sistem informasi monitoring dan penjadwalan waktu...

6
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019 ISBN: 978-623-91293-1-6 35 | Page Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu Pengisian Tangki BBM BTS Berbasis Web Menggunakan Rule Based Expert System Alvian Bastian 1) , Muhammad Nur Yasir Utomo 2) . 1, 2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang e-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 Abstrak Base Transceiver Station (BTS) merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam layanan telepon seluler. Dalam pengoperasiannya, BTS memerlukan suplai energi listrik yang normalnya dipasok dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), namun untuk BTS pada daerah terpencil pasokan listrik berasal dari genset berbahan bakar minyak (BBM). Masalahnya, lokasi BTS yang jauh membuat pengawasan ketersedian BBM pada genset BTS menjadi sulit dilakukan. Pada penelitian ini, sebuah sistem yang dapat monitoring dan menjadwalkan waktu pengisian BBM untuk BTS terpencil diajukan. Sistem dibangun dengan memanfaatkan sensor Float Switch dan SMS Gateway untuk akuisisi data (monitoring) dan Rule Based Expert System untuk melakukan penjadwalan pengisian BBM secara otomatis. Keywords: sistem monitoring, expert system, rule based, sistem penjadwalan, aplikasi web I. PENDAHULUAN Penggunaan telepon seluler yang meningkat membuat para operator seluler membangun Base Transceiver Station (BTS) hingga ke daerah pelosok. BTS memerlukan energi listrik untuk operasionalnya. Energi listrik untuk BTS tersebut dipasok dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta mengambil pasokan listrik dari baterai dan genset. Untuk BTS yang berada pada area perkotaan biasanya mengambil sumber listrik dari PLN. Sedangkan untuk daerah terpencil yang belum mendapat pasokan sumber listrik dari PLN menggunakan genset dengan bahan bakar minyak. Masalah timbul dimana lokasi yang jauh membuat sulit dalam melakukan pengawasan ketersediaan bahan bakar serta kondisi genset. Untuk mengetahui ketersediaan bahan bakar di BTS dilakukan dengan cara manual dengan mencelupkan besi ke tangki bahan bakar dan dilakukan penjadwalan pengisian secara berkala. Sehingga seorang Network Operator Power diharuskan mendatangi BTS dengan lokasi yang jauh dan lokasi yang sulit diakses sehingga menyulitkan dilakukan pengawasan terhadap ketersediaan bahan bakar dan kondisi genset. Ketidaksediaan sistem monitoring level tangki pada BTS membuat pengisian secara berkala dirasa kurang efektif dan efisien. Sistem Monitoring Tangki BTS ini terintegrasi dengan sistem pemantauan dan peringatan yang dapat memberikan informasi level tangki BTS melalui sensor float switch yang terpasang. Hasil pembacaan pada tangki BTS dikirim ke webserver melalui Modul GSM. Data diproses oleh Modul Arduino yang kemudian dikirim melalui SMS ke server. Di sisi server sebagai penerima SMS, terdapat aplikasi SMS Gateway yang menyimpan dan mengolah SMS yang diterima dan dimasukkan ke database MySQL. Untuk dapat mempermudah Network Operator Power melakukan pemantauan dan membuat penjadwalan pengisian bahan bakar pada tangki BTS maka dibuatlah sebuah Rule Based Expert System yang dapat diakses melalui interface website. Dengan adanya sistem ini maka pengumpulan informasi detail tentang level tangki BTS yang dibutuhkan Network Operator Power serta penjadwalan pengisian dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Penelitian ini dibagi menjadi lima sesi. Sesi 2 mengenai literatur yang mendukung konsep penelitian yang merujuk pada sumber referensi. Sesi 3 mengenai metode penelitian dengan menjelaskan rancangan kegiatan, ruang lingkup, dan deskripsi obyek penelitian. Sesi 4 mengenai hasil penelitian. Sesi 5 mengenai rangkuman singkat hasil penelitian dan saran pengembangan penelitian. II. KAJIAN LITERATUR A. Mikrokontroller Arduino Uno Mikrokontroller merupakan sebuah komputer kecil yang terdiri dari masukan/keluaran, memori, dan prosesor. Mikrokontroller dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, melakukan hal-hal yang bersifat berulang, dapat berinteraksi dengan piranti eksternal, seperti sensor, penerima GPS, maupun motor untuk tujuan robotika. Arduino merupakan papan yang berisi mikrokontroller. Pada penelitian ini menggunakan tipe Arduino Uno dengan ukuran yang kecil dengan dilengkapi sejumlah pin untuk berkomunikasi dengan peralatan lain [1]. B. Sistem Kelistrikan BTS Sumber utama tenaga listrik pada BTS PT. Telkomsel disuplai dari PT. PLN (Persero). Energi listrik tersebut disuplai ke beban transformator step down yang memiliki kapasitas 25 kV tersebut diturunkan menjadi 380/220V. Untuk menjaga kelangsungan jaringan telekomunikasi membutuhkan backup power dari baterai

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 35 | P a g e

Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu Pengisian

Tangki BBM BTS Berbasis Web Menggunakan Rule Based Expert

System

Alvian Bastian 1)

, Muhammad Nur Yasir Utomo 2)

. 1, 2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang

e-mail: [email protected] 1, [email protected] 2

Abstrak

Base Transceiver Station (BTS) merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam layanan telepon

seluler. Dalam pengoperasiannya, BTS memerlukan suplai energi listrik yang normalnya dipasok dari Perusahaan Listrik

Negara (PLN), namun untuk BTS pada daerah terpencil pasokan listrik berasal dari genset berbahan bakar minyak

(BBM). Masalahnya, lokasi BTS yang jauh membuat pengawasan ketersedian BBM pada genset BTS menjadi sulit

dilakukan. Pada penelitian ini, sebuah sistem yang dapat monitoring dan menjadwalkan waktu pengisian BBM untuk

BTS terpencil diajukan. Sistem dibangun dengan memanfaatkan sensor Float Switch dan SMS Gateway untuk akuisisi

data (monitoring) dan Rule Based Expert System untuk melakukan penjadwalan pengisian BBM secara otomatis.

Keywords: sistem monitoring, expert system, rule based, sistem penjadwalan, aplikasi web

I. PENDAHULUAN

Penggunaan telepon seluler yang meningkat membuat

para operator seluler membangun Base Transceiver

Station (BTS) hingga ke daerah pelosok. BTS memerlukan

energi listrik untuk operasionalnya. Energi listrik untuk

BTS tersebut dipasok dari Perusahaan Listrik Negara

(PLN) serta mengambil pasokan listrik dari baterai dan

genset. Untuk BTS yang berada pada area perkotaan

biasanya mengambil sumber listrik dari PLN. Sedangkan

untuk daerah terpencil yang belum mendapat pasokan

sumber listrik dari PLN menggunakan genset dengan

bahan bakar minyak. Masalah timbul dimana lokasi yang

jauh membuat sulit dalam melakukan pengawasan

ketersediaan bahan bakar serta kondisi genset.

Untuk mengetahui ketersediaan bahan bakar di BTS

dilakukan dengan cara manual dengan mencelupkan besi

ke tangki bahan bakar dan dilakukan penjadwalan

pengisian secara berkala. Sehingga seorang Network

Operator Power diharuskan mendatangi BTS dengan

lokasi yang jauh dan lokasi yang sulit diakses sehingga

menyulitkan dilakukan pengawasan terhadap ketersediaan

bahan bakar dan kondisi genset. Ketidaksediaan sistem

monitoring level tangki pada BTS membuat pengisian

secara berkala dirasa kurang efektif dan efisien.

Sistem Monitoring Tangki BTS ini terintegrasi

dengan sistem pemantauan dan peringatan yang dapat

memberikan informasi level tangki BTS melalui sensor

float switch yang terpasang. Hasil pembacaan pada tangki

BTS dikirim ke webserver melalui Modul GSM. Data

diproses oleh Modul Arduino yang kemudian dikirim

melalui SMS ke server. Di sisi server sebagai penerima

SMS, terdapat aplikasi SMS Gateway yang menyimpan

dan mengolah SMS yang diterima dan dimasukkan ke

database MySQL.

Untuk dapat mempermudah Network Operator Power

melakukan pemantauan dan membuat penjadwalan

pengisian bahan bakar pada tangki BTS maka dibuatlah

sebuah Rule Based Expert System yang dapat diakses

melalui interface website. Dengan adanya sistem ini maka

pengumpulan informasi detail tentang level tangki BTS

yang dibutuhkan Network Operator Power serta

penjadwalan pengisian dapat berjalan dengan efektif dan

efisien.

Penelitian ini dibagi menjadi lima sesi. Sesi 2

mengenai literatur yang mendukung konsep penelitian

yang merujuk pada sumber referensi. Sesi 3 mengenai

metode penelitian dengan menjelaskan rancangan

kegiatan, ruang lingkup, dan deskripsi obyek penelitian.

Sesi 4 mengenai hasil penelitian. Sesi 5 mengenai

rangkuman singkat hasil penelitian dan saran

pengembangan penelitian.

II. KAJIAN LITERATUR

A. Mikrokontroller Arduino Uno

Mikrokontroller merupakan sebuah komputer kecil

yang terdiri dari masukan/keluaran, memori, dan prosesor.

Mikrokontroller dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan, melakukan hal-hal yang bersifat berulang,

dapat berinteraksi dengan piranti eksternal, seperti sensor,

penerima GPS, maupun motor untuk tujuan robotika.

Arduino merupakan papan yang berisi mikrokontroller.

Pada penelitian ini menggunakan tipe Arduino Uno

dengan ukuran yang kecil dengan dilengkapi sejumlah pin

untuk berkomunikasi dengan peralatan lain [1].

B. Sistem Kelistrikan BTS

Sumber utama tenaga listrik pada BTS PT.

Telkomsel disuplai dari PT. PLN (Persero). Energi listrik

tersebut disuplai ke beban transformator step down yang

memiliki kapasitas 25 kV tersebut diturunkan menjadi

380/220V. Untuk menjaga kelangsungan jaringan

telekomunikasi membutuhkan backup power dari baterai

Page 2: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 36 | P a g e

BTS dan genset. Secara umum, sistem kelistrikan BTS

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Sistem Kelistrikan BTS [2].

Sistem kelistrikan dari network element dibagi atas

dua sistem yaitu sistem AC Power dan sistem DC Power.

Sumber tegangan DC digunakan untuk mensuplai network

element seperti : RBS, TRC, BSC, Transmisi dan MSC,

sedangkan sumber tegangan AC digunakan untuk

mensuplai daya listrik seperti penerangan dan air

conditioner (ac) serta digunakan untuk mensuplai daya

listrik untuk peralatan listrik seperti komputer monitoring

[2].

C. Float Switch

Float switch digunakan untuk mendeteksi ketinggian

BBM pada tangki BTS. Float switch digunakan untuk

membuka atau menutup sebuah rangkaian ketika cairan

naik maupun turun. Saklar ini menggunakan reed switch

yang terdiri dari dua kontak yang disegel dalam tabung

kaca. Ketika magnet mendekati dua kontak, maka kedua

kontak tertarik satu sama lain dan terjadi sentuhan,

sehingga arus melewatinya. Ketika magnet bergerak

menjauh, kontak akan terpisah.

Dalam float switch terdapat reed switch yang tertutup

rapat dalam batang yang terbuat dari plastik atau stainless

steel. Pelampung bergerak naik dan turun sesuai dengan

permukaan cairan. Ketika magnet mendekati rangkaian,

maka saklar akan tertutup [3].

Beberapa penelitian sebelumnya menggunakan

sensor ultrasonik untuk pemantauan bahan bakar minyak.

Riny Sulityowati merancang prototype sistem monitoring

untuk tangki bahan bakar minyak pada stasiun gas

menggunakan sensor ultrasonik [4]. Akan tetapi untuk

pengujian di BTS ini lebih memilih menggunakan sensor

float switch untuk aspek keamanannya.

Spesifikasi dari float switch yang digunakan, yaitu:

1. Daya maksimal: 10 W.

2. Tegangan maksimal: 100 V DC/AC.

3. Arus maksimal Saklar: 0,5 A.

4. Maksimal Tegangan breakdown: 220 V DC/AC.

5. Arus maksimal: 1,0 A.

6. Maksimal tahanan kontak: 100 mΩ.

7. Suhu maksimal: -10 ~ + 85oC.

8. Bahan material: Polypropylene.

D. Modul GSM

Modul GSM merupakan peralatan yang berfungsi

sebagai transceiver sehingga dapat melakukan fungsi

pengiriman dan penerimaan SMS. Pengiriman dan

penerimaan data dapat dilakukan dari jarak jauh

menggunakan media SMS.

Penelitian ini menggunakan Modul A6 GSM/GPRS

dimana data sensor yang diterima diteruskan ke modul A6

untuk dikirim ke webserver. Modul ini memanfaatkan

jaringan GSM dengan cakupan area yang luas sehingga

dapat menjangkau daerah terpencil [5].

E. GSM Modem Wavecom

GSM (Global System for Mobile Communications)

Modem Wavecom merupakan sebuah device atau

perangkat yang berfungsi sebagai antarmuka antara

jaringan GSM dengan PC. Pengguna dapat mengirimkan

perintah-perintah AT Command ke PC dengan protocol

yang sesuai agar dikenali dan direspon oleh GSM Modem

Wavecom.

F. Rule Based System

Rule based system atau yang juga disebut rule based

expert system merupakan metode untuk menyimpan,

mengadopsi dan memanipulasi pengetahuan

pakar/manusia untuk menyelesaikan masalah pada domain

tertentu. Rule based expert system tersusun dari berbagai

set aturan kondisi berupa statemen "if-then" yang dibentuk

berdasarkan pengetahuan data lampau agar dapat

digunakan menyelesaikan kasus data dimasa depan.

Saat ini rule based sudah umum digunakan untuk

menyelesaikan masalah-masalah secara cerdas. Sebagai

contoh, You-Jin Park [6] menggunakan rule based system

untuk menyelesaikan masalah penjadwalan proses

photolithography pada industri semiconductor. Penelitian

lainnya juga dilakukan Tao Liu [7] yang memanfaatkan

rule based system untuk membuat sistem penjadwalan

kerja petugas transportasi bus, dimana hasil penelitiannya

menyimpulkan sistem penjadwalan dengan rule based

system terbukti efektif. Penelitian-penelitian ini

menunjukkan kemampuan rule based system yang dapat

diandalkan untuk menyelesaikan masalah-masalah

penjadwalan.

Penelitian ini menggunakan rule based system untuk

membuat sistem pakar yang dapat dengan cepat

menentukan jadwal pengisian bahan bakar genset

berdasarkan data konsumsi BBM genset perjam.

III. METODE PENELITIAN

Sistem dirancang agar dapat memonitoring kapasitas

tangki dengan memasang sensor float switch yang

terhubung dengan sistem embedded. Untuk akuisisi data,

sistem menggunakan SMS gateway yang mengirimkan

tinggi permukaan BBM dari sensor float switch pada

tangki BTS melalui Modul A6 GSM.

Untuk monitoring kondisi genset dibuat sistem

sensor yang akan mendeteksi tegangan pada input PLN

dan input genset yang akan mengirimkan status tegangan

ke sistem embedded sehingga datanya dapat dikirimkan

melalui Modul A6 GSM.

Data dikirim ke server melalui aplikasi SMS

Gateway gammu. Data pada server kemudian diolah

menggunkan rule based expert system untuk penjadwalan

pengisian BBM. Diagram Blok keseluruhan sistem

digambarkan sebagai berikut:

Page 3: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 37 | P a g e

Gambar 2. Blok Diagram Keseluruhan Sistem.

A. Perancangan Rangkaian Level Sensor Float Switch

Parameter yang diukur pada tangki BTS yaitu tinggi

dan volume tangki BBM BTS. Tinggi BBM BTS

didapatkan dengan menentukan level tangki BTS dengan

float switch. Tinggi maksimal tangki BBM BTS yang

digunakan yaitu 130 cm, dengan float switch yang

digunakan sebanyak 5 buah dengan jarak level antara satu

float switch dengan lainnya yaitu 26 cm, sehingga

diperoleh masing-masing level ketinggian yaitu BBM 130

cm, 104 cm, 78 cm, 52 cm dan 26 cm. Adapun

perancangan level sensor float switch sebagai berikut:

Gambar 3. Perancangan Level Sensor Float Switch

Sensor pada Gambar 3 ditempatkan pada sebuah

tangki BBM BTS berbentuk Horizontal Cylinder yang

digunakan PT. Telkomsel dengan diameter tangki 130 cm

dan lebar 220 cm sebagaimana diperlihatkan pada Gambar

8 berikut:

Gambar 4. Bagian Tangki.

Volume BBM pada tangki kemudian dapat diperoleh

berdasarkan ketinggian permukaan BBM dengan

persamaan berikut [8]:

Diameter (D) = 130 cm

Radius (R) = D/2 = 65 cm

Lebar Tangki (L) = 220 cm

Tinggi BBM = H

Volume BBM pada Tangki =

[ (

) ( )√ ]

Menggunakan persamaan di atas, volume BBM

(liter) untuk ketinggian permukaan BBM 130 cm, 104 cm,

78 cm, 52 cm dan 26 cm dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 1. Volume Deteksi BBM pada Tangki BTS

No. Level Deteksi Volume BBM

1. 130 cm 2919,4 L

2. 104 cm 2504 L

3. 78 cm 1830 L

4. 52 cm 1090 L

5. 26 cm 416 L

B. Perancangan Alur SMS

Data dari sensor float switch diakuisisi dengan

menggunakan SMS Gateway. Alur SMS yang digunakan

dimulai dari pengenalan nomor handphone dan

dilanjutkan ke pembacaan isi pesan. Pemisah tiap-tiap

jenis informasi berupa tanda “,” sebelum di-update di

database. Alur pengiriman data melalui SMS yaitu sebagai

berikut:

Gambar 5. Alur Pengiriman Data

C. Perancangan Database

Pengiriman data level ketinggian permukaan BBM

pada tangki BTS disimpan dalam sebuah database

relational, yaitu MySQL. Pada penelitian ini nama

database yang digunakan dalam sistem adalah “smsd“

yang juga merupakan nama database standar gammu

(sistem SMS Gateway). Hasil monitoring ketinggian

Page 4: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 38 | P a g e

permukaan BBM sendiri, disimpan dalam sebuah tabel

dengan nama “inbox”.

Inbox merupakan tabel yang digunakan untuk

menyimpan data sms yang diterima dari sistem embedded.

Tabel ini terdiri dari 12 buah field yaitu UpdatedInDB,

ReceivingDateTime, Text, SenderNumber, Coding, UDH,

SMSCNumber, Class, TextDecoded, ID, RecipientID,

Processed. Berikut merupakan screenshoot dari tabel

“inbox”, yaitu:

Gambar 6. Tabel Inbox

Data pada tabel inbox kemudian diolah untuk

memprediksi jadwal pengisian BBM dengan

menggunakan Rule Based Expert System.

F. Expert System untuk Penjadwalan Pengisian BBM

Penjadwalan pengisian BBM untuk tangki genset

BTS dilakukan dengan menggunakan metode Rule Based

Expert System. Rule yang digunakan pada penelitian ini

dibuat berdasarkan spesifikasi Genset dengan kapasitas

30kVA.

Tangki BTS pada penelitian ini dapat menampung

sebanyak 2919.4 liter dengan rerata penggunaan BBM

untuk genset 30 kVA selama satu jam sebesar 7.9 liter [9].

Berdasarkan data ini, dapat diketahui bahwa tangki BBM

yang penuh baru akan habis dalam 369 jam.

Rule based expert system kemudian dibuat dengan

menghitung selisih waktu antar level ketinggian (130, 104,

78, 52, dan 26 cm) dari Sensor Float Switch yaitu 7.9

liter/jam [9]. Untuk simulasi, misal genset diisi penuh (130

cm / 2919.4 L) pada tanggal 20 Januari 2018 pukul 07.00,

maka selisih waktu untuk untuk berbagai level ketinggian

(Tabel 3) diatantaranya 104 cm (2504 L), 78 cm (1830 L),

52 (1090 L), dan 26 cm (416 L) kemudian dapat dihitung

dengan pengurangan 7.9 L perjam dari kondisi penuh

sehingga menghasilkan data:

Tabel 2. Perhitungan Selisih Waktu Tiap Level Ketinggian

Sensor

No. Tanggal dan

Waktu

Level

(Tinggi cm / Liter)

Penurunan

(L)

Rentang

Waktu (Jam)

1. 1/20/2018

7:23

130 cm /

2919,4 L

0 0

2. 1/22/2018 12:23

104 cm / 2504 L

415.4 53

3. 1/26/2018 2:23

78 cm / 1830 L

674 86

4. 1/29/2018 23:23

52 cm / 1090 L

740 93

5. 2/2/2018 13:23

26 cm / 416 L

674 86

6 2/4/2018 16:23

0 cm / 4.9 L

411.1 51

Berdasarkan Tabel 2 diatas, rule kemudian dapat

dibuat dengan menghitung rentang waktu masing-masing

level tinggi permukaan dengan waktu kosong (0 cm) dan

waktu critical / pengisian (26 cm) sebagaimana di

perlihatkan tabel berikut:

Tabel 3. Pembuatan Rule Waktu Pengisian

No. Level Status /

Jadwal

Penurunan

ketinggian

Rentang

Waktu (Jam)

1. 130 Pengisian 130 ke 26 318

Kosong 130 ke 0 368

2. 104 Pengisian 104 ke 26 265

Kosong 104 ke 0 316

3. 78 Pengisian 78 ke 26 179

Kosong 78 ke 0 230

4. 52 Pengisian 52 ke 26 86

Kosong 52 ke 0 137

5 26 Pengisian 26 ke 26 0

Kosong 26 ke 0 51

Selisih waktu masing-masing level ke waktu

pengisian dan kosong kemudian menjadi rule yang

disimpan dan diimplementasikan pada data baru dengan

proses berikut:

Gambar 7. Algoritma Rule Based Pada Data Baru

Algoritma Gambar 7 menghasilkan data prediksi

waktu tangki akan kosong dan rekomendasi jadwal

pengisian tangki BBM.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Level Tangki BBM BTS

Genset memerlukan bahan bakar dalam menghasilkan

energi listrik yang dapat dipasok ke BTS. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui level tangki BBM BTS

sehingga dapat diketahui volume tangki dan dapat

dilakukan penjadwalan pengisian BBM tangki BTS.

Level tangki dibagi menjadi 5 level pendeteksian,

sehingga dapat diketahui kondisi dari tangki tersebut.

Level pendeteksian tersebut yaitu:

Tabel 4. Batas Pengukuran Level Tangki

Batas Pengukuran Kondisi

0 – 26 cm Critical

26 – 52 cm Warning

52 – 78 cm Warning

78 – 104 cm Normal

104 – 130 cm Normal

Adapun hasil pengujian pada level tangki BBM BTS

dengan perbandingan lama waktu pengiriman data yaitu:

Tabel 5. Data Hasil Pengujian No. Level

Tangki

Mendeteksi Lama

Waktu

(HP)

Lama

Waktu

(Web)

Page 5: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 39 | P a g e

1. 130 cm Ya 3 detik 10 detik

2. 104 cm Ya 4 detik 9 detik

3. 78 cm Ya 2 detik 12 detik

4. 52 cm Ya 3 detik 15 detik

5. 26 cm Ya 2 detik 11 detik

Rata-Rata 2.8 detik 11.4 detik

Pengujian Sensor pada Tangki BTS ditampilkan pada

Gambar 8 berikut:

Gambar 8. a. Pengujian Sensor pada Tangki, b. Pembacaan Level

Tangki

B. Pengujian Kondisi Genset BTS

Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi tegangan

input pada PLN dan Genset sehingga menjadi indikator

penyalaan genset.

Sistem ini memanfaatkan rangkaian pembagi

tegangan dan menggunakan transistor sebagai sensor

tegangan. Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk

menurunkan tegangan 220 V dari input PLN maupun

genset menjadi tegangan 5 V sehingga dapat menjadi input

basis transistor.

Panel input PLN dan Genset pada BTS yang

ditampilkan pada Gambar 9 sebagai dasar untuk

mengetahui kondisi PLN dan Genset pada BTS.

Gambar 9. Panel Input PLN dan Genset

Pada sistem pemantauan status genset, tegangan dari

PLN atau genset dimasukkan ke input tegangan basis,

sedangkan inputan ke mikrokontroller pada kaki kolektor.

Ketika tegangan di basis terdeteksi, maka akan

terbaca di mikrokontroller. Tegangan tersebut kemudian

menjadi saklar yang akan memblok tegangan pada input

kolektor, sehingga menjadi indikator ON dan OFF pada

Genset.

Indikator pengujian tegangan pada PLN dan Genset

ditampilkan pada Gambar 10. Sehingga dapat diketahui

kondisi GENSET ON atau FAILED dan kondisi PLN ON

atau OFF.

Gambar 10. Pengujian Deteksi Status GENSET, a. Kondisi PLN

ON, b. Kondisi GENSET FAILED, c. Kondisi GENSET ON.

Hasil deteksi status ON/OFF Genset BTS tersebut

juga dikirimkan melalui SMS Gateway dan ditampilkan di

halaman web yang dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Website Pengujian Genset BTS

C. Hasil Penjadwalan Rule Based Expert System

Data yang dibaca oleh sensor float switch di tampung

pada database relational MySQL. Data ini kemudian

diolah sesuai dengan rule yang telah dibuat pada Tabel 3.

Untuk tiap data ketinggian permukaan yang masuk pada

database, jadwal pengisian dan prediksi waktu tangki akan

kosong dilakukan dengan algoritma pada Gambar 7. Hasil

penjadwalan dan prediksi waktu kosong di perlihatkan

pada gambar berikut:

Gambar 12. Tampilan Website Awal

Page 6: Sistem Informasi Monitoring dan Penjadwalan Waktu ...repository.poliupg.ac.id/1277/1/1-6-76-final-sistem...1976/06/01  · Blok Diagram Keseluruhan Sistem. A. Perancangan Rangkaian

Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi Proceeding SNTEI 2019

ISBN: 978-623-91293-1-6 40 | P a g e

Gambar 13. Tampilan Data Tinggi Permukaan dan Penjadwalan

Pengisian BBM

Gambar 12 dan Gambar 13 memperlihatkan ouput

dari rule based expert system yang dapat memperkirakan

waktu tangki akan kosong dan memberikan rekomendasi

waktu tangki sebaiknya diisi kembali.

V. KESIMPULAN

Sistem monitoring dan penjadwalan pengisian tangki

BBM genset BTS dapat dibuat dengan memanfaatkan

sensor float switch dan sms gateway sebagai alat akuisisi

data. Penjadwalan kemudian dapat dilakukan dengan

membuat rule based expert system berdasarkan jumlah

konsumsi BBM genset tiap jamnya. Dengan sistem ini,

operator genset akan sangat dimudahkan dalam melakukan

monitoring status BBM genset dan melakukan

penjadwalan pengisian BBM.

Walaupun sistem yang dibuat sudah berhasil membuat

penjadwalan pengisian BBM, penelitian lanjutan dapat

dilakukan dengan menambahkan beberapa level

ketinggian sensor float switch sehingga rentang deteksi

ketinggian permukaan BBM bisa lebih kecil.

REFERENSI

[1] A. Kadir, Buku Pintar Pemrograman Arduino.

Yogyakarta: MediaKom, 2014, pp. 16-22.

[2] A. W. Ilhamka, "Evaluasi Penggunaan Baterai

Sebagai Cadangan Power pada BTS Telkomsel

Akibat Pemadaman Bergilir," Teknik Elektro,

Universitas Hasanuddin, Makassar, 2010.

[3] Nohken, "Instruction Manual for Magnetic Float

Sensor," N. Inc., Ed., ed. Osaka, 2015, p. 20.

[4] R. Sulityowati, "Prototype Design of a Realtime

Monitoring System of a Fuel Tank at a Gas Station

Using an Android-Based Mobile Application," in

Proceedings of Second International Conference on

Electrical Systems, Technology and Information

2015 (ICESTI 2015), Bali, Indonesia, 2015,

Singapore: Springer, 2016, p. 685.

[5] I. G. E. W. Putra, "Implementasi dan Analisis

Perangkat Pengirim Data Sensor melalui Modul A6

GSM/GPRS berbasis Microcontroller," in Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika

(SENAPATI) Ke-8, Bali, 2017, vol. 8, Bali:

Universitas Pendidikan Ganesha, 2017, p. 109.

[6] Y.-J. Park, "A Rule-Based Simulation Approach to

Scheduling Problem in Semiconductor

Photolithography Process," in 2013 8th International

Conference on Intelligent Systems: Theories and

Applications (SITA), Rabat, 2013, Rabat, Morocco:

IEEE, 2013, p. 1.

[7] T. Liu, "Design and Implementation of Bus Crew

Scheduling System Using Integrated Casebased and

Rule-based Reasoning," in Fifth International Joint

Conference on Computational Sciences and

Optimization Harbin, Heilongjiang, China, 2012,

Harbin, Heilongjiang, China: IEEE, 2012, p. 475.

[8] A. V. Barderas, "HOW TO CALCULATE THE

VOLUMES OF PARTIALLY FULL TANKS,"

International Journal of Research in Engineering

and Technology, vol. 05, no. 04, p. 3, 2016.

[9] KRISBOW. CATALOG KRISBOW GENSET, 2015,

p. 89.