penyaluran air buangan

Upload: niken-wijayanti

Post on 12-Jul-2015

402 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Kelompok 5Niken Wijayanti Ismaryanto Narayudha Rininta

Pemukiman menghasilkan buangan: a. Padat b. Cair c. Gas Buangan Cair disebut sebagai: 1. Air limbah 2. Air buangan

Pengelolaan air buangan adalah upaya penyaluran dan pengolahan air buangan sebelum dibuang ke badan air. Debit air buangan tergantung pada pemakaian air bersih sehari-hari, sedangkan pemakaian air besarnya selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan tingkat sosial. Sehingga sistem penyaluran air buangan yang akan direncanakan senantiasa mengacu pada pemakaian air minum.

Permasalahan jumlah penduduk yang semakin meningkat menjadi suatu hal penting yang perlu disorot. Pertambahan jumlah penduduk yang pesat ini tentu saja menambah terus pengguna air bersih. Sehingga pemakaian air bersih yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, akan menimbulkan buangan yang meningkat pula. Tidak hanya pertambahan penduduk yang mempengaruhi, tetapi juga banyaknya fasilitas yang ada juga turut mempengaruhi debit dari air buangan tersebut. Sehingga perlu adanya penanganan khusus yang harus direncanakan supaya tidak terjadi suatu masalah terhadap penanganan air buangan dari masyarakat.

Perumusan MasalahApakah sudah tersedianya perencanaan sistem air buangan di kelurahan Ngemplak Simongan yang baik?

Sistem terpusat (off site) didasari pada sistem dimana air limbah dari seluruh daerah pelayanan dikumpulkan dalam saluran riol pengumpul, kemudian dialirkan dalam riol kota menuju ke tempat pembuangannya yang aman, baik melalui bangunan pengolahan air buangan atau dengan pengenceran tertentu untuk memenuhi baku mutu agar bisa dibuang ke badan air.

Sistem setempat (on site) yaitu sistem dimana pada daerah itu tidak ada riol kota. Air limbah ditangani setempat dengan bangunan cubluk atau tanki septik. Penentuan kedua sistem pelayanan ini memerlukan beberapa kriteria seperti yang tertera pada tabel 2.1. Kriteria penentuan sistem pelayanan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan sistem pelayanan air buangan secara onsite atau offsite. Idealnya seluruh kritera yang ada dapat dipenuhi tetapi karena setiap wilayah /kawasan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga tidak seluruh kriteria penentuan terpenuhi.

Parameter

Onsite

Offsite

Penduduk kotaKepadatan penduduk Pelayanan air bersih perkotaan Pemakaian air Kemampuan untuk mendanai O&M Pelayanan terhadap penduduk perkotaan Jumlah penduduk dilayani Parameter Penunjang Pendapatan penduduk Lebar Jalan Tinggi muka air tanah Permeabilitas tanah 2m >2m >10 l/m3/hr 80% menengah keatas >4m -

Persyaratan badan air penerima efluen Menunjang program lain

-

TinggiSektor srategis, peremajaan kota

Aspek-aspek yang berperan dalam penentuan sistem pelayanan air buangan yaitu:1.Aspek Teknis2.Aspek Sosial Ekonomis 3.Aspek Lingkungan

Bangunan pelengkap Perencanaan Penyaluran Air Buangan : Manhole Drop Manhole Bangunan Penggelontor Sambungan rumah Terminal Clean Out Fitting-fitting pipa yang diperlukan pada belokan, transition dan junction

Kesimpulan1.Perencanaan

saluran air buangan dilakukan berdasarkan garis topografi sehingga diharapkan pengaliran secara gravitasi tanpa pemompaan 2.Perencanaan saluran air buangan Kawasan Ngemplak Simongan menggunakan saluran terpisah dengan dimensi tertentu. Hal ini berlaku dengan asumsi air hujan memiliki saluran sendiri serta pemilihan bentuk saluran yang praktis dan efisien

Dengan debit Q dan dimensi saluran yang ada, diperkirakan saluran dapat menampung kapasitas tampungan dengan sangat tepat 2. Dengan aliran saluran yang melewati kondisi yang berbeda, maka diperlukan beberapa bangunan pelengkap yang ditujukan agar fungsi pengaliran terjadi sebagaimana mestinya. Untuk Kawasan ini banyak saluran yang melintasi jalan, oleh karena itu diperlukan manhole dan penggelontor yang sumbernya berasal dari sungai yang paling dekat1. 3.