sistem otot tubuh
DESCRIPTION
otot tubuhTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan
otot tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ / alat yang
memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini
adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat
pada kerangka yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat
menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.
Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap
tubuh. Dalam tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta mempunyai sifat
dan cara kerja sendiri-sendiri, untuk saling menujang agar kita dapat bergerak.
Daging merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari perubahan post mortem
(pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh (skeletal), dikenal
sebagai jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan jaringan yang sangat
berkembang dan sangat spesifik, dimana berlangsung perubahan energi kimia menjadi
energi mekanik yang menjamin penanganan dan pergerakan. Sistem ini yang menjamin
metabolisme energetik jaringan muskuler dan peranannya sangat besar terhadap warna,
tekstur dan kompoisisi otot.
Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya terhadap
karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung jawab yang
besar pada heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat daging. Dengan demikian
pengetahuan tentang karakteristik otot melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler
diperlukan dalam pemilihan otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan system otot
1.2.2. Bagaimana bentuk struktur mikroskopis otot
1.2.3. Apa saja jenis-jenis otot serta pembagiannya
1.2.4. Bagaimana mekanisme kontraksi otot
1.2.5. Apa saja bagian-bagian otot kerangka
1.3 Tujuan
1.3.1. Dapat menjelaskan pengertian system otot
1.3.2. Dapat memahami bentuk struktur mikroskopis otot
1.3.3. Agar dapat mendeskripsikan jenis-jenis otot serta pembagiannya
1.3.4. Supaya mengetahui mekanisme kontraksi otot
1.3.5. Agar mampu menjelaskan pembagian otot kerangka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Otot
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini
adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah
bentuk (lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-
benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka
miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah
tertentu (berkontraksi).
Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka, dapat bergerak secara aktif
sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.
Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara
sikap tubuh. Dalam keadaan istriahat, keadaannya tidak kendur sama sekali, tetapi
mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Ini pada masing-masing orang
berlainan bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.
2.2 Jenis dan bagian-bagian Otot
2.2.1. Otot Motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena di dalamnya protoplasma
mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka
sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot
sadar), pergerakannya cepat tetapi lekas lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf
motoris.
2.2.2. Otot Otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai
garis-garis melintang. Otot-otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus,
kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemauan kita (otot
tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
2.2.3. Otot Jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang di dalam sel protoplsmanya
terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat
fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis oleh karena ia
mendapat rangsangan dari susunan otonom. Otot semacam ini hanya terdapat pada
jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.
Adapun Bagian-bagian dari otot yaitu :
1. Kepala otot (muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal).
4. Fasia (selaput pembungkus otot)
5. Origo (muskulus kaput melekat pada tulang)
6. Insersi (muskulus kaudal lekt pada tulang)
7. Tendo (jaringan ikat yang keras dan liat)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat
melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut
origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya
gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi
yaitu muskulus venter.
2.3 Macam-macam otot
2.3.1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot
bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter.
2.3.2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan
otot berkepala empat/quadriceps
2.3.3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
a. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilan
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot
2.3.4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a. Otot bagian kepala
b. Otot bagian leher
c. Otot bagian dada
d. Otot bagian perut
e. Otot bagain punggung
f. Otot bahu dan lengan
g. Otot panggul
h. Otot anggota gerak bawah
a. Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga
muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai
penutup mata atau otot sfingter mata
Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik,
mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik
sudut mulut ke bawah
Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata
menuju bibir atas dan hidun
Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot
leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju
mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan
waktu mengunyah.
Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu
senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:
Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
b. Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1) Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya
menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2) Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat.
Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau
keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat
bantu pernapasan.
3) Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini
terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid.
Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
c. Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan
dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. Otot ini terbagi menjadi:
M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian
sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan.
Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir.
Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
M. subskapularis (otot depan tulang belikat), Otot ini mulai dari bagian depan tulang
belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung
lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
memutar lengan ke luar.
M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil
dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii.
Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang
belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke
luar.
d. Otot Dada
Otot ini terdiri atas:
1) Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah
selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan
menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2) Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar,
berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan
tulang belikat dan menekan bahu.
3) Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan
ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang
selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4) Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju
ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
5) Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya
mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga
otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga.
Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu
bernapas.
Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi
aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas
mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan
esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan
relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
e. Otot Perut
Terdiri atas:
1) Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan
linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan
aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2) Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus
abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang
sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan
menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka
anterior superior ke simfisis.
3) Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus
abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut
membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus
abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke
simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
4) Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke
simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh
muskulus rektus abdominis dan otot vagina. Otot yang masuk ke dalam formasi bagian
bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum,
berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar
limfe
Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang
sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
f. Otot punggung
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1) Otot yang ikut menggerakkan lengan
Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di
tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas
menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung
yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah,
gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal
lengan ke dalam.
Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V,
ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya
menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
2) Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari
dua otot yaitu:
Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot
pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah.
Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal
di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya
menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
3) Otot punggung sejati
Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-
kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan
tulang belakang.
Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang
belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna
vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2
lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian
belakang rongga perut.
g. Otot pangkal lengan atas
Otot ini terbagi atas:
a. Otot-otot ketul (fleksor):
Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan
mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu,
kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu
ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di
tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta. Fungsinya
membengkokkan lengan bawah siku.
Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang
pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
b. Otot-otot kedang (ekstensor):
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah
kemudian bersatu dengan yang lain.
Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah
urat yang melekat di olekrani
h. Otot lengan bawah
1) Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku,
sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang hasta yang terbagi
menjadi:
o Muskulus ekstensor karpi radialis longus
o Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
o Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan
(menggerakkan lengan)
o Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
o Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
2) Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta
tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut:
o Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah
luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot
yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi di pergelangan.
Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-
sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang
hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris, berfungsi
mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor karpi radialis,
muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus
fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus,
fungsinya fleksi ibu jari
Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus
pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya
supinasi tangan.
o Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku,
membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
o Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari
tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah
mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat pergelangan dan di tangan.
Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.
i. Otot-otot tangan
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak
tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung tangan(hipothener).
j. Otot-otot sekitar panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal
paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter
minor dan iliakus
Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini disebut juga
otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar
panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan
endorotasi femur’
Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi dari femur
dan bagian medius eksorotasi femur.
k. Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat
dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
Muskulus abduktor longus sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut
muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot
yang terbesar terdiri dari:
Muskulus rektus femoris
Muskulus vastus lateralis eksternal
Muskulus vastus medialis internal
Muskulus vastus intermedial
Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan
tungkai bawah.
Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai
bawah.
Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta
memutarkan ke dalam.
Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain
paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta
membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
l. Otot tungkai bawah
Terdiri dari:
a. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki
sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
b. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari,
jari manis dan kelingking kaki.
c. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut
oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas.
Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat
melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
d. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
Berpangkal pada kondilus tulang kering.
Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke
dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada
tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya
membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
e. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis,
uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya
membengkokkan empu kaki.
f. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara
tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di
sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
g. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari
kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
2.4 Struktur Mikroskopis Otot
Otot merupakan sekelompok serabut-serabut otot yang tersusun rapi. Setiap serabut
otot terdiri atas dua jenis miofilamen, yaitu:
1. Miofilamen tebal, yang dibentuk oleh protein miosin
2. Miofilamen tipis, yang dibentuk oleh protein aktin
2.5 Mekanisme kerja otot
Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam
menggerakkan tulang-tulang tubuh. Otot rangka dapat kita kaji lebih dalam misalnya
dengan mempelajari otot gastroknemus pada katak. Otot gastroknemus katak banyak
digunakan dalam percobaan fisiologi hewan. Otot ini lebar dan terletak di atas fibiofibula,
serta disisipi oleh tendon tumit yang tampak jelas (tendon Achillus) pada permukaan
kaki.
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan
yang relatif dari filament-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-
filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen
tersebut tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan
perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya
garis H, selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z
dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi.
Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek
aktin-miosin. Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada
suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini
disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan
aktivitas miofibril.
2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan
berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor
berganda dan summasi bergelombang).
3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada
peningkatan tegangan kontraksi.
5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium
tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.
Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran
aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP. Miosin
merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP. Selanjutnya ATP
yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan
berikatan dengan aktin. Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin,
miosin, ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait
dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial.
Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan
miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke
miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot
akan relaksasi.
Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai
berikut :
ATP à ADP + P + energy
ADP à AMP + P + energy
Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk
disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen.
Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang
tidak larut dalam air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini
adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah
bentuk (lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-
benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka
miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah
tertentu (berkontraksi).
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat
melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut
origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya
gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi
yaitu muskulus venter.
Otot merupakan sekelompok serabut-serabut otot yang tersusun rapi. Setiap serabut
otot terdiri atas dua jenis miofilamen, yaitu: Miofilamen tebal, yang dibentuk oleh protein
myosin dan Miofilamen tipis, yang dibentuk oleh protein aktin.
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan
yang relatif dari filament-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-
filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen
tersebut tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan
perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya
garis H, selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z
dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi.
Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek
aktin-miosin.
DAFTAR PUSTAKA
Cambridge Communication Limited,. 1999. Anatomi Fisiologi, Modul SWA - Insruksional,
Jakarta: EGC
Lutjen,Et al,.2001. Altas Fhoto Anatomi Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, Jakarta:EGC
Slowana,Ethel,.2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC
Sutarmo,Setiaji.V.D.1990. Buku Kuliah Anatomi Fisiologi, Jakarta: FKUI
Swatland, H.J. 1984. Structure and Development of Meat Animals. Prentice-Hall, Inc., New
Jersey
Syaiffudin,.2002. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia. Jakarta : EGC
Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta