makalah sintaksis 1 rahmad juni

29
O L E H KELOMPOK I HERAWATI DONGORAN ( 11070084) ABDUL SOMAD LUBIS ( 11070102) AGUS NARA JAYA ( 10070151) SEMESTER : III (TIGA) c PRODY : PEND. BAHASA INDONESIA MATA KULIAH : SINTAKSIS DOSEN : Pintasari dewi Harahap,S.s, M.pd. SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN “STKIP “ TAPANULI SELATAN

Upload: mara-sutan-siregar

Post on 21-May-2015

5.296 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

O

L

E

H

KELOMPOK I

HERAWATI DONGORAN ( 11070084)

ABDUL SOMAD LUBIS ( 11070102)

AGUS NARA JAYA ( 10070151)

SEMESTER : III (TIGA) c

PRODY : PEND. BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH : SINTAKSIS

DOSEN : Pintasari dewi Harahap,S.s, M.pd.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

“STKIP “ TAPANULI SELATAN

PADANG SIDIMPUAN

2012

Page 2: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan kesehatan

dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas/ makalah ini dengan baik. Sholawat

dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi kita Muhammad saw. Yang telah mengangkat

derajat ummatnya dari zaman kezahiliyaan hingga zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang

kita rasakan saat ini.

Terima kasih kami ucapkan pada pada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan

arahan dan bimbingan pada kelompok kami yaitu Ibu Pintasari Dewi,S.s, M.pd sebagai dosen

pengampuh mata kuliah sintaksis, dan tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih kami kepada

teman sejawat yang senantiasa memberikan masukan, dorongan dan inspirasi sehingga makalah

ini tersusun dengan baik dengan judul “Hubungan kalimat tunggal Dengan Kalimat Majemuk”.

Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini dengan baik agar bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan pada kelompok kami pada khususnya, yang nantinya dapat

menambah wawasan dan pengetahuan kita. Namun, Kami sadari makalah ini masih jauh dari

kata sempurna, dikarenakan minimnya ilmu yang kami miliki. Maka kami sebagai penulis

makalah ini menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menindak lanjuti

makalah ini dikemudian hari agar lebih sempurna.

Padangsidimpuan, 24 November 2012

i

Page 3: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................i

Daftar isi..........................................................................................................................ii

Bab I pendahuluan .........................................................................................................1

a. Latar belakang..................................................................................1b. Identifikasi ........................................................................................1c. Rumusan masalah..............................................................................1d. Pembatasan masalah..........................................................................2e. Tujuan makalah.................................................................................2

Bab II pembahasan..........................................................................................................3 a. Kalimat .............................................................................................3b. Struktur kalimat.................................................................................9c. Hubungan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk....................... 13

Bab III Penutup...............................................................................................................17a. Kesimpulan ......................................................................................17b. Saran .................................................................................................17

Daftar pustaka ...............................................................................................................18

ii

Page 4: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi dunia pendidikan,

terutama bagi seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa harus mampu menuliskan gagasan, ide,

dan pemikirannya dalam ragam tulisan yang baik dan benar. Kegiatan menulis sangat

mendukung berhasil tidaknya suatu ide yang dikemukakan. Suatu tulisan yang memiliki tatanan,

dan susunan kalimat yang baik, maka ide atau gagasan itu juga akan mendapat tanggapan yang

baik.

Kegiatan menulis tidak lepas dari penyusunan kalimat, kata demi kata kita rangkai

menjadi sebuah kalimat dan setelah ituterbentuklah sebuah wacana. Oleh karena itu, dalam

makalah ini kami membahas tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk sebagai rangkaian

membuat sebuah wacana. Dan pembahasan atau pembagian dari kalimat tunggal dan kalimat

majemuk serta hubungan dari keduanya agar pembaca dapat membandingkan antara kalimat

tunggal dan kalimat majemuk.Penulisan makalah ini dilatar belakangi keingin tahuan kami

tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk , serta hubungannya.

B. Identifikasi

Dalam makalah ini penulis menuangkan ide untuk mengangkatkalimat tunggal dan

kalimat majemuk sebagai pembahasannya. Kalimat tunggal itu adalah kalimat yang hanya

mengandung satu buah klausa. Sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang mengadung

atau terdiri dari lebih dari satu klausa.

Kalimat tunggal berdasarkan kelas pengisi predikatnya dapat dikelompokkan menjadi

kalimat verbal, nominaldan adjektiva. Berdasarkan predikat verbal dapat diikuti oleh objek atau

tidak kalimattunggal dapat dikelompokkan menjadi: transitif, semi transitif, dan intransitif.

sedangkan kalimat majemuk dapat dibagi menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk

tidak setara atau kalimat bertigkat. Kalimat majemuk tidak setara atau kalimat bertingkat dapat

1

Page 5: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

dikelompokkan berdasarkan makna semantis yang terbentuk hubungan klausa utama dengan

klausa terikat, yaitu, hubungan waktu, tujuan, alat, cara,sebab, perbandingan, komplemtasi dan

atribut.

C.Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini kami merumuskan hanya mengenai kalimat tunggal dan

kalimat majemuk, kemudian hak-hal yang menghubungkan kedua kalimat tersebut.

D.Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini kami hanya membatasi mengenai :

Kalimat, pengertian kalimat

Ciri - ciri kalimat

Kalimat tunggaldan ragamnya

Kalimat majemuk dan ragamnya

Hubungan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk

E.Tujuan Makalah

Adapun tujuan kamimenulis makalah ini adalah untuk memudahkan kita menganalisa

hungan atau relasi - relasi didalam suatu kalimat. Baik itu kalimat tunggal maupun kalimat

majemuk. Selain itu tujuan kami menulis makalah ini adalah sebagai kewajiban untuk memenuhi

persyatan perkuliahan pelajaran sintaksis demi pemahaman mengenai kalimat. jadi, dengan kami

membaca dan menulis makalah ini kami bisa seperti apa hubungan kalimat tersebut.

2

Page 6: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

BAB II

PEMBAHASAN

A.KALIMAT

1.Pengertian kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara efektif berdiri sendiri,mempunyai intonasi,dan

secara aktual dan potensial terdiri atas klausa (Cook,1971; Elson dan Picket 1969). Sedangkan

pendapat lain menyatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen

dasar yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai

dengan intonasi final (djoko Kentjono1982). Di sisi lain,Lado (1996)mengatakan bahwa kalimat

adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Dipertegas lagi bahwa kalimat adalah susunan kata-

kata yang teratur yang berisi pemikiran yang lengkap (Alisyahbana(1978).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa,kalimat adalah susunan kata-

kata yang berbentuk klausa,kemudian mimiliki pemikiran yang lengkap yang diawali huruf

kapital dan diakhiri intonasi final, dilengkapi konjungsi bila diperlukan. Karena kalimat bisa saja

tanpa konjungsi. Satu kata pun apabila dia memiliki pemikiran yang lengkap disebut kalimat,

yaitu kalimat bebas.

Contoh : Diam!

Stop!

2. Ciri-Ciri Kalimat

Kalimat memiliki ciri - ciri, ciri tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

a. terdiridari dua kata atau lebih

b. memiliki struktur SPOK

c. diakhiri dengan intonasi final

d. memiliki relasi predikasi (S-P)

3

Page 7: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Selain itu kalimat memiliki ciri lain yaitu:

a. kesatuan gagasan, yang memiliki S.P.Serta unsur objek dan keterangan yang saling mendukung. Serta membentuk kesatuan tunggal.

b. kesejajaran

c.kehematan

d.penekanan dan

e.kelogisan

Jadi dalam pembuetan kalimat yang baik adalah sesuai dengan ciri - ciri yang telah

disebutkan di atas. Namun sekalipun ada kalimat tanpa struktur SPOK, asalkan mempunyai

pemikiran yang lengkap itu tetap dianggap kalimat, seperti contoh yang telah disebutkan tadi.

Yaitu, kalimat Diam!.

3.Jenis Kalimat

Kalimat terdiri empat jenis. Namun,dalam makalah hanya membahas jenis kalimat yang

kedua saja yaitu,kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

a.Kalimat tunggal dan ragamnya

kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu buah klausa.1Berdasarkan

kelas kata pengisi predikat,kalimat tunggal dapat dikelompokkan menjadi kalimat verbal,

nominal,dan adverbial.

Kalimat tunggal verbal atau lazim disebutkan kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang

predikatnya berupa verba atau frasa verbal.

Contoh:

a. Ayah membaca s p

b. Ibu sedang menggoreng ikan s p o

1 Ngusman Abdul Manaf,Sintaksis teori dan terapan dalam bahasa indonesi.(Padang,sukabina press,2009),hlm.83

4

Page 8: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

c. Ibu memasak kue. s p o

Contoh:

Ibu Ani petani. Petani merupakan predikat yang nomina. Pengisi predikat pada

s p

kalimat itu merupakan nomina atau seseorang yang profesinya sebagai petani.

Bu Annisa pegawai swasta. Pegawai swasta sebagai predikat nominal, sama halnya

s p

dengan contoh di atas pegawai swasta juga merupakan profesi seseorang.

Kalimat tunggal adjektival atau lazim disebut dengan kalimat adjektival adalah kalimat

yang predikatnya berupa adjektiva atau frasa adjektival.

Contoh:

Putri itu cantik.

Lagu itu sangat merdu.

Pada kalimat a. Kita lihat bahwa kata “Putri” merupakan subjek dan kata “cantik” yang

menjadi predikatnya. Jadi, jika dianalisis kata cantik itu merupakan adverbial atau kata sifat.

Demikian juga dengan kalimat b.

Kalimat adverbial tidak ditemukan dalam bahasa indonesia karena adverbia itu selalu

didampingi verba. Adverbia yang bergabung dengan membentuk frasa verba. Karena yang jadi

inti frasa adalah verba. Frasa verba itu mengisi fungsi predikat sehingga membentuk

velbal,bukan kalimat adverbial.

Berdasarkan predikat verbal dapat diikuti objek atau tidak, kalimat tunggal verbal dapat

dikelompokkan menjadi kalimat transitif.semi transitif, dan intrasitif. Kalimat transitif adalah

kalimat yang verbanya dapat diikuti objek.

contoh:

Adik menyiram bunga.

5

Page 9: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Ibu memasak nasi wuduk.

Kakak menulis surat.

Kalimat di atas adalah kalimat tunggal yang transitif karena verba pengisi fungsi

predikatnya dapat diikuti oleh objek. Kalimat semi transitif adalah kalimat yang predikat

verbalnya dapat diikuti objek atau tidak.

contoh :

Ayah sedang membaca.

Ayah sedang membaca koran.

Kalimat ini disebut kalimat semi transitif karena verba pengisi predikatnya dapat diikuti dan juga

tidak diikuti objek.

Terakhir yaitu kalimat intransitif adalah kalimat yang verbalnya tidak bisa atau dapat diikuti oleh objek.

Contoh:

Kakak berenang.

s p

Pesawat mendarat.

s p

Kapal berlayar.

s p

Kalimat ini tidak dapat diikuti oleh objek,makanya disebut dengan kalimat intransitif.

Berdasarkan jumlah objek yang mengikuti verba pengisi predikat kalimat tunggal dapat

dikelompokkan menjadi kalimat ekatransitif, dan dwitransitif.Kalimat ekatransitif adalah kalimat

yang verba pengisi predikatnya hanya diikuti satu objek.

Contoh:

Ibu menggoreng pisang.

s p o

6

Page 10: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Adi mendapat hadiah.

s p o

Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang verba pengisi funggsi predikatnya dapat diikuti

olen objek sekaligus pelengkap.

Contoh:

Ibu mengirimi saya uang sekolah.

s p o pel

Ayah membelikan Adik buku.

s p o pel

b. Kalimat Majemuk dan Ragamnya

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua buah klausa atau lebih. 2Berdasarkan hubungan antar klausanya, kalimat majemuk dapat dikelompokkan menjadi :

1).kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang klausa - klausanya bekedudukan sejajar.

Yaitu semua klausa di dalam sebuah kalimat adalah klausa bebas. Jadi tidak ada klausa terikat

dalam kalimat ini.

Contoh:

Kakak dan adik berlari - lari di halaman belakang sambil berteriak - teriak.

Ibu menggoreng ayam kemudian Ibu memasak nasi.

Kakak suka membaca novel, dan adik juga suka membaca novel.

Kalimat di atas adalah kalimat majemuk setara karena kedua klausanya berkedudukan setara.

2).Kalimat majemuk tidak setara atau kalimat majemuk bertingkat

2 Ibid,hlm.85

7

Page 11: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Sebaliknya kalimat majemuk tidak setar atau bertingakat adalah kalimat yang kedudukan

klausanya tidak sama, yaitu kalimat yang klausanya merupakan klausa bebas dan yang lain

merupakan klausa terikat.

Kalimat majemuk bertingkat dapat dikelompokkanberdasarkan makna semantis klausa

terikat itu dalam hubungannya dengan klausa utama, yaitu hubungan waktu, tujuan, alat, cara,

sebab, perbandingan, komplementasi, dan atributif.

Jenis kalimat majemuk bertingkat atau tidak setara berdasarkan makna semantis yang

bebentuk dari hubungan klausa utama dengan klausa terikat dapat dilihat dalam contoh :

1. Para santri melakukan bakti sosial ketika masyarakat ditimpa musibah. (ket. Waktu).

s p o konj s p o

2. Para mahasiswa melakukan bakti sosial untuk menolong masyarakats p o p

yang ditimpa musibah. (ket. Tujuan).

o

3. Para mahasiswa melakukan bakti sosial dengan membangun kembali rumah mereka.

s p o konj p o

(ket. Cara).

4. Para relawan melakukan bakti sosial dengan menggunakan peralatan milik

s p o konj p o

pemerintah setempat. (ket. Alat).

o

5. Para mahasiswa melakukan bakti sosial karena masyarakat ditimpa musibah. s p o konj s p pel

(ket. Sebab).

6. Pendapat orang itu selalu berubah seperti pucuk cemara ditiup angin. s p konj s p pel

(ket. Perbandingan).

8

Page 12: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

7. Mantan pejabat itu menjelaskan bahwa dirinya tidak terlibat korupsi. s p konj s p o

(ket. Komplementasi).

8. Siswa yang menangkan lomba menulis karya ilmiah diberi beasiswa. s ket. Atributif p pel

B. STRUKTUR KALIMAT

a. Struktur kalimat dasar

Kalimat dasar atau kalimat tunggal atau kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya

memiliki satu objek dan satu predikat. Fakta kebahasaan yang demikian itulah yang

menyebabkan kalimat tersebut dikatakan sebagai kalimat tunggal. Dalam bahasa indonesia

dikenal enam struktur atau polakalimat tunggal, yakni :

1. Subjek (KB)+ predikat (KK)

2. Subjek (KB)+ predikat (KK)+ objek (KB)

3. Subjek (KB) + predikat (KK) + objek (KB) +objek ( KB)

4. subjek (KB)+ predikat (KS)

5. Subjek ( KB) + predikat (K.Bil)

6. Subjek ( KB) +predikat (KB)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sesungguhnya kalimat tunggalyang bermacam

–macam di dalam sebuah karangan itu selalu dapat ditarik kembali pola susunanya dan pasti

akan termasuk di dalam satu pola yang disebutkan di atas.

Contoh pola kalimat yang berstruktur tunggal atau kalimattunggal.

Adik sedang tidur.

Orang yang datang 10 orang.

Mereka tidak merasa nyaman.

9

Page 13: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

b. Struktur Kalimat majemuk

Kalimat majemuk jenis yang pertama adalah kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk

setara sering disebut juga kalimat luas setara. Konstruksi mkalimat majemuk setar,sesungguhnya

sangat sederhana, yakni hanya beberapa kalimat dasar atau kalimat tunggal, yang kemudian

digabungkandengan konjungsi atau kata penghubung. Kata penghubung yang memiliki tugas

koordinatif demikian ini lazim disebut sebagai konjungsi koordinatif.

Adapun konjungsi yang memiliki tugas koordinatif itu antara lain adalah sebagai berikut:

Dan

Atau

Sedangkan

Tetapi,dan

Melainkan

Jadi, antara klausa yang satu dan klausa lainnya yang disambungkan dengan konjungsi di atas

memiliki kedudukan yang setara atau sejajar.

Contoh:

Adik sedang tidur, sedangkan ibu sedang memasak di dapur.

Kakak mandi di kamar mandi bawah, tetapi adik di bawah.

Kaitan dengan kalimat majemuk setara ini , terdapat kesalahan yang sudah terlanjur salah

kaprah, yakni digunakannya bentuk ‘sementara’ pada posisi konjungsi tersebut. Orang

menyangka bahwa ‘sementara’adalah konjungsi padahal bentuk itu sama sekali bukan konjunsi.

Jenis kalimat majemuk setara. Berdasarkan konjungsi yang digunakan,kalimat mjemuk

setara dikelompokkan menjadi empat macam.

10

Page 14: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

1. kalimat majemuk penjumlahan

Kalimat majemuk penjumlahan ini adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan

hubungan penjumlahan. Kalimat majemuk ini ditandai yaitu memiliki konjungsi tersebut

menyatakan hubungan penjumlahan dari beberapa kalimat dasar.

Contoh:

Ibu membersihkan meja dan adik menyapu lantai.

2. Kalimat majemuk pemilihan

Kalimat majemuk pemilihan ini ditandai dengan konjungsi ‘atau’konjunsi atau

ditempatkan pada posisi sebelum kalimat dasar yang pertama dipisahkan dengan tanda koma dari

kalimat dasar lain.

Contoh:

Ani boleh mengikuti ujian tulis, atau ujian lisan.

Kakak boleh mengikuti lomba menari, atau lomba menyanyi.

3. Kalimat majemuk urutan

Kalimat majemuk urutan ini ditandai oleh konjungsi lalu, lantas, terus,dan kemudian.

Kalimat yang menggunakan konjungsi tersebut menyatakan hubungan urutan peristiwa . Jika

kalimat majemuk jenis ini terdiri dari tiga kalimat dasar, dapat menggunakan konjungsi secara

serentak atau menggunakan tanda koma dan konjungsi sebagai pemisah antar kalimat dasar.

Contoh:

Seorang pencuri menyelinap di balik pepohonan, lalu dia mengawasi keadaan di

sekelilingnya, lantas ia melihat seorang anak kecil bermain di halaman rumah, kemudian ia

berlari mendatangi anak itu.

Anak kecil itu merasaterancam, dia menoleh ke rumah, dia berteriak memanggil ibunya,

kemudian ia berlari menuju rumah.

11

Page 15: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

4. Kalimat majemuk perlawanan

Kalimat majemuk perlawanan atau berlawanan ditandai oleh konjungsi tetapi, melainkan,

dan sedangkan. konjungsi tersebut menyatakan hubungan perlawanan. Namun, masih perlu

menggunakan tanda koma di antara kalimat dasar yang satu dan kalimat dasar yang lainnya.

Contoh : Ibu membeli baju merah, sedangkan ayah membeli baju putih. Selanjutnya jenis

kalimat majemuk yang kedua adalah kalimat majemuk bertingkat. Di dalam kalimat majemuk

bertingkat itu hubungan klausa yang satu dengan klausa yang lainnya adalah sebagai induk dan

anak.

Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa sesungguhnya yang satu menjadi sub bagi

klausa yang lainnya. Karena ciri inilah kalimat majemuk bertingkat sering disebut juga sebagai

kalimat majemuk subordinatif. Konjungsi yang menghubungkan klausa yang satu dengan klausa

yang lainnya juga sebagai penghubung atau kata penghubungsubordinatif. Konjungsi

subordinatif melekat pada unsur klausa anak,bukan klausa induknya.

Jenis kalimat majemuk yang ketiga adalah kalimat majemuk campuran. Dikatakan

sebagai kalimat majemuk campuran karena di dalamnya memang terdapat campuran antara

kontruksi kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara atau kalimat luas tidak

bertingkat.

Conto:

Dia berusaha menemui kakaknya yang sedang marah karena takut kakanya putus asa dan

bunuh diri, serta membujuknya untuk segera kembali lagi ke rumah.

Selanjutnya kalimat majemuk bertingkat rapatan. Dikatakan sebagai kalimat majemuk

bertingkat rapatan karena dua unsur subjek yang sama pada klausa - klausanya yang ada

kemudian dirapatkan menjadi satu.

Contoh:

Karena sakit, mereka tidak masuk sekolah hari ini. Pada awalnya berbunyi ‘karena

mereka sakit, mereka tidak masuk sekolah hari ini’.

12

Page 16: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Karena menyelesaikan pekerjaan, mereka boleh pulang. Pada awalnya berbunyi ‘karena

mereka sudah menyelesaikan pekerjaan, mereka boleh pulang’

C.HUNGAN KALIMAT DASAR (TUNGGAL)DENGAN KALIMAT MAJEMUK

Dalam sejarah kata bahasa dibidang kalimat kita mengenal sebutan kalimat tunggal

dengan kalimat majemuk dalam bahasa indonesia. Dalam bahasa ingris kita mengenal pula

istilah simple dan compound atau complex sentence. Untuk mengantar masalah ini, kami ingin

mempergunakan istilah bahasa ingris. 3pengertian kalimat simple adalah kalimat yang hanya

mengenal satu pola dasar kalimat intiatau kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa. Jadi

kalimat ‘Anak itu melempari anjing adalah kalimat simple. Sedangkan kalimat complex secara

tradisional dibedakan atas dua:

1. Kalimat yang secara gramatikal klausa - klausanya dihubungkan secara koordinatif satu

dengan yang lain. mereka dihubungkan dengan petugas – petugas koortdinatif.

2. Kalimat yang terbentuk atas lebih dari satu klausa, tetapi salah satu klausa merupakan bagian

dari klausautama, mereka dihibungkan dengan petugas – petugas penghubung subordinatisi.

Dengan pengembangan ini telah dibedakan pula atas kalim at simple, kalimat complec,

dan kalimat compound. Dalam tatabahasa tradisional bahasa indonesia, ketiga istilah

ituditerjemahkan dengan kalimat tunggal untuk simple, kalimat majemuk setara untuk

compound, dan kalimat majemuk bertingkat untuk complex.

Walaupun kalimat tunggal,kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk bertingkat

mereka toh, tetap satu kalimat. Sebenarnya yang dimaksud dengan tunggal atau majemuk ialah

jumlah klausa membentuk kalimat itu.Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pengertian dari

kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa. Kalimat majemuk adalah

pengertian kalimat dalam hubungan dengan majemuk itu, yang majemuk bukan kalimat,

yang majemuk adalah klausa. Untuk itu penulis mengusulkan pengertian istilah yang sesuai

dengan uraian ini. 4 Yaitu: eka klausa untuk kalimat tunggal, kalimat poliklausa untuk kalimat

majemuk

3 J.D parera.Dasar-dasar analisis sintaksis .(jakarta,erlangga,2009),hlm:48

4Ibid,hlm.49

13

Page 17: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Kita bandinkan contoh dibawa ini:

Saya sedang makan nasi.

Dia sedang minum teh.

Kalimat satu dengan kalimat dua merupakan kalimat tunggal,dan kedua kalimat tersebut

bisa menjadi kalimat majemuk.yaitu, saya sedang makan nasi, dia sedang minum teh. Hubungan

kalimat dasar dengan kalimat majemuk tidak nampak jelas karena tidak digunakan konjungsi di

antara kedua kalimat dasar tersebut.Hubungan yang paling dekat dengan makna kalimat

majemuk setaratersebut adalah hubungan urutan peristiwa. Konjungsi yang cocok adalah lalu,

lantas, terus, atau kemudian.

Contoh:Saya sedang makan nasi lalu dia sedang minum teh.

Dalam pendapat lain hubungan kalimat itu ada, 5tiap-tiap kalimat adalah bagian dari

hubungan yang lebih besar. Di dalam hubungan yang lebih besar itu dapat dibedakan lagi

kesatun - kesatuandari tingkatan yang lebih tinggi dari pada tingkatan kalimat. Kerap kali terjdi

bahwa ada serentetan kalimat yang berturut-turut.di antara rentetan kalimat yang semacam itu

selamanya ada suatu hubungan batin tertentu.Yaitu kesatuan bati yang organis. Kesatuan yang

demikian disebut periode.

Contoh:

(1) Wati sedang menidurkan anaknya (2) suaranya menggema di udara (3) membelai-belai

sikecil di dadanya (4) sehingga tangan yang kecil montok itu tidak lagi bergerak-gerak

kakinyatidak lagi meronta-ronta...

Keempat kalimat ini bertutut-turut yang bersama-sama membentuk suatu kesatuan yang

organis,sebuah periode. Didalam rangka periode ini keempat kalimat itu masing - Masingmem

bentuk lagi suatu kesatuan yang terbatas.Yang dibuktikan adanya tiap-tiap kali suatu kalimat

tersebut memiliki intonasi tersendiri. Padahal kita tahu tiap-tiap kalimat itu masing-masing berisi

pemberitan yang tersendiri. Tetapi tersendirinya itu hanya sampai pada batas tertentu, karena

5A.A.fokker,pengantar sintaksis indonesia.(jakarta,pradnya paramita,1980).hlm.82

14

Page 18: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

memang ada pertalian antara klimat-kalimat sesamanya. Jadi kalimat - kalimat itu pada satu

pihak berdiri sendiri, tetapi dilain pihak saling tergantung pula satu sama lain.

Untuk lebih jelasnya hubungan kalimat kita lihat pada kalimat bertingkat. Kalimat

majemuk bertingkat memprlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa yang

membentuknya. Untuk memperlihatkan hubungan klausa yang terdapat dalam kalimat bertingkat

dibutuhkan kata penghubung atau konjungsi. Berikut ini beberapa konjungsi dalm kalimat

beserta hubungan klausa yang diciftakan.

1. Hubungan ‘waktu’

Kata penghubung yang digunakan adalah sejak, semenjak, sedari, ketika, sebelum,

sesudah, sehingga, seraya, tatkala, selama, selagi, setelah, sehabis, sampai, hingga.

Contoh: sejak anak - anak, saya sudah terbiasa hidup sederhana.

2. Hubungan ‘syarat’

Kata penghubung yang digunakan adalah seandainya, andaikata, bilamana, Jika. Contoh :

Anda mau mendengarkannya,saya akan bercerita.

Pembangunan sekolah ini akan berjalan lancar andaikata seluruh warga mau berpartisipasi.

3. Hubungan ‘tujuan’. Kata penghunbung yang diginakan adalah agar, agar supaya, supaya, dan

biar. Contoh: Saya mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat

mengumpulkannya.

4. hubungan ‘konsesif’. Kata penghubung yang digunakan adalah walaupun,meskipun,

kendatipun. Contoh: Walaupun hatinya sedih ibu itu tidak mau menangis dihadapan anak-

anaknya.

5. Hubungan ‘perbandingan’. Kata penghubung yang di gunakan adalah seperti, ibarat, bagaikan,

laksana. Contoh: Ibu menyayangi kemenakannya seperti beliau menyayangi anak-anaknya.

6. Hubungan ‘penyebab’. Kata penghubung yang digunakan adalah sebab dan karena. Contoh.

Rencana penyelenggaraan MTQ, di kota saya ditunda karena panitia acara belum siap.

15

Page 19: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

7. Hubungan ‘akibat’.kata penghubung yang digunakan adalah sehingga,sampai,dan maka.

Contoh: Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak sanggup

membelinya.

8. Hubungan ‘cara’. Kata penghubung yang digunakan adalah dengan. Contoh: Ia merangkai

bunga- bunga itu dengan penuh konsentrasi. Ibu merawat anaknya dengan penuh kasih sayang.

9. Hubungan ‘sangkalan’.kata penghubung yang digunakan adalah seolah - olah, seakan-akan.

Contoh: Anak itu diam seolah -olah dia tidak melakukannya.

10. Hubungan ‘kenyataan’. Kata penghubung yang digunakan adalah padahal dan sedangkan.

Contoh: Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak hal.

11. Hubungan ‘hasil’, kata penghubung yang digunakan adalah makanya. Contoh: ayah arif

sangat galak, makanya saya takut mendekatinya.

12. Hubungan ; penjelasan’. Kata penghubung yang digunakan adalah bahwa. Contoh: saya tidak

tahu bahwa anak saya seorang siswa yang multi talenta. Saya tidak tahu bahwa suami saya

seorang karyawan yang teladan.

BAB III

16

Page 20: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam uraian atau isidari makalah inidapat disimpulkan bahwa hubungan kalimat tunggal

dengan kalimat majemuk dapat dilihat dengan adanya kata penghubung atau konjungsi, yang

sangat berperan sehingga terjadi pertalian -pertalian antara kalimat tunggal dengan kalimat

majemuk.dengan adanya konjungsi ini maka sebuah kalimat tunggal bisa dikembangkan menjadi

kalimat majemuk kemudiam menjadi sebuah pragraf yang mempunyai ide, tema, topik, atau

gagasan utama dan penjelas dari semua yang di sebut di atas.

B.Saran

Melihat sulitnya membahas hubungan -hubungan antara kalimat tunggal dan majemuk.

Jadi kita sebagai mahasiswa bidang bahasa, kami sarankan supaya lebih jeli lagi untuk

menganalisis hubungan atau pertalian kedua kalimat itu. Agar kita tidak salah pengertian dan

tidak salah kaprah mengenai hal ini. Supaya bahasa kita dapat diimplementasikan dengan baik

sesuai dengan kaidah-kaidahnya, apalagi dalm kegiatan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 21: Makalah sintaksis 1 rahmad juni

Parera, J.D.2009. Dasar-dasar analisis sintaksis. Jakarta : Erlangga

Manaf. A.Gnusman, 2009. Sintaksis Teori dan Terapan Dalam Bahasa Indonesi. Padang : Suka bina press

Fokker. A. A,1980. Pengantar Sintaksis Indonesia. Jakarta : Pradnya paramita

http://All-cyber. Blogspot. com.2012./606/

Chaer, Abdul, 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineke Cifta

18