sistem kristal monoklin

7
SISTEM KRISTAL MONOKLIN Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek. Sistem monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90º y. Hal ini berarti, pada ancer ini sudut α dan β saling tegak lurus (90º) sedangkan y tidak tegak lurus (miring). a ≠ b ≠ c a : b : c = sembarang sudut antara b dan c = 90º sudut antara a dan b = 90º sudut antara a dan c ≠ 90º sudut antara a dan –b = 45

Upload: rizkyislamed

Post on 17-Jan-2016

256 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling pendek.

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Kristal Monoklin

SISTEM KRISTAL MONOKLIN

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu

yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap

sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu tersebut

mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan

sumbu b paling pendek. Sistem monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)

a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90º ≠ y. Hal ini berarti, pada ancer

ini sudut α dan β saling tegak lurus (90º) sedangkan y tidak tegak lurus (miring).

a ≠ b ≠ c

a : b : c = sembarang

sudut antara b dan c = 90º

sudut antara a dan b = 90º

sudut antara a dan c ≠ 90º

sudut antara a dan –b = 45

Pada penggambaran dengan proyeksi orthogonal, system Kristal monoklin

memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang

akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada system ini. Dan sudut

antar sumbunya a+^b¯ = 30º. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki

nilai 45º terhadap sumbu b¯.

Page 2: Sistem Kristal Monoklin

Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:

1. Sfenoid

Axial

ConfigurationPaper Model

Kelas : ke-4

Simetri : 2

Elemen simetri : 1 sumbu putar

Sumbu : tidak ada yang sama panjang

Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak lurus.

Bentuk Umum : sphenoid, pedion, dan pinakoid.

Mineral yang Umum : boltwoodit, halotrichit, franklinfurnaceit, goosekrecit,

mesolit, rinkit, wollastonit-2M dan lain-lain.

Example of the Monoclinic - sphenoidal class symmetry

Page 3: Sistem Kristal Monoklin

Contoh mineral:

Mesolite Ravatite

2. Domatic

Axial Configuration Paper Model

Kelas : ke-3

Simetri : m

Elemen Simetri : 1 bidang simetri

Sumbu : tidak ada yang sama panjang

Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak

lurus.

Bentuk Umum : kubah, pedion, dan pinakoid.

Mineral yang Umum : alamosit, antigorit (serpentin), klinohedrit, natron,

neptunit, skolosit, dan lain-lain.

Example of the Monoclinic - domatic class symmetry

Page 4: Sistem Kristal Monoklin

Contoh mineral:

Antigorite Bismutoferrite

3. Prismatic

Axial Configuration Paper Model

Kelas : ke-5

Page 5: Sistem Kristal Monoklin

Simetri : 2/m

Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang

berpotongan tegak lurus

Sumbu : tidak ada yang sama panjang,

Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak

lurus.

Bentuk Umum : monoklin prisma dan pinakoid.

Mineral yang Umum : akanthit, aktinolit, aegirin, azurite, allamit, annabergit,

arsenopyrit, biotit, dan lain-lain.

Example of the Monoclinic - prismatic class symmetry

Contoh mineral:

Eastonite Actinolite

Page 6: Sistem Kristal Monoklin