sk pjok pjak ppkdpmd.lebakkab.go.id/wp-content/uploads/2015/09/pto... · paraf koordinasi...
TRANSCRIPT
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 1 -
BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN
KEPUTUSAN BUPATI LEBAK NOMOR : 141/Kep. 128 -DPMD/2019
TENTANG
PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PEMBANGUNAN SARANA
PRASARANA SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA DI KABUPATEN LEBAK
TAHUN ANGGARAN 2019
BUPATI LEBAK,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pedoman untuk
acuan pelaksanaan kegiatan Program Padat Karya di
Kabupaten Lebak perlu menetapkan Petunjuk Teknis
Operasional Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya dengan Keputusan
Bupati;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Bupati tentang Penetapan Petunjuk
Teknis Operasional Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak
Tahun Anggaran 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 2 -
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 20 16 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 3 -
2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018Nomor 611);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1448);
8. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013
tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1367) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015
tentangPerubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1506);
9. Peraturan Daerah Kabupaten lebak Nomor 5 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun
2014-2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak
Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 20145) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014-
2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun
2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten lebak Nomor 201613);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lebak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 4 -
Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20151);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 9 Tahun
2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2018 Nomor 9);
12. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014
tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa di
Desa (Berita Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014
Nomor 40);
13. Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2016 Nomor 9);
14. Peraturan Bupati Lebak Nomor 62 Tahun 2018
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran
2019 (Berita Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2018
Nomor 62);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN PETUNJUK
TEKNIS OPERASIONAL PEMBANGUNAN SARANA
PRASARANA SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA DI
KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2019.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Operasional Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di
Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan lampiran II Keputusan
ini.
KEDUA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran
2019 serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2019.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 5 -
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Rangkasbitung
Pada tanggal : 28 Februari 2019
BUPATI LEBAK,
ITI OCTAVIA JAYABAYA
Tembusan :
1. Yth. Inspektur Inspektorat Kabupaten Lebak;
2. Yth. Kepala Bappeda Kabupaten Lebak;
3. Yth. Kepala BPKAD Kabupaten Lebak.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 6 -
LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI LEBAK Nomor : 141/Kep. 128 -DPMD/2019
Tanggal : 28 Februari 2019 Tentang : Penetapan Petunjuk Teknis Operasional
Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH DAFTAR ISI
P E N G A N T A R BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Peraturan Perundangan 1.3. Pengertian
1.4. Tujuan 1.5. Keluaran Program
1.6. Prinsip dasar 1.7. Sasaran 1.8. Pendanaan
1.9. Pengelolaan Dana 1.10. Ketentuan Kegiatan
BAB II PELAKU-PELAKU PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA
2.1. Pelaku di Desa 2.2. Tim Pembina Tingkat Kecamatan 2.3. Tim Pembina Tingkat Kabupaten
BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA 3.1. Perencanaan Kegiatan 3.2. Pelaksanaan Kegiatan
3.3. Pelestarian Kegiatan
BAB IV PENGENDALIAN
4.1. Pemantauan dan Pengawasan 4.2. Evaluasi
4.3. Pelaporan 4.4. Pengelolaan Pengaduan dan Masalah
BAB V PENUTUP
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 7 -
BAB I
KEBIJAKAN POKOK
1.1. Latar Belakang
Tahun ke tahun masalah sosial di Kabupaten Lebak tidak
kunjung habisnya, mulai dari permasalahan kemiskinan, busung lapar dan lain-lain. Diantara semua masalah sosial yang ada, masalah terbesar Pemerintah Kabupaten Lebak yang sudah turun temurun
tidak bisa dihilangkan adalah kemiskinan. Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan membuat masalah tersebut harus ditangani
secara terus menerus oleh pemerintah. Penyebab yang dominan dari kemiskinan adalah pegangguran. Dalam rangka memanfaatkan dana yang bersumber dari dana yang masuk ke desa untuk membiayai
program kegiatan pembangunan dan pemberdayaan, maka Pemerintah Kabupaten Lebak membuat kebijakan dalam upaya menanggulangi kemiskinan dan inffrastruktur dasar desadengan pelaksanaan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak.
Banyak hal yang harus dijelaskan kepada masyakarat akan
pentingnya program Padat Karya dalam Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya ini, sebagai sebuah kebijakan yang dapat mengentaskan masyarakat dari banyaknya pengangguran serta pelayanan sosial dasar. Penyadaran tentang
tanggung jawab juga harus dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi dampak buruk ketika mereka telah mendapatkan
pekerjaan secara layak. Jangan sampai ketika program Padat Karya ini berhasil, tetapi dalam penerapannya ada masalah yang muncul akibat kurangnya rasa tanggungjawab yang dimiliki terhadap pekerjaan.
Padat Karya adalah pengolahan sumber daya manusia untuk
bekerja di lapangan pekerjaan yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Lebak, tujuan utama kebijakan ini adalah memberdayakan masyarakat yang menganggur sehingga mereka dapat menghidupi keluarganya.
Kebijakan Padat Karya sebenarnya diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak bisa bekerja di desa dikarenakan ketidak mampuannya untuk berkompetisi dalam mencari pekerjaan.
Dalam perannya mengurangi pengangguran, Padat Karya
bukanlah sebuah kegiatan yang permanen yang dibuat pemerintah untuk waktu selamanya. Tetapi Padat Karya sendiri menciptakan rasa kemandirian sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada orang
lain ketika mereka tidak mempunyai penghasilan untuk hidup. Padat Karya cukup optimal dalam mengurusi masalah pengangguran di suatu
daerah yang banyak dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan.
1.2. Peraturan Perundangan
1. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 8 -
yang sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan PemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanan
Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa,
sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2016 tentang Dana Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa; 5. PeraturanMenteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa; 8. Peraturan Bupati Lebak Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/jasa di desa;
10. Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 9 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019;
12. Peraturan Bupati Lebak Nomor 62 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019;
13. Peraturan Bupati Lebak Nomor 55 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Lebak Tahun Anggran 2019; 14. Peraturan Bupati Lebak Nomor 53 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggran 2019.
1.3. Pengertian 1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atauhak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa,
yang ditetapkan dengan Peraturan Desa; 3. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa adalah
laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD mengenai seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk APBDesa, yang disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun dalam musyawarah BPD; 4. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 9 -
5. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan;
6. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah;
7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urusan pilihan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia;
8. Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih
baik; 9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata,
baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan, berdaya saing, maupun indeks pembangunan manusia;
10. Rencana Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka
waktu tertentu; 11. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya
disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka
menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah;
12. Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan stake holder desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya;
13. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa/kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas desa/kelurahan
di kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja OPD Kabupaten/Kota pada tahun anggaran berikutnya;
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya
disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun;
15. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
16. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pembina dan memfasilitasi kegiatan;
17. Partisipasi adalah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah
ditetapkan; 18. Partisipatif adalah mendorong dan memberi ruang bagi
pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan aktif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan;
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 10 -
19. Pengelolaan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan sumberdaya
yang dimiliki, baik dalam perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian maupun dalam pelestarian pembangunan;
20. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan untuk melakukan penilaian terhadap hasil-hasil kegiatan pembangunan yang telah
dilaksanakan; 21. Pendamping Desa adalah tenaga terlatih atau berpengalaman,
yang memiliki kompetensi/kecakapan substansif dan teknis serta
memiliki ketrampilan penerapan berbagai teknik dan istrumen untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas memandu
masyarakat dan pemerintah desa terdiri dari Pendamping Desa Pemberdayaan dan Pendamping Desa Teknis Infrastruktur;
1.4. Tujuan Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak Tahun 2019 merupakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan : 1. Menciptakan lapangan pekerjaan melalui kegiatan pembangunan
secara swakelola dan padat karya; 2. Memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat; 3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat-pusat
layanan sosial dasar; 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan masyarakat
kearah yang lebih baik;
5. Mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, termasuk kaum minoritas, terhadap pelayanan infrastruktur dasar
perdesaan, dengan berbasis pada pendekatan pemberdayaan masyarakat;
6. Mengurangi pengangguran dan membangkitkan kegiatan ekonomi
dan sosial di perdesaan.
Program kongkrit berupa perluasan kesempatan kerja untuk masyarakat penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin yang pada akhirnya tercipta lapangan pekerjaan melalui kegiatan
pembangunan sarana prasarana dengan swakelola dan pola padat karya. Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya sangat strategis karena manfaat yang didapat masyarakat antara lain :
1. Terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat menambah penghasilan masyarakat;
2. Terbangunnya sarana dan prasarana infrastruktur pedesaan yang
menunjang tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi daerah; 3. Terbangunnya rasa solidaritas kegotong royongan yang tinggi
dimasyarakat; 4. Meningkatkan daya beli masyarakat dan terciptanya perputaran
keuangan di daerah;
5. Mencegah masyarakat desa berurbanisasi ke kota–kota besar. 1.5. Keluaran Kegiatan
1. Meningkatnya kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 11 -
2. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur serta lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang
tersedia; 3. Tersedianya infrastruktur dasar perdesaan yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masyarakat, berkualitas,
berkelanjutan; 4. Meningkatnya kemampuan masyarakat perdesaan dalam
penyelenggaraan infrastruktur perdesaan; 5. Memperluas upaya pembangunan dan penanganan wilayah desa-
desa miskin dan tertinggal;
6. Terlaksananya penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dan perekonomian perdesaan yang partisipatif, akuntabel, dan
berkelanjutan; 7. Terlembaganya sistem pembangunan partisipatif di desa; 8. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam
memfasilitasi pembangunan partisipatif. 1.6. Prinsip Dasar
a. Otonomi : masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur dirisecara mandiri dan
bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar;
b. Desentralisasi : memberikan ruang yang lebih luas kepada
masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah daerah
sesuai dengan kapasitas masyarakat; c. Partisipasi : masyarakat berperan secara aktif dalam
proses pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan;
d. Demokratis : masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan
mufakat; e. Transparansi
dan Akuntabel
: masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan
keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara
moral, teknis, legal, maupun administratif; f. Prioritas : masyarakat memilih kegiatan yang
diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan;
g. Keberlanjutan : dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 12 -
1.7. Sasaran Lokasi Sasaran :
Lokasi sasaran pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di 340 desa Kabupaten Lebak.
1.8. Sumber Pendanaan
Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak yang sumber pendanaannya berasal
dari APBDes (APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten Lebak, Pendapatan Asli Desa dan Swadaya Masyarakat).
1.9. Pengelolaan Dana 1.9.1 Mekanisme pengajuan dana melalui Pelaksanaan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dari rekening kas desa ke rekening TPK diatur sebagai berikut : 1. TPK melengkapi peryaratan dokumen calon penyedia barang/jasa
disertai dengan nomor rekening dan NPWP. 2. TPK menyiapkan berkas administrasi pembangunan serta format-
format lampiran.
1.9.2 Tahapan Pengajuan Dana oleh TPK
Tahapan dan persyaratan pengajuan dana Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya adalah sebagai berikut : 1. Dari rekening kas desa berdasarkan pengajuan berupa Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) yang diusulkan TPK kepada Pemerintah Desa, selanjutnya dana dari kas desa dipindahbukukan ke rekening penyedia material, pemberi sewa,
pekerja/kepala tukang dan masing-masing pengurus TPK. 2. Selanjutnya pengajuan dana oleh TPK dibagi dalam 3 (tiga) tahap
yaitu sebagai berikut : 1) Pengajuan Dana Tahap I oleh TPK
Pengajuan dana Tahap I oleh TPK maksimal sebesar 20% dari
nilai pembangunan dengan melengkapi persyaratan: a. Rab dan desain gambar telah dibuat oleh kader tenik desa
dan ditandatangani oleh PDTI/TA.ID b. Surat perjanjian kerjasama antara TPK dengan penyedia
barang/jasa.
c. Surat Perjanjian Pendanaan (SP2) pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya antara Kasi Ekbang Kesra dengan Ketua
TPK. d. Rincian Penggunaan Dana (RPD) tahap I maksimal
sebesar 20%. e. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
(SPKMP).
f. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan dana Tahap I (20%) dari pendamping desa, diperiksa oleh Kasi
Ekbangsos dan diketahui oleh Camat
2) Pengajuan Dana Tahap II oleh TPK Pengajuandana Tahap II oleh TPK maksimal sebesar 40% dengan melengkapi persyaratan:
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 13 -
a. Kegiatan sarana prasarana yang dibangun sudah mencapai kemajuan fisik (progress) minimal 30% dari
penggunaan dana tahap sebelumnya Tahap I. b. Lembar sertifikasi yang menjelaskan perkembangan fisik
sebanding atau lebih besar dengan anggaran yang telah direalisasikan ditandatangani oleh Pendamping Desa Teknik Infrastruktur, Kasi Ekbang Kesra Desa dan Kasi
Ekbangsos Kecamatan. c. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Tahap I dan
dilengkapi dengan bukti-bukti pengeluaran (termasuk
bukti setoran pajak dan foto kemajuan fisik (progress) kegiatan tahap I.
d. Menyampaikan Berita Acara Musyawarah Pertanggung Jawaban Tahap I yang dilaksanakan di desa.
e. Menyampaikan Berita Acara Penggunaan Dana (BAPD)
dan format-format lampiran penggunaan Dana. f. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan dana
Tahap II (40%) dari pendamping desa, diperiksa oleh Kasi Ekbangsos dan diketahui oleh Camat
3) Pengajuan Dana Tahap III oleh TPK Pengajuan Dana oleh TPK Tahap III maksimal sebesar 40%
dengan melengkapi persyaratan: a. Kegiatan sarana prasarana yang dibangun sudah
mencapai kemajuan fisik (progress) 80%
b. Lembar sertifikasi yang menjelaskan perkembangan fisik sebanding atau lebih besar dengan anggaran yang telah
direalisasikan ditandatangani oleh Pendamping Desa Teknik Infrastruktur, Kasi Ekbang Kesra Desa dan Kasi Ekbangsos Kecamatan.
c. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Tahap II dilengkapi dengan bukti-bukti pengeluaran dan foto kemajuan fisik (progress) kegiatan tahap II (80%).
d. Menyampaikan Berita Acara Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap II yang dilaksanakan di desa.
e. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan dana Tahap III (40%) dari pendamping desa, diperiksa oleh Kasi Ekbangsos dan diketahui oleh Camat
Setelah dana diajukan sampai dengan 100% maka TPK wajib
menyelesikan pembangunan yang dilaksanakan sampai dengan progress 100% dilengkapi dengan: a. Kegiatan sarana prasarana yang dibangun sudah
mencapai kemajuan fisik (progress) 100% b. Lembar sertifikasi yang menjelaskan perkembangan fisik
sebanding atau lebih besar dengan anggaran yang telah direalisasikan ditandatangani oleh Pendamping Desa Teknik Infrastruktur, Kasi Ekbangsos Kecamatan dan
Kasi Ekbang Kesra Desa. c. Menyampaikan Berita Acara Penggunaan Dana (BAPD)
dan format-format lampiran penggunaan Dana d. Menyusun Laporan Penggunan Dana Tahap III. e. Menyampaikan Musyawarah Desa Serah Terima (MDST).
f. Menyusun dokumen akhir.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 14 -
1.10. Ketentuan Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya
Ketentuan dasar pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara lebih terarah sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya
dalam melaksanakan kegiatan yang meliputi : 1.10.1 Kriteria dan Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dibiayai dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya diutamakan adalah kegiatan yang memenuhi kriteria:
a. Lebih bermanfaat bagi masyarakat; b. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan;
c. Dapat dikerjakan oleh masyarakat; d. Didukung oleh sumber daya yang ada; e. Kegiatan yang dapat menunjang inovasi desa
f. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan; g. Tidak ada ganti rugi dari dana pelaksanaan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya.
Kegiatan yang dibiayai adalah kegiatan pembangunan infrastruktur berskala desa yang sifatnya stimulan, dan dapatmemberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat
yang telah ditetapkan dalam APBDesa Tahun Anggaran 2019.
1.10.2 Swadaya Masyarakat
Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki
terhadap program. Swadaya masyarakat merupakan salah satu wujud partisipasi dalam pelaksanaan tahapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan
Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana, maupun
material pada saat pelaksanaan kegiatan. Dasar keswadayaan adalah kerelaan masyarakat, sehingga harus dipastikan bebas dari tekanan atau keterpaksaan.
1.10.3 Pendampingan
Dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya mendapatkan pendampingan
dari pendamping profesional yang ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan desa dalam mengelola pembangunan secara mandiri di
wilayahnya. Pendampingan terhadap desa dilaksanakan sebagi berikut :
a. Pendamping Lokal Desa yang bertugas di desa untuk mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya. b. Pendamping Desa Teknik Infrastruktur bertugas di
Kecamatan untuk mendampingi Desa dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 15 -
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
c. Disamping itu terdapat Pendamping Desa Pemberdayaan untuk mendampingi desa dalam melaksanakan kegiatan administrasi non teknik seperti musdes sosialisasi dan
pembentukan TPK, pertemuan TPK di kecamatan untuk persiapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya, musdes Informasi dan pelaksanaan kegiatan, Mudes Pertanggungjawaban dan Musdes Serah Terima.
d. Pada tingkat Kabupaten disediakan Pendamping Kabupaten/Tenaga Ahli Infrastruktur Desa mendampingi
Desa se-Kabupaten Lebak dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 16 -
BAB II
PELAKU–PELAKU
Masyarakat adalah pelaku utama pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya pada setiap tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku
lainnya di Desa, Kecamatan, Kabupaten berfungsi sebagai pelaksana, pendamping (Kabupaten dan Desa, pembimbing dan pembina agar tujuan dan mekanisme pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya tercapai dan dilaksanakan secara benar.
2.1 Pelaku Di Desa Pelaku di desa adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam pelaksanaan kegiatan di desa. Pelaku di desa meliputi :
2.1.1 Kepala Desa Peran kepala desa adalah sebagai pembina, penanggung jawab anggaran dan pengendali kelancaran serta keberhasilan
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di desa. Serta mendukung keberhasilan pola
pembangunan partisipatif, di desa. Tugas dan tanggungjawab Kepala Desa: a. Menetapkan TPK dengan Keputusan Kepala Desa
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di tingkat desa; c. Menyelenggarakan Musrenbang Desa; d. Menjamin kelancaran pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya; e. Memfasilitasi penyelesaian masalah yang terjadi dalam
masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan;
2.1.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD )
BPD berperan sebagai lembaga yang mengawasi proses dari setiap tahapan kegiatan, termasuk sosialisasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelestarian di desa. Tugas dan tanggung jawab BPD adalah: a. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan melalui Tim Pemantau;
c. Menyampaikan laporan hasil monitoring di lapangan
kepada Camat.
2.1.3 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan menyusun rencana serta
melaksanakan pemeliharaan hasil pembangunan dengan menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat.
2.1.4 Kasi Ekbang Kesra Desa
Tugas dan tanggung jawab:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di desa;
b. Mengkoodinasikan kegiatan sosialisasi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian;
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 17 -
c. Menyelenggarakan rapat rutin setiap tahapan kegiatan dengan mengundang Kepala Desa, TPK,pendamping desa
dan pendamping lokal desa dan pelaku lainnya untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-masalah dan penyelesaiannya;
d. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil akhir Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya untuk disampaikan kepada kepala desa dengan tembusan kepada Camat;
e. Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi;
f. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya;
g. Memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah di desa. h. Menyusun surat pertanggungjawaban keuangan yang
bahannya berasal dari TPK.
2.1.5 Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang dan Jasa (LKPP) Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Desa bahwa Pengadaan
Barang/Jasa Desa dilakukan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Atas dasar hal tersebut Tim Pengelola
Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya terdiri dari: Ketua : Ketua LPM/ Anggota LPM
Sekretaris : Staf Desa Anggota : Bendahara LPM
Anggota : Unsur LPM Anggota : Unsur LPM/Kader Teknik Desa
Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pengelola Kegiatan (TPK) diberikan honorarium paling banyak 3 bulan dengan besaran
disesuaikan dengan standar satuan harga kabupaten maksimal 3% dari jumlah anggaran pembangunan yang dilaksanakan.
Tugas dan tanggung jawab TPK adalah : 1. Mengelola dan melaksanakan kegiatan yang didanai oleh
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya:
a. Membuat rencana kerja detail dan Rencana Penggunaan Dana (RPD) untuk memanfaatkan biaya pelaksanaan kegiatan;
b. Menyiapkan dokumen administrasi sesuai ketentuan Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya; c. Membuat dokumen pengadaan bahan dan alat,
mengkoordinasikan tenaga kerja, membuat usulan
pembayaran insentif dan bahan sesuai ketentuan; d. Memastikan bahwa tenaga kerja diutamakan berasal
dari masyarakat setempat;
e. Memeriksa hasil pekerjaan dan menerima bahan kemudian mengajukan sertifikasi untuk
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 18 -
mendapatkan persetujuan dari pendamping desa teknik infrastruktur;
f. Melakukan Pengawasan dan pengendalian kualitas pekerjaan;
g. Membuat laporan kegiatan pembangunan yang
disampaikan kepada kepala desa setiap tahapan.
2. Menyelenggarakan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dana pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dan
kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap tahap pencairan dana melalui pertemuan musyawarah desa;
3. Menyelenggarakan dan melaporkan pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana dan hasil akhir pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan musyawarah desa;
4. Menyelenggarakan musyawarah desa yang diperlukan; 5. Membuat dan menandatangani Surat Pernyataan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K);
6. Bersama Tim Pemelihara membuat rencana operasional dan pemeliharaan aset hasil Pelaksanaan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
2.1.6 Tim Pemantau Tim Pemantau menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada di desa. Keanggotaannya
berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui keputusan BPD berdasarkan hasil rapat paripurna BPD.
Jumlah anggota tim pemantau minimal 3 (tiga) orang. Hasil pemantauan dilaporkan kepada BPD dalam rapat paripurna BPD selanjutnya BPD menyampaikan hasil pemantauan saat
musyawarah desa pertanggung jawaban dan serah terima.
2.1.7 Tim Pemelihara Tim Pemelihara berperan menjalankan fungsi pemeliharaan terhadap hasil-hasil kegiatan yang ada di desa, termasuk
perencanaan kegiatan dan pelaporan. Keanggotaannya berasal dari unsur LPM dan disetujui melalui musyawarah desa perencanaan. Jumlah anggota tim pemelihara sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil laporan pemeliharaan disampaikan saat musyawarah desa. Dalam
menjalankan fungsinya, tim pemelihara didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau yang berasal dari swadaya masyarakat.
2.1.8 Kader Teknik Desa
Kader Teknik Desa adalah warga desa terpilih yang diseleksi
oleh LPM untuk membantu pelaksanaan pembangunan, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan yang
berasal dari dalam desa. Kader Teknik Desa diangkat oleh
kepala Desa dengan surat keputusan kepala desa.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 19 -
2.2 Tim Pembina Tingkat Kecamatan 2.2.1 Camat atas nama Bupati berperan sebagai pembina
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya bagi desa-desa di wilayah kecamatan. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan di tingkat
Kecamatan dilakukan oleh Camat, secara teknis administrasi dilakukan oleh Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (Kasi Ekbangsos) sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. meliputi : 1. Memberikan pembinaan kepada TPK, agar pelaksanaan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan; 2. Melakukan pengendalian di desa dengan melakukan
monitoring dan evaluasi serta bertanggungjawab atas
pelaksanaannya; 3. Membantu dalam penyelesaian masalah yang terjadi
terkait dengan pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di wilayah tugasnya;
4. Melakukan koordinasi dengan pemerintah desa serta instansi terkait di tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten.
5. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya kepada Bupati Lebak Cq.Kepala Dinas PMD Kabupaten Lebak.
2.2.2 Kasi Ekonomi Pembangunanan Kesejahteraan Sosial
sebagai sekretaris tim monitoring evaluasi Tugas dan tanggungjawab meliputi: 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di wilayah kecamatan.
2. Menyelenggarakan rapat rutin berkala bersama pendamping desa, pendampng lokal desa dan pelaku lainnya untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-
masalah dan penyelesaiannya. 3. Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi. 4. Melakukan evaluasi pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya. 5. Memfasilitasi pertemuan TPK di tingkat Kecamatan untuk
persiapan pelaksanaan dan evaluasi Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
2.2.3 Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa 1. Memfasilitasi musyawarah desa sosialisasi
2. Memfasilitasi pembentukan TPK, tim pemantau, tim pemelihara dan kader teknik desa
3. Memfasilitasi pertemuan TPK di tingkat Kecamatan untuk
persiapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
4. Memfasilitasi Musdes persiapan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 20 -
5. Memfasilitasi laporan perkembangan pelaksanan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya. 6. Memfasilitasi Musdes Pertanggungjawaban 7. Memfasilitasi Musdes serah terima
8. Membantu memverifikasi surat pertanggungjawaban 9. Pendamping Lokal Desa menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana, perkembangan fisik dan permasalahan lainnya setiap tahap kepada Pendamping Desa dan Pendamping Teknis Infrastruktur.
10. Pendamping Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana dan permasalahan lainnya setiap tahap
kepada Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif dan tembusan kepada Camat.
2.2.4 Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI)
1. Melakukan asistensi RAB dan desain gambar.
2. Menandatangani dokumen RAB dan desain gambar
sesuai dengan lokasi tugasnya yang dibuat oleh Kader
teknik Desa.
3. Bersama dengan Tenaga Ahli Infrastruktur Desa, Kader
Teknik Desa, Kasi Ekbangsos Kecamatan dan Kasi
Ekbang Kesra Desa melakukan sertifikasi hasil
Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya.
4. Mengendalikan pembangunan fisik sesuai RAB dan
desain gambar dengan melakukan verifikasi persyaratan
pengajuan anggaran.
5. MenyampaikanRAB dan desain gambar yang telah
ditandatangani ke Tenaga Ahli Infrastruktur Desa dan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Lebak.
6. Melaporkan perkembangan pembangunan fisik setiap
tahap kepada Tenaga Ahli Infrastruktur Desa dan
menyampaikan tembusan laporan kepada Camat.
2.3 Tim PembinaTingkat Kabupaten
2.3.1 Bupati Bupati merupakan pembina Tim Koordinasi pelaksanaan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya serta bertanggung jawab atas pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
Karya di tingkat Kabupaten.
2.3.2 Tim Pembina Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya Tim Pembina Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan
Pola Padat Karya dibentuk oleh Bupati untuk melakukan pembinaan pengembangan peran serta masyarakat, pembinaan administrasi, dan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat pada seluruh tahapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya, juga
berfungsi dalam memberikan dukungan koordinasi kegiatan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 21 -
antar instansi, pelayanan dan proses administrasi di tingkat Kabupaten. Dalam melaksanakan fungsi dan perannya,
dibantu oleh Sekretariat pelaksana Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten.
2.3.3 Kepala Bidang Bina Pembangunan dan Kelembagaan Masyarakat Desa sebagai pelaksana Harian Tim Koordinasi
Kepala Bidang Bina Pembangunan dan Kelembagaan Masyarakat Desa adalah pejabat di lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) yang berperan
sebagai pelaksana harian Tim Pembina Tingkat Kabupaten, dengan tugas sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksana harian Tim Pembina pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di tingkat Kabupaten;
2. Menyiapkan bahan kebijakan yang meliputi tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian,
3. Menyelenggarakan rapat rutin untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-masalah dan
penyelesaiannya; 4. Membuat rekapitulasi data pembangunan se kabupaten
dan menyampaikan laporan periodik dan insidentil
kepada timpembina tingkatkabupaten.
2.3.4 Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Membantu Pemerintah Daerah dalam menyiapkan dan menyusun bahan regulasi Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya 2. Pengembangan kapasitas Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat dan Tim Pengelola Kegiatan.
3. Meningkatkan kapasitas Pendamping Desa, 4. Memantau tahapan pelaksanaan musyawarah
desaPembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
5. Fasilitasi kerjasama antar desa dalam rangka
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
6. Fasilitasi kerjasama antar desa dalam rangka
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
7. Melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendampingi desa dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa.
8. Menyampaikan laporan kepada pelaksana harian Tim Pembina Tingkat Kabupaten tahapan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
2.3.5 Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA. ID)
1. Mengendalikan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur dalam memfasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastuktur desa.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 22 -
2. Melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah mendampingi desa dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan infrastruktur desa. 3. Meningkatkan kapasitas Pendamping Desa Teknik
Infrastruktur.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi teknis pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya. 5. Menyampaikan RAB dan desain gambar kepada
pelaksana harian Tim Pembina Tingkat Kabupaten yang
telah ditandatangani. 6. Melaporkan hasil Pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya kepada pelaksana harian Tim Pembina Tingkat Kabupaten berupa data pembangunan desa se-kabupaten lebak, sertifikasi
100% dan Berita Acara Musyawarah Desa Serah Terima (MDST).
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 23 -
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA
Musyawarah Desa (Sosialisasi,
Penetapan TPK)
Pertemuan TPK di kecamatan untuk Persiapan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya
Survey, Pengukuran, Penyusunan RAB dan
Desain Gambar
Musyawarah Desa (informasi
dan Persiapan Pelaksanaan)
Musyawarah desa Pertanggungjawaban Tahap I
Musdes
Serah Terima (MDST)
Pengajuan Dana dan Pelaksanaan Tahap III,
Sertifikasi
Pemeliharaan
Pengajuan Dana dan
Pelaksanaan Tahap I,
Sertifikasi
Pengajuan Dana dan
Pelaksanaan Tahap II,
Sertifikasi
Musyawarah desa
Pertanggungjawaban Tahap II
I dan II
Sosialisasi
di Kecamatan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 24 -
Tahapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pelestarian kegiatan. Sebelum memulai tahap perencanaan, hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan orientasi atau pengenalan kondisi yang ada di desa dan kecamatan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengenalan desa diantaranya adalah mengidentifikasi potensi dan sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya termasuk pelaku-pelaku yang ada di kecamatan dan desa, inventarisasi dokumen rencana pembangunan desa (tahunan atau jangka menengah), inventarisasi data program/kegiatan yang
akan masuk ke desa, dan lain-lain.
3.1 Perencanaan Kegiatan Perencanaan kegiatan meliputi tahap persiapan dan sosialisasi awal, serta perencanaan di desa dan di kecamatan.
3.1.1 Sosialisasi diKecamatan Sosialisasi di tingkat Kecamatan merupakan pertemuan untuk sosialisasi kegiatan pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di tingkat Kecamatan tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur
maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyaserta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan
dalam melaksanakan kegiatan. Hasil yang diharapkan dalam sosialisasi ditingkat Kecamatan adalah sebagai berikut :
1. Dipahaminya informasi pokok pelaksanaan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di Kecamatan meliputi tujuan, kebijakan, pendanaan,
pelaku, proses, dan prosedur; 2. Dipahaminya cara proses di tingkat desa utamanya
menyangkut pelaku,mekanisme kegiatan dan penyaluran
dana. Peserta sosialisasi di Kecamatan adalah, Kepala Desa, Ketua
BPD, Kasi Ekbang Kesra Desa, Staf desa dan Ketua LPM/ unsur LPM.
3.1.2 Musyawarah Desa (Sosialisasi dan Penetapan TPK) Musyawarah desa merupakan pertemuan masyarakat desa untuk:
1. Sosialisasi informasi pokok pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya meliputi: tujuan, prinsip, kebijakan, pendanaan,
organisasi, proses dan prosedur yang dilakukan kepada masyarakat desa;
2. Tersosialisasinya keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah di tingkat kecamatan;
3. Adanya pernyataan kesanggupan atau kesediaan desa
untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya, dibacakan oleh kepala desa dan diikuti oleh peserta musdes.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 25 -
4. Terpilihnya Pengurus TPK terdiri dari : Ketua, Sekretaris, dan anggota maksimal pengurus TPK sebanyak 5 (lima
orang); 5. Disampaikannya usulan desa untuk didanai dalam
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya yang berasal dari dokumen RPJM Des;
6. Dipilih dan ditetapkannya kader teknik desa yang akan memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan proses pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya yang bersifat sukarela. Peserta musyawarah desa terdiri dari:
a. Kepala desa dan perangkat desa; b. BPD; c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM);
d. Wakil RT desa; e. Wakil perempuan; f. Tokoh masyarakat, tokoh agama;
g. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.
Pertemuan dalam musyawarah desa difasilitasi oleh pendamping desa dan pendamping lokal desa, Kasi
Ekbang Kesra Desa. Pendanaan atas penyelenggaraan musyawarah desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Dokumen yang dihasilkan: a. Berita Acara Keputusan Hasil Musyawarah Desa;
b. Surat Pernyataan Kesanggupan Desa untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.
3.1.3 RAB Desain Gambar TPK dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dibimbing
oleh Pendamping Desa Teknik Infrastruktur dibantu pendamping desa dan pendamping lokal desa melakukan
survei dan pengukuran lokasi serta survei harga material, selanjutnya berdasarkan atas hasil survei dibuatkan desain, gambar teknis (rencana prasarana) atau rencana pelaksanaan
kegiatan dan RAB. Proses pembuatan RAB dan desain gambar tetap mengacu kepada kaidah dan spesifikasi teknis sehingga terjamin mutu kegiatan. Khusus untuk usulan kegiatan
prasarana termasuk rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pengadaan bahan yang diajukan, harus memenuhi
beberapa kriteria teknis dan aspek lingkungan serta memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Komponen RAB yang disusun adalah :
a. Honorarium Tim Pengelola Kegiatan maksimal (3%) dari nilai pembangunan, digunakan untuk:
- Honor pengurus TPK - Honor penyusunan RAB dan desain gambar - Honorsertifikasi kegiatan
- Honor monitoring - Honor penyusunan LPD dan dokumen akhir
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 26 -
b. Upah Tukang/Tenaga Kerja minimal (30%) digunakan untuk:
- Tukang - Pekerja
c. Bahan Baku/Material maksimal (67%) atau disesuaikan, digunakan untuk belanja:
- Batu Belah - Pasir Urug - Pasir Pasang
- Bata merah - Habel
- Paving Block - Split - Aspal
- Semen - Besi - Kawat Besi
- Papan Cor - Cat
- dll
d. Peralatan/Sewa Alat (disesuaikan) digunakan untuk
belanja: - Prasasti - Papan Proyek
- Benang/Tali - Pengikat
- Cangkul - Kuas - Ember
- Sewa Alat Berat
2. Komponen RAB dan desain gambar yang menyertakan dana swadaya dilampiri dengan surat pernyataan kesanggupan memberikan swadaya senilai yang
tercantum dalam RAB dan desain gambar; 3. Komponen harga yang tercantum dalam RAB disetiap
kegiatan harus mengacu pada SSH berskala Desa (sesuai
hasil tim survey harga yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan Camat);
4. Setiap kegiatan yang akan dilakukan dimungkinkan adanya sumbangan lahan atau aset lain dari masyarakat. Sumbangan ini dapat bersifat sukarela demi kepentingan
umum dan dapat pula bersifat sumbangan dengan kompensasi. Oleh sebab itu, masyarakat wajib diberi
penjelasan yang lengkap dan tepat tentang persyaratannya, serta prosesnya didokumentasikan dengan baik;
5. Rencana pemeliharaan harus sudah dibuat mencakup tugas tim pemelihara, dan identifikasi sumber dana yang akan digunakan;
6. Setiap pelaksanaan kegiatan harus meminimalkan pengaruh buruk sosial ekonomi masyarakat sekitar.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 27 -
3.1.4 Pertemuan TPK di Kecamatan untuk Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya Pertemuan TPK di kecamatan bertujuan: 1. Disosialisasikannya jadwal pelaksanaan tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan; 2. Dipahaminya mekanisme pengadaan bahan dan alat.
Dokumen yang dihasilkan : Berita acara hasil pertemuan. Pertemuan di fasilitasi oleh Kasi
Ekbangssos Kecamatan, pendamping desa dan pendamping lokal desa.
3.1.5 Musyawarah Desa
Musyawarah Desa dilaksanakan dengan peserta kepala desa,
perangkat desa, pimpinan dan anggota BPD, pengurus kelembagaan masyarakat desa dan tokoh masyarakat masing-masing Rukun Tetangga minimal 5 (lima) orang.
3.1.6 Musyawarah Desa (Informasi dan Persiapan Pelaksanaan)
Musdes ini merupakan musyawarah sosialisasi atau penyebarluasan hasil pertemuan TPK di kecamatan serta persiapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya. Musyawarah desa ini menghasilkan hal-hal sebagai berikut : 1. Disosialisasikannya jadwal pelaksanaan tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan; 2. Disosialisasikannya sanksi-sanksi yang akan
diberlakukan selama pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya;
3. Disepakatinya rencana realisasi sumbangan termasuk
kompensasi lahan atau aset lain masyarakat; 4. Disepakatinya besarnya insentif bagi pekerja (per HOK);
5. Dipahaminya mekanisme pengadaan bahan dan alat; 6. Terbentuknya Tim Pemantau yang akan memantau
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya di desa; 7. Menyusun rencana kerja detail termasuk
penjadwalannya, seperti rencana pendaftaran tenaga
kerja, pengadaan bahan dan alat. Dokumen musyawarah desa (informasi dan persiapan
pelaksanaan) yang dihasilkan adalah berita acara hasil musyawarah.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan yang tetap mengacu
pada prinsip dan mekanisme pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya, maka perlu adanya persiapan pelaksanaan yang matang dan terencana. 3.2.1 Pengesahan Dokumen Perjanjian Kerjasama
Ketua TPK, kepala desa difasilitasi oleh pendamping desa dan pendamping lokal desa akan membuat surat perjanjian
kerjasama kelengkapan dokumen sebagai lampiran, terdiri dari :
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 28 -
1. Penetapan kegiatan; 2. Desain gambar, dan RAB detail per kegiatan;
3. Jadwal pelaksanaan; 4. Komitmen sumbangan dari masyarakat tanpa ada ganti
rugi;
5. Siap memelihara hasil kegiatan melalui Musyawarah Desa Serah Terima Hasil Pekerjaan.
6. Foto 0 % dari kegiatan yang akan dibangun/dikerjakan. 3.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan adalah tahap pelaksanaan seluruh
rencana yang telah disepakati dalam pertemuan musyawarah Desa. Dalam pelaksanaan kegiatan ini yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat merupakan penerima manfaat,sehingga keterlibatan masyarakat harus diikutsertakan;
2. Masyarakat desa mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga pola padat karya dapat terwujud;
3. Apabila ada bagian pekerjaan yang belum mampu dikerjakan oleh masyarakat sendiri, masyarakat dapat
mendatangkan tenaga terampil atau ahli dari luar sepanjang disepakati dalam musdes, dan kebutuhan tersebut di atas harus diperhitungkan dalam RAB
kegiatan; 4. Penggunaan dana sesuai dengan rencana dan kegiatan
agar mencapai hasil yang memuaskan serta selesai tepat
waktu.
3.2.2.1 Pengajuan Dana oleh TPK. Dana dari kas desa langsung ditransfer ke penyedia barang/jasa, penyewa, pekerja dan pengurus TPK
setelah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. TPK menerima bahan material dan sewa alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pembangunan yang telah ditetapkan. Dana yang ditransfer ke rekening tersebut berdasarkan
Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang telah dibuat oleh TPK dalam 3 tahap (tahap I 20%, tahap II 40% tahap III 40%) dan telah diketahui oleh Kepala Desa,
terlebih dahulu di periksa oleh pendamping desa dan disetujui oleh Kasi Ekbang Kesra Desa. Pengajuandana oleh TPK dapat direalisasikan dari
rekening kas desa terlebih dahulu dilakukan sertifikasi lapangan oleh pendamping desa teknik
infrastruktur, Kasi Ekbang Kesra Desa, pendamping desa dan pendamping lokal desa.
3.2.2.2 Pengadaan Tenaga Kerja TPK mengumumkan adanya rencana pelaksanaan
kegiatan kepada masyarakat dan kebutuhan tenaga kerjanya, serta upah dan hari kerja yang dibutuhkan sesuai RAB dan desain gambar.
Pengumuman kebutuhan tenaga kerja ini terbuka bagi warga desa termasuk bagi kaum perempuan.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 29 -
Pengumuman disampaikan sehingga setiap warga masyarakat tahu bahwa pembangunan akan segera
dilaksanakan berdasarkan anggaran yang telah disahkan dalam APBDes. Calon tenaga kerja mengisi format pendaftaran satu kali sebelum mulai bekerja,
akan tetapi boleh mendaftarkan diri sampai pelaksanaan selesai.
3.3 Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap I dan Tahap II Musdes ini dimaksudkan untuk menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan oleh TPK kepada masyarakat. Musyawarah pertanggungjawaban ini dilakukan setelah
memanfaatkan danapelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyatahap I 20% dan tahap II 40%. Hasil yang diharapkan dari musdes pertanggungjawaban adalah :
1. Penyampaian laporan dari TPK tentang penerimaan dan penggunaan dana, status atau kemajuan dari tiap kegiatan;
2. Hasil Sertifikasi;
3. Pernyataan diterima atau ditolaknya laporan pertanggungjawaban dari TPK, berdasarkan hasil musyawarah seluruh peserta
pertemuan; 4. Evaluasi terhadap kinerja TPK serta upaya peningkatan pada
periode selanjutnya
5. hasil monitoring pelaksanaan pembangunan oleh Tim Pemantau/BPD
6. Kesepakatan tentang penyelesaian masalah atau keluhan yang
timbul di masyarakat; 7. Pembuatan rencana kerja dan pendanaan untuk periode
berikutnya; 8. Penyampaian kemajuan penanganan masalah dan rencana tindak
lanjutnya.
Pertemuan dalam musyawarah desa pertanggungjawaban difasilitasi olehpendamping desa dan pendamping lokal desa serta Kasi Ekbang
Kesra Desa.
Dokumen yang dihasilkan:
1. Berita acara hasil musyawarah 2. Rencana kerja periode berikutnya
3.2.3 Sertifikasi Sertifikasi adalah penerimaan hasil pekerjaan dan kegiatan berdasarkan spesifikasi teknis oleh Pendamping Desa Teknik
Infrastruktur mengetahui Kasi Ekbang Kesra Desa dan Kasi Ekbangsos Kecamatan. Tujuan sertifikasi adalah untuk
mengetahui perkembangan fisik apakah sudah sesuai dengan RAB dan desain gambar untuk setiap tahap serapan anggaran. Jenis kegiatan sertifikasi meliputi sertifikasi
terhadap penerimaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan. Sertifikasi dilakukan pada saat melakukan kunjungan lapangan. Hasil sertifikasi disampaikan kepada masyarakat
dalam forum musdes pertanggung jawaban serta menjadi syarat pengajuan dana bagi TPK.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 30 -
3.2.4 Dokumentasi Kegiatan Seluruh pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya harus didokumentasikan di tingkat desa oleh Kasi Ekbang Kesra Desa serta pendamping desa.Pada akhir periode pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya, desa harus memastikan adanya dokumentasi foto yang disusun dalam
satu album khusus, dengan ketentuan : 1. Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto pelaksanaan
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya dari setiap desa. 2. Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan
ringkas; 3. Foto yang ditampilkan meliputi :
a. Foto kondisi 0%, 50%, dan 100% yang diambil dari
sudut pengambilan yang sama. b. Foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja
secara beramai-ramai.
3.2.5 Penyelesaian Kegiatan
Penyelesaian kegiatan yang dimaksud disini adalah penyelesaian dari tiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari pertanggungjawaban TPK di desa.
Terdapat beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dan diselesaikan, meliputi : 1. Pembuatan Laporan Penyelesaian Pelaksanaan
Kegiatan Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)
memuat pernyataan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (100%) serta siap diperiksa. LP2K ditandatangani oleh TPK dan pendamping desa dan
pendamping lokal desa serta Kasi Ekbang Kesra Desa. Pada saat LP2K ditandatangani, seluruh administrasi baik
pertanggungjawaban dana maupun jenis administrasi lainnya sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB). LP2K yang sudah
ditandatangani diserahkan kepada Camat dan Tenaga Ahli Infrastruktur Desa untuk ditindaklanjuti berupa pemeriksaan di lapangan.
2. Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) Untuk kejelasan tentang apa saja yang telah
dilaksanakan di lapangan serta penggunaan dana bantuan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di desa, TPK bersama
kader teknik desa yang dibantu oleh pendamping desa dan pendamping lokal desaharus membuat rincian
realisasi kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya. Di dalam realisasi kegiatan dan biaya dibuat secara terpisah antara setiap kegiatan. Realisasi Kegiatan dan Biaya
(RKB) harus dibuat sesuai dengan kondisi terlaksana di lapangan dan menunjukkan target akhir dari pelaksanaan kegiatan. harga satuan, volume, jumlah
HOK terserap, besarnya, dan distribusi dana dari setiap kegiatan harus berdasar kepada kondisi aktual di
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 31 -
lapangan dan sesuai dengan catatan yang ada pada buku kas umum. Jika terdapat kontribusi swadaya masyarakat
selama periode pelaksanaan, perlu dicantumkan dalam RKB.
RKB merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
LP2K, sehingga harus sudah dapat diselesaikan sebelum LP2K ditandatangani. RKB juga akan banyak manfaatnya untuk
menjelaskan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat pemeriksaan atau audit. Pada kegiatan pembangunan perincian volume dan biaya yang tercantum
pada format RKB harus sesuai dengan lapangan dan berkaitan erat dengan gambar-gambar yang juga merupakan
lampiran dalam dokumen penyelesaian. 1. Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) Kegiatan
MDST merupakan bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan dana 100% dan kegiatan yang dilaksanakan oleh TPK kepada masyarakat telah mencapai pekerjaan/kegiatan 100%. Tujuan musyawarah ini untuk
menghindari kesalahpahaman di kemudian hari sehingga hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diterima
oleh masyarakat. Hasil MDST dituangkan dalam berita acara. Jika hasil pelaksanaan kegiatan yang disampaikan TPK belum dapat diterima oleh masyarakat dalam MDST,
TPK diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan dan dokumen yang dipersyaratkan, yang akan disampaikan melalui MDST berikutnya.
Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)
disahkan setelah masyarakat menerima hasil pekerjaan/kegiatan dalam musyawarah desa tersebut. Hasil yang diharapkan dari MDST:
a. Penjelasan kepada masyarakat bahwa setelah Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)
disahkan maka berakhir sudah tanggung jawab TPK terhadap kegiatan di lapangan,
b. Laporan hasil pelaksanaan dari setiap jenis kegiatan,
termasuk pertanggungjawaban seluruh penerimaan dan penggunaan dana.
c. Hasil evaluasi terhadap pekerjaan, kinerja TPK, dan
penggunaan dana. d. Serah terima hasil pekerjaan kepada masyarakat agar
dapat dimanfaatkan dan dilestarikan, serta ditetapkannya tim pemelihara yang berasal dari LPM dan masyarakat setempat.
e. Ditetapkannya rencana pemeliharaan terhadap kegiatan yang telah diserahterimakan, mencakup tugas tim
pemelihara, dan identifikasi sumber dana yang akan digunakan.
f. Ditetapkannya tim pemelihara yang berasal dari
pemanfaat masyarakat setempat. Fasailitator dalam musyawarah desa serah terima adalah pendamping desa dan pendamping lokal desa serta Kasi
Ekbang dan Kesra.Dokumen yang dihasilkan:
a. Berita acara hasil musyawarah
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 32 -
b. Lampiran pendukung
2. Pembuatan Dokumen Penyelesaian Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang secara garis besar berisi tentang Surat Pernyataan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan(SP3K), Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), rincian realisasi penggunaan biaya dan lampiran pendukung
lainnya. Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan oleh
TPK difasilitasi oleh pendamping desa.
3.4 Pelestarian Kegiatan Hasil-hasil pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya yang berupa prasarana, merupakan aset bagi
masyarakat yang harus dipelihara, dikembangkan, dan dilestarikan. Pelestarian kegiatan merupakan tahapan pasca pelaksanaan yang
dikelola dan merupakan tanggung jawab masyarakat. Hasil yang diharapkan dari upaya pelestarian kegiatan adalah: 1. Menjamin berfungsinya secara berkelanjutan prasarana/sarana
yang telah dibangun, dengan kemampuan masyarakat sendiri 2. Menjamin kelanjutan sistem dan mekanisme pengelolaan dana
masyarakat
3. Meningkatkan berfungsinya kelembagaan masyarakat di desa dan kecamatan dalam pengelolaan program
4. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
Sistem pemeliharaan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya diarahkan kepada adanya perawatan dan pengembangan berbagai sarana dan prasarana yang ada, sehingga
dapat secara terus-menerus dimanfaatkan oleh masyarakat secara efektif dan efisien.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 33 -
BAB IV
PENGENDALIAN
Pengendalian pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dilakukan melalui kegiatan pemantauan, pengawasan,
evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjutnya. Pengendalian terhadap pelaksanaan seluruh proses dan kegiatan
bertujuan : 1. Menjaga setiap proses pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya selalu sesuai dengan aturan, prinsip,
dan kebijakan; 2. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan; 3. Menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan agar
memuaskan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan;
4. Mengendalikan pemanfaatan dana pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya agar sesuai dengan yang direncanakan dan dikelola secara transparan;
5. Mengendalikan agar setiap pelaku dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan fungsinya masing-
masing; Strategi dasar dalam pengendalian pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyaadalah :
1. Semua pihak terkait melakukan pemantauan secara obyektif dan mampu memberikan umpan balik terhadap setiap proses dan kegiatan yang dilaksanakan;
2. Pelaku pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di semua tingkatan menjalankan mekanisme
pelaporan baik formal maupun informal dengan akurat, efektif termasuk temuan kendala dan masalah;
3. Pengawasan yang ketat dan tegas terhadap setiap proses dan kegiatan
pada setiap tahapan yang dilaksanakan; 4. Setiap saat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja serta
menegakkan aturan dengan pemberian sanksi. 4.1 Pemantauan dan Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan adalah kegiatan pengumpulan informasi dan mengamati perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk memastikan apakah kegiatan tersebut
sudah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan pemantauan dan pengawasan juga untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prinsip dan prosedur melihat kinerja semua pelaku, serta melakukan identifikasi dan mengantisipasi timbulnya permasalahan. Pemantauan dan pengawasan
adalah proses yang terus menerus dilakukan sepanjang tahapan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap perencanaan. Hasil pemantauan ini menjadi masukan untuk evaluasi terhadap
pelaksanaan program maupun dasar pembinaan kepada pelaku dan masyarakat. Pemantauan dan pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku yaitu: masyarakat,
aparat pemerintahan di berbagai tingkatan, pendamping desa/pendamping teknis, LSM, wartawan, dan lain-lain.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 34 -
4.2 Evaluasi Evaluasi dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya dapat dilakukan pada saat selesainya suatu tahapan kegiatan atau pada saat berakhirnya satu fase program. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang
telah dilakukan berikut kualitasnya, termasuk di dalamnya adalah kinerja para pelaku. Sedangkan pada akhir kegiatan, evaluasi lebih
ditujukan untuk melihat dampak program. Hasil dari pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan dapat dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan program di desa maupun di kecamatan. Hasil evaluasi
dapat dijadikan sebagai dasar upaya perbaikan terhadap kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi. Apabila dari hasil penilaian isi
laporan dinyatakan terjadi penyimpangan dari rencana, kriteria, atau standar yang ditentukan, maka dilakukan pengecekan ke lapangan, melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya.
4.3 Pelaporan
Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi
mengenai perkembangan atau kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan kegiatan, kendala atau permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya.Mekanisme pelaporan dalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dilakukan melalui
jalur struktural dan jalur fungsional, sebagai upaya untuk mempercepat proses penyampaian data dan atau informasi dari lapangan atau desa ke tingkat Kecamatan, Kabupaten.
Agar dapat diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang disajikan minimal harus memperlihatkan 6 (enam) hal penting,
yaitu : 1. Kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan; 2. Pencapaian sasaran dan atau target dari kegiatan yang sedang
dilaksanakan; 3. Gambaran kemajuan dari pelaksanaan kegiatan;
4. Target dan realisasi biaya dari kegiatan yang sedang dilaksanakan; 5. Kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk tindak
lanjutnya;
6. Gambaran dan atau tingkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program.
Sistem laporan dari Tim Pengelola Kegiatandalam pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya
dibuat sesederhana mungkin, mengingat keterbatasan kemampuan administratif TPK. Sistem laporan mengutamakan informasi yang akurat.
4.3.1 Pelaporan Jalur Struktural
Pelaporan jalur struktural dilakukan secara berjenjang sebagai berikut: 1. Kepala Desa dibantu atau difasilitasi pendamping desa dan
pendamping lokal desa membuat laporan tiap tahapan yang ditujukan kepada camat melalui Kasi Ekbangsos Kecamatan.
2. Kasi ekbangsos kecamatan menelaah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah menerima
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 35 -
laporan, selanjutnya menyusun dan membuat laporan tiap tahapan yang ditujukan kepada Bupati Cq. Tim Koordinasi
kabupaten. 3. Ketua tim pembina tingkatKabupaten berdasarkan laporan
dari Camat, hasil-hasil rapat evaluasi, dan kunjungan atau
monitoring ke lapangan menyusun dan membuat laporan tiap tahapan kepada Bupati;
4. Dalam hal yang dipandang perlu untuk dilaporkan secara mendesak atau bersifat khusus, dapat dilakukan di luar mekanisme laporan berkala. Untuk laporan ini bentuk dan
waktunya sesuai kebutuhan.
4.3.2 Pelaporan Jalur Fungsional Pelaporan jalur fungsional dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut:
1. Pendamping desa dan pendamping lokal desa membuat laporan setiap tahap tentang perkembangan pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
Karya di kecamatan. Laporan ditujukan kepada tenaga ahli infrastruktur desa.
2. Berdasarkan laporan dari pendampingdesa dan pendamping lokal desa serta hasil kunjungan atau monitoring ke lapangan serta koordinasi dengan beberapa
pihak terkait, tenaga ahli infrastruktur desa membuat laporan berkala.
3. Dalam hal yang bersifat mendesak dan khusus, semua
unsur dapat membuat dan menyampaikan laporan secara insidentil di luar jadwal laporan berkala.
4.4 Pengelolaan Pengaduan Dan Masalah
Pengelolaan pengaduan dan masalah merupakan bagian dari tindak lanjut hasil kegiatan pemantauan, pengawasan dan pemeriksaan. Setiap pengaduan dan masalah yang muncul dari masyarakat atau
pihak manapun yang berkompeten melakukan pemantauan, pengawasan, dan pemeriksaan harus segera ditanggapi secara serius
dan proposional serta cepat. Munculnya pengaduan terhadap pelaksanaan kegiatan merupakan wujud pengawasan oleh masyarakat.Pengaduan terhadap pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya dapat dilakukan melalui : 1. Tim Pengelola Kegiatan. 2. Tim Pembina Tingkat Kecamatan.
3. Tim Pembina Tingkat Kabupaten. 4. Surat/berita langsung/SMS/email pendamping desa dan
kabupaten
4.5 Ketentuan Lain-lain
Ketentuan lebih lanjut yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis Operasional pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya antara lain format-format, jadwal tahapan pelaksanaan diatur lebih lanjut oleh Kepala OPD yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 36 -
BAB V
HAL KHUSUS
1. Proses pengadaan bahan dan alat dalam pelaksanaan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyaberpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2014 tentang Tata
CaraPengadaan Barang/Jasa di desa 2. Kegiatan pembangunan Infrastruktur yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan seperti pembangunan Gedung Serba Guna (GSG), Sarana Prasarana Olahraga Desa (Sorga Desa) harus dikelola oleh BUMDes dengan membentuk Tim Pelaksana Kegiatan dengan standar RAB desain gambar dan Tenaga Ahli mengikuti ketentuan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya. Pemeriksaan RAB, desain gambar dan sertifikasi dilakukan oleh PDTI dan TA. ID serta berkoordinasi dengan OPD terkait.
3. Tenaga Ahli, Pendamping Desa (PDP dan PDTI) dan Pendamping Lokal Desa tidak diperbolehkan menerima jasa dari pendampingan yang sudah menjadi kewajibannya.
4. Format kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya sebagaimana diatur dalam lampiran II Keputusan Bupati Lebak.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 37 -
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Teknis Operasional pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya inidisusun sebagai acuan bagi pelaku-pelaku Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
Karya di Kabupaten Lebak baik di tingkat desa, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Lebak dalam melaksanakan dan memfasilitasi pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
Karya sebagai upaya penguatan perencanaan pembangunan partisipatif.
Demikian Petunjuk Teknis Operasional (PTO) ini dibuat untuk dijabarkan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholder) dan dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab, sehingga keseluruhan
pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyadi Kabupaten Lebak tahun 2019 dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses sebagaimana yang diharapkan.
Ditetapkan di Rangkasbitung
Pada tanggal : 28 Februari 2019
BUPATI LEBAK,
ITI OCTAVIA JAYABAYA
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 38 -
LAMPIRAN II KEPUTUSAN BUPATI LEBAK Nomor : 141/Kep. 128 -DPMD/2019
Tanggal : 28 Februari 2019 Tentang : Penetapan Petunjuk Teknis Operasional
Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019
FORMAT ADMINISTRASIKEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
DESA DENGAN MEKANISME SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYADI
KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2019
KEGIATAN/NAMA/NOMOR/FORMAT Hal
A Musyawarah Desa (Sosialisasi dan Penetapan TPK)
Berita Acara Keputusan Hasil Musyawarah Desa. 1
1 Surat Pernyataan Kesanggupan Desa untuk berpartisipasi dalam
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Desa Dengan Mekanisme Swakelola Dan Padat Karya.
2
2 Pernyataan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya disepakati untuk dibiayai dari APBDes yang berasal dari dokumen RPJMDes
3
3 SK Kades tentang TPK 4
4 Berita Acara Musdes Sosialisasi 7
B Desain dan RAB Rencana Prasarana 10
1 RAB dan Desain gambar Prasarana 11
2 Pemeriksaan Desain RAB oleh PDTI/TA.ID 12
3 Lembar Catatan Pemeriksaan 13
4 Rekapitulasi Anggaran Biaya 14
C Pertemuan TPK di Kecamatan 15
Berita Acara pertemuan TPK di Tingkat Kecamatan, yang berisi:
a Jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik 16
b Kesepakatan sanksi 17
D Musyawarah Desa (Informasi dan Persiapan Pelaksanaan) 20
1 Berita Acara Keputusan Hasil Musyawarah Desa yang berisi
jadwal pelaksanaan, sanksi, rencana swadaya masyarakat, besarnya insentif pekerja dan tata cara pembayaran dan
terbentuknya Tim Pemantau.
21
2 SK BPD tentang pembentukan Tim Pemantau. 23
3 Surat pernyataan kesanggupan masyarakat untuk berswadaya. 27
4 Perjanjian Kerjasama Antara TPK Dengan Penyedia Barang &
Jasa 28
5 Pengumuman kebutuhan pendaftaran tenaga kerja. 30
6 Surat Perjanjian Pendanaan (SP2). 31
7 Papan nama kegiatan. 32
8 Daftar calon tenaga Kerja. 33
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN
E Pengajuan dan Pencairan Anggaran Tahap I 34
1 Surat pengajuan anggaran TPK kepada Kepala Desa Cq. Kasi
Ekbang Kesra Desa. 35
2 Rencana Penggunaan Dana (RPD Tahap I) sebesar 40% 36
3 Ceklis administrasi Tahap I 37
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 39 -
F Pelaksanaan Kegiatan 38
Pengadaan Bahan dan Alat
1 Penawaran sd 50 juta. 39
2 Penawaran 50 juta sd 200 juta. 41
3 Surat Perjanjian Sewa Menyewa 43
4 Berita Acara Pengadaan 46
G Pertanggungjawaban Tahap I 47
1 Berita Acara Musdes Pertanggungjawaban Tahap I. 48
2 BKU TPK 50
3 Laporan Penggunaan Dana (LPD) 51
4 Sertifikasi Tahap I. 52
5 Dokumentasi 0 sd 50%. 54
H Pengajuan dan Pencairan Tahap II 56
1 Surat Pengajuan anggaran TPK kepada Kepala Desa Cq. Kasi
Ekbang Kesra Desa 57
2 Rencana Penggunaan Dana Tahap II 58
3 Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SPKMP).
59
4 Ceklis administrasi Tahap II 60
I Pertanggungjawaban Tahap II 61
1 Berita Acara Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap II 62
2 Sertifikasi Tahap II. 64
3 Dokumentasi 100% 66
4 Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) 67
J Pengajuan dan Pencairan Tahap III 68
1 Surat pengajuan anggaran TPK kepada Kepala Desa Cq. Kasi
Ekbang Kesra Desa 69
2 Laporan Penggunan Dana 2 70
3 Rencana Penggunaan Dana Tahap III 71
4 Ceklis administrasi Tahap III 72
5 Berita Acara Musdes Serah Terima 73
6 SK Tim Pemelihara dari Kepala Desa 75 7 Prasasti 78
K Penetapan SSH Kecamatan Berskala Desa 79
1 Berita Acara MAD 80
2 Penetapan SSH Kecamatan Berskala Desa 81
3 Daftar Hadir MAD 82
4 Dokumentasi Kegiatan MAD 83
BUPATI LEBAK,
ITI OCTAVIA JAYABAYA
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 1 -
MUSYAWARAH DESA (SOSIALISASI DAN PENETAPAN TPK)
BERITA ACARA KEPUTUSAN HASIL MUSYAWARAH DESA
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 2 -
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN DESA DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA
PRASARANA SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......................................
Jabatan : Kepala Desa Bertindak untuk dan : ......................................
Atas nama Desa Kecamatan : ...................................... Kabupaten : ......................................
Dengan ini menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat KaryaTahun Anggaran 20.....di Desa……….Kecamatan....... Sebagai berikut : 1. Menerapkan prinsip-prinsip otonomi desentralisasi, partisipasi,
demokratis, transparansi, dan akuntabel, prioritas dan keberlanjutan. 2. Akan mendorong TPK untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan
sarana prsarana swakelola dan pola padat karya meliputi :
a. Selesai secara teknis dibuktikan dengan hasil sertifikasi. b. Selesai secara administratif dibuktikan dengan surat
pertangggungjawaban dan setoran pajak. c. Selesai secara Politis dengan melakukan tahapan dan
memfungsikan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
d. Selesai menurut keputusan mufakat dibuktikan dengan hasil musyawarah desa pertanggungjawaban dan musdes serah terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipedomani oleh semua pihak.
Desa.................,....................20.... Yang menyatakan,
Kepala Desa
(.............................................)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 3 -
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN DESA DIBIAYAI DALAM APBDes YANG BERASAL DARI DOKUMEN RPJMDes
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ...................................... Jabatan : Kepala Desa
Bertindak untuk dan : ...................................... Atas nama Desa
Kecamatan : ...................................... Kabupaten : ......................................
Dengan ini menyatakan kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20…. Dibiayai dari
APBDes Tahun 20…. Yang berasal dari dokumen RPJMDes. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Desa.................,....................20....
Yang menyatakan, Kepala Desa
(.............................................)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 4 -
KEPALA DESA .…………. KECAMATAN ………….
KABUPATEN LEBAK
KEPUTUSAN KEPALA DESA ………… NOMOR: 141/……Ds…/20....
T E N T A N G
PENETAPAN TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA .…………. KECAMATAN ………….
TAHUN ANGGARAN 20.... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ..............
Menimbang : Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 4 Ayat (2)
Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 tentang Pengadaan Barang/Jasa di Desa Perlu
menetapkan Keputusan Kepala Desa………..Kecamatan……..tentang Penetapan Tim Pengelola Kegiatan Tahun Anggaran 20.....
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentangDesa (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagai mana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 5 -
Memperhatikan
:
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa, sebagaimana telah diubah
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Dana Desa;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun 2014–2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20145)
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1
Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20151)
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor ..
Tahun 20.... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 20....;
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014
tentang Tata Cara PengadaanBarang/Jasa di Desa;
10. Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Lebak Nomor 9);
11. Peraturan Bupati Lebak Nomor … Tahun 20....
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 20.....;
12. Peraturan Bupati Lebak Nomor … Tahun 20.... tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.....;
13. Peraturan Desa…………..Nomor………Tahun….. tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun….s/d….;
14. Peraturan Desa…………..Nomor………Tahun 20.... tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun
20.....
1. Peraturan Desa ………….. Nomor……… Tahun 20.... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.....;
2. Hasil Musyawarah Desa Sosialisasi Kegiatan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 6 -
Pembangunan Sarana Prasarana dengan Mekanisme Swakelola dan Pola Padat Karya pada tanggal……20....bertempat di………..
M E M U T U S K A N
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
:
:
:
Menetapkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa……….Kecamatan………..20......dengan susunan Keanggotaan yaitu sebagai berikut:
Ketua : …………………………. Sekretaris : ………………………….
Anggota 1 : …………………………. Anggota 2 : …………………………. Anggota 3 : ………………………….
Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya surat keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.....
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di………………….
Pada Tanggal.....……...20.... Kepala Desa…………..
………………………
Tembusan :
1. Yth. Kepala DPMD Kabupaten Lebak; 2. Yth. Camat……………….; 3. Yth. Ketua BPD Desa…………..;
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 7 -
BERITA ACARA Musyawarah Desa (Sosialisasi, Pemilihan TPK)
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Desa Swakelola Dan Pola Padat Karya Kab. Lebak Tahun Anggaran 20....di Desa..................Kecamatan…….Kabupaten Lebak, Provinsi Banten maka
pada:
Hari :……………………………… Tanggal :……………………………… Jam :………………………………
Tempat :………………………………
Telah diselenggarakan musyawarah desa sosialisasi yang dihadiri oleh wakil-wakil unsur pemerintah desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa serta unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar
hadir. Materi atau topik yang dibahas dalam forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah:
A. Materi atau Topik 1. Sosialisasi informasi program meliputi tujuan, kebijakan, pendanaan,
pelaku, proses dan prosedur yang dilakukan kepada desa. 2. Dibahas dan disanggupinya pernyataan desa siap melaksanakan
ketentuan program.
3. Pemilihan dan penetapan pengurus TPK. 4. Pembahasan dan Penetapan Usulan Desa
5. Pemilihan dan penetapan Kader Desa
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Kepala Desa
Sekretaris / Notulis
: ………………………. dari Sekretaris Desa/Kasi Ekbang Kesra
Narasumber : 1 ……………… dari Kasi Ekbangsos Kecamatan
2 ……………… dari Pendamping Desa
3 ……………….. dari Pendamping Lokal Desa
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di
atas selanjutnya seluruh peserta Musdes, menyetujui serta memutuskan berbagai hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari musyawarah
Desa Sosialisasi,Yaitu : 1. Daftar Usulan Kegiatan tahun anggaran 20.....
No Jenis usulan Volume Satuan Lokasi
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 8 -
2. Susunan TPK
No Nama Jabatan Dari Unsur
1
2
3
4
5
Catatan : Table bisa ditambah jika TPK lebih dari 1 tim Keputusan diambil secara :Musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / Voting *> Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………… 20.... Pemimpin Musyawarah
Kepala Desa
( ……………………………. )
Notulis / Sekretaris
(……………………………. )
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA
No.
Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 9 -
Foto dokumentasi Musyawarah Desa (Sosialisasi, Pemilihan TPK)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 10 -
DESAIN DAN RAB RENCANA PRASARANA
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 15 -
PERTEMUAN TPK DI KECAMATAN
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 17 -
Kesepakatan Sanksi
Dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....di desa-desa se-Kecamatan…….Kabupaten Lebak, Provinsi Banten maka pada:
Hari :……………………………… Tanggal :………………………………
Jam :……………………………… Tempat :………………………………
Telah diselenggarakan pertemuan TPK di tingkat kecamatanyang dihadiri oleh wakil-wakil unsur pemerintah desa, BPD, TPK serta unsur lain
sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir. Materi atau topik yang dibahas dalam forum ini serta yang bertindak
selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah: A. Materi atau Topik
1. Kesepakatan jadwal Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20.... dengan mengacu pada jadwal tingkat Kabupaten.
2. Kesepakatan sanksi B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Camat
Sekretaris/ Notulis
: ………………………. dari SekretarisCamat/Kasi Ekbangsos
Narasumber : 1 ……………….. dari Camat
2 ……………….. dari Kasi Ekbangsos
3 ……………….. dari Pendamping Desa/Pendamping
Lokal Desa Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di
atas selanjutnya seluruh peserta pertemuan TPK di Tingkat Kecamatan, menyetujui serta memutuskan berbagai hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari peretemuan,Yaitu :
1. Jenis kegiatan yang akan didanai adalah kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDes Tahun Anggaran 20.... di masing-masing
desa se-Kecamatan, sebagaimana daftar terlampir. 2. Jadwal Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
KaryaTahun Anggaran 20.... di masing-masing desa se-
Kecamatan……………. 3. Kesepakatan sanksi
Keputusan diambil secara :Musyawarah mufakat/aklamasi dan pemungutan suara /Voting *> Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………………………… 20....
Pemimpin Pertemuan Camat
( ……………………………. )
Notulis/ KasiEkbangsos
( ……………………………. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 18 -
DAFTAR HADIR PERTEMUAN TPK DI TINGKAT KECAMATAN
No. Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
dst 10
Foto dokumentasi pertemuan di Tingkat Kecamatan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 19 -
SURAT PERNYATAAN PARA KETUA TPK SE-KECAMATAN………….
Yang bertanda tangan di bawah ini kami Para Ketua TPK se-
Kecamatan…………..dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....di Desa-desa se-Kecamatan…….Kabupaten Lebak, dengan ini kami
menyepakati ketentuan sanksi yang akan diputuskan dalam Musyawarah Desa (Informasi dan Persiapan Pelaksanaan) sebagai berikut:
1. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional seperti tahapan pelaksanaan, tidak memfungsikan anggota TPK sesuai dengan fungsinya;
2. Akan menggunakan tenaga lokal dan bahan material lokal sesuai dengan potensi yang ada di wilayah desa dan telah memenuhi
persyaratan serta tidak akan memborongkan kepada pihak ke-3 terhadap pekerjaan yang tidak diperbolehkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
3. Tidak akan melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam pelaksanaan kegiatan.
Demikian pernyataan ini kami buat, apabila kami melanggar point 1, 2 dan 3 di atas maka kami siap menerima sanksi berupa teguran lisan, teguran
tertulis dan pemberhentian. ……………………………… 20....
YANG MEMBUAT PERNYATAAN
PARA KETUA TPK SE- KECAMATAN……..
No Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Mengetahui
Camat,
( ……………………………. )
Pendamping Desa,
(……………………………. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 20 -
MUSYAWARAH DESA (INFORMASI DAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 21 -
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA
(INFORMASI DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN)
Dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....di Desa..................Kecamatan…….Kabupaten Lebak, maka pada :
Hari :………………………………
Tanggal :……………………………… Jam :……………………………… Tempat :………………………………
Telah diselenggarakan musyawarah desa informasi dan persiapan
pelaksanaan kegiatan yang dihadiri oleh wakil-wakil unsur pemerintah desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa serta unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir.
Materi atau topik yang dibahas dalam forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah:
A. Materi atau Topik 1. Penjelasan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana desa
dengan mekanisme swakelola dan pola Padat Karya Kab. Lebak Tahun Anggaran 20.....
2. Penjelasan tentang desain gambar dan RAB
3. Jadwal pelaksanaan kegiatan 4. Sanksi
5. Rencana Swadaya masyarakat 6. Informasi Kebutuhan tenaga kerja dari masyarakat setempat 7. Pengumuman tim pemantau kegiatan oleh BPD
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Ketua TPK
Sekretaris / Notulis
: ………………………. dari SekretarisTPK
Narasumber : 1 ……………… dari Kasi Ekbangsos
Kecamatan 2 ……………… dari Pendamping Desa/PDTI
3 ……………….. dari Pendamping desa teknik
infrastruktur Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di
atas selanjutnya seluruh peserta Musdes, menyetujui serta memutuskan berbagai hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari musyawarah Desa informasi dan persiapan pelaksanaan kegiatan, Yaitu : 1. Jadwal pelaksanaan sebagaimana terlampir
2. Sanksi, terlampir. 3. Rencana swadaya masyarakat, terlampir. 4. Besarnya insentif pekerja dan tata cara pembayaran, terlampir.
5. Daftar nama tim pemantau, terlampir.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 22 -
Keputusan diambil secara :Musyawarah mufakat/aklamasi dan pemungutan suara / Voting *> Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………… 20....
Pemimpin Musyawarah
Ketua TPK
( ……………………………. )
Notulis / Sekretaris TPK
(……………………………. )
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA
(Informasi Dan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan)
No Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
dst 10
dokumentasi Musyawarah (Informasi Dan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 23 -
TPK
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……….. Nomor: 141/ -BPD/20....
T E N T A N G
PENETAPAN TIM PEMANTAU KEGIATANPEMBANGUNAN SARANA
PRASARANA SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA DESA .…………. KECAMATAN ………….
TAHUN ANGGARAN 20....
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DESA ..............
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 109 dan Pasal 110 Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor
1 Tahun 2015 tentang Desa, maka dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana dengan mekanisme swakelola dan pola
padat karya Tahun Anggaran 20.... maka perlu dibentuk Tim Pemantau yang ditetapkan dengan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa………..Kecamatan………
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 24 -
Memperhatikan :
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentangDana Desa yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara. 7. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun 2014–2019 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lebak
Nomor 20145) 8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor ….
Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 20....;
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014
tentang Tata Cara PengadaanBarang/ Jasa di Desa. 10. Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Lebak Nomor 9)
11. Peraturan Bupati Lebak Nomor … Tahun ….tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.... (Berita Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 81) 12. Peraturan Desa…………..Nomor………Tahun …..
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa Tahun ….s/d…. 13. Peraturan Desa…………..Nomor………Tahun 20…
tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun
20..... 14. Peraturan Desa…………..Nomor………Tahun 20....
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.....
1. Keputusan Bupati Lebak Nomor :141/Kep….-DPMD/20.... tanggal … Maret 20.... tentang
Penetapan Petunjuk Teknis Operasional Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Desa dengan Mekanisme Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun
20.... 2. Rapat Paripurna Badan Permusyawaratan
Desa………..Kecamatan……….tentangPembentukan
Tim Pemantau Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Desa dengan Mekanisme Swakelola dan
Pola Padat Karya Tahun 20.. M E M U T U S K A N
Menetapkan
PERTAMA
:
Menetapkan Tim Pemantau Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Desa dengan Mekanisme Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun 20....
Desa……….Kecamatan……….. Tahun 20.... dengan
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 25 -
KEDUA KETIGA
: :
susunan Keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini; Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20.... Pos Belanja Operasional Badan Permusyawaratan Desa………
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimanamestinya
Ditetapkandi………………….
PadaTanggal.....……….20....
Badan Permusyawaratan Desa
Ketua
…………………………..
Sekretaris
…………………………..
Tembusan : 1. Yth. Camat………………. 2. Yth. Kepala Desa…………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 26 -
LAMPIRAN Nomor : 141/……Ds../20.... Tanggal : …………….20....
Tentang : Penetapan Tim Pemantau Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya
Desa…….Kecamatan……..Tahun Anggaran 20....
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PEMANTAU DESA .…………. KECAMATAN ………….
TAHUN ANGGARAN 20....
No Nama Jabatan Keterangan
1 Ketua Unsur BPD
2 Sekretaris Unsur BPD
3 Anggota Unsur Masyarakat LPM
Ditetapkandi…………………. PadaTanggal.....
………….20....
Badan Permusyawaratan Desa
Ketua
…………………………..
Sekretaris
…………………………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 27 -
Surat Pernyataan/Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat
Terhadap Usulan Kegiatan :..........................................
Pada hari ini ............................ tanggal ..........................bulan ................ tahun ............... bertempat di ...................................... Desa ........................Kecamatan ............................ Kabupaten Lebak Provinsi
Banten, berdasarkan hasil musyawarah desa / dusun *) kami yang bertanda tangan di bawah ini mewakili dan atas nama masyarakat desa /
dusun *) menyatakan bahwa jika usulan dari desa kami disetujui untuk didanai melalui pelaksanaanPembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya 20... kami sepakat dan sanggup untuk memberikan
swadaya sebagaimana di bawah ini :
No Bentuk
Swadaya Volume Satuan Nilai (Rp)
Nama Penyumbang
1. Bahan a. b.
c. d.
e.
2. Lahan a.
b. c.
3. Uang Tunai
4. Peralatan
a. b. c.
5. Tenaga Kerja a.
b. c.
d. e.
6. Lainnya
Rincian dari swadaya tersebut, termasuk nama-nama penyumbang sebagaimana tercantum dalam lampiran berita acara ini.
Swadaya atau sumbangan masyarakat sebagaimana tersebut di atas akan direalisasikan setelahadanya keputusan penetapan usulan yang didanai
dari APBDes Tahun 20…. melalui Musyawarah Desa sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan. Jika swadaya tersebut di atas tidak dapat direalisasikan maka kami menyadari dan bersedia menerima sanksi berupa
pemutusan atau pemberhentian anggaran dari Pemerintah Desa. Demikian berita acara ini kami buat dengan sebenarnya dan atas
dasar musyawarah masyarakat desa agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya, .........................., tanggal :...............................
Kasi Ekbang Kesra...................... Ketua TPK (......................................) (......................................)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 28 -
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA
TPK DENGAN PENYEDIA BARANG/JASA
Nomor : ……..……..……..…….. Pada hari ini .........Tanggal .........Bulan ......... Tahun ......... yang bertandatangan di bawah ini :
3. Nama :.. ............ ......... .................................................. Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Desa……………… Kecamatan……….Kabupaten Lebak
Alamat : .. ......... ......... ......... ......... ......... ......... ............
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : .. ......... ......... ................................................... Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Desa……………… Kecamatan……….Kabupaten
Lebak…………….. Alamat : ..........................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
Berdasarkan hasil Berita Acara Negoisasi/Klarifikasi nomor
…………… tanggal………..bulan …….. tahun …….. atas pekerjaan ……..……..…….., PIHAK KESATU dan PIJAK KEDUA menyatakan setuju/sepakat dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Lingkup Pekerjaan : ……..……..……..…….. (menguraikan lingkup pekerjaan sesuai spesifikasi, lokasi, jumlah atau volume)
2. Nilai Pekerjaan Rp. ……..……..……..…….. (dengan huruf)
3. Hak dan Kewajiban PARA PIHAK
a. PIHAK KESATU mempunyai hak untuk meneliti, menerima,
menolak atau memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyempurnakan atau mengganti barang/jasa yang
diadakan oleh PIHAK KEDUA apabila tidak sesuai spesifikasi, jumlah atau volume berdasarkan hasil negoisasi / klarifikasi antara PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA;
b. PIHAK KESATU mempunyai kewajiban untuk membantu
penyelesaian pembayaran atas pekerjaan yang telah diadakan oleh PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA telah
melaksanakan kewajibannya atas pengadaan barang/jasa yang telah disepakati oleh KEDUA BILAH PIHAK;
c. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai spesifikasi, waktu, jumlah atau volume pekerjaan pengadaan barang/jasa yang telah disepakati oleh KEDUA BILAH PIHAK serta membayar pajak-pajak
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 29 -
atau dalam bentuk lain sesuai ketentuan peraaturan yang berlaku;
d. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk mendapat pembayaran apabila PIHAK KEDUA telah melaksanakan
pekerjaan sesuai spesifikasi, jumlah atau volume berdasarkan hasil
e. Negoisasi klarifikasi antara KEDUA BELAH PIHAK; 4. Jangka waktu pelaksanaan selama …….. hari kalender mulai
tanggal …….. bulan …….. tahun …….. sampai dengan tanggal
…….. bulan …….. tahun……..;
5. Mekanisme pembayaran dilakukan dengan cara non tunai yaitu dari rekening kas desa ke rekening penyedia barang/
jasa. 6. Ketentuan keadaan kahar : ……..……..…….. (menguraikan
keadaan di luar dugaan, perkiraan dan kemampuan manusia
yang mengakibatkan kerugian atau menghambat pelaksanaan pekerjaan seperti bencana alam, kerusuhan, dan lain-lain untuk menjadi pertimbangan dalam menyelesaikan pekerjaan
dan penyelesaian hak dan kewajiban para pihak); 7. Sanksi : ……..……..…….. (menguraikan bentuk sanksi yang
diberikan kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA tidak
memenuhi ketentuan dalam pelaksanaan pekerjaan)
PIHAK KESATU Ketua TPK
( ...................... )
PIHAK KEDUA Penyedia Barang/Jasa
( ................................. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 30 -
TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK) DESA.........KECAMATAN ...........
KABUPATEN LEBAK
Nomor : ................................../20....
PENGUMUMAN
Kebutuhan Tenaga Kerja
Bersama surat ini disampaikan kepada seluruh masyarakat Desa.......Kecamatan......Kabupaten Lebak, sehubungan dengan akan dilaksanakannya Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola
Padat Karya....Tahun Anggaran20.... dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing kegiatan dengan ini kami membuka
kesempatan kepada seluruh warga masyarakat desa...........yang berminat dan memiliki keahlian dalam pekerjaan pertukangan untuk mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja pada kegiatan pelaksanaan sarana prasaran
desa Tahun Anggaran20..... Berikut ini adalah jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing
kegiatan.
No. Jenis Kegiatan Volume Satuan
Kebutuhan Tenaga Kerja (orang)
Pekerja Tukang
batu Tukang Kayu
Jumlah
Pendaftaran calon tenaga kerja : Mulai tanggal : ...............................
Batas akhir tanggal : ............................... Tempat : ...............................
Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Desa........,....................20.. Ketua TPK
..........................................
Mengetahui, Kasi Ekbang Kesra Desa
..........................................
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 31 -
SURAT PERJANJIAN PENDANAAN (SP2)
Nomor : …./SP2/KSP/ …../20….
Tanggal : ……..Bulan 20…….
Yang bertanda tangan dibawah ini : I. Nama : ……………….
Jabatan : Pejabat Penanggungjawab Kegiatan (PPK)/ Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK/Ekbang Kesra) Desa……………, Kecamatan………….Kabupaten Lebak
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kesatu.
II. Nama : ………………………. Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK), Desa..................
Kecamatan …………… Kabupaten Lebak,
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Dengan ini menyepakati hal-hal sebagai berikut : 1. Pihak Kesatu menyetujui pemberian dana kegiatan Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya sebesar
Rp……………,-. (……………) kepada Pihak Kedua untuk mendanai pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya yang telah dianggarkan dalam APBDes Tahun Anggaran 20.....
2. Pembayaran dana kepada Pihak Kedua sebagaimana butir 1, akan dilakukan dalam III tahap, yaitu:
(1) Pembayaran Tahap I sebesar Rp………………,- (20%)dari Total Nilai SP2.
(2) Tahap II sebesar Rp…………..,-.(40%)dari total Nilai SP2, dan
(3) Tahap III sebesar Rp………..…..,- (40% ),dari total nilai SP2. 3. Pembayaran dari Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua dilaksanakan
melalui Bank BJB Cabang …………, No. Rek …………….., atas nama ……………….
4. Pihak kedua berkewajiban melaporkan penggunaaan dana
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karyakepada Pihak Kesatu paling lambat minggu kedua bulan berikutnya.
Pihak Kesatu PJOK/EKBANG KESRA Desa
(..............................................)
Pihak Kedua Ketua TPKDesa………………
(..............................................)
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 32 -
Contoh Plang Nama Kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
KECAMATAN…………… DESA………..
NAMA KEGIATAN : Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan
Pola Padat Karya JENIS PEKERJAAN : …………………………………………………….
VOLUME : …………………………………………………….
LOKASI : …………………………………………………….
TAHUN ANGGARAN : 20....
BIAYA : RP.………………………………………………
SUMBER DANA : APBDESA TAHUN ANGGARAN 20....
WAKTU PELAKSANAAN : 90 /SEMBILAN PULUH HARI KALENDER
PELAKSANA : TIM PENGELOLA KEGIATAN
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 34 -
PENGAJUAN DAN PENCAIRAN ANGGARAN TAHAP I
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 35 -
TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK) DESA ...........................
KECAMATAN ..............................
...........................,… 20…
K e p a d a :
Nomor Lampiran
Perihal
: :
:
…/TPK DS……/…../20.... 1 (satu) berkas
Usulan Anggaran Tahap I
Yth. Cq.
Kepala Desa………………….. Kepala Seksi Ekbang
Kesra Desa di -
..............................
Disampaikan dengan hormat, dengan ini kami usulkan
pengajuan dana Tahap I (20%) pelaksanaanPembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....…, sebesar Rp. ……………..,-
(………………………………………….) sebagai berikut : - Usulan Saat ini Rp. - (20%) - Dana yang telah Diusulkan
Rp. - (0.%)
- Sisa yang Belum Diusulkan
Rp. - (80%)
Demikian hal ini disampaikan, atas perkenannya kami
haturkan terima kasih.
Ketua TPK Desa ...........................
…………………………….
Tembusan :
1. Yth.Ketua BPD Desa………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 37 -
CEKLIS ADMINISTRASI/LEMBAR VERIFIKASI PENGAJUAN DANA OLEH TPK
DARI REKENING KAS DESA KE REKENING PENYEDIA
BARANG/JASA/PENYEWA, PEKERJA DAN PENGURUS DESA.................KECAMATAN.........
TAHAP I (20%)
No Kelengkapan dokumen Ada Tidak
Ada
Paraf
1.
Pengajuan dana Tahap I yang dilakukan oleh
TPK desa harus melengkapi persyaratan sebagai berikut:
a. Surat perjanjian kerjasama antara Kepala Desa dengan TPK serta dokumen yang berisi RAB dan desain gambar kegiatan
berdasarkan Surat Penetapan Kegiatan Pembangunan Desa yang ditetapkan oleh Kepala Desa.
b. Surat perjanjian kerjasama antara TPK dengan penyedia barang/jasa
c. Surat Perjanjian Pendanaan (SP2) Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat
Karya antara Kasi Ekbang Kesra dengan Ketua TPK.
d. Rincian Penggunaan Dana (RPD) tahap I
maksimal sebesar 20%. e. Surat Pernyataan Kesanggupan
Menyelesaikan Pekerjaan (SPKMP). f. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen
pengajuan dana Tahap I (20%) dari
Pendamping Desa.
.........................,..........2019
Diperiksa oleh, Kasi Ekbangsos Kecamatan
.............................
Nip
Diverifikasi oleh, Pendamping Desa
.............................
Camat............
............................. Nip
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 38 -
PELAKSANAAN KEGIATAN
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 43 -
SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA Pada hari ini ………………………., tanggal ………..……,tahun ……………….
Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I. Nama : …………………………….
Alamat : …………………………….
Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan. Desa :
Kecamatan : ……………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa Sosialisasi selanjutnya disebut PIHAK KESATU
II. Nama : …………………………….
Jabatan : ……………………………. Alamat : …………………………….
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU telah sepakat mengikat perjanjian sewa-menyewa dengan PIHAK KEDUA, di mana PIHAK KESATU menyewa kepada PIHAK KEDUA.
Uraian alat yang disewa adalah sebagai berikut:
NO NAMA ALAT
LAMA PENYEWAAN
1.
2.
3.
Perjanjian sewa menyewa diatur dalam pasal-pasal berikut ini:
Pasal 1 (Jangka Waktu)
1. Jangka waktu sewa-menyewa adalah selama yang tercantum diatas berlaku sejak ditanda tanganinya perjanjian ini.
2. Bila dikemudian hari ternyata terjadi perubahan jangka waktu penyewaan, maka PIHAK KESATU dan pihak kedua akan mengadakan kesepakatan untuk merubah jangka waktu sewa-menyewa sebagaimana
tercantum dalam pasal ayat 1 di atas.
Pasal 2 (Biaya)
1. Biaya sewa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak adalah
sebesar: Rp.……..(………………………………………….…………….) 2. Biaya sewa-menyewa mengikat, kecuali bila terjadi penambahan atau
pengurangan jangka waktu sewa-menyewa.
Pasal 3
(Hak dan Kewajiban) 1. PIHAK KESATU berhak menerima barang dalam keadaan baik/laik
jalan, dan berkewajiban memenuhi pembayaran yang telah disepakati.
2. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran sesuai dengan pasal 2
surat perjanjian ini atau yang telah disepakati dan berkewajiban
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 44 -
menjaga serta merawat barang/alat selama dalam penyewaan, sehingga tidak merugikan PIHAK KESATU.
Pasal 4 (Tanggung Jawab)
1. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab bahwa keadaan barang yang
disewakan dalam keadaan baik, serta bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan.
2. Apabila terjadi kerusakan barang pada masa penyewaan, maka PIHAK
KEDUA akan memperbaiki kerusakan barang dengan biaya dari PIHAK
KEDUA.
3. Apabila pada masa penyewaan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KESATU, dan bilamana ada perbaikan kerusakan, maka PIHAK KESATU akan mengeluarkan biaya perbaikan maksimal
sebesarRp 100.000 (seratus ribu rupiah)
Pasal 5
(Sistem Pembayaran dan Biaya Operasional) 1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat, pembayaran dilakukan
sesuai dengan prestasi pekerjaan dengan perincian sebagai berikut:
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Dengan jumlah besaran sesuai dengan pasal 2 tersebut di atas.
2. PIHAK KESATU akan menanggung biaya opersional dari barang/ alat yang disewa, misalnya biaya bahan bakar. (pasal ini tidak diperlukan jika biaya operasional sudah termasuk dalam harga satuan sewa alat).
Pasal 7
(Pengukuran Pekerjaan) Hasil pekerjaan dapat diterima oleh PIHAK KESATU setelah dilakukan
pengukuran dengan cara yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. (cantumkan hal-hal yang disepakati dalam pengukuran pekerjaan).
Pasal 8
(Perbedaan Pendapat)
1. Bilamana dalam waktu sewa-menyewa terjadi perbedaan pendapat atau ketidak sepakatan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, maka
akan ditempuh cara musyawarah untuk menyelesaikannya yang dihadiri oleh pihak kecamatan
2. Bila penyelesaian secara musyawarah pertama tidak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat antara PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA, maka akan diminta TA. Kabupaten sebagai penengah untuk memutuskan jalan keluarnya, selanjutnya keputusan tersebut mengikat.
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 45 -
Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini, maka KEDUA BELAH PIHAK setuju untuk mematuhi pasal-pasal tersebut diatas. Surat perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Saksi-saksi :
1. ………………………………. 2. ………………………………. 3. ……………………………….
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
(nama jelas)(nama jelas) Ketua TPK Pemberi sewa
(nama jelas)(nama jelas)
Ketua TPK Pemberi sewa
(nama jelas)(nama jelas)
Ketua TPK Pemberi sewa
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 46 -
BERITA ACARA
PENGADAAN BARANG / JASA
Pada hari ini, tanggal ………………………………………….. telah diselenggarakan acara penentuan pemenang yang akan memasok
barang/jasa yang diperlukan pada kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya di desa …..........,
Kecamatan................ Pemenangnya adalah Suplier …………………………untuk kegiatan ……......
Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai catatan hasil penyelenggaraan acara penentuan pemenang yang akan memasok bahan/alat.
Peserta Penawaran: Panitia Pengadaan:
1. ………………………………. ……………………………….. 2. ………………………………. ………………………………..
3. ………………………………. ………………………………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 47 -
Pertanggungjawaban Tahap I
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 48 -
BERITA ACARA Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap I
Dalam rangka Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Kab. Lebak Tahun Anggaran 20…di Desa..................Kecamatan…….Kabupaten Lebak, Provinsi Banten maka
pada: Hari :………………………………
Tanggal :……………………………… Jam :……………………………… Tempat :………………………………
Telah diselenggarakan musyawarah desa pertanggungjawaban Tahap Iyang
dihadiri oleh wakil-wakil unsur pemerintah desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa serta unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir.
Materi atau topik yang dibahas dalam forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah: A. Materi atau Topik
1. Laporan Penggunaan Anggaran Tahap I 2. Laporan Hasil Sertifikasi Tahap I
3. Ekpose perkembangan fisik dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Tahap I
4. Penyusunan rencana kegiatan dan penggunaan anggaran Tahap II
5. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Fisik oleh BPD
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Pemimpin Rapat : ………………………. Ketua TPK
Sekretaris / Notulis
: ………………………. dari SekretarisTPK
Narasumber : 1 ……………… dari Ketua TPK
2 ……………… dari Kader teknik desa
3 ……………….. dari PDTI
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas selanjutnya seluruh peserta Musdes, menyetujui serta memutuskan
berbagai hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari musyawarah pertanggungjawaban Tahap I, Yaitu :
1. Tersampaikannya Laporan penggunaan anggaran Tahap I 2. Tersampaikannya laporan hasil sertifikasi tahap I
3. Tereksposnya perkembangan fisik Tahap I 4. Tersusunnya rencana kegiatan dan pengajuan dana Tahap II 5. Disampaikannya hasil monitoring dan evaluasi Pembangunan Fisik
oleh BPD Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………… 201.. Pemimpin Musyawarah
Ketua TPK
( ……………………………. )
Notulis
Sekretaris TPK
(……………………………. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 49 -
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA PERTANGGUNGJAWABAN TAHAP I
No. Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
dst 10
Dokumentasi Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap I
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 56 -
PENGAJUAN DAN PENCAIRAN TAHAP II
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 57 -
TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK) DESA ...........................
KECAMATAN ..............................
...........................,……
20… K e p a d a :
Nomor Lampiran
Perihal
: :
:
…/TPK DS……/…../20.... 1 (satu) berkas
Usulan Anggaran Tahap II
Yth. Cq.
Kepala Desa………………….. Kepala Seksi Ekbang Kesra Desa
di -
..............................
Disampaikan dengan hormat, dengan ini kami usulkan pengajuan dana Tahap II (40%) Pembangunan Sarana
Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20.... sebesar Rp. ……………..,- (………………………………………) sebagai berikut :
- Usulan Saat ini Rp. - (40%) - Dana yang telah Diusulkan
Rp. - (20.%)
- Sisa yang Belum Diusulkan
Rp. - (40%)
Demikian hal ini disampaikan, atas perkenannya kami
haturkan terima kasih.
Ketua TPK Desa ...........................
…………………………….
Tembusan : 1. Yth.Ketua BPD Desa………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 59 -
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN
(SPKMP)
Pada hari ini, ..........., tanggal .....,........... 20.., yang bertanda tangan dibawah ini :
I. Nama : ................... Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa.........
Kecamatan……………, Kabupaten Lebak
II. Nama :………………………….
Jabatan : Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK/EKBANG KESRA) Desa........ Kecamatan
................ Kabupaten Lebak dengan ini menyatakan bahwa :
1. Penyaluran dan penggunaan danaPembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya TA. 20.. di Desa……….Kecamatan ………… telah mencapai kemajuan pekerjaan 100% dari dana yang telah
dicairkan pada Tahap I Rp. …….dan Tahap II Rp. ……. Total (Tahap I+Tahap II)sebesar Rp. ……………….
2. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) sanggup menyelesaikan seluruh kegiatan sesuai dengan jadwal dan rencana kerja yang telah disepakati
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui
PJOK/EKBANG KESRA
( ...................... )
Ketua TPK,
( ................................. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 60 -
LEMBAR VERIFIKASI PENGAJUAN DANA OLEH TPK
DARI REKENING KAS DESA KE REKENING PENYEDIA BARANG/JASA/PENYEWA, PEKERJA DAN PENGURUS
DESA.................KECAMATAN......... TAHAP II (40%)
No Kelengkapan dokumen Ada Tidak Ada
Paraf
1.
Pengajuan dana Tahap II dapat direalisasikan jika TPK sudah memenuhi syarat sebagai
berikut : a. Kegiatan sarana prasarana yang dibangun
sudah mencapai kemajuan fisik (progress)
minimal 30% dari Penggunaan dana tahap sebelumnya (Tahap I) dan dibuktikan
dengan hasil sertifikasi. b. Menyampaikan Laporan Penggunaan
Dana 1 (LPD 1) dan dilengkapi dengan
bukti-bukti pengeluaran (termasuk bukti setoran pajak dan foto kemajuan fisik
(progress) kegiatan tahap I. c. Menyampaikan Berita Acara Penggunaan
Dana (BAPD) dan format-format lampiran
penggunaan Dana. d. Hasil verifikasi kelengkapan dokumen
pencairan dan penggunaan dana tahap II (40%) oleh Pendamping Desa.
e. Menyampaikan Berita Acara Musyawarah
Pertanggung Jawaban Tahap I yang dilaksanakan di desa.
.........................,..........2019
Diperiksa oleh, Kasi Ekbangsos Kecamatan
.............................
Nip
Diverifikasi oleh, Pendamping Desa
.............................
Camat............
............................. Nip
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 61 -
PERTANGGUNGJAWABAN TAHAP II
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 62 -
BERITA ACARA Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap II
Dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....di Desa..................Kecamatan…….Kabupaten Lebak, Provinsi Banten maka
pada: Hari :………………………………
Tanggal :……………………………… Jam :……………………………… Tempat :………………………………
Telah diselenggarakan musyawarah desa pertanggungjawaban Tahap Iyang
dihadiri oleh wakil-wakil unsur pemerintah desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa serta unsur-unsur lain sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar hadir.
Materi atau topik yang dibahas dalam forum ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah: A. Materi atau Topik
1. Laporan Penggunaan Anggaran Tahap II. 2. Laporan Hasil Sertifikasi Tahap II.
3. Ekpose perkembangan fisik 100%dan dokumentasi pelaksanaankegiatan Tahap II.
4. Penyusunan rencana kegiatan dan penggunaan anggaran Tahap III.
5. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Fisik oleh BPD B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Ketua TPK
Sekretaris/ Notulis
: ………………………. dari SekretarisTPK
Narasumber : 1 ……………… dari Ketua TPK
2 ……………… dari Pendamping desa teknik infrastruktur
3 ……………….. dari Pendamping Desa/PDTI
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di
atas selanjutnya seluruh peserta Musdes, menyetujui serta memutuskan berbagai hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari musyawarah pertanggungjawaban Tahap II,Yaitu :
1. Tersampaikannya laporan Penggunaan Anggaran Tahap II. 2. Tersampaikannya laporan Hasil Sertifikasi Tahap II.
3. Terekposnya perkembangan fisik 100%dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Tahap II.
4. Tersusunnya rencana kegiatan dan penggunaan anggaran Tahap III.
5. Disampaikannya hasil monitoring dan evaluasi Pembangunan Fisik oleh BPD
Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………… 20....
Pemimpin Musyawarah Ketua TPK
( ……………………………. )
Notulis Sekretaris TPK
(……………………………. )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 63 -
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA
No. Nama Alamat Ttd
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
dst 10
Foto dokumentasi Musyawarah Desa Pertanggungjawaban TahapII
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 67 -
LAPORAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LP2K)
Nomor : ………………………...
Tanggal : …………………..……. Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………. Jabatan : Ketua TPK Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan
Pola Padat Karya………, Kecamatan…………. Kabupaten LebakPropinsi Banten.
Berdasarkan surat perjanjian kerjasama antara kepala desa dengan TPK nomor: …..tanggal………maka Tim Pengelola Kegiatan telah melaksanakan
dan menyelesaikan kegiatan dibawah ini sepenuhnya (100%) dan hasilnya telah diperiksa oleh Tim Sertifikasi dengan nilai sesuai yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah disepakati.
Kualitas Pelaksanan dinilai layak dan sudah siap diperiksa oleh PJOK. a. Jenis Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana : Rp. (1)
: PPN dan PPh : Rp. (2)
: Jumlah Bantuan (1) + (2) : Rp.
b. Waktu Pelaksanaan Prasarana : ………………Hari Kerja
……………………..20....
Ketua TPK,
( ...................... )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 68 -
PENGAJUAN DAN PENCAIRAN TAHAP III
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 69 -
TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK) DESA ...........................
KECAMATAN ..............................
................., ………………
20.. K e p a d a : Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
…/TPK DS……/…../20.... 1 (satu) berkas
Usulan AnggaranTahap III
Yth.
Cq.
Kepala Desa………………….. Kepala Seksi Ekbang Kesra Desa
di -
..............................
Disampaikan dengan hormat, dengan ini kami usulkan
pengajuan Dana Tahap III(20%) Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....…, sebesar Rp. ……………..,-
(………………………………………….) sebagai berikut : - Usulan Saat ini Rp. - (40%) - Dana yang telah Diusulkan
Rp. - (60.%)
- Sisa yang Belum Diusulkan
Rp. - (0%)
Demikian hal ini disampaikan, atas perkenannya kami haturkan terima kasih.
Ketua TPK Desa...........................
…………………………….
Tembusan : 1. Yth.Ketua BPD Desa………..
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 72 -
CEKLIS ADMINISTRASI/LEMBAR VERIFIKASI PENGAJUAN DANA OLEH TPK
DARI REKENING KAS DESA KE REKENING PENYEDIA
BARANG/JASA/PENYEWA, PEKERJA DAN PENGURUS DESA.................KECAMATAN.........
TAHAP III (40%)
No Kelengkapan dokumen Ada Tidak Ada
Paraf
Pendamping Desa
1.
Pengajuan dan penggunaan dana Tahap III sebesar 40% dapat direalisasikan jika
TPK sudah memenuhi syarat sebagai berikut : a. Kegiatan sarana prasarana yang
dibangun sudah mencapai kemajuan fisik (progress) 80% dibuktikan
dengan hasil sertifikasi b. Menyampaikan Laporan Penggunaan
Dana Tahap II (LPD 2) dan dilengkapi
dengan bukti-bukti pengeluaran dan foto kemajuan fisik (progress)
kegiatan tahap II (80%). c. Hasil verifikasi kelengkapan
dokumen pencairan dan penggunaan
tahap III dari Pendamping Desa. d. Menyampaikan Berita Acara
Penggunaan Dana (BAPD) dan
format-format lampiran penggunaan Dana.
e. Menyusun Laporan Penggunan Dana 3 (LPD 3)
f. Menyampaikan Berita Acara
Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Tahap II dan
Musyawarah Desa Serah Terima (MDST).
.........................,..........2019
Diperiksa oleh, Kasi Ekbangsos Kecamatan
.............................
Nip
Diverifikasi oleh, Pendamping Desa
.............................
Camat............
............................. Nip
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 73 -
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Pada hari ini.......tanggal.......bulan............tahun................kami yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing :
Nama : .............. Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Nama : .............. Jabatan : Kasi Ekbang Kesra sebagai Penanggung Jawab Operasional Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun Anggaran 20....
Alamat : .............................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan terselesaikannya kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Desa...........Kecamatan..................Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 20...
berupa seperti terlampir dalam dokumen Laporan Pertanggungjawaban yang telah dipaparkan dalam musyawarah desa ini yang berisi :
1. Laporan Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan volume dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
2. Laporan pengeluaran belanja bahan, alat dan upah.
3. Laporan pengeluaran segala biaya operasional. 4. Laporan pembayaran pajak-pajak 5. Hasil verifikasi dan sertifikasi kegiatan dan dinyatakan telah selesai
100%
Maka dengan ini PIHAK KESATU menyerahkan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan tersebut kepada PIHAK KEDUA. Demikian berita acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………………………… 20...
PIHAK KESATU Ketua TPK
( ……………………………. )
Pihak Kedua Kasi Ekbang Kesra
(……………………………. )
Mengetahui,
Kepala Desa
( ……………………………… )
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 74 -
Mengetahui dan Menyetujui
Wakil dari Peserta Musyawarah Desa
No Nama Alamat Ttd
1.
2.
3.
4.
5.
Catatan : *> Coret yang tidak perlu Lampiran : Berita Acara Musdes Pertanggungjawaban
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 75 -
KEPUTUSAN KEPALA DESA .......................
Nomor : ……………………………..
TENTANG TIM PEMELIHARA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA
SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA
KEPALA DESA…………………
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan fungsi pemeliharaan terhadap hasil-hasil Pembangunan
Sarana Prasarana Swakelola dan Pola Padat Karya Tahun 20…, termasuk perencanaan kegiatan dan pelaporan perlu menetapkan Tim Pemelihara di
Tingkat Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Desa tentang Penetapan Tim Pemelihara di Desa............
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20151); 4. Peraturan Bupati Lebak Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 9); 5. Peraturan Bupati Lebak Nomor 67 Tahun 2017
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 76 -
Kabupaten Lebak Tahun 2017 Nomor 67); 6. Peraturan Desa Nomor ..... Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Tahun Anggaran
2019. Memperhatikan : 1. Keputusan Bupati Lebak Nomor : 141 /Kep.230-
DPMD/2019 tentang Penetapan Petunjuk Teknis Operasional Pembangunan Sarana Prasarana
Swakelola dan Pola Padat Karya di Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2019.
2. Musyawarah Desa…………..Kecamatan……….
tanggal……. Pembentukan Tim Pemelihara Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola dan
Pola Padat Karya Tahun 20…
MEMUTUSKAN :
Menetapkan KESATU
KEDUA
KETIGA
:
:
:
Mengangkat nama-nama sebagaimana terlampir untuk diangkat dalam Tim Pemelihara Desa………
Kecamatan ........tahun 2019 s/d tahun ...... Keputusan ini disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal penetapan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau
perbaikan sebagaimana mestinya apabila ternyata dikemudian hari ternyata terdapat kekliruan didalam
penetapannya.
Ditetapkan di ..............................
pada tanggal ...............................
KEPALA DESA,
...................................
Tembusan : 1. Yth. Bupati Lebak C.q Kepala DPMD Kabupaten Lebak;
2. Yth. Camat……………….. 3. Yth. Ketua BPD Desa…………………
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 77 -
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DESA................ Nomor : ....../.....Ds...../20...
Tanggal : Tentang : Tim Pemelihara Pembangunan Sarana Prasarana Swakelola
dan Pola Padat Karya
SUSUNAN TIM PEMELIHARA DESA …………..
KECAMATAN ....... TAHUN……….
No. Nama Perwakilan (Unsur) Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
KEPALA DESA...............
KECAMATAN.................
...................................
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 78 -
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA DESA DENGAN MEKANISME SWAKELOLA DAN POLA PADAT KARYA
TAHUN ANGGARAN 2019
Diresmikan Oleh :
…………………..…………,……..2019
Kepala Desa....................
……………………………..
Contoh Prasasti
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 79 -
PENETAPAN SSH KECAMATAN BERSKALA DESA
PARAF KOORDINASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN SEKDA KEPALA DPMD KEPALA BAG. HUKUM
- 80 -
BERITA ACARA MUSYAWARAH ANTAR DESA
PENETAPAN SSH KECAMATAN BERSKALA DESA KECAMATAN ................ KABUPATEN LEBAK
Pada hari .....tanggal ........bulan ........tahun ........ telah diadakan Musyawarah Antar Desa (MAD) Kecamatan ...... yang dihadiri oleh unsur
Kecamatan, unsur delegasi Desa, perangkat desa, dan unsur-unsur terkait, telah dilaksanakan penetapan survey Standar Satuan Harga (SSH) Kecamatan berskala Desa, dalam pembangunan sarana prasarana dengan
mekanisme swakelola dan padat karya tahun anggaran 2019 di Kabupaten Lebak sebagaimana daftar hadir terlampir.
Materi atau topik yang dibahas dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) ini serta yang betindak selaku unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah :
A. Materi atau topik 1. ..................................................................................... 2. .....................................................................................
3. ..................................................................................... B. Unsur Pimpinan dan Narasumber
Pimpinan Rapat : ............................... (Ketua MAD) Sekretaris / Notulen : ............................... (Sekretaris MAD) Narasumber : 1.
2. 3.
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik diatas, seluruh perserta memutuskan dan menyepakati yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari Musyawarah Antar Desa (MAD)
yaitu Harga Tertinggi Standar Satuan Harga (SSH) di Kecamatan berskala Desa sebagaimana yang tercantum dalam lampiran.
Semua keputusan diambil secara musyawarah mufakat yang demokratis dan terbuka, demikian berita ini dibuat dan disahkan dengan penuh tangung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mesinya.
.................., ........,.......... 2019 Ketua MAD
..................................................
Sekretaris MAD
..................................................
Mengetahui :
Ekbang .............
..................................................
NIP :
Camat ..........
..................................................
NIP :