sistem biaya taksiran
DESCRIPTION
SISTEM BIAYA TAKSIRANTRANSCRIPT
BAB 12SISTEM TAKSIRAN BIAYA
OLEH:
WULANDARI RIMA KUMARI1101043054
D3 AKUNTANSI REGULER
PENGERTIAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Biaya Taksiran adalah biaya yang ditentukan dimuka sebelum
dilakukan suatu produksi.
Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi
yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan di
muka dalam menghitung harga pokok produk yang diproduksi.
Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran
1. Untuk jembatan menuju system biaya standar2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian
sistem biaya standar3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan4. Untuk mengurangi biaya akuntansi
Dari keterangan di atas mengenai tujuan penggunaan sistem biaya taksiran, maka dapat diuraikan bahwa sebagai berikut :
Untuk jembatan menuju sistem biaya standarAkuntansi biaya menitikberatkan pada penentuan harga pokok produk, yang hanya terbatas pada pengumpulan dan penggolongan biaya yang sesungguhnya terjadi di masa yang lalu (biaya historis atau historical cost).Dalam sistem pengendalian biaya ini pihak manajemen harus menentukan suatu norma untuk mengukur pelaksanaan tindakan tersebut.
Sehingga dapat menafsirkan biaya sesungguhnya yang dikumpulkan, apakah terjadi penghematan atau pemborosan dalam pelaksanaan produksi.Maka seringkali biaya taksiran ini digunakan sebelum biaya standar dapat ditentukan, dan penggunaan sistem biaya taksiran dengan sendirinya akan mendorong penggunaan sistem biaya standar.
Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem biaya standarDalam perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran lebih ekonomis dibanding dengan sistem biaya standar. Dalam perusahaan kecil, sering mengalami perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya yang diperlukan untuk penentuan biaya standar sangat besar, sehingga pemakaian sistem biaya standar tidak ekonomis.
Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatanBanyak perusahaan yang menggunakan sistem biaya taksiran ini sebagai alat pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk menganalisis kegiatannya. Karena perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dapat memberikan petunjuk mengenai terjadinya pemborosan sehingga dapat dipakai sebagai dasar perbaikan kegiatan.
Untuk mengurangi biaya akuntansiPenghematan biaya akuntansi ini sangat terasa jika menggunakan sistem biaya taksiran ini, apabila perusahaan menghasilkan banyak macam produk atau jika produk diolah melalui banyak departemen.
Penentuan Biaya Taksiran
Cara menentukan biaya taksiran adalah dengan memecahnya menjadi beberapa unsur biaya :
1. Biaya bahan baku2. Biaya tenaga kerja langsung3. Biaya overhead pabrik
Biaya taksiran bisa ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan, dari rumus kimia atau matematis atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran ditentukan untuk setiap jenis produk yang diproduksi, pada awal masa produksi atau pada awal tahun anggaran.Dalam penentuan biaya taksiran, biaya bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap-tiap bahan baku yang dibutuhkan dan taksiran harga masing-masing.
Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk didasarkan pada spesifikasi teknis, percobaan, atau data masa lalu. Penaksiran bahan baku yang dapat didasarkan kepada harga kontrak pembelian dalam jangka waktu tertentu atau jika bahan baku harus dibeli dari waktu ke waktu dan harganya tergantung kepada harga pasar maka penaksiran harga dapat didasarkan kepada daftar harga yang dipublikasikan.
Dalam penentuan taksiran biaya tenaga kerja, harus lebih dahulu diketahui semua jenis kegiatan untuk mengolah produk, karena jam tenaga kerja dipengaruhi oleh kecakapan tiap-tiap karyawan dan jenis pekerjaannya. Dalam menentukan jumlah jam tenaga kerja harus diperhitungkan juga waktu persiapan produksi, material handling, perbaikan mesin, dan lain-lain. Taksiran biaya tenaga kerja merupakan hasil kali taksiran jumlah jam kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk dengan tarif biaya tenaga kerja.
Taksiran biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk didasarkan kepada tarif yang ditentukan di muka. Dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik diperlukan pemisahan ke dalam unsur tetap dan variabel. Biaya overhead variabel ditaksir dengan melihat hubungan biaya tersebut dengan produksi, dengan anggapan bahwa terdapat hubungan yang konstan diantara jumlah produksi dengan biaya yang dikeluarkan.
Biaya overhead pabrik ditaksir dengan cara memperhatikan masing-masing unsur biaya overhead pabrik tetap yang bersangkutan seperti biaya depresiasi mesin, ditaksir dengan memperhitungkan jumlah mesin yang dimiliki sekarang dengan memperhitungkan rencana investasi serta rencana pemberhentian pemakaian mesin yang akan terjadi di masa yang akan datang. Penaksiran jumlah asuransi tergantung kepada kemungkinan perubahan polis asuransi yang diperkirakan akan terjadi dalam periode pemakaian biaya taksiran. Gaji pengawas pabrik dapat ditaksir dengan melihat rencana gaji yang akan dibayarkan kepada pengawas tersebut. Dengan demikian taksiran biaya overhead pabrik tetap merupakan jumlah taksiran masing-masing unsur biaya overhead pabrik tersebut.
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran
Dalam sistem biaya taksiran rekening barang dalam proses didebit dengan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dan dikredit sebesar hasil kali jumlah produk selesai dan produkdalam proses dengan biaya taksiran per satuan. Karena harga pokok produk jadi yang masuk gudang dihargai dengan biaya taksiran, maka pada saat dijual, harga pokok penjualannya adalah sebesar hasil kali jumlah produk yang dijual dengan biaya taksiran persatuan. Selisih diantara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya dihitung dengan cara mencari saldo rekening barang dalam proses dan dipindahkan ke rekening selisih.
Prosedur Pencatatan Biaya Bahan BakuMetode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik
Pembelianbahan baku
Persediaan bahan baku xxxUtang dagang xxx
Pembelian xxxUtang dagang xxx
Pemakaianbahan baku
BDP-Biaya bahan baku xxxPersediaan bahan baku xxx
Diadakan perhitungan fisik persediaan di akhir periode
Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
BDP – Biaya tenaga kerja xxxBiaya administrasi dan umum xxxBiaya pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Metode 1 Metode 2
Pencatatan BOP
Sesungguhnya
BOP – SesungguhnyaPersediaan suku cadangAkm. Dep. Akt. TetapKas
BOP – SesungguhnyaPersediaan suku cadangAkm. Dep. Akt. TetapKas
Pembebanan BOP
Sesungguhnya
BDP – Biaya overhead pabrikBOP – sesungguhnya
BDP – Biaya overhead pabrikBOP yang dibebankan
Jurnal Penutup BOP yang dibebankanBOP – Sesungguhnya
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi dan Produk yang Masih dalam Proses pada Akhir Periode
Persediaan produk jadi xxxPersediaan produk dalam proses xxx
BDP – Biaya bahan baku xxxBDP – Biaya tenaga kerja xxxBDP – Biaya overhead pabrikxxx
Prosedur Pencatatan HPP yang DijualHarga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadixxx
Prosedur Pencatatan Selisih Biaya Taksiran dengan Biaya SesungguhnyaTergantung pada metode pencatatan BOP
Metode 1 Metode 2
SelisihBDP – Biaya bahan bakuBDP – Biaya tenaga kerjaBDP – BOP
SelisihBDP – Biaya bahan bakuBDP- Biaya tenaga kerjaBDP – BOP
SelisihBOP – Sesungguhnya
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran Jika Produk diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen Produksi
• Menentukan biaya taksiran per satuan produk pada tiap
departemen produksi
• Membentuk rekening Barang Dalam Proses pada tiap departemen
produksi, kemudian dipecah sesuai dengan unsur harga pokok
produk
• Rekening Barang Dalam Proses tiap departemen, didebit dengan
Biaya Produksi Sesungguhnya, dikredit dengan harga pokok taksiran
produk jadi & harga pokok taksiran produk
• Saldo barang dalam proses tiap departemen merupakan selisih
biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran.
Perlakuan Terhadap Selisih
• Ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan / Rugi Laba.
• Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang
bersangkutan, yaitu dibagikan ke rekening Produk Jadi & HPP.
• Dibagikan secara adil ke rekening: Persediaan BDP, Persediaan
Produk Jadi & HPP.
• Membiarkan selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, sehingga
rekening ini berfungsi sebagai deferred account. Hal ini dilakukan
karena ada kemungkinan selisih yang terjadi diantara periode
akuntansi akan saling menutup.
:
Kebaikan Sistem Harga Pokok Taksiran 1. Dapat mengurangi atau menekan biaya administrasi ( administrative expense).
Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem ini dapat dikurangi dan perhitungan harga pokok atau jasa dapat dengan cepat diadakan, sehungga dapat mengurangi besarnya biaya administrasi.2. Dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan (decision making) .
Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan tentang produk atau jasa sebelum diolah, dan pemakaian harga pokok taksiran menyediakan informasi kepada manajemen untuk pengambilan keputusan tersebut.
3. Mengantar ke pemakaian sistem harga pokok standar (standard costing ).
Sistem harga pokok taksiran merupakan transisi dari pemakaian sistem harga pokok sesungguhnya menuju pemakaian sistem harga pokok standar.
Kelemahan Sistem Harga Pokok Taksiran:1. Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapat dikoreksi pada akhir periode setelah selisih biaya dihitung dan dialokasikan.2. Timbulnya selisih biaya yang besar dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang keliru, karena pengambilan keputusan dilakukan sebelum produk atau jasa tersebut diolah.