sistem sistem perwakilan politik
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Sistem Sistem Perwakilan Politik
1/2
Sistem-sistem perwakilan politik
Pluralism : ideology yang beranggapan bahwa keberagaman itu
menjadi penting
system yang memungkinkan semua masyarakat bersaing secara bebas
untuk mempengaruhi proses politik sehinggah tercergah terjadinya
suatu kelompok yang mendominasai kelompokk lain. System ini
beranggapan bahwa keputusan politik lebih dapat dipengaruhi
secara efektif Melalui kelompok yang terorganisasi secara
banyak.Pluraisme mengharuskan adanya berbagai asosiasi yang
bersaing yang tidak disponsori atau dimanipulasi pemerintah.
Karakteristiknya :
1.Setiap kelompok masyarakat memiliki kepentingan yang samakarena kesamaan suku, ras, dan agama maupun kesamaan
profesi mereka berhak membentuk asosiasi yang dikehendaki
tanpa campur tangan pemerintah atau kelompok lain. Suatu
jenis kepentingan diperjuangkan oleh lebih dari satu yang
masing-masing bersifat otonom.
2.Keanggotaan asosiasi bersifat sukarela dan seseorang biassaja menjadi anggota dari berbagai asosiasi kepentingan.
3.Pemerintah ttidak mencampuri urusan kelompok kepentingannamun bertindak sebagai wasit untuk memelihara aturan
permainan yang sehat bagi persaingan antara kelompok
kepentingan.
4.Para anggota asosiasi berwenang menentukan pemimpinnya danmerumuskan kepentingan yang hendak diperjuangkan kepada
pemerintah
5.Keputusan di dalam organisasi dan dalam berinteraksi denganorganisasi lain dicapai dengan rundingan ( consensus )
Tawar menawar ( berganing) kompormi.
Kelemahan :
1.Sistim perwakilan ini karena lebih menekankan padapersaingan kelompok kepentingan maka secara implisif
pluralism sesungguhnya membatasi partisipasi individu
dalam proses politik.
2.Dalam kenyataannya segolongan kecil warga masyarakat yangmenjadi anggota aktif satu atau lebih asosiasi tertentu
-
7/30/2019 Sistem Sistem Perwakilan Politik
2/2
3.Pengaruh pemimpin lebih menonjol dalam menentukan arahorganisasi
4.Terdapat ketimpangan kekuasaan dalam proses perundinganyakni kelompok yang kuat tetapi tetap memperjuangkan
kepentingan yang menyangkut kelompok kecil masyarakat
sering lebih menentukan daripada kelompok yang lebih
lemah
5.Mengabaikan peranan pemerintah sebagai lembagakepentingan umum atau yang mewakili kepentingan nasional
sebab prulalisme menempatkan pemerintah sebagai wasit
yang memelihara aturan permainan bagi persaingan antara
kelompok kepentingan