evaluasi sensor yang digunakan untuk perancangan …repository.poliupg.ac.id/210/1/evaluasi sensor...
TRANSCRIPT
EVALUASI SENSOR YANG DIGUNAKAN UNTUK
PERANCANGAN SISTEM DATA LOGGER
PADA SOLAR PANEL
Asriyadi
1)
Abstrak:Penelitian ini merupakan penelitian awal dari Rancang Bangun Sistem Data
Logger Pada Solar Panel yang bertujuan untuk merancang dan menguji serta
mengevaluasi sensor-sensor yang digunakan nantinya pada modul sistem data logger
pada Solar Panel. Dimana, modul (hardware) dan aplikasi (software) data logger yang
bisa digunakan untuk mengukur parameter panel surya yaitu tegangan, arus, suhu, dan
cahaya yang berbasis LabVIEW dan myRIO. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode studi literatur, perancangan alat, dan metode analisis data. Modul dan
aplikasi data logger menggunakan empat sensor, yaitu sensor tegangan (FZ0430), sensor
arus (ACS712 20A), sensor suhu (LM35), dan sensor cahaya (LDR). Penelitian ini
menggunakan device myRIO sebagai interface dan keluaran dari keempat sensor ini akan
ditampilkan pada LabVIEW yang merupakan aplikasi virtual instruments. Dari Hasil
pengujian dan pengukuran untuk masing-masing sensor memperlihatkan hasil yang baik
dimana hanya memperlihatkan error yang kecil, misalnya pada sensor tegangan untuk
tegangan input 12 volt maka keluaran dari myRIO sebesar 12,02 volt, pada sensor arus
pada saat tegangan input sebesar 12 volt hasil pengukuran menggunakan Amperemeter
menunjukkan nilai 0,184A dan arus keluaran myRIO sebesar 0,18412A, pada sensor suhu
pada saat pukul 11.00 WITA hasil pengukuran thermometer sebesar 33°C dan hasil
myRIO menunjukkan 33°C, sedangkan pada sensor cahaya hasil pengukuran pada lux
meter menunjukkan 763 lux dan hasil myRIO sebesar 772,9678 lux.
Kata kunci : Datalogger, Labview, MyRio, Solar Panel
PENDAHULUAN
Solar panel atau Panel surya
adalah peralatan utama sistem
pembangkit listrik tenaga surya yang
berfungsi untuk mengkonversikan
energi cahaya matahari menjadi
energi listrik secara langsung. Besar
daya keluaran yang dihasilkan dari
proses konversi tersebut ditentukan
oleh beberapa kondisi lingkungan
dimana sebuah panel surya berada
seperti intensitas cahaya matahari,
suhu, arah datangnya sinar matahari
dan spektum cahaya matahari.
Kondisi lingkungan yang selalu
berubah-ubah setiap waktu
menyebabkan daya keluaran panel
surya juga ikut berfluktuasi. Untuk
menentukan daya keluaran sebuah
panel surya yang akan dijual di
pasaran maka dipilihlah sebuah
kondisi pengujian standar yaitu
tingkat radiasi 1000 W/m2, suhu
panel 25°C, sudut datangnya sinar
tegak lurus terhadap permukaan
panel surya, 0° dan spektrum AM1.5.
Daya maksimum yang dihasilkan
pada kondisi standar ini dijadikan
sebagai daya keluaran dari sebuah
panel surya dan harga jual panel
surya ditentukan oleh nilai daya ini.
Sayangnya kondisi pengujian standar
tersebut sangat sulit ditemui pada
kondisi operasi nyata (Fachri
MR,2015).
Untuk mengetahui kinerja
atau karakteristik suatu Solar panel
dapat dilihat dari paramater masukan
dan keluaran dari Solar Panel yaitu
Intensitas cahaya matahari (Radiasi
Matahari) dalam lux atau Watt/m2,
suhu (oC), Tegangan (volt) dan Arus
1) adalah dosen Program Studi Teknik Multimedia&Jaringan Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ujung Pandang, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Tamalanrea Makassar 90245
42
(ampere). Karena kondisi lingkungan
dalam hal ini intensitas cahaya
matahari dan suhu lingkungan selalu
berubah, maka akan sulit mengetahui
kinerja sebuah Solar Panel yang
terpasang pada lokasi tertentu tanpa
mengetahui kondisi perubahan
Intensitas cahaya dan temperature di
lokasi tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan sebuah alat yang dapat
mengukur perubahan Intensitas
Cahaya, suhu yang mengenai Solar
panel serta arus dan tegangan yang
keluar dari Solar Panel.
Peralatan untuk mengukur
parameter pada Solar Panel banyak
terdapat di pasaran. Kekurangan
pada peralatan yang ada di pasaran
adalah alat ukur tersebut tidak
menyatu dalam sebuah modul. Untuk
mengukur intensitas cahaya matahari
diperlukan alat ukur tersendiri yaitu
luxmeter, mengukur suhu juga
diperlukan alat tersendiri seperti
termometer dan untuk mengukur arus
dan tegangan juga diperlukan alat
tersendiri yaitu avometer. Selain itu
alat-alat ukur tersebut sifatnya
manual dan hasil pengukurannya
tidak bersifat realtime yang bisa
tersimpan dan dilihat dalam bentuk
grafik. Oleh karena perlu adanya
sebuah modul yang bisa mengukur,
mengakusisi, menampilkan dan
menyimpan hasil data pengukuran
pada Solar Panel yang disebut
sebagai datalogger.
Beberapa penelitian telah dilakukan
terkait dengan rancang bangun
datalogger seperti yang dilakukan
oleh (Marpaung NL,2012) yang
membuat datalogger suhu berbasis
Mikrokontroler, (Setiono A
dkk,2010) membuat data logger
berbasis mikrokontroler untuk
memonitoring pergeseran tanah,
dimana datalogger yang dibuat
memiliki sifat khas yang
diperuntukkan untuk plant atau objek
tertentu. Adapun pembuatan
datalogger untuk Solar Panel juga
telah dilakukan seperti yang
dilakukan oleh (Fachri MR
dkk,2015) yaitu Pemantauan
parameter Panel Surya Berbasis
Arduino secara real Time. Hanya
saja pada penelitian ini parameter
yang dipantau hanyalah parameter
keluaran dari solar panel yaitu arus
dan tegangan. Yansen juga telah
membuat datalogger parameter Panel
Surya yang melibatkan parameter
suhu, intensitas cahaya, arus dan
tegangan hanya saja masih terdapat
ralat pengukuran sensor tegangan
sebesar 0,6%, 8.16% untuk sensor
arus, 4.74% untuk sensor intensitas
cahaya dan 0.79% untuk sensor suhu.
Penelitian diatas dan penelitian
terkait datalogger pada umumnya
menggunakan mikrokontroler
sebagai alat untuk data akuisisinya.
Penelitian data logger yang
menggunakan alat lain selain
mikrokontroler juga pernah
dilakukan, seperti yang telah
dilakukan oleh Abirami A dkk,2015
yang membuat data akuisisi untuk
detak jantung dengan menggunakan
NI-myRIO dan Labview, Beena V,
2015 pada penelitian dengan judul
Water Quality Measurement and
Control from Remote Station for
pisiculture using NI myRIO,
Bhuvaneswarri S dkk, 2015
Operating Solenoid Valve with NI-
myRIO using Labview. Dimana
myRIO memberikan hasil data
pengukuran yang akurat serta
Labview memberikan kemudahan
dalam membuat tampilan GUI
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 43
(Graphical User Interface) yang
mudah serta menarik
Pada Laboratorium
pembangkit di program studi Teknik
Listrik, pada praktikum mahasiswa
ketika melakukan pengukuran untuk
mengetahui karakteristik atau kinerja
solar panel masih dilakukan secara
manual, itupun hanya parameter
keluaran dari Solar Panel berupa arus
dan tegangan karena tidak
tersedianya datalogger untuk Solar
Panel, sehingga tidak dapat melihat
pengaruh parameter input terhadap
keluaran atau parameter output dari
Solar Panel.
Berangkat dari permasalahan diatas
inilah, yang kemudian mendorong
peneliti untuk merancang dan
membuat sebuah modul datalogger
Solar Panel yang memiliki tingkat
ralat atau error sekecil mungkin,
realtime dan dapat menampilkan
grafik hasil pengukuran berbasis
Labview dan myRIO. Untuk
Penelitian awal rumusan masalah
masih dibatasi pada tahapan
perancangan dan pengujian Sensor-
sensor yang digunakan untuk
mengukur data radiasi matahari,
suhu, arus dan tegangan.
Data Logger (Perekam Data)
Menurut Marpaung NL, 2012
yang dikutip dari Sonuku, Data
logger adalah suatu alat elektronik
yang berfungsi mencatat data dari
waktu ke waktu secara continue.
Beberapa data logger
menggunakan personal komputer dan
software sebagai tempat menyimpan
data dan menganalisis data. Data
yang disimpan di harddisk dapat
diakses kapanpun kita ingginkan.
Hal ini termasuk beberapa perangkat
akuisisi data seperti plug-in board
atau sistem komunikasi serial yang
menggunakan komputer sebagai
sistem penyimpanan data real time.
Hampir semua pabrikan
menganggap sebuah data logger
adalah sebuah perangkat yang
berdiri sendiri (stand alone device)
yang dapat membaca berbagai
macam tipe sinyal elektronika dan
menyimpan data di dalam memori
internal untuk kemudian didownload
ke sebuah computer (NL
Marpaung,2012)
Logging data (data logging)
adalah proses otomatis pengumpulan
dan perekaman data dari sensor
untuk tujuan pengarsipan atau tujuan
analisis. Sensor digunakan untuk
mengkonversi besaran fisik menjadi
sinyal listrik yang dapat diukur
secara otomatis dan akhirnya
dikirimkan ke komputer atau
mikroprosesor untuk pengolahan.
Berbagai macam sensor sekarang
tersedia. Sebagai contoh, suhu,
intensitas cahaya, tingkat suara,
sudut rotasi, posisi, kelembaban
relatif, pH, oksigen terlarut, pulsa
(detak jantung), bernapas, kecepatan
angin, dan gerak. Selain itu, banyak
peralatan laboratorium dengan output
listrik dapat digunakan bersama
dengan konektor yang sesuai dengan
data logger. (NL Marpaung,2012)
Data logger(perekam data)
adalah sebuah alat elektronik yang
mencatat data dari waktu ke waktu
baik yang terintegrasi dengan sensor
dan instrumen didalamnya maupun
ekternal sensor dan instrumen. Atau
secara singkat data Logger adalah
alat untuk melakukan data logging.
Biasanya ukuran fisiknya kecil,
bertenaga baterai, portabel, dan
dilengkapi dengan mikroprosesor,
44 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
memori internal untuk menyimpan
data dan sensor. Beberapa data
logger diantarmukakan dengan
komputer dan menggunakan
software untuk mengaktifkan data
logger melihat dan menganalisis
data yang terkumpul, sementara yang
lain memiliki peralatan antarmuka
sendiri (keypad dan LCD) dan dapat
digunakan sebagai perangkat yang
berdiri sendiri (stand-alone device).
(NL Marpaung,2012)
Data logger berbasis PC (PC-
based data logger) menggunakan
komputer, biasanya PC, untuk
mengumpulkan data melalui sensor
dalam rangka menganalisis dan
menampilkan hasilnya. Sistem data
logger juga dapat menyediakan fitur
tambahan seperti perhitungan waktu
proses pemantauan alarm dan
kontrol. SCADA (supervisory
control and data acquisition)
merupakan evolusi lebih lanjut dari
sistem data logger berbasis
komputer, dimana data disajikan
dalam bentuk grafis sehingga
operator dapat mengawasi
percobaan atau proses. (NL
Marpaung,2012)
Salah satu keuntungan
menggunakan data logger adalah
kemampuannya secara otomatis
mengumpulkan data setiap 24 jam.
Setelah diaktifkan, data logger
digunakan dan ditinggalkan untuk
mengukur dan merekam informasi
selama periode pemantauan. Hal ini
memungkinkan untuk mendapatkan
gambaran yang komprehensif
tentang kondisi lingkungan yang
dipantau, contohnya seperti suhu
udara dan kelembaban relatif. (NL
Marpaung,2012).
Solar Panel
Menurut Asriyadi 2015 yang
dikutip dari Duwi,2012 Panel
surya adalah alat yang terdiri dari sel
surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka
disebut surya atas Matahari atau
"sol" karena Matahari merupakan
sumber cahaya terkuat yang dapat
dimanfaatkan. Panel surya sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic
dapat diartikan sebagai "cahaya-
listrik".
Paramater paling penting
dalam kinerja sebuah panel surya
adalah intensitas radiasi matahari
atau biasa disebut dengan iradiansi
cahaya matahari, yaitu jumlah daya
matahari yang datang kepada
permukaan per luas area. Intensitas
radiasi matahari diluar atmosfer bumi
disebut konstanta surya, yaitu
sebesar 1365 W/m2 . Setelah disaring
oleh atmosfer bumi, beberapa
sepktrum cahaya hilang, dan
intensitas puncak radiasi menjadi
sekitar 1000 W/m2 . Nilai ini adalah
tipikal intensitas radiasi pada
keadaan permukaan tegak lurus sinar
matahari dan pada keadaan cerah.
Besar dari nilai iradiansi matahari
inilah yang akan menentukan besar
daya yang dapat dihasilkan oleh
sebuah panel.
Adapun model matematis dari
panel surya atau photovoltaic (PV)
memiliki rangkaian ekivalen seperti
ditunjukkan pada Gambar 1 dan
pemodelan matematis sangat
diperlukan untuk mengetahui
parameter PV yang digunakan
(Fachri MR, 2015).
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 45
Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Panel
Surya (Fachri MR,2015)
Sensor
Pada penelitian ini ada empat
jenis sensor yang digunakan yaitu
sensor cahaya, sensor suhu, sensor
arus dan sensor tegangan.
Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah alat yang
digunakan untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Slah
satu jenis sensor cahaya yaitu
LDR(Light Dependent Resistor).
LDR merupakan suatu elemen yang
konduktivitasnya berubah-ubah
tergantung dari intensitas cahaya
yang diterima permuakaan elemen
tersebut, akan tetapi keluaran sensor
yang ada pada sensor tidak sama
dengan apa yang diketahui dari
sebuah teori dan hasil simulasi.
Prinsip kerja LDR yaitu jika ada
cahaya yang mengenai permukaan
LDR maka nilai resistansinya akan
mengecil, sebaliknya jika permukaan
LDR sedikit mengenai cahaya maka
resistansinya akan semakin besar.
(Wiryadinata dkk, 2014)
Berikut Gambar LDR sensor dan
grafik hubungan antara resistansi
LDR dengan intensitas cahaya.
Gambar 2 Bentuk LDR dan Hubungan resistansi LDR dengan Intensitas cahaya
Untuk mengetahui Nilai intensitas
cahaya dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
RLDR =
(1)
Dimana VDD dan VR10k sama
dengan Vout maka dapat
disederhanakan menjadi :
RLDR =
(2)
Intensitas cahaya=
(3)
Keterangan :
RLDR = Besaran tahanan pada
sensor cahaya (Ω)
VDD = Tegangan input (V)
VOUT = Tegangan output (V)
R10k = Besaran tahanan sensor
cahaya (Ω)
Intensitas Cahaya = Nilai output
sensor cahaya (lux)
Sensor Suhu
Menurut Utomo At dkk, 2011,
Sensor suhu LM35 adalah komponen
elektronika yang memiliki fungsi
untuk mengubah besaran suhu
menjadi besaran listrik dalam bentuk
46 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
tegangan. Sensor Suhu LM35 yang
dipakai dalam penelitian ini berupa
komponen elektronika elektronika
yang diproduksi oleh National
Semiconductor. LM35 memiliki
keakuratan tinggi dan kemudahan
perancangan jika dibandingkan
dengan sensor suhu yang lain, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi
yang rendah dan linieritas yang
tinggi sehingga dapat dengan mudah
dihubungkan dengan rangkaian
kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat
mencapai 30 volt akan tetapi yang
diberikan ke sensor adalah sebesar 5
volt, sehingga dapat digunakan
dengan catu daya tunggal dengan
ketentuan bahwa LM35 hanya
membutuhkan arus sebesar 60 μA
hal ini berarti LM35 mempunyai
kemampuan menghasilkan panas
(self-heating) dari sensor yang dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan
yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC
pada suhu 25ºC .
Gambar 3. LM35 (Utomo AT dkk,
2011)
Gambar 3 LM35 tampak depan dan
tampak bawah. 3 pin LM35
menujukan fungsi masing-masing
pin diantaranya, pin 1 berfungsi
sebagai sumber tegangan kerja dari
LM35, pin 2 atau tengah digunakan
sebagai tegangan keluaran atau Vout
dengan jangkauan kerja dari 0 Volt
sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan
operasi sensor LM35 yang dapat
digunakan antar 4 Volt sampai 30
Volt. Keluaran sensor ini akan naik
sebesar 10 mV setiap derajad celcius
sehingga diperoleh persamaan
sebagai berikut :
VLM35 = Suhu* 10 mV ( 4 )
Secara prinsip sensor akan
melakukan penginderaan pada saat
perubahan suhu setiap suhu 1 ºC
akan menunjukan tegangan sebesar
10 mV. Pada penempatannya LM35
dapat ditempelkan dengan perekat
atau dapat pula disemen pada
permukaan akan tetapi suhunya akan
sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC
karena terserap pada suhu permukaan
tersebut. Dengan cara seperti ini
diharapkan selisih antara suhu udara
dan suhu permukaan dapat dideteksi
oleh sensor LM35 sama dengan suhu
disekitarnya, jika suhu udara
disekitarnya jauh lebih tinggi atau
jauh lebih rendah dari suhu
permukaan, maka LM35 berada pada
suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya
Sensor tegangan
Sensor tegangan yang
digunakan merupakan sebuah modul
sensor tegangan yang mengunakan
prinsip pembagi tegangan. Modul ini
dapat mengurangi tegangan input
hingga 5 kali dari tegangan asli.
Tegangan analog input maksimum
mikrokontroler yaitu 5 volt, sehingga
modul tegangan dapat diberi
masukkan tidak melebihi 5 X 5 Volt
atau sebesar 25 Volt. Modul sensor
tegangan akan dipasang secara
paralel terhadap beban panel surya.
Gambar rangkaian sensor tegangan
seperti Gambar 4.
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 47
Gambar 4. Rangkaian Sensor
Tegangan (Fachri MR,2015).
Modul tegangan ini disusun secara
paralel terhadap beban, seperti yang
ditunjukan pada Gambar 5.
Gambar 5. Pemasangan Sensor
tegangan (Fachri MR,2015).
Untuk menghitung tegangan output
dari sensor tegangan FZ0430 25volt
maka diperoleh persamaan sebagai
berikut :
Vout =
(5)
Keterangan
VOUT = Tegangan output (V)
VCC = Tegangan input (V)
R1 = Tahanan sensor tegangan
30kΩ
R2 = Tahanan sensor tegangan
7,5 kΩ
Sensor Arus
Sensor arus yang digunakan
merupakan modul ACS712 untuk
mendeteksi besar arus yang mengalir
lewat blok terminal. Sensor ini dapat
mengukur arus positif dan negatif dengan kisaran -5A sampai 5A.
Sensor ini memelukan suplai daya
sebesar 5V. Untuk membaca nilai
tengah (nol Ampere) tegangan sensor
diset pada 2.5V yaitu [6] setengah
kali tegangan sumber daya VCC =
5V. Pada polaritas negatif
pembacaan arus -5A terjadi pada
tegangan 0,5V. Tingkat perubahan
tegangan berkorelasi linear terhadap
besar arus sebesar 400 mV/Ampere.
(Fachri MR,2015)
Modul sensor arus ini disusun secara
seri terhadap beban, seperti yang
ditunjukan pada Gambar 6.
Gambar 6. Pemasangan Sensor Arus
(Fachri MR,2015).
Modul ACS712 20A memiliki
sensitifitas tegangan sebesar 100
mV/A. Sensor arus memiliki
jangkauan pembacaan mulai dari 0
(pada input 0V input) sampai 1023
(pada input 5V) dengan resolusi
sebesar 0,0049V. Pembacaan sensor
arus, I pada analogread dirumuskan
pada persamaan berikut:
I = (0,0049 x Vout - 2,5) / 0,100 (6)
Atau disederhanakan;
I = (0.049 x Vout – 25) (7)
Keterangan :
I = Arus keluran sensor (A)
Vout = Arus keluaran yang
dihitung (V)
2,5 = Besar arus awal sensor
yang terukur
0,1 = Sensivitas keluaran sensor
48 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
Labview
Software LabView, (Laboratory VirtualInstrument
Engineering Workbench) merupakan
bahasa pemograman secara grafis
dengan menggunakan icon yang
dihubungkan oleh suatu garis (wire)
untuk menciptakan suatu aplikasi
LabVIEW (Virtual Instrument, VI)
Perangkat lunak ini merupakan
produk dari National Instruments
yang didedikasikan untuk kegiatan
antarmuka dan pengendalian
peralatan elektronik dengan
menggunakan personal computer
(PC). Dengan LabVIEW dapat
didesain virtual instruments dengan
membuat grafik interface di layar
computer yang memungkinkan untuk
:Mengoperasikan program
instrument, Mengontrol hardware,
Menganalisa data dan Menampilkan
hasil.(Bahri S dkk, 2014)
myRIO
NI-myRIO (National
Instruments myRIO) adalah sebuah
alat portable dimana input dan
outpunya dapat dikonfigurasi. Alat
ini memeliki input dan output analog,
digital I/O audio. NI-myRIO dpat
dihubungkan dengan komputer
menggunakan USB dan wirelees.
myRIO memiliki 2 expansion port
dan satu mini system port. Ini
memungkingkan para pengguna
untuk mendesain kontrol, robot dan
juga sistem mekatronik. (Abirami A
dkk, 2015)
Gambar 7 Menunjukkan tampilan depan dan sebagian port dari NI-
myRIO
Gambar 7. Tampilan depan dan port pada NI-myRIO
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Perancangan modul hardware dan
software datalogger solar panel pada
penelitian ini dilakukan di
laboratorium Teknik Digital dan
Mikrokontroler dan Laboratorium
Pembangkitan Program Studi Teknik
Listrik dan Laboratorium Komputer
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Prosedur Penelitian
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 49
Tahap awal yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah mempersiapkan
semua bahan atau material yang
akan digunakan pada perancangan
modul datalogger solar panel,
kemudian membuat skema diagram
rangkaian yang akan dipasang pada
papan breadboard, skema diagram
dapat dilihat pada gambar
8,9,11,13,15. Setelah semua
peralatan dalam hal ini sensor telah
terpasang pada papan breadboard.
Tahapan selanjutnya adalah
membuat program pada labview
yang akan memperlihatkan data hasil
pengukuran pada sensor. Setelah itu
dilakukan pengujian terhadap sensor
tersebut apakah kemudian sudah
dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Jika tidak, maka pemasangan akan
diulang dan dilakukan kalibrasi
terhadap data hasil keluaran sensor.
Tahapan berikutnya adalah dengan
melakukan validasi hasil pengukuran
dengan pengukuran secara manual
sehingga dapat diperoleh error hasil
pengukuran seminimal mungkin
sebagai tolak ukur sensor yang akan
digunakan untuk modul datalogger
bekerja dengan baik serta melakukan
analisa terhadap data hasil
pengukuran
.
Gambar 8 Skema Diagram modul datalogger
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun aktivitas yang telah
dilakukan dalam penelitian ini adalah
telah dilakukan ujicoba terhadap
tiap-tiap sensor dan koneksinya
terhadap modul MyRio. Telah
dilakukan rancang bangun modul
datalogger Solar Panel.Gambar-
gambar berikut memperlihatkan
keseluruhan aktivitas yang telah
dilakukan dalam penelitian ini.
Pengujian Sensor
Pengujian SensorTegangan
FZ0430
50 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
VCC
GND
30K
7.5K
S
+
-
POWERSTATUS
LED0
LED1
LED2
LED3
NI myRIO
33
1
34
2B
33
1
34
2A
USB PortPower
ResetConnection to PC
Input 12 V
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
SENSOR
TEGANGAN
Gambar 9 Rangkaian Sensor Tegangan pada myRIO
Adapun layout block diagram untuk sensor-sensor yang digunakan pada modul
data logger yaitu sebagai berikut :
Gambar 10 Layout Block diagram untuk Sensor Tegangan FZ0430
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 51
Terlihat dari gambar
rangkaian sensor tegangan diatas
bahwa myRIO mendapat power
suplay dari regulator sebesar 12
volt. Port- port yang digunakan
pada myRIO untuk sensor tegangan
yaitu untuk VCC menggunakan
port 1B, untuk Data menggunakan
port 3B, dan untuk Ground
menggunakan port 6B. Semua port
yang digunakan untuk sensor ini
merupakan port untuk data analog.
Dalam sensor tegangan terdapat
dua resistor sebesar 30kΩ dan
7,5kΩ. VCC pada sumber hanya 5
volt.
Tabel 1 Hasil Pengujian Sensor Tegangan FZ0430
No. Tegangan
Input
Hasil
Perhitungan
Manual (V)
Output
myRIO
(V)
Persentase
Error (%)
Hasil
Kalibrasi
(V)
1. 1 1 1,005 0,5 0,981818
2. 2 2 2,03 1,5 2,011245
3. 3 3 3,025 0,83 3,014337
4. 4 4 3,97 0,75 3,970068
5. 5 5 5 0 5,01461
6. 6 6 5,975 0,416 6,005554
7. 7 7 6,97 0,428 7,018412
8. 8 8 7,92 1 7,986404
9. 9 9 8,89 1,222 8,975172
10. 10 10 9,905 0,95 10,00967
11. 11 11 10,86 1,2727 10,9824
12. 12 12 11,8895 0,9208 12,02987
Untuk mendapatkan output dari
sensor tegangan yang lebih presisi
antara tegangan input dengan output
dari myRIO, maka kami
mengkalibrasi sensor tegangan
menggunakan fit polynomial.
Adapun contoh kalibrasi
menggunakan fit polynomial adalah
sebagai berikut : y = 0,00053 × (x5) 0,00342 × (x4) 0,0041 × (x3)
0,05527 × (x2) 4,98962 × (x) 0,02329
Hasil dari kalibrasi sensor
tegangan ini mendekati dengan nilai
tegangan input yang diberikan.
52 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
Pengujian Sensor Arus ACS712 20A
POWERSTATUS
LED0
LED1
LED2
LED3
NI myRIO
33
1
34
2B
33
1
34
2A
USB PortPower
ResetConnection to PC
Input 12 V
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
C
0.1µF
ACS712
Vcc
VIout
FILTER
GND
IP+
IP+
IP-
IP-
Vout
8
7
6
5
+5V
1
2
3
4CF
1nF
Ip
SENSOR
ARUS
Gambar 11 Rangkaian Sensor Arus ACS712 pada myRIO
Pada rangkaian diatas myRIO
mendapat input dari regulator sebesar
12 volt. Sedangkan input sensor arus
ACS712 sebesar 5 volt dari VCC
myRIO. Adapun port-port yang
digunakan sensor arus pada myRIO
yaitu port untuk VCC menggunakan
port 1B, port untuk Data
menggunakan port 5B, dan port
untuk Ground menggunakan port 6B.
Semua port yang digunakan pada
sensor ini adalah port untuk data
analog.
Gambar 12 Layout Block diagram untuk Sensor Arus ACS712
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 53
Tabel 2 Hasil Pengujian Sensor Arus ACS712
No. Tegangan Input
(V)
Hasil Pengukuran
Amperemeter (A) Hasil myRIO (A)
1. 1
0,043 0,04301
2. 2
0,064 0,06380
3. 3
0,081 0,08158
4. 4
0,098 0,09655
5. 5
0,11 0,11205
6. 6
0,123 0,12274
7. 7
0,135 0,13459
8. 8
0,148 0,14646
9. 9
0,156 0,15725
10. 10
0,166 0,16637
11. 11
0,175 0,17444
12. 12
0,184 0,18412
Pada pengujian sensor arus
ACS712 kami menggunakan
regulator tegangan untuk mengatur
besar kecilnya tegangan input, selain
itu kami menggunakan beban lampu
DC 12V 7Watt serta alat ukur untuk
membandingkan output myRIO
dengan nilai yang ada pada alat ukur.
Setelah melakukan pengujian, maka
diperoleh hasil bahwa data yang
diperoleh menggunakan alat ukur
tidak jauh berbeda dengan data yang
diperoleh menggunakan myRIO.
Dapat dilihat pada tabel 2 diatas,
pada saat tegangan input 5 volt, yang
terukur pada alat ukur adalah 0,11 A
yang terukur pada myRIO adalah 0,11205 A dengan persentase error
0,06521% dengan perkiraan
kelayakan sekitar 90% sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi nilai tegangan maka nilai arus
juga tinggi dan dapat dinyatakan
bahwa sensor ini layak untuk
digunakan
.
54 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
Pengujian Sensor Suhu LM35
POWERSTATUS
LED0
LED1
LED2
LED3
NI myRIO
33
1
34
2B
33
1
34
2A
USB PortPower
ResetConnection to PC
Input 12 V
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
OUTPUT
0mV + 10.0mV/°C
+Vs
(4V TO 20V)
LM35SENSOR
SUHU
Gambar 13 Rangkaian Sensor Suhu LM35 pada myRIO
Pada rangkaian sensor suhu
LM35, myRIO mendapatkan suplay
dari regulator sebesar 12 volt.
Tegangan masukan sensor LM35
sendiri hanya sebesar 5 volt. Adapun
port- port yang digunakan sensor
suhu LM35 pada myRIO yaitu port
untuk VCC menggunakan port 1A,
port untuk Data menggunakan port
9A, dan port untuk Ground
menggunakan port 4A. Semua port
yang digunakan pada sensor ini
adalah port untuk data analog.
Gambar 14 Layout Block diagram untuk Sensor Suhu LM35
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 55
Tabel 3 Hasil Pengujian Sensor Suhu LM35
No. Waktu Pengukuran
(WITA)
Termometer
(ºC)
Hasil myRIO
(ºC)
Persentase
Error (%)
1. 10.00 32 32,5 1,5625
2. 10.10 32,5 32,4 0,3076
3. 10.20 33 32,8 0,6060
4. 10.30 33 32,7 0,9090
5. 10.40 32,8 32,4 1,2195
6. 10.50 32,9 32,9 0
7. 11.00 33 33 0
Pada saat pengujian sensor
suhu LM35 kami menggunakan
thermometer untuk mengukur suhu
ruangan tempat kami melakukan
pengujian. Pengukuran suhu kami
mulai dari pukul 10.00 WITA s/d
11.00 WITA. Hasil pengukuran
menggunakan thermometer kami
bandingkan dengan hasil myRIO
dimana hasilnya hampir sama dengan
persentase error yang sedikit
sehingga sensor ini tidak perlu lagi
untuk dikalibrasi untuk mendapatkan
nilai presisi.
Pengujian Sensor Suhu LDR
POWERSTATUS
LED0
LED1
LED2
LED3
NI myRIO
331
342
B
331
342
A
USB PortPower
ResetConnection to PC
Input 12 V
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
+3.3 V
DlO10/PWM2
DlO9/PWM1
DlO8/PWM0
DlO7/SPI.MOSI
DlO6/SPI.MISO
DlO5/SPI.CLK
DlO4
DlO3
DlO2
DlO1
DlO0
A13
A12
A11
A10
+5
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
DIO15/12C.SDA
DIO14/12C.SCL
GND
GND
DIO13
GND
DIO12/ENC.B
GND
DIO11/ENC.A
GND
UART.TX
GND
UART.RX
GND
GND
AO1
AO0
Vout
+5V
LDR
10K
SENSOR
CAHAYA
Gambar 15 Rangkaian Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
pada myRIO
Pada rangkaian diatas myRIO
mendapat input dari regulator sebesar
12 volt. Sedangkan input sensor
cahaya LDR (Light Dependent
Resistor) sebesar 5 volt dari VCC
myRIO. Adapun port-port yang
digunakan sensor arus pada myRIO
yaitu port untuk VCC menggunakan
port 1A, port untuk Data
menggunakan port 5A, dan port
untuk Ground menggunakan port
6A. Semua port yang digunakan pada
sensor ini adalah port untuk data
analog.
56 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
Gambar 16 Layout Block diagram untuk Sensor Cahaya LDR
Tabel 4 Hasil Pengujian Sensor Cahaya LDR (Light Dependent
Resistor)
No.
Hasil Lux
Meter
(lux)
Hasil
myRIO
(lux)
Persentase
Error (%)
Hasil
Kalibrasi
(lux)
Persentase Error
setelah kalibrasi
(%)
1. 43 53 23,25 42,97268 0,0635
2. 103 105 1,9417 103,3635 0,3529
3. 163 145 11,042 160,4717 1,5511
4. 223 185 17,040 229,0389 2,7080
5. 283 212 25,088 282,4331 0,2003
6. 343 238 30,612 339,476 1,0274
7. 403 263 34,739 399,5602 0,8535
8. 463 286 0,3822 459,3157 0,7957
9. 523 310 40,726 526,1324 0,5989
10. 583 330 43,396 585,1885 0,3753
11. 643 350 45,567 647,2149 0,6555
12. 703 368 47,652 705,509 0,3568
13. 763 388 49,148 772,9678 1,3063
Pada saat pengujian sensor
cahaya LDR (Light Dependent
Resistor) kami menggunakan Lux
Meter untuk membandingkan hasil
pengukuran alat ukur dengan hasil
data myRIO. Setelah melakukan
pengujian terlihat bahwa hasil
pengukuran alat ukur berbeda dari
hasil data myRIO. Dapat dilihat pada
tabel 4 bahwa hasil pengukuran lux
meter pada tegangan 12 volt hasilnya
adalah 763 lux sedangkan hasil data
myRIO hanya 388 lux dengan error
yang cukup besar yaitu 49,148%.
Untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang lebih akurat, maka
kami menggunakan Fit Polynomial
untuk mengkalibrasi sensor cahaya
LDR (Light Dependent Resistor).
Berikut adalah kalibrasi sensor
cahaya LDR menggunakan Fit
Polynomial : y = 0,0000000000000035 × (x6)
0,000000000033983× (x5) +
0,000000001112339 × (x4) +
0,000008481397464 × (x3) +
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 57
0,000575068265214 × (x2) +
0,910719255522045 × (x) 8,16883336505491
Setelah melakukan
pengkalibrasian, maka hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4, hasil pengukuran
lux meter tidak jauh berbeda dengan
hasil kalibrasi sensor. Dengan
tegangan input 12 volt data hasil
pengukuran Lux meter yaitu 763 lux
hampir sama dengan hasil kalibrasi
sensor yaitu 772,9678 lux dengan
persentase error 1,3063%.
KESIMPULAN
1. Pada proses kegiatan penelitian
ini, telah dilakukan pengujian
dan evaluasi terhadap sensor
tegangan (FZ0430), sensor arus
(ACS712 20A), sensor suhu
(LM35), dan sensor cahaya
(LDR). yang akan digunakan
pada Rancang Bangun
datalogger Solar Panel
2. Dari Hasil pengujian dan
pengukuran untuk masing-
masing sensor memperlihatkan
hasil yang baik dimana hanya
memperlihatkan error yang
kecil, misalnya pada sensor
tegangan untuk tegangan input
12 volt maka keluaran dari
myRIO sebesar 12,02 volt, pada
sensor arus pada saat tegangan
input sebesar 12 volt hasil
pengukuran menggunakan
Amperemeter menunjukkan nilai
0,184A dan arus keluaran
myRIO sebesar 0,18412A, pada
sensor suhu pada saat pukul
11.00 WITA hasil pengukuran
thermometer sebesar 33°C dan
hasil myRIO menunjukkan
33°C, sedangkan pada sensor
cahaya hasil pengukuran pada
lux meter menunjukkan 763 lux
dan hasil myRIO sebesar
772,9678 lux
3. Kegiatan selanjutnya yaitu
melakukan perancangan modul
hardware datalogger dengan
melakukan koneksi keseluruhan
sensor pada modul MyRio dan
dan pembuatan Software
berbasis labview yang dapat
mengakuisisi, menampilkan dan
menyimpan data hasil
pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Abirami A dkk. Acquisition of Heart
rate using NI-myRIO.
International Journal of
Innovative Research in
Electrical, Electronics,
Instrument and Control
Engineering, Vol 3, Issue 3
Maret 2015
Asriyadi, Heri Suryoatmojo,
Pemodelan Komponen Power
Hybrid System, Jurnal
Elektrika, No.2, hal 161-173,
Nopember 2015
Bahri S dkk. Prototipe Sistem
Kendali PID dan Monitoring
Temperature Berbasis
Labview. Seminar Nasional
Sains dan Teknologi 2014
Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta,
ISSN: 2407-1846, 12
November 2014
Beena,V. KhajaMoinuddin, Water
Quality Measurement and
Control from Remote Station
for pisiculture using NI
myRIO. IJIREC, Vol 2. Issue
4,PP 16-21 Juni 2015
Bhuvaneswarri S dkk. Operating
Solenoid Valve with NI-
myRIO using Labview.
58 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 13/MEI 2016
International Journal for
Scientific Research &
Development , Vol 3, Issue
01 2015
Duwi Astuti, Heri Suryoatmojo,
Mochammad Ashari,
"Perancangan Simulator Panel
Surya menggunakan Labview,"
Rjurnal Teknik POMITS, vol.
1, No.1, hal 1-6, 2012
Fachri MR dkk, Pemantauan
Parameter Panel Surya
Berbasis Arduino secara Real
Time. Jurnal Rekayasa
Elektrika, Vol 11. No.4 hal
123-128, Agustus 2015
Marpaung NL, Edy Ervianto, Data
Logger Sensor Suhu Berbasis
Mikrokontroler Atmega 8535
dengan PC sebagai Tampilan.
Jurnal Ilmiah Elite Elektro,
Vol 3. No.1 hal 37-42, Maret
2012
Ridho AZ. Akuisisi Solar cell
Menggunakan Program
Labview. Tugas Akhir
Jurusan Teknik
Elektro,Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer UNIKOM
Bandung, 2010
Setiono A dkk, Pembuatan dan Uji
coba data logger berbasis
Mikrokontroler Atmega32
untuk monitoring pergeseran
tanah. Jurnal Fisika
Himpunan Fisika Indonesia,
Vol 10. No.2 , Desember
2010
Sukarman. Akuisisi data lewat
protokol TCP/IP Berbasis
Labview, Seminar Nasional
IV SDM Teknologi Nuklir
Yogyakarta, ISSN 1978-
0176V, 25-26 Agustus 2008
Sukarman. Akuisisi data lewat
protokol TCP/IP Berbasis
Labview, Seminar Nasional
IV SDM Teknologi Nuklir
Yogyakarta, ISSN 1978-
0176V, 25-26 Agustus 2008
Utomo,AT dkk, Implementasi
Mikrokontroler Sebagai
Pengukur Suhu delapan
Ruangan. Jurnal Teknologi,
Vol 4. No.2, 153-159,
Desember 2011
Wu Qijun dkk, A Labview – Based
Virtual Instrument System for
Laser- Induced Fluorescence
Spectroscopy. Journal of
Automated Methods and
Management in Chemistry,
Vol 2011 Article ID 457156.
Pages.7 2011
Yansen. Data Logger Parameter
Panel Surya. Tugas Akhir
Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik
Elektronika dan Komputer
UKSW Salatiga, Januari 2013
Zaini. Eko Rusdi, Monitoring Motor
Induksi Tiga Fasa Menggunakan
Software Labview Berbasis
Webserver. Jurnal Teknik Elektro
ITP, Vol 2. No.1, Januari 2013
Asriyadi, Evaluasi Sensor Yang Digunakan Untuk Perancangan Sistem Data Logger 59