sintesis dibenzalaseton

11
Nama : Riski Yudatama NIM : 06111010034 Kelompok : 4 Sihf : B SINTESIS DIBENZALASETON (KONDENSASI ALDOL) Dibenzalaseton adalah suatu senyawa yang dikenal oleh kegunaannya sebagai suatu anti sinar UV. Senyawa ini diperoleh dari diperoleh dari proses kondensasi aldol. Senyawa ini dapat digunakan sebagai suatu penghalang dari sinar UV (sun-block). Melihat manfaat dari dibenzalaseton ini maka penting untuk mengetahui cara sintesis dari senyawa ini. Dibenzalaseton dapat disintesis melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekivalen benzaldehida dengan katalis basa. Reaksi yang terjadi adalah suatu contoh reaksi kondensasi aldol (aldehida – keton) campuran, yang sering dikenal dengan reaksi Claisen- Schmidt. Suatu reagensia yang memiliki suatu atom karbon nukleofilik dapat juga menyerang karbon yang positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolatyang terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi satu molekul aldehida ke molekul aldehida lain. Reaksi ini disebut suatu reaksi kondensasi aldol. Kata “aldol”, yang diturunkan dari aldehida dan alcohol,

Upload: ryu-centaury

Post on 13-Jan-2016

490 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS DIBENZALASETON

Nama : Riski YudatamaNIM : 06111010034Kelompok : 4Sihf : B

SINTESIS DIBENZALASETON (KONDENSASI ALDOL)

Dibenzalaseton adalah suatu senyawa yang dikenal oleh kegunaannya

sebagai suatu anti sinar UV. Senyawa ini diperoleh dari diperoleh dari proses

kondensasi aldol. Senyawa ini dapat digunakan sebagai suatu penghalang dari

sinar UV (sun-block). Melihat manfaat dari dibenzalaseton ini maka penting

untuk

mengetahui cara sintesis dari senyawa ini. Dibenzalaseton dapat disintesis melalui

reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekivalen benzaldehida dengan katalis basa.

Reaksi yang terjadi adalah suatu contoh reaksi kondensasi aldol (aldehida – keton)

campuran, yang sering dikenal dengan reaksi Claisen-Schmidt.

Suatu reagensia yang memiliki suatu atom karbon nukleofilik dapat juga

menyerang karbon yang positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu

aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolatyang terjadi dapat

bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi

satu molekul aldehida ke molekul aldehida lain.

Reaksi ini disebut suatu reaksi kondensasi aldol. Kata “aldol”, yang diturunkan

dari aldehida dan alcohol, memberikan produk itu, yang merupakan suatu

aldehida β-hidroksi. Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau

lebih bergabung menjadi satu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol

merupakan suatu reaksi adisi dimana tiak dilepaskan suatu molekul kecil.

Jika asetaldehida diolah dengan larutan ammonium hidroksida berair, terbentuklah

ion enolat dalam konsentrasi rendah. Reaksi itu reversible-pada saat ion enolat ini

bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru.

Page 2: SINTESIS DIBENZALASETON

Ion enolat bereaksi dengan suatu molekul aldehida lain dengan cara

mengadisi pada karbon karbonil untuk suatu ion alkoksida, yang kemudian

merebut sebuah proton dari dalam air untuk menghasilkan aldol produk itu.

Perhatikan bahwa aldehida awal dalam kondensasi aldol harus

mengandung satu hidrokgen yang berposisi α terhadap gugus karbonil dengan

hydrogen α. Kondensasi aldol untuk asetaldehida telah ditunjukkan. Aldehida-

aldehida yang lain juga mengalami adisi-diri (self-addition) ini. Keton menjalani

kondensasi aldol juga, tetapi kesetimbangan tidak membantu terbentuknya produk

kondensasi keton. Meskipun terdapat sejumlah prosedur laboratorium yang dapat

digunakan untuk menyebabkan kondensasi keton dari tipe aldol, reaksi dengan

keton tidaklah bermanfaat sebesar reaksi dengan aldehida. Oleh karena itu,

sekarang ini kita akan memusatkan pembahasan pada aldehida.

Jika suatu reagensia dengan kemurnian yang memadai untuk suatu

penetapan tertentu tidak tersedia, maka produk termurni yang tersedia haruslah

dimurnikan: paling lazim ini dilakukan dengan rekristalisasi dari dalam air. Zat

padat dengan bobot yang diketahui dilarutkan dalam air dengan volume cukup

untuk memperoleh jenuh atau hampir jenuh pada titik didih: dapat digunakan

piala, labu erlemeyer ataupun pinggan porselen larutan panas itu disaring lewat

kertas saring bergalur yang ditaruh dalam suatu corong berpipa pendek, dan

filtratnya ditampung dalam suatu piala: proses ini akan memisahkan bahan yang

tak dapat larut yang biasanya terdapat. Jika zat itu mengkristal dalam corong,

maka haruslah larutan disaring dalam suatu corong berair-panas. Filtrate panas

yang jernih itu didinginkan dengan cepat dengan mencelupkan kedalam pinggan

air dingin atau campuran air dan es menurut kelarutan zat padat itu: larutan itu

Page 3: SINTESIS DIBENZALASETON

diaduk dengan tetap agar mendorong terjadinya Kristal kecil, yang tidak sebanyak

Kristal besar dalam mengepung cairan induk. Zat padat itu kemudian dipisahkan

dengan cairan induk dengan penyaringan, dengan menggunakan salah sati tipe

corong Buchner. Setelah semua cairan tersaring, zat padat itu ditekan kebawah

dengan tutup kaca yang luas, isap sekering mungkin dan kemudian dicuci dengan

porsi-porsi kecil pelarut aslinya untuk menyingkirkan cairan induk yang

menempel. Zat padat terkristalkan ulang ini dikeringkan pada kca-kaca arloji

besar pada atau diatas temperature kamar sesuai dengan sifat bahan; tentu saja

dijaga agar tidak terkena debu. Zat padat yang telah dikeringkan disimpan dalam

botol bersumbat kaca.

Senyawa organic berbentuk kristal yang diperoleh dari suatu reaksi

biasanya tidak murni. Mereka masih terkontaminasi sejumlah kecil senyawa yang

terjadi selama reaksi. Senyawa ini dapat dimurnikan dengan cara rekristalisasi

menggunakan pelarut yang sesuai.

Pemurnian senyawa dengan cara rekristalisasi didasarkan pada perbedaan

kelarutan senyawa dalam suatu pelarut tunggal atau campuran. Ada dua

kemungkina keadaan dalam rekristalisasi yaitu pengotor lebih larut dari pada

senyawa yang dimurnikan atau sebaliknya.

Pada dasarnya proses rekristalisasi adalah (a) melarutkan senyawa yang

akan dimurnikan kedalam pelarut yang sesuai pada atau dekat titik didihnya ; (b)

menyaring larutan panas dari molekul atau partikel tidak larut ; (c) biarkan larutan

panas menjadi dingin hingga terbentuk kristal; dan (d) memisahkan Kristal dari

larutan berair. Kristal yang terjadi dikeringkan dan ditentukan kemurnianya

dengan penentuan titik lebur, kromatografi dan metode spekstrokopi.

Langkah penentuan pelarut dalam rekristalisasi merupakan langkan

penentu keberhasilan pemisahan. Jika senyawa larut dalam keadaan panas maka

penyaring harus dilakukan pada keadaan panas. Senyawa organic sering

mengandung pengotor yang berwarna. Senyawa tersebut dapat dimurniakn

dengan penambahan karbon aktif penghilang warna seperti norit.

Page 4: SINTESIS DIBENZALASETON

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud

yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika

uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap

dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami

kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari

uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap

menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin

atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan

yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang

sangat besar.

Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon 

yang penting dalamkimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan

adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-

hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-obatan

yang ditemukan secara alami. Kadang-kadang, produk adisi aldol melepaskan

sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β-takjenuh. Hal ini

dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-

Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada tahun 1872. Borodin

mengamati dimerisasi aldol 3-hidroksibutanal dari asetaldehida di bawah kondisi

asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada produksi komoditi kimia

berskala besar seperti pentaeritritoldan pada industri farmasi untuk sintesis obat-

obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit

jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan

dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas skala multigram.

Pola struktur aldol sangat umum terdapat pada poliketida, sebuah

kelas produk alami yang darinya banyak obat-obatan diturunkan, meliputi

immunosupresan manjur FK506, antibiotiktetrasiklina, dan agen

antijamur amfoterisin B. Riset yang ekstensif terhadap reaksi aldol telah

menghasilkan metode-metode reaksi yang sangat efisien, yang

memperbolehkan sinstesisbanyak poliketida. Tanpa metode ini,

Page 5: SINTESIS DIBENZALASETON

sintesis poliketida akan sangat sulit. Hal ini sangatlah penting karena banyak

poliketida, bersama dengan molekul-molekul aktif biologis lainnya, ditemukan

secara alami dalam jumlah yang sangat sedikit untuk diinvestigasi lebih lanjut.

Sintesis dari senyawa-senyawa tersebut yang pernah dianggap tidak mungkin

dapat dilakukan sekarang secara rutin dalam skala laboratorium dan mendekati

viabilitas ekonomi pada skala yang lebih besar pada kasus-kasus tertentu,

misalnya pada agen anti-tumor yang sangat aktif,diskodermolida. Di

bidang biokimia, reaksi aldol adalah salah satu langkah kunci

dalamglikolisis, dimana reaksi ini dikatalisasi oleh enzim aldolase.

Reaksi aldol sangat penting dalam sintesis organik karena ia menghasilkan

produk dengan duapusat stereogenik yang baru (pada karbon -α dan -β aduk aldol,

ditandai dengan tanda bintang pada gambar di atas). Metode modern sekarang ini

mengijinkan kontrol pada konfigurasi relatif dan absolut pusat-pusat ini. Hal ini

sangatlah penting dalam sintesis obat-obatan karena molekul-molekul dengan

konektivitas struktur yang sama namun stereokimia yang berbeda sering kali

memiliki sifat-sifat kimia dan biologi yang jauh berbeda.

Berbagai macam nukleofil dapat digunakan dalam reaksi aldol,

meliputi enol, enolat, dan enoleter dari keton, aldehida, dan senyawa-

senyawa karbonil lainnya. Pasangan elektrofiliknya biasanya adalah sebuah

aldehida, walaupun terdapat juga variasi lainnya, seperti pada reaksi Mannich.

Ketika nukleofil dan elektrofilnya berbeda (biasanya begitu), reaksi ini dikenal

sebagai reaksi aldol silang  (berlawanan dengan pembentukan  dimer  pada

dimerisasi aldol).

Mekanisme reaksi-reaksi kondensasi Aldol:

Kondensasi Aldol

Reaksi kondensasi aldol dapat dilangsungkan oleh senyawa aldehida yang

mempunyai hidrogen α. Reaksi kondensasi aldol terjadi pada satu jenis aldehida

dengan adanya asam atau basa encer. Senyawa hasil reaksi kondensasi aldol

Page 6: SINTESIS DIBENZALASETON

adalah aldehida β-hidroksi yang sering disebut dengan senyawa aldol. Senyawa

aldol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi aldehida dan alkohol

sekaligus.

Kondensasi Aldol Silang

Kondensasi aldol yang terjadi pada aldehida yang berbeda disebut dengan

kondensasi aldol silang. Reaksi kondensasi aldol silang terjadi jika kedua aldehida

mempunyai hidrogen α.

Kondensasi Aldol Ketonik

Senyawa golongan keton kurang reaktif untuk melangsungkan reaksi

kondensasi aldol dibandingkan golongan  aldehida. Namun demikian, sejumlah

sedikit produk reaksi masih dapat dihasilkan. Produk kondensasi aldol senyawa

keton akan mengalami dehidrasi secara cepat membentuk produk terstabilisasi

resonansi. Adanya dehidrasi membuat reaksi kondensasi aldol mengalami

kompleksasi.

Page 7: SINTESIS DIBENZALASETON

DAFTAR PUSTAKA

Anoname. 2011. Dibenzalaseton. (online). (http://id.scribd.com/doc/73660300/ Diben-Bab1#download, Diakses pada 28 Mei 2013).

Anoname.2013. KONDENSASI. (online).( http://id.wikipedia.org/wiki/Konden- sasi, Diakses pada 28 Mei 2013).

Anoname.2013. Kondensasi Aldol. (online). (http://www.ilmukimia.org/2013/03/ reaksi-kondensasi-aldol.html, Diakses pada 28 Mei 2013).

Marareza, Harry.2012. Kondensasi Aldol. (online).( http://harrymarareza.blogspot. com/2012/06/kondensasi-aldol.html, Diakses pada 28Mei 2013)

Nur, Desi Astuti. 2011. Sintesis Dibenzalaseton. (online). (http://id.scribd.com/ doc/55736548/SINTESIS-DIBENZALASETON, Diakses pada 28 Mei 2013).