Shopee adalah yang paling dianggap “Berhasil” dan “Sangat

Berhasil”.

5. Tingkat Penerimaan Lima E-commerce

Data pengguna kelima e-commerce yang dihimpun memperlihatkan bahwa

dari 514 responden pada penelitian ini, responden terbanyak yang

menganggap “Diterima” dimiliki oleh e-commerce Lazada dan responden

terbanyak yang menganggap “Sangat Diterima” sama-sama dimiliki oleh e-

Page 88: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

87

commerce Tokopedia dan Shopee. Berikut ini penulis lampirkan Gambar 4.5

tingkat penerimaan e-commerce menurut penggunanya:

Gambar 4.5 Tingkat Penerimaan E-commerce Menurut Penggunanya

Berdasarkan Gambar 4.5, semua e-ccommerce mendapatkan hasil responden

yang berbeda-beda. Berikut ini penulis tampilkan hasil responden untuk e-

commerce Tokopedia Diterima: 56%, Sangat Diterima: 43%, Kurang

Diterima: 0%, Tidak Tahu: 1%. Hasil yang didapat e-commerce Bukalapak

yaitu, Diterima: 56%, Sangat Diterima: 42%, Kurang Diterima: 1%, Tidak

Tahu: 1%. Selanjutnya hasil responden yang didapat untuk e-commerce

Shopee yaitu, Diterima: 53%, Sangat Diterima: 42%, Kurang Diterima: 1%,

Tidak Tahu: 4%. Hasil presentase yang didapat untuk e-commerce Lazada

yaitu, Diterima: 60%, Sangat Diterima: 29%, Kurang Diterima: 10%, Tidak

Tahu: 1%. Yang terakhir adalah hasil yang didapat untuk e-commerce Blibli

yaitu, Diterima: 30%, Sangat Diterima: 36%, Kurang Diterima: 20%, Tidak

Tahu: 14%. Berdasarkan data diatas dapat kita simpulkan bahwa mayoritas

responden menjawab “Diterima” dan “Sangat Diterima”. Tentunya hal ini

1 1 11

20

1 1 4 1 14

57 57 55

62

31

44 43 44

30

37

0

10

20

30

40

50

60

70

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Kurang Diterima Tidak Tahu Diterima Sangat Diterima

Page 89: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

88

didukung oleh data sebelumnya terkait usia pengguna dan pendidikan terakhir

pengguna. Berdasarkan perbandingan dari kelima e-commerce tersebut, e-

commerce Bukalapak adalah yang paling banyak mendapat respon

“Diterima” dan “Sangat Diterima”.

4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model)

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis pengukuran model yang terdiri

dari empat tahap pengujian yaitu individual item reliability, internal consistency

reliability, convergent validity, dan discriminant validity. Berikut penjelasan hasil

analisis model dalam empat tahap yang akan dijelaskan per e-commerce:

4.2.2.1 Outer Model Tokopedia

1. Uji individual item reliability

Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap

item pengukuran (OL) dengan konstruknya, melihat nilai outer loading. Nilai

outer loading di atas 0,7 dapat dikatakan baik yang berarti indikator tersebut

valid dalam mengukur konstruknya. Untuk lebih jelasnya nilai outer loading

Tokopedia penulis lampirkan dalam Tabel 4.1.

2. Uji internal consistency reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliabality (CR)

dengan ambang batas di atas 0,7. Berdasarkan data yang diolah menggunakan

SmartPLS 3.0 menunjukan seluruh nilai CR dari semua variabel sudah

memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian ini,

Page 90: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

89

Untuk lebih jelasnya nilai composite reliability Tokopedia penulis lampirkan

dalam tabel 4.1.

3. Uji Convergent Validity

Selanjutnyua penulis melakukan pengujian convergent validity dengan

melihat nilai average variance extracted (AVE), di mana nilai AVE

menggambarkan besaran atau keragaman variabel manifes (indikator) yang

dapat dikandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai AVE yang baik dalam

menunjukkan convergent validity adalah minimal 0,5. Artinya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari indikatornya, hasil

perhitungan oleh SmartPLS 3.0 menunjukan nilai AVE dari semua variabel

sudah memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian

ini. Untuk lebih jelasnya nilai AVE Tokopedia penulis lampirkan dalam tabel

4.1.

4. Uji discriminant validity

Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa cross

loading dan cross loading Fornell-Lacker’s, pertama melakukan

perbandingan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok

lainnya. Bila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari

korelasi dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi

ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya dengan

memeriksa cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya

dengan nilai akar AVE, di mana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada

korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hasil dari perhitungan

Page 91: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

90

menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning

pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

blok lainnya, untuk lebih jelasnya nilai cross loading dan cross loading

Fornell-Lacker’s Tokopedia penulis lampirkan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model Tokopedia

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,761 0,761 0,577 0,508 0,446 0,569 0,522 0,506

0,667 0,889 0,817 IQ2 0,856 0,856 0,597 0,628 0,401 0,608 0,570 0,509

IQ3 0,841 0,841 0,575 0,556 0,405 0,610 0,630 0,418

IQ4 0,806 0,806 0,611 0,548 0,448 0,614 0,695 0,566

NB

NB1 0,829 0,614 0,829 0,646 0,700 0,472 0,603 0,673

0,592 0,852 0,769 NB2 0,733 0,591 0,733 0,378 0,520 0,577 0,573 0,451

NB3 0,798 0,548 0,798 0,439 0,449 0,524 0,501 0,398

NB4 0,710 0,462 0,710 0,481 0,449 0,553 0,498 0,535

PEOU

PEOU1 0,902 0,576 0,503 0,902 0,457 0,549 0,477 0,536

0,754 0,925 0,868 PEOU2 0,829 0,558 0,649 0,829 0,576 0,530 0,554 0,554

PEOU3 0,901 0,649 0,583 0,901 0,494 0,557 0,478 0,572

PEOU4 0,839 0,600 0,515 0,839 0,504 0,502 0,436 0,569

PU

PU1 0,791 0,429 0,535 0,534 0,791 0,389 0,474 0,469

0,731 0,916 0,855 PU2 0,879 0,387 0,610 0,445 0,879 0,482 0,553 0,541

PU3 0,900 0,506 0,679 0,462 0,900 0,526 0,591 0,591

PU4 0,847 0,457 0,592 0,575 0,847 0,447 0,507 0,599

SQ

SQ1 0,750 0,440 0,443 0,370 0,346 0,750 0,560 0,341

0,629 0,871 0,793 SQ2 0,779 0,487 0,442 0,408 0,403 0,779 0,629 0,342

SQ3 0,780 0,624 0,603 0,527 0,489 0,780 0,551 0,458

SQ4 0,860 0,721 0,625 0,600 0,457 0,860 0,678 0,546

SVQ

SVQ1 0,773 0,605 0,602 0,388 0,564 0,569 0,773 0,464

0,637 0,875 0,798 SVQ2 0,809 0,557 0,574 0,396 0,536 0,605 0,809 0,383

SVQ3 0,820 0,620 0,578 0,531 0,438 0,636 0,820 0,517

SVQ4 0,790 0,580 0,518 0,472 0,455 0,623 0,790 0,504

US

US1 0,874 0,527 0,583 0,521 0,575 0,458 0,510 0,874

0,742 0,920 0,862 US2 0,892 0,551 0,623 0,579 0,595 0,544 0,576 0,892

US3 0,846 0,471 0,573 0,561 0,483 0,393 0,445 0,846

US4 0,834 0,568 0,595 0,556 0,568 0,479 0,490 0,834

Page 92: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

91

Secara singkat, hasil analisis pengukuran model di atas menunjukkan bahwa

model yang peneliti ajukan sudah memenuhi karakteristik yang baik secara statistik

sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memenuhi syarat untuk

dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012; Afthanorhan,

2013). Dirujuk Tabel 4.1 yang menunjukan hasil analisis pengukuran model secara

keseluruhan pada penelitian e-commerce Tokopedia.

4.2.2.2 Outer Model Bukalapak

1. Uji Individual Item Reliability

Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap

item pengukuran (indikator) dengan konstruknya, melihat nilai outer loading.

Nilai outer loading di atas 0,7 dapat dikatakan baik yang berarti indikator

tersebut valid dalam mengukur konstruknya. Merujuk pada standar nilai outer

loading, setelah melalui pengujian pada SmartPLS 3.0 terdapat 1 indikator

yang memiliki nilai outer loading di bawah 0,7 yaitu, SQ3. Sehingga

indikator tersebut harus dihapus, untuk lebih jelasnya nilai outer loading

Bukalapak penulis lampirkan dalam Tabel 4.2.

2. Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliabality (CR)

dengan ambang batas di atas 0,7. Berdasarkan data yang diolah menggunakan

SmartPLS 3.0 menunjukan seluruh nilai CR dari semua variabel sudah

memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian ini,

untuk lebih jelasnya nilai CR Bukalapak penulis lampirkan dalam Tabel 4.2.

Page 93: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

92

3. Uji Convergent Validity

Selanjutnyua penulis melakukan pengujian convergent validity dengan

melihat nilai average variance extracted (AVE), di mana nilai AVE

menggambarkan besaran atau keragaman variabel manifes (indikator) yang

dapat dikandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai AVE yang baik dalam

menunjukkan convergent validity adalah minimal 0,5. Artinya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari indikatornya, hasil

perhitungan oleh SmartPLS 3.0 menunjukan nilai AVE dari semua variabel

sudah memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian

ini. Untuk lebih jelasnya nilai AVE Bukalapak penulis lampirkan dalam

Tabel 4.2.

4. Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa nilai

cross loading dan cross loading Fornell-Lacker’s, pertama melakukan

perbandingan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok

lainnya. Bila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari

korelasi dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi

ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya dengan

memeriksa cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya

dengan nilai akar AVE, di mana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada

korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hasil dari perhitungan

menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning

Page 94: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

93

pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

blok lainnya, untuk lebih jelasnya nilai cross loading dan cross loading

Fornell-Lacker’s Bukalapak penulis lampirkan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Pengukuran Model Bukalapak

Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ1 0,861 0,861 0,555 0,556 0,506 0,533 0,621 0,524

0,671 0,891 0,819 IQ2 0,849 0,849 0,533 0,582 0,458 0,443 0,548 0,540

IQ3 0,751 0,751 0,349 0,464 0,338 0,376 0,458 0,345

IQ4 0,811 0,811 0,555 0,487 0,352 0,407 0,595 0,463

NB1 0,834 0,562 0,834 0,667 0,674 0,501 0,657 0,676

0,654 0,883 0,809 NB2 0,818 0,465 0,818 0,531 0,530 0,602 0,618 0,551

NB3 0,779 0,490 0,779 0,444 0,587 0,481 0,573 0,434

NB4 0,801 0,465 0,801 0,599 0,651 0,569 0,577 0,607

PEOU1 0,869 0,507 0,580 0,869 0,488 0,444 0,543 0,648

0,761 0,927 0,873 PEOU2 0,861 0,564 0,634 0,861 0,543 0,476 0,569 0,683

PEOU3 0,925 0,662 0,688 0,925 0,562 0,558 0,625 0,684

PEOU4 0,832 0,493 0,541 0,832 0,522 0,525 0,555 0,612

PU1 0,742 0,359 0,492 0,385 0,742 0,305 0,488 0,408

0,641 0,877 0,801 PU2 0,846 0,435 0,643 0,499 0,846 0,446 0,568 0,589

PU3 0,805 0,347 0,618 0,421 0,805 0,471 0,469 0,517

PU4 0,806 0,482 0,661 0,605 0,806 0,466 0,607 0,645

SQ1 0,807 0,415 0,500 0,400 0,385 0,807 0,501 0,346

0,705 0,877 0,840 SQ2 0,899 0,438 0,583 0,479 0,497 0,899 0,569 0,500

SQ3*

SQ4 0,809 0,501 0,578 0,548 0,450 0,809 0,667 0,534

SVQ1 0,702 0,492 0,660 0,458 0,585 0,590 0,702 0,475

0,554 0,832 0,744 SVQ2 0,823 0,449 0,577 0,507 0,528 0,582 0,823 0,519

SVQ3 0,704 0,518 0,476 0,475 0,370 0,545 0,704 0,517

SVQ4 0,741 0,573 0,514 0,516 0,499 0,359 0,741 0,480

US1 0,852 0,414 0,535 0,614 0,577 0,465 0,511 0,852

0,736 0,917 0,858 US2 0,905 0,545 0,691 0,656 0,663 0,469 0,637 0,905

US3 0,843 0,491 0,546 0,618 0,505 0,433 0,467 0,843

US4 0,829 0,528 0,648 0,690 0,593 0,546 0,654 0,829

Secara singkat, hasil analisis pengukuran model menunjukkan bahwa model

yang peneliti ajukan sudah memenuhi karakteristik yang baik secara statistik

Page 95: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

94

sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memenuhi syarat untuk

dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012; Afthanorhan,

2013). Dirujuk Tabel 4.13 yang menunjukan hasil analisis pengukuran model

secara keseluruhan pada penelitian e-commerce Bukalapak:

4.2.2.3 Outer Model Shopee

1. Uji Individual Item Reliability

Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap

item pengukuran (indikator) dengan konstruknya, melihat nilai outer loading.

Nilai outer loading di atas 0,7 dapat dikatakan baik yang berarti indikator

tersebut valid dalam mengukur konstruknya. Merujuk pada standar nilai outer

loading, setelah melalui pengujian pada SmartPLS 3.0, terdapat 2 indikator

yang memiliki nilai outer loading dibawah 0,7 yaitu, SQ3 dan SVQ1.

Sehingga indikator tersebut harus dihapus, untuk lebih jelasnya nilai outer

loading Shopee dirujuk Tabel 4.3.

2. Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliabality (CR)

dengan ambang batas di atas 0,7. Berdasarkan data yang diolah menggunakan

SmartPLS 3.0 menunjukan seluruh nilai CR dari semua variabel sudah

memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian ini,

untuk lebih jelasnya nilai CR dirujuk Tabel 4.3.

Page 96: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

95

3. Uji Convergent Validity

Selanjutnyua penulis melakukan pengujian convergent validity dengan

melihat nilai average variance extracted (AVE), di mana nilai AVE

menggambarkan besaran atau keragaman variabel manifes (indikator) yang

dapat dikandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai AVE yang baik dalam

menunjukkan convergent validity adalah minimal 0,5. Artinya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari indikatornya, hasil

perhitungan oleh SmartPLS 3.0 menunjukan nilai AVE dari semua variabel

sudah memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian

ini. untuk lebih jelasnya nilai AVE Shopee dirujuk Tabel 4.3.

4. Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa nilai

cross loading dan cross loading Fornell-Lacker’s, pertama melakukan

perbandingan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok

lainnya. Bila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari

korelasi dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi

ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya dengan

memeriksa cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya

dengan nilai akar AVE, di mana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada

korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hasil dari perhitungan

menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning

pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

Page 97: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

96

blok lainnya, untuk lebih jelasnya nilai cross loading dan cross loading

Fornell-Lacker’s Shopee dirujuk Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Pengukuran Model Shopee

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,854 0,854 0,450 0,506 0,366 0,414 0,420 0,478

0,648 0,880 0,805 IQ2 0,851 0,851 0,417 0,453 0,319 0,389 0,510 0,505

IQ3 0,716 0,716 0,266 0,330 0,286 0,312 0,331 0,338

IQ4 0,790 0,790 0,463 0,475 0,220 0,436 0,531 0,432

NB

NB1 0,811 0,437 0,811 0,588 0,558 0,504 0,552 0,647

0,664 0,888 0,815 NB2 0,810 0,347 0,810 0,509 0,464 0,549 0,524 0,535

NB3 0,809 0,486 0,809 0,330 0,557 0,498 0,536 0,508

NB4 0,830 0,375 0,830 0,547 0,572 0,585 0,563 0,634

PEOU

PEOU1 0,888 0,448 0,518 0,888 0,372 0,381 0,417 0,639

0,808 0,944 0,899 PEOU2 0,882 0,529 0,524 0,882 0,435 0,482 0,484 0,658

PEOU3 0,934 0,583 0,603 0,934 0,407 0,477 0,568 0,700

PEOU4 0,890 0,427 0,561 0,890 0,447 0,543 0,559 0,722

PU

PU1 0,842 0,284 0,456 0,282 0,842 0,275 0,465 0,548

0,688 0,898 0,829 PU2 0,835 0,346 0,582 0,501 0,835 0,371 0,486 0,649

PU3 0,807 0,219 0,537 0,334 0,807 0,387 0,397 0,543

PU4 0,834 0,369 0,604 0,395 0,834 0,349 0,539 0,639

SQ

SQ1 0,823 0,425 0,567 0,408 0,330 0,823 0,492 0,418

0,699 0,874 0,836 SQ2 0,875 0,392 0,529 0,420 0,326 0,875 0,433 0,461

SQ3 0,809 0,398 0,549 0,482 0,386 0,809 0,613 0,504

SQ4*

SVQ

SVQ1 0,835 0,445 0,579 0,520 0,505 0,589 0,835 0,561

0,698 0,874 0,835 SVQ2 0,818 0,472 0,538 0,419 0,425 0,556 0,818 0,563

SVQ3 0,853 0,489 0,557 0,478 0,501 0,408 0,853 0,539

SVQ4*

US

US1 0,788 0,419 0,553 0,526 0,586 0,490 0,541 0,788

0,717 0,910 0,846 US2 0,899 0,462 0,656 0,688 0,644 0,464 0,580 0,899

US3 0,869 0,491 0,584 0,604 0,616 0,460 0,545 0,869

US4 0,826 0,491 0,636 0,730 0,596 0,469 0,577 0,826

Secara singkat, hasil analisis pengukuran model di atas menunjukkan bahwa

model yang peneliti ajukan sudah memenuhi karakteristik yang baik secara statistik

sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memenuhi syarat untuk

Page 98: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

97

dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012; Afthanorhan,

2013). Dirujuk Tabel 4.3 yang menunjukan hasil analisis pengukuran model secara

keseluruhan pada penelitian e-commerce Shopee:

4.2.2.4 Outer Model Lazada

1. Uji Individual Item Reliability

Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap

item pengukuran (indikator) dengan konstruknya, melihat nilai outer loading.

Nilai outer loading di atas 0,7 dapat dikatakan baik yang berarti indikator

tersebut valid dalam mengukur konstruknya. Merujuk pada standar nilai outer

loading, setelah melalui pengujian pada SmartPLS 3.0 terdapat 2 indikator

yang memiliki nilai outer loading dibawah 0,7 yaitu, NB2 dan NB3. Sehingga

indikator tersebut harus dihapus, untuk lebih jelasnya nilai outer loading

Lazada penulis lampirkan dalam Tabel 4.4.

2. Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliabality (CR)

dengan ambang batas di atas 0,7. Berdasarkan data yang diolah menggunakan

SmartPLS 3.0 menunjukan seluruh nilai CR dari semua variabel sudah

memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian ini,

untuk lebih jelasnya nilai outer loading Shopee penulis lampirkan dalam

Tabel 4.4.

Page 99: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

98

3. Uji Convergent Validity

Selanjutnyua penulis melakukan pengujian convergent validity dengan

melihat nilai average variance extracted (AVE), di mana nilai AVE

menggambarkan besaran atau keragaman variabel manifes (indikator) yang

dapat dikandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai AVE yang baik dalam

menunjukkan convergent validity adalah minimal 0,5. Artinya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari indikatornya, hasil

perhitungan oleh SmartPLS 3.0 menunjukan nilai AVE dari semua variabel

sudah memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian

ini. Untuk lebih jelasnya nilai outer loading Shopee penulis lampirkan dalam

Tabel 4.4.

4. Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa nilai

cross loading dan cross loading Fornell-Lacker’s, pertama melakukan

perbandingan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok

lainnya. Bila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari

korelasi dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi

ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya dengan

memeriksa cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya

dengan nilai akar AVE, di mana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada

korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hasil dari perhitungan

menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning

pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

Page 100: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

99

blok lainnya, untuk lebih jelasnya nilai cross loading dan cross loading

Fornell-Lacker’s Shopee penulis lampirkan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Pengukuran Model Lazada

Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ1 0,869 0,869 0,468 0,404 0,560 0,446 0,539 0,578

0,659 0,885 0,812 IQ2 0,869 0,869 0,387 0,299 0,430 0,549 0,641 0,439

IQ3 0,726 0,726 0,269 0,066 0,339 0,506 0,546 0,242

IQ4 0,774 0,774 0,251 0,168 0,269 0,487 0,569 0,206

NB1 0,858 0,447 0,858 0,602 0,606 0,287 0,420 0,638

0,682 0,811 0,826 NB2*

NB3*

NB4 0,792 0,290 0,792 0,561 0,509 0,402 0,378 0,406

PEOU1 0,862 0,185 0,597 0,862 0,500 0,276 0,196 0,441

0,671 0,890 0,819 PEOU2 0,737 0,164 0,407 0,737 0,381 0,244 0,239 0,355

PEOU3 0,866 0,386 0,567 0,866 0,562 0,385 0,424 0,501

PEOU4 0,805 0,319 0,687 0,805 0,566 0,186 0,355 0,579

PU1 0,884 0,532 0,648 0,563 0,884 0,454 0,506 0,760

0,643 0,877 0,802 PU2 0,771 0,476 0,483 0,427 0,771 0,440 0,435 0,578

PU3 0,813 0,380 0,487 0,436 0,813 0,373 0,374 0,578

PU4 0,730 0,280 0,537 0,570 0,730 0,204 0,234 0,544

SQ1 0,704 0,442 0,343 0,188 0,344 0,704 0,510 0,292

0,554 0,832 0,745 SQ2 0,756 0,375 0,307 0,194 0,313 0,756 0,541 0,309

SQ3 0,787 0,432 0,306 0,342 0,414 0,787 0,551 0,370

SQ4 0,730 0,531 0,268 0,236 0,291 0,730 0,529 0,288

SVQ1 0,799 0,589 0,329 0,250 0,358 0,553 0,799 0,332

0,592 0,853 0,770 SVQ2 0,764 0,437 0,306 0,236 0,335 0,507 0,764 0,315

SVQ3 0,733 0,524 0,287 0,254 0,372 0,673 0,733 0,295

SVQ4 0,780 0,569 0,529 0,405 0,432 0,484 0,780 0,331

US1 0,764 0,346 0,527 0,572 0,629 0,342 0,275 0,764

0,691 0,899 0,831 US2 0,921 0,455 0,544 0,479 0,674 0,326 0,324 0,921

US3 0,821 0,456 0,509 0,467 0,693 0,306 0,336 0,821

US4 0,812 0,427 0,553 0,426 0,578 0,451 0,447 0,812

Secara singkat, hasil analisis pengukuran model di atas menunjukkan bahwa

model yang peneliti ajukan sudah memenuhi karakteristik yang baik secara statistik

sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memenuhi syarat untuk

Page 101: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

100

dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012; Afthanorhan,

2013). Dirujuk Tabel 4.27 yang menunjukan hasil analisis pengukuran model

secara keseluruhan pada penelitian e-commerce Lazada.

4.2.2.5 Outer Model Blibli

1. Uji Individual Item Reliability

Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap

item pengukuran (indikator) dengan konstruknya, melihat nilai outer loading.

Nilai outer loading di atas 0,7 dapat dikatakan baik yang berarti indikator

tersebut valid dalam mengukur konstruknya. Merujuk pada standar nilai outer

loading, setelah melalui pengujian pada SmartPLS 3.0 terdapat 2 indikator

yang memiliki nilai outer loading dibawah 0,7 yaitu, PU3 dan SQ1. Sehingga

indikator tersebut harus dihapus, untuk lebih jelasnya nilai outer loading

Blibli penulis lampirkan dalam Tabel 4.5.

2. Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliabality (CR)

dengan ambang batas di atas 0,7. Berdasarkan data yang diolah menggunakan

SmartPLS 3.0 menunjukan seluruh nilai CR dari semua variabel sudah

memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian ini,

untuk lebih jelasnya nilai CR Blibli penulis lampirkan dalam Tabel 4.5.

3. Uji Convergent Validity

Selanjutnyua penulis melakukan pengujian convergent validity dengan

melihat nilai average variance extracted (AVE), di mana nilai AVE

Page 102: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

101

menggambarkan besaran atau keragaman variabel manifes (indikator) yang

dapat dikandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai AVE yang baik dalam

menunjukkan convergent validity adalah minimal 0,5. Artinya, variabel laten

dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari indikatornya, hasil

perhitungan oleh SmartPLS 3.0 menunjukan nilai AVE dari semua variabel

sudah memenuhi syarat dan valid untuk digunakan dalam model penelitian

ini. Untuk lebih jelasnya nilai AVE Blibli penulis lampirkan dalam Tabel 4.5.

4. Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa nilai

cross loading dan cross loading Fornell-Lacker’s, pertama melakukan

perbandingan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok

lainnya. Bila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari

korelasi dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi

ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya dengan

memeriksa cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya

dengan nilai akar AVE, di mana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada

korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Hasil dari perhitungan

menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning

pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk

blok lainnya, untuk lebih jelasnya nilai cross loading dan cross loading

Fornell-Lacker’s Blibli penulis lampirkan dalam Tabel 4.5.

Page 103: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

102

Hasil analisis pengukuran model di atas menunjukkan bahwa model yang

peneliti ajukan memenuhi karakteristik yang baik secara statistik dan memenuhi

syarat untuk dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012;

Afthanorhan, 2013). Dirujuk Tabel 4.5 yang menunjukan hasil analisis pengukuran

model secara keseluruhan pada penelitian e-commerce Blibli.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Pengukuran Model Blibli

Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ1 0,809 0,809 -0,198 -0,165 0,354 0,379 0,387 -0,188

0,681 0,895 0,825 IQ2 0,761 0,761 0,076 -0,110 0,504 0,496 0,489 0,040

IQ3 0,862 0,862 -0,163 -0,191 0,540 0,471 0,412 -0,113

IQ4 0,865 0,865 -0,129 -0,294 0,531 0,462 0,540 -0,242

NB1 0,898 -0,096 0,898 0,613 -0,010 -0,061 -0,102 0,568

0,755 0,925 0,869 NB2 0,860 -0,126 0,860 0,640 -0,051 -0,059 -0,137 0,657

NB3 0,874 -0,132 0,874 0,690 -0,129 -0,042 -0,089 0,623

NB4 0,844 -0,087 0,844 0,663 -0,006 -0,007 -0,081 0,627

PEOU1 0,904 -0,202 0,646 0,904 -0,144 -0,177 -0,254 0,547

0,808 0,944 0,899 PEOU2 0,854 -0,112 0,538 0,854 -0,116 -0,081 -0,150 0,498

PEOU3 0,902 -0,327 0,712 0,902 -0,201 -0,196 -0,245 0,603

PEOU4 0,934 -0,197 0,772 0,934 -0,119 -0,099 -0,197 0,674

PU1 0,852 0,486 -0,093 -0,180 0,852 0,526 0,607 -0,026

0,657 0,852 0,811 PU2 0,796 0,499 -0,028 -0,109 0,796 0,425 0,484 -0,027

PU3*

PU4 0,782 0,461 -0,012 -0,101 0,782 0,476 0,524 0,003

SQ1*

0,755 0,903 0,869 SQ2 0,869 0,458 -0,105 -0,201 0,522 0,869 0,573 -0,091

SQ3 0,873 0,517 0,078 -0,076 0,512 0,873 0,658 0,038

SQ4 0,865 0,459 -0,094 -0,124 0,500 0,865 0,644 -0,005

SVQ1 0,879 0,498 -0,089 -0,244 0,600 0,683 0,879 -0,100

0,749 0,922 0,865 SVQ2 0,887 0,421 -0,052 -0,145 0,564 0,630 0,887 -0,026

SVQ3 0,887 0,461 -0,104 -0,207 0,570 0,622 0,887 -0,132

SVQ4 0,807 0,547 -0,159 -0,218 0,569 0,543 0,807 -0,126

US1 0,927 -0,146 0,668 0,621 -0,052 -0,028 -0,160 0,927

0,746 0,921 0,864 US2 0,728 -0,164 0,477 0,407 -0,044 -0,085 -0,103 0,728

US3 0,899 -0,140 0,588 0,523 -0,021 0,001 -0,120 0,899

US4 0,888 -0,113 0,699 0,661 0,033 0,007 -0,018 0,888

Page 104: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

103

4.2.3 Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)

Pada tahap analisis model struktural dilakukan enam tahapan pengujian yang

terdiri dari pengujian path coefficient (β), coefficient of determination (R2), t-test

menggunakan metode bootstrapping, effect size (𝑓2), predictive relevance (𝑄2), dan

relative impact (𝑞2).

4.2.3.1 Inner Model Tokopedia

1. Uji Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1 di di

mana jalur dapat dinyatakan memiliki pengaruh dalam model jika hasil nilai

uji koefisien jalur berada di atas 0,1. Hasilnya dari 15 jalur yang ada pada

model penelitian ini, 10 jalur tersebut dinyatakan memiliki pengaruh

signifikan, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ terhadap US,

pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh

PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US,

pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh US

terhadap NB dan 5 jalur tidak memiliki pengaruh signifikan, yaitu jalur

pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap

US, pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap US. Untuk lebih

jelasnya dirujuk Tabel 4.6 dan Gambar 4.6 hasil pengujian jalur koefisien e-

commerce Tokopedia.

Page 105: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

104

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjelaskan varian dari tiap target

variabel endogen dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan

sebagai kuat, sekitar 0,333 dinyatakan sebagai moderat, dan 0,190 atau di

bawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah. Untuk lebih jelasnya

penulis lampirkan dalam Tabel 4.6 hasil uji coefficient of determination e-

commerce Tokopedia.

3. Uji t-test

Pada pengujian t-test dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping

pada SmartPLS 3.0, dan nilai yang diterima pada pengujian t-test adalah

diatas 1,96. Pada tabel 4.6 dapat dilihat hasil pengujiannya di mana dari total

15 hipotesis terdapat 7 hipotesis yang diterima yaitu pengaruh IQ terhadap

PEOU, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap PU,

pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SVQ

terhadap PU, pengaruh US terhadap NB dengan nilai dapat dilihat pada tabel

4.6 dan terdapat 8 hipotesis yang ditolak karena tidak memenuhi syarat nilai

yang diterima pada pengujian t-test di antaranya adalah pengaruh IQ terhadap

PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh SQ

terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU dan pengaruh SVQ terhadap US. Untuk lebih

jelasnya dirujuk Tabel 4.6 nilai t-test e-commerce Tokopedia.

Page 106: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

105

Gambar 4.6 Hasil Analisis Path Coeffisien Tokopedia

Page 107: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

106

4. Uji Effect Size (𝑓2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel

tertentu. Nilai ambang batas yang digunakan diantaranya 0,02 berpengaruh

kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel

4.6 memperlihatkan hasil analisis, dimana terdapat 2 jalur yang memiliki

pengaruh menengah yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU dengan nilai 0,196

dan pengaruh PU terhadap NB dengan nilai 0,339. Terdapat 13 jalur yang

memiliki pengaruh kecil yaitu pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ

terhadap US, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap PU,

pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ

terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ

terhadap US, pengaruh US terdahap NB dengan nilai dapat dilihat pada tabel

4.6. Untuk lebih jelasnya penulis lampirkan dalam Tabel 4.6 nilai effect size

e-commerce Tokopedia.

5. Uji Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan metode blindfolding untuk

menjelaskan bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif dengan variabel lainnya dalam model

dengan nilai ambang batas di atas nol (0). Dari hasil pengujian, diketahui

bahwa nilai Q2 dari seluruh variabel di atas nol (0) yang menunjukkan

keterkaitan secara prediktif. Untuk lebih jelasnya penulis lampirkan dalam

Tabel 4.6 nilai predictive relevance (Q2) e-commerce Tokopedia.

Page 108: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

107

6. Uji Relative Impact (𝑞2)

Seperti pengujian Q2 pengujian ini juga dilakukan dengan metode

blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari

sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang

batas yang digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 memiliki pengaruh

kecil, 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 memiliki pengaruh besar.

Pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa hanya 1 yang memiliki pengaruh

menengah dan 14 yang memiliki pengaruh kecil. Untuk lebih jelasnya dirujuk

Tabel 4.6 nilai 𝑞2 e-commerce Tokopedia.

4.2.3.2 Inner Model Bukalapak

1. Uji Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1 di di

mana jalur dapat dinyatakan memiliki pengaruh dalam model jika hasil nilai

uji koefisien jalur berada di atas 0,1. Hasilnya dari 15 jalur yang ada pada

model penelitian ini, 11 jalur tersebut dinyatakan memiliki pengaruh

signifikan, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh PEOU terhadap NB,

pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh PU

terhadap NB, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ terhadap PEOU,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ

terhadap US, pengaruh US terhadap NB dan 4 jalur tidak memiliki pengaruh

signifikan, yaitu jalur pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US,

pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US.

Page 109: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

108

Tabel 4.6 Hasil Analisis Struktur Model e-commerce Tokopedia

Hipotesis

β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in Q2-ex Ʃq2 Β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,509 4,223 0,499 0,499 0,401 0,196 0,343 0,343 0,272 0,107 Sign Accepted M m Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU -0,109 0,708 0,474 0,474 0,470 0,008 0,311 0,311 0,311 0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,202 1,721 0,558 0,558 0,544 0,031 0,380 0,380 0,372 0,012 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,244 2,831 0,626 0,626 0,596 0,080 0,323 0,323 0,311 0,017 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,381 2,910 0,474 0,474 0,405 0,131 0,311 0,311 0,266 0,066 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,267 1,880 0,558 0,558 0,528 0,067 0,380 0,380 0,358 0,035 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,380 3,470 0,626 0,626 0,499 0,339 0,323 0,323 0,340 -0,025 Sign Accepted M m Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,336 2,687 0,558 0,558 0,552 0,013 0,380 0,380 0,283 0,156 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,241 1,595 0,499 0,499 0,479 0,040 0,343 0,343 0,331 0,018 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,032 0,257 0,474 0,474 0,474 0,000 0,311 0,311 0,312 -0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US -0,021 0,220 0,558 0,558 0,557 0,001 0,380 0,380 0,381 -0,002 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,001 0,008 0,499 0,499 0,499 0,000 0,343 0,343 0,344 -0,002 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,464 2,641 0,474 0,474 0,399 0,143 0,311 0,311 0,266 0,066 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,095 0,757 0,558 0,558 0,555 0,006 0,380 0,380 0,379 0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,287 2,624 0,626 0,626 0,586 0,107 0,323 0,323 0,305 0,026 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

Page 110: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

109

Gambar 4.7 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Bukalapak

Page 111: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

110

Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.7 dan Gambar 4.7 hasil pengujian jalur

koefisien e-commerce Bukalapak.

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjelaskan varian dari tiap target

variabel endogen dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan

sebagai kuat, sekitar 0,333 dinyatakan sebagai moderat, dan 0,190 atau di

bawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.7 hasil uji coefficient of determination e-commerce

Bukalapak.

3. Uji t-test

Pada pengujian t-test dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping

pada SmartPLS 3.0, dan nilai yang diterima pada pengujian t-test adalah

diatas 1,96. Pada Tabel 4.7 dapat dilihat hasil pengujiannya di mana dari total

15 hipotesis terdapat 6 hipotesis yang diterima yaitu pengaruh IQ terhadap

PEOU, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap US,

pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SVQ

terhadap PU, dengan nilai dapat dilihat pada tabel 4.7 dan terdapat 9 hipotesis

yang ditolak karena tidak memenuhi syarat nilai yang diterima pada

pengujian t-test di antaranya adalah pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ

terhadap US, pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh SQ terhadap PEOU,

pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US, pengaruh SVQ

terhadap PEOU dan pengaruh SVQ terhadap US dan pengaruh US terhadap

Page 112: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

111

NB. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.7 nilai t-test e-commerce

Bukalapak.

4. Uji Effect Size (𝑓2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel

tertentu. Nilai ambang batas yang digunakan diantaranya 0,02 berpengaruh

kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel

4.7 memperlihatkan hasil analisis, dimana terdapat 2 jalur yang memiliki

pengaruh menengah yaitu pengaruh PEOU terhadap US dengan nilai 0,266

dan pengaruh PU terhadap NB dengan nilai 0,328. Terdapat 13 jalur yang

memiliki pengaruh kecil yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ

terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap NB,

pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ

terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ

terhadap US, pengaruh US terhadap NB dengan nilai dapat dilihat pada tabel

4.7. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.7 nilai effect size e-commerce

Bukalapak:

5. Uji Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan metode blindfolding untuk

menjelaskan bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif dengan variabel lainnya dalam model

dengan nilai ambang batas di atas nol (0). Dari hasil pengujian, diketahui

bahwa nilai Q2 dari seluruh variabel di atas nol (0) yang menunjukkan

Page 113: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

112

keterkaitan secara prediktif. dirujuk Tabel 4.7 nilai predictive relevance (Q2)

e-commerce Bukalapak.

6. Uji Relative Impact (𝑞2)

Seperti pengujian Q2 pengujian ini juga dilakukan dengan metode

blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari

sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang

batas yang digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 memiliki pengaruh

kecil, 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 memiliki pengaruh besar.

Pada tabel 4.7 memperlihatkan bahwa semuanya hanya memiliki pengaruh

kecil, dirujuk Tabel 4.7 nilai 𝑞2 e-commerce Bukalapak.

4.2.3.3 Inner Model Shopee

1. Uji Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1 di di

mana jalur dapat dinyatakan memiliki pengaruh dalam model jika hasil nilai

uji koefisien jalur berada di atas 0,1. Hasilnya dari 15 jalur yang ada pada

model penelitian ini, 10 jalur tersebut dinyatakan memiliki pengaruh

signifikan, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh PEOU terhadap NB,

pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU

terhadap US, pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PEOU,

pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ terhadap US, pengaruh US

terhadap NB dan 5 jalur tidak memiliki pengaruh signifikan, yaitu jalur

pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU

terhadap PU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US.

Page 114: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

113

Tabel 4.7 Hasil Analisis Struktur Model e-commerce Bukalapak

Hipotesis

β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in Q2-ex Ʃq2 Β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,339 3,093 0,519 0,519 0,459 0,125 0,359 0,359 0,317 0,066 Sign accepted M k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU -0,006 0,057 0,500 0,500 0,500 0,001 0,289 0,289 0,293 -0,005 Insign rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,036 0,468 0,664 0,664 0,664 0,001 0,434 0,434 0,437 -0,006 Insign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,289 2,849 0,682 0,682 0,647 0,108 0,405 0,405 0,387 0,029 Sign accepted A k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,280 1,917 0,500 0,500 0,465 0,071 0,289 0,289 0,270 0,027 Sign rejected M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,449 3,276 0,664 0,664 0,575 0,266 0,434 0,434 0,378 0,099 Sign accepted M m Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,466 5,630 0,682 0,682 0,577 0,328 0,405 0,405 0,340 0,108 Sign accepted A m Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,288 2,738 0,664 0,664 0,624 0,120 0,434 0,434 0,406 0,049 Sign accepted M k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,181 1,547 0,519 0,519 0,503 0,034 0,359 0,359 0,350 0,014 Sign rejected M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,067 0,698 0,500 0,500 0,498 0,005 0,289 0,289 0,291 -0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,039 0,597 0,664 0,664 0,664 0,001 0,434 0,434 0,436 -0,004 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,301 1,901 0,519 0,519 0,485 0,071 0,359 0,359 0,338 0,033 sign rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,444 2,760 0,500 0,500 0,431 0,139 0,289 0,289 0,248 0,058 sign accepted M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,129 1,241 0,664 0,664 0,659 0,016 0,434 0,434 0,433 0,001 sign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,174 1,652 0,682 0,682 0,67 0,036 0,405 0,405 0,404 0,001 sign rejected A k Predictive Relevance k

Page 115: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

114

Gambar 4.8 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Shopee

Page 116: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

115

Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.8 dan Gambar 4.8 hasil pengujian jalur

koefisien e-commerce Shopee.

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjelaskan varian dari tiap target

variabel endogen dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan

sebagai kuat, sekitar 0,333 dinyatakan sebagai moderat, dan 0,190 atau di

bawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.8 hasil uji coefficient of determination e-commerce Shopee.

3. Uji t-test

Pada pengujian t-test dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping

pada SmartPLS 3.0, dan nilai yang diterima pada pengujian t-test adalah

diatas 1,96. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat hasil pengujiannya di mana dari total

15 hipotesis terdapat 8 hipotesis yang diterima yaitu pengaruh IQ terhadap

PEOU, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap US,

pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ terhadap

PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh US terhadap NB dengan nilai

dapat dilihat pada tabel 4.8 dan terdapat 7 hipotesis yang ditolak karena tidak

memenuhi syarat nilai yang diterima pada pengujian t-test di antaranya adalah

pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU

terhadap PU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US, pengaruh

SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap US. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.8 nilai t-test e-commerce Shopee.

Page 117: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

116

4. Uji Effect Size (𝑓2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel

tertentu. Nilai ambang batas yang digunakan diantaranya 0,02 berpengaruh

kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada tabel

4.8 memperlihatkan hasil analisis, dimana terdapat 2 jalur yang memiliki

pengaruh besar yaitu pengaruh PEOU terhadap US dengan nilai 0,464 dan

pengaruh PU terhadap US dengan nilai 0,455. Terdapat 1 jalur yang memiliki

pengaruh menengah, yaitu pengaruh SVQ terhadap PU dan terdapat 12 jalur

yang memiliki pengaruh kecil, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh

IQ terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap NB,

pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh PU terhadap NB, pengaruh SQ

terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap US, pengaruh US

terhadap NB dengan nilai dapat dilihat pada Tabel 4.8. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.8 nilai effect size e-commerce Shopee.

5. Uji Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan metode blindfolding untuk

menjelaskan bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif dengan variabel lainnya dalam model

dengan nilai ambang batas di atas nol (0). Dari hasil pengujian, diketahui

bahwa nilai Q2 dari seluruh variabel di atas nol (0) yang menunjukkan

keterkaitan secara prediktif. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.8 nilai

predictive relevance (Q2) e-commerce Shopee:

Page 118: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

117

6. Uji Relative Impact (𝑞2)

Seperti pengujian Q2 pengujian ini juga dilakukan dengan metode

blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari

sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang

batas yang digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 memiliki pengaruh

kecil, 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 memiliki pengaruh besar.

Pada tabel 4.8 memperlihatkan bahwa semuanya hanya memiliki pengaruh

kecil, Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.8 nilai 𝑞2 e-commerce Shopee.

4.2.3.4 Inner Model Lazada

1. Uji Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1 di di

mana jalur dapat dinyatakan memiliki pengaruh dalam model jika hasil nilai

uji koefisien jalur berada di atas 0,1. Hasilnya dari 15 jalur yang ada pada

model penelitian ini, 11 jalur tersebut dinyatakan memiliki pengaruh

signifikan, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ terhadap PU,

pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU

terhadap PU, pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap NB,

pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SVQ

terhadap PEOU, pengaruh US terhadap NB dan 4 jalur tidak memiliki

pengaruh signifikan, yaitu jalur pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ

terhadap US, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ terhadap US.

Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 hasil pengujian jalur

koefisien e-commerce Lazada.

Page 119: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

118

Tabel 4.8 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Shopee

Hipotesis

β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,301 2,663 0,431 0,431 0,373 0,102 0,317 0,317 0,274 0,063 sign accepted M k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,057 0,630 0,337 0,337 0,334 0,004 0,208 0,208 0,209 -0,001 insign rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,068 1,273 0,768 0,768 0,765 0,012 0,502 0,502 0,501 0,003 insign rejected A k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,231 2,175 0,582 0,582 0,559 0,056 0,345 0,345 0,332 0,019 sign accepted M k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,000 0,000 0,337 0,337 0,336 0,001 0,208 0,208 0,208 0,000 insign rejected L k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,443 5,747 0,768 0,768 0,66 0,464 0,502 0,502 0,435 0,135 sign accepted A b Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,339 3,330 0,582 0,582 0,553 0,070 0,345 0,345 0,322 0,035 sign accepted M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,408 3,999 0,768 0,768 0,662 0,455 0,502 0,502 0,432 0,141 sign accepted A b Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,216 2,151 0,431 0,431 0,404 0,047 0,317 0,317 0,296 0,030 sign accepted M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,090 0,668 0,337 0,337 0,332 0,007 0,208 0,208 0,208 0,000 insign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,051 0,755 0,768 0,768 0,766 0,007 0,502 0,502 0,503 -0,001 insign rejected A k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,266 1,926 0,431 0,431 0,394 0,065 0,317 0,317 0,293 0,035 sign rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,485 4,073 0,337 0,337 0,213 0,186 0,208 0,208 0,131 0,097 sign accepted M m Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,108 1,157 0,768 0,768 0,762 0,025 0,502 0,502 0,501 0,003 sign rejected A k Predictive Relevance b

H15 US -> NB 0,300 2,316 0,582 0,582 0,561 0,051 0,345 0,345 0,337 0,012 sign accepted M k Predictive Relevance m

Page 120: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

119

Gambar 4.9 Hasil Analisis Path Coeffisien E-commerce Lazada

Page 121: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

120

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjelaskan varian dari tiap target

variabel endogen dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan

sebagai kuat, sekitar 0,333 dinyatakan sebagai moderat, dan 0,190 atau di

bawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.9 hasil uji coefficient of determination e-commerce Lazada.

3. Uji t-test

Pada pengujian t-test dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping

pada SmartPLS 3.0, dan nilai yang diterima pada pengujian t-test adalah

diatas 1,96. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat hasil pengujiannya di mana dari total

15 hipotesis terdapat 6 hipotesis yang diterima yaitu pengaruh IQ terhadap

PU, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh

PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US

dengan nilai dapat dilihat pada tabel 4.9 dan terdapat 9 hipotesis yang ditolak

karena tidak memenuhi syarat nilai yang diterima pada pengujian t-test di

antaranya adalah pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ terhadap US,

pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ

terhadap US, pengaruh SVQ terhadap PEOU, pengaruh SVQ terhadap PU,

pengaruh SVQ terhadap US, pengaruh US terhadap NB Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.9 nilai t-test e-commerce Lazada.

4. Uji Effect Size (𝑓2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel

tertentu. Nilai ambang batas yang digunakan diantaranya 0,02 berpengaruh

Page 122: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

121

kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel

4.9 memperlihatkan hasil analisis, dimana terdapat 2 jalur yang memiliki

pengaruh besar yaitu pengaruh PEOU terhadap PU dengan nilai 0,398 dan

pengaruh PU terhadap US dengan nilai 0,470. Terdapat 1 jalur yang memiliki

pengaruh menengah, yaitu pengaruh SVQ terhadap NB dan terdapat 12 jalur

yang memiliki pengaruh kecil, yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh

IQ terhadap PU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap US,

pengaruh PU terhadap NB, pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ

terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US, pengaruh SVQ terhadap PEOU,

pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh SVQ terhadap US, pengaruh US

terhadap NB dengan nilai dapat dilihat pada Tabel 4.9. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.9 nilai effect size e-commerce Lazada.

5. Uji Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan metode blindfolding untuk

menjelaskan bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif dengan variabel lainnya dalam model

dengan nilai ambang batas di atas nol (0). Dari hasil pengujian, diketahui

bahwa nilai Q2 dari seluruh variabel di atas nol (0) yang menunjukkan

keterkaitan secara prediktif. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.9 nilai

predictive relevance (Q2) e-commerce Lazada.

6. Uji Relative Impact (𝑞2)

Seperti pengujian Q2 pengujian ini juga dilakukan dengan metode

blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari

Page 123: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

122

sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang

batas yang digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 memiliki pengaruh

kecil, 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 memiliki pengaruh besar.

Pada Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa hanya 2 yang memiliki pengaruh

menengah dan 13 yang meiliki pengaruh yang kecil. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel nilai 𝑞2 e-commerce Lazada. dan Tabel 4.9 hasil analisis

struktur model e-commerce Lazada.

4.2.3.5 Inner Model Blibli

1. Uji Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1 di di

mana jalur dapat dinyatakan memiliki pengaruh dalam model jika hasil nilai

uji koefisien jalur berada di atas 0,1. Hasilnya dari 15 jalur yang ada pada

model penelitian ini, 7 jalur tersebut dinyatakan memiliki pengaruh

signifikan, yaitu pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh PEOU terhadap NB,

pengaruh PEOU terhadap US, pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ

terhadap PU, pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh US terhadap NB dan 8

jalur tidak memiliki pengaruh signifikan, yaitu jalur pengaruh IQ terhadap

PEOU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh

PU terhadap NB, pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, dan pengaruh SVQ terhadap US. Untuk lebih

jelasnya dirujuk Tabel 4.10 dan Gambar 4.10 hasil pengujian jalur koefisien

e-commerce Blibli.

Page 124: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

123

Tabel 4.9 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Lazada

Hipotesis

Β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,119 0,985 0,160 0,160 0,152 0,009 0,079 0,079 0,085 -0,007 sign rejected L k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,273 2,540 0,516 0,516 0,479 0,078 0,295 0,295 0,275 0,029 sign accepted M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,168 1,703 0,638 0,638 0,624 0,037 0,395 0,395 0,395 0,001 sign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,431 4,892 0,602 0,602 0,497 0,264 0,383 0,383 0,309 0,120 sign accepted M m Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,481 5,182 0,516 0,516 0,324 0,398 0,295 0,295 0,186 0,155 sign accepted M b Predictive Relevance m

H6 PEOU -> US 0,173 2,166 0,638 0,638 0,618 0,054 0,395 0,395 0,384 0,019 sign accepted M k Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,269 2,469 0,602 0,602 0,579 0,058 0,383 0,383 0,370 0,021 sign accepted M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,603 7,419 0,638 0,638 0,467 0,470 0,395 0,395 0,286 0,181 sign accepted M b Predictive Relevance m

H9 SQ -> PEOU 0,099 0,692 0,160 0,160 0,156 0,004 0,079 0,079 0,079 -0,001 insign rejected L k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,117 1,024 0,516 0,516 0,511 0,011 0,295 0,295 0,293 0,003 sign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,074 0,673 0,638 0,638 0,635 0,007 0,395 0,395 0,395 0,001 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,228 1,550 0,160 0,160 0,140 0,023 0,079 0,079 0,075 0,004 sign rejected L k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,036 0,254 0,516 0,516 0,516 0,001 0,295 0,295 0,297 -0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US -0,116 0,967 0,638 0,638 0,632 0,015 0,395 0,395 0,392 0,006 insign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,181 1,604 0,602 0,602 0,588 0,035 0,383 0,383 0,376 0,011 sign rejected M k Predictive Relevance k

Page 125: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

124

Gambar 4.10 Hasil Analisis Path Coefficient E-commerce Blibli

Page 126: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

125

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjelaskan varian dari tiap target

variabel endogen dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinyatakan

sebagai kuat, sekitar 0,333 dinyatakan sebagai moderat, dan 0,190 atau di

bawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah. Untuk lebih jelasnya

dirujuk Tabel 4.10 hasil uji coefficient of determination e-commerce Blibli.

3. Uji t-test

Pada pengujian t-test dilakukan dengan menggunakan metode bootstrapping

pada SmartPLS 3.0, dan nilai yang diterima pada pengujian t-test adalah

diatas 1,96. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat hasil pengujiannya di mana dari

total 15 hipotesis terdapat 5 hipotesis yang diterima yaitu pengaruh IQ

terhadap PU, pengaruh PEOU terhadap NB, pengaruh PEOU terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PU, pengaruh US terhadap NB dengan nilai dapat

dilihat pada Tabel 4.10 dan terdapat 10 hipotesis yang ditolak karena tidak

memenuhi syarat nilai yang diterima pada pengujian t-test di antaranya adalah

pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ terhadap US, pengaruh PEOU

terhadap PU, pengaruh PU terhadap NB, pengaruh PU terhadap US, pengaruh

SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US,

pengaruh SVQ terhadap PEOU, dan pengaruh SVQ terhadap US. Untuk lebih

jelasnya dirujuk Tabel 4.10 nilai t-test e-commerce Blibli.

4. Uji Effect Size (𝑓2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel

tertentu. Nilai ambang batas yang digunakan diantaranya 0,02 berpengaruh

Page 127: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

126

kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel

4.10 memperlihatkan hasil analisis, dimana terdapat 2 jalur yang memiliki

pengaruh besar yaitu pengaruh PEOU terhadap NB dengan nilai 0,410 dan

pengaruh PEOU terhadap US dengan nilai 0,701. Terdapat 2 jalur yang

memiliki pengaruh menengah, yaitu pengaruh SVQ terhadap PU dan

pengaruh US terhadap NB. Terdapat 11 jalur yang memiliki pengaruh kecil,

yaitu pengaruh IQ terhadap PEOU, pengaruh IQ terhadap PU, pengaruh IQ

terhadap US, pengaruh PEOU terhadap PU, pengaruh PU terhadap NB,

pengaruh PU terhadap US, pengaruh SQ terhadap PEOU, pengaruh SQ

terhadap PU, pengaruh SQ terhadap US, pengaruh SVQ terhadap PEOU,

pengaruh SVQ terhadap US dengan nilai dapat dilihat pada Tabel 4.10. Untuk

lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.10 nilai effect size e-commerce Blibli.

5. Uji Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini dilakukan pengujian dengan metode blindfolding untuk

menjelaskan bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif dengan variabel lainnya dalam model

dengan nilai ambang batas di atas nol (0). Dari hasil pengujian, diketahui

bahwa nilai Q2 dari seluruh variabel di atas nol (0) yang menunjukkan

keterkaitan secara prediktif. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.10 nilai

predictive relevance (Q2) e-commerce Blibli.

6. Uji Relative Impact (𝑞2)

Seperti pengujian Q2 pengujian ini juga dilakukan dengan metode

blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari

Page 128: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

127

sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang

batas yang digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 memiliki pengaruh

kecil, 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 memiliki pengaruh besar.

Pada Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa 1 yang memiliki pengaruh besar, 1

memiliki pengaruh menengah dan 13 yang meiliki pengaruh yang kecil.

Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.10 nilai 𝑞2 e-commerce Blibli.

4.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis

4.3.1 Interpretasi dan Diskusi Model Pengukuran (Outer Model)

Dari hasil analisis model pengukuran yang telah dilakukan, terdapat dua hal

penting yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pada analisis model pengukuran didapatkan hasil akhir yang menunjukkan

bahwa model penelitian ini sudah memenuhi syarat dan memiliki

karakteristik yang baik sehingga dapat dilanjutkan ke tahap analisis

berikutnya yaitu analisis struktural model (uji Inner Model).

2. Secara keseluruhan terdapat beberapa indikator yang harus dihapus untuk e-

commerce tertentu, ada juga e-commerce yang seluruh indikatornya diterima

atau tidak ada yang dihapus. Untuk lebih jelasnya dirujuk Tabel 4.11

perbandingan indikator-indikator yang dihapus untuk tiap e-commerce dan

indikator yang cocok untuk seluruh e-commerce.

Page 129: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

128

Tabel 4.10 Hasil Analisis Struktur Model E-commerce Blibli

Hipotesis

Β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2

Q2-

in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU -0,173 1,320 0,076 0,076 0,057 0,021 0,048 0,048 0,038 0,011 insign rejected L k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,296 3,209 0,525 0,525 0,472 0,111 0,305 0,305 0,273 0,046 sign accepted M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US -0,099 0,984 0,442 0,442 0,436 0,010 0,294 0,294 0,292 0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,506 4,123 0,653 0,653 0,51 0,410 0,453 0,453 0,350 0,188 sign accepted M b Predictive Relevance m

H5 PEOU -> PU 0,027 0,353 0,525 0,525 0,524 0,001 0,305 0,305 0,307 -0,003 insign rejected M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,651 9,550 0,442 0,442 0,050 0,701 0,294 0,294 0,022 0,384 sign accepted M b Predictive Relevance b

H7 PU -> NB 0,033 0,677 0,653 0,653 0,652 0,001 0,453 0,453 0,455 -0,004 insign rejected M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,123 1,208 0,442 0,442 0,437 0,008 0,294 0,294 0,293 0,001 sign rejected L k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,083 0,539 0,076 0,076 0,073 0,003 0,048 0,048 0,048 0,000 insign rejected L k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,136 1,119 0,525 0,525 0,516 0,018 0,305 0,305 0,303 0,003 sign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,098 0,839 0,442 0,442 0,437 0,008 0,294 0,294 0,292 0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU -0,200 1,496 0,076 0,076 0,058 0,020 0,048 0,048 0,036 0,013 insign rejected L k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,410 3,310 0,525 0,525 0,451 0,155 0,305 0,305 0,265 0,058 sign accepted M m Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US -0,055 0,365 0,442 0,442 0,441 0,001 0,294 0,294 0,296 -0,003 insign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,384 3,424 0,653 0,653 0,570 0,237 0,453 0,453 0,570 -0,214 sign accepted M m Predictive Relevance k

Page 130: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

129

Tabel 4.11 Ringkasan Penggunaan Indikator untuk Setiap E-commerce

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

IQ1 √ √ √ √ √

IQ2 √ √ √ √ √

IQ3 √ √ √ √ √

IQ4 √ √ √ √ √

NB1 √ √ √ √ √

NB2 √ √ √ - √

NB3 √ √ √ - √

NB4 √ √ √ √ √

PEOU1 √ √ √ √ √

PEOU2 √ √ √ √ √

PEOU3 √ √ √ √ √

PEOU4 √ √ √ √ √

PU1 √ √ √ √ √

PU2 √ √ √ √ √

PU3 √ √ √ √ -

PU4 √ √ √ √ √

SQ1 √ √ √ √ -

SQ2 √ √ √ √ √

SQ3 √ - - √ √

SQ4 √ √ √ √ √

SVQ1 √ √ - √ √

SVQ2 √ √ √ √ √

SVQ3 √ √ √ √ √

SVQ4 √ √ √ √ √

US1 √ √ √ √ √

US2 √ √ √ √ √

US3 √ √ √ √ √

US4 √ √ √ √ √

Berdasarkan data diatas, dapat kita simpulkan bahwa setiap e-commerce

mendapatkan hasil yang berbeda-beda untuk setiap indikator yang harus

dihapus. Namun demikian untuk setiap e-commerce penghapusan tidak lebih

dari dua indikator. Pada tabel diatas dapat kita lihat untuk indikator SQ3

Page 131: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

130

terjadi penghapusan dua kali, yaitu pada e-commerce Bukalapak dan Shopee.

Penghapusan beberapa indikator yang terjadi dikarenakan belum memenuhi

standar nilai outer loading.

Berdasarkan dua poin tersebut, model yang diajukan peneliti memang sudah

memenuhi syarat namun masih adanya penghapusan indikator. Penghapusan

indikator tersebut mungkin disebabkan karena pada saat proses pengumpulan data,

peneliti tidak mendampingi langsung responden ketika hendak mengisi kuesioner

sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pemahaman pertanyaan yang

diajukan kepada responden.

Untuk menanggapi hal tersebut, perlu dilakukan peninjauan kembali atau

dengan dilakukan pengembangan lebih lanjut terkait instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini, terutama untuk indikator yang dihapus pada beberapa e-

commerce. Meskipun peneliti telah berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya,

tentu masih terdapat banyak hal yang berada di luar kendali peneliti ketika

pelaksanaannya di lapangan.

4.3.2 Interpretasi dan Diskusi Model Struktural (Inner Model)

Dalam subbab dipaparkan mengenai interpretasi dan diskusi yang didasarkan

pada hasil dari 6 (enam) tahapan analisis struktur model yang telah dilakukan.

Keenam tahapan tersebut adalah path coefficient (β), coefficient of determination

(R2), t-test menggunakan bootstrapping, effect size (𝑓2), predictive relevance (𝑄2),

dan relative impact (𝑞2). Berikut adalah pemaparan dari hipotesis yang telah

dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.

Page 132: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

131

H1 Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan

terhadap Perceived Ease of Use (PEOU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H1 diterima pada Tokopedia, Bukalapak dan

Shopee. Sedangkan untuk Lazada dan Blibli H1 ditolak, berikut ini dirujuk

Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-commerce. Berdasarkan

Tabel 4.12 IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PEOU untuk e-

commerce Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Untuk pengujian f2 variabel IQ

terhadap PEOU mendapatkan hasil mayoritas berpengaruh kecil, kecuali

Tokopedia yang mendapat pengaruh menengah. Berikut ini dirujuk Tabel

4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas informasi pada e-commerce

Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee maka semakin meningkat kemudahan

penggunaan yang dirasakan oleh pengguna.

H2 Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan

terhadap Perceived Usefulness (PU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H2 hanya diterima pada Lazada. Sedangkan

untuk Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Blibli H2 ditolak, berikut ini

dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-commerce.

Berdasarkan Tabel 4.12 IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PU

untuk e-commerce Lazada. Sedangkan untuk e-commerce Tokopedia,

Page 133: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

132

Bukalapak, Shopee dan Blibli tidak memiliki pengaruh. Untuk pengujian f2

variabel IQ terhadap PU seluruhnya mendapatkan hasil berpengaruh kecil,

berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-

commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas

informasi pada e-commerce Lazada maka semakin meningkat

kebermanfaatan yang dirasakan oleh pengguna.

H3 Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh secara signifikan

terhadap User Satisfaction (US)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H3 ditolak untuk semua e-commerce, berikut

ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-commerce.

Berdasarkan Tabel 4.12 IQ tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

US untuk seluruh e-commerce. Untuk pengujian f2 variabel IQ terhadap US

seluruhnya mendapatkan hasil berpengaruh kecil, berikut ini dirujuk Tabel

4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas informasi pada kelima e-commerce tidak

mempengaruhi kepuasan pengguna.

H4 Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan

terhadap Net Benefit (NB)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H4 diterima untuk semua e-commerce,

Page 134: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

133

berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 PEOU memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap NB untuk seluruh e-commerce. Untuk pengujian f2

variabel PEOU terhadap NB mendapatkan hasil berpengaruh kecil untuk e-

commerce Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Hasil berpengaruh menengah

untuk e-commerce Lazada dan berpengaruh besar untuk e-commerce Blibli.

Berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-

commerce. Dengan penjelasan hasil perbandingan, maka H4 untuk semua e-

commerce diterima dan berpengaruh, ssehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi kemudahan penggunaan yang dirasakan pada kelima e-

commerce maka semakin tinggi manfaat bersih yang dirasakan oleh

pengguna.

H5 Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan

terhadap Perceived Usefulness (PU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H5 diterima untuk e-commerce Tokopedia

dan Lazada. Sedangkan untuk Bukalapak, Shopee dan Blibli H5 ditolak,

berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 PEOU memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PU untuk e-commerce Tokopedia dan Lazada. Untuk

pengujian f2 variabel PEOU terhadap PU mendapatkan hasil berpengaruh

kecil untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Blibli.

Page 135: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

134

Sedangkan hasil berpengaruh besar untuk e-commerce Lazada. Berikut ini

dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce, sehingga

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemudahan penggunaan pada e-

commerce Tokopedia dan Lazada maka semakin meningkat kebermanfaatan

yang dirasakan oleh pengguna.

H6 Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan

terhadap User Satisfaction (US)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H6 diterima untuk e-commerce Bukalapak,

Shopee, Lazada dan Blibli. Sedangkan untuk e-commerce Tokopedia H6

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 PEOU memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap US untuk e-commerce Bukalapak, Shopee, Lazada dan

Blibli. Untuk pengujian f2 variabel PEOU terhadap US mendapatkan hasil

berpengaruh kecil untuk e-commerce Tokopedia dan Lazada. Hasil

berpengaruh besar untuk e-commerce Shopee dan Blibli. Sedangkan hasil

berpengaruh menengah untuk e-commerce Bukalapak, berikut ini dirujuk

Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kemudahan penggunaan pada e-

commerce Bukalapak, Shopee, Lazada dan Blibli maka semakin tinggi

kepuasan pengguna yang dirasakan.

Page 136: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

135

H7 Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan

terhadap Net Benefit (NB)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H7 diterima untuk e-commerce Tokopedia,

Bukalapak, Shopee dan Lazada. Sedangkan untuk e-commerce Blibli H7

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 PU memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap NB untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada.

Untuk pengujian f2 variabel PU terhadap NB mendapatkan hasil berpengaruh

kecil untuk e-commerce Shopee, Lazada dan Blibli. Sedangkan hasil

berpengaruh menengah untuk e-commerce Tokopedia dan Bukalapak, berikut

ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce.

Dengan penjelasan hasil perbandingan, maka H7 untuk e-commerce

Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada diterima dan berpengaruh,

sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kebermanfaatan pada e-

commerce Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada maka semakin tinggi

manfaat bersih yang dirasakan.

H8 Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan

terhadap User Satisfaction (US)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H8 diterima untuk e-commerce Tokopedia,

Bukalapak, Shopee dan Lazada. Sedangkan untuk e-commerce Blibli H8

Page 137: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

136

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 PU memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap US untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada.

Untuk pengujian f2 variabel PU terhadap US mendapatkan hasil berpengaruh

kecil untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak dan Blibli. Sedangkan hasil

berpengaruh besar untuk e-commerce Shopee dan Lazada, berikut ini dirujuk

Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kebermanfaatan pada e-commerce

Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada maka semakin besar kepuasan

pengguna yang dirasakan.

H9 Apakah System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

Perceived Ease of Use (PEOU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H9 diterima untuk e-commerce Shopee.

Sedangkan untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan Blibli H9

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SQ memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap PEOU untuk e-commerce Shopee. Untuk pengujian f2 variabel SQ

terhadap PEOU mendapatkan hasil seluruhnya berpengaruh kecil untuk

kelima e-commerce, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk

perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 138: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

137

semakin tinggi kualitas sistem pada e-commerce Shopee maka semakin besar

kemudahan penggunaan yang dirasakan.

H10 Apakah System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

Perceived Usefulness (PU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H10 ditolak untuk kelima e-commerce.

Berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SQ tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PU untuk kelima e-commerce. Untuk pengujian f2

variabel SQ terhadap PU mendapatkan hasil seluruhnya berpengaruh kecil

untuk kelima e-commerce, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk

perbandingan kelima e-commerce¸sehingga dapat disimpulkan bahwa

kualitas sistem pada kelima e-commerce tidak memiliki pengaruh terhadap

kebermanfaatan yang dirasakan pengguna.

H11 Apakah System Quality (SQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

User Satisfaction (US)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H11 ditolak untuk kelima e-commerce.

Berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SQ tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap US untuk kelima e-commerce. Untuk pengujian f2

Page 139: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

138

variabel SQ terhadap US mendapatkan hasil seluruhnya berpengaruh kecil

untuk kelima e-commerce, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk

perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kualitas sistem pada kelima e-commerce tidak memiliki pengaruh terhadap

kepuasan pengguna yang dirasakan.

H12 Apakah Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

Perceived Ease of Use (PEOU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H12 ditolak untuk kelima e-commerce.

Berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SVQ tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PEOU untuk kelima e-commerce. Untuk pengujian f2

variabel SVQ terhadap PEOU mendapatkan hasil seluruhnya berpengaruh

kecil untuk kelima e-commerce, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk

perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kualitas sistem pada kelima e-commerce tidak memiliki pengaruh terhadap

kepuasan pengguna yang dirasakan.

H13 Apakah Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

Perceived Usefulness (PU)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H13 diterima untuk e-commerce Tokopedia,

Page 140: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

139

Bukalapak, Shopee dan Blibli. Sedangkan untuk e-commerce Lazada H13

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SVQ memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PU untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak, Shopee

dan Blibli. Untuk pengujian f2 variabel SVQ terhadap PU mendapatkan hasil

berpengaruh kecil untuk e-commerce Tokopedia, Bukalapak dan Lazada.

Sedangkan hasil berpengaruh menengah untuk e-commerce Shopee dan

Blibli, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-

commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas

layanan pada e-commerce Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli maka semakin

besar kebermanfaatan yang dirasakan.

H14 Apakah Service Quality (SVQ) berpengaruh secara signifikan terhadap

User Satisfaction (US)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H14 ditolak untuk kelima e-commerce.

Berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima e-

commerce. Berdasarkan Tabel 4.12 SVQ tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap US untuk kelima e-commerce. Untuk pengujian f2

variabel SVQ terhadap US mendapatkan hasil seluruhnya berpengaruh kecil

untuk kelima e-commerce, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk

perbandingan kelima e-commerce, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 141: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

140

kualitas sistem pada kelima e-commerce tidak memiliki pengaruh terhadap

kepuasan pengguna yang dirasakan.

H15 Apakah User Satisfaction (US) berpengaruh secara signifikan terhadap

Net Benefit (NB)?

Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang

didapatkan menunjukkan bahwa H15 diterima untuk e-commerce Tokopedia,

Shopee dan Blibli. Sedangkan untuk e-commerce Bukalapak dan Lazada H15

ditolak, berikut ini dirujuk Tabel 4.12 untuk perbandingan hasil t-test kelima

e-commerce.

Tabel 4.12 Perbandingan t-test untuk kelima e-commerce

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

IQ -> PEOU 4,223 3,093 2,663 0,985 1,320

IQ -> PU 0,708 0,057 0,630 2,540 3,209

IQ -> US 1,721 0,468 1,273 1,703 0,984

PEOU -> NB 2,831 2,849 2,175 4,892 4,123

PEOU -> PU 2,910 1,917 5,747 5,182 0,353

PEOU -> US 1,880 3,276 0,000 2,166 9,550

PU -> NB 3,470 5,630 3,330 2,469 0,677

PU -> US 2,687 2,738 3,999 7,419 1,208

SQ -> PEOU 1,595 1,547 2,151 0,692 0,539

SQ -> PU 0,257 0,698 0,668 1,024 1,119

SQ -> US 0,220 0,597 0,755 0,673 0,839

SVQ -> PEOU 0,008 1,901 1,926 1,550 1,496

SVQ -> PU 2,641 2,760 4,073 0,254 3,310

SVQ -> US 0,757 1,241 1,157 0,967 0,365

US -> NB 2,624 1,652 2,316 1,604 3,424

Pada Tabel 4.12 dapat kita lihat perbandingan kelima e-commerce

berdasarkan perhitungan t-test. Block yang berwarna kuning menandakan

Page 142: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

141

nilai kurang dari 1,96 yang artinya hipotesis ditolak. Berdasarkan Tabel 4.12

US memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NB untuk e-commerce

Tokopedia, Shopee dan Blibli. Untuk pengujian f2 variabel US terhadap NB

mendapatkan hasil berpengaruh kecil untuk Tokopedia, Bukalapak, Shopee

dan Lazada. Sedangkan hasil berpengaruh menengah untuk e-commerce

Blibli, berikut ini dirujuk Tabel 4.13 hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-

commerce.

Tabel 4.13 Hasil 𝑓2 untuk perbandingan kelima e-commerce

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

IQ -> PEOU 0,190 0,125 0,102 0,009 0,021

IQ -> PU 0,008 0,001 0,004 0,078 0,111

IQ -> US 0,031 0,001 0,012 0,037 0,010

PEOU -> NB 0,080 0,108 0,056 0,264 0,410

PEOU -> PU 0,131 0,071 0,001 0,398 0,001

PEOU -> US 0,067 0,266 0,464 0,054 0,701

PU -> NB 0,339 0,328 0,070 0,058 0,001

PU -> US 0,013 0,120 0,455 0,470 0,008

SQ -> PEOU 0,040 0,034 0,047 0,004 0,003

SQ -> PU 0,000 0,005 0,007 0,011 0,018

SQ -> US 0,001 0,001 0,007 0,007 0,008

SVQ -> PEOU 0.000 0,071 0,065 0,023 0,020

SVQ -> PU 0,143 0,139 0,186 0,001 0,155

SVQ -> US 0,006 0,016 0,025 0,015 0,001

US -> NB 0,107 0,036 0,051 0,035 0,237

Pada Tabel 4.13 dapat kita lihat perbandingan kelima e-commerce

berdasarkan perhitungan uji effect size, dapat disimpulkan bahwa semakin

besar kepuasan pengguna pada e-commerce Tokopedia, Shopee, dan Blibli

maka semakin besar manfaat bersih yang dirasakan.

Page 143: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

142

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan

terhadap Net Benefits (NB) adalah satu-satunya hipotesis yang dapat diterima

untuk kelima e-commerce berdasarkan pengujian t-test, sehingga Perceived

Ease of Use (PEOU) menjadi faktor yang memengaruhi keberhasilan dan

penerimaan kelima e-commerce.

2. Berdasarkan perhitungan R2, nilai rata-rata tingkat keberhasilan dan

penerimaan kelima e-commerce untuk indikator Perceived Ease of Use

(PEOU) dan Net Benefits (NB) adalah 0,629 atau setara dengan Medium

Strenght.

3. Dihapuskannya beberapa indikator, yaitu NB2 & NB3 untuk e-commerce

Lazada, PU3 & SQ1 untuk e-commerce blilbi, SQ3 untuk e-commerce

Bukalapak dan SQ3 & SVQ1 untuk e-commerce Shopee dalam penelitian ini.

Peneliti beranggapan bahwa hal ini terjadi karena penggunaan item

pertanyaan atau indikator yang kurang tepat dalam kuesioner dan juga karena

sebagian besar kuesioner diperoleh secara online. Mungkin saja hal ini

menyebabkan penafsiran yang bias bagi responden, sebab tidak ada

pendampingan secara langsung.

Page 144: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

143

4. Hipotesis pengaruh IQ terhadap US, pengaruh SQ terhadap PU, pengaruh SQ

terhadap US, pengaruh SVQ terhadap PEOU dan pengaruh SVQ terhadap US

adalah hipotesis yang ditolak di kelima e-commerce.

5. Hipotesis pengaruh PEOU terhadap NB dan pengaruh PU terhadap NB

merupakan sebuah hipotesis baru yang berdasarkan asumsi dari

pengembangan model Groho, Winarno, dan Permanasari (2014) dan Laksono

(2017).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini telah

memberikan kontribusi berupa:

a) Secara metodologi, penelitian ini berperan dalam mendorong penggunaan

metode kuantitatif pada riset atau penelitian dibidang sistem informasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

b) Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

pengembang e-commerce dalam memperbaharui sistem ataupun melakukan

innovasi pelayanan guna menarik perhatian pengguna.

Selain itu, penelitian ini memiliki keterbatasan yang berpengaruh kepada

hasil penelitian, dimana penelitian ini menjadi kurang optimal. Berikut merupakan

keterbatasan pada penelitian ini:

a) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana menghasilkan

temuan berupa angka statistik yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk

kata-kata. Penjelasan tersebut merupakan asumsi atau pendapat penulis

terhadap apa yang terjadi.

Page 145: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

144

b) Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel dari model TAM (Davis,

1985) yaitu Perceived Usufulness dan Perceived Ease of Use yang

digabungkan ke dalam Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone &

McLean diperbarui.

c) Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling

dan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan minimal sampel yang

digunakan, sehingga memerlukan banyak responden dan waktu yang

digunakan untuk menghimpun data. Hasil yang didapat juga kurang mewakili

populasi dikarenakan adanya kelompok yang lebih dominan dibandingkan

dengan kelompok lain.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran bagi

para peneliti selanjutnya, khususnya yang tertarik pada kajian sejenis diharapkan

dapat mempertimbangkan, meninjau kembali, dan memperbaiki hal-hal sebagai

berikut:

• Penelitian ini dapat dikembangkan dengan melakukan penelitian sejenis

dengan metode kualitatif.

• Meninjau kembali indikator-indikator yang digunakan, dapat berupa

penambahan ataupun pemilihan indikator yang lebih tepat agar penelitian

lebih akurat dan mendalam. Misalkan penggunaan indikator pada

Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use yang menggunakan 4

indikator dari 8 indikator yang tersedia.

Page 146: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

145

• Melakukan pengolahan data dengan menggunakan tools perhitungan

statistik yang berbeda, misalnya SPSS dan AMOS.

• Membandingkan hasil penguuran dengan menggunakan metode

pengukuran yang berbeda seperti End User Computing Satisfaction

(EUCS) dan Service Quality (SERVQUAL).

Page 147: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

146

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W., & Jogiyanto. (2015). Partial Least Square (PLS) : Alternatif

Structural Equation Modeling (SEM) Dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Chuttur, M. Y. (2009). Overview of the Technology Acceptance Model: Originis,

Developments, and Future Directions. Sprouts: Working Papers and

Information Systems, 9 (37). Indiana University.

Davis, F.D. (1985). A Technology acceptance model for empirically testing new-

end user information systems: Theory and Result. Disertasi. Massachusetss

Institute of Technology (MIT).

Davis, F.D., Richard P. Bagozzi, dan Paul R. Warshaw. (1989). Perceived

Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information

Technology”. MIS Quarterly. Vol. 13, No. 5, 319-339.

Djaali, A. (2008). Skala Likert. Yogyakarta: Andi Offset.

Elvandari, S. D. (2011). Penerimaan Sistem Online Berdasarkan Unifield Theory of

Acceptance and Usage of Technology. Jurnal Integra, 1(1) 72-91.

Gillmore dkk. (2002). Teen Sexual Behavior: Applicability of the Theory of

Reasoned Action. Journal of Marriage and Family, (64), 885-897.

Page 148: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

147

Groho, Winarno, dan Permanasari (2014) Evaluasi Kesuksesan Implementasi

Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK

Guritno, S., Sudaryono, dan Untung, R. (2011). Theory and Application of IT

Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi (1st ed.).

Yogyakarta: Andi.

Hamid, Rahmad Solling dan Ikbal, Muhammad (2017). Analisis Dampak

Kepercayaan pada Penggunaan Media Pemasaran Online (E-commerce)

yang Diadopsi Oleh UMKM: Perspektif Model DeLone & McLean. Palopo:

Jurnal Manajemen Teknologi.

Humdiana dan Indriyani E. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Haris, Yahya. (2019). “Wow! Transaksi e-commerce RI 2018 Capai Rp. 77 T,

Lompat 151%”. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190311101823-37-

59800/wow-transaksi-e-commerce-ri-2018-capai-rp-77-t-lompat-151

(Diakses pada 3 Agustus 2019).

Irmawati, Dewi. (2011). Pemanfaatan E-commerce Dalam Dunia Bisnis. Jurnal

Ilmiah Orasi Bisnis, VI.

Jogiyanto. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi (1st ed.).

Yogyakarta.

Khan, Abdul Gaffar. (2016). Electronic Commerce: A Study on Benefits and

Challenges in an Emerging Economy. Global Journal of Management and

Business Research, Vol. 16 (1), 18-22.

Page 149: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

148

Kurniawan, H., & Yamin, S. (2011). Generasi baru mengolah data penelitian

dengan partial least square path modeling : aplikasi dengan software

XLSTAT, SmartPLS, dan visual PLS. Jakarta: Salemba Infotek.

Laksono, Hari (2017). Evaluasi Kesuksesan SIMDA BMD pada Pemerintah

Kabupaten Grobogan Menggunakan Model Kombinasi DeLone McLean

dan TAM. Semarang: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Laudon, Kenneth C. & Carol Guercio Traver. (2014). E-commerce (10th edition).

New Jersey.

Mahmood, M. A., dkk. (2000). Variables Affecting Information Technology End-

User Satisfaction: A Meta-Analysis of The Empirical Literature.

International Journal of Human-Computer Studies, 52, 751–771.

Marsudin, Salamah dan Rose (2018). Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap

Kesuksesan Sistem Teknolgi Informasi pada Usaha Kecil Menengah Tenun

Songket Palembang. Palembang: SENTIKA 2018

Masnoni., dan L. Latifah. (2009). ”Pengaruh Integrasi Organisasi terhadap

Kematangan Perencanaan Sistem Informasi dan Implikasinya terhadap

Kesuksesan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (Studi

Empiris pada Pemerintah Daerah Kota Palembang)”, Prosiding Simposium

Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Mustakini, J. H. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan

Contoh Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi.

Yogyakarta: Andi.

Page 150: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

149

Nanehkaran, Y. Ahangari. (2013). An Introduction To Electronic Commerce.

International Journal of Scientific & Technology Research, Vol. 2 (4), 190-

193.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Mahendra Adhi (2009). Model Penerimaan E-commerce. Yogyakarta:

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia (JPAI).

O’Brien dan Marakas. (2010). Management System Information. New York.

Ojo, Adebowale I. (2017). Validation of the DeLone and McLean Information

Systems Success Model. Healthcare Informatics Research, 23 (1), 60-66.

Pradana, Mahir. (2015). Klasifikasi Bisnis E-commerce di Indonesia. MODUS, Vol.

27 (2), 163-174.

Saputro, Budiyanto, dan Santoso (2015). Model DeLone and McLean untuk

Mengukur Kesuksesan E-goverment Kota Pekalongan. Yogyakarta:

Scientific Journal of Informatics.

Saragih, H. dan Ramdhani, R. (2012). Pengaruh Intensi Pelanggan dalam

Berbelanja Online Kembali melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual

Beli (FJB) Kaskus. Journal of Information Systems, 8(2), 100-112.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Seddon, P. B. (1997). A Respesification and Extension of the DeLone and McLean

Model of IS Success. Information System Research, Vol. 8 (3), 240-253.

Solechan, Achmad dan Natalistyo (2011). E-commerce pada UKM Kota Semarang

Seabagai Model Pemasaran yang Efektif. Semarang: Semantik 2011.

Page 151: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

150

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2016). Measurement of the

information system project success of the higher education institutions in

Indonesia: A pilot study. International Journal of Business Information

Systems, 23 (2), 229.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of

information system project success model: A focus group study. SAGE

Open, 5(2), 1–14.

Subiyakto, A., & Sukmana, H. T. (2014). Pengukuran Keberhasilan Proyek

Teknologi Informasi dan Komunikasi: Studi Kasus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, dan R&D (3rd ed.). Bandung: Alfabeta.

Suprapto, Edwin. (2018). “Transaksi E-commerce Indonesia Naik 500% dalam 5

Tahun”.databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/16/transaksi-e-

commer ce-indonesia-naik-500-dalam-5-tahun. (Diakses pada 3 Agustus

2019).

Turban, E., David K., dan Jae K. L., (2006). Electronic Commerce 2006: A

Managerial Perspective. Research Collection School Of Information

Systems.

Valacich, Joe dan C. Schneider. (2012). Information Systems Today: Managing in

the Digital World. New Jersey: Pearson.

Page 152: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

151

Wahyuni, Trisacti. (2011). Uji Empiris Model DeLone dan McLean Terhadap

Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Jurnal BPPK.

Vol. 2, 3-23.

Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley., dan Kevin C. Dittman. (2009). Systems

Analysis and Design Methods (7th edition). McGraw-Hill.

Widaryanti (2008). Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi pada E-commerce.

Semarang: STIE Pelita Nusantara Semarang.

William H. DeLone, Ephraim R. McLean, (1992) Information Systems Success:

The Quest for the Dependent Information Systems Research 3(1):60-95.

http://dx.doi.org/10.1287/isre.3.1.60

William H. Delone & Ephraim R. McLean. (2003). The DeLone and McLean

Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update, Journal of

Management Information Systems, 19:4, 9-30.

http://dx.doi.org/10.1080/07421222.2003.11045748.

____________.(2016). Information Systems Success Measurement. Information

Systems, Vol. 2 (1), 1-116.

____________.(1992). Information Systems Success: The Quest for the Dependent

Variable.

Wisudiawan, Gede Agung Ary. (2015). Analisis Faktor Kesuksesan Sistem

Informasi Menggunakan Model DeLone and McLean. Jurnal Ilmiah

Teknologi Informasi Terapan, Vol. II (1), 55-59.

Page 153: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

152

Yudi, Muhammad. (2018). “Generasi Milenial Masih Pembelanja Online Terbesar

di Indonesia”. marketeers.com/generasi-milenial-masih-pembelanja-

online-terbesar-di-indonesia/ (Diakses pada 4 Agustus 2019).

Yuliana, Kenti (2016). Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean

untuk Evaluasi Sistem Informasi POS pada PT. POS Indoensia (PERSERO)

Divisi Regional VI Semarang. Banjarmasin: INFOKAM.

Page 154: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

LAMPIRAN

Page 155: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

1-A

Page 156: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

2-A

Page 157: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

3-A

Page 158: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

4-A

Page 159: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

5-A

Page 160: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

6-A

Page 161: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

7-A

61

47

21

36 3841

55

83

68 64

0

20

40

60

80

100

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

34

48 4839

90

2 4 12 1 0

65

4843

62

91 2 1 2 30

20

40

60

80

100

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Pendidikan Terakhir

SLTP/A DIPLOMA S1 S2

Page 162: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

8-A

73

83 8476

80

28

16 1826

191 2 1 2 31 10

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Usia

15 - 24 25 - 34 35 - 44 > 45

6 3 1 5 123 8 9 1218

6166 68

63

48

3225 26 24 24

0

10

20

30

40

50

60

70

80

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Tingkat Keberhasilan E-commerce

Kurang Berhasil Tidak Tahu Berhasil Sangat Berhasil

1 1 11

20

1 1 4 114

57 57 55

62

31

44 43 44

30

37

0

10

20

30

40

50

60

70

TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE LAZADA BLIBLI

Tingkat Penerimaan E-commerce

Kurang Diterima Tidak Tahu Diterima Sangat Diterima

Page 163: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

9-A

TOKOPEDIA

BUKALAPAK

Page 164: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

10-A

SHOPEE

LAZADA

Page 165: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

11-A

BLIBLI

Page 166: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

12-A

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,761 0,761 0,577 0,508 0,446 0,569 0,522 0,506

0,667 0,889 0,817 IQ2 0,856 0,856 0,597 0,628 0,401 0,608 0,570 0,509

IQ3 0,841 0,841 0,575 0,556 0,405 0,610 0,630 0,418

IQ4 0,806 0,806 0,611 0,548 0,448 0,614 0,695 0,566

NB

NB1 0,829 0,614 0,829 0,646 0,700 0,472 0,603 0,673

0,592 0,852 0,769 NB2 0,733 0,591 0,733 0,378 0,520 0,577 0,573 0,451

NB3 0,798 0,548 0,798 0,439 0,449 0,524 0,501 0,398

NB4 0,710 0,462 0,710 0,481 0,449 0,553 0,498 0,535

PEOU

PEOU1 0,902 0,576 0,503 0,902 0,457 0,549 0,477 0,536

0,754 0,925 0,868 PEOU2 0,829 0,558 0,649 0,829 0,576 0,530 0,554 0,554

PEOU3 0,901 0,649 0,583 0,901 0,494 0,557 0,478 0,572

PEOU4 0,839 0,600 0,515 0,839 0,504 0,502 0,436 0,569

PU

PU1 0,791 0,429 0,535 0,534 0,791 0,389 0,474 0,469

0,731 0,916 0,855 PU2 0,879 0,387 0,610 0,445 0,879 0,482 0,553 0,541

PU3 0,900 0,506 0,679 0,462 0,900 0,526 0,591 0,591

PU4 0,847 0,457 0,592 0,575 0,847 0,447 0,507 0,599

SQ

SQ1 0,750 0,440 0,443 0,370 0,346 0,750 0,560 0,341

0,629 0,871 0,793 SQ2 0,779 0,487 0,442 0,408 0,403 0,779 0,629 0,342

SQ3 0,780 0,624 0,603 0,527 0,489 0,780 0,551 0,458

SQ4 0,860 0,721 0,625 0,600 0,457 0,860 0,678 0,546

SVQ

SVQ1 0,773 0,605 0,602 0,388 0,564 0,569 0,773 0,464

0,637 0,875 0,798 SVQ2 0,809 0,557 0,574 0,396 0,536 0,605 0,809 0,383

SVQ3 0,820 0,620 0,578 0,531 0,438 0,636 0,820 0,517

SVQ4 0,790 0,580 0,518 0,472 0,455 0,623 0,790 0,504

US

US1 0,874 0,527 0,583 0,521 0,575 0,458 0,510 0,874

0,742 0,920 0,862 US2 0,892 0,551 0,623 0,579 0,595 0,544 0,576 0,892

US3 0,846 0,471 0,573 0,561 0,483 0,393 0,445 0,846

US4 0,834 0,568 0,595 0,556 0,568 0,479 0,490 0,834

TOKOPEDIA

Page 167: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

13-A

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,861 0,861 0,555 0,556 0,506 0,533 0,621 0,524

0,671 0,891 0,819 IQ2 0,849 0,849 0,533 0,582 0,458 0,443 0,548 0,540

IQ3 0,751 0,751 0,349 0,464 0,338 0,376 0,458 0,345

IQ4 0,811 0,811 0,555 0,487 0,352 0,407 0,595 0,463

NB

NB1 0,834 0,562 0,834 0,667 0,674 0,501 0,657 0,676

0,654 0,883 0,809 NB2 0,818 0,465 0,818 0,531 0,530 0,602 0,618 0,551

NB3 0,779 0,490 0,779 0,444 0,587 0,481 0,573 0,434

NB4 0,801 0,465 0,801 0,599 0,651 0,569 0,577 0,607

PEOU

PEOU1 0,869 0,507 0,580 0,869 0,488 0,444 0,543 0,648

0,761 0,927 0,873 PEOU2 0,861 0,564 0,634 0,861 0,543 0,476 0,569 0,683

PEOU3 0,925 0,662 0,688 0,925 0,562 0,558 0,625 0,684

PEOU4 0,832 0,493 0,541 0,832 0,522 0,525 0,555 0,612

PU

PU1 0,742 0,359 0,492 0,385 0,742 0,305 0,488 0,408

0,641 0,877 0,801 PU2 0,846 0,435 0,643 0,499 0,846 0,446 0,568 0,589

PU3 0,805 0,347 0,618 0,421 0,805 0,471 0,469 0,517

PU4 0,806 0,482 0,661 0,605 0,806 0,466 0,607 0,645

SQ

SQ1 0,807 0,415 0,500 0,400 0,385 0,807 0,501 0,346

0,705 0,877 0,840 SQ2 0,899 0,438 0,583 0,479 0,497 0,899 0,569 0,500

SQ3*

SQ4 0,809 0,501 0,578 0,548 0,450 0,809 0,667 0,534

SVQ

SVQ1 0,702 0,492 0,660 0,458 0,585 0,590 0,702 0,475

0,554 0,832 0,744 SVQ2 0,823 0,449 0,577 0,507 0,528 0,582 0,823 0,519

SVQ3 0,704 0,518 0,476 0,475 0,370 0,545 0,704 0,517

SVQ4 0,741 0,573 0,514 0,516 0,499 0,359 0,741 0,480

US

US1 0,852 0,414 0,535 0,614 0,577 0,465 0,511 0,852

0,736 0,917 0,858 US2 0,905 0,545 0,691 0,656 0,663 0,469 0,637 0,905

US3 0,843 0,491 0,546 0,618 0,505 0,433 0,467 0,843

US4 0,829 0,528 0,648 0,690 0,593 0,546 0,654 0,829

BUKALAPAK

Page 168: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

14-A

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,854 0,854 0,450 0,506 0,366 0,414 0,420 0,478

0,648 0,880 0,805 IQ2 0,851 0,851 0,417 0,453 0,319 0,389 0,510 0,505

IQ3 0,716 0,716 0,266 0,330 0,286 0,312 0,331 0,338

IQ4 0,790 0,790 0,463 0,475 0,220 0,436 0,531 0,432

NB

NB1 0,811 0,437 0,811 0,588 0,558 0,504 0,552 0,647

0,664 0,888 0,815 NB2 0,810 0,347 0,810 0,509 0,464 0,549 0,524 0,535

NB3 0,809 0,486 0,809 0,330 0,557 0,498 0,536 0,508

NB4 0,830 0,375 0,830 0,547 0,572 0,585 0,563 0,634

PEOU

PEOU1 0,888 0,448 0,518 0,888 0,372 0,381 0,417 0,639

0,808 0,944 0,899 PEOU2 0,882 0,529 0,524 0,882 0,435 0,482 0,484 0,658

PEOU3 0,934 0,583 0,603 0,934 0,407 0,477 0,568 0,700

PEOU4 0,890 0,427 0,561 0,890 0,447 0,543 0,559 0,722

PU

PU1 0,842 0,284 0,456 0,282 0,842 0,275 0,465 0,548

0,688 0,898 0,829 PU2 0,835 0,346 0,582 0,501 0,835 0,371 0,486 0,649

PU3 0,807 0,219 0,537 0,334 0,807 0,387 0,397 0,543

PU4 0,834 0,369 0,604 0,395 0,834 0,349 0,539 0,639

SQ

SQ1 0,823 0,425 0,567 0,408 0,330 0,823 0,492 0,418

0,699 0,874 0,836 SQ2 0,875 0,392 0,529 0,420 0,326 0,875 0,433 0,461

SQ3 0,809 0,398 0,549 0,482 0,386 0,809 0,613 0,504

SQ4*

SVQ

SVQ1 0,835 0,445 0,579 0,520 0,505 0,589 0,835 0,561

0,698 0,874 0,835 SVQ2 0,818 0,472 0,538 0,419 0,425 0,556 0,818 0,563

SVQ3 0,853 0,489 0,557 0,478 0,501 0,408 0,853 0,539

SVQ4*

US

US1 0,788 0,419 0,553 0,526 0,586 0,490 0,541 0,788

0,717 0,910 0,846 US2 0,899 0,462 0,656 0,688 0,644 0,464 0,580 0,899

US3 0,869 0,491 0,584 0,604 0,616 0,460 0,545 0,869

US4 0,826 0,491 0,636 0,730 0,596 0,469 0,577 0,826

SHOPEE

Page 169: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

15-A

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,869 0,869 0,468 0,404 0,560 0,446 0,539 0,578

0,659 0,885 0,812 IQ2 0,869 0,869 0,387 0,299 0,430 0,549 0,641 0,439

IQ3 0,726 0,726 0,269 0,066 0,339 0,506 0,546 0,242

IQ4 0,774 0,774 0,251 0,168 0,269 0,487 0,569 0,206

NB

NB1 0,858 0,447 0,858 0,602 0,606 0,287 0,420 0,638

0,682 0,811 0,826 NB2*

NB3*

NB4 0,792 0,290 0,792 0,561 0,509 0,402 0,378 0,406

PEOU

PEOU1 0,862 0,185 0,597 0,862 0,500 0,276 0,196 0,441

0,671 0,890 0,819 PEOU2 0,737 0,164 0,407 0,737 0,381 0,244 0,239 0,355

PEOU3 0,866 0,386 0,567 0,866 0,562 0,385 0,424 0,501

PEOU4 0,805 0,319 0,687 0,805 0,566 0,186 0,355 0,579

PU

PU1 0,884 0,532 0,648 0,563 0,884 0,454 0,506 0,760

0,643 0,877 0,802 PU2 0,771 0,476 0,483 0,427 0,771 0,440 0,435 0,578

PU3 0,813 0,380 0,487 0,436 0,813 0,373 0,374 0,578

PU4 0,730 0,280 0,537 0,570 0,730 0,204 0,234 0,544

SQ

SQ1 0,704 0,442 0,343 0,188 0,344 0,704 0,510 0,292

0,554 0,832 0,745 SQ2 0,756 0,375 0,307 0,194 0,313 0,756 0,541 0,309

SQ3 0,787 0,432 0,306 0,342 0,414 0,787 0,551 0,370

SQ4 0,730 0,531 0,268 0,236 0,291 0,730 0,529 0,288

SVQ

SVQ1 0,799 0,589 0,329 0,250 0,358 0,553 0,799 0,332

0,592 0,853 0,770 SVQ2 0,764 0,437 0,306 0,236 0,335 0,507 0,764 0,315

SVQ3 0,733 0,524 0,287 0,254 0,372 0,673 0,733 0,295

SVQ4 0,780 0,569 0,529 0,405 0,432 0,484 0,780 0,331

US

US1 0,764 0,346 0,527 0,572 0,629 0,342 0,275 0,764

0,691 0,899 0,831 US2 0,921 0,455 0,544 0,479 0,674 0,326 0,324 0,921

US3 0,821 0,456 0,509 0,467 0,693 0,306 0,336 0,821

US4 0,812 0,427 0,553 0,426 0,578 0,451 0,447 0,812

LAZADA

Page 170: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

16-A

Var Ind OL CL

AVE CR AKAR

AVE IQ NB PEOU PU SQ SVQ US

IQ

IQ1 0,809 0,809 -0,198 -0,165 0,354 0,379 0,387 -0,188

0,681 0,895 0,825 IQ2 0,761 0,761 0,076 -0,110 0,504 0,496 0,489 0,040

IQ3 0,862 0,862 -0,163 -0,191 0,540 0,471 0,412 -0,113

IQ4 0,865 0,865 -0,129 -0,294 0,531 0,462 0,540 -0,242

NB

NB1 0,898 -0,096 0,898 0,613 -0,010 -0,061 -0,102 0,568

0,755 0,925 0,869 NB2 0,860 -0,126 0,860 0,640 -0,051 -0,059 -0,137 0,657

NB3 0,874 -0,132 0,874 0,690 -0,129 -0,042 -0,089 0,623

NB4 0,844 -0,087 0,844 0,663 -0,006 -0,007 -0,081 0,627

PEOU

PEOU1 0,904 -0,202 0,646 0,904 -0,144 -0,177 -0,254 0,547

0,808 0,944 0,899 PEOU2 0,854 -0,112 0,538 0,854 -0,116 -0,081 -0,150 0,498

PEOU3 0,902 -0,327 0,712 0,902 -0,201 -0,196 -0,245 0,603

PEOU4 0,934 -0,197 0,772 0,934 -0,119 -0,099 -0,197 0,674

PU

PU1 0,852 0,486 -0,093 -0,180 0,852 0,526 0,607 -0,026

0,657 0,852 0,811 PU2 0,796 0,499 -0,028 -0,109 0,796 0,425 0,484 -0,027

PU3*

PU4 0,782 0,461 -0,012 -0,101 0,782 0,476 0,524 0,003

SQ

SQ1*

0,755 0,903 0,869 SQ2 0,869 0,458 -0,105 -0,201 0,522 0,869 0,573 -0,091

SQ3 0,873 0,517 0,078 -0,076 0,512 0,873 0,658 0,038

SQ4 0,865 0,459 -0,094 -0,124 0,500 0,865 0,644 -0,005

SVQ

SVQ1 0,879 0,498 -0,089 -0,244 0,600 0,683 0,879 -0,100

0,749 0,922 0,865 SVQ2 0,887 0,421 -0,052 -0,145 0,564 0,630 0,887 -0,026

SVQ3 0,887 0,461 -0,104 -0,207 0,570 0,622 0,887 -0,132

SVQ4 0,807 0,547 -0,159 -0,218 0,569 0,543 0,807 -0,126

US

US1 0,927 -0,146 0,668 0,621 -0,052 -0,028 -0,160 0,927

0,746 0,921 0,864 US2 0,728 -0,164 0,477 0,407 -0,044 -0,085 -0,103 0,728

US3 0,899 -0,140 0,588 0,523 -0,021 0,001 -0,120 0,899

US4 0,888 -0,113 0,699 0,661 0,033 0,007 -0,018 0,888

BLIBLI

Page 171: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

17-A

Hipotesis

β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in Q2-ex Ʃq2 Β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,509 4,223 0,499 0,499 0,401 0,196 0,343 0,343 0,272 0,107 Sign Accepted M m Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU -0,109 0,708 0,474 0,474 0,470 0,008 0,311 0,311 0,311 0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,202 1,721 0,558 0,558 0,544 0,031 0,380 0,380 0,372 0,012 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,244 2,831 0,626 0,626 0,596 0,080 0,323 0,323 0,311 0,017 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,381 2,910 0,474 0,474 0,405 0,131 0,311 0,311 0,266 0,066 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,267 1,880 0,558 0,558 0,528 0,067 0,380 0,380 0,358 0,035 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,380 3,470 0,626 0,626 0,499 0,339 0,323 0,323 0,340 -0,025 Sign Accepted M m Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,336 2,687 0,558 0,558 0,552 0,013 0,380 0,380 0,283 0,156 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,241 1,595 0,499 0,499 0,479 0,040 0,343 0,343 0,331 0,018 Sign Rejected M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,032 0,257 0,474 0,474 0,474 0,000 0,311 0,311 0,312 -0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US -0,021 0,220 0,558 0,558 0,557 0,001 0,380 0,380 0,381 -0,002 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,001 0,008 0,499 0,499 0,499 0,000 0,343 0,343 0,344 -0,002 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,464 2,641 0,474 0,474 0,399 0,143 0,311 0,311 0,266 0,066 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,095 0,757 0,558 0,558 0,555 0,006 0,380 0,380 0,379 0,001 Insign Rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,287 2,624 0,626 0,626 0,586 0,107 0,323 0,323 0,305 0,026 Sign Accepted M k Predictive Relevance k

TOKOPEDIA

Page 172: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

18-A

Hipotesis

Β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in Q2-ex Ʃq2 Β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,339 3,093 0,519 0,519 0,459 0,125 0,359 0,359 0,317 0,066 Sign accepted M k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU -0,006 0,057 0,500 0,500 0,500 0,001 0,289 0,289 0,293 -0,005 Insign rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,036 0,468 0,664 0,664 0,664 0,001 0,434 0,434 0,437 -0,006 Insign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,289 2,849 0,682 0,682 0,647 0,108 0,405 0,405 0,387 0,029 Sign accepted A k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,280 1,917 0,500 0,500 0,465 0,071 0,289 0,289 0,270 0,027 Sign rejected M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,449 3,276 0,664 0,664 0,575 0,266 0,434 0,434 0,378 0,099 Sign accepted M m Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,466 5,630 0,682 0,682 0,577 0,328 0,405 0,405 0,340 0,108 Sign accepted A m Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,288 2,738 0,664 0,664 0,624 0,120 0,434 0,434 0,406 0,049 Sign accepted M k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,181 1,547 0,519 0,519 0,503 0,034 0,359 0,359 0,350 0,014 Sign rejected M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,067 0,698 0,500 0,500 0,498 0,005 0,289 0,289 0,291 -0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,039 0,597 0,664 0,664 0,664 0,001 0,434 0,434 0,436 -0,004 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,301 1,901 0,519 0,519 0,485 0,071 0,359 0,359 0,338 0,033 sign rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,444 2,760 0,500 0,500 0,431 0,139 0,289 0,289 0,248 0,058 sign accepted M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,129 1,241 0,664 0,664 0,659 0,016 0,434 0,434 0,433 0,001 sign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,174 1,652 0,682 0,682 0,67 0,036 0,405 0,405 0,404 0,001 sign rejected A k Predictive Relevance k

BUKALAPAK

Page 173: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

19-A

Hipotesis

Β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,301 2,663 0,431 0,431 0,373 0,102 0,317 0,317 0,274 0,063 sign accepted M k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,057 0,630 0,337 0,337 0,334 0,004 0,208 0,208 0,209 -0,001 insign rejected M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,068 1,273 0,768 0,768 0,765 0,012 0,502 0,502 0,501 0,003 insign rejected A k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,231 2,175 0,582 0,582 0,559 0,056 0,345 0,345 0,332 0,019 sign accepted M k Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,000 0,000 0,337 0,337 0,336 0,001 0,208 0,208 0,208 0,000 insign rejected L k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,443 5,747 0,768 0,768 0,66 0,464 0,502 0,502 0,435 0,135 sign accepted A b Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,339 3,330 0,582 0,582 0,553 0,070 0,345 0,345 0,322 0,035 sign accepted M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,408 3,999 0,768 0,768 0,662 0,455 0,502 0,502 0,432 0,141 sign accepted A b Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,216 2,151 0,431 0,431 0,404 0,047 0,317 0,317 0,296 0,030 sign accepted M k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,090 0,668 0,337 0,337 0,332 0,007 0,208 0,208 0,208 0,000 insign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,051 0,755 0,768 0,768 0,766 0,007 0,502 0,502 0,503 -0,001 insign rejected A k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,266 1,926 0,431 0,431 0,394 0,065 0,317 0,317 0,293 0,035 sign rejected M k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,485 4,073 0,337 0,337 0,213 0,186 0,208 0,208 0,131 0,097 sign accepted M m Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US 0,108 1,157 0,768 0,768 0,762 0,025 0,502 0,502 0,501 0,003 sign rejected A k Predictive Relevance b

H15 US -> NB 0,300 2,316 0,582 0,582 0,561 0,051 0,345 0,345 0,337 0,012 sign accepted M k Predictive Relevance m

SHOPEE

Page 174: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

20-A

Hipotesis

Β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2 Q2-in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU 0,119 0,985 0,160 0,160 0,152 0,009 0,079 0,079 0,085 -0,007 sign rejected L k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,273 2,540 0,516 0,516 0,479 0,078 0,295 0,295 0,275 0,029 sign accepted M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US 0,168 1,703 0,638 0,638 0,624 0,037 0,395 0,395 0,395 0,001 sign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,431 4,892 0,602 0,602 0,497 0,264 0,383 0,383 0,309 0,120 sign accepted M m Predictive Relevance k

H5 PEOU -> PU 0,481 5,182 0,516 0,516 0,324 0,398 0,295 0,295 0,186 0,155 sign accepted M b Predictive Relevance m

H6 PEOU -> US 0,173 2,166 0,638 0,638 0,618 0,054 0,395 0,395 0,384 0,019 sign accepted M k Predictive Relevance k

H7 PU -> NB 0,269 2,469 0,602 0,602 0,579 0,058 0,383 0,383 0,370 0,021 sign accepted M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,603 7,419 0,638 0,638 0,467 0,470 0,395 0,395 0,286 0,181 sign accepted M b Predictive Relevance m

H9 SQ -> PEOU 0,099 0,692 0,160 0,160 0,156 0,004 0,079 0,079 0,079 -0,001 insign rejected L k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,117 1,024 0,516 0,516 0,511 0,011 0,295 0,295 0,293 0,003 sign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,074 0,673 0,638 0,638 0,635 0,007 0,395 0,395 0,395 0,001 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU 0,228 1,550 0,160 0,160 0,140 0,023 0,079 0,079 0,075 0,004 sign rejected L k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,036 0,254 0,516 0,516 0,516 0,001 0,295 0,295 0,297 -0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US -0,116 0,967 0,638 0,638 0,632 0,015 0,395 0,395 0,392 0,006 insign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,181 1,604 0,602 0,602 0,588 0,035 0,383 0,383 0,376 0,011 sign rejected M k Predictive Relevance k

LAZADA

Page 175: SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KEBERHASILAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48530/1/SUBAR… · v ABSTRAK Subarkah Nur Hidayat – 11140930000102, Analisis

21-A

Hipotesis

β t-test R2

ƒ2

Q2

q2 Analisis

Hip Jalur R2-in R2-

ex Ʃƒ2

Q2-

in

Q2-

ex Ʃq2 β t-test R2 ƒ2 Q2 q2

H1 IQ -> PEOU -0,173 1,320 0,076 0,076 0,057 0,021 0,048 0,048 0,038 0,011 insign rejected L k Predictive Relevance k

H2 IQ -> PU 0,296 3,209 0,525 0,525 0,472 0,111 0,305 0,305 0,273 0,046 sign accepted M k Predictive Relevance k

H3 IQ -> US -0,099 0,984 0,442 0,442 0,436 0,010 0,294 0,294 0,292 0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H4 PEOU -> NB 0,506 4,123 0,653 0,653 0,51 0,410 0,453 0,453 0,350 0,188 sign accepted M b Predictive Relevance m

H5 PEOU -> PU 0,027 0,353 0,525 0,525 0,524 0,001 0,305 0,305 0,307 -0,003 insign rejected M k Predictive Relevance k

H6 PEOU -> US 0,651 9,550 0,442 0,442 0,050 0,701 0,294 0,294 0,022 0,384 sign accepted M b Predictive Relevance b

H7 PU -> NB 0,033 0,677 0,653 0,653 0,652 0,001 0,453 0,453 0,455 -0,004 insign rejected M k Predictive Relevance k

H8 PU -> US 0,123 1,208 0,442 0,442 0,437 0,008 0,294 0,294 0,293 0,001 sign rejected L k Predictive Relevance k

H9 SQ -> PEOU 0,083 0,539 0,076 0,076 0,073 0,003 0,048 0,048 0,048 0,000 insign rejected L k Predictive Relevance k

H10 SQ -> PU 0,136 1,119 0,525 0,525 0,516 0,018 0,305 0,305 0,303 0,003 sign rejected M k Predictive Relevance k

H11 SQ -> US 0,098 0,839 0,442 0,442 0,437 0,008 0,294 0,294 0,292 0,002 insign rejected M k Predictive Relevance k

H12 SVQ -> PEOU -0,200 1,496 0,076 0,076 0,058 0,020 0,048 0,048 0,036 0,013 insign rejected L k Predictive Relevance k

H13 SVQ -> PU 0,410 3,310 0,525 0,525 0,451 0,155 0,305 0,305 0,265 0,058 sign accepted M m Predictive Relevance k

H14 SVQ -> US -0,055 0,365 0,442 0,442 0,441 0,001 0,294 0,294 0,296 -0,003 insign rejected M k Predictive Relevance k

H15 US -> NB 0,384 3,424 0,653 0,653 0,570 0,237 0,453 0,453 0,570 -0,214 sign accepted M m Predictive Relevance k

BLIBLI