six sigma di konveksi gloria_6 sigma

22
Six Sigma di Koveksi Gloria Oleh: Iwan Setiawan Santoso (110606632) Nigo (110606638)

Upload: niko-lu

Post on 17-Jun-2015

249 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Presentasi Iwan dan Nigo

TRANSCRIPT

Page 1: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Six Sigma di Koveksi Gloria

Oleh:Iwan Setiawan Santoso (110606632)

Nigo (110606638)

Page 2: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Nama usaha: Konveksi Gloria

Lokasi : Jalan Madukoro No.5 Kratonan Solo

Produk: Baju bayi dengan bermacam-macam variasi

Jumlah pegawai:

◦ Penjahit : 8 orang

◦ Potong kain : 2 orang

◦ Finishing : 5 orang

◦ Packaging dan QC : 3 orang

Owner : Heru Santoso

Jam operasi : 6 hari kerja dalam seminggu, 8 jam kerja/hari dengan 1 jam istirahat.

Profil

Page 3: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Contoh produk baju bayi dengan variannya

Page 4: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

1. Material dipasok dari supllier tanpa inspeksi

Proses Produksi

Page 5: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

2. Pengukuran untuk membuat pola baju

Proses Produksi

Page 6: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

3. Pemotongan pola baju 4. Proses sablon jika ada pesanan custom 5. Proses penjahitan

Proses Produksi

Page 7: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

6. Proses finishing 7. Proses packaging

Proses Produksi

Page 8: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

What : Persentase kecacatan yang tidak pasti (bervariasi) pada output

Where : Departemen Inspeksi, karena diamati setelah produk jadi

When : Setelah produk selesai dibuat (produk sudah jadi)

Why : Inspeksi harus dilakukan agar produk yang cacat tidak diikutsertakan untuk dijual.

Who : yang melakukan pengamatan adalah petugas inspeksi yang terdiri dari 3 orang. Sedangkan subjek yang melakukan analisis perbaikan dan control adalah pemilik.

How : pengamatan dilakukan dengan cara mengecek apakah pada produk terdapat salah satu aspek CTQ (Critical To Quality). Apabila ada, produk tersebut di-reject.

Define

Page 9: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Bis yang meleset (tidak presisi)

Terkena oli mesin

Gambar 1. Terkena oli mesin

Ctitical to Quality

Measure

Page 10: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Liz yang lepas dari jahitan.

Gambar 2. Liz yang lepas dari jahitan

Critical to Quality

Liz

Page 11: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Robek, bisa terjadi dibagian leher baju, maupun lengan.

Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas

Jahitan yang tidak rapi

Critical to Quality

Page 12: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Pengukuran dilakukan pada tingat output dengan data atribut

Pengukuran dilakukan dengan menghitung DPMO dari CTQ dan jumlah defects yang terjadi

Measure

Page 13: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Organisasi : Konveksi Gloria

Departemen : Inspeksi Penanggung jawab :Petugas QC

Input/output 1. Baju jadi

Nama Input/output :Baju bayi yang lolos inspeksi

Operator/pemilik Proses:Petugas QC

Proses/Sub Proses : Inspeksi Mesin/Fasilitas Peralatan:

1. Manual

Banyaknya karakteristik CTQ potensial yang mengakibatkan cacat/kegagalan (CTQ-potensial)1. Bis yang meleset (tidak presisi) 2. Terkena oli mesin3. Liz yang lepas dari jahitan4. Robek5. Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas6. Jahitan yang tidak rapi

Tanggal : 25 Oktober 2013 26 Oktober 2013

27 Oktober 2013

28 Oktober 2013

Waktu (jam) 7 jam 7 jam 7 jam 7 jamBanyaknya Unit yang diperiksa

1260 1100 990 1200

Banyaknya Unit yang cacat/gagal (x)

4 (2 liz yang lepas, 1 terkena oli mesin, 1 bis tidak presisi)

2(1 kancing tidak sempurna, 1 kancing lepas

3 (1 robek, 2 terkena oli mesin)

2 (1 kancing lepas, 1 robek)

DPO= x/ (n x CTQ-potensial)

=4/ (1260 x 6)=0,0005291

=2/ (1100 x 6)=0,00030303

=3/ (990 x 6)=0,00050505

=2/ (1200 x 6)=0,00027778

DPMO = DPO x 1.000.000

529,1 303,03 505,05 277,78

Kapabilitas Sigma (lihat tabel konversi)

1,42 sigma 2,02 sigma 1,48 sigma 2,09 sigma

Page 14: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Tahap untuk menentukan akar penyebab masalah terjadinya cacat pada produk.

Biasanya digunakan metode bertanya den menjawab dan Fishbone Diagram

Analyze

Page 15: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Bis yang meleset ( tidak presisi )

No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ?

1 Mengapa bis meleset atau tidak presisi

Karena penjahit yang kurang teliti Ya

2 Mengapa penjahit kurang teliti Karena melakukan aktivitas yang kurang perlu selain menjahit seperti mengobrol dan menggunakan hand phone

Ya

3 Mengapa penjahit bisa melakukan aktivitas yang kurang diperlukan

Karena kurangnya peraturan dan pengawasan yang ketat

Ya

4 Mengapa kurang peraturan dan pengawasan yang ketat

Karena pemilik menerapkan sistem yang tidak terlalu membatasi pekerja

Ya

5 Mengapa pemilik tidak terlalu membatasi pekerja

Karena mencari pekerja yang loyal dan bisa menjahit itu dirasa cukup susah

ya

Page 16: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Terkena Oli MesinNo Bertanya Jawaban Penyebab

terkendali ?

1 Mengapa terkena oli mesin? Karena ada peletakan tempat oli yang salah

Ya

2 Mengapa ada peletakan tempat oli yang salah?

Karena tidak ada tempat yang pasti untuk meletakkan oli mesin

Ya

3 Mengapa tidak ada tempat yang pasti untuk meletakkan oli mesin?

Karena belum ada ketentuan atau prosedur untuk pekerja dalam meletakkan oli setelah menggunakannya

Ya

Page 17: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Liz yang lepas dari jahitanNo Bertanya Jawaban Penyebab

terkendali ?

1 Mengapa ada liz yang lepas dari jahitan

Karena jahitan yang meleset pada kain dan penjahit tidak memperbaiki hal tersebut (dijahit lagi)

Ya

2 Mengapa ada jahitan yang meleset dari kain

Karena tidak ada inspeksi dari operator setelah menjahit

Ya

3 Mengapa tidak ada inspeksi Karena operator sudah terbiasa untuk bekerja dalam ritme yang cepat sehingga tidak memperhatikan lagi

Tidak

Page 18: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Robek

No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ?

1 Mengapa bisa robek?

Karena serat benang yang agak regang pada pergelangan dan kerah

Ya

2 Mengapa serat benang agak regang pada pergelangan dan kerah?

Karena jahitan yang tidak kuat dari mesin Ya

3

Mengapa jahitan mesin tidak kuat Karena kecepatan jahit tidak konstan

4

Mengapa kecepatan jahit mesin yang tidak konstan, kadang terlalu cepat dan lambat?

Karena mesin yang digunakan masih mesin manual dengan kekuatan operator

Ya

Page 19: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Jumlah kancing tidak sempurnaNo Bertanya Jawaban Penyebab

terkendali ?

1 Mengapa jumlah kancing tidak sempurna?

Karena proses pemasangan kancing yang kurang teliti

Ya

2 Mengapa proses pemasangan kancingnya kurang teliti?

Karena pemasangan kancing dilakukan oleh operator sambil mengobrol dengan operator lain

Ya

3 Mengapa operator dalam memasang kancing mengobrol dengan operator lain?

Karena tidak dibatasi untuk fokus terhadap pekerjaan

Tidak

Page 20: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Jahitan yang tidak rapi

No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ?

1 Mengapa jahitan tidak rapi?

Karena jahitan yang tidak kuat dari mesin

Ya

2Mengapa jahitan mesin tidak kuat

Karena kecepatan jahit tidak konstan

3

Mengapa kecepatan jahit mesin yang tidak konstan, kadang terlalu cepat dan lambat?

Karena mesin yang digunakan masih mesin manual dengan kekuatan operator

Ya

Page 21: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

FMEA adalah suatu cara di mana suatu bagian atau suatu proses yang mungkin gagal memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan cacat atau ketidaksesuaian dan dampaknya pada pelanggan bila mode kegagalan itu tidak dicegah atau dikoreksi. ( Kenneth Crow,2002 )

FMEA

Page 22: Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

FMEA cycle