kepala ruangan

34
KEPALA RUANGAN Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat. Tugas Pokok : Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya. Uraian Tugas : A. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi : 1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan. 2. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan. 3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. B. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi : 1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat. 2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku. 3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.

Upload: akhmad-mabruri

Post on 21-Dec-2015

126 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: KEPALA RUANGAN

KEPALA RUANGAN

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan

mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.

Tugas Pokok :

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang berada

di wilayah tanggung jawabnya.

Uraian Tugas :

A. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :

1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai

kebutuhan.

2. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.

3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan

diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

B. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :

1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.

2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai

kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain

yang akan bekerja diruang rawat.

4. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan

asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.

5. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan

berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.

6. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang

berada diwilayah tanggug jawabnya.

7. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui

pertemuan ilmiah.

8. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya

sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.

Page 2: KEPALA RUANGAN

9. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang

diperlukan diruang rawat.

10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan

siap pakai.

11. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.

12. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi

penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara

penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.

13. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan

pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk

melaksanakannya.

14. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut

tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan

keperawatan.

15. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui

keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya.

16. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan

pelayanan perawatan berlangsung.

17. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas

kewenangan.

18. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan

pelayanan perawatan berlangsung.

19. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan

keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk

tindakan perawatan selanjutnya.

20. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala

bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.

21. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan

keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.

22. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.

23. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan macam

dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian

sesuai dengan diitnya.

Page 3: KEPALA RUANGAN

24. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.

25. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan

keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.

C. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.

2. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

di bidang perawatan.

3. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-

obatan secara efektif dan efisien,

4. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan

keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

PERAWAT PRIMER (KETUA TIM)

1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.

4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin

ilmu lain maupun perawat lain.

5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.

6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di

masyarakat

7. Membuat jadwal perjanjian klinik.

8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.

9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai

dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

10. Mengikuti timbang terima

11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.

14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin

lain maupun perawat lain.

15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.

16. Menerima dan menyesuaikan rencana.

Page 4: KEPALA RUANGAN

17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.

18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di

masyarakat.

19. Membuat jadwal perjanjian klinik.

20. Mengadakan kunjungan rumah.

21. Melaksanakan sentralisasi obat.

22. Mendampingi visit.

23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat

associate.

24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.

PERAWAT ASOSIATE

Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan

pelayanan keperawatan langsung kepada klien.

Tugas Pokok

A. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan

sentuhan kasih sayang

1. Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disusun.

2. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.

3. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien pada catatan

perawatan.

B. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.

1. Pemberian obat.

2. Pemeriksaan laboratorium.

3. Persiapan klien yang akan dioperasi.

C. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :

1. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.

2. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan

ketenangan.

3. Pendekatan dengan komunikasi terapeutik.

Page 5: KEPALA RUANGAN

D. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan

dan pengobatan serta diagnostik.

E. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannya.

F. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.

G. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruangan secara administratif.

1. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.

2. Sensus harian dan formulir.

3. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.

H. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.

I. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan

ruangan.

J. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.

K. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.

L. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.

M. Membuat laporan harian.

N. Mengikuti timbang terima.

O. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.

P. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer

Q. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.

R. Melakukan evaluasi formatif.

S. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.

T. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.

Page 6: KEPALA RUANGAN

RENCANA KEGIATAN KEPALA RUANG

A. Visi dan Misi

Visi :

Menjadikan Ruang Lavender sebagai ruang rawat yang aman dan nyaman berlandaskan

pada pemberian asuhan keperawatan yang holistik.

Misi :

1. Meningkatkan kebersihan dan kerapihan ruangan

2. Melindungi klien, pengunjung dan tenaga medis dari resiko infeksi nosokomial

(INOS)

3. Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

4. Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap preinteraksi, interaksi,

terminasi dan dokumentasi

5. Mengutamakan kepentingan pasien

B. Pendahuluan

Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dengan

pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen sehingga

dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada klien, untuk itu

manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan

keperawatan di masa depan.

Asuhan keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang diberikan secara

komprehensif kepada klien yang nantinya akan mencerminkan mutu dan kualitas dari

perawat. Salah satu asuhan keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien adalah

menciptakan lingkungan pasien bersih dan rapi, sehingga pasien akan merasa nyaman

dan dapat mempercepat proses kesembuhan.

C. Perencanaan dan Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi

Kepala ruang:

Ketua Tim 1 :

Ketua Tim 2 :

PA 1 :

PA 2 :

Page 7: KEPALA RUANGAN

2. Jadwal Dinas

Dinas Pagi :

1.

Dinas Siang

1.

3. Pasien

Jumlah pasien kamar 4 : 6 orang

Jumlah pasien kamar 5: 5 orang

Jumlah pasien sebanyak 11 orang, dengan kriteria :

1. Minimal care 2 orang

2. Partial care 6 orang

3. Total care 3 orang

Perhitungan kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan :

Pagi :

Minimal 2 x 0,17 = 0,34

Partikel 6 x 0,27 = 1.62

Total 3 x 0,36 = 1,08

Jumlah = 3,04

Siang :

Minimal 2 x 0,14 = 0,28

Partikel 6 x 0,15 = 0,90

Total 3 x 0,30 = 0,90

Jumlah = 2,08

Malam :

Minimal 2 x 0,10 = 0,20

Partikel 6 x 0,7 = 0,42

Total 3 x 0,20 = 0,60

Jumlah = 1,22

Page 8: KEPALA RUANGAN

Jadi kebutuhan perawat dalam 24 jam adalah 3,04 + 2,08+ 1,22= 6,24 atau 6 orang.

Kesimpulan kebutuhan jumlah tenaga perawat :

- Pagi 3,08 = 3 orang

- Siang 2,08 = 2 orang

- Malam 1,22 = 1 orang

BOR = 11/11 x 100% = 100%

4. Rencana Kegiatan

a. Pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruang rawat inap

b. Meminimalisir resiko infeksi nosokomial, dengan memberlakukan aturan:

- Penggunaan alat perlindungan diri (APD) yang maksimal bagi tenaga

medis

- Untuk klien dengan penyakit menular, pengukuran tekanan darah harus

dilapisi plastik, dan alat yang telah digunakan dicuci dengan alkohol

70%.

- Melarang anak-anak dibawah 10 tahun memasuki ruang rawat.

c. Peningkatan tingkat kenyamanan klien:

- Pengontrolan jumlah pengunjung, maksimal 2 orang

- Satu pasien satu orang penunggu

- Tidak memperkenankan pengunjung untuk tidur/duduk dilantai ruang

rawat

- Pemasangan pengharum ruangan

d. Peningkatan komunikasi terapeutik:

- Perawat atau tenaga medis lain hendaknya selalu memperkenalkan diri

kepada klien, terutama klien baru.

- Memanggil klien dengan namanya.

e. Pemeriksaan vital sign dilakukan setiap saat minimal satu sift satu kali.

Page 9: KEPALA RUANGAN

D. Tugas dan Tanggungjawab

1. Perencanaan

a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing

b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya

c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer

d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan

tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer

e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan

f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis

yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang

tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.

g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan:

- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

- Membimbing penerapan proses keperawatan

- Menilai asuhan keperawatan

- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

- Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk

h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri

i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan

j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit

2. Pengorganisasian

a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan

b. Merumuskan tujuan metode penugasan

c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas

d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan

perawat primer membawahi 2 perawat asosiet

e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,

mengatur tenaga yang ada setiap hari.

f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan

g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek

h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat

primer

Page 10: KEPALA RUANGAN

i. Mengembangkan kemampuan anggota

j. Menyelenggarakan konferensi

3. Pengarahan

a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer

b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik

c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap

d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan

asuhan keperawatan klien

e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

tugasnya

f. Meningkatkan kolaborasi

4. Pengawasan

a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat

primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien

b. Melalui supervisi:

- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui

laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-

kelemahan yang ada saat ini

- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan

memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan

sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar

laporan dari perawat primer

c. Evaluasi

- Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana

keperawatan yang telah disusun bersama

- Audit keperawatan

Page 11: KEPALA RUANGAN

TIMBANG TERIMA (OPERAN)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SISTEM TIMBANG TERIMA

A. Definisi

Timbang terima ( operan ) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan

menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan klien.

B. Tujuan

1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

3. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim

perawat.

4. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.

C. Manfaat

1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh perawat pada

shift berikutnya.

2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan dengan keadaan

klien yang sebenarnya.

3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang belum

terungkap.

D. Metode Pelaporan

1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung kepada

perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan diskusi yang

maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan rencana keperawatan.

2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat kemudian

dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.

Page 12: KEPALA RUANGAN

E. Prosedur Pelaksanaan

1. Kedua kelompok dinas sudah siap.

2. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap masalah,

kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang penting

lainnya selama masa perawatan ( tanggung jawab )

3. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat

khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya.

4. Hala-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :

a. Identitas klien dan diagnosa medis.

b. Masalah keperawatan yang masih muncul.

c. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )

d. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.

e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif,

pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk

konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.

f. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.

5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab

dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan atau berhak

terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas`

6. Sedapat – dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.

7. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali dalam kondisi

khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

F. Hal-hal yang perlu Diperhatikan

1. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.

2. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.

3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.

4. adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.

5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan menggambarkan

kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.

6. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang ada pada kliwn,

dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu

Page 13: KEPALA RUANGAN

( setelah diketahui melalui pengkajian ), baru kemudian terhadap tindakan yang telah

dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.

7. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara yang pelan dan

tegas ( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang

dibicarakan untuk menjaga privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu

dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.

8. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan

dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

Page 14: KEPALA RUANGAN

KETENAGAAN KEPERAWATAN DALAM MPKP

Pada pelayanan keperawatan penataan tenaga keperawatan merupakan hal yang

penting mengingat yang berada di sisi klien adalah perawat. Baik buruknya pelayanan

keperawatan yang diberikan akan mencerminkan kwalitas pelayanan suatu rumah sakit.

Dalam penerapan asuhan keperawatan dengan metode MPKP jumlah tenaaga perawat

yang diperlukan tergantung dari jumlah klien dan derajat ketergantungan klien.

KLASIFIKASI PASIEN BERDASARKAN

DERAJAT KETERGANTUNGAN

(DOUGLAS, 1984)

PERAWATAN MINIMAL (1 – 2 JAM / 24 JAM)

1. Keberihan diri, mandi, ganti pakaian di lakukan sendiri

2. Makan dan minum di lakukan sendiri

3. Ambulasi dengan pengawasan

4. Observasi tanda – tanda vital di lakukan setiap pergantian jaga

5. Pengobatan minimal, status psikologis stabil

6. Perawatan luka sederhana

PERAWATAN INTERMEDIET / PARTIAL (3 – 4 JAM / 24 JAM)

1. Kebersihan diri di Bantu, makan minum di Bantu

2. Observasi tanda - tanda vital setiap 4 jam

3. Ambulasi di Bantu

4. Pengobatan dengan injeksi

5. Pasien dengan katheter urine

6. Pasien dengan infus

7. Observasi balance cairan ketat

PERAWATAN MAKSIMAL / TOTAL (5 – 6 JAM / 24 JAM)

1. Semua kebutuhan pasien di Bantu

2. Perubahan posisi, obnservasi tanda – tanda vital setiap 2 jam

Page 15: KEPALA RUANGAN

3. Makan melalui selang lambung

4. Pengobatan intra vena “perdrip”

5. Pemakean suction

6. Gelisah / disorientasi

7. Perawatan luka kompleks

PENGATURAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN

1. Berdasarkan Ketergantungan Klien

Loveridge dan Cumings ( 1996 ) klasifikasi tingkat ketergantungan klien :

- Perawatan minimal : 1 – 2 jam/pasien/24 jam

- Perawatan parsial : 3 - 4 jam/pasien/24 jam

- Perawatan total : 5 – 5jam/pasien/24 jam

Douglas ( 1975 ) mengatur kebutuhan tenaga perawat melalui klasifikasi sebagai berikut :

a. Self care :

Pagi : 0,17

Sore : 0,14

Malam : 0,10

b. Partial care :

Pagi : 0,27

Sore : 0,15

Malam : 0,07

c. Total care :

Pagi : 0,86

Sore : 0,80

Malam : 0,20

MINETTI & NUTCHINGS

Waktu rata-rata perawatan langsung adalah 4-5 jam/pasien / 24 jam

1. Self Care : ½ x 4 jam = 2 jam/pasien / 24 jam

2. Partial Care : ¾ x 4 jam = 3 jam/ pasien / 24 jam

3. Total Care : 1 – 1 ½ x 4 jam = 4 – 6 jam / pasien / 24 jam

4. Intensif Care : 2 x 4 jam = 8 jam / pasien / 24 jam

Page 16: KEPALA RUANGAN

2. Rasio Perawat Klien

Gillies ( 1986 )

Ruang Rawat inap biasa :

Perawat pagi dan sore : Rasio pasien : perawat  = 10 : 5

Perawat malam : Rasio pasien : perawat = 10 : 1

Ruang rawat intensif : Rasio pasien : perawat = 1 : 1

Page 17: KEPALA RUANGAN

RONDE KEPERAWATAN

1. Pengertian : 

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang

dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk membahas dan

melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh

penanggung jawab jaga dengan melibatkan seluruh anggota tim. 

Karakteristik : 

a. Klien dilibatkan secara langsung 

b. Klien merupakan fokus kegiatan 

c. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama 

d. Kosuler memfasilitasi kreativitas 

e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat primer

untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah. 

2. Tujuan : 

a. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis 

b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah

klien 

c. Meningkatkan validitas data klien 

d. Menilai kemampuan justifikasi 

e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja 

f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan. 

3. Peran 

a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim) 

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk

memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain : 

1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien 

2) Menjelaskan masalah keperawatan utama 

3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan 

4) Menjelaskan tindakan selanjutnya 

5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil 

Page 18: KEPALA RUANGAN

b. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler 

1) Memberikan justifikasi 

2) Memberikan reinforcement 

3) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan

yang rasional 

4) Mengarahkan dan koreksi 

5) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari 

4. Langkah-Langkah

Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut : 

a. Pesiapan 

1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde 

2) Pemberian informed consent kepada klien/keluarga 

b. Pelaksanaan Ronde 

1) Penjelasan tentang klien oleh Perawat dalam hal ini penjelasan difokuskan 

2) Pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah

dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan 

3) Pemberian justifikasi oleh perawat tentang masalah klien serta rencana tindakan

yang akan dilakukan 

4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan

ditetapkan 

c. Pasca Ronde 

Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menerapkan

tindakan yang perlu dilakukan.

Page 19: KEPALA RUANGAN

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)

Pra Interaksi :

Mencari Informasi tentang nama,umur, alamat & riwayat medis

Mempelajari catatan status Kesehatan klien

Menjelaskan pada PA tentang klien baru yang akan menjadi tanggung jawab tim

Menginformasikan Dr/Tim Kesehatan lainnya yang bertanggung jawab terhadap

Kesehatan Klien

Menyiapkan diri untuk interaksi

1. ORIENTASI PASIEN BARU :

Orientasi pasien baru merupakan kontrak antara perawat dan klien / keluarga dimana

terdapat kesepakatan antara perawat dengan klien/keluarganya dalam memberikan

Asuhan keperawatan. Kontrak ini diperlukan agar hubungan saling percaya antara

perawat dan klien / keluarga dapat terbina ( Trust )

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

a. Orientasi dilakukan saat pertama kali oleh klien datang ( 24 jam pertama ) dan

kondisi klien sudah tenang.

b. Orientasi dilakukan oleh PP. Bila PP tidak ada PA dapat memberikan orientasi untuk

klien dan keluarga, selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP sesegera

mungkin. Hal ini penting karena PP yang bertanggung jawab terhadap semua

kontrak atau orientasi yang dilakukan

c. Orientasi diberikan pada klien dan didampingi anggota keluarga yang dilakukan

dikamar klien dengan menggunakan format orientasi. Selanjutnya klien

diinformasikan untuk membaca lebih lengkap format orientasi yang ditempelkan

dikamar klien

d. Setelah orientasi , berikan daftar nama tim atau bed kepada klien dan keluarga

kemudian gantungkan daftar nama tersebut pada laci klien

e. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh PP atau yang mewakili,

terutama tentang daftar nama tim yang sudah diberikan , sekaligus

menginformasikan perkembangan kondisi keperawatan klien dengan

mengidentifikasi kebutuhan klien.

Page 20: KEPALA RUANGAN

f. Pada saat penggantian dinas ( di kamar klien ),ingatkan klien nama perawat yang

bertugas saat itu,bila perlu anjurkan klien atau keluarga melihat pada daftar nama

tim.

2. OPERAN / TIMBANG TERIMA

Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan

dengan kedaan klien, bertujuan :

a. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien

b. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya

c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.

3. PROSEDUR TIMBANG TERIMA

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

a. Persiapan

1) Kedua kelompok dalam keadaan siap

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

b. Pelaksanaan

Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masing-masing penanggung

jawab:

1) Timbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift/operan

2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima

dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah

keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta

hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap

sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada

perawat yang berikutnya

Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :

a. Identitas klien dan diagnosa medik

b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul

c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan

d. Intervensi kolaborasi dan dependensi

Page 21: KEPALA RUANGAN

e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya,

misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya,

persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara

rutin.

Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan

melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas. Penyampaian pada saat timbang

terima secara singkat dan jelas. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5

menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.

Pelaporan untuk timang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan

oleh perawat. Penyampaian operan di atas (poin c) harus dilakukan secara jelas dan tidak

terburu-buru. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama

secara langsung melihat keadaan klien.

4. KONFRENSI :

Konfrensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.Konfrensi dilakukan

setelah melakukan operan dinas ,sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas

PP.Konfrensi sebaiknya dilakukan ditempat tersendiri sehingga dapat mengurangi

gangguan dari luar, Konfrensi bertujuan untuk :

a. Membahas masalah setiap klien berdasarkan renpra yang telah dibuat oleh PP

b. Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing – masing PA

c. Membahas rencana tindakan keperawatan untuk setiap klien pada hari itu.Rencana

tindakan didasarkan pada renpra yang ditetapkan oleh PP

d. Mengidentifikasi tugas PA untuk setiap klien yang menjadi tanggung jawabnya.

Kegiatan dalam Konfrensi :

a. Keadaan Umum Klien

b. Keluhan Utama

c. TTV dan Kesadaran

d. Hasil pemeriksaan Laboratorium/diagnostik terbaru

e. Masalah Keperawatan

f. Renpra hari ini

g. Perubahan terapi medis

h. Rencana Medis

Page 22: KEPALA RUANGAN

PP mendiskusikan dan mengarahkan PA tentang masalah yang terkait dengan

keperawata lien meliputi :

a. Keluhan klien yang terkait dengan pelayanan, seperti : keterlambatan, kesalahan

pemberian makan, kebisingan pengunjung lain, ketidakhadiran dokter yang

dikonsulkan.

b. Ketepatan pemberian infus

c. Ketepatan pemantauan asupan haluaran cairan (I/O )

d. Ketepatan pemberian oral atau injeksi

e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain

f. Ketepatan Dokumentasi.

5. RONDE KEPERAWATAN

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang

dilaksanakan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan

melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh

penanggung jawab jaga dengan melibatkan seluruh anggota tim.

1) Karakteristik :

a. Klien dilibatkan secara langsung

b. Klien merupakan fokus kegiatan

c. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama

d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas

e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat

primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

2) Tujuan :

a. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis

b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari

masalah klien

c. Meningkatkan validitas data klien

d. Menilai kemampuan justifikasi

e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja

f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.

Page 23: KEPALA RUANGAN

Peran Perawat primer dan perawat asosiet

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk

memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien

2. Menjelaskan masalah keperawatan utama

3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan

4. Menjelaskan tindakan selanjutnya

5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

Peran perawat primer lain dan atau konsuler

a. Memberikan justifikasi

b. Memberikan reinforcement

c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta,tindakan yang

rasional,

d. Mengarahkan dan koreksi

e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Persiapan

a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde

b. Pemberian informed consent kepada klien/keluarga

Pelaksanaan Ronde

a. Penjelasan tentang klien oleh Perawat dalam hal ini penjelasan difokuskan 2). pada

masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan

memilih prioritas yang perlu didiskusikan

b. Pemberian justifikasi oleh perawat tentang masalah klien serta rencana tindakan

yang akan dilakukan

c. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan

Pasca Ronde

Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menerapkan tindakan

yang perlu dilakukan.