skripsi analisis laporan keuangan sebagai salah …

89
SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR MISBAHUL JANNAH NIM: 105730 2291 10 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU

ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT.

TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR

MISBAHUL JANNAHNIM: 105730 2291 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU

ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT.

TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR

MISBAHUL JANNAHNIM: 105730 2291 10

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SarjanaEkonomi Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammdiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …
Page 5: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

v

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Semesta alam.

Shalawat dan salam tetap terlantun bagi kekasih-Nya Muhammad Shalallahu

’alaihi wa sallam, beserta keluarganya yang mulia, sahabatnya yang tercinta, dan

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman memberikan Rahmat, Taufik, dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

"ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM (Devisi Regional

Area VII) MAKASSAR.”

Selama menyusun skripsi ini,penulis menghadapi banyak tantangan dan

hambatan. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung, skripsi ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Segala daya dan upaya telah penulis serahkan untuk membuat tulisan ini selesai

dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang

lingkup Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam penyelesaian tulisan

ini.segala rasa hormat,penulis mengucapkan terimakasi yang tak terhingga

kepada:

Page 6: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

vi

1. kedua orang tuaku Hatamuddin dan Darmini yang telah berjuang, berdoa,

mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses

pencarian ilmu.

2. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada Hj. Lilly Ibrahim, SE., M.si

sebagai pembimbing I dan Abd. Salam, SE., M.si., Ak.CA sebagai pembimbing

II yang penuh keikhlasan meluangkan sebagian waktu, tenaga, dan

pemikirannya untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; Dr.H. Irwan akib,

M.pd., sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memimpin unuversitas ini dengan baik.

4. Dr.H. Mahmud Nuhung, M.A sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

5. Ismail Badollahi, SE.,Msi.Ak.CA sebagai ketua jurusan akuntansi yang telah

memberikan petunjuk dan arahan selama penulis menempuh pendidikan, serta

seluru dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultasa Ekonomi Dan

Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis

dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Saudara-saudaraku yang tersayang Khairil Mahfud dan Ainun Mardiah.

7. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Selaku

pemimpin PT. Telkom Makassar serta staf yang telah memberikan izin dan

bantuan untuk melakukan penelitian.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

vii

8. Penulis juga mengucapkan trima kasih kepada teman-teman seperjuanganku

yang selalu memotivasi dan rela mengorbankan waktunya untuk membantu

penulis serta rekan mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan 2010 dan 2011 atas

segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Segenap kemampuan, tenaga dan daya pikir telah tercurahkan dalam

merampungkan penulisan ini untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun

ketidak sesempurnaan manusia adalah ketika ia melakukan kesalahan, oleh karena

itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat

dalam tulisan ini dan semoga tulisan ini bermanfaat.

Wahai Rabbi kami, terimalah segala usaha kami. Engkau adalah Maha

Mendengar dan Maha Mengetahui. Semoga Allah SWT membalas pahala yang

berlipat kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini,

Amin ...

Makassar, September 2015

Penulis

Page 8: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

iv

MOTTO

“ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya” (QS. Al Baqarah : 286)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila kamu telah selesai (dari semua

urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al

insyirah : 6-8

Skripsi ini kupersembahkan:

Kedua orang tuaku tercinta Hatamuddin dan Darmini

Saudara-saudaraku tersayang

Page 9: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

viii

ABSTRAK

Misbahul jannah, 2015. Analisis laporan keuangan sebagai salah satu

alat untuk menilai kinerja keuangan PT Telkom (divisi regional area VII)

Makassar. Dibimbing oleh Hj. Lilly Ibrahim,SE.,M.si dan Abd.

Salam,SE.,M.si.,Ak.,CA. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan PT Telkom

(divisi regional area VII) Makassar dengan cara menganalisis laporan

keuangan menggunakan rasio keuangan. Data penelitian ini diperoleh dari PT.

Telkom (divisi regional area VII) Makassar itu sendiri. Hasil penelitian

menunjukkan kinerja PT Telkom Indonesia berdasarkan rasio likuiditas pada

tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang baik, dimana current ratio perusahaan

pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang dari 100%. Rasio profitabilitas PT

Telkom (divisi regional area VII) Makassar pada tahun 2013 sampai tahun

2014 baik, dimana hasil perhitungan profitabilitas lebih besar dari suku bunga

deposito berjangka satu tahun. Rasio aktivitas PT Telkom (divisi regional area

VII) Makassar pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang baik, Dimana

Total Asset Turn Over (TATO) kurang dari 1, yang artinya perusahan kurang

produktif.

Kata kunci: Analisis laporan keuangan, kinerja keuangan, rasio keuangan.

Page 10: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

PENGESAHAN PENGUJI ..............................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................iii

MOTTO .............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................v

ABSTRAK .........................................................................................................viii

DAFTAR ISI......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................4

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori.................................................................................5

1. Arti Pentingnya Laporan Keuangan...........................................5

2. Pengertian dan Laporan Keuangan ............................................6

3. Tujuan Laporan Keuangan.........................................................8

4. Sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan.................................10

5. Analisa Laporan Keuangan........................................................12

6. Bentu-bentuk Laporan Keuangan ..............................................16

Page 11: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

x

7. Pengertian Kinerja Keuangan ....................................................19

8. Kinerja Laporan Keuangan ........................................................21

9. Analisa Rasio Keuangan ............................................................22

10. Variable dan Evaluasi Kinerja Keuangan ..................................24

11. Pendekatan dalam Mengukur Kinerja Keuangan.......................27

12. Pendekatan dalam Mengukur Kinerja Keuangan.......................31

13. Penelitian Terdahulu ..................................................................32

B. Kerangka Pikir.................................................................................32

C. Hipotesis ..........................................................................................35

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................36

B. Metode Pengumpulan Data .....................................................................36

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................37

D. Metode Analisis ......................................................................................38

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Telkom ...................................................................42

B. Struktur Organisasi .................................................................................44

C. Kegiatan Usaha ......................................................................................45

D. Visi Misi..................................................................................................46

E. Motto ......................................................................................................47

F. Makna Logo ...........................................................................................48

Page 12: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

xi

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Rasio ...........................................................................................51

1. Rasio Likuiditas PT Telkom.................................................................51

2. Rasio Solvabilitas PT Telkom .............................................................53

3. Rasio Profitabilitas PT Telkom............................................................54

4. Rasio Aktivitas PT Telkom Telkom ....................................................57

B. Kinerja Keuangan PT Telkom..................................................................59

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................60

B. Saran .......................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Rasio Likuiditas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar........35

2. Rasio Solvabilitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar .....37

3. Rasio Profitabilitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar....40

4. Rasio Aktivitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar .........42

Page 14: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pikir .................................................................................................24

2. Struktur Komisaris PT. Telkom .......................................................................36

3. Struktur Direksi PT. Telkom............................................................................37

Page 15: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi

yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya

perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan keuangan setiap

periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan

informasi tentang posisi keuangan kinerja, dan arus kas perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung

jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya

yang dipercayakan kepada mereka.

Dewasa ini, banyak perusahaan berskala besar atau kecil baik yang

bersifat profit maupun non profit, mempunyai perhatian yang besar di bidang

keuangan. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan

antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi

mengakibatkan adanya perusahaan yang tiba-tiba mengalami

kemunduran.Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan dan bisa tumbuh

berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan.

Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan

maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.

Page 16: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

2

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah

sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan

keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk

dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan yang

bersangkutan dengan melakukan analisis. Melalui hasil analisis tersebut, dapat

diketahui pengunaan sumber-sumber ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi

dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai

perusahaan tersebut.

Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah

laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil atau

perkembangan usaha perusahaan.Laporan keuangan tersebut digunakan untuk

membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan

sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui

laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan. Menurut

Harahap (2011) mengatakan bahwa kegiatan analisis laporan keuangan

merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak,

lebih baik, akurat, dan dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan

keputusan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting

untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan

perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan

stategi perusahaan yang akan ditetapkan. Selain itu, dengan melakukan

analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat

Page 17: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

3

mengetahui keadaan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai

diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatau perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya, Laporan

keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi

keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun

pihak ekstern perusahaan. Sehubungan dengan penilaian kinerja keuangan

perusahaan PT. Telekom (Devisi Regional Area VII Makassar) menarik bagi

penulis untuk diteliti.

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan di

atas, maka penulis tertarik memilih judul: “ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PT. TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR.’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang

dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian

yaitu:

Page 18: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

4

Bagaimana kinerja keuangan PT Telkom (divisi regional area VII) Makassar

diukur berdasarkan analisis laporan keuangan dengan menggunakan metode

rasio keuangan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT.

Telkom (divisi regional area VII) Makassar diukur berdasarkan analisis laporan

keuangan dengan menggunakan metoderasio keuangan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta

informasi penulis, khususnya mengenai laporan keuangan yang diukur

berdasarkan analisis laporan keuangan suatu perusahaan.

2. Perusahaan

Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi, masukan, dan evaluasi

yang berguna bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan, perbaikan dan

penyempurnaan dalam perkembangan kondisi keuangan perusahaan serta

proses pengambilan keputusan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat akan

kinerja keuangan yang diukur berdasarkan analisis laporan keuangan suatu

perusahaan.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Arti Dan Pentingnya Laporan Keuangan

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu

perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan

tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari

laporan keuangan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca: laporan

perhitungan rugi laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan

menganalisa pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran

tentang posisi keuangannya, sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi

labanya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha

perusahaan yang bersangkutan.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya

karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko

atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup

analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial

akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan

prospeknya di masa datang.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat

memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang

telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah

Page 20: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

6

yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.Apalagi informasi mengenai

kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak,

seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan

pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,

kompensasi, pengembangan karier.

b. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan,

pendapatan, keamanan investasi.

c. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi

utang beserta bunganya.

d. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

e. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan

kerja.

2. Pengertian dan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kombinasi dari data keuangan suatu

perusahaan yang menggambarkan kemajuan perusahaan dibuat secara

periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan daiantaranya sebagai

berikut:

Menurut Munawir (2000:2) laporan keuangan adalah hasil dai proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

Page 21: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

7

berkepentingan dengan dana atau aktivitas tersebut. Menurut IAI (2002:2),

laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang

lengkap yang biasa meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan

arus kas atau laporan arus dana) catatan (notes) dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan.

Menurut Susanto (2005:3) laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba

rugi serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-

lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut Fahmi

(2012:12), laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat

disajikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu

perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan

ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Laporan

keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses

akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu

saat tertentu.

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan (2002:2) menyatakan bahwa laporan keuangan meliputi neraca,

laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan

dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan

arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian

Page 22: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

8

integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan

informasi tambahan dalam laporan tersebut.

Ditinjau dari segi intern perusahaan laporan keuangan dapat

digunakan untuk berbagai tujuan. Data laporan keuangan terutama akan

memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan laporan

interprestasi untuk mengadakan evaluasi terhadap aktivitas perusahaan.

Laporan keuangan akan menunjukkan seberapa jauh efesiensi pelaksanaan

kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh manajemen.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait

dengan posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas

yang berguna untuk pengambilan keputusan para pemakainya. Keputusan yang

diambil oleh para pemakai laporan keuangan sangat bervariasi, tergantung

kepentingan mereka. Informasi keuangan yang ada pada laporan keuangan

harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan

pemakainya. Karakteristik yang harus dipenuhi suatu informasi yang harus ada

pada laporan keuangan ditetapkan dalam rangka dasar penyusunan dan

penyajian laporan keuangan atau IFRS Framework. (Purba, 2010:27)

Standar akuntansi keuangan (Sawir, 2001:2) laporan keuangan

bertujuan untuk:

Page 23: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

9

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambil keputusan.

b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh

keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

Suwardjono (2003:30) menyatakan tujuan penyampaian informasi

keuangan unit organisasi perusahaan adalah:

a. Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat

bagi investor dan kreditor untuk dasar pengambilan keputusan investasi dan

pemberian kredit.

b. Menyediakan informasi dan posisi keuangan peruasahaan dengan

menunjukkan sumber-sumber ekonomik (asset) perusahaan serta asal

kekayaan tersebut (siapa pihak yang mempunyai hak atas asset tersebut).

c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi

keuangan yang dapt menghasilkan laba (earning power).

d. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan

perusahaan yang dapat melunasi utang-utangnya.

e. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber

pembiayaan (pendanaan) perusahaan.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

10

f. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam

memprediksi aliran kas perusahaan.

g. Menyediakan informasi lain yang membantu pemakai untuk menilai prestasi

dan pertanggung jawaban keuangan manajemen.

Jadi dibuat suatu kesimpulan berdasarkan pendapat-pendapat yang

telah diberikan tersebut bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk

memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga bertujuan melaporkan aktivitas

dan kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap semua pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), baik pihak internal

maupun eksternal.

4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau disusun dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic

yang dilakukan para manajemen dan perusahaan (Munawir, 2002:6)

menyebutkan bahwa laporan keuangan harus bersifat historis dan menyeluruh.

Sebagai suatu progress report, laporan keuangan terdiri dari data-data

yang merupakan hasil dari suatu kombinasi:

a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

Laporan keuangan dibuat dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah

uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang telah disimpan di

Page 25: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

11

bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, utang maupun aktiva

tetap yang dimiliki perusahaan.

b. Prinsip-prinsip kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and

postulate).

Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan

tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

(Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) atau sekarang ini

dikenal international financial reporting standards. hal ini dilakukan dengan

tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.

c. Pendapat Pribadi (Personal Judgment)

Walaupun pencataaptan telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil

dasar yang sudah di tetapkan dan sudah menjadi dasar praktik pembukuan,

namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut

tergantung daripada akuntan dan manajemen perusahaan yang

bersangkutan.

Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan diatas. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu memiliki keterbatasan

antara lain:

a. Laporan keuangan dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan intern

report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sememntara)

dan buka merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau

hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai

Page 26: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

12

likuidasi atau realisasi dimana laporan ini terkandung pendapat pribadi yang

dilakukan oleh akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

bersifat pasti dan tetap, tetapi sebenarnya penyusunannya dengan standar

nilai yang mungkin berbeda atau berubah.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan

atau nilai rupiah berbagi waktu dan tanggal yang lalu dimana daya beli uang

tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah tertentu

menentukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu

disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga

diikuti dengan kenaikan tingkat-tingkat harga.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan factor-faktor

tersebut tidak dapat di ukur dengan satuan uang (Munawir, 2002:9).

Dengan memahami sifat dan keterbatasan yang terdapa dalam suatu

laporan keuangan, maka pengguna informasi dalam laporan keuangan dapat

menjaga kemungkinan salah tafsir terhadapinfirmasi Yng diberikan,

sehingga keputusan yang diambil dapat lebih akurat.

5. Analisa laporan keuangan

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai berbagai

tujuan, misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih

Page 27: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

13

alternative investasi atau merger sebagai alat forecasting mengenai kondisi

dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang sebagai proses diagnosis

terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah-masalah lainnya

atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002:53) adapun langkah-

langkah yang ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan sebagai berikut:

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.

b. Memahami kondisi yang berpengaruh dalam perusahaan.

c. Mempelajari dan mereview laporan keuangan.

d. Menganalisis laporan keuangan.

Analisa laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi.

Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa,

menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan

lembaga lainnya dimana aktifitasnya berhubungan dengan produksi dan

pertukaran barang-barang atau jasa-jasa. Bagi lembaga yang bertujuan

memperoleh keuntungan akuntansi memberikan metode untuk menentukan

apakah lembaga tersebut memperoleh keuntungan atau menderita kerugian

sebagai hasil dari transaksi-transaksi yang dilakukannya, akuntansi dapat

memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan basil operasi perusahaan

seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.Oleh

karena itu laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan,

dan karena fungsi-fungsi inilah akuntansi sering disebut sebagai Language of

Page 28: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

14

business. IAI (2002:1) mendifinisikan laporan keuangan merupakan bagian

dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai

cara seperti misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan, disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan

yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen

industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Definisi

ini berlaku untuk laporan keuangan semua jenis perusahaan komersial, baik

sektor publik maupun sektor swasta.

Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada

laporan-laporan keuangan perusahaan, pada hakekatnya merupakan hasil akhir

dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan.Tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi perusahaan

sangat berguna bagi berbagai pihak yang berada diluar perusahaan.

Laporan keuangan ditujukan dan lebih banyak berorientasi kepada

kepentingan pihak ekstem yang terdiri dari banyak pihak. Namun tidak berarti

bahwa laporan keuangan tidak berguna bagi pihak intern (khususnya

manajemen). Dari laporan keuangan itu manajemen memperoleh banyak

informasi yang bermanfaat untuk :

Page 29: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

15

a. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktifitas

dalam perusahaan.

c. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktifitas sehari-hari

dalam perusahaan.

Mempelajari aspek tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

Sebagai pertanggung jawaban bagimana manajemen kepada semua pihak yang

menanamkan dan mempercayakan pengelolaan dananya didalam perusahaan

tersebut terutama kepada pemilik. Bagi mereka yang tergolong pihak ekstern

dalam banyak hal tidak mempunyai kewenangan dan kebebasan seperti yang

dimiliki oleh manajemen untuk mendapatkan informasi yang berhubungan

dengan segala sesuatu yang menyangkut pengelolan, transaksi-transaksi dan

kegiatan lain serta hasilnya yang telah dicapai oleh perusahaan. Maka melalui

laporan keuangan yang dipublikasikanmasing-masing pihak ekstern dapat

memperoleh informasi keuangan yang bersangkutan dengan perusahaan

tersebut. Informasi yang berguna tersebut misalnya tentang kemampuan

perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek, kemampuan

perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman, serta keberhasilan

perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri, pihak-pihak yang

bersangkutan tersebut antara lain adalah:

a. Pimpinan Perusahaan Atau Manajemen.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

16

Manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dari

perusahaan yang dipimpinnya untuk dapat mengetahui keadaan dan

perkembangan finansial dari perusahaannya dan akan dapat diketahui

hasil-hasil finansial yang telah dicapai diwaktu-waktu lalu dan

diwaktu-waktu yang sedang bejalan.

b. Kreditur.

Para kreditur berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan

untuk mengambil keputusan menerima atau menolak permintaan kredit

dari suatu perusahaan dengan mengukur kemampuan perusahaan

tersebut untuk membayar kembali hutang-hutangnya beserta beban-

beban bunganya.

c. Investor.

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman

modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat pengembalian

dari dana yang akan diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang

dikeluarkan oleh suatu perusahaan.

d. Pemerintah.

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk

menentukan besarnya pajak yang dibebankan pada perusahaan atas

laba yang dihasilkan.

e. Pemasok.

Pemasok berkpentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

Page 31: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

17

untuk dapat menilai apakah perusahaan tersebut mampu melunasi

kewajibannya kepada setiap pemasok tepat pada waktunnya.

6. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan.

Dalam pengertian laporan keuangan diatas telah dijelaskan bahwa

laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan posisi keuangan.Karena analisa rasio menggunakan data

keuangan yang diambil dari neraca dan laporan laba rugi perusabaan, maka ada

baiknya dimulai dengan pengenalan atas laporan keuangan tersebut. Laporan

keuangan yang disusun guna memberikan informasi bagi berbagai pihak terdiri

dari.

a. Neraca.

Neraca adalah laporan keuangan yang dapat memberikan inormasi

tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber

pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi

keuangan perusahaan (Soemarso, 2004:34). Mengambarkan kondisi

keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu umumnya pada

akhir tahun pada saat penutupan buku. Neraca ini memuat aktiva (harta

kekayaan yang dimiliki perusahaan), utang (kewajiban perusahaan untuk

membayar dengan uang atau aktiva lain kepada pihak lain pada tanggal

tertentu dimasa datang), dan modal (kelebihan aktiva diatas modal).

b. Laporan Laba Rugi.

Page 32: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

18

Setiap jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu

memperhitungkan hasil usaha yang perlu dituangkan dalam bentu

laporan laba rugi. Darso dan Ashari (2005:20) mengartikan laporan laba

rugi (income statement) sebagai akumulasi aktivitas yang berkaitan

dengan pendapatan dan biaya selama periode tertentu, misalnya bulanan

atau tahunan.

c. Laporan Bagian LabaYang Ditahan.

Laporan bagian laba yang ditahan digunakan dalam perusahaan yang

berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya

bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu, sedang laporan

modal sendiri diperuntukkan bagi perusahaan perseorangan dan bentuk

persekutuan, meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik atau

pemilik-pemilik selama periode tertentu.

d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja

selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber

dimana modal kerja telah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran

modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.

e. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memperlihatkan aliran kas selama periode

tertentu.Laporan ini memperlihatkan aliran kas masuk dan aliran kas

keluar selama jangka waktu tertentu. Disamping laporan keuangan

umum perlu juga disusun laporan keuangan lain untuk keperluan

Page 33: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

19

penetapan pajak yang disampaikan kepada Inspeksi Pajak sedang untuk

kepentingan pemerintah lainnya seperti Biro Pusat Statistik, Dinas

Perindustrian, kantor Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja dan dinas

lainnya diperlukan laporan-laporan lain yang bersifat khusus.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan keuangan sebagai

pertanggungan jawab kepada pihak ekstemal disusun sedemikian rupa

sehingga:

a. memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai

perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam

Dapat mengambil keputusan.

b. Dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi

keuangan dan perubahan-perubahan kekayaan bersih perusahaan.

c. Dapat menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para

pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari

perusahaan.

d. Dapat menyajikan informasi-informasi lain yang diperlukan

mengenai perubahan-perubahan dalam harta dan kewajiban, serta

mengungkapkan informasi lain yang sesuai dengan keperluan

pemakai.

1) Relevan.

2) Jelas dan dapat dimengerti.

3) Dapatdiujikebenarannya.

Page 34: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

20

4) Mencermingkan keadaan perusahaan menurut waktunya

secara tepat.

5) Dapat dibandingkan.

6) Lengkap

7) Netral.

7. Pengertian Kinerja Keuangan

Setiap organisasi yang beriorientasi pada pencapaian laba maupun tidak,

akan membawa konsekuensi bagi pimpinan puncak untuk membagi kegiatan

kegiatandan pertanggung jawabannya serta bagaimana mengkoordinasikan

keputusanyang diambil. Hal yang tidak dapat dihindari adalah manajemen

puncak harus mendistribusikan kekuasaannya dalam mengambil keputusan atas

kebijaksanaan pengelolaan atau pelaksanaan kegiatannya. Namun demikian

satu hal yang mutlak harus diperhatikan agar perusahaan secara keseluruhan

tetap berjalan sesuai dan dapat memaksimalkan satu hal kekayaan pemegang

saham serta harapan para penyandang dana lainnya. Untuk meningkatkan

efiensi serta efektivitas dalam melaksanakan kegiatannya, maka harus ada

keharmonisan antara tujuan- tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga

dapat berjalan seiring dan sejalan dalam kerangka yang sama demi tercapainya

tujuan utama organisasi.

Kinerja keuangan merupakan suatu hasil atau prestasi dari keuangan

suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang

kondisi keuangan yang dicapai dalam waktu tertentu. Penyajian kinerja

Page 35: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

21

keuangan sesuai dengan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan

laba rugi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi yang kuantitatif guna

melakukan penilaian mengenai keuangan perusahaan tersebut pada suatu

periode baik untuk kepentingan manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah,

atau pihak-pihak lainnya.

Kinerja keuangan perusahaan merupakan penilaian mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan suatu alat analisis. Menurut

Van Horne (1997:13) mengemukakan bahwa untuk mengevaluasi kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan, maka analisis harus melakukan pemeriksaaan

terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan dalam

pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan data-

data keuangan dengan jalan membagi satu dengan yang lainnya. Dalam

menganalisis setiap ukuran (rasio) di atas, angka-angka yang diperoleh dari

hasil perhitungan dapat dilakukan dengan cara membandingkan suatu perusaaan

dari satu periode ke periode lainnya.

Kinerja perusahaan adalah hasil atau prestasi yang dicapai oleh

perusahaan dalam periode tertentu (biasanya satu periode akuntansi). Salah satu

cara yangdapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan melalui

analisis atas laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi

keuangan (SAK). Berkaitan dengan pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa

analisis kinerja perusahaan harus berdasarkan data keuangan yang

dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip

akuntansi yang lazim. Di manalaporan ini merupakan data yang paling umum

Page 36: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

22

tersedia utuk tujuan tersebut, walapun seringkali tidak mewakili hasil dari

kondisis ekonomi, karena laporan keuangan adalah kartu yang memuat hasil

investasi, operasi dan pembiayaan perusahaan.

8. Kinerja Laporan Keuangan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Kusumadiyanto:2006) “Kinerja

diartikan sebagai sesuatuyang dicapai/prestasi yang diperlihatkan/kemampuan

kerja”. Kinerja yaitu berkemampuan dengan menggunakan tenaga. Sedangkan

menurut menurut Riyanto (2001:354) “kinerja adalah kemampuan perusahaan

di bidang keuangan yang dapat memberikan informasi tentang aliran dana baik

datangnya data maupun untuk apa dana itu digunakan”.

Maksud kinerja keuangan menurut acuan diatas adalah kemampuan

kerja manajemen yang dilihat dari sisi financial atau dalam hal ini melihat dari

laporan keuangan suatu perusahaan. Unsur yang berkaitan secara langsung

dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang

disebut laporan laba rugi. Penghasilan bersih (laba) sering ka1i digunakan

sebagai ukuran kinerja. Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran

penghasilan bersih ini adalah penghasilan (income) pada beban (expense).

Dengan menggunakan laporan keuangan sebagai informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kita dapat mengetahui kinerja dan perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dan pengambilan

keputusan ekonomi. Posisi kinerja keuangan perusahaan yang dipengaruhi oleh

sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas,

Page 37: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

23

serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi menilai

perubahan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai peruhahan

potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan,

sehingga dapat memperediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas

serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan

tambahan sumber daya.

9. Analisa Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis

rasio keuangan juga memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang

digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungksn dua data keuangan

yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam

rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan

dan prestasi perusahaan.

Yang dimaksud dengan rasio dalam analisis laporan keuangan adalah

suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lain

dalam laporan keuangan hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan

tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana (Djarwanto,

2004:143).

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang

menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan

penyerderhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos-pos

Page 38: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

24

tersebut dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat

memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

Analisa rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future

oriented”. Oleh karena itu, penganalisa harus mampu menyesuaikan factor-

faktor yang ada pada periode dan waktu ini dengan factor-faktor dimasa yang

akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil

operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau

manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau

kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.

10. Variabel Dalam Evaluasi Kinerja Keuangan.

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

keuangan suatu perusahaan, dalam hal ini adalah:

a. Aktiva

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan

yang biasanya dinyatakan dalam suatu satuan mata uang. Jenis sumber-

sumber ekonomi atau 1azim disebut harta perusahaan bisa bermacam-

macam. Ada kekayaan berupa barang-barang berwujud seperti tanah,

gedung, dan mesin. Adapula yang berupa tagihan yang didalam istilah

akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula dalam bentuk pembayaran

dimuka (uang muka) atas jasa-jasa tertentu yang baru akan diterima dimasa

yang akan datang, misalnya premi asuransi dibayar dimuka. Sementara

dikatakan juga bahwa aktiva adalah sumber daya yang dikendalikan oleh

Page 39: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

25

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu yang dibarapkan akan

memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa datang. Manfaat

ekonomi dimasa depan yang berwujud dalam aktiva tetap adalah potensi

aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak

langsung arus kas kepada perusahaan. Potensi ini dapat berbentuk sesuatu

yang produktif dan merupakan bagian dari aktifitas operasional. Manfaat

ekonomi digunakan dalam produksi barang dan jasa, ditukarkan dengan

aktiva lain, digunakan untuk menyelesaikan kewajiban, atau dibagikan

kepada pemilik perusahaan.

Aktiva perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang

terjadi dimasa lalu, oleh karena itu transaksi atau peristiwa yang diharapkan

terjadi dimasa depan tidak dengan sendirinya memunculkan aktiva.

Disamping itu ada hubungan erat antara terjadinya pengeluaran dan

timbulnya aktiva, namun kedua peristiwa ini tidak perlu harus bersamaan

untuk menentukan timbulnya suatu aktiva.

b. Kewajiban.

Kewajiban merupakan hutang perusahaan pada masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akanmengakibatkan

arus keluar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Kewajiban suatu perusahaan dapat diselesaikan dengan cara melakukan

pembayaran kas, menyerahkan aktiva lain, memberi jasa, mengganti

kewajiban dengan kewajiban lain, mengkonversi kewajiban menjadi

ekuitas, atau dengan cara dihapuskan. Seperti halnya aktiva, kewajiban juga

Page 40: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

26

timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Perlu dibedakan antara

kewajiban sekarang dan komitmen dimasa depan. Keputusan manajemen

untukmembeli aktiva dimasa depan (komitmen) tidak dengan sendirinya

menimbulkan kewajiban sekarang.

c. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva setelah

dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih). Dalam perseroan terbatas,

setoran modal oleh pemegang saham, saldo laba ditahan, penyisihan saldo

laba, dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal dapat disajikan

secara terpisah. Penyajian seperti ini berguna untuk mengidentifikasikan

pembatasan hukum dan pembatasan lainnya terhadap kemampuan

perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas serta

merefleksikan fakta bahwa berbagai pihak mempunyai hak yang berbeda.

Jumlah ekuitas yang disajikan pada neraca tergantung pada pengukuran

aktiva dan kewajiban.

d. Penghasilan.

Penghasilan adalah manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi

dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan

kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi (setoran) penanaman modal. Penghasilan meliputi pendapatan

(Revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam

pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (normal) seperti penjualan,

penghasilan jasa, bunga deviden royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan

Page 41: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

27

mencerminkan pos lainnya yang memenuhi defenisi penghasilan dan

mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan yang

biasa.Penghasilan juga meliputi keuntungan yang belum direalisasi,

misalnya aktiva jangka panjang. Pada laporan laba rugi, keuntungan

biasanya dicantumkan terpisah dan dilaporkan dalam jumlah bersih setelah

dikurangi dengan beban yang bersangkutan. Selain dapat diterimadalam

berbagai bentuk aktiva (piutang, barang dan jasa), penghasilan dapat juga

berasal dari penyelesaian kewajiban, misalnya penyerahan barang untuk

melunasi pinjarilah.

e.Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau

terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban mencangkup

kerugian (loss) maupun beban yang dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan

yang biasa. Beban yang timbul dari pelaksanaan aktifitas biasa ini meliputi

antara lain beban pokok penjualan, gaji dan depresiasi, yang biasanya

berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan dana

aktiva tetap. Kerugian mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi

beban yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktifitas

perusahaan yang biasa.Kerugian ini dapat timbul dari bencana kebakaran,

banjir maupun pelepasan aktiva tidak lancar.Definisi beban juga meliputi

kerugian yang belum direalisasi misalnya kerugian karena selisih kurs

Page 42: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

28

valuta asing.Pada laporan laba rugi, kerugian biasanya dicantumkan terpisah

dan dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penghasilan

yang bersangkutan.

11. Pendekatan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan.

Dalam mengukur kinerja keuangan, digunakan analisis keuangan

karena analisis keuangan melibatkan penilaian terhadap keuangan dimasa

akan datang. Tujuannya adalah untuk menemukan kelemahan-kelemahan

didalam kinerja keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan masalah-

masalah dimasa akan datang, dan untuk menentukan kekuatan-kekuatan yang

dapat diandalkan.

Rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan,

dikarenakan dapat dipergunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan

mengenai kesehatan keuangan pemsahaan. Dalam hal ini dengan melihat

laporan keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi.Analisa

laporan keuangan ini juga digunakan oleh manajemen untuk memonitor

keadaan perusahaan dari satu periode keperiode lainnya. Adanya perubahan-

perubahan yang tidak diharapkan akan segera diketahui, dan kemudian dicari

langkah-langkah pemecahannya. Hal ini dapat diartikan bahwa perkembangan

suatu perusahaan dibandingkan dengan masa lalunya.Setiap perkembangan

yang tidak diinginkan harus segera diperbaiki dan diarahkan kepada tujuan

yang telah ditetapkan semula. Dalam menggunakan rasio-rasio keuangan perlu

diperbaikan beberapa hal antara lain:

Page 43: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

29

a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan

operasi yang telah dilakukan. Untuk menilai keadaan pemsahaan secara

keseluruhan, sejumlah rasio baruslah dinilai secara bersama-sama.

b. Perbandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan

pada saat yang sama.

c. Sebaiknya perhitungan rasio keuangan didasarkan pada laporan

keuangan yang sudah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang

belurn diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang

dihitungjuga akurang.

d. Yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa pelaporan akuntansi

yang digunakan hampir sama.

Rasio keuangan atau Financial Rasw pada dasarnya dapat dibagi

dalamtiga kelompok, yaitu rasio likuiditas dan aktifitas, debt ratio,serta

profitability ratio. Selain hal tersebutjuga diperlukan analisis mengenai

rentabilitas.

Uraian berikut merupakan teori pendekatan atau tolok ukur dalam

menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

1). Rasio Aktifitas.

Rasio aktifitas atau rasio efesiensi memberikan dasar bagi penilai

mengenai efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber

daya untuk mencetak angka penjualan. Hal ini dapat ditemukan

pada tiap kategori aktiva yang diinvestasikan perusahaan. Rasio

ini berkenaan dengan piutang dagang, persediaan, aktiva tetap

Page 44: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

30

dan total aktiva. Dengan kata lain rasio aktifitas menunjukan

bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal,

kemudian dengan cara membandingkan rasio aktifitas dengan

standar industri, maka dapat diketahui tingkat efesiensi

perusahaan dalam industri.

2). Rasio Profitabilitas.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri.Rasio profitabilitas membantu menjawab

pertanyaan mengenai efektifitas manajemen perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dari aktiva atau seumber penghasilan

yang dipercayakan kepada mereka.Untuk kelangsungan

hidupnya suatu perusahaan harus berada dalam keadaan

menguntungkan atau profitable.

3) Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara

laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Atau dapat juga dikatakan bahwa rentabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama kurun waktu

atau periodetertentu.

4). Rasio likuiditas.

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan

suatuperusahaan untuk membayar semua kewajiban

Page 45: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

31

financialnya. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai

kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban

financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan

menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas badan

usaha berarti kemampuan perusabaan untuk dapat menyediakan

alat-alat likuiditas sehingga dapat memenuhi kewajiban

financialnya pada saat ditagih.

5). Rasio Solvabilitas.

Solvabilitas perusahaan menunjukkan perusabaan untuk

memenuhi segala kewajiban financialnya pada saat

dilikuidasikan. Atau dengan kata lain solvabilitas merupakan

kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-

hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka

panjang. Solvabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari

neracanya. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila

mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar

hutang-hutangnya.

12. Penilaian Kinerja Keuangan.

Dalam menilai kinetja keuangan, suatu perusahaan menggunakan

analisis rasio keuangan, angka-angka absolut atau rasio tidak akan memberikan

arti apabila tidak dikomparasikan atau dibandingkan dengan angka lainnya.

Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman untuk dapat menentukan arti dari

suatu rasio atau ukuran-ukuran lain yang dihitung. Salah satu acuan dalam

Page 46: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

32

membandingkan dan manilai angka-angka atau rasio adalah dengan

menggunakan analisis diskriptif, perbandingan prestasi dan posisi keuangan.

Dengan melihat kecendrungan angka-angka rasio tertentu dapat diperoleh

gambaran apakah rasio-rasio tersebut cendrung naik, turun atau relative

konstan.

Dari gambaran tersebut dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang

dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan

perusahaan, dalam hal ini PT Telkom.

13. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang PT. Telkom telah banyak dilakukan oleh para

peneliti sebelumnya, baik dari kalangan akkdemis maupu praktisi secara

organisasi kelembagaan maupun secara individual. Adapun peneliti terdahulu

yang dijadikan rajukan bagi para peneliti yaitu:

Nama Tahun Judul Hasil

Dessy Dwi

ratna pertiwi

Darminto

Devi arah

Azizah

2014

Analisa Rasio Keuangan

sebagai Salah Satu Alat

Untuk Menilai Kinerja

Keuangan pada PT. Japfa

Compeed Indonesia Tbk

dan PT. Charoen

Pokhand Indonesia Tbk

Pada PT. Japfa Compeed Inonesia Tbk

menunjukkan bahwa pada kondisi

keuangannya kurang baik karena dari

rasio likuiditas, rasio aktivitas dan

profitabilitasnya yang mengalami

fluktasi dan rasio hutang mengalami

peningkatan sedangkan pada PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk dalam

keadaan baik karena rasio likuiditas dan

rasio hutang dalam keadaan sangat baik

serta rasio aktivitas dan profitabilita

dalam keadaan ukup baik.

Page 47: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

33

B. Kerangka Pikir

Pada mulanya, laporan keuangan hanyalah sebagai alat penguji dari

pekerjaan bagian pembukuan bagi suatu perusahaan. Namun dalam perekonomian

modern sekarang, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi

juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan

tersebut. Selain itu, laporan keuangan merupakan media penting bagi pihak-pihak

yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Jadi untuk

mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta-hasil-hasil yang telah dicapai

oleh perusahaan tersebut, perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan.

Menurut Sutrisno (2001), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari

proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba

rugi. Sedangkan Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis (Munawir,

2002:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua

daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua

daftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau

daftar laba-rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi

perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau

daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). Laporan keuangan yang utama

yang terdiri dari Neraca dan Laba Rugi sebenarnya memberikan informasi

menyeluruh mengenai kondisi perusahaan. Oleh karena sifatnya menyeluruh, maka

kedalaman informasi yang diperoleh berkurang. Apalagi diketahui sifat-sifat

akuntansi itu sendiri mengandung berbagai hal yang menimbulkan keterbatasan dan

Page 48: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

34

kelemahannya sendiri.Untuk tidak terjebak oleh masalah ini, di samping agar bisa

menggali informasi yang lebih luas, maka perlu dilakukan analisis laporan

keuangan.

Analisis laporan keuangan dapat memperluas dan mempertajam

informasi yang disajikan oleh laporan keuangan. Kegiatan analisis ini dapat

menggali dan mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi dalam laporan

keuangan. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi dengan tujuan screening,

diagnosis, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Dengan demikian

analisis laporan keuangan ini menjadi sangat bermanfaat bagi manajemen, investor

dan pihak-pihak lainnya. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses

membedah bedah laporan keuangan kedalam komponen-komponennya. Penelaahan

mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan di antara komponen-

komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan

keuangan itu sendiri.

Analisis laporan keuangan pada hakekatnya bertujuan untuk

memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis dalam rangka

memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu,

analisis laporan keuangan juga akan mampu mengurangi dan mempersempit

berbagai ketidakpastian. Dengan kata lain hasil analisis laporan keuangan akan

membantu meniterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang

dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan

di masa yang akan datang. Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat

diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu metode analisis horizontal dan metode

Page 49: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

35

analisis vertikal. Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan

dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode),

sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.

Gambar 2.1

Kerangka Piikir

C. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan landasan teori, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Diduga bahwa pengelolaan keuangan

PT. Telkom (divisi regional area VII) Makassar telah berjalan secara efisien dan

efektif”.

Analisis LaporanKeuangan

Metode RasioKeuangan

PT. Telkom

(Devisi RegionalArea VII Makassar)

Kinerja KeuanganPerusahaan

Page 50: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data dan informasi

yang relevan dengan masalah yang terjadi. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Nazir (2003, 54) menyatakan

bahwa metode deskriptif analisis yaitu metode yang menyajikan dan menganalisis

data yang diperoleh kemudian membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antara objek yang diteliti sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Telkom (Devisi Regional Area VII

Makassar).

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini diperkirakan mulai bulan maret sampai

dengan april tahun 2015.

B. Metode Pengumulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode

pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

Page 51: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

37

1. Observasi

Observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau objek yang

diteliti.

2. Wawancara

Yaitu, Tanya jawab secara lansung dengan staff dari pengelolah bagian

keuangan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang

diteliti , wawancara ini di laksanakan untuk memperoleh data mengenai

sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas

perusahaan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dari

kegiatan perusahaan.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep

yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku,

masalah, dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai

untuk melakukan pembahasan.

4. Mengakses Web dan Situs-situs Terkait

Metode ini digunakan untuk mencari informasi terkait dengan masalah

yang diteliti.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Page 52: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

38

a. Data kualitatif diproleh secara lisan aupun tulisan. Data kualitatif

dalam hal ini adalah prosedur oprasional perusahaan.

b. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka .

1. Sumber data.

c. Data primer adalah data yang diproleh secara langsung

d. Data sekunder adalah data yang telah dibuat oleh orang lain

sebelummya.

D. Metode analisis

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan penekanan pada

hal yang berhubungan dengan angka dan rumus tertentu dengan menggunakan

metode analisis laporankeuangan. Adapun metode analisis laporan keuangan

yang digunakan terdiri atas:

1. Ratio likuiditas

1.Current Rasio

a. Current Ratio (CR) =

b. Quick Test Ratio (QTR) =

Kas + investasi jangka pendek + piutang dagang bersihKewajiban lancer

c. Net Working Capital (NWC)=

___Aktiva Lancar____Kewajiban lancar

Aktiva lancar – kewajiban lancarKewajiban lancar

Page 53: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

39

Rule of thumb (pedoman) dalam menganalisis adalah current ratio antara 100%

s.d. 200% berarti banyak aktiva yang menganggur (Darsono dan Ashari,

2005:52).

2. Ratio Solvabilitas

a. Debt To Asset Ratio DAR =

b. Debt To Equity Ratio =

c. Equity Multiplier =

d. Interest Coverage =

Rule of thumb dari rasio solvabilitas adalah maksimal 100%. Artinya perusahaan

banyak mengandalkan modal dari dalam, bukan utang (Darsono dan Ashari,

2005:54).

3. Ratio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin (GPM) =

b. Net Profit Margin (NPM) =

c. Return On Asset (ROA) =

Total KewajibanTotal Aktiva

Total kewajibanTotal equitas

Total AktivaTotal Ekuitas

_____EBIT___Biaya bunga

Penjualan Bersih – HPPPenjualan Bersih

___Laba Bersih__Penjualan Bersih

Laba BersihTotal Aktiva

___Laba Bersih__Rata-Rata Eqiutas

Page 54: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

40

d. Return On Equity (ROE) =

e. Earning Per Share (EPS) =

f. Payout Ratio (PR) =

g. Retention Ratio (RR) =

h. Productivity Ratio (PR) =

Rule of thumb pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil rasio harus lebih besar

dari bunga deposito berjangka satu tahun. Jika hasil perhitungan rasio lebih

kecildari suku bunga satu tahun, maka hasil investasi yang dilakukan lebih kecil

daripada investasi pada deposito berjangka (Darsono dan Ashari, 2005:56).

4. Ratio Aktivitas

a. Receivable Turn Over (RTO) =

b. Rata-Rata Penerimaan Piutang (RPP) =

c. Inventory Turn Over (ITO) =

d. Lama Persediaan Mengendap =

_________Laba Bersih_____Jumlah Saham Yang Beredar

Deviden kasLaba bersih

Laba ditahan tahun berjalanLaba bersih

Penjualan bersihRata-rata aktiva

____Penjualan Bersih___Rata-Rata Piutang Dagang

_______365________Receivable Turn Over

Harga Pokok PenjualanRata-Rata Persediaan

_______365_____Inventory turn over

Page 55: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

41

e. Total Asset Turn Over (TATO) =

Rule of thumb receivable turn over adalah sekitar 6 – 12 kali sehingga waktu

mengendap piutang adalah 30 sampai 60 hari. Untuk persediaan stok berkisar 30

– 45 hari . total asset turn over bagi perusahaan yang produktif harus di atas 1

(Darsono dan Ashari, 2005:59).

__Penjualan bersih__Rata-rata total aktiva

Page 56: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

42

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan. Analisis

laporan keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dan diukur

dengan bantuan rasio keuangan.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom

adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk

unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon

tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah

sebagai berikut :

Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan

telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia

Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah

menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan

Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel

Page 57: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

43

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan

Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi

nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian

Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa

telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan

Undang-undang Nomor 3 Tsahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga

mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT. Telkom ( Persero )

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 1991.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham

TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek

Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan

Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa

pencatatan di Bursa Saham Tokyo.Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang

Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan

Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan

diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.

Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi

Indonesia.Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT

Page 58: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

44

INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa

telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan

bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak

bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

B. Struktur Organisasi

Dalam tim manajemen PT. Telkom terdiri atas dua kepemimpinan yaitu

Komisaris dan Direksi. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari tim

manajemen dari PT. Telkom

Gambar 1.2

Struktur Komisaris PT. Telkom

Sumber: situs web PT. Telkom

Berdasarkan bagan struktur organisasi dewan Komisaris diatas dapat

dilihat bahwa PT. Telkom dipimpin oleh Komisaris utama dibantu oleh dua

orang Komisaris dan duan orang Komisaris Independent.

Komisaris Independent Komisaris Independent

Komisaris

Komisaris Utama

Komisaris

Page 59: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

45

Gambar 1.3

Struktur Direksi PT. Telkom

Sumber: situs web PT. Telkom

C. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup bisnis kami

kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan

telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perusahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan

usaha yang meliputi:

DirekturInformationTeknologi

Direktur Utama

DirekturKeuangan

DirekturHumanTeknologi

DirekturEnterprise&Wholesale

DirekturCompliance& RiskManageme

DirekturKonsumer

DirekturNetwork& Solution

Page 60: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

46

a. Usaha Utama

1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,

mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan

memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang

seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau

menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan

informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Usaha Penunjang

1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang

melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi

sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset

tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan

dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

D. Visi, Misi dan Motto

1. Visi

PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom

player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

Page 61: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

47

perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan

operasional di kawasan Asia .

2. Misi

PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop

Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom

berkomitmen

a. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi

pelanggan dengan harga yang kompetitif .

b. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan

portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.

c. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan

sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.

d. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

E. Motto

Setiap perusahaan khususnya perusahaan besar tentu memiliki suatu

motto atau slogan sebagai bentuk pencitraan perusahaannya. Motto juga biasa

digunakan sebagai identitas suatu perusahaan. Suatu motto tentu mempunyai

suatu maksud yang ingi di sampaika suatu perusahaan kepada stakeholders

(pelanggan, mitra kerja, pemegang saham, competitor, masyarakat). Begitu juga

dengan PT. Telkom yang mempunyai motto “Commited 2 U”.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

48

Dlam rangka memberikan yang terbaik kepada stokeholders, setiap insan

PT. Telkom wajib menjaga dan mempunyai nilai kerja yang merupakan wujud

nyata dari “Commited 2 U” yaitu:

1. Kejujuran (jujur dan tulus,dapat dipercaya,satunya kata dengan perbuatan,

keteladanan).

2. Transparan (menyatakan apa adanya, no hidden agenda)

3. Komitmen (memiliki kesatuan tekad dan tujuan, loyal kepada perusahaan ,

konsisten kepada keputusan , dedikasi kepada stakeholders)

4. Kerjasama (open minded , menerima perbuatan dan kritik, positive thinking,

tidak sektoral, tidak menyalahkan orang lain)

5. Disiplin (patuh pada aturan dan system)

6. Peduli (customer centric, respect for others, emphatic)

7. Tanggungjawab (kepatutan “proper”, excellentresult, continuous

improvement).

F. Makna Logo

Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident”

dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk

mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini

didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured,

progressive dan heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel.

Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna

kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya

Page 63: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

49

disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti

“committed 2U” yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo

ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut

Gambar 2. Logo Telkom

a. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan

produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu

TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).

b. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini

mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah

kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat

d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari

terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

e. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan

untuk menggapai masa depan.

Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan

pengalaman yang tinggi

Page 64: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

50

b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,

hangat, dan dinamis

c. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah

mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa

depan.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

51

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Rasio

1. Rasio Likuditas PT. Telkom

Ratio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, meliputi:

a. Current Ratio (CR) =

b. Quick Test Ratio (QTR) =

Kas + investasi jangka pendek + piutang dagang bersihKewajiban lancer

c. Net Working Capital (NWC)=

Rule of thumb (pedoman) dalam menganalisis adalah current ratio

antara 100% s.d. 200% berarti banyak aktiva yang menganggur (Darsono dan

Ashari, 2005:52).

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa besarnya rasio lancar (current

ratio) PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 61%, tahun 2013 adalah 91% dan

tahun 2014 adalah 96%. Rasio ini menggambarkan setiap Rp 1 utang lancar

dijamin aktiva lancar sebesar 0,61 untuk tahun 2012, untuk tahun 2013 sebesar

0,91, dan tahun 2014 sebesar 0,96. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT.

Telkom kurang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva

__Aktiva lancar__Kewajiban lancar

Aktiva lancar – kewajiban lancarKewajiban lancar

Page 66: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

52

lancar yang dimiliki. Walaupun demikian persentase rasio PT. Telkom

mengalami peningkatan setiap tahunnya selama 3 tahun. Sedangkan Quick Test

Ratio atau rasio cepat PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 45%. Tahun 2013

adalah 68% dan tahun 2014 adalah 67%. Artinya, rasio cepat PT. Telkom

mengalami peningkatan pada tahun 2012 sampai 2013 dan pada tahun 2014

mengalami penurunan 1% dari tahun sebelumnya. Sedangakan rasio modal

kerja bersih atau Net Working Capital (NWC) PT. Telkom mengalami

peningkatan dari tahu ke tahun . hal ini dapat dilihat dari aktiva lancar yang

cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.

Table 1.1 rasio likuiditas PT. Telkom (Devisi regional area VII) Makassar

tahun 2012 - 2014

Keterangan Tahun

2012 2013 2014Kas 7.805.460.000.000 9.120.000.000.000 9.634.000.000.000

Investasi JangkaPendek 359.507.000.000 370.000.000.000 361.000.000.000

Piutang DagangBersih 3.789.634.000.000 4.344.000.000.000 4.915.000.000.000

Kewajiban Lancar 26.717.414.000.000 20.473.000.000.000 22.189.000.000.000Aktiva Lancar 16.186.024.000.000 18.729.000.000.000 21.189.000.000.000

Current RaTio (Cr) 61% 91% 96%

Quick Test Ratio 45% 68% 67%

Net WorkingCapital -39% -9% -4%

Sumber: data diolah.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

53

2. Ratio solvabilitas PT. Telkom

a. Debt To Asset Ratio DAR =

b. Debt To Equity Ratio =

c. Equity Multiplier =

Rule of thumb dari rasio solvabilitas adalah maksimal 100%. Artinya

perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam, bukan utang (Darsono

dan Ashari, 2005:54).

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa Debt To Asset Ratio

(DAR) rasio utang terhadap aktiva PT. Telkom pada tahun 2012 sebesar

49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41%. Maksud dari

rasio ini adalah bahwa tahun 2012 PT. Telkom menggunakan dana dari

kreditur sebesar 49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41%

dari total aktiva yang dimilikinya. Persentase DAR yang semakin menurun

setiap tahunnya menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh

modal sendiri, bukan utang. Tabel 1.2 menunjukkan rasio tang terhadap

modal atau Debt To Equity Ratio (DER) pada tahun 2012 sebesar 122%,

tahun 2013 sebesar 78%, dan tahun 2014 sebesar 69%.. artinya setiap Rp 1

modal perusahaan menjamin utang peusahaan senilai Rp 1,22 untuk tahun

2012, tahun 2013 sebesar Rp 0,78 dan tahun 2014 sebesar 0,69. Semakin

kecil rasio ini berarti semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh modal

perusahaan. Sama halnya Debt To Asset Ratio (DAR) dengan Debt To Equity

Ratio (DER), Ratio Equity Multiplier (REM), juga mengalami penurunan

selama 3 tahun terakhir. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa laba

yang tersedia untuk membayar biaya bunga juga semaki besar. Dapat

disimpulkan bahwa rasio solvabilitas PT. Telkom selama 3 tahun adalah baik,

Total KewajibanTotal Aktiva

Total kewajibanTotal equitas

Total AktivaTotal Ekuitas

Page 68: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

54

dimana perusahaan mampu membayar kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi.

Tabel 1.2 rasio solvabilitas PT. Telkom (devisi regional area VII) Makassar

tahun 2012 -2014

Keterangan Tahun

2012 2013 2014

Total Aktiva 97.559.606.000.000 100.501.000.000.000 103.054.000.000.000Total

Kewajiban 47.636.512.000.000 44.086.000.000.000 42.073.000.000.000Total Ekuitas 38.989.747.000.000 56.415.000.000.000 60.981.000.000.000Beban Bunga 2.000.023.000.000 1.928.000.000.000 1.637.000.000.000

Debt ToAsset Ratio 49% 44% 41%

Debt ToEquity Ratio 122% 78% 69%

EquityMultiplier 250% 178% 169%

Sumber: data diolah

3. Ratio profitabilitas PT. Telkom

Rasio adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio ini meliputi:

a. Gross Profit Margin (GPM) =

b. Net Profit Margin (NPM) =

c. Return On Asset (ROA) =

Penjualan Bersih – HPPPenjualan Bersih

___Laba Bersih__Penjualan Bersih

Laba BersihTotal Aktiva

___Laba Bersih__Rata-Rata Eqiutas

Page 69: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

55

d. Return On Equity (ROE) =

e. Earning Per Share (EPS) =

f. Payout Ratio (PR) =

g. Retention Ratio (RR) =

h. Productivity Ratio (PR) =

Rule of thumb pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil rasio harus lebih besar

dari bunga deposito berjangka satu tahun. Jika hasil perhitungan rasio lebih

kecildari suku bunga satu tahun, maka hasil investasi yang dilakukan lebih

kecil daripada investasi pada deposito berjangka (Darsono dan Ashari,

2005:56).

Berdasarkan tabel 1.3dapat dilihat bahwa Gross Profit Margin

(GPM) PT. Telkom tahun 2012 adalah 34,99%, tahun 2013 adalah 33,14%,

dan tahun 2014 adalah 30,52%. Itu artinya bahwa setiap Rp 1 penjualan

menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,3499 pada tahun 2012, Rp 0.33,14

tahun 2013, Rp 0,3052 pada tahun 2014. Berbeda dengan halnya Net Profit

Margin (NPM) perusahaan yang berfluktuasi selama kurun waktu 3 tahun

yakni tahun 2012 sebesar 17,54%, tahun 2013 sebesar 16,68%, dan tahun

2014 sebesar 21,53%.

_________Laba Bersih_____Jumlah Saham Yang Beredar

Deviden kasLaba bersih

Laba ditahan tahun berjalanLaba bersih

Penjualan bersihRata-rata aktiva

Page 70: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

56

Tabel 1.3 juga menunjunkkan Return On Asset (ROA) pada tahun

2012 sebesar 11,62 %, tahun 2013 sebesar 11,48% dan tahun 2014 sebesar

15,02%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 mampu menghasilkan laba bersih

untuk tahun 2012 sebesar Rp 0,1162, tahun 2013 sebesar Rp 0,1148 dan

tahun 2014 sebesar Rp 0,1502. Sedangka Retun On Equity (ROE) pada

tahun 2012 sebesar 30,92%, tahun 2013 sebesar 24,19% dan tahun 2014

sebesar 26,37%. Persentase ini menggambarkan bahwa setiap Rp 1 modal

mampu menghasilkan Rp 0,3092 untuk tahun 2012, tahun 2013 sebesar Rp

0,2419 dan tahun 2014 sebesar Rp 0,26,37. Sementara besarnya

pengambilan modal untuk satu lembar saham atau Earning Per Share (EPS)

sebesar Rp 562,11 untuk tahun 2012, tahun 2013 sebesar Rp 572,27 dan

tahun 2014 sebesar Rp 767,91. Kemudian Payaout Ratio perusahaan pada

tahun 2012 sebesar 52,25%, tahun 2013 sebesar 56,37% dan tahun 2014

48,32%. Rasio ini menggambarkan persentase deviden kas yang diterima

oleh pemegang saham terhadap laba bersih yang diterima oleh perusahaan.

Retentio Ratio perusahaan tahun 2012 sebesar 322%, tahun 2013 sebesar

133%, dan tahun 2014 sebesar 304%. Rasio ini menggambarkan persentase

laba bersih yang digunakan untuk menambah modal perusahaan.

Produktivity Ratio perusahaan pada tahun 2012 sebesar 68,42%, tahun 2013

sebesar 69,85% dan tahun 2014 sebesar 70,66%. Rasio ini menggambarkan

kemampuan operasional perusahaan dalam menjual dengan aktiva yang

dimiliki.

Page 71: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

57

Tabel 1.3 rasio profitabilitas PT. Telkom tahun 2012 - 2014

Keterangan Tahun

2012 2013 2014

Pejualan Bersih 64.596.635.000.000 69.177.000.000.000 71.918.000.000.000Hpp 41.993.494.000.000 46.245.000.000.000 49.970.000.000.000

Laba Bersih 11.332.140.000.000 11.537.000.000.000 15.481.000.000.000

Total Aktiva 97.559.606.000.000 100.501.000.000.000103.054.000.000.000

Rata-Rata Ekuitas 36.651.909.000.000 47.702.373.500.000 58.698.000.000.000Jumlah SahamYang Beredar 20.167.000.000 20.160.000.000 20.160.000.000Deviden Kas 5.807.721.750.000 6.503.406.900.000 7.480.419.200.000Laba Ditahan

Tahun Berjalan 15.336.746.000.000 47.054.000.000.000

Rata-Rata Aktiva 94.407.928.000 99.030.303.000.000101.777.500.000.000

Gpm 34,99% 33,14% 30,52%Npm 17,54% 16,68% 21,53%Roa 11,62% 11,48% 15,02%Roe 30,92% 24,19% 26,37%

Eps (Rp) 562,11 572,27 767,91Payout Ratio 51,25% 56,37% 48,32%

Retention Ratio 322% 133% 304%

Productivity Ratio 68,42% 69,85% 70,66%Sumber: data diolah

4. Ratio Aktivitas PT Telkom

a. Receivable Turn Over (RTO) =

b. Rata-Rata Penerimaan Piutang (RPP) =

c. Inventory Turn Over (ITO) =

____Penjualan Bersih___Rata-Rata Piutang Dagang

_______365________Receivable Turn Over

Harga Pokok PenjualanRata-Rata Persediaan

Page 72: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

58

d. Lama Persediaan Mengendap =

e. Total Asset Turn Over (TATO) =

Rule of thumb receivable turn over adalah sekitar 6 – 12 kali sehingga waktu

mengendap piutang adalah 30 sampai 60 hari. Untuk persediaan stok berkisar 30

– 45 hari . total asset turn over bagi perusahaan yang produktif harus di atas 1

(Darsono dan Ashari, 2005:59).

Berdasarkan tabel 1.4 dapat dilihat Receivable Turn Over (RTO) PT.

Telkom pada tahun 2012 adalah 17 kali, tahun 2013 adalah 17 kali dan tahun

2014 adalah 15 kali, maka rata-rata piutang atau lamanya piutang dapat diubah

menjadi kas adalah 21 hari untuk tahun 2012, tahun 2013 adalah 22 hari dan

tahun 2014 adalah 25 hari. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Telkom sangat

cepat mengkonversi piutang menjadi kas sedangkan Inventory Turn Over (ITO)

PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 89 kali, tahun 2013 adalah 97 kali dan

tahun 2014 sebesar 79 kali , maka rata-rata jangka waktu persediaan mengendap

digudang adalah 3 hari pada tahun 2012 adalah 4 hari , tahun 2013 selama 4 hari

dan tahun 2014 adalah 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan sangat

cepat menjual persediaan yang dimilikinya. Sementara Total Asset Turn Over

(TATO) PT. Telkom tahun 2012 adalah 0,69 kali, tahun 2013 adalah 0,70

kalidan tahun 2014 adalah 0.71 kali. Dengan melihat rasio ini, kita bias

mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dan menghasilkan penjualan tidak

cukup 1. Itu artinya perusahaan selama 3 tahun kurang produktif.

_______365_____Inventory turn over

__Penjualan bersih__Rata-rata total aktiva

Page 73: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

59

Tabel 1.4 rasio aktivitas PT. Telkom tahun 2012-2014

Keterangan Tahun

2012 2013 2014

Penjualan Bersih 64.596.635.000.000 69.177.000.000.000 71.918.000.000.000Rata-Rata Piutang

Dagang 3.768.176.000.000. 4.175.354.500.000 4.841.500.000.000Harga Pokok

Penjualan 41.993.494.000.000 46.254.000.000.000 49.970.000.000.000Rata-Rata Persediaan 473.597.000.000 475.122.000.000 636.500.000.000

Rata-Rata TotalAktiva 94.407.928.000.000 99.030.303.000.000 101.777.500.000.000

Receivable TurnOver (RTO) 17 Kali 17 Kali 15 KaliRata-Rata

Penerimaan Piutang(RPP)

21 Hari22 Hari 25 Hari

Inventori Turn Over(ITO) 89 Kali 97 Kali 79 Kali

Lama PersediaanMengendap (LPM) 4 Hari 4 Hari 5 HariTotal Asset Turn

Over (TATO) 0,68 Kali 0,70 Kali 0,71 KaliSumber : data diolah

B. Kinerja Keuangan PT Telkom

Kinerja keuangan PT Telkom pada triwulan pertama tahun 2014

memberikan indikasi pertumbuhan yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan

dengan pertumbuhan laba bersih yang mencapai dua digit (13%) dibandingkan

periode tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pada pendapatan operasi ini dipacu oleh pertumbuhan yang

terjadi pada data internet dan teknologi informatika yang mencapai 24,7%.

Dengan pencapaian ini, maka konstribusi pendapatan operasi mencapai 30,1%

,meningkat dari tahun 2013 yang mencapai 25,7%. Disamping pendapatan data,

internet dan teknologi informatika ini mencerminkan strategi perusahaan dalam

pertumbuhan bisnis New Wave semakin menunjukkan hasil yang terus

Page 74: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

60

meningkat. Sementara itu pada bisnis legacy berupa pendapatan seluler

mengalami pertumbuhan sebesar 3,0 % menjadi Rp 6,7 triliun yang sejalan

dengan peningkatan pelanggang. Telkomsel menyetor pajak sebesar 8,7 Triliun

rupiah ke kas Negara sehingga menempatkan Telkomsel sebagai salah satu

konstribusi pajak yang signifikan di Indonesia . pencapaian telkomsel ini tidak

lepas dari focus perusahaan kepada tiga program utama 2014, yakni penguatan

Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan Internasional Expansion. Focus

tersebut dipilih untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja perseroan diatas

rata-rata pertumbuhan industri. Ketiga program utama ini dijalankan melalui

sinergi bisnis antar seluruh entitas Telkom Group. Telkomsel merupakan anak

usaha yang masih jadi andalan tahun 2014, ditargetkan Telkomsel ini dapat

mewujudkan pertumbuhan revenue dan Net Income Double Digit, melanjutkan

kesuksesan tahun 2014.

Program utama Telkom yang kedua adalah perluasan penetrasi

infrastruktur broadband melalui IDN. Telkom melalui Telin kembali bergabung

bersama operator kelas dunia lainnya dalam Konsorsium South East Asia –

United States (SEA – US) melakukan penandatanganan kontrak kerja bersama.

.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti

PT. Telkom, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Kinerja PT. Telkom berdasarkan rasio likuiditas pada tahun 2012 sampai tahun

2014 kurang baik, dimana rasio lancer (current ratio) PT. Telkom pada tahun

2012 adalah 61%, tahun 2013 adalah 91% dan tahun 2014 adalah 96%. Rasio

ini menggambarkan setiap Rp 1 utang lancer dijamin aktiva lancer sebesar 0,61

untuk tahun 2012, untuk tahun 2013 sebesar 0,91, dan tahun 2014 sebesar 0,96.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT. Telkom kurang mampu membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Sedangkan

solvabilitasnya menunjukkan bahwa Debt To Asset Ratio (DAR) rasio utang

terhadap aktiva PT. Telkom pada tahun 2012 sebesar 49%, tahun 2013 sebesar

44%, dan tahun 2014 sebesar 41%. Maksud dari rasio ini adalah bahwa tahun

2012 PT. Telkom menggunakan dana dari kreditur sebesar 49%, tahun 2013

sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41% dari total aktiva yang dimilikinya.

Persentase DAR yang semakin menurun setiap tahunnya menunjukkan bahwa

sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri, bukan utang.

2. Kinerja keuangan rasio profitabilitas PT. Telkom pada tahun 2012 sampai

2014 baik, dimana hasil perhitungan rasio profitabilitas lebih besar dari suku

bunga deposito berjangka satu tahun. Sementara rasio aktivitas PT. Telkom

Page 76: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

68

kurang baik, dimana Total Asset Turn Over (TATO) kurang dari 1, yang

artinya perusahaan kurang produktif.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat dijadikan

bahan masukan bagi manajemen PT. Telkom yaitu:

1. Manajemen perusahaan hendaknya lebih meningkatkan asset lancar dan

menekankan utang pendek agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan

lancar.

2. Manajemen perusahaan hendaknya lebih menekankan penggunaan aktiva

dengan cara meningkatkan penjualan sehingga perusahaan lebih produktif.

Page 77: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

62

DAFTAR PUSTAKA

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktisi Laporan Keuangan.Yogyakarta : Andi.

Fahmi, Irham, 2012, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua,Bandung Alfabeta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Edisi 1.Jakarta: Bumi

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta:Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009.Jakarta : Salemba Empat.

Kususmadiyanto, Andra. 2006. Analisis Laporan Keuangan Untuk MenilaiKinerja Peusahaan Pada Kelompok Industri Rokok. (Studi Survei PadaKelompok Industri Rokok). Bandung: Fakultas Ekonomi UniversitasWidiyatama.

Munawir, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat, Yogyakarta:Liberty Yogyakarta.

Nazir, Mohammad. 2003. Pengertian Metode Penelitian Deskriptif Analitis,(online)(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=

Prastowo Dwi Dan Rifka Juliaty, SE. 2002. Analisa Laporan Keuangan KonsepDan Aplikasi. Yogyakarta; UPP AMP YKPN.

Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

Rudianto, Dudi. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT Telkom Tbkdengan PT Indosat Tbk Periode 2005-2010, (Online), Vol.3, No.1,(diakses tanggal 10 Januari 2013).

Sawir, Aqnes. 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan KeuanganPerusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 78: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

63

Susanto, Bambang, 2005. Manajemen Akuntansi, Cetakan pertama,Jakarta: Sansu Moto.

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:Ekonisia.

Horne, Van James C., and Wachowicz, Jhon M. 1997. Prinsip-prinsip

Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Edisi Indonesia. Penerbit

Salemba Emapat: Jakarta.

Page 79: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

34

PT. TELKOM INDONESIA TbkNERACA

PER 31 DESEMBER 2012

AssetAset LancarKas dan setara kas 7.805.460.000.000Penyertaan sementara 359.507.000.000Pitang usaha

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa 604.768.000.000

Pihak ketiga 3.184.916.000.000Piutang lain 128.025.000.000Persediaan 435.244.000.00Beban dibayar dimuka 2.496.539.000.000Tagihan restitusi pajak 666.351.000.000Pajak dibayar dimuka 379.732.000.000Aset lancar lainnya 125.482.000.000Jumlah aset lancar 16.186.024.000.000Aset tidak lancarPenyertaan jangka panjang 151.553.000.000Aset tetap 76.053.966.000.000Aset tetap pola bagi hasil 365.931.000.000Pensiun dibayar dimuka 497.000.000Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 2.234.288.000.000Goodwill dan aset tidak berwujud lainnya 2.428.280.000.000Rekening escrow 44.114.000.00Aset pajak tangguhan 94.953.000.000Jumlah aset tidak lancar 81.373.582.000.000Jumlah aset 97.559.606.000.000Kewajiban dan ekuitasKewajiban jangka pendekHutang usaha

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa 1.759.468.000.000

Pihak ketiga 8.084.199.000.000Hutang lain-lain 3.162.000.000Hutang pajak 1.749.789.000.000Hutang deviden 405.175.000.000Beban yang masih dibayar 4.103.964.000.000Pendapatan diterima dimuka 2.827.156.000.000

Page 80: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

35

Sumber www.idx.co.id

Uang muka pelanggang dan pemasok 111.356.000.000Hutang bank jangka pendek 43.850.000.000Hutang jangka panjang yang jatuh tempodalam 1 tahun 7.629.295.000.000Jumlah kewajiban jangka pendek 26.717.414.000.000Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan-bersih 3.343.201.000.000Pendapatan pola bagi hasil ditangguhkan 187.544.000.000Kewajban penghargaan masa kerja 212.518.000.000Kewajiban imbalan kesehatan pasca kerja 1.801.776.000.000Kewajiban pensiun dan imbalan pascakerja lainnya 808.317.000.000Hutang jangka panjang-bagian yang jatuhtempo dalam 1 tahun

Kewajiban sewa pembiayaan 208.088.000.000Pinjaman penerusan-pihak berelasi 3.094.110.000.000Wesel bayar 68.777.000.000Hutang bank 11.086.688.000.000Nilai perolehan penggabungan usaha

yang digabungkan 108.079.000.000Jumlah kewajiban jangka panjang 20.919.098.000.000Hak minoritas 10.933.347.000.000EkuitasModal saham 5.040.000.000.000Tambahan modal disetor 1.073.333.000.000Modal saham yang diperoleh kembali (4.264.073.000.000)Selisih rektrukturisasidanntransaksilainnya entitas sepengendali 478.000.000.000Selisih transaksi perubahan ekuitasperusahaan asosiasi 385.595.000.000(rugi) laba yang belum direalisasi ataspemilikan efek yang tersedia untuk dijual 18.136.000.000Selisih kurs karena penjabaran laporankeuangan 230.995.000.000Selisih transaksi aluisis kepemilikanminoritas pada anak perusahaan ( 439.444.000.000 )Saldo laba

Ditentukan penggunaanya 15.336.746.000.000Belum ditentukan penggunanannya 21.130.459.000.000

Jumlah ekuitas 38.989.747.000.000Jumlah kewajiban dan ekuitas 97.559.606.000.000

Page 81: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

36

PT. TELKOM INDONESIA TbkNERACA

PER 31 DESEMBER 2013AssetAset lancerKas dan setara kas 9.120.000.000.000Aset keuangan yang tersedia dijual 370.000.000.000Piutang usaha

pihak berelasi 780.000.000.000

pihak ketiga 3.564.000.000.000Piutang lain-lain 89.000.000.000Persediaan 515.000.000.000

Uang muka dan beban di bayar dimuka 3.441.000.000.000Tagihan restitusi pajak 133.000.000.000Pajak dibayar dimuka 716.000.000.000Aset tersedia untuk di jual -

Aset lancar lainnya1.000.000.000

Jumlah aset lancar 18.729.000.000.000Aset tidak lancerPenyertaan jangka panjang 254.000.000.000Aset tetap 75.832.000.000.000Pensiun dibayar dimuka 744.000.000.000Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 3.095.000.000.000Aset tak berwujud 1.785.000.000.000

Aset pajak tangguhan 62.000.0000.000Jumlah aset tidak lancar 81.772.000.000.000Jumlah asset 100.501.000.000.000Liabilitas dan kewajibanKewajiban jangka pendekHutang usaha

pihak berelasi 1.154.000.000.000pihak ketiga 6.357.000.000.000

Hutang lain-lain 21.000.000.000

Hutang pajak 736.000.000.000

Page 82: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

37

Hutang deviden 225.000.000.000Beban yang masih harus dibayar 3.409.000.000.000Pendapatan diterima dimuka 2.681.000.000.000Uang muka pelanggan dan pemasok 500.000.000.000Hutang bank jangka pendek 56.000.000.000Hutang jangka panjang yang jatuh tempo satutahun 5.304.000.000.000Jumlah kewajiban jangka pendek 20.473.000.000.000Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan-bersih 4.074.000.000.000Pendapatan diterima dimuka 312.000.000.000Kewajiban penghargaan masa kerja 242.000.000.000

Kewajiban imbalan kesehatan pasca kerja 1.050.000.000.000Kewajiban pensiun danimbalan pasca kerjalainnya 1.280.000.000.000Hutang jangka panjang-bagian yang jatuh temposatu tahun

kewajiban sewa pembiayaan 409.000.000.000pinjaman penerusan-pihak berelasi 2.741.000.000.000obligasi dan wesel bayar 3.249.000.000.000

hutang bank10.256.000.000.000

nilai perolehan kombinasi bisnis yangditangguhkan -Jumlah kewajiban jangka panjang 23.613.000.000.000Jumlah liabilitas 44.086.000.000.000Ekuitas

Modal saham 5.040.000.000.000

Tambahan modal disetor 1.073.000.000.000

Modal saham yang diperoleh kembali (4.264.000.000.000)Selisih rektrukturisasi dan transaksi lainnyaentitas sepengendali 478.000.000.000Selisih transaksi perubahan ekuitas perubahanasosiasi 386.000.000.000(rugi) laba belum direalisasi atas pemilikan efekyang tersedia untuk di jual 50.000.000.000Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 233.000.000.000Selisih transaksi akuisisi kepemilikan minoritaspada anak perusahaan (485.000.000.000)

Page 83: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

38

Saldo labaditentukan penggunaannya 15.337.000.000.000belum ditentukan penggunaannya 26.571.000.000.000

Jumlah ekuitas yang dapat didistribusikankepada pemilik entitas induk 44.419.000.000.000Kepentingan nonpengendali 11.996.000.000.000Jumlah ekuitas 56.415.000.000.000Jumlah kewajiban dan ekuitas 100.501.000.000.000

Sumber:www.idx.co.id

PT. TELKOM INDONESIA TbkNERACA

PER 31 DESEMBER 2014

AssetAset lancerKas dan setara kas 9.634.000.000.000Aset keuangan yang tersedia dijual 361.000.000.000Piutang usaha

Pihak berelasi 932.000.000.000Pihak ketiga 3.983.000.000.000

Piutang lain-lain 335.000.000.000

Persediaan 758.000.000.000Uang muka dan beban di bayar dimuka 3.294.000.000.000Tagihan restitusi pajak 371.000.000.000Pajak dibayar dimuka 787.000.000.000Aset tersedia untuk di jual 791.000.000.000

Aset lancar lainnya 12.000.000.000Jumlah aset lancar 21.258.000.000.000Aset tidak lancerPenyertaan jangka panjang 235.000.000.000Aset tetap 74.897.000.000.000Pensiun dibayar dimuka 991.000.000.000Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 3.817.000.000.000Aset tak berwujud 1.789.000.000.000Aset pajak tangguhan 67.000.000.000Jumlah aset tidak lancar 81.796.000.000.000Jumlah asset 103.054.000.000.000

Page 84: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

39

Liabilitas dan kewajibanKewajiban jangka pendekHutang usaha

Pihak berelasi 838.000.000.000Pihak ketiga 7.479.000.000.000

Hutang lain-lain 37.000.000.000Hutang pajak 1.039.000.000.000Hutang deviden 1.000.000.000Beban yang masih harus dibayar 4.790.000.000.000Pendapatan diterima dimuka 2.821.000.000.000Uang muka pelanggan dan pemasok 271.000.000.000Hutang bank jangka pendek 100.000.000.000Hutang jangka panjang yang jatuh tempo satutahun 4.813.000.000.000Jumlah kewajiban jangka pendek 22.189.000.000.000Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan-bersih 3.794.000.000.000

Pendapatan diterima dimuka 242.000.000.000Kewajiban penghargaan masa kerja 287.000.000.000Kewajiban imbalan kesehatan pasca kerja 888.000.000.000Kewajiban pensiun dan imbalan pasca kerjalainnya 1.715.000.000.000Hutang jangka panjang-bagian yang jatuh temposatu tahun

Kewajiban sewa pembiayaan 314.000.000.000Pinjaman penerusan-pihak berelasi 2.012.000.000.000Obligasi dan wesel bayar 3.401.000.000.000Hutang bank 7.231.000.000.000Nilai perolehan kombinasi bisnis yang

ditangguhkan -Jumlah kewajiban jangka panjang 19.884.000.000.000

Jumlah liabilitas 42.073.000.000.000EkuitasModal saham 5.040.000.000.000Tambahan modal disetor 1.073.000.0000.000Modal saham yang diperoleh kembali (6.323.000.000.000)Selisih rektrukturisasi dan transaksi lainnya entitassepengendali 478.000.000.000Selisih transaksi perubahan ekuitas perubahanasosiasi 386.000.000.000

Page 85: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

40

(Rugi) laba belum direalisasi atas pemilikan efekyang tersedia untuk di jual 47.000.000.000Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 240.000.000.000Selisih transaksi akuisisi kepemilikan minoritaspada anak perusahaan (485.000.000.000)Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 15.337.000.000.000Belum ditentukan penggunaannya 31.717.000.000.000

Jumlah ekuitas yang dapat didistribusikankepada pemilik entitas induk 47.510.000.000.000Kepentingan nonpengendali 13.471.000.000.000Jumlah ekuitas 60.981.000.000.000

Jumlah kewajiban dan ekuitas 103.054.000.000.000Sumber:www.idx.co.id

PT. TELKOM INDONESIA TbkLABA RUGI

31 DESEMBER 2012

pendapatan usahaTelepon

tidak bergerak 8.644.867.000.000Seluler 27.201.827.000.000

InterkoneksiPendapatan 10.551.205.000.000Beban (2.929.260.000.000)Bersih 7.621.945.000.000

data, internet, dan jasa teknologi informasi 18.506.158.000.000kerjasama operasi -Jaringan 1.218.013.000.000pola bagi hasil -jasa telekomunilasi lainnya 1.403.825.000.000jumlah pendapatan usaha 64.596.635.000.000

beban usahapenyusutan 12.565.928.000.000karyawan 8.533.157.000.000oprerasi, pemeliharaan, dan jasa

telekomunikasi 14.582.285.000.000

Page 86: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

41

umum dan administrasi 4.052.664.000.000pemasaran 2.259.460.000.000

jumlah beban usaha 41.993.494.000.000

laba usaha 22.603.141.000.000(beban) penghasilan lain-lain

pendapatan bunga 462.169.000.000bagian laba (rugi) bersih perusahaan

asosiasi (29.715.000.000)beban bunga (2.000.023.000.000)(kerugian) keuntungan selisih kurs-

bersih 972.947.000.000lain-lain bersih 340.769.000.000(beban) penghasilan lain-lain bersih (253.853.000.000)

laba sebelum pajak 22.349.288.000.000(beban) manfaat pajak

pajak kini (6.029.701.000.000)pajak tangguhan (343.375.000.000

(6.373.076.000.000)

laba sebelum hak minoritas atas lababersih anak perusahaan yangdikonsolidasi-bersih 15.976.212.000.000laba bersih (4.644.072.000.000)

laba per saham dasarlaba bersih per saham 576,13laba bersih per ADS (40 saham seri B

per ADS) 23.045,20Sumber: www.idx.co.id

Page 87: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

42

PT. TELKOM INDONESIA TbkLABA RUGI

31 DESEMBER 2013PENDAPATAN 68.629.000.000.000Penghasilan lain-lain 548.000.000.000BEBAN

Operasi, pemeliharaan, dan jasatelekomunikasi (16.046.000.000.000)

Penyusutan dan amortisasi (14.612.000.000.000)Karyawan (7.332.000.000.000)Interkoneksi (3.086.000.000.000)Pemasaran (2.525.000.000.000)Umum dan administrasi (2.537.000.000.000)(Rugi) laba selisih kurs - bersih (43.000.000.000)Bagian rugi bersih entitas asosiasi (14.000.000.000)Beban lain-lain (145.000.000.000)Jumlah Beban (46.340.000.000.000)

LABA SEBELUM (BIAYA)PENGHASILAN- 22.923.000.000.000PENDANAAN DAN PAJAKPENGHASILAN

Penghasilan pendanaan 421.000.000.000Biaya pendanaan (1.928.000.000.000)Jumlah Biaya Pendanaan -Bersih (1.507.000.000.000)

LABA SEBELUM PAJAKPENGHASILAN 21.416.000.000.000(BEBAN) MANFAAT PAJAKPENGHASILAN

Pajak kini (4.669.000.000.000)Pajak tangguhan (877.000.000.000)

(5.546.000.000.000)LABA TAHUN BERJALAN 15.870.000.000.000PENDAPATAN KOMPREHENSIFLAIN

Selisih kurs karena penjabaran laporankeuangan 2.000.000.000

Perubahan bersih nilai wajar asetkeuangan tersedia untuk dijual 32.000.000.000

Jumlah Pendapatan KomprehensifLain - Bersih Setelah Pajak 34.000.000.000

Page 88: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

43

JUMLAH LABA KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 15.904.000.000.000

Laba tahun berjalan yang dapatdidistribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 11.537.000.000.000Kepentingan nonpengendali 4.333.000.000.000

15.870.000.000.000Jumlah laba komprehensif yang dapatdidistribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 11.571.000.000.000Kepentingan nonpengendali 4.333.000.000.000

15.904.000.000.000LABA PER SAHAM DASAR

Laba bersih per saham 586,54Laba bersih per ADS (40 saham Seri B

per ADS) 23.461,60

PT. TELKOM INDONESIA TbkLABA RUGI

31 DESEMBER 2014PENDAPATAN 71.253.000.000.000Penghasilan lain-lain 665.000.000.000BEBAN

Operasi, pemeliharaan, dan jasatelekomunikasi (16.372.000.000.000)

Penyusutan dan amortisasi (14.863.000.000.000)Karyawan (8.555.000.000.000)Interkoneksi (3.555.000.000.000)Pemasaran (3.278.000.000.000)Umum dan administrasi (2.935.000.000.000)(Rugi) laba selisih kurs - bersih (210.000.000.000)Bagian rugi bersih entitas asosiasi (10.000.000.000)Beban lain-lain (192.000.000.000)Jumlah Beban (49.970.000.000.000

LABA SEBELUM (BIAYA)PENGHASILAN-PENDANAAN DAN PAJAK 21.948.000.000.000

Page 89: SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH …

44

PENGHASILANPenghasilan pendanaan 546.000.000.000Biaya pendanaan (1.637.000.000.000)Jumlah Biaya Pendanaan -Bersih (1.091.000.000.000)

LABA SEBELUM PAJAKPENGHASILAN 20.857.000.000.000(BEBAN) MANFAAT PAJAKPENGHASILANPajak kini (5.673.000.000.000)Pajak tangguhan 286.000.000.000

(5.387.000.000.000)LABA TAHUN BERJALAN 15.470.000.000.000PENDAPATAN KOMPREHENSIFLAIN

Selisih kurs karena penjabaran laporankeuangan 7.000.000.000

Perubahan bersih nilai wajar asetkeuangan tersedia Untuk Dijual 4.000.000.000

Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain -Bersi Setelah Pajak 11.000.000.000JUMLAH LABA KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 15.481.000.000.000

Laba tahun berjalan yang dapatdidistribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 10.965.000.000.000Kepentingan nonpengendali 4.505.000.000.000

15.470.000.000.000Jumlah laba konfrehensif yang dapatdidistribusikan kepada;

Pemilik entitas induk 10.976.000.000.000Kepentingan non pengendali 4.505.000.000.000

15.481.000.000.000LABA PER SAHAM DASAR

Laba bersih per saham 559,67Laba bersih per ADS (40 saham Seri B

per ADS) 22.386,80Sumber: www.idx.co.id