sistem respirasi

27
SISTEM RESPIRASI dr. ROBITAH ASFUR dr. ROBITAH ASFUR FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA

Upload: almira-ulfa-utari-nasution

Post on 26-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anatomi paru

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Respirasi

SISTEM RESPIRAS

Idr. ROBITAH ASFURdr. ROBITAH ASFUR

FAKULTAS KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARASUMATERA UTARA

Page 2: Sistem Respirasi

pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

Page 3: Sistem Respirasi

Pernafasan eksterna yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan

Pernafasan interna yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel serta pertukaran gas diantara sel tubuh dan media cair di sekitarnya.

Page 4: Sistem Respirasi

Dalam sekali bernafas, sekitar 500 ml udara, atau 6-8 liter udara per menit, dihirup dan dikeluarkan dari paru.

Udara ini akan bercampur dengan gas yang terdapat di alveoli, dan melalui difusi sederhana, O2 masuk ke dalam darah di kapiler paru, sedangkan CO2 masuk ke dalam alveoli.

Dengan cara ini, 250 ml O2 per menit masuk ke dalam tubuh dan 200 ml CO2 akan dikeluarkan.

Page 5: Sistem Respirasi

Tekanan suatu gas berbanding lurus dengan suhu dan jumlah mol per volume:

  P= n R T (dari persamaan gas ideal) V Dengan: P = tekanan n = jumlah mol R = konstanta gas T = suhu mutlak V = volume

Page 6: Sistem Respirasi

Gas akan mengembang untuk mengisi ruang yang tersedia baginya, dan volume yang ditempati oleh sejumlah gas tertentu, pada suhu dan tekanan tertentu (idealnya) akan tetap sama tanpa memperdulikan komposisi campuran gas tersebut.

 

Page 7: Sistem Respirasi

Tekanan yang ditimbulkan oleh tiap-tiap gas dalam suatu campuran gas (tekanan parsial gas) setara dengan fraksi volume gas tersebut dalam campuran gas dikalikan dengan tekanan total campuran gas.

Komposisi udara kering adalah 20,98% O2; 0,04% CO2; 78,06% N2 dan 0,92% unsur inert lainnya seperti argon dan helium.

Page 8: Sistem Respirasi
Page 9: Sistem Respirasi

a. Rongga hidungUdara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :- Dihangatkan- Disaring- Dan dilembabkanYang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi

( terdiri dari Pseudostratified ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus ke arah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel goblet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha. Kemudian udara akan diteruskan ke

b. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan

faring,terdapat pangkal lidah)d. Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan

aliran makanan)

Page 10: Sistem Respirasi
Page 11: Sistem Respirasi
Page 12: Sistem Respirasi

a. LaringTerdiri dari tiga struktur yang penting

- Tulang rawan krikoid- Selaput/pita suara- Epilotis- Glotis

b. TrakheaMerupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾

cincin tulang rawan seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding depan oesofagus.

c. BronkhiMerupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat

percabangan ini disebut carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea. Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior

Page 13: Sistem Respirasi
Page 14: Sistem Respirasi

d. AlveoliTerdiri dari : membran alveolar dan ruang

interstisial.Membran alveolar :- Small alveolar cell dengan ekstensi

ektoplasmik ke arah rongga alveoli- Large alveolar cell mengandung inclusion

bodies yang menghasilkan surfactant.- Anastomosing capillary, merupakan system

vena dan arteri yang saling berhubungan langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel

- Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.

Page 15: Sistem Respirasi

Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat dihindari.

Page 16: Sistem Respirasi
Page 17: Sistem Respirasi

Mengatur aliran darah vena – vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonalis kembali ke ventrikel kiri.

Page 18: Sistem Respirasi

a. Pulmonary blood flow total = 5 liter/menit, Ventilasi alveolar = 4 liter/menit

Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan normal = 4/5 = 0,8

b. Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg.

Tekanan vena pulmonalis = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg. Sehingga pada keadaan normal terdapat perbedaan 10 mmHg untuk mengalirkan darah dari arteri pulmonalis ke vena pulmonalis

Page 19: Sistem Respirasi

c.Adanya mean capilary pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari rongga kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure akan menarik garam dan air dari rongga interstitial kearah rongga kapiler. Kondisi ini dalam keadaan normal selalu seimbang.Peningkatan tekanan kapiler atau penurunan koloid akan menyebabkan peningkatan akumulasi air dan garam dalam rongga interstitial.

Page 20: Sistem Respirasi

Rongga ini terbentuk oleh:

- Otot –otot interkostalis

- Otot – otot pektoralis mayor dan minor

- Otot – otot trapezius

- Otot –otot seratus anterior/posterior

- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

- Kedua hemi diafragma

Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

Page 21: Sistem Respirasi

1.HemoglobinOksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:

- Kelarutan fisik dalam plasma- Ikatan kimiawi dengan hemoglobin

Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi oleh pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun.

2. Oksigen contentJumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai

oksigen content (Ca O2 )- Plasma- Hemoglobin

Page 22: Sistem Respirasi

Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam darah.

Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:

-Rate impuls Respirasi rate

-Amplitudo impuls Tidal volume

Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medull oblongata, pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks : pons.

Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2

Page 23: Sistem Respirasi

Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras pernafasan yang tergantung pada:

1. Tekanan intra-pleural

Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir (760 mmHg) dan tekanan intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk, sedangkan waktu ekspirasi volume rongga dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

Page 24: Sistem Respirasi

2. ComplianceHubungan antara perubahan tekanan dengan

perubahan volume dan aliran dikenal sebagai compliance.

Ada dua bentuk compliance:- Static compliance, perubahan volum paru

persatuan perubahan tekanan saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O

- Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O

Page 25: Sistem Respirasi

Compliance dapat menurun karena:- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema

paru, fibrosis paru- Space occupying prosess: effuse pleura,

pneumothorak- Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas,

distensi abdomen

Penurunan compliance akan mengakikatkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

3. Airway resistance (tahanan saluran nafas) Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas

Page 26: Sistem Respirasi

Pernapasan perut.Terjadi karena kontraksi /relaksasi otot diafragma (datar dan melengkung)

Datar volume rongga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan mengecil (inhalasi).

Melengkung volume rongga dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi.

Pernapasan dada.Terjadi karena kontraksi

otot antar tulang rusuk, sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar serta tekanan udara menurun (inhalasi).

Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan membesar (ekshalasi).

Page 27: Sistem Respirasi

TERIMA KASIH