tugas pajak 2 hak dan kwajiban wjib pjak

29
PERPAJAKAN Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Dan Fiskus, Penghindaran Pajak, Rahasia Jabatan Dan Kuasa/Wakil Wajib Pajak Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perpajakan Pembina: Amma Fazizah, S.Sos Nama Kelompok: Anik Muilah Tahta Alfina Abd. Hamid Vivi Hamidah Lisa Utami Ningsih Khoirul Anam

Upload: nizar-muhammad

Post on 19-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TUGAS PAJAK 2 HAK DAN KWAJIBAN WJIB PJAK

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

PERPAJAKAN

Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Dan Fiskus, Penghindaran Pajak, Rahasia

Jabatan Dan Kuasa/Wakil Wajib Pajak

Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perpajakan

Pembina:

Amma Fazizah, S.Sos

Nama Kelompok:

Anik Muilah

Tahta Alfina

Abd. Hamid

Vivi Hamidah

Lisa Utami Ningsih

Khoirul Anam

PROGRAM ADMNINISTRASI NIAGA

FAKULTAS SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

2014

Page 2: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

1. Pengertian Hak dan Kewajiban Pajak

Dalam hidup bermasyarakat, seseorang tidak mungkin bisa menuntut haknya tanpa pernah

melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu. Apabila masyarakat telah melaksanakan

kewajibannya membayar pajak, maka pemerintah berperan memberikan segala bentuk

pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat. Pemberian ini tidak terbatas hanya kepada

mereka yang membayar pajak, tetapi juga kepada mereka yang belum membayar pajak.

Sejak diberlakukannya sistem self-assessment dalam UU Perpajakan Indonesia, telah diatur

adanya hak dan kewajiban WP yang seimbang dengan hak dan kewajiban fiskus (pegawai

Dirjend Pajak), sehingga WP dan Fiskus dapat melaksanakan ketentuan yang ada dengan

sebaik-baiknya.

2. HAK WAJIB PAJAK

a) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari fiskus

b) Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan

c) Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian Surat Pemberitahuan

d) Hak memperoleh kembali kelebihan pembayaran pajak

e) Hak mengajukan keberatan

f) Hak mengajukan banding

g) Hak mengadukan pejabat yang membocorkan rahasia WP

h) Hak mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak

i) Hak meminta keterangan mengenai koreksi dalam penerbitan ketetapan pajak

j) Hak memberikan alasan tambahan

k) Hak mengajukan gugatan

l) Hak untuk menunda penagihan pajak

m) Hak memperoleh imbalan bunga

n) Hak mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung

o) HAk mengurangi penghasilan kena pajak dengan biaya yang telah dikeluarkan

p) Hak pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

q) Hak menggunakan norma penghitungan penghasilan neto

r) Hak memperoleh fasilitas perpajakan

s) Hak untuk melakukan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran

Page 3: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

3. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

a) Kewajiban untuk mendaftarkan diri

b) Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan

c) Kewajiban membayar atau menyetorkan pajak

d) Kewajiban membayar atau menyetor pajak

e) Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan

f) Kewajiban menaati pemeriksaan pajak

g) Kewajiban melakukan pemotongan atau pemungutan pajak

h) Kewajiban membuat Faktur Pajak

i) Kewajiban melunasi Bea Materai

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB FISKUS:

1. HAK FISKUS

a) Hak menerbitkan NPWP atau NPPKP secara jabatan

b) Hak menerbitkan surat ketetapan pajak

c) Hak menerbitkan Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

d) Hak melakukan pemeriksaan dan penyegelan

e) Hak menghapuskan atau mengurangi sanksi administrasi

f) Hak melakukan penyidikan

g) Hak melakukan pencegahan

h) Hak melakukan penyanderaan

2. KEWAJIBAN FISKUS

a) Kewajiban untuk membina WP

b) Kewajiban menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

c) Kewajiban merahasiakan data WP

d) Kewajiban melaksanakan keputusan

Page 4: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

PENGHINDARAN PAJAK

Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang

terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara.

Perlawanan terhadap pajak terdiri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif.

1. Perlawanan pasif terhadap pajak

Perlawanan yang inisiatifnya bukan dari wajib pajak itu sendiri tetapi terjadi karena keadaan

yang ada di sekitar wajib pajak itu. Hambatan-hambatan tersebut berasal dari struktur ekonomi,

perkembangan moral dan intelektual penduduk, Cara Hidup Masyarakat di Suatu Negara dan

teknik pemungutan pajak itu sendiri.

a. Struktur Ekonomi

Contoh: Pajak penghasilan yang diterapkan pada masyarakat agraris. Padahal pajak ini

diperuntukkan untuk masyarakat di negara industri. Dalam pajak ini, wajib pajak dituntut

untuk menghitung sendiri pendapatan nettonya. Untuk itu diperlukan adanya pembukuan.

Namun, menghitung pendapatan netto akan sangat sulit dilakukan oleh masyarakat

agraris. Selain karena pencatatan pendapatan yang akurat sulit dilakukan, mereka juga

tidak mampu melakukan pembukuan. Karena itu, timbullah perlawanan pasif terhadap

pajak. Untuk menghindari hal ini, pajak ditentukan dengan perkiraan jumlah bulat atas

dasar pendapatan kadastral/nilai sewa, ataupun atas dasar luasnya tanah yang dikerjakan.

Di negara berkembang, biasanya negara agraris menghubungkan besarnya penghasilan

netto dengan luas kepemilikan atas tanah dan dihubungkan dengan tingkat kesuburan

tanah. Indonesia mengambil jalan keluar untuk masyarakat kecil yang tidak bisa

melakukan pembukuan dengan menggunakan norma perhitungan. Norma perhitungan

dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak. Wajib pajak tinggal menghitung berapa omsetnya

dikalikan dengan norma perhitungannya.

b. Perkembangan Intelektual dan Moral Penduduk

Perlawanan pasif yang timbul dari lemahnya sistem kontrol yang dilakukan oleh fiscus

ataupun karena objek pajak itu sendiri sulit untuk dikontrol.

Page 5: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

Contoh: Pajak kepemilikan permata yang diterapkan di Belgia. Permata adalah benda

yang kecil dan sulit dikontrol keberadaannya. Sehingga bisa saja pemilik permata

menyembunyikan permata ini agar terhindar dari pengenaan pajak.

c. Cara Hidup Masyarakat di Suatu Negara

Contoh: masyarakat yang hidup di daerh tropis yang hanya memiliki dua musim

sehingga memungkinkan mereka bekerja sepanjang tahun. Hal ini bisa mengakibatkan

mereka bekerja lebih santai dan hasilnya tidak optimal. Pendapatan mereka lebih sedikit

sehingga penerimaan negara pun kurang. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di

daerah subtropis yang memiliki empat musim. Sebelum teknologi berkembang, mereka

tidak bisa bekerja di musim dingin. Karena itu, mereka harus bekerja keras di musim yang

lainnya agar kebutuhan di musim dingin bisa terpenuhi. Hasilnya, mereka bisa

menghasilhan pendapatan yang lebih banyak sehingga uang yang masuk ke kas negara

pun lebih banyak.

d. Teknik Pemungutan Pajak Itu Sendiri

Contoh: untuk pajak yang cara perhitungannya rumit dan memerlukan pengisian

formulir yang rumit pula, maka perlu diadakan penyuluhan pajak untuk menghindari

adanya perlawanan pasif terhadap pajak. Jadi, setiap tahun, peugas pajak melakukan

penyuluhan dari kantor perpajakan mulai dari pusat sampai ke daerah.

Perlawanan pasif sangat kuat dirasakan oleh pajak langsung dari pada pajak tidak

langsung. Hal ini disebabkan oleh karena cara perhitungan pajak tidak langsung lebih

sederhana dari pajak langsung. Di negara berkembang, pajak tidak langsung lebih besar

dari pajak langsung. Sedangkan di negara maju, pemasukan negara dari pajak langsung

lebih besar dari pada pemsukan negara dari pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung

hanya merupakan pelengkap dari pajak langsung. Namun, dari pajak tidak langsung ada

masalah ketidakadilan. Sebagai contoh, cukai tembakau yang dikenakan pada orang yang

merokok. Jika ada konglomerat dan tukang becak yang merokok, mereka akan dikenakan

cukai tembakau yang sama besarnya walaupun mereka memiliki kemampuan ekonomi

yang jauh berbeda.

Page 6: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

2. Perlawanan aktif terhadap pajak

Perlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnya berasal dari wajib pajak itu

sendiri. Hal ini merupakan usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadap

fiscus dan bertujuan untuk menghindari pajak atau mengurangi kewajiban pajak yang

seharusnya dibayar.

Ada 3 cara perlawanan aktif terhadap pajak, yaitu: Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance), Pengelakan Pajak (Tax Evation), Melalaikan Pajak.

a. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Penghindaran pajak terjadi sebelum SKP keluar. Dalam penghindaran pajak ini, wajib

pajak tidak secara jelas melanggar undang-undang sekalipun kadang-kadang dengan jelas

menafsirkan undang-undang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pembuat undang-

undang.

Penghindaran pajak dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

Menahan Diri

Yang dimaksud dengan menahan diri yaitu wajib pajak tidak melakukan sesuatu

yang bisa dikenai pajak. Contoh:

Tidak merokok agar terhindar dari cukai tembakau

Tidak menggunakan ikat pinggang dari kulit ular atau buaya agar terhindar dari

pajak atas pemakaian barang tersebut. Sebagai gantinya, menggunakan ikat

pinggang dari plastik.

Pindah Lokasi

Memindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi yang tarif pajaknya tinggi ke

loksi yang tarif pajaknya rendah. Contoh:

Di Indonesia, diberikan keringanan bagi investor yang ingin menanamkan

modalnya di Indonesia Timur. Namun, pindah lokasi tidak semudah itu dilakukan oleh

wajib pajak. Mereka harus memikirkan tentang transportasi, akomodasi, SDM, SDA,

serta fasilitas-fasilitar yang menunjang usaha mereka. Hal ini harus sesuai dengan

Page 7: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

kentungan yang akan mereka dapatkan dan keringanan pajak yang mereka peroleh.

Biasanya, hal ini jarang terjadi. Yang terjadi hanya pada pengusaha yang baru

membuka usaha, atau perusahaan yang akan membuka cabang baru. Mereka membuka

cabang baru di tempat yang tarif pajaknya lebih rendah.

Penghindaran Pajak Secara Yuridis

Perbuatan dengan cara sedemikian rupa sehingga perbuatan-perbuatan yang

dilakukan tidak terkena pajak. Biasanya dilakukan dengan memanfaatkan kekosongan

atau ketidak jelasan undang-undang. Hal inilah yang memberikan dasar potensial

penghindaran pajak secara yuridis. Contoh:

1. Penetapan pajak khusus untuk tempat dansa umum di Belanda. Pemerintah negeri

Belanda menetapkan pajak khusus untuk tempat dansa umum. Karena pengenaan

pajak ini, keuntungan pengusaha jadi berkurang. Untuk menghindari hal ini,

mereka mengubah status tempat dansa umum tersebut menjadi tempat dansa

khusus anggota yang keanggotaannya terbuka untuk umum. Dengan demikian,

mereka terbebas dari pengenaan pajak untuk tempat dansa umum.

2. Di Belanda dan di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda, pemilik bioskop

menyediakan sederet kursi gratis di barisan terdepan khusus untuk wartawan.

Dengan asumsi, setelah menonton wartawan tersebut akan menulis review tentang

film tersebut dan memuat di koran/majalah mereka. Oleh pemerintah, ini dianggap

iklan gratis. Maka dari itu, diterapkanlah pajak untuk kursi gratis tersebut. Pemilik

bioskop menghindari pengenaan pajak ini dengan cara mengenakan tarif masuk

yang sangat murah khusus untuk wartawan.

3. Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan beras (in natura). Menurut undang-

undang yang berlaku, hal ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya.

Penghindarannya dengan cara: perusahaan bekerjasama dengan yayasan dalam

penyaluran tunjangan ini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, dan yayasan

menyalurkannya ke pegawai dalam bentuk beras. Jadi, pegawai tetap dapat beras

dan hal itu dibebankan sebagai biaya sehingga pajaknya berkuarang.

Celah undang-undang merupakan dasar potensial penghindaran pajak secara

yuridis. Suatu undang-undang dirumuskan tidak jelas karena:

Page 8: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

1. Kesengajaan pembuat undang-undang

Hal ini terjadi karena latar belakang pembuat undang-undang tersebut adalah

pemerintah dan parlemen, di mana parlemen mewakili berbagai kepentingan yang

berbeda dan bisa saling bertolak belakang antara satu dan yang lainnya. Dua

kepentingan yang paling dominan di parlemen adalah anggota parlemen yang

mewakili kelompok buruh dan pemilik modal. Apabila diajukan undang-undang yang

menyinggung dua p;ihak tersebut, diusahakan dicarikan jalan kompromi terhadap

substansi masalahnya. Namun ini sulit dilakukan kaena menyangkut kepentingan

yang berbeda. Lalu dicarilah jalan kompromi terhadap perumuasn yang bisa diterima

oleh semua pihak. Masing-masing pihak bebas menafsirkan undang-undang tersebut

sesuai dengan kepentingan masing-masing pihak. Pada akhirnya, undang-undang

tersebut mengambang. Bisa saja wajib pajak menafsirkan sesuai kepentingannya dan

fiscus menafsirkan sesuai dengan kepentingan negara.

2. Ketidaksengajaan pembuat undang-undang

Contoh: Pada akhir tahun 1800an, undang-undang anti-trust atau undang-undang

anti monopoli di Amerika Serikat yang ditujukan untuk pemilik modal yang berbunyi

“ Apabila ada yang menghambat atau menghalangi perdagangan antar negara bgaian,

bisa dijatuhi hukuman berdasarkan undang-undang ini”.

Pada suatu kasus, serikat buruh pada perusahaan transportasi melakukan

pemogokan sehingga perdagangan antar negara bagian terhambat. Pemimpin serikat

buruh ini ditangkap dan dihukum berdasarkan undang-undang anti monopoli karena

dianggap menghambat perdagangan antar negara bagian. Seharusnya undang-undang

ini ditujukan untuk pemilik modal, bukan untuk kaum buruh. Karena itu, pada pemilu

berikutnya kaum buruh memilih wakil-wakil mereka yang memang dalam hidupnya

membela kepentingan kaum buruh. Setelah pemilu, mereka berhasil mendominasi

kursi di parlemen. Sehingga, mereka menambahkan undang-undang anti trust tersebut

dengan kalimat “undang-undang ini tidak ditujukan untuk kaum buruh”.

Page 9: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

Apakah penghindaran pajak bisa dicela secara moral?

Menahan diri

Secara moral, hal ini tidak tercela karena tidak ada orang yang akan menganggap perbuatan

seorang peminum/perokok yang mengurangi kebiasaan meokoknya sebagai orang yang

menghindari pajak. Malah, orang yang mengurangi, atau malah tidak merokok sama sekali

dianggap sebagai tindakan terpuji.

Pindah lokasi

Hal ini tidak tercela karena merupakan hak asasi setiap orang untuk memilih tempat atau lokasi

usaha/domisilinya.

Penghindaran pajak secara Yuridis

Hal ini masih merupakan kontroversi di kalangan para ahli.

Tercela

Hal ini biasanya dikemukakan oleh kelompok sosialistis. Penghindaran pajak secara yuridis biasa

dilakukan oleh orang-orang atau badan yang penghasilannya tinggi dengan cara bermusyawarah

untuk mengurangi pajaknya. Hal tersebut bisa mengakibatkan pengurangan kas negara yang

berimbas pada menurunnya kemampuan negara untuk menyantuni masyrakat miskinnya.

Tidak tercela

Hal ini dikemukakan oleh kelompok kapitalis liberalistis. Alasannya, pada banyak putusan

Mahkamah Agung di negara Eropa Barat yang mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang

diharuskan menafsirkan suatu undang-undang untuk kepentingan negara.

b. Pengelakan Pajak (Tax Evasion)

Pengelakan pajak terjadi sebelum SKP dikeluarkan. Hal ini merupakan

pelanggaran terhadap undang-undang dengan maksud melepaskan diri dari

Page 10: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

pajak/mengurangi dasar penetapan pajak dengan cara menyembunyikan sebagian dari

penghasilannya. Wajib pajak di setiap negara terdiri dari wajib pajak besar (berasal dari

multinational corporation yang terdiri dari perusahaan-perusahaan penting nasional) dan

wajib pajak kecil (berasal dari profesional bebas yang terdiri dari dokter yang membuka

praktek sendiri, pengacara yang bekerja sendiri, dll).

Kecenderungan wajib pajak melakukan penghindaran atau pengelakan pajak

(dengan asumsi negara yang mempunyai sistem penegakan hukum yang bagus dan orang-

orang yang tidak mudah disuap).

Akibat-Akibat Pengelakan Pajak

Dalam bidang keuangan

Pengelakan pajak merupakan pos kerugian bagi kas negara karena dapat menyebabkan

ketidakseimbangan antara anggaran dan konsekuensi-konsekuensi lain yang berhubungan

dengan itu, seperti kenaikan tarif pajak, keadaan inflasi, dll.

Dalam bidang ekonomi

Pengelakan pajak sangat memengaruhi persaingan sehat di antara para pengusaha.

Maksudnya, pengusaha yang melakukan pengelakan pajak dengan cara menekan biayanya

secara tidak wajar. Sehingga, perusahaan yang mengelakkan pajak memperoleh

keuntungan yang lebih besar dibandingkan pengusaha yang jujur. Walaupun dengan

usaha dan produktifitas yang sama, si pengelak pajak mendapat keuntungan yang lebih

besar dibandingkan dengan pengusaha yang jujur. Pengelakan pajak menyebabkan

stagnasi (macetnya) pertumbuhan ekonomi atau perputaran roda ekonomi. Jika mereka

terbiasa melakukan pengelakan pajak, mereka tidak akan meningkatkan produktifitas

mereka. Untuk memperoleh laba yang lebih besar, mereka akan melakukan pengelakan

pajak. Langkanya modal karena wajib pajak berusaha menyembunyikan penghasilannya

agar tidak diketahui fiscus. Sehingga mereka tidak berani menawarkan uang hasil

penggelapan pajak tersebut ke pasar modal.

Page 11: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

Dalam bidang psikologi

Jika wajib pajak terbiasa melakukan penggelapan pajak, itu sama saja

membiasakan untuk selalu melanggar undang-undang. Jika wajib pajak menggelapkan

pajak, maka wajib pajak mendapatkan keuntungan bersih yang lebih besar. Jika

perbuatannya melangggar undang-undang tidak diketahui oleh fiscus, maka dia akan

senang karena tidak terkena sangsi dan menimbulkan keinginan untuk mengulangi

perbuatannya itu lagi pada tahun-tahun berikutnya dan diperluas lagi tidak hanya pada

pelanggaran undang-undang pajak, tetapi juga undang-undang yang lainnya.

Wajib Pajak Besar

Wajib pajak besar memiliki kecenderungan untuk melakukan penghindaran pajak (Tax

Avoidance). Karena:

Perusahaan besar memiliki biro-biro hukum atau tim lawyer yang tangguh yang mampu

mencari celah dalam undang-undang pajak.

Pembukuan dilakukan oleh banyak orang sehingga risiko terjadinya kebocoran juga besar.

Jika wajib pajak besar ingin melakukan pengelakan pajak, mereka harus memperkecil

keuntungannya di mata publik. Perusahaan yang labanya kecil, performancenya akan

turun sehingga harga sahamnya turun. Hal ini mengakibatkan pamornya turun di depan

relasi dagangnya. Sehingga mereka akan kehilangan relasi yang mengakibatkan kerugian

yang lebih besar dibandingkan pengurangan tarif pajak.

Wajib Pajak Kecil

Wajib pajak kecil cenderung melakukan pengelakan pajak (Tax Evation). Karena:

Tidak punya kemampuan untuk mencari celah undang-undang pajak.

Apabila dokter/profesional bebas menyembunyikan sebahagian pendapatannya, kecil

kemungkinan diketahui oleh fiscus karena dia sendiri yang mencatat penghasilannya.

Page 12: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

Penghasilan para profesional bebas sulit dilacak oleh fiscus karena biaya yang dibayar

oleh pasien kepada dokter tidak mengurangi penghasilan kena pajak seseorang. Biaya

tersebut dianggap sebagai konsumsi.

c. Melalaikan Pajak

Melalaikan pajak terjadi setelah SKP keluar. Melalaikan pajak adalah menolak

membayar pajak yang telah ditetapkan dan menolak memenuhi formalitas-formalitas yang

harus dipenuhi oleh wajib pajak dengan cara menghalangi penyitaan.

1. Jika wajib pajak telah menerima SKP, maka dia harus membayar pajak sesuai dengan

SKP tersebut.

2. Jika wajib pajak tidak melakukannya, maka fiscus akan mengirim surat teguran.

3. Jika belum dibayar juga, maka diterbitkanlah surat paksa yang kekuatannya sama dengan

putusan pengadilan yang berlaku.

4. Setelah 2 x 24 jam wajib pajak belum membayar juga, maka diterbitkan surat penyitaan

yaitu surat perintah untuk melakukan penyitaan pada harta wajib pajak itu.

Wajib pajak akan melakukan usaha untuk menghalangi penyitaan itu dengan cara kasar

dan cara halus.

Cara kasar: yaitu saat juru sita datang, dilepaskan anjing herder untuk mengusir juru sita

tersebut. Ataupun mengancam dengan golok.

Cara halus: yaitu dengan cara mengalihkan/memindahtangankan semua harta wajib pajak

ke tangan orang lain atau keluarganya secara pura-pura. Untuk memunculkan harta yang

tersembunyi ini, maka wajib pajak disandera. Karena melalaikan pajak bukanlah

perbuatan pidana, maka jika wajib pajak disandera, biaya makan dan minum ditanggung

oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sandera diberlakukan untuk orang yang berutang, baik

utang publik maupun perdata (menurut HIR). Tetapi, ada edaran dari MA bahwa untuk

utang perdata, orang yang berutang tidak disandera karena posisi orang yang berutang

Page 13: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

lebih lemah. Untuk utang pajak termasuk utang publik. Karena itu wajib pajak yang tidak

membayar pajak akan disandera.

Page 14: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

RAHASIA JABATAN

Rahasia jabatan adalah rahasia seseorang dalam pekerjaan/jabatannya sebagai pejabat

struktural. Dalam hal inilah profesionalitas seseorang dalam memangku suatu jabatan dapat

dinilai.

Pasal 34 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

Pihak-pihak yang wajib merahasiakan keadaaan Wajib Pajak

a. Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain yang tidak berhak segala

sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka

jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan, kecuali sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang pengadilan.

b. tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk membantu dalam

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pihak-pihak yang dikecualikan merahasiakan keadaan Wajib Pajak

a. Pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang

pengadilan.

b. Pejabat dan tenaga ahli yang memberikan keterangan kepada pihak lain yang ditetapkan

oleh Menteri Keuangan.

c. Untuk kepentingan negara, Menteri Keuangan berwenang memberi izin tertulis kepada

pejabat dan tenaga-tenaga ahli supaya memberikan keterangan, memperlihatkan bukti

tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuknya. Dalam surat izin

menteri keuangan harus dicantumkan nama Wajib Pajak, nama pihak yang ditunjuk dan

nama pejabat atau ahli atau tenaga ahli yang diizinkan untuk memberi keterangan atau

memperlihatkan bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak.

d. Untuk kepentingan pemeriksaan di Pengadilan dalam perkara pidana atau perdata atas

permintaan Hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata,

Menteri Keuangan dapat memberi izin tertulis untuk meminta kepada pejabat dan tenaga

ahli , bukti tertulis dan keterangan Wajib Pajak yang ada padanya. Permintaan Hakim

Page 15: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

sebagaimana dimaksud, harus menyebutkan nama tersangka atau nama tergugat,

keterangan-ketera.ngan yang diminta serta kaitan antara perkara pidana atau perdata yang

bersangkutan dengan keterangan yang diminta tersebut

Pihak-pihak yang dapat diberikan Keterangan oleh Pejabat dan Tenaga Ahli yang Ditunjuk

( Pasal 34 ayat 2a a Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 ) huruf b Jo KMK Nomor

539/KMK.04/2000 )

a. Pihak lain yang kepadanya dapat diberikan keterangn oleh pejabat dan tenaga ahli

mengenai segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan oleh Wajib Pajak dalam

rangka jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan adalah pejabat dari lembaga negara atau instansi pemerintah yang

berwenang melakukan pemeriksaan di bidang keuangan negara yang sedang menjalankan

tugas sesuai dengan surat tugas yang diterima dan ditunjukan kepada pejabat atau tenaga

ahli tersebut. Surat tugas ini harus menyebutkan nama Wajib Pajak dan keterangan yang

ingin diketahui tentang Wajib Pajak yang bersangkutan

Lembaga negara atau instnasi tersebut adalah :

1. Badan Pemeriksa Keuangan

2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Conth dalam jabatan / profesi lain:

Misalnya rahasia jabatan dalam kedokteran adalah rahasia dokter sebagai pejabat

stuktural, sedangkan rahasia pekerjaan ialah rahasia dokter pada waktu menjalankan praktiknya

(fungsional). Kewajiban menyimpan rahasia jabatan adalah kewajiban moril yang sudah terjadi

bahkan sejak zaman Hippokrates. Untuk memperkokoh kedudukan rahasia jabatan dan pekerjaan,

Indonesia sudah mengukuhkan peraturan/undang-undang tentang rahasia jabatan. Rahasia jabatan

kedokteran diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 10 tahun 1966, yang mana mengatakan bahwa

Page 16: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

dokter wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia jabatan dokter di maksud untuk melindungi

rahasia dan untuk menjaga tetap terpeliharanya kepercayaan pasien dan dokter.

Dokter berkewajiban menyimpan data-data seperti rekap medis seseorang yang sedang

atau telah melakukan pengobatan. Oleh karena tanggung jawab menyimpan rahasia pasien ini

adalah suatu tanggung jawab moril, perihal rahasia jabatan ini juga diucapkan pada sumpah

jabatan seorang dokter, juga oleh KODEKI. Pada umumnya, saat menjalani pengobatan, seorang

dokter akan bertanggung jawab kepada pasien. Sehingga dokter yang bertanggung jawab tersebut

berkewajiban untuk memberikan informasi medis apabila diperlukan. Akan tetapi dalam

kasus/keadaan tertentu, tugas memberikan informasi medis ini dapat juga disampaikan oleh

dokter lain dengan sepengetahuan dokter yang bertanggung jawab.

Rahasia jabatan juga berlaku pada pekerjaan lain, misalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Dalam Peraturan Pemerintah no. 30 tahun 1980 dinyatakan bahwa PNS wajib menyimpan

rahasia negara atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, rahasia jabatan sedikit

berbeda bila dalam pengadilan. Dalam persidangan, kewajiban menyimpan rahasia jabatan itu

ditiadakan.] Misalnya, seorang notaris dalam persidangan, haruslah memberikan keterangan

sejelas-jelasnya bila dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus pajak.

WAKIL / KUASA WAJIB PAJAK

Wakil Wajib Pajak

Wajib Pajak dapat digolongkan menjadi dua yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib

Pajak Badan. Wajib Pajak Orang Pribadi (kecuali orang dalam pengampuan) dapat menjalankan

sendiri hak dan kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak Badan, pada hakekatnya merupakan suatu

bentuk organisasi atau perkumpulan, sehingga tidak mungkin melakukan sendiri kewajiban

perpajakannya. Wajib Pajak Badan, untuk bertindak, harus dilakukan oleh orang-orang yang

ditunjuk atau dipilih untuk mewakilinya.

Ketentuan yang mengatur hal tersebut adalah Pasal 32 ayat (1) huruf a Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 (Undang-Undang KUP), yaitu:

Page 17: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

“Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal:

1. badan oleh pengurus;

2. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;

3. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan

pemberesan;

4. badan dalam likuidasi oleh likuidator;

5. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya

atau yang mengurus harta peninggalannya; atau

6. anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau

pengampunya.”

 Pengertian pengurus diatur dalam Pasal 32 ayat (4) Undang-Undang KUP sebagai berikut:

“(4) Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

adalah orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan

dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan.”

 Dalam penjelasannya disebutkan:

“Orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang dalam menentukan kebijaksanaan dan/atau

mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan, misalnya berwenang

menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani cek, dan sebagainya walaupun

orang tersebut tidak tercantum namanya dalam susunan pengurus yang tertera dalam akte

pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian pengurus. Ketentuan dalam

ayat ini berlaku pula bagi komisaris dan pemegang saham mayoritas atau pengendali.”

Melihat pasal tersebut di atas, seorang pengurus adalah seseorang yang tidak harus duduk

di jajaran direksi (direktur atau komisaris). Selama orang tersebut memiliki kewenangan

menentukan arah kebijakan perusahaan, orang tersebut termasuk dalam pengertian pengurus.

Seorang karyawan -manajer, kepala bagian perpajakan, atau staf ahli perpajakan- dapat menjadi

pengurus suatu perusahaan sepanjang karyawan tersebut secara nyata-nyata mempunyai

Page 18: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

kewenangan ikut menentukan kebijaksanaan dan/ atau mengambil keputusan untuk menjalankan

kegiatan perusahaan.

Kuasa Wajib Pajak

Dalam praktek, dapat saja terjadi karena sesuatu hal Wajib Pajak tidak dapat

melaksanakan atau menjalankan sendiri hak dan kewajiban perpajakannya. Misalnya, Wajib

Pajak sibuk atau tidak menguasai/ memahami ketentuan perpajakan. Apabila hal tersebut terjadi,

tidak berarti hak dan kewajiban perpajakan tersebut tidak dilaksanakan oleh Wajib Pajak.

Undang-Undang KUP telah memberikan kemudahan dan kelonggaran kepada Wajib Pajak di

mana Wajib Pajak dapat menunjuk seorang kuasa untuk membantu melaksanakan hak dan

kewajiban perpajakannya.

Kuasa Wajib Pajak bermula dari Pasal 32 ayat (3) jo. ayat (3a) Undang-Undang KUP, yang

berbunyi sebagai berikut:

“(3) Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk

menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

Penjelasan ayat (3):

…Yang dimaksud dengan "kuasa" adalah orang yang menerima kuasa khusus dari Wajib

Pajak untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan tertentu dari Wajib Pajak

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan

(3a)    Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.”

  Dari ketentuan tersebut, tampak jelas diatur bahwa yang dapat menerima kuasa dari Wajib

Pajak adalah orang (individu) bukan badan. Misalnya, Sdri. Ani, direktur utama PT. Kenari, ingin

memberikan kuasa untuk mengajukan keberatan kepada Sdr. Rian Nugroho, yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik Subiyakto & Rekan. Surat kuasa khusus yang dibuat oleh Sdri. Ani harus

menyebutkan nama Sdr. Rian Nugroho sebagai penerima kuasa, bukan Kantor Akuntan Publik

Subiyakto & Rekan sebagai penerima kuasanya, bukan antara Sdri. Ani dengan Kantor Akuntan

Page 19: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

Publik Subiyakto & Rekan karena Kantor Akuntan Publik Subiyakto & Rekan bukan orang

(individu) tetapi badan (firma).

Selanjutnya, pengertian seorang kuasa berbeda dengan Wajib Pajak (wakil Wajib Pajak).

Seorang kuasa merupakan pihak atau orang lain dari Wajib Pajak. Oleh karena seorang kuasa

bukan merupakan Wajib Pajak, maka dalam bertindak menjalankan hak dan kewajiban

perpajakan Wajib Pajak, seorang kuasa membutuhkan adanya surat kuasa khusus dari Wajib

Pajak yang bersangkutan. Lain halnya, apabila Wajib Pajak sendiri yang bertindak, maka mereka

tidak memerlukan kuasa dari siapapun.

Di samping itu pula, seorang kuasa hanya mempunyai hak dan/atau kewajiban perpajakan

tertentu yang dikuasakan Wajib Pajak sesuai dengan surat kuasa khusus (yang diberikan Wajib

Pajak). Yang dimaksud dengan hak dan kewajiban perpajakan tertentu adalah suatu proses

perpajakan tertentu yang terkait dengan pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban

perpajakan Wajib Pajak, misalnya, pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan dalam rangka

pemeriksaan, pengajuan keberatan, permohonan fasilitas perpajakan, atau pengisian serta

penandatanganan Surat Pemberitahuan (SPT).

Contoh, Sdr. Tino adalah kepala divisi perpajakan pada PT. ABC yang mempunyai

kewenangan untuk mengambil kebijakan terkait perpajakan perusahan tersebut. Dengan

demikian, Sdr. Tino termasuk dalam pengertian pengurus. Apabila Sdr. Tino bertindak untuk

melakukan sesuatu hak terkait perpajakan PT. ABC, misalnya mengajukan permohonan

keberatan, Sdr. Tino tidak memerlukan surat kuasa khusus dari siapapun. Namun, jika Sdr. Tino

karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan hak tersebut, ia dapat menunjuk orang lain sebagai

kuasanya dengan surat kuasa khusus.

Page 20: Tugas Pajak 2 Hak Dan Kwajiban Wjib Pjak

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi, Dudi. 2008. “kuasa wajib pajak”. Diakses 1 Desember 2014 (http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/kuasa-wajib-pajak.html)

Pajak online. 2014. “Rahasia Jabatan”. Diakses 1 Desember 2014 (http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=191)

Wikipedia. 2014. “Rahasia Jabatan”. Diakses 1 Desember 2014 (http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasia_jabatan)

Pajak. 2012. “hak-dan-kewajiban-wajib-pajak”. Diakses 1 Desember 2014 (http://www.pajak.go.id/content/meneropong-siklus-hak-dan-kewajiban-wajib-pajak)

Wikipedia. 2013. “Penghindaran pajak”. Diakses 1 Desember 2014

(http://id.wikipedia.org/wiki/Penghindaran_pajak)

Suandy, Erly. 2011. “hak-hak-wajib-pajak”. Diakses 1 Desember 2014

(http://penerbitsalemba.com/v2/news/view/58)