sistem informasi kependudukan bab3
DESCRIPTION
Bab III. Laporan Praktek Kerja Lapang - Sistem Informasi Kependudukan. Program berupa sistem informasi kependudukan berbasis web.TRANSCRIPT
9
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Konsep Dasar Sistem
Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsur seperti
masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan.
3.2 Sistem Informasi
Data merupakan sesuatu yang masih mentah yang belum dapat
langsung digunakan, tetapi harus diolah lebih dahulu hingga
menghasilkan suatu informasi. Data dirumuskan dalam bentuk
kumpulan dari simbol-simbol yang teratur yang menyatakan jumlah,
tidakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya. Data dibentuk dari
lambang. Alphabet, grafis, numerik, atau lambang khusus lainnya.
(Dav,1983)
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yangh berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc Leod (1995)
mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau
data yang memiliki arti.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
3.2.1 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan
istilah blok bangunan (building block), yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu
sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari enam komponen,
yaitu :
10
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini mewakili metode-metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumen-ddokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan
data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tertentu
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk seua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Tekologi
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware
atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat
keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
computer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
6. Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat segera diatasi.
11
3.3 Pemodelan Sistem
Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan dan
terkait satu sama lain serta bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pemodelan sistem terdapat sejumlah cara untuk
menggambarkan sistem melalui diagram misalnya flow chart, Data
Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD), data
dictionary dan lain-lain. Pada dasarnya kita dapat menggunakan
model apa saja tergantung dari situasi. Pemakai yang berbeda
mungkin akan membutuhkan pemodelan yang berbeda pula (Hoffer,
Presscott, dkk, 2002). Pemodelan sistem yang dimaksud sebagai
berikut :
3.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menampilkan seluruh proses bisnis hanya
dalam satu proses (proses 0), serta menampilkan semua entitas
eksternal yang menerima informasi dari sistem atau
mengkontribusikan informasi ke sistem. (Dennis&Haley Wixom,
2003)
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram alir data adalah teknik untuk membuat model proses.
Elemen-elemen DFD antara lain:
1. Proses, sebuah aktifitas atau fungsi yang melakukan
transformasi terhadap data. Representasi proses
ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Representasi proses
2. Alir data, menghubungkan keluaran dari suatu object atau
proses yang terjadi pada suatu masukan. Aliran data
digambarkan sebagai tanda panah antara penyedia serta
pengguna data. Tanda panah diberi label yang memberi
keterangan tentang deskripsi data. Representasi alir data
ditunjukkan pada gambar 3.2.
12
informasi
Gambar 3.2 Representasi aliran data
3. Datastore, tempat menyimpan data untuk penggunaan
lebih lanjut. Datastore tidak pernah melakukan operasi
pada data, tetapi hanya menerima permintaan untuk
menyimpan serta mengakses data. Representasi datastore
ditunjukkan pada gambar 3.3.
Catatan
Nasabah
Gambar 3.3 Representasi datastore
4. Entitas adalah objek aktif yang mengendalikan aliran data
dengan memproduksi serta mengkonsumsi data.
Representasi entitas ditunjukkan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Representasi entitas
3.3.3 Entity Relationship Model (E-R Model)
Entity Relatioship Model merupakan salah satu pemodelan data
konseptual yang paling sering digunakan dalam proses
pengembangan basis data bertipe relasional. Model E-R adalah
rincian yang merupakan representasi logika dari data pada suatu
organisasi atau area bisnis tertentu. (Kusrini, 2007).
Entity Relationship Diagram (ERD) pada dasarnya adalah
diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam
suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas tersebut.
(Nugroho, 2005).
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk
menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Notasi-notasi itu
antara lain :
Nasabah
13
1. Entitas
Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang
nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas
sendiri mempunyai 2 sifat, yaitu:
a. Entitas kuat
Entitas yang keberadaannya tidak tergantung dari
entitas lain (dapat berdiri sendiri), biasanya terdapat
atribut yang berfungsi sebagai key. Simbol entitas kuat
ditunjukkan gambar 3.5.
Gambar 3.5 Simbol Entitas kuat
b. Entitas lemah
Entitas lemah keberadaannya tergantung pada
eksistensinya dalam relasi terhadap entitas lain (entitas
kuat). Entias lemah biasanya tidak memiliki atribut
yang berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat
menjamin keunikan entitas di dalamnya. Simbol
entitas lemah ditunjukkan gambar 3.6.
Gambar 3.6 Simbol Entitas lemah
2. Atribut
Atribut adalah sesuatu yang mencirikan satu entitas
dengan entitas lainnya. Simbol atribut ditunjukkan gambar
3.7.
14
Gambar 3.7 Simbol Atribut
3. Relasi
Relasi merupakan sesuatu yang menunjukkan
hubungan antara dua atau lebih entitas yang berbeda
dengan sistem. Simbol relasi ditunjukkan gambar 3.8.
Gambar 3.8 Simbol Relationship
3.4 Basis Data
3.4.1 Sistem Manajemen Basis Data
Sistem manajemen basis data atau DBMS adalah perangkat
lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basis data. Fungsi sistem manajemen
basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis
untuk sistem informasi manajemen. (Hariyanto, 2004)
DBMS (DataBase Management Sistem) adalah sistem yang
secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola
basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem
pemrosesan yang berbasis berkas. Pada pendekatan yang berbasis
berkas, umumnya perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan
individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah
pemakai. Setiap kali terdapat kebutuhan baru dari seorang pemakai,
kebutuhan segera diterjemahkan kedalam program komputer.
Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan
data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga
terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh program
aplikasi lain. (Kusrini, 2007 )
15
3.4.2 Operasi-Operasi Dasar Basis Data
Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan dalam basis data
meliputi :
1. Create database, digunakan untuk pembuatan basis data
baru.
2. Drop database, digunakan untuk penghapusan basis data.
3. Create table, digunakan untuk pembuatan file/tabel baru ke
suatu basis data.
4. Drop table, digunakan untuk penghapusan sebuah file/tabel
baru dari suatu basis data.
5. Insert, digunakan untuk penambahan/pengisian data baru ke
sebuah file/tabel di sebuah basis data.
6. Retrieve/search, digunakan untuk pengambilan data dari
sebuah file/tabel.
7. Update, digunakan untuk pengubahan data dari sebuah
file/tabel.
8. Delete, digunakan untuk penghapusan data dari sebuah
file/tabel. (Kusrini, 2007 )
3.4.3 Tujuan Pemanfaatan Basis Data
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah
tujuan seperti berikut :
1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
16
3.5 SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
3.5.1 Pengertian SIAK
SIAK adalah Sistem Informasi Administrasi Kependudukan,
yaitu suatu sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-
prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata
sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib
administrasi di bidang kependudukan. Administrasi kependudukan
meliputi Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. (Herald,
Setiadi, dkk, 2007)
3.5.2 Tujuan SIAK
Tujuan adanya SIAK, yaitu :
1. Database Kependudukan terpusat.
2. Database Kependudukan dapat diintegrasikan untuk
kepentingan lain (Statistik, Pajak, Imigrasi, dll)
3. Sistem SIAK terintegrasi (RT/RW, Kelurahan, Kecamatan,
Pendaftaran Penduduk, Catatan Sipil, dll)
4. Standarisasi Nasional
a. No. Pengenal Tunggal (NIK)
b. Blangko Standar Nasional (KK, KTP, Buku, Register,
Akta Capil)
c. Formulir-formulir Standar Nasional (termasuk
kodefikasinya)
Implementasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan) online, yang telah diatur dalam Keputusan Presiden
(Keppres) No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi
Kependudukan dan Permendagri No 18/2005 tentang Administrasi
Kependudukan.
Pada hakekatnya bahwa upaya Tertib Dokumen Kependudukan
atau Tertib Administrasi Kependudukan, tidak sekedar pengawasan
terhadap pengadaan blangko-blangko yang dipersyaratkan dalam
penerbitan dokumen, tapi hendaknya harus tersistem, konkrit dan
pragmatis. Artinya mudah dipahami oleh penduduk dan diyakini
bermakna secara hukum berfungsi melindungi,
mengakui/mengesahkan status kependudukan atau peristiwa vital
(vital event) yang dialami penduduk, sehingga dibutuhkan oleh
penduduk karena dapat memudahkan atau melancarkan urusannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain dokumen
17
kependudukan memiliki insentif/benefit bagi si pemegang dokumen
atau penduduk.
3.6 Codeigniter
Codeigniter adalah aplikasi open source yang berupa framework
dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun
website dinamis dengan menggunakan PHP. Codeigniter
memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat
dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.
Codeigniter dirilis pertama kali pada 28 Pebruari 2006. Versi
terakhir adalah 1.7.2.
Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari
fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu
yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan
mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat
fungsi atau class dari awal.
Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework:
1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah
aplikasi web.
2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena
sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan
syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)
3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang
umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari
awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple
database, scaffolding, pengaturan session, error handling,
dll
4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS
Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup
populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa
pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan
aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah
aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang
menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang
membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :
1. View, merupakan bagian yang menangani presentation
logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa
file template HTML, yang diatur oleh controller. View
berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data
18
kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung
terhadap bagian model.
2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database
untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search),
menangani validasi dari bagian controller, namun tidak
dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan
antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi
untuk menerima request dan data dari user kemudian
menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.
Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat
dikembangkan sesuai dengan kemampuan developer, yaitu
programmer yang menangani bagian model dan controller,
sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga
penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan
organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang
baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-
variabel yang akan ditampilkan.
Ada beberapa kelebihan Codeigniter (CI) dibandingkan dengan
framework PHP lain :
1. Performa sangat cepat
Salah satu alasan tidak menggunakan framework
adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada
PHP ‘from the scracth’, tapi Codeigniter sangat cepat
bahkan mungkin bisa dibilang Codeigniter merupakan
framework yang paling cepat dibanding framework yang
lain.
2. Konfigurasi yang sangat minim
Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan
keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi
dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti
database.php atau autoload.php, namun untuk
menggunakan Codeigniter dengan setting standard, anda
hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config.
3. Banyak komunitas
Dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan
kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya
atau teknologi terbaru.
19
4. Dokumentasi yang sangat lengkap
Setiap paket instalasi Codeigniter sudah disertai user
guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan
permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.
20