sistem saluran air buangan

34
Sistem Saluran Air Buangan

Upload: anggia-retno

Post on 14-Dec-2015

110 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Sistem Saluran Air Buangan

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Saluran Air Buangan

Sistem Saluran Air Buangan

Page 2: Sistem Saluran Air Buangan

PIPA AIR ALIMBAH KOTA

KABEL TELEPON

PIPA AIR MINUM

PIPA AIR MINUM

PIPA AIR ALIMBAHRUMAH TANGGA

MANHOLE

Page 3: Sistem Saluran Air Buangan

Menurut Asal Airnya Sistem Terpisah Air buangan dan air hujan disalurkan secara terpisah

melalui dua saluran yang berbeda. Air hujan disalurkan pada saluran terbuka, sedangkan air buangan disalurkan pada saluran/pipa tertutup.

Sistem ini banyak diterapkan pada daerah-daerah yang memiliki perbedaan musim relatif panjang atau daerah yang memiliki fluktuasi curah hujan yang besar.

Keuntungan : Unit-unit pengolah air buangan relatif kecil, karena tidak

memperhitungkan debit air hujan. Dimensi saluran yang dipakai tidak terlalu besar.

Kerugian: Harus membuat dua saluran, yaitu untuk air buangan dan air

hujan (drainage). Memerlukan jalur tanah tertentu.

Page 4: Sistem Saluran Air Buangan

Sistem Tercampur Air buangan dan air hujan disalurkan langsung melalui satu saluran

yang sama dan harus tertutup. Sistem ini digunakan pada daerah yang mempunyai fluktuasi musim kering dan penghujan yang cukup kecil dan curah hujannya kecil.

Pemilihan sistem ini didasarkan atas pertimbangan : Debit air buangan pada dua musim, kemarau dan penghujan tidak

terlalu besar bedanya (fluktuasinya). Tidak ada kemungkinan terangkatnya kotoran kepermukaan jalan oleh

air hujan Kemiringan daerah yang cukup, sehingga penempatan saluran tidak

terlalu dalam sehingga tidak diperlukan pemompaan. Keuntungan :

Hanya diperlukan satu saluran saja. Adanya pengenceran oleh air hujan.

Kerugian : Memerlukan unit pengolahan air buangan yang cukup besar.

Page 5: Sistem Saluran Air Buangan

Sistem Kombinasi Suatu sistem penyaluran dimana air hujan

dan air buangan disatukan pada hanya musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan penyalurannya dipisahkan dengan alat pemisah (Interceptor).

Keuntungan: Beban instalasi pengolah air buangan tidak terlalu besar. Air hujan sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai

penggelontor. Kerugian: Diperlukan beberapa instalasi khusus/ konstruksi lain yang

relatif akan menambah biaya pembuatan dan perawatan.

Page 6: Sistem Saluran Air Buangan

Menurut Sarananya Sistem Onsite / Setempat Sistem yang tidak memerlukan

pengoperasian terpusat dalam pengoperasian dan pemeliharaan. Jadi bangunan pengolahannya dapat dibuat atau dibangun pada setiap rumah, industri dan sebagainya.Misalnya untuk keperluan rumah tangga dibuat tangki septik dan peresapannya, sedangkan pada industri dibangun unit pengolah limbah.

Page 7: Sistem Saluran Air Buangan

Sistem Offsite / Terpusat Sistem yang memerlukan pengolahan terpusat. Offsite

merupakan alternatif lain bila sistem on site tidak dapat diterapkan karena terbatasnya ruangan atau tidak memadainya kondisi tanah sebagai akibat kepadatan penduduk. Jadi air buangan dialirkan dari rumah-rumah penduduk dan sumber-sumber lainnya melalui suatu jaringan perpipaan yang selanjutnya dialirkan ke bangunan pengolah air buangan sebagai hasilnya sudah merupakan air bersih yang bisa dibuang ke badan air penerima.

Page 8: Sistem Saluran Air Buangan

1.Pengolahan sistem di tempat (on site)

Tangki SeptikDrainase

Tangki Tinja

Ke IPLT

2. Pengolahan sistem terpusat (off site)

Drainase

Jaringan Perpipaan

IPAL

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK

Page 9: Sistem Saluran Air Buangan
Page 10: Sistem Saluran Air Buangan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN ONSITE:CUBLUK

Page 11: Sistem Saluran Air Buangan

Ta

ng

ki S

ep

tik

ses

ua

i SN

I 03

–2

398

-20

01

TEKNOLOGI PENGOLAHAN ONSITE:

SEPTIC TANK

Page 12: Sistem Saluran Air Buangan

Menurut Pengalirannya Full Sewerage Sewer Air buangan dialirkan tanpa proses

pengendapan terlebih dahulu. Saluran buangan full sewerage membutuhkan pemeliharaan sederhana dan sedikit menimbulkan keadaan darurat.

Saluran full sewerage dapat digunakan pada pemakaian air yang besar dan tidak menimbulkan resiko kesehatan jika berfungsi dengan baik.

Page 13: Sistem Saluran Air Buangan

Small Bore Sewer Air buangan dialirkaan dengan proses pengendapan

terlebih dahulu. Sebelum ke jaringan perpipaan, air buangan ditampung pada suatu tangki pengendap baru kemudian dialirkan sehingga yang masuk ke saluran air buangan adalah benar-benar air tanpa ada padatannya.

Small bore sewer merupakan alternatif penyaluran air buangan yang jauh lebih murah. Pengurangan biaya dimungkinkan karena lebih sedikit manhole yang diperlukan, kemiringan saluran bisa lebih kecil karena kecepatan penggerusan tidak perlu dipertimbangkan karena air buangan sudah tidak mengandung solid, serta pipa tidak perlu ditanam dalam karena jalur pipa dapat mengikuti bentuk muka tanah, serta pengeluaran effluent dari tangki pengendapan terletak lebih sedikit di bawah muka air tanah.

Page 14: Sistem Saluran Air Buangan

Kriteria Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan

Daerah Pelayanan Kuantitas`Air Buangan Fluktuasi Pengaliran Kecepatan Aliran

Page 15: Sistem Saluran Air Buangan

Kecepatan Aliran Kecepatan Minimum Kecepatan ini didasarkan pada kemampuan pengaliran

untuk memberikan daya pembilasan sendiri saluran tersebut terhadap endapan-endapan. Kecepatan minimum yang biasa digunakan dalam perencanaan penyaluran air buangan adalah 0,6 m/dt.

Disamping itu juga terdapat kecepatan minimum menurut kebutuhannya, misalnya :

Untuk mencegah terjadinya endapan organik maka digunakan kecepatan minimum 0,3 m/dt.

Untuk mencegah pengendapan partikel mineral seperti pasir dan kerikil digunakan kecepatan minimum0,75 m/dt.

Untuk saluran air buangan yang tertekan dimana pembersihan adalah sulit dilaksanakan digunakan kecepatan minimum 1,0 m/dt. Salah satu contoh saluran air buangan yang tertekan adalah inverted siphon.

Page 16: Sistem Saluran Air Buangan

Kecepatan Maksimum Kecepatan ini didasarkan pada kemampuan

saluran terhadap adanya kemungkinan gerusan-gerusan yang terjadi oleh aliran yang mengandung partikel kasar.

Agar tidak menimbulkan gerusan maka kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah sekitar 2,5 - 3,0 m/dt. Meskipun harus diingat pula bahwa penggerusan bisa disebabkan karena proses alam.

Page 17: Sistem Saluran Air Buangan

Kedalaman Aliran Dalam Saluran

Kedalaman air (tinggi renang) minimum saluran adalah 50 mm pada saat Q minimum. Tinggi renang minimum 50 mm, didapatkan dari penelitian yang memperhitungkan bahwa pada kedalaman tersebut bahan buangan padat terendam seluruhnya sehingga dalam jarak beberapa meter semuanya dapat hancur dengan segera

Page 18: Sistem Saluran Air Buangan

Kemiringan Saluran Penanaman Pipa

Untuk kondisi medan yang relatif datar, dibutuhkan penanaman jaringan pipa dengan kemiringan minimal yang dapat memberikan kecepatan pengaliran dengan daya pembilasan sendiri

Page 19: Sistem Saluran Air Buangan

Jenis Bahan dan Bentuk Saluran

Terdapat berbagai jenis bahan yang umum digunakan untuk saluran air buangan antara lain : Asbestos Cement Concrete (beton) PVC Iron and Steel Tanah Liat (Clay)

Page 20: Sistem Saluran Air Buangan

Sedangkan untuk menentukan jenis pipa yang digunakan harus diperhatikan beberapa hal berikut :

Ketersediaan bahan dan kemudahan di pembuatan Karakteristik aliran dan koefisien pipa Perkiraan umur pipa dan pengalaman penggunaan Ketersediaan bahan dan kemudahan di pembuatan Ketahanan pipa terhadap asam, basa, gas serta

terhadap gesekan dan tanah korosif. Situasi lapangan yang terdiri dari keadaan topografi

maupun struktur tanah, kemudahan serta keadaan tanah.

Pertimbangan segi ekonomis, pengangkutan dan pemasangannya.

Page 21: Sistem Saluran Air Buangan

BENTUK SALURAN Beberapa bentuk saluran yang biasanya banyak

digunakan dalam perencanaan sistem penyaluran air buangan adalah sebagai berikut :

Bentuk segiempat, digunakan untuk : Debit besar Fluktuasi air buangan kecil

Bentuk lingkaran, digunakan untuk : Debit sedang Fluktuasi air buangan kecil Daerah yang memerlukan konstruksi kuat

Bentuk bulat telur, digunakan untuk : Fluktuasi air buangan besar Bila diperlukan tinggi renang tertentu Biaya pembuatann

Page 22: Sistem Saluran Air Buangan

Kedalaman Penanaman Pipa Penempatan saluran air buangan perlu dipertimbangkan

dengan keadaan lapangan, keamanan jaringan sistem itu sendiri dan pengaruhnya terhadap jaringan pipa air minum yang telah ada maupun dalam perencanaan.

Kedalaman penanaman pipa minimal harus disesuaikan dengan kelas jalan yang dilewati saluran, jenis tanah, lokasi bangunan yang akan menggunakan fasilitas air buangan, kekuatan saluran dan diameter saluran.

Secara umum kedalaman minimum saluran adalah 1 meter, sedangkan kedalaman maksimum adalah 7 meter. Jika penanaman lebih dari 7 meter digunakan pompa. Angka kedalaman minimum ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan pipa akibat tekanan dari atas yang terlalu besar terhadap pipa, sedangkan kedalaman maksimum ditetapkan untuk mempermudah perawatan terhadap pipa dan juga mengurangi kerusakan karena faktor alam.

Page 23: Sistem Saluran Air Buangan

Bangunan Pelengkap Manhole Merupakan lubang untuk memeriksa,

memelihara dan memperbaiki saluran. Manhole dilengkapi dengan tutup dari beton dan cast iron galvanized, beserta anak tangga untuk menuruninya.

Pada penempatannya harus diperhatikan fungsi dan beberapa hal antara lain :

Tempat dimana terjadi perubahan saluran Tempat terjadinya perubahan pipa Tempat terjadinya perubahan slope saluran

Page 24: Sistem Saluran Air Buangan

Tempat belokan pipa Untuk saluran lurus, diletakkan pada jarak

tertentu tergantung pada diameter pipa. Konstruksi Manhole dapat terbuat dari

beton. Lubang Manhole harus dapat dimasuki orang yang akan memeriksa saluran tersebut. Diameter minimumnya adalah 60 cm.

Macam-macam manhole : Manhole lurus Manhole Belokan Manhole Tiga saluran

Page 25: Sistem Saluran Air Buangan

SYPHON Syphon merupakan bangunan perlintasan pada saat

saluran harus melintasi sungai,lembah dan rel kereta. Yang harus diperhatikan pada menentukan syphon : Kehilangan Energi Mudah dilakukan pembersihan Kehilangan energi pada syphon mempunyai hubungan

dengan kecepatan aliran dalam syphon harus diingat bahwa syphon harus terisi dan mempunyai kecepatan alir tertentu, sehingga pada ujung-ujung syphon perlu dibuat manhole untuk pemeriksaan dan pemeriksaanya.

Untuk mendapatkan kecepatan pengaliran syphon yakni 0,9 m/dt, syphon dibuat dengan 3 buah pipa yakni pipa min, rata-rata, dan maksimum agar pada masing-masing kondisi tetap terjadi aliran dalam sypon. Maka otomatis pada inlet dan outlet syphon dibuat suatu camber.

Page 26: Sistem Saluran Air Buangan

Terminal Clean Out Bangunan ini diletakkan, dipasang

pada ujung awal saluran air buangan. Tujuan penggunaan bangunan terminal clean out adalah untuk menyisipkan alat penerangan ke dalam saluran air buangan saat pemeriksaan.

Page 27: Sistem Saluran Air Buangan

Building Sewer Building sewer atau disebut juga house

connection adalah cabang antara saluran air buangan dengan saluran rumah-rumah penduduk.

Sebaiknya, sambungan rumah dibuat pada saat pemasangan saluran air buangan silakukan, sehingga akan mengurangi ataumenghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan akibat yang kurang baik terhadap pekerja atau kerusakan pada saluran

Page 28: Sistem Saluran Air Buangan

Ventilasi Udara Ventilasi udara pada jaringan air buangan

untuk : Mencegah bertahannya udara dan gas hasil

reaksi dalam air buangan yang membahayakan dan dapat menimbulkan korosi

Mencegah terbentuknya H2SO4 yang dapat menimbulkan karat.

Mencegah timbulnya bau gas akibat pembusukan

Mencegah timbulnya tekanan diatas atau dibawah atmosfer, sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya pengaliran pada plumbing fixture.

Page 29: Sistem Saluran Air Buangan

Sumur Pengumpul Sumur pengumpul berfungsi untuk

menaikkan muka air buangan pada saluran yang rendah kesaluran yang lebih tinggi. Dalam perencanaan kapasitas sumur pengumpul adalah dapat menampung 10-20 menit.

Page 30: Sistem Saluran Air Buangan

Terjunan Bangunan terjunan atau drop

manhole digunakan bila perbedaan tinggi antara dua saluran lebih dari 0,5 m dan pada saluran yang slopenya memotong slope medan

Page 31: Sistem Saluran Air Buangan

Bangunan Peggelontor Pada tempat tertentu dimana kecepatan

minimum dan tinggi renang dalam saluran tidak terpenuhi akan dapat menimbulkan pengendapan. Maka perlu dilakukan penggelontoran untuk mengatasinya. Bangunan penggelontor direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu untuk melakukan penggelontoran sebagaimana diperlukan. Air yang digunakan bersumber dari air sungai atau air hujan bahkan air bersih.

Page 32: Sistem Saluran Air Buangan

Stabilized sludge no longer has any offensive odors !!!!

Page 33: Sistem Saluran Air Buangan

Operasi Dan Pemeliharaan ( Operation Maintenance )

Pemeliharaan meliputi pencegahan kemacetan aliran, pembersihan saluran, pembersihan dan perbaikan man hole.

Sistem Pembersihan Saluran : Sistem Mekanik Sistem Manual

Diusahakan agar akar tanaman tidak menembus kedalam saluran, karena akan membocorkan atau mempengaruhi aliran dalam saluran. Pemeliharaan yang baik memerlukan pengetahuan yang baik tentang lokasi pipa dan semangat tenaga kerja profisional.

Pembersihan Saluran perlu dilengkapi dengan prosedur K3

Page 34: Sistem Saluran Air Buangan

Terima Kasih