sistem informasi monitoring dan penjadwalan waktu...
TRANSCRIPT
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 35 | P a g e
Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu Pengisian
Tangki BBM BTS Berbasis Web Menggunakan Rule Based Expert
System
Alvian Bastian 1)
, Muhammad Nur Yasir Utomo 2)
. 1, 2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang
e-mail: [email protected] 1, [email protected] 2
Abstrak
Base Transceiver Station (BTS) merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam layanan telepon
seluler. Dalam pengoperasiannya, BTS memerlukan suplai energi listrik yang normalnya dipasok dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN), namun untuk BTS pada daerah terpencil pasokan listrik berasal dari genset berbahan bakar minyak
(BBM). Masalahnya, lokasi BTS yang jauh membuat pengawasan ketersedian BBM pada genset BTS menjadi sulit
dilakukan. Pada penelitian ini, sebuah sistem yang dapat monitoring dan menjadwalkan waktu pengisian BBM untuk
BTS terpencil diajukan. Sistem dibangun dengan memanfaatkan sensor Float Switch dan SMS Gateway untuk akuisisi
data (monitoring) dan Rule Based Expert System untuk melakukan penjadwalan pengisian BBM secara otomatis.
Keywords: sistem monitoring, expert system, rule based, sistem penjadwalan, aplikasi web
I. PENDAHULUAN
Penggunaan telepon seluler yang meningkat membuat
para operator seluler membangun Base Transceiver
Station (BTS) hingga ke daerah pelosok. BTS memerlukan
energi listrik untuk operasionalnya. Energi listrik untuk
BTS tersebut dipasok dari Perusahaan Listrik Negara
(PLN) serta mengambil pasokan listrik dari baterai dan
genset. Untuk BTS yang berada pada area perkotaan
biasanya mengambil sumber listrik dari PLN. Sedangkan
untuk daerah terpencil yang belum mendapat pasokan
sumber listrik dari PLN menggunakan genset dengan
bahan bakar minyak. Masalah timbul dimana lokasi yang
jauh membuat sulit dalam melakukan pengawasan
ketersediaan bahan bakar serta kondisi genset.
Untuk mengetahui ketersediaan bahan bakar di BTS
dilakukan dengan cara manual dengan mencelupkan besi
ke tangki bahan bakar dan dilakukan penjadwalan
pengisian secara berkala. Sehingga seorang Network
Operator Power diharuskan mendatangi BTS dengan
lokasi yang jauh dan lokasi yang sulit diakses sehingga
menyulitkan dilakukan pengawasan terhadap ketersediaan
bahan bakar dan kondisi genset. Ketidaksediaan sistem
monitoring level tangki pada BTS membuat pengisian
secara berkala dirasa kurang efektif dan efisien.
Sistem Monitoring Tangki BTS ini terintegrasi
dengan sistem pemantauan dan peringatan yang dapat
memberikan informasi level tangki BTS melalui sensor
float switch yang terpasang. Hasil pembacaan pada tangki
BTS dikirim ke webserver melalui Modul GSM. Data
diproses oleh Modul Arduino yang kemudian dikirim
melalui SMS ke server. Di sisi server sebagai penerima
SMS, terdapat aplikasi SMS Gateway yang menyimpan
dan mengolah SMS yang diterima dan dimasukkan ke
database MySQL.
Untuk dapat mempermudah Network Operator Power
melakukan pemantauan dan membuat penjadwalan
pengisian bahan bakar pada tangki BTS maka dibuatlah
sebuah Rule Based Expert System yang dapat diakses
melalui interface website. Dengan adanya sistem ini maka
pengumpulan informasi detail tentang level tangki BTS
yang dibutuhkan Network Operator Power serta
penjadwalan pengisian dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Penelitian ini dibagi menjadi lima sesi. Sesi 2
mengenai literatur yang mendukung konsep penelitian
yang merujuk pada sumber referensi. Sesi 3 mengenai
metode penelitian dengan menjelaskan rancangan
kegiatan, ruang lingkup, dan deskripsi obyek penelitian.
Sesi 4 mengenai hasil penelitian. Sesi 5 mengenai
rangkuman singkat hasil penelitian dan saran
pengembangan penelitian.
II. KAJIAN LITERATUR
A. Mikrokontroller Arduino Uno
Mikrokontroller merupakan sebuah komputer kecil
yang terdiri dari masukan/keluaran, memori, dan prosesor.
Mikrokontroller dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan, melakukan hal-hal yang bersifat berulang,
dapat berinteraksi dengan piranti eksternal, seperti sensor,
penerima GPS, maupun motor untuk tujuan robotika.
Arduino merupakan papan yang berisi mikrokontroller.
Pada penelitian ini menggunakan tipe Arduino Uno
dengan ukuran yang kecil dengan dilengkapi sejumlah pin
untuk berkomunikasi dengan peralatan lain [1].
B. Sistem Kelistrikan BTS
Sumber utama tenaga listrik pada BTS PT.
Telkomsel disuplai dari PT. PLN (Persero). Energi listrik
tersebut disuplai ke beban transformator step down yang
memiliki kapasitas 25 kV tersebut diturunkan menjadi
380/220V. Untuk menjaga kelangsungan jaringan
telekomunikasi membutuhkan backup power dari baterai
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 36 | P a g e
BTS dan genset. Secara umum, sistem kelistrikan BTS
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Sistem Kelistrikan BTS [2].
Sistem kelistrikan dari network element dibagi atas
dua sistem yaitu sistem AC Power dan sistem DC Power.
Sumber tegangan DC digunakan untuk mensuplai network
element seperti : RBS, TRC, BSC, Transmisi dan MSC,
sedangkan sumber tegangan AC digunakan untuk
mensuplai daya listrik seperti penerangan dan air
conditioner (ac) serta digunakan untuk mensuplai daya
listrik untuk peralatan listrik seperti komputer monitoring
[2].
C. Float Switch
Float switch digunakan untuk mendeteksi ketinggian
BBM pada tangki BTS. Float switch digunakan untuk
membuka atau menutup sebuah rangkaian ketika cairan
naik maupun turun. Saklar ini menggunakan reed switch
yang terdiri dari dua kontak yang disegel dalam tabung
kaca. Ketika magnet mendekati dua kontak, maka kedua
kontak tertarik satu sama lain dan terjadi sentuhan,
sehingga arus melewatinya. Ketika magnet bergerak
menjauh, kontak akan terpisah.
Dalam float switch terdapat reed switch yang tertutup
rapat dalam batang yang terbuat dari plastik atau stainless
steel. Pelampung bergerak naik dan turun sesuai dengan
permukaan cairan. Ketika magnet mendekati rangkaian,
maka saklar akan tertutup [3].
Beberapa penelitian sebelumnya menggunakan
sensor ultrasonik untuk pemantauan bahan bakar minyak.
Riny Sulityowati merancang prototype sistem monitoring
untuk tangki bahan bakar minyak pada stasiun gas
menggunakan sensor ultrasonik [4]. Akan tetapi untuk
pengujian di BTS ini lebih memilih menggunakan sensor
float switch untuk aspek keamanannya.
Spesifikasi dari float switch yang digunakan, yaitu:
1. Daya maksimal: 10 W.
2. Tegangan maksimal: 100 V DC/AC.
3. Arus maksimal Saklar: 0,5 A.
4. Maksimal Tegangan breakdown: 220 V DC/AC.
5. Arus maksimal: 1,0 A.
6. Maksimal tahanan kontak: 100 mΩ.
7. Suhu maksimal: -10 ~ + 85oC.
8. Bahan material: Polypropylene.
D. Modul GSM
Modul GSM merupakan peralatan yang berfungsi
sebagai transceiver sehingga dapat melakukan fungsi
pengiriman dan penerimaan SMS. Pengiriman dan
penerimaan data dapat dilakukan dari jarak jauh
menggunakan media SMS.
Penelitian ini menggunakan Modul A6 GSM/GPRS
dimana data sensor yang diterima diteruskan ke modul A6
untuk dikirim ke webserver. Modul ini memanfaatkan
jaringan GSM dengan cakupan area yang luas sehingga
dapat menjangkau daerah terpencil [5].
E. GSM Modem Wavecom
GSM (Global System for Mobile Communications)
Modem Wavecom merupakan sebuah device atau
perangkat yang berfungsi sebagai antarmuka antara
jaringan GSM dengan PC. Pengguna dapat mengirimkan
perintah-perintah AT Command ke PC dengan protocol
yang sesuai agar dikenali dan direspon oleh GSM Modem
Wavecom.
F. Rule Based System
Rule based system atau yang juga disebut rule based
expert system merupakan metode untuk menyimpan,
mengadopsi dan memanipulasi pengetahuan
pakar/manusia untuk menyelesaikan masalah pada domain
tertentu. Rule based expert system tersusun dari berbagai
set aturan kondisi berupa statemen "if-then" yang dibentuk
berdasarkan pengetahuan data lampau agar dapat
digunakan menyelesaikan kasus data dimasa depan.
Saat ini rule based sudah umum digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah secara cerdas. Sebagai
contoh, You-Jin Park [6] menggunakan rule based system
untuk menyelesaikan masalah penjadwalan proses
photolithography pada industri semiconductor. Penelitian
lainnya juga dilakukan Tao Liu [7] yang memanfaatkan
rule based system untuk membuat sistem penjadwalan
kerja petugas transportasi bus, dimana hasil penelitiannya
menyimpulkan sistem penjadwalan dengan rule based
system terbukti efektif. Penelitian-penelitian ini
menunjukkan kemampuan rule based system yang dapat
diandalkan untuk menyelesaikan masalah-masalah
penjadwalan.
Penelitian ini menggunakan rule based system untuk
membuat sistem pakar yang dapat dengan cepat
menentukan jadwal pengisian bahan bakar genset
berdasarkan data konsumsi BBM genset perjam.
III. METODE PENELITIAN
Sistem dirancang agar dapat memonitoring kapasitas
tangki dengan memasang sensor float switch yang
terhubung dengan sistem embedded. Untuk akuisisi data,
sistem menggunakan SMS gateway yang mengirimkan
tinggi permukaan BBM dari sensor float switch pada
tangki BTS melalui Modul A6 GSM.
Untuk monitoring kondisi genset dibuat sistem
sensor yang akan mendeteksi tegangan pada input PLN
dan input genset yang akan mengirimkan status tegangan
ke sistem embedded sehingga datanya dapat dikirimkan
melalui Modul A6 GSM.
Data dikirim ke server melalui aplikasi SMS
Gateway gammu. Data pada server kemudian diolah
menggunkan rule based expert system untuk penjadwalan
pengisian BBM. Diagram Blok keseluruhan sistem
digambarkan sebagai berikut:
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 37 | P a g e
Gambar 2. Blok Diagram Keseluruhan Sistem.
A. Perancangan Rangkaian Level Sensor Float Switch
Parameter yang diukur pada tangki BTS yaitu tinggi
dan volume tangki BBM BTS. Tinggi BBM BTS
didapatkan dengan menentukan level tangki BTS dengan
float switch. Tinggi maksimal tangki BBM BTS yang
digunakan yaitu 130 cm, dengan float switch yang
digunakan sebanyak 5 buah dengan jarak level antara satu
float switch dengan lainnya yaitu 26 cm, sehingga
diperoleh masing-masing level ketinggian yaitu BBM 130
cm, 104 cm, 78 cm, 52 cm dan 26 cm. Adapun
perancangan level sensor float switch sebagai berikut:
Gambar 3. Perancangan Level Sensor Float Switch
Sensor pada Gambar 3 ditempatkan pada sebuah
tangki BBM BTS berbentuk Horizontal Cylinder yang
digunakan PT. Telkomsel dengan diameter tangki 130 cm
dan lebar 220 cm sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
8 berikut:
Gambar 4. Bagian Tangki.
Volume BBM pada tangki kemudian dapat diperoleh
berdasarkan ketinggian permukaan BBM dengan
persamaan berikut [8]:
Diameter (D) = 130 cm
Radius (R) = D/2 = 65 cm
Lebar Tangki (L) = 220 cm
Tinggi BBM = H
Volume BBM pada Tangki =
[ (
) ( )√ ]
Menggunakan persamaan di atas, volume BBM
(liter) untuk ketinggian permukaan BBM 130 cm, 104 cm,
78 cm, 52 cm dan 26 cm dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 1. Volume Deteksi BBM pada Tangki BTS
No. Level Deteksi Volume BBM
1. 130 cm 2919,4 L
2. 104 cm 2504 L
3. 78 cm 1830 L
4. 52 cm 1090 L
5. 26 cm 416 L
B. Perancangan Alur SMS
Data dari sensor float switch diakuisisi dengan
menggunakan SMS Gateway. Alur SMS yang digunakan
dimulai dari pengenalan nomor handphone dan
dilanjutkan ke pembacaan isi pesan. Pemisah tiap-tiap
jenis informasi berupa tanda “,” sebelum di-update di
database. Alur pengiriman data melalui SMS yaitu sebagai
berikut:
Gambar 5. Alur Pengiriman Data
C. Perancangan Database
Pengiriman data level ketinggian permukaan BBM
pada tangki BTS disimpan dalam sebuah database
relational, yaitu MySQL. Pada penelitian ini nama
database yang digunakan dalam sistem adalah “smsd“
yang juga merupakan nama database standar gammu
(sistem SMS Gateway). Hasil monitoring ketinggian
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 38 | P a g e
permukaan BBM sendiri, disimpan dalam sebuah tabel
dengan nama “inbox”.
Inbox merupakan tabel yang digunakan untuk
menyimpan data sms yang diterima dari sistem embedded.
Tabel ini terdiri dari 12 buah field yaitu UpdatedInDB,
ReceivingDateTime, Text, SenderNumber, Coding, UDH,
SMSCNumber, Class, TextDecoded, ID, RecipientID,
Processed. Berikut merupakan screenshoot dari tabel
“inbox”, yaitu:
Gambar 6. Tabel Inbox
Data pada tabel inbox kemudian diolah untuk
memprediksi jadwal pengisian BBM dengan
menggunakan Rule Based Expert System.
F. Expert System untuk Penjadwalan Pengisian BBM
Penjadwalan pengisian BBM untuk tangki genset
BTS dilakukan dengan menggunakan metode Rule Based
Expert System. Rule yang digunakan pada penelitian ini
dibuat berdasarkan spesifikasi Genset dengan kapasitas
30kVA.
Tangki BTS pada penelitian ini dapat menampung
sebanyak 2919.4 liter dengan rerata penggunaan BBM
untuk genset 30 kVA selama satu jam sebesar 7.9 liter [9].
Berdasarkan data ini, dapat diketahui bahwa tangki BBM
yang penuh baru akan habis dalam 369 jam.
Rule based expert system kemudian dibuat dengan
menghitung selisih waktu antar level ketinggian (130, 104,
78, 52, dan 26 cm) dari Sensor Float Switch yaitu 7.9
liter/jam [9]. Untuk simulasi, misal genset diisi penuh (130
cm / 2919.4 L) pada tanggal 20 Januari 2018 pukul 07.00,
maka selisih waktu untuk untuk berbagai level ketinggian
(Tabel 3) diatantaranya 104 cm (2504 L), 78 cm (1830 L),
52 (1090 L), dan 26 cm (416 L) kemudian dapat dihitung
dengan pengurangan 7.9 L perjam dari kondisi penuh
sehingga menghasilkan data:
Tabel 2. Perhitungan Selisih Waktu Tiap Level Ketinggian
Sensor
No. Tanggal dan
Waktu
Level
(Tinggi cm / Liter)
Penurunan
(L)
Rentang
Waktu (Jam)
1. 1/20/2018
7:23
130 cm /
2919,4 L
0 0
2. 1/22/2018 12:23
104 cm / 2504 L
415.4 53
3. 1/26/2018 2:23
78 cm / 1830 L
674 86
4. 1/29/2018 23:23
52 cm / 1090 L
740 93
5. 2/2/2018 13:23
26 cm / 416 L
674 86
6 2/4/2018 16:23
0 cm / 4.9 L
411.1 51
Berdasarkan Tabel 2 diatas, rule kemudian dapat
dibuat dengan menghitung rentang waktu masing-masing
level tinggi permukaan dengan waktu kosong (0 cm) dan
waktu critical / pengisian (26 cm) sebagaimana di
perlihatkan tabel berikut:
Tabel 3. Pembuatan Rule Waktu Pengisian
No. Level Status /
Jadwal
Penurunan
ketinggian
Rentang
Waktu (Jam)
1. 130 Pengisian 130 ke 26 318
Kosong 130 ke 0 368
2. 104 Pengisian 104 ke 26 265
Kosong 104 ke 0 316
3. 78 Pengisian 78 ke 26 179
Kosong 78 ke 0 230
4. 52 Pengisian 52 ke 26 86
Kosong 52 ke 0 137
5 26 Pengisian 26 ke 26 0
Kosong 26 ke 0 51
Selisih waktu masing-masing level ke waktu
pengisian dan kosong kemudian menjadi rule yang
disimpan dan diimplementasikan pada data baru dengan
proses berikut:
Gambar 7. Algoritma Rule Based Pada Data Baru
Algoritma Gambar 7 menghasilkan data prediksi
waktu tangki akan kosong dan rekomendasi jadwal
pengisian tangki BBM.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Level Tangki BBM BTS
Genset memerlukan bahan bakar dalam menghasilkan
energi listrik yang dapat dipasok ke BTS. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui level tangki BBM BTS
sehingga dapat diketahui volume tangki dan dapat
dilakukan penjadwalan pengisian BBM tangki BTS.
Level tangki dibagi menjadi 5 level pendeteksian,
sehingga dapat diketahui kondisi dari tangki tersebut.
Level pendeteksian tersebut yaitu:
Tabel 4. Batas Pengukuran Level Tangki
Batas Pengukuran Kondisi
0 – 26 cm Critical
26 – 52 cm Warning
52 – 78 cm Warning
78 – 104 cm Normal
104 – 130 cm Normal
Adapun hasil pengujian pada level tangki BBM BTS
dengan perbandingan lama waktu pengiriman data yaitu:
Tabel 5. Data Hasil Pengujian No. Level
Tangki
Mendeteksi Lama
Waktu
(HP)
Lama
Waktu
(Web)
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 39 | P a g e
1. 130 cm Ya 3 detik 10 detik
2. 104 cm Ya 4 detik 9 detik
3. 78 cm Ya 2 detik 12 detik
4. 52 cm Ya 3 detik 15 detik
5. 26 cm Ya 2 detik 11 detik
Rata-Rata 2.8 detik 11.4 detik
Pengujian Sensor pada Tangki BTS ditampilkan pada
Gambar 8 berikut:
Gambar 8. a. Pengujian Sensor pada Tangki, b. Pembacaan Level
Tangki
B. Pengujian Kondisi Genset BTS
Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi tegangan
input pada PLN dan Genset sehingga menjadi indikator
penyalaan genset.
Sistem ini memanfaatkan rangkaian pembagi
tegangan dan menggunakan transistor sebagai sensor
tegangan. Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk
menurunkan tegangan 220 V dari input PLN maupun
genset menjadi tegangan 5 V sehingga dapat menjadi input
basis transistor.
Panel input PLN dan Genset pada BTS yang
ditampilkan pada Gambar 9 sebagai dasar untuk
mengetahui kondisi PLN dan Genset pada BTS.
Gambar 9. Panel Input PLN dan Genset
Pada sistem pemantauan status genset, tegangan dari
PLN atau genset dimasukkan ke input tegangan basis,
sedangkan inputan ke mikrokontroller pada kaki kolektor.
Ketika tegangan di basis terdeteksi, maka akan
terbaca di mikrokontroller. Tegangan tersebut kemudian
menjadi saklar yang akan memblok tegangan pada input
kolektor, sehingga menjadi indikator ON dan OFF pada
Genset.
Indikator pengujian tegangan pada PLN dan Genset
ditampilkan pada Gambar 10. Sehingga dapat diketahui
kondisi GENSET ON atau FAILED dan kondisi PLN ON
atau OFF.
Gambar 10. Pengujian Deteksi Status GENSET, a. Kondisi PLN
ON, b. Kondisi GENSET FAILED, c. Kondisi GENSET ON.
Hasil deteksi status ON/OFF Genset BTS tersebut
juga dikirimkan melalui SMS Gateway dan ditampilkan di
halaman web yang dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Website Pengujian Genset BTS
C. Hasil Penjadwalan Rule Based Expert System
Data yang dibaca oleh sensor float switch di tampung
pada database relational MySQL. Data ini kemudian
diolah sesuai dengan rule yang telah dibuat pada Tabel 3.
Untuk tiap data ketinggian permukaan yang masuk pada
database, jadwal pengisian dan prediksi waktu tangki akan
kosong dilakukan dengan algoritma pada Gambar 7. Hasil
penjadwalan dan prediksi waktu kosong di perlihatkan
pada gambar berikut:
Gambar 12. Tampilan Website Awal
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019
ISBN: 978-623-91293-1-6 40 | P a g e
Gambar 13. Tampilan Data Tinggi Permukaan dan Penjadwalan
Pengisian BBM
Gambar 12 dan Gambar 13 memperlihatkan ouput
dari rule based expert system yang dapat memperkirakan
waktu tangki akan kosong dan memberikan rekomendasi
waktu tangki sebaiknya diisi kembali.
V. KESIMPULAN
Sistem monitoring dan penjadwalan pengisian tangki
BBM genset BTS dapat dibuat dengan memanfaatkan
sensor float switch dan sms gateway sebagai alat akuisisi
data. Penjadwalan kemudian dapat dilakukan dengan
membuat rule based expert system berdasarkan jumlah
konsumsi BBM genset tiap jamnya. Dengan sistem ini,
operator genset akan sangat dimudahkan dalam melakukan
monitoring status BBM genset dan melakukan
penjadwalan pengisian BBM.
Walaupun sistem yang dibuat sudah berhasil membuat
penjadwalan pengisian BBM, penelitian lanjutan dapat
dilakukan dengan menambahkan beberapa level
ketinggian sensor float switch sehingga rentang deteksi
ketinggian permukaan BBM bisa lebih kecil.
REFERENSI
[1] A. Kadir, Buku Pintar Pemrograman Arduino.
Yogyakarta: MediaKom, 2014, pp. 16-22.
[2] A. W. Ilhamka, "Evaluasi Penggunaan Baterai
Sebagai Cadangan Power pada BTS Telkomsel
Akibat Pemadaman Bergilir," Teknik Elektro,
Universitas Hasanuddin, Makassar, 2010.
[3] Nohken, "Instruction Manual for Magnetic Float
Sensor," N. Inc., Ed., ed. Osaka, 2015, p. 20.
[4] R. Sulityowati, "Prototype Design of a Realtime
Monitoring System of a Fuel Tank at a Gas Station
Using an Android-Based Mobile Application," in
Proceedings of Second International Conference on
Electrical Systems, Technology and Information
2015 (ICESTI 2015), Bali, Indonesia, 2015,
Singapore: Springer, 2016, p. 685.
[5] I. G. E. W. Putra, "Implementasi dan Analisis
Perangkat Pengirim Data Sensor melalui Modul A6
GSM/GPRS berbasis Microcontroller," in Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-8, Bali, 2017, vol. 8, Bali:
Universitas Pendidikan Ganesha, 2017, p. 109.
[6] Y.-J. Park, "A Rule-Based Simulation Approach to
Scheduling Problem in Semiconductor
Photolithography Process," in 2013 8th International
Conference on Intelligent Systems: Theories and
Applications (SITA), Rabat, 2013, Rabat, Morocco:
IEEE, 2013, p. 1.
[7] T. Liu, "Design and Implementation of Bus Crew
Scheduling System Using Integrated Casebased and
Rule-based Reasoning," in Fifth International Joint
Conference on Computational Sciences and
Optimization Harbin, Heilongjiang, China, 2012,
Harbin, Heilongjiang, China: IEEE, 2012, p. 475.
[8] A. V. Barderas, "HOW TO CALCULATE THE
VOLUMES OF PARTIALLY FULL TANKS,"
International Journal of Research in Engineering
and Technology, vol. 05, no. 04, p. 3, 2016.
[9] KRISBOW. CATALOG KRISBOW GENSET, 2015,
p. 89.