nomina & pronomina materi sintaksis

61
Oleh Kelompok 4: Azizoel Metiadini (1510301029) Nur Laely Hidayah (1510301041) Hairu Firdaus (1510301044) Titis Ardyasti (1510301045) Rosita Rahmawati (1510301046) Winda Ayu Adnanti (1510301061) Filla Adyarti (1510301083) Bintari Arbiyani. C. D (1510301084) Rini Karyani Asmara (1510301100)

Upload: azizoel-metiadini

Post on 22-Jan-2018

1.167 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Oleh Kelompok 4:

Azizoel Metiadini (1510301029)

Nur Laely Hidayah (1510301041)

Hairu Firdaus (1510301044)

Titis Ardyasti (1510301045)

Rosita Rahmawati (1510301046)

Winda Ayu Adnanti (1510301061)

Filla Adyarti (1510301083)

Bintari Arbiyani. C. D (1510301084)

Rini Karyani Asmara (1510301100)

Page 2: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Batasan dan Ciri Nomina

Nomina, sering juga disebut kata benda yang dapat dilihat dari tiga segi,

yaitu segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis,

dapat dikatakan bahwa nomina adalah kata yang mengacu pada manusia,

binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contoh nomina seperti guru,

kucing, meja, dan kebangsaan. Dari segi sintaktisnya, nomina memiliki ciri-

ciri tertentu,

• Nomina dapat sebagai fungsi subyek, objek, atau pelengkap jika

predikatnya verba. Contohnya, kata pemerintah dan perkembangan

dalam kalimat Pemerintah akan memantapkan perkembangan adalah

nomina. Kata pekerjan dalam kalimat Ayah mencarikan saya pekerjaan

adalah nomina

• Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkaran

ialah bukan. Contohnya, untuk mengingkarkan kalimat “ Ayah saya guru”

harus dipakaikan kata bukan menjadi “ Ayah saya bukan guru”.

• Nomina dapat diikuti oleh kalimat adjektiva, baik secara langsung

maupun diantarai oleh kata yang. Contohnya, buku dan rumah adalah

nomina yang dapat bergabung menjadi “buku baru” dan “rumah mewah”

atau “buku yang baru” dan “ rumah yang mewah”.

Page 3: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Nomina

(Kata Benda)

Segi SintaksisSegi Semantis Segi Bentuk

Kata Dasar Turunan

Page 4: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Nomina dari Segi Perilaku Semantisnya

Kata dalam bahasa mana pun mengandung fitur-fitur

semantik yang secara universal melekat pada kata

tersebut. Makna kata “kuda” dalam

budaya mana pun memiliki

fitur-fitur semantik

universal misal:

Kakinya yang empat

Adanya mata yang

berjumlah dua

Warna tubuh hitam, putih,

coklat, atau abu-abu.

Fitur semantik tampak

bersifat kodrati dan sering

tidak diperhatikan.

Fitur-fitur seperti ini penting

dalam bahasa karena

penyimpangan dari sifat

kodrati ini akan

menimbulkan keganjilan,

karena warna badan kuda

hanya bisa hitam, putih,

coklat, atau abu-abu

(mungkin pula belang-

belang atau campuran dari

warna-warna itu) maka

aneh jika ada yang berkata

“kuda saya hijau”, karena

fitur semantiknya “hijau”

tidak ada pada kuda.

Demikian dengan fitur

mata, banyak orang

yang berkata “kuda

saya ada belangnya

akan tetapi, sangat

tidak pas saat ada

yang berkata “kuda

saya ada matanya”

karena, mata

merupakan bagian

yang tidak bisa

terpisahkan dari

pengertian”kuda”

Page 5: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Nomina dari Segi Perilaku Sintaksisnya

Sebagai nomina tunggal maupun dalan bentuk frasa, nomina dapat menjadi

subjek (a), objek (b), pelengkap (c), atau keterangan (d), contoh :

a) Manusia pasti mati. Masalah penduduk memerlukan penanganan yang

serius.penjarahan bulan Mei tahun 1998 itu memalukan bangsa.

b) Swastanisasi membutuhkan uang. Perusahaan kami sedang mencari manajer

yang terampil. Demokrasi memerlukan keterbukaan.

c) Petani mulai segan bertanam padi. Itu baru merupakan suatu pendapat. Dia

menyerupai ibunya.

d) Mereka akan datang Minggu pagi. Di belakang rumah tumbuh pohon beringin

yang besar. Kami baru saja kembali dari Padang.Agar suatu nomina atau frasa nomina dapat berfungsi dengan baik, diperlukan

adanya keserasian semantik antara nomina atau frasa nomina tersebut dengan

predikat atau unsur-unsur lain yang terlihat, contohnya :

•Predikat “merokok” memerlukan subjek nomina yang mempunyai fitur semantik

bernyawa dan manusia.

Karena itulah kalimat mengenai kuda yang merokok itu kita tolak atau kita

anggap aneh.

Page 6: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

1.1 Nomina Dasar Umum

Gambar

tahun

Meja pisau

Rumah

tongkat

Malam kesatria

Minggu

hukum

1.2 Nomina Dasar Khusus

Adik Bawuk paman

Atas Farida

Pekalongan

Batang Selasa Pontianak

Bawah butir Kamis

Dalam muka Maret

3.1. Nomina Dasar

Nomina dasar adalah nomina yang hanya terdiri atas satu

morfem. Contoh nomina dasar yang dibagi menjadi nomina

dasar umum dan nomina dasar khusus :

Page 7: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

3.2 Nomina Turunan

Nomina dapat diturunkan melalui afiksasi, perulangan, atau

pemajemukan. Afiksasi nomina adalah suatu proses pembentukan

nomina dengan menambahkan afiks tertentu pada kata dasar. Hal

yang perlu diperhatikan dalam penurunan nomina dengan afiksasi

adalah bahwa nomina tersebut memiliki sumber penurunan dan

sumber ini belum tentu berupa kata dasar.Nomina turunan seperti “kebesaran”

memang diturunkan dari kata dasar

besar sebagai sumbernya, tetapi

pembesarnya tidak diturunkan dari

kata dasar yang sama, besar, tetapi,

dari verba membesarkan. Akan

tetapi, makna pembesaran berkaitan

dengan perbuatan membesarkan,

bukan dengan “keadaan besar”.

Karena “pembesaran” diturunkan

bukan dari adjektiva besar tetapi dari

verba “membesarkan”. Contoh

penuran nomina-nomina lain,

Akan tetapi, makna pembesaran berkaitan

dengan perbuatan membesarkan, bukan

dengan “keadaan besar”. Karena

“pembesaran” diturunkan bukan dari

adjektiva besar tetapi dari verba

“membesarkan”. Contoh penuran nomina-

nomina lain,

Contoh Penuran

Nomina-nomina

Page 8: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

Dalam bahasa Indonesia sering ada dua verba yang maknanya sangat

dekat. Verba “membesarkan” dan “memperbesar”. Contohnya sama-

sama mengandung makna “menyebabkan sesuatu menjadi besar atau

lebih besar.” Karena hal ini, maka nomina turunan pembesaran tidak

mustahil diturunkan baik dari verba membesarkan maupun

memperbesar.

Darat Mendarat Daratan

Mendarat

Pendaratan

DaratanSatu

Kesatuan

Bersatu

Persatuan

Menyatukan

Penyatun

Page 9: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

Afiks dalam

Penurunan

Nomina

Prefik

s

ke-

per-

pen

g-

Sufiks -an

pe-

pel-

per-

peny

-

pen-

pem-

pe-

peng

e-

peng

-

Page 10: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Prefiks per- ataupun peng- memiliki alomorf yang wujudnya sama,

yaitu: pe-.

Nomina berikut diturunkan dengan memakai dua prefiks yang

berbeda meskipun ujudnya sama :

3. Nomina dari Segi Bentuknya

pe- adalah

alomorf dari

peng-

Pewaris

Pelukis

Pemas

ak

pe- adalah

almorf dari

per-

Pedaga

ng

Petani

Petinju

Kelompok (a) diturunkan

melalui proses morfofonemik

yang teratur, yaitu bahwa di

muka fonem seperti /w, l, m/

prefiks peng- berubah menjadi

pe-.

Kelompok (b) diturunkan

melalui proses morfenemik

yang tidak teratur, yaitu

bentuk pedagang, misalnya,

diturunkan dari verba

berdagang yang mengandung

fonem /r/. Namun dalam

proses pertumbuhan banyak

kata yang tidak lagi memiliki

fonem /r/ ini dalam bentuk

nominanya.

Page 11: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

Selain prefiks

dan sufiks,

ada pula infiks

meskipun kini

sudah tidak

produktif lagi.

Infiks-infiks ini

adalah :

-el-

-er-

-in-

-em-

Bahasa juga

memiliki afiks-

afiks yang

berasal dari

bahasa asing,

yaitu :

-wan

-wati

-at

-in

-isme

-(is)asi

-logi

-tas

Page 12: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Nomina dari Segi Bentuknya

3.3 Morfofonemik Afiks Nomina

Morfofonemik berkaitan dengan perubahan fonem antara akhir suatu

suku dengan permulaan dari suku lain yang mengikutinya dan dalam

hal penurunan nomina fonem akhir afiks nomina sama dengan fonem

akhir afiks verba. Morfofonemik afiks nomina sama dengan

morfofoemik afiks verba.

Misalnya , dalam verba prefiks meng- berubah

menjadi men- waktu ditempelkan pada suku

yang mulai dengan fonem /d/ (meng- + dapat

– mendapatkan), maka hal yang sama juga

terjadi pada nomina : peng- berubah menjadi

pen- bila diikuti /d/ (peng + datang

pendatang)

Page 13: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Dalam bahasa Indonesia, kata dasar tertentu dapat langsung

menjadi nomina dengan memakai afiks tertentu. Kecuali untuk

menyatakan makna orang yang atau alat untuk (verba), yang

umumnya dinyatakan dengan afiks peng, masing-masing kata dasar

atau sumber mempunyai afiks sendiri-sendiri. Kata seperti menang dan

berani dapat dijadikan nomina hanya jika afiks yang dipakai adalah ke-

an sehingga tercipta nomina kemenangan dan keberanian.

Sebaliknya, verba seperti memeriksa dan menghargai hanya

dapat ditautkan dengan peng-an yaitu pemeriksaan dan penghargaan.

Demikian pula hanya dengan per-an pada umumnya bertaut dengan

kata seperti berjuang dan berdagang sehingga diperoleh nomina

seperti perjuangan dan perdagangan.

Namun tidak juga benar bahwa tidak ada kata dasar lain yang

memiliki keanggotaan rangkap. Banyak kata yang dapat bergabung

dengan dua macam afiks atau lebih meskipun diurut dari bentukan

berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya kata dasar satu, verbanya

adalah bersatu, dan menyatukan. Nominanya adalah kesatuan,

persatuan, dan penyatuan.

Page 14: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.1 Penurunan Nomina dengan ke-

Nomina yang diturunkan dengan penambahan prefiks ke- tidak banyak. Yang

dapat disebutkan hanyalah ketua, kehendak, kekasih, dan kerangka.

4.2 Penurunan Nomina dengan pel, per, dan pe

Nomina yang diturunkan dengan pel- hanya terbatas pada satu kata dasar yaitu

ajar yang menurunkan nomina pelajar. Sedangkan nomina yang diturunkan

dengan per- itu banyak karena nomina per berkaitan erat dengan verba yang

berafiks ber-. Namun banyak nomina per- yang tidak lagi mempertahankan /r/-

nya sehingga nomina tadi hanya muncul pe saja.

Kata yang masih

mempertahankan bentuk

per-

Pertapa ← bertapa

Persegi ← bersegi

Pertanda ← bertanda

Perlambang ←

berlambang

Nomina-nomina yang

berkaitan dengan verba

ber- tetapi muncul

dengan bentuk pe-

Petani ← bertani

Petinju ← bertinju

Pedagang ←

berdagang

Pejuang ←

berjuang

Pejalan ← berjalan

Pemain ← bermain

Pe- merupakan alomorf

dari per-. Nomina lain

yang masih

mempertahankan per-

Petani ←

pertanian

Petinju ←

pertinjuan

Pedagang ←

perdagangan

Pejuang ←

perjuangan

Pejalan ←

Page 15: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.3 Penurunan nomina dengan peng-

Berbeda dengan prefiks ke-, prefiks peng-, dengan alomorfnya pem-, pen-, peny-,

pe-, peng-, dan penge- sangat produktif dalam bahasa. Pada umumnya sumber

untuk penurunan nomina ini adalah verba atau adjektiva. Arti umum bagi nomina

dengan peng- ialah:

A. Orang atau hal yang

melakukan perbuatan yang

dinyatakan oleh verba.

Contoh:

Pembeli − orang yang

membeli

Pendobrak − orang yang

mendobrak

Pengawas− orang yang

mengawasi

Pemilih − orang yang

memilih

Pengirim − orang yang

mengirim

Pengetes − orang yang

B. Orang yang pekerjaanya melakukan

kegiatan yang dinyatakan oleh verba.

Makna ini berkaitan erat dengan dengan

semantik dari verba yang dipakai sebagai

sumber.

Contoh:

Pelatih − orang yang pekerjaannya

melatih

Pendobrak − orang yang sedang

mendobrak

Penyanyi − orang yang pekerjaannya

menyanyi

Pelaut − orang yang pekerjaannya

melaut

Pemulung − orang yang pekerjaannya

memulung

Page 16: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

C. Orang yang memiliki sifat yang

dinyatakan oleh adjektifa dasarnya

menjadi sumber penurunan yang

berkaitan dengan sifat atau emosi

seseorang.

Contoh:

Pemarah − orang yang sifatnya

mudah marah

Penakut − orang yang sifatnya

mudah takut

Pelupa − orang yang sifatnya

mudah lupa

Pemalas− orang yang sifatnya

malas

Periang − orang yang sifatnya

riang

D. Giat untuk melakukan kegiatan yang

dinyatakan oleh verba.

Contoh:

Penggali − alat untuk atau orang yang

menggali

Penghapus − alat untuk atau orang

yang menghapus

Pembersih − alat untuk atau orang

yang membersihkan

Pendorong − alat untuk atau orang

yang mendorong

Penopang − alat untuk atau orang

yang menopang

Arti ‘orang yang meng...’ pada nomina peng- ada klanya meluas. Nomina

penyakit misalnya, yang semula berarti ‘yang menyakiti’ sudah meluas artinya dan

mencakupi makna ‘gangguan pada bagian tubuh, gangguan kesehatan, kebiasaan

yang buruk, dan yang mendatangkan keburukan. Nomina pembesar tidakmerujukpada

sifatnya yang besar tetapi pada kedudukan sosialnya dalam masyarakat.

Demikian pula halnya dengan makna ‘pelaku’ yang juga tidak selalu

dinyatakan dengan bentuk peng-. Orang yang membeli barang dagangan untuk dijual

lagi tidak dinamakan pengkulak tetapi tengkulak.

Page 17: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Karena salah satu alamorf peng- adalah

pe-, sedangkan pe- juga merupakan

alamorf dari per-.

Contoh:

Petani ← alomorf dari per- ↔

bertani

Pengawas ← alomorf dari

peng- ↔ mengawasi

Pedagang ← alomorf dari

per- ↔ berdagang

Pelatih ← alomorf dari peng- ↔

melatih

Petinju ← alomorf dari per- ↔

bertinju

Perawat ← alomorf dari peng- ↔

merawat

Perkembangan bahasa

Indonesia memunculkan

bentuk-bentuk baru pada

aspek lain terutama verba.

Contoh:

Penyuruh − yang

menyuruh

Pesuruh − yang

disuruh

Peninju − yang

meninju

Petinju − yang

bertinju

Penyerta − yang

menyertai

Peserta − yang ikut

serta

Penatar − yang

menatar

Petatar − yang ditatar

Page 18: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.4 Penurunan nomina dengan –an

Nomina dengan sufiks –an umumnya diturunkan dari sumber verba walaupun

kata dasarnya adalah kelas kata lain. Kata asin, misalnya, memang adjektiva,

tetapi kata ini dijadikan verba lebih dahulu, mengasinkan, sebelum dipakai

sebagai sumber untuk menurunkan nomina asinan. Demikian pula kiloan

diturunkan bukan dari nomina kilo tetapi dari verba mengilo(kan).Arti umum yang dinyatakan oleh nomina

dengan –an ialah hasil tindakan atau

sesuatu yang dinyatakan oleh verba.

Contoh:

Anjuran − hasil menganjurkan atau

sesuatu yang dianjurkan

Kiriman − hasil mengirim atau

sesuatu yang dikirimkan

Asinan − hasil mengasinkan atau

sesuatu yang diasinkan

Kiloan − hasil mengilo atau

sesuatu yang dikilo(kan)

Nomina dengan –an yang berkaitan

dengan makna lokasi.

Contoh:

Tepian − tempat menepi

Belokan − tempat

membelok

Awalan − yang

ditempatkan di awal

Akhiran − yang

ditempatkan di akhir

Page 19: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Sub kelompok

nomina dengan –an

yang mengacu pada

waktu berkala.

Contoh:

(surat kabar) harian

Masa Kini

(majalah) mingguan

Sepekan

(jurnal) bulanan

Bahasa

rapat tahunan

(anggota)

Sekelompok nomina yang

lebih kecil lagi merujuk pada

nama buah-buahan yang

mempunyai ciri yang tertera

pada sumbernya:

Contoh:

Durian − buah yang kulitnya

berduri

Rambutan− buah yang

kulitnya berambut

Sekelompok kecil

nomina –an diturunkan

dari nomina dan

maknanya adalah ‘

kumpulan dari nomina’

tersebut.

Contoh:

Sayuran − berbagai

sayur

Lautan − laut yang

luas

Page 20: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.5 Penurunan Nomina dengan peng-an

Nomina dengan peng-an umumnya diturunkan dari verba dengan meng-, yang

berstatus transitif. Apabila ada dua verba dengan kata dasar yang sama dan

salah satu verba ini berstatus transitif, sedangkan yang lain taktransitif, maka

verba taktransitiflah yang menjadi sumber penurunan nomina dengan peng-an.

Misalnya dalam bahasa Indonesia kita temukan verba bersatu dan menyatukan.

Nomina penyatuaan tidak diturunkan dari taktransitif bersatu tetapi dari verba

transitif menyatukan. Kesimpulan ini diambil karena:

Adanya keterkaitan makna antara

penyatuan dan menyatukan, yakni

bahwa penyatuan adalah suatu

perbuatan menyatukan

Nominalisasi ini

mempunyaikeselarasan sintaksis

Contoh:

1.Hayam Wuruk menyatukan seluruh

tanah Jawa

2.Seluruh tanah Jawa bersatu

3.Penyatuan tanah Jawa dilakukan

oleh Hayam Wuruk

4.Persatuan tanah Jawa dilakukan

oleh Hayam Wuruk

Dari contoh (3) tampakbahwa nomina penyatuaan merupakan suatu perbuatan yang

dilakukan oleh subjek (Hayam Wuruk). Penolakan terhadap kalimat (4) lebih lagi

mendukung kesimpulan bahwa nomina peng-an diturunkan dari verba transitif.

Page 21: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Tiap ada verba transitif dapat

diturunkan menjadi nomina peng-an.

Nomina dengan peng- dan peng-an

mempunyai alomorf peng-an, pen-an,

pem-an, penge-an, peny-an, dan pe-an.

Maka yang umum adalah ‘perbuatan

yang dinyatakan oleh verba’.Contoh:

Pemberontakan − perbuatan

memberontak

Pendaftaran − perbuatan

mendaftar

Pengunduran − perbuatan

mengundurkan

Penyajian − perbuatan

menyajikan

Pelampiasan − perbuatan

melampiaskan

pengeboman/pemboman −

perbuatan

mengebom

Disamping makna umum ‘perbuatan’ ada

pula nomina peng-an yang mengandung

makna ‘hasil perbuatan’ yang dinyatakan

verba.Contoh:

Pengakuan − hasil perbuatan

mengakui

Penghargaan − hasil perbuatan

menghargai

Penyelesaian − hasil perbuatan

menyelesaikan

Pengumuman − hasil perbuatan

mengumumkan

Pemberitaan − hasil perbuatan

memberitakan

Ada pula nomina turunan peng-an yang

maknanya unik sehingga ditentukan

sendiri-sendiri, yang belum tentu berkaitan

dengan verbanya.Contoh:

Pendirian − pendapat yang dinyatakan

Pendapatan − gaji, yang didapat

Pemandangan − panorama

(yang dapat dipandang)

Pendengaran − kemampuan

mendengar(kan)

Page 22: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.6 Penurunan Nomina dengan

per-an

Nomina dengan per-an juga

diturunkan dari verba,tetapi

umumnya dari verba taktransitif dan

berawalan ber-.

Akan tetapi. ada pula nomina per-an

yang berkaitan dengan verba meng-

atau memper- yang berstatus transitif.

Contoh:

Perjanjian − berjanji

Pergerakan− bergerak

Perjalanan − berjalan

Pertemuan − bertemu

Perpindahan − berpindah

Contoh:

Perlawanan − melawan

Permintaan − meminta

Percobaan − mencoba

Pergelaran − mempergelarkan

Pertahanan −

mempertahankan

Perjuangan −

berjuang/memeperjuangkanMakna umum nomina per-an adalah:

a. Hal, keadaan, atau hasil yang

dinyatakan oleh verba

b. Perbuatan yang dinyatakan oleh

verba

c. Hal yang berkaitan dengan kata

dasar

d. Tempat yang dirujukoleh verba atau

kata dasar

Page 23: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Nomina dapat diturunkan dengan peng-an atau per-an. Di samping kedua cara

ini, ada pula nomina yang diturunkan dengan pe-an seperti pegunungan dan

pedesaan. Bila digabungkan dengan kata dasar dalam, pe-an menimbulkan

kontras dengan peng-an bersaing dengan bentuk per-an tanpa ada perbedaan

makna. Perhatikan bentuk pemukiman dan permukiman diturunkan dari

memukimkan dan permukiman dari bermukim.

Pergerakan − hal/keadaan

bergerak

Perdagangan − hal

berdagang

Pertanian− hal bertani

Perjuangan − hal berjuang

Perkelahian − perbuatan

berkelahi

Perkelahian − perbuatan

berkelahi

Perzinaan − perbuatan

berzina

Percakapan − perbuatan

bercakap-cakap

Percobaan − perbuatan

mencoba

Perlawanan − perbuatan

melawan

Perikanan − yang berkaitan dengan ikan

Perkapalan − yang berkaitan dengan kapal

Perbukuan − yang berkaitan dengan buku

Perburuhan − yang berkaitan dengan buruh

Persuratkabaran − yang

berkaitan dengan surat kabar

Perapian − tempat membuat api

Perkotaan − tempat mendirikan

kota/berkota

Perkampungan − tempat

mendirikan kampung/berkampung

Perkemahan − tempat berkemah

Perguruan − tempat berguru

Page 24: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.7 Penurunan Nomina dengan ke- -an.

Penurunan nomina ke- -an dapat diturunkan dari sumber verba,adjektifa atau

nomina.

Jika bersumber pada nomina maknanya keabstrakan atau

kantor atau wilayah kekuasaan.

Contoh :

Kemanusiaan – hal mengenai manusia.

Kecamatan – wilayah kekuasaan camat.

Jika bersumber pada verba maka maknanya hal atau keadaan

yang berhubungan dengan yang dinyatakan verba.

Contoh :

Keberangkatan – hal yang berhubungan dengan

berangkat.

Keputusan – hal yang berhubungan dengan memutuskan.Jika bersumber pada adjektifa maknanya hal atau keadaan

yang berhubungan dengan yang dinyatakan adjektifa.

Contoh :

Kekosongan – keadaan kosong.

Kebimbangan – keadaan bimbang.

Page 25: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.8 Kontras Antar Nomina.

Karena kata dasar dapat diberi afiks yang

berbeda2 maka harus

mempertimbangkan perbedaan bentuk

dan maknanya.

Contoh :

Persediaan – cadangan.

Penyediaan – perbuatan

menyediakan.

Kesediaan – keadaan

bersedia untuk melakukan sesuatu.

Sediaan – hasil menyediakan.

4.9 Nomina dengan Dasar

Polimorfemis.

Kata turunan yang waktu diturunkan

menjadi nomina tidak menanggalkan

prefiksnya, tetapi menjadi sumber bagi

pengimbuhan yang lebih lanjut.

Contoh :

Sesuai – kesesuaian – penyesuaian –

persesuaian.

Selanjutnya juga ada nomina turunan

yang juga menjadi sumber bagi

penurunan yang lebih lanjut.

Contoh :

Mendidik – pendidik – kependidikan

Page 26: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.10 Penurunan Nomina dengan –el, -er, -em, dan -in-.

Imbuhan yang disisipkan tidaklah produktif dalam bahasa jawa.

Contoh :

Suling – seruling.

Tunjuk – telunjuk.

Kuning – kemuning.

Kerja – kinerja.

4.11 Penurunan Nomina dengan –wan/ –wati .

Nomina dengan afiks –wan /–wati mengacu pada orang ahli

dalam bidang tertentu, mata pencaharian tertentu, orang yang

mempunyai sifat khusus. Alomorf -wan dipakai untuk mengacu

pada laki-laki. Sedangkan alomorf –wati dipakai untuk mengacu

pada perempuan.

Contoh :

Budayawan – orang yang ahli dalam bidang budaya.

Wartawan – orang yang pekerjaan nya dalam bidang

pewartaan.

Rupawan – orang yang memiliki rupa elok.

Page 27: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.12 Penurunan Nomina dengan –at/ –in

dan –a/ –i .

Nomina yang diturunkan dengan sufiks –at

dan –in maknanya perbedaan jenis

kelamin.

Contoh :

Tunggal/pria Tunggal /wanita

Jamak/ P- W

Muslim Muslimat Muslimin

Ada pula bentuk nomina yang diturunkan

fonem /a/ untuk pria dan fonem /i/ untuk

wanita.

Contoh :

Dewa – Dewi.

Mahasiswa – Mahasiswi.

4.13 Penurunan Nomina dengan –

isme, –is( asi), -logi, dan –tas.

Sufiks –isme dan –tas dipungut dari

bahasa asing namun lambat laun

menjadi produktif sehingga bentuk –

isme, –isasi, –logi, dianggap layak

diterapkan pada kata dasar.

Contoh :

Komunisme.

Modernisasi.

Biologi.

Kualitas.

Page 28: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.14 Perulangan Nomina.

Perulangan atau reduplikasi adalah

proses penurunan kata dengan

perulangan baik secara utuh maupun

sebagian. Berikut penurunan

reduplikasi nomina menurut

bentuknya.

Perulangan utuh

Rumah – rumah

Buku – buku

Perulangan salin suara

Warna – warni

Corat – coret

Perulangan sebagian

Orang – orang tua

Rumah – rumah sakit

Perulangan yang disertai

pengafiksan

Padi – padian

Main – mainan

4.15 Pemajemukan nomina dan idiom.

Ada kriteria Perbedaan nomina majemuk

dan nomina idiom yaitu pertama, makna

nomina masih dapat ditelusuri secara

langsung sedangkan nomina idiom

memunculkan makna baru yang tidak

dapat ditelusuri secara langsung.

Misal :

Unjuk rasa : nomina majemuk karena

maknanya masih dapat ditelusuri seperti

makna kata unjuk dan rasa.

Sebaliknya,

Kaki tangan : nomina idiom karena makna

dari gabungan ini tidak ada sangkut

pautnya dengan kaki ataupun tangan.

Pada umumnya nomina majemuk terdiri

dari dua kata, sedangkan nomina idiom

bisa lebih panjang.

Misal :

Ganti rugi : nomina majemuk

Patah tumbuh hilang berganti : nomina

Page 29: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

4.15.1 Nomina Majemuk:

Masih dapat ditelusuri secara langsung

dari kata-kata yang digabungkan.

Contoh : unjuk rasa

Unjuk rasa termasuk nomina majemuk

karena maknanya dapat ditelusuri dari

makna kata unjuk dan rasa.

Urutan katanya mengikuti kaidah

sintaksis.

Biasanya terdiri atas dua kata

Contoh: ganti rugi

4.15.2 Nomina Idiom:

Memunculkan makna baru yang tidak

dapat secara langsung ditelurusi dari kata-

kata yang digabungkan.

Contoh: kaki tangan

Kaki tangan termasuk nomina idiom

karena makna dari gabungan kata

tersebut tidak ada sangkut pautnya

dengan kaki dan tangan.

Urutan komponen seolah-olah telah

menjadi satu, sehingga tidak dapat ditukar

tempatnya. Biasanya terdiri dari dua kata

atau lebih

Contoh: patah tumbuh hilang

4.15 Pemajemukan nomina

dan idiom.

Page 30: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

Pembagian Nomina

Majemuk1. Berdasarkan bentuk morfologis,

a. Nomina majemuk dasar

Nomina majemuk dasar adalah nomina

majemuk yang komponennya terdiri dari

kata dasar.

Contoh :

Suami istri

Anak cucu

Suka duka

Ganti rugi

Lomba lari

Uang muka

Peran serta

b. Nomina Majemuk Berafiks

Nomina majemuk berafiks adalah

nomina majemuk yang salah satu atau

kedua komponennya mempunyai afiks

Contoh:

Sekolah menengah

Orang terpelajar

Penyakit menular

Pedagang eceran

Pekerjaan sambilan

Kakak beradik

Page 31: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

2. Berdasarkan Hubungan

Komponen

a. Nomina Majemuk dari Bentuk

Bebas dan Bentuk Terikat

Nomina majemuk tipe ini terdiri dari

unsur, salah satu di antaranya adalah

unsur terikat, yakni unsur yang tidak

dapat berdiri sendiri. Dalam penulisan,

nomina majemuk seperti ini dituliskan

menjadi satu kata.

Contoh:

Paranormal

Pascasarjana

Pascapanen

Praduga

Prarencana

Reboisasi

Semifinal

Subbab

b. Nomina Majemuk Setara

Nomina majemuk setara, atau

koordinatif, adalah nomina majemuk

yang kedua komponennya memiliki

kedudukan yang sama. Dalam

penyusunannya, nomina majemuk

setara ini tidak dapat diubah

penataannya.

Contoh:

Suami istri

Anak cucu

Suka duka

Doa restu

Sawah ladang

Ibu bapak

Lalu lintas

Page 32: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

4. Morfologi dan Semantik Nomina Turunan

c. Nomina Majemuk Bertingkat

Nomina majemuk bertingkat adalah

nomina majemuk yang salah satu

komponennya berfungsi sebagai induk,

sedangkan komponen lainnya sebagai

pewatas. Misalnya, kata lomba lari.

Kata lomba merupakan induknya,

sedangkan kata lari merupakan kata

yang membataasi makna dua kata

tersebut.

Contoh:

Anak kandung

Uang muka

Unjuk rasa

Bola basket

Page 33: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Batasan dan Ciri Pronomina

Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada

nomina. Misalnya dia atau ia untuk menggantikan nama seseorang,

profesi seperti perawat dan polisi, -nya untuk menggantikan benda

kepunyaan seseorang.

Ciri :

• Menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina, seperti

subjek, objek, dan predikat

• Acuannya dapat berpindah-pindah karena bergantung kepada

siapa yang menjadi pembicara/penulis, siapa yang menjadi

pendengar/pembaca, atau siapa/apa yang dibicarakan.

Page 34: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Pronomina Persona

Persona

Makna

TunggalJamak

Netral Eksklusif Inklusif

PertamaSaya, aku, ku-,

-kukami kita

Kedua

Engkau, kamu,

anda, dikau,

kau, -mu

Kalian, kamu

sekalian, anda

sekalian

KetigaIa, dia, beliau, -

nyamereka

• Pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang.

• Pronomina yg mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama),

mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua) dan

mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina ketiga).

• Di antara pronominal ada yang mengacu pada jumlah 1 atau lebih dar

satu. Ada yg bersifat eksklusif, inklusif dan netral.

Page 35: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Persona Pertama

Persona pertama tunggal bahasa Indonesia adalah saya, aku, dan daku. Saya

adalah bentuk yang formal dan umumnya dipakai dalam tulisan atau ujaran yang

resmi contoh: pidato.

Persona pertama aku lebih banyak dipakai dalam pembicaraan batin dan dalam

situasi yang tidak formal dan lebih banyak menunjukkan keakraban antara pembicara

dan pendengar.

Pronomina persona aku mempunyai variasi bentuk, yaitu –ku dan ku-. Bentuk –

ku dipakai, dalam konstruksi pemilikan dan dalam tulisan dilekatkan pada kata di

depanya. Misalnya, kawanku, sepedaku, dan lain-lain.

Bentuk terikat ku- sama sekali berbeda pemakaiannya dengan –ku. Pertama-

tama, ku- dilekatkan pada kata yang terletak di belakangnya. Kedua, kata yang

terletak di belakang ku- adalah verba. Misalnya:

• kini kutahu kau tak setia padaku

• suratmu telah kukirimkan tadi pagi

Selain persona pertama tunggal, bahasa Indonesia juga mengenal persona pertama

jamak, yaitu kami dan kita. Kami bersifat ekslusif, artinya, pronomina itu mencakupi

pembicara dan orang lain di pihaknya, tetapi tidak mencakupi orang lain di pihak

pendengar. Misalnya, kami akan berangkat pukul enam pagi. Sebaliknya, kita bersifat

inklusif, artinya, pronomina itu mencakupi tidak saja pembicara, tetapi pendengar, dan

mungkin pula pihak lain. Misalnya, kita akan berangkat pukul enam pagi.

1. Pronomina Persona

Page 36: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Persona Kedua

Persona kedua tunggal memiliki beberapa wujud, yaitu engkau,

kamu, Anda, dikau, kau-, dan –mu.

1. Persona kedua engkau, kamu, dan –mu. dipakai oleh:

• orang tua terhadap orang muda yang telah dikenal dengan baik dan

lama.

Misalnya, pukul berapa kamu berangkat ke sekolah, Nak?.

• orang yang status sosialnya lebih tinggi.

Misalnya, mengapa engkau kemarin tidak masuk?.

• orang yang mempunyai hubungan akrab, tanpa memandang umur

atau status sosial.

Misalnya, baru jadi kepala seksi sebulan, kenapa rambutmu sudah

beruban?.

1. Pronomina Persona

Page 37: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Pronomina Persona

2. Persona kedua Anda dimaksudkan

untuk menetralkan hubungan, seperti

halnya kata you dalam bahasa Inggris.

Persona kedua Anda dipakai oleh:

• Dalam hubungan tak pribadi, kata

Anda tidak diarahkan pada satu

orang khusus.

Misalnya, sebentar lagi kita akan

mengudara, anda kami mohon

mengenakan sabuk pengaman.

• Dalam hubungan bertatap muka,

tetapi pembicara tidak ingin bersifat

formal atau terlihat akrab.

Misalnya, anda sekarang tinggal

dimana?

3. Seperti halnya dengan daku, dikau juga

dipakai dalam ragam bahasa tertentu,

khusunya ragam sastra. Misalnya, yang

kurindukan hanya dikau seorang.

Persona kedua juga memiliki bentuk

jamak, yaitu kalian dan penambahan kata

sekalian, seperti Anda sekalian dan kamu

sekalian. Pemakaian kamu sekalian atau

Anda sekalian sama dengan pemakaian

untuk pronomina dasarnya, kamu dan

Anda. Contoh:

• kalian mau ke mana liburan mendatang?

• hal ini terserah kepada Anda sekalian.

Persona kedua yang memiliki variasi

bentuk hanya engkau dan kamu yaitu kau-

dan –mu. Semua persona kedua yang

utuh dapat dipakai untuk menyatakan

pemilikan begitu juga dengan –mu,

sedangkan kau- tidak. Contoh:

• adikmu dimana sekarang?

Page 38: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Persona Ketiga

Ada dua macam persona ketiga tunggal, yaitu (1) ia, dia, atau –nya dan (2) beliau.

Ia dan dia sama-sama dapat dipakai sebagai subjek dan didepan verba. Tetapi jika

berfungsi sebagai objek / terletak disebelah kanan han bentuk dia dan –nya yang

muncul. Contoh:

• ia pandai sekali.

• Saya akan pergi bersamanya.

Pronomina persona ketiga tunggal beliau menyatakan rasa hormat. Misalnya,

• menteri baru saja menelepon dan mengatakan bahwa beliau tidak dapat hadir.

Dari keempat pronominal persona ketiga tunggal hanya dia, -nya, dan beliau yang

dapat dipakai untuk menyatakan milik. Misalnya,

• rumahnya di daerah Kebayoran Baru

• saya tidak tahu alamat dia

• putra beliau belajar di UI.

Persona ketiga dalam bentuk –nya dipakai untuk mengubah kategori suatu verba

menjadi nominal. Misalnya,

• tertangkapnya penjahat itu membuat desa ini aman.

1. Pronomina Persona

Page 39: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Persona ketiga –nya juga dipakai untuk subjek, pada kalimat topik-komen.

Contoh:

• rumah kami atapnya bocor.

Dalam wujud –nya pronominal ini sering dipakai sebagai tanda ketakrifan.

Contoh:

• kemarin pa kali membeli mobil. Bannya baru.

Pronomina persona ketiga jamak adalah mereka. Contoh:

• teman-teman kami akan datang. Mereka akan membawa makanannya

sendiri.

Dalam cerita fiksi, mereka dapat mengacu pada binatang atau benda yang

dianggap bernyawa. Contoh:

• sejak dulu anjing dan kucing selalu bermusuhan. Tiap kali bertemu mereka

selalu berkelahi.

• Pohon mangga dan pohon rambutan ketakutan mendengar pak tani akan

menebangnya. Mereka berjanji akan segera berbuah.

1. Pronomina Persona

Page 40: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Pronomina Persona

Pronomina penanya adalah

pronomina yang dipakai

sebagai pemarka

pertanyaan. Dari segi

maknanya, yang ditanyakan

mengenai :

• Orang

Pronomina siapa dipakai

jika yang ditanyakan

adalah orang atau nama

orang.

• Barang

Pronomina apa bila yang

ditanyakan adalah

barang.

• Pilihan

Pronominal mana bila

suatu pilihan tentang

orang atau bahan.

Disamping itu, ada

kata penanya lain

meskipun bukan

pronominal

1.Sebab

2.Waktu

3.Tempat

4.Cara

5.Jumlah atau urutan

Berikut ini adalah kata

penanya sesuai dengan

makna di samping:

1.Siapa

2.Apa

3.Mana

4.Mengapa, kenapa

5.Kapan, bila(mana)

6.Di mana, ke mana,

dari mana

7.Bagaimana

8.Berapa

Page 41: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Pronomina Persona

Jika ditinjau dari segi bentuknya, sebenarnya hanya ada dua unsur

yang mendasari semua kata penanya, yakni apa dan siapa. Dua

unsur dasar itu kita kembangkan menjadi bentuk lain dengan

mengikuti pola berikut .

ϴ

Si

Meng-

Ken-

k-n

(ke)ber-

+ apa

Apa

Siapa

Mengapa

Kenapa

Kapan

(ke)berapa

Di

Ke

Dari

Bagai

Bila

+ mana

Di mana

Ke mana

Dari mana

Bagaimana

Bilamana

Page 42: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Sebagai unsur dasar dan tambahannya mempunyai hubungan semantis, misalnya

si+apa, dan di+mana. Akan tetapi, untuk sebagian yang lain hubungan seperti itu

tidak ada semata-mata berdasarkan konveksi. Misalnya meng + apa, ken + apa, k +

apa + n.

Apa dan Siapa

Pronomina penanya apamempuyai dua peran yang

berbeda, yakni

• Kata itu semata – mata mengubah kalimat berita menjadi

kalimat tanya. Dalam bahasa baku pemakaian kata apa

ditempatkan pada awal kalimat. Dalam bahas formal

partikel –kah dapat ditambahkan seperti:

Contoh: Kasusnya akan dibawa ke pengadilan

☛Apakah kasusnya akan dibawa ke pengadilan?

• Kata apa dapat menggantikan barang. Jika kata itu

diletakkan di tempat barang atau hal yang digantikan

struktur urutan sepertinya masih tetap sama, seperti

Contoh: Yusyanti membeli mobil ☛ Yusyanti membeli

apa?

Jika kata apa

dipindahkan ke posisi

awal kalimat, maka

seluruh struktur

kalimat mengalami

perubahan dan kata

yang harus

ditambahkan, seperti:

• Yusyanti membeli

apa? ☛Apayang dia

beli?

• Pardi mencuri apa?

☛Apa(kah) yang

dicuri Pardi?

Page 43: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Dari contoh di atas, partikel –kah dapat

ditambahkan tetapi penambahan –kah secara

manasuka tidak dapat dipertahankan jika kalimat

itu kita balik susunannya sehingga kata yang

berada di muka kalimat, seperti

• Apa(kah) yang dibeli Yusyanti?

• Yang dibeli Yusyanti apa?

• *Yang dibeli Yusyanti apakah?

Kalimat pertama dapat diubah menjadi kalimat

kedua yakni tanpa kata –kah.Jika partikel

ditambahkan pada kata apa dikalimat ketiga, maka

kalimatnya tidak dapat diterima.

Pemakaian kata yang sesudah kata

apamenyebabkan perubahan urutan subjek dan

predikat dalam kalimat, seperti

• Udang dapat menyebabkan sakit perut. (S-P)

• Apa yang dapat menyebabkan sakit perut? (P-S)

Kata apa dan siapa

berlain halnya:

• Apa mengacu pada

benda hal, dan

binatang.

Sedangkan siapa

mengacu pada

manusia saja.

• Apa berfungsi

semata – mata

sebagai pemarkah

kalimat tanya,

sedangkan siapa

harus menggantikan

nomina dalam

kalimat. Dalam

perilaku

sintaksisnya, siapa

mengikuti pola yang

Page 44: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Kesimpulan pemakaian pronominal siapa:

• Siapa dapat menggantikan objek tanpa mengubah urutan kata, asalkan tempatnya

sama dengan objek yang digantikannya. Contoh:

Ibu mencari Pak Dahlan ? ☛ Ibu mencari siapa? (S – P)

• Jika siapa sebagai pengganti objek diletakkan di muka kalimat, seluruh konstruksi

kalimat berubah dan siapa menjadi predikat yang diikuti oleh subjek yang berwujud

frasa nominal dengan yang. Contoh:

Ibu mencari siapa? ☛Siapa(kah) yang ibu cari? (P – S)

Dia memukul siapa? ☛Siapa yang dia pukul? (P – S)

• Dalam kalimat yang subjeknya dimulai dengan yang, partikel –kah tidak dapat

dipakai di belakang predikat. Contoh:

Siapakah yang menangis? (P – S)

Yang menangis siapa? (S – P)

*Yang menangis siapakah? (S – P)

• Siapa dapat pula menggantikan subjek dan menduduki posisi awal kalimat sebagai

predikat dengan urutan kata yang sama, tetapi kata yang harus ditambahkan.

Contoh:

Yusyanti membeli mobil. (S – P ) ☛Siapa yang membeli mobil? (P – S)

Page 45: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Mana

Pronomina mana pada umumnya digunakan untuk menanyakan suatu pilihan

tentang orang, barang, atau hal. Contoh :

• Penyanyi itu orang mana?

• Buatan mana pompa itu?

• Sepedamu yang mana?

Jika digabungkan dengan preposisi di, ke, dan dari, di mana menanyakan tempat

berada, ke mana tempat yang dituju, dan dari mana tempat asal atau tempat yang

ditinggalkan. Dalam bahasa Indonesia baku, ketiga frasa itu dapat mengisi posisi

keterangan tempat yang digantikannya dan posisinya dapat pada awal kalimat.

Contoh:

• Sekarang Pak Miskun tinggal di Jatinegara?

• Sekarang Pak Miskun tinggal di mana?

Karena keterangan waktu seperti sekarang dan besok dapat pula berada pada akhir

kalimat. Contoh:

• Di mana sekarang pak Miskun tinggal?

Page 46: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Mengapa dan Kenapa

Kata tanyamengapa dan

kenapa mempunyai arti

yang sama, yakni

menanyakan sebab

terjadinya sesuatu. Kedua

bentuk itu sama – sama

dipakai, tetapi mengapa

lebih formal daripada

kenapa. Dalam bahasa

Indonesia baku kata

penanya ini diletakkan

pada awal kalimat, dan

urutan kata dalam

mengikuti urutan kalimat

berita. Contoh:

• Angi tidak masuk (karena

sakit)

• Mengapa / kenapa angi

tidak masuk?

Kapan dan Bila(mana)

Kata penyanya kapan

dan bila(mana)

menanyakan waktu

terjadinya suatu

peristiwa. Kata ini

ditempatkan pada awal

kalimat dan dapat pula

diikuti oleh partikel –

kah. Contoh :

• Mereka akan baik haji

minggu depan.

• Kapan / bilamana

mereka akan naik

haji?

Bagaimana

Kata tanyabagaimana

menanyakan keadaan

suatu atau cara untuk

melakukan perbuatan.

Contoh:

• Bagaimana orang tuamu

sekarang?

• Cara memperoleh dana

bagaimana?

Dari dua contoh di atas

tampak bahwa bagaiman

dapat ditempatkan pada

awal atau akhir kalimat.

Dalam bahasa sehari –

hari kata tanya bagaimana

sering diperpendek

menjadi mana, contoh :

• Mana mungkin kau bisa

Page 47: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Berapa

Kata penanya berapa dipakai untuk

menanyakan bilangan atau jumlah.

Kata ini dapat ditempatkan pada

bagian depan, tengah, atau akhir

kalimat. Contoh:

• Berapa harga minyak goreng

sekarang?

Harga minyak goreng berapa

sekarang?

Harga minyak goreng sekarang

berapa?

Kata penanya berapa juga dapat

dipakai sebagai pewatas untuk

nomina dan ditempatkan sebelum

nomina yang diwatasinya. Contoh:

• Berapa hari anda menginap di

Tawangmangu waktu itu?

Berapa kilo yang kamu beli?

Dalam gabungannya dengan kata – kkata

tertentu, berapa dapat ditempatkan di

muka atau di belakang nomina yang

diwatasinya, tetapi penempatan ini

memunculkan arti yang berbeda.

Contoh:

• Berapa tahun Pangeran Diponegoro

melawan Belanda?

Tahun berapa Pangeran Diponegoro

melawan Belanda?

Kata penanya berapa dapat pula diberi

prefiks ke- sehingga menjadi keberapa

yang selalu ditempatkan di belakang

nomina yang diwatasinya. Kata ini

merujuk pada bilangan tingkat.

Perhatikan perbedaan kalimat berikut:

• Jam berapa kuliah Pak Anwar

diberikan?

Jam 10.30.

Page 48: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Gabungan preposisi dengan kata

tanya

Frasa tanya yang terdiri atas preposisi

tertentu dengan apa dan siapa.

Dengan demikian, kita dapati frasa

dari apa, dari siapa, dengan siapa,

untuk apa, untuk siapa, dan

sebagainya. Pemakaian frasa tanya

seperti ini ditentukan oleh masing –

masing dan tempatnya dalam kalimat

mengikuti kaidah yang telah

digambarkan diatas. Contoh:

• Kue lapis terbuat dari apa?

• Ancaman embargo itu dari siapa?

• Dengan apa kamu kemari?

• Kamu akan berenang dengan siapa?

• Engkau bekerja sampai larut malam

untuk apa?

Apabila pertanyaan mengacu pada

alat yang dipakai untuk melakukan

Kata saja dan implikasi kejamakan

Untuk memberikan implikasi jemakan,

kata tanyaapa, siapa, di mana, ke mana,

dan dari mana diikuti kata saja.

Contohnya:

• Kamu tadi pergi dengan siapa?

• Kamu tadi pergi dengan siapa saja?

Pada contoh kalimat tersebut si penanya

hanya mengajukan pertanyaan yang

jawabannya dapat menyangkut satu

orang atau lebih.Bila penjawab ternyata

hanya pergi dengan satu orang,

jawabannya umumnya menjukkan

kekeliruan asumsi tersebut dengan,

misalnya memakai kata hanya, hanya

dengan Ali.

Contoh yang berimplikasi kenetralan

dan kejamakan:

• Di sana Anda akan membeli apa?

Page 49: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Kata saja dan implikasi ketidaktentuan

Frasa apa saja, siapa saja, dan di mana saja

yang dinyatakan di sebelumnya, juga tidak

dapat berfungsi sebagai frasa tanya. Hal ini

terjadi bila frasa itu dipakai dalam kalimat

berita.Maknanya adalah ketidaktentuan. Jadi,

kalimat dia boleh membeli apa saja

mengandung arti bahwa barang yang boleh

dibeli tidak dibatasi macamnya dan mungkin

pula jumlahnya. Contoh:

• Silakan, ambil apa saja yang Anda inginkan.

• Gombloh dapat bergaul dengan siapa saja.

• Ke mana saja orang Belanda itu pergi, anak

– anak mengikutinya.

• Selamat menikmati acara ini, di mana saja

anda berada.

• Ambillah berapa saja yang ibu perlukan

☛ Perlu di catat disini bahwa berapa saja

tidak umum dipakai dalam kalimat tanya,

tetapi lazim dipakai dalam kalimat berita

seperti contoh ini.

Karena urutan kata atau

macam kata tanya dalam

kalimat berita dan kalimat

tanya dapat sama, yang

membedakan kalimat satu

dengan yang lain adalah

tanda titik (.) dan tanda

tanya (?) untuk bahan

tulisan dan intonasi untuk

bahasa lisan. Contoh:

• Kami boleh membeli apa

saja?

Kami boleh membeli apa

saja.

• Nita boleh main ke mana

saja?

Nita boleh bermain ke

mana saja.

Page 50: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Reduplikasi Apa, Siapa, dan Mana

Apa, siapa, dan mana dapat diulang untuk menyatakan ketidaktentuan :apa – apa,

siapa – siapa, mana – mana. Bentuk seperti ini umumnya dipakai dalam kalimat

berita yang negatif. Contoh:

• Saya tidak membeli apa – apa untuk ibu.

• Dia tidak pergi dengan siapa – siapa, dia pergi sendiri.

• Bapak tidak akan pergi ke mana – mana hari ini.

Di mana dan dari mana dapat pula diulang, tetapi kata itu dipakai dengan arti yang

sama dengan di mana saja dan dari mana saja. Kata tanya seperti itu dapat dipakai

dalam kalimat berita yang tidak negative. Contoh dua pasang kalimat yang masing –

masing mempunyai arti yang sama :

• Barang seperti itu dapat dibeli di mana saja.

Barang seperti itu dapat dibeli di mana – mana.

• Pengungsi itu datang dari mana saja.

Pengungsi itu datang dari mana – mana.

Page 51: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

Numeralia / Kata Bilangan

Numeralia / kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung

banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang). Frasa seperti lima hari,

setengah abad, orang ketiga, dan beberapa masalah mengandung

numeralia yakni masing-masing lima, setengah, ketiga, dan bebrapa.

Numeralia dalam

Bahasa Indonesia

Numeralia

pokok /

numeralia

kardinal

Numeralia

tingkat /

numeralia

ordinal

Numeralia Pokok

TentuNumeralia Kolektif

Numeralia

DistributifNumeralia Pokok

TaktentuNumeralia Pokok

KlitikaNumeralia Ukuran

Page 52: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Numeralia pokok / numeralia kardinal

Numeralia Pokok Tentu

mengacu pada bilangan

pokok, yakni :

0 – nol 5 - lima

1 – satu 6 - enam

2 – dua 7 - tujuh

3 – tiga 8 - delapan

4 – empat 9 – sembilan

Ada numeralia lain yang

merupakan gugus. Untuk

bilangan di antara sepuluh

dan dua puluh dipakai gugus

yang berkomponen belas.

11 – sebelas 16 – enam

belas

12 – dua belas17 – tujuh

belas

13 – tiga belas 18 –

delapan belas

14 – empat belas 19 –

sembilan belas

Bentuk se- dipakai untuk memulai suatu gugus dan

artinya adalah ‘satu’. Kecuali untuk bilangan antara

sebelas sampai sembilan belas, gugus di antara 9

sampai 99 berkomponen puluh. Jika sesudah gugus

itu ada bilangan yang lebih kecil, maka kembali

memakai bilangan pokok.

10 – sepuluh 21 – dua puluh satu

20 – dua puluh 34 – tiga puluh empat

30 – tiga puluh 86 – delapan puluh enam

40 – empat puluh 95 – sembilan puluh lima

50 – lima puluh 99 – sembilan puluh

sembilanGugus untuk

bilangan antara

99 dan 999

berkomponen

ratus

100 – seratus

300 – tiga ratus

500 – lima ratus

700 – tujuh ratus

Gugus untuk bilangan antara 999

dan 999.999 berkomponen ribu

1.000 - seribu

7.000 – tujuh ribu

4.200 – empat ribu dua ratus

7.450 – tujuh ribu empat ratus

lima puluh

9.820 – sembilan ribu delapan

ratus dua puluh

Page 53: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Pronomina Penunjuk

Di atas bilangan dengan gugus yang berkomponen juta, terdapat dua pengertian di

dunia ini.

Di Indonesia bilangan dengan

sembilan nol mengikuti Amerika

Serikat dengan memakai istilah

miliar, sedangkan untuk

bilangan dengan dua belas nol

mengikuti Amerika Serikat

dengan menggunakan istilah

triliun.

Untuk tiap tiga bilangan dari

belakang dipakai tanda titik

sebagai pemisah. di negeri lain,

seperti Amerika Serikat, orang

memakai tanda koma.

Dalam bahasa Indonesia baku, numeralia pokok

ditempatkan di muka nomina dan dapat diselingi

oleh kata penggolong (orang, ekor, dan buah).

Urutannya menjadi [numeralia – penggolong –

nominal]. Namun ada juga yang tidak memakai

penggolong sehingga numeralia pokok langsung

ditempatkan di muka nomina.

Contoh : Belilah tiga buah buku tulis

Belilah tiga buku tulis

Jika numeralia pokok ditempatkan di belakang

nomina, dalam bahasa baku kata

penggolongannya tidak dapat ditinggalkan.

Contoh : belilah buku tulis tiga

belilah buku tulis tiga buah

Biliun Triliun

Amerika SerikatBilangan dengan sembilan nol

(seribu juta)

Bilangan dengan dua belas nol

(sejuta juta)

EropaBilangan dengan dua belas nol

(sejuta juta)

Bilangan dengan delapan belas nol

Page 54: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Numeralia pokok / numeralia kardinal

Numeralia Pokok Kolektif

Dibentuk dengan prefiks ke-

yang ditempatkan di muka

nomina yang diterangakan.

Contoh:

• ketiga pemain - semua

pemain dari nomor satu

sampai ke nomor tiga

• Kesepuluh anggota -

anggota nomor satu

sampai dengan 10

Jika tidak diikuti oleh

nomina, biasanya bentuk itu

diulang dan dilengkapi

dengan –nya.

Contoh:

• Anda memilih yang mana?

- Kedua-duanya

• Kita membeli berapa? -

Ketiga-tiganya

Numeralia pokok kolektif dapat dibentuk juga

dengan cara :

Penambahan prefiks ber- atau kadang-kadang

se- pada nomina tertentu setelah numeralia

Contoh: dua sejoli

tiga bersaudara

Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok

dan hasilnya diletakkan sesudah pronomina

persona kamu, kami, kita, atau mereka.

Contoh: (kamu) berlima (kita) berdua

(kami) berenam (mereka)

bertiga

Pemakaian numeralia yang berprefiks ber- dan

yang diulang

Contoh: berpuluh-puluh berjuta-juta

beribu-ribu bermiliar-miliar

Pemakaian gugus numeralia yang bersufiks –an

Contoh: puluhan belasan

ratusan jutaan

Page 55: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Numeralia pokok / numeralia kardinal

Numeralia Pokok Distributif

dapat dibentuk dengan cara mengulang kata bilangan.

Artinya :

‘... demi ...’

‘masing-masing’

Contoh :

satu-satu dua-dua tiga-tiga

Kata (se)tiap, tiap-tiap, dan masing-masing termasuk numeralia distributif juga.

(Se)tiap atau tiap-tiap mempunyai arti yang sangat mirip dengan masing-

masing, tetapi kata masing-masing dapat berdiri sendiri tanpa nomina,

sedangkan (se)tiap dan tiap-tiap tidak.

Kita dapat mengatakan Semua siswa akan mendapat buku, masing-masing

satu buah, tetapi tidak *Semua siswa akan mendapat buku, tiap-tiap satu buah.

Bandingkan juga kalimat Tiap-tiap peserta wajib membayar uang pendaftaran

dengan Masing-masing peserta wajib membayar uang pendaftaran yang

kedua-duanya dapat diterima.

Page 56: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Numeralia pokok / numeralia kardinal

Numeralia Pokok Taktentu

Mengacu pada jumlah yang tidak pasti dan sebagian besar numeralia ini tidak

dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang memakai kata tanya berapa.

Yang termasuk ke dalam numeralia taktentu adalah banyak, berbagai,

beberapa, semua, seluruh, segala, dan segenap. Numeralia taktentu

diteampatkan di muka nomina yang diterangkannya.

Contoh :

banyak orang semua jawaban

berbagai masalah seluruh rakyat

sedikit air segenap anggota

Sebagian dari numeralia ini mengacu pada pengertian kejamakan, tetapi dalam

bahasa Indonesia baku konsep kejamakan itu tidak dinyatakan dalam wujud

nomina yang jamak. Jadi, untuk menyatakan jumlah orang yang banyak kita

tidak mengatakan banyak orang-orang, tetapi banyak orang. Demikian pula

halnya ketika kita mengatakan semua jawaban harus dalam bentuk tertulis, dan

bukan *semua jawaban jawaban harus dalam bentuk tertulis.

Page 57: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

1. Numeralia pokok / numeralia kardinal

Numeralia Pokok Klitika

Merupakan numeralia yang dipungut dari bahasa Jawa Kuna, tetapi numeralia itu

umumnya berbentuk proklitika. Jadi, numeralia macam itu diletakkan di muka nomina

yang bersangkutan.

Contoh : eka- ‘satu’ : ekamatra

‘satu dimensi’

dwi- ‘dua’ : dwiwarna

‘dua warna’

tri- ‘tiga’ : triwulan ‘tiga bulan’

catur- ‘empat’ : caturwulan

‘empat bulan’

panca- ‘lima’ : pancasila

‘lima sila’

Numeralia Ukuran

Bahasa Indonesia mengenal pula beberapa nomina yang menyatakan ukuran, baik

berkaitan dengan berat, panjang-pendek, maupun jumlah. Misalnya lusin, kodi,

meter, liter atau gram. Nomina ini dapat didahului oleh numeralia sehingga terciptalah

numeralia gabungan.

Contoh: Kalau ke toko, belilah dua lusin piring

Wanita itu membeli kemeja satu kodi

Saya akan memesan bahan baju batik dua meter

Page 58: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

2. Numeralia Tingkat

Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah

dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Khusus untuk

bilangan satu dipakai pula istilah pertama.

Contoh: kesatu atau pertama kelima

Kedua kesepuluh

Karena numeralia kolektif juga dibentuk dengan ke-, bentuk kedua macam numeralia

ini sama. Perbedaannya terletak bagaimana masing-masing dipakai. Sebagai

numeralia kolektif, numeralia ini diletakkan di muka nomina yang diterangkan,

sebagai numeralia tingkat, ia diletakkan di belakang nomina yang diterangkan.

Contoh :

Kolektif Tingkat

Ketiga pemain pemain ketiga

Kedua jawaban itu jawaban kedua itu

Kelima anak saya anak saya kelima

*kesatu suara suara kesatu

*pertama suara suara pertama

Pada numeralia kolektif tidak ada bentuk kesatu atau pertama, sedangkan pada

numeralia tingkat ada.

Page 59: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Numeralia Pecahan

Bilangan pokok dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang dinamakan

numeralia pecahan. Cara membentuk ialah dengan memakai per- di antara bilangan

pembagi dan penyebut. Dalam bentuk huruf, per- ditempelkan pada bilangan yang

mengikutinya. Dalam bentuk angka, dipakai garis yang memisahkan kedua bilangan

itu. Contoh:1/2 – seperdua, setengah, separuh1/10 – sepersepuluh1/1000 – seperseribu3/5 – tiga perlima

Bilangan pecahan dapat mengikuti bilangan pokok. Contoh:

21/2 – dua setengah

76/10 – tujuh enam persepuluh

93/4 – sembilan tiga perempat

Bilangan campuran seperti di atas juga dapat ditulis dengan cara desimal. Contoh:

2,5 – dua setengah atau dua koma lima

7,6 – tujuh enam persepuluh atau tujuh koma enam

9,75 – sembilan tiga perempat atau sembilan koma tujuh lima

Page 60: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

3. Frasa Numeralia

Umumnya dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.

Contoh :

dua ekor (kerbau)

Lima orang (penjahat)

Tiga buah (apel)

Page 61: Nomina & Pronomina Materi Sintaksis

SEKIAN

DAN

TERIMA

KASIH