situasi pelayanan kebidanan di indonesia dalam masa ... webinar ibi - usaid jalin covid19... ·...
TRANSCRIPT
Oleh :Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM
SEKRETARIS JENDERAL PP IBI2020
SITUASI PELAYANAN KEBIDANAN
DI INDONESIA DALAM MASA
PANDEMI COVID - 19
OUTLINE PAPARAN1
2
3
4
5
Situasi Terkini Pelayanan Kebidanan pada Pandemi Covid - 19
Protokol Pelayanan Kebidanan pada Pandemi Covid - 19
Komitmen dan Harapan IBI
Kontribusi IBI dalam Pandemi Covid - 19
Overview Pelayanan Kebidanan
Overview
Dilakukan secara mandiri, kolaborasi, konsultasi dan rujukan
Ditujukan untuk kesehatan reproduksi perempuan sepanjang siklus kehidupannya, termasuk bayi dan anak Balita.
Bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
PELAYANANK
EBIDANAN
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA
PENDEKATAN KELUARGA
1. Pelayanan kebidanan essensial normal
→ otonomi, mandiri, dan pendelegasian.
2. Promotif dan Preventif
3. Deteksi dini Resti Maternal Neonatal
4. PPGDON (Stabilisasi pra rujukan & rujukan)
5. Kebidanan Komunitas
6. Pembina Posyandu & UKBM
7. KolaborasiTIM PONED (Interprofessional)
1. Penapisan (skrining) awal kasus &
Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi dan
kegawatdaruratan maternal neonatal
(TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik
pada kasus komplikasi maternal
neonatal (interprofessional health care)
Peran dan Fungsi Bidan di Fasilitas Pelayanan
JAGA KESEHATAN MASYARAKAT
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
LAYANAN
KESEHATAN
TERSIER
LAYANAN
KESEHATAN SEKUNDER
PROMOTIF
1. Penapisan (skrining) awal kasus & Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan komplikasi dan
kegawatdaruratan maternal neonatal kompleks
(TIM PONEK)
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik pada kasus
komplikasi maternal neonatal yang kompleks
(interprofessional health care)
TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN (TPMB)
1. Pelayanan kebidanan essensial
normal (otonomi/mandiri)
2. Promotif dan Preventif
3. Deteksi dini Resti Maternal
Neonatal
4. Stabilisasi pra rujukan &
merujuk)
PIDATO PRESIDEN RI:
VISI INDONESIA• “Titik dimulainya pembangunan
SDM dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
• Indonesia yang unggul. Jangan
sampai ada stunting,
kematian bayi, kematian
ibu yang meningkat.”
PESAN KESEHATAN
3
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Pentingnya Peran Bidan Dalam Mempersiapkan
Generasi Bangsa Berkualitas
Kehamilan merupakan
cikal bakal membangun
kualitas generasi mendatang
19-May-2020 7
• Ibu Hamil
ANC
• Risiko Komplikasi Obstetri : CPD, IUGR,
Fetal Distress, Preterm, Post term,
Kelainan Letak, Presentasi Bokong,
Perdarahan, dst…
• Risiko Komplikasi PTM : Hipertensi, DM,
masalah Gizi, Anemia, masalah Kejiwaan,
dst..
• Risiko Komplikasi Penyakit Menular :
IMS, HIV-AIDS, TB, Malaria, Hepatitis,
termasuk Covid -19
Deteksi Dini
Risiko Komplikasi
• Penanganan
lebih lanjut
sesuai masalah
Rujuk• Persalinan
Aman
Ibu Hamil
sehat
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Note :
Walaupun dirujuk,
bidan penanggung jawab wilayah tetap melakukan
pemantauan
PERAN BIDAN DALAM DETEKSI DINI RISIKO COVID - 19
MASYARAKAT
PELAYANAN PRIMER
PELAYANAN
SEKUNDER
PELAYANAN TERSIER
Bidan di Desa dan Tempat Praktik
Mandiri Bidan, melakukan Deteksi
Dini Risiko pada Ibu Hamil, bersalin
dan Nifas dilanjutkan dengan
rujukan ke fasyankes yg lebih tinggi
sesuai kondisi yg ditemukan,
termasuk kasus Covid – 19
Bidan melakukan Deteksi Dini &
Rapid Assesment Kasus Risti KIA
dan dan menjadi tim PONED,
memberikan asuhan kebidanan
dan rujukan pada Ibu Hamil,
bersalin dan Nifas jika
diperlukan, termasuk dengan
kasus Covid - 19
Bidan melakukan Deteksi Dini & Rapid Assesment
Kasus Risti KIA dan menjadi TIM PONEK RS,
memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil,
bersalin dan Nifas termasuk dengan kasus Covid - 19
Bidan melakukan Rapid Assesment Kasus Risti
PTM dan menjadi Tim PONEK RS serta
memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil,
bersalin dan Nifas, termasuk dengan kasus Covid
- 19
1Dalam manajemen kasus kebidanan, Bidanberkolaborasi dg klien, teman sejawat bidan / peer group, dokter kandungan, dokter anak dan tenagakesehatan lain
Bidan Sebagai Kolaborator
2Bidan memahami sistem pelayanan terintegrasidengan fokus kebutuhan klien dalam manajemenkasus - kasus kebidanan
3Bidan memiliki akuntabilitas dan otonomi dalampraktik manajemen kasus – kasus Kebidanan
ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI
Pasien
/keluarg
a
DPJP
Bidan &
Perawat
Terapis
ApotekerNutrisionis
Penata
anestesi
PPA lain
CLINICAL
LEADER
Manajemen Asuhan Kebidanan
Dalam manajemen asuhan kebidanan,
bidan memberikan asuhan secara holistik
dan komprehensif, mulai dari promotif,
preventif, deteksi dini komplikasi penyakit
tidak menular mulai dari pelayanan ANC
terintegrasi, pelayanan persalinan normal,
asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir, bayi,
balita, sampai rujukan jika diperlukan dan
kolaborasi dalam intervensi lanjutan
(Interprofessional Collaboration)
Bidan mampu menjawab tantangan “kekinian”
dalam membangun Interprofessional Collaboration
Bidan dapat memenuhi kebutuhan asuhan
kebidanan dalam konteks
Kesehatan Ibu dan Anak
Interprofessional collaboration
PEMANFAATAN TIK (1)
INFORMASI KESEHATAN
PD IBI DIY MEMANFAATKAN DAN
MENGEMBANGKAN TEKNOLOGI INFORMASI
KESEHATAN DALAM MASA PANDEMI COVID - 19
PEMANFAATAN TIK (2)
INFORMASI KESEHATAN
PD IBI PAPUA MEMANFAATKAN DAN MENGEMBANGKAN
TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DALAM MASA
PANDEMI COVID - 19
PEMANFAATAN BUKU KIA
BUKU KIA SEBAGAI
MEDIA KIE &
KONSELING
PEMANFAATAN BANNER
BANNER SEBAGAI
MEDIA KIE
KONDISI TERKINI
PELAYANAN KEBIDANAN
PADA PANDEMI COVID -19
No Nama Provinsi Jumlah PMB Yang Tutup
1 Sulawesi Selatan 127
2 Sumatera Selatan 94
3 Sumatera Barat 71
4 Sumatera Utara 56
5 Lampung 52
6 Riau 36
7 Bengkulu 26
8 Kalimantan Timur 26
9 DKI Jakarta 22
10 Jawa Barat 17
11 DI Yogyakarta 13
12 Papua 10
13 Kalimantan Barat 7
14 Jawa Timur 5
15 Nusa Tenggara Barat 4
16 Maluku 3
17 Sulawesi Tenggara 2
No Nama Provinsi Jumlah PMB Yang Tutup
18 Bali 1
19 Nusa Tenggara Timur 1
20 Kalimantan Tengah 1
21 Sulawesi Barat 1
22 Aceh 0
23 Kepulauan Riau 0
24 Jambi 0
25 Kepulauan Bangka Belitung0
26 Banten 0
27 Jawa Tengah 0
28 Kalimantan Utara 0
29 Kalimantan Selatan 0
30 Gorontalo 0
31 Sulawesi Utara 0
32 Sulawesi Tengah 0
33 Maluku Utara 0
34 Papua Barat 0
Total 575
DATA TPMB YANG TUTUP PRAKTIK SELAMA PANDEMI COVID-19
Bidan Memberikan pelayanan dg APD Lengkap (1)
Bidan menolong Persalinan dengan APD Lengkap (2)
Bidan memberikan pelayanan dengan APD Lengkap (3)
KONTRIBUSI IBI
DALAM PANDEMI COVID - 19
Koordinasi Internal PP IBI – PD IBI via Virtual Meeting
IBI Membagikan Bantuan Sembako
IBI Memberikan Donasi & Edukasi (1)
IBI Memberikan Donasi & Edukasi (2)
IBI Membuat dan Membagikan Masker Kain
PROTOKOL
PELAYANAN KEBIDANAN
DALAM PANDEMI COVID - 19
PROTOKOL PELAYANAN ANC PADA IBU HAMIL
1. Jika Ibu hamil tidak ada keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari, dan segera ke fasyankes jika ada keluhan/tanda bahaya (baca buku KIA);
2. Apabila diperlukan pemeriksaan ANC,Ibu hamil membuat janji dengan Bidan melalui Telepon/WA,
3. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkaitan dengan kewaspadaan
penularan Covid-19. Jika diperlukani bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau pimpinan
daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah termasuk dalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP)
sebelum memberikan pelayanan ANC;
4. Jika Bidan siap dengan APD sesuai kebutuhan ANC, dapat memberikan pelayanan sesuai standar dan meminta ibu
hamil menggunakan masker, dan jika tidak siap, maka Bidan dapat berkolaborasi dengan Puskesmas atau RS terdekat;
5. Keluarga/pendamping bersama semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker dan menerapkan prinsip
Pencegahan Covid-19.
6. Menunda kelas Ibu hamil dan kunjungan rumah;
7. KIE dan Konseling Kehamilan dapat dilaksanakan secara online.
PROTOKOL PELAYANAN PADA IBU BERSALIN
1. Ibu hamil diminta segera menghubungi Bidan melalui telepon/WA jika sudah ada tanda-tanda bersalin,
2. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkaitan dengan
kewaspadaan penularan Covid-19. Jjika diperlukan Bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan
RT/RW/Kades atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu, apakah termasuk dalam
masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum menolong persalinan;
3. Jika Bidan siap dengan APD sesuai kebutuhan APN, dapat melakukan pertolongan persalinan, dan meminta ibu
menggunakan masker. Apabila bidan tidak siap, maka segera berkolaborasi dengan Puskesmas atau RS
terdekat;
4. Pertolongan persalinan diberikan sesuai standar APN dan menerapkan prinsip Pencegahan Covid-19.
5. Keluarga/pendamping ibu bersalin dan semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker dan
menerapkan prinsip pencegahan penularan COVID-19.
6. Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu bersalin dengan risiko, termasuk Ibu bersalin yang
dicurigai ODP
PROTOKOL PELAYANAN PADA IBU NIFAS & BBL
1. Jika Ibu nifas tidak ada keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah dan menerapkannya dalam kehidupansehari-hari, melakukan pemantauan mandiri, dan segera ke fasyankes jika ada keluhan/tanda bahaya padaibu nifas dan atau bayi baru lahir (baca buku KIA);
2. Untuk pelayanan nifas dan bayi baru lahir, Ibu harus membuat janji dengan Bidan melalui Telepon/WA terlebihdahulu,
3. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkaitan dengankewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlukani bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi denganRT/RW/Kades atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah termasukdalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum memberikan pelayanan.
4. Jika Bidan siap dengan APD sesuai standar yang diperlukan bidan dapat memberikan pelayanan dan memintaibu nifas menggunakan masker dan jika tidak siap, maka Bidan dapat berkolaborasi dengan Puskesmas atauRS terdekat;
5. Bidan memberikan pelayanan nifas dan asuhan bayi baru lahir sesuai standar dan menerapkan prinsippencegahan penularan Covid-19.
6. Perawatan Bayi Baru Lahir termasuk imunisasi tetap diberikan sesuai rekomendasi PP IDAI, Pemberianimunisasi dasar lengkap bisa ditunda sampai 2 minggu dari jadwal biasanya.
7. Menunda kelas Ibu Balita dan kunjungan rumah;
8. KIE, Konseling Nifas dan Laktasi dapat dilaksanakan secara online
9. Ibu nifas, pendamping & semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker dan menerapkan prinsippencegahan penularan Covid-19
PROTOKOL PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1. Jika tidak ada keluhan, Akseptor IUD/Implan dapat menunda untuk kontrol ke Bidan,
2. Untuk kunjungan ulang Akseptor Suntik/Pil harus membuat perjanjian dengan Bidan melalui Telepon/WA, jika
tidak memungkinkan mendapatkan pelayanan, untuk sementara Ibu dapat menggunakan kondom/pantang
berkala/senggama terputus;
3. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkaitan dengan
kewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlukani bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan
RT/RW/Kades atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah termasuk
dalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum memberikan pelayanan KB
4. Jika siap dengan APD sesuai standar pelayanan KB, bidan dapat memberikan pelayanan KB dengan
menerapkan prinsip pencegahan penularan Covid-19.
5. Akseptor dan pendamping serta semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker.
6. KIE, Konseling Kespro dan KB dapat dilaksanakan secara online.
REKOMENDASI UTAMA PELAYANAN KEBIDANAN PADA PRAKTIK MANDIRI BIDAN
SELAMA SITUASI KRISIS PENYEBARAN COVID-19
1. Pastikan semua peralatan dan perlengkapan sudah di desinfeksi.
2. Semua pelayanan dilakukan dengan membuat perjanjian terlebih dahulu melaluitelepon/WA
3. Mencuci tangan dengan sabun & air mengalir sesuai standar sebelum dansesudah melakukan tindakan
4. Pastikan menggunakan APD sesuai standar pelayanan
5. Bidan harus menerapkan prinsip pencegahan penularan covid-19, jaga jarakminimal 1 meter jika tidak diperlukan tindakan, dan semua pasien & timkesehatan yang bertugas menggunakan masker sesuai kebutuhan.
REKOMENDASI UTAMA PELAYANAN KEBIDANAN PADA PRAKTIK MANDIRI
BIDAN SELAMA SITUASI KRISIS PENYEBARAN COVID-19
6. Bila Bidan tidak siap dengan APD sesuai standar pelayanan, dan tidakmemungkin untuk memberikan pelayanan, segera melakukan kolaborasi denganPuskesmas / Rumah Sakit.
7. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasiyang berkaitan dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlukan bidandapat berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau pimpinandaerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah termasukdalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum memberikan pelayanan.
8. Pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL serta Kespro dan KBpada situasi pandemi covid-19 mengacu pada panduan dari Kemenkes, PPPOGI, PP IDAI dan PP IBI
1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PD & PC secara melalui virtualmeeting.
2. Mengupayakan bantuan dari internal IBI kepada bidan utamanya PMB untukkeberlangsungan pelayanan maternal & neonatal
3. Melakukan advokasi kepada berbagai stakeholders untuk memperolehdukungan dan bantuan bagi anggota IBI
4. Memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan kapasitas anggota melalui webinar/ modul – modul on-line
5. Mendistribusikan panduan pelayanan KIA&KB pada situasi pandemi covid -19dari Kemkes, POGI, IDAI, IBI
6. Memantau tempat PMB yang tutup.
7. Memonitor bidan yang terdampak covid-19
KOMITMEN IBI DALAM
MENDUKUNG DAN MEMFASILITASI ANGGOTA DALAM
KEBERLANJUTAN PELAYANAN KEBIDANAN DIERA PANDEMI
COVID-19
HARAPAN IBI
HARAPAN IKATAN BIDAN INDONESIA
1. Mendapat dukungan sarana prasarana dalam upaya peningkatan pelayanan kebidanan baik di tingkat FKTPmaupun FKRTL, utamanya APD dalam era pandemic covid-19.
2. Penguatan peran bidan dalam masa pandemic covid-19 dengan dukungan kebijakan yang berorientasi padapemenuhan akses, mutu dan pembinaan terus-menerus.
3. Peningkatan kemampuan teknis bidan dalam peningkatan mutu pelayanan kebidanan mendukung upayapencegahan dan penanganan covid-19.
4. Penguatan peran bidan sebagai bagian dari tim dalam mengambangkan Pendidikan kolaborasi antar profesidalam masa pandemic covid-19.
5. Penguatan peran bidan dalam pelayanan kebidanan di Rumah Sakit dan mendukung pengembangan karirbidan (Bidan Praktisi maupun Bidan Manajer) dalam pengelolaan pasien dalam tim kolaborasi.
6. Menetapkan RS rujukan covid-19, dan membuka akses Sisrule untuk semua FKTP (PKM, PMB, Klinik Pratama,dll)
7. Mengembangkan aplikasi system informasi yang menjembatani komunikasi antar fasyankes, antar providerKesehatan, maupun antar provider Kesehatan dengan pasien, akses SISRUTE bagi semua faskes primer.
TERIMA - KASIH