skizofrenia1

17
1. Memahami dan menjelaskan gangguan psikotik 1.1 klasifikasi (etiologi, gejala klinis, dan faktor resiko) Gangguan psikotik: 1. GANGGUAN MENTAL ORGANIK Delerium : adalah sindrom yang ditandai dengan kesadaran berkabut, hendaya kognitif menyeluruh (atensi, konsentrasi) Etiologi : tidak spesifik Gejala klinis: keadaan jaga abnormal, gangguan orientasi, pembicaraan abnormal, gangguan persepsi, perubahan mood. Dementia : sindrom dengan mundurnya fase kognitif ganda terutama hendaya daya ingat, tanpa hendaya kesadaran Etiologi : 75% alzheimer dan vaskular Gejala klinis : kelelahan, kesulitan mempertahankan kinerja mental, kemunduran terutama orientasi memori, perubahan perilaku dan afektif Sindroma Amnestik dan halusinosis organik Sindroma waham organik Sindroma afektif organik Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat 2. GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAl Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik lainnya MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA Sumber Penyebab Ggg Jiwa bisa : Somatogenik, Psikogenik, Sosiogenik. Biasanya penyebab tidak tunggal, tapi multipel, beberapa penyebab (soma-psiko-sosial) sekaligus sebagai penyebab yang saling mempengaruhi, maka timbullah gangguan jiwa. Sehingga dalam membuat diagnosa biasanya dibuat diagnosa multiaksial ( multifaktorial/multidimensional ). 1. Faktor-faktor Somatik ( Somatogenik ) :

Upload: marselya-gani

Post on 27-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skizofre

TRANSCRIPT

1. Memahami dan menjelaskan gangguan psikotik

1.1 klasifikasi (etiologi, gejala klinis, dan faktor resiko)Gangguan psikotik:

1. GANGGUAN MENTAL ORGANIK

Delerium : adalah sindrom yang ditandai dengan kesadaran berkabut, hendaya kognitif menyeluruh (atensi, konsentrasi)Etiologi : tidak spesifik

Gejala klinis: keadaan jaga abnormal, gangguan orientasi, pembicaraan abnormal, gangguan persepsi, perubahan mood. Dementia : sindrom dengan mundurnya fase kognitif ganda terutama hendaya daya ingat, tanpa hendaya kesadaranEtiologi : 75% alzheimer dan vaskular

Gejala klinis : kelelahan, kesulitan mempertahankan kinerja mental, kemunduran terutama orientasi memori, perubahan perilaku dan afektif Sindroma Amnestik dan halusinosis organik Sindroma waham organik Sindroma afektif organik Sindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat 2. GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAl Skizofrenia Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik lainnya MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA

Sumber Penyebab Ggg Jiwa bisa : Somatogenik, Psikogenik, Sosiogenik. Biasanya penyebab tidak tunggal, tapi multipel, beberapa penyebab (soma-psiko-sosial) sekaligus sebagai penyebab yang saling mempengaruhi, maka timbullah gangguan jiwa. Sehingga dalam membuat diagnosa biasanya dibuat diagnosa multiaksial ( multifaktorial/multidimensional ).

1. Faktor-faktor Somatik ( Somatogenik ) :

Neroanatomi

Nerofisiologi

Nerokimia

Tingkat kematangan dan perkembangan organik

faktor-faktor pre dan perinatal

2. Faktor-faktor Psikologik ( Psikogenik )

- Interaksi ibu-anak : normal (rasa percaya /trust dan aman/secure) atau abnormal seperti kekurangan, distorsi, terputus (rasa tak percaya dan kebimbangan)

-Peranan ayah

-Persaingan antara saudara ( sibling rivaly)

-Intelegensi

-Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan, dan masyarakat

-Kehilangan yang menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu, atau rasa salah

-Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu

-Ketrampilan, bakat dan kreativitas

-Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya

-Tingkat perkembangan emosi

3. Faktor-faktor sosio-budaya ( sosiogenik ) :

-Kestabilan keluarga serta Keluarga dengan ekspresi emosi tinggi atau rendah

-Pola mengasuh anak

-Tingkat ekonomi

-Perumahan, perkotaan atau pedesaan

-Masalah kelompok minoritas yg berprasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan yang tidak memadai

-Pengaruh rasial dan keagamaan 2. memahami dan menjelaskan sistem limbik dan sistem kortikal

2.1 faal sistem limbikMenerima informasi dari berbagai area asosiasi di korteks serebri & sinyal ini melalui nukleus accumbens (NA).Terdiri dari:(1) Hipokampus ( bagian yg berperan dlm proses belajar & pembentukan memori jangka panjanga. hipocampus (cornu ammonis) : adalah substansia grisea yang melengkung ke atas sepanjang cornu inferior ventricularis lateralis

b. gyrus dentatus : seberkas substansia grissea terletak antara fimbria hipocampi dan gyrus hipocampi

c. subiculum s. Gyrus subcallosum : bangunan antara hipocampus dan gyrus parahimpocampus.(2) Amigdala ( merupakan pusat emosi (seperti: takut); mengirimsinyal ke hipotalamus & medula oblongata yg kemudian mengaktifkan respons flight or fight dari sistem saraf otonom; menerima sinyal dari sistem penghidu & menentukan pengaruh bau terhadap emosi (3) hypothalamus

(4) nukleus anterior thalami

(5) nukleus mediodorsalis thalami

(6) area septi

2.2 faal sistem kortikal

2.3 efek dopamin pada sistem limbik dan kortikalJalur utama dopamine di otak :1. Jalur mesolimbik

Memproyeksikan dopamine dari badan sel di daerah ventral, tegmental batang otak ke akson terminal daerah limbic (seperti nucleus accumbens) berperan pada prilaku emosional, khususnya halusinasi auditorik dan delusi, hipereaktivitas sebabkan gejala positif psikosis.

2. Jalur mesokortikal

Memproyeksikan dopamine dari badan sel ke daerah ventral tegmental batang otak ke korteks serebri. Berperan terhadap timbulnya gangguan kognitif dan timbulnya gejala negative psikosis.

3. Jalur nigrostriatal

Memproyeksikan dopamine dari badan sel substantia nigra batang otak ke ganglia basalis dan stratum. Jalur ini merupakan bagian dari system ekstrapiramidal yang mengatur gerakan motorik. Gangguan di jalur ini sebabkan gangguan seperti penyakit Parkinson.

2.4 neuroanatomi sistem limbik dan kortikal

3. memahami dan menjelaskan skizofrenia

3.1 etiologiSkizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya. Sebagai suatu sindrom, pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai, psikodinamik, genetik, farmakologi, dan lain-lain.

Etiologi Model diatesis -stress Menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan. Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia.

Faktor Biologi Komplikasi kelahiran Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia.Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia. Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.

Hipotesis Dopamin Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia. Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan.1 Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik.57

Hipotesis Serotonin Gaddum, wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal. Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.57

Struktur Otak Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis. Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel teilihat melebar, penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik. Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.81

Genetika

Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10% pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua, kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman, bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum. Kembar identik 40% sampai 65% berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua 12%.

3.2 gejala klinisPerjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal, fase aktif dan fase residual. Pada fase prodromal biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas. Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan orang ini tidak seperti yang dulu. Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya. Pada fase aktif gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Hampir semua individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan. Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif / psikotiknya sudah berkurang. Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial).3.3 patofisiologi

3.4 diagnosis dan diagnosis bandingDiagnosis: Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. - thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda ; atau- thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan- thought broadcasting= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;

b. - delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus); - delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat;

c. Halusinasi auditorik:

suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau

mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau

jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

a. halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus;

b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;

c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;

d. gejala-gejala negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.

3.5 PenatalaksanaanTerapi / Tatalaksana I. Psikofarmaka Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal, Sebaliknya bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah tipikal. Obat antipsikotik yang beredar dipasaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi ke dua (APG ll). APG I bekerja dengan memblok reseptor D2 di mesolimbik, mesokortikal, nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan cepat menurunkan gejala positif tetapi pemakaian lama dapat memberikan efek samping berupa: gangguan ekstrapiramidal, tardive dyskinesia, peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual / peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun kognitif. Selain itu APG I menimbulkan efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi, defekasi dan hipotensi. APG I dapat dibagi lagi menjadi potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan 10 mg diantaranya adalah trifluoperazine, fluphenazine, haloperidol dan pimozide. Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis, menarik diri, hipoaktif, waham dan halusinasi. Potensi rendah bila dosisnya lebih dan 50 mg diantaranya adalah Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah, hiperaktif dan sulit tidur. APG II sering disebut sebagai serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik atipikal. Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif. Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah clozapine, olanzapine, quetiapine dan rispendon.

Pengaturan Dosis Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:

Onset efek primer (efek klinis) : 2-4ininggu Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 jam

Waktu paruh: 12-24 jam (pemberian 1-2 x/hr)

Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil, malam besar) sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderita.

Obat antipsikosis long acting : fluphenazine decanoate 25 mg/cc atau haloperidol decanoas 50 mg/cc, IM untuk 2-4ininggu. Berguna untuk pasien yang tidak/sulitininum obat, dan untuk terapi pemeliharaan. Cara / Lama pemberian Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda), dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12ininggu. (stabilisasi). Diturunkan setiap 2ininggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2/hari/minggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stop.Untuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode, terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 2,5 sampai 5 kali). Pada umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali. Pada penghentian mendadak dapat timbul gejala cholinergic rebound gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing dan gemetar. Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian anticholmnergic agent seperti injeksi sulfas atropin 0,25 mg IM, tablet trhexyphenidyl 3x2 mg/hari.

II. Terapi Psikososial Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain: Psikoterapi individual

Terapi suportif

Sosial skill training Terapi okupasi

Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi kelompok

Psikoterapi keluarga

Manajemen kasus

Assertive Community Treatment (ACT)Gangguan Psikosis lainnya Gangguan WahamPedoman Diagnosis

Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat

Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap I full-blown, mungkin terjadi secara intermiten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.

Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak

Tidak boleh ada halusinasi auditonk atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara

Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran, penumpulan afek, dsb)

Gangguan Psikotlk Akut dan Sementara Pedoman Diagnostik

Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah:a. Onset yang akut (dalam masa 2ininggu atau kurang = jangka waktu gejalagejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok;

b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrnik yang khas);

c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada)

d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejalagejala afektif individual dapat menonjol dan waktu ke waktu

Tidak ada penyebab organic, seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-obatan.

Gangguan Skizoafektif Pedoman Diagnostik :

1. Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejal-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kritena baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif

2. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda

3. Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik maupun depresif atau campuran dari keduanya. Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara episode manik atau depresif.

DAFTAR PUSTAKA

1. Agus D, Pendekatan holistik terhadap Skizofren, Jakarta, 2005:1.

3.6 aspek kesehatan jiwa skizofrenia

Klasifikasi :

1. Skizofrenia paranoid

Gejala klinis :

a. waham-waham kejaran , rujukan (reference), exalted birth (merasa dirinya tinggi, istimewa), misi khusus, perubahan tubuh.

b. Suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, halusinasi bentuk auditorik berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), bunyi tawa (laughing)

c. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual pendengaran dan gangguan persepsi

4. Memahami dan menjelaskan ibadah madhah

A.Pengertian_Ibadah Secara etomologis diambil dari kata abada, yabudu, abdan, fahuwa aabidun. Abid, berarti hamba atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, hatta dirinya sendiri milik tuannya, sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan menghindarkan murkanya. Manusia adalah hamba Allah Ibaadullaah jiwa raga haya milik Allah, hidup matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:

56 Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu (QS.51(al-Dzariyat ): 56).

B.Jenis_Ibadah Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya;1. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:

64Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah(QS. 4: 64). 7Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah( QS. 59: 7).

Shalat dan haji adalah ibadah mahdhah, maka tatacaranya, Nabi bersabda:

. . .Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku tatacara haji kamu Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul saw., maka dikategorikan Muhdatsatul umur perkara meng-ada-ada, yang populer disebut bidah: Sabda Nabi saw.: . . . . . Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum Muhammad saw. adalah karena kebanyakan kaumnya bertanya dan menyalahi perintah Rasul-rasul mereka: . c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.d. Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi:Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :1.Wudhu,2.Tayammum3.Mandi_hadats4.Adzan5.Iqamat6.Shalat7.Membaca_al-Quran8.Itikaf9.Shiyam(Puasa)10.Haji11.Umrah12. Tajhiz al- Janazah

Rumusan Ibadah Mahdhah adalahKA + SS(Karena Allah + Sesuai Syariat)2. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya . Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah bidah , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bidah, maka bidahnya disebut bidah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bidah dhalalah.c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.d. Azasnya Manfaat, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.

Rumusan Ibadah Ghairu MahdhahBB + KA(Berbuat Baik + Karena Allah)3.Hikmah_IbadahMahdhahPokok dari semua ajaran Islam adalah Tawhiedul ilaah (KeEsaan Allah) , dan ibadah mahdhah itu salah satu sasarannya adalah untuk mengekpresikan ke Esaan Allah itu, sehingga dalam pelaksanaannya diwujudkan dengan:a. Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat semuanya harus menghadap ke arah kabah, itu bukan menyembah Kabah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat, tetapi syarat sah shalat menghadap ke sana untuk menyatukan arah pandang, sebagai perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana pun orang shalat ke arah sanalah kiblatnya (QS. 2: 144).b. Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak). Semua orang yang shalat gerakan pokoknya sama, terdiri dari berdiri, membungkuk (ruku), sujud dan duduk. Demikian halnya ketika thawaf dan sai, arah putaran dan gerakannya sama, sebagai perwujudan Allah yang diibadati hanya satu.c. Tawhiedul lughah (Kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena Allah yang disembah (diibadati) itu satu maka bahasa yang dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya satu yakni bacaan shalat, tak peduli bahasa ibunya apa, apakah dia mengerti atau tidak, harus satu bahasa, demikian juga membaca al-Quran, dari sejak turunnya hingga kini al-Quran adalah bahasa al-Quran yang membaca terjemahannya bukan membaca al-Quran