sistem perlindungan pantai dan bangunan pelindungnya

29
SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI DAN BANGUNAN PELINDUNGNYA Perlindungan Pantai OPINI | 02 July 2010 | 17:19 Dibaca: 472 Komentar: 0 0 Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan khas. Hal ini dipengaruhi ragam dan kuantitas potensi alam yang karakternya berbeda pada setiap daerah. Pantai menjadi gerbang pertama dalam upaya memenuhi kebutuhan antar pulau yang dihubungkan dengan laut. Khusus Indonesia yang merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.480 buah pulau besar dan kecil yang secara keseluruhan membentuk panjang garis pantai sekitar 95.181 km (koreksi dari PBB; Harian Surya, Selasa 24 Pebruari 2009). Masing-masing kawasan pantai pada pulau-pulau di Indonesia memiliki sejarah perkembangan yang berbeda-beda. Perubahan dan perkembangan keadaan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor campur tangan manusia. Wilayah pantai yang terbilang sangat luas tersebut (garis pantai terpanjang setelah Amerika, Canada, dan Rusia) memiliki peranan sebagai sumber daya yang bisa menjadi pendapatan terbesar baik untuk daerah maupun negara. Hal itu disebabkan karena wilayah pantai merupakan daerah

Upload: hendri-komara

Post on 26-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI DAN BANGUNAN PELINDUNGNYA

Perlindungan PantaiOPINI| 02 July 2010 | 17:19Dibaca:472Komentar:00Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan khas. Hal ini dipengaruhi ragam dan kuantitas potensi alam yang karakternya berbeda pada setiap daerah. Pantai menjadi gerbang pertama dalam upaya memenuhi kebutuhan antar pulau yang dihubungkan dengan laut.Khusus Indonesia yang merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.480 buah pulau besar dan kecil yang secara keseluruhan membentuk panjang garis pantai sekitar 95.181 km (koreksi dari PBB; Harian Surya, Selasa 24 Pebruari 2009). Masing-masing kawasan pantai pada pulau-pulau di Indonesia memiliki sejarah perkembangan yang berbeda-beda. Perubahan dan perkembangan keadaan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor campur tangan manusia.

Wilayah pantai yang terbilang sangat luas tersebut (garis pantai terpanjang setelah Amerika, Canada, dan Rusia) memiliki peranan sebagai sumber daya yang bisa menjadi pendapatan terbesar baik untuk daerah maupun negara. Hal itu disebabkan karena wilayah pantai merupakan daerah yang sangat intensif dan potensial untuk dimanfaatkan manusia, seperti kawasan industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata, pemukiman, sampai pusat pemerintahan. Adanya pemanfaatan pantai untuk kegiatan-kegiatan di atas dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan dan prasarana, selanjutnya hal tersebut dapat menimbulkan potensi masalah seperti erosi, sedimentasi yang mengganggu drainase, dan pencemaran lingkungan.Mengingat peran daerah pantai sebagai sumber daya alam yang potensial, maka harus dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada. Beberapa upaya untuk melindungi pantai, antara lain:1)Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang2)Mengubah laju transport sediment sepanjang pantai3)Mengurangi energi gelombang sampai ke pantai4)Reklamasi dengan menambah transport sediment ke pantai atau dengan cara lain.

Perlindungan PantaiOPINI| 02 July 2010 | 17:19Dibaca:472Komentar:00Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan khas. Hal ini dipengaruhi ragam dan kuantitas potensi alam yang karakternya berbeda pada setiap daerah. Pantai menjadi gerbang pertama dalam upaya memenuhi kebutuhan antar pulau yang dihubungkan dengan laut.Khusus Indonesia yang merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.480 buah pulau besar dan kecil yang secara keseluruhan membentuk panjang garis pantai sekitar 95.181 km (koreksi dari PBB; Harian Surya, Selasa 24 Pebruari 2009). Masing-masing kawasan pantai pada pulau-pulau di Indonesia memiliki sejarah perkembangan yang berbeda-beda. Perubahan dan perkembangan keadaan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor campur tangan manusia.

Wilayah pantai yang terbilang sangat luas tersebut (garis pantai terpanjang setelah Amerika, Canada, dan Rusia) memiliki peranan sebagai sumber daya yang bisa menjadi pendapatan terbesar baik untuk daerah maupun negara. Hal itu disebabkan karena wilayah pantai merupakan daerah yang sangat intensif dan potensial untuk dimanfaatkan manusia, seperti kawasan industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata, pemukiman, sampai pusat pemerintahan. Adanya pemanfaatan pantai untuk kegiatan-kegiatan di atas dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan dan prasarana, selanjutnya hal tersebut dapat menimbulkan potensi masalah seperti erosi, sedimentasi yang mengganggu drainase, dan pencemaran lingkungan.Mengingat peran daerah pantai sebagai sumber daya alam yang potensial, maka harus dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada. Beberapa upaya untuk melindungi pantai, antara lain:1)Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang2)Mengubah laju transport sediment sepanjang pantai3)Mengurangi energi gelombang sampai ke pantai4)Reklamasi dengan menambah transport sediment ke pantai atau dengan cara lain.Sistem Pembangunan Perlindungan Pantai Yang Dikombinasikan Dengan sistem Pembangunan Pembangkit Energi Listrik Terbarukan (Bagian I)Oleh :Busaeri ( ERRY)Perancang Sistem Teknologi Energi Kelautan

Ancaman Abrasi : Camplong, Sampang, Madura, Jatim

"The protection of coastlines is a necessity for the life of millions of people living near the ocean. To harness the oceans' vast wavepower resource - and even more: to connect the use of this renewable energy with the protection of the shore - is an old dream ofmankind. Efforts to construct a wave energy breakwater, a breakwater also able to produce usable forms of energy from the wavepower, have been made for years and the first commercial realizations will be built in the next decade."(Prof. Dr.-Ing. habil. Kai-Uwe Graw)

Negara Indonesia adalah negara kepulauan, total pulau di Indonesia sebanyak 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 95.000 kmdan mengalami berbagai permasalahan dalam bidang pengamanan pantai,diantaranya adalahlebih dari20% garis pantai di Indonesia mengalami kerusakan.

Abrasi pantai, kalau tidak segera ditangani berpotensi mengancamkeselamatanjiwa manusia danmerusakprasarana umum jalan raya,bangunanrumah penduduk sekitar, areal pertaniandan pusat kegiatan masyarakat yang terletak dekat garis pantai.

Banyak cara mengenai model pembangunan pengaman dan pelindung pantai, tergantung dari jenis struktur dan material pantai itu sendiri. Bisa dengan : menanam pohon bakau (mangrove), pembuatan breakwater, dan bahkan ada yang sampai membuat dinding laut (seawall).

Membangun pengaman pantai membutuhkan anggaran yang relatif besar, sementara anggaran dana yang disediakan pemerintah masih sangat terbatas. Terkadang ada daerah yang kerusakan pantainya dibiarkan lama terbengkalai karena keterbatasan anggaran, padahal membangun pengaman pantai sangat berhubungan erat dengan keselamatan jiwa manusia, dan kelestarian alam dan lingkungan.

Kerusakan Infrastrukrur Jalanan

Abrasi Pantai Kawasan Pesisir Pantai Utara Indramayu

KOORDINASI KEMENTERIANMembangun pengaman pantai adalah kewajiban pemerintah, dan tentunya hal ini membutuhkan anggaran yang sangat besar, dan dalam hal ini adalah menjadi ruang lingkup bidang kegiatan kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Saya mengandai-andai. Seandainya kementerian Pekerjaan Umum dapat berkoordinasi dengan kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan kementerian KLH, serta Perusahaan Listrik Negara (PLN), baik ditingkat pusat atau daerah, dapat bersama-sama duduk memikirkan hal ini, yaitu"membangun sistem pengaman atau perlindungan pantai yang dapat menghasilkan energi listrik".

Pantai Manado, Sulawesi Utara

Program ini harus dilihat dari prospek dan pandangan yang jauh untuk kebaikan dan perbaikan di masa depan, yaitu perbaikan lingkungan, meningkatnya kebutuhan sumber energi listrik dimasa mendatang, dan kemandirian daerah untuk menghasilkan energi listrik yang bersih lingkungan, serta untuk mengurangi pemanasan global.

Besarnya potensi untuk menghasilkan energi listrik dari sumber kelautan ini, seharusnya menjadi dasar bagi keseriusan pemerintah untuk memikirkan hal ini agar menjadi program kerja.

Setidak-tidaknya, proyek ini bisa disusun dan dirancang dengan membuat percontohan atau semacam pilot project, yaitu dibuat dalam skala prototipe. Skala prototipe inilah yang nantinya menjadi dasar untuk dibangun dalam skala yang lebih besar.

NILAI TAMBAH (ADD VALUE)Keuntungan atau nilai tambah dari program ini adalah :1. Dapat melindungi masyarakat di wilayah pantai dari hantaman gelombang laut yang dapat terjadi sewaktu-waktu,2. Dapat melindungi pantai dari erosi dan abrasi,3. Menjadi alternatif untuk mengatasi krisis energi listrik di masa mendatang4. Dapat dirancang untuk proses pengelolaan air bersih ( fresh water )5. Turut serta dalam program internasional dalam mengurangi pemanasan global.6. Didesain agar nyaman dan indah dipandang mata, agar memiliki nilai tambah untukwisata teknologi.7. Menghemat biaya, karena nilai investasi yang ditanam untuk program ini sepanjang waktu akan menghasilkan dana dari listrik yang dihasilkan, seandainya listrik listrik tersebut nantinya akan dijual.8. Dapat diminati oleh pihak swasta, karena adanya prospek bisnis dari sisi penjualan energi listrik. Sehingga di masa mendatang, membangun pengaman pantai bisa dilakukan oleh pihak swasta dan tidak lagi hanya bersumber dari dana pemerintah.

Disamping memiliki nilai tambah yang telah disebutkan di atas, secaraaspek teknologi energi kelautanjuga ada kelebihannya atau keunggulan yaitu:1. Mudah untuk melakukan pemeliharaan (maintenance), karena generator bisa disimpan di daratan.2. Tidak perlu menggunakan kabel daya bawah laut, dan3. Tidak perlu menggunakan sistem mooring, karena titik penguat konnstruksi bisa ikut bersatu pada system konstruksi breakwater.4. Dapat menghemat biaya.

Abrasi Pesisir Pantai Bengkulu

Jadi, walaupun membangun pengaman pantai membutuhkan anggaran besar, tetapi dana tersebut memberikan manfaat ganda, karena adanya energi listrik yang dihasilkan. Dan bahkan kedepan, listrik tersebut bisa dijual ke PLN, karena potensi energi listrik dari gelombang laut berkekuatan sangat besar.

Pertanyaan inti berikutnya :1. Bagaimana cara membangun sistem pengaman atau perlindungan pantai agar dapat menghasilkan energi listrik? dan sistem teknologi apa yang akan diterapkan?2. Apakah feasible atau seberapa efesien membangun pengaman pantai dikombinasikan dengan sistem pembangkit listrik terbarukan?

http://syahrin88.wordpress.com/2010/09/09/bangunan-pelindung-pantai/

Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai. Selain proses alami, seperti angin, arus dan gelombang, aktivitas manusia menjadi penyebab terjadinya erosi pantai seperti; pembukaan lahan baru dengan menebang hutan mangrove untuk kepentingan permukiman, dan pembangunan infrastruktur. Juga pemanfaatan ekosistem terumbu karang sebagai sumber pangan (ikan-ikan karang), sumber bahan bangunan (galian karang), komoditas perdagangan (ikan hias), dan obyek wisata (keindahan dan keanekaragaman hayati) sehingga mengganggu terhadap fungsi perlindungan pantai. Selain itu kerusakan terumbu karang bisa terjadi sebagai akibat bencana alam, seperti gempa dan tsunami, yang akhir-akhir ini sering melanda Negara Indonesia dan selalu menimbulkan kerusakan pada wilayah pesisir.Salah satu metode penanggulangan erosi pantai adalah penggunaan struktur pelindung pantai, dimana struktur tersebut berfungsi sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu. Namun banyak tulisan sebelumnya bahwa struktur pelindung pantai dengan material batu alam yang cenderung tidak ramah lingkungan dan tidak ekonomis lagi apabila dilaksanakan pada daerah-daerah pantai yang mengalami kesulitan dalam memperoleh material tersebut.

Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai yaitu:1. memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena serangan gelombang2. mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai3. mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai4. reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lainSesuai dengan fungsinya, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu:1. Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai2. Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai3. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kikra-kira sejajar garis pantaiBerikut ini akan dipaparkan beberapa jenis bangunan pelindung pantaiA. GroinGroin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada upcurrent side, sedangkan pada downcurrent side terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut .

Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.

Selain tipe lurus seperti yang ada pada gambar ada juga groin tipe L dan tipe T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhanB. JettyJetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara geelombang pecah. Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai.

Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir.karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. penutupan muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut, mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah.tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi biaya konstruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan banjir maka penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada permukaan air surut.fungsi utama bnagunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di mana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.

Selain ketiga tipe jetty tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang ditempatkan pada kedua sisi atau hanya satusisi tebing muara yang tidak menjorok kelaut. Bangunan ini sama sekali tidak mencegah terjadinya endapan dimuara, fungsi bangunan ini sama dengan jetty pendek, yaitu mencegah berbeloknya muara sungai degan mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi endapan.C. BreakwaterBreakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi. pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

D. SeawallSeawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai yang dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu dibuat sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung. Seawall juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang. Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.

E. Artificial HeadlandTanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang ujung pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Hal ini secara signifikan lebih murah daripada melindungi seluruh bagian depan dan dapat memberikan perlindungan sementara atau jangka panjang dengan aktif dari berbagai macam resiko. Tanjung sementara dapat dibentuk dari gabions atau kantong pasir, namun umurnya biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun

Tanjung buatan berfungsi menstabilkandaerah pesisir pantai, membentuk garis pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok sehingga energi gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan akhirnya membentuk pesisir rencana yang lebih stabil dan dapat berkembang. Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung. struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan lokal tetapi tidak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan. Jika erosi berlangsung terus-menerus tanjung mungkin perlu diperpanjang atau dipindahkan untuk mencegah kegagalan struktural, meskipun tanjung buatan akan terus memberikan perlindungan sebagai breakwaters perairan dekat pantai.F. Beach NourishmentBeach Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga menjaga pantai tetap stabil.Kita ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilitasi [antai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi secara terus menerus , maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir . Untuk pantai yang cukup panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian kurang efektif sehingga digunakan alternatif pasir diambil dari hasil sedimentasi sis lain dari pantai.

G.Terumbu BuatanTerumbu buatan (artificial reef) bukanlah hal baru, di Jepang dan Amerika usaha ini telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Mula-mula dilakukan dengan menempatkan material natural berukuran kecil sebagai upaya untuk menarik dan meningkatkan populasi ikan. Di Indonesia, terumbu buatan mulai disadari peranan dan kehadirannya oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an, pada saat dimana Pemda DKI. Jakarta menyelenggarakan program bebas becak, dengan merazia seluruh becak yang beroperasi di ibu kota dan kemudian mengalami kesulitan dalam penampungannya, sehingga pada akhirnya bangkai becak tersebut dibuang ke laut.Berbagai macam cara, baik tradisional maupun modern, bentuk dan bahan telah digunakan sebagai terumbu buatan untuk meningkatkan kualitas habitat ikan dan biota laut lainnya.Saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma rekayasa pantai dari pendekatan rekayasa secara teknis yang lugas (hard engineeringapproach) ke arah pendekatan yang lebih ramah lingkungan (softengineering approach). Salah satu contoh misalnya adalah bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang semula ambangnya selalu terletak di atas muka air laut, kini diturunkan elevasinya hingga terletak dibawah muka air laut.

KesimpulanUntuk Menanggulangi erosi pantai, langkah pertama yang harus dilkakukan adalah mencari penyebab terjadinya erosi. Dengan mengetahui penyebabnya, selanjutnya kita dapat menentukan cara penanggulangannya yang biasanya dapat berupa bangunan-bangunan pelindung pantai ataupun dengan menambah suplai seidmen.Beberapa jenis bangunan yang dapat dibuat untuk mengatasi erosi dan gelombang pada pantai antara lain dengan membangun susunan groin pada pesisir pantai, jetty baik yang single maupun double jetty, seawall dan sebagainya. Kesemua jenis bangunan pelindung pantai dibangun beradasarkan fungsinya masing-masing. Ada yang dibangun tegak lurus dan ada pula yang dibangun sejajar garis pantai.Stabilisasi pantai dilakukan dengan membuat bangunan pengarah sediment seperti tanjung buatan, pemecah gelombang sejajar pantai, dan karang buatan yang dikombinasikan dengan pengisian pasir. Metoda ini dilakukan apabila suatu kawasan pantai terdapat defisit sediment yang sangat besar sehingga dipandang perlu untuk mengembalikan kawasan pantai yang hilang akibat erosi.Namun Pope (1997) merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut:1. Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen. Tak satu pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang dinamis.2. Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi seluruh lokasi. Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu berfungsi dengan baik di tempat lain.3. Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi. Setiap pelindung pantai hanya didisain untuk kondisi tertentu yang terbatas, jika batas kondisi tersebut dilampaui, maka bangunan tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan.4. Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah.5. Tapi, ada suatu cara/pendekatan yang mampu melindungi lokasi dalam jangka waktu usia ekonomis bangunan yang efektif.6. Ada upaya-upaya teknis yang bisa digunakan dengan bantuan proses-proses pantai untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan.7. Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak menghasilkan apapun.8. Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structures) lebih tepat digunakan.9. Ada daerah dimana bangunan pantai tidak layak digunakan, soft structures lebih tepat.10. Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan perlindungan pantai.Kita sebagai Warga Negara yang baik hendaknya ikut beperan dalam proses pengamanan pantai tersebut, yaitu dengan ikut melestarikan ekosistem laut beserta isinya, melakukan pembangunan sesuai peraturan yang berlaku agar tidak melewati garis pantai, serta tidak melakukan penambangan pasir atau perusakan karang.Referensi Prof. Dr. Ir. H. Bambang Triadmojo, CES, DEA. Teknik Pantai Edisi kedua tahun 1999. Beta offset yogyakarta. Catatan kuliah dari Dosen pembimbing mata kuliah Teknik Pantai Universitas Sumatera Utara bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, MSc. A guide to managing coastal erosion in beach/dune systems, Artificial Headland US Putu Aditya Setiawan Blog, jetty (bangunan pelindung pantai) Breakwater (pemecah gelombang), aspsipilump blog US Army Corps of Engineers, 2000, Coastal Engineering Manual Part Pope, Joan, 1997 Responding to Coastal Erosion and Flooding Damages, Journal of Coastal Research, Vol 13 Issue 3 p 704-710 Budhi Kuswan Susilo ST, MT. Materi kuliah Geologi Kelautanhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/bangunan-air/JUL 26Posted bysanggapramana6 Votes

Gambar. Pemecah gelombang sambung pantaiPemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Selanjutnya dalam bagian ini tinjauan lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dan serangan gelombang. Tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.Gambar. Pemecah gelombang untuk melindungi kapal dari gelombangPerlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pengendapan tersebut menyebabkan terbentuknya cuspate. Apabila bangunan ini cukup panjang terhadap jaraknya dari garis pantai, maka akan terbentuk tombolo.Pengaruh pemecah gelombang lepas pantai terhadap perubahan bentuk garis pantai dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Apabila garis puncak gelombang pecah sejajar dengan garis pantai asli, terjadi difraksi di daerah terlindung di belakang bangunan, di mana garis puncak gelombang membelok dan berbentuk busur lingkaran. Perambatan gelombang yang terdifraksi tersebut disertai dengan angkutan sedimen menuju ke daerah terlindung dan diendapkan di perairan di belakang bangunan.Penambahan Suplai Pasir di Pantai (Sand Nourishment). Pantai berpasir mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan gelombang dan arus. Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah nearshore yang menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya dihancurkan selama dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses pecahnya gelombang tersebut sering terbentuk offshore bar di ujung luar surf zone yang dapat berfungsi sebagai penghalang gelombang yang datang (menyebabkan gelombang pecah).Erosi pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilisasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplay pasir ke daerah tersebut. Apabila pantai mengalami erosi secara terus menerus, maka penambahan pasir tersebut perlu dilakukan secara berkala, dengan laju sama dengan kehilangan pasir yang disebabkan oleh erosi.Untuk mencegah hilangnya pasir yang ditimbun di ruas pantai karena terangkut oleh arus sepanjang pantai, sering dibuat sistem groin. Dengan adanya groin tersebut, pasir yang ditimbun akan tertahan dalam ruas-ruas pantai di dalam sistem groin. Tetapi perlu dipikirkan pula bahwa pembuatan groin tersebut dapat menghalangi suplay sedimen ke daerah hilir, yang dapat menimbulkan permasalahan baru di daerah tersebut.Memasang karang BuatanKarang buatan yang dikembangkan pertama kali di Selandia Baru mulai tahun 1996, energi gelombang akan berkurang sampai 70 persen ketika sampai di pantai. Pembangunan konstruksi di bawah laut itu juga memungkinkan tumbuhnya terumbu karang baru.Kubus Beton TumpukTerlepas garis pantai terlindungi atau tidak, upaya menghentikan terjadinya abrasi secara terus menerus perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangannya. Terdapat banyak metode dalam penanggulangan abrasi namun prinsip pokok penanggulangannya adalah memecah gelombang atau meredam energi gelombang yang terjadi.Untuk mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang yang efektif perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :1. Sifat dari pada karakteristik dan tinggi gelombang2. Kondisi tanah3. Pasang surut Bathimetry dan gradient pantaiMemperlihatkan kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri, maka type pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah satunya adalah type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa keuntungan seperti :1. Dari segi teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus Beton memiliki perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau sekitar 2,4 ton untuk 1 m3 beton2. Dari segi pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan. Bentuk kubus memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai keinginan kita. Kadang breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah gelombang namun kita dapat juga menyusunnya hanya untuk mengurangi energi gelombangnya saja dengan bentuk susunan berpori.3. Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk daerah-daerah yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung mulai berat 5 kg 700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat membantu dan mengurangi biaya pengadaan dan mobilisasinya.from :http://beta.tnial.mil.id/cakrad_cetak.php?id=305gambar : googleDitulis dalamBangunan air9 KomentarJettyJUL 26Posted bysanggapramana1 Vote

jetty di muara sungaiJetty adalah sebuah bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan pada kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan di muara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar gelombang pecah. Dengan jetty panjang pengiriman sedimenJetty juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan di muara, dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai berpasir dengan gelombang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Pengiriman sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhadap pembentukkan endapan tersebut. Pasir yang melintas di depan muara akan terdorong oleh gelombang masuk ke muara dan kemudian diendapkan. Endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. Penutupan tersebut terjadi pada musim kemarau dimana debit sungai kecil sehingga tidak mampu mengerosi endapan. Penutupan muara tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir di daerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah pengiriman sedimen sepanjang pantai. Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut.Mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang atau jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada di luar gelombang pecah. Tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen ke muara, tetapi biaya kontruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir pemakaian jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang, dimana ujungnya berada antara muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagian pengiriman sedimen sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada muka air surut. Fungsi utama bangunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran ada alur yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga pada awal musim psnghujan dimana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.jetty spiralfrom :