dinas pemberdayaan masyarakat dan desa...
TRANSCRIPT
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 1
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR
Jalan Nias Nomor 2
Telp./ Fax. (0342) 801130
email: [email protected]
B L I T A R
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2019
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 2
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar (Dinas PMD Kab. Blitar) Tahun 2019 merupakan dokumen
perencanaan kinerja OPD yang sesuai dengan sistematika Permendagri Nomor
86 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dimana dokumen ini telah
mengacu pada RPMJD Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, Renstra
Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2016-2021, dan RKPD Kab. Blitar Tahun 2019.
Dinamika perubahan lingkungan strategis yang bergerak dengan cepat
karena perkembangan teknologi informasi yang semakin masif. Demikian juga
ketika kita melihat perkembangan desa yang sangat dinamis, hal tersebut tidak
terlepas dari pengaruh dari perkembangan arus informasi yang cepat, sehingga
masyarakat dapat memperoleh informasi dalam mengembangkan kehidupan
sosial ekonominya. Inilah saatnya kita sedang memasuki era disrupsi, sebuah
era dimana terjadinya “kekacauan” baru akibat perubahan, keadaan yang
semula nyaman, mapan dan menyenangkan secara tiba-tiba berubah tidak
menentu. Maka perlu adanya strategi pemberdayaan masyarakat dan desa untuk
mengawal desa memasuki era yang berubah serba cepat, melalui aspek
perencanaan kinerja. Dan sesuai dengan amanah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan senada dengan Visi Misi
Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode 2016-2021, maka Dinas PMD Kab.
Blitar menerjemahkan visi misi tersebut ke dalam dokumen Rencana Kerja
(Renja) Tahun 2019 untuk menjawab tantangan pembangunan daerah yang
semakin kompleks pada saat ini. Dengan demikian seluruh program kegiatan di
lingkungan Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2019, telah mengacu pada dokumen
ini.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 3
Akhirnya dengan memohon rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala daya dan upaya dari seluruh jajaran Dinas PMD Kab. Blitar, kami berharap
agar ide-ide kreatif dan inovatif yang terdapat dapal program/ kegiatan yang
masuk ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar ini pada akhirnya
dapat direalisasikan dan sekaligus dapat berkontribusi positif terhadap upaya-
upaya pembangunan di Kabupaten Blitar dalam pemberdayaan masyarakat dan
desa.
Blitar, Juli 2018
Kepala Dinas PMD Kab. Blitar
Drs. MUJIANTO
Pembina Utama Muda
NIP. 19620815 199303 1 005
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I PENDAHULUAN …………………… ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ……………… ………………………………………………… 1
1.2 Landasan Hukum ………….. ………………………………………………… 3
1.3 Maksud dan Tujuan ………. ………………………………………………… 6
1.4 Sistematika Penulisan …… ………………………………………………… 7
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PMD KAB. BLITAR
TAHUN LALU …………………………………………………………………………… 8
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas PMD Kab. Blitar
Tahun Lalu (2016) dan Capaian Renstra
Tahun Berjalan (2017) ………………………………………………………. 8
2.2 Analisis Kinerja SKPD ……………………………………………………….. 27
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas
Dan Fungsi SKPD ..…………………………………..………………………. 45
2.4 Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD ………………. .…………. 51
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat …….. 53
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN …………….. ………… 54
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional …………….……………… 54
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja SKPD ……..…………………. 56
3.3 Program dan Kegiatan ……………….. …………………………………… 57
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………... 65
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 5
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1.1 Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung pada
Dinas PMD Kabupaten Blitar
(per Desember 2016) ………………………………………………… II-3
TABEL 2.1.2 Capaian Kinerja pada
Dinas PMD Kabupaten Blitar
(per Desember 2016) ………………………………………………… II-4
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 6
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM 3.1 Pencapaian Kinerja BUMDesa di Kab. Blitar
Tahun 2017 …………………………………………..…………… 19
DIAGRAM 3.2 Pencapaian Kinerja Keuangan BUMDesa
Di Kab. Blitar Tahun 2017 …………………………………… 20
DIAGRAM 3.3 Pencapaian Kinerja Kelembagaan BUMDesa
di Kab. Blitar Tahun 2017 ……………………….…………… 20
DIAGRAM 3.4 Klasifikasi BUMDesa di Kab. Blitar Tahun 2017
(Kinerja Kelembagaan & Keuangan) ………..…………… 21
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 7
DAFTAR BAGAN
BAGAN 2.1 Struktur Organisasi Dinas PMD
Kabupaten Blitar ………………………………………………………… 44
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 8
HURUB HAMBANGUN PRAJA
Semangat Membangun Negeri
“Ayo Gotong Royong Mbangun Desa!”
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 1
1.1 Latar Belakang
Perencanaan menempati peranan yang sangat penting dalam rangka
percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah,
yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu kesejahteraan
masyarakat. Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN),
disebutkan bahwa perencanaan pembangunan nasional mencakup
penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang
meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, cakupan
perencanaan pembangunan nasional perlu memperhatikan tujuannya yang
antara lain menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun
antara pusat dan daerah.
Hal tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional
dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian menjadi
dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan dengan skala
yang lebih spesifik. Perencanaan yang disusun baik di tingkat pusat maupun
daerah memiliki beberapa jenjang, antara lain Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM),
dan rencana pembangunan tahunan/ Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Oleh
karena itu, demi menjaga keserasian dan tercapainya pemerataan
pembangunan di tingkat pusat hingga daerah, setiap kabupaten/ kota
diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
BAB I
PENDAHULUAN
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan tetap mengacu pada
dokumen perencanaan wilayah di tingkat pusat maupun provinsi.
Dalam pelaksanaan pembangunan maka keterlibatan stakesholders
atau para pemangku kepentingan di daerah sangat dibutuhkan sebagai
bentuk tindak lanjut teknis dari dokumen perencanaan makro di daerah yang
berupa RPJPD, RPJMD, dan RKPD. Oleh karena itu, Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) sebagai stakeholders di daerah perlu menjamin terlaksananya
pembangunan sesuai rencana dengan melakukan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra), sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan
menyelaraskan pada dokumen perencanaan makro di daerah.
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD merupakan kegiatan yang
tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang
simultan dengan penyusunan RKPD serta merupakan bagian dari rangkaian
kegiatan penyusunan APBD lima tahunan oleh OPD, kemudian
diterjemahkan lebih spesifik lagi dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan OPD.
Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, yang mewajibkan setiap OPD membuat dan
memiliki Rencana Kerja (Renja) OPD, yang disusun dengan berpedoman
pada Rencana Strategis (Renstra) OPD dan mengacu pada RKPD.
Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar melakukan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun
2019.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 3
Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2019 mengacu
pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2016-2021,
yang disusun sebagai perwujudan bentuk pelaksanaan teknis visi dan misi
yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Blitar yaitu: “Menuju Kabupaten Blitar Yang Lebih
Sejahtera, Maju, Dan Berdaya Saing”, dengan misi pembangunan di
Kabupaten Blitar adalah: (1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat; (2)
Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan
(religius), kearifan lokal, dan hukum; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM); (4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; (5)
Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat
yang memiliki daya saing; dan (6) Meningkatkan pembangunan berbasis
desa dan kawasan perdesaan. Dengan berlandaskan pada visi misi tersebut
maka pembangunan di Kabupaten Blitar, maka Dinas PMD Kab. Blitar dapat
lebih memberikan kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Blitar melalui pelaksanaan misi ke-
6, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar adalah dokumen
perencanaan periode 1 (satu) tahun, memuat kebijakan, program kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah,
maupun dari partisipasi masyarakat. Sehingga Renja ini menjadi pedoman
dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan pada Dinas PMD Kab.
Blitar Tahun 2019. Dengan mengarah pada pencapaian sasaran dan agenda
prioritas pembangunan yaitu Pembangunan Desa berbasis Kawasan
Perdesaan, maka Dinas PMD Kab. Blitar mengimplementasikan agenda
prioritas tersebut melalui program/ kegiatan yang direncanakan di dalam
Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) ini.
Secara terstruktur, proses penyusunan Renja PD didiskripsikan dalam
bagan alur sebagai berikut, dimana didalamnya terdapat keterkaitan antara
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 4
Renja PD dengan dokumen RKPD, Renstra, dan dokumen perencanaan
lainnya, serta tindak lanjut dalam proses penyusunan RAPBD Kab. Blitar
Tahun 2019.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 5
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 6
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar Tahun
2019 mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025, khususnya pada
Bab IV Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang, yang
terkait dengan reformasi birokrasi disebutkan bahwa pembangunan
aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk
meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah, agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 7
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
11. Keputusan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 8
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan
Kelurahan;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Pasar Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan
Terpadu;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga;
19. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa;
20. Permendesa PDTT Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa;
21. Permendesa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan
Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi
Perkembangan Desa Dan Kelurahan;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2016 tentang Pengelolaan Aset Desa;
24. Permendesa PDTT Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembangunan
Kawasan Perdesaan;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Kewenangan Desa;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun
2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 9
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2017 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Desa;
29. Permendesa PDTT Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan dan
Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Desa;
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
35. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Blitar Tahun 2005-2025;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 7 tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar
Tahun 2016-2021;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pemerintahan Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 10
38. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah;
39. Peraturan Bupati Blitar Nomor 39 Tahun 2009 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah di Pemerintah Kabupaten Blitar;
40. Peraturan Bupati Blitar Nomor 8 Tahun 2017 tentang Susunan
Kedudukan dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas PMD Kab. Blitar;
41. Peraturan Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2017 tentang Penetapan
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar;
42. Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2017 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Blitar;
43. Peraturan Bupati Blitar Nomor Tahun 2018 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar tahun 2019;
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) pada Dinas PMD Kab. Blitar Tahun
2019 dimaksudkan sebagai berikut:
a. Sebagai Panduan dalam menyusun dokumen perencanaan yang
mendiskripsikan program dan kegiatan pada Dinas PMD Kab. Blitar
Tahun 2019;
b. Melakukan sinkrionisasi terhadap program-program dalam RKPD Kab.
Blitar Tahun 2019 dengan mengutamakan pengaruh pada isu-isu
strategis tahun 2019.
Tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) pada Dinas PMD Kab. Blitar
Tahun 2019 adalah:
a. Rencana Kerja (Renja) menjadi pedoman Dinas PMD Kab. Blitar dalam
melaksanakan tugas pokok, dan fungsinya sesuai dengan RKPD Kab.
Blitar Tahun 2019;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 11
b. Rencana Kerja Perubahan (Renja P) merupakan dokumen yang berisikan
program-program dan kegiatan Dinas PMD Kab. Blitar yang mengacu
pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas PMD Kab. Blitar Kabupaten
Blitar Tahun 2016-2021 dan RKPD Kabupaten Blitar Tahun 2019.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan Renja PD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat
dipahami dengan baik.
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja PD, peroses
penyusunan Renja PD, keterkaitan antara Renja PD dengan
Dokumen RKPD, Renstra PD dengan Renja K/L, dan Renja
Provinsi/ Kab/ Kota, serta tindak lanjutnya dengan proses
penyusunan RAPBD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undangg-undang, peraturam
pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya
yang mengatur SOTK, kewenangan perangkat daerah, serta
pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan dan
penganggaran PD.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penyusunan Renja PD.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok-pokok bahasan dalam penulisan Renja PD,
serta susunan garis besar isi dokumen.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 12
BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra PD
Bab ini memuat kajian (reviuw) terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan Renja PD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan
capaian tahun berjalan (tahun n-1). Selanjutnya dikaitkan
dengan pencapaian Renstra PD pada tahun-tahun sebelumnya,
yang mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan PD. Pokok-
pokok yang disajikan dalam bab ini antara lain:
1. Realisasi program/ kegiatan yang tidak memenuhi target
kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan;
2. Realisasi program/ kegiatan yang memenuhi target kinerja
hasil/ keluaran yang direncanakan;
3. Realisasi program/ kegiatan yang melampauhi target kinerja
hasil/ keluaran yang direncanakan;
4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya, atau
melebihi target kinerja program/ kegiatan;
5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program
Renstra PD; dan
6. Kebijakan/ tindakan perencanaan dan pengganggaran yang
perlu diambil untuk mengatasi factor-faktor penyebab
tersebut.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan PD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan PD
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan. Jenis
indikator yang dikaji disesuaikan dengan tupoksi masing-
masing PD dan peraturan yang terkait dengan kinerja
pelayanan.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 13
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi PD
Berisikan tentang:
1. Sejauh mana tingkat pelayanan PD dan hal kritis yang
terkait dengan pelayanan PD;
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi PD;
3. Dampaknya terhadap pencapaian visi misi kepala daerah,
terhadap capaian program nasional/ internasional (SDGs,
SPM, NSPK);
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan PD;
5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan
yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan
program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal PD
Berisikan uraian mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara
rancangan awal RKPD dengan hasil analisa kebutuhan;
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan; dan
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan
catatan penting terhadap perbedaan rancangan awal RKPD.
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/
kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik
dari kelompok masyarakat, LSM, asosiasi, perguruan tinggi.
Sub bab ini mendiskripsikan:
1. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/
kegiatan usulan pemangku kepentingan tersebut diperoleh;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 14
2. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan
isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi PD.
BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi PD.
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja PD
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-
isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi PD yang
dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra PD
3.3 Program dan Kegiatan
Berisikan penjelasan mengenai:
1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap
rumusan program dan kegiatan;
2. Uraian mengenai garis besar mengenai rekapitulasi
program dan kegiatan; dan
3. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak
sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program
dan kegiatan, pagu indikatif, maupun keduanya.
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
Berisi nama program dan kegiatan, baik untuk belanja langsung
administrasi, faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan
terhadap rumusan program dan kegiatan, uraian garis besar
mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, dan penjelasan
rumusan program dan kegiatan yang tidak terdapat/ sesuai dalam
RKPD, baik jenis program/ kegiatan, pagu indikatif maupun
kombinasi keduanya.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 15
BAB V PENUTUP
Berisikan uraian penutup, berupa:
a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam
rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan
anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan;
b. Kaidah-kaidah pelaksanaan; dan
c. Rencana Tindak Lanjut
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 16
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar Tahun
Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah
Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kab. Blitar pada dasarnya
menyajikan pengukuran terhadap hasil kinerja kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Dinas PMD Kab. Blitar pada tahun 2017 dan perkiraan
target 2019.
Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2017, program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2017 mengacu pada RPJMD Tahun 2016-2021,
dimana alokasi anggaran Dinas PMD Kab. Blitar pada Tahun 2017 sesuai
dengan rencana kerja sebagaimana yang telah dituangkan di dalam DPA
SKPD Dinas PMD Kab. Blitar yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Blitar Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017, sebesar Rp.
15.165.545.500,00 (Belanja Langsung) dan Rp. 1.935.293.000,00 (Belanja
Tidak langsung)
Sampai dengan Bulan Desember 2017 realisasi anggaran setelah
APBD pada Dinas PMD Kab. Blitar adalah sebagai berikut:
1. Belanja Tidak Langsung (Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai) dari
alokasi sebesar Rp. 1.935.293.000,00 telah terealisasi sebesar Rp.
1.896.866.379,00 (98.01%), sehingga terdapat sisa anggaran belanja
tidak langsung sebesar Rp. 38.426.621,00 (1.99%);
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA)
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR TAHUN LALU
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 17
2. Belanja Langsung dari Alokasi Sebesar 15.165.545.500,00 telah
terealisasi sebesar Rp. 14.921.486.705,00 (98.39%), sehingga terdapat
sisa anggaran belanja langsung sebesar Rp. 244.058.795,00 (1.61%).
Pengelolaan anggaran yang berprinsip pada efektivitas, efisiensi, kehati-
hatian dalam pelaksanaan kegiatan, dan sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku.
Alokasi anggaran dimaksud dipergunakan untuk pelaksanaan 4 program
rutin dan 4 program pembangunan, yaitu:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
e. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;
f. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan;
g. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Desa; dan
h. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
Selengkapnya realisasi anggaran belanja langsung dan tidak langsung
sebagaimana tabel berikut:
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 18
TABEL 2.1.1
Realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dinas PMD Kab. Blitar TA. 2017
No. PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI
ANGGARAN (Rp.)
%
REALISASI
BELANJA LANGSUNG 1.935.293.000 1.896.866.379 98.01%
BELANJA TIDAK LANGSUNG 15.165.545.500 14.921.486.705 98.39%
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1.239.700.500 1.214.847.852
98.00%
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
305.000.000 295.498.600 96.88%
3. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
150.000.000 144.000.000 96.00%
3. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
200.000.000 185.251.200 92.63%
4. Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
675.600.000 660.125.100 97.71%
5. Program Pengembangan Lembaga
Ekonomi Perdesaan
748.500.000 745.440.000 99.59%
6. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun
Desa
10.159.845.000
10.036.573.062 98.79%
7. Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah Desa
1.686.900.000 1.639.750.891 97.20%
TOTAL BELANJA LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG
17.167.688.500 16.884.503.084 98.35%
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 19
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam proses pengukuran kinerja, yang perlu diperhatikan adalah
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar dengan realisasinya. Berdasarkan hasil
pengukurannya, Tingkat Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
TABEL 2.1.2
Capaian Kinerja
Dinas PMD Kab. Blitar TA. 2017
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA Masyarakat Perdesaan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase Posyantek yang Berkembang 40% 40% 100%
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya Kapasitas Lembaga Ekonomi Perdesaan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase BUMDesa Sehat 35 % 38.18% 109.09%
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya Pemerintahan Desa yang Berkinerja Baik
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Persentase Pemerintahan Desa yang
Berkinerja Baik
50% 52.27% 104.55%
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Pembangunan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Persentase Swadaya Masyarakat Desa
terhadap PADes
20% 20.72% 103.61%
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 20
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas, maka rerata
pencapaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar adalah sebesar 104.32 %.
Tujuan : Meningkatkan kualitas pembangunan desa
Sasaran 1 : Terwujudnya peningkatan pemanfaatan TTG dan pelestarian
SDA masyarakat perdesaan
IKU : Persentase Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) yang
Berkembang
Sasaran Strategis 1 mengukur perkembangan/ peran serta Posyantek (Pos
Pelayanan Teknologi) dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan
Pelestarian SDA Masyarakat Perdesaan. Pengukuran tersebut didiskripsikan
melalui persentase Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) yang
mengembangkan peralatan TTG.
Sasaran ini merupakan upaya untuk menjawab permasalahan: belum
optimalnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat desa atas
pemanfaatan peralatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam rangka
pelestarian Sumber Daya Alam (SDA).
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat
perdesaan terhadap pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan
pelestarian Sumber Daya Alam (SDA), pada tahun 2017 Dinas PMD Kab.
Blitar melaksanakan pembinaan terhadap Posyantek (Pos Pelayanan
Teknologi).
Dasar hukum yang menjadi acuan adalah Undang-Undang Nomor 6 tahun
2014 Tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan
Permendes Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan TTG dalam
Pengelolaan SDA.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 21
Posyantek adalah Pos Pelayanan Teknologi yang tersebar di 22 kecamatan di
Kabupaten Blitar. Hal utama dari Posyantek adalah bagaimana
meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa melalui
pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Posyantek memiliki berbagai kegiatan yang antara lain terkait dengan
memberikan layanan teknis, informasi, dan promosi tentang berbagai jenis
TTG kepada masyarakat, serta menjadi jembatan masyarakat sebagai
pengguna TTG dalam rangka pemanfaatan TTG baik berupa alat maupun
proses TTG.
Kriteria penilaian posyantek yang berkembang dapat didiskripsikan dari
aktivitas/ tahapan yang dilakukan, antara lain:
1. Temu Karya (dimana didalamnya terdapat sosialisasi, workshop/ bimtek
(bimbingan teknis) dan observasi lapang);
2. Orientasi Peralatan TTG di Kabupaten Blitar (dimana didalamnya terdapat
inventarisasi, pengembangan kapasitas dan inovasi peralatan & proses
TTG maupun fasilitasi pemasaran (memasyarakatkan) peralatan & proses
TTG).
Dari uraian di atas maka capaian kinerja Sasaran 1 pada tahun 2017
adalah: target yang ditetapkan sebesar 40%, terealisasi sebesar 40%,
sehingga capaian yang dihasilkan sebesar 100%, dengan perhitungan
sebagai berikut:
10 Posyantek
= x 100 %
22 Posyantek
= 40 %
Jumlah Posyantek yg Berkembang X 100 % Total Posyantek
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 22
40
Capaian = x 100%
40
= 100 %
Dari 22 Posyantek di Kabupaten Blitar terdapat 10 Posyantek yang berhasil
melaksanakan orientasi peralatan dan proses TTG. Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan adalah adanya semangat dan pemahaman
yang cukup yang dimiliki oleh para pengurus posyantek dalam
mengembangkan TTG berbasis pelestarian SDA, yang secara terinci
dijelaskan sebagai berikut:
NO POSYANTEK
(KECAMATAN)
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) ASPEK PELESTARIAN SUMBER DAYA
ALAM (SDA)
1 Posyantek
Kecamatan Doko
Pengolahan limbah kotoran
ternak menjadi pupuk dan
pestisida organik sebagai
penunjang peningkatan
produktivitas pertanian
Dengan adanya pupuk dan
pestisida organik maka dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah, serta dapat
meningkatkan produktivitas
lahan dan dapat mencegah
degradasi lahan di perdesaan
2 Posyantek
Kecamatan
Udanawu
Penetasan telur berbahan
ekonomis
Dapat menjaga keseimbangan
populasi unggas, dan upaya
pelestarian bibit unggas yang
berkualitas di perdesaan
3 Posyantek
Kecamatan Wlingi
Pompa air hidrolis Dapat menyuplai kebutuhan air
bersih bagi masyarakat
perdesaan dan hemat energi
karena memakai tenaga hidrolis
4 Posyantek
Kecamatan
Gandusari
Pencangkokan bibit papaya
unggul dengan media alternatif
bawang putih
Dapat menjadi alternatif
budidaya bibit papaya unggul
sebagai salah satu alternatif
komoditas masyarakat
perdesaan
5 Posyantek Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) Dapat menjadi alternatif pilot
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 23
Kecamatan
Nglegok
Ikan Koi project pelestarian dan budidaya
bibit Ikan Koi unggul oleh
masyarakat perdesaan
NO POSYANTEK
(KECAMATAN)
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) ASPEK PELESTARIAN SUMBER DAYA
ALAM (SDA)
6 Posyantek
Kecamatan
Garum
Tungku Alumunium Hemat
Bahan Bakar
Dapat menjadi inovasi peralatan
TTG berbasis energi yang ramah
lingkungan dan hemat bahan
bakar untuk masyarakat
perdesaan
7 Posyantek
Kecamatan
Sutojayan
Pemanfaatan biji buta-buta
(hura crepitans L) sebagai
bahan bakar alternative
Dapat menjadi embrio inovasi
TTG berbasis energi sebagai
bahan energi alternatif bagi
masyarakat perdesaan menuju
Desa Mandiri Energi
8 Posyantek
Kecamatan
Kademangan
Penerapan Inseminasi Buatan
dalam pemuliaan ayam buras
Dapat menjadi inovasi TTG
bidang peternakan bagi
masyarakat perdesaan
9 Posyantek
Kecamatan
Sanankulon
Alat penangkap serangga
pengerek batang pada tanaman
padi
Dapat menjadi inovasi TTG
bidang pertanian untuk
meningkatkan hasil panen padi
bagi masyarakat perdesaan
10 Posyantek
Kecamatan Talun
Automatic Fish Feed Sreader
berbasis music mp3 guna
efisiensi pakan dan sarana
peningkatan produktivitas bagi
petani ikan
Dapat menjadi inovasi TTG
bidang perikanan untuk
meningkatkan produktivitas
menjaga ekosistem/ populasi
ikan bagi masyarakat perdesaan
Dalam pelaksanaannya Sasaran Strategis 1 didukung oleh 1 (satu) program
dan 5 (lima) kegiatan, dimana terdapat kegiatan prioritas*) antara lain:
Program : Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.
Kegiatan : 1. Pendampingan Posyantek/ Pos Pelayanan Teknologi *);
2. Fasilitasi Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)
untuk Keberdayaan Masyarakat Desa;
3. Unit Percontohan Teknologi Tepat Guna (TTG);
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 24
4. Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan;
5. Penunjang Program Jalin Matra (Jalan Lain Menuju
Kesejahteraan Masyarakat) Provinsi Jawa Timur Tahun
2017.
Kendala yang dihadapi adalah ketersediaan anggaran dalam pengembangan
TTG oleh Posyantek, dan terbatasnya jejaring informasi pengembangan TTG
antar posyantek, belum terbentuknya media komunikasi dan informasi
posyantek, menjadi hambatan dalam pengembangan posyantek.
Solusi inovatif yang dilaksanakan adalah membentuk forum posyantek,
mengembangkan unit pengembangan TTG, dan mengikutsertakan posyantek
dalam Gelar TTG tingkat Nasional, untuk mengembangkan pengetahuan dan
wawasan.
Tujuan : Meningkatkan kualitas pembangunan desa
Sasaran 2 : Terwujudnya Kapasitas Lembaga Ekonomi Perdesaan
IKU : Persentase BUMDesa Sehat
Sasaran Strategis 2 mengukur kapasitas lembaga ekonomi perdesaan dalam
menggerakkan perekonomian di desa. Pengukuran tersebut didiskripsikan
melalui persentase BUMDesa sehat, dengan maksud bahwa semakin sehat
kinerjanya, maka semakin besar pengaruhnya terhadap perkembangan
perekonomian desa maupun taraf hidup masyarakatnya.
Dasar hukum yang menjadi acuan adalah Undang-Undang Nomor 6 tahun
2014 Tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Permendagri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Permendes
Nomor 4 tahun 2015 tentang BUMDesa.
Dalam pelaksanaannya Sasaran Strategis 2 didukung oleh 1 (satu) program
dan 4 (empat) kegiatan, antara lain:
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 25
Program : Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan.
Kegiatan : 1. Fasilitasi Pengembangan BUMDesa;
2. Lomba BUMDesa dan Pasar Desa;
3. Fasilitasi Pengembangan Pasar Desa;
4. Fasilitasi Pengembangan Usaha Masyarakat Desa.
Sasaran ini merupakan upaya untuk menjawab permasalahan: lemahnya
ketahanan perekonomian di perdesaan, dan ketimpangan kesejahteraan
masyarakat perdesaan.
Maka pada tahun 2017 Dinas PMD Kab. Blitar melaksanakan pembinaan
terhadap 220 BUMDesa. Hasil yang didapatkan adalah dari total 220
BUMDesa terdapat 84 BUMDesa kategori Sehat (38.18%). Dengan target
yang ditetapkan sebesar 35%, terealisasi sebesar 38.18%, sehingga capaian
yang dihasilkan sebesar 109.09%.
84 BUMDesa Sehat
= x 100 %
220 BUMDesa
= 38.18 %
38.18
Capaian = x 100%
35
= 109.09%
Permasalahan yang mempengaruhi realisasi dan capaian tersebut adalah
aspek kinerja kinerja kelembagaan/ SDM dan kinerja keuangan. Dimana
BUMDesa di Kabupaten Blitar memiliki unit-unit usaha yang terdiri dari
usaha sektor keuangan dan usaha sektor riil, dimana kinerja usaha sektor
Jumlah BUMDesa Sehat X 100 % Total BUMDesa
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 26
keuangan dan sektor riil, berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat
dari menurunnya NPL/ Non Performing Loan (Kredit Macet) dan
bertambahnya kapasitas usaha sektor riil. Sehingga tingkat likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas untuk beberapa BUMDesa menjadi lebih baik, dan
berdampak pada meningkatnya BUMDesa Sehat.
Solusi inovatif yang dilaksanakan adalah: dalam segi pembinaan, secara
makro pada tahun 2017 Dinas PMD mulai menerapkan pola pembinaan
klaster dan standarisasi pemetaan kinerja kelembagaan yang lebih
terintegrasi. Dengan harapan tingkat akuntabilitas BUMDesa dapat tercapai
secara optimal.
Namun pencapaian tersebut membutuhkan tindak lanjut di tahun
mendatang, karena dalam fasilitasi pengembangan BUMDesa, terdapat
aspek-aspek yang perlu diselaraskan, antara lain:
1. Core Bussiness: tidak sesuai dengan karakter dan potensi desa;
2. Mindset: Masih menganggap BUMDesa sebagai lembaga non-profit,
bukan korporat;
3. HR/ Human Recources: Kapasitas Sumber Daya Manusia relatif rendah
untuk mengurus lembaga bisnis;
4. Political Will: Konsolidasi pemerintah untuk mendukung BUMDesa dalam
rangka pemasaran dan jejaring partnership rendah.
Penyelarasan tersebut dapat dilaksanakan melalui konsep dan paket
kebijakan, yang dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Pengembangan BUMDesa perlu diawali dengan langkah pemetaan
potensi desa yang tepat, terukur, dan terarah sebagai bahan untuk
menentukan jenis dan corak bisnis desa;
2. Adanya tenaga instruktur yang memiliki standar pemahaman akan peran
dan fungsi kelembagaan desa dan kecakapan manajerial bisnis.
Bertugas: (1) mendampingi pengelola BUMDesa dalam pemetaan potensi
desa, mendampingi pendirian BUMDesa, dan melakukan teknik dan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 27
studi fisibilitas (Feasibility Study) bisnis. (2) Supervisor atas tata kelola
lembaga dan tata kinerja BUMDesa yang berspirit korporat;
3. Pemerintah Daerah responsif dan proaktif menyusun konsep pemasaran
yang terintegrasi dengan jejaring pasar yang sudah ada; dan
4. Pemerintah juga mendorong adanya kemitraan strategis antara
BUMDesa dengan lembaga pelatihan bisnis, perbankan, dan ritel baik
offline maupun online. Antar BUMDesa perlu membuat jejaring
pemasaran yang saling melengkapi dalam sistem rantai pasokan.
Capaian kinerja BUMDesa di Kabupaten Blitar dapat dijelaskan dalam
diagram sebagai berikut:
Diagram 3.1
Pencapaian Kinerja BUMDesa di Kab. Blitar Tahun 2017
Rasio Biaya Terhadap Pendapatan
Rp-
Rp500.000.000
Rp1.000.000.000
Rp1.500.000.000
Rp2.000.000.000
Rp2.500.000.000
Rp2.257.579.9
08
Rp1.141.497.3
35
Rp1.116.082.5
73
RASIO BIAYA THD PENDAPATAN
Total Pendapatan Total Biaya SHU
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 28
Diagram 3.2
Pencapaian Kinerja Keuangan BUMDesa di Kab. Blitar Tahun 2017
Rasio Sisa Hasil Usaha (SHU) Terhadap Total Aset
Diagram 3.3
Pencapaian Kinerja Kelembagaan BUMDesa di Kab. Blitar Tahun 2017
Legalitas BUMDesa
0
50
100
150
200
196
146 144
Legalitas Bumdes
Akte Notaris Peraturan Desa SK Kades
Rp-
Rp5.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp15.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp1.116.082.573
Rp19.905.500.28
6
RASIO SHU TERHADAP TOTAL ASET
SHU Total Aset
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 29
Diagram 3.4
Klasifikasi BUMDesa di Kab. Blitar Tahun 2017
Kinerja Kelembagaan dan Keuangan BUMDesa
Tujuan : Meningkatkan kualitas pembangunan desa
Sasaran 3 : Terwujudnya Pemerintahan Desa yang Berkinerja Baik
IKU : Persentase Pemerintahan Desa yang Berkinerja Baik
Sasaran Strategis 3 mengukur akuntabilitas/ kinerja pemerintahan desa.
Pengukuran tersebut didiskripsikan melalui persentase pemerintahan desa
yang berkinerja baik, dengan maksud bahwa semakin baik kinerjanya, maka
pelayanan terhadap masyarakat dan proses pembangunan di desa semakin
optimal. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian desa.
Dasar hukum yang menjadi acuan adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, Dasar hukum kegiatan adalah Undang-Undang Nomor 6
tahun 2014 Tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan
62
84
95
10
6
13
6
11
6
11
0
11
4
22
20
15
0
2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 9 ( P R O Y E K S I ) 2 0 2 1 ( P R O Y E K S I )
BUMDESA KABUPATEN BLITAR
SEHAT CUKUP/ KURANG TIDAK
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 30
Permendagri Nomor 112 tentang Keuangan Desa, dan Permendagri Nomor
81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan.
Dalam pelaksanaannya Sasaran Strategis 3 didukung oleh 1 (satu) program
dan 5 (lima) kegiatan, antara lain:
Program : Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
Kegiatan : 1. Fasilitasi Perencanaan dan Pelaporan Pemerintah Desa;
2. Fasilitasi Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Desa;
3. Bimtek Pengelolaan Kegiatan di Desa;
4. Fasilitasi Implementasi Simda Keuangan Desa;
5. Pemeliharaan Profil dan Data Desa.
Sasaran ini merupakan upaya untuk menjawab permasalahan: lemahnya
kapasitas SDM aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pelayanan masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa,
pada tahun 2017 Dinas PMD Kab. Blitar berupaya mencapai tujuan dan
sasaran 3 melalui:
1. Pembinaan aparatur dan kelembagaan pemerintah desa; dan
2. Pembinaan pengurus dan kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD).
Pemerintahan desa yang berkinerja baik adalah pemerintahan desa yang
melaksanakan kewenangan desa di bidang penyelenggaraan pemerintahan
desa, bidang pelaksanaan pembangunan desa, bidang pembinaan
kemasyarakatan, dan bidang pemberdayaan masyarakat, melalui tahapan
pembangunan yang meliputi: perencanaan, pengangaran, pelaksanaan,
pelaporan, pemantauan dan pengawasan, dengan prinsip transparansi dan
akuntabilitas.
Pada tahun 2017, proses pengukuran pemerintahan desa yang berkinerja
baik dengan cara mengidentifikasi pengumpulan dokumen secara tepat
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 31
waktu, antara lain: RPJMDes, RKPDes, RAPBDes, APBDes, dan Laporan
Realisasi DD dan ADD.
Pada tahun 2017, target yang telah ditetapkan sebesar 50%, terealisasi
sebesar 52.27%, sehingga capaian yang dihasilkan sebesar 104.55%,
dengan perhitungan sebagai berikut:
115
= x 100 %
220
= 52.27 %
52.27
Capaian = x 100%
50
= 104.55%
Faktor yang mendukung realisasi dan capaian tersebut adalah ketepatan
waktu dalam pengumpulan dokumen.
Kendala yang dihadapi adalah tingkat pengetahuan, pemahaman, dan
kesadaran aparatur yang terbentuk melalui pelatihan (bimtek/ sosialisasi),
serta pengalaman setiap aparatur tidak sama. Hal tersebut berpengaruh
terhadap kecepatan dan ketepatan waktu pengumpulan dokumen, dan
berpengaruh juga pada kualitas dokumen.
Solusi inovatif yang dilaksanakan adalah mengembangkan pengukuran
evaluasi kinerja pemerintahan desa secara terpadu, melalui pengembangan
instrumen/ indikator pengukuran perkembangan desa. Instrumen tersebut
pada tahun mendatang didukung oleh aplikasi pengukuran perkembangan
desa. Sehingga pengukuran kinerja pemerintahan desa dapat lebih
akuntabel.
Jumlah Pemdes yg Berkinerja Baik X 100 % Total Pemdes
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 32
Tujuan : Meningkatkan kualitas pembangunan desa
Sasaran 4 : Terwujudnya Partisipasi Masyarakat Desa Dalam
Pembangunan
IKU : Persentase Swadaya Masyarakat Desa terhadap PADes
Sasaran Strategis 4 mengukur tingkat partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan. Pengukuran tersebut didiskripsikan melalui persentase
rerata swadaya masyarakat terhadap APBDes. Dalam arti bahwa
kemandirian desa tidak dapat tercapai hanya dari kualitas dan kuantitas
pembangunan saja, tetapi juga melibatkan tingkat partisipasi masyarakat
desa.
Dasar hukum yang menjadi acuan adalah Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013
Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan Dan
Kesejahteraan Keluarga. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun
2007 tentang Pedoman Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan
Nilai Sosial Budaya Masyarakat.
Dalam paradigma pembangunan desa, bahwa keberhasilan pembangunan
desa tidak hanya dilihat dari aspek kapasitas pembangunan fisik,
administrasi, maupun pelayanan saja, tetapi juga dilihat dari tingkat
partisipasi masyarakatnya. Dari Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut,
maka untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat desa, dapat diukur
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 33
melalui persentase swadaya masyarakat desa terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PADes).
Sasaran ini merupakan upaya untuk menjawab permasalahan: lemahnya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, dan memudarnya nilai
adat istiadat, sosial budaya masyarakat perdesaan.
Dalam pelaksanaannya Sasaran Strategis 3 didukung oleh 1 (satu) program
dan 8 (delapan) kegiatan, antara lain:
Program : Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Desa.
Kegiatan : 1. Fasilitasi Pelaksanaan BBGRM;
2. Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa;
3. Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
4. Pelestarian Adat Istiadat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat;
5. Pembinaan Kelembagaan BKAD dan UPK;
6. Peningkatan Kapasitas BPD/ FMK;
7. Fasilitasi Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Desa dan
Kelurahan; dan
8. Bimtek Peningkatan KPMD.
Pada tahun 2017, target yang telah ditetapkan sebesar 20%, terealisasi
sebesar 20.72%, sehingga capaian yang dihasilkan sebesar 103.61%.
Rp. 4.266.641.700,00
= x 100%
Rp. 20.589.823.927,00
= 20.72 %
Jumlah Swadaya Masyarakat (Rp.) X 100 % PADes (Rp.)
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 34
20.72
Capaian = x 100%
20
= 103.61%
Faktor yang mempengaruhi realisasi dan capaian tersebut adalah tingkat
antusiasme masyarakat desa terhadap pembangunan desa, melalui
mekanisme pengumpulan dana swadaya masyarakat desa umtuk
mendukung pelaksanaan pembangunan dalam APBDes.
Kendala yang dihadapi adalah adanya anggapan sebagian masyarakat desa
bahwa dana swadaya yang dihimpun oleh masyarakat menjadi tidak urgen
lagi, karena adanya Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang
relatif besar untuk pembangunan di desa. Hal tersebut mengakibatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa melalui dana swadaya
masyarakat (dalam APBDes) menjadi kurang berkembang.
Solusi yang dilakukan adalah melaksanakan kebijakan-kebijakan inovatif,
antara lain:
1. Pendekatan aspek pembinaan pemerintahan desa: melalui
Peningkatan Kapasitas BPD/ FMK dan Fasilitasi Perencanaan,
Pelaporan Pemerintah Desa (berupa bimtek/ sosialisasi), dimana
pemerintahan desa diedukasi untuk tetap mempertahankan dan
mengembangkan swadaya masyarakat dalam pembangunan desa;
2. Pendekatan aspek kelembagaan masyarakat dan kader desa: melalui
peningkatan kapasitas LPMD/K dan KPMD/K dimana kinerja LPMD/K
dinilai dari tingkat partisipasinya dalam musyawarah desa sebagai
upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
desa.
3. Pendekatan aspek pembinaan budaya masyarakat desa: melalui
pengembangan budaya gotong royong masyarakat melalui pencanangan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 35
dan lomba gotong royong masyarakat, dimana salah satu penilaiannya
adalah pada tingkat partisipasi masyarakat yang diwujudkan dalam
dana swadaya masyarakat dalam APBDes.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
36
Tabel 2.1
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja PD dan Pencapaian Renstra PD s.d. Tahun 2018 Kabupaten Blitar
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 37
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati
Blitar Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Bupati Blitar
Nomor 08 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blitar.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta
tugas pembantuan.
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar meliputi: Kepala Dinas, Sekretariat Dinas, Bidang
Pemerintahan Desa, Bidang Pembangunan Desa, dan Bidang Kelembagaan
Masyarakat, serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam mewujudkan
optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Blitar secara terukur dan berkelanjutan, maka tugas
pokok dan fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pemerintahan Desa, membawahi:
1. Seksi Administrasi Pemerintahan Desa;
2. Seksi Keuangan dan Aset Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 38
3. Seksi Data dan Sistem Informasi Desa.
d. Bidang Pembangunan Desa, membawahi :
1. Seksi Kerja Sama Desa dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan;
2. Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna (TTG);
3. Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat.
e. Bidang Kelembagaan Masyarakat, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Seksi Pendampingan Masyarakat;
3. Seksi Pelestarian Adat, dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas sebagaimana mempunyai tugas pokok membantu
Bupati memimpin dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa yang meliputi pemerintahan
desa, pembangunan desa, serta kelembagaan masyarakat.
(2) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a. memvalidasi dan menetapkan kebijakan teknis di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
b. menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
c. memimpin penyelenggaraan administrasi pemberdayaan
masyarakat dan desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 39
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
e. mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
f. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
g. memvalidasi penyusunan laporan kinerja secara periodik
kepada Bupati;
h. mengkoordinasi pembinaan UPTD; dan
i. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sekretariat
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, pengendalian, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. memverifikasi rancangan kebijakan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
b. mengkoordinasi dalam penyusunan, pelaksanaan, dan
pelaporan program kerja dan pengelolaan anggaran keuangan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
c. mengkoordinasikan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 40
d. mengkaji dan memverifikasi penyusunan dan pelaksanaan
Standard Operating Prosedure (SOP) Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
e. mengkoordinasi pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan barang
milik/kekayaan daerah;
g. mengkaji pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan
teknis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; dan
h. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
(1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris terkait dengan
urusan penyusunan program dan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub bagian Penyusunan Program
dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. menyusun perencanaan program dan kegiatan dinas;
b. menghimpun data dan penyiapan bahan koordinasi terkait
dengan penyusunan program kegiatan dan keuangan;
c. menyusun pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan;
d. mengelola administrasi keuangan dinas;
e. menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 41
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris terkait urusan
umum dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan urusan adminstrasi surat-menyurat;
b. menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor;
c. melaksanakan tugas di bidang hubungan kemasyarakatan;
d. melaksanakan administrasi kepegawaian;
e. mengelola barang/kekayaan milik daerah;
f. merancang bahan pembinaan dan penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Bidang Pemerintahan Desa
(1) Kepala Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa di Bidang Pemerintahan Desa yang meliputi
Administrasi Pemerintahan Desa, Keuangan dan Aset Desa, dan
Data dan Sistem Informasi Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. memverifikasi rencana kegiatan bidang pemerintahan desa ;
b. mengkaji dan melakukan perumusan bahan koordinasi
pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemerintahan desa;
c. mengkaji dan melakukan perumusan pedoman pelaksanaan
pembinaan dan peningkatan Administrasi Pemerintahan Desa,
Keuangan dan Aset Desa, serta Data dan Informasi Desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 42
d. memimpin pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan
administrasi pemerintahan desa, Keuangan dan Aset Desa,
serta Data dan Informasi Desa;
e. mengkoordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa,
Keuangan dan Aset Desa, serta Data dan Informasi Desa;
f. mengkoordinasikan pelaporan program dan kegiatan di bidang
pemerintahan desa;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
Seksi Administrasi Pemerintahan Desa
(1) Kepala Seksi Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan
Desa terkait dengan administrasi pemerintahan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Administrasi
Pemerintahan Desa menyelenggarakan fungsi :
a. merancang rencana kerja dan kegiatan seksi administrasi
pemerintahan desa;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan
terkait dengan administrasi pemerintahan desa;
c. menyiapkan dan menganalisa bahan penyusunan kebijakan
teknis (pedoman umum, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis) terkait dengan administrasi pemerintahan desa;
d. melaksanakan pembinaan dan peningkatan kapasitas aparatur
pemerintahan desa;
e. melaksanakan pembinaan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD);
f. memfasilitasi penyusunan peraturan di Desa ;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 43
g. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan
administrasi pemerintahan desa;
h. melaksanakan fasilitasi perencanaan pembangunan desa dan
musyawarah desa;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
administrasi pemerintahan desa; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Seksi Keuangan dan Aset Desa
(1) Kepala Seksi Keuangan dan Aset Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan
Desa terkait dengan keuangan dan aset desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Keuangan dan Aset Desa
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan seksi keuangan, dan aset
desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya
terkait dengan keuangan dan aset desa;
c. menghimpun dan mengolah data dalam rangka pembinaan
pengelolaan keuangan dan aset desa;
d. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan
Desa;
e. melaksanakan fasilitasi pengelolaan Alokasi Dana Desa, Dana
Desa dan Dana Transfer lainnya;
f. melaksanakan fasilitasi penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja desa;
g. menghimpun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBDes;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 44
h. melaksanakan fasilitasi inventarisasi aset desa;
i. melaksanakan pembinaan pengelolaan aset desa;
j. melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan aset desa;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Seksi Data dan Sistem Informasi Desa
(1) Kepala Seksi Data dan Sistem Informasi Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Pemerintahan
Desa terkait dengan pengembangan data dan sistem informasi
desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Kerja Sama Desa
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan seksi Data dan Sistem
Informasi Desa;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-
bahan lainnya terkait dengan Data dan Sistem Informasi Desa;
c. Melaksanakan fasilitasi pemutakhiran dan pemeliharaan profil
desa dan kelurahan;
d. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan monografi
desa/kelurahan;
e. Melaksanakan fasilitasi pengembangan sistem administasi dan
informasi Desa;
f. Melaksanakan fasilitasi pengembangan jaringan informasi desa;
g. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan data dan sistem
informasi desa;
h. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan data dan sistem informasi desa; dan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 45
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Bidang Pembangunan Desa
(1) Kepala Bidang Pembangunan Desa mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dalam bidang pembangunan desa, meliputi
kerja sama desa dan pembangunan kawasan perdesaan,
perkembangan desa dan Teknologi Tepat Guna (TTG),
pemberdayaan lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pembangunan Desa
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi rencana kerja dan kegiatan bidang
pembangunan desa;
b. mengkaji dan melakukan perumusan bahan koordinasi
pelaksanaan program/ kegiatan bidang pembangunan desa;
c. mengkaji dan melakukan perumusan pedoman pelaksanaan
pembinaan kerja sama desa dan pembangunan kawasan
perdesaan, pengembangan lembaga ekonomi perdesaan dan
usaha ekonomi masyarakat, dan teknologi tepat guna dan
perkembangan desa;
d. memimpin pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan
kerja sama desa dan pembangunan kawasan perdesaan,
pengembangan lembaga ekonomi perdesaan dan usaha
ekonomi masyarakat, dan teknologi tepat guna dan
perkembangan desa;
e. mengkoordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan kerja sama desa dan
pembangunan kawasan perdesaan, pengembangan lembaga
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 46
ekonomi perdesaan dan usaha ekonomi masyarakat, dan
teknologi tepat guna dan perkembangan desa;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
Seksi Kerja Sama Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan
(1) Kepala Seksi Kerja Sama Desa dan Pembangunan Kawasan
Perdesaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok
Kepala Bidang Pembangunan Desa terkait dengan kerja sama desa
dan pembangunan kawasan perdesaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Kerja Sama Desa dan
Pembangunan Kawasan Perdesaan menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan terkait penyelenggaraan
Kerja Sama Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan
lainnya terkait dengan Kerja Sama Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan;
c. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan kerja sama antar
desa dan kerja sama desa dengan pihak ketiga;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan Badan Kerja Sama
Antar Desa;
e. melaksanakan fasilitasi pembentukan kawasan perdesaan;
f. melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana pembangunan
kawasan perdesaan;
g. melaksanakan fasilitasi kegiatan tim koordinasi pembangunan
kawasan perdesaan;
h. menyiapkan bahan koordinasi pembangunan kawasan
perdesaan ;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 47
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan kerja sama desa dan pembangunan kawasan
perdesaan ;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembangunan Desa.
Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
(1) Kepala Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala
Bidang Pembangunan Desa terkait dengan perkembangan desa
dan Teknologi Tepat Guna (TTG).
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Perkembangan Desa dan
Teknologi Tepat Guna (TTG) menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan Seksi
Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna (TTG);
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan
lainnya, terkait Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna
(TTG);
c. melaksanakan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan ;
d. melaksanakan inventarisasi data perkembangan desa dan
kelurahan;
e. melaksanakan inventarisasi potensi pengembangan Teknologi
Tepat Guna (TTG) ;
f. memfasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)
melalui pembentukan Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi)
dan Wartek (Warung Teknologi);
g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
perkembangan desa dan perkembangan Teknologi Tepat Guna
(TTG); dan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 48
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembangunan Desa.
Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi
Masyarakat
(1) Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Pembangunan Desa terkait dengan
pengembangan lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga
Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan seksi
Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha Ekonomi
Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan
teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan
lainnya terkait dengan pemberdayaan lembaga ekonomi desa
dan usaha ekonomi masyarakat;
c. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi lembaga ekonomi
desa dan jenis-jenis usaha ekonomi masyarakat desa;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan BUMDesa, Pasar
Desa, dan lembaga ekonomi desa lainnya;
e. memfasilitasi pembentukan dan pengembangan BUMDesa
bersama;
f. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengembangan usaha
ekonomi masyarakat;
g. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan program-program
pengentasan kemiskinan;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 49
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi
masyarakat serta pengentasan kemiskinan dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembangunan Desa.
Bidang Kelembagaan Masyarakat
(1) Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas
mengkoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dalam bidang Kelembagaan Masyarakat,
meliputi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Pendampingan
Masyarakat, Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat .
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Kelembagaan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan dan memverifikasi rencana program
kegiatan bidang Kelembagaan Masyarakat;
b. memverifikasi perumusan pedoman pelaksanaan dan teknis
pembinaan Kelembagaan Masyarakat;
c. memverifikasi perumusan bahan koordinasi rencana program
pengembangan bidang Kelembagaan Masyarakat;
d. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa/kelurahan;
e. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan pendampingan
masyarakat;
f. mengkoordinasi fasilitasi dan pembinaan pelestarian adat dan
pengembangan nilai sosial budaya masyarakat;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Kelembagaan Masyarakat;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 50
h. mengkoordinasi laporan program dan kegiatan di bidang
kelembagaan masyarakat; dan
i. mengkoordinasi pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
(1) Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala
Bidang Pemberdayaan Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan terkait dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi lembaga
kemasyarakatan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya
terkait dengan lembaga kemasyarakatan desa;
c. menyusun dan menentukan pedoman teknis pengembangan
lembaga kemasyarakatan;
d. memfasilitasi dan menentukan pembinaan kapasitas lembaga
kemasyarakatan (LPMD/K), PKK, Posyandu, dan RT/RW;
e. merencanakan dan menentukan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi perkembangan lembaga kemasyarakatan
desa/kelurahan;
f. menyusun dan menentukan laporan kegiatan di bidang lembaga
kemasyarakatan desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 51
Seksi Pendampingan Masyarakat
(1) Kepala Seksi Pendampingan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Bidang Kelembagaan
Masyarakat terkait dengan pendampingan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pendampingan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi
Pendampingan Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya
terkait dengan pendampingan masyarakat;
c. menyusun dan membuat kensep pedoman pembinaan
Pendampingan Masyarakat;
d. menyusun rencana dengan pendamping professional;
e. memfasilitasi tumbuhnya kader lokal pembangunan desa
(paralegal, KPMD/K, dan kader lainnya);
f. menyusun rencana peningkatan kapasitas dan pembinaan
kader lokal pembangunan desa (paralegal, KPMD/K, dan kader
lainnya);
g. menyusun rencana dan menentukan pemantauan dan evaluasi
kinerja pendamping profesional dan kader lokal pembangunan
desa;
h. membuat laporan kegiatan di bidang pendampingan
masyarakat; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 52
(1) Kepala Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas pokok Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat terkait
dengan Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pelestarian Adat dan
Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi Pelestarian
Adat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya
terkait dengan pelestarian adat dan nilai sosial budaya
masyarakat;
c. menyusun pedoman teknis Pelestarian Adat dan
Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
d. menyusun rencana dan menentukan identifikasi dan
inventarisasi adat istiadat masyarakat desa;
e. merancang dan menentukan pelestarian nilai-nilai adat dan
sosial budaya masyarakat melalui penyelenggaraan Bulan
Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Lomba Gotong Royong
Masyarakat dan kegiatan lainnya;
f. memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya adat dan nilai sosial
budaya masyarakat yang mendukung pembangunan desa;
g. merancang dan menentukan pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi perkembangan pelestarian nilai-nilai adat dan sosial
budaya masyarakat;
h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelestarian
adat dan nilai sosial budaya masyarakat; dan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 53
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kelembagaan Masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala
Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan
Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah
sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar
mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Setiap pemimpin
satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
Setiap pemimpin sebuah organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-
masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. Setiap
laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan
bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahannya. Dalam menyampaikan laporan masing-masing
kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada
satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019 54
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
55
Bagan 2.2
Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BLITAR
NOMOR :
TANGGAL :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
PENYUSUNAN
PROGRAM DAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG
PEMERINTAHAN DESA
BIDANG
PEMBANGUNAN DESA
BIDANG
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
SEKSI
DATA DAN SISTEM INFORMASI
DESA
SEKSI
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
EKONOMI DESA DAN USAHA
EKONOMI MASYARAKAT
SEKSI
PELESTARIAN ADAT, DAN
PENGEMBANGAN NILAI SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT
SEKSI
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
DESA
SEKSI
KERJA SAMA DAN
PEMBANGUNAN KAWASAN
PERDESAAN
SEKSI
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
SEKSI
KEUANGAN DAN ASET
DESA
SEKSI
PERKEMBANGAN DESA DAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(TTG)
SEKSI
PENDAMPINGAN MASYARAKAT
BUPATI BLITAR,
RIJANTO
KEPALA DINAS
UPTD
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
45
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, Dinas PMD Kab.
Blitar tetap mempertimbangkan isu-isu penting sebagai bentuk sikap
responsif terhadap perkembangan kebijakan Pemerintah Pusat
(Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa dan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) maupun Pemerintah Provinsi Jawa
Timur (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur).
Secara garis besar kelancaran penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
ditentukan oleh kesiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur
Pemerintah Daerah dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang
memadahi.
Pelaksanaan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi menjadi
Keys of Development Goals bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar dalam perumusan perencanaan kerja dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan. Secara konkret, Keys of Development
Goals di lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar dilaksanakan melalui:
1. Rapat koordinasi Lintas SKPD maupun dengan kecamatan dan desa/
kelurahan secara berkala, dalam rangka membangun sinergitas
pelaksanaan agenda prioritas RPJMD Tahun 2019 (Memperkuat
Kelembagaan Pemerintah Desa) melalui program dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan desa.
2. Evaluasi Internal dalam rangka membangun Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah. Hal tersebut dilaksanakan untuk mengukur kinerja yang telah
direncanakan dan dilaksanakan Dinas PMD Kab. Blitar
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi, antara lain:
1. Teknologi Informasi yang menuntut kesiapan SDM Aparatur yang handal
dan profesional dalam berbagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
46
perlu mendapatkan perhatian dalam rangka pengembangan program dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Pelaksanaan koordinasi yang membutuhkan komitmen tinggi/ goodwill
dari seluruh pemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan program
dan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa dinamika
perkembangan lingkungan merupakan sebuah deskripsi mengenai apa yang
sedang terjadi di dalam lingkungan organisasi yang dapat memberikan
pengaruh terhadap rencana strategis. Secara garis besar, lingkungan
strategis Dinas PMD Kab. Blitar, terdiri dari lingkungan internal dan
lingkungan eksternal, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri atas dua faktor strategis yang secara
keseluruhan dapat dikelola oleh manajemen Dinas PMD Kab. Blitar,
terdiri atas faktor kekuatan dan faktor kelemahan organisasi.
a. Faktor Kekuatan Organisasi
(1) Komitmen Kepala Daerah Kabupaten Blitar dalam pengembangan
pemberdayaan masyarakat guna pengentasan kemiskinan,
melalui pembangunan desa dan kawasan perdesaan;
(2) Adanya Struktur dan Tata Kerja Organisasi (STOK) yang baru
(sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2018
tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2016
tentang Susunan Kedudukan dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
PMD Kab. Blitar), telah membawa perubahan pada sistem
pemberdayaan masyarakat dan desa, dimana lebih
menitikberatkan pada aspek kemandirian desa;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
47
(3) Adanya pegawai yang mengisi formasi jabatan dan Itikat/
kemauan (goodwill) yang kuat pada Sumber Daya Manusia (SDM)
Aparatur Dinas PMD Kab. Blitar, untuk mendukung pengelolaan
program pemberdayaan masyarakat dan desa dalam
mempercepat tercapainya kemandirian desa dan keswadayaan
masyarakat.
(4) Adanya Standar Operasional Baku/ SOP (Standard Operational
Prosedure), Metadata, dan Pengendalian Internal dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) maupun Soliditas
internal yang baik dan alur komunikasi/koordinasi/konsultasi
yang efektif;
(5) Koordinasi antara Dinas PMD Kab. Blitar dengan Dinas PMD
Provinsi Jawa Timur, maupun Dirjen Pemerintahan Desa
Kemendagri dan Dirjen PPMD Kemendes dan Transmigrasi.
b. Faktor Kelemahan Organisasi
(1) Terbatasnya anggaran yang tersedia;
(2) Rendahnya kinerja (etos kerja,budaya kerja, pengetahuan)
pegawai;
(3) Terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (Staf/
Pelaksana/JFU);
(4) Kemampuan, ketrampilan, beban pekerjaan pegawai belum
merata;
(5) Pengelolaan database (metadata) yang belum terintegrasi/
tertata secara baik;
(6) Masih lemahnya aspek pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program guna mewujudkan capaian kinerja (output,
outcome, benefit, impact) dan belum optimalnya evaluasi internal
terhadap pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut untuk mengetahui
tingkat akuntabilitas pada Dinas PMD Kab. Blitar.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
48
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri dari 2 (dua) faktor strategis yang karena
berada pada lingkungan organisasi maka tidak dapat dikelola secara
langsung oleh manajemen Dinas PMD Kab. Blitar, namun dapat
mempengaruhi upaya peningkatan kinerja organisasi. Dua faktor
strategis dari lingkungan eksternal organisasi adalah faktor peluang
organisasi dan ancaman atau tantangan organisasi.
a. Faktor Peluang Organisasi
1) Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada
percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang inklusif, dan mengedepankan
partisipasi rakyat (participatory based development) serta
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin
(pro poor growth);
2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada
penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan
berkembangnya potensi masyarakat, menguatnya potensi atau
daya saing yang dimiliki rakyat, dan pemberdayaan yang
melindungi dan berpihak kepada masyarakat;
3) Adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta
peraturan lainnya yang mendukung pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat dan desa;
4) Apresiasi positif dari pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan,
lembaga sosial, lembaga adat, lembaga kerja sama antar desa, dan
elemen masyarakat desa untuk mewujudkan desa yang mandiri dan
berdaya;
5) Potensi desa dan Sumber Daya Alam (SDA) perdesaan;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
49
6) Adanya pendamping desa dan perguruan tinggi/ akademisi yang siap
bersinergi;
7) Adanya potensi semangat gotong royong, kerja sama, dan partisipasi
masyarakat perdesaan.
8) Berkembangnya arus teknologi informasi yang memengaruhi orientasi
dan keputusan masyarakat dengan cepat.
9) Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang
berkualitas dan berdaya saing;
10) Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasi yang terus
berkembang.
b. Faktor Tantangan Organisasi
(1) Perubahan paradigma dari pemerintah (Government) menjadi
tata pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif
negara untuk mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-
persoalan publik menjadi urusan bersama antara pemerintah,
civil society dan dunia usaha/ swasta;
(2) Pergeseran paradigma dan kebijakan pembangunan, yakni dari
pembangunan ke pemberdayaan. Tepatnya pembangunan
(desa) terpadu pada tahun 1970-an, bergeser menjadi
pembangunan masyarakat (desa) pada tahun 1980-an dan awal
1990-an, kemudian bergeser lagi menjadi pemberdayaan
masyarakat (desa) mulai akhir tahun 1990-an hingga sekarang,
sehingga diperlukan peningkatan kapasitas Sumber Daya
Manusia/ SDM (Aparatur pemerintah daerah, pemerintah desa,
dan masyarakat desa), beserta lembaga kemasyarakatan di
desa. Sehingga perkembangan pembangunan masyarakat desa
pada awalnya bersifat sentralistik berubah menjadi
pemberdayaan masyarakat bersifat partisipatif;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
50
(3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan
masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-
langkah konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan
jumlah penduduk miskin dari waktu ke waktu;
(4) Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan
ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi
tawar, dan daya saingnya;
(5) Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, belum secara optimal
dikelola serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat;
(6) Lemahnya SDM Aparatur Pemerintahan Desa;
(7) Lemahnya partisipasi masyarakat;
(8) Lemahnya lembaga ekonomi perdesaan dan kemampuan
ekonomi masyarakat;
(9) Lemahnya SDM masyarakat/ rendahnya pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat;
(10) Lemahnya penguasaan asset di desa;
(11) Lemahnya jejaring antar desa.
Dari situasi dan kondisi (internal dan eksternal) di atas maka Dinas
PMD Kab. Blitar menentukan kebijakan umum sebagai berikut :
1. Peningkatan Pelayanan Kesekretariatan;
2. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Dinas PMD Kab. Blitar;
3. Peningkatan Kualitas Dokumen Perencanaan dan Pelaporan SKPD;
4. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan;
5. Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan dan Penerapan TTG;
6. Peningkatan Kinerja Kelembagaan dan Kapasitas Aparatur Pemdes
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; dan
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
51
7. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan Desa dan
Optimalisasi Pendampingan Masyarakat.
2.4 Reviu Terhadap Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Blitar Tahun 2019, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah program dan kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja utama
Pemerintah Kabupaten Blitar, dalam proses pembangunan yang terpadu,
berkelanjutan, berkeadilan antar wilayah di Kabupaten Blitar.
Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Blitar, yaitu Menuju Kabupaten
Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing, dan misi pembangunan
daerah, (1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat; (2) Memantapkan
kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius),
kearifan lokal, dan hukum; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM); (4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; (5)
Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat
yang memiliki daya saing; dan (6) Meningkatkan pembangunan berbasis
desa dan kawasan perdesaan, maka Dinas PMD Kab. Blitar dalam rangka
mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar perlu mengambil
langkah konkrit.
Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan
merupakan sebuah misi yang sesuai dengan amanat Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Bahwa desa dan
atau desa adat memiliki otonomi yang disebut sebagai otonomi desa, untuk
mengembangkan “dirinya” menjadi desa yang lebih berdaya, maju, dan
mandiri. Konsep otonomi desa tersebut dijabarkan dalam kewenangan-
kewenangan desa, antara lain:
a. penyelenggaraan pemerintahan desa,
b. tata kelola pembangunan lokal skala desa dan kawasan perdesaan,
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
52
c. pengelolaan keuangan dan aset desa,
d. pembentukan peraturan desa,
e. pengembangan perekonomian desa berbasis kelembagaan ekonomi
(Badan Usaha Milik Desa/ BUMDesa),
f. pengembangan kerja sama desa,
g. pengembangan partisipasi masyarakat melalui kelembagaan masyarakat
(LPMD),
h. penggalian dan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya skala desa, dan
i. pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) berbasis pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna (TTG).
Dengan harapan desa menjadi mandiri dan kesejahteraan masyarakat desa
semakin meningkat secara berkesinambungan.
Sesuai dengan semangat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Blitar Tahun 2017, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blitar melaksanakan langkah-langkah konkrit, antara lain:
Pertama, optimalisasi pembangunan desa dan kawasan perdesaan;
Kedua, mengembangkan lembaga ekonomi desa dan usaha ekonomi
masyarakat;
Ketiga, meningkatkan kinerja pemerintahan desa;
Keempat, menguatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
melalui kelembagaan masyarakat.
Selanjutnya, langkah-langkah tersebut dijabarkan ke dalam alokasi anggaran
program dan kegiatan.
Restrukturisasi alokasi anggaran pada beberapa kegiatan di Dinas
PMD Kab. Blitar, selengkapnya terlampir.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
53
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan pemberdayaan
masyarakat, telah dilakukan upaya-upaya konkrit menjawab isu strategis
dimaksud, dengan memperhatikan usulan program/ kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Usulan program pemberdayaan masyarakat
Kabupaten Blitar dari masyarakat (komunitas masyarakat) diusulkan melalui
mekanisme perencanaan dalam Musrenbang mulai dari tingkat desa/
kelurahan, kecamatan, sampai dengan Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil
proses musrenbang tersebut, maka pada tahun anggaran 2019 di Dinas
PMD Kab. Blitar tidak terdapat usulan program dan kegiatan dari usulan
masyarakat.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
54
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas PMD Kab. Blitar
berpedoman sebagaimana Kebijakan Nasional yang tertuang di Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), maupun yang
dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Blitar. Salah satu agenda
pembangunan global dalam Millienium Development Goals (MDG’s) dan
Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah menghapuskan kemiskinan.
Salah satu isu pembangunan regional adalah diterapkannya MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN)/ AEC (ASEAN Economic Community) yang akan
memicu daya saing nasional, daerah, maupun desa.
Prioritas pembangunan nasional adalah terdapat 9 (Sembilan) agenda
prioritas/ Nawacita yang diimplementasikan dalam strategi pembangunan
nasional dengan membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat
daerah-daerah beserta desa. Hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan
semangat dan amanah dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Desa.
Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya
melaksanakan strategi pokok pembangunan berkelanjutan yang berpusat
pada rakyat (people centered development), yang inklusif dan
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
55
mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development),
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor
growth), Kesetaraan Antar Generasi (intergenerational equity) dan
Pengarusutamaan Gender (PUG).
Maka Dinas PMD Kab. Blitar merespons isu-isu dan kebijakan
nasional tersebut dengan Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan
Kawasan Perdesaan pada Tahun 2019. Dengan memperhatikan arah
kebijakan perekonomian daerah dalam RKPD Kab. Blitar Tahun 2019, yaitu
mendorong pergerakan ekonomi di kawasan perdesaan dengan fokus pada
pemanfaatan potensi lokal dan permodalan Dana Desa (DD) sebagai agenda
prioritas dan merujuk program aksi, maka yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan lembaga
kemasyarakatan;
2) Penyusunan regulasi penyelenggaraan pemerintahan desa;
3) Pembangunan infrastruktur kawasan perdesaan yang berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat untuk meminimalisasi disparitas antar
wilayah;
4) Fasilitasi pengembangan manajemen pemerintahan desa didukung
dengan sistem informasi desa;
5) Optimalisasi pemberdayaan masyarakat desa sebagai bentuk nyata
partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung Visi Kepala Daerah Kabupaten
Blitar : Menuju Kabupaten Blitar Lebih Berdaya Saing, melalui misi
Kabupaten Blitar ke V dan VI yaitu mewujudkan Kabupaten Blitar yang
berdaya saing dengan menciptakan keberdayaan pada masyarakat,
perdesaan, dan UMKM serta dengan mengembangkan potensi unggulan
pariwisata dan pertanian.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
56
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kabupaten Blitar
Rencana Kerja (Renja) Dinas PMD Kabupaten Blitar tahun 2019
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas PMD Kabupaten Blitar
Tahun 2016-2021. Dimana dokumen tersebut merupakan penjabaran dari
Visi Misi yang terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, dengan mengacu pada
Peningkatan Daya Saing Usaha Melalui Sektor Ekonomi Unggulan Berbasis
Kawasan dan Berkelanjutan (Agenda Prioritas Pembangunan Tahun 2019).
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam pembangunan daerah
jangka menengah dalam kurun waktu 2016-2021 adalah meningkatnya
kualitas pembangunan desa (sasaran 12), dengan penjabaran:
1. Meningkatnya Pelayanan Kesekretariatan;
2. Terwujudnya Dokumen Perencanaan, Pengganggaran, dan Pelaporan yang
Berkualitas;
3. Terwujudnya Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan;
4. Terwujudnya Kapasitas Lembaga Ekonomi Perdesaan;
5. Terwujudnya Pemerintahan Desa yang Berkinerja Baik; dan
6. Terwujudnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Berdasarkan sasaran strategis tersebut, maka strategi yang
dilaksanakan adalah (1) Memperkuat kelembagaan pemerintahan desa;
(2) Mengembangkan kawasan perdesaan; (3) Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam membangun desa. Strategi tersebut dijabarkan secara
terinci sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas SDM Dinas PMD yang berorientasi pada
penguasaan Teknologi Informasi dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya pada
pelayanan kesekretariatan;
2. Optimalisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
3. Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan;
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
57
4. Peningkatan Kualitas Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Desa,
Peningkatan Jejaring Desa, Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG)
berwawasan Lingkungan;
5. Pengembangan model pemberdayaan masyarakat dan desa yang efektif
(berbasis data) melalui teknologi informasi, dalam hal managerial
penyelenggaraan pemerintahan desa;
6. Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa dan Peningkatan
partisipasi dan swadaya masyarakat maupun kelembagaan masyarakat
berbasis pada nilai adat dan kearifan lokal.
Untuk mengimplementasikan strategi dirumuskan kebijakan-kebijakan
strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi
program Dinas PMD Kabupaten Blitar. Maka kebijakan tersebut dirumuskan
sebagai berikut:
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
58
No. Perspektif
Strategi 1:
1. Peningkatan Kapasitas SDM Dinas PMD yang berorientasi
pada penguasaan Teknologi Informasi dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat desa, khususnya pada pelayanan
kesekretariatan dan
2. Optimalisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat - -
2 Perspektif Proses
Internal
Peningkatan Pelayanan
Kesekretariatan
1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
3 Perspektif
Kelembagaan
Peningkatan dokumen
perencanaan dan Pelaporan
OPD yang berkualitas
Program Perencanaan,
Penganggaran, Pengendalian
dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
4 Perspektif Keuangan - -
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
59
No. Perspektif
Strategi 3:
Pengembangan model pemberdayaan masyarakat dan desa
yang efektif (berbasis data) melalui teknologi informasi, dalam
hal managerial penyelenggaraan pemerintahan desa
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan Aparatur
Pemdes Dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Program Peningkatan
Kapasitas Pemerintahan Desa
2 Perspektif Proses
Internal
3 Perspektif
Kelembagaan
4 Perspektif Keuangan - -
No. Perspektif
Strategi 2:
1. Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan
2. Peningkatan Kualitas Ketahanan Sosial Ekonomi
Masyarakat dan Desa, Peningkatan Jejaring Desa,
Pemanfaatan Teknologi berwawasan Lingkungan
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat 1. Peningkatan Kualitas
dan Kapasitas
Pembangunan Desa dan
Kawasan Perdesaan dan
2. Pengembangan Lembaga
Ekonomi Perdesaan dan
TTG
1. Program Pengembangan
Desa dan Kawasan
Perdesaan
2. Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Perdesaan
2 Perspektif Proses
Internal
3 Perspektif
Kelembagaan
4 Perspektif Keuangan - -
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
60
No. Perspektif
Strategi 4:
Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Desa dan
Peningkatan partisipasi dan swadaya masyarakat maupun
kelembagaan masyarakat berbasis pada nilai adat dan
kearifan lokal
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Desa dalam
Pembangunan Desa dan
Optimalisasi Pendampingan
Masyarakat
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat Desa
2 Perspektif Proses
Internal
- -
3 Perspektif
Kelembagaan
4 Perspektif Keuangan - -
3.3 Program dan Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar
serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2019,
dengan berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja
SKPD, maka rencana program dan kegiatan Dinas PMD Kabupaten Blitar
Tahun Anggaran 2019, adalah sebagai berikut:
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Kegiatan Capacity Building
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
61
Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian, dan Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan
Capaian Kinerja SKPD;
b. Kegiatan Penyusunan Dokumen Anggaran dan Laporan Keuangan.
Program Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan
Program ini mendukung program prioritas pembangunan daerah Kab.
Blitar, yaitu pembangunan desa dan kawasan perdesaan. Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Kegiatan Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan;
b. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerja Sama Desa;
c. Kegiatan Pengembangan TTG;
d. Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Desa/ Kel.
Program Pemberdayaan Ekonomi Perdesaan
Program ini mendukung pembangunan kawasan perdesaan, dimana
untuk menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di
perdesaan. Program pemberdayaan ekonomi perdesaan meliputi aspek
kelembagaan, SDM pengurus, maupun kelompok masyarakat
(khususnya masyarakat tidak mampu secara ekonomis) berbasis potensi
desa. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan;
b. Kegiatan Pengembangan Usaha Masyarakat Desa.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
62
Program Peningkatan Partisipasi Lembaga Masyarakat Desa
Program ini mendukung kebijakan meningkatkan pembinaan sistem
manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan
kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta
pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan
lokal desa. Dengan tujuan meningkatkan keberdayaan masyarakat
desadalam pembangunan desa secara partisipatif/ swadaya
masyarakat. Adapun program ini diimplementasikan dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Fasilitasi PKK;
b. Kegiatan Peningkatan Kapasitas LPMD/K;
c. Kegiatan Fas. Pembinaan Kader Desa;
d. Kegiatan Pelestarian Adat Istiadat & Pengembangan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat;
e. Keg. Fas. TMMD.
Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa
Program ini mendukung kebijakan meningkatkan fungsi kapasitas
pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM) pada
kelembagaan pemerintah desa. Adapun tujuannya adalah untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan desa, yang diimplementasikan di
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan dan Aset
Desa;
2. Kegiatan Fasilitasi Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
Pemerintahan Desa
3. Kegiatan Pemeliharaan Profil Desa, Data, dan Informasi Desa
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
63
Dalam upaya mewujudkan pembangunan desa dan pengembangan
kawasan perdesaan, melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintah
desa di Kabupaten Blitar, maka program dan kegiatan diarahkan bukan
hanya untuk mencapai tujuan masing-masing program saja, tetapi juga
untuk mewujudkan Paradigma Desa Membangun dan Membangun Desa
menuju Kemandirian Desa.
Dinas PMD Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan program dan
kegiatannya juga diarahkan pada pengembangan potensi desa guna
mendukung proses pembangunan desa dan kawasan perdesaan.
Dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.
Selengkapnya rumusan rencana program dan kegiatan SKPD Tahun
Anggaran 2019 sebagaimana matriks terlampir.
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
64
Matriks Kesesuaian antara RKPD Kabupaten Blitar Tahun 2019 dan Renja Dinas PMD Kab. Blitar Tahun 2019
Tema RKPD : Memacu Pembangunan Ekonomi yang Mengoptimalkan Sumberdaya Secara Arif dan Lestari
Arah Kebijakan RKPD : mendorong pergerakan ekonomi di kawasan perdesaan dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal & permodalan DD
Program Aksi Sasaran (S12) Strategi Program (Renja
2019) Kegiatan (Renja 2019)
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
desa dan lembaga kemasyarakatan;
Meningkatnya kualitas
pembangunan desa
Memperkuat
kelembagaan
pemerintahan desa
Program Peningkatan
Kapasitas
Pemerintahan Desa
4. Fas. Pengelolaan & Pelaporan
Keu & Aset Desa
5. Fas. Perenc. & Pelaporan
Kinerja Pemdes
6. Pemeliharaan Profil Desa,
Data, dan Informasi Desa
Penyusunan regulasi penyelenggaraan
pemerintahan desa;
Fasilitasi pengembangan manajemen
pemerintahan desa didukung dengan sistem
informasi desa;
Pembangunan infrastruktur kawasan perdesaan
yang berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat untuk meminimalisasi disparitas
antar wilayah;
Mengembangkan
kawasan perdesaan Program
Pengembangan Desa
dan Kawasan
Perdesaan
1. Fas. Pembentukan &
Pengembangan Kawasan
Perdesaan
2. Fas. Penyelenggaraan Kerja
Sama Desa
3. Fas. Pengembangan TTG
4. Fas. Epedeskel
Program
Pemberdayaan
Ekonomi Perdesaan
1. Fas. Pengembangan LED
2. Fas. Pengembangan UEM Ds
Optimalisasi pemberdayaan masyarakat desa
sebagai bentuk nyata partisipasi aktif
masyarakat dalam pembangunan desa.
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam
membangun desa
Program Peningkatan
Partisipasi Lembaga
Masyarakat Desa
1. Fas. PKK
2. Peningk. Kap. LPMD/K
3. Fas. Pembinaan Kader Desa
4. Pelestarian Adat Istiadat &
Pengemb. Nilai Sosbud Masy.
5. Keg. Fas. TMMD
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
65
Rencana Kerja Dinas PMD Kabupaten Blitar menjadi sangat penting
artinya dalam menjawab berbagai persoalan-persoalan terkait dengan
perencanaan pembangunan daerah di tingkat SKPD, sebagai wujud nyata dan
tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan daerah. Hal tersebut
sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi
berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan
pembangunan berbasis partisipatif masyarakat. Dalam arti memprioritaskan
Community Base Development (CBD), dengan keterlibatan lebih banyak para
pemangku kepentingan (stakesholders), dalam rangka menciptakan Good
Governance sesuai dengan paradigma pembangunan saat ini. Dimana pada
gilirannya akan mampu menciptakan sebuah kebijaksanaan yang efektif, yang
memiliki dampak kepada masyarakat (trickle down effect). Dengan demikian
keberpihakan kebijakan pemerintah daerah, yang tertuang dalam program
dan kegiatan, dapat dirasakan oleh masyarakat perdesaan.
Rencana Kerja Dinas PMD Kabupaten Blitar, selain menjadi acuan
pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019, berfungsi pula
sebagai umpan balik dalam peningkatan kinerja Dinas PMD Kabupaten Blitar
beserta seluruh jajarannya.
Rencana Kerja memberikan feedback/ umpan balik yang sangat
diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa
mendatang oleh para pimpinan/ manajemen dan seluruh elemen SKPD pada
Dinas PMD Kabupaten Blitar, sehingga akan memperoleh peningkatan kerja
ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
BAB IV
PENUTUP
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
66
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
5
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
6
Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar
Tahun 2019
7