sintaksis

37
SINTAKS IS KELOMPOK 3 (KELAS 1.E) PGSD DEVI SEFTIANA (15108241031) DIAH WULANDARI (15108241111) DIANA AYUNINGTYAS (15108241154) ROHMAT EDYYANTO (15108241176)

Upload: devi-seftiana

Post on 13-Apr-2017

263 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sintaksis

SINTAKSISKELOMPOK 3 (KELAS 1.E) PGSD

DEVI SEFTIANA(15108241031)DIAH WULANDARI(15108241111)DIANA AYUNINGTYAS(15108241154)ROHMAT EDYYANTO(15108241176)

Page 2: Sintaksis

PENGERTIAN SINTAKSISMenurut KBBI, sintaksis adalah pengaturan dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan yang lain (frasa, klausa, dan kalimat) yang lebih besar.

Page 3: Sintaksis

Jadi

Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahsa yang membicarakan seluk beluk wacna, kalimat, kalusa, dan frasa. Berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk beluk kata dan morfem. Untuk mejelaskan urian itu, contoh :

Page 4: Sintaksis

Seorang pelajar sedang belajar di perpustakaan.Kalimat diatas terdiri dari satu klausa ‘seorang pelajar’(S) dan ‘sedang belajar’(P). Dan di Perpustakaan(KET). Tiap tiap fungsi dalam klausa itu terdiri dari satuan yang disebut frasa, yaitu ‘seorang pelajar’’sedang belajar’’di perpustakaan’ yang masing masing terdiri dari dua kata, yaitu seorang dan pelajar yang membentuk frasa seorang pelajar, sedang kan sedang dan belajar membentuk sedang belajar, lalu di dan perpusatakaan membentuk frasa ‘di perpustakaan’.

Page 5: Sintaksis

FRASE

Page 6: Sintaksis

PENGERTIAN FRASEFrasa dapat dihasilkan dari perluasan sebuah kata. Sebuah frasa dengan perluasannya tidak menimbulkan fungsi lain sehingga tidak melebihi batas fungsi semula. Jika perluasan itu ternyata menimbulkan atau membentuk pola subjek-predikat, perluasan itu sudah menjadi klausa.

Contoh : karya sastra (frasa)diperluas karya sastra indah itu (frasa)karya sastra itu indah (klausa) S P

Page 7: Sintaksis

Frasa endosentris adalah frasa yang unsur-unsur pembentuknya dapat menggantikan kedudukan unsur frasa yang lain secara keseluruhan.

Contoh : Mereka menempati rumah baru rumah baru adalah frasa yang memiliki dua unsur yaitu rumah dan baru dan salah satu unsurnya dapat menggantikan salah satu unsurnya secara keseluruhan yaitu unsur rumah.

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 8: Sintaksis

Masing-masing unsur memiliki kedudukan sederajat yang tidak saling menerangkan unsur yang lain. Sifat kesetaraan itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan menyisipkan kata penghubung “dan” atau “atau”.

Contoh: Ayam dan itik, Belajar atau bekerja

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIALFRASE

INTEROGATIVAFRASE

PRONOMINAL

Page 9: Sintaksis

Yaitu frasa endosntris yang unsur usurnya tidak setara karena itu unsur unsurnya tidak dihubungkan dengan penghubung “dan” atau “atau”

Contoh: Kebun Luas, Keras Sekali, Sangat Rajin

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 10: Sintaksis

Adalah frasa yang unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan karena unsurnya sama sama penting.

Contoh: Rudi, Pelajar SMA sedang belajar.Frasanya Rudi dan pelajar tidak dapat digabung sehimgga dipisah dengan tanda koma karena sama sama penting

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 11: Sintaksis

Frasa Eksosentrik adalah frase yang unsur-unsurnya tidak dapat menggantikan unsur-unsur frasa yang lainnya.Contoh : Ikan besar di dasar laut.Pada kalimat diatas terdapat dua frasa yang pertama ikan besar itu termasuk frasa endosentrik dan di dasar laut itu frasa eksosentrik, karena tidak ada satupun unsur unsurnya yang dapat menggantikan unsur frasa yang lain.

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 12: Sintaksis

Frasa nominal adalah frasa yang intinya berupa kata benda. Contoh: mahasiswa baru, gedung sekolah,

Frasa verbal adalah frasa yang intinya berupa kata kerja. Contoh: akan pergi, sedang tidur, tidak belajar

Frasa adjektiva adalah frasa yang intinya berupa kata sifat. Contoh: amat pandai, gemuk sekali, sangat kuat

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 13: Sintaksis

Frasa adverbial adalah frasa yang intinya berupa kata keterangan. Contoh: tadi pagi, nanti malam, besok siang, sekarang ini, di depan halaman

Frasa numerial adalah frasa yang intinya berupa kata bilangan. Contoh: tiga ekor, lima botol, sepuluh helai

FRASE ENDOSENTRISK

F. END.KOORDINATIF

F. END. ATRIBUTIF

F. END. APOSITIF

FRASE EKSOSENTRIK

FRASE NOMINAL

FRASE VERBALFRASE

ADJEKTIVAFRASE

ADVERBIALFRASE

NUMERIAL

Page 14: Sintaksis

klausa

Page 15: Sintaksis

Pengertian KlausaKlausa merupakan bagian dari kalimat.

Klausa memiliki unsur subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, keterangan ataupun tidak

Contoh Klausa : Aku berangkat sekolah Adik sedang mandi

menjadi kalimat : Aku berangkat sekolah ketika adik sedang mandi

Page 16: Sintaksis

Klausa lengkap ialah klausa yang semua unsur intinya ada. Klausa ini diklasifikasikan lagi berdasarkan urutan S dan P menjadi :

1.      Klausa versi, yaitu klausa yang S-nya mendahului P. Contoh: Badannya sangat lemah2.      Klausa inversi, yaitu klausa yang P-nya mendahului S. Contoh: Sangat lemah badannya

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 17: Sintaksis

Klausa tidak lengkap yaitu klausa yang tidak semua unsur intinya ada. Biasanya dalam klausa ini yang ada hanya S saja atau P saja. Sedangkan unsur inti yang lain dihilangkan.

Contoh : salam sejahtera, Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 18: Sintaksis

Klausa negatif ialah klausa yang ditandai adanya kata-kata negatif yang menegatifkan P. Kata-kata negatif : tidak, bukan, belum, jangan, tak, tiada.

Contoh : Mereka tidak mau makan

Anak-anak tidak naik kelas

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 19: Sintaksis

Klausa poisitif ialah klausa yang ditandai tidak adanya kata-kata negatif yang menegatifkan P.

Contoh : Mereka mau makan

Anak-anal naik kelas

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 20: Sintaksis

Klausa nominal ialah klausa yang P-nya berupa kata atau frasa yang termasuk kategori frasa nominal.

Contoh : mereka itu karyawan suatu perusahaan swasta di Jakarta

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 21: Sintaksis

Klausa verbal ialah klausa yang P-nya berupa kata atau frasa yang termasuk kategori frasa verbal. Contoh : petani sedang mengerjakan sawah dengan tekun

Klausa verbal ajektifContoh : Udaranya panas sekali Klausa verbal

intransitifContoh : Para pekerja sedang beristirahat

Klausa verbal aktifContoh :Arifin membaca buku novelKlausa verbal

pasifContoh : Tugas-tugas dikoreksi guru

Klausa verbal refleksifContoh : Kami sedang mempersiapkan diri

Klausa verbal respirokalContoh : Mereka saling memukul

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 22: Sintaksis

Klausa bilangan atau klausa numerial ialah klausa yang P-nya terdiri dari kata atau frase bilangan. Contoh : kerbau petani hanya dua ekor, anaknya dua orang

Klausa depan atau klausa preposisional : ialah klausa yang P-nya terdiri dari frase depan, yaitu frase yang diawali oleh kata depan sebagai penanda. Contoh : Orang tuanya di rumah, bapak pergi ke kantor

KLAUSA LENGKAP

KLAUSA NEGATIF

KLAUSA POSITIF

KLAUSA VERBAL

KLAUSA DEPAN

KLAUSA NOMINAL

KLAUSA BILANGAN

Page 23: Sintaksis

kalimat

Page 24: Sintaksis

PENGERTIAN KALIMAT

Sesungguhnya yang menentukan satuan kalimat bukan banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.Jadi, yang dimaksud dengan istilah kalimat di sini ialah gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.

Page 25: Sintaksis

Kalimat berklausa ialah kalimat yang terdiri dari satuan yang berupa klausa. Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat, disertai objek, pelengkap, dan keterangan atau tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S P (O) (PEL) (KET).

Contoh kalimat berklausa :1. Lembaga itu menerbitkan majalah sastra.2. Mahasiswa Indonesia membangun bangsa.

Contoh kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih :1. Perasaan itu timbul dengan tiba-tiba tatkala kereta api mulai memasuki daerah perbatasan.2. Semua itu adalah miliknya, bahkan aku pun menjadi miliknya bila aku turun ke darat.

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 26: Sintaksis

Kalimat tak berklausa ialah kalimat yang tidak

terdiri dari klausa.

Contoh kalimat tak berklausa :1. Astaga !2. Selamat pagi !3. Selamat belajar !

Contoh kalimat judul yang merupakan kalimat tak berklausa :1. Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia2. Seorang Pendeta dari Kaki Gunung Wilis3. Catatan Hati Seorang Istri

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 27: Sintaksis

Kalimat berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun.

Dalam kalimat berita tidak terdapat kata-kata tanya seperti apa, siapa, di mana, mengapa, kata-kata ajakan seperti mari, ayo, kata silakan, serta kata larangan jangan.Contoh kalimat berita :1. Jalan itu sangat gelap.2. Kakak membaca buku di kamarnya.3. Engkau harus berangkat sekarang ini juga.

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 28: Sintaksis

Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik. Pola intonasi kalimat tanya itu digambarkan dengan tanda tanya.

Contoh :1. Pergikah Ahmad?2. Belum pulangkah ayah?3. Apa Ahmad pergi?

1. Anak itu melihat apa?2. Ini sepeda siapa?3. Mengapa kamu tidak berangkat sekolah?4. Kenapa kamu jalan kaki?5. Bagaimana nasib anak itu?6. Nenek pergi ke mana?

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 29: Sintaksis

Berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat suruh mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang yang diajak berbicara. Berdasarkan strukturnya kaliamat suruh dapat di golongkan menjadi 4 golongan, yaitu :

1). Kalimat Suruh yang sebenarnya2). Kalimat Persilahan3). Kalimat Ajakan 4). Kalimat Larangan

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 30: Sintaksis

a. Kalimat sederhanaKalimat yang terdiri dari 1 klausa.Contoh :- Aku akan menjemputmu nanti- Ia meminta maaf kepadaku

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 31: Sintaksis

b. Kalimat MajemukKalimat yang terdiri dari 2 klausa atau lebih

Kalimat majemuk setara klausa yang satu tidak merupakan bagian dari klausa lainnya. Masing-masing berdiri sendiri sebagai klausa yang setara yaitu sebagai klausa inti semua. Klausa-klausa itu di hubungkan dengan penghubung yang setara yaitu dan, dan lagi, lagi pula, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan, sebaliknya, bahkan, lantas dan malahan.Contoh :Dia makan bakso, sedangkan adiknya makan sate.

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 32: Sintaksis

Kalimat Majemuk Tidak SetaraDalam kalimat majemuk tidak setara klausa yang satu merupakan bagian dari klausa lainnya. Klausa yang merupakan bagian dari klausa lainnya itu disebut klausa bawahan, sedangkan klausa lainnya disebut klausa inti. Jadi, kalimat majemuk yang tidak setara terdiri dari Klausa inti dan klausa bawahan, sedangkan kalimat majemuk setara terdiri kalimat inti semua.Contoh :-Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadaku.

KALIMATBERKLAUSA

KALIMATTAK BERKLAUSA

KALIMATBERITA

KALIMATTANYA

KALIMATSURUH

KALIMATSEDERHANA

KALIMATLUAS

Page 33: Sintaksis

Hubungan Makna antara Klausa yang satu dengan Klausa Lainnya dalam kalimat luas

Dari penelitian yang dilakukan di peroleh 17 hubungan makna :

• Penjumlahan• Perturutan • Pemilihan• Perlawanan• Lebih• Waktu• Perbandingan• Sebab • Akibat

• Syarat• Pengandaian• Harapan• Penerang• Isi• Cara• Perkecualian• Kegunaan

Page 34: Sintaksis

1. Makna ‘Penjumlahan’ditandai dengan kata penghubung dan, serta, lagi pula, selain2. Makna ‘Perturutan’ditandai dengan kata penghubung lalu3. Makna ‘Pemilihan’Ditandai dengan kata penghubung atau4. Makna ‘Perlawanan’Ditandai dengan kata tetapi, namun, melainkan, dll5. Makna ‘Lebih’Ditandai dengan kata penghubung bahkan, malahan, malah6. Makna ‘Waktu’Ditandai dengan kata penghubung ketika, tatkala, tengah, sejak, dll

Page 35: Sintaksis

7. Makna ‘Perbandingan’Ditandai dengan kata penghubung daripada, sebagaimana, seakan, dll8. Makna ‘Sebab’Ditandai dengan kata penghubung karena, sebab, lantaran, dll9. Makna ‘Akibat’Ditandai dengan kata penghubung sehingga, sampai-sampai10. Makna ‘Syarat’Ditandai dengan kata penghubung apabila, jika, kalau, bila, dll11. Makna ‘Pengandaian’Ditandai dengan kata penghubung andaikan, seandainya, sekiranya12. Makna ‘Harapan’Ditandai dengan kata penghubung agar, supaya, biar

Page 36: Sintaksis

13. Makna ‘Penerang’Ditandai dengan kata penghubung yang14. Makna ‘Isi’Ditandai dengan kata penghubung bahwa15. Makna ‘Cara’Ditandai dengan kata penghubung dengan, tanpa, sambil16. Makna ‘Perkecualian’Ditandai dengan kata penghubung kecuali, selain17. Makna ‘Kegunaan’Ditandai dengan kata penghubung untuk, guna, buat

Page 37: Sintaksis

Sumber Pustaka : Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta : CV. Karyono.

TERIMA KASIH