sk4 blok10 ayam tetangga mendadak mati

11
Tugas Individu Skenario 4 “Ayam Tetangga Mendadak Mati” Infeksi dan Respon Ragawi Blok 10 Kelompok 8 Oleh: Dyah Wijayanti 07/255009/KH/05892

Upload: muhammad-nuriy-nuha-naufal

Post on 20-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ayam Tetangga Mendadak Mati

TRANSCRIPT

Page 1: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Tugas Individu

Skenario 4 “Ayam Tetangga Mendadak Mati”

Infeksi dan Respon Ragawi

Blok 10

Kelompok 8

Oleh:

Dyah Wijayanti

07/255009/KH/05892

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

5 Maret 2009

Page 2: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Learning object:

1. Mengetahui mekanisme infeksi pada pakan sehingga menyebabkan kematian pada

ayam dan jenis jamur pada unggas

2. Mengetahui Respon Imun

3. Mengetahui gejala klinis dan patologis terhadap infeksi jamur pada ayam

4. Mengetahui pengobatan dan pencegahannya

5. Jenis-jenis penyakit mikotik dan mikotoksikosis pada unggas:

- etiologi

- patogenesis

- gejala klinis

- respon ragawi

- diagnosis

Kelas Spora aseksual Spora seksual Miselia Grup mewakili

Phycomycetres Endogen

(sporangiospora)

Anatomi

bervariasi

Nonseptat Rhizopus, mucor

watermoid (akuatik)

Ascomycetes Eksogen

(konidia)

Ascospores

dal sacs atau

asci

Septat Neurospora

penicillium,

aspergillus, true yeasts

Basidiomicetes Eksogen

(zigospora,

oospora)

Basidiospora,

pada

permukaan

basidium

Septat Mushroom, ruest, smats

deutromycetes Eksogen

(konidia)

absen septat kebanyakan pathogen

manusia dan hewan

(A.E.T.H Wahyuni, 2005)1

Page 3: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

ASPERGILOSIS

Etiologi

Aspergilosis pada unggas terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus dan

Aspergillus flavus. Organisme lain yang mungkin ditemukan sebagai penyebab aspergilosis

adalah A. terrus, A. glaucus, A. nidulans, A. niger, A. amstelodami dan A. nigrescens.

Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus tidak memiliki stadium seksual sehinga

digolongkan pada famili Moniliaceae (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Bentuk-bentuk Aspergilosis

Aspergilosis bentuk pulmonum dapat ditemukan pada puyuh, kalkun, ayam dan

terutama penguin. Aspergilosis bentuk sistemik dapat ditemukan pada kalkun dan ayam.

Aspergilosis bentuk kulit jarang ditemukan. Namun bila ditemukan dapat dijumpai pada

merpati dan ayam. Pada bentuk ini ditandai dermatitis dan granulomatosa. Aspergilosis

bentuk tulang (osteomikosis) dapat ditemukan pada ayam yang ditandai adanya infeksi

Aspergillus sp. pada tulang punggung dan dapat mengakibatkan paralysis (Ressang,1984).

Aspergilosis bentuk mata dapat ditemukan pada ayam dan kalkun. Bentuk ini dapat

bersifat unilateral dan lesiterutama pada konjunctivadan permukaan luar mata yang ditandai

adanya eksudat kaseus atau pembentukan plaque di bawah membrane niktitan. Kontak antara

permukaan konjungtiva dengan spora jamur dari lingkungan menimbulkan keratitis (radang

kornea) dan infeksi bagian superficial mata.

Faktor-faktor yang mendukung timbulnya aspergilosis antaralain ventilasi kandang

kurang, berdebu, kelembapan tinggi, temperature > 25°C, kadar amoniak tinggi, litter basah

dan lembab, pakan lembab dan berjamur, penyakit immunosupresif (terutama gumboro)

(Charles Rangga Tabbu, 2006).

Cara penularan

Penularan aspergilosis adalah dengan cara menghirup spora dalam jumlah yang

banyak. Penyakit ini dapat juga ditularkan melalui telur, karena Aspergillus fumigatus dapat

tumbuh di bagian dalam telur dan dapat menurunkan daya tetas telur. Anak ayam yang

menetas dari telur tersebut berisiko terkena aspergilosis (Charles Rangga Tabbu, 2006).

2

Page 4: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Gejala klinik

Aspergillosis akan menunjukkan suatu gejala dimulai dari masa inkubasi sekitar 4

hingga10 hari, dan proses penyakit sekitar dua sampai beeberapa minggu. Penyakit ini dapat

digolongkan menjadi dua bentuk yaitu kronis dan akut.

Aspergilosis bentuk kronis memperlihatkan gejala meliputi kehilangan nafsu makan,

lesu, bernafas dengan mulut, emasiasi, sianosis (kebiruan pada kulit daerah kepala dan

jengger) dan dapat berlanjut dengan kematian. Ditemukan pula gangguan saraf terutama pada

kalkun. Ayam yang terkena aspergilosis mengalami gangguan pertumbuhan. Aspergilosis

bentuk kronis terjadi pada ayam dewasa. Aspergilosis kronis menyebabkan morbiditas dan

mortalitas yang rendah.

Aspergilosis bentuk akut memperlihatkan dyspnoea, bernafas melalui mulut dengan

leher yang dijulurkan ke atas, peningkatan frekuensi pernafasan, kehilangan nafsu makan,

mengantuk, kadang terjadi paralisisdan kejang-kejang yang disebabkan oleh toksin dari

Aspergillus sp. pada otak. Ayam yang terinfeksi berat biasanya akan mati dalam waktu 2-4

minggu. Aspergilosis terjadi pada ayam muda serta menyebabkan morbiditas dan mortalitas

tinggi. Aspergilosis bentuk ensefalitik dapat ditemukan pada kalkun, ayam dan itik. Terdaat

lesi ditimbulkan oleh hyphae dan gejala gangguan saraf pusat atau lesi pada otak berhubungan

dengan toksin yang dihasilkan oleh Aspergillus sp. (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Perubahan Patologik

Yang terlihat adalah terdapat lesi di paru-paru berupa noduli kaseus kecil berwarna

kekuningan dengan diameter ± 1 mm. Lesi disertai plaque yang terdiri atas eksudat kaseus

berwarna kuning mengumpul pada daerah koloni jamur. Noduli kaseus terdiri dari eksudat

radang dan jaringan jamur. Pada kasus yang melanjut, plaque semakin banyak dan

membentuk agregat.

Secara mikroskopik, lesi pada stadium awal menciri karena adanya timbunan limfosit,

sejumlah makrofag dan beberapa giant cells. Pada stadium selanjutnya akan terlihat lesi yang

telah menjadi granuloma terdiri dari daerah nekrosis sentral mengandung heterofil dan

dikelilingi makrofag, giant cells, limfosit dan sejumlah jaringan ikat. Lesi pada otak terdiri

dari abses dengan bagian yang sama. Namun, pada daerah nekrosis ditemukan hyphae. Pada

3

Page 5: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

chamber dan retina dapat ditemukan infiltrasi heterofil, makrofag, hancuran sel dan hyphae

(Charles Rangga Tabbu, 2006).

Diagnosis

Pemeriksaan mikroskopik dapat dilakukan dengan menempatkan noduli pada KOH 20%

digerus dan ditutup deck glas, dipanaskan,dilihat pada mikroskop terhadap kemungkinan

adanya hyphae yang akan tercat biru jika diwarnai dengan tinta. Isolasi dan identifikasi jamur

dapat dilakukan dengan pembenihan kusus pada Sobourauds Dextrose Agar.

Pemeriksaan serologic mempunyai tidak terlalu efektif karena antigen jamur tidak

spesifik. Uji agar gel presipitasi (AGP) dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

dapat dilakukan untuk mengetahui adanya antibody terhadap Aspergillus fumigatus dan

Aspergillus flavus. Differensial diagnosisnya adalah daktilariosis (Charles Rangga Tabbu,

2006).

KANDIDIASIS

Kandidiasis dapat ditemukan pada ayam, kalkun, merpati, merak, puyuh dan angsa.

Candida albicans tersebar luas di alam sehinga digolongkan ke dalam pathogen oportunistis.

Factor pendukung kejadian kandidiasi adalah tingkat higienis dan sanitasi yang tidak

memadai, penggunaan antibiotic yang berlebihan, penurunan kondisi tubuh, stres, defisiensi

nutrisi dll (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Etiologi

Kandidiasis disebabkan oleh Candida albikans. Pada kultur tua dapat ditemukan

hyphae dan kadang klamidospora (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Cara penularan

4

Page 6: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Kandidiasis dapat menular melalui per oral atau lingkungan yang tercermar, serta

paling mudah melalui tempat makan atau minum yang tercemar Candida albicans (Charles

Rangga Tabbu, 2006).

Gejala Klinik

Ayam muda lebih sensitive terhadap mikosis bentuk pencernaan dibandingkan yang

dewasa. Kandidiasis dapat ditemukan pada ayam mulai umur 1-2 minggu. Anak ayam yang

menderita memperlihatkan gejala gangguan pertumbuhan, pucat, lesu dan bulu berdiri. Ayam

petelur akan terlihat seperti obesitas, tetapi anemic. Ayam yang menderita keradangan pada

kloaka, maka akan terdapat kotoran putih pada bulu sekitar kloaka (Charles Rangga Tabbu,

2006).

Perubahan Patologik

Lesi makroskopik ditemukan pada tembolok, kadang pada rongga mulut, esophagus,

dan proventrikulus. Pada kasus akut mukosa tembolok menebal, berlipat dan keruh. Pada

kasus yang lebih kronis ditemukan daerah menonjol dan berwarna putih disertai pembetukan

ulser. Mukosa tembolok memiliki lesi disebut Turkish towel.

Secara mikroskopik terdapat nekrosis pada epitel skuamus kompleks dan

pembentukan ulser atau membrane difteroid sampai pseudodifterik pada mukosa tembolok.

Daerah esophagus dan proventrikulus ditemukan spora dan hyphae. Lesi difteroid ditemukan

pada proventrikulus dan usus (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Diagnosis

Diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan preparat apus mukosa tembolok diwarnai

dengan methylene blue untuk mengidentifikasi adanya hyphae atau klamidospora. Diferensial

diagnosanya adalah infeksi oleh Capillaria sp. dan trikomoniasis (Charles Rangga Tabbu,

2006).

DAKTILARIOSIS

Etiologi

5

Page 7: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Daktilariosis desebabkan oleh Dactylaria gallopava. jamur ini hidup pada lingkungan

dengan pH 2,1-5,0 serta pada suhu 43-45ºC. Jamur tersebut dapat diisolasi dari kayu.

Cara Penularan dan Gejala klinik

Cara penularan melalui inhalasi spora dari litter yang lembab dan berjamur. Kejadian

biasanya pada ayam dan kalkun umur 1-5 minggu. Gejala yang terlihat adalah gangguan saraf

pusat seperti paralysis pada kaki, inkoordinasi dan tortikolis (Charles Rangga Tabbu, 2006).

Perubahan Patologik

Lesi terbatas pada otak di daerah serebrum, serebelum dan lobus optikus. Terlihat

daerah berwarna kelabu atau kekuningan yuang berbatas jelas pada otak. Daktilariosis dapat

juga menimbulkan kekeruhan pada mata. Lesi secara mikroskopik terlihat radang

granulomatosa yang terdiri atas daerah nekrosis bagian sentaral dikelilingi limfoset, heterofil

dan giant cells. Pada sejumlah lesi ditemukan hyphae pada daerah nekrosis.

Diagnosis

Diagnosis didasarkan atas lesi serta dihubungkan dengan radang seta hyphae pada

otak. Selain itu diagnosa ahir bisa dengan cara isolasi jamur. Pada pembenihan akan

dihasilkan pigmen berwarna merah sapai coklat kemerahan. Diferensial diagnosisnya adalah

aspergilosisdan avian ensefalmielitis (Charles Rangga Tabbu, 2006).

FAVUS (AVIAN RINGWORM)

Etiologi

Favus disebabkan oleh Trichophyton megnini, kadang oleh Trichophyton gallinae dan

Trichophyton simii. Penyakit ini sering ditemukan didaerah tropis .

Cara Penularan

Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung antara ayam yang sakit dengan

ayam yang lain.

Gejala Klinik

6

Page 8: Sk4 Blok10 Ayam Tetangga Mendadak Mati

Terdapat lapisan berbentuk serbuk putih pada pial, balung dan kulit di daerah facial.

Kulti di daerah tersebut biasanya menebal, kasar dan membentuk krusta. Gejala lain meliputi

emasiasi jika penyakit sangat ekstensif.

Perubahan patologik

Jamur ini terutama menyerang balung dan pial namun dapat juga menyebar ke kepala

dan leher. Biasanya membentuk bagian sirkular menyerupai cangkir di sekitar folikel bulu

selanjutnya mengingkat ukuran serta menebal, dan bertambah banyak. Pada kasus yang

melanjut lesi dapat meluas ke daerah leher mnyebabkan kerontokan bulu.

Perubahan histopatologik meliputi hiperplasi epidermis, perifoikulitis, folikulitis,

furunkolosis dan kadang pembentukan mikroabses. Pada sejumlah kasus dapat ditemukan

hyphea atau spora dalam stratum korneum dan lapisan keratin dari folikel bulu (Charles

Rangga Tabbu, 2006).

Daftar Pustaka

Ressang, A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Penerbit IPB: Bogor.

Tabbu, Charles Rangga. 2006. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya Volume 1. Kanisius:

Yogyakarta.

Wahyuni, A. E. T. H. 2005. Diktat Kuliah Bakteriologi dan Mikologi Veteriner. Bagian

Mikrobiologi FKH UGM: Yogyakarta.

7