kepmenkes nomor 1277

Upload: na-rizna

Post on 13-Jul-2015

1.184 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

KEPMENKES NOMOR 1277/MENKES/SK/XI/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPKES

NAMA KELOMPOK : DIAN PURNAMA SARI LIZA AMELIA RISNA MARYANI YENI LESTARI TINGKAT : II. A

AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 530Direktorat jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan dan melaksankan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan

Pasal 531

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 530 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. a. Perumusan kebijakan di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan; b. b. Perumusan standar, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang bina penggunaan obat rasional, farmasi komunitas dan klinik, obat public dan perbekalan kesehatan, serta bina produksi dan distribusi alat kesehatan; c. c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; d. d. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 532Direktorat Jenderal Pelayanan Keframasian dan Alat Kesehatan terdiri dari :

a. a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. b. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional; c. c. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik; d. d. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

e. e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan.

Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Pasal 533Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsure di lingkungan Direktorat Jenderal.

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pasal 534

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 533 Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :

a. a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta penyediaan data dan informasi; b. b. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, gaji, rumah tangga, perlengkapan dan kepegawaian; c. c. Pengelolaan urusan keuangan;

d. d. Penyiapan bahan urusan hokum, penataan organisasi dan hubungan masyarakat; e. e. Evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 535

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari :

a. a. Bagian Program dan Informasi;

b. b. Bagian Umum dan Kepegawaian; c. c. Bagian Keuangan; d. d. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 536

Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas melksanakan penyusunan rencana, program, dan anggaran, penyediaan data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 537

Dalam melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud dalam Pasal 536, Bagian Program dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. b. Pengumpulan, pengolahan dan penyediaan data dan informasi; c.c. Evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 538

Bagian Program dan Informasi terdiri dari :

a. a. Subbagian Program; b. b. Subbagian Data dan Informasi; c. c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 539

(1) (1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana,

program, dan anggaran; (2) (2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data dan informasi; (3) (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan program.

Pasal 540 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga serta pengolahan urusan kepegawaian.

Pasal 541

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 540, Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. a. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan serta urusan gaji; b. b. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; c. c. Pengelolaan urusan kepegawaian.

Pasal 542

Bagian Umum dan Kepegawaian terdiri dari :

a. a. Subbagian Tata Usaha dan Gaji; b. b. Subbagian Rumah Tangga; c. c. Subbagian Kepegawaian.

Pasal 543

(1). (1). Subbagian Tata Usaha dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan

dan kearsipan serta urusan gaji; (2) (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan; (3) (3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan dan perencanaan pegawai, urusan mutasi pegawai serta pengisian jabatan.

Pasal 544

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksankan pengelolaan urusan keuangan.

Pasal 545

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 544, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Pelaksanaan urusan anggaran; b. b. Penyiapan bahan pembinaan kebendaharaan; c. c. Pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi.

Pasal 546

Bagian Keuangan terdiri dari :

a. a. Subbagian Anggaran; b. b. Subbagian Perbendaharaan; c. c. Subbagian Verifikasi dan Akuntansi.

Pasal 547 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(1). (1). Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran; (2). (2). Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pembinaan kebendaharaan, urusan tata usaha keuangan, tuntutan perbendaharaan dang anti rug; (3). (3). Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi, pembukuan, dan akuntansi.

Pasal 548

Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan hokum, penataan organisasi, dan hubungan masyarakat.

Pasal 549

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 548, Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan urusan hokum; b. b. Penyiapan bahan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, serta ketatalaksanaan; c. c. Pelaksanaan hubungan masyarakat.

Pasal 550

Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat terdiri dari :

a. a. Subbagian Hukum b. b. Subbagian Organisasi; c. c. Subbagian Hubungan Masyarakat.

Pasal 551

(1). (1). Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan hukum. (2). (2). Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, serta ketatalaksanaan.

(3). (3). Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat.

Bagian Keempat Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Pasal 552Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang penggunaan obat rasional.

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Pasal 553

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 552, Direktorat Bina penggunaan Obat Rasional menyelenggarakn fungsi :

a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penggunaan obat rasional dan obat esensial nasional; b. b. Penyusunan standar teknis norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penggunaan obat rasional dan obat esensial nasional; c. c. Bimbingan teknis danpengendalian di bidang penggunaan obat rasional dan obat esensial nasional; d. d. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penggunaan obat rasional dan obat esensial nasional; e. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggga Direktorat.

Pasal 554

a. a. Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional;

b. b. Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional; c. c. Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional; d.d. Subbagian Tata Usaha ; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 555

Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman , criteria , prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang penggunaan obat rasional

Pasal 556

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 555, Subdirektorat Standarisasi dan Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang penggunaan obat rasional b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang penggunaan obat rasional c. c. Penyiapan bimbingan teknis dibidang pengunaan obat rasional;

d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dibidang standarisasi dan bimbingan teknis penggunaan obat rasional.

Pasal 557

Subdirektorat Standaraisasi dan Bimbingan Teknis penggunaan Obat Rasional terdiri dari :

a. a. Seksi Standarisasi Penggunaan Obat Rasional b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penggunaan Obat rasional

Pasal 558

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN (1). (1). Seksi Standarisasi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penggunaan obar rasional (2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang penggunaan obat rasional.

Pasal 559

Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian serta kerjasama di bidang promosi penggunaan obat rasional.

Pasal 560

Dlam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 559, Subdirektorat Promosi penggunaan Obat Rasional menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusankebijakan teknis di bidang promosi penggunaan obat rasional; b. b. Penyiapan bahan serta pengumpulan dan pengolahan materi promosi penggunaan oabat rasional; c. c. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian dan administrasi pelaksanaan kerjasama di bidang promosi penggunaan obat rasional.

Pasal 561

Subdirektorat Promosi Penggunaan Obat Rasional terdiri dari :

a. a. Seksi Materi Promosi Penggunaan Obat Rasional;

b. b. Seksi Kerjasama Promosi Penggunaan Obat Rasional.

Pasal 562

(1). (1). Seksi Materi Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis, serta pengumpulan dan pengolahan materi promosi penggunaan obat rasional. (2). (2). Seksi Kerjasama Promosi Penggunaan Obat Rasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta administrasi pelaksanaan kerjasama di bidang promosi penggunaan obar rasional.

Pasal 563

Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma , pedoman , kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan pengendalian serta penyiapan evaluasi di bidang obat esensial nasioanal.

Pasal 564

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 563, Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional menyelenggarakan fungsi:

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang obat esensial nasional; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan presedur di bidang obat esensial nasional; c. c. Penyiapan bimbingan teknis dan pengendalian di bidang obat esensial nasional; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina obat esensial nasional.

Pasal 565

Subdirektorat Bina Obat Esensial Nasional terdiri dari:

a. a. Seksi Standarisasi Obat Esensial Nasional; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Obat Esensial Nasional.

Pasal 566

(1). (1). Seksi Standarisasi Obat Esensial Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidan obat esensial nasional.

(2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Obat Esensial Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang obat esensial nasional. (3).

Pasal 567

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakuakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Bagian Kelima Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Pasal 568Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan pengendalian serta evaluasi di bidang farmasi komunitas dan klinik.

Pasal 569

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 568, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik menyelenggarakan fungsi :

a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik, serta kerjasama profesi; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, dan prosedur di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik, serta kerjasama profesi c. c. Bimbingan teknis dan pengendalaian di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik, serta kerjasama profesi;

d. d. Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas, farmasi klinik, serta kerjasama profesi; e. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 570 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik terdiri dari :

a. a. Subdirektorat Farmasi Komunitas; b. b. Subdirektorat Farmasi Klinik; c. c. Subdirektorat Kerjasama Profesi; d. d. Subbagian Tata Usaha; e. e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 571

Subdirektorat Farmasi Komunitas mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di Bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 572

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 571, Subdirektorat Farmasi Komunitas menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas;

b. b. Penyiapan bahan penyusunan stanadar teknis, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pelayanan farmasi komunitas; c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan teknis di bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 573

Subdirektorat Faramasi Komunitas terdiri dari :

a. a. Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Komunitas; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Komunitas.

Pasal 574

(1). (1). Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanan farmasi komunitas. (2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan, pemantauan dan evaluasi di bidang pelayanan farmasi komunitas.

Pasal 575

Subdirektorat Farmasi Klinik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kabijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur dan bimbingan teknis serta penyiapan evaluasi di bidang pelayanan farmasi klinik.

Pasal 576

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 575 Subdirektorat Farmasi Klinik menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi klinik;

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanana farmasi klinik; c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan farmasi klinik; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pelayanan farmasi klinik. e.

Pasal 577

Subdirektorat Farmasi Klinik terdiri dari :

a. a. Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Klinik; b. b. Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Klinik.

Pasal 578

(1). (1). Seksi Standarisasi Pelayanan Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang pelayanan farmasi klinik. (2). (2). Seksi Bimbingan dan Evaluasi Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pelayanan farmasi klinik.

Pasal 579

Subdirektorat Kerjasama Profesi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi bimbingan teknis

dan pengendalian, serta melaksanakan kerjasama profesi bidang farmasi komunitas dan farmasi klinik.

Pasal 580

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 579, Subdirektorat Kerjasama

Profesi menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang farmasi komunitas; b. b. Penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang farmasi klinik; c. c. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kerjasama di bidang farmasi komunitas dan farmasi klinik.

Pasal 581

Subdirektorat Kerjasama Profesi terdiridari :

a. a. Seksi Kerjasama Farmasi Komunitas; b. b. Seksi Kerjasama Farmasi Klinik.

Pasal 582

(1). (1). Seksi Kerjasama Farmasi Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang farmasi komunitas. DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN (2). (2). Seksi Kerjasama Farmasi Klinik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bahan koordinasi bimbingan teknis dan pengendalian, serta kerjasama profesi di bidang

farmasi klinik.

Pasal 583

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Bagian Keenam Direktora Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Pasal 584Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis, penyediaan dan pengelolaan, serta evaluasi di bidang obat public dan perbekalan kesehatan.

Pasal 585

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 584 Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan pengelolaaan obat public untuk pelayanan kesehatan dasar, serta pengadaan perbekalan kesehatan; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur di bidang penyediaan dan pengelolaan obat publik untuk pelayanan kesehatan dasar, serta pengadaan perbekalan kesehatan; c. c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 586

Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari :

a. a. Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

b. b. Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; c. c. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; d. d. Subbagian Tata Usaha; e. e. Kelompom Jabatan Fungsional.

Pasal 587

Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, bimbingan teknis dan pengendalian, serta evaluasi di bidang penyediaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 588

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 587, Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan dasar; b. b. Penyiapan bimbingan teknis dan pengendalian di bidang penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar;

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN c. c. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan obatpublik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 589

Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari :

a. a. Seksi Perencanaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Seksi Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 590

(1). (1). Seksi Perencanaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kabijakan perencanaan penyediaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

(2). (2). Seksi Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pengadaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 591

Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kabijakan teknis, dan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 592

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 591, Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kabijakan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar; c. c. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 593

Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari :

a. a. Seksi Standarisasi Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;

b. b. Seksi Bimbingan Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 594

(1). (1). Seksi Standarisasi dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas malakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(2). (2). Seksi Bimbingan Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 595

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kbijakan penyediaan dan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar.

Pasal 596

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 595, Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan; b. b. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyediaan dan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan.

Pasal 597

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari :

a. a. Seksi Pemantauan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; b. b. Seksi Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.

Pasal 598

(1). (1). Seksi Pemantauan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan penyediaan dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan. (2). (2). Seksi Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyediaan dan pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan.

Pasal 599

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Bagian Ketujuh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

Pasal 600

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi, dan sertifikasi di bidang bina produksi dan distribusi alat kesehatan.

Pasal 601 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 600, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. a. Perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga; b. b. Penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga; c. c. Penyiapan sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan diagnostik dan reagensia, serta perbekalan kesehatan rumah tangga; d. d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 602

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan terdiri dari :

a. a. Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik;

b. b. Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik; c. c. Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia; d. d. Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; e. e. Subbagian Tata Usaha; f. f. Kelompok Jabatan fungsional.

Pasal 603

Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik.

Pasal 604

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 603, Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik;

b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik.

Pasal 605

Subdirektorat Alat Kesehatan Elektromedik terdiri dari :

a. a. Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Rendah; b. b. Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Tinggi.

Pasal 606

(1) (1) Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Rendah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kabijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik risiko rendah.

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

(2) Seksi Alat Kesehatan Elektromedik Risiko Tinggi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan elektromedik risiko tinggi.

Pasal 607

Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria, prosedur,

sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik.

Pasal 608

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 607, Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, criteria dan prosedur serta sertifikasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik;

d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik.

Pasal 609

Subdirektorat Alat Kesehatan Non Elektromedik terdiri dari :

a. a. Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Rendah; b. b. Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Tinggi.

Pasal 610

(1) (1) Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Rendah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kabijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik risiko rendah.

(2) Seksi Alat Kesehatan Non Elektromedik Risiko Tinggi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman,

kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan non elektromedik risiko tinggi.

Pasal 611

Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produk diagnostik dan reagensia.

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pasal 612

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 611, Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik dan reagensia; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang produk diagnostik dan reagensia; c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik dan reagensia; d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik dan reagensia.

Pasal 613

Subdirektorat Produk Diagnostik dan Reagensia terdiri dari :

a. a. Seksi Produk Diagnostik; b. b. Seksi Produk Reagensia.

Pasal 614

(1) (1) Seksi Produk Diagnostik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk diagnostik;

(2) Seksi Produk Reagensia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produk reagensia.

Pasal 615

Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, sertifikasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan rumah tangga.

Pasal 616

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 615 Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :

a. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida; b. b. Penyiapan bahan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida;

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN c. c. Penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida;

d. d. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga pestisida dan nonpestisida.

Pasal 617 Subdirektorat Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga terdiri dari : a. a. Seksi Pestisida; b. b. Seksi Non Pestisida.

Pasal 618 (1) (1) Seksi Pestisida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga berkaitan dengan pestisida;

(2) Seksi Non Pestisida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan sertifikasi, serta bimbingan dan evaluai pelaksanaan kebijakan teknis di bidang produksi dan distribusi perbekalan kesehatan rumah tangga tidak berkaitan dengan pestisida.

Pasal 619

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.