sistem refleks dan aplikasi klinisnya
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
SISTEM REFLEKS DAN APLIKASI
KLINIKSNYA
Oleh : Widya, Ayunie, Farez, Giva, Munirah
DEFINISI
Refleks merupakan respon dari beberapa neuron yang diatur oleh tubuh untuk bereaksi dengan cepat di saat bahaya, untuk menghindari ancaman. respon cepat, secara tiba-tiba, tidak terpelajar, respon involunter
DEFINISI
Dalam penyakit saraf, refleks fisiologis normal dapat meningkat, menurun atau hilang.
Refleks patologis yang abnormal termasuk peregangan otot refleks.
SISTEM REFLEKS
LENGKUNG REFLEKS / REFLEX ARC
1. Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap
suatu rangsangan.
2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat
menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf
pusat
Lengkung refleks ini dibentuk oleh :
Lengkung refleks ini dibentuk oleh :
3. Interneuron(pusat sinaps) tempat integrasi masuknya
sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen
4. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke
perifer
5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang
diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar
REFLEKS
Refleks Tendon Dalam Refleks Patologis Refleks Superfisial Refleks Primitif Refleks Batang otak
REFLEKS FISIOLOGISRefleks Bicep • Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon,bisep brachii, posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku.
• Respon: fleksi lengan pada sendi siku.
• Afferent: n. musculocutaneus (C 5-6)
REFELKS FISIOLOGIS
Refleks Tricep• Stimulus : ketukan pada tendon otot triseps brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi.
• Respon : extensi lengan bawah disendi siku.
• Afferent : n. radialis ( C 6-7-8 )
REFLEKS PATELLA
• Stimulus : Ketukan pada tendon
patella
• Respons : Ekstensi tungkai bawah
karena kontraksi m.quadriceps
femoris
• Jalur : Aferen, n. femoralis ( L 2-
3-4 )
REFELKS FISIOLOGIS
REFLEKS ACHILLES
• Stimulus: ketukan pada tendon achilles
• Respons: plantar fleksi pada kaki
karena kontraksi m. gastrocnemius
• Jalur : Aferen, n. tibialis (L. 5-S, 1-2)
REFELKS FISIOLOGIS
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Hoffman Tromner Stimulus : Tangan penderita kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh fleksi. Kemudian dengan ibu-jari kita "gores-kuat" (snap) ujung jari tengah penderita.
Respons : Fleksi jari telunjuk, serta fleksi dan aduksi ibu jari, bila refleks positif.
Reflex Hoffman-trommer positif dapat disebabkan oleh lesi pyramidal, tetapi dapat pula disebabkan oleh peningkatan reflex yang fungsional.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Babinski Lakukan goresan pada
telapak kaki mulai dari bagian lateral bawah yaitu tumit menuju pangkal jari.
Jika reaksi positif kita dapatkan gerakan dorso-fleksi pada ibu jari dan mekarnya jari-jari yang lain.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Chaddock
• Lakukan goresan pada maleolus lateralis.
• Jika reaksi positif maka ibu jari akan dorsofleksi dan jari yang lain akan mekar.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Oppenheim
Pasien diminta berbaring dengan kedua tungkai diluruskan.
Kita pegang pergelangan kaki supaya kaki tetap pada tempatnya lalu pemeriksa mengurut dengan kuat os tibia dan otot tibialis anterior ke arah bawah.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Gordon Penderita diminta
berbaring dengan kedua tungkai diluruskan.
Kita pegang pergelangan kaki supaya kaki tetap pada tempatnya lalu otot yang ada di betis kita cubit.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Schaefer Cara
membangkitkan refleks tersebut ialah dengan memencet tendon Achilles secara keras.
REFELKS PATOLOGIS
Refleks Gonda Memencet satu
jari kaki ke-empat dan kemudian dilepaskan.
REFLEKS SUPERFISIAL
Refleks Dinding Perut Stimulus : Goresan
dinding perut daerah, epigastrik, supraumbilical, infra Umbilical dari lateral ke medial.
Respons : Kontraksi dinding perut
REFLEKS SUPERFISIAL
Refleks Kremaster Stimulus :
goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas kebawah
Respon : elevasi testis ipsilateral
REFLEKS SUPERFISIAL
Refleks Plantar Stimulus :
menggoreskan telapak kaki bagian lateral
Respon : Refleks ini pada orang normal, ditemukan ada fleksi plantar kaki dan jari kaki bersama dengan adduksi jari-jari kaki
REFLEKS PRIMITIF
Refleks Snout Stimulus : cara
melakukan perkusi pada daerah bibir atas
Respon : bibir atas dan bawah menyengir atau kontraksi otot-otot di sekitar bibir dan di bawah hidung
REFLEKS PRIMITIF
Refleks Menetek Stimulus : pemeriksa
memberikan sentuhan pada bibir
Respon : muncul berupan gerakan bibir, lidah dan rahang bawah seolah-olah menetek
REFLEKS PRIMITIF
Refleks Palmomental Stimulus : memberikan
goresan dengan ujung pensil atau ujung gagang palu refleks terhadap kulit telapak tangan bagian tenar
Respon : adanya kontraksi m. Mentalis dan orbikularis oris ipsilatera
REFLEKS PRIMITIF
Refleks Grasping Stimulus :
memberikan penekanan atau penempatan jari si pemeriksa pada telapak tangan pasien
Respon : tangan pasien mengepal
REFLEKS PRIMITIF
Refleks Glabella Stimulus :
pengetukan ringan di antara mata
Respon : spasme otot-otot mata terus-menerus dan menutup mata, Glabella adalah positif
REFLEKS PUPIL
Stimulus : Dilakukan dalam tempat yang gelap dan cahaya diarah kedua mata satu persatu dan reaksinya diperhatikanRespons : Apabila cahaya di dekatkan pupil mengecil, dan jika di jauhkan pupil membesar.Jalur : Melibatkan nervus cranialis opticus(NII), dan oculomotor(NIII)
REFLEKS BATANG OTAK
REFLEKS KORNEA
Stimulus : menyentuh ujung kornea dengan ujung kapas
Respons : Normal kedua mata pasien harus berkedip
Jalur : Nervus oculomotor, nervus facialis, dan nervus trigerminal
REFLEKS BATANG OTAK
THANK YOU