geologi sistem kristal

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kristalografi dan mineralogi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang kristal dan mineral-mineral penyusun pembentuknya, serta dasar disiplin ilmu kristalografi. Bidang ini terkait dalam ilmu geologi tentang kimia dan fisika. Secara mendalam pokok bahasan yang dikaji meliputi sifat-sifat geometri Kristal serta fisis kristal. Secara tersendiri kristalografi diartikan satu cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat di dalam geometri kristal terutama berkaitan dengan permasalahan perkembangan, pertumbuhan, kenampakan luar suatu struktur dalam sifat fisis lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang secara dalam mempelajari tentang sifat-sifat mineral pembentuk batuan yang terdapat di bumi dan manfaat bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah. Mempelajari kristalografi berarti akan membahas tentang bagaimana serta dimana kristal diartikan bidang homogen yang memiliki bidang polyhedral tertentu.Bidang muka yang 1

Upload: blakripkrip

Post on 31-Jan-2016

94 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Geologi Sistem

TRANSCRIPT

Page 1: Geologi Sistem Kristal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kristalografi dan mineralogi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang

kristal dan mineral-mineral penyusun pembentuknya, serta dasar disiplin ilmu

kristalografi. Bidang ini terkait dalam ilmu geologi tentang kimia dan fisika. Secara

mendalam pokok bahasan yang dikaji meliputi sifat-sifat geometri Kristal serta fisis

kristal.

Secara tersendiri kristalografi diartikan satu cabang ilmu yang mempelajari tentang

sifat-sifat di dalam geometri kristal terutama berkaitan dengan permasalahan

perkembangan, pertumbuhan, kenampakan luar suatu struktur dalam sifat fisis

lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang secara dalam mempelajari

tentang sifat-sifat mineral pembentuk batuan yang terdapat di bumi dan manfaat bagi

manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah.

Mempelajari kristalografi berarti akan membahas tentang bagaimana serta dimana

kristal diartikan bidang homogen yang memiliki bidang polyhedral tertentu.Bidang

muka yang licin dalam suatu kristal di dalam kristalografi dan mineralogi biasanya

bersifat anisotrop dan tembus air.

Sedangkan di dalam mempelajari mineralogi berarti akan membahas mineral dimana

merupakan benda padat homogen yang ada di alam dengan komposisi kimia

tertentu,mempunyai atom yang teratur dan biasanya terbentuk secara alami.

Proses terbentuknya kristal dan mineral alam merupakan akibat dari proses geologi,

yaitu :

a) Endogenik, merupakan proses kristal yang dibentuk pengkristalan

magma.Satrio RamadhanH1C109070

b) Eksogenik, merupakan proses pengkristalan yang dipengaruhi oleh gaya-gaya

dari luar.

1

Page 2: Geologi Sistem Kristal

c) Tektonik lempeng, dimana proses ini adalah dasar dari penyatuan

jalur magnetik dengan sumbu zona pelapukan.Berdasarkan perbandingan panjang

yang berada pada sumbu-sumbukristalografi, letak maupun maupun posisi sumbu,

jumlah dan nilai sumbuvertikal atau nilai di sumbu c, maka kristal digolongkan

menjadi 7 sistemkristal, yaitu :

             a) Sistem Isometric

             b) Sistem Tetragonal

             c) Sistem Hexagonal

d)Sistem Trigonal

            e)Sistem Orthorombic

            f)Sistem Triclinic

            g)Sistem Monoclin

1.2 Pengertian Kristal

Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu crustallos yang berarti es atau sesuatu yang

menyerupai es.Kristal merupakan bangun yang homogen terdiri atas atom-atom yang

tersusun teratur dan berulang (dalam pola tiga dimensi).

Zat padat terbentuk dari Kristal yang mempunyai jarak antara atom satu dan antara

lainnya tertentu sehingga akan membentuk bangun geometri tertentu pula. Bentuk-

bentuk geometri inilah yang merupakan dasar bentuk Kristal suatu zat.Bentuk

geometri terkecil dari krsital disebut sel satuan.

1.3 Maksud

                                                                                                

Dalam studi Geologi, setelah mempelajari ilmu-ilmu tentang kristal, tahap

selanjutnya adalah mempalajari ilmu tentang mineral atau Mineralogi. Kristalografi

sendiri terkait dalam satu rangkaian dengan berbagai macam contoh dalam

pembelajarannya. Terkait dengan kristal adalah komponen dasar dalam Geologi

karena kristal adalah adalah suatu padatan yang atom, molekul,atau

2

Page 3: Geologi Sistem Kristal

ionpenyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara

tiga dimensi. Dan dengan menjalani studi Kristalogrfi, dimaksudkan agar kita dapat

mengenal, mengetahui dan juga menguasai Kristalografi yang menjadi salah satu

dasar terpenting dalam Geologi.

Dengan bekal ilmu tentang kristal yang akan diperoleh, Kristalografi adalah salah

satu aplikasi dari ilmu tersebut. Dan pada akhirnya, dengan menguasai kristalografi

dan Mineralogi nantinya, akan dapat lebih mudah dalam mempelajari ilmu Geologi

pada tahap selanjutnya.

1.4 Tujuan                                                                                                

Dalam kegiatan mempelajari dan melakukan praktikum Kristalografi, kita di tuntut

untuk dapat

  1. Mengaplikasikan ilmu tentang kristal.

  2. Mengetahui defenisi dari Kristalografi itu sendiri.

  3. Mengetahui sifat-sifat fisik dari kristal.

  4. Mampu melakukan penyelidikan secara fisik dari kristal.

  5. Mengetahui sistem kristal hexagonal dan monoklin.

3

Page 4: Geologi Sistem Kristal

1.5 Aplikasi di Bidang Geologi

Pada bidang Geologi, mempelajari kristalografi sangatlah penting.Karena untuk

mempelajari ilmu Geologi, kita tentunya juga harus mengetahui komposisi dasar dari

Bumi ini, yaitu batuan. Dan batuan sendiri terbentuk dari susunan mineral-mineral

yang tebentuk oleh proses alam. Dan pada bagian sebelumnya telah dijelaskan

tentang pengertian mineral yang dibentuk kristal-kristal.

Dengan mempelajari kristalografi, kita juga dapat mengetahui berbagai macam

bahan-bahan dasar pembentuk Bumi ini, dari yang ada disekitar kita hingga jauh

didasar Bumi.

Ilmu kristalografi juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat berbagai macam

mineral yang paling dicari oleh manusia.Dengan alasan untuk digunakan sebagai

perhiasan karena nilai estetikanya maupun nilai guna dari mineral itu sendiri.Jadi,

pada dasarnya, kristalografi digunakan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu Geologi

itu sendiri. Dengan alasan utama kristal adalah sebagai pembentuk Bumi yang akan

dipelajari.

4

Page 5: Geologi Sistem Kristal

BAB II

GEOMETRI PEMBENTUK KRISTALOGRAFI

2.1 Proses Pembentukan Kristal

Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul,atau ion penyusunnya terkemas

secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.Secara umum, zat

cair  membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal,

hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya

"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan

kristal terbentuk secarasimultan, sehingga menghasilkan padatan polikristalin.

Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan

polikristal.Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung

padakimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien.

Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagaikristalisasi.

Kristal juga dapat didefinisikan sebagai bahan padat homogen, biasanya

anisotropydan tembus air serta menuruti hukum-hukum ilmu pasti, sehingga susunan

bidang- bidangnya mengikuti hukum geometri, jumlah dan kedudukan dari bidangnya

tertentudan teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa

bidang- bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu.

Bidang-bidang datar ini disebutsebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidang-

bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal.

Bidang muka kristal itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya

dengan sumbu-sumbu kristal. Dalamsebuah kristal, sumbu kristal berupa garis

bayangan yang lurus yang menembus Kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal

tersebut mempunyai satuan panjang yang disebutsebagai parameter.

Bahan padat homogen,biasanya anisotrop dan tembus air,mengandung pengertian:

Tidak termasuk di dalam cair dan gas

5

Page 6: Geologi Sistem Kristal

Tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses

fisikaMenuruti hukum-hukum pasti sehingga susunan bidangnya mengikuti hokum

geometri

Jumlah bidang dari suatu bentuk kristal tetap

Macam bentuk dari bidang kristal tetap

Sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.

Sifat fisis kristal sangat tergantung pada struktur susunan atom-atomnya.

            Besar kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang dibatasi

oleh bidang- bidang kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan non

kristalin.

2.2 Bentuk Kristal

Terdapat banyak sekali kemungkinan bentuk kristal di Alam, tetapi kristal-kristal ini

dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok besar, yang disebut system kristal.

Ketujuh kelompok sitem kristal itu yaitu :

1.   sistem kubik

2.   sistem hexagonal

3.   sistem trigonal

4.   sistem tetragonal

5.   sistem orthorombik

6.   sistem monoklin

7.   sistem triklin

2.3 Sumbu dan Sudut Kristalografi

2.3.1. Sumbu Kristalografi

Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal.Dimana

kristal mempunyai bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi.Tetapi

dalam penggambarannya dibuat 2 dimensi sehingga digunakan proyeksiorthogonal.

2.3.2. Sudut Kristalografi

6

Page 7: Geologi Sistem Kristal

Sudut kristalografi adalah sudut yang di bentuk oleh perpotongan sumbu-

sumbukristalografi pada titik potong (pusat kristal).Tujuh prinsip letak bidang kristal

terhadap susunan salib sumbu kristal:

α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c

β : sudut yang dibentuk a

2.4 Bidang Kristal dan Bidang Simetri

2.4.1.Bidang Kristal

Suatu kristal mengandung beberapa bidang atom, bidang-bidang ini mempengaruhi

sifat dan perilaku material, sehingga bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai

bidang dalam kristal.

Bidang kisi kristal yang paling mudah dikenali adalah bidang pembatas sel satuan,

tetapi terdapat pula banyak bidang lain. Bidang yang lebih penting bagi pembahasan

ini adalah bidang yang digambarkan pada gambar 2-4.1, 2-4.2, 2-4.3.dan 2-4.4

Masing-masing diberi tanda (010), (110), dan (Ī11), dimana bilangan dalam tanda

kurung (hkl) disebutIndeks miller

2.4.2 Bidang Simetri

7

Page 8: Geologi Sistem Kristal

Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi

dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang

lain.Bidang simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Bidang simetri aksial dikatakan Bidang simetri aksial bila bidang tersebutmembagi

kristal melalui dua sumbu utama (sumbu kristal). Bidang simetri aksialini dibedakan

menjadi dua, yaitu bidang simetri vertikal , yang melalui sumbua-b-αβγvertikal

(biasanya dinotasikan dengan v), dan bidang simetri horisontal, yang berada tegak

lurus terhadap sumbu c (dinotasikan dengan h).

Bidang simetri menengah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu

sumbukristal. Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang siemetri

diagonal.

BAB III

8

Page 9: Geologi Sistem Kristal

SISTEM KRISTAL

3.1 Sistem Kristal Hexagonal

A. Pengertian Sistem Kristal Hexagonal

Sistem heksagonal adalah uniaksial, yang berarti itu didasarkan pada satu sumbu

utama, dalam hal ini sumbu rotasi enam kali lipat, yang unik untuk sumbu lainnya.

Sistem heksagonal adalah analog dengan sistem tetragonal. Sistem heksagonal

mengandung kelas yang mencerminkan kelas sistem tetragonal dengan perbedaan

yang jelas menjadi sumbu lipatan enam bukannya sumbu lipat empat.

Namun, sistem heksagonal dan sistem trigonal serupa seperti salah satu dari lima

sistem lain dalam hal sumbu kristalografi. Sementara sistem lain menggunakan tiga

sumbu kristalografi, sistem heksagonal dan trigonal menggunakan total empat sumbu.

Sumbu enam besar atau prinsip lipat untuk sistem heksagonal, tentu saja, salah satu

sumbu. Tiga lainnya terletak pada sumbu yang tegak lurus dengan sumbu prinsip dan

diberi label a1, a2 dan a3. Ini sumbu simetris menyebar ke 120 derajat antara ujung

positif dari setiap sumbu, membuat bintang diperiksa dengan sinar enam bila dilihat

ke sumbu prinsip. Dalam sistem heksagonal tidak ada perbedaan antara kutub positif

dan negatif dari setiap sumbu yang membuat sudut hanya 60 derajat antara sumbu.

Namun, jika terdapat perbedaan antara kutub sumbu, maka ini akan membuat sistem

trigonal, dengan sumbu prinsip tiga kali lipat, sebagai lawan heksagonal.Salah satu

9

Page 10: Geologi Sistem Kristal

item yang perlu diperhatikan, sekarang praktek umum di kalangan kristalografi untuk

mengabaikan salah satu dari tiga sumbu tegak lurus. Diskusi fakta ini mungkin lebih

membingungkan daripada membantu, tapi here goes. Karena ada tiga sumbu yang

sama, sistem benar-benar dapat didefinisikan secara matematis dengan hanya dua

sumbu tegak lurus pada 120 dan 60 derajat sudut. Tegak lurus pola yang dihasilkan

dengan sumbu c adalah mosaik ubin belah ketupat yang terlihat ortorombik, tidak

heksagonal. Namun, jika sumbu ketiga menempatkan menghubungkan setiap

persimpangan dari dua sumbu pertama dan membelah menjadi dua belah ketupat

segitiga sama sisi, maka pola jelas menjadi heksagonal.

Di bawah ini adalah struktur dan model dari system Kristal hexagonal.

Axial Configuration Paper Model

B. Kelas-kelas Dalam Sistem Kristal Hexagonal

Hexagonal merupakan satu dari tujuh sistem kristal dan mempunyai tujuh buah kelas.

Semua kelasnya mempunyai simetri yang sama dengan bentuk dasar dari hexagonal.

Sistem kristal ini mencakup semua kristal yang mempunyai empat buah sumbu. Tiga

di antaranya sama panjang dan terletak di bidang horizontal serta perpotongan antara

masing – masing sumbu membentuk sudut 60. Mereka dinamai sumbu lateral dan

diberi tanda huruf a dan dapat saling ditukar – tukar. Sumbu keempat tegak lurus

10

Page 11: Geologi Sistem Kristal

terhadap bidang yang terbentuk dari sumbu lateral dan disebut dengan sumbu c,

panjang nya bisa lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu lateral.

Kelompok dalam sistem kristal hexagonal tercantum di bawah ini, dengan nomor

internasional dan notasi, kelompok ruang mereka dalam kristal nama dan contoh.

Sistem kristal hexagonal ini dibagi menjadi 7 kelas yaitu sebagai berikut :

Hexagonal Dihexagonal Dipyramidal

Hexagonal Trapezohedral

Hexagonal Dihexagonal Pyramidal

Hexagonal Ditrigonal Dipyramidal

Hexagonal Dipyramidal

Hexagonal Trigonal Dipyramidal

Hexagonal Pyramidal

dan di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian masing-masing,

ciri-ciri dan contoh mineral yang ada dari ketiga system kristal hexagonal.

1. Hexagonal Dihexagonal Dipyramidal

Kelas simetri tertinggi dari sistem heksagonal adalah Kelas Hexagonal Dihexagonal

Dipyramidal. Selain sumbu enam kali lipat, ada 6 sumbu dari dua kali lipat rotasi

tegak lurus dengan sumbu prinsip, 7 pesawat cermin dan pusat. Ketiga sumbu

kristalografi planar mewakili tiga dari dua sumbu lipat dan tiga lainnya dua sumbu

lipat diposisikan antara sumbu kristalografi. Dengan demikian hanya ada 30 derajat

memisahkan setiap sumbu lipat dua. Ada pesawat cermin 6 yang semuanya sejajar

dengan sumbu prinsip dan satu dua sumbu lipatan dan tegak lurus satu dua sumbu

lipatan.

11

Page 12: Geologi Sistem Kristal

Pesawat cermin lain terletak pada bidang diduduki oleh dua sumbu lipat. Selain itu

ada pusat simetri. Hal ini boleh jadi bisa disebut kelas yang paling kompleks dari

semua kelas yang berbeda simetri 32. Beberapa mineral crystalize di kelas ini dan

membentuk beberapa kristal yang luar biasa simetris.

Axial

ConfigurationPaper Model

Ciri-ciri Hexagonal Dihexagonal Dipyramidal

Kelas : 20

Simetri : 6 / m 2 / m 2 / m

Elemen simetri : Ada1enamsumbu lipatan, 6kali lipatdua sumbu,

pesawatcermin7 masing-masingtegak lurus terhadapsalah satu sumburotasi danpusat.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Thedihexagonal dipyramidal,

heksagonaldipyramid, prismadihexagonal, prismaheksagonaldanpinacoidbasal.

12

Page 13: Geologi Sistem Kristal

Mineral umum : Beryl, molibdenit, pirhotit, nickeline, cancrinite,

covellite, grafitcacoxenite, coquimbite, cordylite-(Ce), ettringite, fluocerite-(Ce),

gmelinite, hauckite, osumilite, poudretteite, sjogrenite, sudburyite,sugilite, troilite,

vaterite, sengdan bahkanes, di antara banyak lainnya.

Contoh Mineral dari Hexagonal Dihexagonal Dipyramidal (Beryl)

2. Hexagonal Trapezohedral

Kelas Hexagonal Trapezohedral memiliki semua sumbu rotasi Kelas Dihexagonal

Dipyramidal tetapi tidak memiliki pesawat cermin dan pusat. Bentuk yang khas

terlihat seperti dipyramidal, tapi, tanpa cermin, wajah tidak merata berbaris di mana

mereka bertemu di tengah kristal.

Axial

ConfigurationPaper Model

13

Page 14: Geologi Sistem Kristal

Ciri-ciri Hexagonal Trapezohedral

Kelas : 19

Simetri : 6 2 2

Elemen simetri : Ada1enamsumbu lipatandan 6kali lipatdua

sumbu.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Thetrapezohedronheksagonal,

dipyramidheksagonal, prismadihexagonal, prismaheksagonaldanpinacoidtersebut.

Mineral umum : Rhabdophane, quetzalcoatlite, quintinite-2H

danbetakuarsaatau kuarsatinggi dansekitar selusinminerallangkalainnya.

Catatan : Kristaldapat dibiarkanatautangan kanan.

14

Page 15: Geologi Sistem Kristal

Contoh Mineral dari Hexagonal Trapezohedral (Rhabdophane)

3. Hexagonal Dihexagonal Pyramidal

Kelas Hexagonal Dihexagonal Pyramidal tidak memiliki cermin tegak lurus dan dua

sumbu lipat. Ini adalah salah satu dari beberapa kelas yang menghasilkan kristal

hemimorphic, salah satu yang memiliki atas berbentuk berbeda dan bawah. Hal ini

terjadi karena ada unsur simetri tidak mengulangi wajah dari atas ke bawah. Sebuah

kristal dari kelas ini, seperti dari zincite, dapat memiliki piramida simetris pada

bagian atas dan pinacoid basal di bagian bawah.

Axial Configuration Paper Model

15

Page 16: Geologi Sistem Kristal

Ciri-ciri Hexagonal Dihexagonal Pyramidal

Kelas : 18

Simetri : 6 m m

Elemen simetri : Ada1enamsumbu lipatandan6pesawatcermin.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Dihexagonal Piramida, piramidaheksagonal,

prismadihexagonal, prismaheksagonaldanpediontersebut.

Mineral umum : Zincite, Moissanite, taaffeite,

greenockitedanwurtziteserta hanyahandfullminerallangkalainnya.

Catatan : Kristalkelompok ini adalahhemimorphic, yaitu.

yang berbedaatas dan bawah.

16

Page 17: Geologi Sistem Kristal

Contoh Mineral dari Hexagonal Dihexagonal

Pyramidal (Wurtzite)

4. Hexagonal Ditrigonal Dipyramidal

Kelas HexagonalDitrigonal Dipyramidal memiliki enam sumbu 1 rotoinversion kali

lipat (yang muncul sebagai tiga sumbu kali lipat). Sumbu rotoinversion mengambil

wajah, berputar itu 60 derajat (seperenam dari rotasi) dan kemudian membalikkan itu

(sampai bawah & kanan ke kiri) melalui kristal ke sisi lain. Kemudian berputar lagi

60 derajat dan membalikkan lagi melalui kristal. Empat kali melalui operasi

rotoinversion (enam di semua) dan itu kembali persis di mana itu dimulai. Hasilnya

adalah kristal mencari trigonal, meskipun diproduksi oleh operasi rotasi enam kali

lipat, sehingga dua kelas termasuk dalam sistem heksagonal.

Axial Configuration Paper Model

Ciri-ciri Hexagonal Ditrigonal Dipyramidal

Kelas : 17

Simetri : Bar 6 m 2

Elemen simetri : Ada1rotoinversionenamsumbu lipatan(muncul

sebagaitigasumbukali lipat), 3kali lipatdua sumbudan pesawatcermin4 masing-

masingtegak lurus terhadapsalah satu sumburotasi.

17

Page 18: Geologi Sistem Kristal

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Piramidadihexagonal, piramidaheksagonal,

prismadihexagonal, prismaheksagonaldanpediontersebut.

Mineral umum : Benitoite, belkovite, connellite, barringerite,

bastnasit, hydroxylbastnasite, offretitedan sekitarsepuluhbahkan jarangmineral.

Catatan : Crystalsdari kelasinitampaknyatrigonal.

Contoh Mineral dari Hexagonal Ditrigonal Dipyramidal (Benitoite)

5. Hexagonal Dipyramidal

Kelas Hexagonal Dipyramidal Ini hanya berisi sumbu lipatan enam rotasi yang

diperlukan untuk sistem ini, sebuah pesawat cermin tegak lurus dan pusat. Kristal dari

kelas ini biasanya diwakili oleh anggota kelompok apatit. Mineral ini menunjukkan

klasik enam simetri lipat dan hanya sesekali menunjukkan wajah offset dipyramid 12

heksagonal sisi.

18

Page 19: Geologi Sistem Kristal

Axial Configuration Paper Model

Ciri-ciri Hexagonal Dipyramidal

Kelas : 16

Simetri : 6 / m

Elemen simetri : Ada1enamsumbu lipatan, 1cerminpesawattegak

lurus terhadapsumburotasiutama danpusat.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Thedipyramidheksagonal,

prismaheksagonaldanpinacoidbasal.

Mineral umum : Agardite, hanksite, hedyphane, mixite,

thaumasitedansebagian besar anggotakelompokapatityang meliputimineralapatit,

mimetite, vanadinitedanpyromorphitesertaminerallangkabeberapa.

19

Page 20: Geologi Sistem Kristal

Contoh Mineral dari Hexagonal

Dipyramidal (Apatite)

6. Hexagonal Trigonal Dipyramidal

Kelas HexagonalTrigonal Dipyramidal memiliki enam sumbu 1 rotoinversion kali

lipat (yang muncul sebagai tiga sumbu kali lipat). Sumbu rotoinversion mengambil

wajah, berputar itu 60 derajat (seperenam dari rotasi) dan kemudian membalikkan itu

(sampai bawah & kanan ke kiri) melalui kristal ke sisi lain. Kemudian berputar lagi

60 derajat dan membalikkan lagi melalui kristal.

Empat kali melalui operasi rotoinversion (enam di semua) dan itu kembali persis di

mana itu dimulai. Hasilnya adalah kristal mencari trigonal, meskipun diproduksi oleh

operasi rotasi enam kali lipat, sehingga dua kelas termasuk dalam sistem heksagonal.

Axial Configuration Paper Model

Ciri-ciri HexagonalTrigonal Dipyramidal

Kelas : 15

Simetri : Bar6, setara dengan3/m

20

Page 21: Geologi Sistem Kristal

Elemen simetri : Ada1rotoinversionenamsumbu lipatan(muncul

sebagaitiga sumbukali lipat) dan1cermintegak lurusdengan sumburotasi.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Thedipyramidtrigonal,

prismatrigonaldanpinacoidbasal.

Mineral umum : Hanyamineralsangat jarangLaurelite,

liottitedanreederite-(Y).

Catatan : Kristaldari kelas ini tampaknya trigonal.

Contoh Mineral dari HexagonalTrigonal Dipyramidal (Laurelite)

7. Hexagonal Pyramidal

Dalamgeometri, HexagonalPyramidaladalahpiramida dengan

dasarheksagonalpadayangdidirikanenam wajahsegitiga yangbertemu disatu

titik(puncak). HexagonalPyramidal juga disebut sebagaiHeptahedron.

21

Page 22: Geologi Sistem Kristal

HexagonalPyramidal Sepertipiramidaapapun, itu adalahself-

ganda.Sebuahpiramidaheksagonalyang tepatdengan basishexagonbiasa

memilikisimetriC6v.Sebuahpiramidarutinyang tepat adalahsalah satuyang

memilikipoligon beraturansebagai dasardanyang puncaknyaadalah"di atas"

pusatdasar, sehinggapuncak, pusatdasardanbentuktitiklainnyasegitiga siku-siku.

Axial

ConfigurationPaper Model

Ciri-ciri Hexagonal Pyramidal

Kelas : 14

Simetri : 6

Elemen simetri : Hanya ada1enamsumbu lipatan.

Axes kristalografi : Tigasumbu, semua dalamsatu pesawat, disebuta1,

a2dana3samasatu sama lain, tetapi merekabaiklebih pendekatau lebih panjang

darisumbuc.

Angles : Semua sudutantara ujungpositif

darisuatusumbu=120derajat. Sudut antarasemuayangsumbu dansumbuc=90derajat.

Bentuk umum : Piramidaheksagonal,

prismaheksagonaldanpediontersebut.

22

Page 23: Geologi Sistem Kristal

Mineral umum : Nepheline, cancrinite, erionit,

berthieritedangyroliteadalahmineralhanyaagak umumdiketahuikelas ini. Sekitar

20mineralyang sangatlangka lainnyajugaberada di kelas ini.

Catatan : Kristalkelompok ini adalahhemimorphic, yaitu.

yang berbedaatas dan bawah.

Contoh Mineral dari Hexagonal Pyramidal (Nepheline)

3.2 Sistem Kristal Monoklin

23

Page 24: Geologi Sistem Kristal

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang

dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c,

tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut

mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan

sumbu b paling pendek. System Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)

a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer

ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚), sedangkan γ tidak tegak lurus (miring).

Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan

sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama

panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β =

90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut α dan β saling tegak lurus (90˚),

sedangkan γ tidak tegak lurus (miring).

                a ≠ b≠ c

sudut antara b dan c = 90

sudut antara a dan b = 90

sudut antara a dan c ≠ 90

sudut antara a dan –b = 45

a : b : c = sembarang

24

Page 25: Geologi Sistem Kristal

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal

Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada

patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini.

Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+

memiliki nilai 45˚ terhadap sumbu bˉ.

 Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:

1.    Sfenoid

Kelas : ke-4

Simetri : 2

Elemen Simetri : 1 sumbu putar

2.    Doma

Kelas : ke-3

Simetri : m

Elemen Simetri : 1 bidang simetri

3.    Prisma

Kelas : ke-5

Simetri : 2/m

Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang

berpotongan tegak lurus

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite, 

malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992)

25

Page 26: Geologi Sistem Kristal

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

4.1. Kesimpulan

Dengan mempelajari mata kuliah tentang Kristalografi yang menjadi bagian dari

praktikum Kristalografi dan Mineralogi. Dapat saya ambil kesimpulan bahwa betapa

pentingnya untuk dapat mengenal, mengetahui dan menguasai ilmu tentang kristal

dalam studi Geologi. Karena kristal sendiri adalah merupakan salah satu dasar yang

paling penting dalam ilmu Geologi itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan oleh kristal

menjadi salah satu dasar untuk mempelajari ilmu tentang mineral yang akan dipelajari

pada tahap selanjutnya.

Jika tidak menguasai dan mengenal tentang kristal, akan sangat sulit untuk

selanjutnya memmahami Mineralogi, dan mineral itu sendiri adalah pembentuk

batuan, sedangkan batuan itu adalah inti dari Geologi. Hal ini juga menyebabkan

Kristalografi dan Mineralogi menjadi syarat untuk dapat melanjutkan studi pada mata

kuliah Petrologi yang akan dipelajari selanjutnya.

4.2. Saran

Selama mempelajari Kristalografi, telah banyak yang dapat saya pelajari. Baik dalam

hal ilmu tentang kristal itu sendiri pada khususnya serta tentang aplikasi dan

manfaatnya dalam bidang Geologi dan juga dikehidupan sehari-hari.

26

Page 27: Geologi Sistem Kristal

Daftar Pustaka

http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html

(senin 20 oktober 2014 pukul 20:24 )

http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal-monocklin.html

(selasa 21 oktober 2014 pukul 15:29 )

http://bamseko.wordpress.com/2013/10/11/pengenalan-7-sistem-kristal/.hmtl

(selasa 21 oktober 2014 pukul 15:32 )

27