sistem pengendalian cahaya ruangan

7
 SISTEM PENGENDALIAN CAHAYA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROL ER ATMEGA 8535 H.Lukman Abdul Fatah M.Si., M.T 1 , Abdul Aziz Effiyatna 2  1 Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. 022-7564282, . 022-7564283, Fax. 022-7564282 Email : [email protected] & [email protected] Abstrak Alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya merupakan suatu bentuk alat  penghemat energi li strik yang mempunyai kelebihan dalam hal penerangan. Selain itu, alat penghemat energi li strik untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya ini juga membuat manusia lebih mudah mengontrol biaya listrik karena otomatis sesuai keadaan biasanya. Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler ATMega 8535, Solid State Relay (SSR), Light Depending Resistor (LDR) atau sensor cahaya, Liquid Crystal Display (LCD) dan Lampu AC. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa Basic menggunakan BASCOM. Sistem ini bekerja ketika sensor cahaya menangkap intensitas cahaya pada suatu ruangan, kemudian mikrokontroler akan menerima data dari sensor cahaya yang akan mempengaruhi keadaan keluaran oleh PWM yang sudah ada dalam komponen mikrokontroler ATMega 8535, hasil besaran proses mikrokontroler akan di tampilkan pada LCD dan nyalanya suatu lampu akan dijembatani oleh Solid State Relay (SSR) yang berfungsi sebagai saklar elektronik dan menghindari percikan api. Sehingga Sistem ini telah terealisasi dan dapat mempengaruhi arus dan tegangan listrik pada lampu AC. Kata kunci :  Mikrokontroler,SSR LDR, Lampu AC, LCD 1. Pendahuluan Energi bersifat abstrak dan sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari  bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Berdasarkan pengertian diatas, energi adalah kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja  pada sistem yang lain. Penghematan energi memang sudah menjadi hal yang  patut diperhatikan. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) no 13 tahun 2011 tentang penghematan energi dan air. Melalui Inpres itu, anda harus mulai menghemat energi dalam  bentuk apapun, termasuk penggunaan di dalam ruangan. Tingginya biaya hidup akhir-akhir ini cukup memberatkan sebagian kalangan, khususnya masyarakat menengah ke bawah.Hal ini menyebabkan semakin lama beban hidup masyarakat menengah ke bawah semakin hari semakin berat saja. Untuk itu kita perlu melakukan berbagai mac am penghematan. Salah satunya adalah hemat listrik dalam ruangan. Disamping itu Penghematan pemakaian listrik  juga termasuk ke dalam gaya hidup ramah lingkungan. Penerangan cahaya sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk menerangi di dalam suatu kondisi ruangan atau tempat yang gelap, tetapi masalahnya penerangan cahaya harus membutuhkan sumber daya listrik untuk mengaktifkannya. PLN, merupakan salah satu perusahaan yang bernaung atas  badan pemerintahan yang bertanggung jawab atas  pengelolaan segala sumber daya listrik di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,  penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang  penghematan energi listrik (seperti menyalakan lampu di siang hari) sementara  biaya listrik semakin mahal. 2. Adanya peraturan pemerintah tentang  penghematan listrik. Untuk memfokuskan penelitian, maka dibatasi  permasalahan hanya mencakup sebagai berikut: 1. Pada pembuatan program alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan menggunakan sensor cahaya. 2. Menggunakan mikrokontroler ATMega8535.

Upload: akira-shawn

Post on 03-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dengan atmega 8535

TRANSCRIPT

  • SISTEM PENGENDALIAN CAHAYA RUANGAN BERBASIS

    MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

    H.Lukman Abdul Fatah M.Si., M.T

    1, Abdul Aziz Effiyatna

    2

    1Manajemen Informatika PKN LPKIA

    2Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA

    Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. 022-7564282, . 022-7564283, Fax. 022-7564282

    Email : [email protected] & [email protected]

    Abstrak

    Alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya merupakan suatu bentuk alat

    penghemat energi listrik yang mempunyai kelebihan dalam hal penerangan. Selain itu, alat penghemat energi listrik

    untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya ini juga membuat manusia lebih mudah mengontrol biaya listrik

    karena otomatis sesuai keadaan biasanya.

    Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler ATMega 8535,

    Solid State Relay (SSR), Light Depending Resistor (LDR) atau sensor cahaya, Liquid Crystal Display (LCD) dan

    Lampu AC. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa Basic

    menggunakan BASCOM. Sistem ini bekerja ketika sensor cahaya menangkap intensitas cahaya pada suatu ruangan,

    kemudian mikrokontroler akan menerima data dari sensor cahaya yang akan mempengaruhi keadaan keluaran oleh

    PWM yang sudah ada dalam komponen mikrokontroler ATMega 8535, hasil besaran proses mikrokontroler akan di

    tampilkan pada LCD dan nyalanya suatu lampu akan dijembatani oleh Solid State Relay (SSR) yang berfungsi

    sebagai saklar elektronik dan menghindari percikan api. Sehingga Sistem ini telah terealisasi dan dapat

    mempengaruhi arus dan tegangan listrik pada lampu AC.

    Kata kunci : Mikrokontroler,SSR LDR, Lampu AC, LCD

    1. Pendahuluan Energi bersifat abstrak dan sukar dibuktikan, tetapi

    dapat dirasakan adanya. Menurut hukum kekekalan

    energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat

    dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari

    bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain,

    misalnya pada kompor di dapur, energi yang

    tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api.

    Berdasarkan pengertian diatas, energi adalah

    kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja

    pada sistem yang lain.

    Penghematan energi memang sudah menjadi hal yang

    patut diperhatikan. Apalagi pemerintah sudah

    mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) no 13 tahun

    2011 tentang penghematan energi dan air. Melalui

    Inpres itu, anda harus mulai menghemat energi dalam

    bentuk apapun, termasuk penggunaan di dalam

    ruangan. Tingginya biaya hidup akhir-akhir ini cukup

    memberatkan sebagian kalangan, khususnya

    masyarakat menengah ke bawah.Hal ini

    menyebabkan semakin lama beban hidup

    masyarakat menengah ke bawah semakin hari

    semakin berat saja. Untuk itu kita perlu

    melakukan berbagai macam penghematan. Salah

    satunya adalah hemat listrik dalam ruangan.

    Disamping itu Penghematan pemakaian listrik

    juga termasuk ke dalam gaya hidup ramah

    lingkungan. Penerangan cahaya sangat dibutuhkan

    oleh banyak orang untuk menerangi di dalam suatu

    kondisi ruangan atau tempat yang gelap, tetapi

    masalahnya penerangan cahaya harus membutuhkan

    sumber daya listrik untuk mengaktifkannya. PLN,

    merupakan salah satu perusahaan yang bernaung atas

    badan pemerintahan yang bertanggung jawab atas

    pengelolaan segala sumber daya listrik di Indonesia.

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

    penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan

    sebagai berikut :

    1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penghematan energi listrik (seperti

    menyalakan lampu di siang hari) sementara

    biaya listrik semakin mahal.

    2. Adanya peraturan pemerintah tentang penghematan listrik.

    Untuk memfokuskan penelitian, maka dibatasi

    permasalahan hanya mencakup sebagai berikut:

    1. Pada pembuatan program alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan

    menggunakan sensor cahaya.

    2. Menggunakan mikrokontroler ATMega8535.

  • 3. Program dibuat dengan bahasa basic menggunakan BASCOM.

    Dari identifikasi masalah di atas maka penulis

    memiliki maksud dan tujuan, adalah sebagai berikut :

    1. Menciptakan suatu alat yang dapat mengontrol pemakaian listrik terhadap

    penerangan ruangan.

    2. Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah diharapkan alat ini dapat mengontrol

    pemakaian listrik.

    2. Dasar Teori 2.1 Teori Arsitektur Komputer

    Mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan

    instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya,

    bagian terpenting dan utama dari suatu sistem

    terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang

    dibuat oleh seorang programmer. Program ini

    menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan

    yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk

    melakukan tugas yang lebih kompleks yang

    diinginkan oleh programmer.[4]

    Gambar II.2. Alur Kerja Mikrokontroler.[4]

    2.2 Solid State Relay (SSR) Sebuah solid state relay (SSR) adalah saklar

    elektronik, yang tidak seperti sebuah relay

    elektromekanis tidak berisi bagian yang bergerak.

    Jenis SSR adalah foto-coupled SSR, transformer-

    coupled SSR, dan hibrida SSR Sebuah foto-

    digabungkan SSR dan dikontrol oleh sinyal tegangan

    rendah yang terisolasi secara optik dari beban. Sinyal

    kontrol dalam foto yang biasanya digabungkan

    dengan SSR energi adalah sebuah LED yang

    mengaktifkan sebuah foto-dioda sensitif. Dioda

    berputar pada back-to-back thyristor, silikon

    penyearah terkendali, atau MOSFET transistor untuk

    mengaktifkan beban.

    2.3 Sensor Cahaya

    LDR atau Light Dependent Resistor, yaitu resistor

    yang besar resistensinya bergantung terhadap

    intensitas cahaya yang menyelimuti permukannya

    LDR, dikenal dengan banyak nama foto-resistor,

    foto-konduktor, sel foto-konduktif, atau hanya foto-

    sel. Dan yang sering digunakan dalam literature

    adalah foto-resistor atau foto-sel.[7]

    2.4 PWM (Modulasi Lebar Pulsa)

    PWM (Pulse Width Modulation) adalah sebuah

    metode pengendalian motor dengan cara mengatur

    lebar pulsa yang dikirimkan pada frekuensi yang

    tetap ke motor. Sinyal pengendali hanya berupa

    sinyal on dan off. Dengan mengatur perbandingan

    lamanya sinyal on dan off yang diberikan, maka dapat

    diperoleh perubahan kecepatan pada motor, atau yang

    dikenal dengan duty cycle. Duty cycle adalah waktu

    sinyal pada kondisi on dibandingkan dengan periode

    sinyal.[8]

    Gambar 2.4 Duty Cycle .[8]

    Gambar 2.4 menunjukkan contoh sinyal PWM untuk

    beberapa tingkat duty cycle. Duty cycle 100%

    menandakan motor bekerja pada kecepatan

    maksimal, sedangkan nilai duty cycle yang semakin

    kecil menyebabkan penurunan kecepatan putaran

    motor yang dihasilkan.

    2.5 LCD

    Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah alat

    peraga untuk menampilkan suatu karakter yang

    dibangun dari dot pattern pada permukaan yang

    terdiri dari liquid crystal fluid diantara dua lapisan

    gelas (two of glass whose inner surface). Pada saat

    diberi tegangan, cahaya diserap oleh crystal fluid dan

    kemudian membentuk dot pattern. Pembentukan pola

    disesuaikan dengan pemberian tegangan masing-

    masing dot pattern. Sedangkan Liquid Crystal

    Display Module (LCM) adalah sebuah LCD yang

    telah dilengkapi pengontrol dan memori sebagai

    penyimpan pola karakter. LCM memberikan

    kemudahan dalam pemakaiannya. Untuk

    menampilkan sebuah karakter, pemakai hanya

    mengisikan data dan kontrol pada memori buffer

    melalui pin dari LCM. LCD yang berkarakter dengan

    jumlah 2 x 16 memiliki 2 baris yang masing-masing

    terdiri dari 16 karakter. LCD ini memiliki 8-bit untuk

    port data (D0 - D7), 3-bit control (RS, R/W, dan E), 3

    Pin catu daya (VDD, V0, VSS) dan 2 pin untuk

    backlight. Berikut ini contoh gambar bentuk dan

    diagram blok internal LCD.

  • 2.6 Lampu pijar Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang

    dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui

    filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan

    cahaya kaca yang menyelubungi filamen panas

    tersebut menghalangi udara untuk

    berhubungandengannya sehingga filamen tidak akan

    langsung rusak akibat teroksidasi.

    2.7 Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM BASCOM-8535 adalah program BASIC compiler

    berbasis Windows untuk mikrokontroler keluarga

    8535 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang

    lainnya.BASCOM-8535 merupakan pemrograman

    dengan bahasa tingkat tinggi BASIC yang

    dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS

    Elektronik.Kita akan membahas penggunaan karakter,

    tipe data, variable, konstanta, operasi-operasi

    aritmatika dan logika, array, dan control

    program.(Afrie Setiawan :2011).

    2.8 Definisi UML Menurut (Dennis, Wixom, Tegarden, 2009) yang di

    kutip pada buku Systems Analysis Design UML

    Version 2.0 An Object-Oriented Approach

    menerangkan :UML menyediakan kosa kata umum istilah object-oriented dan teknik diagram yang

    cukup kaya untuk model proyek pengembangan

    sistem dari analisis melalui implementasi.

    3. Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak 3.1 Aliran Proses 3.1.1 Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan

    menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh

    system.Use case dibawah akan memperlihatkan

    hubungan fungsionalitas sistem dengan fungsional

    lainnya ataupun dengan aktor.

    Gambar 3.1.1 Use Case Diagram Sistem

    Pengendalian Cahaya Ruangan.

    Tabel 3.1.1.1 Deskripsi Use Case Menerima

    Intensitas Cahaya. Nama Use Case : Menerima Intensitas Cahaya

    Deskripsi : Digunakan cahaya untuk menerima

    intensitas cahaya ruangan kemudian di proses dan

    mengeluarkan output.

    Aktor yang terlibat : Cahaya

    Kondisi awal : Mendeteksi Cahaya

    Skenario

    Aktor Reaksi Sistem

    1. Menerima Intensitas Cahaya

    2. Memproses Intensitas Cahaya

    3. Mengeluarkan output

    Kondisi Akhir : Mengeluarkan output dan

    mengirim data intensitas cahaya

    Tabel 3.1.1.2 Deskripsi Use Case Kondisi

    Lampu. Nama Use Case : Kondisi Lampu

    Deskripsi : Kondisi lampu akan menyesuaikan

    intensitas cahaya.

    Aktor yang terlibat : Cahaya

    Kondisi awal : Mendeteksi Cahaya

    Skenario

    Aktor Reaksi Sistem

    1. Menerima Intensitas Cahaya.

    2. Kondisi lampu akan menyesuaikan

    intensitas cahaya.

    Kondisi Akhir : Kondisi lampu akan menyesuaikan

    intensitas cahaya.

    Tabel 3.1.1.3 Deskripsi Use Case

    Menampilkan Informasi Intensitas Cahaya . Nama Use Case : Menampilkan Informasi Intensitas

    Cahaya

    Deskripsi : Digunakan pengguna untuk

    melihat informasi intensitas cahaya

    Aktor yang terlibat : Pengguna

    Kondisi awal : Menerima data intensitas cahaya

    Skenario

    Aktor Reaksi Sistem

    3 Melihat informasi intensitas cahaya

    1. Menerima data 2. Menampilkan data

    Kondisi Akhir : Menampilkan data

    3.2 Struktur Organisasi Obyek dan Pesan Menggambarkan aspek keterurutan waktu dari pesan

    yang disampaikan, atau menggambarkan aspek

    struktur organisasi objek yang mengirim dan

    menerima pesan dimodelkan dengan Sequence

    Diagram.

  • Gambar 3.2.1 Sequence Diagram Mendeteksi

    Cahaya Ruangan.

    Gambar3.2.2 Sequence Diagram Menampilkan Data.

    3.3 Pemodelan Perilaku Sistem Pemodelan perilaku sistem menggambarkan perilaku

    dari sistem secara spesifik berdasarkan respon suatu

    kondisi yang diterima oleh suatu objek dalam sistem.

    3.3.1 State Diagram

    Gambar 3.3.1 State Diagram Sistem Pengendalian

    Cahaya Ruangan.

    4. Ananlisis Dan Perancangan Perangkat Keras

    4.1 Blok Diagram Bab ini menjelaskan mengenai komponen yang

    membangun alat penghemat energi listrik dengan

    sensor cahaya berbasis mikrokontroler berdasarkan

    landasan teori. Gambar 4.1 merupakan diagram blok

    keseluruhan dari sistem.

    Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Pengendalian

    Cahaya Ruangan.

    4.2 Subsistem Perangkat Input

    4.2.2 Sistem Kendali Alat Sistem minimum mikrokontroler adalah sistem

    elektronika yang terdiri dari komponen-komponen

    dasar yang dibutuhkan oleh suatu mikrokontroler

    untuk dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya,

    suatu mikrokontroler membutuhkan dua elemen

    (selain power supply) untuk berfungsi: Kristal

    Oscillator (XTAL), dan rangkaian RESET. Analogi

    fungsi Kristal Oscillator adalah jantung pada tubuh

    manusia. Perbedaannya, jantung memompa darah dan

    seluruh kandungannya. Sedangkan XTAL memompa

    data. Dan fungsi rangkaian RESET adalah untuk

    membuat mikrokontroler memulai kembali

    pembacaan program, hal tersebut dibutuhkan pada

    saat mikrokontroler mengalami gangguan dalam

    meng-eksekusi program. Pada sistem minimum AVR

    khususnya ATmega 8535 terdapat elemen tambahan

    (optional), yaitu rangkaian pengendalian ADC:

    AGND(=GND ADC), AVCC(VCC ADC), dan

    AREF(=Tegangan Referensi ADC). Jangan lupa

    tambahkan konektor ISP untuk mengunduh

    (download) program ke komputer.

    LCD(Liquid

    Crystal Display)

    Sensor

    Cahaya

    Mikrokontroler

    ATMEGA 8535

    PWM (Pulse

    Width

    SSR (Solid

    State Relay)

    Lampu

    Pijar

  • Gambar 4.2.1 Layout Posisi Komponen ATmega

    8535

    4.3 Subsitem Perangkat Output

    4.2.1 LCD Proyektor LCD bekerja berdasarkan prinsip

    pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel

    LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-

    warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B) sehingga

    terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor.

    Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor

    merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD

    tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma

    khusus.

    Gambar 4.2.1 Hubungan LCD16x2 dengan

    Mikrokontroler.

    4.2.2 Sensor Cahaya

    Sensor cahaya berbasis LDR (Light Dependent

    Resistor) atau biasa juga disebut dengan

    photoresistor, yaitu komponen elektronika yang

    bersifat resistif yang resistansi berubah jika

    kecerahan cahaya yang mengenai permukaannya

    berubah.

    Gambar 4.2.2 Layout Rangkaian Sensor.

    4.4 Mekanisme Keseluruhan

    Keterangan :

    1. Sensor Cahaya atau LDR (Light Dependent Resistor)

    2. ATMega 8535 3. LCD 2 X 16 (Liquid Crystal Display) 4. Lampu Pijar 5. SSR (Solid State Relay)

    5.2 Pengujian Perangkat Input

    5.2.1 Pengujian Sensor

    Gambar IV.2.1 Pengujian sensor ke LCD.

  • 5.3 Pengujian Perangkat Output

    5.3.1 Pengujian LCD

    Gambar 5.3.1 Pengujian rangkaian LCD

    6. Kesimpulan Dan Saran Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem

    kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat

    diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Tanggapan sensor terus berubah-ubah dikarenakan cuaca pada lingkungan sekitar berubah tiba-tiba

    dari terang menjadi mendung

    2. Pengujian Sensor dimana hasil dari analisa dapat bekerja dengan baik pada saat mendeteksi cahaya

    dan memberikan hasil posisi output yang tertuju

    pada LCD.

    Adapun saran tambahan yang diperlukan dalam

    meningkatkan kemampuan alat adalah sebagai berikut :

    1. Pengembangan selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan satu lampu saja.

    2. Selanjutnya alat ini akan dikembangkan dengan menambahkan perangkat smartphone untuk

    mengetahui dan memantau informasi kinerja alat

    pengendalian cahaya dari jarak jauh via sms.

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku :

    Afrie, Setiawan. (2011). 20 Aplikasi

    Mikrokontroler ATMEGA8535, ATMEGA16

    menggunakan BASCOM-AVR. Yogyakarta: ANDI

    Offset

    Internet :

    [1] Instruksi Presiden (Inpres) no 13 tahun 2011

    tentang penghematan energi.

    http://prokum.esdm.go.id/inpres/2011/Inpres%20

    013%202011.pdf diakses pada tanggal 10

    Agustus 2014 pukul 12.57

    [2]Anonim,

    http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertia

    n-sistem- menurut-para-ahli.html diakses pada

    tanggal 10 Agustus 2014 pukul 10.57

    [3] Anonim, http://id.shvoong.com/business-

    management/management/2290028-pengertian-

    dan-definisi-controlling-pengendalian/ diakses

    pada tanggal 20 Agustus 2014 pukul 10.57

    [4]Hermawan Sutanto,

    http://mikrokontroler.tripod.com/6805/bab1.htm

    diakses pada tanggal 15 Agustus 2014 pukul

    14.57

    [5]Anonim,

    http://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchwor

    d=ATMEGA8535 diakses pada tanggal 15

    Agustus 2014 pukul 16.53

    [6]Anonim,

    https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esr

    c=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=

    0CEAQFjAD&url=http%3A%2F%2Funhas.ac.id

    %2Ftahir%2FBAHAN-

    KULIAH%2FELIN%2Ftugas-

    2011%2FMuflih%2FSOLID%2520STATE%252

    0RELAY.docx&ei=oHzwU46xLseeugSCs4CYD

    A&usg=AFQjCNGTBlLKwUfxeeYzXVEmIZO

    wE-S4Yw diakses pada tanggal 15 Agustus 2014

    pukul 16.53

    [7]Anonim,

    http://depokinstruments.com/2011/07/29/teori-

    dasar-ldr-dan-rangkaian-ldr-dalam-

    pengembangan/#more-1482 diakses pada tanggal

    15 Agustus 2014 pukul 17.03

    [8]Anonim, http://depokinstruments.com/?s=pwm

    diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pukul

    17.05

    [9]Anonim,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar diakses

    pada tanggal 16 Agustus 2014 pukul 17.05

    [10]Dennis, Wixom, Tegarden, 2009

    http://tmohammed.files.wordpress.com/2011/10/s

    ystem-analysis-and-design-with-uml-version-2-

    0.pdf diakses pada tanggal 18 Agustus 2014 pukul

    01.29