sistem perpajakan indonesia

36
Perpajakan Indonesia Fiddia Mega S (13) Putri Shafira S (24) Rizky Leonetta H (26) Syifa Dzulaikha A (31) XI MIA 3

Upload: putri-shafira

Post on 18-Jan-2017

829 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Perpajakan Indonesia

Perpajakan Indonesia

Fiddia Mega S (13)Putri Shafira S (24)

Rizky Leonetta H (26)Syifa Dzulaikha A (31)

XI MIA 3

Page 2: Sistem Perpajakan Indonesia

PENGERTIAN PAJAK• Pengertian Pajak

secara umum, dapat diartikan sebagai iuran atau pungutan yang dilakukan oleh pemerintah dari masyarakat berdasarkan Undang-Undang dan hasilnya digunakan demi pembiayaan pengeluaran umum pemerintah dengan tanpa balas jasa yang ditunjuk secara langsung.

• Pengertian Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dimana dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya dalam kemakmuran rakyat.

Page 3: Sistem Perpajakan Indonesia

• Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. Rachmat Soemitro, SH.Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan jasa timbal secara langsung yang dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

• Pengertian Pajak menurut Smeets.Pajak merupakan prestasi kepada pemerintah yang terhutang melalui norma-norma umum dan dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang ditunjukan dalam hak individual untuk membiayai pengeluaran rutin pemerintah.

• Pengertian Pajak menurut Suparman Sumawidjaya.Pajak merupakan iuran wajib masyarakat berupa barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma hukum yang berguna menutupi biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Page 4: Sistem Perpajakan Indonesia

• Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. Adriani.Pajak merupakan iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan dan terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut Peraturan Undang-Undang dengan tidak mendapat imbalan kembali yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah.

• Pengertian Pajak menurut Sommerfeld Ray M, Anderson Herschel M, Brock Horace R.Pajak merupakan suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, yang bukan akibat pelanggaran hukum tetapi wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang sudah ditentukan dan tanpa mendapat imbalan secara langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan dan menjalankan tugas pemerintahan.

Page 5: Sistem Perpajakan Indonesia

FUNGSI PAJAK1. sebagai fungsi anggaran atau penerimaan

(budgetair): pajak merupakan salah satu sumber dana yang digunakan pemerintah dan bermanfaat untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. Penerimaan negara dari sektor perpajakan dimasukkan ke dalam komponen penerimaan dalam negeri pada APBN.

2. sebagai fungsi mengatur (regulerend) : pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contohnya adalah pengenaan pajak yang lebih tinggi kepada barang mewah dan minuman keras.

Page 6: Sistem Perpajakan Indonesia

3. sebagai fungsi stabilitas : pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah. Contohnya adalah kebijakan stabilitas harga dengan tujuan untuk menekan inflasi dengan cara mengatur peredaran uang di masyarakat lewat pemungutan dan penggunaan pajak yang lebih efisien dan efektif.

4. fungsi redistribusi pendapatan : penerimaan negara dari pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan pembangunan nasional sehingga dapat membuka kesempatan kerja dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 7: Sistem Perpajakan Indonesia

MANFAAT PAJAKSuparmoko (2000) menyebutkan manfaat pajak digunakan untuk :

1. membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor).

2. membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian).

3. membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi).

4. membiayai pengeluaran yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim piatu).

Pajak yang dipungut oleh negara dilakukan berdasarkan asas pemungutan pajak dan sistem pemungutan pajak yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Page 8: Sistem Perpajakan Indonesia

Hubungan Pajak dengan APBN dan APBD

Pajak pusat sampai saat ini merupakan sumber penerimaan terbesar negara. Sumber penerimaan luar negeri Indonesia memang cukup banyak, bisa berupa investasi, hibah, ataupun pinjaman. Sedangkan dari dalam negeri itu sendiri Indonesia masih mengandalkan perpajakan. Sekitar 70% penerimaan negara berasal dari pajak. Manfaat pajak bisa dirasakan dalam bentuk fasilitas umum, kesehatan, pendidikan, dll.

Page 9: Sistem Perpajakan Indonesia

Pajak sebagai sumber penerimaan negara, adalah penyumbang terbesar APBN dan APBD. Melalui APBN, negara membuat rencana pendapatan dan belanja negara dalam kurun waktu satu tahun. Semua program kerja dan besarnya biaya dicatat disini, yang mencangkup seluruh daerah di wilayah Indonesia. Dengan membayar pajak secara benar, kita ikut bersama-sama dengan pemerintah membangun bangsa.

Hubungan Pajak dengan APBN dan APBD

Page 10: Sistem Perpajakan Indonesia

Karena pendapatan negara pada sektor lain belum bisa mencapai target

Tidak hanya di Negara Indonesia saja, tapi hampir di seluruh dunia yang mengandalkan pajak sebagai pendapatan utama dalam APBN nya. Disinilah penybab utama pemerintah mengandalkan penerimaan sektor pajak ini untuk menopang APBN yang semakin membengkak.

Mengapa pajak merupakan sumber penerimaan APBN?

Page 11: Sistem Perpajakan Indonesia

Perbedaan pajak dengan pemungutan resmi lainnya

Pajak dengan Retribusi• Retribusi adalah pungutan yang dikenakan

kepada masyarakat pengguna fasilitas yang disediakan oleh negara. Masyarakat yang membayar retribusi akan mendapatkan balas jasa secara langsung

• Besar retribusi di masing-masing daerah berbeda

Page 12: Sistem Perpajakan Indonesia

Perbedaan Pajak dengan RetribusiFaktor yang membedakan Pajak Retribusi

Keputusan Keputusan dari UU atau pemerintah pusat

Keputusan dari pemerintah daerah

Ketetapan Diatur oleh undang-undang Ditetapkan dengan peraturan daerah

Pihak pemungut Pemerintah pusat Pemerintah daerah

Sifat pemungutan Wajib yang dapat dipaksakan

Tidak wajib

Imbalan/jasa Tidak mendapatkan imbalan/jasa secara langsung

Mendapatkan imbalan/jasa secara langsung

Perlakuan aturan Berlaku untuk seluruh Warga Negara Indonesia

Berlaku untuk daerah bersangkutan

Sumber pendapatan Merupakan sumber pendapatan pemerintah pusat

Merupakan sumber pendapatan pemerintah daerah

Page 13: Sistem Perpajakan Indonesia

Pemungutan Resmi lainnya• Cukai adalah iuran rakyat atas pemakaian barang-barang tertentu,

seperti minyak tanah, rokok, bensin, minuman keras, dan tembakau

• Bea Masuk adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang akan dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia untuk dikonsumsi di dalam negeri

• Bea Keluar adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang akan dikeluarkan dari daerah pabean Indonesia untuk diekspor

• Sumbangan adalah iuran orang-orang atau golongan-golongan tertentu yang harus diberikan kepada negara untuk menutupi kas negara yang bersifat tidak memberikan prestasi kepada umum

Page 14: Sistem Perpajakan Indonesia

Asas Pemungutan Pajak1. Menurut Adam Smith (Smith’s Canon)a. Prinsip keadilan/kesamaan (equity): harus adil dan sesuai

dengan kemampuan masing-masing wajib pajakb. Prinsip kepastian (certainly): harus jelas dan pasti sehingga

bisa dimengerti wajib pajak serta memudahkan perhitungan dan administrasi

c. Prinsip kelayakan (conveince): jangan sampai memberatkan wajib pajak

d. Prinsip ekonomi (economy): harus memenuhi syarat ekonomi, yaitu hasil pajak mampu memenuhi kebutuhan negara

Page 15: Sistem Perpajakan Indonesia

Asas Pemungutan Pajak

2. Menurut Adolf Wagnera. Asas politik finansial: jumlahnya memadai sehingga

dapat membiayai semua kegiatan negarab. Asas ekonomi: penentuan objek pajak harus tepatc. Asas keadilan: berlaku secara umum tanpa diskriminasid. Asas administrasi: berkaitan dengan masalah kepastian

perpajakan, keluwesan penagihan, dan besarnya biaya pajak

e. Asas yuridis: pemungutan harus berdasarkan undang-undang

Page 16: Sistem Perpajakan Indonesia

Asas Pemungutan Pajak3. Asas Domisili atau Asas Kependudukan

Negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima oleh seseorang atau suatu badan

4. Asas Sumber Negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima oleh seseorang atau suatu badan jika penghasilan yang dikenakan pajak berada di negara itu

5. Asas Kebangsaan atau Asas NasionalitasYang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status kewarganegaraan dari seseorang atau suatu badan yang memperoleh penghasilan

Page 17: Sistem Perpajakan Indonesia

JENIS PAJAK YANG BERLAKU DI INDONESIA

Jenis-jenis Pajak yang Berlaku di Indonesia. Berikut ini adalah macam-macam pajak yang berlaku di Indonesia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis.

Page 18: Sistem Perpajakan Indonesia

1. Pajak menurut sifatnya, dibagi dua :

a) Pajak langsung :Pajak yang dipungut setahun sekali berdasarkan surat ketetapan pajak (Kohir) dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak perseroan (PPs), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan sebagainya.

Page 19: Sistem Perpajakan Indonesia

b) Pajak Tidak Langsung : Pajak yang dipungut setiap terjadi transaksi tanpa adanya surat ketetapan pajak dan dapat dialihkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penjualan(PPn), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Masuk (Pajak Impor), Pajak Ekspor dan sebagainya.

Page 20: Sistem Perpajakan Indonesia

2. Pajak Menurut Instansi Yang Memungutnya

a) Pajak pusat : Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pajak) yang pengelolaannya dilakukan oleh kantor pelayanan pajak. Misalnya Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b) Pajak daerah : pajak yang dipungut pemerintah daerah (pemerintah provinsi, pemerintah kkabupaten/kota). Contohnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Page 21: Sistem Perpajakan Indonesia

3. Pajak Menurut Subjeknya

a) Pajak orang pribadi : Pajak yang dikenakan bagi seseorang atau seorang wajib pajak. Misal Pajak Penghasilan (PPh).

b) Pajak badan : Pajka yang dikenakan pada sebuah badan usaha atau organisasasi. Misal PT, CV, Yayasan.

Page 22: Sistem Perpajakan Indonesia

4. Pajak Menurut Asalnya

a) Pajak dalam Negeri : Pajak yang dipungut kepada setiap warga negara yang tinggal di Indonesia dan memiliki salah satu objek pajak.

b) Pajak luar Negeri : Pajak yang dipungut kepada warga negara asing yang memiliki usaha atau penghasilan dan tinggal di Indonesia.

Page 23: Sistem Perpajakan Indonesia

Sistem Pemungutan PajakAda 3 cara pemungutan pajak yang pernah dilaksanakan di Indonesia:1. Official Assesment SystemSuatu cara pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada pemungut pajak (Fiscus) dalam hal ini Dirjen Pajak.Ciri-cirinya:1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada

pada fiskus.2) Wajib Pajak bersifat pasif.3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak

oleh fiskus.

Page 24: Sistem Perpajakan Indonesia

2. Semi Self Assessment System & Holding System

• Semi Self Assessment System: Cara pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak bersama dengan Fiscus.

• With Holding System: Cara pemungutan pajak yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada pihak ketiga yang ditunjuk.

Page 25: Sistem Perpajakan Indonesia

3. Full Self Assessment SystemSuatu cara pemungutan pajak ketika

penentuan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak, Fiscus tidak ikut campur.

Page 26: Sistem Perpajakan Indonesia

Alur Administrasi Perpajakan di Indonesia

1. Wajib pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh nomor pokok wajib pajak (NPWP) secara langsung ke kantor pelayanan pajak atau melalui e-Registration secara online.

2. Setelah terdaftar, wajib pajak harus menghitung jumlah pajak yang terutang. Wajib pajak segera membayar ke Bank Persepsi atau kantor pos.

Page 27: Sistem Perpajakan Indonesia

Alur Administrasi Perpajakan di Indonesia

3. Wajib pajak mengisi surat pemberitahuan (SPT) dan melaporkannya secara langsung ke kantor pelayanan pajak atau mengirimkannya melalui jasa pengiriman pajak atau dokumen.

4. Setelah menyerahkan SPT yag sudah diisi, wajib pajak akan mendapatkan tanda terima penyampaian SPT tersebut.

Page 28: Sistem Perpajakan Indonesia

APBN 2013

Hasil Pajak dialokasikan kemana?

Belanja Negara Rp 1.683,0 T

Pajak

Rincian Belanja Negara Rp (triliun) %

Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat

Pendidikan Murah 336,820,01

% Kesehatan Murah 55,9 3,32% Ketahanan Pangan 63,2 3,75% Penanggulangan Kemiskinan 115,5 6,86 % Pengamanan dan Stabilisasi Harga Pangan 17,2 1,02%

Subsidi 317,218,84

%Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Perhubungan 77,9 4,62 % Irigasi 19,5 1,15% Energi dan Lainnya 62,8 3,73% Perumahan dan Permukiman 22,4 1,33%Suasana Aman dan Kepastian Hukum Pertahanan 81,8 4,86% Keamanan dan Ketertiban 36,5 2,17%

Transfer ke daerah 528,631,40

%

Page 29: Sistem Perpajakan Indonesia

Objek Pemungutan Pajak

Menurut Pasal 22 yang merupakan objek pemungutan pajak adalah:• Impor barang.• Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oleh

Direktorat Jendral Anggaran, Bendaharawan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun Pemerintah Daerah.

• Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang dananya dari belanja negara atau belanja daerah.

Page 30: Sistem Perpajakan Indonesia

Objek Pemungutan Pajak• Penjualan hasil produksi dalam negeri yang dilakukan oleh

badan usahayang bergerak dibidang industri semen, industri rokok, industri kertas, industri naja, dan industri otomotif.

• Penjualan hasil produksi yang dilakukan oleh Pertamina dan badan usaha selain Pertamina yang bergerak dibidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas.

• Pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan dari pedagang pengumpul.

Page 31: Sistem Perpajakan Indonesia

TARIF PAJAK• Tarif pajak Proporsional (Sebanding), tarif pajak tidak

berubah Contohnya : PPN 10%• Tarif Pajak Tetap, besaran pajak tidak berubah contoh ;

bea materai• Tarif Pajak degresif : semakin tinggi jumlah yang

menjadi dasar pengenaan pajak, semakin rendah tarif yang dikenakan

• Tarif Pajak Progresif : Tarif pajak akan semakin besar ketika jumlah yang dijadikan dasar perhitungan pajak lebih besar contoh PPH

Page 32: Sistem Perpajakan Indonesia

Tata Cara Pemungutan Pajak1. Stelsel Pajak

• a. Stelsel nyata (riel stelsel); baru dapat diketahui setelah akhir suatu periode (akhir tahun) setelah penghasilan tersebut sesungguhnya dapat diketahui.

• b. Stelsel anggapan (fictieve stelsel); yaitu pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan atau perkiraan yang diatur dengan undang – undang.

• c. Stelsel campuran; artinya pada awal tahun menggunakan anggapan tetapi setelah akhir tahun dihitung kembali sesuai yang sebenarnya (nyata).

Page 33: Sistem Perpajakan Indonesia

Tata Cara Pemungutan Pajak2. Asas Pemungutan Pajak

• a. Asas Domisili (tempat tinggal); pemungutan pajak didasarkan pada tempat tinggal Wajib Pajak terhadap seluruh penghasilan dimanapun diperolehnya walaupun dari luar negeri,

• b. Asas Sumber; artinya negara berhak memungut pajak atas penghasilan yang bersuber di wilayahnya tanpa memperharikan tempat tinggal Wajib Pajak

• c. Asas Kebangsaan; bahwa pemungutan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

Page 34: Sistem Perpajakan Indonesia

Tantangan pemungutan pajak

A. Perlawanan Pasif: masyarakat enggan membayar pajak yang disebabkan karena:• Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat• Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan

dana pajak• Masih belum bersatunya semua sistem kependudukan

dan sistem pendukung yang menyediakan data dan informasi bagi lembaga yang diberi kewenangan untuk menugurus perpajakan

• Masih banyaknya masyarakat yang bergerak di sektor informal sehingga data potensi perpajakan sebenarnya tidak dapat diketahui secara pasti.

Page 35: Sistem Perpajakan Indonesia

B. Perlawanan aktif: usaha untuk menghindar dari pembayaran pajak yang secara langsung ditujukan kepada fiskus, meliputi:• Tax avoidance , yaitu usaha untuk menghindar

atu meringankan pajak dengan tidak melanggar Undang undang,

• Tax Evasion, yaitu usaha menghindar pajak dengan cara melanggar undang – undang (mengelapkan pajak).

Page 36: Sistem Perpajakan Indonesia

Terima Kasih