sistem pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana

20
1 SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME DI INDONESIA DISERTASI Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM)., Sp.A. (K) Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara Oleh: MHD. RAHMANI DAYAN 128101008 / S3 - HK PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 Universitas Sumatera Utara

Upload: dohanh

Post on 15-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

1

SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK

PIDANA TERORISME SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME

DI INDONESIA

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara

Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM)., Sp.A. (K)

Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

MHD. RAHMANI DAYAN

128101008 / S3 - HK

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Universitas Sumatera Utara

Page 2: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

i

Universitas Sumatera Utara

Page 3: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

ii

Universitas Sumatera Utara

Page 4: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

iii

Universitas Sumatera Utara

Page 5: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia –Nya jualah, maka penulis dapat menyelesaikan Disertasi ini dengan

judul : “Sistem Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme Sebagai Extra

Ordinary Crime Di Indonesia “.

Disertasi ini disusun adalah untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar Doktor Ilmu Hukum pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utrara. Dalam menyusun Disertasi ini penulis telah berupaya

dan mengerahkan semua kemampuan yang maksimal, akan tetapi tetap disadari

bahwa apa yang telah diperbuat, tidaklah sesempurna apa yang diharapkan. Sebagai

insan biasa, penulis tidak mungkin bebas dari berbagai kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, atas segala kekurangan dan kesalahan itu penulis mohon dimaafkan.

Disertasi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta petunjuk dan

arahan dari berbagai pihak, maka kepada semuanya penulis ucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya. Sehubungan dengan itu pula, penulis juga ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya Kepada

Yang Terhormat dan Yang Amat Terpelajar Bapak Prof Dr. Ediwaman, S.H.,

M.Hum., sebagai Promotor dalam penyusunan Disertasi ini yang telah sangat sabar

dan selalu memotivasi penulis setiap saat, sehingga penulisan Disertasi ini dapat

diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan dan Yang Terhormat dan Yang

Amat Terpelajar Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., dan Yang Terhormat dan Yang

Amat Terpelajar Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo S.H., M.Hum., sebagai

Kopromotor dalam penyusunan Disertasi ini yang telah sangat sabar dan selalu

memotivasi penulis, sehingga penulisan Disertasi ini dapat diselesaikan. Selain itu,

penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sangat

tuluh Kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H.,M.Sc. (CTM), SP.A (K)

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

ii

kemudahan kepada Penulis selama mengikuti pendidikan pada Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Penguji Luar Komisi yang telah

banyak memberikan kemudahan di bidang administrasi kepada penulis selama

mengikuti pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S., selaku Penguji Program Studi

Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah

meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan

pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Suwarto, S.H., M.H., selaku Penguji Program Studi Doktor

Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah

meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan

pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Hasbalah Thaib, M.A., selaku Penguji Luar Komisi yang telah

meluangkan waktu untuk mengikuti dari tahapan ujian yang telah dilaksanakan

pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

6. Bapak Ibu para Dosen Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar, mendidik dan membimbing

penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh Staf Tata Usaha Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan berbagai kemudahan di

bidang administrasi selama penulis mengikuti perkuliahan.

8. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang

setinggi – tingginya kepada Ayahanda dan Ibunda yang tercinta yang telah

Universitas Sumatera Utara

Page 7: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

iii

membesarkan dan mendidik penulis serta atas kekuatan doa dan cintanyalah

penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

9. Selain itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada istri dan anakku yang

tercinta, dimana dengan kekuatan doa, dorongan serta motivasi, sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini.

10. Terakhir penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang

senasib dan seperjuangan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi serta informasi yang berkaitan dengan penulisan

Disertasi ini.

Atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan, semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada Kita. Akhirnmya penulis berharap

semoga Disertasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2015

Penulis

MHD RAHMANI DAYAN

Universitas Sumatera Utara

Page 8: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................................................

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................

ABSTRAK .........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................

B. Perumusan Masalah ....................................................................

C Asumsi ........................................................................................

D. Tujuan Penelitian ........................................................................

E. Kegunaan Penelitian ...................................................................

1. Kegunaan Teoretis .................................................................

2. Kegunaan Praktis ..................................................................

F. Keaslian Penelitian .....................................................................

G. Kerangka Teori dan Konsep .......................................................

1. Kerangka Teori ......................................................................

2. Kerangka Konsep ...................................................................

H. Metode Penelitian .......................................................................

1. Spesifikasi Penelitian .............................................................

2. Metode Pendekatan ................................................................

3. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel ................................

4. Alat Pengumpul Data .............................................................

5. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data .....................

6. Analisis Data ..........................................................................

i

iv

vii

viii

ix

xi

1

30

30

32

32

32

33

34

35

35

54

59

59

60

61

64

64

65

iv

Universitas Sumatera Utara

Page 9: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

v

BAB II : PENGATURAN TINDAK PIDANA TERORISME SEBAGAI

EXTRA ORDINARY CRIME DI NEGARA YANG

MENGANUT SISTEM COMMON LAW DAN CIVIL LAW

A. Pengaturan Tindak Pidana Terrorisme di Dalam Sistem

Perundang –Undangan ................................................................

1. Negara Yang Menganut Sistem Common Law......................

2. Negara yang menganut sistem Civil Law ..............................

3. Hukum Islam .........................................................................

B. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Sebagai Pelaku

Kejahatan di Dalam Sistem Perundang –

Undangan ....................................................................................

C. Konvensi – konvensi Internasional yang mengatur tindak

pidana terorrisme sebagai Extra Ordinary Crime........................

BAB III : PERBANDINGAN SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP

PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME DALAM

SISTEM HUKUM COMMON LAW DAN CIVIL LAW

A. Konsep Sistem Pemidanaan di Negara Yang

Menganut Sistem Common Law dan

Civil Law serta Hukum Islam ...................................................

1. Konsep Sistem Pemidanaan terhadap Pelaku Terorisme

dilihat dari Perbuatan yang dikategorikan sebagai extra

ordinary crime .......................................................................

2. Konsep Sistem Pemidanaan terhadap Pelaku Teroris

secara Terorganisir di lihat dari Pendanaan

Terorisme................................................................................

3. Konsep Sistem Pemidanaan Menurut Hukum Islam ............

B. Karakteristik Pelaku Tindak Pidana Terorisme Yang

Berimplikasi Terhadap Sistem Pemidanaan................................

C. Pertanggunjawaban Terhadap Pelaku Tindak Pidana

Terorisme di Negara Yang Menganut Sistem Common Law

dan Civil Law .............................................................................

67

67

79

114

121

130

138

140

177

203

216

225

v

Universitas Sumatera Utara

Page 10: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

vi

BAB IV : KONSEP HUKUM SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP

TINDAK PIDANA TERORISME

A. Pembaharuan Hukum Nasional Terhadap Koban Sebagai

Pelaku Kejahatan Tindak Pidana Terorisme dan Pelaku

Sebagai Orang Yang Menyuruh Melakukan Kejahatan

Tindak Pidana Terrorisme ..........................................................

B. Formulasi Kebijakan Hukum Yang Memberikan

Perlindungan Terhadap Korban ................................................

1. Formulasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap

Perlindungan Korban Dalam Kerangka Non Penal ..............

2. Formulasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap

Perlindungan Korban di dalam Proses Penegakan Hukum

oleh Sistem Peradilan Pidana (Penal) ....................................

C. Konsep Viktimologi Yang Digunakan Dalam

Rehabilitas Dan Treatment Pelaku ............................................

1. Korban (Victim) dan Perlindungan Hukum Terhadap

Korban ..................................................................................

2. Rehabilitasi dan Treatment Pelaku Tindak Pidana

Terorisme ...............................................................................

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................

B. Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

259

277

278

282

317

319

325

332

337

340

vi

Universitas Sumatera Utara

Page 11: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram I : Kerangka Pemikiran Untuk Menganalisis

disertasi dengan pendekatan kajian

teoritikal................................................................. 35

Universitas Sumatera Utara

Page 12: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data Penegakan Hukum Yang Dilakukan Oleh Den 88/Anti

Teror Mabes Polri Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme

Tahun 2013.......................................................................... 127

Tabel 2 : Tabel Sistem Pengaturan Tindak Pidana Terorisme Sebagai

Extra Ordinary Crime Di Negara Yang Menganut Sistem

Hukum Common Law Dan Civil Law Serta Hukum Islam ......... 138

Universitas Sumatera Utara

Page 13: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

ix

DAFTAR SINGKATAN

ASEAN - Association of South East Asia Nations

ASG - Abu Sayaf Group

BIN - Badan Intelijen Negara

BNPT - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

CIMB Niaga - Commerce International Merchant Bankers Niaga

CNN - Cable News Network

CTR - Cash Transaction Report

DPR - Dewan Perwakilan Rakyat

ECST - European Convention on the Suppression of Terrorism

FATF - the Financial Action Task Force one money loundering

FIU - Financial Inteligence Unit

GAM - Gerakan Aceh Merdeka

HAM - Hak Asasi Manusia

ICC - International Criminal Court

KUHP - Kitab Undang – undang Hukum Pidana

KUHAP - Kitab Undang – undang Hukum Acara Pidana

LP - Lembaga Permasyarakatan

LTKM - Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

LTKT - Laporan Transaksi Keuangan Tunai

MLCA - Money Loundering Control Art

MUI - Majelis Ulama Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Page 14: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

x

MOU - Memo Of Understanding

MPR - Majelis Permusyawaratan Rakyat

NCCT - Non Cooperatif Countries and Teriktorries to combat money

loundering

PBB - Perserikatan Bangsa Bangsa

PERPU - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang

POLRI - Polisi Negara Republik Indonesia

PPATK - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

PJK - Penyedia Jasa Keuangan

SARA - Suku Agama Ras dan Aliran

SAW - Salllallahu Alaihi Wassalam

SMA - Sekolah Menengah Atas

SOMTC - Senior Official Meeting on Transnational Crime

STR - Suspicious Transaction Report

TKP - Tempat Kejadian Perkara

UU - Undang – Undang

UUPPTPPU - Undang – Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang

WTC - World Trade Center

Universitas Sumatera Utara

Page 15: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xi

ABSTRAK

Negara yang menganut sistem hukum baik common law maupun civil law

memandang tindak pidana terorisme sebagai kejahatan yang dikategorikan sebagai

extra ordinary crime maupun kejahatan terhadap kemanusiaan dengan pertimbangan

bahwa terorisme telah menghilangkan nyawa tanpa memandang korban dan

menimbulkan ketakutan masyarakat secara luas, atau hilangnya kemerdekaan, serta

kerugian harta benda, oleh karena itu perlu dilaksanakan langkah-langkah

pemberantasan dengan menerapkan sistem pemidanaan secara tegas terhadap pelaku

tanpa melihat keterkaitan dan keterlibatan pelaku yang melakukan tindak pidana

terorisme, apakah pelaku melancarkan aksinya berdasarkan kehendak pelaku atau

dibawah pengaruh orang lain yang menggerakkannya dengan menanamkan

pemahaman idiologi jihad yang salah. Oleh karena belum berorientasinya sistem

pemidanaan dengan melihat keterkaitan dan keterlibatan pelaku yang melakukan akis

teror tentunya berpengaruh pada sistem pengaturan dan penegakan hukum tindak

pidana terorisme dengan pemahaman korban adalah orang yang menderita kerugian

akibat dari aksi yang dilakukan oleh teroris. Adapun rumusan permasalahan pada

penelitian disertasi ini dikemukakan sebagai berikut: Pertama, bagaimana sistem

pengaturan tindak pidana terorisme sebagai extra ordinary crime di Negara yang

menganut sistem hukum common law dan civil law. Kedua, bagaimana perbandingan

sistem pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana terorisme dalam sistem hukum

Universitas Sumatera Utara

Page 16: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xii

common law dan civil law. Ketiga, bagaimana konsep hukum kedepan dalam sistem

pemidanaan pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian disertasi ini terdiri dari

spesifikasi penelitian, metode pendekatan, lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat

pengumpul data, prosedur pengambilan dan pengumpulan data, analisis data. Adapun

spesifikasi penelitian pada disertasi ini adalah penelitian hukum doktrinal, yaitu

penelitian hukum yang mempergunakan sumber data skunder yang penekanannya

pada teoritis dan analisis kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan yakni metode

pendekatan empiris (yuridis sosiologis) yang dimaksudkan untuk melihat efektifitas

peraturan perundang-undangan menyangkut tindak pidana terorisme dalam

penerapannya, termasuk sistem peradilan pidana dalam kerangka meminta

pertanggungjawaban pelaku tindak pidana terorisme. Lokasi penelitian, populasi dan

sampel pada disertasi ini untuk melihat efektifitasnya peraturan perundang-udangan

dalam menerapkan sistem pemidanaan pelaku tindak pidana terorisme. Untuk

pengumpulan data diperlukan alat dan prosedur berupa data primer dan data skunder

serta menggunakan pedoman wawancara (interview), daftar pertanyaan (kuesioner

angket) dan pengamatan (observasi). Selanjutnya analisis data dilakukan secara

kualitatif.

Crimes against conscience merupakan kerangka dasar sistem pemidanaan

diberbagai Negara baik Negara yang menganut sistem hukum common law maupun

civil law. Kerangka pemindanaan terhadap pelaku tindak pidana terorisme di berbagai

Universitas Sumatera Utara

Page 17: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xiii

Negara baik yang menganut sistem hukum common law maupun civil law

mensyaratkan bahwa pemidanaan terhadap pelaku perlu adanya syarat untuk

penjatuhan pidana yakni orang yang melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan

atau bersalah (subjective guilt). Dengan perkataan lain orang tersebut harus dapat

dipertanggungjawabkan atas perbuatannya baru dapat dipertanggungjawabkan kepada

orang tersebut. Pertanggungjawaban pidana pada dasarnya dapat persyaratan yakni,

ada suatu tindakan (commission atau ommission) oleh si pelaku, yang memenuhi

rumusan-rumusan delik dalam undang-undang dan tindakan itu bersifat “melawan

hukum” atau unlawful serta pelakunya harus dapat dipertanggungjawabkan. Negara

yang menganut sistem hukum baik common law maupun civil law menganut konsep

sistem pemidanaannya lebih berorientasi pada pemberantasan tanpa melihat kerangka

motif maupun faktor pelaku melakukan tindak pidana terorisme. Untuk itu,

diharapkan pada kerangka konsep hukum kedepan menyangkut sistem pemidaan

dapat melakukan pendekatan kebijakan kriminal bagi pelaku yang dikategorikan

sebagai manus domina diterapkan sanksi pidana penal dengan ancaman maksimum

dan hukum mati, sedangkan terhadap pelaku yang dikategorikan sebagai manus

ministra dapat diterapkan kebijakan non penal berupa pembinaan idiologi dan mental

dari pelaku kejahatan.

Kata kunci : sistem pemidanaan, pelaku tindak pidana terorisme, extra ordinary

crime.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xiv

ABSTRACT

A country applying either common law or civil law thinks that terrorism act is

categorized both as an extra ordinary crime and a crime toward humanity – with the

consideration that terrorism is the act of killing anyone, widely creating fear to a

society, or losing one‟s freedomas well as properties, therefore, it is necessary to take

strict steps to accomplish such crime by implementing the strict criminal court system

toward the criminal without any consideration of the criminal involvement, whether

the criminal does the crime by his own will or under some one‟s command or the

influenceof the wrong ideology. There has not been any orientation of the court

system based on the criminal involvement doing the crime yet, therefore, it

influences the criminal court system and the law toward the terrorism act in which the

victim suffers because of the terrorism act. The problems formulated are firstly, how

is the law system toward terrorism act as extra ordinary crime in a country

implementing common law andcivil lawregulated, secondly, what is the comparison

of court system toward the terrorism criminal in common law and civil law, what is

the future law concept in the courtsystem applied toward the terrorism criminal in

Indonesia.

The method in this research consists of the research specification, the

approach, the population location, the sample and the instrument for data collection,

as well as the procedure of collecting data and data analysis. The specification of this

research is a doctrinal law research – the law research uses a secondary data source

emphasizing on theoretical and qualitative analyses. The approach method applied is

the empirical approach (sociology jurisdiction) that is meant to see the effectiveness

of the law regulation implementation relating to terrorism crime, including the court

system for the responsibility of the criminal toward the terrorism act. The place,

population and sample are included to find out the effectiveness of the law regulation

in applying the court system for the terrorism criminal. The instrument and procedure

Universitas Sumatera Utara

Page 19: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xv

used to collect the data are in the form of primary and secondary data as well as

interview, questionnaire, and observation, then the data are analyzed qualitatively.

Crimesagainst conscienceis a basic concept of the court system in various

countries implementing either common law orcivil law. The court frame toward the

terrorism act in various countries implementing either common law or civil

lawdetermine that there are some requirementsto be formulated in giving a sentence

toward the one who does the crime (subjective guilt). In other words,the person must

be responsible for his act. The responsibility of crime act basically requires, the act

of commission orommission by the criminal that fulfills the formula in the law. The

act is considered ”againstthe law” or unlawfull and the doer must be responsible for

the crime act.The countries implementing either common law or civil law have the

concept of court system that is more oriented to vanish without looking at the motive

frame or the factors why the doer acts the crime. For that reason, it is necessary for

future conceptual law frame to conduct a criminal approach toward the doer

categorized as manus domina, the doer is sentenced to a maximum final court or a

death sentence, and to those categorized as manus ministrawill be sentenced to non

final court, that is, ideology and mental rehabilitation for the criminal.

Key words :court system, terrorism criminal, extra ordinary crime.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: SISTEM PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA

xv

Universitas Sumatera Utara