ski xi ma buku siswa 2013.a

116
Semester 1 BAB I PEMERINTAHAN BANI UMAIYYAH I DI DAMASKUS KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim 3.1 Menganalisis proses lahirnya bani Umayyah di Damaskus 3.2 Mengklasifikasi fase-fase pemerintahan dinasti bani Umayah di Damaskus 3.3 Menceritakan proses berdirinya dinasti bani Umayah Nilai Karakter

Upload: alvira-sich-sone-yoonique

Post on 28-Aug-2015

482 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Semester 1BAB IPEMERINTAHAN BANI UMAIYYAH I DI DAMASKUS

KOMPETENSI INTI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim3.1 Menganalisis proses lahirnya bani Umayyah di Damaskus3.2 Mengklasifikasi fase-fase pemerintahan dinasti bani Umayah di Damaskus3.3 Menceritakan proses berdirinya dinasti bani Umayah

Nilai Karakter

Sikap tegas, berani dan cerdas, relgius, adil dan santunBerdiri kokoh bani Umaiyah selama 92 tahun tidak lepas dari peran cerdas, tegas dan berani Khalifah Muawiyah ketika menaklukan tiga wilayah strategis, Magribi, Byzantium dan India. Ketika beliuw mendirikan departemen duta dan ketika berani dan tegas membeli profeional adminstrasi keuangan dari Byzantium. Ketika Umar bin Abdul Azis membuat kebijakan reigius dengan mengundang masyarakat umum secara periodik utuk dialog terbuka di istanah

KasusBani Umaiyah 1 berdiri pada tahun 40 Hijriyah dengan cara paksa oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di Kota Illiyat waiyahah Yerusalim pada saat Ali bin Abi Talib masih menjadi khalifah yang sah dari pemerintahan Khulafaurrasyidin

A.Mari MengamatiYang dapat di amati dari kasus tersebut diatas adalah pembelajaran berpolitik yang tidak benar yang ditampilan oleh Muawiyah, seharusnya dilakukan secara jujur dengan musyawarah mufakat muncul dari masyarakat siapa yang layak menjadi pemimpin mereka B.Bertanya Setelah membaca dan mengamati kasus tersebut diatas apa yang dapat kalian sam paikan? ..................................................................................................................................................... ..

C.MerenungkanRenungkan secara mendalam kasus tersebut di atas dan berilah saran-saran tentang proses peralihan kepememimpinan yang benar menurut Islam!.....

D.Tambah Wawasan

PETA KONSEPBANI UMAYAH I

1.Latar belakang lahir2. Proses lahir3.Kebijakan khalifah4. Khalifah-khaifah yang memerintah5. Khalifah yang terkenal6. Perkembangan peradaban ilmu pengetahuan7. Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan8. Pusat-pusat peradaban9.Faktor-faktor penyebab runtuh10.Proses runtuh

Pengantar

Muawiyah termasuk salah seorang sahabat nabi yang cerdas, terbukti semasa nabi menerima wahyu selama 20 tahun lebih, Muawiyah tercatat sebagai penulis wahyu sampai nabi wafat tahun 1 H. Muawiyah berani menentang pemerintahan Ali dari Khulafaurrasyidin yang keempat dengan cara memproklamirkan kekuasaan baru pada saat khalifah Ali masih memerintah khulafaurrasyidin, sebagai khalifah yang sah Bani Umaiyah I lahir di kota kecil Illiyat di Wilayah Yerussalem tahun 40 H atau 662 Masehi oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan cara paksa, karena pada tahun itu Ali bin Abi Thalib masih memerintah dengan sah pada pemerintaan Khulafaurrasyidin yang terakhir. Sistem peralihan kepemimpinan monachi yang ditetapkan memicu konflik interna.

SILSILAH KHALIFAH BANI UMAIYYAH I

1. Proses Lahir Dan Fase-fase Pemerintahan Bani Umaiyah I

1. Proses Lahirnya Bani Umaiyah 1Lahirnya bani Umaiyah I Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi talib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui oleh pihak Muawiyah, maka berbagai cara yang dilakukan oleh Muawiyah untuk menurunkan atau menghancurkan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahannya. Salah satu caranya ialah Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Afan. Isu ini termakan oleh beberapa pembesar di kalangan umat Islam, seperti Siti Aisyah, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillaah. Mereka mengumukan perang terhadap Ali bin Abi Thalib karena sewaktu mereka meminta pertanggung jawaban kalifah Ali akan kematian Usman bin Afan, Ali dengan tegas mengtakan dia tidak tahu menahu tentang kematian Usman. Mereka lalu mengangkat perang terhadap Ali bin abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali unuk mengakai perbuatannya. Perang tersebut di sebut perang Jamal karena Aisyah mengendarai unta pada saat memimpin perang. Kemenangan perang berada dipihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung Ali bin Abi thalib. Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untik menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan besar dengan tujuaan menyerang Ali bin Abi Thalib. Tatangan Muawiyah di jawab oleh Ali dengn mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai penasehat spritul. Perang berkecamuk dan menelan banyak koraban di antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut dalam sejarah dikenal dengan nama peran Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein, sebuah wilayah perbukitan antara Madinah dengan Damaskus. Kemenangan perang berada di pihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi seperti pada perang sebelumnya yaitu perang jamal, Muawiyah tidak peranah menerimah kemenangan khaifah Ali bin Abi Thalib. Sikap tidak mau menerimah kekalahan itu di wujudkan Muawiyah dengan mengajak damai khalifah Ali sampai 3 kali dengan cara membujuk dan merobek-robek al Quran. Pada ahirnaya Ali mau berdamai karena melihat al Quran di robek-robek olah Muawiyah. Sekenario perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan antara Muawyah dengan Amruh disatu pihak dan Ali dengan Musa Asyari dipihak lawan . Pra perdamaian itu menyepakati untuk besok pada saat perdamaian, Muawiyah dan Ali di umumkan diturunkan dari jabatan khalifa dan diangkat khalifah yang baru atas pilihan masyarakat Islam. Ternyata besoknya pada saat perdamaian berlangsung pada saat acara mengmumkan menurunkan Muawiyah dan Ali, yang berdiri giliran pertama mengumumkan adalah Abu Musa karena usianya lebih tua, dan dia mengumumkan bahwa hari ini menurunkan Ali dari kekhlifaan. Smentara giliran kedua Amruh berdiri kemudian mengumumkan bahwa karena Ali sudah di turunkan dari khalifah , maka saya mengumumkan Muawiyah menjadi khalifah yang sah. Sekenaryo perdamaian ini disebut Arbitrase Sikap damai Ali ternyata tidak memberi perdamaian yang sesunggunya malah menambah sejarah panjang pertikaian Ali dengan Muawiyah. Kelompok Ali justru pecah menjadi 3 kelompok ,khawarij yang menentang keras terhadap perdamaian, syiah yang setuju dengan sikap Ali dan murjiah yang mengambil jalan tengah dengan sikap diam. Muawiyah memfungsikan kelompok keras khawarij untuk membunuh khalifah Ali dan seorang pengikut garis keras khawarij yang bernama Abdur Rahman bin Muljam pada suatu pagi setelah sholat shubuh menusuk khalifah Ali. Wafatnya Ali disambut oleh pihak Muawiyah dengan suka ria, karena dengan demikian bani Umaiyah yang telah diproklamirkan tahu yang lalu 40 hjriyah akan menjadi eksis dan menjadi satu-stunya pemrintahan yang sah dalam Islam. 2. Fase-Fase Pemerintahan Bani Umaiyah I DamaskusSelama 92 tahun Bani Umaiyah1 berdiri dapat dibagi menjadi beberapa fase pemerintahan, yaitu :

a. Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan, Dimulai dari berdirinya bani Umaiyah tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada saat itu pengembangan peradaban didominasi ukiran-ukiran di dinding-dinding masjid dan istanah yang dihiasi dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang indah. Lagu-lagu padang pasir dari warisan arab pra Islam dipadukan dengan seni Islam yang menghasilkan lagu-lagu qasidah yang indah. Ilmu yang dikembangkan oleh bani Umaiyah 1 pada saat itu masih yang berciri arab asli, yaitu bahasa (nahu dan balaghah), qiraat dan hadis,tafsir dan tarikh Islam. Pada fase pertama ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk sampai wilayah-wilyah pelosok di empat benua, Asia, Afrika Eropa dan Amerika. Wilaah di Imperium Imperium besar ,Yunani, Romawi, Persia dan Gothia banyak yang takluk pada Islam dengan membayar upeti yang besar. Khusus Imperium besar Yunani pada saat itu telah lemah dan semuah wilayah telah dikasai oleh Imperium yang baru muncul yaitu Islam bani Umaiyah1. Pembinaan peradaban,ilmu dan kebudayaan serta administrasi pmerintah berkembang baru pada periode selajutnya sementara pada periode ini para khalifah focus pada pengembangan wilayah kekuasaan atau perluasn wilayah (islamisasi) . b. Fase Kemajuan,Dimulai dari masa khalifah ke 7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Azis khalifah yang ke 8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh Islam, dari Afrika utara sampai Andalusia ,dan dari India sampai Persia. Islam dibawa oleh sahabat-sahabat nabi ; Uqbah bin Nafi dan Musa bin Nusair di Afrika Utara, Saad bin Abi Waqas di wilayah Cina dan Indonesia, Abdullah bin Abi Sara di India dan Tariq bin Ziad di Eropa atau Andalusia. Pada fase kedua ini perluasan wilayah islam tetap berjalan dengan lancar, banyak wilayah baru yang diatlukan , akan tetapi prhatian pemerintah di arahkan penuh ada pengemanganperadaban ilmu dan administrsi pemerintahan. Pemerintahan bani Umaiyah sedang membangun pusat-pusat kota menjadi kota satelit yang indah, Masjid dan istanah di bangun dalam kualitas yang baik, srta pada fase ini penemuan mata uang sebagai alat barter telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umaiyah 1 sebagai bukti kemajuan peradaban bani Umaiyah telah berjalan dengan psat. Pada fase ini bani Umaiyah 1 sudah mampuh mnciptakan beberapa peradaban yang mempunyai kualitas tinggi, dan dapat dimanfaatkan oleh oran banyak. Benuk-bentuk peradaban yang tumbuh pada pada masa kejayaan bani Umaiyah1 diantaranya;a. Ilmu pengetahuan ; qiraat, nahu dan balaghah, tafsir, hadis dan sejrahb. Bangunan fisik; Istanah, Mesjid, pengairan dan irigasi, dan jembatanc. Fasilitas pendidikan ; Kuttab, Halaqah di Masjid, dan Majelis munadarah d. Departemen pemerintah; Nidhamul Maal =keuangan, Siasy = politik, harby= keamanan, Idary = adminstrasi, dan Qadi = hukum, Jawatan pos, pengawal istanag, ketentaraan, sekertaris dan pengantar surat

c. Fase lemah sampai runtuhFase ini dimulai dari masa kekuasaan Yaziz bin Abdul Malik khalifah ke 9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya Walid dan Sulaiman. Pada saat dia diangkat banyak terjadi pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri tidak dapat mengendalikan pemberontakan-pemberontak tersebut. Kondisi ini terjadi sampai puncknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu putra dari khalifah Walid, khalifah ke-12 Yazid bin Walid dan ke-13 Ibrahim bin Walid. Menurut para pakar sejarah Islam bahwa masa puncak lemahnya bani Umaiyah dikarena masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan bani Umaiyah lantaran terjadi pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun pemerintahan, dan tidak segra mengambil kebijakan siapa diantara kedua putra mahkota Walid 2 itu menjadi khalifah yang sah.Sistem munarchi yang dipakai dalam proses peralihan kepemimpinan di bani Umaiyah I ikut memperparah kelemahan Bani Umaiyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M. Akibat dari pelaksanaan sistem monacki di bani Umaiyah 1 selain yang disebutkan di atas juga dapat memberi peluang kepada para putra mahkota untuk melakukan penyelewengan kekuasaan, seperti kolusi, korupsi, tidak dsiplin dalam pekerjan dan tidak dapat tanggung jawab terhadap satu pekerjaan. Akhirnya yang terjadi adalah para pembesar lain seperti pengawal istanah, perdana mentri dan para qodhilah yang dapat mengendalikan pemerintahan, sementara para khalifah yang berkuasa tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku nepotisme,korupsi dan penyelewengan jabatan lainnya. Sikap mayarakat terhadap kasus-kasus amoral diatas membuat masyarakat semakin benci dan marah pada keturuan bani Umaiyah 1, puncaknya dari kemarahan tersebut membuat masyarakat melakukan demonstasi menuntut tanggung jawab para khalifah. Bani Umaiyah 1 Lemahnya bani Umaiyah 1 pada fase ini terjadi hampir di semuah wilayah kekuasaan bani Umaiyah 1. Sementara di luar kekuasaan bani Umaiyah 1sedang berkembang pesat beberapa kekuatan baru seperti Abasiyah dan Syiah di Wilayah Hijaz dn Persia, bani Fatimiyah di Mesir dan Thohiriyah di Maroko. Sedankan kekuatan baru yang berhadapan langsung dengn bani Umaiyah 1 adalah Abasiyah . Peperangan yang di lancarkan kedua kekuatan ini berjala secara terbuka hamper di semuah wilayah bani Umaiyah 1 , dan pada ahirnya kekuatan Abasiyahlah yang memenangkan pertempuran tersebut. Maka berahirlah kekuasaan bani Umaiyah 1 tepatnya tahun 132 hijriyah atau tahun 750 masehi setelah kalah dalam perang al Zab melawan keturunan Abasiyah .

E. Mari Berdiskusi Bagi siswa menjadi 2 kelopok diskusi, kelompok setuju dan kelompok menolak . Pengangakatan Muawiyah menjadi Khalifah. Tuliskan kesimpulan hasildiskusi .. F. Menghubungkan dan MenalarBandingkan hasil diskusi kalian dengan ;1..Cara pengangkatan Yazid putra Muawiyah dengan cara mewariskan kepemimpian kepada putra makota2..Cara pnegangkatan Umar bin Abdul Azis denganusulan darimasyaakat kepada pemerintah yang berkuasa. G. Mari Mengambil Ibrah/ Pembelajaran Ibrah/ Pembelajaran yang dapat kita petik dari pembelajaran Proses lahir dan fase-fase pemerinthan bani Umaiyah 1 adalah keteladanan dari tokoh tokoh bani Umaiyah sebagai berikut; a. Sikap keberanian dan kesungguhan serta istiqamah Muawiyah bin Abi Sufyan di dalam mempejuangkan kebenaran (pada saat mmproklamirkan berdiri bani Umaiyah 1)b. Sikap cerdas, presfektif dan strategis Muawiyah bin Abi Sufyan ketika memperlus wilayah Islam. Tiga wilayah yang hendak di kuasai oleh Muawiyah adalah sangat strategis dan subur yaitu India, Byzantium , dan Afrika Utara.c. Sikap sosial dan toleran al Walid pada saat memenuhi permintaan raja Gothiyah barat meminta bantua pasukan untuk membantu mengusir pemberontakan di wilayah nya. Al Walid mengirim 12.000 pasukan Islam yang dipimpin oleh Tariq bin Ziad. H. ASAH KOMPOTENSI

Petunjuk menjawab-Biasakan membaca Basmalah sebelum memulai menjawab soal-Jawablah soa-soal degan benar dan adil karena keadilam ciri orang bertaqwa

SOAL ANALISIS1. Menurut pendapat kalian benarkah proses lahirnya Bani Umaiyah I di Damaskus!2. Mengapa ada beberapa khalifah Bani Umaiyah I yang terkenal!3. Jelaskan menurut pendapat kalian fase-fase yang melatarbelakangi perkembangan Bani Umaiyah I!4. Bagaimanakah proses Islamisasi di Andalusia, jelaskan!5. Adakah kebijakan-kebijakan yang bagus dalam pemerintahan khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan? Jelaskan!.

BAB II

KALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAIYAH I

KOMPETENSI INTI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim1.2 Menghayati nilai-nilai kepribadian dari para khalifah masa bani Umayah di Damaskus2.2 Membiasakan bersikap sabar sebagaimana dicontohkan Khalifah al-Walid 2.3 Membiasakan perilaku kompetitif sebagaimana dicontohkan oleh Khalifah Muawiyah2.4 Meneladani sikap toleran Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada saat interaksi dengan masyarakat 3.3 Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan khalifah pertama bani Umayyah Damaskus, Muawiyah bin Abi Sufyan 3.4 Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan khalifah pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam 3.5 Mendeskripsikan prestasi khalifah-khalifah terkenal dari bani Umayyah di Damaskus

Kasus Sistem peralihan pemerintahan Monarchi yang di pakai Bani Umaiyyah I, diprediksi oleh ahli sejarah sebagai pemicu utama penyebab kehancuran Bani Umaiyyah I.

A.Mari Mengamati Yang dapat diamati dari kasus tersebut di atas adalah sistem peralihan kepemimpinan yang otoriter . Sementara konsep Islam menawarkan pores peralihan kepemimpinan yang musayawarah mufakat.

B.Mari bertanya Apa yang dapat kalian sampaikan setelah mengamati kasus tersebut di atas. Sampaikan beberapa pertayaan yang berhubungan dengan hal tersebut! .... C. Mari MerenungkanRenungkan dalam-dalam kasus tersebut di atas, kemudian berilah saran-saran perbaikantentang sistem peralihan kepemimpinan yang benar menurut Islam. D. Tambah Wawasan

Pengantar

Karena masyarakat sudah bosan dengan pemerintahan dari khalifah-khalifah Bani Umaiyah I karena banyak terjadi penyelewengan jabatan dan korupsi, maka masyarakat memohon pada pemerintah bani Umaiyah 1, untuk mengangkat Umar bin Abdul Azis sebagai pengganti khalifah ke-7 Bani Umaiyah, Sulaiman bin Abdul Malik. Setelah dibaiat Khalifah Umar lalu membuat satu kebijakan monumental dengan membuka forum tanya jawab di depan istanah oleh semua lapisan masyarakat. Forum tanya jawab masyarakat ini dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat secara langsung

Nilai Karakter

Sikap tegas, berani, adil dan sungguh-sungguh Bani Umaiyah 1 diproklmirakan dengan tegas dan berani oleh Muawiyah meskipun masih ada pemerintahan yang sah, berdiri tegak dan kuat karena kebijakan Marwan bin Hakam daam memberantas para pemberontak, menyebar sampai ke eropa dengan kebijakan al Walid memenuhi pemerintahan Gotia barat dan dihormati oleh Umat Islam krena keadilan dan relgiusnya khalifah Umar bin Abdul Azis.

1. 14 Khalifah Bani Umaiyyah I yang berkuasa :NoKhalifahTahunNoKhalifahTahun

1Muawiyah Bin Abi Sufyan40 60 H8Umar Bin Abdul Azis99 101 H

2Yazid Bin Muawiyah60 64 H9Yazid Bin Abdul Malik101 105 H

3Muawiyah 2 Bin Yazid64 64 H10Hisyam Bin Abdul Malik105 125 H

4Marwan Bin Hakam64 65 H11Walid Bin Yazid125 126 H

5Abdul Malik Bin Marwan65 86 H12Yazid Bin Walid126 H

6Walid Bin Abdul Malik86 96 H13Ibrahim Bin Walid126 H

7Sulaiman Bin Abdul Malik96- 99h14Marwan Bin Muhammad127 132 H

Dari 14 khalifah yang memerintah Bani Umaiyah I selama 92 tahun, diantaranya ada 4 khalifah yang terkenal karena pretasi dalam pemerintahannya masing-masing, yaitu :

2. Khalifah-khalifah Bani Umaiyyah yang terkenala. Prestasi Khalifah Muawiyah bin Abi SufyanKhalifah Muawiyah bin Abi Sufyan terkenal dalam sejarah perkembangan Bani Umaiyah I, karena keberanian beliau pada saat memproklamirkan Bani Umaiyah I tahun 40 H pada saat Ali bin Abi Thalib masih memerintah Khulafaurrasyidin sebagai khalifah yang terakhir.Meskipun Muawiyah memproklamirkan bani Umaiyah dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, akan tetapi beliauw mampuh menetapkan beberapa kebijakan yang sangat mendukung perkembangan bani Umaiyah 1 mencapai masa perkembangan yang sangat pesat, kebijakan tersebut adalah :1. Membentuk Departemen dan Duta yang belum dibentuk oleh khalifah sebelumnya, fungsi dari departemen ini adalah menyiapkan beberapa sahabat utama untuk diutus ke berbagai wilayah di dunia dalam rangka memperkenalkan Islam ke penjuru dunia di antaranya adalah Uqba bin Nafi dan Musa bin Nusar di Afrika Utara, Abdullah bin Abi Sara di India, dan Saad bin Abi Waqas di Cina, Indonesia dan wilayah Asia Tenggara lainnya. 2. Muawiyah juga membeli beberapa profesional administrasi keuangan dan tata usaha dari daerah Byzantium dan dipekerjakan dalam pemerintahan Bani Umaiyah. 3. Memperluas kekuasaan atau mengembangkan wilayah di 3 daerah yang sangat subur dan strategis yaitu Afrika Utara, India dan Byzantium

b. Prestasi Khalifah Marwan bin HakamKhalifah Marwan bin Hakam adalah seorang yang bijaksana. berfikran tajam, fasih berbicara dan berani. Beliau ahli pembacaan al Quran dan banyak meriwayatkan hadis dari para sahabat Rasullah yang terkenal terutama dari Umar bin khatab dan Usman bin Afan. Beliau terkena dan berjasa dalam menertibkan alat-alat takaran dan tibangan, serta berjasa karena pertama kali menciptakan mata uang sebagai alat jual beli. Marwan adalah khalifah yang berani memberantas para pemberontak dengan cara yang keras dan tegas. Para pemberontak diundang ke istanah kemudian dibunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan agar masyarakat tahu dan menjadi rasa takut untuk tidak melakukan hal yang serupa. Dengan kebijakan tersebut menyebabkan pemerintahan pada masa khalifah Marwan menjadi kondusif dan program khalifah dapat berjalan dengan lancar.

c. Prestasi Khalifah Walid bin Abdul MalikKhalifah ke-6 Bani Umaiyah Walid bin Abdul Malik memerintah bersamaan dengan permintaan bantuan dari pemerintahan Gothiyah Barat kepada Islam, oleh Khalifah Al Walid permintaan itu dipenuhi dengan mengirim 12.000 pasukan Islam yang dipimpin oleh Tariq bin Ziad. Misi Islam tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik dan pasukan Islam dipimpin oleh Tariq bin Ziad tersebut berhasil memukul mundur pasukan Viagoth ariktokrasi Jerman. Karena pasukan Islam berhasil melaksanakan tugasnya dengan mengusir pasukan Jerman, maka oleh penguasa Gotiyah Barat sepeninggalan Raja Witizah mempersilahkan Tariq dan pemuka Islam lainnya boleh berdakwah di wilayah Andalusia dengan bebas dan aman. Masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 Bani Umaiyah disebutkan dalam sejarah sebagai masa kejayaan Bani Umaiyah I. Pada saat itu masyarakat patuh dan cinta kepada khalifah Al Walid. Keadaan pemerintahan yang sebaik itu membuka kesempatan pada khalifah Al Walid untuk melakukan perluasan wilayah ke daerah-daerah di Afrika dan Eropa Barat. d. Prestasi Khalifah Umar bin Abdul AzisKhalifah Umar bin Abdul Azis adalah khalifah ke-8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I, memerintah hanya 3 tahun kurang lebih tahun 99 -101H akan tetapi masyarakat Islam yang dipimpin mengalami peningkatan kualitas secara drastis terutama dalam hal status ekonomi. Taraf pendapatan dan kehidupan sosial masyarakat begitu tinggi, sampai mencari warga masyarakat untuk menyalurkan Zakat Fitrah begitu sulit. Zakat kaum agniyah akhirnya diserahkan ke baitul maal selanjutnya difungsikan untuk pembangunan fisik dalam masyarakat seperti masjid, sekolah dan perpustakaan. Umar dipilih oleh suara mayoritas masyarakat secara murni karena keberhasilan beliau menjadi gubernur di Syiria dan masyarakat Islam telah bosan dan jenuh terhadap kepemimpinan para khalifah Bani Umaiyah yang korup dan amoral. Ada beberapa keistimewaan dari khalifah Umar bin Abdul Aziz dibandingkan dengan khalifah-khalifah lainnya :1. Jabatan khalifah yang akan dipangkunya ditawarkan lebih dahulu kepada rakyat, akan tetapi mayoritas masyarakat lebih memilih Umar bin Abdul Azis.2. Beliau lebih mementingkan agama daripada politik3. Mementingkan persatuan umat Islam daripada golongan4. Penyiaran Islam dilakukan atau disiarkan dengan cara damai5. Adil terhadap semua pihak 6. Sopan dan santun dalam bertutur7. Mementingkan kebutuhan umum dari pada kebutuhan pribadi8. Membuka forum untuk masyarakat luas, bertanya tentang hal agama, hukum dan persoalan sosial lainnya.9. Masa pemerintahannya yang singkat 3 tahun, akan tetapi mampuh mengangkat status sosial dan derajat masyarakat menjadi makmur sehingga sulit mencari orang miskin untuk mengeluarkan zakat pada saat itu. 10. Memberi instruksi kepada gubernur Madinah agar mengumumkan kepada masyarakat Islam Madinah supaya segera mengumpulkan dan menyeleksi hadis.

3. Kebijakan-Kebijakan Pemerintahan Bani Umaiyah I DamaskusKebijakan pemerintahan Bani Umaiyah I yang sangat berpengaruh pada perkembangan Islam Bani Umaiyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah sebagai khalifah pertama, dia menetapkan beberapa kebijakannya :1. Memperluas wilayah Islam di 3 wilayah yang rata-rata subur ; Afrika Utara, India dan Byzantium. Akan tetapi dari 3 wilayah itu Byzantium lebih dahulu ditaklukan karena selain subur, masyarakatnya menganut nasrani ortodoks. 2. Membentuk departemen dan Duta, tugasnya untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah ; Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajekistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.3. Mengangkat beberapa profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Bizantium untuk dipekerjakan dalam pemerintahan Islam.

Khalifah-khalifah Bani Umaiyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya :1. Pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintah untuk barter atau alat tukar. Sejarah mata unag pertama kali di ciptakan di dunia dan dijadikan sebagai alat tukar2. Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan semua pemberontak dibunuh secara kejam, dengan cara di undang di istanah kemudian di bunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan di depan istanah. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar.3. Kebijakan untuk mengirim pasukan Islam sebesar 12.000 pasukan ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M oleh khalifah Al Walid bin Abdul Malik, khalifah bani Umaiyah yang ke 64. Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Azis tahun 99-101 hijriyah, Umar mengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agar segera memerintahkan masyarakat islam yang ada di Madina, Hijaz dan sekitarnya untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.Oleh pakar sejarah bahwa kebijakan oleh para khalifah tersebut diatas adalah sumber insfirasi dan motivasi besar bagi kekuasaan bani Umaiyah 1 di dalam menata kekuasaan selanjutnya. Kebijakan-kebijakan khalifah Muawiyah yang paling palin berpengaruh seperti mempekerjakan para professional dari Byzantium utuk menata administrasi keuanan Negara, serta mngadakan perluasan wilayah di wilayah yang sangat stretegis. Oleh para pakar sejarah, bahwa kebijakan khalifah Muawitah tersebut adalah sebagai peletakan pondasi bani Umaiyah menjadi kuat dan sangat strategis E BERDISKUSIBentukalah kelompok diskusi dengan tema Khalifah bani Umaiyah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan bani Umaiyah." Tuliskanlah kesimpulan diskusi!

F. MENGHUBUNGKAN DAN MENALARBandingan hasil diskusi kalian dengan sistem pengangkatan khalifah yang dipakai oleh 4 khulafaurrasyidin!..

G. MENGAMBIL IBRAHSikap keteladanan yang dapat kita ambil dari pembelajaran tokoh-tokoh Bani Umaiyah I yang sangat terkenal adalah; 1. Sikap relijius, adil, social dan bermusyawarah khaliah Umar bn Abdul Azis pada saat melarang putranya memakai lampu penerangan hanya untuk keperluan pribadi, ketika menyediakan faslitas pemberdayaan ekonomi rakyat untuk masyarakat ekonomi lemh, dan ketika membuka forum komunikasi antara rakyat dengan khalifah (pemerintah) seki tar kritik dan saran terhadap kebijakan pemerintahan. 2. Sikap berani dan tegas melawan kebatilan yang di tunjukan oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan ketika memberantar semua pemberontak, para pemberontak di Undang d Istanah kemudian di bunuh dan mayatnya di buang di tengah jalan. 3. Sikap empati, toleran dan pemaaf khaifah al Amin ketika membebaskan para pembe rontak terhadap dirinya

H. ASAH KOMPTENSI

Petunjuk Menjawab` -Biasakan memulai menjaab soal dengn membaca Basmalah! -Jawablah soal-soal dengan benar dan adil karena keadilan ciri orang bertaqwa!

SOAL ANALISIS

1. Menurut pendapat kalian, benarkah proses pengangkatan Umar bin Abdul Azis menjadi khalifah? Jelaskan!2. Adakah kebijakan dari pemerintahan Muawiyah yang bermanfaat bagi kemajuan umat Islam? Mengapa?3. Sebutkan kebijakan dari pemerintahan Walid bin Abdul Malik yang sangat terkesan di hati umat Islam sampai saat ini!4. Jelaskan manfaat apa yang dapat diambil dari usaha Muawiyah bin Abi Sufyan harus menaklukan India, Byzantium dan Afrika Utara!5. Apakah sah menurut pendapat kalian proses pengangkatan Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi seorang khalifah? Jelaskan....BAB IIIPERKEMBANGAN PERADABAN BANI UMAIYAH I DAMASKUS

Pengantar

Pola pengembangan budaya yang dikembangkan oleh Bani Umaiyah adalah Arabisasi, yaitu budaya-budaya yang bercirikan Arab. Pola ini tidak bertahan lama karena oleh beberapa khalifah terakhir menyebabkan lambatnya pertumbuhan peradaban Islam. Oleh karena itu pola pengembangan budaya berikutnya adalah terbuka dan akomadati.

KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim1.3 Menyadari pentingnya sikap kebijaksanaan Khalifah Umar bin Abdul Azis dalam pemerintahan bani Umayah di Damaskus sebagai contoh bagi para pemimpin masa sekarang1.4 Menghayati perilaku cinta ilmu pengetahuan dari Khalifah Umar bin Abdul Azis1.5 Menghayati sikap keberanian dari Khalifah Walid bin Abdul Malik ketika terjadi proses Islamisi di Andalusia2.1 Meneladani perilaku jujur Khalifah Umar bin Abdul Azis dalam pemerintahan bani Umaiyah Damaskus sebgai inplementasi dari akhlakul karimah2.2 Membiasakan bersikap sabar sebagaimana dicontohkan Khalifah al-Walid 2.3 Membiasakan perilaku kompetitif sebagaimana dicontohkan oleh Khalifah Muawiyah2.4 Meneladani sikap toleran Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada saat interaksi dengan masyarakat 2.5 Memiliki sikap semangat mengembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras sebagai implementasi dari masa kejayaan Islam periode klasik3.8 Mendeskripsikan proses kodifikasi hadis pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Azis3.10 Mengidentifikasi proses perkembangan peradaban ilmu pengetahuan Islam masa Umayah Damaskus3.11 Memahami kontribusi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan bani Umayah di Damaskus3.12 Mendeskripsikan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan bani Umayah Damaskus4.3 Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa bani Umayah

Nilai Karakter

Sikap tegas , disiplin, tekun dan isiqamahKeberhsilan kodifikasi hadis masa khalifah ke 8 bani Umaiyah, Umar bin Abdul AzisTidak lepas dari peran ulama-ulama hadis, yang secara sabar, istiqamah, dan sungguh-sungguh melacak hadis dari berbagai rawi dan tempat dimana kira-kira hadis itu berada A.Mari MengamatiSetelah mengamati nilai-nilai karakter di atas dapat disimpulkan bahwa kedisplinan dan istiqamah adalah sikaf yang sangat penting dalam sebuah pemerintahan .

B.Mari bertanya Setelah mengamati kasus tersebut di atas, maka apa yang dapat kalian tuliskan D. Tambah Wawasan 1. Proses Kodifikasi Hadis Masa Khalifah Umar bin Abdul AzisPengumpulan dan penyempurnaan hadis terjadi pada masa pemerintahan khalifah ke-8 Bani Umaiyah, Umar bin Abdul Azis tahun 99 101 H. Khalifah Umar menginstruksikan kepada gubernur Madinah yang memerintah pada waktu itu agar segera mengumumkan pada masyarakat umum tentang gerakan penghimpun dan penyempurnaan hadis. Kebijakan tersebut dilakukan oleh khalifah Umar karena kondisi di lapangan, hadis telah diselewengkan dan telah bercampur aduk dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan kelompok-kelompok tertentu seperti, Bani Umaiyah, kelompok khawarij dan kelompok syiah yang saling berebut membuat hadis-hadis untuk menguatkan eksistensi kelompok masing-masing. Setelah perintah dari gubernur Madinah atas instruksi dari khalifah Umar bin Abdul Azis, maka berangkatlah sahabat-sahabat nabi dan beberapa thobiin untuk mencari dan menyeleksi hadis-hadis nabi. Imam-imam hadis berjuang dngan sungguh-sunggu, sabar dan istiqamah di dalam mencari dan melacak sebuah hadis. Mereka mengembar sampai di wilayah-wilayah yang setelah mengetahui bahwa ada sumber hadis di wiayah terbut. Berhari-hari, bermnggu-miggu, berbulan bulan bahkan betahun-tahun mereka dengan sabar mencari dan mengejar informasi tentang keberadan sebuha hadis. Imam-imam hadis yang sangat terkenal seperti Bukhari, Muslim, Nasai, Turmizi, Ahmad bin Hambal dan Zarqutni . Merka ini yang dengan serius meluangkan waktunya mencari,melacak dan selanjutnya menyeleksi dan mengimpun hadis. Dengn upaya keras dari para imam-imam hadis ini, maka jadilah kitab- kitab hadis yang sering kita baca dan mengambil hadis sebagai rujukan dan refrensi.

2. Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umaiyah I Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman permulaan Islam termasuk masa Bani Umaiyah I meliputi 3 bidang yaitu bidang Diniyah, bidang Tarikh dan bidang Filsafat. Pembesar Bani Umaiyah tidak berupaya untuk mengembangkan peradaban lainnya. Akan tetapi Bani Umaiyah secara khusus menyediakan dana tertentu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, para khalifah mengangkat ahli-ahli cerita dan mempekerjakan mereka dalam lembaga-lembaga ilmu berupa masjid-masjid dan lembaga lainnya yang disediakan oleh pemerintah. Kebijakan ini mungkin karena didorong oleh beberapa hal :1. Pemerintah Bani Umaiyah I dibina atas dasar kekerasan karena itu mereka membutuhkan ahli syair, tukang kisah dan ahli pidato untuk bercerita menghibur para khalifah dan pembesar istana.2. Jiwa Bani Umaiyah adalah jiwa Arab murni yang belum begitu berkenalan dengan filsafat dan tidak begitu serasi dengan pembahasan agama yang mendalam. Mereka merasa senang dan nikmat dengan syair-syair yang indah dan khutbah-khutbah balighah (berbahasa indah).

Para ahli sejarah menyimpulkan bahwa perkembangan gerakan ilmu pengetahuan dan budaya pada masa Bani Umaiyyah I memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu ; a) Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh semangat agama yang sangat kuat pada saat itu.b) Gerakan filsafat, karena ahli agama diakhir daulah Umaiyah I terpaksa menggunkan filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi.c) Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.

3. Peradaban yang Tumbuh pada Masa Bani Umaiyah IPengembangan budaya, filsafat dan ilmu pada masa Bani Umaiyah I difokuskan pada beberapa bidang, diantaranya :1..Ilmu Pengetahuan;a. Ilmu TafsirSetelah Daulah Umaiyah I berdiri, maka kaum muslim berkhajat kepada hukum dan undang-undang yang bersumber dari al quran sedangkan para qurra dan mufassirin menjadi tempat bertanya masyarakat dalam bidang hukum. Pada zaman ini keberadaan tafsir masih berkembang dalam bentuk lisan dan belum dibukukannya. Ilmu tafsir pada saat itu belum berkembang seperti pada zaman Bani Abasiyah.

b. Ilmu HadisPada saat mengartikan makna ayat-ayat al quran, kadang-kadang para ahli hadis kesulitan mencari pengertian dalam hadis karena terdapat banyak hadis yang sebenarnya bukan hadis. Dari kondisi semacam ini maka timbullah usaha para muhaddisin untuk mencari riwayat dan sanad alhadis, yang proses seperti ini pada akhirnya berkembang menjadi ilmu hadis dengan segala cabang-cabangnya. Perkembangan hadist diawali dari masa khalifah Umar bin Abdul Azis dan ulama hadis yang mula-mula membukukan hadis yaitu Ibnu Az Zuhri atas perintah khalifah Umar bin Abdul Azis.

c. Ilmu QiraatDalam sejarah perkembangan ilmu, yang pertama sekali berkembang adalah ilmu qiraat. Cabang Ilmu ini mempunyai kedudukan yang sangat penting pada permulaan Islam sehingga orang-orang yang pandai membaca al-quran pada saat itu disebut para Qurra. Setelah pembukuan dan penyempurnaan al-quran pada masa khulafaurrasyidin dan al-quran yang sah dikirim ke berbagai kota wilayah bagian maka lahirlah dialek bacaan tertentu bagi masing-masing penduduk kota tersebut dan mereka mengikuti bacaan seorang qari yang dianggap sah bacaannya. Akhirnya mucul dan masyhurlah tujuh macam bacaan yang sekarang terkenal dengan nama Qiraat sabah kemudian selanjutnya ditetapkan sebagai bacaan standar atau dasar bacaan . d. Ilmu NahuMemulai mempelajari tata Bahasa Arab yang dikenal dengan nama nahu adalah ketika seorang bayi memulai berbicara di lingkungannya. Tanpa tata bahasa maka pembicaraan tidak akan baik dan benar. Setelah banyak bangsa di luar bangsa Arab masuk Islam dan sekaligus wilayahnya masuk dalam daerah kekuasaan Islam maka barulah terasa bagi bangsa Arab dan mulai di perhatikan degan cara menyusun ilmu nahu. Adapun ilmuwan bidang bahasa pertama yang tercatat dalam sejarah perkembangan ilmu yang menyusun ilmu nahu adalah Abu Aswad Ad Dauly yang wafat tahun 69 H. Tercatat beliau belajar dari shahabat Ali bin Abi Thalib, dengan demikian ada saja ahli sejarah mengatakan bahwa shaabat Ali bin Abi Thalib-lah adalah bapaknya ilmu nahu.e. Tarikh dan GeografiPenulisan sejarah Islam dimulai pada saat terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam Islam dan dibukukannya dimulai pada saat Bani Umaiyah dan perkembangan pesat terjadi pada saat Bani Abasiah. Demikian begitu pesatnya perkembangan sejarah Islam sehingga para ilmuan berkecimpung dalam bidang itu dapat mengarang kitab-kitab sejarah yang tidak dapat dihitung banyaknya. Sampai sekarang prestasi penulisan sejarah pada saat Bani Umaiyah dan Abasiyah tidak dapat ditandingi oleh bangsa manapun, tercatat nama-nama sejarah kitab sejarah yang ditulis pada zaman itu lebih dari 1.300 judul buku.f. Seni Bahasa Umat Islam masa bani Umaiyah selain telah mencapai kemajuan dalam politik, ekonomi dan ilmu pengethuan, qiraat, nahu, hadis dan tafsir, dan juga telah tumbuh berkembang seni bahasa. Pada masa ini seni dan bahasa mengambil tempat yang penting dalam hati pmerintah dan masyarakat Islam pada umumnya. Pada saat kota-kota seperti Bashra dan Kufah adalah pusat perkembangan ilmu dan sastra. Orang-orang Arab muslim berdiskusi dengn bangsa-bangsa yang telah maju dalam hal bahasa dan sastra. Di kota kota tersebut umat Islam menyusun riwa yat Arab, seni bahasa dan hikmah atau sejarah, nahu, sharaf, balaghah dan juga ber diri klub-klub para pujangga.

2. Membentuk dan Menyempurnakan Departeman-departemen Pemerintahan Departemen yang berkembang pada masa Bani Umaiyah I adalah perkembangan dari pemerintahan sebelunya yaitu khulafaurrasyidin. Pada masa pemerintahan khalifah Umar, beliau telah membentuk 5 departemen, Nidhmul Maaly, Nidhamul harbi, Nidhamul Idary, Nidamul Siashi dan Nidhamul Qadhi. Bentuk departemen ini dikembangkan lagi oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dalam bentuk yang lebih luas dan menyeluruh.Departemen atau organisasi yang berkembang pada masa bani Umaiyah 1 adalah; a. Diwan Qadhil Qudhah (fungsi dan tugasnya mirip dengan Departemen Kehakiman) yang dipimpin oleh Qadhil Qudhah (Ketua Mahkamah Agung). Semua badan-badan pengadilan atau badan-badan lain yang ada hubungan dengan kehakiman berada di bawah Diwan Qadhil Qudhah.b. Qudhah Al Aqali (hakim provinsi yang mengetuai pengadilan tinggi).c. Qudhah Al Amsar (hakim kota yang mengetuai pengadilan negeri Al Qadhau atau Al Hisbah).d. Al Sulthah Al Qadhaiyah, yaitu jabatan kejaksaan. Di ibukota Negara dipimpin oleh Al Muddail Umumi (jaksa agung), dan di tiap-tiap kota oleh Naib Umumi (jaksa).Adapun badan pengadilan ada tiga macam:a. Al Qadhau dengan hakimnya yang bergelar Al Qadhi. Tugasnya mengurus perkara-perkara yang berhubungan dengan agama pada umumnya.b. Al Hisbah dengan hakimnya yang bergelar Al Muhtasib. Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan masalah-masalah umum dan tindak pidana yang memerlukan pengurusan segera.c. An Nadhar fil Madhalim dengan hakimnya yang bergelar shahibul atau qadhil madhalim. Tugasnya menyelesaikan perkara-perkara banding dari kedua pengadilan pertama (Al Qadhau dan Al Hisbah).

Selain mengurusi perkara-perkara banding, Mahkamah Madhalim juga mengurusi hal-hal yaitu:a. Pengaduan rakyat atas para gubernur yang memperkosa keadilan, para petugas pajak, pegawai tinggi yang menyeleweng dan lain-lain.b. Pengaduan para pegawai dikurangi gajinya atau terlambat pembayarannya.c. Menjalankan keputusan-keputusan hakim yang tidak berdaya, kemudian qadhi atau muhtashib yang menjalankannya.d. Mengawasi terlaksananya ibadah.Mahkamah Madhalim diketahui oleh khalifah, kalau di ibukota Negara oleh gubernur dan kalau di ibukota wilayah oleh Qadhil Qudhah atau hakim-hakim lain yang mewakili khalifah atau gubernur.Para hakim waktu mengadili perkara memakai jubah dan sorban hitam, sebagai lambang dari Daulah Abbasiyah. Jubah dan sorban hitam pada waktu itu, khusus untuk para hakim.1) Kekuasaan. Perebutan kekuasaan oleh Muawiyh bin Abi Sofyan telah mengakibatkan terjadinya perubahan dalam peraturan yang menjadi dasar pemilihan Khulafaur Rasyidin. Maka dengan demikian, jabatan khalifah beralih ke tangan raja satu keluarga, yang memerintah dengan kekuatan pedang, politik dan tipu daya (diplomasi). Penyelewengan semakin jauh setelah Muawiyah mengangkat anaknya Yazid menjadi putra mahkota, yang dengan demikian berarti beralihnya organisasi khalifah yang berdiri atas dasar Syura dan bersendikan agama kepada organisasi Al Mulk (kerajaan) yang tegak atas dasar keturunan serta bersandar terutama kepada politik dari pada kepada agama.2) Al Kitabah. Seperti halnya pada masa permulaan Islam, maka dalam masa Daulah Umayah dibentuk semacam Dewan Sekretariat Negara yang mengurus berbagai urusan pemerintahan. Karena dalam masa ini urusan pemerintahan telah menjadi lebih banyak, maka ditetapkan lima orang sekretaris yaitu; Katib Ar Rasail (Sekretaris Urusan Persuratan) Katib Al Kharraj (Sekretaris Urusan Pajak atau Keuangan) Katib Asy Syurthah (Sekretaris Urusan Kepolisian) Katib Al Qadhi (Sekretaris Urusan Kehakiman)Diantara para sekretaris itu, Katib Ar Rasail-lah yang paling penting, sehingga para khalifah tidak akan memberi jabatan itu, kecuali kepada kaum kerabat atau orang-orang tertentu. Diantara para kuttab yang paling terkenal selama Daulah Umayah ialah: Zaiyad bin Abihi, sekretaris Abu Musa Al Asyary Salim, sekretaris Hisyam bin Abdul Malik Abdul Hamid, sekretaris Marwan bin Muhammad3) Al Hijabah. Pada masa Daulah Umayah, diadakan satu jabatan baru yang bernama Al Hijabah, yaitu urusan pengawalan keselamatan khalifah. Mungkin karena khawatir akan terulang peristiwa pembunuhan terhadap Ali dan percobaan pembunuhan terhadap Muawiyah dan Amru bin Ash, maka diadakanlah penjagaan yang ketat sekali terhadap diri khalifah, sehingga siapapun tidak dapat menghadap sebelum mendapat izin dari para pengawal (hujjab). Kepala pengawalan keselamatan khalifah adalah jabatan yang sangat tinggi dalam istana kerajaan, waktu khalifah Abdul Malik bin Marwan melantik kepala pengawalnya, antara lain dia memberi amanat, Engkau telah kuangkat menjadi kepala pengawalku. Siapapun tidak boleh masuk menghadap tanpa izinmu, kecuali muazzin, pengantar pos dan pengurus dapur.Deparemen yang yang lahir pada masa khulafaur dikembangkan dan disempurnakan oleh bani Umaiyah terutama pada masa Umiyah ;a. An Nidhamul IdariOrganisasi tata usaha Negara pada permulaan Islam sangat sederhana, tidak diadakan pembidangan usaha yang khusus. Demikian pula keadaannya pada masa Daulah Bani Umayyah, administrasi Negara sangat simpel.Pada umumnya, di daerah-daerah Islam bekas daerah Romawi dan Persia, administrasi pemerintahan dibiarkan terus berlaku seperti yang telah ada, kecuali diadakan perubahan-perubahan kecil.1) Ad Dawawin. Untuk mengurus tata usaha pemerintahan, maka Daulah Umayah mengadakan empat buah dewan atau kantor pusat, yaitu: Diwanul Kharraj Diwanur Rasail Diwanul Mustaghilat al Mutanawiah Diwanul Khatim, dewan ini sangat penting karena tugasnya mengurus surat-surat lamaran raja, menyiarkannya, menstempel, membungkus dengan kain dan dibalut dengan lilin kemudian diatasnya dicap.2) Al Imarah Alal Baldan. Daulah Umayah membagi daerah Mamlakah Islamiyah kepada lima wilayah besar, yaitu: Hijaz, Yaman dan Nejed (pedalaman jazirah Arab) Irak Arab dan Irak Ajam, Aman dan Bahrain, Karman dan Sajistan, Kabul dan Khurasan, negeri-negeri di belakang sungai (Ma Waraa Nahri) dan Sind serta sebagian negeri Punjab Mesir dan Sudan Armenia, Azerbaijan, dan Asia Kecil Afrika Utara, Libia, Andalusia, Sisilia, Sardinia dan Balyar Untuk tiap wilayah besar ini, diangkat seorang Amirul Umara (Gubernur Jenderal) yang dibawah kekuasaannya ada beberapa orang amir (gubernur) yang mengepalai satu wilayah.Dalam rangka pelaksanaan kesatuan politik bagi negeri-negeri Arab, maka khalifah Umar mengangkat para gubernur jenderal yang berasal dari orang-orang Arab. Politik ini dijalankan terus oleh khalifah-khalifah sesudahnya, termasuk para khalifah Daulah Umayah.3) Barid. Organisasi pos diadakan dalam tata usaha Negara Islam semenjak Muawiyah bin Abi Sofyan memegang jabatan khalifah. Setelah khalifah Abdul Malik bin Marwan berkuasa maka diadakan perbaikan-perbaikan dalam organisasi pos, sehingga ia menjadi alat yang sangat vital dalam administrasi Negara.4) Syurthah. Organisasi syurthah (kepolisian) dilanjutkan terus dalam masa Daulah Umayah, bahkan disempurnakan. Pada mulanya organisasi kepolisian ini menjadi bagian dari organisasi kehakiman, yang bertugas melaksanakan perintah hakim dan keputusan-keputusan pengadilan, dan kepalanya sebagai pelaksana Al Hudud. Tidak lama kemudian, maka organisasi kepolisian terpisah dari kehakiman dan berdiri sendiri, dengan tugas mengawasi dan mengurus soal-soal kejahatan. Khalifah Hisyam memasukkan dalam organisasi kepolisian satu badan yang bernama Nidhamul Ahdas dengan tugas hampir serupa dengan tugas tentara yaitu semacam brigade mobil.b. An Nidhamul MaliYaitu organisasi keuangan atau ekonomi, bahwa sumber uang masuk pada zaman Daulah Umayah pada umumnya seperti di zaman permulaan Islam.4) Al Dharaib. Yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh warga Negara (Al Dharaib) pada zaman Daulah Umayah dan sudah berlaku kewajiban ini di zaman permulaan Islam. Kepada penduduk dari negeri-negeri yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan pajak-pajak istimewa. Sikap yang begini yang telah menimbulkan perlawanan pada beberapa daerah.5) Masharif Baitul Mal. Yaitu saluran uang keluar pada masa Daulah Umayah, pada umumnya sama seperti pada masa permulaan Islam yaitu untuk: Gaji para pegawai dan tentara serta biaya tata usaha Negara Pembangunan pertanian, termasuk irigasi dan penggalian terusan-terusan Biaya orang-orang hukuman dan tawanan perang Biaya perlengkapan perang Hadiah-hadiah kepada para pujangga dan para ulamaKecuali itu, para khalifah Umayah menyediakan dana khusus untuk dinas rahasia, sedangkan gaji tentara ditingkatkan sedemikian rupa, demi untuk menjalankan politik tangan besinya.

c. An Nidhamul HarbiOrganisasi pertahanan pada masa Daulah Umayah sama seperti yang telah dibuat oleh khalifah Umar, hanya lebih disempurnakan. Hanya bedanya, kalau pada waktu Khulafaur Rasyidin tentara Islam adalah tentara sukarela, maka pada zaman Daulah Umayah orang masuk tentara kebanyakan dengan paksa atau setengah paksa, yang dinamakan Nidhamut Tajnidil Ijbari yaitu semacam undang-undang wajib militer.Politik ketentaraan pada masa Bani Umayah, yaitu politik Arab oriented dimana anggota tentara haruslah terdiri dari orang-orang Arab atau imam Arab. Keadaan itu berjalan terus, sampai-sampai daerah kerajaannya menjadi luas meliputi Afrika Utara, Andalusia dan lain-lainnya sehingga terpaksa meminta bantuan kepada bangsa Barbar untuk menjadi tentara.Organisasi tentara pada masa ini banyak mencontoh organisasi tentara Persia. Pada masa khalifah Utsman telah mulai dibangun angkatan laut Islam, tetapi sangat sederhana. Setelah Muawiyah memegang Kendali Negara Islam, maka dibangunlah armada Islam yang kuat dengan tujuan:1) Untuk mempertahankan daerah-daerah Islam dari serangan armada Romawi2) Untuk memperluas dakwah IslamiyahMuawiyah membentuk armada musim panas dan armada musim dingin, sehingga ia sanggup bertempur dalam segala musim.Armada Laut Syam terdiri dari banyak kapal perang, di zaman Muawiyah Laksamana Aqobah bin Amri Fahrim menyerang pulau Rhadas.Dalam tahun 53 H, armada Romawi menyerang daerah Islam dan terbunuh seorang panglimanya yang bernama Wardan. Hal ini membuka mata kaum muslimin sehingga para pembesar Islam bergegas membangun galangan kapal perang di Pulau Raudhah dalam tahun 64 H.

d. An Nidhamul QadhaiDi zaman Daulah Umayah kekuasaan pengadilan telah dipisahkan dari kekuasaan politik. Kehakiman pada zaman itu mempunyai dua cirri khasnya yaitu:6) Bahwa seorang qadhi memutuskan perkara dengan ijtihadnya, karena pada waktu itu belum ada lagi madzhab empat atau madzhab lainnya. Pada masa itu para qadhi menggali hukum sendiri dari Al Kitab dan As Sunnah dengan berijtihad.7) Kehakiman belum terpengaruh dengan politik, karena para qadhi bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh dengan kehendak para pembesar yang berkuasa.Para hakim pada zaman Umayah adalah manusia pilihan yang bertakwa kepada Allah SWT dan melaksanakan hukum dengan adil, sementara para khalifah mengawasi gerak-gerik dan perilaku mereka, sehingga kalau ada yang menyeleweng terus dipecat.Kekuasaan kehakiman di zaman ini dibagi ke dalam tiga badan:1) Al Qadha seperti diuraikan di atas, tugas qadhi biasanya menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan agama.2) Al Hisbah dimana tugas Al Muhtashib (kepala hisbah) biasanya menyelesaikan perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang memerlukan tindakan cepat.3) An Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau mahkamah banding.e. An Nadhar fil MadhalimIni adalah pengadilan tertinggi, yang bertugas menerima banding dari pengadilan yang dibawahnya dan mengadili para hakim dan para pembesar tinggi yang bersalah.Pengadilan ini bersidang di bawah pimpinan khalifah sendiri atau orang yang ditunjuk olehnya. Para khalifah Bani Umayah menyediakan satu hari saja dalam seminggu untuk keperluan ini dan yang pertama kali mengadakannya yaitu Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Seperti mahkamah-mahkamah yang lain, maka Mahkamah Madhalim ini diadakan dalam masjid.Ketua Mahkamah Madhalim dibantu oleh lima orang pejabat lainnya, dimana sidang mahkamah itu tidak sah tanpa mereka yaitu:1) Para pengawal yang kuat-kuat, yang sanggup bertindak kalau para pesakitan lari atau berbuat 2) Para hakim dan qadhi3) Para sarjana hukum (fuqaha) tempat para hakim meminta pendapat tentang hukum4) Para penulis yang bertugas mencatat segala jalannya sidang

3. Pusat - pusat Peradaban Bani Umaiyah 1Selama 92 tahun berdiri Bani Umaiyah I dapat mengembangkan Budaya dan Ilmu pengetahuan dengan baik, meskipun pengembangannya berjalankurang lambankarena polapengembangan memkai pendekatan Arab oriented. Pusat-pusat peradaban sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan Bani Umaiyah I menyebar diberbagai wilayah Bani Umaiyah I seperti Damaskus, Kufah, Madinah, Syria, Mesir, Andalusia, Yaman dan Wilayah Magribi. Diantara pusat pusat peradaban bani Umaiyah 1 ada beberapa kota yang berkembang ilmu pengetahuan dengan baik seperti;a.Kufahf. Kordovab.Basrah g. Granadac.Syiria h. Mesird.Andalusia g. Kairawan E. BerdiskusiDiskusikanlah pola perkembangan budaya bani Umaiyah yang bercorak Arabisasi. Tulislah hasil diskusialian.F. Menghubungkan dan MenalarBandingkan hasil diskusi kalian dengan pola perkembangan budaya Abasiyah yang terbuka kepada semua bangsa dan semua budaya.

G. Mengambil IbrahIbrah/ pelajaran yang dapat di petik dari bab perkembangan peradaban bani Umaiyah 1 adalah sebagai berikut: a. Meneladani kesungguhan, keseriusan dan istiqamah para imam hadis Bukhari, Muslim, Turmizi dan Nasai pada saat melacak hadis dari perawi hadis.b. Meneladani Sikap kesungguhan imam Bukhari dalam hal melacak hadis ketika menetapkan sebuah hadis itu shahih atau dhaif, beliau berpuasa dan melakukan sholat malam.

H. ASAH OMPOTENSI

Petunjuk menjawab -Biasakan membaca Basmalah sebelum memulaimenjawab soal -Jawablah soal dengan benar dan adil karena keadilan cirri orang bertaqwa

SOAL ANALISISa. Jelaskan manfaat proses kodifikasi Hadis pada masa pemerintahan bani Umaiyah I untuk masa sekarang!...b. Apa yang menyebabkan adanya Imam hadis yang terkenal pada masa bani Umayyah I! ..3. Sebutkan kegunaan 5 kitab hadis yang terkenal untuk kehidupan masa kini!4. Adakah ilmu-ilmu yang di kembangakan oleh bani Umaiyah I masih berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan sekarang?.....5. Apa saja latar belakang dibukukannya hadis atau kodifikasi hadis....

BAB IVMASA KELEMAHAN SAMPAI RUNTUHNYA BANI UMAIYAH I DAMASKUSKI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim3.14 Mendeskripsikan dengan singkat proses berakhirnya bani Umayah Damaskus4.4 Menceritakan proses berakhirnya dinasti bani Umayah

Nilai Karakter

Sikap tegas, berani, sabar, adil dan istiqamah. Sikap berani, tegas, sabar, adil dan istiqamah dari khalifah Muawiyah, al Walid dan Umar bin Abdul Azis tidak dapat di transfer oleh khalifah khalifah sesudahnya. Maka yang terjadi selanjutnya adalah pemerintahan bani Umaiyah mengalami proses melemah sampai ahirnya hancur pada tahun 132 Hijrah A. MARI MENGAMATIDari nilai nilai karakter khalifah-khalifah bani Umaiyyah I yang terkenal tidak dapat ditransfer oleh khalifah-khalifah berikutnya, justru yang terjadi adalah penyelewengan jabatan dan rebutan kekuasaan. B. MARI BERTANYA Apa yang dapat kalian sampaikan setelah mengamati nilai-nilai karakter dari para Khalifah bani Umaiyah masa kemunduran. Sampaikan pendapat kalian berupa beberapa pertanyaan:.... C. RENUNGKANRenungkan kasus di atas kemudian berilah saran-saran perbaikan pemerintahan Islam di masa depan....

D. TAMBAH WAWASAN

Pengantar

Semua pemerintahan yang memakai system monarchi pasti mengalami kendala yang Sama, paling tidak pada hal regenerasi, putra mahkota yang melanjutkan kepemimPinan lebih banyak tidak bisa mewarisi kempunan pendahulunya, sehingga estapetKepemimpinan yang dipegang tidak bisa dikendalikan dengan baik, yang mengendaLikan pemerintahan adalah para pembesar istanah yang rakus akan kekuasaan, seperti perdana mentri, pengawal istanah dan pembesar lainnya.

1. Faktor faktor Penyebab Mundurnya Bani Umaiyah I Damaskusa. Faktor InternalSistem monarcki yang dipakai oleh pemerintahan Bani Umaiyah dalam proses peralihan kepemimpinan memberikan pengaruh paling besar terhadap faktor lemah dan hancurnya Bani Umaiyah I, adalah putra mahkota yang diangkat menjadi khalifah pengganti khalifah sebelumnya masih kecil dan kurang professional. Khalifah-khalifah tersebut tidak bisa melakukan kebijakan bahkan tidak dapat memberikan satu pemikiran untuk perkembangan pemerintahan kedepan. Mereka seperti boneka yang siap dipermainkan kapan dan dimana saja, sehingga yang mengendalikan pemerintahan adalah para pembesar istana seperti perdana mentari, pengawal istana dan pengawal khalifah. Serta perilaku amoral dari para khalifah dan pembesar khalifah Bani Umaiyah termasuk faktor internal yang ikut memberi pengaruh terhadap hancurnya Bani Umaiyah I.

b. Faktor EksternalMunculnya kekuatan bari Abasiyah ditandai oleh ahli sejarah sebagai persingan politik terhadap bani Umaiyah 1 yang pada saat itu telah menurun hampir di semua wilyah kuasaannya. Serang menyerang antara bani Umaiyah 1 dengan kekuatan baru Abasiyah menambah para dan mempercepat fakto lemah bani Umaiyah 1. Perkembangan kekuasaan lain di luar Abasiyah seperti kerajaan nasrani di eropa dan kekuasaan Persia serta serta Byzantium di wilayah timur menjadi kekuatan-kekuatan di luar Abasiyah yang menantang kekuasaan Umaiyah1. Dengan demikian dapat di abil kesimpulan bahwa faktor eksternal penyebab hancurnya Bani Umaiyah I adalah munculnya kekuatan Abasiyah, Persia, dan kerajaan-kerjaan nasrani. karena munculnya kekuatan-kekuatan baru terebut sekaligus menjadi penantang bagi kekuasaan bani Umaiyah 1 Andalusia.

2. Faktor- faktor Pemicu Munculnya Pemberontakan Pemberontakan yang terjadi terhadap pemerintahan yang sah adalah hal yang biasa dan sering terjadi pada masa Islam klasik, mulai bani Umaiyah 1 sampai runtuhnya khilafat Islam dari pemerintahan Turki Usmani tahun 1816-1818M, ketika terjadi perang terbuka melawan pasukan Nato di Skandinavia.Penyebab terjadinya faktor pemicu pemberontakan masa bani Umaiyah1 bermacam-macam, di antaranya adalah; a..Perebutan kekusaanFaktor perebutan kekusaan yang memicu adanya pemberontakan terhadap peme rintahan yang sah merupakan factor dominan. Hal ini terjadi dikarenakanputra mahkota lebih dari satu pada satu periode, sehingga sering terjadi rebutan siapa yang akan lebih dahulu mejadi khalifah mengganti posisi khalifah sebelumnya. Kasus perebutan kekuasaan awalnya terjadi karena Muawiyah tidak suka dengan pemerinthannya Ali pada pemerintahan khulafaurrasyidin ke empat. Perebutan yang dilakuan oleh Muawiyah terhadap Ali dilakukan dengan berbagaicara, yang pada ahirnya memfungsikan kelompok khawarij yang fundamental membunuh Ali dengan cara di tusuk pada saat sholat subuh. Pada masa-masapemerntahan bani Umaiyah selanjutnya, pemberontaka terjadi hampir di setiap pemerintah (khlifah yang berkuasa), seperti ;pemberontakan dari gerakan syiah,pemberontaan Abdullah bin Zubair, dari kelompok khawarij, Mutazilah, jab ardan Qadariyah. b..Dendam, Faktor dendam termasuk factor yang sering terjadi memicu pembrontakan terhadap pemerinthan yan sah. Contoh dalam kasus Muawiyah dengan Ali, karena Muawiyah yakin bawa terbunuh sudaranya Usman bin Afan, Ali ikutterlibat, makanya ia menaruh dendam terhadap Ali. Muawiyah melakukanberbagai cara untuk menurunkan Ali dari pemerintahnnya. c..Harta kekayaan yang melimpah, Pemerintahan Islam abad klasik adalah pemerintahan yang kaya dengan harta. Hal ini disebabkan karena umat Islam pada masa itu selalu memenangkan perang sehingga pemerintahan yang kalah harus bayar Ghonimah kepada Islam.Karena di Baitul Maal tersimpan harta yang banyak, maka sering menjadi re-butan bagi umat Islam untuk berkuasa 3. Kelebihan dan Kekurangan Bani Umaiyah 1Karena yang membangun dan memebsarkan karajaan bani Umaiyah 1 adalah manusia biasa, maka sudah barang tentu ada factor kelebihan dan kekurangannya. Faktor kekurangan dari bani Umaiyah 1;a. Memakai Sistem peralihan keuasaan monarchi, yang mnyebabkan putra mahkota yang mash kecil dan tidak profesinal menjadi khalifahb. Banyak wilayah baru yang di taklukan tetapi tidak dibina secara intensifc. Banyak kasus penyelewengan dalam istanah yang tidak ditindak dengan tegasoleh pemerintah, seperti korupsi dan nepotisme.d. Pengangkatan dua putra mahkota daam satu tahun pemerintahan, yang terjadi pada khalifah ke 12 Yazid bin Walid dan 13 Sulaiman bin Walid, oleh masyarakat bahwa hal yang terjadi seerti itu menunjukanketidak tegasan dari pemerintahan bani Umaiyah 1 Sedangkan factor kelebihan dari bani Umaiyah 1 di antaranya adalah;a. Sikap berani dan tegas dari beberapa khalifah bani Umaiyah, seperti Muawiyah, Marwan. Abdul Malik dan Walid bin Abdul Malikb. Sikap adil, jujur dan religius dari khalifah Umar bin Abdul Azisc. Pola pengembangan budaya dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yang didukung oleh mayoritas mayarakat pada saat itu. d. Sikap berani berpenrang dari kaum muslim (ruh jihad tinggi) yang menyebbkan Umat Islam banyak mendapat kemenagnan pada saat perluasan wilayah serta banyak mendapatkan ghonimah atau upeti.

4. Proses Runtuhnya Bani Umayyah I di Damaskus1. Sikap tidak senangan masyarakat terhadap khalifah-khalifah bani Umaiyah IKetidaksenangan masyarakat Islam terhadap pemerintahan bani Umaiyah I disebabkan oleh praktek-praktek amoral dari para khalifah melalui acara-acara serimonial yang dilaksanakan di dalam istanah dengan alasan untuk menghibur para pembesar-pembesar istana. Acara tahunan tersebut dilakukan secara rutin. Acara serimonial tersebut di atas termasuk faktor internal yang banyak berpengaruh terhadap proses lemahnya bani Umaiyah I. Perebutan kekuasaan dalam istanah juga termasuk faktor internal penyebab lemahnya bani Umaiyah I seperti yang terjadi pada masa pemerintahan setelah khalifah yang ke-12 Walid bin Yazid yang wafat tahun 126 H. Pada tahun tersebut masyarakat saling mengklaim mengangkat 2 putra mahkota dari Walid, yaitu Yazid bin Walid dan Ibrahim bin Walid. Selama 1 tahun berjalan masyarakat tidak dapat menetapkan siapa yang menjadi khalifah menggantikan bapaknya, akan tetapi yang terjadi adalah bentrok dan pertikaian antar keluarga istana. Kondisi demikian menimbulkan preseden buruk masyarakat terhadap pemerintahan bani Umaiyah I.

2. Peperangan Melawan Keturunan Abasiyah

Lemahnya pemerintahan Bani Umaiyah I terjadi hampir disemua wilayah kekuasaan, sementara kekuatan baru yang baru muncul sebagai lawan politik yaitu Abasiya sedang berkembang pesat dengan mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat Islam. Abu Abbas pemimpin Abasiyah yang baru menguasai berbagai wilayah Umaiyah dibantu oleh tentara bayarannya Abu Muslim Al Khurasani. Bani Umaiyah I hanya bisa bertahan di daerah Al Zab, wilayah pesisir laut merah berseberangan dengan pesisir sungai nil. Pertemuan kedua belah pihak tidak bisa dielakkan dan terjadilah pertempuran Al Zab tahun 132 H atau tahun 750 M. Dalam pertempuran itu Bani Umaiyah I kalah dan khalifah terakhir (ke-14) Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Mesir. Marwan dikejar oleh pengikut Abu Abbas kemudian ditangkap dan dibunuh di Mesir. Mayatnya Marwan dikembalikan ke Madinah dan dikuburkan di Madinah. Kekalahan Bani Umayah I di Al Zab sekaligus mengakhiri masa pemerintahan Bani Umaiyah I dan sekaligus diproklamirkan berdiri kekuasaan baru yaitu Bani Abbasiah.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, factor-faktor penyebab kemunduran bani Umaiyah 1 adalah;1).Sitem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah merupakan sesuat yang baru bagi trdii bangsa Arab.yang lebih nekankan aspek senioritas. Pngaturannya tidak jelas yang menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan istana.2).Latar belakang terbentuknya bani Umaiyah 1 idak bisa dipishkan dari konflik-konflik politik yang terjadi pada masa pmerintahan khalifah Ali. Sisa-sisa pengikut Ali ( syiah) dan kawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti pada masa awal maupun secara tersembunyi seperti pada masa per tengahan bani Umaiyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini manyak menyedot kekuatan pemerintah3).Pada masa kekuasaan bani Umaiyah1, pertentangan etnis antara suku ArbiaUtara dan Arabiyah Selatan yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa bani Umaiyah 1 mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itusebagian besar golongan mawali (non arab), terutama Irak dan wilayah bagiantimur lainnya, merasa tidak puas karena satus mawali itu menggambarkan sesuatu inferioritas, ditambah dengan kengkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa bani Umaiyah14).Lemhnya pemerintahan bani Umaiyah juga disebabkan oleh sikap hidupmewah dilingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggu memikul beban berat kenegaraan tetkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itugolongan agama banyak yang kecewa karna perhatian penguasa trhadap perkembangan agama sangat kurang.5).Penyebab langsung jatuhnya bani Umaiyah 1 adalah munculnya kekuatan baru yang dipelepori Abu Abas assafah. Gerkan ini mendpat dukungan penuh dari bani Hasyim dan golongan, syiah dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerinthan bani Umaiyah 1

E. BERDISKUSI Diskusikan faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Umaiyah 1. Berilah kesimpulan dari hasil diskusi kalian! F.MEGHUBUNGKANHubungkan hasil diskusi kalian dengan kondisi pemerintahan Negara-negara Islam pada masa sekarang!

G. IBRAH1. Sikap berani dan tegas Muawiyah dalam berpolitik, terutama dalam memproklamirkan Bani Umaiyah I.2. Sikap adil Khalifah Umar bin Abdul Azis pada saat memerintah.3. Sikap keberanian Khalifah Al Walid mengirim Toriq bin Ziad untuk menaklukkan Eropa atau Andalusia.

H. ASAH KOMPOTNSI

Petunjuk Menjawab-Biasakan membaca Basmalah sebelum menjawab pertanyaan-Biasakan berlaku adil dan benar dalam menjawab karena sikap adil itu ciri orang bertaqwa.

SOAL ANALISIS1. Diantara faktor-faktor runtuhnya Bani Umaiyah I di Damaskus, factor mana yang paling berpengaruh!.2. Mungkinkan proses lahirnya bani Umaiyah I akan terulang kembali dalam masa sekarang? 3. Apa peranan para ilmuan yang hidup pada masa bani Umaiyah I bagi kehidupan sekarang?..4. Apakah keberhasilan yang dicapai pada masa bani Umaiyah I masih terlihat sampai sekarang? ..5. Jelaskan factor-faktor kemasyhuran khalifah-khalifah bani Umaiyah I!..

MUTIARA HIKMAH Jika kalian kembali, maka kalian akan mati tenggelam di lautan karena semua kapal sudah saya hancurkan, akan tetapi jika kalian maju untuk berperang, maka kalian akan mati syahid dan mendapatkan Surga Allah Swt yang kekal abadi .(pidatu Tariq sebelum perang Xeres)

Semester 2BAB IPROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI ABASIYAH

KOMPETENSI INTI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR1.1. Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim3.1 Menganalisis proses lahirnya bani Abbasiyah di Bagdad3.2 Mengklasifikasi fase-fase pemerintahan bani Abbasiyah di Bagdad 4.1 Menceritakan sejarah berdirinya bani Abbasiyah

Nilai Karakter

Sikap berani, tegas, dan patriot.Gelar as-Saffah yang diberikan ahli sejarah kepada Abu Abas disebabkan karena terkenal pemberani dalam berperang menghadapi lawan politiknya. Sikap tegas dan berani membuahkan hasil besar bagi keturuan Hasyim dengan berdirinya bani Abasiyah

A.MARI MENGAMATI Yang dapat kalian amati dari kasus tersebut di atas, bahwa ketegasan dan keberanian Abu Abas as-Saffahmenjadi faktor pertama Abbasiyah memenangkan persaingan dengan bani Umaiyah.

B. MARI BERTANYA Apa pendapat kalian setelah mengamati kasus di atas. Coba tuliskan beberapa pertanyaan.... ..

C.MARI MERENUNGKANRenungkan kasus tersebut di atas kemudian berilah saran-saran perbaikan!..

D. TAMBAH WAWASAN

PETA KONSEP

1. Proses lahir dan berkembang

2.Kekuasaan Istanah

3.Peran masyarakat luar4.Peran tentara bayaran

1.Pross Lahirnya AbasiyahLahirnya bani Abasiyah tahun 750 M, adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang bernama Abu Abbas. Nama Abasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri Abasiyah yaitu Abas bin Abdul Mutalib paman NabiMuhammad Saw. Proses lahirnya Abasiyah di mulai dari kemenangan Abu Abas Assafah dalam sebuah perang terbuka (al Zab) melawan khalifah bani Umaiyah khalifah yaag terahir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar assafah olehSejarah karena dia pemberani dan dia mampuh memainakan mata pedangnya kepda lawan poletiknya. Semua lawan poletiknya di perangi dan di kejar-kejar, diusir keluardari wilayah kekuasaan Abasiyah yang baru yang baru direbut dari bani Umaiyah 1.Berdiri bani Abasiyah tahun 750 M berarti secara formal semua wilayah kekuasaan Islam berada dibawah pemerintaan Abasiyah termasuk semua bekas wilayah bani Umaiyah 1 kecuali wilayah bani Umaiyah yang ada di Andaluia. Proses pengembangan peradaban yang di bangun oleh bani Abasiyah begitu cepat membawah perubahan besar bagi perkembangan peradaban ilmu pengetahuan selanjutnya. Bediri bani Abasiyah selama 505 tahun di perintah oleh 37 khalifah dengan mampuh menciptakan peradaban yang menjadi kiblat dunia pada saat itu, perdaban yang di kenang sepanjang masa, dulu, sekarang dan akan datang . Pada waktu itu suasana belajar yang kondusif, fasilitas belejar di sediakan pemerintah dengan lengkap. Motivasi belajar menjadi penyogok gairahnya masyarakat untuk belajar. Mereka myarakat mendatangi tempat-tempat belajar seperti kuttab, madrasah maupun perguruan tinggi seperti universitas. Universitas yang terkenal pada saat itu adalah Nizamiyah yang di bangun oleh perdana mentri Nizamul Muluk dari khalifah Harun al Rasyid. Khalifah Harun al Rasyid terkenal sebagai khalifah yang sangat cinta pada ilmu pengetahuan, baik belajar maupun dalam hal membangun fasiitas belajar seeperti; sekolah, perpustakaan, menyediakan guru dan membentuk gerakan terjemahan.Abu Abas assafah sebagai pendiri bani Abasiyah masa kepemimpnannya sangat singkat, hanya 4 tahun beliau memerintah akan tetapi mampuh menciptkan suasana dan kondisi Abasiyah yang seteril dari keturunan bani Umaiyah sebagai lawan poletik yang baru di kalahkan dan dikuasainya. Sikap tegas dan berani yang ditunjukan oleh khalifah Abu Abas assafah ketika membuat kebijakan pada saat berdirinya bani Abasiyah dengan berani memberantas semua keturunan Umaiyah dari wilayah yang dikuasainya. Dampak dari kebijakan tersebut dapat di lihat dari suasana pusat wilayah Abasiyah yang baru menjadi konisif dan perkembangan peradaban dapat dikendalikan oleh halifah Abu Abas assafah.Keberhasilan Abu Abas untuk menaklukan daulah Umaiyah 1 ternyata mendapat dukungan besar dari beberapa tantara bayaran yang senaja di datangkan oleh Abu Abas, seperti Abu Muslim al khurasany. Abu Muslim adalah relawan berkebangsaan Persia yang sengaja di sewa oleh keluarga Abasiyah untuk membntu menaklukan kekuasaan bani Umaiyah 1

2. Fase- Fase Pemerintahan Bani AbasiyahPemerintahan bani Abasiyah yang berlangsung selama 505 tahu diperintah oleh 14 Khalifah dapat diklasifikasi menjadi 5 fase pemerintahan:a. Fase Pembentukan tahun 750M -847M = 132H-232 HDisebut pengaruh Persia pertama yaitu berlanjut dari kekuasaan khalifah pertama Abu Abbas assafah tahun 750 M =132 H sampai khalifah ke 9 (al Wastiq ) tahun 847 M = 232 H. Abu Abbas assafah dan Abu Jafar al Mansur khalifah pertama dan kedua diebut sebagai peletak pondasi yang kuat. Abu Abbas dengan sikap tegas dan beraninya mampuh mengusir paksa semua bekas keturunan Muawiyah dari wilayah yang baru di rebutnya dari kekuasaan bani Umaiyah , sehingga wilayah Islam Abasiyah pada saat itu menjadi aman dan kondusif. Sedangkan khalifah Abu Jafar al Mansur dikenal sebagai penerus kebijakan khalifah pertama dengan merintis berdirinya,baitul hikmah ( pepustakaan). Abu Jafar juga yang membuat kebijakan memindahkan ibu kota Abasiyah dari Damaskus ke wilayah yang lebih luas dan jauh dari pengaruh bani Umiyah 1 yaitu Baghdad di wilayah Persia. Khalifah Harun al Rasyid khlifahah ke 5 membangun peradaban ilmu pengetahua dengan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan bagi masyarakat luas, mahasiswa, ulama atau para para pencinta ilmu pegetahuan. Harun al Rasyid membangun lembaga-lembaga pendidikan seperti kuttab, madrasah dan perguruan tinggi seperti Universitas Nizamiah, Universitas Naisabur dan lain sebagainya. Mahasiswa, Ulama, Guru dan pemerhati ilmu pengetahuan yang ingin talabul ilmu (belajar) dibayar oleh pemerintah dan disedikan tempat penginapan di dalam baitul hikmah yang di bangun dengan diameter yang sangat luas. Tercata ada 3 khalifah yang berkuasa pada masa puncak dan kegemilagan peradaban islam ini. Pada masa ini para pencari ilmu dari Eropa datang dari wilayah Inggis dan Prancis untuk takabul ilmu dari Islam, mereka datang ke Andalusia seperti kota di Toledo University, Sevilla Unversity, Granada University dan Kordova University. Di Abasiyah mereka datangi Nizamiyah University, Sammara University, Naisabury University. Mereka para pelajar dari Eropa itu belajar sambil mengamati suasana perkembangan ilmu pengetahuan seperti penulisan ilmu pengetahuan oleh ulama-ulama Islam, dan lembaga lembaga ilmu pengetahuan terutama baitul hikmah yang didirikan hampir di semuah kota-kota kekuasaan Abasiyah. Selesai dari belajar di kota-kota Islam mereka kembali kemudian mengembangakan ilmu dan pengalaman belajar di kota-kota Islam dengan mendirikan lembaga pengjian yang di beri nama House of Wisdom di Inggris dan Prancis.Kegiatan belajar yang menjol lainnnya adalah penerjemahan buku-buku filsafat Yunani dan buku-buku asing, dengan cara menyewa para ahli-ahli bahasa yang beragama Kristen dan penganut agama lainnya. Fase ini kegiatan social juga di kembangkan oleh khalifah Harun al Rasyid sebagai wujud kepeduian sosia bani Abasiyah . Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter dan farmasi didirikan. Di kota Bagdad pada saat itu telah tersedia paling sedikit 800 oragn dokterdi . Permandian permandian umum juga dibangun sebagai sarana umum di sediakan bang masyarakat yang kurang mampuh untuk mempergunakan fasiitas-fasilitas tersebut secara bebas.Fase ini di sebut dengn pengaruh Persia karena beberapa khalifah yang berkuasa berkebangsaan Persia, sepeti al Amin dan al Makmum putra dari Harun al Rasyid ibunya orang Persia dan beberapa khalifah lainnnya. Meskipun pada fase ini khalifah al Muktasim mulai memberi peluang kepda bangsa Turki untuk berkiprah dalam pemerintahan Abasiyah sebagai tentara pengawal khalifah dan pengawal istanah.

2.Fase kedua Tahun 232 H 334 H = 847 M 945 MFase kedua ini di kenak dengan pengaruh kekuasaan Turki pertama Fase ini di mulai dari khalifah ke sepuluh Al Mutawakkil. Pada fase ini perkembaangan peradaban masih bisa berkembang akan tetpi tidak sepesat sepesati fase sebelumnya. Peradaban ilmu dan peradaban lainnya, seperti membanguun istanah, mesjid, dan kota masih tetap berjalan baik. Baru pada ahir abad ke 9 pada saat di wilayah Islam yang begitu luas terjadi disintegrasi atau pecahnya kekuasaan Islam menjadi wilayah-wilayah kecil yang lepas dan merdeka dari pemerintahan Abasiyah sebagai pusat pemerintahan Islam, pada waktu itu proses pengembangan peradaban mulai menurun, tetapi para pelajar dari eropa masih berbondong-bondong belajar di pusat-pusat peradaban baik di Bagdad maupun di kota-kota di Andalusi. Dalam hitungan para pakar sejarah, bahwa masa ini masih masuk dalam masa kejayaan peradaban Islam. Fase ini banyak pembesar istanah berasal dari bangsa Turki, terutama yang bekerja sebabai pengawal istanah dan pengawal khalifah

3. Fase ketiga tahun 334 H -447 H = 945 -1055 MFase pengaruh dinasti Buwaihi atau di sebut juga pengaruh Persia kedua ini dikenal dengan masa disintegrasi di kekuasaan dinasti Abasiyah dan Mulukt Tawaif di dinasti Umaiyah 2 Andalusia. Wilayah - wilayah jauh Abasiyah seperti di Afrika Utara, dan di India minta merdeka dari Abasiyah. Tuluniyah dan Fatimiyah di Mesir, serta Idrisi di Maroko dan Sabaktakim di India mengumumkan merdeka dan lepas dari kekuasaan Pusat Abaiyah. Pada fase ini perkembangan ilmu masih berjalan meskipu sudah menurun. Mahasiswa dari eropa tetap masih belajar di pusat pusat peradan Islam baikDi Bagdad maupun di Andalusia masih di ramaikan dengan kegiatan belajar mengajar. Karya karya monumental dari Muhammad al khawarizmi, al gibra= al jabar dalam bidang matematika dan logaritma serta karya ad Dawa, al Qonun fil Tbb, asy syifa dari ilmuan Umaiyah Andalusia seperti Ibnu Sina, Ibnu Zuhr mash menjadi idola para pelajar eropa untuk mempelajarinya.

4. Fase keempat tahun 447H -590H =tahun 1055M 1194 MDalam sejarah fase keempat ini disebut degan fase kekuasaan bani Saljuk atau dalam sejarah sering juga di sebut juga dengan nama fase pengaruh Turki kedua. Kegiatan ilmu pengetahuan masih berjalan yang di kebangkan oleh bani Abasiyah dan Umaiyah Andalusia, meskipun bersifat konserfativ atau berjalan di tempat. Diwilayah Islam seprti Mesir telah berkobar perang salib mengahadapi kaum nasrani yang berlansung selama 2 abad. Menarik untuk dicermati dalam sejarah bahwa, orang-orang nasrani pada waktu itu selain berperang dengan umat Islam dalam perang salib, mereka juga belajar di universitas-universitas Islam yang masih bertahan dengan proses belajar mengajar.

5. Fase kelima tahun 590H -656H = tahun 1194M- 1258MFase ini di kenal dalam sejarah perkembangan Islam sebagai fase lemah sampai fase hancurnya kekuasaan Islam Abasiyah. Setelah terjadi disintegras dan perang salib dalam wilayah Islam, maka kekuasaan Islam Abasiyah di Bagdad maupun kekuasaan Umaiyah 2 Analusia semakin meurun. Bahkan pada tahun 1258 M Abasiyah di serang dan di bombarbir oleh kekuasaan Mongol dengan membakar sekian banyak fasilitas ilmu pengetahuan serta membakar mati para ilmuan Islam Abasiyah dengan cara membakar perpustakaan, sekolah-sekolah serta membakar fasilitas-fasiitas umum sampai. Serta pusat Peradaban Islam yang ada di wilayah Andalusia di serang dan dihancurkan oleh dua kerajaan nasrani Aragon dan Castelia, maka lengkaplah kehancuran Islam pada fase ini. Kondis peradaban islam di Bagdad pada saat itu hancur lebur, dua sungai yang besar yang membela kota Bagdad, Trigis dan Eufhart hitam beberapa bulan lantara dibuangnya abu pembakaran peradaban itu ke dua sungai terebut. Setelah kejadian tragis itu maka kekuasaan Islam yang selama 5 Aabad lebih membangun peradaban dengan susah payah, telah takluk dan hancur binasa, suramlah peradaban Islam, lesuhlah wajah peradaban Islam dan berahirlah kegemerlapan peradaban Islam.

E. BERDISKUSI Ciptakan suasana kelas yang kondusif untuk menerima diskusi kelas tentang Proses lahirnya Abasiyah. Tulislah kesimpulan-kesimpulan diskusi! . . F.MENGHUBUNGKAN Hubungkan hasil diskusi kalian dengan pemerintahan Islam sekarang! .. ..

G.MENGAMBIL IBRAHNilai pembelajaran yang dapat diambil dari bab proses berdirinya bani Abasiyahadalah sikap keteladanan para tokoh Abasiyah;a. Keberanian Abu Abas dalam menumpas keturunan bani Umaiyah, Abu Abas diberi gelar as-Saffah karena keberanian menumpas lawan politik tersebut.b. Kecerdasan al Mansur dalam menyusun dan menetapkan 8 kebijakan khalifah c. Keberanian al Mansur pada saat menetapak ibu kota Abasiyah harus di pindahkan dari Hasyimiyah ke Bagdad

H. ASAH KOMPOTENSI

Petunjuk Menjawab-Biasakan memulai mejawab soal dengan membaca Basmalah -Biasakan berlaku adil dalam menjawab, karena sikap adil cirri orang bertaqa

SOAL ANALISIS1.Mengapa terjadi fase-fase perkembangan dalam pemerintahan Bani Abasiyah? Jelaskan!.2.Apakah peristiwa yang kamu temukan dari fase kedua bani Abasiyah? Jelaskan!3. Jelaskan 5 fase perkembangan Abasiyah dengan sebutan dominasi bangsa masing2...4.Apa yang kamu ketahui tentang fase Abasiyah bani Saljuk?..5.Apa yang kamu ketahui tentang fase Abasiyah Persia 2?.

.

BAB II KHALIFAH-KHALIFAH ABASIYAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ABASIYAH

KOMPETENSI INTI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR1.1. Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim1.2. Menghayati nilai-nilai kepribadian dari para khalifah pada masa bani Abbasiyah1.3. Menyadari pentingnya sikap adil Khalifah Abu Jakfar al-Mansur dalam pemerintahan bani Abbasiyah sebagai contoh bagi kepemimpinan pemerintahan sekarang1.4. Menghayati perilaku jujur dari Khalifah Abu Jafar al-Mansur sebagai implementasi dari akhlakul krimah2.1 Meneladani perilaku berani Khalifah Abu Abas as-Saffah dalam memberantas musuh-musuh pemerintahan2.2 Membiasakan perilaku sabar dari Khalifah Al-Amin sebagai teladan dalam masyarakat Islam sekarang dan akan datang2.3 Membiasakan perilaku kompetitif Khalifah Al-Muktasim sebagai contoh bagi masyarakat Islam2.4 Memiliki sikap toleran sebagaimana dicontohkan oleh para khalifah Abbasiyah3.3 Menganalisis mengenai kebijakan-kebijakan pemerintahan khalifah kedua pemerintahan Abbasiyah (Abu Jafar al-Mansur)3.4 Mendeskripsikan prestasi kultural masa pemerintahan Harun ar-Rasyid3.5 Memahami karakteristik umum sistem pemerintahan bani Abbasiyah

Nilai Karakter

Sikap berani, jujur, amanah, cinta ilmu dan adil Keberanian khalifah Abu Jafar al Mansur memindahkan dan membuka pusat kota Bagdad menjadi kota terbuka untuk semua peradaban masuk dan sikap amanah ,adil dan cnta ilmu dari khalifah Harun al Mansur dan al Muktasim membawa peradaban terutama ilmu pengetahuan Abasiyah menjadi pesat dan sempurnah

A..MARI MENGAMATI Yang dapat kalian amati dari nilai-nilai karakter di atas adalah keberanianal Mansur memindakan pusat kota Abasiyah ke Bagdad dari Hasyimiyah kemudian membukanya menjadi kota terbuka untuk semua paradaan. Sehingga peradaban yang masuk bisa cepat berkembang. B. MARI BERTANYA

Apa yang dapat kalian sampaikan setelah mengamati kasus tersebut di atas? ..

C.MARI MERENUNGKANRenungkan hasil pengamatan kalian kemudian berila beberapa saran untuk perbaikanKedepan!. D.TAMBAH WAWASAN Perkembangan peradaban mengalami puncak kejayaannya pada masa Abasiyah. Keadaan itu terjadi karena peran para Khalifah dan kebijakan yang mereka tetapkan. Khalifah yang membuat kebijakan dan menjadi khalifah pertama melaksanaan kebijaka tersebut adalah Khalifah Harun al Rasyid dan putranya al Makmun. Mereka berdua adalah pembuat kebjikan tentang kewajiban talabul ilmu dan mereka sangat cinta ilmu.37 khalifah bani Abasiyah yang memerintah selama 505 tahunNoKhalifahTahun NoKalifahTahun

1Abu Abbas Assafah132 136 H20AL Rodhi322- 329 H

2Abu Jafar Al Mansur136 158 H21AL Muttaqi329- 333 H

3Al.Mahdi bin Al Mansur158169 H22AL Mustqfi333-334 H

4Abu Musa Al Hadi169 170 H23AL Muthi334- 362 H

5Harun Al Rasyid170 193 H24AL Thai362-381 H

6Muhammad Al Amin193- 198H25AL Qadir381- 422 H

7AbdullahAL Makmum198- 218 H26AL Qoim 422- 467 H

8 Al Muktasim218- 227 H27AL Muqtadir467- 487 H

9Al Wastiq227- 232 H28AL Mustadir487-412 H

10Al Mutawakkil232- 247 H29AL Mustar