bab i i landasan teori a. tinjauan pustaka 1. keterampilan ... · (11) jenis kelamin dan; (12)...

20
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Keterampilan Dasar Bolabasket a. Pengertian Keterampilan Keterampilan merupakan kemampuan gerak seseorang dengan tingkat tertenu. Terampil menunjuk pada derajat keberhasilan dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan kemampuan untuk beradaptasi ( Gusra Dwi Cahya 2012: 8). Menurut ( M . Amung d k k , 1999), keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk, dan kemampuan menyesuaikan diri. Keterampilan dapat diartikan sebagai indikator dan tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Menurut (Rusli Lutan 1988: 95), mengartikan bahwa keterampilan sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam menjalankan suatu tugas berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Semakin mampu seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka orang itu disebut makin terampil. Dengan demikian dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu dengan kemudahan, kecepatan dan ketepatan secara konsisten. b. Faktor-faktor yang Menentukan Keterampilan Gerak Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak. Faktor- faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak berasal dari faktor internal dan eksternal individu. Menurut (Magill 1984: 44) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar gerak adalah (1) memahami apa yang harus dipelajari; (2) kesempatan untuk merespon; (3) adanya umpan balik; dan (4)

Upload: vocong

Post on 11-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8

BAB I I

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Keterampilan Dasar Bolabasket

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan merupakan kemampuan gerak seseorang dengan tingkat

tertenu. Terampil menunjuk pada derajat keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk

dan kemampuan untuk beradaptasi ( Gusra Dwi Cahya 2012: 8).

Menurut ( M . Amung d k k , 1999), keterampilan adalah derajat

keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan

efisien ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk, dan kemampuan

menyesuaikan diri. Keterampilan dapat diartikan sebagai indikator dan tingkat

kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh.

Menurut (Rusli Lutan 1988: 95), mengartikan bahwa keterampilan

sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam menjalankan

suatu tugas berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Semakin mampu

seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka orang itu disebut makin

terampil.

Dengan demikian dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu dengan

kemudahan, kecepatan dan ketepatan secara konsisten.

b. Faktor-faktor yang Menentukan Keterampilan Gerak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak. Faktor-

faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak berasal dari faktor internal dan

eksternal individu. Menurut (Magill 1984: 44) faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar gerak adalah (1) memahami apa yang harus dipelajari;

(2) kesempatan untuk merespon; (3) adanya umpan balik; dan (4)

9

reinforcement (bantuan penguatan).

Setiap anak memiliki tingkat pencapaian keterampilan gerak yang

berbeda-beda. Kesuksesan seseorang dalam menguasai keterampilan gerak

ditentukan oleh kemampuan dan bakat dari orang tersebut. Menurut (Gusra

Dwi Cahya 2012: 10), mengidentifikasi sekitar 12 faktor yang sangat

berhubungan dengan upaya pencapaian keterampilan. Faktor-faktor tersebut

yaitu:

(1) ketajaman indera;

(2) persepsi;

(3) intelegensi;

(4) ukuran fisik;

(5) pengalaman masa lalu;

(6) kesanggupan;

(7) emosi;

(8) motivasi;

(9) sikap;

(10) faktor-faktor kepribadian yang lain;

(11) jenis kelamin dan;

(12) usia.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

gerak dapat dipengaruhi oleh proses pembelajaran, faktor situasional yang

tertuju pada lingkungan dan faktor individu yang berupa kemampuan dan

bakat seseorang tersebut.

c. Pengertian Permainan bola basket

Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang

masing-masing terdiri atas lima orang pemain dan Tujuannya adalah setiap regu

berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang/basket lawan untuk

menghasilkan angka sebanyak-banyaknya dalam waktu yang ditentukan. Bola

dimainkan oleh tangan dengan cara didorong, dilempar, digiring dan

10

digelindingkan ke segala arah dalam permainan sesuai dengan peraturan yang

ditentukan (Muhajir, 2007:11).

Permainan bola basket diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada tahun

1891 dari Amerika Serikat. Atas desakan dari Dr. Luther Halsey Gulick seorang

sekretaris nasional YMCA (Young Men Christian Association) bagian

pendidikan jasmani dari Springfield College di Massachusettes, Amerika

Serikat untuk membuat permainan baru dengan syarat dapat dimainkan di

dalam gedung, mudah dipelajari dan menarik. Pada mulanya Dr. James A.

Naismith menggunakan keranjang buah persik sebagai sasaran untuk

melemparkan atau memasukkan bola. Dari asal keranjang buah persik inilah

berawal nama “Basketball” yang sekarang terkenal di seluruh dunia. Pada tahun

1924 bola basket didemonstrasikan dalam olimpiade di Perancis. Pada tanggal

12 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga di

Jenewa, Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss

untuk pertama kalinya berlangsung kongres bola basket di Jenewa, Swiss.

Dalam konferensi tersebut terbentuk Federation International De Basket Ball

Amateur (FIBA) dengan Leon Bouffard sebagai presidennya dan William Jones

sebagai sekretaris jenderalnya. (Muhajir, 2007 : 12-13)

Bola basket masuk ke Indonesia dibawa oleh para perantau dari Cina.

Pada PON I di Surakarta tahun 1948 bola basket telah masuk dalam acara

pertandingan. Pada tahun 1951, Maladi selaku sekretaris komite olimpiade

Indonesia menunjuk Tonny When dan Wim Latumeten untuk mengorganisir

perbolabasketan Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan

Basketball Indonesia (PERBASI) dengan Tonny When sebagai ketua dan Wim

Latumeten sebagai sekretaris. Pada tahun 1953, PERBASI diterima sebagai

anggota FIBA dan tahun 1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi

Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia. Dan permainan bola basket

berkembang pesat dan banyak sekali peminatnya dengan banyaknya klub-klub

dan kompetisi baik lokal maupun internasional (Muhajir,2007: 12-13).

11

d. Ketrampilan dasar bola basket

Keterampilan dasar bolabasket merupakan keterampilan gerak yang

dilakukan pada kegiatan permainan bola basket yang berhubungan dengan

kemampuan seseorang memainkanbola. Teknik dasar dalam bermain

bolabasket mencakup teknik dasar mengoper bola (passing), teknik dasar

menerima bola, menggiring (dribbling), teknik dasar menembak (shooting)

(Muhajir 2007: 12).

1) Operan (Passing Ball)

Operan adalah teknik melempar dan menangkap bola basket yang

dilakukan dengan berbagai cara dengan menggunakan kedua tangan. Pada

umumnya operan dapat dilakukan dengan cepat, keras, tetapi tidak liar,

sehingga dapat dikuasai oleh teman yang akan menerimanya, (Muhajir 2007:

14). Lebih lanjut (Muhajir 2007: 14) menjelaskan operan dapat dapat

dilakukan secara lunak, tetapi akan tergantung pada situasi keseluruhan,

yaitu kedudukan situasi teman, timing dan taktik yang digunakan.

Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi

harus menguasai bermacam-macam teknik dasar melempar dan menagkap

bola dengan baik. Gerak dasar dalam bola basket dapat dibedakan menjadi

beberapa teknik operan antara lain:

a) Passing (operan) dengan dua tangan yang terdiri dari:

a. Operan tolakan dada (the two hamled chest pass),

b. Operan atas kepala (the over head pass),

c. Operan pantullan (the bounce pass), dan

d. Operan ayunan bawah (the under hand pass).

b) Passing dengan satu tangan yang terdiri dari:

a. Operan samping (the side arm pass),

b. Operan lambung (the lobb pass),

c. Operan kaitan (the hook pass),

d. Operan lompat (the jump pass).

12

Gambar 2 .1 Teknik passing bola basket ( Roji, 2007 : 35-36)

2) Menggiring Bola (Dribbling Ball)

Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh

peraturan untuk membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh

membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan baik

dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha

untuk membawa bola menuju kedepan/lapangan lawan. (Muhajir, 2007:

15).

Dribbling atau menggiring bola dapat dilakukan dengan sikap

berhenti, berjalan dan lari. Sedang cara pelaksanaannya dapat di kerjakan

dengan tangan kanan atau kiri, tinggi atau rendah. Gerakannya dapat

dilakukan dengan cara : Sikap kaki kuda-kuda, lutut sedikit ditekuk,Badan

sedikit condong ke depan,Gerakan tangan ke atas dan ke bawah dengan

sumber gerak siku,Bola bergerak ke atas, telapak tangan memantulkan bola

dengan cara mengikuti bola ke atas, dan Mata selalu melihat ke depan atau

kepada lawan. (Muhajir, 2007: 16).

13

Gambar 2. 2 Menggiring bola basket ( Roji, 2007 : 37)

3) Menembakkan Bola (Shooting Ball)

1) Shooting ball

adalah teknik menembakkan bola ke dalam ring baske yang dapat

dilakukan dengan cara diam di tempat atau gerakan melompat dengan

jarak tertentu. Keberhasilan regu dalam permainan selalu ditentukan

oleh keberhasilan dalam menembak. Menurut (Muhajir 2007: 126)

menjelaskan bentuk-bentuk teknik gerakan menembak dalam

permainan bola basket antara lain:

a) tembakan satu tangan di atas kepala,

b) tembakan lay-up,

c) menangkap bola dilanjutkan menembak (lay-up),

d) tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan

e) tembakan kaitan.

14

Gambar 2. 3 Teknik menembakkan bola permainan bola basket (Roji, 2007 : 40)

2. Pengertian power tungkai

power tungkai adalah kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan maksimal

dalam waktu relatif singkat. Sedangkan menurut ( Tjaliek Soegiarto 1991 : 26)

bahwa power adalah kemampuan otot untuk menghasilkan kerja eksplosif.

Power juga merupakan hasil kali kekuatan dan kecepatan. Kualitas power akan

tercermin dari unsur kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan

tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan.

Menurut (Ismaryati 2008 : 59), power atau daya ledak adalah kekuatan dan

kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan

pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya.

Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara

maksimal, (Nurhasan, 2005 : 3).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa power merupakan

kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis serta melibatkan

pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang singkat. Dengan

15

demikian power sangat dibutuhkan hampir disemua cabang olahraga, terutama

untuk gerakan melompat, menendang dan gerakan-gerakan lain yang melibatkan

kerja otot yang dikerahkan secara maksimal dalam waktu yang singkat.

a. Otot-otot Penunjang Power Tungkai

Otot merupakan alat penggerak tubuh manusia dan sebagian otot tubuh

melekat pada kerangka yang dapat bergerak secara aktif, (Syaifuddin, 1997

: 35). Sehingga otot dapat menggerakan bagian-bagian kerangka dalam

suatu letak yang tertentu. Evelyn Pearce (2008 : 15) menyatakan otot adalah

jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi. Sedangkan

(Syaifuddin 1997 : 35) menyatakan otot merupakan suatu organ atau alat yang

memungkinkan tubuh dapat bergerak dan berkontraksi karena adanya

rangsangan, otot dalam berkontraksi menurut atau perintah yang datang dari

susunan syaraf motoris.

Menurut Syaifuddin (1997 : 44) otot tungkai dibagi menjadi dua

bagian yaitu otot tungkai bawah dan otot tungkai atas.

a). Otot Tungkai Atas, Otot tungkai atas meliputi :

1) M. abductor maldamus sebelah dalam.

2) M. abductor brevis sebelah tengah.

3) M. abductor longus sebelah luar. Ke tiga otot tersebut bersatu

disebut M. abductor femoris. Fungsinya gerakan abduksi femur.

4) M. rektus femoris

5) M. vastus lateralis eksternal.

6) M. vastus medialis internal.

7) M. vastus inter medial. Ke empat otot tersebut berfungsi sebagai

ekstensor femur.

8) M. biseps femoris, otot berkepala dua, fungsinya membengkokkan

paha dan meluruskan tungkai bawah.

9) M. semi membranosus, fungsinya membengkokkan tungkai bawah.

10) M. sartorius, fungsinya eksorotasi femur memutar keluar saat

16

lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan

membengkokkan keluar.

Gambar 2.4 Struktur otot tungkai atas

( H. Syaifuddin, 1997 : 45-46 )

b). Otot-otot Tungkai Bawah, Otot- otot tungkai bawah terdiri dari :

1) Otot tulang kering depan M. tibialis anterior, fungsinya

mengangkat pinggir kaki tengah dan membengkokkan kaki.

2) M. ekstensor talangus longus, fungsinya meluruskan jari

telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking.

3) Otot ekstensi jempol, fungsinya meluruskan ibu jari kaki.

4) Tendo archiles, fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan

membengkokkan tungkai bawah lutut ( M. popliteus ).

5) M. falangus longus, fungsinya membengkokkan kaki.

17

6) M. tibialis posterior, fungsinya membengkokkan kaki di sendi

tumit dan telapak kaki sebelah dalam.

Gambar 2.5 Struktur otot tungkai bawah

( H. syaifuddin, 1997 : 47 )

Pada dasarnya unsur penentu baik dan tidaknya power tungkai yang

dimiliki seseorang bergantung pada intensitas kontraksi otot. Kemampuan otot

untuk berkontraksi menggerakkan, meledakkan keseluruhan dari paha sampai

bawah secara maksimal dalam waktu yang singkat setelah menerima

rangsangan.

18

3. Tinggi Badan

a. Pengertian Tinggi Badan

Tinggi badan adalah jarak maksimal dari vertex ke telapak kaki, cara

mengukurnya adalah menanggalkan alas kaki, berdiri tegak membelakangi

batang pengukur vertical (stadiometer), kedua tumit rapat, punggung dan

bagian belakang kepala menyentuh batang pengukur vertikan dan pandangan

rata-rata air, (Anatomi, 2008: 10).

Menurut (Barry L. Johnson 1979: 166) berpendapat bahwa tinggi badan

merupakan ukuran posisi tubuh berdiri (vertical) dengan kaki menempel

pada lantai, posisi kepala dan leher tegak, pandangan rata- rata air, dada

dibusungkan, perut datar dan tarik nafas beberapa saat.

Menurut (Barry L. Jonhson 1986) bahwa mengukur tinggi badan satu-

satunya peralatan yang dibutuhkan yaitu letak dari suara pita ukur

(stadiometer) dipasang pada permukaan yang rata. Dalam permainan bola

basket tinggi badan sangat diperlukan untuk menunjang penguasaan

keterampilan dasar pemain bolabasket.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tinggi badan

adalah jarak antara vertex sampai ke alas kaki yang diukur dengan posisi

badan sesuai dengan posisi anatomi manusia dengan menggunakan

stadiometer.

b. Manfaat Tinggi Badan

Memiliki postur tubuh yang tinggi ideal dapat memberikan banyak

manfaat bagi kehidupan seseorang. Dengan tinggi badan yang ideal seseorang

akan terlihat menarik dan mudah mendapat perhatian dari orang lain. Bagi

seorang olahragawan manfaat memiliki postur badan yang tinggi akan

mempermudah olahragawan mencapai prestasi, seperti yang di ungkapkan

Mochamad Sajoto (1988: 3), banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

olahraga seseorang diantaranya aspek biologis yang berupa struktur dan

postur tubuh seperti halnya tinggi badan.

19

Dengan postur tubuh yang tinggi, seorang olahragawan akan dengan

mudah mengaplikasikan teknik-teknik yang ada didalam olahraga

tersebut.Apabila teknik-teknik yang ada dalam olahraga dapat diaplikasikan

secara benar maka seorang olahragawan akan mudah dalam melaksanakan

suatu pertandingan dan memperoleh kemenangan. Dengan demikian tinggi

badan yang ideal bagi seorang olahragawan akan memberikan manfaat yang

signifikan dengan prestasi olahraganya.

c. Teori Tentang Hubungan Tinggi Badan Dengan KeterampilanBolabasket

Dalam permainan bolabasket selain faktor-faktor seperti, kondisi fisik,

teknik, taktik dan mental ada satu faktor lagi yang perlu diperhatikan, yaitu

faktor yang bersifat biologis seperti tinggi badan. Menurut Nur Fajri (2012:

14), bahwa semakin tinggi seseorang maka akan semakin tinggi pula titik

lepas saat melepaskan bola sehingga akan mempermudah pemain dalam

menghasilkan dan mencetak angka. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 33),

tinggi badan merupaka faktor yang mutlak diperlukan bagi cabang olahraga

yang memiliki ciri mengatasi ketinggian seperti bolabasket. Semakin tinggi

postur pemain maka semakin tinggi pula raihan yang didapat, untuk

mempermudah memasukkan bola ke dalam ring lawan.

Permainan bolabasket merupakan permainan yang bertujuan

memasukkan bola sebanyak-banyaknya kedalam keranjang lawan.

Keranjang dalam permainan bolabasket diletakkan pada tiang setinggi 2,6

meter dengan papan keranjang berukuran lebar 1,2 meter dengan tinggi 0,9

meter. Dengan tingginya letak keranjang dalam permainan bolabasket maka

tinggi badan seorang pemain akan sangat membantu dalam mencetak angka.

Semakin tinggi badan seorang pemain maka akan semakin mudah untuk

memasukkan bola dalam keranjang.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

tinggi badan merupakan salah satu faktor yang sangat mutlak yang

diperlukan bagi cabang olahraga yang memiliki ciri ketinggian seperti

20

bolabasket. Oleh sebab itu seseorang pemain basket yang memiliki tinggi

badan di atas rata-rata maka akan mempunyai banyak keuntungan salah

satunya dalam memasukkan bola ke dalam ring basket. Dikarenakan dalam

permainan bolabasket apabila seorang yang memiliki postur tubuh yang

tinggi maka dapat lebih mudah untuk menembak bola ke ring dengan baik,

sehingga mendapatkan skor.

4. Pengertian Kelincahan

Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang berperan

penting terutama pada cabang olahraga permainan termasuk bolabasket.

Menurut (Greg Brittenham 2001 : 62) bahwa kelincahan adalah kemampuan

mengubah arah tanpa mengurangi kecepatan. Berkaitan dengan kelincahan

(KONI 1993 : 14) berpendapat bahwa kelincahan kemampuan untuk

mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat.

Pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan

kesadaran akan posisi tubuhnya. Menurut (Tjaliek Soegiardo 1991 : 27)

bahwa kelincahan adalah kemampuan mengubah gerak dengan cepat dan

benar,kelincahan lebih merupakan gabungan antara power dan reflek-

stabilitas.

Kelincahan merupakan perluasan gerak yang melibatkan gerak kaki

yang efisien dan perubahan-perubahan yang cepat dari posisi badan,

khususnya olahraga yang bersifat permainan. Seperti dikemukakan (Andi

Suhendro 1999 : 43) bahwa hampir semua bentuk permainan memerlukan

kelincahan termasuk permainan sepakbola, hoki dan bolabasket.

a. Macam-macam kelincahan

Menurut Ismaryati (2006 : 41) ditinjau dari keterlibatanya atau peranya

dalam beraktivitas, kelincahan dikelompokan menjadi dua macam yaitu,

kelincahan umum dan kelincahan khusus. Berdasarkan jenis kelincahan

tersebut menunjukan bahwa, kelincahan umum digunakan untuk aktivitas

sehari-hari atau kegiatan olahraga secara umum. Sedangkan kelincahan

21

khusus merupakan kelincahan yang bersifat khusus yang dibutuhkan dalam

cabang olahraga tertentu.

Kelincahan yang dibutuhkan memiliki karakteristik tertentu sesuai

tuntutan cabang olahraga yang dipelajari. Jika ditinjau dari sudut anatomis

kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segment atau bagian tubuh dan

kelincahan khusus hanya melibatkan segment tubuh tertentu. Kelincahan

pada prinsipnya berperan untuk aktivitas Yang melibatkangerak tubuh yang

berubah-ubah dengan tetap memelihara keseimbangan. Dengan memiliki

kelincahan, maka gerakan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan

Kelincahan merupakan unsur kondisi fisik yang dalam beroperasinya

melibatkan unsur kondisi fisik lainya. Menurut (Suharno 1993 : 51) faktor-

faktor penentu kelincahan antara lain :

1. kecepatan reaksi dan kecepatan gerak,

2. kemampuan berorientasi dengan problem yang

dihadapi/kemampuan berantisipasi,

3. kemampuan mengatur keseimbangan,

4. tergantung kelentukan sendi-sendi,

5. kemampuan mengerem gerakan motorik.

c. Bentuk Latihan Kelincahan

Menurut Y.S. Santoso Giriwijoyo dkk (2005: 69), adapun bentuk

latihan kelincahan ialah sebagai berikut:

1) Lari bolak-balik (shuttle-run)

Lari bolak balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8

kali dalam jarak 4-5 meter. Perlu diperhatikan antara jarak

kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangannya tidak

terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan bagi si

pelaku. Bentuk latihan ini akan mempermudah gerakan speed

dribble dalam permainan bolabasket.

22

2) Lari belak-belok (zig-zag)

Si pelaku berlari bolak balik dengan cepat sebanyak 2-3

kali diatara beberapa titik ( mislnya, 4-5 titik). Jarak setiap

titik sekitar dua meter. Bentuk latihan ini akan mempermudah

seseorang untuk menghindari hadangan lawan pada saat

melakukan dribbling.

3) Jongkok Berdiri (squart-thrust)

Dimulai dengan sikap berdiri tegak, si pelaku berjongkok

dengan kedua tangan di lantai. Selanjutnya, kedua kakinya

dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuhnya lurus seperti

sikap tubuh akan melakukan gerakan push-up. Kemudian tarik

kedua kaki sehingga kembali ke sikap jongkok dan kembali

berdiri tegak. Bentuk latihan ini selain bagus untuk kelincahan,

juga bagus untuk menambah kekuatan otot lengan.

d. Teori Tentang Hubungan kelincahan Dengan Keterampilan Bolabasket

Pada permainan bolabasket, apabila seseorang memiliki tingkat

keterampilan dasar seperti mengoper, menggiring dan menembak bola dengan

baik maka kemungkinan besar akan menjadi pemain yang sukses. Namun

keterampilan dasar yang baik itu akan terbatas jika seorang pemain tidak

memiliki tingkat kebugaran yang baik. Seperti yang dikemukakan Greg

Brittenham, MS Kinesiologi dalam buku yang berjudul Strenght and

Conditioning Coach New York, Knick (1996: 1), bahwa memaksimalkan

keahlian bola basket melalui 5 unsur kesegaran jasmani, yaitu: kebugaran

sistem pernafasan jantung, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan dan

komposisi tubuh.

Menurut Groppel dkk (1989: 181-182) dalam (Dedy Sumiyarsono 2006:

37) permainan bolabasket memerlukan daya tahan kardiovaskuler,

fleksibilitas, daya tahan otot, kekuatan, power, kecepatan, kelincahan dan

keseimbangan. Pendapat lain dikemukakan Stone dan Kroll (1988: 212)

23

menyatakan bahwa komponen biomotor yang dibutuhkan dalam permainan

bolabasket adalah kelincahan, kelentukan, aerobic power, kemampuan

anaerobik, power tungkai, kekuatan, kecepatan, dan ketahanan otot tungkai

serta lengan.

Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa

dalam permainan bolabasket dibutuhkan unsur kesegaran jasmani seperti

daya tahan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Kelima unsur

kebugaran tersebut penting dalam memaksimalkan keterampilan dasar bola

basket karena dalam permainan bola basket memiliki intensitas permainan

yang tinggi dengan waktu yang relatif lama, sehingga membutuhkan energi

yang banyak. Daya tahan, kekuatan dan kecepatan diperlukan untuk terus

bergerak tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dalam permainan.

Sedangkan kelenturan dan komposisi tubuh diperlukan untuk mempermudah

pemain dalam melakukan teknik dasar seperti mengoper, menggiring dan

memasukkan bola dengan tepat.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler Bolabasket

Berdasarkan SK Debdikbud No.060/U1993, No 061/U/1993 dan No.

080/U/1993, ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar

jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program yang sudah sesuai

dengan keadaan dan juga kebutuhan sekolah. Lebih lanjut ekstrakurikuler

merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan

memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi pelajaran yang

terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan dan keterampilan serta

untuk lebih memantapkan kepribadian siswa. Tujuan ini mengandung makna

bahwa kegiatan ekstrakurikuler berkaitan erat dengan proses belajar

mengajar (Depdiknas, 2004: 1).

24

Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah, ada

yang memusatkan pencapaian prestasi olahraga yaitu prestasi olahraga.

Menurut Depdikbud (1994: 6) bahwa: “Ekstrakurikuler olahraga merupakan

kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran tetap, maka

dilaksanakan disekolah atau diluar sekolah untuk memperluas wawasan atau

kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan

olahraga”.

Ekstrakurikuler bolabasket merupakan kegiatan yang diselenggarakan

untuk memperdalam penguasaan keterampilan olahraga bolabasket, yang

dilakukan diluar jam pelajaran sekolah dengan alokasi waktu sesuai

kebutuhan. Menurut Ari Dwi, (2009: 14), bahwa didalam menentukan atau

memilih strategi pembelajaran permainan bolabasket perlu

mempertimbangkan, pribadi murid, alat, waktu sesuai didaktiknya.

Ektrakurikuler bola basket dilaksanakan dilapangan basket SMA N 1

Sulang yang berada di tengah sekolah. Fasilitas yang dimiliki sekolah untuk

menunjang kegiatan ekstrakurikuler ini adalah bola basket, cone, dan seragam

tim. Kegiatan ekstrakurikuler bola basket dilaksanakan setiap hari sabtu jam

15.00-17.00 WIB. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang bebas diikuti

oleh seluruh siswa aktif dan mendaftar pada awal semester. Jumlah siswa

yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMA N 1 Sulang

sebanyak 30 siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler bolabasket merupakan kegiatan yang

dilakukan sebagai bentuk kurangnya waktu olahraga pendidikan jasmani yang

hanya seminggu sekali dengan alokasi waktu dua jam pelajaran. Kegiatan ini

ditujukan bagi siswa yang ingin meningkatkan keterampilan dibidang

bolabasket. Dengan diadakannya ekstrakurikuler bolabasket diharapkan minat

dan antusiasme siswa dapat tersalurkan dan bisa mencapai prestasi dalam

bidanng olahraga bolabasket.

25

B. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara power tungkai dengan Keterampilan Bermain Bola

Basket

power tungkai yang baik dapat menghasilkan lompatan yang baik

dan maksimal. Power otot tungkai berperan untuk melakukan gerakan

seperti meloncat atau melompat, melakukan lay-up shoot, rebound,

jump shoot, bahkan melakukan blocking pada saat pemain lawan

melakukan shooting ke arah ring basket. Oleh karena itu power tungkai

memiliki kegunaan pada saat penyerangan ataupun pertahanan. Power

tungkai juga bias ditingkatkan melaui latihan secara rutin. Power

tungkai sangat erat kaitanya dengan olahraga bolabasket dimana

sasarannya berada di atas kepala. Oleh karena itu peran power tungkai

sangat penting dalam permainan bolabasket, karena semakin tinggi

lompatan peda saat menembak di depan ring, maka semakin besar

peluang untuk memasukkan bola.

2. Hubungan antara tinggi badan dengan Keterampilan Bermain Bola Basket

Tinggi badan akan sangat membantu dalam permainan bola basket

karena di mana sasarannya berada di atas kepala, sehingga ketinggian

itu sangat menguntungkan. Tinggi badan digunakan pada saat menembak

bola di bawah ring karena dengan memiliki tinggi yang cukup maka

akan semakin besar kemungkinan bola masuk ke dalam ring itu

dikarenakan semakin dekat dengan ring maka akan semakin mudah

melakukan tembakan. Tinggi badan memiliki pengaruh dalam

permainan bolabasket, sebab bila pemain basket memiliki tinggi badan

yang cukup tinggi maka akan memudahkan pemain untuk melakukan

teknik shoot underbasket, blocking. Tinggi badan sangat penting

dalam permainan bolabasket, ini dikarenakan sasarannya berada di atas

kepala. Semakin tinggi pemain maka semakin dekat dengan ring basket,

sehingga lebih mudah pemain untuk memasukkan bola ke dalam ring.

26

3. Hubungan antara kelincahan dengan Keterampilan Bermain Bola Basket

Karena banyak faktor yang dapat memberikan pengaruh untuk

keterampilan bermaianan bola basket. Salah satu faktor tersebut adalah

kelincahan, karena dengan adanya kelincahan maka akan memudahkan

gerak dalam permainan bolabasket. Kelincahan merupakan kemampuan

gerak yang dimiliki oleh seseorang dan kemampuan tersebut akan terus

bertambah apabila terus diasah. Kelincahan dalam permainan bolabasket

digunakan pada saat pemain membawa bola untuk melewati lawan,

penyerangan dan juga pada saat mendapat rintangan dari lawan.

Kelincahan dalam permainan bolabasket juga berarti kemampuan

seorang pemain dalam mengkoordinasikan gerakan- gerakan yang

kompleks, dalam mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin

sesuai dengan yang dikehendaki.

Permainan bolabasket menuntut gerak yang lincah. Hal ini karena,

setiap pemain bolabasket harus mampu bergerak dengan cepat pada saat

mendapat rintangan dari lawan sehingga dapat melepaskan diri dari

rintangan tersebut. Kelincahan sangat penting dimiliki oleh seorang

pemain bolabasket karena kelincahan akan sangat membantu pemain

pada saat harus merubah arah dan kecepatan dengan cepat, sehingga

lawan akan akan salah mengantisipasi gerakanya.

4. Hubungan antara power tungkai, tinggi badan dan kelincahan dengan

Keterampilan Bermain Bola Basket

Berdasarkan uraian masing-masing di atas bahwa antara power

tungkai, tinggi badan dan kelincahan memiliki hubungan yang positif

juga Dengan Keterampilan Bermain Bola Basket maka diduga bahwa

hubungan secara bersama-sama akan menghasilkan ketrampilan bermain

bola basket yang jauh lebih baik dibandingkan secara individu/ parsia.

27

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka pemikiran di atas,

maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada hubungan an ta r a power tungkai dengan keterampilan bermain bola

basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.

2. Ada hubungan antara tinggi badan dengan keterampilan bermain bola

basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.

3. Ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan bermain bola basket

pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.

4. Ada hubungan antara power tungkai, tinggi badan dan kelincahan dengan

keterampilan bermain bola basket pada siswa ekstrakurikuler di SMA N 1

Sulang.