sistem tranportasi jalan yang berwawasan lingkungan.docx

5
PENATAAN MODA TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN THEOFILUS NALLE / 1511030014 Abstrak Tulisan critical review yang berjudul penataan moda transportasi jalan berwawasan lingkungan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perencanaan lingkungan perkotaan yang berwawasan lingkungan. Transportasi jalan memiliki kontribusi terhadap perubahan iklim global yang cukup berarti. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan langkah strategis melalui perwujudkan jaringan transportasi jalan yang berwawasan lingkungan dengan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi. lingkungan yang harmonis memerlukan prinsip perencanaan yang berbasis pada tata ruang, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi dan masyarakat. Prinsip perancangan adalah menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, lingkungan dan efisiensi transportasi, seperti fasilitas pejalan kaki, fasilitas sepeda, lansekap, noise barrier, dsb. Sebagai rekomendasi, diperlukan langkah strategis sebagai sebuah pemecahan secara mendasar dan dipandang cukup praktis, yang mengedepankan aspek ekonomi dan lingkungan, dimana dengan menggunakan moda transportasi jalan yang melayani aktivitas pada koridornya dan harus diarahkan ke moda transportasi yang membatasi, meminimumkan, mengurangi, emisi dan limbah. Moda ini antara lain moda pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum. Untuk itu perlu disediakan perlengkapan jalan yang dapat menunjang pergerakan pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum. Kata Kunci: berwawasan lingkungan, perencanaan, kesejahteraan masyarakat . I. Pendahuluan Tulisan ini adalah critical review tentang “Perencanaan Lingkungan Perkotaan Terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan” yang dititik beratkan pada pembahasan tentang penataan moda tranportasi jalan yang berwawasan lingkungan. Pada prinsipnya perencanaan harus berbasis tata ruang, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi dan masyarakat. Prinsip perancangan adalah menggunakan teknologi ramah lingkungan. Manajemen pemanfaatan jalan yang berwawasan lingkungan diperlukan dalam pengorganisasasian pemanfaatan berbagai fasilitas sesuai fungsi utama dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan,

Upload: theofilus

Post on 11-Jul-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN.docx

PENATAAN MODA TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

THEOFILUS NALLE / 1511030014

AbstrakTulisan critical review yang berjudul penataan moda transportasi jalan berwawasan

lingkungan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perencanaan lingkungan perkotaan yang berwawasan lingkungan. Transportasi jalan memiliki kontribusi terhadap perubahan iklim global yang cukup berarti. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan langkah strategis melalui perwujudkan jaringan transportasi jalan yang berwawasan lingkungan dengan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi. lingkungan yang harmonis memerlukan prinsip perencanaan yang berbasis pada tata ruang, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi dan masyarakat. Prinsip perancangan adalah menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, lingkungan dan efisiensi transportasi, seperti fasilitas pejalan kaki, fasilitas sepeda, lansekap, noise barrier, dsb. Sebagai rekomendasi, diperlukan langkah strategis sebagai sebuah pemecahan secara mendasar dan dipandang cukup praktis, yang mengedepankan aspek ekonomi dan lingkungan, dimana dengan menggunakan moda transportasi jalan yang melayani aktivitas pada koridornya dan harus diarahkan ke moda transportasi yang membatasi, meminimumkan, mengurangi, emisi dan limbah. Moda ini antara lain moda pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum. Untuk itu perlu disediakan perlengkapan jalan yang dapat menunjang pergerakan pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum.

Kata Kunci: berwawasan lingkungan, perencanaan, kesejahteraan masyarakat.

I. PendahuluanTulisan ini adalah critical review tentang “Perencanaan Lingkungan

Perkotaan Terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan” yang dititik beratkan pada pembahasan tentang penataan moda tranportasi jalan yang berwawasan lingkungan. Pada prinsipnya perencanaan harus berbasis tata ruang, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi dan masyarakat. Prinsip perancangan adalah menggunakan teknologi ramah lingkungan. Manajemen pemanfaatan jalan yang berwawasan lingkungan diperlukan dalam pengorganisasasian pemanfaatan berbagai fasilitas sesuai fungsi utama dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, lingkungan dan efisiensi transportasi, seperti fasilitas pejalan kaki, sepeda, lansekap, noise barrier, dsb.

Dewasa ini, kesempatan memperoleh informasi yang makin luas dan mudah, meningkatnya kebebasan untuk berekspresi atau menyatakan pendapat baik secara lokal, nasional bahkan internasional (globalisasi), telah mendorong percepatan peningkatan pemahaman tingkat kepedulian masyarakat terhadap masalah lingkungan. Sebagian besar masyarakat berpandangan bahwa ada permasalahan dalam kualitas lingkungan hidup di Indonesia sekarang ini, sejalan dengan perjalanan gerak pembangunan ekonomi. Tergradasinya kualitas lingkungan hidup pada gilirannya akan mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat dan kegiatan ekonomi.

Pembangunan, merupakan proses perubahan terus menerus dari kondisi kurang baik menjadi lebih baik, sehingga diharapkan akan terjadi keseimbangan lingkungan baru. Dengan demikian pembangunan insfrastruktur pekerjaan umum perlu selalu dikaitkan terhadap daya dukung lingkungan baru tersebut, agar lingkungan sebagai ruang hidup manusia tidak terdegradasi sebagai akibat daya dukung lingkungan yang terlampaui yang dapat menyebabkan bencana antara lain banjir, longsor, penurunan kualitas air dan udara, maupun pengurangan sumber daya air. Penggunaan teknologi

Page 2: SISTEM TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN.docx

(transportasi) jalan (pembangunan atau pemeliharaan) yang ramah lingkungan, rekayasa dan manajemen lalu lintas yang juga berbasis untuk mengurangi polusi dan kebisingan lalu lintas, pendekatan manajemen keselamatan lalu lintas jalan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup warga kota, diharapkan bisa mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan maju melalui penerapan atau perwujudan menuju sistem jaringan transportasi jalan yang menedepankan aspek berwawasan lingkungan.

II. PembahasanIndonesia memberlakukan konsep pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta komitmen Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup semakin kuat dengan disyahkannya Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) No 23 Tahun 2009, yang dalam pelaksanaannya dikeluarkan beberapa peraturan pemerintah , dan peraturan serta kebijakan di tingkat Menteri Lingkungan Hidup.

Dalam hal transportasi yang berkelanjutan (sustainable transportation), menurut center for sustainable development (1977) mengartikan bahwa sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan suatu sistem yang menyediakan kemudahan pergerakan bagi pemenuhan kebutuhan dasar orang atau kelompok orang (warga/masyarakat) dengan aman dan memenuhi kesehatan manusia dan ekosistem secara konsisten serta sangat arif terhadap kebutuhahan sekarang dan masa mendatang. Kemudahaan diartikan terjangkau secara finansial, menyediakan alternatip pilihan moda dan beroperasi secara efisien, guna mendukung laju pertumbuhan ekonomi. Meminimalkan penggunaan sumber energi dan sumber tak terbarukan, menggunakan komponen yang terdaur ulang, membatasi emisi dan buangan sesuai dengan kemampuan absorbsi alam dan meminimumkan penggunaan lahan serta memproduksi polusi suara sekecil mungkin.

Transportasi jalan merupakan komponen yang penting karena dapat meningkatkan keuntungan bagi masyarakat, namun transportasi jalan dapat pula menurunkan kualitas lingkungan di area jalan tersebut. Seperti adanya kendaraan bermotor menyebabkan volume asap kendaraan meningkat. Suara kendaraan pun menimbulkan kebisingan dan mengganggu konsentrasi masyarakat di lingkungan jalan tersebut. Posisi perlengkapan jalan dan fasilitas pendukung jalan lainnya pun sangat mempengaruhi lingkungan jalan. Seperti posisi tiang yang menghambat kelancaran pergerakan pejalan kaki dan kendaraan (Lawalata, 2011). Oleh karena itu, agar mendapat keuntungan dari transportasi jalan tanpa mengurangi kualitas lingkungan, dibutuhkan perencanaan transportasi jalan yang memperhatikan lingkungan. Memperhatikan Undang-undang yang telah diberlakukan tentang pengelolaan lingkungan hidup, Kementerian Pekerjaan Umum mendorong agar pengelola maupun pelaksana melaksanakan peraturan lingkungan hidup, menggunakan material dan konstruksi yang ramah lingkungan, dan memanfaatkan bahan lokal. Selain itu, menerapkan pula prinsip reduce-reuse-recycle-reproduce (4R) dari material yang selama ini bisa digunakan. Diharapkan, adaptasi pembangunan, dilakukan dengan perencanaan yang memenuhi standar agar hemat energi dan berwawasan lingkungan.

Dari sisi desain penyediaan jalur pejalan kaki dan sepeda pun harus diperhatikan agar aman, nyaman, dan menarik. Hal ini mendorong orang tertarik menggunakannya. Saat ini, sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap masalah lingkungan global

Page 3: SISTEM TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN.docx

dan isue mengenai kota yang berwawasan lingkungan maka perencanaan kota yang ramah lingkungan (eco-friendly) merupakan suatu kebutuhan. Ini sangat erat kaitannya dengan lalu lintas kendaraan bermotor di kota besar yang merupakan„donatur‟ terbesar polusi udara. Sekitar 80 % polutan berasal dari asap kendaraan bermotor dan ini bukan masalah yang kecil sehingga perlu adanya antisipasi guna mereduksi dampak yang ditimbulkan oleh polusi kendaraan bermotor. Karena alasan tersebut, jalur hijau merupakan salah satu usaha untuk menekan polusi lingkungan jalan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Selain membantu mereduksi dampak yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor, penanaman tanaman dapat menciptakan iklim mikro, antara lain mengontrol radiasi matahari menahan angin (gerakan udara), mengatur kelembaban, mengontrol erosi, peredam kebisingan, menyerap polutan udara.

Pengurangan konsentrasi pencemar udara dengan tanaman dilakukan oleh permukaan daun. Permukaan daun dapat menyerap pencemar gas dan menyerap partikel pencemar udara. Tanaman yang ada di dekat daerah yang berdekatan dengan sumber pencemaran udara dapat mengencerkan konsentrasi pencemar dengan bantuan tiupan angin. Angin yang bertiup dapat memindahkan pencemar ke tempat yang lebih tinggi karena tertahan oleh kanopi tanaman, sehingga pencemar akan terencer pada lapisan atmosfer (Sulistijorini, 2009).

Kita rasakan bahwa kejadian kemacetan lalu lintas mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi pemakai jalan, terutama dalam hal pemborosan energi (BBM), pemborosan waktu (tundaan), meningkatnya polusi udara dan kebisingan yang menyebabkan ketidak nyamanan dan penurunan tingkat kesehatan. Karena itu, permasalahan transportasi jalan yang terjadi di Indonesia dan umumnya di perkotaan harus dicari pemecahannya secara mendasar dan dipandang cukup praktis, yang mengedepankan aspek ekonomi dan lingkungan. Moda transportasi jalan yang melayani aktivitas pada koridornya dan harus diarahkan ke moda transportasi yang membatasi, meminimumkan, mengurangi, emisi dan limbah. Moda ini antara lain moda pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum. Untuk itu perlu disediakan perlengkapan jalan yang dapat menunjang pergerakan pejalan kaki, sepeda, dan angkutan umum.

III. KesimpulanPenataan transportasi harus mempertimbangkan tahap perencanaan,

perancangan, dan pemanfaatan. Penataan moda transportasi yang berwawasan lingkungan (ramah lingkungan) dengan mengarahkan penggunaan moda yang meminimumkan emisi, mengurangi dampak terhadap lingkungan

IV. ReferensiLawalata, Greece Maria, 2011, Naskah Ilmiah Perencanaan Teknis Lansekap jalan,

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung.Sailendra, Agus Bari, 2011, Menuju Sistem Jaringan Transportasi Jalan Perkotaan Yang

Berwawasan Lingkungan, Prinsip-Prinsip Perencanaan, perancangan, dan manajemen Pemanfaatan Jalan, Pusat Litbang jalan dan Jembatan, Bandung.

Sailendra, Agus Bari dan Lawalata, Greece Maria, 2011, Menuju Jalan Berwawasan Lingkungan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung.

Sulistijorini, 2009, Keefektifan dan toleransi jenis tanaman hijau dalam mereduksi pencemar NO2 akibat aktivitas transportasi, Thesis, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Tidak dipublikasikan, Bogor.

Page 4: SISTEM TRANPORTASI JALAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN.docx