sistem transportasi nasional

10
A. PENDAHULUAN Sistrannas berfungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang (ship follows the trade) dalam arti transportasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, politik, sosial budaya, pertanahan dan keamanan serta sebagai unsur perangsang (ship promotes the trade) dalam arti sistem transportasi ditujukan untuk membuka daerah terisolir / terpencil dan daerah perbatasan yang belum berkembang atau daerah lain dengan alasan hankam perlu dilayani transportasi teratur dalam rangka untuk mewujudkan Wawasan Nusantara dan Katahanan Nasional serta supaya daerah yang terpencil berkembang sejajar dengan daerah lain. MISI SISTRANNAS Misi sistrannas yaitu menyelenggarakan transportasi guna memperlancar arus penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain diseluruh wilayah tanah air dan untuk pelayanan internasional. MAKSUD DAN TUJUAN SISTRANNAS

Upload: arief-hidayat

Post on 27-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Transportasi Nasional

A. PENDAHULUAN

Sistrannas berfungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang (ship follows

the trade) dalam arti transportasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, politik,

sosial budaya, pertanahan dan keamanan serta sebagai unsur perangsang (ship

promotes the trade) dalam arti sistem transportasi ditujukan untuk membuka

daerah terisolir / terpencil dan daerah perbatasan yang belum berkembang atau

daerah lain dengan alasan hankam perlu dilayani transportasi teratur dalam rangka

untuk mewujudkan Wawasan Nusantara dan Katahanan Nasional serta supaya

daerah yang terpencil berkembang sejajar dengan daerah lain.

MISI SISTRANNAS

Misi sistrannas yaitu menyelenggarakan transportasi guna memperlancar

arus penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain diseluruh wilayah

tanah air dan untuk pelayanan internasional.

MAKSUD DAN TUJUAN SISTRANNAS

Sesuai dengan misi sistrannas, maka sistrannas ditata dengan maksud

untuk mewujudkan jasa transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi

dalam perannya sebagian bagian dari pembangunan nasional.

Tujuannya adalah untuk dapat terselenggaranya jasa transportasi yang

terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien serta terjangkau oleh

kemampuan masyarakat dalam rangka mencapai jasa transportasi yang andal dan

berkemampuan tinggi.

Page 2: Sistem Transportasi Nasional

Pembangunan yang telah dilaksanakan dalam bebarapa dekade di berbagai

bidang baik itu ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pertahanan-keamanan telah

membawa dampak yang signifikanbagi kehidupan masyarakat Indonesia. Khusus

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah membaik memungkinkan terjadinya

pemerataan pembangunan sehingga hasilnya dapat di nikmati oleh rakyat

Indonesia. Keberhasilan pembangunan tersebut tidak terlepas dari peran aktif

sektor transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik

dan pertahanan-keamanan, dimana pembangunan sektor transportasi diarahkan

terwujudnya transportasi nasional yang andal, berkemampuan tinggi dan

diselenggarakan secara tertib, terpadu, lancar, aman, nyaman dan efesien dan

menunjang sekaligus menggerakan dinamika pembangunan nasional; mendukung

mobilitas manusia; barang serta jasa; mendukung pola distribusi nasional serta

mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang

lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dalam rangka

perwujudan Wawasan Nusantara.

Dalam mewujudkan sistem transportasi yang baik terdapat berbagai kendala oleh

karena itu diperlukan usaha untuk penataan sistem transportasi nasional dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga terwujud keandalan dari

ketersediaan pelayanan dan keterpaduan antar dan intra moda transportasi yang

disesuaikan dengan perkembangan ekonomi, kemajuan teknologi, kebijaksanaan

tata ruang, lingkungan, dan kebijaksanaan energi nasional sehingga dapat

memenuhikebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat, perdagangan nasional

maupun internasional dengan memperhatikan tingkat keandalan dan kelaikan

sarana serta prasarana angkutan.

B. PENGERTIAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

Page 3: Sistem Transportasi Nasional

Sistem transportasi nasional telah ditetapkan dan diputuskan dalam Keputusan

Menteri Perhubungan No. KM 15 Tahun 1997 tentang Sistem Transportasi

Nasional. Sistem transportasi nasional merupakan tatanan transportasi yang

terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi darat ( angkutan jalan,

angkutan jalan rel, dan angkutan sungai, danau serta penyeberangan ), transportasi

laut dan udara serta transportasi pipa yang masing – masing terdiri dari sarana dan

prasarana yang saling berinteraktif membentuk satu sistem pelayanan jasa

transportasi yang terpadu secara serasi dan harmonis yang menjangkau seluruh

wilayah tanah air dan luar negeri yang pengembangannya berpedoman pada tata

ruang nasional.

Landasan sistem transportasi nasional adalah landasan idiil Pancasila, landasan

konstitusional UUD 1945 dan landasan opersionalnya GBHN bidang transportasi

serta peraturan – peraturan yang terkait lainnya. Sedangkan asas sistem

transportasi nasional mengacu pada pedoman Garis – Garis Besar Haluan Negara

( GBHN ) tahun 1993 yaitu : Asas Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa; Asas Manfaat; Asas Demokrasi Pancasila; Asas Adil dan Merata; Asas

Keseimbangan; Asas Keserasian dan Keselarasan dalam Perikehidupan; Asas

Hukum; Asas Kemandirian; Asas Kejuangan; Asas Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi; Asas Kepentingan Umum; Asas Usaha Bersama dan Asas

Keterpaduan.

Tujuan dan sasaran sistem transportasi nasional adalah mewujudkan transportasi

yang andal dan berkemampuan tinggi dalam menunjang mobilitas sekaligus

menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang

dan jasa membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis

serta mendukung pengembangan wilayah dan lebih memantapkan perkembangan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka wawasan

nusantara dan peningkatan hubungan internasional. Sasaran yang dituju dalam

pembangunan sistem transportasi nasional adalah terciptanya penyelenggaraan

transportasi yang efektif dalam arti mencukupi, terpadu, tertib, teratur, lancar

cepat, tepat, selamat, aman, nyaman, biaya terjangkau, efesien dalam arti beban

publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan transportasi

nasional.

Page 4: Sistem Transportasi Nasional

Dalam rangka mewujudkan SISTRANAS yang sekaligus merupakan

sasaran utama dalam penyelenggaraan jaringan prasarana yang meliputi simpul,

ruang lalulintas transportasi dan jaringan pelayanan, perlu diketahui 7 (tujuh) pilar

kebijakan umum, yaitu :

1. meningkatnya pelayanan transportasi nasional

2. meningkatnya keselamatan dan keamanan transportasi

3. meningkatnya pembinaan pengusahaan transportasi

4. meningkatnya kualitas sumber daya manusia, serta ilmu pengetahuan

dan teknologi

5. meningkatnya pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta

penghematan penggunaan energy

6. meningkatnya penyediaan dana pembangunan transportasi

7. meningkatnya kualitas administrasi Negara di sector transportasi.

SASARAN DAN FUNGSI SISTRANAS

-Sasaran

Terwujudnya safety (keselamatan) ditunjukkan dengan angka kecelakaan rendah,

aksesibilitas tinggi ditunjukkan dengan, terjangkaunya semua daerah dan

tersedianya jaringan untuk seluruh wilayah, keterpaduan, lancar dan cepat

ditunjukkan dengan waktu tempuh pendek dan keamanan tingkat tinggi, tepat

waktu, tarif terjangkau, nyaman

Fungsi sistem transportasi nasional ada dua yaitu :

Page 5: Sistem Transportasi Nasional

1. Fungsi Penunjang, menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efesien

untuk memenuhi kebutuhan sektor lain dan ikut menggerakan dinamika

pembangunan.

2. Fungsi Pendorong, menyediakan jasa transportasi efektif untuk membuka

isolasi, malayani daerah dan pulau terpencil, merangsang pertumbuhan daerah

tertinggal serta melayani daerah perbatasan dan daerah transmigrasi sehingga

lebih memantapkan perwujudan wawasan nusantara.

 Komponen Sistranas

Masukan (input), proses, keluaran (output), instrumental input, environmental

input, dan pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan transportasi.

Tataran Transportasi

-Latar belakang adanya tataran transportasi karena adanya otonomi daerah.

-Tatanan transportasi yang terdiri dari semua jaringan dan moda transportasi yang

terorganisir secara kesisteman

1. Tatranas (Tataran Transportasi Nasional) dalam lingkup nasional, yang

bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan

efisien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul

atau kota nasional (SKN) dan dari simpul atau kota nasional ke LN atau

sebaliknya.

2. Tatrawil (Tataran Transportasi Wilayah) dalam lingkup propinsi, yang

bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan

Page 6: Sistem Transportasi Nasional

efisien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul

atau kota wilayah (SKW) dan dari simpul atau kota wilayah ke nasional atau

sebaliknya.

3. Tatralok (Tataran Transportasi Lokal) dalam lingkup kabupaten/kota, yang

bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan

efisien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul

atau kota lokal (SKL) dan dari simpul atau kota lokal ke propinsi atau nasional

atau sebaliknya.

C. POLA JARINGAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

Pola jaringan transportasi telah diatur dalam Undang – undang No. 24 tahun 1992

tentan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Pola jaringan transportasi nasional

masih dalam indikasi tatanan yang memuat tentang :

· Rencana lokasi ruang kegiatan yang harus dihubungkan oleh ruang lalu

lintas.

· Prakiraan perpindahan orang, barang menurut asal dan tujuan.

· Arah dan kebijaksanaan atau skenario pembagian peranan masing – masing

moda transportasi.

· Rencena pengembangan simpul yang telah ditentukan kapasitas dan

lokasinya.

· Rencana pengembangan ruang lalu lintas sesai dengan karakteristik masing –

masing moda.

D. PELUANG AKAN KEBERADAAN SEKTOR TRANSPORTASI

Peluang yang tercipta dengan adanya transportasi adalah :

1. Bagi dalam negeri

· Peningkatan kesejahteraan masyarakat,

· Peningkatan daya beli,

· Kemajuan industri sarana,

· Adanya undang – undang transportasi,

· Deregulasi dalam berinvestasi,

Page 7: Sistem Transportasi Nasional

· Meningkatnya peran swasta.

2. Bagi luar negeri

· Meningkatnya kerjasama antar negara,

· Pertumbuhan ekonomi global,

· Kerjasama regional maupun internasional,

· Terbukanya kesempatan peningkatan SDM melalui pendidikan.